Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

20
TUJUAN Agar Mahasiswa dapat memahami tentang Konsep Security yang diterapkan pada suatu sistem operasi dan jaringan internet. 1 Perencanaan Pembelajaran

description

 

Transcript of Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

Page 1: Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

TUJUANAgar Mahasiswa dapat memahami tentang Konsep Security yang diterapkan pada suatu sistem operasi dan jaringan internet.

1

Perencanaan Pembelajaran

Page 2: Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

Pertemuanke-

Pokok Bahasan Keterangan

1 Pendahuluan

2 Dasar-dasar keamanan Sistem Informasi3 Evaluasi Keamanan Sistem Informasi4 Mengamankan Sistem Informasi 5 Firewall6 Keamanan Sistem World Wide Web7 Review Materi 8 UJIAN TENGAH SEMESTER

9 Pengenalan dan penanggulangan Virus, Trojan, Worm

10 Pengenalan dan penanggulangan Spyware, Adware dan Spam

11 Keamanan Web Server12 Keamanan Mail Server13 Eksploitasi Keamananan14 Keamanan Wireless Networking Pengenalan Tools-tools Jaringan

15 Review Materi 16 UJIAN AKHIR SEMESTER

Page 3: Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

Rahardjo, Budi. 2002. Keamanan Sistem Informasi Berbasis Internet. PT. Insan Infonesia & PT.INDOCISC. Jakarta.

Brenton, Chris. Cameron Hunt. 2003. Network Security. PT. Elek Media Komputindo. Jakarta.

Utomo, Eko. 2006. Pengantar Jaringan Komputer Bagi Pemula. PT. Yrama Widya. Bandung.

Wahana Komputer. 2003. Pengembangan Jaringan Linux. Andi Yogyakarta. Yogyakarta.

Stallings, William. 2002. Komunikasi Data dan Komputer:Jaringan Komputer.Salemba Teknika. Jakarta.

Kurniawan, Wiharsono. 2007. computer Starter Guide:Jaringan Komputer. Andi Yogyakarta. Yogyakarta.

3

Page 4: Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

Pertemuan I

Page 5: Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

Keamanan dan Manajemen Perusahaan Pengelolaan terhadap keamanan dapat dilihat dari sisi

pengelolaan resiko (risk management). Lawrie Brown dalam “Lecture Notes for Use withCryptography and Network Security by William Stallings” menyarankan menggunakan “Risk Management Model” untuk menghadapi ancaman (managing threats).

Ada tiga komponen yang memberikan kontribusi kepada Risk, yaitu Asset, Vulnerabilities, dan Threats.No Nama Komponen Keterangan

1 Assets (aset) hardware, software, dokumentasi, data, komunikasi, lingkungan, manusia

Page 6: Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

No Nama Komponen Keterangan

2 Threats (ancaman) pemakai (users), teroris, kecelakaan (accidents), crackers, penjahat kriminal, nasib (acts of God), intel luar negeri (foreign intelligence)

3 Vulnerabilities (kelemahan)

software bugs, hardware bugs,

radiasi (dari layar, transmisi),

tapping, crosstalk, unauthorized users cetakan, hardcopy atau print out, keteledoran (oversight), cracker via telepon, storage media

Page 7: Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

Untuk menanggulangi resiko (Risk) tersebut dilakukan apa yang disebut dengan “countermeasures” yang dapat berupa

1. Usaha untuk mengurangi Threat2. Usaha untuk mengurangi Vulnerability3. Usaha untuk mengurangi Impact4. Mendeteksi kejadian yang tidak bersahabat (Hostile

event)5. Kembali (Recover) dari kejadian

Page 8: Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

1. Keamanan yang bersifat fisik (physical security): termasuk akses orang ke gedung, peralatan, dan media yang digunakan.

2. Keamanan yang berhubungan dengan orang (personel):termasuk identifikasi, dan profil resiko dari orang yang mempunyai akses (pekerja).

3. Keamanan dari data dan media serta teknik komunikasi (communications). termasuk juga kelemahan dalam software yang digunakan untuk mengelola data.

4. Keamanan dalam operasi: termasuk kebijakan (policy) dan prosedur yang digunakan untuk mengatur dan mengelola sistem keamanan, dan juga termasuk prosedur setelah serangan (post attack recovery).

berdasarkan lubang keamanan, keamanan dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:

Page 9: Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

Garfinkel dalam “Practical UNIX & Internet Security” mengemukakan bahwa keamanan komputer (computer security) melingkupi empat aspek, yaitu privacy, integrity, authentication, dan availability. Selain hal di atas, ada dua aspek yang ada kaitannya dengan electronic commerce, yaitu access control dan non-repudiation.

1. Privacy / Confidentialityadalah usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses. Privacy lebih kearah data-data yang sifatnya privat sedangkan confidentiality berhubungan dengan data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan tertentu.

Page 10: Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

2. IntegrityAspek ini menekankan Informasi tidak boleh diubah tanpa seijin pemilik informasi.

Serangan : virus, trojan horse, atau pemakai lain yang mengubah informasi tanpa ijin merupakan contoh masalah yang harus dihadapi. Sebuah e-mail dapat saja “ditangkap” (intercept) di tengah jalan, diubah isinya (altered, tampered, modified), kemudian diteruskan ke alamat yang dituju.Penanggulangan : Penggunaan enkripsi dan digital signature.

Page 11: Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

3. AuthenticationAspek ini berhubungan dengan metoda untuk menyatakan bahwa informasi betul-betul asli, orang yang mengakses atau memberikan informasi adalah betul-betul orang yang dimaksud, atau server yang kita hubungi adalah betul-betul server yang asli.Penanggulangan : 1. Membuktikan keaslian dokumen dengan teknologi

watermarking dan digital signature. Watermarking dapat digunakan untuk menjaga “intelectual property”, yaitu dengan menandai dokumen atau hasil karya dengan “tanda tangan” pembuat.

2. Access control, yaitu berkaitan dengan pembatasan orang yang dapat mengakses informasi.

Page 12: Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

4. AvailabilityAspek availability atau ketersediaan berhubungan dengan ketersediaan informasi ketika dibutuhkan.Sistem informasi yang diserang atau dijebol dapat menghambat atau meniadakan akses ke informasi.Serangan : 1. “denial of service attack” (DoS attack) 2. mailbomb

5. Access ControlAspek ini berhubungan dengan cara pengaturan akses kepada informasi. Hal ini biasanya berhubungan dengan klasifikasi data (public, private, confidential, top secret) & user (guest, admin, top manager),

Page 13: Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

6. Non-repudiationAspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi. Sebagai contoh seseorang yang mengirimkan email untuk memesan barang tidak dapat menyangkal bahwa dia telahmengirimkan email tersebut.

Penggunaan digital signature, certifiates, dan teknologi kriptografi secara umum dapat menjaga aspek ini. Akantetapi hal ini masih harus didukung oleh hukum sehinggastatus dari digital signature itu jelas legal.

Page 14: Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

Menurut W. Stallings ada beberapa kemungkinan serangan (attack):1. Interruption: Perangkat sistem menjadi rusak atau tidak tersedia.2. Interception: Pihak yang tidak berwenang berhasil mengakses aset atau informasi. 3. Modification: Pihak yang tidak berwenang tidak saja berhasil mengakses, akan tetapi dapat juga mengubah (tamper) aset. 4. Fabrication: Pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem.

Page 15: Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

Hacking adalah setiap usaha atau kegiatan di luar izin atau sepengetahuan pemilik jaringan untuk memasuki sebuah jaringan serta mencoba mencuri file seperti file password dan sebagainya.

Pelakunya disebut hacker yang terdiri dari seorang atau sekumpulan orang yang secara berkelanjutan berusaha untuk menembus sistem pengaman kerja dari operating system suatu komputer.

Cracker adalah Seorang atau sekumpulan orang yang memang secara sengaja berniat untuk merusak dan menghancurkan integritas di seluruh jaringan sistem komputer dan tindakannya dinamakan cracking.

Page 16: Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

Denial of service: Membanjiri suatu IP address dengan data sehingga menyebabkan crash atau kehilangan koneksinya ke internet.

Distributed Denial of Service: Memakai banyak komputer untuk meluncurkan serangan DoS. Seorang hacker “menculik” beberapa komputer dan memakainya sebagai platform untuk menjalankan serangan, memperbesar intensitasnya dan menyembunyikan identitas si hacker.

Theft of Information: Penyerang akan mencuri informasi rahasia dari suatu perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan program pembobol password, dan lain-lain.

Page 17: Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

Corruption of Data: Penyerang akan merusak data yang selama ini disimpan dalam harddisk  suatu host.

Spoofing, yaitu sebuah bentuk kegiatan pemalsuan di mana seorang hacker memalsukan (to masquerade) identitas seorang user hingga dia berhasil secara ilegal logon atau login ke dalam satu jaringan komputer seolah-olah seperti user yang asli.

Sniffer adalah kata lain dari "network analyser" yang berfungsi sebagai alat untuk memonitor jaringan komputer. Alat ini dapat dioperasikan hampir pada seluruh tipe protokol seperti Ethernet, TCP/IP, IPX, dan lainnya.

Password Cracker adalah sebuah program yang dapat membuka enkripsi sebuah password atau sebaliknya malah untuk mematikan sistem pengamanan password.

Page 18: Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

Destructive Devices adalah sekumpulan program virus yang dibuat khusus untuk melakukan penghancuran data-data, di antaranya Trojan Horse, Worms, Email Bombs, dan Nukes.

Scanner adalah sebuah program yang secara otomatis akan mendeteksi kelemahan (security weaknesses) sebuah komputer di jaringan lokal (local host) ataupun komputer di jaringan dengan lokasi lain (remote host). Oleh karena itu, dengan menggunakan program ini, seorang hacker yang secara fisik berada di Inggris dapat dengan mudah menemukan security weaknesses pada sebuah server di Amerika ataupun di belahan dunia lainnya, termasuk di Indonesia, tanpa harus meninggalkan ruangannya!

Page 19: Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan
Page 20: Pertemuan 01 pengenalan keamanan jaringan

The End