Persepsi Masyarakat Tentang Perawat
Transcript of Persepsi Masyarakat Tentang Perawat
7/21/2019 Persepsi Masyarakat Tentang Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/persepsi-masyarakat-tentang-perawat 1/10
Persepsi Masyarakat Tentang Peran Perawat
Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas Klampis Ngasem
Kecamatan Sukolilo Surabaya
Nama: Samsul A Arsad
NIM: !"#"#$"#"!
A%ST&AK
Persepsi positif tentang kinerja perawat dalam menjalankan peran perawat akanmeningkatkan motivasi masyarakat untuk berkunjung ke puskesmas. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi masyarakat tentang peran perawat
puskesmas. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana dengan
pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner kepada
96 pengunjung puskesmas di Kelurahan Klampis Ngasem dengan teknik purposive
sampling. asil menunjukkan bahwa sebanyak !!"#$ responden memiliki persepsi
positif tentang peran perawat secara keseluruhan. %engan demikian" persepsi
masyarakat hampir seimbang karena selisih persetasi antara persepsi baik dan buruk
hanya &'"(.
Kata kunci) peran perawat" persepsi" puskesmas
P'NDA()*)AN
Profesi keperawatan
merupakan profesi yang penting
dalam bidang kesehatan" karena
perawat mengetahui kondisi pasien
selama #( jam penuh. *ugas perawat
juga langsung bersentuhan dengan
klien" seperti memenuhi kebutuhandasar berupa kebersihan diri" makan"
istirahat" dan lain+lain.
,erdasarkan Pusat %ata dan
-nformasi Pusdatin/ Kementerian
Kesehatan 0- *ahun #'&'" terdapat
&6'.'1( jumlah perawat dan jumlah
dokter sekitar #!.222 orang. 3umlah
perawat yang cukup banyak tentu
perlu diimbangi dengan lahan kerja
yang memadai. Perawat dapat
bekerja di berbagai wilayah dan
instansi" baik instansi pemerintah
maupun swasta. 0umah sakit dan
pusat kesehatan masyarakat
puskesmas/ adalah contoh area kerja
perawat yang paling sering dijumpai
sehari+hari. Khususnya puskesmas
yang dapat dijumpai masyarakat di
berbagai wilayah mulai dari tingkat
kelurahan. Pusat kesehatanmasyarakat puskesmas/ merupakan
garda terdepan pelayanan kesehatan
masyarakat. al ini disebabkan
karena puskesmas merupakan suatu
kesatuan organisasi yang dibentuk
pemerintah di tingkat terendah yaitu
kelurahan. Penempatan wilayah
puskesmas tersebut membuat setiap
masyarakat dapat dengan mudah
menggunakan fasilitas kesehatan ini.
Pembagian wilayah puskesmas
7/21/2019 Persepsi Masyarakat Tentang Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/persepsi-masyarakat-tentang-perawat 2/10
dimulai dari kelurahan" kecamatan"
puskesmas induk" sampai puskesmas
keliling.Perawat sebagai salah satu
tenaga kesehatan di puskesmas
memiliki berbagai peran.
Kementerian Kesehatan -ndonesia
menyebutkan idealnya terdapat &#
peran perawat puskesmas %epkes"
#''(/. Namun" karena terbatasnya
pengetahuan dan pendidikan yang
masih rendah" pemerintah
menetapkan hanya enam peran yang
wajib dijalankan perawat puskesmasyaitu pemberi asuhan keperawatan
care provider/" penemu kasus"
pendidik kesehatan" koordinator dan
kolaborator" konselor" dan sebagai
panutan %epkes" #''(/.
4nam peran utama perawat
puskesmas yaitu sebagai care
provider" penemu kasus" pendidik
kesehatan" koordinator dan
kolaborator" konselor" dan panutan
role model/ tentu harus dijalankan
oleh setiap perawat yang bekerja di
puskesmas. Pada kenyataannya"
keterbatasan jumlah perawat
puskesmas yang rata+rata sekitar dua
sampai lima orang di setiap
puskesmas menjadi salah satu
penyebab penerapan peran yang
dijalankan masih kurang optimal.
5ementara dengan penerapan peran
perawat yang optimal akanmeningkatkan tercapainya kualitas
pelayanan kesehatan yang baik di
puskesmas" sehingga akan
meningkatkan tercapainya
masyarakat -ndonesia yang sehat.
5alah satu faktor yang
mendorong masyarakat berobat ke
pusat kesehatan masyarakat adalah
pandangan atau pendapat yang
positif terhadap pelayanan
puskesmas secara keseluruhan.
Pandangan terhadap kesehatan akan
mempengaruhi masyarakat dalam
memilih pengobatan yang akandilakukan. Pandangan atau persepsi
masyarakat yang positif terhadap
puskesmas akan meningkatkan
jumlah pengunjung yang datang.
Persepsi tersebut meliputi persepsi
baik mengenai perawat puskesmas
yang telah menjalankan perannya
selama pengunjung menerima
pelayanan keperawatan.
Persepsi yang positif tentang
peran perawat akan memberikangambaran mengenai kinerja perawat
berdasarkan perannya serta
meningkatkan minat masyarakat
berkunjung ke puskesmas.
5edangkan persepsi negatif
menunjukkan penerapan peran
perawat perlu ditingkatkan" sehingga
tercapainya tujuan pelayanan
kesehatan. Puskesmas Kelurahan
Klampis Ngasem sebagai salah satu
puskesmas di Kecamatan 5ukolilo
5urabaya menjadi tempat penelitian
karena belum adanya penelitian
terkait hal ini dan lokasi yang
berdekatan dengan kantor kelurahan"
mudah diakses" serta selalu ramai
dikunjungi masyarakat. leh karena
itu" peneliti ingin mengetahui
gambaran persepsi masyarakat
tentang peran perawat puskesmas di
Kelurahan Klampis NgasemKecamatan 5ukolilo 5urabaya.
M'T+D' P'N'*ITIAN Penelitian ini menggunakan
desain deskriptif sederhana" yang
bertujuan mendapatkan gambaran
tentang persepsi masyarakat tentang
peran perawat puskesmas di Kelurahan
Kelurahan Klampis Ngasem 5ukolilo
5urabaya"
Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan ktober #'&2 di Puskesmas
7/21/2019 Persepsi Masyarakat Tentang Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/persepsi-masyarakat-tentang-perawat 3/10
Klampis Ngasem Kecamatan 5ukolilo
5urabaya.
Populasi dalam penelitian iniadalah dewasa pria ataupun wanita
yang pernah mengunjungi puskesmas
Kelurahan Klampis Ngasem.5ampel ditentukan dengan rumus
deskriptif kategorik Snedecor &
Cochran Notoatmodjo" #'&'/ untuk
perkiraan rata+rata sampel yang
dibutuhkan dalam penelitian ini. 0umus
untuk menghitung jumlah sampel
adalah)
n 7 Ƶ8#P
d#
Keterangan)
n ) jumlah sampel
Ƶ8 ) deviasi normal standar 9!$
&"96/
P ) proporsi kejadian !'$/
) &+P &+!'$/
d ) akurasi daya proporsi &'$/
3adi" sampel minimal yang akan
diteliti adalah
n 7 8Ƶ #P
d
#
n 7 &"96/#'"!/'"!/
'.&/#
n 7 2":(&6/ '"#!/
'"'&
n 7 96"'(
Peneliti memperoleh rata+rata
sampel yang akan diteliti berjumlah 96
orang.
-nstrument penelitian
menggunakan kuesioner yang berisi
pernyataan disusun dalam bentuk
pilihan 5kala ;ikert yaitu *idak Pernah *P/" Kadang+kadang KK/"
5ering 5r/" 5elalu 5l/.
Penelitian ini menggunakan
analisis univariat untuk mengetahui
gambaran persepsi masyarakat.
(ASI* DAN P'M%A(ASANasil penelitian juga
menunjukkan bahwa jenis kelamin
responden didominasi oleh perempuan
yaitu sebanyak 6'"($. Karakter perempuan cenderung mudah
menerima pelayanan yang diberikan
puskesmas" dan karakter merupakan
faktor fungsional yang mempengaruhi persepsi 5obur" #''2/. 5elain itu"
sebagian besar responden berpendidikan
5ekolah %asar 5%/ sampai 5ekolah
Menengah Pertama 5MP/ yaitu
sebanyak ((":$. Pendidikan
berpengaruh terhadap pengetahuan
responden Notoatmojo" #'&'/" dan
pengetahuan akan mempengaruhi
responden dalam menilai pelayanan
keperawatan yang diterima. 5elain itu"
mayoritas responden bekerja sebagai -bu
0umah *angga -0*/ yaitu sebanyak (9$. al ini karena mayoritas
pengunjung puskesmas berjenis
kelamin perempuan dan bekerja sebagai
-0*.
Karakteristik selanjutnya adalah
usia. Mayoritas responden berada
pada usia dewasa tengah ('+!9 tahun/
yaitu sebanyak !9"($. al ini sejalan
dengan usia mayoritas masyarakat Kota
5ukolilo 5urabaya yang berada pada
rentang usia dewasa. 5esuai dengan
faktor personal yang mempengaruhi persepsi yaitu pengalaman 5obur"
#''2/" hal ini menunjukkan bahwa usia
dewasa tengah memiliki pengalaman
yang lebih banyak dibandingkan usia
dewasa muda karena seiring berjalannya
waktu maka pengalaman yang diperoleh
individu akan semakin banyak.
Pengalaman tersebut akan
mempengaruhi persepsi individu
terhadap pelayanan keperawatan yang
diterima di puskesmas.
asil penelitian menunjukkan
bahwa dari 96 responden" !!"#$
memiliki persepsi yang positif
terhadap peran perawat puskemas
secara umum. 5edangkan yang
memiliki persepsi yang negatif
sebanyak ((":$. 5elisih persentase
yang tidak terlalu besar antara
persepsi positif dan negatif
menunjukkan bahwa pendapat
responden hampir sama. asil ini
sejalan dengan penelitian Nurjanah
7/21/2019 Persepsi Masyarakat Tentang Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/persepsi-masyarakat-tentang-perawat 4/10
#''2/ mengenai persepsi pasien
terhadap pelayanan kesehatan di
puskesmas kecamatan <ambir" dimana::$ pasien memiliki persepsi positif
positif/ terhadap pelayanan yang
diberikan oleh perawat. Nilai tertinggi
pada pelayanan yang diberikan oleh
perawat yaitu 92$ untuk kesediaan
mendengarkan keluhan" dan 1:$ untuk
keramahan.
5elisih persepsi yang positif
dan negatif sangat tipis yaitu &'"($.
Perbedaan ini menunjukkan bahwa
persepsi masyarakat hampir sama.
,ahkan belum dapat dikatakan persepsi masyarakat sepenuhnya
positif karena persepsi yang positif lebih
terlihat pada persentase lebih dari 6'$.
leh karena itu" perawat perlu terus
mengoptimalkan penerapan perannya
selama ini agar persepsi positif
masyarakat semakin meningkat.
Persepsi yang muncul pada
masyarakat terhadap peran perawat
yang berbeda+beda walaupun stimulus
yang diberikan sama. 5obur #''2/
menyebutkan perbedaan persepsitersebut dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain faktor fungsional"
struktural" situasional" dan personal.
=aktor fungsional merupakan
karakteristik dari tiap individu yang
menerima stimulus. Kegembiraan"
pelayanan yang diterima" dan
pengalaman masa lalu sangat
berpengaruh. Perasaan senang yang
dimiliki pengunjung saat menerima
pelayanan keperawatan di puskesmas
dapat menyebabkan pengunjung
berpersepsi positif. 5elain itu"
karakter dari individu itu sendiri yang
mudah menerima setiap stimulus yang
diberikan yaitu pelayanan keperawatan
juga mendukung terciptanya persepsi
yang Positif.
=aktor kedua yang
mempengaruhi persepsi positif
responden adalah faktor struktural yang
lebih kearah biologis" dimana
seseorang akan mempersepsikan
sesuatu sebagai suatu keseluruhan
meskipun stimulus yang diterima tidak
lengkap 5obur" #''2/. =aktor inimembuat persepsi pengunjung terkait
pelayanan keperawatan yang diberikan
oleh salah satu tenaga kesehatan di
puskesmas" membuat persepsi
pengunjung terhadap seluruh pelayanan
puskesmas menjadi positif sehingga
pengunjung merasa puas setelah
berobat. Ketiga adalah faktor
situasional yang berkaitan dengan
bahasa nonverbal berupa ekspresi wajah
yang juga mempengaruhi persepsi.
Perawat yang tersenyum ramah saatmenanyakan keadaan pasien juga
menimbulkan perasaan senang di hati
pasien sehingga merasa perawat telah
memberikan apa yang dibutuhkan
pasien. =aktor terakhir adalah faktor
personal lebih ke arah pribadi
individu yang meliputi pengalaman"
sosial budaya" harapan" motivasi" dan
kepribadian individu.
5ementara itu masyarakat yang
memiliki persepsi negatif terhadap
peran perawat puskesmas jugadisebabkan oleh beberapa faktor.
Pengalaman terdahulu yang kurang
menyenangkan terhadap pelayanan
keperawatan yang diterima akan
membuat masyarakat memiliki persepsi
yang negatif.
5elain itu" pelayanan yang
kurang memuaskan dan tidak sesuai
dengan harapan juga menjadi salah satu
penyebab timbulnya persepsi negatif.
al ini didukung dengan adanya
karakter individu yang sulit menerima
stimulus yang diberikan sehingga
mempersepsikan pelayanan keperawatan
negatif.
Puskesmas sebagai pelayanan
kesehatan terdekat merupakan garda
terdepan pelayanan kesehatan
-ndonesia memiliki peran penting
dalam mewujudkan masyarakat yang
sehat. *ercapainya masyarakat yang
sehat diperoleh dari meningkatnya
kualitas pelayanan kesehatan.
7/21/2019 Persepsi Masyarakat Tentang Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/persepsi-masyarakat-tentang-perawat 5/10
Peningkatan kualitas dapat diwujudkan
dengan memperluas pengetahuan
tenaga kesehatan. >danya pelatihanuntuk meningkatkan skill masing+
masing individu sangat dibutuhkan
untuk menghadapi perkembangan ilmu
pengetahuan yang semakin pesat.
5eperti yang dikemukakan oleh >shton
#''!/ bahwa peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan yang
komprehensif melalui pengembangan
pengetahuan dan kemampuan akan
meningkatkan pemulihan kesehatan
pasien.
5alah satu faktor yangmenentukan kualitas pelayanan
puskesmas adalah pelayanan
keperawatan. Perawat sebagai salah satu
tenaga kesehatan yang bertugas
memberikan asuhan keperawatan
secara holistik utuh/ memegang
peranan yang penting. Peran perawat
dapat diklasifikasikan menjadi enam
peran utama perawat puskesmas
%epkes" #''(/.
Kementerian Kesehatan
menetapkan enam peran utama perawat karena pendidikan rata+rata
perawat puskesmas di -ndonesia masih
rendah" yaitu pendidikan %2 dan 5PK.
5edangkan seharusnya perawat yang
bekerja di primary health care
puskesmas/ beragam pendidikan mulai
dari clinical nurse specialist perawat
spesialis/" clinical nurse midwives
bidan/" dan certified registered nurse
practitioners ?otroneo" Margaret."
utlaw" =reida opkins." King" 3oan."
,rince" 3ean." &991/. leh karena itu"
sebaiknya standar kualifikasi
penerimaan perawat yang bekerja di
puskesmas harus lebih ditingkatkan agar
standar pelayanan yang diberikan
perawat juga meningkat.
Peran yang diterapkan
Kementerian Kesehatan antara lain
sebagai pemberi asuhan keperawatan"
penemu kasus" pendidik kesehatan"
koordinator dan kolaborator" konselor"
dan sebagai panutan. Peran utama
dari perawat puskesmas adalah
memberikan asuhan keperawatan
kepada individu" keluarga" kelompok"dan masyarakat baik yang sehat
maupun yang sakit atau yang
mempunyai masalah kesehatan baik
dirumah" sekolah" panti" dan
sebagainya sesuai kebutuhannya
%epkes" #''(/.
Peran Pemberi Asuhan
Keperawatanasil penelitian menunjukkan
sebagian besar masyarakat berpersepsi
positif terhadap peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan yaitu
sebanyak !9"($. Pada pernyataan
kuesioner mengenai peran pemberi
asuhan keperawatan" mayoritas
responden menjawab selalu" yang
berarti perawat selalu menanyakan
keluhan utama klien setiap berobat.
5ebanyak (#"1$ responden menjawab
perawat kadang+kadangbersikap ramah
kepada klien. 5elain itu" sebanyak
:2"2$ responden menjawab perawat
selalu menulis resep obat dan 1#"9$
responden menyebutkan perawat selalu
mendiagnosis penyakit. al ini
menunjukkan bahwa perawat
menjalankan peran tenaga kesehatan
lain.
asil tersebut menunjukkan
bahwa terjadi overlapping tumpang
tindih/ antara peran perawat dan
dokter" serta menjadi celah terjadinya
malpraktik. >kibatnya akan beresiko
tinggi membahayakan klien.5edangkan tugas perawat dan dokter
telah jelas tercantum pada @ndang+
undang Kesehatan sehingga apabila
terjadi pelanggaran dapat dikatakan
sebagai malpraktik. Keterbatasan
sumber daya manusia menjadi
penyebab utama terjadinya
overlapping tugas antara tenaga
kesehatan dan terjadinya malpraktik di
puskesmas ini.
7/21/2019 Persepsi Masyarakat Tentang Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/persepsi-masyarakat-tentang-perawat 6/10
Peran Penemu KasusPeran perawat sebagai penemu
kasus menuntut perawat untuk mendeteksi serta dalam menemukan
kasus serta melakukan penelusuran
terjadinya penyakit. ,erdasarkan hasil
penelitian mayoritas masyarakat
memiliki persepsi positif terhadap peran
perawat sebagai penemu kasus yaitu
62"!$. %ari total 96 orang
responden" 19"#$ menjawab tidak
pernah dikunjungi rumah" hanya
&!"6$ responden yang sering
dikunjungi rumah. al ini
menunjukkan perawat masih lebih banyak menjalankan pasif case finding
karena hanya pasien khusus saja yang
dikunjungi ke rumah seperti pasien
dengan *, paru" diare" atau giAi
buruk.
Penemuan kasus dapat
dilakukan dengan jalan mencari
langsung ke masyarakat aktif case
finding/ dan dapat pula didapat
secara tidak langsung yaitu pada
kunjungan pasien ke puskesmas pasif
case finding/ %epkes" #''(/. Narain
#'&&/ mengemukakan bahwa pasien
dengan *, paru atau giAi buruk akan
lebih baik apabila dilakukan skrining
secara berkala ke lingkungan rumah
pasien sehingga dapat menerapkan peran
perawat sebagai actif case finding
dan langsung dapat diberikan
intervensi saat itu juga.
Peran Pendidik Kesehatan
5ebagian besar masyarakatmemiliki persepsi yang positif
terhadap peran perawat sebagai
pendidik kesehatan yaitu sebanyak
!:"2$. Perawat sebagai pendidik
menuntut perawat untuk memberikan
pendidikan kesehatan kepada individu"
keluarga" kelompok" dan masyarakat
baik setting di rumah" di puskesmas"
dan di masyarakat secara terorganisir
dalam rangka menanamkan perilaku
sehat" sehingga terjadi perubahan
perilaku seperti yang diharapkan
dalam mencapai tingkat kesehatan yang
optimal %epkes" #''(/.
Pernyataan mengenai peran pendidik kesehatan" 2'"#$ menjawab
sering" yang berarti bahwa perawat
sering tidak menjelaskan cara
mencegah penyakit pasien" tetapi
lebih sering menjelaskan cara
mengatasi penyakit yang sedang
dialami yaitu sebanyak 29"6$.
,erdasarkan pengamatan
peneliti" perawat juga lebih sering
memberikan pendidikan kesehatan
pada pengunjung dengan masalah
kesehatan kronis seperti diabetesmellitus %M/" hipertensi" dan penyakit
jantung" sedangkan untuk pasien
dengan keluhan nyeri sendi dan
abdomen jarang diberikan pendidikan
kesehatan.
Penyakit kronik dan tidak
menular seperti %M" penyakit
kardiovaskuler" kanker" dan penyakit
paru obstruktif menahun merupakan
jenis penyakit yang sering terjadi di
kawasan >sia *enggara Narain"
#'&&/. 3enis penyakit tersebutmembutuhkan program pencegahan
yang berkelanjutan karena lebih
diakibatkan faktor gaya hidup yang
tidak sehat. leh karena itu" perawat
perlu menjelaskan faktor risiko penyakit
tersebut antara lain seperti merokok"
pola makan yang tidak sehat" dan kurang
beraktifitas. Namun" dengan tetap
memberikan pendidikan kesehatan
kepada pasien dengan keluhan yang lain
seperti nyeri. 5kill tenaga kesehatan
khususnya perawat di -ndonesia
masih rendah %epkes" #''(/.
5ama halnya yang terjadi di
-ndia dimana pemerintah -ndia mulai
terus mengembangkan kemampuan
perawat terhadap pengontrolan
penyakit. ?ara yang dilakukan dengan
menyediakan pelatihan bagi perawar
terkait penyakit yang sering mewabah
di lingkungan cakupan puskesmas dan
terkait penyakit kronik seperti %M dan
asma. *ujuannya agar para tenaga
7/21/2019 Persepsi Masyarakat Tentang Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/persepsi-masyarakat-tentang-perawat 7/10
kesehatan di pusat kesehatan
masyarakat mampu memberikan
pelayanan sekunder sebelummemberikan pelayanan primer.
Pemerintah -ndonesia diharapkan
melakukan upaya untuk
mengembangkan skill perawat dengan
menyediakan pelatihan yang
dibutuhkan.
Peran Koordinator dan
KolaboratorPersepsi masyarakat terhadap
peran perawat sebagai koordinator
dan kolaborator mayoritas positif yaitusebanyak !!"#$. Koordinator dan
kolaborator merupakan peran yang
sangat penting karena pada peran
inilah perawat mampu bekerjasama
dengan tenaga kesehatan lain untuk
meningkatkan derajat kesehatan klien.
Perawat dapat berkolaborasi dengan
dokter" apoteker" ahli giAi" petugas
laboratorium" dan lainnya untuk
menegakkan diagnosa keperawatan
dan menentukan intervensi yang tepat.
Kerjasama antar tenaga
kesehatan di puskesmas sangat
penting. Kerja tim kesehatan yang baik
akan memberikan kepuasan kerja dan
kepuasan pasien dalam menerima
pelayanan kesehatan ;eggat" 5andra
<." ,artram" *imothy." B 5tanton"
Pauline." #'&&/. Kepuasan pasien
akan menentukan persepsi terhadap
penerapan peran perawat. 5elain itu"
kualitas pelayanan kesehatan di
puskesmas juga dapat diukur melalui penurunan mortalitas" penurunan
kesalahan medikasi" hasil klinik" dan
kepuasan pasien. %imana kepuasan
pasien merupakan alat ukur yang
valid untuk menentukan hasil kinerja
tenaga kesehatan ;eggat" 5andra <."
,artram" *imothy." B 5tanton" Pauline."
#'&&/ sehingga kerjasama perlu
dioptimalkan.
5ebagian besar responden
menjawab selalu untuk pernyataan
kuesioner mengenai manfaat obat"
efek samping obat" dan dosis obat.
al ini disebabkan karena perawat
seringkali membantu apoteker untuk membagikan dan menjelaskan obat
kepada pasien yang berobat. 5elain itu"
jumlah apoteker di puskesmas hanya
satu orang sehingga antar tenaga
kesehatan saling membantu peran
yang lain untuk memenuhi kebutuhan
pasien. Namun mayoritas responden
menjawab perawat jarang bekerjasama
dengan tenaga kesehatan lain untuk
meningkatkan kesehatan klien. Perawat
langsung memutuskan secara mandiri
tindakan yang akan dilakukan kepada pasien" kecuali pada pasien yang
membutuhkan pemeriksaan
laboratorium. 5elain itu" (9 responden
!&$/ menyebutkan perawat selalu
sibuk mencatat saat memeriksakan
kesehatan klien sehingga kurang
memperhatikan respon klien.
Peran antara perawat dan
dokter dalam berkolaborasi untuk
meningkatkan kesehatan pasien
dilakukan melalui timbal balik positif.
Perawat memberikan saran danrekomendasi terkait pelayanan pasien
dengan cara yang baik" tanpa
langsung menantang permintaan
dokter. 5ebagai respon" dokter
seringkali menerima rekomendasi
perawat sehingga akan terjadi
kolaborasi yang baik =aria" #''9/.
Kerjasama yang baik antar tim
kesehatan juga perlu diimbangi dengan
kemampuan masing+masing individu.
Perawat perlu meningkatkan
kemampuan skill/ yang dimiliki
dengan sering mengikuti pelatihan
terkait keperawatan. 5elain itu"
perawat juga perlu memperkaya
pengetahuan dengan mencari informasi
seputar perkembangan ilmu
keperawatan terbaru melalui
perkembangan teknologi informasi.
al ini juga perlu didukung oleh
pihak puskesmas dengan memfasilitasi
pelatihan bagi perawat" memberikan
kejelasan apa saja peran perawat
7/21/2019 Persepsi Masyarakat Tentang Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/persepsi-masyarakat-tentang-perawat 8/10
puskesmas" serta meningkatkan
prasyarat calon perawat yang akan
bekerja di puskesmas.
Peran KonselorPenelitian menunjukkan
sebagian besar masyarakat memiliki
persepsi postitif terhadap peran
perawat sebagai konselor sebanyak
!("#$" sedangkan untuk persepsi
negatif sebanyak (!":$. 5elisih
antara persepsi positif dan negatif
yang hanya :"($ menyatakan bahwa
persepsi masyarakat hampir sama.
Peran sebagai konselor melakukankonseling keperawatan untuk
membantu memecahkan masalah klien
secara efektif. Kegiatan yang dapat
dilakukan perawat puskesmas antara lain
menyediakan informasi" mendengar
secara objektif" memberi dukungan"
memberi asuhan dan meyakinkan
klien" menolong klien mengidentifikasi
masalah dan faktor+faktor terkait"
memandu klien menggali
permasalahan dan memilih pemecahan
masalah yang dikerjakan %epkes"
#''(/.
4mpat dari total lima pernyataan
kuesioner dijawab dengan pernyataan
yang kurang memuaskan. 5ebanyak
21"!$ masyarakat merasa perawat tidak
pernah menggali masalah kesehatan
klien. 5elain itu" 2&"#$ masyarakat
juga menganggap perawat tidak
pernah membantu memecahkan
masalah kesehatan klien. Proses
pemeriksaan kesehatan yang singkatmembuat waktu interaksi antara
perawat dan pasien menjadi sempit.
Pasien seringkali merasa masih ingin
mengungkapkan perasaan namun
terkendala oleh durasi berobat yang
singkat. ,anyaknya pasien di
puskesmas mendorong perawat untuk
bergerak cepat agar pasien lain tidak
menunggu lama. 5elain itu" tidak adanya
inisiatif antara perawat maupun pasien
untuk melakukan konseling di luar
puskesmas atau di luar jam kerja
perawat. Perawat lebih sering
membiarkan klien memecahkan
masalahnya sendiri sehingga kliencenderung enggan mendiskusikan
permasalahannya kepada perawat.
Persepsi positif terhadap peran
sebagai konselor ini juga didukung oleh
jawaban responden bahwa :("($
perawat selalu mendukung klien untuk
sembuh dari penyakit yang
dialaminya. %ukungan yang diberikan
membuat klien merasa cukup dihargai
dan memotivasi klien untuk segera
sembuh. Namun berdasarkan
wawancara peneliti dengan responden"hampir semua responden
menginginkan perawat lebih menggali
permasalahan kesehatan dan
membantu untuk menemukan solusi
yang tepat sehingga masalah
kesehatan klien yang sulit
diungkapkan segera teratasi.
Perkembangan teknologi yang
semakin pesat juga mendorong
pelayanan kesehatan untuk dapat
memanfaatkannya. 5alah satunya
pemanfaatan website puskesmas.=ungsi website dapat dijadikan tempat
bertukar pikiran antar tenaga kesehatan
di seluruh -ndonesia atau kepada
instansi pemerintah lain" serta kepada
masyarakat umum. 5eperti yang
dilakukan di Korea dengan
memanfaatkan internet sebagai sarana
sharing ilmu pengetahuan oleh tenaga
kesehatan an" %ongwoon." B ;ee"
eejin." #''2/. Namun pada
kenyataannya penggunaan internet di
-ndonesia khususnya puskesmas masih
sangat minim sehingga perlu terus
ditingkatkan baik dari sisi pengguna
maupun koneksi.
Peran PanutanPeran yang terakhir adalah
peran sebagai panutan role model/.
Penelitian persepsi masyarakat terhadap
peran perawat sebagai panutan
mendapatkan nilai tertinggi diantara
peran yang lain. 66"1$ masyarakat
7/21/2019 Persepsi Masyarakat Tentang Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/persepsi-masyarakat-tentang-perawat 9/10
memiliki persepsi yang positif terhadap
peran perawat sebagai panutan. Pada
pernyataan mengenai peran sebagai panutan" responden yakin bahwa
seorang perawat pasti memiliki gaya
hidup yang sehat. al ini dibuktikan
dengan !("#$ responden menjawab
perilaku perawat dijadikan inspirasi
untuk memiliki gaya hidup sehat.
5elain itu" 1&$ responden selalu
dimotivasi oleh perawat untuk tetap
menjaga kesehatan.
Perawat puskesmas harus
mampu memberikan contoh kepada
masyarakat bagaimana cara hidup sehat.Kegiatan yang dapat dilakukan antara
lain memberi contoh praktik menjaga
tubuh yang sehat baik fisik maupun
mental seperti makanan bergiAi" menjaga
berat badan" olahraga secara teratur"
tidak merokok" menyediakan waktu
untuk istirahat setiap hari" komunikasi
efektif" dll %epkes" #''(/. Peran ini
tidak mudah dijalankan karena perawat
harus memahami bagaimana cara hidup
sehat dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari+hari sehingga dapatterlihat oleh masyarakat.
SIMP)*AN
asil penelitian diketahui
bahwa dari total 96 responden"
masyarakat memiliki persepsi yang
hampir seimbang antara persepsi positif
dan negatif. Namun selisih persepsi
positif dan negatif yang tipis dapat
disimpulkan bahwa persepsi
masyarakat hampir seimbang.
Persepsi masyarakat cenderung
positif terhadap masing+masing peran
perawat dengan jumlah persepsi positif
tertinggi terdapat pada peran sebagai
panutan" dan persepsi positif terendah
pada peran sebagai konselor.
DA,TA& P)STAKA
>shton" *oni. #''!/. Change through
continuity: a quiet revolution in
primary health care in New
Zealand. >ustralian ealth
0eview. Col. #9 No. ( pp 2:'+
2:#.?ontroneo" Margaret." utlaw" =reida
opkins." King" 3oan." ,rince"
3ean. &991/. Advanced practice
psychiatric-mental health nursing
in a community-based nurse-
managed primary care program.
3ournal of Psychosocial nursing
B mental health services. Col. 2!
pp. &:
%epartemen Kesehatan 0-. #''(/.
eputusan menteri !esehatan "#
No.$%'(en!es'S'##'%))*tentang !ebi+a!an dasar pusat
!esehatan masyara!at. 3akarta)
%irektorat 3enderal ,ina
Kesehatan Masyarakat.
%epartemen Kesehatan 0-. #''(/.
"ancangan pedoman !egiatan
perawat !esehatan masyara!at di
pus!esmas. 3akarta) %irektorat
3enderal ,ina Kesehatan
Masyarakat.
%epartemen Kesehatan 0-. #''(/.
"ancangan pedoman pening!atan !iner+a perawat di
pus!esmas. 3akarta) %irektorat
3enderal ,ina Kesehatan
Masyarakat.
=aria" ?atherine. #''9/. Nurse
practitioner perceptions and
e,periences o international
collaboration physicians in
primary health settings.?anada)
*hesis ueenDs @niversity.
an" %ongwoon." B ;ee" eejin.
#''2/. istrict health
inormation systems in the public
sector: health centres in orea.
/ogistics #normation
(anagement. Col. &6 pp. #1:+#:!
;eggat" 5andra <." ,artram" *imothy."
B 5tanton" Pauline. #'&&/. 0igh
perormances wor! systems: the
gap between policy and practice
in health care reorm. 3ournal of
ealth rganiAation and
7/21/2019 Persepsi Masyarakat Tentang Perawat
http://slidepdf.com/reader/full/persepsi-masyarakat-tentang-perawat 10/10
Management Col. #! No. 2 pp.
#:&+#91
Narain" 3ai P. #'&&/. #ntegrating services or Noncommunicable
iseases 1revention and Control:
2se o 1rimary health care
Approach. -ndian. 3ournal of
community medicine. Col.26 pp
!61+!1&
Notoatmodjo" 5oekidjo. #'&'.
(etodologi penelitian !esehatan.
3akarta) 0ineka ?ipta
Nurjanah" Nunung. #''2/. 3ambaran
persepsi pasien terhadap
pelayanan !esehatan di pus!esmas !ecamatan 3ambir.
%epok) 5kripsi =KM+@-.
Pusdatin %epkes 0-. #'&'/. 45an!
ata 1us!esmas6. 5tyle 5heet)
http)EEwww.bankdata.depkes.go.id
EpuskesmasEpublicEreport
diunduh pada && ktober #'&2/
5obur" >leF. #''2. 1si!ologi 2mum.
,andung) Pustaka 5etia