pertemuan 10

30
RMK PENGAUDITAN II PERTEMUAN 10 Oleh : I Wayan Adi Wiguna (1206305099)

description

audit

Transcript of pertemuan 10

RMK PENGAUDITAN IIPERTEMUAN 10

Oleh :I Wayan Adi Wiguna

(1206305099)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

2014A. Investasi dalam Sekuritas1. Tinjauan umum investasi dalam sekuritas

Investasi sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya dimana investasi yang dilakukan perusahaan dalam bentuk aktiva-aktiva produktif (property, mesin, peralatan dan sebagainya) untuk mendukung usaha perusahaan dalam memperoleh pendapatan dan laba. Selain itu perusahaan bisa juga menggunakan dana yang dimilikinya untuk diinvestasikan pada sekuritas yang diterbitkan perusahaan lain yang juga akan memberikan hasil (return) bagi perusahaan. Investasi dalam sekuritas dapat dilakukan dalam bentuk investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Aktivitas investasi perusahaan semacam ini berkaitan dengan pemilikan sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan lain. Sekuritas tersebut bias berupa sertifikat deposito, saham biasa atau saham preferen dan obligasi perusahaan.Investasi dalam sekuritas (surat berharga) bersinggungan dengan dua siklus lain. Dividen dan bunga yang diterima dari investasi menyangkut transaksi penerimaan kas dalam siklus pendapatan. Kemudian pembeliaan sekuritas secara tunai menyangkut transaksi pengeluaran kas pada siklus pengeluaran.

Rekening-rekening berikut digunakan dalam mencatat transaksi investasi jangka pendek dan jangka panjang serta pengaruh investasi tersebut terhadap laporan laba-rugi.REKENING NERACAREKENING LABA-RUGI

Investasi dalam saham dan obligasi yang diklasifikasikan sebagai investasi jangka pendek yang tersedia untuk dijual setiap waktu.Pendapatan dividen (dari investasi saham yang belum diperhitungkan dengan metode ekuitas)

Penyeseuaian terhadap harga pasar (rekening aktiva) untuk rekening diatas (apabila rekening dicatat sebesar harga pokok/cost dan terdapat akumulasi selisih antara cost dengan harga pasar sekuritas-sekuritas tersebut)Pendapatan bunga (atas investasi dalam obligasi)

Akumulasi laba dan rugi belum direalisasi atas saham dan obligasi yang dimiliki sebagai investasi jangka pendekLaba dan rugi direalisasi (dari transaksi sekuritas saham dan obligasi)

Investasi dalam saham sebagai investasi jangka panjang yang dibukukan dengan metode ekuitas (investor mempunyai pengaruh signifikan terhadap investree)Laba dan rugi direalisasi atas saham dan obligasi yang digolongkan sebagai investasi jangka pendek (dari perusahaan nilai pasar yang terjadi selama setahun ini)

Investasi dalam saham sebagai investasi jangka panjang yang dibukukan dengan metode harga pokok/cost (nilai pasar tidak dapat ditentukan)Ekuitas dalam laba investee (untuk investasi yang dibukukan dengan metode ekuitas)

Investasi dalam obligasi yang digolongkan sebagai investasi jangka panjang (beld-to-maturity), dibukukan sebesar cost yang diamortisasi

Dengan adanya rekening yang beraneka ragam seperti terlihat dalam daftar di atas maka auditor harus memahami berbagai dimensi penilaian, penggolongan, dan pengungkapan yang berkaitan dengan investasi dalam sekuritas saham dan obligasi

2. Tujuan AuditUntuk masing-masing dari kelima kategori asersi laporan keuangan, Gambar di bawah ini menyajikan sejumlah tujuan audit spesifik yang berkenaan dengan akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi investasi jangka pendek dan jangka panjang. Pertimbangan dan prosedur yang relevan untuk mencapai tujuan ini akan dijelaskan dalam bagian berikut :Kategori AsersiTujuan Audit Saldo Akun

Keberadaan atau keterjadianPendapatan investasi, laba dan rugi direalisasi, dan laba rugi belum direalisasi yang dimasukan sebagai pendapatan berasal dari transaksi dan kejadian yang terjadi selama periode yang diperiksaInvestasi jangka pendek dan investasi jangka panjang menurut pembukuan mencerminkan investasi yang ada pada tanggal neraca

KelengkapanSemua transaksi dan kejadian yang mempengaruhi laporan laba rugi yang terjadi selama periode yang diperiksa telah termasuk dalam rekening rugi-labaSemua investasi jangka pendek dan jangka panjang sudah termasuk dalam rekening investasi di neraca

Hak dan KeajibanSemua investasi yang tercatat dalam pembukuan adalah milik perusahaan

Penilaian atau pengalokasianPendapatan investasi dan laba rugi direalisasi dan belum direalisasi dilaporkan dalam jumlah yang tepatInvestasi dilaporkan di neraca berdasarkan harga pasar, harga perolehan, cost diamortisasi, atau jumlah yang ditetapkan berdasar metode ekuitas, sesuai dengan investasi yang bersngkutan

Penyajian dan PengungkapanSaldo-saldo investasi diidentifikasi dan dikelompokan dengan tepat dalam laporan keuangan.

Pengungkapan yang tepat dibuat untuk (1)investasi pada perusahaan yang memiliki hubungan istimewa, (2)dasar penilaian investasi, (3)penjaminan investasi

3. Pertimbangan-pertimbangan Perencanaan Audit

a. Materialitas

Sekuritas yang dimiliki perusahaan sebagai investasi jangka pendek dapat bersifat material bagi solvabilitas jangka pendek suatu entitas, tetapi laba dari sekuritas semacam itu jarang bersifat signifikan bagi hasil operasi entitas di luar sektor jasa keuangan. Sekuritas yang dimiliki perusahaan sebagai investasi jangka panjang dapat bersifat material baik bagi neraca maupun laporan laba rugi, tergantung pada entitasnya.b. Risiko bawaan

Risiko bawaan untuk investasi dipengaruhi oleh banyak factor dan volume transaksi investasi umumnya cukup rendah. Akan tetapi, sekuritas merupakan aktiva yang mudah untuk dicuri dan akuntansi untuk investasi tersebut dapat menjadi rumit. Contoh-contoh dari hal yang mencakup investasi dengan metode ekuitas tertentu di mana biaya perolehannya melebihi nilai buku, dan persyaratan akuntansi apabila suatu investasi tertentu itu direklasifikasi dari satu kategori ke kategori lainnya. Di samping itu, risiko bawaan tertentu membutuhkan pengendalian yang ketat serta memberi manajemen peluang untuk memanipulasi pelaporan investasi. Penggolongan investasi yang tepat kadang-kadang meragukan dan hal ini akhirnya akan berpengaruh pada metode penilaian terhadap pendapatan serta pengungkapan yang diperlukan dalam laporan.c. Risiko Prosedur Analitis

Dalam suatu industri, audit atas investasi akan bervariasi secara signifikan dari satu perusahaan ke yang lainnya. Sebagai contoh, berbagai perusahaan yang bergerak dalam bisnis makanan eceran akan menghadapi tantangan yang sama dalam manajemen persediaan, yang memungkinkan untuk menjadi pembanding untuk menilai perusahaan mana yang lebih efektif . Akan tetapi, setiap pengecer makanan mungkin mempunyai jumlah kelebihan kas yang berbeda-beda, hal ini menyebabkan investasi dalam sekuritas yang dilakukan setiap perusahaan menjadi berbeda-beda dan hal tersebut menyebabkan pembandingan atas dasar bidang usaha menjadi sulit dilakukan. Karenanya, prosedur analitis dapat dilakukan untuuk membandingkan saldo tahun berjalan dengan tahun sebelumnya, atau dapat membandingkan data sesungguhnya dengan data menurut anggaran.d. Risiko PengendalianPemahaman atas beberapa factor lingkungan pengendalian berkaitan dengan audit atas siklus investasi. Sebagai contoh, wewenang dan tanggung jawab atas transaksi investasi harus ditetapkan pada pejabat perusahaan seperti direktur keuangan. Individu ini haruslah orang yang (1) mempunyai integritas yang tidak diragukan, (2) memiliki pengetahuan dan keahlian yang diperlukan bagi seseorang yang diberikan tugas untuk melaksanakan transaksi semacam itu, (3) menyadari pentingnya mengamati semua prosedur pengendalian yang ditetapkan, dan (4) dapat membantu anggota manajemen lainnya dalam membuat penetapan risiko atas investasi-investasi individual.Dokumen Dan Catatan Yang Umum.Dokumen dan catatan yang diterapkan dalam siklus ini adalah:

a. Sertifikat saham (stock certificate). Suatu formulir tercetak yang menunjukkan jumlah lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham dalam sebuah perseroan. Dokumen ini memberikan bukti tentang asersi keberadaan atau keterjadian.

b. Sertifikat obligasi (bond certificate). Suatu formulir tercetak yang menunjukkan jumlah obligasi yang dimiliki oleh pemegang obligasi.

c. Perjanjian obligasi (bond indenture). Suatu kontrak yang menyatakan ketentuan-ketentua dari obligasi yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan.

d. Pemberitahuan broker (brokers advice). Suatu dokumen yang diterbitkan oleh broker yang menetapkan pertukaran dari transaksi investasi, ini merupakan dokumen sumber yang utama untuk mencatat transaksi. Pemberitahuan ini memberikan bukti tentang asersi penilaian atau alokasi.

e. Laporan broker. Suatu laporan bulanan yang diterbitkan broker tentang sekuritas yang disimpan broker, harga perolehannya serta harga pasar pada akhir bulan. Selain itu laporan bulanan juga biasanya mencantumkan ringkasan transaksi yang terjadi selama bulan yang bersangkutanf. Buku Jurnal. Jurnal umum digunakan untuk mencatat hal-hal tertentu, misalnya pendapatan bunga yang masih akan diterima, penyesuaian terhadap harga pasar, dan pendapatan yang diperoleh. Jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat hasil dari transaksi penjualan dan penerimaan bunga dan deviden. Voucher dan register cek digunakan dalam pembeliaan dan pembayaran harga sekuritas.g. Buku pembantu investasi. Apabila perusahaan memiliki portofolio terdiri dari banyak saham yang berbeda-beda, bias digunakan buku pembantu yang terpisah untuk berbagai golongan investasi.Fungsi-Fungsi dan Pengendalian yang Berkaitan.Aktifitas dalam siklus investasi mencakup fungsi-fungsi investasi dan pengendalian yang berkaitan berikut:a. Pemberian otorisasi transaksi investasi:

1. Pembelian sekuritas. Pembelian dilakukan sesuai dengan otorisasi manajemen.

2. Penjualan sekuritas. Penjualan dilakukan sesuai denga otorisasi manajemen.

b. Penerimaan dan penyerahan sekuritas:

1. Penerimaan / pengamanan / penyerahan sekuritas. Sekuritas biasanya ditahan di tempat yang aman oleh seorang broker, yang tanggung jawab untuk mengamankan sekuritas bersama dengan penerimaan dan penyerahan sekuritas entitas disimpan di kotak berwenang; sekuritas itu secara periodic diperiksa dan dihitung serta dibandingkan dengan saldo yang dicatat.

2. Penerimaan laba periodik. Cek-cek dividen dan bunga secara disetorkan secara utuh. Apabila sekuritas disimpan di tempat yang aman, maka dividen dan pendapatan bunga akan disetorkan langsung kea kun entitas oleh broker.

c. Pencatatan Transaksi

1. Pencatatan pembelian, penjualan, dan pendapatan. Transaksi dicatat berdasarkan dokumentasi pendukung yang tepat; tugas untuk mencatat transaksi dan menyelenggarakan pengawasan sekuritas harus dipisahkan.

2. Pencatatan penyesuaian pasar dan reklasifikasi. Perubahan nilai wajar dan situasi yang bersangkutan dengan klasifikasi yang tepat atas investasi secara periodic harus dianalisis dan dicatat.d. Penerimaan dan pengeluaran Kas1. Penerimaan kas. Prosedur pengendalian harus member jaminan bahwa pendokumentasian pertanggungjawaban penerimaan kas yang berasal dari penjualan investasi dan untuk transfer dana dari rekening broker ke rekening perusahaan di ban cukup memadai2. Pengeluaran kas.

Pengeluaran kas untuk membayar pembelian investasi harus didahului dengan perbandingan antara pengeluaran dengan pemberitahuan dari broker dan pengendalian atas transfer dana ke rekening broker dari rekening di bank perusahaan.e. Penilaian kinerja investasi dan pelaporannya.Review kinerja dilakukan oleh manajemen untuk mendeteksi kinerja investasi yang buruk dan/atau pelaporan yang salah, termasuk perbandingan saldo investasi dan tingkat hasil berbagai golongan investasi dengan jumlah dalam anggaran, dan mereview ketetapatan penggolongan masing-masing investasi.B. Pengujian Substantif atas Investasi dalam Sekuritas

1. Prosedur Awal

a. Dapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien dan tentukanlah : Signifikansi saldo investasi dan transaksi dalam perusahaan klien. Kebijakan perusahaan untuk menginvestasikan kelebihan kas. Pemicu-pemicu ekonomi kunci yang memengaruhi investasi yang dilakukan perusahaan termasuk kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan aliran kas dari aktivitas pembelanjaan dan untuk menghsilkan aliran kas bebas. Standar industry tentang seberapa penting investasi bagi perusahaan dan dampaknya terhadap laba perusahaan.

b. Lakukan prosedur-prosedur awal atas saldo investasi dan catatan yang akan diperiksa lebih lanjut Telusuri saldo awal rekening aktiva investasi dan rekening ekuitas ke kertas kerja tahunlalu. Review aktivitas dalam semua rekening yang berkaitan dengan investasi ( rekening neraca maupun rekening rugi-laba ) dan selidikilah ayat-ayat jurnal yang dibukukan ke rekening-rekening tersebut yang Nampak tidak bias baik dari segi jumlah maupun sumbernya. Dapatkan daftar investasi yang dibuat klien dan pastikan bahwa daftar tersebut akurat dan sesuai dengan catatan akuntani, meliputi : Periksa kebenaran penjumlahan dalam daftar, baik menurun maupun mendatar dan cocokan jumlah totalnya dengan jurnal pembantu dan saldo di buku besar.

Peruiksa kecocokan setiap unsure salam daftar dengan ayat-ayat jurnal ke buku pembantu dan buku besar.2. Prosedur Analitisa. Lakukan prosedur analitis

Hitunglah rasio-rasio:

Investasi jangka pendek terhadap total aktiva lancer

Investasi jangka panjang terhadap total aktiva( Analisis hasil perhitungan rasio dan bandingkan dengan perkiraan data tahun lalu, anggaran atau data lainnya.

b. Cocokan ayat-ayat jurnal ke rekening investasi dan rekening laba rugi serta ekuitas yang bersangkutan dengan dokumen pendukungnya.

3. Pengujian Detil Transaksicocokkan ayat-ayat jurnal dalam rekening investasi dan rekening rugi laba serta ekuitas yang bersangkutan dengan dokumen pendukungnya.4. Pengujian Detil Saldoa) Menginspeksi dan menghitung sekuritas yang ada ditangan. Dalam menginspeksi sekuritas, auditor harus mengamati beberapa hal penting seperti nomor sertifikat yang tercantum pada dokumen, nama pemilik, deskripsi tentang sekuritas, jumlah lembar saham, dan nama perusahaan penerbit saham Sekuritas harus disimpan pada beberapa lokasi penyimpanan yang terpisah ditempatkan pada tempat yang terkunci. Apabila perhitungan tidak dilakukan pada tanggal neraca maka auditor harus melakukan rekonsiliasi dari tanggal perhitungan ke tanggal laporan dengan cara mereview transaksi yang terjadi diantara kedua tanggal tersebut Pengujian ini berhubungan dengan asersi keberadaan, kelengkapan, hak & kewajiban, dan penyajian

b) Mengkonfirmasi sekuritas yang disimpan pihak lain. Konfirmasi harus diminta per tanggal pelaksanaan perhitungan atas sekuritas yang berada ditangan klien Auditor harus mengawasi proses pengiriman konfirmasi melalui pos dan jawaban konfirmasi dari penyimpan sekuritas harus dikirimkan langsung kepada auditor Pengujian ini berhubungan dengan asersi keberadaan, kelengkapan, dan hak & kewajiban.

c) Menghitung ulang pendapatan investasi. Auditor dapat memeriksa secara independen pendapatan dividen dengan mengacu pada tanggal pengumuman, jumlah, dan tanggal pembayaran yang nampak dalam buku catatan. Mereview daftar amortisasi yang dilakukan klien untuk premi dan diskonto obligasi lalu melakukan perhitungan ulang jumlah amortisasinya.

d) Tentukan ketepatan penggolongan sekuritas dengan melihat hal-hal berikut :

Dokumen yang dibuat manajemen mengenai tujuan investasi

Apakah tindakan manajemen konsisten dengan tujuan manajemen yang telah ditetapkan.

Kemauan manajemen untuk terus memegang sekutitas sampai saat jatuh temponya.

Pernyataan tertulis dari manajemen tentang ketepatan penggolongan sekuritas.

5. Penyajian dan PengungkapanBandingkan penyajian di laporan dengan prinsip akuntansi berlaku umum.

a. Tentukan bahwa saldo investasi telah diidentifikasi dan digolongkan dengan tepat dalam laporan keuangan

b. Tentukan ketepatan pengungkapan yang berkaitan dengan dasar penilaian untuk investasi, komponen laba/rugi direalisasi dan belum direalisasi, investasi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa daninvestasi yang dijaminkan.

C. Saldo KasSaldo kas meliputi penerimaan kas ditangan (belum disetor ke bank), kas di bank berupa rekening giro dan tabungan, serta kas kecil dan rekening di bank untuk gaji. Ini merupakan kas yang diperlukan untuk melunasi kewajiban serta membayar gaji, dan kebanyakan entitas akan memindahkan kelebihan kas ke beberapa bentuk investasi yang menghasilkan bunga. Saldo-saldo tertentu, seperti sertifikat deposito, dana pelunasan obligasi, saldo mata uang luar negeri tertentu, dan akun-akun lain yang mempunyai pembatasan dalam penggunaannya yang lazimnya harus diklasifikasikan sebagai investasi.Hubungan Saldo Kas dengan Siklus TransaksiLima siklus transaksi berhubungan langsung dengan saldo kas umum, kelima siklus itu adalah : Siklus pendapatan Siklus pengeluaran Siklus pembiayaan Siklus investasi Siklus jasa personaliaSiklus produksi tidak memiliki transaksi yang berkaitan langsung dengan kas. Pengaruh siklus siklus tersebut terhadap kas bisa bersifat menambah, mengurangi, atau keduanya.Tujuan AuditKategori AsersiTujuan Audit saldo akun

Keberadaan atau keterjadianSaldo kas yang dicatat ada pada tanggal neraca.

KelengkapanSaldo yang dicatat mencakup pengaruh dari semua transaksi kas yang telah terjadi;Transfer kas akhir tahun diantara bank telah dicatat pada periode yang tepat.

Hak dan KewajibanEntitas mempunyai hak legal atas semua saldo kas yang diperlihatkan pada tanggal neraca.

Penilaian atau AlokasiSaldo kas yang dicatat telah direalisasi pada jumlah yang dinyatakan di neraca dan sesuai dengan skedul pendukung.

Penyajian dan PengungkapanSaldo kas telah diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan tepat dalam neraca;Lini kredit, jaminan pinjaman, perjanjian saldo kompensasi, dan pembatasan lain padanya atas kas telah diungkapkan dengan tepat.

Pertimbangan Perencanaan Audit MaterialitasMengingat banyaknya transaksi yang mempengaruhi kas, jumlah kas yang mengalir melalui akun-akun dalam satu periode waktu benar-benar dapat sangat material. Bahkan sering dijumpai volume transaksi yang berpengaruh terhadap kas jauh lebih besar dari rekening manapun dalam laporan keungan.Risiko BawaanVolume transaksi yang tinggi dapat menimbulkantingkat risiko bawaan yang signifikan untuk asersi saldo kas tertentu, terutama keberadaan dan keterjadian serta kelengkapan. Risiko ini menjadi semakin tinggi karena sifat kas yang sangat rentan terhadap pencurian dan berbagai macam tindak kecuranganlainnya.Risiko prosedur analitisProsedur analitis yang efektif mencakup pembandingan saldo kas dengan anggaran, atau dengan kebijakan perusahaan mengenai saldo kas minimum dan investasi atas kelebihan kas. Biasanya akan lebih efektif untuk membandingkan saldo kas dengan anggaran dan kebijakan perusahaan karena kebutuhan kas masing masing perusahaan kadang kadang sangat unit. Prosedur analitis bisa member jaminan untuk asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau pengaloksian kas.Risiko pengendalianKarena rawannya saldo kas terhadap pencurian, maka banyak auditor akan mengevaluasi secara cermat pengendalian internal atas kas, dan memastikan bahwa setiap kondisi yang dapat dilaporkan telah dikomunikasikan dengan jelas kepada manajemen.PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO KASMenentukan Risiko DeteksiRisiko bawaan biasanya tinggi karena kas sangat rentan terhadap penyalahgunaan. Efektivitas prosedur analitis seringkali tergantung pada prosedur yang ditempuh entitas untuk mengembangkan anggaran atau peramalan kas yang akurat. Model risiko audit atau matriks risiko kemudian dapat digunakan untuk menentukan tingkat riiko deteksi yang dapat diterima atas setiap asersi saldo kas.Merancang Pengujian Substantif1. Prosedur AwalSebelum membahas pengujian yang terinci atas saldo kas, auditor harus memastikan bahwa dia telah memperoleh pemahaman tentang bisnis entitas dan pentingnya saldo kas bagi entitas tersebut. Titik tolak atas verivikasi saldo kas adalah menelusur saldo awal kas ke saldo akhir peraudit dalam kertas kerja tahun lalu. Selanjutnya aktivitas selama periode yang dieriksa dalam rekening buku besar kas harus dirivew untuk melihat adanya kemungkinan transaksi yang luar biasa (baik dari segi jumlah maupun sumbernya) yang membutuhkan penyelidikan khusus. Selain itu auditor biasanya juga mita daftar kas yang dibuat klien per akhir tahun. Dalam daftar tersebut dirinci semua kas yang belum disetor ke bank dan daftar saldo bank. Auditor harus memeriksa ketelitian perhitungan daftar daftar tersebut dan mencocokannya dengan saldo di buku besar. Pengujian ini menghasilkan bukti mengenai asersi penilaian atau pengalokasian.2. Prosedur AnalitisEfektivitas prosedur analitis dapat mengurangi jumlah bukti yang diperlukan dari pengujian substantif lainnya dibandingkan dengan yang dibutuhkan apabila datanya tidak sesuai dengan peramalan yang ditunjukkan dalam anggaran kas, atau kebijakan perusahaan mengenai investasi kelebihan kas.3. Pengujian Rincian TransaksiBeberapa pengujian substantif atas rincian transaksi berupa penelusuran dan pencocokan ke dokumen transaksi penerimaan kas serta pengeluaran kas yang biasanya dilakukan bersamaan dengan pengujian pengendalian sebagai pengujian bertujuan ganda.

Berikut merupakan jenis pengujian transaksi yang biasanya dilakukan pada atau mendekati tanggal neraca:a) Pengujian Pisah-Batas KasPisah-batas yang tepat atas penerimaan dan pengeluaran kas pada akhir tahun sangat penting bagi kelayakan laporan kas pada tanggal neraca. Ada dua pengujian pisah batas yang harus dilakukan yaitu pisah batas penerimaan kas dan pengujian pisah batas pengeluaran kas. Pengujian pisah-batas kas terutama ditujukan pada asersi laporan keuangan, yaitu eksistensi atau kejadian dan kelengkapan.b) Penulusuran Transfer antar BankApabila pencatatan suatu transfer bank sebagai setoran di Bank penerima dan sedangkan pengurangan dalam saldo rekening giro di bank yang ditarik sengaja belum dilakukan merupakan suatu ketidakberesan yang dikenal sebagai Kiting. Cara ini bisa dilakukan untuk menutupi kekurangan kas atau untuk membuat lebih saji di suatu rekening bank. Seorang auditor memerlukan bukti tentang validitas transfer bank, atau sebaliknya membuktikan salah saji. Hal ini bisa dinuktikan dengan menggunakan daftar transfer bank. Data dalam daftar tersebut diperoleh melalui analisis atas ayat ayat jurnal menurut pembukuan dan menurut bank serta cutoff laporan bank. Dalam daftar tersebut terlihat semua cek transfer yang diterbitkan pada tanggal atau mendekati tanggal neraca, dan menunjukkan juga tanggal pencatatan cek oleh klien dan bank.

Kitting bisa terjadi apabila terdapat kelemahan dalam pengendalian intern yang memungkinkan seseorang untuk menerbitkan dan sekaligus mencatat cek , atau jika terjadi kolusi antara dua individu yang bertanggung jawab atas dua fungsi berbeda. Kitting juga bisa dideteksi dengan cara:

1. Mendapatkan dan menggunakan cutoff laporan bank

2. Melakukan pengujian pisah batas kasPenelusuran transfer bank akan memberikan bukti yang dapat diandalkan mengenai asersi eksistensi atau kejadian dan kelengkapan.4. Pengujian Rincian SaldoAda lima pengujian substantif yang biasa digunakan untuk saldo kas dalam kategori ini, yaitu diantaranya:a) Menghitung Kas di Tangan

Dalam perhitungan kas yang baik auditor harus:

Mengawasi semua kas dan alat pembayaran yang berada di tangan klien sampai semua dana selesai dihitung.

Meminta pemegang kas hadir selama proses perhitungan

Mendapatkan tanda bukti penerimaan kembali dari pemegang kas bahwa uang diterima kembali oleh klien

Memastikan bahwa semua cek yang belum disetor ke bank adalah atas nama klienb) Konfirmasi saldo simpanan dan pinjaman di Bank

Konfirmasi tentang saldo simpanan di bank terutama member bukti tentang dua asersi berikut:

Keberadaan atau keterjadian, karena adanya pemberitahuan tertulis tentang saldo yang ada per tanggal neraca.

Hak dan kewajiban, karena saldo di bank atas nama klien

Jawaban dari bank juga memberikan bukti atas dua asersi lain yaitu asersi penilaian atau pengalokasian untuk saldo kas di bank karena saldo dikonfirmasi digunakan untuk menetapkan saldo kas yang benar per tanggal neraca.

Konfirmasi tentang saldo utang kepada bank terutama member bukti mengenai tiga asersi:

Keberadaan atau keterjadian

Hak dan kewajiban

Penilaian atau pengalokasianc) Konfirmasi ketentuan lain dengan bank

Ketentuan ketentuan lain dengan bank meliputi berbagai hal meliputi batasan kredit,saldo yang harus dipertahankan, dan utang bersyarat. Konfirmasi tentang ketentuan lain dengan bank terutama dimaksudkan untuk memenuhi asersi penyajian dan pengungkapan. Namun bukti untuk asersi kelengkapan hanya terbatas pada informasi yang diketahui responden.d) Melakukan scan, mereview atau menyiapkan rekonsiliasi BankApabila tingkat resiko deteksi ditetapkan tinggi, auditor cukup memeriksa sepintas rekonsiliasi bank yang disusun klien dan memeriksa ketelitian perhitungan dalam rekonsiliasi. Apabla risiko deteksi moderat, auditor harus meriview rekonsiliasi bank yang dibuat klien. Apabila risiko deteksi rendah, auditor harus menyusun sendiri rekonsiliasi bank dengan menggunakan data yang ada pada klien. Namun apabila resiko deteksi terlalu rendah atau auditor memperkirakan terdapat salah saji, auditor harus berusaha memperoleh laporan bank akhir tahun langsung dari bank dan atas dasar data tersebut menyusun rekonsiliasi bank.e) Mendapatkan dan menggunakan Laporan pisah-batas Bank

Cutoff laporan bank adalah laoran bank pertanggal tertentu sesudah tanggal neraca. Segera setelah cutoff laporan bank diterima, auditor harus:

Menelusur cek cek bertanggal tahun lalu ke daftar cek dalam perjalanan yang tercantum dalam rekonsiliasi bank.

Menulusur setoran dalam perjalanan yang tercantum dalam rekonsiliasi bank ke cutoff laporan bank.

Memeriksa sepintas cutoff laporan bank beserta data lampirannya untuk melihat kemungkinan adanya hal hal yang tidak biasa.Perbandingan Penyajian Laporan dengan GAAPKas harus diidentifikasi dan digolongkan dalam neraca dengan benar. Selain itu perlu diungkapkan berbagai hal seperti misalnya: batasan kredit dari bank, ketentuan ketentuan yang harus dipenuhi sesuai dengan perjanjian dan kewajiban bersyarat. Auditor menentukan kelayakan penyajian laporan dengan cara meriview konsep laporan keuangan klien dan bukti yang diperoleh dari pengujian substentif sebelumnya. Disamping itu, auditor juga harus merivew notulen rapat dewan direksi dan melakukan Tanya jawab dengan manajemen menyangkut bukti pembatasan terhadap penggunaan saldo kas.PERTIMBANGAN LAINNYAPengujian untuk Mendeteksi LappingLapping adalah penyimpangan yang disebabkan oleh penyalahgunaan secara sengaja atas penerimaan kas. Lapping dapat melibatkan penggelapan penerimaan kas secara sementara atatu permanen untuk kepentingan pribadi dari seseorang yang melakukan tindakan yang bukan wewenangnya. Lapping biasanya tidak hanya bersangkutan dengan penagihan dari pelanggan, tetapi juga dapat melibatkan jenis penerimaan kas lainnya. Kondisi-kondisi yang kondusif untuk lapping tersedia apabila seseorang yang menangani penerimaan kas juga memegang buku beasar piutang usaha. Auditor harus menilai kemungkinan lapping guna mendapatkan pemahaman tentang pembagian tugas seperti penerimaan dan pencatatan penagihan dari pelanggan. Prosedur Pengauditan

pengujian untuk mendeteksi lapping hanya dilakukan apabila risiko pengendalian untuk transaksi penerimaan kas moderat atau tinggi lapping bisa dideteksi dengan tiga prosedur yaitu:a) Mengkonfirmasi piutang usahaPengujian ini akan lebih efektif apabila dilakukan secara mendadak pada tanggal interim. Pengiriman konfirmasi pada saat seperti itu akan membuat pelaku tidak berkesempatan membuat piutang menjadi cocok dengan keadaan seharusnya. Sebaliknya pengiriman konfirmasi akhir tahun akan kurang efektif karena pelaku akan bisa menyesuaikan dengan data seharusnya.b) Melakukan perhitungan kas secara mendadakAuditor harus memperhatikan dengan cermat penyetoran dana ini ke bank. Untuk itu, detil setoran ke bank sebagaimana tercantum dalam slip setoran harus dibandingkan dengan ayat jurnal penerimaan kas dan posting ke rekening pelanggan.c) Membandingkan rincian ayat jurnal penerimaan kas dengan rincian slip setoran harian yang berkaitanPembuatan Pengujian Kas

Pengujian kas adalah suatu rekonsiliasi serentak atas transaksi dan saldo menurut laporan bank dengan data dalam pembukuan klien untk suatu periode waktu tertentu.

Tahapan tahapan dalam pembuatan pengujian kas adalah sebagai berikut:

Dapatkan jumlah total menurut bank dan menurut pembukuan dari laporan bank dan dari rekening kas di bank

Dapatkan saldo awal dan saldo akhir dari unsure unsure yang direkonsiliasi dalam rekosnsiliasi bank pada tanggal bersangkutan

Tentukan unsure unsure rekonsiliasi melalui analisisD. Jasa Bernilai Tambah Yang Berkaitan Dengan Sekuritas Yang Mudah Dipasarkan Dan Saldo Kas

Setelah menyelesaikan audit atas aktivitas investasi, auditor dapat mengevaluasi investasi entitas di bandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Auditor juga dapat memberikan dua jasa bernilai tambah yang penting. Pertama,auditor dapat mengevaluasi seberapa efektif entitas telah memanfaatkan aktivanya untuk menghasilkan penjualan, laba , dan arus kas, serta mencapai tujuan tujuan entitas.Berikut ini adalah beberapa peluang bernilai tambah yang penting, yang dapat diberikan akuntan publik dengan menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama audit atas sekuritas yang mudah dipasarkan dan saldo kas :a. Menentukan asumsi-asumsi penting berkenaan dengan penerimaan kas dan pembayaran beban operasi yang mempengaruhi peramalan saldo kas.b. Membantu manajemen dalam mengembangkan model-model peramalan saldo kas, pinjaman yang diperlukan, atau potensi kelebihan saldo kas yang tersedia untuk investasi.c. Mengidentifikasi peluang untuk mengubah praktik bisnis, seperti perubahan kebijakan kredit atau perubahan manajemen persediaan, yang akan meningkatkan arus kas.d. Membantu manajemen dalam mengembangkan kebijakan untuk investasi jangka pendek kelebihan kas.e. Mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan tingkat pengembalian atas investasi jangka pendek atas kelebihan kasDAFTAR PUSTAKA

Jusf, Haryono.2002. Auditing(Pengauditan). Yogyakarta:Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKNP.

http://farah-aul.blogspot.com/2012/10/audit-investasi-dan-saldo-kas.html (diakses pada 10 November 2014)

http://tiasaccountingworld.blogspot.com/2013/10/sifat-siklus-investasi-dan-pembiayaan.html (diakses pada 10 November 2014)http://dunia-remaja-sehat.blogspot.com.au/2011/11/pengujian-substantif-atas-investasi.html (diakses pada 10 November 2014)