PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan...

138
i PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDESA) DALAM PERENCANAAN APBDESA, PENGUATAN KELEMBAGAAN, PENINGKATAN INSFRASTRUKTUR PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH PEDESAAN Studi Kasus di Desa Gari Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul HALAMAN JUDUL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Margareta Desi Puspitasari NIM : 122114063 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan...

Page 1: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

i

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDESA) DALAM

PERENCANAAN APBDESA, PENGUATAN KELEMBAGAAN,

PENINGKATAN INSFRASTRUKTUR PEDESAAN DAN

PENGEMBANGAN WILAYAH PEDESAAN

Studi Kasus di Desa Gari Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Margareta Desi Puspitasari

NIM : 122114063

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

iii

HALAMAN PENGESAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

iv

Motto dan Persembahan

“Apa yang kita tanam itulah yang akan kita tuai. Karena curahan hujan

tidak memilh – milih apakah pohon apel atau hanya semak belukar”

Wira Sagala

“Educating is not the learning of facts, but the training of the mind to think”

Albert Einstein

“Kita memang tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan,

namum saya yakin dan saya percaya Tuhan telah menyediakan apa yang kita butuhkan”

“Rencana Tuhan tidak pernah gagal, kitalah yang sering keluar dari rencanaNya”

Penulis

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus yang menjadi kekuatan serta semangat untuk hidupku,

Bapak, Ibu, kakakdan keluarga tercinta yang menjadi motivasiku serta selalu mendukung dan mendoakanku

Sahabat, teman dekat dan teman-temanku Akuntansi 2012dan semua orang yang mendukung dalam menyusun skripsi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

vi

HALAMAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan atas segala kebaikan, kasih dan anugrahNya dari

awal penulisan hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini. Skripsi ini

ditulisdengan tujuan memenuhi salah satu persyaratan wajib untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari banyak bantuan dan campur

tangan berbagai pihak atas terselesaikannya skripsi ini, untuk itu penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Drs. J. Eka Priyatama, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma.

2. A. Diksa Kuntara, S.E., MFA., QIA., selaku dosen pembimbing, yang dengan

sabar telah mengarahkan, membimbing dan mendukung penulis dengan

kesungguhan hati. Selalu memberikan pengetahuan dan motivasi bagi

penulis.

3. Widodo selaku Kepala Desa Gari dan Suratman selaku kepala urusan Desa

Gari yang banyak membantu saya memberikan waktunya untuk wawancara

dan mengambil data.

4. Wahyu Sudibyo selaku Kepala Dusun Ngijorejo dan merupakan adek sepupu

saya yang sangat membantu saya wara-wiri menyebarkan kuesioner ke

seluruh desa.

5. Untuk orangtuaku tersayang, Bapak Romanus Rumiyo dan Ibu Yasinta

Mursilahyang telah menjadi inspirasi bagi hidup saya dan tak hentinya

memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasihat dan kesabaran.

Terimakasih atas semua yang telah bapak ibu berikan, hal itu membuat saya

menjadi dewasa dan kuat menghadapi segala masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

viii

6. Untuk kakakku tersayangYohanes Agus Cristianto, Renny Anggraeni dan si

kecil Bianca yang selalu mengingatkan untuk segera lulus, memberi

dukungan, doa, motivasi dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

7. Untuk keluarga ku yang super hebat. Kakek nenekku yang ada disurga sana

yang aku yakin selalu mendoakanku dari sana. Keluarga besar Ny.

Atmopawiro bulek-bulekku, pakde-pakdeku, paklek, dan sepupu-sepupuku

yang luar biasa banyaknya yang selalu memberi semangat dan dukungan

kepada saya.

8. Teman dekatku, Isidorus Cahyo Adi Prasetya, orang yang selama ini dekat

dengan saya yang selalu menjadi pendengar segala keluhan, kekecewaan dan

kegembiraan selama ini. Selalu mendukung saya, memberikan semangat dan

sama-sama berjuang untuk mendapatkan gelar sarjana.

9. Sahabat-sahabat yang saya temui ketika kuliah yang menjadi semangat dan

motivasi bagi saya, Ade Yuniati, Brigitta Dyah Karisma, dan Yoga

Ramandika, saya hanya bisa mengucapkan terimakasih untuk dukungankalian

dan sebagai sahabat tebaik yang pernah saya miliki, saya bangga bisa

berjuang bersama kalian. Terimakasih untuk waktu, cerita, bahagia, sedih,

pengalaman, canda tawa yang selalu diberikan.

10. Sahabat saya yang dari dulu selalu ada, yang walaupun jauh selalu

mendoakan dan mendukung saya dalam keadaan apapun. Scolastica Ocnella,

Erna, Elsa, Lia, Novi, Nanik kalian inspirasiku untuk dapat menyelesaikan

segera skripsi ini.

11. Teman-teman yang sering menjadi satu kelompok tugas selama semester satu

Cicil, Happy, Ina, Tesa, Sherly, saya beruntung sering berbagi tugas dengan

kalian.

12. Sahabatku yang paling aku sayang, temen tidur, temen makan, temen jail,

temen main and everything aku sayang banget sama kalian Mbak Melinda,

Mbak Ivo, Tia, Astrid, Mbak Ella, Mbak Dela. Walaupun jarak memisahkan,

kalian ga ada hentinya mendukung, pemberi semangat pokoknya segala

gundahku hilang kalau ketemu sama kalian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................ v

HALAMAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

ABSTRAK ........................................................................................................... xiv

ABSTRACT ............................................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4

E. Sistematika Penulisan .................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 6

A. Anggaran........................................................................................................ 6

B. Desa ............................................................................................................. 10

C. Lembaga Kemasyarakatan Desa .................................................................. 10

D. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) .................................. 12

E. Pembangunan dan pengembangan desa....................................................... 15

F. Permendagri 37 tahun 2007 dan Permendagri 113 tahun 2014

tentangPengelolaan Keuangan Desa ............................................................ 23

G. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 28

A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 28

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

xi

C. Subyek dan Obyek Penelitian ...................................................................... 28

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 29

E. Populasi dan Sampel .................................................................................... 30

F. Variabel dan Instrumen Penelitian............................................................... 32

G. Skala Pengukuran Data ................................................................................ 36

H. Teknik Pengujian Instrumen ........................................................................ 38

I. Teknik Analisis Data ................................................................................... 40

BAB IV GAMBARAN UMUM ........................................................................... 41

A. Visi dan misi Desa Gari ............................................................................... 41

B. Keadaan Umum Wilayah Desa Gari............................................................ 42

C. Bidang Ekonomi .......................................................................................... 44

D. Kondisi Sosial Budaya ................................................................................. 49

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................... 52

A. Karakteristik Responden .............................................................................. 52

B. Pengujian Instrumen Penelitian ................................................................... 55

C. Analisis Data ................................................................................................ 58

D. Pembahasan ................................................................................................. 74

BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 80

A. Kesimpulan .................................................................................................. 80

B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 82

C. Saran ............................................................................................................ 82

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 85

LAMPIRAN .......................................................................................................... 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel5.1 Klasifikasi Responden Menurut Usia

52

Tabel 5.2 Klasifikasi Responden Menurut Jenis Pekerjaan

53

Tabel 5.3 Klasifikasi Responden Menurut Pengetahuan APBDesa

54

Tabel 5.4 Klasifikasi Responden Menurut Keterlibatan dalam Organisasi

54

Tabel 5.5 Klasifikasi Responden Menurut Jenis Kelamin

55

Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

56

Tabel 5.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

57

Tabel 5.8 Hasil Tanggapan Responden

58

Tabel 5.9 Alokasi APBDesa Gari Tahun 2010-2014

76

Tabel 5.10 Realisasi Pelaksanaan APBDesa Gari berdasarkan Pemenuhan

Kebutuhan Dasar, Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan

Infrastruktur Tahun 2010-2014

77

Tabel 5.11 Pengembangan Desa Gari

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 4.1 Strukur Organisasi Desa Gari 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

xiv

ABSTRAK

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDESA) DALAM

PERENCANAAN APBDESA, PENGUATAN KELEMBAGAAN,

PENINGKATAN INSFRASTRUKTUR PEDESAAN DAN

PENGEMBANGAN WILAYAH PEDESAAN

Studi Kasus di Desa Gari Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul

Margareta Desi Puspitasari

NIM: 122114063

Univeritas Sanata Dharma

Yogyakarta

2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap

peranan APBDesa dalam perencanaan APBDesa, penguatan kelembagaan,

peningkatan insfrastruktur pedesaan dan pengembangan wilayah pedesaan di Desa

Gari Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Jenis penelitian ini adalah

penelitian studi kasus.

Teknik analisa data yang digunakan adalah statistik deskrifptif. Data

diperoleh dari kuesioner, observasi, wawancara, serta dokumentasi. Variabel

dalam penelitian ini adalah perencanaan APBDesa, pemenuhan kebutuhan dasar,

kelembagaan desa, peningkatan insfrastuktur pedesaan, dan pengembangan

wilayah pedesaan. Sampel yang digunakan berjumlah 96 responden. Teknik

sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah geografik cluster

judgmental sampling.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa

masyarakat berpendapat peran APBDesa dalam proses perencanaan masih kurang

dan masih belum dirasakan oleh masyarakat luas. Masyarakat berpendapat bahwa

APBDesa berperan dalam memenuhi kebutuhan dasar. Pelayanan semakin

meningkat dengan adanya APBDesa. Peran lembaga kemasyarakatan belum

sesuai dengan yang diharapkan, karena pengalokasian dana yang masih belum

mencukupi. Dalam peningkatan insfrastruktur pedesaan ada peranan APBDesa,

hanya saja belum berperan secara maksimal karena masih banyak fasilitas yang

jauh dari harapan masyarakat. APBDesa memiliki peranan dalam pengembangan

wilayah pedesaan. Dalam pengembangan wilayah pedesaan, APBDesa dapat

meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan sumber daya manusia.

Kata Kunci : Anggaran, desa, APBDesa, lembaga kemasyarakatan desa,

pembangunan dan pengembangan desa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

xv

ABSTRACT

PERCEPTION ON THE ROLE OF THE VILLAGE’S BUDGET

(APBDESA) IN PLANNING, BASIC NEEDS FULFILLMENT,

INSTITUTION REINFORCEMENT, IMPROVEMENT OF VILLAGE

INSFRASTRUCTURE AND RURAL DEVELOPMENT

Case Study at Gari Village Wonosari Subdistrict Gunungkidul District

Margareta Desi Puspitasari

Student Number: 122114063

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2016

This research aims to investigate the role of APBDesa (village budget) in

planning the budget at Gari village Wonosari Subdistrict Gunungkidul District. It

is categorized as a case study.

In analyzing the data, the technique used is descriptive statistics. The data

were obtained from questionnaires, observations, interviews, and documentation.

The variables used in this study is the planning for APBDesa, the basic needs

fulfillment, the institution reinforcement, the improvement of village

infrastructure, and rural development. The study surveyed 96 respondents. The

sampling method used in this research was geographic cluster judgmental

sampling.

Based on the analysis, it can be concluded that according to society’s

perception, there is a weak role of APBDesa in the planning process of the village

budget. However the society believes that APBDesa has an important role in

fulfilling the basic needs. The society also feel that the service of the village’s

govermant is increasing because of the APBDesa. The role of the units of the

village’s government has not met the society’s expectation due to the funds

allocation which is not sufficient. On the other hand, there is improvement of rural

infrastructure, effected by APBDesa, even though the society still expect to have

more. In all, the society agree that APBDesa improve the quality of live and also

the human resource in the village.

Keyword: Budget, village, village budget, institution reinforcement, rural

developmet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Desa sebagai pemerintahan yang langsung bersentuhan dengan

masyarakat menjadi fokus utama dalam pembangunan pemerintah.Hal ini

dikarenakan sebagian besar wilayah Indonesia ada di pedesaan. Desa

didudukkan sebagai organ negara dalam tataran paling bawah. Melalui desa ini

masyarakat setempat mengatur dan mengurus dirinya sendiri, termasuk

melakukan pengelolaan konflik yang terjadi di dalam masyarakat desa.

Dalam suatu organisasi, anggaran memegang peran yang

penting.Anggaran merupakan suatu rencana keuangan yang disusun secara

sistematis dalam menunjang terlaksananya program kegiatan suatu organisasi.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) merupakan penjabaran

kebutuhan daerah dalam membangun desa sebagaimana diatur dalam

PermendagriNomor 113 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Desa. Pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) sebagaimana termuat dalam

APBD perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah desa dan dibantu oleh potensi dan

swadaya desa setempat. Alokasi Dana Desa (ADD) adalah dana yang cukup

signifikan bagi desa untuk menunjang program-program desa.

Pelaksanaan APBDesa memiliki peran penting dalam mensukseskan

pembangunan daerah. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

2

dapat menjadi cerminan kinerja dan kemampuan pemerintah desa dalam

membiayai dan mengelola penyelenggaraan pemerintah dan

pelaksanaanpembangunan di desa. Pada kenyataannya banyak ditemukan

keluhan masyarakat yang berkaitan dengan pengalokasian anggaran yang tidak

sesuai dengan kebutuhan skala prioritas, serta kurang mencerminkan aspek

ekonomi, efisiensi, dan efektivitas (Mardiasmo: 2009). Desa Gari merupakan

salah satu desa yang terletak di Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul.

Seiring berjalannya waktu Desa Gari mulai sedikit demi sedikit membenahi

insfrastruktur yang dibutuhkan oleh desa. Namun yang telihat hanyalah

perbaikan jalan saja, itupun tidak menyeluruh ke setiap pelosok desa. Fasilitas

dan sarana pra sarana belum lengkap dan belum sesuai dengan harapan

masyarakat. Fenomena permasalahan lain yang nampak yaitu kemampuan

manejerial aparat desa dalam mengelola keuangan yang masih kurang,

transparansi dalam pengelolaan keuangan desa belum sepenuhnya nampak

terlihat, masih ada simpang siur dalam penggunaan anggaran, partisispasi atau

keterlibatan masyarakat dalam proses mengawasi dan memberikan masukan

yang konstruktif terhadap perbaikan pengelolaan keuangan desa belum

sepenuhnya maksimal.

Menurut Permendagri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Desa bahwa keuangan desa adalah semua hak dan

kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa

uang dan barang yang berhubungan dengan dengan pelaksanaan hak dan

kewajiban.Penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah desa dalam rangka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

3

memberikan pelayanan kepada masyarakat, pemberdayaan masyarakat dan

pengelolaan pembangunan desa memerlukan dukungan dana yang memadai,

pemerintah desa dapat dilaksanakan secara efektif. Tanpa memiliki dukungan

dana yang memadai, pemerintah desa tidak akan mampu membiayai program-

program pembangunan desa tidak hanya mengandalkan partisipasi masyarakat,

namun juga membutuhkan sumber daya lainnya yang tidak tersedia di desa

yang harus dibiayai dari anggaran pemerintah desa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana persepsi masyarakat terhadap peranan APBDesa dalam

perencanaan APBDesa, penguatan kelembagaan, peningkatan insfrastruktur

pedesaan dan pengembangan wilayah pedesaan di Desa Gari Kecamatan

Wonosari Kabupaten Gunungkidul?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

Mengetahui persepsi masyarakat terhadap peranan APBDesa dalam

perencanaan APBDesa, penguatan kelembagaan, peningkatan insfrastruktur

pedesaan dan pengembangan wilayah pedesaan di Desa Gari Kecamatan

Wonosari Kabupaten Gunungkidul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

4

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Dalam penelitian ini, diharapkan penulis dapat memecahkan masalah yang

ada, memperluas wawasan penulis mengenai anggaran desa dan realisasinya

serta memiliki pengalaman dalam melakukan survey kepada responden.

2. Bagi Desa Gari

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam

penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) untuk

masa yang akan datang.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan, wawasan, dan

pengetahuan, baik bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma maupun

pihak pihak lain yang berkepentingan terkait dengan topik yang diteliti oleh

penulis.

E. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penelitian.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini akan menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam melakukan

penelitian serta sebagai dasar dalam melakukan penelitian serta sebagai dasar

dalam melakukan pengolahan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

5

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan

obyek penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV Gambaran Umum

Bab ini menjelaskan gambaran mengenai Desa Gari yang mencakup situasi dan

kondisi yang terjadi.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini berisi hasil penelitian yang kemudian diolah untuk dilakukan analisis

data.

Bab VI Penutup

Bab ini mencakup kesimpulan penelitian, keterbatasan penulis serta saran bagi

peneliti selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Anggaran

1. Konsep Anggaran Sektor Publik

Menurut Mardiasmo (2009), anggaran merupakan pernyataan mengenai

estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang

dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses

atau metoda untuk mempersiapkan suatu anggaran. Penganggaran sektor

publik terkait dengan proses penetuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap

program dan aktivitas dalam satuan moneter. Tahap penganggaran menjadi

sangat penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi

pada kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan yang sudah disusun.

Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi:

a. Aspek perencanaan

b. Aspek pengendalian

c. Aspek akuntabilitas

Anggaran publik adalah rencana kegiatan dalam bentuk perolehan

pendapatan dan belanja dalam satuan moneter (Mardiasmo: 2009).

Anggaran merupakan bagian yang sangat penting karena akan memberikan

gambaran dalam periode tertentu yang dapat memberikan informasi

mengenai jumlah pendapatan yang akan diterima serta jumlah dana yang

akan dikeluarakan untuk belanja dan aktivitas yang dilakukan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

7

pemerintah. Anggaran memberikan estimasi bagi pengelola daerah dalam

melaksanakan kegiatan organisasi pada masa yang akan datang, karena

setiap anggaran yang disusun memberikan informasi mengenai apa yang

harus dilakukan untuk mencapai tujuan dalam periode tertentu. Anggaran

pemerintah merupakan biaya atas rencana yang dibuat dan berapa banyak

dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai rencana. Jadi,

anggaran merupakan suatu kerangka konseptual yang disusun dalam satu

periode tertentu yang dipersipakan untuk mencapai tujuan dari pemerintah.

2. Penganggaran Sektor Publik

Anggaran memiliki peran penting dalam organisasi sektor publik,

terutama organisasi pemerintahan. Apa pun jenis organisasinya, swasta

maupun publik, selalu terkait dengan anggaran. Proses untuk

mempersiapkan anggaran disebut penganggaran (Mardiasmo: 2009).

Anggaran sering kali berisi rencana penerimaan dan pengeluaran, bahkan

Ulum (2008) menambahkann bahwa anggaran publik merupakan dokumen

yang menggambarkan kondisi keuangan organisasi yang meliputi informasi

mengenai penerimaan, pengeluaran dan aktivitas. Menurut Mardiasmo

(2009), penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah

alokasi dana untuk tiap-tiap program aktivitas dalam satuan moneter. Tahap

penganggaran menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak efektif

dan tidak berorientasi pada kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan

yang sudah disusun. Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran

publik merupakan suatu rencana finansial yang menyatakan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

8

a. Berapa biaya atas rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja).

b. Berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang mendanai

rencanatersebut (pendapatan).

Tahap penyusunan anggaran sektor publik dimulai setelah rancangan

perumusan strategi kebijakan pemerintah telah diselesaikan terlebih dahulu.

Ini bertujuan untuk dapat mengetahui perkiraan jumlah dana yang akan

dialokasikan pada rancangan strategik yang telah ditetapkan. Penyusunan

anggaran sektor publik wajib diawasi mulai dari tahap perencanaan

anggaran, pelaksanaannya serta pelaporannya. Dalam organisasi sektor

publik, anggaran merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana

publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai dengan uang

publik.

Menurut Mardiasmo (2009) ada beberapa prinsip yang dilakukan dalam

penyusunan anggaran sektor publik adalah sebagai berikut :

a. Tahap Persiapan Anggaran (Budget Preparation)

Pada tahap persiapan dan penyusunan anggaran dilakukan taksiran

pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia. Terkait dengan

masalah tersebut, hendaknya terlebih dahulu dilakukan penaksiran

pendapatan secara lebih akurat. Selain itu, harus disadari adanya masalah

yang cukup berbahaya jika anggaran pendapatan diestimasi pada saat

bersamaan dengan pembuatan keputusan tentang anggaran

pengeluaran.Dalam persoalan estimasi, yang perlu mendapat perhatian

adalah terdapatnya faktor “uncertainty” (tingkat ketidakpastian) yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

9

cukup tinggi. Oleh sebab itu, manajer keuangan publik harus memahami

betul dalam menentukan besarnya suatu mata anggaran. Besarnya suatu

mata anggaran sangat tergantung pada teknik dan sistem anggaran yang

digunakan.

b. Tahap Ratifikasi Anggaran (Budget Ratification)

Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang

cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif (Kepala desa) dituntut

tidak hanya memiliki “managerial skill” namun juga harus mempunyai

political skill, salesmanship, dan coalition building yang memadai.

Integritas dan kesiapan mental yang tinggi dan eksekutif sangat penting

dalam tahap ini. Hal tersebut penting karena dalam tahap ini pimpinan

eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk menjawab dan

memberikan argumentasi yang rasional atas segala pertanyaan-

pertanyaan dan bantahan-bantahan dari pihak legislatif.

c. Tahap Pelaksanaan Anggaran (Budget Implementation)

Setelah anggaran disetujui oleh legislatif, tahap berikutnya adalah

pelaksanaan anggaran. Dalam tahap ini, hal terpenting yang harus

diperhatikan oleh manajer keuangan publik adalah dimilikinya sistem

(informasi) akuntansi dan sistem pengendalian manajemen. Manajer

keuangan publik dalam hal ini bertanggungjawab untuk menciptakan

sistem akuntansi yang memadahi dan handal untuk perencanaan dan

pengesahan anggaran yang telah disepakati, dan bahkan dapat diandalkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

10

untuk tahap penyusunan anggaran periode berikutnya. Sistem akuntansi

yang digunakan hendaknya juga mendukung pengendalian anggaran.

d. Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran

Tahap terakhir dari siklus anggaran adalah pelaporan dan evaluasi

anggaran. Tahap persiapan, ratifikasi, dan implementasi anggaran terkait

dengan aspek operasional anggaran, sedangkan tahap pelaporan dan

evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Apabila pada tahap

implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem

pengendalian manajemen yang baik, maka tahap pelaporan dan evaluasi

anggaran biasanya tidak akan menemui banyak masalah.

B. Desa

Menurut UU No. 32 Tahun 2004, desa adalah kesatuan masyarakat hukum

yang memiliki batas-batas wilayah yuridiksi, berwenang untuk mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat

istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem pemerintahan

nasional dan berada di kabupaten/kota.

C. Lembaga Kemasyarakatan Desa

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang

Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan, lembaga kemasyarakat adalah

lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan

merupakan mitra Pemerintah Desa dan Lurah dalam memberdayakan

masyarakat. Lembaga-lembaga tersebut adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

11

a. Rukun warga (RW)

Bagian dari kerja Lurah dan merupakan lembaga yang dibentuk melalui

musyawarah pengurus RT di wilayah kerjanya ditetapkan oleh pemerintah

desa atau Lurah.

b. Rukun Tetangga (RT)

Dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka

pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan yang ditetapkan

olehpemerintah desa atau Lurah.

c. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Desa/Kelurahan

(TP PKK)

Lembaga kemasyarakatan sebagai mitra kerja pemerintah dan organisasi

masyarakat lainnya, yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana,

pelaksana, pengendali dan penggerak terlaksana program PKK.

d. Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (Gerakan PKK)

Gerakan Nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari

bawah yang pengeloalaanya dari, oleh dan untuk masyarakat menuju

terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa, berbudi luhur, sehat,

sejahtera, maju dan mandiri.

e. Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD/LPM)

Lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai

mitrapemerintahdesa dan Lurah dalam menampung aspirasi serta kebutuhan

masyarakat dibidang pembangunan.

f. Karangtaruna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

12

Lembaga kemasyarakatan yang merupakan wadah pengembangan generasi

muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan rasa

tanggungjawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutaman generasi

muda di wilayah desa.

g. Lembaga Adat

Lembaga kemasyarakatan baik yang sengaja dibentuk maupun yang secara

wajar telah tumbuh dan berkembang di dalam sejarah masyarakat atau

dalam suatu masyarakat hukum adat tertentu dengan wilayah hukum dan

hak atas harta kekayaan didalam hukum adat tersebut.

D. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa)

1. Pengertian Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa)

Menurut Undang-undang No.32 Tahun 2004, Anggaran Pendapatan

dan Belanja Desa (APBDesa) adalah peraturandesa yang memuat sumber-

sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran desa dalam kurun waktu satu

tahun. APBDesa terdiri atas bagian pendapatan desa, belanja desa dan

pembiayaan. Rancangan APBDesa dibahas dalam musyawarah

perencanaan pembangunan desa. Kepala desa bersama Badan Pengawas

Desa (BPD) menetapkan APBDesa setiap tahun dengan Peraturan

Desa.Menurut Undang-undang 32 Tahun 2004 dan Peraturan

Pemerintah72 Tahun 2005 disebutkan sumber-sumber pendapatan desa

meliputi:

a. Pendapatan aslidesa, terdiri dari hasil usaha desa, hasil kekayaan desa,

hasil swadaya dan partisipasi, hasil gotong royong, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

13

b. Pendapatan asli desa yang sah, bagi hasil pajak daerah

Kabupaten/Kota paling sedikit 10% (sepuluh per seratus) untuk desa dan

dari retribusi Kabupaten/Kota sebagian diperuntukkan bagi desa.

c. Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima

oleh Kabupaten/Kota untuk desa paling sedikit 10% (sepuluh per

seratus), yang pembagiannya untuk setiap desa secara proporsional yang

merupakan alokasi dana desa.

d. Bantuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah

Kabupaten/Kota dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan.

e. Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.

Sedangkan kekayaan desa meliputi tanah kas desa, pasar desa,

pasar hewan, tambatan perahu, bangunan desa, pelelangan ikan yang

dikelola oleh desa serta aktivitas desa yang dapat menimbulkan pendapatan.

Sumber pendapatan daerah yang berada di desa baik pajak maupun retribusi

yang sudah dipungut oleh Provinsi atau Kabupaten/Kota tidak dibenarkan

adanya pungutan tambahan oleh Pemerintah desa. Pungutanretribusi dan

pajak lainnya yang telah dipungut oleh desa tidak dibenarkan dipungut atau

diambil alih oleh Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kabupaten/Kota.

Pemberian hibah dan sumbangan tidak mengurangi kewajiban-kewajiban

pihak penyumbang kepada desa. Sumbangan yang berbentuk barang, baik

barang bergerak maupun barang tidak bergerak dicatat sebagai barang

inventaris kekayaan milik desa sesuai dengan ketentuan peraturan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

14

perundang-undangan. Sumbangan yang berbentuk uang dicantumkan di

dalam APBDesa.

2. Prioritas penggunaan dana desa untuk pembangunan desa

Menurut Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015 Prioritas penggunaan Dana Desa untuk

pembangunan desa dialokasikan untuk mencapai tujuan pembangunan desa

yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup

manusia serta penanggulangan kemiskinan, melalui:

a. Pemenuhan kebutuhan dasar

b. Pembangunan sarana dan prasarana desa

c. Pengembangan potensi ekonomi lokal

d. Pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan

3. Alokasi Dana Desa

Alokasi Dana Desa adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah

Kabupaten/Kota untuk desa,yang bersumber dari bagian dana perimbangan

keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten/Kota (Undang-

undang No. 32 Tahun 2004). Dalam Peraturan Menteri Desa (Permendesa)

nomor 5 tahun 2015 tentang Prioritas Pengelolaan Dana Desa, telah di

jabarkan empat item prioritas penggunaan dana desa untuk pembangunan

desa, dan semua tujuannya adalah untuk mencapai pembangunan desa,

meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, dan kualitas hidup manusia

serta penanggulangan kemiskinan. Empat hal itu adalah pemenuhan

kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

15

potensi ekonomi lokal, dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan

secara berkelanjutan.

4. Perencanaan APBDesa

Dalam rangka memenuhi prioritas Alokasi Dana Desa dibutuhkan

perencanaan yang efektif agar dapat mencapai sasaran yang ditentukan serta

peran kelembagaan desa untuk menampung segala bentuk aspirasi

masyarakat. Perencanaan APBDesa adalah satu kesatuan tata cara

perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana

pembangunandesa dalam jangka menengah dan tahunan yang dilaksankan

oleh unsur pemerintahan desa dan masyarakat desa yang tertuang dalam

Peraturan Desa tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa

(RPJMDesa) untuk lima tahunan dan Rencana Kerja Pembangunan Desa

(RKPDesa) untuk rencana tahunan desa yang ditetapkan dalam Peraturan

Kepala desa. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang

desa bahwa perencanaan pembangunan desa sebagai satu kesatuan dalam

sistem perencanaan pembangunan daerah kabupaten yang disusun secara

partisipatif oleh pemerintahan desa sesuai dengan kewenangannya dan

wajib melibatkan lembaga kemasyarakatan desa.

E. Pembangunan dan pengembangan desa

1. Pembangunan

Menurut Basri & Subri (2006) pembangunan adalah proses perubahan

sistem yang di rencanakan kearah perbaikan yang orientasinya pada

modernis pembangunan dan kemajuan sosial ekonomis. Konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

16

pembangunan itu merupakan kunci pembuka bagi pengertian baru tentang

hakekat fungsi administrasi pada setiap negara dan sifat dinamis.

Pembangunan akan dapat berjalan lancar, apabila disertai dengan

admnistrasi yang baik. Pembangunan merupakan suatu proses pembaharuan

yang berkelanjutan dan terus menerus dari suatu keadaan tertentu kepada

suatu keadaan yang dianggap lebih baik. Sedangkan menurut Siagian

(2008) pembangunan merupakan suatu rangkaian usaha untuk mewujudkan

pertumbuhan dan perubahan secara terencana serta sadar, yang di tempuh

oleh suatu negaramenuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa.

Pembangunan terdiri dari pembangunan fisik dan non fisik.

Pembangunan fisik adaalah pembanguan yang dapat di rasakan langsung

oleh masyarakat atau pembangunan yang tampak oleh mata (Kuncoro;

2010) pembangunan fisik misalnya berupa infrastruktur, bangunan, fasilitas

umum. Sedangkan pembangunan non fisik adalah jenis pembangunan yang

tercipta oleh dorongan masyarakat setempat dan memiliki jangka waktu

yang lama (Wresniwiro: 2012) contoh dari pembangunan non fisik adalah

berupa peningkatan perekonomian rakyat desa, peningkatan kesehatan

masyarakat (Wresniwiro: 2012).

2. Pembangunan desa

Pembangunan desa adalah proses kegiatan pembangunan yang

berlangsung di desa yang mencakup seluruh aspek kehidupan dan

penghidupan masyarakat. Menurut peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 72 tahun 2005 tentang Desa sebagaimana dimaksud pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

17

ayat (2) bahwa perencanaan pembangunan desa disusun secara partisipatif

oleh pemerintahandesa sesuai dengan kewenangannya dan menurut ayat (3)

bahwa dalam menyusun perencanaan pembangunan desa wajib melibatkan

lembaga kemasyarakatan desa. Desa merupakan level pemerintah terendah

di Indonesia dan memilikiciri khas yang unik. Ciri khas desa yang unik ini

semakin menguatkan asumsi bahwa strategi pembangunan dari desa

merupakan strategi pembangunan yang dapat menyelaraskan antara tujuan

pemerataan pembangunan pertumbuhan ekonomi dan tercapainya stabilitas

pemerintahan. Oleh karena itu, penting adanya penguatan peran lembaga-

lembaga di desa dalam penyelenggaraan pembangunan. Istilah lembaga

pemerintahan desa bisa mengacu tidak hanya organisasi atau badan di desa

yang melakukan usaha tertentu, tetapi juga mengandung pola perilaku

masyarakat desa yang mapan. Oleh sebab itu, penggunaan konsep lembaga

pemerintahan desa tidak hanya menunjuk pada pemerintah desa saja, tetapi

juga mencakup badan-badan desa yang lain seperti keberadaan badan

permusyawaratan desa, badan sosial desa maupun badan ekonomi desa.

Lembaga dipahami sebagai aturan main dari suatu masyarakat untuk

mengelola interaksi antar individu anggota masyarakat.

Lembaga desa merupakan suatu bentuk tatanan masyarakat desa

dengan basis nilai tertentu yang merupakan hasil proses sosial historis

masyarakat desa bersangkutan. Bentuk kelembagaan dengan sendirinya

mencerminkan situasi, kondisi, dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat

desa bersangkutan. Lembaga dapat pula diartikan sebagai organisasi dimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

18

karakteristik lembaga akan ditentukan oleh proses pembentukan, orientasi,

nilai-nilai pengikat, model keanggotaan maupun cara kerja. Menurut

definisi ini, maka lembaga desa meliputi lembaga yang bersifat formal

(lembaga yang dibentuk oleh pemerintah sebagai bagian dari upaya

pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di desa) dan lembaga non

formal (lembaga yang dibuat oleh masyarakat untuk menyelesaikan

persoalan yang mereka hadapi). Lembaga-lembaga desa perlu untuk

diperkuat dan dikembangkan sehingga menjadi kekuatan masyarakat desa

dalam memberikan respon terhadap perkembangan dan persoalan-persoalan

yang hadir di desa yang berarti memperkuat otonomi desa. Peran

kelembagaan desa (pemerintah desa, badan permusyawaratan desa, dan

lembaga kemasyarakatan desa) dalam rangka penyusunan dan implementasi

kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan, pemerintahan,

pengembangan kemasyarakatan, saat ini semakin menguat dibandingkan era

tahun-tahun sebelumnya. Perubahan ini sejalan dengan tuntutan dan

kebutuhan perubahan paradigma pembangunan dan pemerintahan, baik

dalam lingkungna intra maupun ekstra sosial.

Melihat keterbatasan kewenangan desa, dana, sumber daya, dan

kedudukan organisasional yang ambivalen antara organisasi pemerintah

(desa) dengan lembaga kemasyarakatan, maka pemerintah desa perlu

menerapkan strategi pengembangan peningkatan peran kelembagaan desa

yang dilakukan di era otonomi daerah sekarang ini, yakni sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

19

a. Meningkatkan kapasitas kepemimpinan (tata kepemimpinan) yakni

dengan meningkatkan kepemimpinan kepala desa atau badan

permusyawaratan desa, menyiapkan kematangan masyarakat desa,

menjaga keharmonisan hubungan pemerintahan desa, dan memahami visi

dan misi yang diemban.

b. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintahan desa (tata

pemerintahan) yakni dengan meningkatkan kelembagaan dalam hal

kewenangan, organisasi, personil, keuangan, perlengkapan, perencanaan,

pengawasan, dokumentasi untuk pemerintah desa. Meningkatkan fungsi

agregasi dan artikulasi, budgeting, pengawasan, serta legislasi untuk

badan pemerintahan desa.

c. Meningkatkan kapasitas sumber daya sosial (tata kemasyarakatan), yakni

dengan meningkatkan:

1) Sumber daya manusia: pendidikan dan kesehatan;

2) Sumber daya sosial politik: partisipasi politik masyarakat, stabilitas

keamanan dan ketertiban, eksistensi lembaga kemasyarakatan;

3) Sumber daya sosial ekonomi: insfrastruktur ekonomi desa dan

aktivitas ekonomi pedesaan;

4) Sumber daya sosial budaya: kesenian dan lembaga kesenian, adat dan

lembaga adat;

5) Sumber daya sosial agama: toleransi kehidupan beragama dan sarana

ibadah

3. APBDesa dan pembangunan desa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

20

Perananan pemerintah desa dalam menyusun dan melaksankan

APBDesa adalah pelaksanaan dari tugas, fungsi, kewenangan, hak, dan

kewajiban yang dimiliki pemerintah desa dalam hal pelaksanaan

pembangunan di desa, khususnya yang berkaitan dengan penyusun dan

pelaksanaan APBDesa. Kepala desa, selaku unsur pelaksana pemerintah

desa memilki peran strategis sebagai berikut:

a. Menyusun rancangan peraturan desa mengenai APBDesa.

b. Mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APBDesa untuk

dibahas dan ditetapkan bersama BPD.

c. Menyampaikan rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa yang telah

disetujui bersama BPD sebelum ditetapkan oleh Kepala desa paling lama

3 (tiga) hari kepada Bupati/Walikota untuk dievaluasi.

d. Melaksanakan APBDesa melalui penetapan keputusan desa atau

keputusan kepala desa.

e. Mengordinasikan pembangunan desa secara partisipatif.

f. Menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan

kemasyarakatan (PP 72/2005).

Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam Menyusun dan

Melaksanakan APBDesa Peran BPD dalam menyusun dan melaksanakan

APBDesa, berdasarkan PP 72/2005 adalah sebagai berikut:

a. Mengevaluasi hasil pengawasan APBDesa tahun lalu dengan melibatkan

kelembagaan desa serta masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

21

b. Menampung aspirasi, saran, dan masukan masyarakat berkaitan dengan

peraturan desa hususnya rancangan APBDesa.

c. Membahas rancangan peraturan desa mengenai APB Desa yang

disampaikan oleh kepala desa.

d. Melaksanakan pengawasan terhadap jalannya APBDesa

Peran Lembaga Kemasyarakatan desa dalam Menyusun dan

Melaksanakan APBDesa Lembaga kemasyarakatan meliputi Rukun

Tetangga, Rukun Warga, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, Karang

Taruna, lembaga pemberdayaan masyarakat atau sebutan lain. Lembaga

kemasyarakatan mempunyai tugas membantu Pemerintah desa dan

merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat desa. Peran lembaga

kemasyarakatan dalam penyusunan dan pelaksanaan APBDesa meliputi

menyusun rencana pembangunan secara partisipatif, melaksanakan,

mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan mengembangkan

pembangunan secara partisipatif, menggerakkan dan mengembangkan

partisipasi, gotong royong dan swadaya masyarakat, menumbuh

kembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka pemberdayaan

masyarakat, menumbuh kembangan dan menggerakan prakarsa, partisipasi,

serta swadaya gotong royong masyarakat, memberdayakan dan

meningkatkan kesejahteraan keluarga, serta memberdayakan hak politik

masyarakat. Pengurus lembaga kemasyarakatan dipilih secara musyawarah

dari anggota masyarakat yang mempunyai kemauan, kemampuan, dan

kepedulian dalam pemberdayaan masyarakat. Hubungan kerja antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

22

lembaga kemasyarakatan dengan Pemerintahan desa bersifat kemitraan,

konsultatif dan koordinatif.Perananggota masyarakat desa dalam menyusun

danmelaksanakan APBDesa peran anggota masyarakat desa dalam

menyusun dan melaksanakan APBDesa di desa, menurut PP 72/2005,

adalah sebagai berikut:

a. Mengajukan usul, saran, dan aspirasi kepada kepala desa atau forum

BPD.

b. Melaksanakan pengawasan personal terhadap pelaksanaan APBDesa.

c. Menumbuh kembangkan semangat memanfaatkan, memelihara, dan

mengembangkan hasil-hasil pembangunan di desa.

Faktor Internal dan Eksternal penghambat pengembangan peranan

kelembagaan desa menyusun dan melaksanakan kebijakandesa menurut

Wasistiono (2006), ada beberapa hal yang menjadi faktor penghambat

kelembagaan desa dalam menyusun dan mengimplementasikan berbagai

program dan kebijakan desa, yaitu hambatan eksternal dan hambatan

internal.

a. Hambatan Internal, meliputi rendahnya kualitas SDM di pedesaan yang

sebagian besar berketerampilan rendah, termasuk yang terlibat dalam

penyelenggaraan pemerintahan desa kelembagaan di tingkat desa belum

sepenuhnya tertata dengan baik, pemahaman tugas pokok dan fungsi dari

aparatur desa yang masih rendah, lemahnya kemampuan perencanaan di

tingkat desa dan masih bersifat parsial, terbatasnya alokasi

anggaran/dana, yang berkaibat terbatasnya operasional program/kegiatan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

23

sarana dan pra sarana penunjang mobilitas operasional terbatas,

pengelolaan administrasi dan pendokumentasian yang masih minim,

masih rendahnya pemanfaatan iptek dan tekonologi tepat guna dalam

usaha ekonomi pedesaan, rendahnya asset yang dikuasai masyarakat

pedesaan, kepemilikan lahan yang makin sempit, serta rendahnya tingkat

pelayanan prasarana dan sarana pedesaan.

b. Hambatan Eksternal, meliputi lemahnya koordinasi lintas bidang dalam

pengembangan kawasan pedesaan, masih lemahnya koordinasi

antarsektor, dinamika masyarakat yang selalu berubah, termasuk

tingginya dinamika sektor ekonomi, terbatasnya alternatif lapangan kerja

berkualitas, lemahnya keterkaitan kegiatan ekonomi baik secara sektoral

maupun spasial, timbulnya hambatan (barrier) distribusi dan perdagangan

antardaerah, tingginya resiko kerentanan yang dihadapi petani dan pelaku

usaha di pedesaan, meningkatnya konversi lahan pertanian subur dan

beririgasi teknis bagi peruntukan lain, meningkatnya degradasi sumber

daya alam dan lingkungan hidup, serta lemahnya kelembagaan dan

organisasi berbasis masyarakat.

F. Permendagri 37 tahun 2007 dan Permendagri 113 tahun 2014

tentangPengelolaan Keuangan Desa

Permendgari 37 tahun 2007 sudah dicabut pada akhir tahun 2014, dan

terhitung mulai 1 Januari 2015 pemerintah telah memperbaharui Permendagri

mulai Nomor 111, 112, 113 dan 114 tahun 2014. Ada perbedaan mencolok

serta mendasar dalam penyusunan rancangan APBDesa pada dua Permendagri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

24

tersebut. Perbedaan tersebut antara lain format pembagian, pengelompokan dan

pos pembelanjaan. Dalam Permendagri 37/2007 format pembagian debedakan

menjadi dua. Yakni, belanja pegawai dan pembangunan. Sedangkan pada

regulasi yang baru dibedakan menjadi empat posyakni, pos pembelanjaan

pembangunan, belanja pemberdayaan masyarakat, pembinaan masyarakat dan

penyelenggaraan pemerintah.

G. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian Siburian, Erlina dan Rujiman (2014) dari Universitas Sumatera

Utara dengan judul Peranan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Dalam

Pengembangan Wilayah Pedesaan di Kabupaten Serdang Bedagai, yang

menyimpulkan bahwa APBDesa mempunyai peranan terhadap

pengembangan wilayahpedesaan di desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah

Kabupaten Serdang Bedagai. Peranan tersebut berupa peningkatan

pelayanan lembaga pemerintahdesa, peningkatan kesejahteraan/kualitas

hidup masyarakat, peningkatan sumber daya masyarakat desa, peningkatan

ekonomi masyarakat, peningkatan insfrastrukturpedesaan dan peningkatan

peran lembaga kemasyarakatandesa dapat dicapai dengan adanya APBDesa,

namun peranan lembaga kemasyarakatan yang belum optimal karena

pengalokasian dana yang kurang terhadap lembaga kemasyarakatan desa.

Berdasarkan penelitian tersebut variabel yang digunakan adalah

perencanaan APBDesa, pemenuhan kebutuhan dasar, penguatan

kelembagaan, peningkatan insfrastuktur, dan pengembangan wilayah

pedesaan. Dalam penelitian ini, penulis menambahkan prosedur penyusunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

25

APBDesa, karena desa yang berkembang dinilai mulai dari bagaimana

pemerintah desa menyusun anggarannya.

2. Yuni, Arie dan Very (2011) melakukan penelitian dengan judul Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBDesa) dalam menunjang

pembangunan desa di desa Betelen Kecamatan Tombatu Kabupaten

Minahasa Tenggara. Hasil dari penelitian ini adalah horizontal

accountability antara pemerintah desa dan masyarakat di desa Betelen

belum terjalin dengan baik. Transparansi dalam pelaksanaan APBDesa

belum sesuai dengan yang diharapkan. Partisipasi masyarakat masih

dianggap kurang. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan anggaran

antara lain, kurang mampunya pengetahuan manajerial aparatdesa selaku

pengelola anggaran, jumlah anggaran yang tidak sesuai dengan rencana

pembangunan, kurangnya koordinasi antara kepala desa dengan kepala jaga

terkait penarikan pajak yang lambat.

3. Rosalinda (2014) melalukan penelitian tentangpengelolaan Alokasi Dana

Desa (ADD) dalam menunjang pembangunan pedesaan di Desa Segodorejo

dan Desa Ploso Kerep, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang.

Penelitian ini menggambarkan bagaimana pengelolaan Alokasi Dana Desa

(ADD) yang dilaksanakan di desa Segodorejo dan desa Plosos Kerep, yaitu

dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawabannya apakah

sudah didasarkan pada prosedur dan aturan yang berlaku, apakah prinsip-

prinsip pengelolaannya sudah mampu diwujudkan. Secara umum

pengelolaan ADD di desa Segodorejo dan Ploso Kerep masih kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

26

efektif, hal ini dibuktikan dengan masih adanya kegiatan proses pengeloaan

yang masih kurang peran masyarakat dalam berpartisipasi. Adanya

keputusan Bupati dalam keseragaman perolehan besaran ADD yang setiap

tahun sama besarnya. Dalam pemanfaatan dana ADD juga diatur Peraturan

Bupati Kabupaten Jombang dimana ada pos-pos anggaran dalam

pengalokasiaanya. Sehingga pemanfaatan dana ADD menimbulkan

kepatenan penerapan besaran nominal pengaggaran di setiap pos-pos

anggaran. Padahal pelaksanaan ADD sesungguhnya merupakan proses yang

didasarkan atas keadaan masyarakat dan Desa.

4. Abdusakur (2012) melakukan penelitian tentang implementasi kebijakan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) di wilayah Kecamatan

Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan

Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kebijakan

APBDesa di wilayah Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai

Tengah Provinsi Kalimantan Selatan sudah sesuai dengan Peraturan Bupati

Hulu Sungai Tengah Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) Kabupaten Hulu

Sungai Tengah. Akan tetapi dari analisis yang dilakukan penulis, sangat

jelas bahwa prakteknya tidaklah memadukan antara top-down dan bottom-

up, kaena adanya ketimpangan dan lebih dominan top-down. Dilihat dari

dokumen perubahan APBDesa dari Desa Baru, Desa Pagat, dan Desa

Layuh, tampak sekali bahwa Perdes tersebut seperti formalitas yang

dimintakan oleh Pemerintah Daerah untuk melengkapi berkas saja. Faktor-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

27

faktor yang menentukan implementasi kebijakan APBDesa di Kecamatan

Batu Benawa adalah perencanaan dan pelaksanaan kebijakan APBDesa,

keberadaan aspek pemasukan desa dan tingkat urgensi program.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

28

BAB III

METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus

merupakan penelitian pada sesuatu atau obyek yang diteliti sebagai kasus di

suatu tempat. Data dan informasi yang diperoleh kemudian diolah dan

dianalisis. Hasil penelitian ini hanya berlaku untuk Desa Gari periode 2010-

2014.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Gari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten

Gunungkidul.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan selama bulan Desember 2015 – Maret 2016.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah pihak-pihak yang telibat dalam penelitian dan

berperan sebagai sumber informasi. Subyek penelitian pada penulisan ini

adalah :

a. Pemerintah Desa Gari, KecamatanWonosari, Kabupaten Gunungkidul

yang terdiri dari Kepala desa dan Kepala Urusan Umum.

b. Masyarakat Desa Gari, KecamatanWonosari, Kabupaten Gunungkidul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

29

2. Obyek penelitian

Obyek penelitian adalah segala sesuatu yang akan diteliti dengan

mendapatkan data untuk tujuan tertentu. Obyek penelitian yang digunakan

adalah perencanaan APBDesa, pemenuhan kebutuhan dasar, penguatan

kelembagaan, peningkataninfrastruktur pedesaan, pengembangan wilayah

pedesaan, serta laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

(APBDesa), Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa), dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa Gari.

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara :

1. Wawancara atau tanya jawab secara langsung dengan narasumber. Data

yang diperoleh dalam wawancara berupa data mengenai keadaan desa

dengan adanya peranan APBDesa dalam kehidupan masyarakat desa yang

diperoleh dari hasil tanya jawab kepada masyarakat Desa Gari .

2. Kuesioner.

Data yang diperoleh dalam kuesioner berupa hasil data persepsi masyarakat

terhadap peranan APBDesa dalam perencanaan APBDesa, penguatan

kelembagaan, peningkatan insfrastruktur pedesaan dan pengembangan

wilayah pedesaan di Desa Gari Kecamatan Wonosari Kabupaten

Gunungkidul.

3. Observasi atau mengadakan pengamatan secara langsung yang ada

hubungannya dengan masalah pokok atau obyek yang diteliti. Hasil data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

30

yang didapatkan melalui observasi adalah keadaan yang dialami Desa Gari

hingga tahun 2015 berupa keadaan insfrastrukturnya.

4. Dokumentasi

Data yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi adalah :

a. Gambaran umum Desa Gari

b. Laporan Pertanggungjawaban Realisasi APBDesa 2010-2014

c. Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) 2010-2014

d. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010-2014

E. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/ subjek

yang mempunyai kualitas dan krakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi

bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.

Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/ subjek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subjek/

objek (Sugiyono: 2012).

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Gari,

KecamatanWonosari, Kabupaten Gunungkidul.

2. Sampel

Pengambilan sampel dengan mengguanakan Rumus Frank Lynch

(Sugiarto:2001):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

31

Keterangan:

N=Jumlah Populasi

Z= Nilai standar sesuai dengan tingkat kepercayaan (dalam hal ini bernilai

1,96 pada tingkat kepercayaan 95%)

E=Tingkat kesalahan yang ditentukan (dalam hal ini penulis menetapkan

10% atau 0,10)

P= Proporsi atau presentasi yang yang mempunyai karakteristik tertentu

(dalam hal ini penulis menetapkan 50% atau 0,50)

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

geografic cluster judgmental sampling. Cluster sampling adalah

pengambilan data dari kluster-kluster yang dilakukan secara random.

Cluster sampling sering juga disebut area sampling karena berkaitan dengan

lokasi tertentu. Dalam penelitian ini lokasi penelitian adalah sebuah Desa,

yang terdiri dari beberapa Dusun. Judgmental sampling, yaitu pengambilan

sampel berdasarkan “penilaian” (judgment) peneliti mengenai siapa-siapa

saja yang pantas (memenuhipersyaratan) untuk dijadikan sampel. Oleh

karenanya agar tidak sangat subjektif, peneliti harus punya latar belakang

pengetahuan tertentu mengenai sampel dimaksud (tentu juga populasinya)

agar benar-benar bisa mendapatkan sampel yang sesuai dengan persyaratan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

32

atau tujuan penelitian (memperoleh data yang akurat).Dalam penelitian ini

sampel yang diteliti adalah beberapa orang dewasa yang dipilih dari

berbagai dusun yang ada di Desa Gari yang mengetahui tentang APBDesa.

Langkah awal dalam penentuan sampel, terlebih dahulu peneliti

menentukan jumlah sampel yang akan dipilih menjadi responden dengan

menggunakan Rumus Frank Lynch. Dari hasil perhitungan rumus tersebut

didapatkan jumlah sampel sebanyak 96 orang. Langkah selanjutnya memilih

sampel yang tepat sesuai dengan penelitian dengan menggunakan teknik

sampling geografik cluster judgmental sampling. Cara menggunakan teknik

ini adalah dengan membagi sampel kedalam beberapa lokasi. Sampel

diambil dari ke-sembilan dusun yang ada di Desa Gari yaitu, padukuhan

Ngijorejo, Kalidadap, Jatirejo, Gatak, Gari, Gelung, Tegalrejo, Ngelorejo,

dan Gondangrejo. Peneliti hanya memilih warga yang tahu tentang

APBDesa, dengan cara meminta rekomendasi dari kepala dusun dan melihat

daftar warga yang terlibat dalam kelembagaan di Desa Gari yang ada di

kelurahan.

F. Variabel dan Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2012) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan. Peneliti

mengembangkan kuesioner dari penelitian yang dilakukan oleh Siburian,

Erlina dan Rujiman (2014). Penelitian tersebut meneliti tentang “Peranan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

33

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dalam Pengembangan Wilayah

Pedesaan di Kabupaten Serdang Bedagai”.

Setiap kuesioner terdiri dari dua bagian yang harus dijawab oleh

responden. Bagian pertama berisi pertanyaan yang berhubungan dengan data

demografi responden yang meliputi nama, usia, jenis pekerjaan, pengetahuan

tentang APBDesa dan keterlibatan organisasi. Bagian kedua adalah pertanyaan

yang berhubungan dengan perencanaan APBDesa, pemenuhan kebutuhan

dasar, penguatan kelembagaan, peningkatan insfrastruktur pedesaan, dan

pengembangan wilayah pedesaan (kuesioner terlampir).Operasionalisasi

variabel-variabel yang telah ditentukan, yaitu :

1. Perencanaan APBDesa

Perencanaan pembangunan desa sebagai satu kesatuan dalam sistem

perencanaan pembangunan daerah kabupaten yang harus disusun secara

partisipatif oleh pemerintahan desa sesuai dengan kewenangannya dan

wajib melibatkan lembaga kemasyarakatan desa. Dalam hal ini, peneliti

ingin meneliti keterlibatan dan pengetahuan masyarakat dalam perencanaan

APBDesa.Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur perencanaan

desa :

a. Pengetahuan masyarakat tentang APBDesa setiap tahun yang

dianggarkan oleh pemerintah desa.

b. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan penyusunan APBDesa.

c. Kesesuaian penyusunan APBDesa dengan yang direncanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

34

d. Pengetahuan masyarakat tentang pembahasan APBDesaoleh kepala desa

bersama BPD.

2. Pemenuhan Kebutuhan Dasar

Desa memiliki penyelanggara pemerintah desa yakni pemerintah desa

(kepala desa dan perangkatnya) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

dan LPMD. Masing-masing memiliki kedudukan, tugas dan fungsinya

dalam konstruksi penyelenggaraan pemerintah desa yaitu kedudukan

lembaga desa mencerminkan peran yang akan diembannya dan tugas serta

fungsinya yang merupakan derivasi atau uraian lebih lanjut dari

kewenangan desa sehingga semua kewenangan desa dapat diselenggarakan

secara efektif oleh lembaga tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti ingin

melihat pendapat masyarakat apakah APBDesa berperan dalam pemenuhan

kebutuhan dasar dan peningkatan mutu pelayanan desa. Indikator-indikator

untuk mengukur pemenuhan kebutuhan dasar adalah sebagai berikut :

a. Efektifitas pelaksanaan APBDesa dengan pelayanan yang diberikan

pemerintah desa.

b. Efisiensi pelaksanaan kegiatan.

c. Peningkatan mutu pelayanan dengan adanya peningkatan sumber

pendapatan desa.

d. Alokasi belanja untuk operasional BPD telah memadahi

3. Penguatan Kelembagaan

Secara umum, lembaga kemasyarakatan desa pada

dasarnya berkedudukan di desa sebagai wadah partisipasi warga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

35

masyarakat dalam pengembangan ide dan kemampuanan untuk

pendayagunaan segenap potensi dan swadaya gotong-royong. Lembaga

kemasyarakatan merupakan mitra bagi pemerintah desa dalam

pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan pembangunan. Dalam penelitian

ini, peneliti akan menelitipendapat masyarakat apakah APBDesa bereperan

dalam mencukupi segala kebutuhan lembaga desa yaitu, LPMD, PKK,

Karangtaruna, Posyandu, Paud, RT dan RW. Indikator-indikator yang

digunakan untuk mengukur penguatan kelembagaan adalah :

a. Alokasi belanja untuk lembaga kemasyarakatan.

b. Alokasi belanja untuk lembaga pemberdayaan masyarakat.

c. Alokasi untuk biaya PKK.

d. Alokasi belanja untuk biaya Posyandu.

e. Alokasi belanja untuk biaya PAUD.

f. Alokasi belanja untuk biaya Karangtaruna.

4. Peningkatan Infrastuktur Pedesaan

Penyediaan sarana/prasarana merupakan bagian terpenting dalam

pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan. Peningkatan

insfrastruktur pedesaan merupakan sarana yang paling dibutuhkan

masyarakat dalam rangka mempermudah akses, peningkatan pendapatan

dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.Peneliti akan meneliti

pendapat masyarakat apakah APBDesa bereperan dalam peningkatan

insfrastruktur pedesaan. Indikator-indikator yang digunakan untuk

mengukur peningkatan insfrastruktur pedesaan adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

36

a. Belanja untuk peningkatan sarana/prasarana kantor desa.

b. Belanja untuk peningkatan sarana/prasaraba pertemuan/ balai desa.

c. Belanja untuk peningkatan prasaran jalan.

d. Belanja untuk peningkatan prasarana pemukiman.

5. Pengembangan Wilayah Pedesaan

Pengembangan wilayah adalah membangun masyarakat sesuai potensi dan

prioritas yang terdapat di daerah tersebut. Pengembangan wilayah

pedesaandapat digambarkan dari kualitas hidup, masyarakat, kesejahteraan

masyarakat, peningkatan sosial ekonomi masyarakat, perbaikan lingkungan

pemukiman, pemanfaatan wilayah pedesaan dan peningkatan sumber daya

masyarakat desa. Peneliti akan meneliti pendapat masyarakat apakah

APBDesa bereperan pengembangan wilayah pedesaan. Indikator-indikator

yang digunakan untuk mengukur pengembangan wilayah pedesaan adalah:

a. Pengembangan kualitas hidup masyarakat.

b. Peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

c. Peningkatan ekonomi masyarakat desa.

d. Perbaikan terhadap lingkungan pemukiman penduduk.

e. Pengembangan wilayah pedesaan.

G. Skala Pengukuran Data

Skala merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat mengukur,

karena diperoleh hasil ukur yang berbentuk angka-angka. Skala pengukuran

merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan

panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

37

tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data

kuantitatif.Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah Skala

Likert. Skala Likert yaitu skala yang dipergunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu

gejala. Dalam Skala Likert terdapat 5 kategori jawaban dengan skor sebagai

berikut :

Sangat Setuju (SS) : 5

Setuju (S) : 4

Cukup Setuju (CS) : 3

Tidak Setuju (TS) : 2

Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

Kriteria interprestasi skor yang digunakan dalam mengolah hasil kuesioner

menurut Ridwan dan Sunarto (2009) adalah sebagai berikut:

0 20% 40% 60% 80% 100%

Sangat

tidak setuju

Tidak

setuju

Cukup

setuju

Setuju Sangat

setuju

0% - 20% Sangat Tidak Setuju (sangat tidak berperan)

21% - 40% Tidak Setuju (kurang berperan)

41% - 60% Cukup Setuju (cukup berperan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

38

61% - 80% Setuju (berperan)

81% - 100% Sangat Setuju (sangat berperan)

H. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu alat pengukur untuk mengukur sejauh mana alat

ukur memiliki ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsinya.

Artinya membandingkan beberapa hasil pengukuran dari populasi yang

sama pada waktu berbeda atau oleh peneliti yang lain (Sugiyono:

2012).Rumus Korelasi Product Moment (Wijaya: 2009):

√{ }{ }

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)

X : Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari responden

Y : Total butir dari jawaban responden

∑ X : Jumlah skor butir

∑ XY : Jumlah hasil kali antara X dan Y

N : Banyaknya partisipan uji coba

Data dikatakan valid, jika koefisien korelasi (r) < 0,50 atau jika r hitung ≥ r

tabel dengan taraf keyakinan 95 % maka instrumen tersebut dikatakan valid,

jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen

tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

39

Uji Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan

yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Husein: 2005). Uji reliabilitas

adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari

variabel konstruk. Suatu kuesioner dinyatakan reliable atau handal jika

jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu (Ghozali: 2011). Dalam menghitung reliabilitas, peneliti

menggunakan rumus Cronbach’s Alpha yang mana rumus ini digunakan

untuk mencari reliabilitas yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya kuesioner

atau soal bentuk uraian.

Rumus Cronbach’s Alpha :

⌋ [

]

Keterangan :

r :Koefisien reliabilitas instrumen (cronbach alpha)

k :Banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal

: Total varian butir

: Total varian

Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna, jika alpha antara 0,70-

0,90 maka reliabilitas tinggi, jika alpha antara 0,50-0,70 maka reliabilitas

moderat, jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha rendah,

kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliable. Data dianggap reliable

jika nilai alpha berada di atas 0,6 atau 60%. Semakin tinggi nilai koefisien

alpha, semakin konsisten hasil yang diperoleh, sehingga data dapat

dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

40

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data mendiskripsikan teknik analisis apa yang akan digunakan

oleh peneliti, untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan,termasuk

pengujiannya (Sanusi: 2011).Penelitian ini merupakan jenis penelitian statistika

deskriptif. Teknik analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Data yang diperoleh dari kuesioner tertutup diklasifikasikan dan dihitung

persentasehasil jawaban dariresponden.

2. Hasil persentase tersebut dideskripsikan.Sebelumhasil persentase

dideskripsikan langkah yang terlebih dahulu dilakukan adalahsebagai

berikut :

a. Jawaban responden yang menjawab setuju dan sangat setuju dalam setiap

indikator dihitung agar lebih mudah dalam membuat deskripsi dan dalam

menarik kesimpulan.

b. Rata-rata jawaban dalam setiap variabel dihitung.

3. Apabila langkah diatas telah dilakukan,langkah selanjutnya setiap indikator

dan rata-rata jawaban dalam setiap variabel dari hasilperhitungan yang

dilakukan, didiskripsikan dan dianalisis. Kriteria yang digunakan adalah

sebagai berikut :

a. Apabila jawaban responden yang menjawab setuju dan sangat setuju

berjumlah 0% - 20%, maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat sangat

tidak setuju bahwa mereka dapat merasakan adanya peran APBDesa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

41

b. Apabila jawaban responden yang menjawab setuju dan sangat setuju

berjumlah 21% - 40%, maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat tidak

setuju bahwa mereka dapat merasakan adanya peran APBDesa.

c. Apabila jawaban responden yang menjawab setuju dan sangat setuju

berjumlah 41% - 60%, maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat

cukup setuju bahwa mereka dapat merasakan adanya peran APBDesa.

d. Apabila jawaban responden yang menjawab setuju dan sangat setuju

berjumlah 61% - 80%, maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat

setuju bahwa mereka dapat merasakan adanya peran APBDesa.

e. Apabila jawaban responden yang menjawab setuju dan sangat setuju

berjumlah 81% - 100%, maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat

sangat setuju bahwa mereka dapat merasakan adanya peran APBDesa.

4. Selanjutnya untuk mendukung analisis kuesioner, realita yang terjadi di

Desa Gari yang terkait denganperan APBDesa di Desa Gari dideskripsikan.

Dalam mendeskripsikan realita yang terjadi di Desa Gari ini penulis

mengumpulkan data dari wawancara, dokumetasi serta observasi secara

langsung. Hal ini dimaksudkan agar peneliti tidak hanya dapat mengetahui

persepsi masyarakat, namun juga melihat bukti dan alasan masyarakat

dibalik persepsi yang diungkapkan oleh masyarakat.

5. Kesimpulan ditarik dari hasil analisis kuesioner dan realita yang terjadi

terkait dengan peran APBDesa di Desa Gari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

41

BAB IV

GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Visi dan misi Desa Gari

1. Visi

Visi Desa Gari adalah menjadi penyelenggara pemerintahan yang baik

untuk menuju terwujudnya Desa Gari yang mandiri dan sejahtera.

2. Misi

Guna mewujudkan visi tersebut di atas ditetapkan misi Desa Gari sebagai

berikut:

a. Meningkatkan koordinasi perangkat desa dan lembaga desa dalam

pelayanan kepada masyarakat

b. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat di berbagai

bidang

c. Memperkuat nilai-nilai luhur budaya masyarakat sebagai unsur

pemberdayaan masyarakat untuk menuju masyarakat yang mandiri dan

sejahtera

d. Meningkatkan dan memperkuat fungsi dan peran lembaga desa dan

lembaga kemasyarakatan lain yang ada

e. Mewujudkan suasana aman dan kondusif menuju masyarakat mandiri

dan sejahtera

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

42

3. Struktur Organisasi

Gambar 4.1

Strukur Organisasi Desa Gari

Sumber: Arsip pemerintah desa

4. Kelembagaan desa

a. PKK

b. Posyandu

c. Karangtaruna

d. Rukun Tetangga

e. Rukun Warga

f. PAUD

g. LPMD

h. BPD

B. Keadaan Umum Wilayah Desa Gari

1. Letak Wilayah Desa Gari

BPD Kepala desa

Bagian Pemerintahan

Dukuh Bagian

Pembangunan

Bagian Kesejahteraan

Masyarakat

Sekretaris desa

Kepala Urusan Umum

Kepala Urusan Perencanaan

Kepala Urusan Keuangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

43

Desa Gari merupakan salah satu desa di wilayah Kabupaten Gunungkidul

dengan batas-batas sebagai berikut :

a. Sebelah utara Desa Kedung Keris Kecamatan Nglipar

b. Sebelah timur Desa Karang Tengah Kecamatan Wonosari

c. Sebelah selatan Desa Piyaman Kecamatan Wonosari

d. Sebelah barat Desa Gading Kecamatan Playen

2. Luas wilayah Desa Gari adalah 600.25 Ha.

3. Tata guna tanah Desa Gari adalah :

a. Sawah dan ladang : 233.000 Ha

b. Perkantoran : 2.000 Ha

c. Empang : - Ha

d. Permukiman : 113.00 Ha

e. Pekuburan : 16.000 Ha

f. Prasarana umum : 236.25 Ha

4. Sumber Daya Alam :

a. Adanya lahan yang luas dimana dapat dimanfaatkan untuk pertanian,

perkebunan, hutan, lahan peternakan.

b. Adanya air yang lumayan mudah yang sangat bermanfaat untuk perairan

dan perikanan.

5. Orbitasi :

a. Jarak ke Ibukota Kecamatan terdekat : 6 Km

b. Lama tempuh ke Ibukota Kecamatan : 20 Menit

c. Angkutan Pedesaan ke Kota : ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

44

d. Jarak ke Ibukota Kabupaten Terdekat : 6 Km

e. Lama tempuh ke Ibukota Kabupaten : 20 Menit

6. Iklim :

a. Curah Hujan : 200-500 mm/tahun

b. Jumlah Bulan Hujan : 6 bulan

c. Suhu Rata-Rata : 28-33 C

d. Ketinggian dari permukaan laut : 145 meter

7. Karakteristik desa

a. Kultur tradisional

b. Perdagangan dan jasa

C. Bidang Ekonomi

1. Penduduk desa sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan

penambang batu putih. Sedangkan potensi sumber ekonomi Desa Gari

sangat beragam, mulai dari lahan pertanian, batu putih, batu gamping dan

penghasil kayu jati. Adapun potensi sumber alam tersebut adalah :

a. Lahan pertanian

Lahan pertanian yang dimiliki masyarakat Desa Gari adalah sebagian

besar adalah lahan kering atau tadah hujan yang sangat tergantung pada

daur iklim khususnya curah hujan.

b. Pertambangan

Jumlah pertambangan di Desa Gari tersebar di 9 Padukuhan yang sangat

produktif utamanya sebagai bahan baku pembuatan patung. Batu putih

ini biasa oleh warga masyarakat Desa Gari di kirim ke pulau Bali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

45

Pertambangan gamping juga potensi ketiga bagi penduduk Desa Gari,

yang digunakan sebagai bahan baku gamping diwilayah Desa Gari juga.

c. Industri

Sebagian besar industri adalah industri bebasis rumah tangga dan

gamping dari pertambangan batu putih dari masyarakat.

2. Struktur perekonomian desa

a. Perdagangan dan Jasa

Perdagangan

1) Pasar lingkungan : 1 buah 5 kios

2) Pasar kota : - buah - kios

3) Pasar regional : - buah - kios

4) Pasar induk : - buah - kios

5) Toko : 10 buah

6) Warung : 90 buah

7) Kaki lima : 6 buah

8) Supermarket/pasar swalayan : - buah

Jasa

1) Bank : - buah

2) Travel biro (biro perjalanan) : - orang

3) Notaris : - orang

4) Pengacara : - orang

5) Psikolog : - orang

b. Pertanian dan Peternakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

46

Pertanian

Luas tanam menurut komoditas pada tahun ini

1) Padi : 104 Ha 4,5 Ton

2) Jagung : 80 Ha 1,5 Ton

3) Ubi kayu : 205 Ha 7 Ton

4) Ubi jalar : 1 Ha 5 Ton

5) Kacang panjang : - Ha - Ton

6) Kedelai dan kedelai : 94 Ha 2,5 Ton

7) Kubis (kol) : - Ha - Ton

8) Kentang : - Ha - Ton

9) Sawi : - Ha - Ton

10) Tomat : - Ha - Ton

11) Wortel : - Ha - Ton

12) Terong : - Ha - Ton

13) Buncis : - Ha - Ton

14) Lombok : - Ha - Ton

15) Bawang putih : - Ha - Ton

16) Bawang merah : - Ha - Ton

17) Ketimun : - Ha - Ton

Jenis komoditas buah-buahan yang dibudidayakan

1) Pisang : 5 Ha 25 Ton

2) Pepaya : 42 Ha 5,5 Ton

3) Jeruk : - Ha - Ton

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

47

4) Semangka : - Ha - Ton

5) Mangga : 10.5 Ha 10.5 Ton

6) Durian : - Ha - Ton

7) Duku : - Ha - Ton

8) Jambu : - Ha - Ton

9) Rambutan : - Ha - Ton

10) Sirsak : - Ha - Ton

11) Apel : - Ha - Ton

12) Anggur : - Ha - Ton

13) Salak : - Ha - Ton

14) Belimbing : - Ha - Ton

15) Lengkeng : - Ha - Ton

16) Melon : - Ha - Ton

17) Kedondong : - Ha - Ton

18) Alpukat : - Ha - Ton

Peternakan

Jenis populasi ternak

1) Ayam kampung : 2310 Ekor

2) Ayam ras : 6000 Ekor

3) Itik : - Ekor

4) Kambing : 84 Ekor

5) Domba : 30 Ekor

6) Sapi : 800 Ekor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

48

7) Kerbau : - Ekor

8) Kuda : - Ekor

c. Home Industri/Kerajinan

1) Besar : Buah

2) Sedang : 6 Buah

3) Kecil : 15 Buah

4) Rumah tangga : Buah

d. Lembaga-lembaga perekonomian desa

1) Kelompok Tani

2) Kelompok Ternak

3) Kelompok SPP

4) Kelompok UPK BKM

5) Kelompok Perikanan

e. Kemampuan keuangan desa

Untuk keuangan desa berasal dari :

1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)

2) Bantuan dari pihak ketiga yang tidak mengikat

3) Bantuan pemerintah propinsi dan kabupaten

f. Prasarana dan Sarana Ekonomi

1) Belum adanya pasar tradisional yang layak di daerah kelurahan Gari

2) Masih seringnya jalan yang menjadi rusak pada saat musim

penghujan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

49

D. Kondisi Sosial Budaya

1. Kependudukan

a. Jumlah Penduduk : 6216 Jiwa

Laki-laki : 3048 Jiwa

Perempuan : 3168 Jiwa

b. Jumlah Kepala Keluarga : 1967 KK

Laki-laki : 1737 KK

Perempuan : 230 KK

2. Pembagian Wilayah Administrasi

Desa Gari terbagi menjadi 9 Pedukuhan 20 RW dan 48 RTterinci sebagai

berikut :

a. Padukuhan Ngijorejo 2 RW 5 RT

b. Padukuhan Kalidadap 2 RW 6 RT

c. Padukuhan Jatirejo 2 RW 4 RT

d. Padukuhan Gatak 4 RW 9 RT

e. Padukuhan Gari 2 RW 6 RT

f. Padukuhan Gelung 2 RW 4 RT

g. Padukuhan Tegal Rejo 2 RW 4 RT

h. Padukuhan Ngelorejo 2 RW 6 RT

i. Padukuhan Gondangrejo 2 RW 4 RT

3. Kesehatan

a. Derajat kesehatan untuk angka kematian bayi dan ibu relatif kecil,

dikarenakan kader Posyandu dan dokter serta tenaga kesehatan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

50

berada di Desa Gari selalu pro aktif dan peduli terhadap masalah

kesehatan warga.

b. Puskesmas yang berada di wilayah Gari, sangat membantu warga karena

letaknya sangat strategis dan dapat dijangkau dengan mudah oleh seluruh

warga Gari.

4. Kesejahteraan Sosial

a. Pemberdayaan kelembagaan yang ada di Desa Gari.

b. Pemanfaatan lahan kosong.

c. Crash program.

d. Menetapkan sapta usaha tani.

e. Pelatihan/kursus-kursus pertanian.

5. Ketenagakerjaan

Matapencaharian masyarakta Desa Gari adalah sebagai berikut:

Karyawan : 70 Orang

Pegawai Negeri Sipil : 46 Orang

TNI/POLRI : 12 Orang

Swasta : 56 Orang

Wiraswasta/Pedagang : 64 Orang

Tani : 1474 Orang

Pertukangan : 75 Orang

Buruh Tani : 50 Orang

Pensiunan : 53 Orang

Nelayan : - Orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

51

Pemulung : - Orang

Jasa : - Orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

52

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap masyarakat Desa Gari,

maka dapat diketahui karakteristik responden dalam penelitian ini, yaitu :

1. Jumlah Responden

Masyarakat Desa Gari sebanyak 6.216 jiwa. Pengambilan sampel dengan

menggunakan Rumus Frank Lynk sehingga jumlah sampel didapatkan

sebanyak 96 orang.

2. Usia Responden

Berdasarkan usia, maka responden dalam penelitian ini diklasifikasikan

sebagai berikut :

Tabel 5.1 Klasifikasi Responden Menurut Usia

S

u

m

b

e

Sumber : data primer yang diolah

No. Usia Jumlah Persentase

1

2

3

4

5

21 - 30 tahun

31 - 40 tahun

41 - 50 tahun

51 – 60 tahun

>60 tahun

10

14

19

39

14

10,4%

14,6%

19,8%

40,6%

14,6%

Total 96 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

53

Tabel di atas menunjukkan bahwa masyarakat yang terlibat dan

berpartisipasi dalam organisasiDesa Gari didominasi berusia sekitar 51 – 60

tahun sebanyak 40,6%.

3. Jenis Pekerjaan

Berdasarkan jenis pekerjaan, maka responden dalam penelitian ini

diklasifikasikan sebagai berikut :

Tabel 5.2 Klasifikasi Responden Menurut Jenis Pekerjaan

No. Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Tani

PNS

Pensiunan

Wiraswasta

Buruh

Ibu Rumah Tangga

Swasta

Karyawan

Polisi

Dukuh

30

14

10

18

8

1

2

9

1

3

31,3%

14,6%

10,4%

18,8%

8,3%

1,0%

2,1%

9,4%

1,0%

3,1%

Total 96 100%

Sumber : data primer yang diolah

Tabel di atas menunjukkan bahwa jenis pekerjaan masyarakat yang terlibat

dan berpartisipasi dalam organisasi Desa Gari didominasi oleh pekerjaan

Tani sebanyak 31,3%.

4. Pengetahuan tentang APBDesa

Berdasarkan pengetahuan tentang APBDesa, maka responden dalam

penelitian ini diklasifikasikan sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

54

Tabel 5.3 Klasifikasi Responden Menurut Pengetahuan APBDesa

S

u

m

s

Sumber : data primer yang diolah

Tabel di atas menunjukkan bahwa masyarakat Desa Gari sebanyak 62,5%

tidak begitu tahu dan paham tentang APBDesa.

5. Keterlibatan dalam organisasi

Berdasarkan keterlibatan dalam organisasi, maka responden dalam

penelitian ini diklasifikasikan sebagai berikut :

Tabel 5.4 Klasifikasi Responden Menurut Keterlibatan dalam Organisasi

Sumber: data primer yang diolah

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah masyarakat yang paling banyak

terlibat dalam penelitian ini 17% terlibat dalam organisasi PKK.

No. Pengetahuan Jumlah Persentase

1

2

3

Tidak Tahu

Agak Tahu

Tahu

-

60

36

62,5%

37,5%

Total 96 100%

No. Organisasi Jumlah Persentase

1

2

3

4

5

6

7

8

Posyandu

PKK

PAUD

RT

RW

Karang Taruna

LPMD

Lain-lain (BPD, LPMP,

Kelompok Usaha)

14

20

12

18

10

16

10

17

12%

17%

10%

15%

9%

14%

9%

15%

Total 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

55

6. Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, maka responden dalam penelitian ini

diklasifikasikan sebagai berikut :

Tabel 5.5 Klasifikasi Responden Menurut Jenis Kelamin

Sumber: data primer yang diolah

B. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Validitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap kuesioner yang

digunakan dalam penelitian. Karena untuk mengetahui apakah kuesioner

yang digunakan memiliki validitas dan reliabilitas pengukuran yang baik,

sehingga layak digunakan sebagai alat pengambilan data. Uji validitas

digunakan untuk mengukur seberapa jauh suatu alat ukur memiliki tingkat

keakuratan dan konsistensi dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas dari

masing-masing butir pernyataan diketahui dengan mengkorelasikan skor-

skor yang ada pada masing-masing pernyataan dengan skor total. Uji

validitas akan dilakukan menggunakan teknik korelasi product moment.

Kriteria pengambilan keputusan untuk menentukan valid jika r-hitung ≥ r-

tabel (n = 96, df = n-2, r-tabel = 0,201). Jika nilai r-hitung < r-tabel maka

butir instrumen yang dimaksud tidak valid.

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1

2

Laki-laki

Perempuan

50

46

52.08%

47.92%

Total 96 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

56

Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Variabel r-hitung r-tabel Status

Perencanaan APBDesa

A1

A2

A3

A4

0,724

0,746

0,738

0,752

0,201

0,201

0,201

0,201

Valid

Valid

Valid

Valid

Pemenuhan Kebutuhan Dasar

B1

B2

B3

B4

0,746

0,737

0,707

0,736

0,201

0,201

0,201

0,201

Valid

Valid

Valid

Valid

Penguatan Kelembagaan

C1

C2

C3

C4

C5

C6

C7

C8

0,811

0,795

0,782

0,761

0,798

0,756

0,920

0,890

0,201

0,201

0,201

0,201

0,201

0,201

0,201

0,201

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Peningkatan Infrastruktur

D1

D2

D3

D4

0,763

0,797

0,785

0,814

0,201

0,201

0,201

0,201

Valid

Valid

Valid

Valid

Pengembangan Wilayah

Pedesaan

E1

E2

E3

E4

E5

E6

0,769

0,797

0,833

0,786

0,821

0,768

0,201

0,201

0,201

0,201

0,201

0,201

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber : data primer yang diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

57

Berdasarkan hasil uji yang disajikan dalam tabel, tampak bahwa seluruh

item pernyataan memiliki koefisien validitas ≥ 0,201. Dengan demikian

ditinjau dari validitas item pernyataan maka seluruh pernyataan yang

terdapat dalam kuesioner layak digunakan sebagai alat pengumpul data.

2. Reliabilitas

Pengujian reliabilitasinstrumen menggunakan teknik Cronbach”s alpha. Uji

signifikan dilakukan pada taraf signifikan 0,05, artinya instrumen dapat

dikatakan reliable bila nilai alpha lebih besar dari r table product moment

(0,201). Berikut ini hasil analisis data menggunakan teknik Cronbach”s

alpha:

Tabel 5.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Cronbach’s

Alpha

N of Items Status

Perencanaan APBDesa 0,788 5 Reliabel

Pemenuhan Kebutuhan

Dasar

0,790 5 Reliabel

Penguatan Kelembagaan 0,792 9 Reliabel

Peningkatan Infrastruktur

Pedesaan

0,812 5 Reliabel

Pengembangan Wilayah

Pedesaan

0,798 7 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah

Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa setiap instrumenmemiliki

reliabilitas yang memenuhi syarat dan dinyatakan reliabel, karena nilai

Cronbach’s Alpha berada di atas 0,201.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

58

C. Analisis Data

1. Analisis Peranan APBDesa

a. Hasil Tanggapan Responden

Setelah mengadakan penelitian dengan kuesioner tertutup, penulis

memaparkan data hasil penelitian yang diperoleh dari pengumpulan

kuesioneryang disebar pada masyarakatDesa Gari. Berikut hasil data dari

kuesioner yang dikumpulkan :

Tabel 5.8 Hasil Tanggapan Responden

No. Uraian ST

S

%

TS

%

CS

%

S

%

SS

%

Kesim

pulan

(s+ss)

%

Perencanaan APBDesa

1. Masyarakat menge-

tahui APBDesa

setiap tahun yang

dianggarkan oleh

Pemerintah Desa.

89.6 10.4 100.0

2. Masyarakat ber-

partisipasi dalam

musyawarah desa

untuk perencanaan

penyusunan

APBDesa.

2.1 28.1 62.5 7.3 69.8

3. Penyusunan

APBDesa telah

sesuaidengan yang

direncanakan.

22.9 69.8 7.3 77.1

4. Masyarakat menge-

tahui APBDesa telah

dibahas Kepala desa

bersama BPD.

17.7 72.9 9.4 82.3

Pemenuhan Kebutuhan Dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

59

1. Pelaksanaan

APBDesa telah

efektif dengan

pelayanan yang

diberikan pemerintah

desa.

16.7 72.9 10.4 83.3

2. Pelaksanaan ke-

giatan telah di-

laksanakan dengan

efisien dimana biaya

operasional

pemerintah desa

telah memadahi.

1.0 35.4 54.2 9.4 63.6

3. Mutu pelayanan

semakin meningkat

dengan adanya

peningkatan sumber

pendapatan desa.

28.1 65.6 6.3 71.9

4. Alokasi belanja yang

digunakan untuk

operasional BPD

telah memadahi

31.3 55.2 13.5 58.7

Penguatan Kelembagaan

1. Alokasi belanja

untuk lembaga

kemasyarakatan

memadai.

11.5 37.5 51.0 51.0

2. Alokasi belanja

untuk lembaga

pemberdayaan

masyarakat telah

memadahi.

12.6 43.8 43.8 43.8

3. Alokasi untuk biaya

PKK telah

memadahi.

10.4 42.7 47.9 47.9

4. Alokasi belanja

untuk biaya

Posyandu telah

memadahi.

8.3 36.5 56.3 56.3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

60

Tabel 5.8Hasil Tanggapan Responden (Lanjutan)

No. Uraian ST

S

%

TS

%

CS

%

S

%

SS

%

Kesim

pulan

(s+ss)

%

5. Alokasi belanja

untuk biaya PAUD

telah memadahi.

13.5 45.8 41.7 41.7

6. Alokasi belanja

untuk Karangtaruna

telah memadahi.

7.3 55.2 38.5 38.5

7. Alokasi belanja

untuk RT telah

memadahi.

18.8 57.3 25.0 25.0

8. Alokasi belanja

untuk RW telah

memadahi.

18.8 57.3 25.0 25.0

Peningkatan Insfrastruktur Pedesaan

1. Belanja untuk

peningkatan

sarana/prasarana

kantor desa telah

memadahi.

4.2 33.3 52.1 10.4 62.5

2. Belanja untuk

peningkatan

sarana/prasaraba

pertemuan/ Balai

desa telah

memadahi.

5.2 44.8 40.6 9.4 50.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

61

Tabel 5.8 Hasil Tanggapan Responden (Lanjutan)

No. Uraian ST

S

%

TS

%

CS

%

S

%

SS

%

Kesim

pulan

(s+ss)

%

3. Belanja untuk

peningkatan prasaran

jalan telah

memadahi.

2.1 19.8 49.0 5.1 54.1

4. Belanja untuk

peningkatan pra-

sarana pemukiman

telah memadahi.

11.5 37.5 45.8 5.2 50.0

Pengembangan Wilayah Pedesaan

1. APBDesa mem-

berikan

pengembangan

kualitas hidup

masyarakat.

2.1 21.8 68.8 7.3 76.1

2. APBDesa telah

memberikan

peningkatan

kesejahteraan

masyarakat desa.

1.0 37.5 53.2 8.3 61.5

3. APBDesa telah

memberikan

peningkatan

ekonomi masyarakat

desa.

1.1 40.6 47.9 10.4 58.3

4. APBDesa telah

memberikan

perbaikan terhadap

lingkungan

pemukiman

penduduk.

2.1 35.4 51.0 11.5 62.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

62

Tabel 5.8 Hasil Tanggapan Responden (Lanjutan)

No. Uraian ST

S

%

TS

%

CS

%

S

%

SS

%

Kesim

pulan

(s+ss)

%

5. APBDesa telah

dimanfaatkan untuk

pengembangan

wilayah pedesaan.

37.5 47.9 14.6 62.5

6. APBDesa telah

memberikan

peningkatan Sumber

Daya Manusia di

desa.

30.2 54.2 15.6 70.0

Sumber : data primer yang diolah.

b. Analisis Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Berdasarkan hasil tanggapan 96 responden terhadap pelaksanaan

APBDesa Desa Gari dapat dideskripsikan dari tabel hasil tanggapan

responden diatas.

1. Perencanaan APBDesa

Dengan berlakunya beberapa Peraturan Menteri Dalam Negeri

(Permendagri) yang terkait dengan keuangan desa, seperti

Permendagri No. 35 dan 37 Tahun 2007 mengisyaratkan bahwa aparat

pemerintah desa memiliki wewenang dalam merencanakan, mengelola

dan memepertanggungjawabkan keuangannya. Mardiasmo (2009),

mengemukakan elemen manajemen keuangan daerah yang diperlukan

untuk mengontrol kebijakan keuangan daerah tersebut meliputi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

63

akuntabilitas, value for money, kejujuran, transparansi, dan

pengendalian.

Salah satu hal yang penting adalah transparansi. Transparansi

adalah keterbukaan pemerintah dalam membuat kebijakan-kebijakan,

sehingga segala kebijakan dapat diketahui dan diawasi oleh

masyarakat dan pihak yang berwenang. Dalam menciptakan

horizontal accountability antara pemerintah desa dan masyarakatnya

diperlukan transparansi pengelolaan keuangan guna menciptakan

pemerintah desa yang bersih, efektif, efisien, akuntabel dan responsive

terhadap aspirasi dan kepentingan masyarakat.

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang desa

bahwa perencanaan pembangunan desa sebagai satu kesatuan dalam

sistem perencanaan pembangunan daerah kabupaten yang disusun

secara partisipatif oleh pemerintah desa sesuai dengan

kewenangannya dan wajib melibatkan lembaga kemasyarakatan desa.

Dokumen perencanaan desa yang merupakan rencana

program/kegiatan merupakan dasar dari penyusunan APBDesa yang

dilaksanakan secara partisipatif dimana masyarakat mengetahui dan

terlibat dalam penyusunannya. Berdasarkan pertanyaan yang diajukan

kepada responden terkait proses perencanaan APBDesa, responden

berpendapat bahwa 100% masyarakat mengetahui APBDesa yang

dianggarkan oleh pemerintah desa. Namun, dalam hal ini masyarakat

kebanyakan hanya sebatas tahu tentang program kerja pemerintah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

64

saja. Dalam hal rincian anggarannya masyarakat kurang begitu paham.

Beberapa tahun belakangan ini pemerintah Desa Gari menggiatkan

adanya sosialisasi tentangAPBDesa kepada masyarakat baik melalui

Dukuh masing-masing Dusun, maupun kunjungan dari pemerintah

desa secara langsung. Sosialisasi yang dilakukan berupa penjelasan

akan programkerja yang akan dilakukan oleh pemerintah Desa Gari.

Namun terkadang sosialisasi ini tidak menyentuh seluruh lapisan

masyarakat, selain itu sosialisasi merupakan proses transparansi yang

lemah karena proses komunikasinya berlangsung satu arah dari

pemerintah desa untuk memberi tahu informasi dan bahkan hanya

meminta persetujuan dan justifikasi dari warga. Warga masyarakat

tidak memperoleh informasi secara transparan bagaimana keuangan

dikelola, seberapa keuangan desa yang diperoleh dan dibelanjakan.

Hal tersebut menyebabkan kurangnya pengetahuan akan APBDesa.

Kurangnya pengetahuan masyarakat inilahyangmembuat masyarakat

tidak tahu dan tidak paham dengan berapa jumlah Dana Desa dan

dianggarkan untuk apa saja dana desa tersebut.Akibatnya, masyarakat

hanya akan mengeluh apabila kerja pemerintah desa tidak sesuai

dengan harapan masyarakat.

Selain itu 82,3% masyarakat mengetahui APBDesa telah dibahas

Kepala desa bersama BPD. Masyarakat setuju dengan pendapat

tersebut, karena masyarakat sudah mengerti bahwa dalam penyusunan

anggaran akan melibatkan Kepala desa dan BPD, sehingga sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

65

semestinya APBDesa dibahas oleh Kepala desa dan BPD. Hanya

sajadalam proses perencanaan APBDesa, partisipasi masyarakat

belum dikatakan maksimal. Hal ini tampak dari hasil persentase

responden yang hanya berjumlah 69,8%. Partisipasi masyarakat ini

berupa pengajuan usul yang dapat digunakan untuk acuan dalam

penyusunan rencana anggaran. Di salah satu dusun di Desa Gari,

tepatnya di dusun Ngijorejo setaun sekali biasanya akan mengadakan

musyawarah dusun yang melibatkan seluruh warga masyarakat untuk

memusyawarahkan usul-usul dan kebutuhan yang diharapkan

masyarakat. Kenyataanya dusun-dusun di Desa Gari, belum

seluruhnya menerapkan kegiatan seperti ini. Padahal kegiatan

semacam ini dapat membantu pemerintah desa dalam menyusun

APBDesa. Usul-usul dari seluruh masyarakat dapat ditampung kepala

dukuh, dan nantinya akan disampaikan ke pemerintah desa sebagai

acuan penyusunan. Hal ini diharapkan agar musyawarah yang

dilaksanakan dapat menampung seluruh aspirasi masyarakat. Dalam

perencanaan penyusunan APBDesa, tidak semua masyarakat

dilibatkan, namun hanya diwakili oleh tokoh-tokoh masyarakat

maupun pengurus desa, baik ditigkat desa maupun Dusun. Terkadang

orang-orang yang mewakili ini tidak dapat mewakili usulan

masyarakat luas. Padahal usul masyarakat inilah yang akan menjadi

acuan untuk menyusun program kerja pemerintah desa danketerlibatan

masyarakat serta pengetahuan masyarakat sangat penting terutama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

66

sebagai penerima dan pengawas hasil kerja pemerintah desa.

Masyarakat memang tidak dapat dilibatkan seluruhnya dalam proses

penyusunan APBDesa di Desa Gari, namun setidaknya mereka dapat

dilibatkan dengan adanya musyawarah di setiap dusun, seperti yang

dilakukan di dusun Ngijorejo dan mendapatkan sosialisai mengenai

APBDesa yang telah disusun. Masyarakat berpendapat bahwa 77,1 %

penyusunan APBDesa telah sesuai dengan apa yang direncanakan.

Dapat disimpulkan bahwa apa yang direncanakan dan apa yang

diusulkan oleh masyarakat dapat dianggarkan dalam APBDesa, hanya

saja memang belum maksimal. Ada prioritas-prioritas yang lebih

penting yang harus dianggarkan dalam APBDesa, sehingga tidak

semua yang direncanakan dapat dianggarkan dalam APBDesa. Rata-

rata jawaban untuk variabel perencanaan APBDesa adalah 82,3 %,

artinya masyarakat memiliki pendapat bahwa ada peran APBDesa

dalam perencanaan APBDesa.

2. Pemenuhan Kebutuhan Dasar

Terdapat 3 (tiga) lembaga desa yakni Pemerintah Desa (Kepala

desa dan Perangkatnya), Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan

lembaga kemasyarakatan. Setiap lembaga-lembaga tersebut memiliki

kedudukan, tugas dan fungsi yang berbeda. Pemenuhan kebutuhan

dasar atau operasional lembaga pemerintahan desa meliputi

operasional pemerintah desa dan operasional BPD dalam rangka

mendukung penyelenggaraan pemerintah desa dalam meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

67

pelayanan pemerintah desa kepada masyarakat desa dan dilaksanakan

dengan efektif dan efisien.

Hasil dari tanggapan respondenuntuk pemenuhan dasar ini masih

bervariasi. Dari hasil responden, 83,3% responden setuju bahwa

pelaksanaan APBDesa telah efektif dengan pelayanan yang diberikan

pemerintah desa.Dengan adanya anggaran yang dialokasikan untuk

kebutuhan operasional kantor, membuat mutu yang diberikan

pemerintah desa semakin hari semakin efektif dan hasilnya banyak

dirasakan oleh masyarakat. Walaupun masih banyak hal yang

dibutuhkan dalam peningkatan operasional pemerintah seperti yang

tampak dari hasil kuesioner bahwa 63,6 % biaya operasional

pemerintah desa belum memadahi, namun setidaknya fasilitas pokok

yang diperlukan sudah terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan kantor serta

fasilitas pegawai dalam menujang kerja pegawai meningkatkan

kualitas dan semangat kerja pegawai dalam melaksanakan pelayanan

terhadap masyarakat, hal ini tampak dari jumlah persentase 71,9%

masyarakat setuju bahwa ada peningkatan mutu pelayanan walaupun

memang belum maksimal. Hal ini dikarenakan fasilitas yang

dibutuhkan belum semuanya ada. Saat ini pemerintah desa sedang

berencana untuk membuat websitedesa untuk semakin meningkatkan

mutu pelayanan yang digunakan sebagai sarana bagi masyarakat agar

lebih tahu tentang program kerja dan kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah Desa Gari sendiri. Alokasi belanja untuk operasional BPD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

68

belum dapat dikatakan memadahi. Nampak dari hasil kuesiner yang

persentasenya hanya 58,7%. BPD memiliki peran sebagai pengawas,

perencana dan penjembatan antara masyarakat dan pemerintah

desa,dapat dikatakan BPD memiliki peran yang sangat penting. Segala

bentuk operasional BPD baik dalam kegiatan dan insentifnya harus

memadahi sehingga tugas BPD dapat dilaksanakan dengan optimal.

Rata-rata jawaban responden untuk variabel pemenuhan kebutuhan

dasar adalah 69,37%, artinya masyarakat berpendapat peran APBDesa

belum banyak dirasakan dalam pemenuhan kebutuhan dasar.

Anggaran yang dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan dasar masih

kurang.

3. Penguatan Kelembagaan

Di Desa Gari terdapat kelembagaan masyarakat yang dibentuk desa

yang terdiri dari LPMD, PKK, Posyandu, Karang taruna, PAUD, RT

dan RW.Berdasarkan tanggapan masyarakat terhadap penguatan

kelembagaan desa, alokasi belanja yang digunakan masing-masing

lembaga kemasyarakatan di desa didominasi dengan jawaban cukup

dan tidak setuju terlebih terkait alokasi dana untuk RT dan RW hasil

responden hanya sebesar 25%. Dana yang dianggarkan untuk lembaga

kemasyarakatan masih kurang memadahi belum merata ke semua

lembaga masyarakat sehingga peran, tugas dan fungsinya belum dapat

dilaksanakan dengan optimal. Hal ini didukung oleh hasil kuesioner

yang memiliki rata-rata jawaban sebesar 41,15%. Pemerintah desa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

69

sudah berusaha memberikan dana kepada setiap lembaga, namun

karena terbatasnya dana dan masih banyak prioritas lain yang harus

dicukupi terlebih dahulu, maka dana untuk lembaga kemasyarakatan

belum dapat dipenuhi. Hampir setiap tahun alokasi dana untuk

lembaga kemasyarakatan ini stabil bahkan memiliki jumlah yang

sama. Bahkan hanya mencontoh anggaran tahun sebelumnya. Padahal

lembaga kemasyarakat memiliki banyak kegiatan untuk

mengembangkan potensi masyarakat yang membutuhkan dana yang

lebih besar. Saat ini kegiatan yang dilaksanakan oleh beberapa

lembaga kemasyarakatan banyak didanai oleh swadaya

masyarakat.Sementara alokasi untuk RT dan RW tampak begitu

kurang. Kurang disini dikarenakan alokasi dana untuk RW dan RT

seharusnya digunakan untuk biaya administrasi RT dan RW malah

digunakan sebagai gaji, karena lembaga ini tidak mendapatkan alokasi

gaji dari pemerintah desa.

4. Peningkatan Insfrastruktur Pedesaan

Insfrastruktur pedesaan adalah salah satu bagian terpenting dalam

kegiatan pemerintah dan pembangunan. Insfrastruktur adalah hal

nyata yang dapat dirasakan dan dilihat oleh masyarakat awam.

Terlebih insfrastruktur merupakan sarana yang dekat dan paling

dibutuhkan oleh masyarakat. Insfrastruktur yang didanai dari

APBDesa ini terdiri dari sarana/prasarana kantor desa, balai desa,

jalan, pemukiman dan lembaga ekonomi. Rata-rata jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

70

masyarakatmasih berimbang antara jawaban setuju dan tidak

setuju.Rata-rata jawaban responden adalah 54,15%. Dari hasil rata-

rata tersebut dapat terlihat bahwa masyarakat belum banyak

merasakan adanya peran APBDesa dalam peningkatan insfrastrusktur

pedesaan. Peningkatan infrastruktur pedesaan saat ini sedikit

berkembang daripada 5 (lima tahun) yang lalu. Setidaknya kantor desa

dan balai desa telah memiliki fasilitas pokok yang penting dalam

pelaksanaan kegiatan dan dirasa sudah cukup. Hal ini tampak dari

hasil persentase 62,5%. Saat ini, pemerintah Desa Gari sedang dalam

proses memperbaiki insfrastruktur pedesaan, tampak jelas dari

pembangunan balai desa yang saat ini berjalan. Walaupun belum

sempurna, tetapi saat ini pemerintah desa sudah mulai menggiatkan

pembangunan, terlebih kantor desa.Dalam hal peningkatan sarana

balai pertemuan/ balai desa persentasenya 50,0%, artinya memang

untuk peningkatan balai desa masih kurang. Masih banyak balai

pertemuan yang ada di dusun-dusun yang masih belum diperbaiki, dan

fasilitas yang ada belum dapat dikatakan cukup memadahi. Jalan desa

sudah banyak diperbaiki, meskipun ada dibeberapa titik yang masih

membutuhkan perbaikan jalan dan beberapa jalan sudah mengalami

kerusakan. Dari hasil kuesioner persentase yang didapatkan sebanyak

54,1 %. Perbaikan jalan masih dikatakan kurang, banyak jalan yang

rusak akibat banyaknya kendaraan besar pengangkut batu kapur.

Selain itu akses jalan ke ladang yang masih mengalami kerusakan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

71

terlebih saat musim penghujan yang sangat menyulitkan petani dalam

melaksanakan aktivitasnya. Dalam halprasarana pemukiman, masih

banyak warga yang membutuhkan bantuan jambanisasi dan

lantainisasi. Masih banyak rumah kumuh yang ada di Desa Gari.

Bantuan berupa jambanisasi dan lantanisasi belum merata keseluruh

masyarakat. Persentase yang dihasilkan dari kuesioner sejumlah

50,0%, yang berarti belanja untuk prasarana pemukimam memang

belum memadahi karena belum tercukupi dana untuk merealisasikan

bantuan tersebut. Pemerintah desa sebaiknya memperhatikan hal

tersebut untuk masa mendatang tidak hanya memprioritaskan kantor

desa, balai pertemuan dan jalan. Hal ini seperti diungkapkan oleh

Kepala Dukuh Gatak,

“…….saat ini masih banyak masyarakat yang mebutuhkan adanya

lantainisasi dan jambanisasi. Sementara pemerintah desa hanya

menganggarkan jambanisasi untuk 5 (lima) rumah untuk setiap 5

(lima) tahun. Apabila dilihat masih puluhan rumah yang belum

memiliki pemukiman yang layak. Dengan anggaran demikian,

bantuan berupa jambanisasi dan lantainisasi akan membutuhkan

waktu lama untuk merealisasikan ke seluruh warga …”.

5. Pengembangan Wilayah Pedesaan

Pengembangan wilayah pedesaan tidak hanya terlihat dari

pembangunan fisik yang terlihat dan dapat dirasakan, namun bagian

penting lainnya adalah pembangunan non fisik. Pembangunan yang

tercipta oleh dorongan masyarakat setempat dan memiliki jangka

waktu yang lama berupa peningkatan perekonomian, kesejahteraan,

kualitas hidup, perbaikan lingkungan pemukiman dan peningkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

72

sumber daya masyarakat desa. Tanggapan responden cenderung setuju

terhadap pendapat bahwa APBDesa telah memberikan peningkatan

kualitas hidup danpengembangan wilayah dan sumber daya

masyarakat desa.Hanya saja untuk peningkatan ekonomi,

kesejahteraan, dan pemukiman belum dapat dirasakan masyarakat.

Hasil dari tanggapan responden 76,1 % APBDesa memberikan

pengembangan kualitas hidup masyarakat, serta 70,0% masyarakat

berpendapat bahwa APBDesa memberikan peningkatan sumber daya

manusia di desa. Berdasarkan pendapat tersebut disimpulkan bahwa

masyarakat dapat merasakan peran APBDesa dalam kehidupan

mereka terlebih dalam pengembangan kualitas hidup dan sumber daya

masyarakat.

Kualitas hidup masyarakat meningkat dengan adanya peningkatan

sarana kesehatan dan pendidikan, serta adanya alokasi untuk sarana

tersebut. Adanya alokasi dana untuk Posyandu sangat dibutuhkan

untuk membantu memperbaiki kesehatan dan gizi bayi serta kesehatan

manula. Walaupun dana yang dialokasikan belum sepenuhnya

mencukupi, namun setidaknya sudah cukup mampu membantu

kualitas hidup masyarakat yang jauh lebih baik. Pemerintah desa telah

sering membantu masyarakat dengan mengadakan pelatihan UKM,

penyuluhan untuk petani dan peternak, sehingga dapat meningkatkan

hasil dari usaha masyarakat. Sumber daya masyarakat akan jauh lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

73

meningkat menjadi lebih baik. Seperti halnya yang diungkapkan oleh

Lurah Desa Gari,

“Dengan sarana prasarana meningkat terlebih jalan desa yang

diperbaiki mempermudah petani, pedagang, peternak dan pelaku

kegiatan lain dalam melaksanakan aktivitas. Akses mudah, petani

dapat mudah membawa hasil panen, pedagang dapat buka kios

dipinggir jalan, yang otomatis akan meningkatkan ekonomi,

kesejahteraanpun bertambah.”.

Masyarakat belum merasakan adanya peningkatan kesejahteraan

masyarakat desa dengan adanya APBDesa. Hal ini terlihat dari hasil

persentase kuesioner yaitu 61,5%. Di Desa Gari ini memang masih

banyak sekali warga yang dikatakan miskin yang masih membutuhkan

bantuan. Warga masyarakat masih memiliki pikiran yang kolot,

sehingga sulit untuk mengembangkan potensi yang ada yang masih

dapat ditingkatkan. Seperti hasil tambang batu putih yang melimpah

tidak diolah secara maksimal hanya dijual sebagai bahan mentah.

Apabila masyarakat dapat mengolah dengan membuat patung atau

hasil karya yang lebih kreatif, harga jualnya pun pasti akan jauh lebih

tinggi.

Sama halnya dengan peningkatan ekonomi yang belum dirasakan

oleh masyarakat, terlihat dari hasil kuesioner yang hanya berjumlah

58,3%. Masih banyak akses jalan yang rusak, terlebih akses jalan ke

ladang, hal ini mengakibatkan para petani susah untuk membawa hasil

pertaniannya dan menghambat para petani untuk menjual hasil

panennya karena membutuhkan waktu yang lama dalam proses

pengangkutan hasil panen. Sarana angkutan yang belum memadahi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

74

tidak dapat masuk ke desa yang jauh dari akses jalan besar

menyulitkan para petani dalam menjual hasil panenya ke pasar.

Akhirnya, para petani lebih memilih menjualnya ke tetangga disekitar

rumah yang memiliki harga jual rendah. Terkait dengan perbaikan

lingkungan pemukiman penduduk, masyarakat juga belum merasakan

adanya peranan APBDesa, hasil persentase hanya berjumlah 62,5%.

Hal ini diakibatkan karena masih banyak saran pemukiman berupa

lantainisasi dan jambanisasi yang masih banyak dibutuhkan

masyarakat, serta masih banyak rumah kumuh yang tersebar di Desa

Gari. Dari alasan-alasan diatas masyarakat merasa bahwa APBDesa

belum dimanfaatkan secara maksimal untuk pengembangan wilayah

pedesaan, tampak dari hasil kuesioner memiliki persentase 62,5%.

Rata-rata jawaban masyarakat yaitu 65,15%, yang berarti bahwa

masyarakat memang belum merasakan adanya peran APBDesa dalam

pengembangan wilayah pedesaan.

D. Pembahasan

1. Peranan APBDesa terhadap Pengembangan Wilayah

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan APBDesa memliki peran

yang penting dalam Perencanaan APBDesa, Pemenuhan Kebutuhan Dasar,

Penguatan Kelembagaan, Peningkatan Infrastruktur dan Pengembangan

Wilayah Pedesaan sudah dilaksanakan secara efektif di Desa Gari. Namun,

ada beberapa hal yang masih belum tampak atas peningkatan APBDesa.

Partispasi masyarakat, pengetahuan tentang APBDesa, dan peran lembaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

75

kemasyarakatan masih belum optimal. Kerja Pemerintah yang baik

diantaranya diukur dari proses penyusunan dan pertanggungjawaban

APBDesa. Proses pengelolaan APBDesa yang didasarkan pada prinsip

partisipasi, transparansi dan akuntabilitas akan memberikan arti dan nilai

bahwa pemerintahan desa dijalankan dengan baik. APBDesa yang memadai

juga dapat mendorong partisipasi warga lebih luas pada proses-proses

perencanaan dan penganggaran pembangunan.

Selama periode 2010-2014 dana yang masuk ke kas Desa Gari sangatlah

kecil sehingga dalam pelaksanaanya anggaran pun sangat terbatas. Untuk

sarana prasarana kantor dan balai desa hanya diberikan 15% dari APBDesa,

untuk lembaga pemberdayaan desa hanya diberikan dana yang sangat

terbatas untuk setiap tahunnya, dana ini sangat terbatas tidak mencukupi

kebutuhan dan membuat peran dari lembaga pemberdayaan tidak optimal.

Dana desa baru meningkat drastis pada tahun 2015 dimana dibentuk

Undang-undang baru tahun 2014, yang diharapkan dapat mencukupi segala

kebutuhan masyarakat desa. ADD yang meningkat membantu pemerintah

desa dalam menanggulangi kemiskinan, meningkatkan perencanaan dan

penganggaran pembangunan ditingkat desa dan pemberdayaan masyarakat,

meningkatkan pembangunan infrastruktur pedesaan, serta meningkatkan

pelayanan pada masyarakat desa sehingga alokasi APBDesa dapat lebih

maksimal. ADD yang masuk di Desa Gari berkisar kurang lebih Rp

60.000.000,- , sementara tahun 2015 ADD mulai meningkat hingga kurang

lebih Rp 600.000.00,- yang diterima oleh desa. Diharapkan dana tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

76

dapat dimanfaatkan dan tidak hanya mencukupi kebutuhan masyarakat desa

namun juga meningkatkan kesejahteraan aparatur desa sehingga pelayanan

yang diberikan pun semakin meningkat. APBDesa bersumber dari APBD

Kabupaten yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan

keuangan antar desa untuk mendanai kebutuhan kebutuhan desa dalam

rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan

masyarakat. Secara ringkas APBDesa Desa Gari yang telah direalisasikan

sebagai berikut:

Tabel 5.9 Alokasi APBDesa Gari Tahun 2010-2014

Tahun Jumlah (Rp) Peningkatan

2010 391.933.125 -

2011 309.276.460 -21%

2013 366.821.859 -

2014 420.669.300 15%

Sumber : Pertanggungjawaban APBDesa Gari 2010-2014

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa terjadi penurunan

APBDesa tahun 2011 disebabkan karena adanya penurunan Alokasi

Dana Desa dari APBD Kabupaten Gunungkidul. Sementara ditahun

2011, 2013 dan 2014 terus mengalami peningkatan APBDesa. Di tahun

2010 jumlah APBDesa begitu besar diakibatkan karena pendapatan asli

desa begitu besar. Apabila ditinjau dari perkembangan APBDesa dan

realisasinya dibandingkan dengan aspek pengembangan desa yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

77

pemenuhan kebutuhan dasar, penguatan kelembagaan desa dan

peningkatan infrastruktur dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.10 Realisasi Pelaksanaan APBDesa Gari berdasarkan Pemenuhan

Kebutuhan Dasar, Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan

Infrastruktur Tahun 2010-2014

Sumber : Data Primer yang diolah.

Dari tabel tersebut terdapat pengaruh perkembangan APBDesa

terhadap pemenuhan kebutuhan dasar, sementara untuk penguatan

kelembagaan desa dan peningkatan infrastruktur tidak begitu mengikuti

perkembangan APBDesa. Tahun 2011, adanya penurunan APBDesa

karena adanya penurunan dana desa dari Kabupaten Gunungkidul,

sehingga mengakibatkan pemenuhan kebutuhan dasar dan penguatan

kelembagaan bernilai negative, namun peningkatan infrastruktur bernilai

positif. Tahun 2014, pemenuhan kebutuhan dasar dan penguatan

kelembagaan Desa bernilai positif. Hal ini dikarenakan jumlah Alokasi

Dana Desa dari Kabupaten Gunungkidul yang sedikit meningkat dan

Tahun APBDesa Pening

katan

Pemenuhan

Keb. Dasar

Pening

Katan

Penguatan

Kelmbagaan

Desa

Pening

katan

Peningkatan

infrastruktur

Pening

katan

2010 391.933.125 -

285.214.700

- 36.133.425 - 71.965.000 -

2011 309.276.460 -21%

213.870.502

-25% 25.771.000 -29% 74.400.000 3%

2013 366.821.859 - 253.931.000 - 36.874.000 -

79.995.000

-

2014 420.669.300 15% 318.807.000 26% 39.874.000 8%

75.888.000

-5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

78

terdapat bantuan keuangan dari pemerintah, sehingga mengakibatkan

APBDesa bertambah. Sementara peningkatan infrastruktur bernilai

negatif, karena alokasi dibebankan untuk kebutuhan pemenuhan

kebutuhan dasar. Sedangkan APBDesa terhadap Pengembangan Wilayah

di Desa Gari berupa adanya pembangunan lokasi wilayah tertentu dari

sifatnya tidak ada menjadi ada. Adapun pengembangan Desa Gari

meliputi:

Tabel 5.11 Pengembangan Desa Gari

No Peruntukan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Kios Desa

Cor Rabat

Pembangunan pagar bumi kantor Desa

Pembangunan Jalan

Pembangunan gedung PAUD

Pembangunan saluran air

Pembangunan jembatan

Sumber : data primer yang diolah

Pengembangan wilayah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat

Desa Gari. Desa Gari merupakan desa yang memiliki banyak penduduk

berpencaharian sebagai petani maka dibutuhkan pembangunan disektor

pertanian, serta sarana akses jalan yang mudah untuk memudahkan para

petani berladang dan menjual hasil dari pertaniannya.Sarana pra sarana

serta fasilitas pelayanan, dapat mencerminkan efisiensi dan efektifitas

APBDesa. Tampak dari hasil anggaran tahun 2010-2014 tersebut berupa

pembangunan fisik, seperti rehab kantor, kios desa, pembangunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

79

jembatan dan pembangunan perbaikan sarana jalan desa. Selain

pembangunan fisik, pembangunan non fisik yang sangat positif dirasakan

oleh masyarakat adalah berupa pelayanan pemerintah desa yang semakin

baik, peningkatan peran lembaga pemberdayaan (PKK,LPMD,RT/RW,

Karangtaruna), peningkatan kesehatan melalui Posyandu, serta saat ini

pemerintah desa sedang gencar meningkatkan kemampuan kerja

aparatur desa dalam mengelola keuangan desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

80

BAB VI

PENUTUP

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa

APBDesa adalah instrumen yang penting yang sangat menentukan dalam

rangka perwujudan tata pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang

lebih baik. Perwujudan tata pemerintahan yang baik nampak terlihat dari

proses perencanaan APBDesa dan peningkatan pelayanan pemerintah desa.

Pelaksanaan pembangunan yang baik dilihat dari peningkatan

kesejateraansosial dan ekonomi sertapeningkatan insfrastruktur. Secara rinci

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Masyarakat berpendapat peran APBDesa dalam proses perencanaan

APBDesa masih kurang dan masih belum dirasakan oleh masyarakat

luas.Dalam proses perencanaannya, masyarakat mengetahui APBDesa

hanya saja tidak detail. Pengetahuan mereka hanya sebatas program kerja

pemerintah desa. Masyarakat juga masih belum banyak terlibat dalam

proses perencanaan APBDesa. Kurangnya pengetahuan akan anggaran

menimbulkan banyaknya keluhan dari masyarakat luas yang tidak tahu

prioritas anggarannya untuk apa saja. Sementara keluhan dan usul tidak

dapat tersampaikan karena partisipasi masyarakat kurang dilibatkan dalam

proses perencanaan penyusunananggaran, akibatnya realisasi anggaran tidak

sesuai dengan harapan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

81

2. Masyarakat berpendapat bahwa APBDesa berperan dalam memenuhi

kebutuhan dasar. Dengan adanya anggaran untuk kebutuhan dasar dapat

membuat pelayanan yang diberikan pemerintah desa lebih efektif. Fasilitas

pokok pelayanan serta adanya insentif untuk aparatur desa yang

dialokasikan dalam APBDesa membuat aparatur desa lebih bersemangat

melakukan pelayanan kepada masyarakat. Hanya saja biaya operasional

BPD belum dikatakan cukup memadahi, sehingga kerja BPD belum

maksimal.

3. Masyarakat berpendapat bahwa peran lembaga kemasyarakatan belum

sesuai dengan yang diharapkan.Peran APBDesa masih dirasa kurang untuk

mencukupi segala bentuk kegiatan lembaga kemasyarakatan.Pengalokasian

dana masih belum mencukupi kebutuhanlembaga kemasyarakatan desa.

Kegiatan lembaga desa masih banyak didanai oleh swadaya masyarakat.

4. Masyarakat berpendapat bahwa mereka merasakan ada peranan APBDesa

dalam peningkatan insfrastruktur pedesaan, hanya saja belum berperan

secara maksimal karena masih banyak fasilitas yang jauh dari harapan

masyarakat.Dalam hal peningkatan insfrasruktur pedesaanmasih banyak

fasilitas jalan, balai desa, dan pemukiman yang belum sesuai dengan

harapan masyarakat. Peningkatan insfrastruktur masih dirasa kurang terlebih

untuk fasilitas jalan yang dibeberapa titik mengalami kerusakan serta

insfrastruktur pemukiman yang belum merata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

82

5. Masyarakat berpendapat bahwa APBDesa memiliki peranan dalam

pengembangan wilayah pedesaan.Dalam pengembangan wilayah pedesaan,

APBDesa dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan sumber daya

manusia. Adanya alokasi untuk posyandu dapat meningkatkan kualitas

hidup masyarakat serta perbaikan kesehatan bayi dan manula. Adanya

penyuluhan dan pelatihan bagi ukm dan para petani dapat meningkatkan

sumber daya manusia. Masyarakat dapat mengembangkan potensi lokal di

Desa Gari dengan meningkatakan kualitas dan meningkatkan harga jual

produk yang dihasilkan.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Persepsi responden dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan akan

APBDesa. Dari 96 responden, responden yang tahu tentang APBDesa terdiri

dari 36 orang, sementara yang agak tahu terdiri dari 60 orang.

2. Persepsi responden dapat dipengaruhi oleh jenis kelaminnya. Dalam

penelitian ini jumlah laki-laki lebih dominan daripada jumlah wanita.

C. Saran

1. Saran untuk Desa Gari

a. Saat ini pemerintah Desa Gari sedang dalam transisi penerapan Undang-

undang baru yaitu Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 yang disertai

dengan kebijakan peningkatan ADD. Dalam rangka menjalankan

kebijakan baru tersebut, sebaiknyapemerintahdesa menyiapkan aparatur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

83

desa agar lebih siap dalam pengelolaan keuangan. Untuk mempersiapkan

hal tersebut, akan lebih baik apabila didukung dengan melakukan

pelatian manajemen pengelolaan keuangan.

b. Dari hasil analisis, belum seluruh masyarakat berpartisipasi dalam proses

perencanaan penyusunan APBDesa. Sebaiknyapemerintah desa lebih

melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi menyapaikan usulan rencana

penyusunan APBDesa agar sesuai dengan apa yang diinginkan dan

dibutuhkan masyarakat.

c. Melihat peran penting lembaga kemasyarakat untuk menampung aspirasi

masyarakat, hendaknya pemerintah desa mengalokasikan dana yang

cukup dan merata, agar kerja dari setiap lembaga lebih optimal. Saat ini

lembaga desa yang ada di Desa Gari masih kekurangan dana, dan

kegiatannya masih membutuhkan dana swadaya dari masyarakat.

d. Sejauh ini masyarakat tidak begitu paham dengan pos-pos anggaran dan

realisasi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah desa. Masyarakat

hanya sekedar tahu program kerja yang akan dilakukan oleh pemerintah

desa. Sebaiknyapemerintah desa lebih transparan terhadap masyarakat,

bagaimana anggaran tersebut digunakan, berapa jumlah anggaran, dan

pertanggungjawaban atas anggaran tersebut, sehingga masyarakat dapat

mengawasi kerja pemerintah desa.

2. Saran untuk penelitian selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya diharapkan memilih responden yang memiliki

pemahaman tentang APBDesa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

84

b. Peneliti selanjutnya diharapkan memperoleh jawaban dari responden

dengan jumlah jenis kelamin pria dan jumlah jenis kelamin wanita yang

seimbang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

85

DAFTAR PUSTAKA

Abdussakur. 2012. ”Implementasi Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Desa (APBDesa) di Wilayah Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu

Sungai Tengah Provinsi Kalimantan Selatan”.Jurnal Ilmu Politik dan

Pemerintahan Lokal. Universitas Lambung Mangkurat.

Basri, Yuswar Zainul, Subri, Mulyadi. 2006. “Keuangan Negara dan Analisis

Kebijakan Utang Luar Negeri”. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program

SPSS”.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Husein, Umar. 2005. “Metode Penelitian”. Jakarta : Salemba empat.

Kuncoro, Mudrajad. 2010. “Masalah, Kebijakan, dan Politik, Ekonomika

Pembangunan”. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mahsum, Mohamad, Firma Sulistyowati dan Albertus Andre Purwanugraha.

2010. “Akuntansi Sektor Publik Edisi 3”. Yogyakarta: BPFE.

Mardiasmo. 2009. “Akuntansi Sektor Publik”. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Ulum, Ihyaul. 2008. “Akuntansi Sektor Publik”. Malang: Penerbit UMM Press.

Republik Indonesia. 2004. UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Desa. Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004, Nomor 4437. Jakarta. Sekretariat

Negara.

Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah nomor 72 tahun 2005 tentang

Desa. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587. Jakarta.

Sekretariat Negara.

Republik Indonesia. 2014. Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa. Berita Negara Republik Indonesia

Nomor 2093. Jakarta. Sekretariat Negara.

Republik Indonesia. 2015. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015 tentang Prioritas

penggunaan Dana Desa untuk pembangunan Desa. Berita NegaraRepublik

IndonesiaTahun 2015, Nomor 297. Jakarta. Sekretariat Negara.

Ridwan dan Sunarto. 2009. “Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan,

Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis”. Bandung : Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

86

Rosalinda LPD, Okta. 2014. “Pengeloalaan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam

Menunjang Pembangunan Pedesaan”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB.

Universitas Brawijaya Malang.

Sanusi, Anwar. 2011. “Metode Penelitian Bisnis”. Jakarta: Salemba Empat.

Siburian, Edita D.B. Erlina dan Rujiman.2014. “Peranan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Desa dalam Pengembangan Wilayah Pedesaan di Kabupaten

Serdang Bedagai”. Jurnal Ekonom. Universitas Sumatera Utara.

Sugiarto. 2001. “Teknik Sampling”. Jakarta: PT. Gramedia.

Sugiyono. 2012. ”Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D”. Bandung:

Alfabeta.

Wresniwiro. 2014. “Membangun Republik Desa”. Jakarta: Visimedia.

Wasistiono, Sadu. 2006. ”Memahami Asas Tugas Pembantuan”. Indonesia:

Fokusmedia.

Yuni, Arie dan Very. 2011. “Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

(APBDesa) dalam menunjang pembangunan Desa di Desa Betelen

Kecamatan Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara”. Jurnal Administrasi

Publik. Universitas Sam Ratulangi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

87

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

88

LAMPIRAN 1. KUESIONER

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

89

LAMPIRAN 1. KUESIONER (LANJUTAN)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

90

LAMPIRAN 1. KUESIONER (LANJUTAN)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

91

LAMPIRAN 2 . UJI VALIDITAS

1. Variabel A ( Perencanaan APBDesa)

2. Variabel B (Pemenuhan Kebutuhan Dasar)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

92

LAMPIRAN 2 . UJI VALIDITAS (Lanjutan)

3. Variabel C (Penguatan Kelembagaan)

4. Variabel D (Peningkatan Insfrastruktur Pedesaan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

93

LAMPIRAN 2 . UJI VALIDITAS (Lanjutan)

5. Variabel E (Pengembangan Wilayah Pedesaan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

94

LAMPIRAN 3. UJI REALIBILITAS

1. Variabel A ( Perencanaan APBDesa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

95

LAMPIRAN 3. UJI REALIBILITAS (LANJUTAN)

2. Variabel B (Pemenuhan Kebutuhan Dasar)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

96

LAMPIRAN 3. UJI REALIBILITAS (LANJUTAN)

3. Variabel C (Penguatan Kelembagaan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

97

LAMPIRAN 3. UJI REALIBILITAS (LANJUTAN)

4. Variabel D (Peningkatan Insfrastruktur Pedesaan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

98

LAMPIRAN 3. UJI REALIBILITAS (LANJUTAN)

5. Variabel E (Pengembangan Wilayah Pedesaan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

99

LAMPIRAN 4. Perdes Gari Nomor 05 Tahun 2011 Tentang

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBDes TA 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

100

LAMPIRAN 4. Perdes Gari Nomor 05 Tahun 2011 Tentang

PertanggungjawabanPelaksanaan APBDes TA 2010 (LANJUTAN)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

101

LAMPIRAN 5. Perdes Gari Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pertanggungjawaban

Pelaksanaan APBDes TA 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

LAMPIRAN 5. Perdes Gari Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pertanggungjawaban

Pelaksanaan APBDes TA 2011(LANJUTAN)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

103

LAMPIRAN 5. Perdes Gari Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pertanggungjawaban

Pelaksanaan APBDes TA 2011(LANJUTAN)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

104

LAMPIRAN 6. Perdes Gari Nomor 06 Tahun 2013 Tentang Pertanggungjawaban

Pelaksanaan APBDes TA 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

LAMPIRAN 6. Perdes Gari Nomor 06 Tahun 2013 Tentang Pertanggungjawaban

Pelaksanaan APBDes TA 2013 (LANJUTAN)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

106

LAMPIRAN 6. Perdes Gari Nomor 06 Tahun 2013 Tentang Pertanggungjawaban

Pelaksanaan APBDes TA 2013 (LANJUTAN)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

107

LAMPIRAN 6. Perdes Gari Nomor 06 Tahun 2013 Tentang Pertanggungjawaban

Pelaksanaan APBDes TA 2013 (LANJUTAN)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

108

LAMPIRAN 6. Perdes Gari Nomor 06 Tahun 2013 Tentang Pertanggungjawaban

Pelaksanaan APBDes TA 2013 (LANJUTAN)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

109

LAMPIRAN 7. Perdes Gari Nomor 04 Tahun 2015 Tentang Pertanggungjawaban

Pelaksanaan APBDes TA 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

110

LAMPIRAN 7. Perdes Gari Nomor 04 Tahun 2015 Tentang Pertanggungjawaban

Pelaksanaan APBDes TA 2014 (LANJUTAN)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

111

LAMPIRAN 8. `Review RPJMDes Desa Gari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

112

LAMPIRAN 8. Review RPJMDesa GARI (LANJUTAN)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

113

LAMPIRAN 8. Review RPJMDesa GARI (LANJUTAN)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

114

LAMPIRAN 8. Review RPJMDesa GARI (LANJUTAN)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

115

LAMPIRAN 8. Review RPJMDesa GARI (LANJUTAN)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

116

LAMPIRAN 9. Peraturan Kepala desa Gari Nomor 05 Tahun 2013 Tentang

RKPDes Tahun 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

117

LAMPIRAN 9. Peraturan Kepala desa Gari Nomor 05 Tahun 2013 Tentang

RKPDes Tahun 2014 (LANJUTAN)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

118

LAMPIRAN 9. Peraturan Kepala Desa Gari Nomor 05 Tahun 2013 Tentang

RKPDes Tahun 2014 (LANJUTAN)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

119

LAMPIRAN 10. Rancangan Peraturan Desa Gari

RANCANGAN PERATURAN DESAGARI

NOMOR 02 TAHUN 2012

TENTANG

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

TAHUN ANGGARAN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang : a. bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Gari Tahun Anggaran 2012

perlu telah ditetapkan dengan Peraturan Desa Nomor 02 Tahun 2012;

b. Bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun 2012 telah disetujui

bersama antara Pemerintah Desa dan BPD ;

c. bahwa atas dasar pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan

huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Desa tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2012.

Mengingat : 1.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta jo

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 1950 No. 44) jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun

1950 tentang Penetapan Mulai berlakunya Undang-Undang Tahun 1950

Nomor 12, 13, 14 dan 15 dari hal Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten

dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan

Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

1950 Nomor 59);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun

2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,

Tambahan Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 4844);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

120

Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Desa;

5. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 17 Tahun 2006

tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja

Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul

Tahun 2006 Nomor 4 Seri E);

6. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 18 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah

Kabupaten Gunungkidul Tahun 2006 Nomor 5 Seri E);

7. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Keuangan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2006

Nomor 9 Seri E);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 18 Tahun 2011 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul tahun

anggaran 2012;

9. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 03 Tahun 2008 tentang Pedoman

Pelaksanaan Bagi Hasil Pajak Bumi Dan Bangunan, Pajak Daerah, dan

Retribusi Daerah;

10. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pedoman

Pengelolaan Kekayaan Desa;

11. Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 75/KPTS/2011 tentang Penetapan

Besarnya ADD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011

12. Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 152 /KPTS/2011 tentang

Penetapan Besarnya Bagi Hasil Pajak Bumi Dan Bangunan, Pajak Daerah,

dan Retribusi Daerah bagi desa-desa Kabupaten Gunungkidul;

13. Peraturan Desa Nomor 04 tentang Pengelolaan Kekayaan Desa Tahun

Anggaran 2011;

14. Peraturan Desa Nomor 03 Tahun 2011 tentang Pungutan Desa Tahun

Anggaran 2011;

16. Keputusan Kepala desa Nomor 01/KPTS/2011 tentang Rencana Kerja

Pembangunan Desa Tahun Anggaran 2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

121

KEPALA DESAGARI

Dengan Persetujuan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA GARI

dan

KEPALA DESA GARI

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

TAHUN ANGGARAN 2012

Pasal 1

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggran 2012 sebagai berikut :

1. Pendapatan : Rp .

323.093.300,00

2. Belanja :

a. Langsung : Rp. 114.388.500,00

b. Tidak Langsung : Rp. 208.704.800,00+

Jumlah Rp. 323.093.300,00-

(Defisit/Surplus Rp 0,00

3. Pembiayaan :

a. Penerimaan :

1) Semula : Rp. 10.440.000,00

2) Pengeluaran : Rp. 10.440.000,00

Pembiayaan Netto : Rp. 0,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN ANGGARAN … · i persepsi masyarakat terhadap peranan anggaran pendapatan dan belanja desa (apbdesa) dalam perencanaan apbdesa, penguatan kelembagaan,

122

Pasal 2

Penjabaran Perubahan APBDesa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum

dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Desa

ini.

Pasal 3

Kepala desa dapat menetapkan Peraturan Kepala desa dan atau Keputusan Kepala

desa guna pelaksanaan Peraturan Desa ini.

Pasal 4

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini

dalam Lembaran Desa dengan diumumkan/disosialisasikan kepada masyarakat.

Ditetapkan di Gari

pada tanggal ,31 Januari 2012

KEPALA DESA,

KADARISMAN, S.Sos

Diundangkan di Gari

pada tanggal ...................................

SEKRETARIS DESA,

WASGIYO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI