Persoalan Dasar Pembangunan

download Persoalan Dasar Pembangunan

of 10

Transcript of Persoalan Dasar Pembangunan

PERSOALAN-PERSOALAN DASAR DALAM PROSES PEMBANGUNAN DAN FAKTOR-FAKTOT YANG MEMPENGARUHI SERTA PENGHAMBAT

Intisari Materi Diskusi

Nara Sumber : Kelompok III

PERSOALAN-PERSOALAN DASAR DALAM PROSES PEMBANGUNAN DAN FAKTOR-FAKTOT YANG MEMPENGARUHI SERTA PENGHAMBATA. Permasalahan Pokok Pembangunan Ekonomi

Studi atau telaah pembangunan pada prinsipnya meneliti secara sungguh-sungguh masalah yang dihadapi oleh negara-negara yang sedang berkembang. Masalahnya terletak pada hasil pembangunan masa lampau, dimana strategi pembangunan ekonomi yang menitikberatkan pembangunan dalam arti pertumbuhan eknomi yang pesat, ternyata menghadapi kekecewaan. Banyak negara yang sedang berkembang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat tetapi sedikit sekali manfaatnya terutama dalam mengatasi kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan dalam distribusi pendapatannya. Ketimpangan dan ketidakmerataan serta pengangguran tidak hanya dalam konteks nasional, tetapi dalam konteks internasional yang memandang negara-negara yang sedang berkembang sebagai bagian peningkatan interdependensi (saling ketergantungan) yang sangat timpang dalam sistem ekonomi dunia.

Pada prinsipnya masalah kemiskinan dan distribusi pendapatan memiliki kedudukan penting dalam pembangunan negara. Penghapusan kemiskinan yang meluas dan pertumbuhan ketimpang pendapatan merupakan pusat dari semua persoalan pembangunan yang banyak mempengaruhi strategi dan tujuan pembangunan. Oleh karenanya, ahli ekonomi mengemukakan bahwa untuk memperbaiki jurang pendapatan nasional, strategi pembangunan harus mengutamakan apa yang disebut dengan keperluan mutlak (absolute necessary), syarat minimum untuk memenuhi kebutuhan pokok (minimum requirement to cover basic need), serta yang dinamakan kebutuhan dasar (basic need).Pada gilirannya, strategi ini harus memuat lima sasaran utama, yaitu:

1. Dipenuhinya kebutuhan sandang, pangan dan perumahan serta peralatan sederhana dari berbagai kebutuhan yang secara luas dipandang perlu oleh masyarakat;2. Dibutuhkan kesempatan yang luas untuk memperoleh layanan jasa publik;

3. Dijaminnya hak untuk memperoleh kesempatan kerja yang produktif yang memungkinkan adanya balas jasa yang setimpal untuk memenuhi kebutuhan;

4. Terbinanya prasarana yang memungkinkan produksi barang dan jasa, atau pedagang internasional untuk memperoleh keuntungan denga kemampuan untuk menyisihkan tabungan dalm hal pembiayaan usaha-usaha selanjutnya;5. Menjamin partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan proyek-proyek;

Pada akhirnya, fenomena keterbelakangan haruslah ditinjau dari konteks nasional dan internasional secara global. Kekuatan-kekuatan ekonomi, sosial, internal dan eksternal bertanggungjawab terhadap kemiskinan dan keadilan, produktivitas yang rendah yang biasanya menjadi tanda atau karakteristik negara sedang berkembang pada umumnya. Usaha pembangunan sosial ekonomi pada negara dunia ketiga, tidak hanya merupakan suatu strategi, tetapi juga merupakan suatu modifikasi Tata ekonomi Internasional Baru yang sekarang lebih responsif terhadap kebutuhan pembangunan negara-negara yang sedang berkembang.B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembangunan

Keberhasilan suatu usaha pembangunan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi; unsur ekonomi dan unsur non-ekonomi.

Faktor-faktor ekonomi meliputi:

a. Sumber daya manusia (labor supply, education, discipline, motivation, etc).Sumber daya manusia yang dilengkapi dengan ketrampilan dan sikap mental terhadap pekerjaan, serta kemampuan untuk berusaha sendiri merupakan modal utama bagi terciptanya pembangunan.

b. Sumber daya alam (Nature resource).Sumber-sumber alam ini dikenal dengan sumber fisik. Pada negara-negara sedang berkembang, pada umumnya sumber daya alam sering terbengkalai, bahkan salah pemanfaatannya sehingga pada akhirnya cenderung menimbulkan bencana alam yang berkelanjutan.

c. Pembentukan modal (Capital formation).Pembentukan modal dalam sektor produktif dan pengadaan sarana dan prasarana cenderung bersifat komulatif dan membiayai diri sendiri. Sekali diciptakan pembentukan modal, maka proses ini akan berkesinambungan menciptakan modal baru. Proses ini mencakup tiga tahapan, yakni:

Keberadaan tabungan yang nyata dan kenaikannya;

Keberadaan lembaga keuangan yang mampu menyelenggarakan proses penghimpunan dana dan penyaluran dana ke sektor yang tepat;

Mempergunakan tabungan untuk investasi barang modal;

d. Teknologi dan kewirausahaan (Technology an entrepreneurship)Merupakan faktor-faktor pertumbuhan ekonomi. Perubahan teknologi secara langsung maupun tidak langsung akan berkaitan dengan perubahan metode produksi. Kuznets mencatat lima pola penting pertumbuhan didalam ekonomi modern, yaitu; penemuan ilmiah, penyempurnaan pengetahuan teknis, invensi, inovasi, penyempurnaan dan penyebarluasan penemuan yang diiringi dengan penyempurnaan.

Pembangunan ekonomi juga tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dari faktor-faktor non-ekonomi yang terdiri atas eksistensi elemen sosial kemasayarakatan serta stabilitas politik dan institusional. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi sikap dan kemampuan masayarakat sebagai pelaksana pembangunan.

Faktor-faktor non-ekonomi

Bauer menyebutkan secara detail faktor-faktor non ekonomi yang mempengaruhi pembagunan, yakni; bakat, kemampuan, kualitas, kapasitas dan kecakapan, sikap, adat istiadat, nilai, tujuan, motivasi dan struktur politik dan lembaga.

Selain itu, faktor sosial budaya masayarakat juga memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pembangunan. Oleh karenanya, proses pendidikan yang dapat mengikuti perkembangan dan tuntutan jaman harus digalakkan sehingga dapat mendukung terciptanya pola pikir masayarakat yang lebih dinamis dan rasional.

Pada sisi yang lain terdapat faktor-faktor yang menghambat pembangunan ekonomi yang terdiri atas ketidakstabilan struktur politik dan lemahnya sistem administrasi dan birokrasi pemerintah. Lemahnya sistem administrasi dan birokrasi terlihat dari berkembangnya budaya KKN dan diskriminasi ekonomi. Disini, peran dunia pendidikan profesi yang cenderung pada penciptaan sumber daya manusia harus lebih ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantitas. Dan pandangan miring terhadap dunia pendidikan profesi harus dihilangkan untuk menghindari fenomena keterbelakangan teknologi.C. Persyaratan Pokok dan Umum Pembangunan Ekonomi di Negara-Negara Sedang Berkembang.Persyaratan-persyaratan pokok yang harus dipenuhi dalam pembangunan ekonomi negara-negara sedang berkembang, adalah sebagai berikut:

Persyaratan Pokok :1. Indigenous force (kekuatan dari dalam)

Merupakan kekuatan yang ada untuk memperbaiki keadaan dan prakarsa untuk mengadakan kemajuan materil. Kekuatan-keuatan yang berasal dari luar masyarakat dapat mendorong dan memberikan fasilitas-fasilitas pada kehendak untuk berkembang, akan tetapi kekuatan dari luar hanya sebatas pelengkap. Oleh karena itu, ketergantungan terhadap asing harus dikurangi ketika kondisi ekonomi dinilai sudah mapan, sebab akan melumpuhkan prakarsa dan kemandirian pembangunan.

2. Mobilitas faktor-faktor produksi.

Untuk memobilitas faktor-faktor produksi dibutuhkan kondisi pasar sempurna, sehingga faktor-faktor produksi dapat digunakan sepenuhnya.beberapa langkah yang harus diambil untuk meniadakan ketidaksempurnaan pasar (inperfection market) meliputi:

a. Mengganti bentuk-bentuk teknologi sosial dan ekonomi serta memberikan kesempatan yang luas untuk meningkatkan produktivitas pada tingkat teknik yang sama;

b. Peningkatan teknologi, mengurangi monopoli pasar dan perluasan pasar modal;

c. Memberikan akses kredit bagi petani dan pedagang kecil;

d. Adanya pengarahan pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efesien.3. Akumulasi Modal

Akumulasi modal merupakan langkah penting dalam pembangunan ekonomi yang dilakukan melalui:

a. Peningkatan tabungan riil;

b. Efektivnya mekanisme kredit;

c. Adanya struktur pasar yang kuat sehingga dapat mempengaruhi mobilitas, alokasi modal dan penyaluran tabungan ke sektor produktif;

Dengan demikian, pembangunan ekonomi tidak hanya sekedar meningkatkan permintaan uang, akan tetapi juga akan meningkatkan output riil. Untuk mengukur banyaknya kapital yang dibutuhkan bagi pembangunan ekonomi harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

a. Perkiraan tingkat pertumbuhan produksi;

b. Target kenaikan pendapatan per kapita riil;

c. Angka rasio pertumbuhan investasi dan output (ICOR).

Untuk itu jika pendapatan per kapita hendak ditingkatkan, ada beberapa langkah yang harus dilakukan:

a. Meningkatkan tabungan dengan membatasi konsumsi;b. Membatasi impor barang-barang konsumsi dan menggantinya dengan impor barang-barang kapital;

c. Mengadakan pinjaman luar negeri;

d. Memindahkan pengangguran tersembunyi dari sektor pertanian ke sektor industri dan jasa;

e. Memperluas sektor perdagangan luar negeri dengan term of trade;

4. Kriteria dan arah investasiPemilihan arah dan saasran investasi akan menjamin efisiensi kegiatan ekonomi. Tujuan alokasi investasi, tidak hanya untuk memaksimalkan output tetapi juga untuk menentukan distribusi pendapatan dan distribusi tenaga kerja, keadaan sosial budaya, pertumbuhan dan kualitas penduduk, selera dalam kemajuan teknologi. Kriteria tersebut bersifat dinamis sesuai dengan dinamika masyarakat. Beberapa prinsip petunjuk kriteria tersebut adalah:a. Investasi harus diarahkan ke sektor yang paling produktif untuk menurunkan Current Output ratio (COR);b. Investasi harus dijalankan dalam proyek padat karya sehingga akan memperbesar the labor investment ratio;

c. Proyek investai harus diseleksi agar menghasilkan barang-barang yang memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan memperluas eksternal economic;

d. Investasi harus dijalankan pada industri yang mampu menyerap valuta asing, mengurangi tekanan neraca pembayaran sehingga akan memperbesar the ratio of export goods to investment;

Pertumbuhan ekonomi eliputi perubahan-perubahan dalam jumlah produk, selere, pengetahun, serta faktor-faktor sosial dari lembaga masyarakat; sehingga pada akhirnya penggunaan kriteria diatas agak sulit dilaksanakan. Oleh karena itu, kriteria produktivitas marginal agaknya menimbulkan pendapatan dalam beberapa hal:a. Pendapatan per kapita;b. Pendapatan nasional;

c. Unsur pasar;

d. Pertumbuhan seimbang (balance growth);

e. Teknik produksi;

5. Penyerapan kapital dan stabilitasSetiap masyarakat dalam suatu negara memiliki perbedaan kapasitas dalam menyerap modal. Kapasitas ini ditentukan oleh dua hal; disatu pihak ditentukan oleh tersedianya faktor produksi komplementer yang bekerja sama dengan modal, dan di sisi yang lain dihadapkan pada syarat-syarat untuk menghindari laju inflasi dan untuk mempertahankan keseimbangan sistem pembayaran.

Kurangnya daya serap pada negara-negara sedang berkembang disebabkan oleh:a. Kurangnya teknologi;

b. Kurangnya tenaga ahli;

c. Tingkat mobilitas demografis yang rendah;

6. Stabilitas dan nilai lembaga-lembaga yang ada

Pola investasi merupakan hasil pertimbangan politis, kebudayaan, agama, nilai-nilai dan lain sebagainya. Pembangunan ekonomi dapat berjalan bila diciptakan kebutuhan-kebutuhan baru, motif baru, cara-cara, metode produksi baru dan lembaga yang ada dalam masyarakat itu sendiri.

Persyaratan Umum Pembangunan Ekonomi.

Bagi negara manapun usaha pembangunan ekonomi selalu membutuhkan beberapa persyaratan umum antara lain meliputi:1. Akumulasi modal

Akumulasi modal akan berhasil bila proporsi pendapatan yang ditabung atau diinvestasikan ke sektor-sektor produktif untuk memperbesar output dan pendapatan dikemudian hari. Atau dengan kata lain, investasi yang bersifat konsumtif harus diminimalisir dan diganti dengan investasi yang produktif dan quick yielding melalui pembentukan capital formation seperti pabrik-pabrik baru, mesin-mesin dan peralatan, serta barang-barang yang mampu meningkatkan cadangan modal fisik sehingga pada akhirnya akan meningkatkan tingkat produktivitas yang lebih besar.

2. Perkembangan penduduk yang diiringi dengan pertumbuhan tenaga kerja terampilPerkembangan penduduk yang dilengkapi dengan pertumbuhan angkatan kerja terampil dianggap positif untuk merangsang (stimulus) pertumbuhan ekonomi. Dan pada sisi lain pertumbuhan penduduk juga merupakan faktor potensial untuk memperluas pasar dalam negeri. Namun pertanyaannya sekarang apakah pertumbuhan penduduk pada negara berkembang akan berpengaruh posistif dan signifikan dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi? Ini masih menjadi polemik yang ramai diperdebatkan. Akan tetapi, pada prinsipnya kemampuan negara untuk menyerap tenaga kerja produktif akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya jika tidak dapat menyerap tenaga kerja produktif maka justru akan terjadi adalah bertambahnya jumlah pengangguran.

3. Kemajuan teknologi;

Kemajuan teknologi oleh para ahli ekonomi dianggap sumber paling penting bagi kemajuan ekonomi. Ada tiga karakter pokok dalam kemajuan teknologi, yaitu bersifat netral, capital saving (menghemat modal) atau labor intensive technology, dan labor saving (menghemat tenaga kerja) atau capital intensive technology.D. Faktor-faktor Penghambat Pembangunan Negara-negara sedang berkembang adalah negara yang memiliki standar hidup (level of living)nya masih rendah dan terperangkap locke-in dalam perangkap kemiskianan yang tidak berujung pangkal. Akibatnya negara-negara tersebut mengalami pertumbuhan ekonomi yang lambat dan terbatas jika ibandingkan dengan negara-negara yang sudah maju. Faktor-faktor yang mengambat pembangunan ekonomi pada negara-negara sedang berkembang adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan penduduk dan rendahnya tingkat pendidikan.

Dalam pembangunan ekonomi, pertumbuhan penduduk pada satu sisi dapat mendukung dan meningkatkan pembangunan ekonomi dan pada sisi lain laju pertumbuhan penduduk juga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Dan pada kenyataannya, pertumbuhan penduduk yang cepat justru menjadi kendala utama pembangunan ekonomi. Dan dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh Nelson dan Leibenstein, kondisi dimana laju pertumbuhan penduduk tidak memberikan pengaruh posistif dalam pertumbuhan ekonomi dikenal dengan istilah the low level equilibrium trap. Hal ini erat kaitannya dengan kualitas pendidikan pada negara-negara sedang berkembang yang pada umumnya masih sangat rendah. Sehingga tidak mampu menghasilkan sumber daya manusia yang sesuai dengan permintaan dunia kerja. Kondisi pendidikan yang bersifat clerical intensive ketimbang profesional intensive merupakan persoalan utama yang menyebabkan dunia pendidikan tidak mampu menghasilkan SDM yang sesuai dengan permintaan dunia kerja. SDM yang dihasilkan malah bersifat dan bermental birokrat yang hanya mampu bekerja pada birokrasi pemerintahan dan sama sekali tidak produktiv.2. Perekonomian yang bersifat dualistik

Perekonomian yang bersifat dualistik merupakan hambatan karena; (a). Menyebabkan produktivitas pada sektor menjadi sangat rendah (b). usaha-usaha untuk mengadakan perubahan sangat terbatas. Yang paling rawan adalah hambatan berupa dualisme sosial dan teknologi yang sangat berpengaruh terhadap mekanisme pasar sehingga sumber daya yang tersedia tidak dapat digunakan secara efektif dan efisien.

Usaha-usaha untuk mengadakan perubahan sangat terbatas sekali karena masih terdapatnya masyarakat tradisional. Pandangan mereka untuk bergantung kepada alam. Kondisi ini akan menghambat perluasan pembangunan ekonomi dari sektor tradisional ke sektor industri.3. Tingkat pembentukan modal yang rendah.

Tingkat pembentukan modal yang rendah merupakan hambatan utama bagi pembangunan ekonomi. Pembentukan modal di negara-negara sedang berkembang merupakana vicious cycle atau lingkaran yang tak berujung pangkal.Dengan rendahnya tingkat pembentukan modal, berarti negara-negara sedang berkembang tetap terjerat dalam lingkaran kemiskinan yang diyakini sebagai suatu rangkaian kekuatan yang mempengaruhi satu sama lainsehingga menimbulkan keadaan kemiskinan yang berkseinambungan dan negara akan kesulitan untuk mencapai petumbuhan ekonomi yang lebih baik.