Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegetatif tanaman

24

description

Pertanian Organik, Fluktuasi Harga Hortikultura dan Perbanyakan Vegetatif Tanaman (alami dan buatan)

Transcript of Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegetatif tanaman

  • 1. KELOMPOK 1

2. Pertanian organik merupakan salah satu alternatif budidaya pertanian yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan yang bebas dari segala bentuk bahan anorganik seperti pupuk buatan, pestisida dan zat pengatur tumbuh. Pertanian organik memadukan berbagai cara seperti pergiliran tanaman, tumpangsari, penggunaan sisa bahan organik sebagai pupuk, serta pengendalian hama secara terpadu dengan mengoptimalkan cara biologis (Kasumbogo Untung, 1994). 3. Sistem Pertanian Organik adalah sistem produksi holistic dan terpadu, mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro ekosistem secara alami serta mampu menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas dan berkelanjutan (Deptan 2002). Teknik budidaya organik merupakan teknik budidaya yang aman, lestari dan mensejahterakan petani dan konsumen. 4. pemanfaatan SDA untuk pengembangan agribisnis hortikultura (terutama lahan dan air) secara lestari sesuai dengan kemampuan dan daya dukung alam, proses produksi atau kegiatan usahatani itu sendiri dilakukan secara akrab lingkungan, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif dan eksternalitas pada masyarakat, penanganan dan pengolahan hasil, distribusi dan pemasaran, serta pemanfaatan produk tidak menimbulkan masalah pada lingkungan (limbah dan sampah), produk yang dihasilkan harus menguntungkan secara bisnis, memenuhi preferensi konsumen dan aman konsumsi. Keadaan dan perkembangan permintaan dan pasar merupakan acuan dalam agribisnis hortikultura ini. 5. Salah satu faktor yang paling menghambat dalam pengembangan usaha hortikultura adalah fluktuasi harga yang sangat tinggi. Dalam era perdagangan bebas saat ini tentu kita tidak bisa mengontrol harga, karena harga ditentukan oleh jumlah permintaan dan penawaran. 6. Fluktuasi harga dapat diantisipasi dengan cara: Iklim dan cuaca Iklim dan cuaca sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman hortikultura. Secara umum bercocok tanam di musim hujan lebih sulit dilakukan karena serangan OPT yang tinggi, sehingga hasilnya juga rendah. Maka kecenderungan harga hortikultura akan naik. Hari raya dan musim resepsi pernikahan Khusus di daerah Jawa (mungkin daerah lain juga) hindari panen pada saat bulan maulud. Karena pada saat itu acara-acara resepsi pernikahan berkurang. Rencanakan panen pada saat banyak hajatan. Karena pada saat itu permintaan akan sayuran tinggi sehingga harga juga naik. Penanaman Off Season Hal ini dilakukan agar harga produk hortikultura tidak terlalu fluktuatif karena setiap musim produk tersebut ada tanpa perlu menunggu pada musimnya. 7. Digolongkan atas 2cara yaitu : Perbanyakan generatif adalah perbanyakan yang menggunakan biji. Perbanyakan vegetative, 1. Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan secara tak kawin dan tanpa campur tangan manusia. 2. Perbanyakan vegetatif buatan terjadi dengan bantuan manusia. 8. Umbi akar Umbi batang Umbi lapis VEGETATIF ALAMI Geragih/ stolon Tunas adventifTunas 9. VEGETATIF BUATAN Cangkok Stek batang Stek daun Okulasi Runduk Enten 10. Umbi batang adalah batang yang tumbuh ke dalam tanah, menggembung, dan berisi cadangan makanan. Pada permukaan umbi terdapat mata tunas. Contoh kentang dan ubi jalar. Umbi akar Umbi akar merupakan bagian akar yang membesar karena berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Umbi akar dapat tidak mempunyai tunas dan tidak berbuku-buku. Tanaman yang berkembang biak dengan umbi akar, misalnya wortel, dahlia. Umbi akar Umbi batang 11. Umbi lapis merupakan umbi yang berlapis-lapis dan tumbuh tunas di tengahnya. Umbi lapis baru yang berasal dari ketiak terluar akan tumbuh membentuk tunas. Contohnya bawang bombay, bawang merah, bawang putih, bakung, dan bunga tulip. Rhizoma/ akar rimpang/ akar tinggal adalah batang yang tumbuh mendatar di bawah permukaan tanah. Ciri akar tinggal adalah bentuknya mirip akar, tetapi berbuku-buku seperti batang. Contohnya kunyit, lengkuas, jahe dan temulawak,. Rhizoma Umbi lapis 12. Tunas Tunas adalah tumbuhan anakan yang muncul di samping tumbuhan induknya. Contohnya pisang, tebu, dan bambu. Tunas adventif/ tunas liar Tunas yang tumbuh bukan pada ujung batang atau ketiak daun, melainkan pada daun, bunga, maupun akar. Contohnya daun cocor bebek, nenas, cemara, kersen, dan kesemek. T. Adventif Tunas 13. Geragih atau stolon Merupakan batang yang tumbuh menjalar di atas atau bawah tanah. Geragih di atas permukaan tanah contohnya terdapat pada arbei , pegagan dan semanggi. Sedangkan geragih di bawah permukaan tanah contohnya terdapat pada rumput teki. Geragih/ Stolon 14. Cangkok, Pencangkokan dilakukan dengan menyayat dan mengupas kulit sekeliling batang, lebar sayatan tergantung pada jenis tanaman yg dicangkok. Penyayatan dilakukan sedemikian rupa sehingga lapisan kambiumnya dapat dihilangkan. Setelah luka yg dibuat cukup kering, Media tumbuh yg digunakan terdiri dari tanah dan kompos yg dibalut dengan sabut kelapa atau plastik. Bila batang diatas sayatan telah menghasilkan sistem perakaran yg bagus, batang dapat segera dipotong dan ditanam di lapang. 15. Mencangkok bertujuan untuk mendapatkan tanaman yg memiliki sifat yg sama dengan induknya dan cepat menghasilkan. Jenis tumbuhan yg biasa dicangkok pohon buah buahan misalnya mangga, jeruk, dll. Umumnya jenis tumbuhan berkayu. Hal-hal yg perlu diperhatikan dalam pencangkokan : a) Pencangkokan sebaiknya dilakukan pada musim hujan sehingga akan membantu dalam menjaga kelembaban media sampai berakar. b) Pengambilan cangkok dilakukan setelah cangkok berumur 2 - 3 bulan. Pemotongan cangkok menggunakan gergaji kemudian diturunkan secara hati-hati. Sebagian daun cangkokan dikurangi untuk mencegah terjadinya penguapan yang terlalu besar. c) Cangkok yang telah dipisahkan dari pohon induknya segera ditanam (aklimatisasi). d) Pembuatan cangkok pada satu pohon tidak bisa dilakukan dalam jumlah banyak, karena akan mengganggu atau merusak pohon tersebut. 16. Stek batang, Stek batang dikelompokkan menjadi 4 macam, yakni: berkayu keras, semi berkayu, lunak, dan herbaceous. Stek batang berkayu keras antara lain: apel, pear, cemara. Stek batang semi berkayu, contohnya pada Citrus sp. Untuk stek batang berkayu lunak, contohnya pada tanaman Magnolia. Stek batang yg tergolong herbaceus, dilakukan pada tanaman Dieffenbachia, Chrisanthemum, dan Ipomoea batatas. Potongan batang tumbuhan yg hendak di stek harus mempunyai sebuah mata sebagai bakal tunas. Potongan batang merupakan batang yg sudah cukup tua. 17. Stek daun, Umumnya diterapkan pada tanaman hias misalnya begunia dan lidah mertua. Daun yg disetek harus cukup tua, dan tanah yg digunakn sebagai media tumbuh harus gembur dan lembab. Perkembangbiakan dengan setek daun dilakukan dengan meletakkan daun yg sudah dipilih diatas permukaan tanah. Beberapa hari kemudian tumbuh tunas baru yg kemudian dipindahkan ketempat lain. STEK DAUN 18. Runduk, Jenis tumbuhan yg dapat dikembangbiakan dengan runduk sangat sedikit. Tumbuhan itu mempunyai batang yg panjang dan lentur. Tumbuhan yg dapat dikembangbiakan dengan cara merunduk misalnya melati, alemanda, apel, dll. RUNDUK 19. Tempel (okulasi), Dilakukan dengan menempelkan tunas dari satu tumbuhan ke batang tumbuhan lain. Setiap tumbuhan itu mempunyai sifat yang berbeda. Batang dan tunas yang diokulasi berasal dari dua tumbuhan. Batang yang ditempel merupakan tumbuhan yang mempunyai akar dan batang yang kuat. 20. Sambung pucuk (enten), Merupakan penyatuan pucuk dengan batang bawah. Pucuk dan batang bawah yg disambung itu berasal dari dua tumbuhan. Cara sambung pucuk dapat dilakukan terhadap tanaman hias, buah-buahan, dan perkebunan. Batang bawah diperoleh dari semaian biji. Pucuk diambil dari cabang tumbuhan yang mempunyai sifat- sifat baik seperti berbunga indah dan berbuah manis, atau lainnya. Pucuk kemudian disambung dengan batang bawah . Penyambungan dilakukan dengan menggunakan tali plastic. Sambung pucuk/ Enten 21. ADA PERTANYAAN ??? WONTEN PITAKONAN ???