PERSI SUMUT 2015

56
KESIAPAN DOKTER INDONESIA DALAM MENYONGSONG ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN ( MEA /AEC) Sukman T. Putra IKATAN DOKTER INDONESIA (IDI) SEMINAR PERSI SUMUT, Medan 25 02 2015

description

PERSI SUMUT 2015

Transcript of PERSI SUMUT 2015

  • KESIAPAN DOKTER INDONESIADALAM MENYONGSONG ERA

    MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

    ( MEA /AEC)

    Sukman T. PutraIKATAN DOKTER INDONESIA (IDI)

    SEMINAR PERSI SUMUT, Medan 25 02 2015

  • Lahir : Palembang, 06 Februari 1952 RIWAYAT PENDIDIKAN :

    Dokter Umum (S1), Fakultas Kedokteran, UI, 1977 Dokter Spesialis Anak (S2), Fakultas Kedokteran, UI 1987 Peserta Program Doktor (S3) Fakultas Kedokteran UI 2008 - Konsultan Kardiologi Anak (IDAI): 1993PENDIDIKAN TAMBAHAN : Postgraduate Training : Pediatrics Residency, Department of Pediatrics & Child Health,

    University of Indonesia, CM Hospital, Jakarta, 1983 s/d 1987 Honorary Pediatric Cardiology Fellow (Australian Government),Department of Cardiology,

    Royal Childrens Hospital Melbourne, Australia, 1990 s/d 1991PROFESSIONAL AFFILIATION :

    Indonesian Medical Association (IDI)Indonesian Society of Pediatrics (IDAI)Fellow of American College of Cardiology (FACC), 2003

    Fellow of European Society of Cardiology (FESC), 2004 International Fellow of American Academy of Pediatrics (AAP), 2004 Association European Pediatric Cardiology (AEPC), 2004 American Society of Echocardiography (ASE)RIWAYAT PEKERJAAN/ JABATAN SAAT INI :

    Dokter PUSKESMAS (Inpres) Indragiri Hilir (RIAU) 1978-1983 (Mandah,P.Kijang, K .Enok) Kepala Divisi Kardiologi Dept. IKA FKUI-RSCM WKL.Ketua I Pengurus Besar IDI 2006-2009 WKL.Ketua Perhimpunan Kardiologi Anak Indonesia (PERKANI) 2007 -2010

    Dr. Sukman T. Putra, Sp.A(K), FACC, FESC

  • ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

    31 DECEMBER 2015

  • Peluang, Ancaman dan

    Tantangan

  • OUT-LINE

    Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

    Format Pelayanan Kesehatan Indonesia

    Transformasi Dokter Indonesia

    MRA-Mobilitas Dokter di ASEAN setelah 2015

    Peran Pemerintah dalam Pelayanan Kesehatan Indonesia

    Kesimpulan

  • Patients need a

    Good Doctors:

    Care of their patients their first concern

    Keep their knowledge andskills up to date

    Maintain goodrelationships with patients

    & colleagues

    Honest & trustworthy Act with integrity

  • TUJUAN ASEAN a.l.Menciptakan penguatan demokrasi. pemajuan danperlindungan hak asasi manusia serta limgkungan hidupTerciptanya pasar tunggal dan basisproduksi yang stabil & terintegrasi secara ekonomiTerfasilitasinya pergerakan pelaku usaha, pekerja profesional dan berbakat.....

  • SEMBOYAN ASEAN : Satu VISI, Satu Identitas & Satu

    Komunitas

    One VISION, One IDENTITY , OneCOMMUNITY

  • 11

    P E R L U A S A N

    P E N

    D

    A

    L A

    M

    A

    N

    1967: INA, MAL

    PHI, SIN, THA

    1977: PTA

    1992: CEPT AFTA

    1984: BRU 1995: VN

    1997: LAO, MYM

    1999: CAM

    1995: AFAS

    2004: ASN-China

    2006: ASN-KOR

    2008: ASN-JAP

    2009: ASN-ANZ;

    ASN-India;

    ASN-China Investment;

    ASN Korea Investment

    EAFTA Study

    CEPEA Study

    1997: ASEAN Vision 2020

    1998: AIA

    2003: 3 Pillars of ASEAN Community

    11 Priority Integration Sectors (PIS)

    2007: AEC 2015; ASEAN Charter; AEC Blueprint

    2008: first year of AEC Blueprint;

    ASEAN Charter entered into force

    2009: ATIGA, ACIA, AEC Scorecard

    ASEAN Economic

    Community 2015

    2005: Logistics as PIS

    2010: ASEAN Plus

    Working Groups on ROO,

    Tariff Nomenclature,

    Customs, Ec Cooperation

    2010: Connectivity Master Plan

    2011: ASEAN Framework

    for Regional

    Comprehensive Economic

    Partnership

    2011: ASEAN Framework for Equitable

    Economic Development

    2009: Roadmap for an ASEAN Community 2009-2015

    2012: Launching of RCEP

    Founding Fathers

    Adam Malik (Indonesia)

    Narciso R. Ramos (Filipina)

    Tun Abdul Razak (Malaysia)

    S. Rajaratnam (Singapura)

    Thanat Khoman (Thailand)

  • TKBJ-PNPK 12

    AFTABarang, Investasi

    AFASPerpindahan

    Jasa, tenaga

    terampil

    GLOBALISASI DAN LIBERALISASI ASEAN

  • The ASEAN CHARTERditanda tangani Pleno DPR 21 Oktober 2008

    Article 1 The purposes of Asean are (5)To create a single market and production base which is stable, prosperous, highly competitive and economically integrated with effective facilitation for trade and investment in which there is free flow of goods, services and investment; movement of business persons, professionals, talent labor and free flow of capital.

    Article 34 Formal language is EnglishArticle 52 Legal Continuity (2)

    In case of inconsistency between the rights and obligation of ASEAN Member States under such instruments and this Charter

    the Charter shall prevail.

    Pelayanan kesehatan berubah secarafundamental mekanisme pasar,

    Artinya:semula driven force pelayanan Kesehatan

    adalah pemerintah Pedagang.Dokter (sebagai pencari kerja) akan

    berhadapan langsung dengan Pedagang(corporation) sipemberi kerja.

    Penyedia layanan kesehatan KORPORASITujuan JKN-BPJS membangun bangsa atau

    pemadam kebakaran saja? Hanyamerawat rakyat yang terlempar daripasar?

    Aturan main

    ASEAN

    MASUK PERANGKAPPASAR ??

    secara ekonomi

    Indonesia ASEAN

  • ASEAN priority sectors

    Goods and manufacturing

    Services

    1. Electronics

    2. Wood-based products

    3. Auto motives

    4. Rubber-based products

    5.Textiles and apparels

    6.Agro-based products7.Fisheries

    8. In-com technology (ICT) e-ASEAN

    9. Healthcare10. Air travel

    11. Tourism

    12. Logistics

  • PETA JALAN (Road Maps) 2015 - 2020)

    Desember 2015

    Siap pelaksanaan MRA

    Desember 2017Proses menuju Global StandardSpesialis

    Desember

    2020

    Global

    Standard

    Spesialis

  • MEMAHAMI PERAN DAN KEWAJIBAN IDI: Organisasi profesi untuk dokter yang berbangsa

    Indonesia (Mukadimah AD-ART). Berdasarkan Pancasila (pasal 4). Independen, nirlaba berdasarkan sumpah dokter dan kode

    etik kedokteran Indonesia (pasal 7) Berkewajiban meningkatkan derajat kesehatan rakyat

    Indonesia menuju masyarakat sehat dan sejahtera (pasal 5). Wajib melakukan kendali mutu dan kendali biaya

    (UUPK pasal 49). Bermitra menjalankan program pemerintah (pasal 6e)??? Menjadi agen perubahan dan berkewajiban melakukan

    advocacy demi kepentingan bangsa (Mukadimah AD-ART). Membina-menjaga profesonalisme anggotanya (pasal 6a). Memperjuangkan kepentingan dan kedudukan

    dokter di Indonesia sesuai harkat dan martabatnya (pasal 6d).

    Setelah AFTA, masih adakah maknanya?

  • Operasi Jantung:

    Pertama tahun 1989 Kedua tahun 2007

    Dr Tan Sri DatoYahya Awang

    Dilakukan di Malaysia olehDokter bangsa Malaysia

  • Ibu Mega Check up ke SingapuraSurya, 3 September 2003

    Pelayanan dokter dan pengelolaan RS diIndonesia memprihatinkan. Senang atau tidaksenang, kita harus mengakui masyarakat lebih

    mempercayai pelayanan kesehatan diluarnegeri.

    Megawati, Jawa Post,Sabtu 4 Oktober 2003

    Taufik Kiemas

    Innalillahi wainalillahi rojiun.8 Juni 2013 bapak Taufik Kiemas

    telah berpulang, meninggalkan kita semua

    di RS Singapura

    Presiden Suharto Check up kesehatan di Herz Zentrum Nordhein Westfalen Bad

    Oeynhausen Germany9-10 Juli 1996

  • Armida AlisyahbanaKetua Bappenas

    Asean Economic Community (AEC), 2015:liberalisasi tenaga kerja di 12 sektorsegera hadir, termasuk industri jasakesehatan.Armida Alisyahbana, Ketua Bappenasmengakui, SDM Indonesia di sektor inimasih minim skill

    Jawa Pos, Kamis, 27 Maret 2014

    Lha kok tetep dibukabulik Mida ..

  • Presiden menandatangani Perpres Nomor 105 dan 106 Tahun 2013 tentang Jaminan Pemeliharaan

    Kesehatan bagi Pimpinan Lembaga Negara.

    Susilo Bambang Yudoyono28 Desember 2013

    Presiden mempertimbangkan risiko danbeban tugas menteri dan pejabat tertentu, serta ketua, wakil ketua dan anggotalembaga negara sehingga pemerintahmemutuskan membuat perlindungankesehatan khusus bagi pejabat negara.

    Menteri dalam perpres ini adalah pimpinankementerian dan pejabat yang diberikedudukan atau hak keuangan dan fasilitassetingkat menteri. Adapun pejabat tertentuadalah pejabat yang memimpin lembagapemerintah non-kementerian, pejabateselon I, dan pejabat yang diberikankedudukan atau hak keuangan dan fasilitassetingkat eselon I.

    30 December 2013PerPres 105 dan 106 Dicabut

    oleh Presiden

    Pimpinan negara TIDAK PERCAYApada layanan kesehatan bangsanya

    sendiri

    Dengan perpres ini, para menteri, pejabat eselon I danpimpinan lembaga negara dimudahkan untuk berobat ke

    luar negeri. Seluruh biaya itu nantinya akan ditanggung olehnegara.

    KARENA TEKANAN POLITIKSpiritnya ~ TIDAK percaya

  • Inpres No. 5 Thn 2008 tentang FokusProgram Ekonomi

    Inpres No 11 Thn 2011 tentang PelaksanaanKomitmen Cetak Biru Masyarakat Ekonomi

    ASEAN.

    Keppres No 23 Thn 2012 tentang SusunanKeanggotaan Sekretariat Nasional ASEAN

    Program pembangunan seperti MP3EI Program Sistem Logistik Nasional

    (Sislognas)

    Penyusunan Roadmap Daya Saing Policy Paper mengenai kesiapan Indonesia

    menghadapi AEC

    Pembentukan Komite Nasional AEC 2015 UKP4 Monitoring Langkah Pemerintah

    Presiden SBY :

    Indonesia harus menjadi

    Champion dalammenghadapi persaingan

    AEC 2015

  • A-CCS 78 = ASEAN Coordinating Committee on Services (KEMENDAG)

    HSSWG 34 = Healthcare Services Sector Working Group (KEMENKES)

    AJCCM KE-12

    AJCCD KE-11

    PERUNDINGAN ASEAN MRA DOKTER, DOKTER GIGI, PERAWAT

    S/D Mei 2014

    ASEAN Joint Coordinating Committee on Dentistry

    KEBIJAKAN ASEAN MRA DOKTER DAN DOKTER GIGI

    ASEAN Joint Coordinating Committee on Medical KKI

    KONSIL KEDOKTERAN

    INDONESIA

    KKI dan Kemenkes RI diakui sebagai

    Professional Regulatory Authority (PMRA & PDRA) mengatur kewenangan dan legalitas kompetensi dr/drg WNI/WNA

  • 4 MODES AEC 2015 UNTUK JASA KESEHATAN

    Mode 1: Cross border

    supply

    Mode 2: Consumption

    abroad

    Mode 4 : Presence of

    Natural persons

    Mode 3: Commercial

    presence

    Tele-medicine

    Pasien berobatke RS di LN

    PMA : RS/KlinikDR/DRG WNA

  • Mechanism of MOBILITY

    24

    1) Independent Medical Professional apply to

    health care INSTITUTION approved

    request LOG from country of origin and send to AICCM

    2) Independent Medical Professional apply to PMRA

    (professional medical regulatory authority) for a certain

    country PMRA evaluates the qualification LOG

    the PMRA of host country apply to Health care Inst.

    3) Independent Medical Professional(IMP) directly apply

    toHealth care INSTITUTION the Insitution communicate

    with PMRA of host country for edorsement of

    CLEARANCE. Once approved, the IMP brought to helath

    care INSTITUTION

  • ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

    The objectives of MRA(mutual recognition arrangement)

    1) Facilitate mobility medical practitioner

    in ASEAN

    2) Exchange information in respect of

    mutual recognition of med practitioner

    3) Promote adoption of best practice

    4) Provide opportunity of capasity

    building and training

  • LIBERALISASI JASA KESEHATAN PADA AEC (31 DES2015)

  • STRONG SPIRITUAL ALIGMENT(love my country ~ Nationality)

    Malaysia, Singapore, Thailand(Government)

    STRUCTURE(Health)

    STRUCTURE(Industry)

    STRUCTURE(Finance)

    STRATEGY STRATEGYSTRATEGY

    INTEGRATED INTEGRATED

    collective effort

  • STRATEGY

    IDI, PERSI, KEMKES

    STRUCTURE(Health)

    ONEernm

    Nationality, TUAL ALIG

    DI BUMI PERTIWI

    NO COLLECTIVE EFFORT

  • WHAT SHOULD WE DO ??

  • REGULASI DOMESTIK PRAKTIK KEDOKTERAN DI INDONESIA

    Peraturan MENTERI KESEHATAN RI :

    1. Permenkes No.2052 Thn 2011 ttg Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran

    2. Permenkes No.67 Thn 2013 ttg Pendayagunaan TK-WNA3. Permenkes No.64 Thn 2013 ttg Penanggulangan Krisis Kesehatan

    1. Undang-Undang RI No. 29 Thn 2004 ttg Praktik Kedokteran (UUPK)

    2. Undang-Undang RI No. 36 Thn 2009 tentang Kesehatan

    3. Undang-Undang RI No. 44 Thn 2009 tentang Rumah Sakit

    4. Undang-Undang RI No.36 Thn 2014 tentang Tenaga Kesehatan

    PERATURAN KKI (KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA)

  • REGULATORY BODIES (PMRA/PDRA ) ASEAN

    KKI diakui sebagai PMRA dan PDRA oleh IAMRA (Badan Regulator Profesi Internasional)

  • StrukturNegosiasiJasa Kesehatandi ASEAN

    Eselon 1, Kemenko

    CCSEselon 2 / Eselon 3

    Kementerian Perdagangan

    Healthcare Services SWG (HSSWG)

    Kementerian Kesehatan(Tim TKBJ-PMPK)

    AJCCMKonsil Kedokteran, KKIDit.BUK Kemenkes RI

    AJCCDKonsil Kedokteran Gigi, KKI

    Dit.BUK Kemenkes RI

    AJCCNDit. Bina Pelay. KeperawatanPusat Standarisasi, BPPSDM

    Menteri Perdagangan

    Negosiasi AFAS

    Pembahasan MRAs, domestic regulation, dll

    Professional

    Regulatory

    Authority (PRA)

    di Indonesia:

    KKI dan

    Kemenkes

  • KEWAJIBAN NEGARAMEMBANGUN KESEHATAN MANDIRI

    (DILAKUKAN OLEH SEMUA NEGARA)

    Memimpin kompetisi teknologi

    Berdaulat dalam menjaga kesehatan bangsa

    Harus dilakukan oleh bangsa sendiri demi keamanan-ketahanannegara dan tujuan berbangsa.

    TEROBOSAN mengejar ketertinggalan teknologi dipimpinlangsung oleh pemerintah dengan melengkapi fasilitas danmembangun SDM bangsa sendiri yang tangguh.

    IDI merubah dokter Indonesia pejuang kesehatan.

    Plan A (bersama pemerintah)

  • Jusuf KallaMuktamar IDI, 22 November 2012

    Kemajuan teknologi kedokteran luarbiasa cepatnya, 2 kali lebih cepat daripada teknologi pada umumnya.

    Pemerintah tidak akan sanggupmendanai perkembangan teknologi.

    mau tidak mau dunia kedokteran harusbergantung pada dunia industri.

    INDUSTRI PUNYA AGENDA SENDIRI

    Transactional.siapa pakai siapa?

    KERJA SAMA DENGAN

    DUNIA INDUSTRI

    Plan B

    Persoalan: Apakah spirit dunia industri dapatselalu seiring dengan nilai kemanusiaan dan

    kejujuran ilmiah?

  • MAYAPADAGROUP

    MH 2

    MH 3

    MH1

    MH 4

    MH 6

    MH 8

    MH 5MH7MH: MAYAPADA HOSPITAL

    Dato Dr Tahir MBA

    MAYAPADA GROUPMAYAPADA membangun 10 World Class HospitalBersama National Health Care Group Singapore Oktober 2012 diresmikan SBY

    Seharusnya kita membuka lebarpekerja asing masuk Indonesia

    Memang, mentalitas orangIndonesia takut bersaing !!

    Kompas, 11 Nopember 2013

  • MOBILITY

    ASEAN

    Medical

    Practitioners

    Mobility thru

    Qualification

    Recognition

    PMRA

    Confers

    Temporary

    Registration/

    Licensing

    Education

    Training

    Expert

    Visit

    Limited

    Practice

    Research

    Humanitarian

    Missions

  • ASEAN ECONOMY

    COMMUNITY

    31 Des 2015

    Prinsip Pro Rakyat

    dan Patient Safety ??

    17.504 pulau 240 juta jiwa

    PELUANG atau ANCAMAN ??

    Dokter & Dokter gigi Asing ke NKRI?

  • INDONESIAN DOCTORS GAP

    Knowledge & Skill High Tech Competency Language International Certification Reputation (Scientific, Intellectual, Business) Brand (Local >< International Doctors) Network

  • Layanan kesehatanSingapore, Malaysia, Thailand,

    Brunei SurplusVietnam & Philippine mandiri

    (siap Health Tourism)

    INDONESIAMINUS

    PETA ASEAN

    HUKUM ALAMarus

    surplus minus

  • Memimpin?

    Membantu?

    Meringankan?

    Tidak membantu dan

    tidak meringankan?

    Memberatkan?

    Sangat memberatkan?

    PERAN PEMERINTAH INDONESIA(dalam kompetisi teknologi)

    HARUS JELAS

    The question is?

  • Regulasi bagi Dokter dan Dokter Gigi WNA di ASEAN

  • Ketersediaan vs Kebutuhan Nakes Tahun 2013

    dokter

    spesialisdokter perawat bidan

    sanitaria

    ngizi

    ketersediaan 23941 93714 275780 198237 10182 9229

    kebutuhan 31427 99369 290655 217285 13710 12627

    0

    50000

    100000

    150000

    200000

    250000

    300000

    350000

    ketersediaan

    kebutuhan

    Sumber : BPPSDMK, SIRS on line BUK dan Puskesmas, Kemenkes RI 2013

  • Kekurangan Nakes vs Produksi Tahun 2013

    dokter

    spesialisdokter perawat bidan

    sanitaria

    ngizi

    kekurangan 7486 5655 14875 19048 3528 3398

    lulusan 300 5004 33039 21155 2849 2450

    0

    5000

    10000

    15000

    20000

    25000

    30000

    35000

    kekurangan

    lulusan

    Sumber : BPPSDMK, SIRS on line BUK dan Puskesmas, Kemenkes RI 2013

  • Peluang, Ancaman dan

    Tantangan

    Grand Design Kesehatan sebagai Economic Driven, bukan lagi Sektor Konsumtif

    Contoh :

    Pengembangan health tourism di negara tetangga

    by grand design 20-50 tahun. Kebijakan tsb didukung oleh sektor Non Kesehatan,

    yang memberikan kemudahan sehingga demand orang

    asing untuk berobat meningkat secara signifikan.

    Prinsipnya direct cost jasa kesehatan berkurang , tetapi Pemerintah diuntungkannya dgn devisa asing

    melalui indirect Cost : hotel, shopping, dll

  • Jasa Konsultas Bisnis Manajemen (Jasa Manajemen RS) persyaratan untuk kepemilikan modal asing maksimal 67%

    Hospital services/Pelayanan Rumah Sakit Spesialistik/ Subspesialistik (200 Tempat Tidur) Syarat Penanaman Modal Asing maksimum 67% dapat dilakukan di Seluruh Indonesia

    Jasa Rumah Sakit Lain (Klinik Rehab Mental) Syarat Penanaman Modal Asing maksimum 67% dapat dilakukan di Seluruh Indonesia.

    Klinik Kedokteran Spesialis (Clinic Spec. Medical Services)Syarat Penanaman Modal Asing maks 67% dapat dilakukan di Seluruh Indonesia.

    Klinik Kedokteran Gigi Spesialis(Clinic Specialis Dental Services)Syarat Penanaman Modal Asing maksimum 67% dapat dilakukan di Seluruh Indonesia.

    50

    Bidang Usaha Terbuka

    di bidang Kesehatan

    dengan persyaratan untuk PMA

    ( Peraturan Presiden RI nomor 39 tahun 2014)

    TANTANGAN

  • Ada Kesatuan komitmen

    dan Harmonisasi

    RegulasiDomestik

    KESEMPATAN

    Proses pendidikan Global

    Lulusan Berdaya Saing

    Dokter /Dr.Gigi Unggul

    Kerja sama Internasional

    BILA

    ANCAMAN

    AEC 2015

  • Tantangan Implementasi MRA Dokter di Indonesia

    Harmonisasi Regulasi Domestik

    Regulatory Bodies

    (KKI, lintasK/L, Pemda)

    ProfessionalOrganization

    (IDI , OP Spes.

    Educational Institution +

    Student(FKG + RS)

  • Kolegium,

    OP, RS,

    FK/FKG

    PEMDA

    PEMERINTAH (perijinan)

    KKI (mutu/legalitas kompetensi)

    Dokter dan

    dokter gigi

    WNA

    PersyaratanKhusus

    (kompetensi dll)

    PersyaratanUmum

    KEBIJAKAN INDONESIA MENGHADAPI AEC 2015

    Slide BS, 2014

  • Rangkuman1. Perundingan dan komitmen Indonesia di sektor

    jasa kesehatan di multilateral dan Regional sudah sangat luas

    2. KKI diakui sebagai Professional RegulatoryAuthority bersama KEMENKES RI berperanmerekognisi kualifikasi dan kompetensidokter/dokter gigi ASEAN

    3. Perlu harmonisasi kurikulum dokter, dokter gigi dengan konsep Mutual Recognition Arrangement

    4. Mengembangkan networking dengan profesisejenis untuk saling pengakuan danpenyetaraan core kompetensi

    5. Perlu menyusun kriteria Movement of NaturalPerson dan request di mode 4 sesuaiketersediaan & jenis kompetensi

  • Rangkuman6. Organisasi Profesi perlu segera membuat aturan

    domestik untuk penyelarasan kompetensi danmeningkatkan kualitas profesi, agar mampu bersaingdengan negara ASEAN

    7. Tingkatkan profesionalisme dokter/dokter gigi sesuainilai luhur bangsa agar mampu agar mampubersaing di tingkat global

    8. Penguasaan bahasa untuk tenaga medis indonesia; memperkuat perlindungan terhadap keselamatanpasien

    9. Belum ada kesepakatan yang mengizinkan dokter/ dokter gigi WNA bekerja/praktik mandiri antarnegara.

    10. Dukungan pemerintah mutlak diperlukan untuk

    meningkatkan kompetensi dan kualifikasi tenaga

    dokter

  • Diperlukan DIALOG to build collective awareness collective Effort - economic, politic, business, media in one Indonesian flag.

    START Building Strong, Smart and Adaptive Structure(Government, Hospital, University etc).

    Set up best strategy Focus on Small and Intermediate Health Provider.Never stop training.Give the first chance (right) Indonesian worker for every job

    opportunity in Indonesia

    KESIMPULAN