Pertemuan 1.ppt

37
PUBLIC SPEAKING Pertemuan I

Transcript of Pertemuan 1.ppt

  • PUBLIC SPEAKINGPertemuan I

  • PendahuluanBuku Materi Pokok: Public Speaking Edisi 1;

    Djoenaesih S. Soenarjo & Rajiyem; Universitas Terbuka- Pertemuan 1: Sejarah dan Perkembanga Retorika- Pertemuan 2: Proses dan Komponen dalam Komunikasi- Pertemuan 3: Teori Komunikasi dalam Public Speaking- Pertemuan 4: Media Massa- Pertemuan 5: Khayalak Public Speaking & Persiapan Presentasi- Pertemuan 6: Alat Bantu Presentasi- Pertemuan 7: Penulisan Naskah Presentasi- Pertemuan 8: Evaluasi Public SpeakingMetode Pembelajaran : Tutorial Online dan Tatap MukaKomponen Penilaian :Tugas 1, 2, 3. Pengganti kehadiran ???Partisipasi (Keaktifan)

  • Pertemuan ISejarah dan Perkembangan RetorikaPengertian Retorika

    Retorika berasal dari bahasa Inggris, Rhetoric, dan bersumber dari kata latin, Rhetorica, yang berarti ilmu bicara.

    Retorika atau public speaking atau berbicara di depan umum.

    Secara sempit: mengenai berbicara

    Secara luas: tentang penggunaan bahasa lisan dan tulisan

    Sunarjo (1983): Pengertian retorika dapat dilihat dari: 1. Tinjauan filosofis2. Tinjauan ilmu komunikasi

  • 1. Sebagai Tinjauan FilosofisAristoteles mengemukakan bahwa emosi manusia bervariasi dan bagaimana seorang orator atau pembicara dapat mempengaruhinya.

    Retorika: Seni yang memiliki nilai-nilai tertentu. Nilai itu adalah kebenaran dan keadilan yang mempunyai kekuasaan dan kekuatan dalam masyarakat.

    Fungsi Retorika:Pengetahuan yang mendalam tentang retorkia dan latihan-latihan yang dilakukan bisa mencegah retorika digunakan sebagai alat penipuanRetorika sangat berguna sebagai sarana untuk menyampaikan instruksiRetorika sama halnya dengan dialektik yang dapat memaksa orang untuk berpikir dan mengajukan pertanyaan

    Apa itu kajian filosofis? Apa conntoh nya jika retorika dapat untuk berfiikr dan mengajukan pertanyaan ?*

  • 2. Tinjauan Menurut Ilmu KomunikasiDalam ilmu komunikasi, retorika dan public speaking, tidak terlalu dibedakan pengertiannya.

    Public speaking atau retorika adalah suatu komunikasi, dimana komunikator berhadapan langsung dengan massa atau berhadapan dengan komunikan atau audiens dalam bentuk jamak.

    Public speaking atau retorika dibedakan dengan komunikasi massa. Alasannya, komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang menggunakan media massa, sedang public speaking atau retorkia adalah komunikasi langsung dengan massa.

    Public speaking atau retorika digolongkan pada komunikasi massa. Alasannya bahwa public speaking atau retorika harus dibedakan dengan pidato-pidato lain. Public Speaking adalah bentuk komunikasi berupa pembicaraan yang diucapkan seseorang di depan orang banyak/massa mengenai sesuatu masalah sosial.

    Karakteristik Public speaking atau retorika:1. Diucapkan di depan orang banyak/massa2. Topiknya menyangkut orang banyak dan menyangkut masalah sosial. Inilah perbedaan public speaking dan pidato-pidato yang disampaikan di depan kelompok kecil/terbatas.

    Sebutkan contoh dari public speaking dan komunikasi masa ???*

  • 12

  • Tujuan Public speaking atau retorika: Menyadarkan dan membangkitkan orang banyak atau mengenai masalah sosial sehingga tidak perlu menggunakan suatu uraian ilmiah rasional. Terutama berusaha mempengaruhi audiens atau komunikan.

    Yang perlu diperhatikan: teknik pemakaian bahasa secara efektif dalam pemilihan kata untuk mempengaruhi komunikan sesuai dengan kondisi dan situasi komunikan tersebut.

    Retorika dan pidato, dibedakan sebagai berikut:

    1. Retorika atau public speaking adalah salah satu bentuk komunikasi dengan audiens yang cukup banyak.

    2. Pidato dapat terjadi dalam suatu kelompok komunikasi kecil seperti ceramah atau kelas ataupun kelompok besar seperti pemberian informasi (kata sambutan) sebelum dimulainya seminar skala internasional.

    3. Tidak terdapat perbedaan mendasar antara retorika dan pidato. Pengertian retorika menurut Aly(1994): Prinsip-prinsip mengenai komposisi yang persuasif dan efektif serta keterampilan yang harus dimiliki seorang ahli pidato (orator), prinsip mengenai prosa pada umumnya, seni komposisi verbal beserta cara-cara yang digunakan dalam prosa atau puisi.

    Contoh pemilihan kata dan teknik pemakaian Bahasa dalam penyampaian public speaking *

  • Siapakah dia ?*

  • Sejarah RetorikaRetorika sebagai seni dipelajari sejak abad ke-5 sebelum masehi. Kaum Sufis di Yunani dahulu mengembara dari satu tempat ke tempat lain untuk mengajarkan pengetahuan tentang politik dan pemerintahan dengan penekanan utama pada kemampuan berpidato.

    Lalu berkembanglah seni pidato dengan memutarbalikkan kenyataan untuk membujuk khayalak.

    Retorika dilaksanakan di negara-negara yang menganut demokrasi langsung seperti Yunani dan Romawi.

    Fungsi retorika di era tersebut:Mencapai kebenaran atau kemenangan seseorang atau golongan dalam masyarakatMeraih kekuasaanSebagai alat persuasi

  • Tokoh-tokoh di Bidang Retorika:

    Georgias (guru retorika pertama): Kebenaran suatu pendapat hanya dapat dibuktikan jika tercapai kemenangan dalam pembicaraan.Sekolahnya menekankan pada bahasa yang puitis dan teknik berbicara impromptu (berbicara tanpa persiapan)

    Protagoras (pengajar bersama Georgias): Kemahiran berbicara bukan untuk kemenangan, melainkan demi keindaha bahasa.

    3.Socrates: Retorika adalah kebenaran dan dialog adalah tekniknya. Teknik deduksi: kesimpulan-kesimpulan untuk hal-hal yang khusus setelah menuelidiki hal-hal yang berlaku pada umumnya.

    4.Isocrates: Sekolah retorika dengan fokus pada pidato-pidato politik.

    5.Plato: Retorika penting untuk persiapan menjadi pemimpin. Sebagai model pendidikan, sarana mencapai kedudukan dalam pemerintahan dan mempengaruhi rakyat.

    Retorika penting untuk membuat follower*

  • 6.Aristoteles: retprola sebagai filsafat bukan seni. Retorika membuktikan maksud pembicaraan atau menampakkan pembuktian menggunakan logika. 5 kanon retorika:Inventio (penemuan), dispositio (penyusunan), elocutio (gaya), memoria (memori), pronuntiatio (penyampaian).

    Demosthenes (ahli pidato dan politik): semangat yang berkobar-kobar, kecerdasan pikiran, dan lain dari yang lain.

    Marcus Tulius Cicero (Orator): mempunyai suara yang berat mengalun, kadang menggema, kadang halus merayu, kadang disertai cucuran air mata.

    Plutarch: pidato yang disampaikan harus meyakinkan.

    Tacitus (pahlawan romawi): retorika akan hilang nilainya dengan berkurangnya demokrasi. Retorika berbahaya saat adanya pengaruh tanpa kecapakan atau pengetahuan dan adanya pengaruh yang membenarkan yang salah.

  • Aliran Retorika ModernDitandai dengan munculnya Renaissance atau abad pencerahan sekitar tahun 1200-an. Menurut Jalaluddin Rahmat, ada 3 aliran dalam retorika modern:

    Aliran Epistemologismembahas teori pengetahuan, asal-usu, sifat, metode, dan batas-batas pengetauhan manusia. Mengkaji retorika klasik dalam sorotan perkembangan psikologi kognitif, yakni membahas proses mental.

    a. Roger Bacon: Penggunaan rasio dan imajinasi untuk menggerakkan kemauan secara lebih baik. Rasio, imajinasi dan kemauan merupakan kajian psikologis yang menjadi fokus retorika modern.

    b. George Campbell: Retorika diarahkan pada upaya mencerahkan pemahaman, menyenangkan imajinasi, menggerakkan perasaan dan mempengaruhi kemauan.

    c. Richard Whately: Memusatkan perhatian pada argumentasi. Bagaimana mencari argumentasi yang tepat dan mengorganisasikannya secara baik. Oleh karena itu menelaah proses berpikir khayalak sangat penting.

  • 2. Aliran Beles LettresBerasal dari bahasa Perancis yang artinya tulisan yang indah.Mengutamakan keindahan bahasa, segi-segi estetis pesan, kadang-kadang mengabaikan segi informasinya. Tokoh: Hugh Blair yang menulis buku, Lectures on Rhetoric and Belles Letters. Ia menghubungkan antara retorika, sastra dan kritik sehingga memunculkan kajian cita rasa (taste), yakni kemampuan untuk memperoleh kenikmatan dari pertemuan dengan apa pun yang indah.

    Aliran Epistemologis dan Belles Letters memusatkan perhatian pada persiapan pidato yang meliputi penyusunan pesan dan penggunaan bahasa.

    Aliran ElokusionisAliran ini menekankan pada teknik penyampaian pidato. Tokoh: Gilbert Austin.Petunjuk praktis penyampaian pidato:- Tidak boleh melantur- Mengarahkan mata langsung kepada pendengar- Menjaga ketenangan- Memulai berbicara dengan nada yang paling rendah. (Untuk mendiamkan gumaman dan menarik perhatian pendengar)

    *

  • Retorika Zaman modernAwal abad sesudah Masehi, retorika tidak begitu berkembang. Baru abad ke-17 di Eropa muncul orator-orator kenamaan:Oliver Cromwell: pelaksanaan pidato harus mengulang hal-hal yang penting, menyesuaikan diri dengan sikap lawan, membiarkan orang lain menarik kesimpulan sendiri dan menunggu reaksi.Henry Bollingbroke: Apabila kekuasaan politik berlandaskan kekuasaan fisik maka retorika merupakan kekuatan mentalWinston Churchill: Mantan Perdana Menteri Inggris, terkenal karena keberhasilannya dalam menggerakkan bangsa Inggris untuk melawan Nazi Jerman pada Perang Dunia II.Adolf Hitler: Memukau rakyat Jerman sehingga bersedia melakukan apa pun. Retorikanya adalah mengunggulkan diri sendiri, menjelek-jelekkan dan menakut-nakuti lawan.Soekarno: Retorika demi demagogi. Pidato yang diucapkan beliau adalah untuk menarik simpati bangsa lain agar dapat membangun bangsa dan negara. Menggunakan metode pengulangan kata-kata, sugesti dan persuasi.

  • Abad Ke-20Pada abad ke-20, retorika mengambil manfaat dari perkembangan ilmu pengetahuan modern, khususnya ilmu perilaku, seperti psikologi dan sosiologi. Istilah retorika pun bergeser menjadi public speaking.

    James A. Winans: Menggunakan psikologi modern dalam pidatonya. Menyarankan pentingnya membangkitkan emosi melalui motif-motif psikologis pada khayalak, seperti kepentingan pribadi, kewajiban sosial dan kewajiban agama.

    Charles Henry Woolbert: Speech Communication sebagai ilmu tingkah laku, dimana proses penyusunan pidato adalah kegiatan pengorganisasian:- Teliti tujuannya- Ketahui khalayak dan situasinya- Ketentuan proposis yang cocok dengan khalayak dan situasi tersebut- Pillih kalimat-kalimat yang dipertalikan secara logis

    3.William Norwood Brigance: Menekankan pada faktor keinginan sebagai dasar persuasi. 4 unsur persuasi yang mendapat perhatiannya: rebut perhatian pendengar, usahakan pendengar untuk mempercayai kemampuan dan karakter anda, pikirkan keinginan audiens, kembangkanlah setiap gagasan seusia dengan sikap pendengar.

  • PERKEMBANGAN RETORIKAPerkembangan Retorika Yunani

    Berkembang pada era Yunani. Orang Yunani adalah perantau. Sebab Yunani terletak di semenanjung Balkan tidak subur.

    Sistem kemasyarakatan orang Yunani yang disebut polis atau negara kota. Polis merupakan lembaga politik yang meliputi kekuasaan secara otonomi, swasembada, dan kemerdekaan. Ketiga faktor inilah yang melatarbelakangi kebebasan berpikir yang membantu munculnya filsafat.

    Bahasa menjadi suatu hal penting bagi setiap personal yang akan ingin memasuki jajaran elit politil yunani

    Karena tidak subur makanya mereka pergi merantau. Dan disitulah semua perkembangan ilmu pengetahun ada*

  • I. Retorika AristotelesAristoteles terkenal dengan karyanya Rhetorica. Aristoteles membagi pidato menjadi 3 jenis sesuai dengan karakteristik pendengarnya sebagai berikut:

    Pidato Yudisian (legal) atau forensik: pidato mengenai perkara di pengadilan, apa yang telah terjadi dan tidak pernah terjadi. Pendengarnya adalah para hakim atau juri dalam masalah pengadilan.

    Pidato deliberatif atau politik (suasoria): pidato yang berisi nasihat yang disampaikan. Pendengarnya anggota badan legislatif dan eksekutif.Pidato Epideitik atau pidato demonstratif: pidato-pidato untuk pementasan, upacara-upacara ibadah maupun bukan yang beirsi kecaman atau pujian mengenai hal-hal yang terjadi sekarang.

  • Dasar-dasar retorika menurut Aristoteles, terdiri dari berikut ini:

    Retorika erat hubungannya dengan moral karena harus mengemukakan sesuatu yang benar. Kebenaran menjadi landasan retorika yang sejati. Moral dalam perkembangannya mempelajari psikologi.

    Metode retorikanya mendasarkan diri pada analitika, yakni meneliti berbagai argumentasi dari proposisi yang benar dan dialektika, yaitu meneliti argumentasi dari proposisi yang diragukan kebenarannya. Analitika dan dialektika pada perkembangannya disebut logika. Inti dari logika adalah silogisme: memperoleh kesimpulan dari proposisi untuk meraih kebenaran.

    Retorika sebagai sesuatu yang inheren diserapi semua orang, dimana dalam upaya mencari kebenaran dialog menjadi tekniknya.

    Totalitas suatu pidato mencakup faktor ethos, pathos, dan logos. Ethos: sumber kredibilitas komunikator atau kesadaran orator tampil sebagai pribadi yang dapat dipercaya oleh pendengar.Pathos: merupakan segi emosional pembicara yang mendasar dan secara implisit terkandung di dalam isi pidato.Logos: mencakup imbauan berdasarkan argumen yang luas.

  • II. Metode Retorika KlasikDalam metode retorika klasik dalam menyampaikan pidato ke publik:

    Inventio atau Heuresis: Penelitian materi-materi. Kemampuan untuk menemukan, mengumpulkan, menganalisis dan memilih materi yang cocok untuk suatu pidato. Harus mendidik, membangkitkan kepercayaan dan menggerakkan hati.

    Dispositio atau Taxis atau Oikomia: Penyusunan dan pengurutan materi atau argumen dalam suatu pidato berdasarkan prinsip-prinsip masuk akal, kemampuan menganalisis penemuan-penemuan dan dapat membandingkan pemikiran dahulu dan sekarang.

    Elocutio atau Lexis: Pengungkapan atau penyajian gagasan dalam bahasa yang sesuai berdasarkan pada hal-hal berikut: (1) Komposisi, kejelasan dan langgam bahasa dari suatu pidato, (2)Kerapian, kemurnian, ketajaman dan kesopanan dalam bahasa, (3) Kemegahan dan hiasan pikiran dengan upaya retorika.

    Memoria atau Mneme: menghafalkan pidato. Latihan mengingat gagasan-gagasan dalam pidato yang disusun.

    Actio atau hypokrisis: Menyajikan pidato. Faktor yang harus diperhatikan oleh pembicara dalam penyajian ini adalah suara, sikap dan gerak-gerik.

  • B. Sistematika Penulisan Retorika KlasikAristoteles, Cicero dan Quintilianus membagi rangka pidato menjadi 5 bagian:

    Poem atau Exordium: Pembukaan dalam pidato. Harus jelas, sopan dan singkat.

    Narratio atau Diogesis: Pernyataan mengenai kasus yang dibicarakan. Narratio mengandung fakta-fakta awal yang jelas, dipercaya, singkat dan menyenangkan.

    Agon atau Argumen: Usaha menyajikan fakta-fakta atau bukti untuk membuktikan masalah atau kasus yang tengah dibicarakan. Quintilianus menyebutnya sebagai probation atau apodeitixis.

    Refutatio atau Lysis: Penolakan terhadap fakta-fakta yang berlawanan. Menunjukkan keberatan-keberatan terhadap hal-hal yang bersifat palsu atau tidak konsisten

    Peroratio atau Epilogos: Kesimpulan atau rangkuman dari apa yang telah dikemukakan pembicara dengan cara membangkitkan emosi pendengarnya.

  • C. Public SpeakingPada masa sekarang, orientasi orang berbicara sudah bukan pada seni saja, tetapi lebih fokus sebagai pengetahuan yang harus dipelajari untuk mencapai efektivitas pesan yang maksimal.

    Keuntungan mempelajari Public Speaking:

    Menurut DeVito:Meningkatkan keahlian dalam bidang akademik dan karir.Memperbaiki kemauan komunikasi secara umum.Meningkatkan kemauan berbicara di depan publik.

    Menurut Wuwur (1999):Meningkatkan kemampuan pribadiKeberhasilan pribadiDalam tugas dan jabatanBagi kehidupan pada umumnya

  • Kajian RetorikaMeliputi Monologika (ilmu tentang seni berbicara secara monolog/ satu orang saja yang berbicara) dan dialogika (ilmu berbicara secara dialog / dua orang atau lebih dalam satu pembicaraan).

    Hendrikus (2000):

    Diskusi: memberikan jawaban atas pertanyaan atau pembicaraan serius tentang suatu masalah yang objektif.Proses tanya-jawab untuk mencari informasiAdu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok dengan tujuan mencapai kemenangan untuk satu pihak

  • PERSUASIKomunikasi persuasi: aktivitas membujuk dengan maksud untuk mengubah perilaku, Teknik Persuasi menurut Aly (1994):Cognitive Dissonance: mengambil teori dari Leon Festinger yakni manusia sering bertindak tidak sesuai dengan keyakinan atau hati nuraninya sendiri. Orang biasanya lebih cepat menerima komunikasi persuasif yang seolah-olah membenarkan perilakunya meskipun hati nuraninya sendiri tidak dapat membenarkan.

    Pay off Idea dan Fear Arousing. Pay off Idea: persuasi dengan maksud memberikan hadiah atau pun harapan yang lebih baik atau Positive appeals.Fear Arousing: memberikan ancaman atau akibat buruk jika tidak melaksanakannya

    Empati: Kemampuan seseorang untuk menempatkan diri pada situasi orang lain.

    Packing: mengemas pesan sehingga komunikan tertarik

    Red Herring: Penyampaian gagasan dengan menggabungkannya dengan objek yang sedang aktual atau menarik.

  • B. Hambatan yang Mempengaruhi PersuasiVoice Factor: hambatan berupa suara-suara yang disengaja atau tidak, pada saat komunikasi berlangsungSemantic Factor: Pemakaian kata-kata atau istilah-istilah yang dapat menimbulkan kesalahpahaman

    Kepentingan: pesan hanya diperhatikan oleh komunikan apabila berhubungan dengan kepentingannya.

    Motivasi: Bila minat dan keinginan yang mendorong komunikan untuk memperhatikan suatu pesan tidak sesuai keinginan komunikan maka motivasi dapat menjadi hambatan.

    Prasangka: emosi yang memaksa seseorang untuk menarik kesimpulan berdasarkan prasangka tanpa menggunakan pikiran yang rasional.

  • Rangkaian Motivasi Monroe5 langkah yang dikenal dalam teori ini:

    Perhatian: Bangkitkan perhatian khayalak dan tunjukkan pentingnya topik anda.

    Kebutuhan: Perlihatkan ada masalah yang sedang berlangsung dan nyatakan secara jelas dan dramatisasikan dengan materi pendukung

    Kepuasan: Luaskan kebutuhan tersebut dengan menyediakan suatu pemecahan masalah dengan rencana yang cukup spesifik

    Visualisasi: Membantu khayalak membayangkan rencana tersebut dengan memperlihatkan keuntungannya dan menggunakan pernjelasan secara gamblang

    Tindakan: Menyebutkan hal-hal yang dapat dilakukan khayalak dan gunakan simpulan yang tegas untuk merangsang mereka bertindak.

    Contoh adalah isu pengalihan minyak tanah menjadi gas : bagaimana pihak pemerintah mempersuasi masyarakat untuk dapat mendukung kebijakan tersebut*

  • 1. Retorika PersuasifRetorika Persuasif: Pesan yang disampaikan kepada sekelompok khayalak oleh seorang pembicara yang hadir untuk mempengaruhi pilihan khalayak melalui pengondisian, penguatan atau pengubahan tanggapan mereka terhadap gagasan, isu, konsep atau produk.

    Persuasi dinilai berhasil jika pesan yang disampaikan memiliki akibat yang sesuai dengan yang diharapkan.

    2. Macam Retorika Persuasif

    Retorika Informatif: untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman khalayak dengan cara mendefinisikan, menjelaskan, mendemonstrasikan, mendeskripsikan atau menyelidiki sesuatu.

    Retorika Persuasif: berupaya mengubah perilaku khalayak lewat pembentukan, penguatan dan pengubahan perilaku.

  • 3 macam retorika persuasif:

    Retorika Penalaran: tujuannya untuk mengubah pikiran khalayak terhadap suatu isu melalui penalaran untuk membentuk tanggapan mereka terhadap isu tersebut dengan menggunakan logika, pembuktian, penarikan kesimpulan, generalisasi dan penyimpulan untuk meyakinkan khalayak agar mengikuti dengan senang hati posisi spesifik terhadap suatu isu.

    Retorika Oposisi: Saat anda membantah ide-ide yang diyakini atau disampaikan oleh orang lain. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa ada dua sisi fakta menggunakan argumen logis untuk pembuktian dan membujuk khalayak.

    Retorika Aksi: Bertujuan untuk menghasilkan perubahan yang jelas dalam diri khalayak, mendorong mereka melakukan sesuatu, dengan menggunakan data tarik rasional dan emosional

  • Tujuan Retorika PersuasifPembentukan tanggapan: Memperkenalkan suatu gagasan produk, isu atau konsep kepada khalayak dikaitkan dengan nilai-nilai mapan yang melekat pada mereka.Penguatan tanggapan: kesinambungan perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap produk, gagasan, atau ide yang mereka respons.Pengubahan tanggapan: Pengubahan tanggapan sekelompok khalayak untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk, konsep atau gagasan

    Menurut Aristoteles, cara untuk mempengaruhi manusia:Tunjukkan pada khayalak bahwa anda memiliki pengetahuan luas, kepribadian terpercaya dan status yang terhormat (ethos)Menyentuh hati khalayak dalam hal perasaan, emosi, harapan, kebencian, dan kasih sayang (pathos) mereka.Mengajukan bukti atau yang kelihatan sebagai bukti untuk meyakinkan khayalak melalui pikirannya (logos)

  • Jenis-jenis persuasi menurut Maccoby:

    Persuasi pada umumnya (general persuasibility)Internal nature of change: Perubahan yang implisit termasuk dalam pesan.

    *Pengaruh yang dibawa oleh masing-masing komunikator akan membawa dampak yang berbeda-beda tergantung situasi dan waktu

    Menurut Maccoby, persuasi dalam hubungan interpersonal atau kelompok adalah sebagai berikut:Saat terdapat 2 pendapat, maka pendapat pertama akan berkurang pengaruhnya setelah ada persuasi dari pembicara kedua.Apabila 2 pendapat (pro dan kontra) oleh satu orang maka pendapat yang pertama akan memiliki pengaruh yang lebih besarPengaruh bisa diperoleh sebagai akibat dari time filing, yaitu pengisian pendapat dalam jangka waktu tertentu.Apabila permasalahan membutuhkan kepuasan maka ide yang disampaikan harus dinyatakan terlebih dahulu dan ide baru dinyatakan terakhir.

  • Karakter Individu Komunikan Berdasarkan Daya PersuasiOrang yang anti-lingkungannya: sukar diubah pendapatnya

    Orang yang penyendiri: Sukar dipengaruhi karena selalu curiga

    Orang yang mempunyai daya fantasi: mudah dipengarhi berdasarkan fantasinya

    Orang yang mempunyai minority complex: takut ditertawakan atau ditolak sehingga mudah berubah pendapat (sifat bunglon)

    Orang yang bersifat terbuka dan hidup dalam masyarakat: tidak menyendiri dan ingin menyelami masalah masyarakat. Mudah dipengaruhi.

    Orang yang hidup untuk dirinya sendiri (sukar bergaul): bersedia mengubah pendapatnya demi keuntungan pribadi (sifat bunglon)

    Wanita atau pria: wanita lebih mudah dipengaruhi.

  • Bagaimana persuasi dilakukan pada tipe-tipe komunikan tersebut?Orang-orang yang memperlihatkan sikap permusuhan atau anti-lingkungan atau anti-sosial: Mungkin dikarenakan pengalaman hidupnya yang negatif, mempunyai sifat agresif dan memiliki kebutuhan untuk memperlihatkan kekuasaan. Sukar dipengaruhi dan melihat komunikator sebagai orang luar yang tidak bermoral dan dirinyalah yang baik. Oleh sebab itu gunakan teknik yang mengagung-agungkan dirinya, melebihkan atau mengunggulakan dirinya

    Orang-orang yang menjauhkan diri dari masyarakat biasanya tinggi hati. Mereka tidak dapat dipercaya karena lemah dan berusaha sesedikit mungkin menjalin hubungan. Sulit dipengaruhi.

    Orang-orang yang memiliki fantasi besar paling mudah dipengaruhi dengan membuat gambaran tentang lambang-lambang yang disampaikan kepadanya. Responsnya positiv.

    Orang dengan minority complex biasanya pasif dan mudah dipengaruhi karena ia ingin diterima masyarakat.

    Orang yang lebih terbuka pada pendapat orang lain, sering ragu dalam bersikap. Tidak dapat diharapkan untuk waktu panjang , penerimaan sesaat.

    Wanita dapat dipengaruhi tergantung topiknya menyangkut masalah impersonal.

  • Metode PersuasiTeknik dan metode persuasi dilakukan untuk memperoleh efektivitas pesan yang maksimal. Penyampaian dilakukan oleh pembicara terlihat sejajar, tidak ada kesan menggurui namun meyakinkan.

    Metode persuasi (Aly, 1994):Asosiasi: Upaya penggambaran situasi dengan mengasosiasikan dengan citra dan keadaan yang telah dikenal.

    Analogi: Membandingan antara dua hal atau lebih yang bertujuan untuk memperlihatkan persamaan atau perbedaannya

    Contoh: Menjelaskan sesuatu hal dengan menggunakan contoh agar mudah dipahami

    Emosi: Perasaan atau nurani karena motivasi tertentu menjelma menjadi emosi. Penggunaan emosi dalam kata-kata dpaat menyentuh kalbu manusia.

    Generalisasi: Menyamaratakn suatu fenomena dan fakta tanpa merincinya secara detil.

    Humor: Menyelipkan humor dalam pidato agar khalayak tidak merasa bosan.

  • Identifikasi: Merangkul khalayaknya dengan menciptakan rasa solidaritas atau kebersamaan

    Kapstok: Rujukan yang dapat memperkuat argumentasi pembicara. Mengutip pakar contohnya.

    Kasualitas: Menjelaskan sebab akibat.

    Kompensasi: Mempengaruhi khalayak supaya mereka terhibur atau bersemangat untuk melakukan sesuatu yang diimbau ole pembicara.

    Konotasi: Ungkapan yang hendak membandingkan suatu objek dengan suatu sifat yang sama atau mencari perbandingan yang jauh dari realita awal

    Konfirmasi: Menarik simpati khalayak dengan kesiapan mental untuk menyesuaikan diri menurut keinginan dan kesadarannya sendiri.

    Kontroversial: Sengaja mengungkapkan objek yang bertentangan supaya tampak sisinya yang berbeda atau bertentangan.

  • n.Memojokkan: Memojokkan lawan sejauh tidak sampai melukai perasaan atau merugikan kepentingan orang banyak. Kenyataannya teknik ini sering mengundang kemarahan dari orang yang terkena kritik tersebut.

    o.Mendramatisasi: Sebab khalayak memiliki emosi yang mudah dibakar apalabi bila suda ada bibit sentimen sebelumnya dengan membesar-besarkan persoalan

    p.Metafora: Membandingkan subjek dengan sesuatu benda lain yang bersifat abstrak atau tidak mungkin dihadirkan di tempat. Narasi: Kemampuan pembicara merangkai suatu peristiwa dengan menggambarkan secara jelas dalam suatu kesatuan utuh. Mengembangkan daya fantasi audiens untuk mengkhayalkannya seolah-olah menjadi nyata.

    Narasi: Merangkaikan suatu peristiwa dengan menggambarkan secara jelas dalam suatu kesatuan utuh

    Pengulangan: Menyegarkan kembali ingatan audiens untuk memntapkan ingatan mereka

    Personafikasi: Memperlakukan sesuatu yang tidak terjangkau dengan diri manusia atau menggambarkan benda abstrak sama dengan makhluk hidup .

  • t.Pola ekstrem: Berbagai cara untuk meyakinkan lawan bicara. Menyampaikan kritik atau memaksa pendapat asal tidak menimbulkan penolakan total.

    Kambing Hitam: Jalan pintas agar khalayak antipati / tidak suka pada suatu objek

    Proyeksi: Mencari objek diluar dirinya untuk dijadikan bulan-bulanan sambil juga mengakui kelemahan diri sendiri.

    Rasionalisasi: Kemampuan secara logika untuk mencari pembenaran dari suatu persoalan yang sebenarnya bukan penyebab langsung dari masalah tersebut.

    x.Shock Therapy: bersifat kejutan yang tidak terduga sebelumnya oleh khalayak, seperti gertakan, ancaman atau peringatan yang menyadarkan audiens untuk menyetujui permintaan pemimpin

    y.Simplikasi: Menyederhanakan persoalan menjadi sangant sederhana sehingga dapat menimbulkan kesalahan dalam pengaambilan keputusan

    z.Spekulatif: Dilakukan jika pembicara terdesak oleh keadaan dan mencoba menggambarkan dengan cara menduga-duga, mengarah pada suatu kepastian.

    Apa itu kajian filosofis? Apa conntoh nya jika retorika dapat untuk berfiikr dan mengajukan pertanyaan ?*Sebutkan contoh dari public speaking dan komunikasi masa ???*Contoh pemilihan kata dan teknik pemakaian Bahasa dalam penyampaian public speaking *Siapakah dia ?*Retorika penting untuk membuat follower*

    *Karena tidak subur makanya mereka pergi merantau. Dan disitulah semua perkembangan ilmu pengetahun ada*Contoh adalah isu pengalihan minyak tanah menjadi gas : bagaimana pihak pemerintah mempersuasi masyarakat untuk dapat mendukung kebijakan tersebut*