PERTEMUAN 2

47
MATERI KULIAH PERTEMUAN 2 MO Dr. EDDI SURIANTA 1. MACAM-MACAM ORGANISASI DAN PROSES PRODUKSI 2. PERBEDAAN OPERASI PRODUSEN BARANG DENGAN JASA

Transcript of PERTEMUAN 2

MATERI KULIAH

PERTEMUAN 2 MO

Dr. EDDI SURIANTA

1. MACAM-MACAM ORGANISASI DAN PROSES PRODUKSI

2. PERBEDAAN OPERASI PRODUSEN BARANG DENGAN JASA

Pengertian Organisasi

ORGANISASI =ORGANON (YUNANI) = ALAT.

Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions”

mengemukakan bahwa : “ Organisasi adalah system kerjasama antara dua

orang atau lebih”

James D. Mooney mengatakan bahwa : Organisasi adalah setiap bentuk

kerjasama untuk mencapai tujuan bersama

Menurut Dimock, organisasi adalah : “organisasi adalah perpaduan secara

sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan

untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan,

koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah

ditentukan

Dari pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki EMPAT unsur dasar, yaitu :

=> Orang-orang (sekumpulan orang),

=> Kerjasama,

=>Tujuan yang ingin dicapai,

=> Kepemimpinan

Jadi organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.

Pengertian Organisasi

Organisasi mencakup dua segi :

1. Organisasi sebagai wadah, lembaga atau kelompok fungsional ketika proses manajemen berlangsung.

2. Organisasi sebagai wadah pembentukan tingkah laku hubungan antar manusia secara efektif sehingga dapat bekerja sama secara efisien dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan memberikan kondisi lingkungan tertentu untuk pencapaian tujuan.

4

Prinsip-Prinsip Organisasi

• Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.

Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit mempunyai tujuan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.

• Prinsip Skala Hirarkhi.

Organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan sampai pelaksana, sehingga mempertegas pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.

• Prinsip Kesatuan Perintah.

Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.

Prinsip-Prinsip Organisasi

Prinsip Pendelegasian Wewenang.

Mempunyai kemampuan menjalankan pekerjaannya, seperti pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi pengambilan keputusan, hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.

Prinsip Pertanggungjawaban.

Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.

Prinsip Pembagian Pekerjaan.

Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.

Prinsip-Prinsip Organisasi

Prinsip Keseimbangan.

Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh „koperasi di suatu desa terpencil‟, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti Palembang.

Prinsip Fleksibilitas

Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.

Prinsip Kepemimpinan.

Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi.

Bentuk-bentuk Organisasi

Berdasarkan suatu jumlah pemegang pimpinan

organisasi, ada 2 bentuk pokok :

1. Bentuk Tunggal

Bentuk ini biasanya terdapat pada organisasi yang masih sederhana. Pimpinan berada di satu orang, kekuasan, pengawasan dan tanggung jawab. Kebaikannya masalah dapat diputuskan cepat.

2. Bentuk Komisi

Organisasi yang mempunyai pipmpinan berupa sebuah dewan yang terdiri dari beberapa orang. Bentuk ini banyak dipakai organisasi yang mempunyai tugas membuat peraturan atau pertimbangan.

8

Bentuk-bentuk Organisasi

Berdasarkan sifatnya organisasi dibagi

menjadi 2 :

1. Organisasi informal, yaitu keseluruhan hubungan serta interaksi perorangan dan penggolongan ke dalam kelompok yang lebih kecil dari anggota organisasi itu.

2. Organisasi formal, yaitu suatu bentuk perkumpulan yang dibentuk secara sadar dan mempunyai tujuan tertentu, yang di dalamnya tercakup sistem kerja sama dari dua orang atau lebih. Contoh : partai politik, perkumpulan sosial, perusahaan, sekolah,dll.

9

Bentuk-bentuk Organisasi

Berdasarkan Tujuannya:

1. Organisasi Publik

2. Organisasi Privat

Organisasi Publik

Istilah publik berasal dari bahasa Latin “of

people” (yang berkenaan dengan

masyarakat). Sasaran organisasi publik

ditujukan kepada masyarakat umum.

Organisasi publik adalah tipe organisasi

yang bertujuan menghasilkan pelayanan

kepada masyarakat, tanpa membedakan

status dan kedudukannya.

Organisasi Privat

• Istilah privat berasal dari bahasa Latin “set apart” (yang terpisah). Sasaran organisasi publik ditujukan pada hal – hal yang „terpisah‟ dari masyarakat secara umum.

• Organisasi privat atau bisnis adalah organisasi yang ditujukan untuk menyediakan barang dan jasa kepada konsumen, yang dibedakan dari kemampuannya membayar barang dan jasa tersebut sesuai dengan hukum pasar.

Perbedaan Org Publik-Privat NO Indikator Organisasi Publik Organisasi Privat

1 Tujuan Non laba laba

2 Produk yang dihasilkan Publics goods Privat goods

3 Cara pengambilan

keputusan

demokratis Strategis bisnis

4 Ukuran kinerja Social welfare efisiensi

5 Misi organisasi “melakukan

kebaikan”

“untung rugi”

6* Sumber Pendanaan ( Biasanya )APBN/D* Pribadi/bersama

Pengorganisasian

Pengorganisasian yaitu suatu proses

penyesuaian struktur organisasi dengan tujuan,

sumber daya dan lingkungannya.

Struktur organisasi yaitu susunan dan hubungan antar komponen- komponen, bagian dan posisi

Struktur organisasi merinci pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan tingkat spesialisasi dari suatu pekerjaan, serta menunjukkan hierarki dan struktur wewenang organisasi dan memperlihatkan hubungan pelaporannya.

14

Konsep Dasar Pengorganisasian

Dalam fungsi pengorganisasian, Pemimpin mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi dan lingkungan yang melingkupinya sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi tertentu.

Langkah-langkah Proses

Pengorganisasian

Ernest Dale dalam Stoner James, A.F.

langkah proses pengorganisasian :

1. Perincian pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Pembagian kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok.

16

Langkah-langkah Proses

Pengorganisasian

3. Mengelompokkan aktivitas yang sama secara logis

menjadi departemen-departemen dan skema kerja

sama.

4. Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan

pekerjaan anggota organisasi dalam kesatuan yang

harmonis.

5. Membantu efektivitas organisasi dan mengambil

langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan

atau meningkatkan efektivitas.

17

Proses Pengorganisasian

18

Perincian Pekerjaan

Pembagian Pekerjaan

Departementalisasi

Koordinasi Pekerjaan

Monotoring dan Reorganisasi

Fungsi Pengorganisasian

Kejelasan ekspektasi kerja

Menghindari overlapping kerja-tugas

Mengetahui arus aktivitas kerja

Menentukan saluran2 komunikasi

Mekanisme koordinasi

Empat Pilar Pengorganisasian

(Four Building Blocks of Organizing)

Pilar Pertama : pembagian kerja (division of work)

Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)

Pilar Ketiga : penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy)

Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan aktifitas antar bagian dalam organisasi atau koordinasi (coordination)

Aspek Koordinasi dan Tiga Variasi Ketergantungan

Antara Unit-unit Organisasi

Koordinasi adalah pengaturan tata hubungan usaha

bersama untuk memperoleh kesatuan tindakan dalam

usaha pencapaian tujuan.

Kebutuhan terhadap koordinasi bergantung pada jenis

tugas yang dilakukan sub unit yang melakukannya. Bila

tugas-tugas itu membutuhkan arus informasi antar unit,

maka yang terbaik adalah tingkat koordinasi yang tinggi.

21

Tiga Ketergantungan antar Unit-unit

Organisasi

Menurut James D. Thompson dalam Stoner

James A.F., sebagai berikut :

1. Ketergantungan yang dikelompokan (pooled interdependence).

Ketergantungan ini terjadi bila unit-unit organisasi tidak saling tergantung untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari, tetapi sering bergantung pada prestasi dengan kelangsungan hidup seluruh organisasi.

22

Tiga Ketergantungan antar Unit-unit

Organisasi

2. Ketergantungan sekuensial (sequential interdependence).

Suatu unit organisasi harus melakukan aktivitasnya terlebih dahulu sebelum unit lain dapat bertindak.

3. Ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence).

Unit-unit yang saling behubungan memberi dan menerima kegiatan sehari-hari dan aliran informasi yang terjadi akan timbal balik.

23

PENGERTIAN

STRUKTUR ORGANISASI

Menurut Prof. Komaruddin dalam Kamus Ensiklopedia Manajemen :

Struktur Organisasi adalah suatu susunan yang terdiri atas fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Winardi dalam bukunya “ Teori Organisasi & Pengorganisasian”

Struktur suatu Organisasi

adalah spesifikasi dari aktivitas-aktivitas kerja serta menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas-aktivitas yang berbeda berkaitan satu sama lain dalam suatu organisasi tersebut”.

PENGERTIAN

Robbins dalam bukunya ”Teori Organisasi”

Struktur Organisasi,

mendefinisikan cara tugas pekerjaan dibagi,

dikelompokkan , dan dikoordinasikan secara formal.

Wisnu dan Nurhasanahdalam bukunya ” Teori Organisasi”,

Struktur Organisasi adalah suatu sistem formal tentang

hubungan tugas dan wewenang yang mengendalikan bagaimana tiap individu bekerjasama dan mengelola segala sumber daya yang ada untuk mewujudkan tujuan organisasi”

STRUKTUR Organisasi

Organisasi dilihat dari sudut lalu lintas

kekuasaan dan tanggung jawab serta

hubungan kerja pada kesatuan-kesatuan

administrasi organisasi tersebut, yaitu :

1. Bentuk line (lurus/hierarki)

2. Bentuk staf atau fungsional

3. Bentuk gabungan staf dan line

4. Bentuk organisasi sistem panitia

26

Bentuk Line Organisasi line/hierarki, bentuk kekuasaan dan tanggung jawab berjalan dari pipmpinan sampai bawah, yaitu para pejabat yang memimpin kesatuan-kesatuan organisasi.

Organisasi bersifat langsung, lalu lintas kekuasaan berlangsung secara vertikal.

Tipe organisasi ini masih kecil dan sederhana sehingga hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan dilaksanakan secara langsung (face to face).

27

Bentuk Staf Bentuk organisasi staf ini disebut juga organisasi

fungsional. Pada bentuk ini kekuasaan dilimpahkan

melalui para ahli dalam suatu fungsi yang merupakan

bidang keahliannya. Sebaliknya, ahli-ahli itu mempunyai

kekuasaan mengenai bidang keahliannya terhadap setiap

pejabat di kesatuan manapun, tetapi tidak berhak

memerintah secara langsung,wewenangnya memberi

saran dan nasihat.

28

Bentuk Gabungan

Staf dan Line Organisasi ini disusun dalam bentuk lurus/line, tetapi di pihak lain diadakan pejabat-pejabat ahli, yaitu untuk memberikan nasihat dan bantuan terhadap kesatuan-kesatuan tertentu.

Tiap pejabat ahli memimpin suatu kesatuan mengenai fungsi tertentu, tetapi tidak mempunyai kekuasaan untuk langsung memerintah para pekerja atau meminta tanggung jawab mereka.

29

Bentuk Organisasi

Sistem Panitia Panitia adalah sekelompok orang yang siap sebagai suatu kelompok yang mendapat kepercayaan untuk beberapa hal tertentu. Panitia dapat didirikan untuk waktu terbatas atau waktu tidak terbatas.

Kedudukan panitia tergantung dari tugasnya. Bila sebagai penasihat, ia berperan sebagai staf. Bila sebagai pemimpin, misalnya menentukan keputusan, maka ia berkedudukan sebagai line.

30

31

Bentuk Line

Kepala Bagian

Produksi Kepala Bagian

Pemasaran

Kepala Bagian

Administrasi dan

Keuangan

Promosi Penjualan Anggaran Administrasi Mesin

Buruh Buruh

Bahan Pabrik

MANAGER

(Pemimpian)

Bentuk Staf

32

PIMPINAN

(Direktur)

Bagian

Perdagangan

Bagian

Urusan Teknik

Bagian

Perencanaan

Bagian

Kepegawaian

Proyek A Proyek B Proyek C

33

Bentuk Staf&line MANAGER

Kepala Bagian Produksi Kepala Bagian Y Kepala Bagian X

G.B.

KARYAWAN

S.B.

R.C. I.C.

INS R.B.

D.C. T.C.

Faktor-faktor Penentu Struktur

Organisasi

Faktor-faktor penentu struktur organisasi menurut

Alfred D. Chandler :

1. Teknologi

Bentuk teknologi yang digunakan suatu perusahaan akan mempengaruhi organisasi di perusahaan tersebut.

2. Manusia

Membuat keputusan para manajer dipengaruhi oleh kebutuhan mereka dan kecenderungan lingkungan kerjanya.

3. Ukuran dan Struktur

Ukuran dan organisasi secara menyeluruhan atau sub unitnya mempengaruhi organisasi bila ukurannya membesar dicapai suatu titik ketika perusahaan terpaksa melakukan desentralisasi pengambilan keputusan.

34

Lima Unsur yang Digunakan Kerangka

Menganalisis Struktur Organisasi

1. Spesialisasi aktivitas

Pembagian kerja dan departementisasi, spesifikasi tugas-tugas perorangan dan kelompok kerja di seluruh organisasi dan penyatuan tugas-tugas ke dalam unit kerja.

2. Standarisasi aktivitas

Prosedur untuk menjamin kelayakdugaan (predictability) aktivitas sehingga sama dan konsisten.

3. Koordinasi aktivitas

Prosedur mengintegrasikan fungsi-fungsi sub unit dalam organisasi.

4. Hierarki dan struktur wewenang

Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan mengacu pada lokasi kekuasaan atau wewenang pengambilan keputusan.

5. Ukuran unit kerja mengacu pada ruang lingkup kegiatan dan jumlah pegawai dalam suatu kelompok kerja.

35

36

BENTUK PIRAMIDA

37

BENTUK HORIZONTAL

38

BENTUK VERTIKAL

39

ORGANISASI MATRIKS

GENERAL MANAGER

Riset dan

Pengembangan

Pengendalian

Kualitas

Uji dan

Jaminan Administrasi

Kontrak

Pembelian Manufaktur Rekayasa

Manajer

Proyek A

Manajer

Proyek B

Manajer

Proyek C

Kelompok Riset

dan

Pengembangan

Kelompok

Pengendalian

Kualitas

Kelompok

Tes dan

Jaminan

Kelompok

Kontrak

Administrasi

Kelompok

Pembelian Kelompok

Manufaktur

Kelompok

Rekayasa

Kelompok Riset

dan

Pengembangan

Kelompok

Pengendalian

Kualitas

Kelompok

Tes dan

Jaminan

Kelompok

Kontrak

Administrasi

Kelompok

Pembelian Kelompok

Manufaktur

Kelompok

Rekayasa

Kelompok Riset

dan

Pengembangan

Kelompok

Pengendalian

Kualitas

Kelompok

Tes dan

Jaminan

Kelompok

Kontrak

Administrasi

Kelompok

Pembelian Kelompok

Manufaktur

Kelompok

Rekayasa

Karateristik barang Berwujud, memiliki sifat fisik

tertentu

Dapat disimpan

Proses produksinya banyak menggunakan mesin.

Proses produksi dan konsumsi tidak berlangsung secara bersamaan.

Kontak dengan konsumen rendah.

Beberapa aspek kualitas dapat diukur.

Atribut, seperti harga, kemasan lebih jelas.

Pasar lebih mudah diperluas (lebih luas)

Karateristik jasa

Tidak berwujud, tidak memiliki sifat fisik .

Tidak dapat disimpan.

Proses produksinya lebih banyak mengunakan faktor manusia.

Proses produksi dan konsumsi berlangsung di waktu yang sama.

Kontak dengan konsumen pengguna jasa tinggi.

Kualitas produk bersifat subjektif diantara pengguna jasa.

Atribut produk seringkali tidak jelas.

Pasar sulit diperluas (lebih bersifat lokal)

Persamaan Manufacture & service:

• Kedua tipe sama-sama menawarkan produk

• Input manufaktur maupun jasa dapat disimpan.

• Memfokuskan kepada kepuasan pelanggan

Jasa murni: Jasa yang tidak menyertakan barang nyata (ex: konseling)

Persentase produk yang merupakan barang Persentase produk yang merupakan Jasa

Pemasaran (marketing), yang menghasilkan

permintaan/menerima pesanan berupa

barang/jasa

Produksi/operasi (operation), yang

menghasilkan produk

Keuangan/akutansi (finance), yang mengawasi

sehat atau tidaknya sebuah organisasi, mis:

membayar tagihan, dan mengumpulkan uang.

3 fungsi dalam sebuah organisasi yang harus dijalankan demi

kelangsungan hidup sebuah organisasi :

Contoh aktivitas MO Perusahaan Manufaktur

Perusahaan Manufaktur

Operasi:

Fasilitas

Konstruksi; perawatan

Produksi dan pengendalian persediaan

Penjadwalan; pengendalian bahan baku

Jaminan kualitas dan pengendalian mutu

Manajemen rantai pasokan

Manufaktur

Peralatan; pabrikasi;perakitan

Desain

Pengembangan dan desain produk

Spesifikasi produk terperinci

Rekayasa industri

Penggunaan mesin, ruang, tenaga kerja yang efisien

Analisis proses

Pengembangan dan pemasangan peralatan dan

perlengkapan produk

Keuangan/Akuntansi:

Pengeluaran kredit

Piutang usaha

Utang usaha

Buku besar

Pengelolaan dana

Pasar uang

Pertukaran int

Kebutuhan modal

Penerbitan saham

Penerbitan dan

penarikan obligasi

Pemasaran:

Promosi Penjualan

Iklan Penjualan

Riset pasar

Aktivitas MO

Contoh aktivitas MO

Perusahaan Penerbangan

Operasi:

Peralatan pendukung di darat

Perawatan

Operasi di darat

Perawatan fasilitas

Catering

Operasi Penerbangan

Penjadwalan kru pesawat

Penerbangan

Komunikasi

Pengiriman

Ilmu pengetahuan manajemen

Keuangan/akuntansi:

Akuntansi

Utang usaha

Piutang usaha

Buku besar

Keuangan

Pengendalian kas

Pertukaran internasional

Pemasaran:

Administrasi perdagangan

Penetapan harga

Penjualan

Pengiklanan

Perusahaan Jasa

Aktivitas MO

Sasaran Operasi dan Produksi

1. Ciri-ciri dan sifat-sifat barang atau jasa yang dibuat

2. Ciri-ciri dan sifat-sifat kegiatan pengolahan yang dilaksanakan

3. Pelayanan terhadap pemakai

- membuat barang/jasa dalam jumlah yg sesuai dgn permintaan calon pemakai

di pasar

- memenuhi waktu penyelesaian dan penyerahan barang/jasa sesuai

kesepakan

- membuat barang/jasa dgn biaya serendah mungkin

4. Mutu barang atau jasa

- Keterandalan

- Rancang bangun dan penampilan

- Kemungkinan pengubahan dan penggunaan untuk berbagai tujuan

- Kemungkinan perbaikan

- Kemungkinan penyesuaian terhadap perubahan mode

5. Kehematan (effeciency)

Setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan operasi dan produksi

harus didahului oleh suatu keputusan yg meliputi boleh tidaknya kegiatan itu

dilaksanakan, cara pelaksanaannya, waktu dan kurun waktu pelaksanaannya, serta

jumlah dan sumber daya yg akan digunakan. Setiap keputusan tersebut adalah hasil

dari perencanaan, pengorganisasian, penelaahan, dan pengendalian atau

pengawasan.

(Pantas M. Pardede, Manajemen Operasi dan Produksi, 2007:26).

Berdasarkan pendapat di atas buatlah suatu keputusan untuk menyusun struktur

organisasi perusahaan barang dan perusahaan jasa yang berlandaskan 4 pilar

pengorganisasian dallam bentuk:

1. line

2. staf atau fungsional, dan

3. gabungan staf dan line

Selanjutnya analisis apa kekuatan dan kelemahan dari masing-masing bentuk

struktur organisasi yang telah Anda susun tersebut

TUGAS 1 (PEREORANGAN).

TUGAS INI DIKUMPULKAN PADA HARI JUMAT, 25 OKTOBER 2014