pertemuan 1

4
I. Klarifikasi Istilah Pustula: Lesi menonjol berbatas tegas mengandung eksudat seperti leukosit,debris seluler,bakteri. (Dorland) II. Identifikasi Masalah III. Analisis Masalah 1. Vaskularisasi Kulit Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus terletak antara lapisan papiler dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan subkutis. Cabang kecil meninggalkan pleksus ini memperdarahi papilla dermis, tiap papilla dermis punya satu arteri asenden dan satu cabang vena. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat nutrient dari dermis melalui membran epidermis. Vaskularisasi dikulit diatur oleh 2 pleksus, yaitu pleksus superfisialis dan pleksus profunda. ( Djuanda, Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ketujuh. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2008) 2. Histologi Kulit

description

pppt

Transcript of pertemuan 1

Page 1: pertemuan 1

I. Klarifikasi Istilah

Pustula: Lesi menonjol berbatas tegas mengandung eksudat seperti

leukosit,debris seluler,bakteri. (Dorland)

II. Identifikasi Masalah

III. Analisis Masalah

1. Vaskularisasi Kulit

Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus terletak

antara lapisan papiler dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan

jaringan subkutis. Cabang kecil meninggalkan pleksus ini memperdarahi

papilla dermis, tiap papilla dermis punya satu arteri asenden dan satu

cabang vena. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat

nutrient dari dermis melalui membran epidermis. Vaskularisasi dikulit

diatur oleh 2 pleksus, yaitu pleksus superfisialis dan pleksus profunda.

( Djuanda, Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ketujuh. Jakarta:

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2008)

2. Histologi Kulit

Kulit manusia tersusun atas dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis.

Epidermis dan dermis dapat terikat satu sama lain akibat adanya papilare

dermis dan rabung epidermis.

Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki

tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak

tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak

tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga

tersusun atas lapisan:

Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses

melanogenesis.

Page 2: pertemuan 1

Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum

tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan

merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan demikian,

sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.

Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris

dan berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.

Dermis, yaitu lapisan kulit di bawah epidermis, memiliki ketebalan

yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4

mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang

tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.

Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis,

terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast,

sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh

(ekstravasasi).

Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun

atas jaringan ikat padat tak teratur (terutama kolagen tipe I)

Selain kedua stratum di atas, dermis juga mengandung beberapa

turunan epidermis, yaitu folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar

sebacea.

Rambut, merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari

invaginasi epitel epidermis, yaitu folikel rambut. Pada folikel ini

terdapat pelebaran terminal yang berbentuk benjolan pada sebuah

papilla dermis. Papila dermis tersebut mengandung kapiler dan

ditutupi oleh sel-sel yang akan membentuk korteks rambut, kutikula

rambut, dan sarung akar rambut.

Kelenjar keringat, yang terdiri atas kelenjar keringat merokrin dan

kelenjar keringat apokrin

1. Kelenjar keringat merokrin, berupa kelenjar tubular sipleks

bergelung dengan saluran bermuara di permukaan kulit.

Page 3: pertemuan 1

Salurannya tidak bercabang dan memiliki diameter lebih kecil

dari bagian sekresinya 0,4 mm. Terdapat dua macam sel mioepitel

yang mengelilingi bagian sekresinya, yaitu sel gelap yang

mengandung granula sekretoris dan sel terang yang tidak

mengandung granula sekretoris.

2. Kelenjar keringat apokrin, memiliki ukuran lebih besar (3-5 mm)

dari kelenjar keringat merokrin. Kelenjar ini terbenam di bagian

dermis dan hipodermis, dan duktusnya bermuara ke dalam folikel

rambut. Terdapat di daerah ketiak dan anus.

3. Kelenjar sebacea, yang merupakan kelenjar holokrin, terbenam di

bagian dermis dengan jumlah bervariasi mulai dari seratus hingga

sembilan ratus per centimeter persegi. Sekret dari kelenjar

sebacea adalah sebum, yang tersusun atas campuran lipid meliputi

trigliserida, lilin, squalene, dan kolesterol beserta esternya.

Pada bagian bawah dermis, terdapat suatu jaringan ikat longgar yang

disebut jaringan subkutan dan mengandung sel lemak yang bervariasi.

Jaringan ini disebut juga fasia superficial, atau panikulus adiposus.

Jaringan ini mengandung jalinan yang kaya akan pembuluh darah dan

pembuluh limfe. Arteri yang terdapat membentuk dua plexus, satu di

antara stratum papilare dan retikulare, satu lagi di antara dermis dan

jaringan subkutis. Cabang-cabang plexus tersebut mendarahi papila

dermis. Sedangkan vena membentuk tiga plexus, dua berlokasi seperti

arteri, satu lagi di pertengahan dermis. Adapun pembuluh limfe memiliki

lokasi sama dengan pembuluh arteri.

( Wolff K, Johnson RA, Fitspatricks: color atlas and synopsis of clinically

dermatology. New York: McGrawHill. 2008 )