PERTARUHAN GENGSIPERTARUH DI THEATRE OF … · sea dan Arsenal, prestasi Liver- ... hanya bisa...

1
Tem Urgensi Proper T BACA S FOK POLITIK d 18 | SABTU, 18 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Fokus TUMPUAN: Striker Liverpool Fern dengan pemain MU Park JI-sung. bisa kembali membobol gawang ‘Setan seperti yang dia lakukan d PERTARUH PERTARUH K ETIMBANG Man- chester United atau- pun dua anggota Big Four lainnya, Chel- sea dan Arsenal, prestasi Liver- pool memang kalah benderang. Terutama dalam satu dasawar- sa terakhir. Tetapi, jangan pernah meng- abaikan kekuatan ‘si Merah’. Karena jika dibandingkan de- ngan ketiga pesaing tersebut, sesungguhnya prestasi Liver- pool di tingkat Eropa jauh lebih dahsyat. Pun di kompetisi dalam ne- geri. Dengan raihan 18 gelar liga, prestasi ‘si Merah’ bahkan hanya bisa disandingkan de- ngan ‘Setan Merah’ yang ke- betulan juga telah mengoleksi 18 gelar. Tidak mengherankan jika bentrok kedua tim itu selalu memicu adrenalin tersendiri. Rivalitas keduanya yang meru- pakan manifestasi dari persain- gan kedua kota sejak zaman industri itu bahkan telah men- jelma menjadi pertaruhan tersendiri bertajuk derby Inggris Barat Laut. Begitu pula yang bakal ter- saji di Stadion Old Trafford, besok malam. Fakta bahwa start kedua tim kurang menge- sankan musim bahkan sama sekali tidak mengurangi gereget pertempuran tersebut di Theatre of Dreams. Predikat sebagai dua tim de- ngan koleksi gelar juara Liga Inggris terbanyak yakni 18 troseolah menjadi katalisator dalam memanaskan pertemuan pertama mereka di musim 2010/2011. ‘Setan Merah’ yang memastikan gelar ke-18 mereka musim 2008/2009 sebenarnya berpeluang menggeser koleksi Liverpool musim lalu. Namun, misi itu gagal terca- pai karena Wayne Rooney dan kawan-kawan terpaut satu poin dengan Chelsea pada laga pa- mungkas. The Blues memasti- kan gelar juara dengan koleksi 86 poin. Kegagalan MU disam- but sukacita para pendukung Liverpool atau Liverpuldian. Meski the Reds terperosok ke urutan tujuh klasemen, Liver- puldian gembira karena sang musuh bebuyutan tidak berha- sil menyalip mereka. Adapun Liverpool memastikan gelar ke-18 pada musim kompetisi 1989/1999. Kini, musim baru telah tiba. Kedua tim kembali mengincar gelar ke-19 mereka. Akan tetapi, baik MU maupun Liverpool masih belum stabil dalam me- ngarungi kompetisi. Setelah menang meyakinkan atas New- castle United dengan skor 3-0 pada laga perdana, MU ditahan Fulham 2-2. Grak permainan MU kem- bali menanjak setelah me- reka berhasil mem- bungkam West Ham United dengan skor 3-0. Namun, grafik itu tidak berumur panjang karena pada pertandingan selanjutnya mereka hanya mampu bermain seri 3-3 dengan Everton. Pada- hal, MU sebenarnya unggul terlebih dahulu 3-1, namun kecolongan di menit-menit akhir. Alhasil dari empat laga, MU baru mengemas delapan poin dan menghuni urutan tiga klasemen. Torehan ini terbilang lebih baik ketimbang calon tamu me- reka, Liverpool. Karena ‘si Merah’ untuk sementara ter- lempar di urutan 13 klasemen dengan nilai lima, hasil dari SEGENAP perhatian Sir Alex Ferguson kini benar-benar ter- tuju pada laga penuh gengsi melawan Liverpool, besok. Ka- rena, tidak ada jalan lain bagi Manchester United, kecuali memenangi laga itu, guna me- nebus kegagalan mereka me- reguk hasil positif pada dua laga terakhir. Kegagalan formasi eksperi- men yang diterapkan Fergie di dua partai ‘Setan Merah’ mes- tinya menjadi pelajaran bagi arsitek asal Skotlandia itu un- tuk laga nanti. Dalam partai melawan Ever- ton di Liga Primer dan Glasgow Rangers di Grup C Liga Cham- pions, juru taktik berusia 68 tahun itu memang melakukan perjudian besar. Ia menerapkan formasi striker tunggal dengan pola 4-5-1. Akibat- nya MU ditahan im- bang 3-3. Skor itu menunjukkan rapuh- nya lini belakang ‘Setan Merah’ meski dengan pola lima gelandang sukses menggebrak pertahanan lawan. “Laga itu berujung kekece- waan para pemain. Mereka tidak boleh mengulangi kesalahan seperti itu lagi,” ujar Ferguson kepada Guardians. Laga berikutnya melawan Rangers, Fergie--sapaannya-- kembali merombak formasi timnya. Kali ini ia menurunkan formasi 4-4-2. Juru taktik yang telah mem- persembahkan 11 gelar Liga Primer untuk MU itu merom- bak 10 dari 11 pemain yang beraksi kontra Everton dan menurunkan lima pemain yang menjadi starter di lini belakang untuk pertama kalinya pada musim 2010-11. Namun perju- dian Fergie lagi-lagi tak ber- buah manis. Keputusan Fergie untuk me- nyimpan Dimitar Berbatov dan menurunkan Javier Hernandez membuat sektor depan MU terlihat melempem. Apalagi, Darron Gibson belum mampu menggantikan peran pengatur serangan Paul Scholes. Dengan permainan tanpa kreativitas, kampanye perdana MU di kompetisi Eropa pun berakhir dengan kegagalan setelah ditahan imbang Glasgow Rangers tanpa gol. (Berbagai sumber/*/R-5) Sir Alex Ferguson Pelatih MU Kami tidak boleh mengulangi kesalahan seperti itu lagi.” Selalu ada drama tersendiri dalam derby Inggris Barat Laut antara MU dan Liverpool. Apalagi bentrok kali ini terjadi di tengah upaya mereka membidik mahkota ke-19. DI THEATRE DI THEATRE Menanti Formasi Jitu Alex Ferguson Irvan Sihombing Nemanja Vidic Kapten Manchester United AP/SANG TAN REUTERS/MAX ROSSI

Transcript of PERTARUHAN GENGSIPERTARUH DI THEATRE OF … · sea dan Arsenal, prestasi Liver- ... hanya bisa...

Tem

UrgensiProper T

BACA S

FOKPOLITIK d

18 | SABTU, 18 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Fokus

TUMPUAN: Striker Liverpool Ferndengan pemain MU Park JI-sung.

bisa kembali membobol gawang ‘Setan seperti yang dia lakukan d

PERTARUHAN GENGSIPERTARUH

KETIMBANG Man-chester United atau-pun dua anggota Big Four lainnya, Chel-

sea dan Arsenal, prestasi Liver-pool memang kalah benderang. Terutama dalam satu dasawar-sa terakhir.

Tetapi, jangan pernah meng-abaikan kekuatan ‘si Merah’. Karena jika dibandingkan de-ngan ketiga pesaing tersebut, sesungguhnya prestasi Liver-pool di tingkat Eropa jauh lebih dahsyat.

Pun di kompetisi dalam ne-geri. Dengan raihan 18 gelar liga, prestasi ‘si Merah’ bahkan hanya bisa disandingkan de-ngan ‘Setan Merah’ yang ke-betulan juga telah mengoleksi 18 gelar.

Tidak mengherankan jika bentrok kedua tim itu selalu

memicu adrenalin tersendiri. Rivalitas keduanya yang meru-pakan manifestasi dari persain-gan kedua kota sejak zaman industri itu bahkan telah men-jelma menjadi pertaruhan tersendiri bertajuk derby Inggris Barat Laut.

Begitu pula yang bakal ter-saji di Stadion Old Trafford, besok malam. Fakta bahwa start kedua tim kurang menge-sankan musim bahkan sama sekali tidak mengurangi gereget pertempuran tersebut di Theatre of Dreams.

Predikat sebagai dua tim de-ngan koleksi gelar juara Liga Inggris terbanyak yakni 18 trofi seolah menjadi katalisator dalam memanaskan pertemuan pertama mereka di musim 2010/2011. ‘Setan Merah’ yang memastikan gelar ke-18 mereka musim 2008/2009 sebenarnya berpeluang menggeser koleksi Liverpool musim lalu.

Namun, misi itu gagal terca-pai karena Wayne Rooney dan kawan-kawan terpaut satu poin dengan Chelsea pada laga pa-mungkas. The Blues memasti-kan gelar juara dengan koleksi 86 poin. Kegagalan MU disam-but sukacita para pendukung Liverpool atau Liverpuldian. Meski the Reds terperosok ke urutan tujuh klasemen, Liver-puldian gembira karena sang musuh bebuyutan tidak berha-sil menyalip mereka. Adapun

Liverpool memastikan gelar ke-18 pada musim kompetisi 1989/1999.

Kini, musim baru telah tiba. Kedua tim kembali mengincar gelar ke-19 mereka. Akan tetapi, baik MU maupun Liverpool masih belum stabil dalam me-ngarungi kompetisi. Setelah menang meyakinkan atas New-castle United dengan skor 3-0 pada laga perdana, MU ditahan Fulham 2-2.

Grafi k permainan MU kem-bali menanjak setelah me-reka berhasil mem-bungkam West Ham United d e n g a n s k o r 3 - 0 . N a m u n , grafik itu tidak berumur panjang karena pada pertandingan selanjutnya mereka hanya mampu bermain seri 3-3 dengan Everton. Pada-hal, MU sebenarnya unggul terlebih dahulu 3-1, namun kecolongan di menit-menit akhir. Alhasil dari empat laga, MU baru mengemas delapan poin dan menghuni urutan tiga klasemen.

Torehan ini terbilang lebih baik ketimbang calon tamu me-reka, Liverpool. Karena ‘si Merah’ untuk sementara ter-lempar di urutan 13 klasemen dengan nilai lima, hasil dari

SEGENAP perhatian Sir Alex Ferguson kini benar-benar ter-tuju pada laga penuh gengsi melawan Liverpool, besok. Ka-rena, tidak ada jalan lain bagi Manchester United, kecuali memenangi laga itu, guna me-nebus kegagalan mereka me-reguk hasil positif pada dua laga terakhir.

Kegagalan formasi eksperi-men yang diterapkan Fergie di dua partai ‘Setan Merah’ mes-tinya menjadi pelajaran bagi arsitek asal Skotlandia itu un-tuk laga nanti.

Dalam partai melawan Ever-ton di Liga Primer dan Glasgow Rangers di Grup C Liga Cham-

pions, juru taktik berusia 68 tahun itu memang melakukan perjudian

besar.Ia menerapkan

formasi s t r iker tunggal dengan pola 4-5-1. Akibat-

nya MU ditahan im-bang 3-3. Skor itu

menunjukkan rapuh-nya l ini belakang ‘Setan Merah’ meski

dengan pola lima g e l a n d a n g

sukses menggebrak pertahanan lawan.

“Laga itu berujung kekece-waan para pemain. Mereka t idak bo leh mengulangi kesalah an seperti itu lagi,” ujar Ferguson kepada Guardians.

Laga berikutnya melawan Rangers, Fergie--sapaannya--kembali merombak formasi timnya. Kali ini ia menurunkan formasi 4-4-2.

Juru taktik yang telah mem-persembahkan 11 gelar Liga Primer untuk MU itu merom-bak 10 dari 11 pemain yang beraksi kontra Everton dan menurunkan lima pemain yang menjadi starter di lini belakang untuk pertama kalinya pada musim 2010-11. Namun perju-dian Fergie lagi-lagi tak ber-buah manis.

Keputusan Fergie untuk me-nyimpan Dimitar Berbatov dan menurunkan Javier Hernandez membuat sektor depan MU terlihat melempem. Apalagi, Darron Gibson belum mampu menggantikan peran pengatur serangan Paul Scholes. Dengan permainan tanpa kreativitas, kampanye perdana MU di

kompetisi Eropa pun berakhir dengan kegagalan setelah ditahan imbang Glasgow Rangers

tanpa gol. (Berbagai sumber/*/R-5)

Sir Alex FergusonPelatih MU

Kami tidak boleh mengulangi kesalahan seperti itu lagi.”

Selalu ada drama tersendiri dalam derby Inggris Barat Laut antara MU dan Liverpool. Apalagi bentrok kali ini terjadi di tengah upaya mereka membidik mahkota ke-19.

DI THEATRE OF DREAMSDI THEATRE

Menanti Formasi Jitu Alex Ferguson

Irvan Sihombing

Nemanja VidicKapten Manchester United

AP/SANG TAN

REUTERS/MAX ROSSI