PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade...

25
PERTEMUAN 15 Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)

Transcript of PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade...

Page 1: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

PERTEMUAN 15

Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)

Page 2: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

PENGERTIAN HAKIHak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau Hak Milik

Intelektual (HMI) atau harta intelek (di Malaysia) inimerupakan padanan dari bahasa Inggris IntellectualProperty Right. Kata "intelektual" tercermin bahwa obyekkekayaan intelektual tersebut adalah kecerdasan, dayapikir, atau produk pemikiran manusia (the Creations of theHuman Mind).

Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak eksklusifYang diberikan suatu peraturan kepada seseorang atausekelompok orang atas karya ciptanya. Secara sederhanaHAKI mencakup Hak Cipta, Hak Paten Dan Hak Merk.Namun jika dilihat lebih rinci HAKI merupakan bagian daribenda (Saidin : 1995), yaitu benda tidak berwujud (bendaimateriil).

Page 3: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) termasuk dalambagian hak atas benda tak berwujud (seperti Paten, merek,Dan hak cipta). Hak Atas Kekayaan Intelektual sifatnyaberwujud, berupa informasi, ilmu pengetahuan, teknologi,seni, sastra, keterampilan Dan sebaginya Yang tidakmempunyai bentuk tertentu.

Page 4: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement

Establishing the World Trade Organization (WTO)2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan3. Undang-undang Nomor 12/1997 tentang Hak Cipta4. Undang-undang Nomor 14/1997 tentang Merek5. Keputusan Presiden RI No.15/1997 tentang Pengesahan Paris

Convention for the Protection of Industrial Property dan ConventionEstablishing the World Intellectual Property Organization

6. Keputusan Presiden RI No. 17/1997 tentang Pengesahan TrademarkLaw Treaty

7. Keputusan Presiden RI No. 18/1997 tentang Pengesahan BerneConvention for the Protection of Literary and Artistic Works

8. Keputusan Presiden RI No. 19/1997 tentang Pengesahan WIPOCopyrights Treaty

Page 5: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

Secara umum Hak Kekayaan Intelektualdapat terbagi dalam dua kategori yaitu:

1. Hak Cipta.2. Hak Kekayaan Industri, meliputi:

Paten Merek Desain Industri Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu Rahasia Dagang, dan Indikasi

Page 6: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

1. Hak CiptaHak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun

penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruanglingkup bidang ilmu pengetahuan, kesenian, dankesusasteraan. Hak cipta hanya diberikan secara eksklusifkepada pencipta, yaitu "seorang atau beberapa orangsecara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir suatuciptaan berdasarkan pikiran, imajinasi, kecekatan,keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentukyang khas dan bersifat pribadi".

Page 7: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

Subyek Hak Cipta, yaitu:1. Pencipta

seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama yangatas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan kemampuanpikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yangdituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.

2. Pemegang Hak CiptaPencipta sebagai Pemilik Hak Cipta atau orang lain yang menerima lebih lanjut hak dari orang tersebut diatas.

Objek Hak Cipta, Yaitu:Ciptaan

yaitu hasil setiap karya Pencipta dalam bentuk yang khas danmenunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Ciptaan yang dilindungi adalah Ciptaan dalambidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra.

Page 8: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

Yang Tidak Dapat Didaftarkan untuk Memperoleh HakCipta yaitu:

a. Ciptaan di luar bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra.b. Ciptaan yang tidak orisinil.c. Ciptaan yang tidak diwujudkan dalam suatu bentuk yang

nyata.d. Ciptaan yang sudah merupakan milik umum.e. Ketentuan yang diatur dalam pasal 13 UU tentang Hak

Cipta (UUHC).

Page 9: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

Jangka Waktu Perlindungan Hak Cipta:1. Perlindungan atas suatu ciptaan berlaku selama pencipta

hidup dan ditambah 50 tahun setelah pencipta meninggaldunia.

2. Jika pencipta lebih dari 1 orang, maka hak tersebutdiberikan selama hidup ditambah 50 tahun pencipta terakhirmeninggal dunia.

3. Hak Cipta atas ciptaan program komputer, sinematografi, fotografi, database dan karya hasil pengalihwujudan berlakuselama 50 tahun sejak pertama kali diumumkan.

Page 10: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

Undang-undang yang mengatur Hak Cipta:

UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara

RI Tahun 1982 Nomor 15) UU Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas UU Nomor 6

Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun1987 Nomor 42)

UU Nomor 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas UU Nomor 6Tahun 1982 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 7Tahun 1987 (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 29)

Page 11: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

2. Hak Kekayaan Industri

PENGERTIAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001:

Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepadaInventor atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untukselama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebutatau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untukmelaksanakannya (Pasal 1 Ayat 1).

Hak khusus yang diberikan negara kepada penemu atas hasilpenemuannya di bidang teknologi, untuk selama waktu tertentumelaksanakan sendiri penemuannya tersebut atau memberikanpersetujuan kepada orang lain untuk melaksanakannya (Pasal 1Undang-undang Paten).

Paten hanya diberikan negara kepada penemu yang telahmenemukan suatu penemuan (baru) di bidang teknologi. Yangdimaksud dengan penemuan adalah kegiatan pemecahan masalahtertentu di bidang teknologi yang berupa :

a. proses;b. hasil produksi;c. penyempurnaan dan pengembangan proses;d. penyempurnaan dan pengembangan hasil produksi;

PATEN

Page 12: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

Undang - undang yang mengatur tentang paten:

1. UU Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten (LembaranNegara RI Tahun 1989 Nomor 39)

2. UU Nomor 13 Tahun 1997 tentang Perubahan UUNomor 6 Tahun 1989 tentang Paten (Lembaran NegaraRI Tahun 1997 Nomor 30)

3. UU Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten (LembaranNegara RI Tahun 2001 Nomor 109)

Page 13: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

Pengertian Merek berdasarkan UU yang berlakuBerdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 :Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf- huruf,angka- angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur- unsurtersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalamkegiatan perdagangan barang atau jasa. (Pasal 1 Ayat 1)

Merek merupakan tanda yang digunakan untuk membedakanproduk (barang dan atau jasa) tertentu dengan yang lainnya dalamrangka memperlancar perdagangan, menjaga kualitas, danmelindungi produsen dan konsumen.

Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalamkegiatan perdagangan barang atau jasa (Pasal 1 Undang-undangMerek).

Page 14: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

Pengertian dan fungsi MerekPengertian Merek

Yang dimaksud dengan Merek adalah : suatu “tanda” yang berupa gambar, nama, kata, huruf- huruf, angka- angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur- unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.

Pemakaian merek berfungsi sebagai:

1. Tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau beberapa orang secara bersama- sama atau badan hukum dengan produksi orang lain atau badan hukum lainnya;

2. Sebagai alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup dengan menyebut mereknya;

3. Sebagai jaminan atas mutu barangnya;4. Menunjukan asal barang/ jasa dihasilkan.

Page 15: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

Pendaftaran MerekYang dapat mengajukan pendaftaran merek adalah:1. Orang (persoon);2. Badan hukum (recht persoon);3. Beberapa orang atau badan hukum (pemilikan bersama/ merek

kolektif).

Fungsi pendaftaran merek adalah :1. Sebagai alat bukti bagi pemilik yang berhak atas merek yang

didaftarkan;2. Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang sama keseluruhan

atau sama pada pokoknya yang dimohonkan pendaftaran olehorang lain untuk barang/ jasa sejenis;

3. Sebagai dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama keseluruhan atau sama pada pokoknya dalam peredaranuntuk barang/ jasa sejenis.

Page 16: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

Istilah-istilah merek:Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yangdiperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barangsejenis lainnya.

Merek jasa yaitu merek yang digunakan pada jasa yangdiperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenislainnya.

Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang atau jasadengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapaorang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakandengan barang atau jasa sejenis lainnya.

Hak atas merek adalah hak khusus yang diberikan negara kepada pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu, menggunakan sendiri merek tersebut atau memberi izin kepada seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk menggunakannya.

Page 17: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

UU YANG MENGATUR TENTANG MEREK

UU Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek (LembaranNegara RI Tahun 1992 Nomor 81)

UU Nomor 14 Tahun 1997 tentang Perubahan UU Nomor19 Tahun 1992 tentang Merek (Lembaran Negara RITahun 1997 Nomor 31)

UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (LembaranNegara RI Tahun 2001 Nomor 110)

Page 18: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

Desain IndustriPENGERTIAN

(Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 TentangDesain Industri) :

Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk,konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna,atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau duadimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkandalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untukmenghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, ataukerajinan tangan. (Pasal 1 Ayat 1)

Page 19: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

PENGERTIAN

(Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 TentangDesain Tata Letak Sirkuit Terpadu) :

Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atausetengah jadi, yang didalamnya terdapat berbagai elemen dansekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif,yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secaraterpadu di dalam sebuah bahan semikonduktor yang dimaksudkanuntuk menghasilkan fungsi elektronik.(Pasal 1 Ayat 1)

Desain Tata Letak adalah kreasi berupa rancangan peletakantiga dimensi dari berbagai elemen, sekurang-kurangnya satu darielemen tersebut adalah elemen aktif, serta sebagian atau semuainterkoneksi dalam suatu Sirkuit Terpadu dan peletakan tiga dimensitersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan Sirkuit Terpadu.(Pasal 1 Ayat 2)

Page 20: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

Rahasia DagangPENGERTIAN

(Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000Tentang Rahasia Dagang) :

Rahasia Dagang adalah informasi yang tidakdiketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis,mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalamkegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilikRahasia Dagang.

Page 21: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

Indikasi GeografisPENGERTIAN

(Berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 TentangMerek) :

Indikasi-geografis dilindungi sebagai suatu tanda yangmenunjukkan daerah asal suatu barang yang karena faktorlingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, ataukombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan kualitastertentu pada barang yang dihasilkan.(Pasal 56 Ayat 1)

Page 22: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

UU Mengenai Hak Cipta dan Merek dagang

PENGATURAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL1. Hak Cipta (Copyrights)

UU No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta2. Hak Paten (Patent)

UU No. 14 tahun 2001 tentang Paten3. Hak Merek (Trademark)

UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek4. Rahasia Dagang (Trade Secrets)

UU No. 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang5. Desain Industri (Industrial Design)

UU No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri

Page 23: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

Soal Latihan1. Hak eksklusif yang diberikan suatu peraturan kepada

seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya,disebut:a. Hak atas kekayaan intelektual d. Hak Merekb. Hak Paten e. Desain industric. Hak Cipta

2. Yang termaksud kedalam hak kekayaan industri adalah:a. Paten d. semua benarb. Desain Industri e. semua salahc. Merek

Page 24: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

3. Karya Pencipta dalam bentuk yang khas dan menunjukkankeasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni dansastra. Ciptaan yang dilindungi adalah Ciptaan dalam bidangilmu pengetahuan, seni dan sastra, disebut:a. Pencipta d. Yang menciptakanb. Pemegang Hak cipta e. Pemberi Hak Ciptac. Ciptaan

4. Suatu “tanda” yang berupa gambar, nama, kata, huruf- huruf,angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakandalam kegiatan perdagangan barang dan jasa, disebut:a. Paten d. Hak Ciptab. Desain Industri e. Rahasia Dagangc. Merek

Page 25: PERTEMUAN 15 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/388/388-P14.pdfEstablishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor

5. Hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventoratas hasil invensinya di bidang teknologi, disebut:a. Paten d. Hak Ciptab. Desain Industri e. Rahasia Dagangc. Merek