pertemuan 1
-
Upload
agnestrianadewi -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
description
Transcript of pertemuan 1
I. Klarifikasi Istilah
Pustula: Lesi menonjol berbatas tegas mengandung eksudat seperti
leukosit,debris seluler,bakteri. (Dorland)
II. Identifikasi Masalah
III. Analisis Masalah
1. Vaskularisasi Kulit
Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus terletak
antara lapisan papiler dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan
jaringan subkutis. Cabang kecil meninggalkan pleksus ini memperdarahi
papilla dermis, tiap papilla dermis punya satu arteri asenden dan satu
cabang vena. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat
nutrient dari dermis melalui membran epidermis. Vaskularisasi dikulit
diatur oleh 2 pleksus, yaitu pleksus superfisialis dan pleksus profunda.
( Djuanda, Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ketujuh. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2008)
2. Histologi Kulit
Kulit manusia tersusun atas dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis.
Epidermis dan dermis dapat terikat satu sama lain akibat adanya papilare
dermis dan rabung epidermis.
Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki
tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak
tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak
tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga
tersusun atas lapisan:
Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses
melanogenesis.
Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum
tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan
merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan demikian,
sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.
Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris
dan berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
Dermis, yaitu lapisan kulit di bawah epidermis, memiliki ketebalan
yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4
mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang
tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.
Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis,
terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast,
sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh
(ekstravasasi).
Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun
atas jaringan ikat padat tak teratur (terutama kolagen tipe I)
Selain kedua stratum di atas, dermis juga mengandung beberapa
turunan epidermis, yaitu folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar
sebacea.
Rambut, merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari
invaginasi epitel epidermis, yaitu folikel rambut. Pada folikel ini
terdapat pelebaran terminal yang berbentuk benjolan pada sebuah
papilla dermis. Papila dermis tersebut mengandung kapiler dan
ditutupi oleh sel-sel yang akan membentuk korteks rambut, kutikula
rambut, dan sarung akar rambut.
Kelenjar keringat, yang terdiri atas kelenjar keringat merokrin dan
kelenjar keringat apokrin
1. Kelenjar keringat merokrin, berupa kelenjar tubular sipleks
bergelung dengan saluran bermuara di permukaan kulit.
Salurannya tidak bercabang dan memiliki diameter lebih kecil
dari bagian sekresinya 0,4 mm. Terdapat dua macam sel mioepitel
yang mengelilingi bagian sekresinya, yaitu sel gelap yang
mengandung granula sekretoris dan sel terang yang tidak
mengandung granula sekretoris.
2. Kelenjar keringat apokrin, memiliki ukuran lebih besar (3-5 mm)
dari kelenjar keringat merokrin. Kelenjar ini terbenam di bagian
dermis dan hipodermis, dan duktusnya bermuara ke dalam folikel
rambut. Terdapat di daerah ketiak dan anus.
3. Kelenjar sebacea, yang merupakan kelenjar holokrin, terbenam di
bagian dermis dengan jumlah bervariasi mulai dari seratus hingga
sembilan ratus per centimeter persegi. Sekret dari kelenjar
sebacea adalah sebum, yang tersusun atas campuran lipid meliputi
trigliserida, lilin, squalene, dan kolesterol beserta esternya.
Pada bagian bawah dermis, terdapat suatu jaringan ikat longgar yang
disebut jaringan subkutan dan mengandung sel lemak yang bervariasi.
Jaringan ini disebut juga fasia superficial, atau panikulus adiposus.
Jaringan ini mengandung jalinan yang kaya akan pembuluh darah dan
pembuluh limfe. Arteri yang terdapat membentuk dua plexus, satu di
antara stratum papilare dan retikulare, satu lagi di antara dermis dan
jaringan subkutis. Cabang-cabang plexus tersebut mendarahi papila
dermis. Sedangkan vena membentuk tiga plexus, dua berlokasi seperti
arteri, satu lagi di pertengahan dermis. Adapun pembuluh limfe memiliki
lokasi sama dengan pembuluh arteri.
( Wolff K, Johnson RA, Fitspatricks: color atlas and synopsis of clinically
dermatology. New York: McGrawHill. 2008 )