(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

65
TEORI KONSUMSI DAN INVESTASI Dr. Hasmin, S.E., M.Si. [email protected] 08124298762 atau 082344149617 Dosen DPK pada STIE Nobel Indonesia EKONOMI MAKRO 2

Transcript of (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Page 1: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

TEORI KONSUMSI DAN INVESTASI

Dr. Hasmin, S.E., [email protected]

08124298762 atau 082344149617Dosen DPK pada STIE Nobel Indonesia

EKONOMI MAKROEKONOMI MAKRO

2

Page 2: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

KONSUMSI

Page 3: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

PENGERTIAN

• Konsumsi adalah pemakaian barang hasil produksi atau setiap tindakan untuk mengurangi atau menghabiskan nilai ekonomi suatu benda.

• Contoh : memakan makanan, memakai baju, mengendarai kendaraan motor, menggunakan barang elektronik, dll.

Page 4: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

JENIS KONSUMSI

1. Konsumsi pemerintah (G)2. Konsumsi rumah tangga/masyarakat (C)

C = f (Y)C : consumptionY : income

fokus

Page 5: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

KONSUMSI RT/MASYARAKAT

1. Porsi terbesar dalam total pengeluaran agregata) 1970 70%b) 1996 60%c) 2010-2012rata-rata 53%

2. Bersifat endogenus (berkaitan dengan faktor yang mempengaruhinya) untuk kajian teoritis

3. Perubahan yang cepat perilaku konsumsi berubah

Page 6: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Penggunaan Produk Domestik Bruto Triwulanan Atas Dasar Harga Konstan, 2009 (Miliar Rupiah)

No Jenis Pengeluaran 2009** Jumlah RasioI II III IV1 Pengeluaran Konsumsi

Rumah Tangga (a+b) 308.155,3 308.811,7 314.497,3 317.546,9 1.249.011,2 86% a.Makanan 141.489,0 142.078,0 143.851,0 145.122,6 572.540,6 b.Bukan Makanan 166.666,3 166.733,7 170.646,3 172.424,3 676.470,6

2 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (a+b+c) 38.332,3 47.428,5 47.233,6 62.913,3 195.907,7 14%

a.Belanja Barang 19.531,1 30.027,2 30.416,0 45.497,9 125.472,1 b.Belanja

pegawai+Penyusutan (NTB) 21.480,6 22.748,2 22.053,6 22.400,9 88.683,2 c.Penerimaan Barang dan

Jasa 2.679,3 5.346,9 5.236,0 4.985,4 18.247,7 3 Pembentukan Modal Tetap

Domestik Bruto (PMTDB) 121.231,8 123.763,0 131.273,9 133.849,4 510.118,1 a.Bangunan 91.664,6 93.683,9 98.159,9 100.584,0 384.092,5 b.Mesin dan Perlengkapan

dalam Negeri 3.208,7 3.232,3 3.366,0 3.370,2 13.177,2

Page 7: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Hubungan Pendapatan, Konsumsi, dan Tabungan

Pendapatan Agregat, (Y)

Tabungan, (S)

Konsumsi, (C) Y ≡ C + S

Page 8: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

TEORI PERILAKU KONSUMSI

1. Teori Konsumsi Keynes2. Teori Konsumsi Siklus Hidup (Franco

Modigliani)3. Teori Pendapatan Permanen (Milton

Friedman)4. Teori Pendapatan Relatif (James

Duessenberry)

Page 9: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

1. Teori Konsumsi Keynes

1. Konsumsi saat ini dipengaruhi oleh pendapatan disposabel saat ini.

2. Ada batas konsumsi minimal yang tidak tergantung tingkat pendapatan (autonomus consumption)

3. Jika pendapatan meningkat, konsumsi juga meningkat (tidak sebesar tingkat pendapatan)

Page 10: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Fungsi Konsumsi Keynes

• C = Co + b Yd– C = Consumption– Co = Autonomus consumption atau

subsidi bila pendapatan nol– b = Marginal Propensity to Consume

(MPC) (kecenderungan mengkonsumsi

marjinal)– Yd =Pendapatan Disposabel

Page 11: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Hubungan Konsumsi dan Pendapatan

Pendapatan Agregat, Y

Kons

umsi

RT,

C

C = a + bY

45°

0

a

Page 12: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Contoh• Fungsi konsumsi suatu negara: C=40+0,75Yd,

maka ini berarti bahwa pada saat pendapatan masyarakat (Yd=0), subsidi=40, dan setiap perubahan pendapatan akan mempengaruhi konsumsi sebesar 75%.

• Bila konsumsi dibagi dengan pendapatan nasional, maka:APC= C/Y=(Co/Y)+b(Y/Y) sehingga APC=(Co/Y)+MPC

Page 13: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Bagaimana dengan Tabungan?

• Diketahui bahwa Y=C+S, maka S=Y-C• S=Y – C, di mana C=Co+bYd• S= Y – (Co + bYd)• S= Y – Co – b Yd atau Y – b Yd – Co• S= (1 – b) Y – Co atau S = -Co + (1 – b) Y, di mana

(1-b) adalah MPS atau s, sedangkan MPS=∆S/∆Y• S = - Co + sY atau S = -Co + MPS x Y• APS = S/Y, sehingga APS = (-Co/Y) + MPS

Page 14: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

MPC, MPS dan APC, APS

• Jika pelaku ekonomi hanya dua sektor atau setidaknya pemerintah tidak melakukan kebijakan fiskal, maka hubungan antara MPC dan MPS saling melengkapi untuk berjumlah 1, begitu juga dengan APC dan APS.

• Y = C + S, jika persamaan ini dibagi Y, maka • Y/Y =(C/Y) + (S/Y) di mana C/Y = APC dan

S/Y=APS• 1=APC+APS (terbukti)

Page 15: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Bila pendapatan berubah, maka konsumsi dan tabungan berubah

• Y + ∆Y = C + ∆C + S + ∆S• ∆Y = (C + ∆C + S + ∆S) – Y , di mana Y=C+S atau

0=(C+S)-Y• ∆Y = (∆C + ∆S) + (C + S) – Y• ∆Y = (∆C + ∆S) + 0• ∆Y = (∆C + ∆S), jika persamaan ini dibagi ∆Y,• ∆Y/ ∆Y = ∆C/ ∆Y + ∆S/ ∆Y atau 1 = MPC + MPS

Page 16: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Kurva Konsumsi

PENDAPATAN

DISPOSABEL

KONS

UMSI

Δ PENDAP

ATAN DISPOSA

BEL

Δ KONSU

MSI

0 200 - -

1.000 1.000 1.000 800

2.000 1.800 1.000 800

3.000 2.600 1.000 800

4.000 3.400 1.000 800

1000 2000 3000

1000

1800

2600

4000

3400

0

200

Grs 45°

Kurva Konsumsi

Y

C

Page 17: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Menurunkan Jadwal Tabungan dari Jadwal Konsumsi

PENDAPATAN AGREGAT

(Y)

KONSUMSI AGREGAT

(C)

TABUNGAN AGREGATS ≡ Y - C

0 200 - 200

1.000 1.000 0

2.000 1.800 200

3.000 2.600 400

4.000 3.400 600

Page 18: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Menurunkan Kurva Tabungan dari Kurva Konsumsi

1000 2000 3000

1000

1800

2600

4000

3400

0

200

Grs 45°

Kurva Konsumsi

Y

C

1000 4000

-2000

Kurva Saving

Y

S

C= 200 + b Y

S=-200+(1-b)Y

Page 19: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

MPC (Marginal Prospensity to Consume)

• MPC (kecenderungan mengkonsumsi marjinal) adalah konsep tentang berapa konsumsi akan bertambah bila pendapatan disposabel bertambah satu unit.

Page 20: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Kurva Konsumsi dengan MPC

Page 21: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

2. Teori Konsumsi Siklus Hidup(Franco Modigliani, Albert Ando, Richard

Brumberg)

Page 22: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

3. Teori Pendapatan Permanen(Milton Friedman)

• Tingkat konsumsi mempunyai hubungan proporsional dengan pendapatan permanen

• Pendapatan permanen adalah tingkat pendapatan rata-rata yang diharapkan dalam jangka panjang– Sumber : gaji/upah dan non gaji/non upah

Page 23: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

sambungan

• Pendapatan permanen meningkat jika individu menilai :– Kualitas dirinya baik (mampu bersaing

dipasar) gaji/upah– Kekayaannya meningkat non gaji/non

upah

Page 24: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Pendapatan saat ini (current income)

• Yd = Yp + Yt– Yd : Pendapatan Disposabel– Yp : Pendapatan Permanen– Yt : Pendapatan Transitori

(Pendapatan transitori adalah pendapatan tidak tetap dan tidak dapat diketahui jumlahnya di masa yang akan datang)

• Bagaimana pengaruh Yt ?

Page 25: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

4. Teori Pendapatan Relatif (James Duessenberry)

• James Dussenberry mengemukakan bahwa pengeluaran konsumsi suatu masyarakat ditentukan terutama oleh tingginya pendapatan tertinggi yang pernah dicapainya.

• Pendapatan berkurang, konsumen tidak akan banyak mengurangi pengeluaran untuk konsumsi.

Page 26: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

sambungan

• Untuk mempertahankan tingkat konsumsi yang tinggi, terpaksa mengurangi besarnya saving.

• Apabila pendapatan bertambah maka konsumsi mereka juga akan betambah, tetapi brtambahnya tidak terlalu besar. Sedangkan saving akan bertambah besar dengan pesatnya

Page 27: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Kurva Konsumsi James Dussenberry

Page 28: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Tingkat Konsumsi dipengaruhi oleh

• Tingkat pendapatan dan kekayaan• Tingkat suku bunga dan spekulasi• Sikap hemat• Budaya, gaya hidup (pamer, gengsi, dan ikut

arus), dan demonstration effect.• Keadaan perekonomian/harapan di masa yad

Page 29: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Secara Umum Konsumsi Dipengaruhi 3 Faktor

1. Faktor Ekonomi2. Faktor Demografi3. Faktor Non Ekonomi

Page 30: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

1. Faktor Ekonomi

NO FAKTOR NAIK/TINGGITURUN/RENDAH

KONSUMSI

1 Pendapatan RT

2 Kekayaan RT

3 Fixed asset

4 Tingkat suku bunga

5 Perkiraan masa depan

6 Kebijakan pemerintah mengurangi distribusi pendapatan

Page 31: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

2. Faktor Demografi

NO FAKTOR NAIK/TINGGITURUN/RENDAH

KONSUMSI

1 Jumlah penduduk

2 Komposisi penduduk

1. Usia produktif

2. Tingkat pendidikan

3. Tinggal di perkotaan

Page 32: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

3. Faktor Non-Ekonomi

• Sosial budaya (kebiasaan, etika dan tata nilai)– Pasar tradisional supermarket– Masakan IRT fast food– Mode baju, rambut (penampilan)

Page 33: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Diketahui fungsi konsumsi : C=400+0,2Y

• Tentukan Fungsi Tabungan• Besarnya tabungan saat Y=600

S = - a + (1- b).Y = -400 + (1-0.2).Y = -400 + 0,8.Y

Jadi fungsi tabungannyaS = -400 + 0,8Y

Jika Y = 600S = - a + (1- b).Y = -400 + (1-0.2).600 = -400 + 0,8.600 = -400 + 480S = 80Jadi tabungan saat Y=600 sebesar S =

80

Page 34: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Sebelum bekarja konsumsinya Rp120.000/bulanSetelah bekerja konsumsinya Rp300.000/bulan dan dapat menabung Rp60.000

• Tentukan fungsi konsumsinya• Berapa besar tabungan saat penghasilannya Rp 600.000/bulan1

Pada saat Y=0 C=120.000C = a + B.Y C = 120.000 + b.Y

Pada saat Y= 300.000 S = 60.000C = Y – S C = 300.000 – 60.000 C = 240.000Maka : C = 120.000 + b.Y

240.000 = 120.000 + b.300.000240.000 = 120.000 + 300.000bb = (240.000 – 120.000) : 300.000b = 0,4

Jadi fungsi konsumsinya C = 120.000 + 0,4 . Y

Page 35: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

INVESTASI

Page 36: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

APA ITU INVESTASI ?• “Berakit-rakit dahulu, berenang-renang

ketepian”• Hidup ini pilihan.

– Pemuda, penghasilan tinggi, single.• Pilihan 1 : menghabiskan uangnya• Pilhan 2 : menikah dan berumah tangga

– Kuliah dulu, baru kerja atau sebaliknya• Kata kunci : “menunda”

Page 37: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

MENUNDA = INVESTASI Investasi adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan dan menciptakan nilai di masa yang akan datang.– Fisik barang modal– SDM kualitas

Pengeluaran oleh sektor produsen (swasta) untuk pembelian barang/jasa untuk penambahan stok digudang atau untuk perluasan pabrik.

Pengorbanan konsumsi masa kini untuk meningkatkan konsumsi di masa depan

Pembentukan modal riil

Page 38: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Penentu Tingkat Investasi

• Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh.• Suku bunga• Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan• Kemajuan teknologi• Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-

perubahannya• Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.

Page 39: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

KAPAN HASIL INVESTASI DI NIKMATI ?

Investasi

Investasi Hasil

Restoran (kecil) cepat (pendek) Mobil (besar) lama (panjang)

Page 40: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Teori Investasi

Teori Konvensional (Klasik);• Investasi akan dijalankan bilamana

pendapatan dari investasi itu (prospected yield) lebih besar dari tingkat bunga.

• Investasi dalam suatu barang modal adalah menguntungkan bilamana biaya (ongkos) plus bunga lebih kecil dari hasil pendapatan yang diharapkan dari investasi itu.

Page 41: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Unsur-unsur yang diperhitungkan dalam penentuan investasi adalah:

• tingkat ongkos (biaya atas barang modal; • tingkat bunga; dan • tingginya hasil pendapatan yang diterima. Berubahnya salah satu dari ketiga faktor di atas, akan mengakibatkan berubahnya perhitungan profitabilitas.

Page 42: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Teori Dari J. M. Keynes • Menurut pandangan dari J. M. Keynes, masalah

investasi, baik penentuan jumlah maupun kesempatan untuk melakukan investasi didasarkan atas konsep Merginal Effeciency of Investment (MEI).

• Dengan mendasarkan atas konsep pemikiran tersebut investasi akan dilaksanakan apabila MEI masih lebih tinggi daripada tingkat bunga.

• Secara grafis MEI itu digambarkan sebagai suatu skedul yang menurun, skedul ini mengambarkan jumlah investasi yang akan terlaksana pada setiap tingkat bunga.

Page 43: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Menurunnya tingkat skedul MEI ini antara lain disebabkan oleh dua hal, yaitu :

• Bahwa semakin banyak jumlah investasi yang terlaksana dalam masyarakat, makin rendah Efisiensi Marginal Investasi itu.

• Semakin banyak investasi dilakukan, maka ongkos dan barang modal (asset) menjadi lebih tinggi.

Page 44: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Menentukan Tingkat Pengembalian Modal

• Tingkat pengembalian modal dinyatakan dalam persen (%), dan menunjukkan keuntungan rata-rata per tahun dari modal yang diinvestasikan.

• Untuk menghitung tingkat pengembalian modal digunakan formula:

nn

R

Y

R

Y

R

Y

R

YM

)1(.......

)1()1()1( 33

221

Page 45: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

lanjutanDi mana:M = nilai modal yang diinvestasikanY = pendapatan neto (keuntungan) yang

diperoleh dari tahun 1 hingga tahun n

R = tingkat pengembalian modal

Sesuatu investasi dianggap menguntungkan bila nilai R lebih besar dari pada suku bunga.

Page 46: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Efesiensi Investasi Marginal (Marginal Eficiency of Investment-MEI)

• Berdasarkan pada jumlah modal yang akan ditanam dan tingkat pengembalian modl yang diramalkan akan diperoleh, dalam makro ekonomi membentuk suatu kurva yang dinamakan kurva efisiensi investasi marjinal (marginal eficiency of investment-MEI).

• Kurva MEI akan memperlihatkan bahwa dalam perekonomian dapat dilakukan kegiatan investasi yang akan menghasilkan tingkat pengembalian modal (R) dan untuk mewujudkan investasi tersebut dibutuhkan modal (I).

Page 47: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Kurva MEI (Efisiensi Investasi Marjinal)

Investasi (yang diperlukan)

Ting

kat p

enge

mba

lian

mod

al

Iₒ I₁ I₂

R₂

R₁

Rₒ

MEI

Page 48: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Hubungan Tingkat Bunga dan Investasi

Investasi (yang diperlukan)

Suku

Bun

ga

Iₒ I₁ I₂

r₂

r₁

rₒ

I=MEI

Page 49: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Jenis Investasi (Case and Fair)

• Investasi aktual;Jumlah aktual investasi yang dilakukan termasuk persediaan.

• Investasi direncanakan/ diinginkan;Tambahan-tambahan pada stok modal dan persediaan yang direncanakan oleh perusahaan.

Page 50: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Masalah Besar dalam Investasi• Bahwa keputusan untuk membeli suatu

produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan sepenuhnya ditentukan oleh rumah tangga (konsumen).

• Apa yang direncanakan oleh perusahaan kadang berbeda dengan aktualnya, sehingga persediaan akan menjadi tinggi karena yang diproduksi tidak terjual habis.

Page 51: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Karena Investasi yang direncanakan adalah tetap, maka kurva investasi dapat dilihat berikut ini

Pendapatan (Y)

Inve

stas

i yg

Dire

ncan

akan

(I)

Kurva Investasi (I)

Page 52: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Fungsi Investasi dan Perubahannya

Pendapatan (Y)

Inve

stas

i (I) Akibat suku bunga turun (dari rₒ ke r₂)

Iₒ(rₒ)

I₁

I₂

Akibat suku bunga naik (dari rₒ ke r₁)

Page 53: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Pengeluaran Investasi terbagi atas 3 Jenis (Mankiw)

• Investasi tetap bisnis (business fixed investment);Peralatan dan struktur yang dibeli perusahaan untuk proses produksi.

• Investasi residensial (residencial investment);seperti rumah baru yang dibeli untuk tempat tinggal dan yang dibeli tuan tanah untuk disewakan.

• Investasi persediaan (inventory investment);Barang-barang yang disimpan perusahaan di gudang, termasuk persediaan, barang dalam proses, dan barang jadi.

Page 54: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Investasi Fungsi dari Tingkat BungaContoh

• Suatu perusahaan mempertimbangkan membangun sebuah pabrik senilai $1 juta yang akan menghasilkan pengembalian sebesar $100.000 per tahun (10%).

• Untuk investasi, perusahaan akan membandingkan dengan biaya meminjam uang di bank, jika biya pinjaman uang di bank lebih kecil dari 10%, maka perusahaan akan memutuskan melanjutkan proyek tsb.

Page 55: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Hubungan Investasi dan Tingkat Bunga

Kuantitas Investasi, I

Ting

kat b

unga

riil,

r

Fungsi Investasi, I (r)I = Iₒ - er (e = ∆I/∆r)

I₂ I₁

r₁

r ₂

Page 56: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Hubungan Pendapatan dengan Investasi (J. M. Keynes)

Y

I

Y₁Y₂Y₃

I₁

I₂

I₃

I = Iₒ + αY

Page 57: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Hubungan Tingkat Bunga, Tabungan, dan Investasi(asumsi tabungan tdk dipengaruhi tingkat bunga)

Investasi, tabungan , I, S

Ting

kat b

unga

riil,

r

1. Pada tingkat bunga equilibrum, hasrat rumah tangga untuk menabung seimbang dengan hasrat perusahaan untuk menanamkan modal dan jumlah dana pinjaman yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta.

2. Penurunan tabungan akibat kebijakan fiskal, menggeser kurva tabungan ke kiri sehingga membentuk keseimbangan baru. Penurunan tabungan menurunkan jumlah investasi dan menaikkantingkat suku bunga.

S1S2

1

2

I (r)

Page 58: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Inovasi dan teknologi baru menyebabkan permintaan investasi akan meningkat

Investasi, tabungan , I, S

Ting

kat b

unga

riil,

r

●I 1

I 2

S

r 2

r 1

Kenaikan investasi yg diinginkan

Menaikkan tingkat bunga

Page 59: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Kenaikan Investasi yang dibarengi dengan pengaruh tingkat bunga pada tabungan

Investasi, tabungan , I, S

Ting

kat b

unga

riil,

r

I 1

I 2

S (r)

r 2

r 1

Kenaikan investasi yg diinginkan

Menaikkan tingkat bunga

Meningkatkan I & T

Page 60: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Contoh• Misalkan kecondongan mengkonsumsi marjinal adalah

0,75. • Apabila pendapatan nasional bertambah Rp120 triliun,

sebanyak Rp90 triliun digunakan untuk menambah pengeluaran konsumsi dan Rp30 triliun untuk menambah tabungan.

• Pada kenaikan pendapatan nasional dari Rp600 triliun menjadi Rp720 triliun menyebabkan konsumsi rumah tangga bertambah dari Rp540 triliun menjadi Rp630 triliun, dan tabungan dari Rp60 triliun menjadi Rp90 triliun.

• Kemudian pada setiap tingkat pendapatan nasional, investasi perusahaan sebesar Rp120 triliun.

Page 61: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Keseimbangan Pendapatan NasionalPendapatan

Nasional (Y)

Konsumsi (C)

Tabungan (S)

Investasi (I)

Pengeluaran Agregat

(AE)

Keadaan Perekonomi

an0 90 -90 120 210

Expansi

120 180 -60 120 300

240 270 -30 120 390

360 360 0 120 480

480 450 30 120 570

600 540 60 120 660

720 630 90 120 750

840 720 120 120 840 Seimbang

960 810 150 120 930

Kontraksi1080 900 180 120 1020

1200 990 210 120 1110

Page 62: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Contoh Menghitung Pendapatan Nasional

• Dik fungsi konsumsi rumah tangga adalah C=90+0,75Y, sedangkan fungsi investasi adalah I=120. Berapakah tingkat pendapatan nasional pada keseimbangan?

• Ingat bhw keseimbangan pendapatan nasional dapat dihitung dengan dua cara:– dengan menggunakan persamaan Y=C+I,

dan– dengan menggunakan S=I

Page 63: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Dengan menggunakan Y=C+I• Dik C=90+0,75Y dan I=120

• Y =C+I• Y =90+0,75Y+120• Y-0,75Y = 210• 0,25Y = 210• Y = 210/0,25• Y = 840

Page 64: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

Dengan menggunakan S=I• Dik C=90+0,75Y S=-90+0,25Y dan I=120

• S=I• -90+0,25Y =120• 0,25Y =120+90• 0,25Y =210• Y =201/0,25• Y =840

Page 65: (Pert. 2) teori konsumsi dan investasi

TERIMA KASIHどうも ありがとう ございます。