Pertemuai i

32
EKOLOGI PERAIRAN

Transcript of Pertemuai i

Page 1: Pertemuai i

EKOLOGI PERAIRAN

Page 2: Pertemuai i

MANFAAT MATA KULIAH• Ekologi perairan merupakan suatu bidang ilmu yang

terus berubah dan berkembang sebagi ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan timbal balik antara organisme dan lingkungan (hayati dan fisik . Pengembangan ilmu ekologi perairan sangat ditentukan oleh pengetahuan dasar yang memadai, antara lain konsep dasar tentang ekologi, ekosistem, daya dukung, hubungan interelasi/interaksi antara faktor biotik dalam ekosistem perairan, keragaman jenis dan komunitas biota air, perilaku dan suksesi populasi

Page 3: Pertemuai i

DESKRIPSI MATA KULIAH• Mata kuliah ini diperuntukkan bagi mahasiswa S-1

Budidaya Perairan semester 1, yang isinya mempelajari tentang definisi : prinsip – prinsip ekologi yang mengatur kehidupan di perairan., studi kuantitatif ekologis dan bentuk- bentuk ekologi perairan baik tawar, payau maupun laut serta interaksi- interaksi yang terjadi pada tipe- tipe ekosistem tersebut

Page 4: Pertemuai i

STANDAR KOMPETENSI• Standar kompetensi mata kuliah Ekologi Perairan

adalah menjelaskan hasil belajar yang akan dicapai mahasiswa pada akhir perkuliahan selama satu semester. Setelah menyelesaikan mata kuliah Ekologi Perairan diharapkan mahasiswa dapat memberikan penjelasan dan meningkatkan pemahaman kepada mahasiswa tentang ruang lingkup dan manfaat mempelajari ekologi perairan dengan kajian tentang : ekosistem, energi dalam ekosistem, daur biogeokimia, faktor pembatas, populasi dan komunitas, tipe-tipe interaksi, suksesi dan peraturan mengenai lingkungan

Page 5: Pertemuai i

PERSYARATANSesuai dengan bunyi Peraturan Akademik dalam Buku Panduan Umum BAB Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Pertanian UNILA, (tentang Tata Tertib Perkuliahan/Praktikum), Mahasiswa harus:

• butir 1), yaitu: Menghadiri Kegiatan kuliah minimal 80% dari yang direncanakan dalam satu semester;

• butir 2), yaitu: Mengahadiri Kegiatan Praktikum sebanyak 100% dari yang direncanakan dalam satu semester ;

• butir 3), yaitu: Meminta izin jika tidak dapat mengikuti kegiatan kuliah dan atau praktikum, ;

• butir 4), yaitu: Mengerjakan seluruh tugas (terstruktur) yang diberikan oleh Dosen

Page 6: Pertemuai i

PERSYARATAN• Keterlambatan yang diperkenankan saat kuliah dan praktikum

adalah maksimum 15 menit. Mahasiswa yang terlambat lebih dari 15 menit dapat tidak diijinkan masuk kedalam ruangan.

• Tidak diperbolehkan merokok, makan, minum dan kegiatan sejenis lainnya yang dapat mengganggu kelancaran kuliah dan praktikum.

• Mahasiswa diwajibkan menunggu kehadiran dosen dalam ruang kelas.

• Penggunaan komunikasi pribadi (Handphone, …) terlarang dalam kelas baik saat kuliah maupun praktikum.

• Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah WAJIB memakai pakaian berkerah bukan kaos oblong dan bersepatu

Page 7: Pertemuai i

TUGAS• Tugas terstruktur yang terdiri atas:

• Tugas terstruktur I dan II • Tugas terstruktur III dan IV

Page 8: Pertemuai i

EVALUASIA. Perkuliahan

• Quis I (dilaksanakan pada pertemuan ke-4; Harus diikuti dan tidak nol)• Quis II (dilaksanakan pada pertemuan ke-8; Harus diikuti dan tidak nol)• Ujian Tengah Semester (dilaksanakan pada pertemuan ke-9; Harus

diikuti dan tidak nol)• Quis III (dilaksanakan pada pertemuan ke-13; Harus diikuti dan tidak

nol)• Quis IV (dilaksanakan pada pertemuan ke-16; Harus diikuti dan tidak

nol)• Ujian Akhir Semester dilaksanakaan diluar jadwal tatap muka

mengikuti jadwal UAS yang ditetapkan fakultas (Harus dikerjakan, Harus diikuti dan tidak nol)

• Mahasiswa dengan persentasi kehadiran kurang dari 80% tidak diperkenankan mengikuti UAS.

Page 9: Pertemuai i

EVALUASIB. Praktikum

• Pre-test (dilaksanakan sebelum pelaksanaan praktikum)• Post-test (dilaksanakan setelah pelaksanaan praktikum)• Keaktifan • Laporan praktikum (mengikuti petunjuk praktikum)• Ujian Praktikum

Page 10: Pertemuai i

PENILAIAN

Huruf Mutu Angka Mutu Rentang NilaiA

B+B

C+CDE

43,53

2,5210

> 7671 – 75,966,00 – 70,961,00 – 65,956,00 – 60,950,00 – 55,9< 50

Page 11: Pertemuai i

PENENTUAN PENILAIAN• Pekuliahan : 70%

• Tugas terstruktur @5% : 20 %• Quis @5% : 20 %• Ujian Tengah Semester : 30 %• Ujian Akhir Semester : 30 %

• Praktikum : 30 %• Pre test : 10 %• Post-test : 20 %• Keaktifan : 10 %• Laporan Praktikum : 30 %• Ujian Praktikum : 30 %

Page 12: Pertemuai i

PertemuanKe:

PokokBahasan Uraian Dosen

1 Pendahuluan Kontrak kuliah Istilah dan definisi Ekologi EE

2 Mempelajari pantai Survey skala luas Deskripsi kualitatif dan kuantitatif Pendekatan semi kuantitaif : Skala kelimpahan Menentukan ukuran dan jumlah sampel

EE

3 Mempelajari pantai Statistika ekologi EE4 Mempelajari pantai Statistika EKologi (Lanjutan) EE

5 Faktor Pembatas Ekologi

Hukum minimum liebig Hukum toleransi shelford Konsep gabungan faktor pembatas Indikator indikator ekologi

HW

6 Air dan Perairan Distribusi dan sirkulasi Ekosistem Perairan dan habitat organisme air HW

Page 13: Pertemuai i

7 Ekosistem air tawar

Ekosistem danau Ekosistem Kolam HW

8 Ekositem Air Tawar Ekosistem waduk Ekosistem Sungaii HW

9 Ekosistem Estuari

Bentuk dan klasifikasiSifat fisik dan kimia lingkungan estuariBiota, adaptasi dan produktivitasTipe komunitas

DY

10 Ekosistem Pantai Pantai Berbatu Zonasi dan penyebab zonasi Interaksi antar faktor Suksesi dan struktur umur ekostem pantai berbatu

DY

11 Ekologi Pantai

Pantai Berlumpur Faktor fisisk Adaptasi organisme Tipe organisme Biologi cara makan dan struktur trofik Zonasi pantai berlumpur

DY

12 Ekologi Pantai

Pantai berpasir Kondisi lingkungan Adaptasi organisme Tipe organisme Biologi cara makan Zonasi dan organisasi komunitas

DY

Page 14: Pertemuai i

13 Ekosistem Mangrove

Struktur dan adaptasi Penyebaran Kondisi fisik dan zonasi Organisme yang berasosiasi Suksesi dan kematian

HY

14 Ekosistem Lamun

Struktur dan distribusi Deskripsi bioekologis Klasifikasi dan fugsi padang lamun Ciri ciri ekologis dan karakter sistem vegetatif Pemanfaatan Padang lamun

HY

15 Ekosistem Terumbu Karang

Penyebaran Faktor pembatas Tipe –tipe terumbu Interaksi spesies dan ekologi terumbu

HY

16 Ekosistem Pesisir

Definisi wilayah pesisir Batas ekologis wilayah pesisir Aliran Bahan dan energi pada sistem pantai pesisir Interaksi ekosistem mangrove – lamun – terumbu karang Dampak aktivitas manusis pada ekosistem pesisir

HY

Page 15: Pertemuai i

Ekologi perairan

Page 16: Pertemuai i

EKOSISTEM

a. Ekosistem adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup) dan saling berhubungan timbal balik atau berinteraksi

b. Ekosistem Suatu kawasan alam yang didalamnya tercakup unsur-unsur hayati (biotis) dan nonhayati (abiotis) yang saling hubungan timbal balik satu sama lainnya

* Istilah ekosistem pertama kali dikemukakan oleh Tansley tahun 1935 istilah lainnya Mikrokosm, Forb, 1887; Holocoen, Friederich,1930; Biosistem, Thienemann, 1939; Bioinertbody, Vernadsky, 1944

1. Pengertian Ekosistem

Page 17: Pertemuai i

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya; biotik dan abiotik

• Sekarang dikenal Ilmu Lingkungan (environmental sciences) dan Biologi Lingkungan (environmental Biology)

• Ilmu Lingkungan Ilmu yang mengintergrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya, yang sekaligus dipandang dalam suatu ruang lingkup serta perspektif yang luas dan saling berkaitan

misalnya: Sosiologi, epidemiologi, kesehatan masyarakat, geografi, planologi, meteorologi, hidrologi, ekonomi, pertanian, kehutanan, perikanan, peternakan, dan lain-lain.

Page 18: Pertemuai i

Ilmu Lingkungan dapat menjadi wadah bagi pendekatan interdisiplin ilmu dalam mengatasi masalah lingkungan hidup manusia khususnya dan organisme hidup pada umumnya.

** Ekologi (oikios = rumah, tempat tinggal; logos = telaah, ilmu, studi) oleh Ernest Haeckel, Jerman, 1869.

Ekologi ini berkembang pesat setelah tahun 1900 dan lebih pesat lagi dalam dua dasawarsa terakhir ini.

Page 19: Pertemuai i

Kata ekologi berasal dari bahasa yunanioikos yang bermakna rumah atau tempat untuk hiduplogos berarti ilmu

Perkataan ekologi mula pertama diperkenalkan oleh ahli biologi Jerman yang bernama Ernst Haeckel (biologist) Jerman pada tahun 1869.

Namun pengetahuan dan kesadaran akan hal-hal atau bidang yang kemudian hari dinamakan ekologi itu telah berkembang.

Ekologi adalah suatu ilmu tentang hubungan antara organisme dengan lingkungannya (struktur dan fungsi)

Page 20: Pertemuai i

M O R FO L O G I

F I S I O L O G I

G E N E T I K A

E K O L O G IB I O -M O L E K U L E R

B I O -P E R K E M B ., d st

Ikh tio log i

E n tom olog i

B otan i, d s t

Spektrum biologi

Ekologi merupakan bagian dari biologi (lihat spektrum biologi)

Page 21: Pertemuai i

2. Pembagian EkologiEkologi sekarang cakupannya sangat luas, tetapi dapat

digolongkan :

A. Menurut bidang kajiannya

1. Autekologi ekologi yang mempelajari suatu jenis/species organisme yang berinteraksi dengan lingkungannya.

Biasanya ditekankan pada aspek siklus hidup, adaptasi terhadap lingkungan, sifat parasitis/non parasitis.

Misal : ekologi pongo pygmaeus, dll.

2. Sinekologi ekologi yang mengkaji berbagai kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu daerah tertentu.

Page 22: Pertemuai i

B. Pembagian menurut Habitat* Ekologi kelautan/bahari* Ekologi perairan tawar* Ekologi darat/terestrial* Ekologi estuaria/muara sungai laut* Ekologi padang rumput

Page 23: Pertemuai i

C. Pembagian menurut Taksonomi

* Ekologi Tumbuhan

* Ekologi Serangga

* Ekologi Burung

* Ekologi Manusia, dll.

• Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan dalam ilmu lingkungan dan ekologi, jasad hidup pada dasarnya dipelajari dalam unit populasi.

• Ilmu Lingkungan tekanannya ditujukan terutama kepada menyatukan kembali segala ilmu yang menyangkut masalah lingkungan kedalam kategori variabel yang serupa, yaitu : energi, materi, ruang, waktu dan keanekaragaman (diversitas).

Page 24: Pertemuai i

3. Komponen-komponen EkosistemA. Menurut fungsinya

1. Komponen Autotrofik (autos – sendiri; trofik – menyediakan makanan), yaitu : organisme yang mampu menyediakan makanan atau mensintesis makanannya sendiri dari bahan-bahan anorganik menjadi bahan organik (tumbuhan berklorofil)

2. Komponen Heterotrofik (hetero – berbeda, lain) organisme yang hanya mampu memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai bahan makanannya yang disediakan/disintesa oleh organisme lain (hewan, jamur, mikroorganisme)

Page 25: Pertemuai i

B. Menurut Segi Penyusunannya 4 komponen

1. Abiotik/bahan tak hidup,

yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri antara lain tanah, air, udara, sinar matahari, dsb. dan merupakan medium atau subtrat untuk berlangsungnya kehidupan.

2. Biotik, yang terdiri dari 3 komponen

2.1. Produsen (organisme autotrofik) tumbuhan

berklorofil

2.2. Konsumen (organisme heterotrofik)

2.3. Pengurai, perombak, dekomposer

Jamur, bakteria, anthropoda serangga tanah dan rayap.

Sebutkan semua komponen ekosistem kolam dan sawah !

Page 26: Pertemuai i

• Organisme pengurai dalam ekosistem berfungsi selain mengatur keperluan dan kelangsungan kehidupan sendiri, juga berfungsi :

a. Menetralisasi bahan-bahan organik yang telah mati

b. Menghasilkan makanan untuk organisme lain

c. Menghasilkan zat-zat kimia/hormon lingkungan stimulator (perangsang) atau inhibitor (penghambat) pertumbuhan.

3.Tingkatan Organisasi Makhluk hidup Mahluk hidup memiliki tingkatan organisasi yang berkisar

dari tingkat paling sederhana ke tingkat organisasi paling kompleks (spektrum biologi dalam pemahaman ekologi) sebagai berikut :

Protoplasma Sel jaringan Organ Sistem Organ Organisme/species Populasi Komunitas Ekosistem Biosfer.

Page 27: Pertemuai i

• Species Suatu populasi atau kelompok populasi yang anggota-anggotanya mempunyai kemampuan berbiak silang sesamanya secara alami dan menghasilkan turunan yang fertil.

• Populasi Kelompok individu suatu species yang mempunyai potensi untuk berbiak silang antara satu individu dengan individu lainnya (jantan+betina).

Ada 2 populasi banteng di ujung kulon dengan banteng di pangandaran karena dihalangi oleh jarak jauh dalam berbiak silang.

Page 28: Pertemuai i

• Setiap populasi membutuhkan bahan makanan, ruang/tempat tinggal dan kebutuhan hidup lainnya. Bila lingkungan alam tidak mampu lagi untuk menyediakan/menyokong secukupnya, maka timbullah kompetisi atau persaingan.

• Kompetisi dapat menimbulkan dua akibat / efek, yaitu :

1. Akibat Ekologi (dalam waktu singkat)

2. Akibat Evolusi (dalam waktu lama/panjang)

Page 29: Pertemuai i

Akibat Ekologi antara lain :

1.Tertekannya kelahiran/natalitas, kelangsunga

hidup (survival) dan pertumbuhan populasi.

2. Meningkatnya emigrasi populasi

Akibat Evolusi (perubahan yang berangsur-angsur pada populasi), misalnya individu bertubuh kecil berkompetisi dengan individu bertubuh besar lama kelamaan populasi itu akan banyak melahirkan individu bertubuh besar (yang menang) dan yang kecil akan tersisihkan (kalah) akhirnya populasi akan dikuasai oleh populasi bertubuh besar, bahkan yang kecil akan hilang tak berkembang.

Page 30: Pertemuai i

• Dua faktor lingkungan yang dapat menurunkan daya biak / reproduksi populasi :

1. Faktor yang bergantung kepada kepadatan populasi itu sendiri (density dependent factor), misalnya kekurangan bahan makanan, kekurangan ruang untuk hidup karena populasi terlalu padat.

2. Faktor yang tak bergantung kepada kepadatan populasi (density independent factor), misalnya penurunan suhu lingkungan secara drastis dan mendadak; bencana alam angin ribut pada suatu musim banyak membunuh individu populasi.

• Kepadatan populasi adalah jumlah individu dari populasi itu yang menempati suatu ruang persatuan luas tertentu ? Diversitas (keanekaragaman jenis/keanekaan jenis).

Page 31: Pertemuai i

4. Keseimbangan dalam EkosistemKeseimbangan ekosistem / homeostatis ekosistem kemampuan suatu ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan sehingga ekosistem itu berada dalam keseimbangan. Keseimbangan itu diatur oleh berbagai faktor yang sangat rumit, termasuk mekanisme penyimpanan bahan-bahan, pelepasan hara makanan, pertumbuhan organisme, serta dekomposisi bahan-bahan organik.

Page 32: Pertemuai i

Misalnya :Pencemaran sungai oleh sampah, zat-zat racun yang terlalu banyak batas homeostatis alami sungai akan terlampaui sungai itu mungkin saja ekosistemnya tidak mempunyai lagi mekanisme homeostatis alami airnya secara permanen berubah / telah rusak sama sekali.

Juga penebangan hutan alami yang melampaui batas merusak mekanisme homeostatis dalam ekosistem hutan.