PERTEMUAN 1

11
METODOLOGI AUDIT PERTEMUAN 1 STIE ASIA MALANG

description

AUDIT 2 - 1

Transcript of PERTEMUAN 1

Page 1: PERTEMUAN 1

METODOLOGI AUDIT

P E R T E M U A N 1

S T I E A S I A M A L A N G

Page 2: PERTEMUAN 1

R U A N G L I N G KU P P E M E R I K S A A N A KU N TA N S I

1. Proses SistematikFrasa sistematik menyiratkan bahwa wajib ada pendekatan yang terencana dengan baik untuk melakukan audit.

2. Mencari dan Mengevaluasi Bukti Secara ObjektifFrasa mencari dan mengevaluasi bukti secara objektif menegaskan bahwa auditing merupakan proses investigasi.

Page 3: PERTEMUAN 1

R U A N G L I N G KU P P E M E R I K S A A N A KU N TA N S I

3. Asersi Tentang Tindakan dan Peristiwa EkonomikKata asersi memiliki makna khusus dalam auditing, asersi adalah representasi atau pernyataan manajemen tentang peristiwa atau tindakan ekonomi entitas.

4. Taraf Hubungan Antara Asersi Dengan Kriteria Yang DitetapkanHaruslah ada informasi dalam format yang dapat diverifikasi dan standar, sehingga auditor dapat mengevaluasi informasi tersebut.

Page 4: PERTEMUAN 1

R U A N G L I N G KU P P E M E R I K S A A N A KU N TA N S I

5. Mengkomunikasikan Hasil Kepada Pemakai Yang BersangkutanAudit tidak akan banyak gunanya apabila hasil audit tersebut tidak disampaikan kepada pemakai yang besangkutan, sehingga auditor perlu mengkomunikasikan hasil auditnya kepada pemakai yang bersangkutan.

Page 5: PERTEMUAN 1

S T RAT E G I A U D I T AWA L

Strategi audit awal dalam perencanaan audit atas asersi individual atau sekelompok asersi. Strategi audit awal dibagi menjadi dua macam: Pendekatan terutama substantif (primarily substantive approach): Dalam strategi audit ini, auditor mengumpulkan semua atau hamper semua bukti audit dengan menggunakan pengujian substantif dan auditor sedikit meletakkan kepercayaan atau tidak mempercayai pengendalian intern.

Page 6: PERTEMUAN 1

S T RAT E G I A U D I T AWA L

Pendekatan tingkat risiko pengendalian taksiran rendah (lower assessed level of control risk approach): Dalam pendekatan ini, auditor meletakkan kepercayann moderat atau pada tingkat kepercayaan penuh terhadap pengendalian, dan sebagai akibatnya auditor hanya melaksanakan sedikit pengujian substantif.

Page 7: PERTEMUAN 1

S I K LU S T RA N S A K S I

Page 8: PERTEMUAN 1

P E N G U J I A N P E N G E N DA L I A N

Pengujian Pengendalian Bersamaan (Concurrent Tests of Controls)Pengujian pengendalian bersamaan dilaksanakan oleh auditor bersamaan waktunya dengan usaha pemerolehan pemahaman atas pengendalian intern. Pengujian ini dilakukan oleh auditor, baik dalam strategi pendekatan terutama substantif maupun dalam pendekatan resiko pengendalian rendah.

Page 9: PERTEMUAN 1

P E N G U J I A N P E N G E N DA L I A N

Pengujian Pengendalian Tambahan atau Pengujian Pengendalian yang DirencanakanPengujian pengendalian ini dilaksanakan oleh auditor dalam pekerjaan lapangan. Pengujian pengendalian ini dapat memberikan bukti tentang penerapan semestinya kebijakan dan prosedur pengendalian secara konsisten sepanjang tahun yang diaudit.

Page 10: PERTEMUAN 1

P E N Y U S U N A N P R O G RA M A U D I T U N T U K P E N G U J I A N

P E N G E N DA L I A N

• Kerjasama dengan Auditor Intern dalam Pengujian Pengendalian

• Pengujian dengan Tujuan Ganda (Dual-Purpose Tests)

• Penentuan Resiko Deteksi• Desain Pengujian Substantif• Pengembangan Program Audit untuk Pengujian

Substantif

Page 11: PERTEMUAN 1

P E N G U J I A N S U B TA N T I V E