Persepsi Masyarakat Tentang Perawat

10
 Persepsi Masyarakat Tentang Peran Perawat Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo Surabaya Nama: S amsul A Arsad NIM: !"#"#$"#"! A%ST&AK  Persepsi positif tentang kinerja perawat dalam menjalankan peran perawat akan men ingkat kan motiva si mas ya rakat unt uk ber kun jung ke pus kes ma s. Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi masyarakat tentang peran perawat  puskesmas. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana dengan  pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner kepada 96 pen gunjun g pus kes ma s di Kel ura han Klam pis Nga sem dengan teknik pur pos ive sampling. asil menunjukkan bahwa sebanyak !!"#$ responden memiliki persepsi  positif tentang peran perawat secara keseluruhan. %engan demikian" persepsi masy arakat hampir seimbang karena selisih perset asi antar a perse psi baik dan buruk hanya &'"(. Kata kunci) peran perawat" persepsi" puskesmas P'NDA()*)AN Profesi keperawatan me rupa ka n pr of esi yang pe nt ing da lam bi da ng ke seha ta n" karena  perawat mengetahui kondisi pasien selama #( jam penuh. *ugas perawat  juga langsung bersentuhan dengan klien " seperti memenuhi kebut uhan dasar berupa kebersihan diri" makan" istirahat" dan lain+lain. ,erdasa rkan Pusat %ata dan -nf ormasi Pusda tin/ Kemente ria n Kesehatan 0- *ahun #'&'" terdapat &6'.'1( jumlah perawat dan jumlah dokter sekitar #!.222 orang. 3umlah  perawat yang cukup banyak tentu  perlu diimbangi dengan lahan kerja yang memad ai. Perawat dapat  bekerja di berbagai wilayah dan instansi " baik inst ansi peme ri nt ah ma upun swast a. 0uma h sakit dan  pusat kesehatan masyarakat puskesmas/ adalah contoh area kerja  perawat yang paling sering dijumpai sehari+ har i. Khususn ya puskesmas ya ng dapat dij umpai masy arak at di  berbagai wilayah mulai dari tingkat kelurahan. Pusat kesehatan masy arakat puskesmas/ merupakan garda terdepan pelayanan kesehatan ma sy ar akat . a l ini di seba bk an karena puskesmas meru pakan suatu kes atuan org ani sasi yang dib ent uk  pemerintah di tingkat terendah yaitu ke lu raha n. Pe ne mp at an wi la yah  puskesmas tersebut membuat setiap ma syar akat da pa t de ng an mu da h menggunakan fasilitas kesehatan ini. Pe mbagia n wila yah pu skes mas

Transcript of Persepsi Masyarakat Tentang Perawat

7/21/2019 Persepsi Masyarakat Tentang Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/persepsi-masyarakat-tentang-perawat 1/10

Persepsi Masyarakat Tentang Peran Perawat

Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas Klampis Ngasem

Kecamatan Sukolilo Surabaya

Nama: Samsul A Arsad

NIM: !"#"#$"#"!

A%ST&AK  

Persepsi positif tentang kinerja perawat dalam menjalankan peran perawat akanmeningkatkan motivasi masyarakat untuk berkunjung ke puskesmas. Penelitian ini

 bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi masyarakat tentang peran perawat

 puskesmas. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana dengan

 pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner kepada

96 pengunjung puskesmas di Kelurahan Klampis Ngasem dengan teknik purposive

sampling. asil menunjukkan bahwa sebanyak !!"#$ responden memiliki persepsi

 positif tentang peran perawat secara keseluruhan. %engan demikian" persepsi

masyarakat hampir seimbang karena selisih persetasi antara persepsi baik dan buruk 

hanya &'"(.

Kata kunci) peran perawat" persepsi" puskesmas

P'NDA()*)AN

Profesi keperawatan

merupakan profesi yang penting

dalam bidang kesehatan" karena

 perawat mengetahui kondisi pasien

selama #( jam penuh. *ugas perawat

 juga langsung bersentuhan dengan

klien" seperti memenuhi kebutuhandasar berupa kebersihan diri" makan"

istirahat" dan lain+lain. 

,erdasarkan Pusat %ata dan

-nformasi Pusdatin/ Kementerian

Kesehatan 0- *ahun #'&'" terdapat

&6'.'1( jumlah perawat dan jumlah

dokter sekitar #!.222 orang. 3umlah

 perawat yang cukup banyak tentu

 perlu diimbangi dengan lahan kerja

yang memadai. Perawat dapat

 bekerja di berbagai wilayah dan

instansi" baik instansi pemerintah

maupun swasta. 0umah sakit dan

 pusat kesehatan masyarakat

puskesmas/ adalah contoh area kerja

 perawat yang paling sering dijumpai

sehari+hari. Khususnya puskesmas

yang dapat dijumpai masyarakat di

 berbagai wilayah mulai dari tingkat

kelurahan. Pusat kesehatanmasyarakat puskesmas/ merupakan

garda terdepan pelayanan kesehatan

masyarakat. al ini disebabkan

karena puskesmas merupakan suatu

kesatuan organisasi yang dibentuk 

 pemerintah di tingkat terendah yaitu

kelurahan. Penempatan wilayah

 puskesmas tersebut membuat setiap

masyarakat dapat dengan mudah

menggunakan fasilitas kesehatan ini.

Pembagian wilayah puskesmas

7/21/2019 Persepsi Masyarakat Tentang Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/persepsi-masyarakat-tentang-perawat 2/10

dimulai dari kelurahan" kecamatan"

 puskesmas induk" sampai puskesmas

keliling.Perawat sebagai salah satu

tenaga kesehatan di puskesmas

memiliki berbagai peran.

Kementerian Kesehatan -ndonesia

menyebutkan idealnya terdapat &#

 peran perawat puskesmas %epkes"

#''(/. Namun" karena terbatasnya

 pengetahuan dan pendidikan yang

masih rendah" pemerintah

menetapkan hanya enam peran yang

wajib dijalankan perawat puskesmasyaitu pemberi asuhan keperawatan

care provider/" penemu kasus"

 pendidik kesehatan" koordinator dan

kolaborator" konselor" dan sebagai

 panutan %epkes" #''(/.

4nam peran utama perawat

 puskesmas yaitu sebagai care

 provider" penemu kasus" pendidik 

kesehatan" koordinator dan

kolaborator" konselor" dan panutan

role model/ tentu harus dijalankan

oleh setiap perawat yang bekerja di

 puskesmas. Pada kenyataannya"

keterbatasan jumlah perawat

 puskesmas yang rata+rata sekitar dua

sampai lima orang di setiap

 puskesmas menjadi salah satu

 penyebab penerapan peran yang

dijalankan masih kurang optimal.

5ementara dengan penerapan peran

 perawat yang optimal akanmeningkatkan tercapainya kualitas

 pelayanan kesehatan yang baik di

 puskesmas" sehingga akan

meningkatkan tercapainya

masyarakat -ndonesia yang sehat.

5alah satu faktor yang

mendorong masyarakat berobat ke

 pusat kesehatan masyarakat adalah

 pandangan atau pendapat yang

 positif terhadap pelayanan

 puskesmas secara keseluruhan.

Pandangan terhadap kesehatan akan

mempengaruhi masyarakat dalam

memilih pengobatan yang akandilakukan. Pandangan atau persepsi

masyarakat yang positif terhadap

 puskesmas akan meningkatkan

 jumlah pengunjung yang datang.

Persepsi tersebut meliputi persepsi

 baik mengenai perawat puskesmas

yang telah menjalankan perannya

selama pengunjung menerima

 pelayanan keperawatan.

Persepsi yang positif tentang

 peran perawat akan memberikangambaran mengenai kinerja perawat

 berdasarkan perannya serta

meningkatkan minat masyarakat

 berkunjung ke puskesmas.

5edangkan persepsi negatif 

menunjukkan penerapan peran

 perawat perlu ditingkatkan" sehingga

tercapainya tujuan pelayanan

kesehatan. Puskesmas Kelurahan

Klampis Ngasem sebagai salah satu

 puskesmas di Kecamatan 5ukolilo

5urabaya menjadi tempat penelitian

karena belum adanya penelitian

terkait hal ini dan lokasi yang

 berdekatan dengan kantor kelurahan"

mudah diakses" serta selalu ramai

dikunjungi masyarakat. leh karena

itu" peneliti ingin mengetahui

gambaran persepsi masyarakat

tentang peran perawat puskesmas di

Kelurahan Klampis NgasemKecamatan 5ukolilo 5urabaya.

M'T+D' P'N'*ITIAN  Penelitian ini menggunakan

desain deskriptif sederhana" yang

 bertujuan mendapatkan gambaran

tentang persepsi masyarakat tentang

 peran perawat puskesmas di Kelurahan

Kelurahan Klampis Ngasem 5ukolilo

5urabaya"

Penelitian ini dilaksanakan pada

 bulan ktober #'&2 di Puskesmas

7/21/2019 Persepsi Masyarakat Tentang Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/persepsi-masyarakat-tentang-perawat 3/10

Klampis Ngasem Kecamatan 5ukolilo

5urabaya.

Populasi dalam penelitian iniadalah dewasa pria ataupun wanita

yang pernah mengunjungi puskesmas

Kelurahan Klampis Ngasem.5ampel ditentukan dengan rumus

deskriptif kategorik Snedecor &

Cochran Notoatmodjo" #'&'/ untuk 

 perkiraan rata+rata sampel yang

dibutuhkan dalam penelitian ini. 0umus

untuk menghitung jumlah sampel

adalah)

  n 7 Ƶ8#P

  d#

Keterangan)

n ) jumlah sampel

Ƶ8 ) deviasi normal standar 9!$

&"96/

P ) proporsi kejadian !'$/

) &+P &+!'$/

d ) akurasi daya proporsi &'$/

3adi" sampel minimal yang akan

diteliti adalah

n 7 8Ƶ #P

  d

#

n 7 &"96/#'"!/'"!/

  '.&/#

n 7 2":(&6/ '"#!/

  '"'&

n 7 96"'(

Peneliti memperoleh rata+rata

sampel yang akan diteliti berjumlah 96

orang.

-nstrument penelitian

menggunakan kuesioner yang berisi

 pernyataan disusun dalam bentuk 

 pilihan 5kala ;ikert yaitu *idak Pernah *P/" Kadang+kadang KK/"

5ering 5r/" 5elalu 5l/.

Penelitian ini menggunakan

analisis univariat untuk mengetahui

gambaran persepsi masyarakat.

(ASI* DAN P'M%A(ASANasil penelitian juga

menunjukkan bahwa jenis kelamin

responden didominasi oleh perempuan

yaitu sebanyak 6'"($. Karakter  perempuan cenderung mudah

menerima pelayanan yang diberikan

 puskesmas" dan karakter merupakan

faktor fungsional yang mempengaruhi persepsi 5obur" #''2/. 5elain itu"

sebagian besar responden berpendidikan

5ekolah %asar 5%/ sampai 5ekolah

Menengah Pertama 5MP/ yaitu

sebanyak ((":$. Pendidikan

 berpengaruh terhadap pengetahuan

responden Notoatmojo" #'&'/" dan

 pengetahuan akan mempengaruhi

responden dalam menilai pelayanan

keperawatan yang diterima. 5elain itu"

mayoritas responden bekerja sebagai -bu

0umah *angga -0*/ yaitu sebanyak (9$. al ini karena mayoritas

 pengunjung puskesmas berjenis

kelamin perempuan dan bekerja sebagai

-0*.

Karakteristik selanjutnya adalah

usia. Mayoritas responden berada

 pada usia dewasa tengah ('+!9 tahun/

yaitu sebanyak !9"($. al ini sejalan

dengan usia mayoritas masyarakat Kota

5ukolilo 5urabaya yang berada pada

rentang usia dewasa. 5esuai dengan

faktor personal yang mempengaruhi persepsi yaitu pengalaman 5obur"

#''2/" hal ini menunjukkan bahwa usia

dewasa tengah memiliki pengalaman

yang lebih banyak dibandingkan usia

dewasa muda karena seiring berjalannya

waktu maka pengalaman yang diperoleh

individu akan semakin banyak.

Pengalaman tersebut akan

mempengaruhi persepsi individu

terhadap pelayanan keperawatan yang

diterima di puskesmas.

asil penelitian menunjukkan

 bahwa dari 96 responden" !!"#$

memiliki persepsi yang positif 

terhadap peran perawat puskemas

secara umum. 5edangkan yang

memiliki persepsi yang negatif 

sebanyak ((":$. 5elisih persentase

yang tidak terlalu besar antara

 persepsi positif dan negatif 

menunjukkan bahwa pendapat

responden hampir sama. asil ini

sejalan dengan penelitian Nurjanah

7/21/2019 Persepsi Masyarakat Tentang Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/persepsi-masyarakat-tentang-perawat 4/10

#''2/ mengenai persepsi pasien

terhadap pelayanan kesehatan di

 puskesmas kecamatan <ambir" dimana::$ pasien memiliki persepsi positif 

positif/ terhadap pelayanan yang

diberikan oleh perawat. Nilai tertinggi

 pada pelayanan yang diberikan oleh

 perawat yaitu 92$ untuk kesediaan

mendengarkan keluhan" dan 1:$ untuk 

keramahan.

5elisih persepsi yang positif 

dan negatif sangat tipis yaitu &'"($.

Perbedaan ini menunjukkan bahwa

 persepsi masyarakat hampir sama.

,ahkan belum dapat dikatakan persepsi masyarakat sepenuhnya

 positif karena persepsi yang positif lebih

terlihat pada persentase lebih dari 6'$.

leh karena itu" perawat perlu terus

mengoptimalkan penerapan perannya

selama ini agar persepsi positif 

masyarakat semakin meningkat.

Persepsi yang muncul pada

masyarakat terhadap peran perawat

yang berbeda+beda walaupun stimulus

yang diberikan sama. 5obur #''2/

menyebutkan perbedaan persepsitersebut dipengaruhi oleh beberapa

faktor antara lain faktor fungsional"

struktural" situasional" dan personal.

=aktor fungsional merupakan

karakteristik dari tiap individu yang

menerima stimulus. Kegembiraan"

 pelayanan yang diterima" dan

 pengalaman masa lalu sangat

 berpengaruh. Perasaan senang yang

dimiliki pengunjung saat menerima

 pelayanan keperawatan di puskesmas

dapat menyebabkan pengunjung

 berpersepsi positif. 5elain itu"

karakter dari individu itu sendiri yang

mudah menerima setiap stimulus yang

diberikan yaitu pelayanan keperawatan

 juga mendukung terciptanya persepsi

yang Positif.

=aktor kedua yang

mempengaruhi persepsi positif 

responden adalah faktor struktural yang

lebih kearah biologis" dimana

seseorang akan mempersepsikan

sesuatu sebagai suatu keseluruhan

meskipun stimulus yang diterima tidak 

lengkap 5obur" #''2/. =aktor inimembuat persepsi pengunjung terkait

 pelayanan keperawatan yang diberikan

oleh salah satu tenaga kesehatan di

 puskesmas" membuat persepsi

 pengunjung terhadap seluruh pelayanan

 puskesmas menjadi positif sehingga

 pengunjung merasa puas setelah

 berobat. Ketiga adalah faktor 

situasional yang berkaitan dengan

 bahasa nonverbal berupa ekspresi wajah

yang juga mempengaruhi persepsi.

Perawat yang tersenyum ramah saatmenanyakan keadaan pasien juga

menimbulkan perasaan senang di hati

 pasien sehingga merasa perawat telah

memberikan apa yang dibutuhkan

 pasien. =aktor terakhir adalah faktor 

 personal lebih ke arah pribadi

individu yang meliputi pengalaman"

sosial budaya" harapan" motivasi" dan

kepribadian individu.

5ementara itu masyarakat yang

memiliki persepsi negatif terhadap

 peran perawat puskesmas jugadisebabkan oleh beberapa faktor.

Pengalaman terdahulu yang kurang

menyenangkan terhadap pelayanan

keperawatan yang diterima akan

membuat masyarakat memiliki persepsi

yang negatif.

5elain itu" pelayanan yang

kurang memuaskan dan tidak sesuai

dengan harapan juga menjadi salah satu

 penyebab timbulnya persepsi negatif.

al ini didukung dengan adanya

karakter individu yang sulit menerima

stimulus yang diberikan sehingga

mempersepsikan pelayanan keperawatan

negatif.

Puskesmas sebagai pelayanan

kesehatan terdekat merupakan garda

terdepan pelayanan kesehatan

-ndonesia memiliki peran penting

dalam mewujudkan masyarakat yang

sehat. *ercapainya masyarakat yang

sehat diperoleh dari meningkatnya

kualitas pelayanan kesehatan.

7/21/2019 Persepsi Masyarakat Tentang Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/persepsi-masyarakat-tentang-perawat 5/10

Peningkatan kualitas dapat diwujudkan

dengan memperluas pengetahuan

tenaga kesehatan. >danya pelatihanuntuk meningkatkan skill masing+

masing individu sangat dibutuhkan

untuk menghadapi perkembangan ilmu

 pengetahuan yang semakin pesat.

5eperti yang dikemukakan oleh >shton

#''!/ bahwa peningkatan kualitas

 pelayanan kesehatan yang

komprehensif melalui pengembangan

 pengetahuan dan kemampuan akan

meningkatkan pemulihan kesehatan

 pasien.

5alah satu faktor yangmenentukan kualitas pelayanan

 puskesmas adalah pelayanan

keperawatan. Perawat sebagai salah satu

tenaga kesehatan yang bertugas

memberikan asuhan keperawatan

secara holistik utuh/ memegang

 peranan yang penting. Peran perawat

dapat diklasifikasikan menjadi enam

 peran utama perawat puskesmas

%epkes" #''(/.

Kementerian Kesehatan

menetapkan enam peran utama perawat karena pendidikan rata+rata

 perawat puskesmas di -ndonesia masih

rendah" yaitu pendidikan %2 dan 5PK.

5edangkan seharusnya perawat yang

 bekerja di primary health care

puskesmas/ beragam pendidikan mulai

dari clinical nurse specialist perawat

spesialis/" clinical nurse midwives

bidan/" dan certified registered nurse

 practitioners ?otroneo" Margaret."

utlaw" =reida opkins." King" 3oan."

,rince" 3ean." &991/. leh karena itu"

sebaiknya standar kualifikasi

 penerimaan perawat yang bekerja di

 puskesmas harus lebih ditingkatkan agar 

standar pelayanan yang diberikan

 perawat juga meningkat.

Peran yang diterapkan

Kementerian Kesehatan antara lain

sebagai pemberi asuhan keperawatan"

 penemu kasus" pendidik kesehatan"

koordinator dan kolaborator" konselor"

dan sebagai panutan. Peran utama

dari perawat puskesmas adalah

memberikan asuhan keperawatan

kepada individu" keluarga" kelompok"dan masyarakat baik yang sehat

maupun yang sakit atau yang

mempunyai masalah kesehatan baik 

dirumah" sekolah" panti" dan

sebagainya sesuai kebutuhannya

%epkes" #''(/.

Peran Pemberi Asuhan

Keperawatanasil penelitian menunjukkan

sebagian besar masyarakat berpersepsi

 positif terhadap peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan yaitu

sebanyak !9"($. Pada pernyataan

kuesioner mengenai peran pemberi

asuhan keperawatan" mayoritas

responden menjawab selalu" yang

 berarti perawat selalu menanyakan

keluhan utama klien setiap berobat.

5ebanyak (#"1$ responden menjawab

 perawat kadang+kadangbersikap ramah

kepada klien. 5elain itu" sebanyak 

:2"2$ responden menjawab perawat

selalu menulis resep obat dan 1#"9$

responden menyebutkan perawat selalu

mendiagnosis penyakit. al ini

menunjukkan bahwa perawat

menjalankan peran tenaga kesehatan

lain.

asil tersebut menunjukkan

 bahwa terjadi overlapping tumpang

tindih/ antara peran perawat dan

dokter" serta menjadi celah terjadinya

malpraktik. >kibatnya akan beresiko

tinggi membahayakan klien.5edangkan tugas perawat dan dokter 

telah jelas tercantum pada @ndang+

undang Kesehatan sehingga apabila

terjadi pelanggaran dapat dikatakan

sebagai malpraktik. Keterbatasan

sumber daya manusia menjadi

 penyebab utama terjadinya

overlapping tugas antara tenaga

kesehatan dan terjadinya malpraktik di

 puskesmas ini.

7/21/2019 Persepsi Masyarakat Tentang Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/persepsi-masyarakat-tentang-perawat 6/10

Peran Penemu KasusPeran perawat sebagai penemu

kasus menuntut perawat untuk mendeteksi serta dalam menemukan

kasus serta melakukan penelusuran

terjadinya penyakit. ,erdasarkan hasil

 penelitian mayoritas masyarakat

memiliki persepsi positif terhadap peran

 perawat sebagai penemu kasus yaitu

62"!$. %ari total 96 orang

responden" 19"#$ menjawab tidak 

 pernah dikunjungi rumah" hanya

&!"6$ responden yang sering

dikunjungi rumah. al ini

menunjukkan perawat masih lebih banyak menjalankan pasif case finding

karena hanya pasien khusus saja yang

dikunjungi ke rumah seperti pasien

dengan *, paru" diare" atau giAi

 buruk.

Penemuan kasus dapat

dilakukan dengan jalan mencari

langsung ke masyarakat aktif case

finding/ dan dapat pula didapat

secara tidak langsung yaitu pada

kunjungan pasien ke puskesmas pasif 

case finding/ %epkes" #''(/. Narain

#'&&/ mengemukakan bahwa pasien

dengan *, paru atau giAi buruk akan

lebih baik apabila dilakukan skrining

secara berkala ke lingkungan rumah

 pasien sehingga dapat menerapkan peran

 perawat sebagai actif case finding

dan langsung dapat diberikan

intervensi saat itu juga.

Peran Pendidik Kesehatan

5ebagian besar masyarakatmemiliki persepsi yang positif 

terhadap peran perawat sebagai

 pendidik kesehatan yaitu sebanyak 

!:"2$. Perawat sebagai pendidik 

menuntut perawat untuk memberikan

 pendidikan kesehatan kepada individu"

keluarga" kelompok" dan masyarakat

 baik setting di rumah" di puskesmas"

dan di masyarakat secara terorganisir 

dalam rangka menanamkan perilaku

sehat" sehingga terjadi perubahan

 perilaku seperti yang diharapkan

dalam mencapai tingkat kesehatan yang

optimal %epkes" #''(/.

Pernyataan mengenai peran pendidik kesehatan" 2'"#$ menjawab

sering" yang berarti bahwa perawat

sering tidak menjelaskan cara

mencegah penyakit pasien" tetapi

lebih sering menjelaskan cara

mengatasi penyakit yang sedang

dialami yaitu sebanyak 29"6$.

,erdasarkan pengamatan

 peneliti" perawat juga lebih sering

memberikan pendidikan kesehatan

 pada pengunjung dengan masalah

kesehatan kronis seperti diabetesmellitus %M/" hipertensi" dan penyakit

 jantung" sedangkan untuk pasien

dengan keluhan nyeri sendi dan

abdomen jarang diberikan pendidikan

kesehatan.

Penyakit kronik dan tidak 

menular seperti %M" penyakit

kardiovaskuler" kanker" dan penyakit

 paru obstruktif menahun merupakan

 jenis penyakit yang sering terjadi di

kawasan >sia *enggara Narain"

#'&&/. 3enis penyakit tersebutmembutuhkan program pencegahan

yang berkelanjutan karena lebih

diakibatkan faktor gaya hidup yang

tidak sehat. leh karena itu" perawat

 perlu menjelaskan faktor risiko penyakit

tersebut antara lain seperti merokok"

 pola makan yang tidak sehat" dan kurang

 beraktifitas. Namun" dengan tetap

memberikan pendidikan kesehatan

kepada pasien dengan keluhan yang lain

seperti nyeri. 5kill tenaga kesehatan

khususnya perawat di -ndonesia

masih rendah %epkes" #''(/.

5ama halnya yang terjadi di

-ndia dimana pemerintah -ndia mulai

terus mengembangkan kemampuan

 perawat terhadap pengontrolan

 penyakit. ?ara yang dilakukan dengan

menyediakan pelatihan bagi perawar 

terkait penyakit yang sering mewabah

di lingkungan cakupan puskesmas dan

terkait penyakit kronik seperti %M dan

asma. *ujuannya agar para tenaga

7/21/2019 Persepsi Masyarakat Tentang Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/persepsi-masyarakat-tentang-perawat 7/10

kesehatan di pusat kesehatan

masyarakat mampu memberikan

 pelayanan sekunder sebelummemberikan pelayanan primer.

Pemerintah -ndonesia diharapkan

melakukan upaya untuk 

mengembangkan skill perawat dengan

menyediakan pelatihan yang

dibutuhkan.

Peran Koordinator dan

KolaboratorPersepsi masyarakat terhadap

 peran perawat sebagai koordinator 

dan kolaborator mayoritas positif yaitusebanyak !!"#$. Koordinator dan

kolaborator merupakan peran yang

sangat penting karena pada peran

inilah perawat mampu bekerjasama

dengan tenaga kesehatan lain untuk 

meningkatkan derajat kesehatan klien.

Perawat dapat berkolaborasi dengan

dokter" apoteker" ahli giAi" petugas

laboratorium" dan lainnya untuk 

menegakkan diagnosa keperawatan

dan menentukan intervensi yang tepat.

Kerjasama antar tenaga

kesehatan di puskesmas sangat

 penting. Kerja tim kesehatan yang baik 

akan memberikan kepuasan kerja dan

kepuasan pasien dalam menerima

 pelayanan kesehatan ;eggat" 5andra

<." ,artram" *imothy." B 5tanton"

Pauline." #'&&/. Kepuasan pasien

akan menentukan persepsi terhadap

 penerapan peran perawat. 5elain itu"

kualitas pelayanan kesehatan di

 puskesmas juga dapat diukur melalui penurunan mortalitas" penurunan

kesalahan medikasi" hasil klinik" dan

kepuasan pasien. %imana kepuasan

 pasien merupakan alat ukur yang

valid untuk menentukan hasil kinerja

tenaga kesehatan ;eggat" 5andra <."

,artram" *imothy." B 5tanton" Pauline."

#'&&/ sehingga kerjasama perlu

dioptimalkan.

5ebagian besar responden

menjawab selalu untuk pernyataan

kuesioner mengenai manfaat obat"

efek samping obat" dan dosis obat.

al ini disebabkan karena perawat

seringkali membantu apoteker untuk membagikan dan menjelaskan obat

kepada pasien yang berobat. 5elain itu"

 jumlah apoteker di puskesmas hanya

satu orang sehingga antar tenaga

kesehatan saling membantu peran

yang lain untuk memenuhi kebutuhan

 pasien. Namun mayoritas responden

menjawab perawat jarang bekerjasama

dengan tenaga kesehatan lain untuk 

meningkatkan kesehatan klien. Perawat

langsung memutuskan secara mandiri

tindakan yang akan dilakukan kepada pasien" kecuali pada pasien yang

membutuhkan pemeriksaan

laboratorium. 5elain itu" (9 responden

!&$/ menyebutkan perawat selalu

sibuk mencatat saat memeriksakan

kesehatan klien sehingga kurang

memperhatikan respon klien.

Peran antara perawat dan

dokter dalam berkolaborasi untuk 

meningkatkan kesehatan pasien

dilakukan melalui timbal balik positif.

Perawat memberikan saran danrekomendasi terkait pelayanan pasien

dengan cara yang baik" tanpa

langsung menantang permintaan

dokter. 5ebagai respon" dokter 

seringkali menerima rekomendasi

 perawat sehingga akan terjadi

kolaborasi yang baik =aria" #''9/.

Kerjasama yang baik antar tim

kesehatan juga perlu diimbangi dengan

kemampuan masing+masing individu.

Perawat perlu meningkatkan

kemampuan skill/ yang dimiliki

dengan sering mengikuti pelatihan

terkait keperawatan. 5elain itu"

 perawat juga perlu memperkaya

 pengetahuan dengan mencari informasi

seputar perkembangan ilmu

keperawatan terbaru melalui

 perkembangan teknologi informasi.

al ini juga perlu didukung oleh

 pihak puskesmas dengan memfasilitasi

 pelatihan bagi perawat" memberikan

kejelasan apa saja peran perawat

7/21/2019 Persepsi Masyarakat Tentang Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/persepsi-masyarakat-tentang-perawat 8/10

 puskesmas" serta meningkatkan

 prasyarat calon perawat yang akan

 bekerja di puskesmas.

Peran KonselorPenelitian menunjukkan

sebagian besar masyarakat memiliki

 persepsi postitif terhadap peran

 perawat sebagai konselor sebanyak 

!("#$" sedangkan untuk persepsi

negatif sebanyak (!":$. 5elisih

antara persepsi positif dan negatif 

yang hanya :"($ menyatakan bahwa

 persepsi masyarakat hampir sama.

Peran sebagai konselor melakukankonseling keperawatan untuk 

membantu memecahkan masalah klien

secara efektif. Kegiatan yang dapat

dilakukan perawat puskesmas antara lain

menyediakan informasi" mendengar 

secara objektif" memberi dukungan"

memberi asuhan dan meyakinkan

klien" menolong klien mengidentifikasi

masalah dan faktor+faktor terkait"

memandu klien menggali

 permasalahan dan memilih pemecahan

masalah yang dikerjakan %epkes"

#''(/.

4mpat dari total lima pernyataan

kuesioner dijawab dengan pernyataan

yang kurang memuaskan. 5ebanyak 

21"!$ masyarakat merasa perawat tidak 

 pernah menggali masalah kesehatan

klien. 5elain itu" 2&"#$ masyarakat

 juga menganggap perawat tidak 

 pernah membantu memecahkan

masalah kesehatan klien. Proses

 pemeriksaan kesehatan yang singkatmembuat waktu interaksi antara

 perawat dan pasien menjadi sempit.

Pasien seringkali merasa masih ingin

mengungkapkan perasaan namun

terkendala oleh durasi berobat yang

singkat. ,anyaknya pasien di

 puskesmas mendorong perawat untuk 

 bergerak cepat agar pasien lain tidak 

menunggu lama. 5elain itu" tidak adanya

inisiatif antara perawat maupun pasien

untuk melakukan konseling di luar 

 puskesmas atau di luar jam kerja

 perawat. Perawat lebih sering

membiarkan klien memecahkan

masalahnya sendiri sehingga kliencenderung enggan mendiskusikan

 permasalahannya kepada perawat.

Persepsi positif terhadap peran

sebagai konselor ini juga didukung oleh

 jawaban responden bahwa :("($

 perawat selalu mendukung klien untuk 

sembuh dari penyakit yang

dialaminya. %ukungan yang diberikan

membuat klien merasa cukup dihargai

dan memotivasi klien untuk segera

sembuh. Namun berdasarkan

wawancara peneliti dengan responden"hampir semua responden

menginginkan perawat lebih menggali

 permasalahan kesehatan dan

membantu untuk menemukan solusi

yang tepat sehingga masalah

kesehatan klien yang sulit

diungkapkan segera teratasi.

Perkembangan teknologi yang

semakin pesat juga mendorong

 pelayanan kesehatan untuk dapat

memanfaatkannya. 5alah satunya

 pemanfaatan website puskesmas.=ungsi website dapat dijadikan tempat

 bertukar pikiran antar tenaga kesehatan

di seluruh -ndonesia atau kepada

instansi pemerintah lain" serta kepada

masyarakat umum. 5eperti yang

dilakukan di Korea dengan

memanfaatkan internet sebagai sarana

sharing ilmu pengetahuan oleh tenaga

kesehatan an" %ongwoon." B ;ee"

eejin." #''2/. Namun pada

kenyataannya penggunaan internet di

-ndonesia khususnya puskesmas masih

sangat minim sehingga perlu terus

ditingkatkan baik dari sisi pengguna

maupun koneksi.

Peran PanutanPeran yang terakhir adalah

 peran sebagai panutan role model/.

Penelitian persepsi masyarakat terhadap

 peran perawat sebagai panutan

mendapatkan nilai tertinggi diantara

 peran yang lain. 66"1$ masyarakat

7/21/2019 Persepsi Masyarakat Tentang Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/persepsi-masyarakat-tentang-perawat 9/10

memiliki persepsi yang positif terhadap

 peran perawat sebagai panutan. Pada

 pernyataan mengenai peran sebagai panutan" responden yakin bahwa

seorang perawat pasti memiliki gaya

hidup yang sehat. al ini dibuktikan

dengan !("#$ responden menjawab

 perilaku perawat dijadikan inspirasi

untuk memiliki gaya hidup sehat.

5elain itu" 1&$ responden selalu

dimotivasi oleh perawat untuk tetap

menjaga kesehatan.

Perawat puskesmas harus

mampu memberikan contoh kepada

masyarakat bagaimana cara hidup sehat.Kegiatan yang dapat dilakukan antara

lain memberi contoh praktik menjaga

tubuh yang sehat baik fisik maupun

mental seperti makanan bergiAi" menjaga

 berat badan" olahraga secara teratur"

tidak merokok" menyediakan waktu

untuk istirahat setiap hari" komunikasi

efektif" dll %epkes" #''(/. Peran ini

tidak mudah dijalankan karena perawat

harus memahami bagaimana cara hidup

sehat dan menerapkannya dalam

kehidupan sehari+hari sehingga dapatterlihat oleh masyarakat.

SIMP)*AN

asil penelitian diketahui

 bahwa dari total 96 responden"

masyarakat memiliki persepsi yang

hampir seimbang antara persepsi positif 

dan negatif. Namun selisih persepsi

 positif dan negatif yang tipis dapat

disimpulkan bahwa persepsi

masyarakat hampir seimbang.

Persepsi masyarakat cenderung

 positif terhadap masing+masing peran

 perawat dengan jumlah persepsi positif 

tertinggi terdapat pada peran sebagai

 panutan" dan persepsi positif terendah

 pada peran sebagai konselor.

DA,TA& P)STAKA

>shton" *oni. #''!/. Change through

continuity: a quiet revolution in

 primary health care in New

 Zealand.  >ustralian ealth

0eview. Col. #9 No. ( pp 2:'+

2:#.?ontroneo" Margaret." utlaw" =reida

opkins." King" 3oan." ,rince"

3ean. &991/.  Advanced practice

 psychiatric-mental health nursing 

in a community-based nurse-

managed primary care program.

3ournal of Psychosocial nursing

B mental health services. Col. 2!

 pp. &:

%epartemen Kesehatan 0-. #''(/.

 eputusan menteri !esehatan "# 

 No.$%'(en!es'S'##'%))*tentang !ebi+a!an dasar pusat 

!esehatan masyara!at.  3akarta)

%irektorat 3enderal ,ina

Kesehatan Masyarakat.

%epartemen Kesehatan 0-. #''(/.

 "ancangan pedoman !egiatan

 perawat !esehatan masyara!at di

 pus!esmas.  3akarta) %irektorat

3enderal ,ina Kesehatan

Masyarakat.

%epartemen Kesehatan 0-. #''(/.

 "ancangan pedoman pening!atan !iner+a perawat di

 pus!esmas.  3akarta) %irektorat

3enderal ,ina Kesehatan

Masyarakat.

=aria" ?atherine. #''9/.  Nurse

 practitioner perceptions and 

e,periences o international 

collaboration physicians in

 primary health settings.?anada)

*hesis ueenDs @niversity.

an" %ongwoon." B ;ee" eejin.

#''2/.  istrict health

inormation systems in the public

 sector: health centres in orea.

 /ogistics #normation

 (anagement. Col. &6 pp. #1:+#:!

;eggat" 5andra <." ,artram" *imothy."

B 5tanton" Pauline. #'&&/.  0igh

 perormances wor! systems: the

 gap between policy and practice

in health care reorm. 3ournal of 

ealth rganiAation and

7/21/2019 Persepsi Masyarakat Tentang Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/persepsi-masyarakat-tentang-perawat 10/10

Management Col. #! No. 2 pp.

#:&+#91

 Narain" 3ai P. #'&&/.  #ntegrating  services or Noncommunicable

 iseases 1revention and Control:

2se o 1rimary health care

 Approach.  -ndian. 3ournal of 

community medicine. Col.26 pp

!61+!1&

 Notoatmodjo" 5oekidjo. #'&'.

 (etodologi penelitian !esehatan.

3akarta) 0ineka ?ipta

 Nurjanah" Nunung. #''2/. 3ambaran

 persepsi pasien terhadap

 pelayanan !esehatan di pus!esmas !ecamatan 3ambir.

%epok) 5kripsi =KM+@-.

Pusdatin %epkes 0-. #'&'/. 45an! 

 ata 1us!esmas6.  5tyle 5heet)

http)EEwww.bankdata.depkes.go.id

EpuskesmasEpublicEreport

diunduh pada && ktober #'&2/

5obur" >leF. #''2.  1si!ologi 2mum.

,andung) Pustaka 5etia