pertemuan 2

22
ETIKA ILMU PENGETAHUAN

description

etilog

Transcript of pertemuan 2

PowerPoint Presentation

ETIKA ILMU PENGETAHUANApakah seorang ilmuwan harus netral??PARADOKS ILMU PENGETAHUANKemajuan peradabanPenindasan kamanusiaanMelalui kerja kerasnya manusia dapat membuat dunia menjadi lebih bermanfaat bagi dirinya.

John LockeIlmu pengetahuan sebagai alat rekayasa sosial untuk tujuan-tujuan tertentu, menjadi salah satu faktor tersembunyi pelbagai macam ketidakadilan yang mengakibatkan kemiskinan dan penderitaan masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi faktor utama bagi penghisapan terbuka maupun terselubung atas kemanusiaan.

Bertrand RusselArchimedes membantu saudara sepupunya, seorang tiran dari sirakusa.Albert Einstein menyarankan pembuatan bom atomMartin Heidegger di balik kekuatan HitlerdsbMoralitas merupakan urusan perasaan yang tidak memiliki kaitan dengan kegiatan ilmiah empiris.

David Hume, An Inquiry Concerning the Principles of MoralsSo, ilmu harus BEBAS NILAI (?) David Hume membuat distingsi: DECICIONS OF MORALITY (keputusan moral) dan CONCLUSIONS (penyimpulan ilmiah); JUDGMENT of VALUE (pernyataan nilai) dan JUDGMENT of FACT (pernyataan fakta)HUME: moralitas (etika) hanya didasarkan pada perasaan, berdasarkan pilihan-pilihan subyektif yang disenangi (preferensi) bukan pada tindakan rasionalKRITIK ATASHUMEMichael Scriven, The Exact Role of Value Judgments in Science: proposisi ilmiah memiliki dimensi nilai. ilmu pengetahuan tidak bebas nilai Scriven: dalam usaha untuk mengembangkan penelitian ilmiah, seorang ilmuwan memiliki assesment pribadi atas instrumen penelitian, metodologi yang digunakan, dan bahkan teori yang dipakai untuk menjelaskan fakta. Dengan kata lain, ilmu pengetahuan selalu dibangun di atas dasar pertimbangan nilai personal.

Selalu ada dimensi non-logis dari ilmu pengetahuan, selalu ada nilai dan kepentingan.Pengetahuan tidak netral, tumbuh dalam konteks: personal, sosial, ekonomi, dan politik (Hansom, Thomas Kuhn, Polanyi)Nilai dan kepentingan dalam kegiatan ilmiah (Mikhael Dua): kepentingan, nilai, letarbelakang etnis-relijius, minat sang ilmuwan nilai dan kepentingan lembaga di mana kegiatan ilmiah dijalankan nilai dan ideologi yang mempengaruhi keputusan lembaga penyandang danaPenghargaan masyarakat dimana ilmu berkembangMotif ekonomis dan kekuasaan politis (ex: lembaga survey politik) rekayasa sosialSOCRATES: Seorang ilmuwan tidak cukup hanya mencapai OBYEKTIVITAS dan NETRALITAS, tapi juga memiliki sikap yang setia pada kebenaran dan KEADILANTransendensiProfetikBart Pattyn: Reliability and soundness of our knowledge has a transcendent character.SOCRATES: keunggulan sebagai ilmuwan tidak ditentukan semata-mata pada penguasaan teknis dalam bidang keahliannya, tapi juga pengertian tentang bagaimana menjadi manusia. Seorang ilmuwan tidak harus menjadi raksasa, yang hanya berpuas diri dengan dengan kepandaian metodologis dan teoretis, tapi harus dilengkapi dengan pertimbangan praktis menjadi manusia yang baik.Rabelais(1494-1553)SastrawanPrancisScience san conscience ruine lame Ilmu pengetahuan tanpa hati nurani menghancurkan jiwa

MitosILMUWANPara ilmuwan seolah datang untuk mengatasi persoalan yang dihadapi umat manusia (Alan Wood & Ted Grant)AntonioGramsciIntelektual OrganikIntelektual TradisionalIntelektual TRADISIONAL:Antek penguasa, mendukung status quo. Meskipun mereka nampak kritis terhadap rezim yang berkuasa, sebenarnya tetap permisif pada struktur penindas yang dominanIntelektual ORGANIK:Berperan sebagai artikulator ideologi dan kepentingan kelas buruh

Selections from the Proson Notebooks (1971)Oposisi BinerIntelektualAktivisVSBerumah di atas angin vs berpijak di atas bumi Seorang intelektual harus ikut menyuarkan orang yang terpinggirkan (subaltern)(Antariksa, KUNCI)Tahun 1980-an ketika kekuasaan negara sangat intervensif terhadap kegiatan intelektual, LSM dan aktivis mahasiswa mendirikan API (Asosiasi Peneliti Indonesia), mengenalkan metode PAR (Participatory Action-oriented Research), yang memiliki kriteria (Ignas Kleden):Masyarakat sebagai subyek (tahu dan terlibat)Masyarakat bukan sasaran observasi semataRiset mendorong aksi konkret perubahan-perubahan sosialMetodologi harus dibarengi dengan komitmen sosial yang jelasHeru Nugroho, sosiolog UGM, mengenalkan Ilmu Sosial Partisipatoris: sanggup masuk ke dalam inti persoalan masyarakat; pemberdayaan masyarakat dengan model pendampingan; peneliti berperan sebagai fasilitator, mediator, motivator, dinamisator, dsbMetode ini mengedepankan transfer pengetahuan kepada masyarakat sehingga mereka dapat berpartisipasi secara aktif dan kritis dalam pembangunan