PERTEMUAN 13 VEKTOR -...
Transcript of PERTEMUAN 13 VEKTOR -...
PERTEMUAN 13
VEKTOR
Vektor Satuan● Vektor satuan adalah vektor ruang yang telah diuraikan ke
dalam sumbu X (i),Y (j) dan Z (k) yang besarnya satu satuan. Dikatakan vektor satuan karena besar vektor = | i | = | j | = | k | = 1. Vektor satuan digunakan untuk menjelaskan arah suatu vektor di dalam suatu koordinat, baik itu koordinat dua dimensi maupun tiga dimensi.
Untuk koordinat 2 dimensi (x,y), suatu vektor misal P dapat dinyatakan dengan notasi: P = P
xi + P
yj
Besar vektor P dapat ditentukan dengan rumus atau persamaan sebagai berikut: |P| = √(P
x2 + P
y2)
Sedangkan dalam sistem koordinat tiga dimensi (x,y,z), vektor P tersebut dapat dinyatakan dengan notasi sebagai berikut:
P = Pxi + Pyj + Pzk
Untuk menghitung besar atau nilai vektor pada koordinat tiga dimensi dapat digunakan rumus atau persamaan berikut ini: |P| = √(P
x2 + P
y2 + P
z2)
Untuk menghitung besar atau nilai vektor pada koordinat tiga dimensi dapat digunakan rumus atau persamaan berikut ini: |P| = √(P
x2 + P
y2 + P
z2)
KeteranganP
x = komponen P pada sumbu x
Py = komponen P pada sumbu y
Pz = komponen P pada sumbu z
i = vektor satuan pada arah sumbu xj = vektor satuan pada arah sumbu yk = vektor satuan pada arah sumbu z
Penjumlahan & Pengurangan Vektor satuanA = Axi + Ayj + Azk
B = Bxi + Byj + Bzk
● Besar resultan penjumlahan dan pengurangan vektor tersebut dapat dinyatakan dengan aturan rumus sebagai berikut:
A + B = (Ax + Bx)i + (Ay + By)j + (Az + Bz)k
A – B = (Ax - Bx)i + (Ay - By)j + (Az – Bz)k
● Contoh :
Diketahui dua buah vektor berikut:
A = 3i – 6j + 2k
B = i + 3j – 5k
Tentukan
A + B, A – B, |A + B| dan |A – B|
● Jawab
● Resultan penjumlahan A + B
A + B = (3i – 6j + 2k) + (i + 3j – 5k)
A + B = (3 + 1)i + (-6 + 3)j + (2 – 5)k
A + B = 4i – 3j – 3k
● Resultan selisih atau pengurangan
A – B
A – B = (3i – 6j + 2k) – (i + 3j – 5k)
A – B = (3 - 1)i + (-6 - 3)j + (2 + 5)k
A – B = 2i – 9j + 7k
● Besar vektor A + B|A + B| = √{42 +(-3)2 + (-3)2}|A + B| = √(16 + 9 + 9)|A + B| = √34 satuan
● Besar vektor A – B|A – B| = √{22 +(-9)2 + 72}|A – B| = √(4 + 81 + 49)|A – B| = √134 satuan
Perkalian Vektor
● Ada 2 macam operasi perkalian vektor
1. perkalian skalar dengan vektor
2. perkalian vektor dengan vektora. perkalian titik (dot product)
b. perkalian silang (cross product)
Perkalian skalar dengan vektor● Misalkan hasil kali antara skalar k dengan sebuah vektor A
menghasilkan vektor B, maka aturan perkalian tersebut dituliskan sebagai berikut:
B = k A
● Dari persamaan tersebut, maka besar vektor B besarnya adalah besar k dikalikan dengan besar A. Dan arah vektor B searah dengan vektor A jika k positif dan berlawanan arah dengan A jika k negatif.
● Perkalian Vektor Satuan dengan Skalar
● Aturan di atas juga berlaku untuk perkalian vektor satuan dengan skalar baik secara dua dimensi maupun tiga dimensi. Aturannya adalah sebagai berikut:
● Contoh :
Diketahui suatu vektor A digambarkan sebagai berikut
Gambarlah vektor B, jika:
B = 2A; B = -2A; B = ½A; B = -½A
jawab :
B = 2A, berarti panjang vektor menjadi dua kali panjang semula dan arahnya sama dengan arah vektor A
B = - 2A, berarti panjang vektor menjadi dua kali panjang semula tetapi arahnya berlawanan dengan arah vektor A
B = ½A, berarti panjang vektor menjadi setengah kali panjang semula dan arahnya sama dengan arah vektor A
B = - ½A, berarti panjang vektor menjadi setengah kali panjang semula tetapi arahnya berlawanan dengan arah vektor A
Perkalian vektor dengan vektor
1. Perkalian titik (dot product)
Untuk memahami tentang perkalian titik, perhatikan gambar di bawah ini.
Perkalian titik dua buah vektor antara A dan B atau dituliskan A . B didefinisikan sebagai perkalian antara vektor A dengan komponen vektor B yang searah vektor A.pada gambar di atas, komponen vektor B yang searah vektor A adalah B cos α.
Dari definisi tersebut, secara matematis perkalian titik antara vektor A dan B dapat dituliskan dengan rumus atau persamaan sebagai berikut:
A . B = AB cos α = |A||B| cos α
Keterangan:
α = sudut yang dibentuk oleh vektor A dan B dengan 0o ≤ α ≤ 180o
A = |A| besar vektor A
B = |B| besar vektor B
Dari definisi perkalian titik tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Hasil perkalian titik dua buah vektor adalah skalar.
Dalam perkalian titik, ada 3 poin penting yang perlu diingat, yaitu:
1. Jika kedua vektor A dan B saling tegak lurus (α = 90o) maka
A . B = 0 → cos 90o = 0
2. Jika kedua vektor A dan B searah (α = 0o) maka
A . B = AB → cos 0o = 1
3. Jika kedua vektor A dan B berlawanan arah (α = 180o) maka
A . B = - AB → cos 180o = -1
Perkalian titik pada vektor satuan
Perhatikan gambar di bawah, vektor satuan i, j, dan k merupakan vektor yang saling tegak lurus satu sama lain dengan kata lain besar α = 90o dan nilai ketiga vektor tersebut adalah 1.
Maka hasil perkalian titik pada vektor satuan tersebut adalah sebagai berikut:
i . i = j . j = k . k = 1.1 cos 0o = 1 (berhimpit)
i . j = i . k = j . k = 1.1 cos 90o = 0 (tegak lurus)
Sifat Perkalian TitikPerkalian titik memiliki sifat distributif, yaitu:A.(B + C) = A.B + A.CDan juga memiliki sifat komutatif, yaitu:A.B = B.A
● misalkan terdapat dua vektor berikut ini:
A = Axi + Ayj + Azk
B = Bxi + Byj + Bzk
● Hasil perkalian titik antara vektor A dan B adalah sebagai berikut:
A . B = (Axi + Ayj + Azk) . (Bxi + Byj + Bzk)
A . B = Axi . Bxi + Axi .Byj + Axi . Bzk + Ayj . Bxi + Ayj .Byj + Ayj . Bzk + Azk . Bxi + Azk .Byj + Azk . Bzk
→ karena i . j = i . k = j . k = 1.1 cos 90o = 0 maka
A . B = Axi . Bxi + 0 + 0 + 0 + Ayj .Byj + 0 + 0 + 0 + Azk . Bzk
A . B = Axi . Bxi + Ayj . Byj + Azk . Bzk
→ karena i . i = j . j = k . k = 1.1 cos 0o = 1 maka
A . B = AxBx + AyBy + AzBz
● Contoh :
Diketahui:
A = (2i + 3j + 5k)
B = (4i + 2j – k)
Hitung C = A . B
● Jawab :
C = A . B
C = (2i + 3j + 5k) . (4i + 2j – k)
C = (2)(4) + (3)(2) + (5)(-1)
C = 8 + 6 – 5
C = 9
Perkalian vektor dengan vektor
2. Perkalian silang (cross product)
● Untuk memahami tentang perkalian silang, perhatikan gambar di bawah ini
● perkalian silang dua buah vektor antara A dan B atau dituliskan A x B didefinisikan sebagai perkalian antara vektor A dengan komponen vektor B yang tegak lurus vektor A. pada gambar di atas, komponen vektor B yang tegak lurus vektor A adalah B sin α.
● Dari definisi tersebut, secara matematis perkalian silang antara vektor A dan B dapat dituliskan dengan rumus atau persamaan sebagai berikut:
A x B = C
|A x B| = AB sin α
Keterangan:
Α = sudut yang dibentuk oleh vektor A dan B dengan 0o ≤ α ≤ 180o
C = vektor lain hasil perkalian silang antara vektor A dan B
|A x B| = besar vektor hasil perkalian silang antara vektor A dan B
Hasil perkalian silang dua buah vektor adalah sebuah vektor yang arahnya tegak lurus pada bidang yang dibentuk oleh A da B.
● Arah vektor hasil perkalian silang
Arah dari vektor C tegak lurus dengan bidang yang dibentuk oleh vektor A dan B. Untuk menunjukkan arah vektor C, kita gunakan kaidah tangan kanan dimana ujung vektor A menuju ujung vektor B searah dengan lipatan empat jari sedangkan jempol menunjukkan arah vektor C. Pada gambar di atas, vektor C hasil perkalian silang A x B arahnya menuju ke atas tidak menembus bidang.
Sama halnya dengan arah hasil perkalian silang A x B. Kita juga bisa menggunakan kaidah tangan kanan, namun bedanya genggaman tangan dibalik, dimana ujung vektor B menuju ujung vektor A searah dengan lipatan empat jari sedangkan jempol menunjukkan arah vektor C. Pada gambar di atas, vektor C hasil perkalian silang B x A arahnya menuju ke bawah menembus bidang.
A x BB x A
● Dalam perkalian silang, ada 5 poin penting yang perlu diingat, yaitu:
1. Pada perkalian silang tidak berlaku sifat komutatif sehingga
A x B ≠ B x A
2. Pada perkalian silang berlaku sifat anti komutatif yaitu
A x B = - B x A
3. Jika kedua vektor A dan B saling tegak lurus (α = 90o) maka
|A x B| = AB → sin 90o = 1
4. Jika kedua vektor A dan B searah (α = 0o) maka
|A x B| = 0 → sin 0o = 0
5. Jika kedua vektor A dan B berlawanan searah (α= 180o) maka
|A x B| = 0 → sin 180o = 0
● Perkalian silang pada vektor satuan
Hasil perkalian silang pada vektor satuan yang sama adalah sebagai berikut:
i x i = 1.1 sin 0o = 0
j x j = 1.1 sin 0o = 0
k x k = 1.1 sin 0o = 0
● Untuk hasil perkalian silang pada vektor satuan yang berbeda kita gunakan siklus berikut:
● misalkan terdapat dua vektor berikut ini:
A = Axi + Ayj + Azk
B = Bxi + Byj + Bzk
● Hasil perkalian silang antara vektor A dan B adalah sebagai berikut:
A x B = (Axi + Ayj + Azk) x (Bxi + Byj + Bzk)
A x B = Axi x Bxi + Axi x Byj + Axi x Bzk + Ayj x Bxi + Ayj x Byj + Ayj x Bzk + Azk x Bxi + Azk x Byj + Azk x Bzk
● → karena i x i = j x j = j x k = 1x1 sin 0o = 0 maka
A x B = 0 + Axi x Byj + Axi x Bzk + Ayj x Bxi + 0 + Ayj x Bzk + Azk x Bxi + Azk x Byj + 0
A x B = Axi x Byj + Axi x Bzk + Ayj x Bxi + Ayj x Bzk + Azk x Bxi + Azk x Byj
● → dengan menggunakan siklus perkalian silang maka
A x B = AxByk – AxBzj – AyBxk + AyBzi + AzBxj – AzByi
A x B = (AyBz - AzBy)i + (AzBx - AxBz)j + (AxBy - AyBx)k
● Perkalian silang pada vektor satuan (metode determinan)
A x B = i AyBz + j AzBx + k AxBy – k AyBx – i AzBy – j AxBz
A x B = (AyBz - AzBy)i + (AzBx - AxBz)j + (AxBy – AyBx)k
Metode Sarrus
● Sifat Perkalian Silang● Perkalian silang memiliki sifat antikomutatif, yaitu
A × B ≠ B × A● Perkalian silang memiliki sifat asosiatif, yaitu
k(A × B) = (kA) × B = A × (kB)● Dan terakhir, perkalian silang memiliki sifat distributif, yaitu
A × (B + C) = (A × B) + (A × C)
(A + B) × C = (A × C) + (B × C)
● Contoh :
Diketahui:
A = 0,8i + 0,2j
B = i + 2j – k
● Hitung C = A x B ???
● Jawab :
C = A x B
C = (0,8i + 0,2j) x (i + 2j – k)
C = (0,8)(1)(i x i) + (0,8)(2)(i x j) + (0,8)(-1)(i x k) + (0,2)(1)(j x i) + (0,2)(2)(j x j) + (0,2)(-1)(j x k)
C = 0 + 1,6k – 0,8(-j) + 0,2(-k) + 0 – 0,2i
C = -0,2i + 0,8j + 1,4k
Coba !!!!!1. kerjakan soal disamping dengan cara determinan
2. hitung D = B x A
● Coba !!!
Tentukan hasil perkalian titik dan perkalian silang dari dua buah vektor berikut :
A = 2i – 2j + 4k
B = i – 3j + 2k