Pertemuan 13

27
Pertemuan 13 Monopoli

description

Pertemuan 13. Monopoli. Definisi pasar monopoli. Pasar monopoli adalah suatu pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan di dalamnya dan tidak terdapat perusahaan lain yang bersaing denganya. Karakteristik pasar monopoli. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Pertemuan 13

Page 1: Pertemuan 13

Pertemuan 13

Monopoli

Page 2: Pertemuan 13

Definisi pasar monopoli

• Pasar monopoli adalah suatu pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan di dalamnya dan tidak terdapat perusahaan lain yang bersaing denganya.

Page 3: Pertemuan 13

Karakteristik pasar monopoli

1. Hanya terdapat satu perusahaan sehingga tidak terdapat barang substitusi

2. Terdapat halangan bagi perusahaan baru untuk memasuki industri (barrier to entry)

3. Perusahaan sebagai penentu harga di pasar (price maker)

Page 4: Pertemuan 13

Sebab-sebab timbulnya pasar monopoli

1. Faktor alamiah

2. Faktor legal

Page 5: Pertemuan 13

Faktor alamiah (faktor teknis)

1. Perusahaan mempunyai kemampuan / pengetahuan khusus (special knowledge) yang memungkinkan berproduksi efisien

2. Tingginya efisiensi menyebabkan perusahaan memiliki kurva biaya MC dan AC yang menurun

3. Perusahaan memiliki kontrol atas faktor produksi

Page 6: Pertemuan 13

Faktor legal (legal monopolies)

1. Peraturan pemerintah yang mengijinkan hanya satu perusahaan yang ditunjuk untuk memproduksi produk tertentu

2. Hak paten untuk suatu jenis produk tertentu

3. Perusahaan asing menunjuk satu perusahaan untuk memproduksi produk yang dihasilkan di negaranya di suatu negara lain (frenchising)

Page 7: Pertemuan 13

Permintaan

• Dalam pasar monopoli permintaan perusahaan merupakan permintaan industri sehingga perusahaan memiliki kemampuan menentukan harga (price setter)

• Penetapan harga yang berbeda untuk berbagai tingkat penjualan akan melahirkan MR yang tidak sama dengan P (berbeda dengan pasar persaingan sempurna) sehingga kurva demand bukan kurva marjinal revenue (MR)

Page 8: Pertemuan 13

Hubungan elastisitas harga dengan TR dalam monopoli

1. Jika elastisitas harga lebih besar dari satu maka untuk menambah output 1% harga diturunkan kurang dari 1% (TR naik dan MR positif)

2. Jika elastisitas harga sama dengan satu maka untuk menambah output 1% harga juga harus diturunkan 1%. TR tidak bertambah dan MR sama dengan nol dan pada saat itu TR maksimum

3. Jika elastisitas harga kurang dari satu maka untuk menambah output 1% harga harus diturunkan lebih besar dari 1% akibatnya TR turun dan MR negatif

Page 9: Pertemuan 13

Kurva TR dan MR dalam monopoli

Rp

Q

Q

TR

MR

Kurva demand

E>1

E = 1

E <1

Q*

Page 10: Pertemuan 13

Hubungan antara MR dan P dalam monopoli

• Konsekuensi penerapan harga yang berbeda akan menyebabkan monopolis akan memperoleh MR yang berbeda pada berbagai tingkatan penjualan dan dipengaruhi oleh koefisien elastisitas permintaan

• MR = P {1 – (1/e)}

Page 11: Pertemuan 13

Penentuan harga pasar monopoli

• Monopoli akan menetapkan harga pada posisi keseimbangan yaitu bila MR = MC (laba maksimum atau rugi minimum)

• Secara grafis, harga diketahui dengan menarik garis lurus dari perpotongan MR dan MC hingga ke kurva permintaan

Page 12: Pertemuan 13

Tiga kondisi pada posisi keseimbangan

1. Jika P > AC maka monopolis memperoleh laba maksimum

2. Jika P = AC maka monopolis memperoleh laba normal

3. Jika P < AC maka monoplolis menderita rugi minimum

Page 13: Pertemuan 13

Kondisi monopolis memperoleh laba maksimum

P*

AC

AC

MC

MR

AVC

P

Q

Page 14: Pertemuan 13

Contoh kasus

Page 15: Pertemuan 13

Pertemuan 14

Monopoli(lanjutan)

Page 16: Pertemuan 13

Monopli bilateral(satu penjual satu pembeli)

• Monopoli bilateral terjadi apabila pada undustri berstruktur monopoli hanya terdapat satu pembeli

Page 17: Pertemuan 13

Proses terbentuknya harga pada monopoli bilateral

Qs Qd

Ps

Pd

MCd

MCs

MRs

D

Ket:

Jika lebih kuat monopolis transaksi ada di Ps dan Qs, lebih kuat monopsonis maka Pd dan Qd

P

Q

Page 18: Pertemuan 13

Pengaturan monopoli

1. Pengaturan melalui harga, yaitu pemerintah akan memaksa monopolis menawarkan produk di pasar lebih banyak daripada jika pemerintah tidak menentukan harga

2. Pengaturan monopili melalui pajak atas laba, yaitu pemerintah akan mengenakan pajak atas laba yang diperoleh monopoli

Page 19: Pertemuan 13

Pengaturan monopoli melalui harga

P

P*

Pt

Q* Qt

AC

MC

MR

Pemerintah memaksa monopolis menjual lebih banyak yaitu Qt dengan harga lebih mural yaitu Pt

Page 20: Pertemuan 13

Pengaturan monopoli melalui pajakLaba

Q

Q*

Laba sebelum pajak

Laba setelah pajak

Page 21: Pertemuan 13

Kebijakan diskriminasi harga monopoli

• Seorang monopolis dapat menaikkan perolehan labanya dengan cara menjual pada harga yang berbeda di dua pasar yang berbeda

• Contoh kasus

Page 22: Pertemuan 13

Perusahaan monopoli dengan lebih dari satu pabrik

• Perusahaan yang berproduksi dengan menggunakan lebih dari satu pabrik mengalokasikan barang yang dihasilkan diantara beberapa pabrik tersebut.

• Tujuannya adalah meminimalkan biaya produksi

Page 23: Pertemuan 13

Kurva kondisi keseimbangan perusahaan monopoli dengan lebih dari satu pebrik

P

QMR

D

MC1

MC2

∑ MC

Q1 Q2Q*

Page 24: Pertemuan 13

Penentuan besarnya produksi tiap pabrik

• Memenuhi syarat MC1 = MC2 = MR

• Maka pabrik 1 menghasilkan Q1 unit dan pabrik 2 menghasilkan Q2 unit.

• Contoh kasus

Page 25: Pertemuan 13

Penentuan harga produk dengan mark-up

• Dalam jangka panjang perusahaan akan berproduksi pada biaya rata-rata minimum (MC=AC), jika perusahaan menentukan harga melalui mark-up maka rumusnya adalah:

• P = AC + AC{1/(e – 1)}

Page 26: Pertemuan 13

Contoh kasus

• Suatu perusahaan memproduksi barang X. Elastisitas harga permintaan terhadap barang X adalah 3. Jika biaya rata-rata untuk menhhasilkab barang X adalah Rp. 200, tentukan harga barang X agar perusahaan memperoleh laba maksimum. Tentukan besarnya persentase mark-up dan besarnya mark-up.

Page 27: Pertemuan 13

Solusi

• P= AC +AC{1/(e – 1)}

= Rp. 200 + Rp. 200 {1/(3 – 1)}

= Rp.200 + Rp. 200(1/2)

= Rp. 300

Besarnya persentase mark-up adalah 50% dari biaya rata-rata. Besarnya mark-up adalah 50% x Rp.200 = Rp. 100