Pertempuran Bandung Lautan API, Peristiwa Merah Putih Di Manado & Perang Margarana
-
Upload
karima-nurhardiyanti -
Category
Documents
-
view
74 -
download
5
description
Transcript of Pertempuran Bandung Lautan API, Peristiwa Merah Putih Di Manado & Perang Margarana
PERTEMPURAN BANDUNG LAUTAN API, PERISTIWA MERAH PUTIH DI MANADO &
PERTEMPURAN MARGARANA Ayu Febby Dikka Adrian Indah Novita Sari Karima Nurhardiyanti M. Ridho Rivani Aulia Haq Yoga Ray Pangestu Yunita Tiara
Bandung Lautan Api
Pertempuran Margarana
Peristiwa Merah Putih di Manado
MIND MAP
Bandung Lautan Api
Kronologis Tokoh
12 OKTOBER 1945
Pasukan Inggris bagian dari Brigade MacDonald tiba di Bandung pada tanggal 12 Oktober 1945.
21 NOVEMBER
1945Malam tanggal 21
November 1945, TKR dan badan-badan perjuangan melancarkan serangan terhadap kedudukan-kedudukan Inggris di bagian utara, termasuk Hotel Homann dan Hotel Preanger yang mereka gunakan sebagai markas.
24 NOVEMBER 1945
Tiga hari kemudian, MacDonald menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat agar Bandung Utara dikosongkan oleh penduduk Indonesia, termasuk pasukan bersenjata.
23 MARET 1946
Ultimatum Tentara Sekutu agar Tentara Republik Indonesia (TRI, sebutan bagi TNI pada saat itu) meninggalkan kota Bandung mendorong TRI untuk melakukan operasi "bumihangus". Para pejuang pihak Republik Indonesia tidak rela bila Kota Bandung dimanfaatkan oleh pihak Sekutu dan NICA.
Keputusan untuk membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah Madjelis Persatoean Perdjoangan Priangan (MP3) di hadapan semua kekuatan perjuangan pihak Republik Indonesia, pada tanggal 23 Maret 1946
23 MARET 1946
Hari itu juga, rombongan besar penduduk Bandung mengalir panjang meninggalkan kota Bandung dan malam itu pembakaran kota berlangsung.
Bandung sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat setempat dengan maksud agar Sekutu tidak dapat menggunakan Bandung sebagai markas strategis militer.
23 MARET 1946
Tentara Inggris mulai menyerang sehingga pertempuran sengit terjadi. Pertempuran yang paling besar terjadi di Desa Dayeuhkolot, sebelah selatan Bandung, di mana terdapat gudang amunisi besar milik Tentara Sekutu.
Dalam pertempuran ini Muhammad Toha dan Ramdan, terjun dalam misi untuk menghancurkan gudang amunisi tersebut. Muhammad Toha berhasil meledakkan gudang tersebut dengan dinamit. Gudang besar itu meledak dan terbakar bersama kedua milisi tersebut di dalamnya
23 MARET 1946
Staf pemerintahan kota BandunAg pada mulanya akan tetap tinggal di dalam kota, tetapi demi keselamatan mereka, maka pada pukul 21.00 itu juga ikut dalam rombongan yang mengevakuasi dari Bandung.
Sejak saat itu, kurang lebih pukul 24.00 Bandung Selatan telah kosong dari penduduk dan TRI. Tetapi api masih membubung membakar kota, sehingga Bandung pun menjadi lautan api.
To next explanation
Back to last explanation
Main menu
Figure
TOKOH
Nama lahir Muhammad Toha
Lahir Bandung, 1927
Meninggal 24 Maret 1946
Pengabdian Indonesia
Dinas/cabang Tentara
Pangkat Kolonel Letnan
PerangPeristiwa Bandung lautan
Api
PenghargaanPahlawan Nasional
Indonesia
MIND MAP
Peristiwa Merah Putih di Manado
Kronologis Tokoh
JULI 1944Tentara Jepang menderita kekalahan dalam pertempuran di lautan Pasifik.
Dr Sam Ratulangi di Jakarta mengirim perutusan pemuda ke Manado untuk menyambut kemerdekaan Indonesia bila perang Pasifik berakhir dengan kemenangan Sekutu
SEPTEMBER –OKTOBER 1944 Puluhan pembom B-29
Angkatan Udara Sekutu memusnahkan Kota Manado sampai menjadi puing. Banyak penduduk tewas
Tentara Sekutu di bawah Jendral Mac Arthur menduduki Morotai dan menyerang kubu-kubu pertahanan Jepang di Sulawesi Utara lalu beralih dan menduduki pada 10 Oktober pulau Leyte di Filipina.
APRIL-AGUSTUS 1945
Pimpinan tentara Kaigun yang pindah ke Tondano mempersiapkan Indonesia Merdeka sesuai janjinya. Bendera Merah-Putih mulai dikibarkan di samping bendera Hinomaru sedangkan jabatan-jabatan sipil berangsur-angsur diserahkan kepada bangsa Indonesia.
Tentara keamanan diserahkan oleh panglima Laksamana Hamanaka kepada Indonesia dalam bentuk pasukan Pembela Tanah Air (PETA), pimpinan Wangko Sumanti, tetapi tidak dengan penyerahan senjata.
SEPTEMBER 1945 Pemuda Sulawesi Utara membentuk Barisan Pemuda Nasional Indonesia (BPNI) sementara NICA-Belanda di bawah perlindungan Sekutu menduduki kembali Indonesia Timur, khususnya Sulawesi Utara, dan segera berusaha memulihkan kekuasaannya dari masa Hindia-Belanda tetapi terlibat clash dengan pasukan pemuda BPNI.
Sesuai misi dari Ratulangi pasukan NICA ini harus disusupi oleh para pemuda pejuang militer untuk kemudian dibantu oleh pemuda (BPNI) mewujudkan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
JANUARI 1946
Akhir Desember 1945, seluruh pasukan Sekutu (Australia) meninggalkan Manado dan tugas Sekutu diserahkan kepada NICA-KNIL di bawah pimpinan Tentara Inggris yang berpusat di Makassar.
14 FEBRUARI 1946
Komplotan militer KNIL di Teling masih dicurigai oleh bagian intel NEFIS dan panglima KNIL yang bermarkas di Tomohon memerintahkan supaya menahan dalam ‘’streng arrest’’ di Teling para pemimpinnya.
14 FEBRUARI 1946
Kompi-VII bekas Pasukan Sekutu yang terkenal pemberani dan menjadi tumpuan harapan pimpinan KNIL tidak diduga Belanda telah dapat dipengaruhi, bahkan komandan peleton I Kopral Mambi Runtukahu telah ditunjuk oleh Taulu dan Wuisan untuk memulaikan aksi penyergapan pos-pos di markas garnisun Teling-Manado tepat nanti pada jam satu tengah malam. Dan menangkap semua tentara Belanda, mulai dengan komandan garnisun Kapten Blom, komandan Kompi-VII Carlier, CPM dan seterusnya di Kota Manado. Hal ini telah berlangsung sesuai rencana rahasia dari Taulu-Wuisan.
15 FEBRUARI 1946
Komandan KNIL De Vries yang tertawan dihadapkan oleh Kaseger kepada Taulu dan Wuisan untuk memperoleh kesepakatan dalam menyelesaikan perselisihan mereka.
Di seluruh daerah Minahasa mulai dikibarkan bendera Merah-Putih dan semua pamong praja ditertibkan dalam alam pemerintahan baru yang merdeka.
16 FEBRUARI 1946 Sidang darurat Dewan
Minahasa di Manado menetapkan sesuai rencana semula Kepala Distrik Manado.
Selanjutnya barisan pemuda PPI dipercayakan untuk memelihara keamanan di seluruh wilayah di bawah hulubalang-besar ED Johannes dan para hulubalang dengan kota serta kecamatan
.
22 FEBRUARI 1946
Rapat umum di lapangan Tikala yang diselenggarakan oleh pemerintah merdeka Merah-Putih Sulawesi Utara dan dihadiri para tokoh militer, sipil, pamongpraja dan masyarakat rakyat, menyatakan bergabung dengan perjuangan kemerdekaan seluruh Indonesia di bawah pemerintah RI Sukarno-Hatta di Yogyakarta.
23 DAN 24 FEBRUARI 1946
Pimpinan Sekutu dari Makassar datang berunding di Manado di atas kapal El Libertador, dipimpin oleh kepala perutusannya, Letkol Purcell didampingi pimpinan NICA-Belanda dan Panglima KNIL Kol Giebel
10 MARET 1946
Setelah 24 hari mengalami blokade Sekutu, rakyat di daerah Minahasa mulai gelisah dan kaum militer yang ikut memberontak untuk tujuan perbaikan nasib beralih sikap dan mulai menentang pimpinan TRISU
Back to last explanation
To next explanation
Main menu
Figure
TOKOH
Nama Bernard Wilhelm Lapian
Tempat Tanggal Lahir
Kawangkoan, 30 Juni 1892
Meninggal 5 April 1977 (pada umur 84 tahun)
Pengabdian Indonesia
Dinas/Cabang Pimpinan Sipil
Perang Peristiwa Merah Putih Di Manado
MIND MAP
Pertempuran margarana
Kronologis Figure
2 DAN 3 MARET 1946
Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1946 Belanda mendaratkan pasukannya kurang lebih 2000 tentara di Bali yang diikuti oleh tokoh-tokoh yang memihak Belanda.
20 NOVEMBER 1946
Pada tanggal 20 November 1946 I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya (Ciung Wanara), melakukan longmarch ke Gunung Agung, ujung timur Pulau Bali. Tetapi tiba-tiba ditengah perjalanan, pasukan ini dicegat oleh serdadu Belanda di Desa Marga, Tabanan, Bali.
20 NOVEMBER 1946
Pasukan pemuda Ciung Wanara yang saat itu masih belum siap dengan persenjataannya, tidak terlalu terburu-buru menyerang serdadu Belanda. Mereka masih berfokus dengan pertahanannya dan menunggu komando dari I Gusti Ngoerah Rai untuk membalas serangan.
Begitu tembakan tanda menyerang diletuskan, puluhan pemuda menyeruak dari ladang jagung dan membalas sergapan tentara Indische Civil Administration (NICA) bentukan Belanda. Dengan senjata rampasan, akhirnya Ciung Wanara berhasil memukul mundur serdadu Belanda.
20 NOVEMBER
1946
Oleh karena itu, Belanda segera mendatangkan bantuan dari semua tentaranya yang berada di Bali ditambah pesawat pengebom yang didatangkan dari Makassar. Di dalam pertempuran yang sengit itu semua anggota pasukan Ngurah Rai bertekad tidak akan mundur sampai titik darah penghabisan.
Di sinilah pasukan Ngurah Rai mengadakan "Puputan" atau perang habis-habisan di Desa Margarana sehingga pasukan yang berjumlah 96 orang itu semuanya gugur, termasuk Ngurah Rai sendiri. Sebaliknya, di pihak Belanda ada lebih kurang 400 orang yang tewas.
TOKOHNama I Gusti Ngurah Rai
Lahir
30 Januari 1917Desa Carangsari, Petang,
Kabupaten Badung, Bali, Hindia Belanda
Meninggal20 November 1946 (umur 29)
Marga, Tabanan, Bali, Indonesia
Pengabdian Indonesia
Dinas/cabang Tentara
Pangkat Kolonel Letnan
Perang Pertempuran Margarana
Penghargaan Pahlawan Nasional Indonesia
Thanks for your attention..
Do you want ask a question ?