PERSI SUMUT 2015
date post
18-Dec-2015Category
Documents
view
25download
4
Embed Size (px)
description
Transcript of PERSI SUMUT 2015
KESIAPAN DOKTER INDONESIADALAM MENYONGSONG ERA
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
( MEA /AEC)
Sukman T. PutraIKATAN DOKTER INDONESIA (IDI)
SEMINAR PERSI SUMUT, Medan 25 02 2015
Lahir : Palembang, 06 Februari 1952 RIWAYAT PENDIDIKAN :
Dokter Umum (S1), Fakultas Kedokteran, UI, 1977 Dokter Spesialis Anak (S2), Fakultas Kedokteran, UI 1987 Peserta Program Doktor (S3) Fakultas Kedokteran UI 2008 - Konsultan Kardiologi Anak (IDAI): 1993PENDIDIKAN TAMBAHAN : Postgraduate Training : Pediatrics Residency, Department of Pediatrics & Child Health,
University of Indonesia, CM Hospital, Jakarta, 1983 s/d 1987 Honorary Pediatric Cardiology Fellow (Australian Government),Department of Cardiology,
Royal Childrens Hospital Melbourne, Australia, 1990 s/d 1991PROFESSIONAL AFFILIATION :
Indonesian Medical Association (IDI)Indonesian Society of Pediatrics (IDAI)Fellow of American College of Cardiology (FACC), 2003
Fellow of European Society of Cardiology (FESC), 2004 International Fellow of American Academy of Pediatrics (AAP), 2004 Association European Pediatric Cardiology (AEPC), 2004 American Society of Echocardiography (ASE)RIWAYAT PEKERJAAN/ JABATAN SAAT INI :
Dokter PUSKESMAS (Inpres) Indragiri Hilir (RIAU) 1978-1983 (Mandah,P.Kijang, K .Enok) Kepala Divisi Kardiologi Dept. IKA FKUI-RSCM WKL.Ketua I Pengurus Besar IDI 2006-2009 WKL.Ketua Perhimpunan Kardiologi Anak Indonesia (PERKANI) 2007 -2010
Dr. Sukman T. Putra, Sp.A(K), FACC, FESC
ASEAN ECONOMIC COMMUNITY
31 DECEMBER 2015
Peluang, Ancaman dan
Tantangan
OUT-LINE
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Format Pelayanan Kesehatan Indonesia
Transformasi Dokter Indonesia
MRA-Mobilitas Dokter di ASEAN setelah 2015
Peran Pemerintah dalam Pelayanan Kesehatan Indonesia
Kesimpulan
Patients need a
Good Doctors:
Care of their patients their first concern
Keep their knowledge andskills up to date
Maintain goodrelationships with patients
& colleagues
Honest & trustworthy Act with integrity
TUJUAN ASEAN a.l.Menciptakan penguatan demokrasi. pemajuan danperlindungan hak asasi manusia serta limgkungan hidupTerciptanya pasar tunggal dan basisproduksi yang stabil & terintegrasi secara ekonomiTerfasilitasinya pergerakan pelaku usaha, pekerja profesional dan berbakat.....
SEMBOYAN ASEAN : Satu VISI, Satu Identitas & Satu
Komunitas
One VISION, One IDENTITY , OneCOMMUNITY
11
P E R L U A S A N
P E N
D
A
L A
M
A
N
1967: INA, MAL
PHI, SIN, THA
1977: PTA
1992: CEPT AFTA
1984: BRU 1995: VN
1997: LAO, MYM
1999: CAM
1995: AFAS
2004: ASN-China
2006: ASN-KOR
2008: ASN-JAP
2009: ASN-ANZ;
ASN-India;
ASN-China Investment;
ASN Korea Investment
EAFTA Study
CEPEA Study
1997: ASEAN Vision 2020
1998: AIA
2003: 3 Pillars of ASEAN Community
11 Priority Integration Sectors (PIS)
2007: AEC 2015; ASEAN Charter; AEC Blueprint
2008: first year of AEC Blueprint;
ASEAN Charter entered into force
2009: ATIGA, ACIA, AEC Scorecard
ASEAN Economic
Community 2015
2005: Logistics as PIS
2010: ASEAN Plus
Working Groups on ROO,
Tariff Nomenclature,
Customs, Ec Cooperation
2010: Connectivity Master Plan
2011: ASEAN Framework
for Regional
Comprehensive Economic
Partnership
2011: ASEAN Framework for Equitable
Economic Development
2009: Roadmap for an ASEAN Community 2009-2015
2012: Launching of RCEP
Founding Fathers
Adam Malik (Indonesia)
Narciso R. Ramos (Filipina)
Tun Abdul Razak (Malaysia)
S. Rajaratnam (Singapura)
Thanat Khoman (Thailand)
TKBJ-PNPK 12
AFTABarang, Investasi
AFASPerpindahan
Jasa, tenaga
terampil
GLOBALISASI DAN LIBERALISASI ASEAN
The ASEAN CHARTERditanda tangani Pleno DPR 21 Oktober 2008
Article 1 The purposes of Asean are (5)To create a single market and production base which is stable, prosperous, highly competitive and economically integrated with effective facilitation for trade and investment in which there is free flow of goods, services and investment; movement of business persons, professionals, talent labor and free flow of capital.
Article 34 Formal language is EnglishArticle 52 Legal Continuity (2)
In case of inconsistency between the rights and obligation of ASEAN Member States under such instruments and this Charter
the Charter shall prevail.
Pelayanan kesehatan berubah secarafundamental mekanisme pasar,
Artinya:semula driven force pelayanan Kesehatan
adalah pemerintah Pedagang.Dokter (sebagai pencari kerja) akan
berhadapan langsung dengan Pedagang(corporation) sipemberi kerja.
Penyedia layanan kesehatan KORPORASITujuan JKN-BPJS membangun bangsa atau
pemadam kebakaran saja? Hanyamerawat rakyat yang terlempar daripasar?
Aturan main
ASEAN
MASUK PERANGKAPPASAR ??
secara ekonomi
Indonesia ASEAN
ASEAN priority sectors
Goods and manufacturing
Services
1. Electronics
2. Wood-based products
3. Auto motives
4. Rubber-based products
5.Textiles and apparels
6.Agro-based products7.Fisheries
8. In-com technology (ICT) e-ASEAN
9. Healthcare10. Air travel
11. Tourism
12. Logistics
PETA JALAN (Road Maps) 2015 - 2020)
Desember 2015
Siap pelaksanaan MRA
Desember 2017Proses menuju Global StandardSpesialis
Desember
2020
Global
Standard
Spesialis
MEMAHAMI PERAN DAN KEWAJIBAN IDI: Organisasi profesi untuk dokter yang berbangsa
Indonesia (Mukadimah AD-ART). Berdasarkan Pancasila (pasal 4). Independen, nirlaba berdasarkan sumpah dokter dan kode
etik kedokteran Indonesia (pasal 7) Berkewajiban meningkatkan derajat kesehatan rakyat
Indonesia menuju masyarakat sehat dan sejahtera (pasal 5). Wajib melakukan kendali mutu dan kendali biaya
(UUPK pasal 49). Bermitra menjalankan program pemerintah (pasal 6e)??? Menjadi agen perubahan dan berkewajiban melakukan
advocacy demi kepentingan bangsa (Mukadimah AD-ART). Membina-menjaga profesonalisme anggotanya (pasal 6a). Memperjuangkan kepentingan dan kedudukan
dokter di Indonesia sesuai harkat dan martabatnya (pasal 6d).
Setelah AFTA, masih adakah maknanya?
Operasi Jantung:
Pertama tahun 1989 Kedua tahun 2007
Dr Tan Sri DatoYahya Awang
Dilakukan di Malaysia olehDokter bangsa Malaysia
Ibu Mega Check up ke SingapuraSurya, 3 September 2003
Pelayanan dokter dan pengelolaan RS diIndonesia memprihatinkan. Senang atau tidaksenang, kita harus mengakui masyarakat lebih
mempercayai pelayanan kesehatan diluarnegeri.
Megawati, Jawa Post,Sabtu 4 Oktober 2003
Taufik Kiemas
Innalillahi wainalillahi rojiun.8 Juni 2013 bapak Taufik Kiemas
telah berpulang, meninggalkan kita semua
di RS Singapura
Presiden Suharto Check up kesehatan di Herz Zentrum Nordhein Westfalen Bad
Oeynhausen Germany9-10 Juli 1996
Armida AlisyahbanaKetua Bappenas
Asean Economic Community (AEC), 2015:liberalisasi tenaga kerja di 12 sektorsegera hadir, termasuk industri jasakesehatan.Armida Alisyahbana, Ketua Bappenasmengakui, SDM Indonesia di sektor inimasih minim skill
Jawa Pos, Kamis, 27 Maret 2014
Lha kok tetep dibukabulik Mida ..
Presiden menandatangani Perpres Nomor 105 dan 106 Tahun 2013 tentang Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan bagi Pimpinan Lembaga Negara.
Susilo Bambang Yudoyono28 Desember 2013
Presiden mempertimbangkan risiko danbeban tugas menteri dan pejabat tertentu, serta ketua, wakil ketua dan anggotalembaga negara sehingga pemerintahmemutuskan membuat perlindungankesehatan khusus bagi pejabat negara.
Menteri dalam perpres ini adalah pimpinankementerian dan pejabat yang diberikedudukan atau hak keuangan dan fasilitassetingkat menteri. Adapun pejabat tertentuadalah pejabat yang memimpin lembagapemerintah non-kementerian, pejabateselon I, dan pejabat yang diberikankedudukan atau hak keuangan dan fasilitassetingkat eselon I.
30 December 2013PerPres 105 dan 106 Dicabut
oleh Presiden
Pimpinan negara TIDAK PERCAYApada layanan kesehatan bangsanya
sendiri
Dengan perpres ini, para menteri, pejabat eselon I danpimpinan lembaga negara dimudahkan untuk berobat ke
luar negeri. Seluruh biaya itu nantinya akan ditanggung olehnegara.
KARENA TEKANAN POLITIKSpiritnya ~ TIDAK percaya
Inpres No. 5 Thn 2008 tentang FokusProgram Ekonomi
Inpres No 11 Thn 2011 tentang PelaksanaanKomitmen Cetak Biru Masyarakat Ekonomi
ASEAN.
Keppres No 23 Thn 2012 tentang SusunanKeanggotaan Sekretariat Nasional ASEAN
Program pembangunan seperti MP3EI Program Sistem Logistik Nasional
(Sislognas)
Penyusunan Roadmap Daya Saing Policy Paper mengenai kesiapan Indonesia
menghadapi AEC
Pembentukan Komite Nasional AEC 2015 UKP4 Monitoring Langkah Pemerintah
Presiden SBY :
Indonesia harus menjadi
Champion dalammenghadapi persaingan
AEC 2015
A-CCS 78 = ASEAN Coordinating Committee on Services (KEMENDAG)
HSSWG 34 = Healthcare Services Sector Working Group (KEMENKES)
AJCCM KE-12
AJCCD KE-11
PERUNDINGAN ASEAN MRA DOKTER, DOKTER GIGI, PERAWAT
S/D Mei 2014