PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif...

91
i PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK HIPERAKTIF SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh: Aprilia Putri Wening NIM: 121134179 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif...

Page 1: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

i

PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK

HIPERAKTIF

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:

Aprilia Putri Wening

NIM: 121134179

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

i

PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK

HIPERAKTIF

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:

Aprilia Putri Wening

NIM: 121134179

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

ii

SKRIPSI

PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK

HIPERAKTIF

Oleh:

Aprilia Putri Wening

NIM: 121134179

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I

Eny Winarti, S.Pd., M.Hum., Ph.D. Tanggal, 27 Januari 2016

Pembimbing II

Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S. Psi., M. Psi. Tanggal 27 Januari 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

iii

SKRIPSI

PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK HIPERAKTIF

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Aprilia Putri Wening

NIM: 121134179

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

pada tanggal 18 Februari 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. ………………

Sekretaris : Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. ………………

Anggota 1 : Eny Winarti, S.Pd., M.Hum., Ph.D. ………………

Anggota 2 : Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. ………………

Anggota 3 : Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. ………………

Yogyakarta, 18 Februari 2016

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Rohandi, Ph.D.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Halaman persembahan ini dipersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus, Ibu dan Bapak, Mas Yuhananda Aditama, Dek

Risang, Trusti, Lisa, Dwi, Cahya, Marco, Bu Eny dan Bu Brigitta, Dativa,

Priskila, Ega, semua narasumber, Mbak Ratna, Mbak Nana, Rangga, Paul, Aldi,

Mercy, Kezia, dan semua orang yang sudah membantu dan mendukung penelitian

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

v

MOTTO

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;

ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu.”

(Matius 7:7)

“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.”

(Amsal 23:18)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Februari 2016

Penulis,

Aprilia Putri Wening

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma,

Nama : Aprilia Putri Wening

Nomor Mahasiswa : 121134179

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK HIPERAKTIF

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, untuk

kepentingan akademis selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 18 Februari 2016

Yang menyatakan,

Aprilia Putri Wening

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

viii

ABSTRAK

PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK HIPERAKTIF

Aprilia Putri Wening

NIM: 121134179

Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak

pada umumnya. Untuk dapat belajar bersama anak-anak reguler di sekolah, guru

perlu mengetahui gaya belajar anak hiperaktif. Tujuan dari penelitian ini adalah:

(1) mengetahui gambaran persepsi guru terhadap anak hiperaktif, (2) mengetahui

gambaran persepsi guru terhadap gaya belajar anak hiperaktif.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara tidak terstruktur,

observasi, dan dokumentasi. Informasi yang dikumpulkan berasal dari partisipan

yang memiliki keterkaitan dengan anak hiperaktif, yaitu wali kelas II, guru

pendamping umum, guru pendamping pribadi, dan orang tua. Teknik analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, display data, kesimpulan

dan verifikasi.

Hasil penelitian ini mengungkapkan adanya kemiripan persepsi guru

terhadap anak hiperaktif. Namun, guru memiliki persepsi yang berbeda terhadap

gaya belajar anak hiperaktif. Wali kelas memiliki persepsi bahwa anak memiliki

gaya belajar kinestetik. Guru pendamping umum, guru pendamping pribadi, dan

ayah memiliki persepsi bahwa si anak memiliki gaya belajar visual. Sedangkan

ibu memiliki persepsi bahwa si anak memiliki gaya belajar auditori. Perbedaan

persepsi tersebut terjadi karena guru belum mengenali keadaan si anak secara

lebih dalam dan guru belum memahami teori tentang gaya belajar anak.

Kata kunci: persepsi, hiperaktif, gaya belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

ix

ABSTRACT

TEACHERS’ PERSPECTION TOWARDS LEARNING STYLES OF A

HYPERACTIVE CHILD

Aprilia Putri Wening

NIM: 121134179

Hyperactive child have same learning opportunities as children in

general. Teachers need to know his learning styles to learn with children in

school regularly. The aim of this research is: (1) to provide an overview to the

teacher's perception of hyperactive child, and (2) to provide an overview to the

teacher's perception of a hyperactive child learning styles.

This research type is qualitative research. Data collection techniques used

in this research is unstructured interview, observation and documentation. The

information collected from participants that linked to hyperactive child, there are

homeroom teacher II, general assistant teacher, personal assistant teacher, and

parents. The data analysis technique used in this research is data reduction, data

display, conclusion and verification.

This research’s results reveal the similarity presence of teacher's

perception on hyperactive child. However, teachers have a different perception on

the hyperactive child's learning style. Homeroom teacher has a perception that

the child has a kinesthetic learning style. General assistant teacher, personal

assistant teacher, and his father have a perception that the child has a visual

learning style. While his mother has a perception that the child has a auditory

learning style. Differences in perception occurred because teachers have not

recognized the state of children more deeply and teachers do not yet understand

the theory of children's learning style.

Keywords: perception, hyperactivity, learning styles

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

x

KATA PENGANTAR

Segala ucapan puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yesus

Kristus, karena kasihnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK HIPERAKTIF.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada segenap jajaran Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi

ini. Terima kasih kepada Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Christiyanti Aprinastuti, S.Si.,

M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Sanata Dharma dan Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua

Prodi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Terlebih penulis

mengucapkan terima kasih kepada Eny Winarti, S.Pd., M.Hum., Ph.D ., selaku

dosen pembimbing I dan Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi., selaku

dosen pembimbing II yang telah membimbing proses penyusunan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada segenap guru dan

karyawan sekolah SD Perahu dan SD Bina Anggara yang telah bersedia bekerja

sama dalam proses penyusunan skripsi ini.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada

bapak dan ibu, Mas Yuhan, Dek Risang, teman-teman kelompok payung, Dek

Paul, Dek Rangga, Dek Aldi, Dek Mercy, Dek Kezia, Mbak Ratna, Mbak Nana,

Tiva, Priskila, dan Ega yang tidak pernah lelah untuk mensuport dan memberi

semangat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

xi

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

kelulusan program studi S-1 PGSD Universitas Sanata Dharma serta dapat

bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan

skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati

menerima ide, kritik, maupun saran yang membangun.

Yogyakarta, 18 Februari 2016

Penulis,

Aprilia Putri Wening

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................iv

HALAMAN MOTTO..............................................................................................v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS..............................................................vii

ABSTRAK............................................................................................................viii

ABSTRACT..............................................................................................................ix

KATA PENGANTAR.............................................................................................x

DAFTAR ISI..........................................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................xv

DAFTAR TABEL.................................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah...........................................................................................4

1.3 Pembatasan Masalah..........................................................................................4

1.4 Rumusan Masalah..............................................................................................4

1.5 Tujuan Penelitian...............................................................................................4

1.6 Manfaat Penelitian.............................................................................................4

1.7 Definisi Operasional...........................................................................................6

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................7

2.1 Kajian Pustaka...................................................................................................7

2.1.1 Persepsi....................................................................................................7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

xiii

2.1.1.1 Pengertian Persepsi...........................................................................7

2.1.2 Hiperaktif.................................................................................................9

2.1.2.1 Pengertian Hiperaktif..........................................................................9

2.1.2.2 Diagnosis Gejala Hiperaktif.............................................................10

2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak Hiperaktif.................................................................12

2.1.3 Gaya Belajar...........................................................................................13

2.1.3.1 Pengertian Gaya Belajar...................................................................13

2.1.3.2 Macam-Macam Gaya Belajar...........................................................14

2.2 Penelitian yang Relevan..................................................................................18

2.3 Kerangka Teori...............................................................................................19

2.4 Pertanyaan Penelitian......................................................................................19

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................21

3.1 Jenis Penelitian................................................................................................21

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................................22

3.3 Partisipan Penelitian........................................................................................23

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data......................................................23

3.5 Instrumen Penelitian.......................................................................................24

3.6 Keabsahan Data...............................................................................................26

3.6.1 Uji Kredibilitas........................................................................................26

3.6.2 Pengujian Transferabilitas.......................................................................28

3.7 Teknik Analisis Data.......................................................................................28

3.7.1 Reduksi Data...........................................................................................28

3.7.2 Display Data............................................................................................29

3.7.3 Kesimpulan dan Verifikasi......................................................................29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................30

4.1 Hasil Penelitian...............................................................................................30

4.1.1 Partisipan Penelitian dan Setting Penelitian............................................30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

xiv

4.1.2 Deskripsi Partisipan Penelitian...............................................................32

4.2 Pembahasan.....................................................................................................48

4.3 Temuan Lain dalam Penelitian.......................................................................58

BAB V PENUTUP................................................................................................59

5.1 Kesimpulan ....................................................................................................59

5.2 Keterbatasan Penelitian...................................................................................60

5.3 Saran................................................................................................................60

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Temuan dalam Penelitian...................................................................58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

xvi

DAFTAR TABEL

Gambar 3.1. Tabel Jadwal Penelitian.....................................................................22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Teks Anekdot......................................................................................64

Lampiran 2 Hasil Triangulasi Data........................................................................67

Lampiran 3 Pemetaan.............................................................................................71

Lampiran 4 Memo Tertulis....................................................................................72

Lampiran 5 Biodata Peneliti ..................................................................................73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I ini berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi

operasional. Latar belakang penelitian membahas alasan mengapa peneliti

melakukan penelitian ini. Identifikasi masalah penelitian merupakan pengenalan

terhadap masalah yang ada dalam penelitian. Pembatasan masalah merupakan

ruang lingkup masalah yang akan diteliti. Sedangkan rumusan masalah

merupakan pokok-pokok permasalahan yang akan diteliti. Tujuan penelitian

memuat keinginan atau harapan yang ingin dicapai peneliti, manfaat penelitian

berisikan kegunaan yang didapat setelah melakukan penelitian, dan definisi

operasional berisikan istilah-istilah untuk mempermudah pembaca.

1.1. Latar Belakang

Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah mereka yang memerlukan

penanganan khusus yang berkaitan dengan kekhususannya. Fadhli (2010:16)

menjelaskan bahwa ada dua macam anak berkebutuhan khusus yaitu anak yang

mengalami kelainan dan gangguan pada mentalnya serta anak yang mengalami

kelainan dan gangguan fisik. ABK yang mengalami gangguan pada mentalnya

adalah autis, asperger disorder, retardasi mental, hiperaktif, sindroma X yang

rapuh, dan skizofernia. Sementara itu anak yang mengalami gangguan pada

fisiknya adalah apraxia, sensory integration, dyslexia, diskalkulia, disgrafia,

gangguan bicara dan bahasa, gangguan artikulasi pada anak, gagap, clumsy,

gangguan pendengaran, dan penyakit seliak. Setelah mengetahui berbagai macam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

2

anak berkebutuhan khusus tersebut, peneliti akan memfokuskan pada anak

hiperaktif.

Anak hiperaktif merupakan anak yang mengalami gangguan pemusatan

perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH) atau Attention Deficit and Hyperactivity

Disorder (ADHD) (Zaviera, 2014:11). Gangguan perilaku ini ditandai dengan

pemusatan perhatian, pembicaraan yang lepas kontrol, serta gerakan yang

berlebihan melebihi gerakan yang dilakukan anak pada umumnya (Wiyani, 2014).

Anak-anak pada usia sekolah dasar memiliki kecenderungan banyak bergerak dan

sangat aktif. Namun yang membedakan anak hiperaktif dengan anak lainnya

adalah tingkah anak hiperaktif muncul setiap saat, di segala kondisi, dan dengan

setting yang berbeda-beda (Priyatna, 2010).

Anak hiperaktif juga memiliki hak dan kesempatan yang sama dengan anak-

anak lainnya untuk memperoleh pendidikan, sehingga pemerintah melaksanakan

sekolah inklusi untuk anak-anak berkebutuhan khusus terkhusus hiperaktif untuk

mendapatkan kesempatan belajar. Sekolah inklusi adalah sekolah reguler yang di

dalamnya terdapat anak-anak berkebutuhan khusus (Chatib & Said, 2012:22).

Salah satu contoh sekolah inklusi adalah SD Perahu di mana anak-anak yang

mengalami hiperaktivitas dapat merasakan kesempatan yang sama untuk belajar

di sekolah reguler. Tentunya guru harus mengetahui bagaimana gaya belajar anak

hiperaktif. Informasi mengenai gaya belajar anak hiperaktif dapat diperoleh dari

persepsi atau pandangan guru terhadap anak hiperaktif.

Persepsi menurut Walgito (2010) merupakan proses diterimanya stimulus oleh

individu melalui alat indera. Persepsi juga disebut dengan proses sensoris. Proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

3

persepsi tidak lepas dari proses penginderaan. Proses pengideraan adalah proses

pendahulu dari proses persepsi. Proses penginderaan ini akan berlangsung setiap

saat, pada waktu individu menerima stimulus melalui alat-alat indera. Melalui

proses tersebut seseorang dapat merasakan dan memahami apa yang diamati,

didengar, dan dirasakan. Dengan demikian, guru dapat mengetahui gaya belajar

anak hiperaktif melalui proses persepsi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di salah satu SD Perahu mulai bulan

Juli hingga Desember 2015, peneliti menemukan seorang anak kelas II bernama

Fito yang diduga mengalami hiperaktif. Peneliti mendapatkan informasi bahwa

Fito adalah anak hiperaktif melalui wawancara dengan wali kelas II, guru

pendamping umum yang disediakan oleh sekolah, dan guru pendamping pribadi.

Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan kedua orang tua Fito untuk

menyeimbangkan data yang peneliti peroleh dari para guru.

Selain melakukan wawancara, peneliti juga melakukan observasi terhadap

Fito. Saat pertama kali peneliti bertemu dengan Fito, sepintas peneliti melihat

bahwa anak tersebut cukup tenang dan tidak menampakkan perbedaan yang

mencolok dengan teman-teman satu kelasnya. Namun setelah pelajaran

berlangsung, peneliti mulai melihat tingkah Fito yang cenderung berbeda dan

berlebihan dibanding dengan teman-temannya. Peneliti juga menyebarkan lembar

observasi kepada wali kelas II, guru pendamping umum, dan guru pendamping

pribadi terkait perilaku si anak. Berdasarkan lembar observasi tersebut, peneliti

melihat para guru memiliki pandangan bahwa Fito merupakan anak hiperaktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

4

Dari latar belakang tersebut, peneliti ingin mengangkat hal tentang persepsi

guru terhadap gaya belajar anak hiperaktif.

1.2. Identifikasi Masalah

Adanya anak hiperaktif di SD Perahu dan belum diketahui persepsi guru

terhadap gaya belajar anak hiperaktif.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada di latar belakang, maka peneliti

membatasi masalah tersebut oleh persepsi guru terhadap gaya belajar anak

hiperaktif.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah, maka dapat

diambil rumusan masalah sebagai berikut:

1.4.1. Bagaimana persepsi guru terhadap anak hiperaktif?

1.4.2. Bagaimana persepsi guru terhadap gaya belajar anak hiperaktif?

1.5. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1.5.1. Mengetahui gambaran persepsi guru terhadap anak hiperaktif.

1.5.2. Mengetahui gambaran persepsi guru terhadap gaya belajar anak

hiperaktif.

1.6. Manfaat Penelitian

1.6.1. Manfaat Teoritis

Secara umum hasil penelitian ini memberikan sumbangan kepada

dunia pendidikan tentang anak hiperaktif. Selain itu menambah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

5

wawasan mengenai persepsi guru terhadap anak hiperaktif dan

gaya belajar anak hiperaktif.

1.6.2. Manfaat Praktis

1.6.2.1. Bagi Peneliti

Proses dari penelitian ini memberikan pengalaman langsung dalam

melakukan penelitian tentang hal tersebut sedangkan hasil dari

penelitian ini diharapkan menambah wawasan mengenai persepsi

guru terhadap gaya belajar anak hiperaktif.

1.6.2.2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan guru dalam

menangani anak hiperaktif berdasarkan gaya belajarnya.

1.6.2.3. Bagi Orang Tua yang Memiliki Anak Hiperaktif

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi orang

tua yang memiliki anak hiperaktif. Selain itu, dapat digunakan

sebagai penambah pengetahuan orang tua dalam mendidik dan

membimbing anaknya yang mengalami hiperaktivitas.

1.6.2.4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan peneliti

selanjutnya untuk melakukan penelitian tentang persepsi guru

terhadap gaya belajar anak hiperaktif atau penelitian yang sejenis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

6

1.7. Definisi Operasional

Pada penelitian ini, peneliti akan memberikan pengertian-pengertian agar

tidak terjadi kesalah pahaman, maka definisi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1.7.1. Persepsi adalah proses penginterpretasian, penafsiran, atau

pemahaman terhadap stimulus dari panca indera.

1.7.2. Hiperaktif adalah gangguan pada seseorang yang sulit mengkontrol

perilakunya, sehingga seseorang tersebut melakukan aktivitasnya secara

berlebihan.

1.7.3. Gaya belajar merupakan bagaimana anak dapat menyerap dan

mengolah informasi yang diterima dengan caranya masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

7

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai landasan teori yang digunakan dalam

penelitian. Bab ini berisi kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka

berpikir, dan pertanyaan penelitian. Kajian pustaka dalam bab ini membahas

tentang persepsi, hiperaktif yang meliputi pengertian, diagnosis gejala, dan ciri-

ciri hiperaktif. Sementara itu untuk penelitian yang relevan, peneliti mengadopsi

dari beberapa jurnal yang relevan.

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Persepsi

2.1.1.1. Pengertian Persepsi

Sunaryo (2013:94) mengungkapkan persepsi adalah proses diterimanya

rangsangan melalui panca indra yang didahului oleh perhatian sehingga individu

mampu mengetahui, mengartikan, dan menghayati tentang hal yang diamati baik

yang berasal dari dalam maupun luar individu. Selain itu, Aditomo (2008:77)

menjelaskan persepsi adalah tindakan menyusun informasi dari organ-organ

sensorik menjadi suatu keseluruan yang bisa dipahami. Berdasarkan pendapat

para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses

seseorang dalam memahami dan menerjemahkan sesuatu yang ditangkap oleh

panca indera.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

8

Ada dua macam persepsi yang dipaparkan oleh Sunaryo (2013:94):

1. Eksternal perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya

rangsangan yang datang dari luar diri individu.

2. Self-perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan

yang berasal dari diri sendiri. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah

individu itu sendiri.

Berdasarkan macam-macam persepsi tersebut, peneliti akan menggali external

perception dari partisipan penelitian tentang gaya belajar anak hiperaktif. Sobur

(2011 : 447) menjelaskan ada beberapa proses persepsi, yaitu:

1. Seleksi

Seleksi merupakan proses penyaringan oleh indra terhadap rangsangan

dari luar. Intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.

2. Interpretasi

Interpretasi merupakan proses pengorganisasian informasi sehingga

mempunyai arti bagi seseorang. Interpretasi tersebut dipengaruhi oleh

beberapa faktor, seperti pengalaman masa lalu, motivasi, kepribadian dan

kecerdasan. Interpretasi juga bergantung pada kemampuan seseorang

untuk melakukan pengkategorian informasi yang diterimanya, yaitu proses

mereduksi informasi yang kompleks menjadi sederhana.

3. Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah

laku sebagai reaksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

9

2.1.2. Hiperaktif

2.1.2.1. Pengertian Hiperaktif

Pengertian hiperaktivitas menurut Marlina, (2008: 5) adalah tidak bisa

diam, yaitu perilaku yang mempunyai kecendrungan melakukan suatu aktivitas

yang berlebihan, baik motorik maupun verbal. Hiperaktif bisa disebut juga dengan

gangguan pemusatan perhatian disertai hiperaktivitas (GPPH) atau attention

deficit hyperactivity disorder, yang disingkat ADHD.

Menurut Barkley (Wood, 2007:78) ADHD adalah sebuah gangguan di

mana respons menjadi terhalang dan mengalami fungsi ganda pelaksana yang

mengarah pada kurangnya pengaturan diri, lemahnya kemampuan untuk mengatur

perilaku untuk tujuan sekarang dan masa depan, serta sulit beradaptasi secara

sosial dan perilaku dengan tuntutan lingkungan. Maksud dari pernyataan Barkley

tersebut adalah seorang ADHD memiliki gangguan dalam mengkontrol

perilakunya, sehingga sulit menyesuaikan perilakunya sesuai dengan tuntutan

lingkungan.

Chaerani (2005:22-23) mengungkapkan ada beberapa faktor yang

menyebabkan seseorang memiliki perilaku hiperaktif: (1) faktor neurologik,

proses persalinan dengan cara ekstraksi forcep, bayi yang lahir dengan berat

badan dibawah 2500 gram, ibu melahirkan terlalu muda, ibu yang merokok dan

minum minuman keras; (2) faktor genetik, sekitar 25-35% dari orang tua dan

saudara yang masa kecilnya hiperaktif akan menurun pada anak; (3) faktor

makanan, zat pewarna, pengawet dan kekuarangan vitamin; (4) faktor psiko sosial

dan lingkungan. Hal tersebut didukung dengan pernyataan Zaviera (2014:52-53)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

10

yang menjelaskan bahwa berbagai virus, zat-zat kimia berbahaya yang banyak

dijumpai di lingkungan sekitar, faktor genetika, masalah selama kehamilan dan

kelahiran, atau hal-hal lain yang dapat menimbulkan kerusakan perkembangan

otak berperan penting sebagai faktor penyebab hiperaktif.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hiperaktif

adalah gangguan pada seseorang yang sulit mengkontrol perilakunya, sehingga

seseorang tersebut melakukan aktivitasnya secara berlebihan. Hal tersebut dapat

disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu faktor genetik, neurologik, sosial, dan

makanan.

2.1.2.2. Diagnosis Gejala Hiperaktif

Thompson (2010) mengungkapkan ada tiga kriteria diagnosis hiperaktif yaitu

tidak perhatian (inatensi), kesulitan menunda respon (impulsif), dan hiperaktifitas

yang terlihat berlebihan dibandingkan anak-anak lain yang sebaya. Seorang anak

dikatakan tidak perhatian ketika anak tersebut umumnya memiliki kesulitan

berkonsentrasi pada tugas-tugas sekolah dan cenderung berpindah dari satu tugas

ke tugas lainnya serta cepat kehilangan motivasi jika merasa tugas tersebut

membosankan. Anak dikatakan impulsif apabila mereka bertingkah tanpa

membayangkan atau memikirkan akibatnya, sehingga anak tersebut sering

dianggap nakal (Wender, 2000). Sedangkan anak dikatakan hiperaktif apabila

sering menunjukkan tanda-tanda hiperaktivitas, termasuk tingkah laku seperti

mengetuk-ngetuk tangan atau kaki, bicara tanpa henti, dan sulit duduk diam lebih

dari beberapa detik. Zaviera (2014:11) menambahkan, gejala hiperaktif pada anak

biasanya timbul sebelum usia tujuh tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

11

Hampir sama dengan penjelasan Thompson, Wood (2007:103) menjelaskan

gejala hiperaktif tipe sulit berkonsentrasi adalah sebagai berikut: (1) kerap gagal

memberikan perhatian pada segala rincian atau ceroboh dalam mengerjakan

pekerjaan rumah, tugas, atau aktivitas lainnya; (2) sering kesulitan memusatkan

perhatian saat mengerjakan tugas atau bermain; (3) sering tampak tidak

mendengarkan saat diajak berbicara secara langsung; (4) kerap tidak mengikuti

petunjuk atau gagal menyelesaikan pekerjaan sekolah, tugas, atau kegiatan di

tempat kerjaan; (5) kerap memiliki kesulitan dalam mengorganisasi tugas dan

aktivitas; (6) sering menghidari, tidak menyukai, atau enggan terlibat dalam

pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan pikiran; (7) sering kehilangan barang-

barang keperluan sehari-hari; (8) kerap dikacaukan oleh

stimuli/rangsangan/pengaruh dari luar; (9) kerap lupa pada aktivitas sehari-hari.

Sementara itu Zaviera (2014:12) menyebutkan ada tiga tipe hiperaktif, yaitu

tipe sulit berkonsentrasi, tipe hiperaktif impulsif, dan tipe kombinasi. Sementara

itu, gejala anak hiperaktif dengan tipe hiperaktif-impulsif adalah sebagai berikut:

(1) sering menggerak-gerakan tangan atau kaki ketika duduk atau sering

menggeliat; (2) sering meninggalkan tempat duduknya; (3) sering berlari-lari atau

memanjat secara berlebihan pada keadaan yang tidak selayaknya; (4) sering tidak

mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan tenang; (5) selalu bergerak,

seolah-olah tubuhnya digerakkan oleh mesin; (6) sering terlalu banyak bicara; (7)

sering terlalu cepat memberi jawaban ketika ditanya, padahal pertanyaan belum

selesai; (8) sering sulit menunggu giliran; (9) sering memotong atau menyela

pembicaraan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

12

Ketiga teori di atas sama dengan yang diungkapkan oleh Diagnosis and

Statistic Manual (DSM-IV), di mana anak dapat dikatakan hiperaktif apabila

memenuhi kriteria inatensi, hiperaktif, dan impulsif. Menurut DSM-IV, anak

dapat diduga mengalami hiperaktivitas apabila selama enam bulan pengamatan,

anak tersebut menunjukkan minimal enam perilaku yang termasuk di dalam

kriteria inatensi, hiperaktif dan impulsif.

2.1.2.3. Ciri-Ciri Anak Hiperaktif

Zaviera (2014:15) menjelaskan ada tujuh ciri anak hiperaktif, yaitu tidak

fokus, menentang, destruktif, tidak kenal lelah, tanpa tujuan, tidak sabar dan usil,

intelektualitas rendah. Ciri yang pertama adalah tidak fokus. Anak dengan

gangguan hiperaktivitas tidak bisa berkonsentrasi lebih dari lima menit.

Selanjutnya, Batshaw dan Pereet (Delphie, 2006:74) menambahkan bahwa anak

hiperaktif paling lama bisa tinggal di tempat duduknya sekitar 5 sampai 10 menit

Dengan kata lain, ia tidak bisa diam dalam waktu lama dan mudah teralihkan

perhatiannya kepada hal lain. Tidak hanya itu, anak dengan gangguan

hiperaktvitas tidak memliki fokus yang jelas. Dia berbicara semaunya berdasarkan

apa yang ingin diutarakan tanpa ada maksud jelas sehingga kalimatnya sering sulit

dipahami. Biasanya anak selalu cuek ketika dipanggil.

Ciri yang kedua adalah menentang, di mana anak dengan gangguan

hiperaktivitas umumnya memiliki sikap tidak mau dinasehati. Penolakannya juga

bisa ditujukan dengan sikap tidak acuh. Setelah itu ciri yang ketiga dari anak

hiperaktif adalah destruktif. Anak hiperaktif biasanya merusak barang yang ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

13

disekitarnya. Oleh karena itu, anak hiperaktif sebaiknya dijauhkan dari barang-

barang yang mudah dipegang dan dirusak.

Selanjutnya, anak hiperaktif tidak kenal lelah. Hal tersebut ditunjukkan

dengan perilaku bergerak kesana kemari sepanjang hari, lompat, lari, berguling,

dan sebagainya. Penderita hiperaktif tidak memiliki tujuan, ia juga tidak sabar dan

senang bersikap usil terhadap teman-temannya usil. Ciri yang terakhir dari anak

hiperaktif adalah memiliki intelektualitas rendah. Seringkali intelektualitas anak

dengan gangguan hiperaktivitas berada dibawah rata-rata anak normal.

2.1.3. Gaya Belajar

2.1.3.1. Pengertian Gaya Belajar

Gaya belajar menurut Ghufron dan Rini (2013:42) adalah sebuah pendekatan

yang menjelaskan bagaimana individu belajar atau cara yang ditempuh oleh

masing-masing orang untuk berkonsentrasi pada proses dan menguasai informasi

yang sulit dan baru melalui persepsi yang berbeda. Sedangkan Porter dan

Hernacki (2006), mengungkapkan bahwa gaya belajar seseorang adalah gabungan

dari bagaimana seseorang menyerap dan mengolah suatu informasi. Selain itu

gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di

sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Anak akan lebih mudah menerima

materi jika belajar menggunakan gaya belajarnya sendiri. Gaya belajar anak satu

dengan anak yang lain berbeda. Guru perlu mengetahui gaya belajar dari masing-

masing anak didiknya agar dapat memadukan gaya mengajarnya dengan gaya

belajar anak didiknya. Suyono dan Hariyanto (2012:147) mengungkapkan bahwa

dengan mengetahui gaya belajar setiap anak, guru akan mampu mengkondisikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

14

kelas sedemikian rupa sebagai respon terhadap kebutuhan setiap individu

anaknya.

Maksud dari pernyataan Suyono dan Hariyanto di atas adalah anak akan

mendapat kebutuhan belajar yang cukup saat pembelajaran, apabila seorang guru

dapat mengenali gaya belajarnya dan memberikan tindakan sesuai dengan gaya

belajarnya. Anak yang belajar dengan menggunakan gaya belajarnya sendiri akan

merasa lebih nyaman saat melakukan aktivitas kognitifnya.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa gaya belajar merupakan bagaimana

cara anak dapat menyerap dan mengolah informasi yang diterima dengan caranya

masing-masing. Anak perlu mengetahui gaya belajar mana yang sesuai dengan

dirinya agar lebih mudah melakukan proses menyerap dan mengolah materi yang

didapat. Begitu juga dengan guru. Guru perlu mengetahui gaya belajar masing-

masing anaknya agar dapat menyesuaikan metode pembelajaran yang digunakan

sehingga anak mudah memahami materi yang diajarkan.

2.1.3.2. Macam-Macam Gaya Belajar

Porter dan Hernacki (Suyono dan Hariyanto, 2012:148) menjelaskan bahwa

ada tiga macam pokok gaya belajar anak, yaitu gaya belajar visual, auditori, dan

kinestetik.

1. Bandler dan Grinder memberikan penjelasan bahwa gaya belajar visual lebih

mudah mengakses gambar, mengingat gambar, bentuk dan warna, hubungan

ruang, masalah dua dan tiga dimensi (Zahar, 2009: 23). Dapat dikatakan anak

dengan gaya belajar visual lebih mudah untuk menangkap informasi dari luar

dengan cara melihat objek yang tertangkap oleh indera pengelihatannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

15

Pembelajaran dengan menunjukkan gambar, video, grafik, mind map, dan

model dapat memudahkan anak untuk memperoleh informasi.

2. Gaya belajar auditori lebih mudah mencerna informasi dengan berbicara,

menyuarakan, dan mendengar (Bandler dan Grinder dalam Prihadi, 2008:68).

Apabila gaya belajar anak termasuk dalam gaya auditori, maka metode

ceramah, tanya jawab, dan juga diskusi sangat efektif diterapkan kepada

mereka. Dalam pembelajaran di kelas sangat memungkinkan anak belajar

dengan menggunakan radio pendidikan atau kaset pembelajaran.

3. Gaya belajar kinestetik berhubungan dengan koordinasi, gerakan, irama,

tanggapan emosionil, dan kenyamanan fisik (Bandler dan Grinder dalam

Prihadi, 2008:68). Gaya belajar tersebut memungkinkan anak untuk belajar

dengan cara menggerakkan bagian-bagian tubuhnya. Untuk

memaksimalkannya, guru dapat melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan anak beraktivitas dengan seluruh anggota tubuhnya. Misalnya

dengan berjalan-jalan, menggerak-gerakkan anggota badan, atau melakukan

eksperimen yang memerlukan aktivitas fisik.

Porter dan Hernacki mengungkapkan, gaya belajar visual dapat dideteksi

melalui kebiasaan anak ketika belajar antara lain: (1) anak lebih mudah mengingat

apa yang dilihat daripada yang didengar, (2) mudah mengingat dengan hal-hal

yang terkait visual, (3) memiliki hobi membaca, cepat, dan tekun ketika

membaca, (4) lebih suka membaca secara mandiri daripada dibacakan, (5) karena

tidak begitu senang mendengarkan esensi pembicaraannya, maka anak cenderung

berbicara cepat, (6) mudah lupa dengan instruksi verbal, kecuali jika dituliskan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

16

(7) sering lupa menyampaikan pesan secara verbal kepada orang lain, (8) dapat

mengeja kata demi kata dengan baik, (9) menjawab pertanyaan hanya dengan

jawaban singkat, (10) mempunyai kebiasaan rapi dan juga teratur, (11)

beranggapan bahwa penampilan itu penting, (12) memiliki kemampuan dalam

perencanaan dan pengaturan jangka panjang yang baik, (13) memperhatikan hal-

hal kecil, (14) biasanya tidak terganggu dengan suara ribut, (15) lebih suka

melakukan demonstrasi daripada pidato, (16) terbiasa melakukan check dan re-

check sebelum membuat simpulan, (17) lebih menyukai seni rupa daripada seni

musik, (18) sering mencoret-coret tanpa arti.

Selanjutnya gaya belajar auditori dapat diketahui dari kebiasaan belajar anak,

antara lain sebagai berikut: (1) belajar dengan mendengarkan dan lebih mengingat

materi yang disampaikan melalui diskusi, (2) sering bicara sendiri saat belajar

atau bekerja, (3) bersuara ketika membaca, (4) berbicara dengan irama, (5) pada

umumnya menjadi pembicara yang fasih, (6) menggerakkan bibir ketika

membaca atau menulis, (7) suka berbicara, berdiskusi, dan berbicara panjang

lebar, (8) kesulitan dalam menulis, tetapi lancar dalam bercerita, (9) dapat

mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara, (10) sulit

berkonsentrasi dan mudah terganggu dengan suara berisik, (11) bermasalah

dengan pekerjaan yang terkait dengan visualisasi, (12) lebih menyukai humor

secara lisan daripada membaca dari komik, (13) cenderung menyukai seni musik

daripada seni rupa.

Gaya belajar yang terakhir adalah gaya belajar kinestetik. Anak dapat

dideteksi mempunyai gaya belajar kinestetik jika saat belajar menujukkan tanda-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

17

tanda sebagai berikut: (1) melakukan aktivitas yang melibatkan fisik, (2)

mengungkapkan sesuatu menggunakan bahasa tubuh, (3) menggunakan jari

sebagai penuntun ketika membaca, (4) menghafalkan sesuatu dengan berjalan dan

melihat, (5) menanggapi perhatian fisik, (6) gelisah ketika terlalu banyak duduk

diam, (7) mencari perhatian orang lain dengan cara menyentuh, (8) melakukan

sebuah aksi/tindakan setelah mengeluarkan kata-kata, (9) ingin melakukan segala

seusatu, (10) mendekatkan tubuh ketika berbicara dengan orang lain, (11)

berbicara dengan perlahan, (12) sukar mengingat letak suatu tempat, kecuali jika

pernah mendatangi tempat tersebut, (13) menyukai permainan yang membuat

tubuhnya bergerak.

Ketiga gaya tersebut dilandasi oleh pandangan neuro linguistik, di mana

pandangan tersebut mengasumsikan bahwa setiap anak memiliki gaya

dominannya sendiri. Dalam kenyataannya banyak didapati gaya belajar anak yang

merupakan kombinasi dari gaya visual, auditori, dan kinestetik (VAK).

Flemming (Suyono dan Hariyanto, 2012:153) mengungkapkan bahwa ada

pengembangan gaya VAK menjadi VARK, di mana Flemming menyisipkan huruf

R. Huruf R tersebut mengartikan anak menyukai baca dan tulis dalam gaya

belajarnya (reading/writing). Dengan demikian terciptalah empat tipe belajar yang

mengasumsikan bahwa setiap anak cenderung memiliki tipe belajar

gabungan/kombinasi.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa gaya belajar pada

anak sangat beragam. Anak yang belajar atau mengikuti proses pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

18

dengan gaya mereka sendiri akan lebih mudah dalam menerima dan memahami

materi yang diberikan oleh gurunya.

2.2. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang pertama dilakukan oleh Kurniawati, Kasiyati, dan Amsyarudin

(2014), berjudul “Persepsi Guru Kelas Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di

SD Payakumbuh. Populasi penelitian tersebut adalah 34 guru kelas SD

Payakumbuh yang tersebar di lima sekolah. Penelitian tersebut memperlihatkan

hasil bahwa 50,7% guru kelas memahami anak berkebutuhan khusus, 58,2% guru

memperhatikan kehadiran anak berkebutuhan khusus di sekolah, 58,8% dari anak-

anak berkebutuhan khusus melakukan interaksi sosial dengan para guru, 53,4%

anak berkebutuhan khusus melakukan interaksi dengan teman sebaya, 40,8% guru

memiliki pendapat bahwa anak mengalami gangguan dalam prestasi belajar.

Penelitian yang kedua berjudul “Penanganan Anak Hiperaktif Melalui Metode

Sensory Integrative Therapy” ditulis oleh Tin Suharmini (2004). Dari penelitian

tersebut dijelaskan bahwa metode sensory integrative therapy merupakan cara

untuk mengembangkan konsentrasi, mengontrol tingkah laku, dan melatih

kemampuan sosial anak hiperaktif. Metode tersebut dikemas dalam tiga terapi

yaitu Pretend Play, Music Therapy, dan Behavior Modification. Dalam penelitian

tersebut juga disebutkan problem anak hiperaktif. Problem tersebut antara lain

problem motorik, problem perilaku sosial dan tidak mau diam, meledak-ledak,

mendebat, dan tidak mau memenuhi perintah orang lain.

Penelitian yang ketiga yaitu “Visual, Auditori, Kinaesthetic Learning Styles

and Their Impact on English Language Teaching”, ditulis oleh Gilakjani (2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

19

Tujuan penelitian untuk meningkatkan kesadaran fakultas dan memahami

pengaruh dari gaya belajar dalam proses pengajaran. Penelitian tersebut

mengungkapkan setiap mahasiswa EFL Iran memiliki gaya belajar yang berbeda-

beda. Ada tiga gaya belajar umum yang sudah dikenal secara umum yaitu gaya

belajar visual, auditori, dan kinestetik. Berdasarkan hasil penelitian, lebih dari

seratus mahasiswa telah mengisi kuesioner untuk menentukan gaya belajar

mereka dan didapatkan bahwa 50% mahasiswa menyukai gaya belajar visual,

35% menyukai gaya belajar auditori, dan 15% menyukai gaya belajar kinestetik.

Ketiga penelitian tersebut memiliki relevansi terhadap penelitian yang peneliti

lakukan. Penelitian pertama meneliti tentang persepsi guru terhadap anak

berkebutuhan khusus. Penelitian kedua meneliti tentang metode terapi yang akan

dilakukan untuk anak hiperaktif. Dari penelitian tersebut juga disebutkan beberapa

permasalahan dari anak hiperaktif yaitu permasalahan motorik, perilaku, dan

konsentrasi. Sedangkan penelitian yang ketiga meneliti tentang gaya belajar.

2.3. Kerangka Berpikir

Anak hiperaktif memiliki kesempatan yang sama seperti anak-anak lainnya

untuk mendapatkan pendidikan. Dengan demikian, pemerintah menyelenggarakan

sekolah inklusi. Sekolah inklusi adalah sekolah reguler yang di dalamnya terdapat

anak-anak berkebutuhan khusus. Adanya sekolah inklusi, memberikan

kesempatan kepada anak-anak berkebutuhan khusus dapat mengikuti proses

pembelajaran bersama anak-anak reguler. Untuk menunjang pembelajaran anak

hiperaktif di sekolah inklusi, guru perlu mengenali gaya belajar yang ada pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

20

anak tersebut. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti persepsi guru

terhadap gaya belajar anak hiperaktif.

2.4. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan wawancara yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan

tema skripsi. Hal tersebut disebabkan karena peneliti menggunakan metode

wawancara tidak terstruktur, sehingga peneliti hanya memberikan pertanyaan

sesuai garis besar dan partisipan dapat memberikan jawaban seluas-luasnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

21

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini akan membahas mengenai tujuh hal yang akan dibahas oleh peneliti.

Tujuh hal tersebut adalah jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, partisipan,

teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, keabsahan data, dan teknik

analisis data. Jenis penelitian akan memuat tentang jenis penelitan yang dipilih

oleh peneliti. Tempat dan waktu penelitian akan menjelaskan di mana penelitian

berlangsung. Partisipan menjelaskan semua subyek dan obyek yang terlibat dalam

penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara semi

terstruktur, angket terbuka, dan dokumentasi. Instrumen penelitian memuat

peneliti sendiri sebagai alat dalam penelitian. Keabsahan data akan memuat

tentang uji kredibilitas dan pengujian transferbilitas. Sedangkan analisis data

menjelaskan bagaimana data yang diperoleh akan diolah.

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan peneliti gunakan adalah jenis penelitian kualitatif.

Bogdan dan Taylor (dalam Prastowo, 2011:23) “Penelitian kualitatif adalah

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.” Peneliti meneliti

bagaimana persepsi guru terhadap cara belajar anak hiperaktif dengan

menggambarkan data yang didapat melalui penjabaran kata-kata. Selain itu,

menurut Sugiyono (2014:1) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

yang digunakan untuk meneliti pada kondisi alamiah, di mana peneliti adalah

sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

22

(gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna daripada generalisasi.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif,

karena penelitian kualitatif menafsirkan suatu fenomena seperti yang ada pada

anak hiperaktif di SD Perahu. Peneliti memilih jenis penelitian ini juga dengan

didasarkan pada tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui persepsi guru terhadap

cara belajar anak hiperaktif. Melalui penelitian ini, peneliti berusaha untuk

memaparkan, menggambarkan, dan mendeskripsikan persepsi guru terhadap gaya

belajar anak hiperaktif.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian akan dilaksanakan di SD Perahu. Waktu penelitian dapat

dilihat secara rinci melalui tabel berikut:

Gambar 3.1. Tabel Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Penelitian

Waktu Penelitian

Juli

Agustu

s

Sep

tember

Okto

ber

Novem

ber

Desem

ber

Januari

Feb

ruari

1 Observasi

keadaan

lapangan

2 Pengumpulan

data

(observasi,

wawancara,

dan

dokumentasi)

3 Menyusun

proposal

4 Pengecekan

data dan

proposal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

23

5 Pengolahan

data

6 Penyusunan

laporan

7 Ujian skripsi

3.3. Partisipan Penelitian

Ada lima partisipan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Partisipan utama

yang diperlukan dalam penelitan ini adalah anak hiperaktif kelas II di SD Perahu,

yang namanya telah disamarkan menjadi Fito. Selain Fito, terdapat partisipan lain

yang juga penting keberadaannya untuk memberikan informasi mengenai Fito, di

antaranya yaitu wali kelas II, guru pendamping umum, guru pendamping pribadi,

dan kedua orang tua Fito.

Pemilihan guru sebagai partisipan diawali dengan melakukan pengamatan

langsung dan bertanya kepada kepala sekolah. Peneliti melakukan pengamatan

supaya peneliti dapat mengetahui sejauh mana peneliti memahami Fito.

Sedangkan pemilihan guru pendamping umum dan guru pendamping pribadi

sebagai partisipan dilakukan dengan alasan guru-guru tersebut sudah

berpengalaman dan cukup mengenali Fito.

Selain itu peneliti juga melakukan wawancara terhadap kedua orang tua Fito.

Tujuan peneliti melakukan wawancara dengan kedua orang tua anak adalah untuk

mengetahui bagaimana gaya belajarnya saat di rumah dan untuk menyeimbangkan

data yang diperoleh dari para guru.

3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah

dengan menggunakan wawancara tidak terstruktur, observasi, dan dokumentasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

24

Sedangkan instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data adalah

lembar observasi, dan juga perekam. Peneliti menerapkan kegiatan wawancara

kepada setiap partisipan, mulai dari wali kelas II, guru pendamping umum, guru

pendamping pribadi, dan kedua orang tua.

Basrowi dan Suwandi (2008:144) menyebutkan bahwa wawancara tidak

terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan

pedoman wawancara dam hanya menggunakan garis-garis besar yang akan

ditanyakan. Wawancara tidak terstruktur digunakan agar peneliti dapat

mengembangkan pertanyaan terhadap jawaban yang diberikan oleh partisipan,

sehingga data yang diperoleh semakin mendalam.

Tidak hanya wawancara, peneliti juga melakukan dokumentasi dengan

merekam percakapan antara peneliti dan responden saat melakukan wawancara.

instrumen yang digunakan untuk dokumentasi tersebut adalah perekam suara.

Selain itu, peneliti juga melakukan observasi terhadap Fito selama dua kali.

Dalam kegiatan ini, peneliti tidak sendirian melakukan kegiatan observasi.

Peneliti meminta bantuan wali kelas, guru pendamping umum, dan juga

pendamping pribadi untuk melakukan observasi terhadap si anak. Alat yang

digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi yang berpedoman pada

DSM IV. Lembar observasi tersebut berguna untuk mengetahui bahwa seseorang

yang diamati mengalamai hiperaktif atau tidak.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti melakukan

kegiatan penelitian secara langsung mulai dari tahap persiapan hingga saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

25

eksekusi. Raco (2010:78) menjelaskan, untuk menjadi instrumen penelitian yang

baik, peneliti harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang topik yang akan

diteliti, memiliki wawasan yang luas, dan menguasai metode yang akan

digunakan dalam penelitian.

Sebelum terjun ke lapangan, peneliti melakukan beberapa persiapan. Salah

satunya adalah peneliti mencari dan membaca beberapa buku referensi terkait

dengan tema penelitian. Hal tersebut peneliti lakukan untuk menambah wawasan

peneliti terkait tentang apa itu hiperaktif dan juga peneliti menambah pengetahuan

tentang gaya belajar anak. Wawasan tentang apa yang peneliti baca tersebut

sangat berpengaruh pada saat peneliti melakukan wawancara terhadap para

partisipan penelitian.

Peneliti tidak cukup hanya memahami teori saja, tetapi juga harus memiliki

kemampuan yang lainnya. Selama proses penelitian berlangsung, peneliti

berusaha untuk bersikap responsif terhadap lingkungan di SD Perahu, maupun

saat melakukan wawancara dengan Bu Asih di Bina Anggara. Di samping itu,

peneliti juga berusaha untuk dapat menyesuaikan diri dan menjalin hubungan

yang baik terhadap beberapa partisipan penelitian. Dalam mengajukan pertanyaan

wawancara, peneliti tetap harus menghargai dan menjaga perasaan partisipan,

terutama saat melakukan wawancara dengan orang tua.

Dalam melakukan pengambilan data, khususnya wawancara, peneliti

mendapatkan sedikit kesulitan ketika wali kelas II dan guru pendamping pribadi

hanya menjawab pertanyaan wawancara dengan jawaban singkat. Peneliti

mengatasi kesulitan tersebut dengan membuat wawancara menjadi lebih santai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

26

dan tidak banyak memberikan tekanan kepada partisipan. Selain itu apabila

peneliti melihat bahwa partisipan kesulitan mencerna pertanyaan wawancara,

maka peneliti bersedia untuk menjelaskan maksud pertanyaan dengan bahasa

yang lebih mudah dipahami.

3.6. Keabsahan Data

3.6.1. Uji Kredibilitas

Moleong (Prastowo, 2014:266) mengungkapkan uji kredibilitas mempunyai

dua fungsi dalam penelitian kualitatif yaitu untuk melaksanakan pemeriksaan

sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai dan

menunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian

terhadap kenyataan ganda yang sedang diteliti. Ada tiga teknik yang digunakan

dalam penelitian ini untuk menguji keabsahan data, yaitu dengan perpanjangan

pengamatan, triangulasi, dan menggunakan bahan referensi.

1. Perpanjangan pengamatan

Perpanjangan pengamatan adalah tahap di mana peneliti mengecek

kembali apakah data yang telah diberikan oleh narasumber merupakan data

yang sudah benar atau tidak (Sugiyono, 2014:123). Peneliti melakukan

observasi langsung terhadap Fito sebanyak dua kali ketika berada di

sekolah, dan sekali saat berada di rumahnya, sembari melakukan wawancara

dengan kedua orang tuanya.

Selain perpanjangan pengamatan, peneliti juga melakukan wawancara

kepada wali kelas dan guru pendamping pribadi juga sebanyak dua kali.

Peneliti melakukan observasi terhadap Fito sebanyak dua kali untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

27

mengamati perilaku Fito apakah sesuai dengan karakteristik anak hiperaktif.

Observasi yang kedua lebih ditekankan untuk mengamati gaya belajar Fito

di kelas, sesuai atau tidak dengan pernyataan yang diungkapkan wali kelas

II.

Sementara itu, peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas II

dan guru pendamping pribadi sebanyak dua kali untuk mengkonfirmasi

lebih lanjut terhadap data yang telah dikemukakan pada wawancara

pertama. Selain itu, peneliti juga ingin melihat ada atau tidaknya

perkembangan terbaru yang ditunjukkan oleh anak untuk kelengkapan data

penelitian.

2. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang sesuatu

yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu (Moleong, 2007:330). Ada empat macam

triangulasi, yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik, triangulasi waktu,

dan triangulasi penyidik. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber.

Prastowo (2014:269) mengungkapkan bahwa triangulasi sumber adalah cara

pemeriksaan kredibilitas data dengan melalui beberapa sumber.

Peneliti melakukan triangulasi penyidik dengan cara menanyakan

beberapa hal yang sama pada saat wawancara terhadap beberapa sumber.

Dalam penelitian ini yang menjadi sumber adalah wali kelas II, guru

pendamping umum, guru pendamping pribadi, dan orang tua. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

28

triangulasi ini, maka dapat diketahui partisipan memiliki pandangan yang

sama atau tidak.

3. Bahan Referensi

Bahan referensi dalam penelitian kualitatif digunakan sebagai rujukan

berdasarkan teori-teori yang ada untuk memperkuat data-data yang

diperoleh peneliti. Selain itu bahan referensi juga merupakan bahan-bahan

pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan (Prastowo,

2014:273). Bahan referensi yang ada dalam penelitian ini adalah rekaman

hasil wawancara, transkrip hasil wawancara, dan lembar observasi yang

telah diisi oleh partisipan penelitian.

3.6.2. Pengujian Transferabilitas

Sugiyono mengungkapkan nilai transferabilitas berkenaan dengan hingga

mana hasil penelitian dapat diterapkan dalam situasi lain (Prastowo,2014:273).

Pengujian transferbilitas dilakukan agar pembaca dapat memahami hasil dari

penelitian kualitatif. Maka dari itu peneliti harus memberikan uraian yang rinci,

jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.

3.7. Teknik Analisis Data

Ada beberapa aktivitas yang dilakukan dalam menganalisis data. Miles and

Huberman (Sugiyono, 2015: 336) menjelaskan ada tiga kegiatan yang dilakukan

dalam analisis data, yaitu reduksi data, display data, kesimpulan dan verifikasi.

3.7.1. Reduksi Data

Peneliti melakukan kegiatan reduksi data dengan merangkum catatan-

catatan lapangan yang masih mentah dan memilih hal yang pokok, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

29

peneliti dapat menemukan data yang valid. Selain itu peneliti juga melakukan

pengecekan ulang dan membuat pengkodean kepada setiap satuan agar dapat

ditelusuri sumbernya.

3.7.2. Display Data

Kegiatan display data dilakukan dengan menampilkan keseluruhan hasil

dari penelitian, baik berupa uraian, bagan, dan matriks dari hasil reduksi data.

Pada tahap ini peneliti peneliti mengkategorikan dan data berdasarkan tema.

3.7.3. Membuat Kesimpulan dan Verifikasi

Setelah melakukan display data, peneliti merumuskan kesimpulan

berdasarkan data yang telah diperoleh. Kesimpulan dalam peneiltian kualitatif

diharapkan merupakan temuan baru yang belum pernah ada. Selanjutnya, peneliti

menyampaikan atau melaporkan hasil penelitian secara lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas dua hal, yaitu hasil penelitian dan pembahasan. Hasil

penelitian meliputi tentang partisipan penelitian, setting penelitian, dan deskripsi

partisipan penelitian. Deskripsi partisipan penelitian terdiri dari latar belakang

informan yang disebut partisipan. Penelitian ini melibatkan empat partisipan.

Sedangkan pembahasan dalam penelitian ini berisi kesimpulan tentang seluruh

kegiatan yang dilakukan peneliti selama proses penelitian dan sesuai dengan hasil

triangulasi data.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Partisipan Penelitian dan Setting Penelitian

SD Perahu merupakan salah satu sekolah yang didirikan oleh salah satu

tokoh pendidikan di Indonesia pada tahun 1922. SD tersebut terletak di sebelah

timur jalan raya di pusat kota. Bangunan yang terdapat di SD Perahu merupakan

bangunan cagar budaya.

Sebelum memasuki wilayah SD Perahu, ada sebuah pendopo yang cukup

luas milik yayasan SD tersebut. Di depan pendopo tersebut terdapat sebuah

patung besar tokoh pendidikan Indonesia. Sementara di sebelah barat SD terdapat

sebuah bangunan taman kanak-kanak (TK) dan di sebelah selatan terdapat sebuah

sekolah menengah pertama (SMP) yang masih satu kompleks dan juga satu

yayasan dengan SD Perahu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

31

SD Perahu sendiri memiliki lapangan yang cukup luas untuk kegiatan

olahraga, upacara, dan juga lain-lain. Selain itu terdapat sebuah kolam ikan

berukuran sedang dengan desain kolam menyerupai peta Indonesia dan juga

beberapa tanaman hijau yang tumbuh di sekitar halaman sekolah.

SD Perahu juga merupakan sekolah inklusi yang sangat mengedepankan

nilai-nilai budaya nasional dan daerah. Terdapat beberapa slogan yang tertempel

di dinding SD tersebut ditulis dengan Bahasa Jawa. Sekolah ini memiliki enam

kelas yaitu dari kelas I hingga kelas VI. Memiliki satu ruang pamong (ruang guru)

dan juga satu ruang kepala bagian dan adminstrasi (ruang kepala sekolah dan tata

usaha). Terdapat satu ruang drumband, satu ruang perpustakaan, satu ruang

musik, satu ruang agama, satu laboratorium IPA, satu ruang komputer, dua kamar

mandi, dan satu kantin sehat.

Peneliti melaksanakan penelitian di kelas II dengan jumlah anak 19 yang

terdiri dari 12 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Di kelas ini terdapat beberapa

anak berkebutuhan khusus, di antaranya yaitu hiperaktif, slow learner dan tuna

rungu. Informasi tersebut peneliti dapatkan dari data yang diperlihatkan oleh

sekolah, mengamati papan data anak di kelas, dan mengamati keadaan kelas di

mana beberapa anak mempunyai guru pendamping yang menemani mereka

selama belajar di dalam kelas. Selain itu, peneliti juga menjalin komunikasi

dengan beberapa pendamping untuk memperoleh informasi tersebut.

Partisipan dalam penelitian ini ada lima. Partisipan utama dalam penelitian

ini adalah Fito, yang merupakan salah satu anak dengan hiperaktivitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

32

Sedangkan tiga partisipan lainnya yaitu guru kelas II, guru pendamping umum,

guru pendamping pribadi yang mendampingi Fito selama melakukan kegiatan di

sekolah. Selain guru, peneliti juga mewawancarai kedua orang tua Fito yang

dilakukan di rumah Fito.

4.1.2 Deskripsi Partisipan Penelitian

4.1.2.1 Partisipan I (Anak Hiperaktif)

Latar Belakang Partisipan

Partisipan awal dalam penelitian ini adalah Fito. Fito adalah seorang anak

kelas II berjenis kelamin laki-laki. Usia Fito saat ini adalah delapan tahun. Fito

merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ia tinggal di salah satu daerah yang

juga terletak di pusat kota. Beberapa kali peneliti mengamati bahwa Fito ketika

pulang sekolah dijemput oleh ayahnya. Peneliti juga mendapatkan informasi dari

guru pendampingnya bahwa Fito pernah melakukan terapi untuk mengurangi

hiperaktivitasnya. Untuk membuktikan bahwa Fito memang anak hiperaktif,

sekolah sudah memiliki data psikologis atau assessment yang menyatakan bahwa

Fito adalah anak hiperaktif.

Fito mempunyai banyak kegiatan dan hobi yang sering ia lakukan baik di

sekolah maupun di rumah. Fito senang sekali membaca majalah atau koran, ia

juga senang sekali menonton televisi atau saat ini dia paling senang melihat iklan

di youtube dan menirukannya. Selain itu Fito juga suka menyanyi dan bergaya

seperti foto model. Hal tersebut terlihat dengan banyaknya foto-foto Fito yang

tertempel di dinding rumah dengan pose yang photogenic.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

33

Pokok Permasalahan

Pada saat mengamati perilaku Fito di dalam kelas, peneliti melihat bahwa

Fito memiliki kecenderungan untuk melakukan aktivitas yang berlebihan

dibanding dengan teman-temannya yang lainnya. Ia terlihat sering berjalan

mondar-mandir keluar dari tempat duduknya.

Selain itu pada saat melakukan penelitian pertama kali, peneliti mengamati

tingkah laku Fito yang cenderung berbeda dibandingkan dengan teman-teman di

kelasnya. Ketika memasuki ruang kelas II, perilaku Fito yang mencolok dan

langsung tertangkap oleh mata adalah saat Fito menempelkan badan dan

tangannya pada dinding bagian belakang kelas. Ia melakukan hal tersebut seolah-

olah ia adalah seekor cicak yang sedang berjalan di atas dinding. Ia juga terlihat

mendorong-dorong tangannya pada dinding tersebut. Fito baru berhenti

melakukan hal tersebut ketika pendampingnya menghampiri dan membimbingnya

untuk duduk tenang.

Perilaku mencolok Fito kedua yang tertangkap oleh peneliti adalah, Fito

senang sekali menyanyi di dalam kelas. Hal yang membuat aktivitas tersebut

menjadi mencolok adalah, Fito menyanyi ketika suasana kelas sedang tenang. Ia

menganggap pensilnya yang dipegangnya sebagai microphone, menggerak-

gerakan kepala, tangan, kaki, dan seluruh badannya sehingga ia bertingkah seperti

seorang penyanyi profesional yang sedang menyanyi di atas panggung.

Seringkali Fito melakukan tindakan-tindakan yang sedikit mengganggu

seperti menyemburkan air liur ke sekelilingnya. Peneliti juga melihat bahwa Fito

memiliki masalah dengan konsentrasinya. Pada saat mengikuti pembelajaran di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

34

dalam kelas Fito tidak bisa duduk tenang dalam waktu yang lama. Seringkali

peneliti melihat bahwa Fito senang sekali memutar-mutar badannya hingga

menghadap ke belakang dan kemudian meletakkan kepalanya di meja yang ada di

depannya. Fito melakukan hal tersebut secara berulang-ulang sehingga

pendampingnya harus berulang kali menenangkan Fito. Tidak jarang Fito

menggigit-gigit tempat pensil dan memasukkan rautan pensil ke dalam mulutnya.

Pada saat kegiatan pembelajaran, peneliti sempat mengamati cara Fito

dalam menerima materi yang diajarkan oleh guru. Peneliti melihat bahwa Fito

lebih fokus dengan lembar kerja anak yang ada di hadapannya. Ketika guru

sedang menerangkan pelajaran, Fito justru mengambil informasi dengan membaca

LKS yang ia letakkan di atas mejanya. Fito terlihat tidak begitu tertarik dengan

penjelasan guru di depan kelas, seolah-olah membaca LKS lebih menarik baginya.

Sesekali pendamping pribadi yang duduk di sebelahnya ikut mengontrol Fito

dalam mengikuti pembelajaran yaitu dengan memberikan instruksi singkat. Misal

“ambil pensilnya” atau “tulis di sini”. Peneliti melihat bahwa Fito lebih dapat

mengikuti instruksi singkat daripada penjelasan panjang yang diberikan oleh guru

di depan kelas.

4.1.2.2 Partisipan II (Guru Kelas II)

Latar Belakang Partisipan

Peneliti melakukan wawancara dengan partisipan II sebanyak dua kali.

Wawancara yang pertama dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2015. Wawancara

tersebut dilakukan di ruang kelas II setelah kegiatan belajar mengajar di SD

Perahu berakhir, yaitu pada pukul 12:08. Sedangkan wawancara yang kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

35

dilakukan pada tanggal 16 November 2015. Wawancara tersebut dilakukan di

teras depan kelas II, setelah partisipan selesai memberikan les kepada anak kelas

II, yaitu pada pukul 12:34.

Partisipan II pada penelitian ini adalah seorang guru laki-laki yang

menjadi wali kelas II. Guru tersebut bernama Pak Akbar. Beliau adalah guru baru

di SD Perahu. Sebelum mengajar di SD Perahu, Pak Akbar pernah menempuh

pendidikan di salah satu universitas swasta dengan jurusan PGSD. Beliau belum

pernah mengajar sebelumnya, sehingga menjadi guru di SD Perahu adalah

pengalaman pertamanya.

Pada saat melakukan wawancara pertama kali, beliau baru menjadi guru di

sekolah tersebut selama dua minggu. Di masa dua minggu awal beliau menjadi

seorang guru, Pak Akbar masih belum banyak mengenal mengenai anak kelas II

yang berada di bawah tanggung jawabnya, terutama Fito. Hal tersebut terlihat

dari cara beliau menjawab pertanyaan wawancara dengan banyaknya kalimat

“kurang tahu” ketika peneliti menanyakan tentang Fito. Misalnya saat peneliti

menanyakan tentang terapi si Fito, Pak Akbar menjawab “O… kalo terapinya

saya kurang tau e..”. Lalu ketika peneliti bertanya bagaimana Fito ketika

mengikuti pelajaran Pak Akbar, beliau hanya menjawab “Semua pendampingnya

yang tahu. Dia nurut sama pendampingnya”.

Pokok Permasalahan

Pada saat melakukan wawancara pertama, peneliti kurang dapat menggali

informasi mengenai Fito dari Pak Akbar, dikarenakan Pak Akbar belum banyak

memahami kondisi anak didiknya. Pada wawancara yang kedua, peneliti kembali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

36

bertanya hiperaktif itu seperti apa. Pak Akbar menjelaskan bahwa “Hiperaktif itu

kondisi yang.. apa ya.. yang secara tiba-tiba. Kadang bocah, anak itu dari awal

mengikuti pelajaran itu tenang, tapi pas ditengah-tengah mungkin e... Ya itu,

mungkinnya itu saya juga kurang tahu apa penyebabnya”. Beliau kemudian

menambahkan “Tiba-tiba.. e.. apa ya? Teriak-teriak gitu yang mengganggu. Itu

yang saya belum tau. Itunya itu apa. Mungkinnya. Hal yang menyebabkan si anak

yang dari awal mengikuti pelajaran dari pertama itu bisa.. anteng, tenang. Tapi

kok tiba-tiba teriak-teriak gitu.”

Berdasarkan hasil wawancara, Pak Akbar juga menyebutkan beberapa ciri-

ciri Fito yang menunjukkan bahwa anak tersebut adalah anak hiperaktif. “Iya.

Kalo tadi pas pertengahan itu teriak-teriak. padahal dari awal itu udah bisa itu.

Tapi entah kenapa tadi teriak-teriak. Hampir mau itu.. mau keluar.” Selain itu,

Pak Akbar menjelaskan bahwa nilai-nilai mata pelajaran Fito masih di bawah

KKM “Nilainya Fito. Ya, kalo nilainya ya, masih itu, ya masih ada beberapa

yang di bawah KKM”. Saat di sekolah, Fito fokus dan konsentrasi mengikuti

pembelajaran hanya di waktu pagi hari “Paling cuman pagi”.

Terkait hal tersebut, peneliti juga menanyakan bagaimana persepsi Pak

Akbar mengenai gaya belajar Fito. Ketika melakukan wawanca pertama dengan

Pak Akbar, peneliti bertanya bagaimana gaya belajar Fito dan Pak Akbar

menjawab “Fito itu … e… itu kalo kadang suka lari sana lari sini, tapi intinya

membacanya lancar”. Setelah itu, peneliti bermaksud menanyakan termasuk ke

dalam tipe apakah gaya belajar Fito, apakah visual, kinestetik, atau auditori dan

kemudian Pak Agung menjawab “Em…cenderung ke visual sih mbak”. Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

37

kembali meminta penjelasan terkait jawaban Pak Akbar tersebut. Namun ketika

peneliti meminta untuk memberikan contoh hal di mana si anak memiliki gaya

belajar visual, Pak Akbar justru menjawab “Misalnya…e….olahraga itu.

Kegiatan olahraga”. Kemudian peneliti meminta konfirmasi ulang dengan

melakukan wawancara yang kedua. Pada saat wawancara kedua, peneliti berusaha

untuk menjelaskan lebih dahulu mengenai tiga macam gaya belajar yaitu visual

itu dengan melihat, auditori dengan mendengar, dan kinestetik dengan gerakan

kepada Pak Akbar. Kemudian Pak Akbar menjawab dengan “kalo Fito itu

kayaknya gerak. Jadi kayak apa ya? Apa ya kalo gerak itu? Ya, ada gaya-

gayanya gitu”.

Selanjutnya peneliti menanyakan hal apa yang membuktikan bahwa Fito

memiliki gaya belajar yang cenderung menggunakan banyak gerakan dalam

mempermudah menangkap informasi. Dari pertanyaan yang disampaikan peneliti

tersebut, Pak Akbar menjawab “Kalo Fito... Yo, itu. mungkin gambar-gambar

yang menarik. Misalnya kalo jalan-jalan waktu istirahat lihat tas temennya, yang

gambarnya mungkin menurut dia unik atau apa, mampir dulu diliat”.

Berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh Pak Akbar, peneliti

menyimpulkan bahwa Pak Akbar memiliki pandangan bahwa gaya belajar Fito

adalah kinestetik. Pernyataan yang diungkapkan Pak Akbar dalam wawancara

pertama dan kedua, menunjukkan bahwa Pak Akbar belum memahami teori gaya

belajar. Beliau belum dapat membedakan antara gaya belajar kinestetik dan

visual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

38

4.1.2.3 Partisipan III (Guru Pendamping Umum Sekolah)

Latar Belakang Partisipan

Peneliti melakukan wawancara bersama partisipan II sebanyak sekali.

Namun sebelumnya, peneliti pernah beberapa kali bertemu dan berkomunikasi

dengan partisipan di SD Perahu untuk melakukan pembicaraan singkat mengenai

beberapa anak-anak hiperaktif yang ada di SD Perahu. Peneliti melakukan

wawancara dengan partisipan pada tanggal 17 November 2015, pukul 09:30

ketika beliau sedang berada di Bina Anggara yang merupakan salah satu sekolah

untuk anak-anak autis.

Partisipan II memiliki nama Bu Asih. Beliau adalah seorang guru

pendamping umum yang bekerja di SD Perahu. Selain bekerja di SD Perahu,

beliau juga menjadi guru di Bina Anggara. Setiap hari Senin sampai Kamis, guru

berada di Bina Anggara. Sedangkan hari Jumat dan Sabtu guru mendampingi anak

di SD Perahu. Ketika wawancara dengan Bu Asih di salah satu kelas di Bina

Anggara, peneliti mengamati bahwa beliau beberapa kali menanggapi anak-anak

autis yang berusaha mendekatinya. Bu Asih menanggapi anak-anak autis tersebut

dengan instruksi singkat berbahasa Inggris, tetapi mudah dipahami oleh anak.

Pengalaman mengajarnya sudah sangat banyak. Beliau sudah menjadi guru

selama sebelas tahun, dimulai dari tahun 2004. Sebelum mengajar dan menangani

anak-anak berkebutuhan khusus, beliau sudah menempuh Pendidikan Luar Biasa.

Bu Asih merupakan guru pendamping umum di SD Perahu. Beliau tidak

hanya mendampingi Fito, tetapi juga mendampingi anak-anak berkebutuhan

khusus lain yang juga bersekolah di SD Fito. Namun, walaupun begitu, Bu Asih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

39

sudah mengenal Fito sejak awal Fito bersekolah di SD Perahu. Selain itu, dalam

wawancara Bu Asih mengatakan bahwa Fito pernah menjalani terapi di Bina

Anggara, sehingga sekarang mulai terlihat ada perubahan dari perilaku Fito ke

arah yang lebih baik. Bu Asih juga mengatakan bahwa beliau pernah sekali

berbicara dengan ayah dari Fito untuk membicarakan kemajuan yang ditunjukkan

oleh Fito.

Pokok Permasalahan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bu Asih, peneliti mendapatkan

informasi bahwa Fito sudah pernah diterapi di Bina Anggara. Sudah ada

peningkatan yang terdapat pada perilaku Fito. Hanya saja Fito masih memiliki

masalah dengan kontrol bicaranya. Bu Asih mengatakan “kalo dia itu nganu..

Kalo dulu kan memang kemana-mana gak mau duduk ya. Tapi sekarang sudah

dengan bimbingan, sudah mulai mau duduk dengan pendampingnya. Tapi yang

belum bisa itu sejenis eee... Bicaranya. Dia bicaraaa terusss tidak mau berhenti.

Itu...”. Bu Asih juga mengatakan bahwa Fito, juga masih belum dapat

mendengarkan guru dengan baik saat proses pembelajaran. Fito tidak terlalu

tertarik dengan penjelasan guru di depan kelas, ketika jarak guru sangat jauh

darinya. Fito lebih bisa menerima informasi atau materi dengan instruksi singkat

dengan pendampingan secara personal.

Sebelum melakukan wawancara, peneliti sempat bertemu dan berbincang-

bincang dengan Bu Asih terkait dengan anak-anak berkebutuhan khusus yang ada

di SD Perahu. Peneliti menanyakan apakah ada anak hiperaktif di sekolah tersebut

dan kemudian Bu Asih mengatakan ada, yaitu Fito. Bu Asih dalam wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

40

memiliki pandangan terhadap anak hiperaktif. Beliau mengatakan “Ya.. Hiperaktif

itu bisa, e.... Apanya.. E... Dia gak bisa... E... Apaaa... Mungkin e suatu perilaku

yang tidak biasa ya jadi misalnya perilaku tidak mau berhenti... Kemudian nanti

tidak hanya perilaku itu saja, tapi perilaku yang misalnya bicaranya juga itu bisa

termasuk. Ituu..”

Sama halnya dengan Pak Akbar. Peneliti juga ingin mengetahui persepsi

Bu Asih mengenai gaya belajar Fito. Bu Asih menjelaskan bahwa “Ya masing-

masing anak punya gaya belajarnya. Nah artinya gaya itu ya punya em... Pola

belajarnya. Ada yang visual, ada yang mendengarkan, ada dengan... Ehemmm..

Apa.. Gerak gitu ya. Jadi kalo Fito itu bisa dia dari me...melihat. Dia pinter

sebenarnya”.

Bu Asih menjelaskan hal yang dapat membantu Fito untuk mempermudah

menyerap informasi adalah dengan membaca buku, karena Fito termasuk anak

yang pandai dan sudah lancar dalam membaca. Hal tersebut diperkuat dengan

pernyataan Bu Asih yang mengatakan “Bisa juga dengan buku-buku yang

menarik bagi dia. Dengan buku bergambar atau buku... Dia pinter kok.. Dari

pertama.. Dari pertama saya dan... Saya ketemu Fito itu, Fito udah pinter mbaca.

Cuma belum bisa menulis.”. Kemudian Bu Asih juga mengatakan bahwa Fito

memiliki hobi membaca, yang membawa pengaruh terhadap gaya belajarnya.

Dari hasil wawancara dengan Bu Asih, peneliti melihat bahwa Bu Asih

memiliki pandangan bahwa gaya belajar yang sesuai dengan Fito adalah visual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

41

4.1.2.4 Partisipan IV (Guru Pendamping Pribadi)

Latar Belakang Partisipan

Peneliti melakukan wawancara dengan pasrtisipan III sebanyak dua kali.

Sebelumnya, peneliti sudah beberapa kali bertemu dengan partisipan III, tetapi

baru melakukan wawancara yang pertama untuk mencari data F pada tanggal 16

November 2015. Wawancara yang pertama dilakukan di ruang kelas II pada saat

jam istirahat, yaitu pada pukul 09:01. Sedangkan wawancara kedua dilakukan

pada tanggal 17 November 2015, di teras depan kelas II, pada pukul 12.30.

Wawancara II yang peneliti lakukan bersama dengan partisipan III sangat singkat,

guna melengkapi data yang kurang dari hasil wawancara I.

Dari hasil wawancara dengan partisipan IV, peneliti mendapatkan

informasi bahwa partisipan adalah seorang guru pendamping pribadi yang

disediakan SD Perahu untuk mendampingi Fito. Beliau bernama Mas Dera.

Karena merupakan guru pendamping pribadi maka Mas Dera lebih fokus

melakukan pendampingan hanya kepada Fito. Ketika melakukan wawancara yang

pertama, Mas Dera mengusulkan untuk melakukan wawancara di ruang kelas saja.

Alasannya adalah agar ia dapat mendampingi Fito yang tiba-tiba duduk

menyendiri di kursinya. Sembari melakukan wawancara, Mas Dera sempat

beberapa kali juga melakukan interaksi dengan Fito dan melakukan kontak fisik

dengan Fito, misalnya menepuk-nepuk perlahan pundak atau punggung Fito.

Ada beberapa pendamping yang disediakan SD Perahu untuk

mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di sana, tetapi

yang berkesempatan untuk mendampingi Fito adalah Mas Dera. Saat peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

42

bertanya bagaimana Mas Dera bisa mendampingi Fito, beliau menjawab “Ituuuu

dapat info itu dari teman saya guru sini juga. Nah itu suruh ndampingi si Fito itu.

Yaudah saya terima aja hehehe..” sehingga partisipan bisa mendampingi Fito

karena mendapatkan informasi dari temannya yang juga merupakan seorang guru

di SD Perahu. Partisipan sendiri sudah bekerja di SD Perahu dan mendampingi

Fito selama kurang lebih satu setengah tahun. Sebelumnya beliau belum pernah

bekerja. Sehingga bekerja di SD Perahu merupakan pengalaman pertamanya.

Sebelum bekerja di SD Perahu, Mas Dera pernah menempuh pendidikan di salah

satu universitas swasta di kota dan mengambil jurusan PGSD.

Pokok Permasalahan

Mas Dera sudah menangani Fito selama satu setengah tahun. Selama

mendampingi Fito, kesulitan yang dirasakan Mas Dera terjadi saat awal-awal

mendampingi Fito, di mana Fito sangat sulit untuk duduk tenang. Menurut Mas

Dera, Fito pernah mengikuti terapi, tetapi entah dengan alasan apa, orang tuanya

berhenti untuk mengikutkan terapi. Ketika peneliti melakukan kroscek kepada

guru pendamping umum dan juga orang tua Fito, peneliti mendapat informasi

bahwa Fito sampai saat ini masih melakukan terapi.

Peneliti melihat Mas Dera memiliki persepsi sendiri terhadap Fito sebagai

anak hiperaktif saat melakukan wawancara. Hiperaktif menurut Mas Dera adalah

“Hiperaktif itu... em... apa ya? Suka main sendiri”. Ia kemudian menambahkan

“He’em. sama apa itu? Suka rame sendiri. Kadang main tangan sendiri, seperti

itu”. Selain itu, Mas Dera menyebutkan beberapa ciri anak hiperaktif, “Ituuu...

Tangannya gerak-gerak sendiri. Terus kadang-kadang tu suka nggak tau kenapa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

43

emosi sendiri, ngomong sendiri gitu.. Teriak-teriak jugaaa..”. Menindaklanjuti

pernyataan Mas Dera tersebut, peneliti bertanya apa yang menyebabkan Fito

berteriak-teriak di kelas. Mas Dera menjelaskan bahwa Fito bosan mengikuti

pelajaran “Hehehe ya itu tu mungkin karna udah merasa bosannnnn apa

kecapekaaaan”. Terkait hal tersebut, Mas Dera juga menambahkan bahwa Fito

kurang fokus saat mengikuti pelajaran “Itu gimana ya? Sedikit-sedikit pikirannya

tu kemanaaaa. Kepingen jalan-jalan. Kepingin apa itu? Tau-tau ngomong sendiri.

Ke toko manaaa... Ke itu manaaa.. Jadi konsentrasinya kurang.”

Ketika peneliti menyinggung tentang gaya belajar Fito, Mas Dera

mengatakan bahwa Fito suka bermain. Namun, Mas Dera menjelaskan bahwa

bermain yang dimaksud adalah melakukan kegiatan seperti membuat prakarya.

Saat peneliti bertanya bagaimana Mas Dera melihat gaya belajar anak,

pendamping Fito tersebut tampak kesulitan menemukan kata-kata yang tepat

untuk menjawab pertanyaan peneliti. “Gaya belajar ya? Em...keminatannya

nganu... siswa”. Pada saat wawancara kedua, Mas Dera memperjelas

pernyataannya mengenai gaya belajar. “Itu emmmm... Gimana ya? Keseriusan

siswanya itu dalam belajar. Nah itu... Terus... Hehehe. Keminatan dalam

belajar”. Lebih lanjut lagi, peneliti menggali informasi lebih dalam dengan

menanyakan hal lain yang Fito suka dan dapat membantu Fito dalam memahami

informasi. Mas Dera menjawab pertanyaan peneliti tersebut dengan memberikan

pernyataan “Mungkin membaca majalah. Suka liat iklan di TV juga. Suka itu”.

Peneliti juga bertanya, masuk ke dalam tipe manakah gaya belajar Fito. Pada saat

mengajukan pertanyaan tersebut, peneliti harus menjelaskan lebih dahulu apa arti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

44

dari gaya belajar visual, kinestetik, dan auditori, baru setelah itu Mas Dera dapat

menjawab pertanyaan peneliti. ”Melihat ya..” begitu ungkap Mas Dera. Selain itu

Mas Dera juga mengatakan bahwa membaca majalah, menonton televisi, dan

menggambar merupakan hobi Fito.

Peneliti menyimpulkan, Mas Dera memiliki persespsi bahwa Fito lebih

cocok dengan gaya belajar melihat.

4.1.2.5 Partisipan V (Orang Tua)

Latar Belakang Partisipan

Wawancara peneliti dengan orang tua Fito dilaksanakan satu kali pada

tanggal 26 November 2015 pukul 19:36 hingga 20:05. Dari kegiatan wawancara

tersebut peneliti mendapat data bahwa ayah Fito atau bisa dipanggil dengan Pak

Romi adalah seorang wiraswasta. Sedangkan istrinya yang Ibu Ita adalah seorang

ibu rumah tangga. Selain itu mereka berdua juga menjalankan bisnis kos-kosan.

Kedua orang tua Fito bertempat tinggal di salah satu rumah yang berada di

pusat kota. Mereka tinggal bersama kedua anaknya yaitu Fito dan adiknya.

Selama wawancara, orang tua Fito membiarkan Fito untuk bertemu dan membaur

dengan peneliti.

Peneliti melihat bahwa ada hubungan yang akrab antara orang tua dengan

anak. Di waktu yang sama, peneliti juga memperhatikan bahwa ayah Fito sangat

sabar saat membimbing kedua putranya saat beraktivitas, tak jarang peneliti

melihat ayah Fito memberikan Fito sebuah pelukan. Begitu pula ibu Fito yang

juga terlihat mendidik anaknya dengan baik, misalnya beliau memberitahu cara

kepada Fito kalau pergi ke kamar mandi, pintunya harus ditutup, atau setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

45

buang air kecil harus disiram. Selain itu, ibu Fito mengaku bahwa ia sangat

bangga kepada Fito. Hal tersebut terekam dalam wawancara di mana beliau

mengatakan “Karena anak saya memang istimewa. Saya selalu bersyukur. Saya

selalu berterimakasih. Bangga saya pokoknya punya anak kayak Fito itu hehehe”.

Pokok Permasalahan

Menurut orang tua Fito, di rumah Fito termasuk anak yang aktif. Kedua

orang tuanya mengungkapkan bahwa Fito paling tidak bisa tenang di tempat yang

sama. Ketika di tanya tentang apakah Fito adalah anak hiperaktif, kedua orang

tuanya menyatakan setuju jika anak mereka adalah anak hiperaktif. “Kalo

hiperaktif iya”, begitu ungkap ayah Fito. Kemudian beliau menambahkan bahwa

assessment psikologi Fito menunjukkan bahwa Fito memiliki kecenderungan

syndrom spektrum autis. Selanjutnya, ibu Fito juga turut memberikan pendapat

mengenai persepsinya terhadap anak hiperaktif. Fito memang hiperaktif tetapi

kadarnya sudah berkurang banyak.

Ketika peneliti bertanya mengenai apa itu hiperaktif, ayah Fito

menyebutkan bahwa hiperaktif adalah sangat aktif atau terlalu aktif. Sedangkan

ibunya menyebutkan bahwa hiperaktif adalah tidak dapat diam sama sekali. Selain

itu, berdasarkan hasil dari wawancara, peneliti mendapatkan beberapa data

mengenai ciri-ciri atau karakteristik anak hiperaktif. Ayah Fito mengungkapkan,

ciri-ciri yang terdapat pada Fito adalah gelisah, tidak mau masuk kelas, tidak bisa

diam di satu tempat, tangan dan kakinya bergerak-gerak tanpa maksud. Tak jarang

Fito berlari-larian di halaman sekolah dan di rumah, “dia muterrrr gitu.. nggak

bisa diem” Fito juga tidak pernah merasa lelah ataupun sakit. “Dulu nggak..nggak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

46

mau..berenang sepuluh jam nggak capek”, begitu ungkapnya. Hal senada juga

diungkapkan Bu Ita, “Dia dulu mau berendam di air gitu badannya fit.

Nggak...nggak...ada yang namanya flu, masuk angin”. Kemudian beliau

menambahkan bahwa saat ini Fito sudah menunjukkan perkembangan yaitu sudah

lebih peka terhadap rasa sakit dan rasa lelah.

Hal yang mendasari perkembangan Fito tersebut adalah konsumsi susu.

Setelah melakukan terapi, orang tua Fito menghentikan konsumsi susu terhadap

Fito, karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap hiperaktivitasnya. Selain

tidak mengkonsumsi susu, Fito juga tidak boleh mengkonsumsi banyak makanan

seperti telur, coklat, dan lain-lain dikarenakan ada 35 alergi yang menyerang

tubuhnya.

Selain permasalahan tersebut, Fito juga memiliki masalah dengan motorik

halusnya. Pak Romi mengatakan bahwa motorik halusnya masih kurang.

Kemudian Bu Ita memperjelas dengan mengatakan bahwa cara Fito memegang

pensil kurang tekanan. Saat diwawancara ibu dari Fito tersebut memperagakan

cara Fito memegang pensil di mana jari-jarinya tidak memberikan tekanan saat

menggengam. Untuk melatih motorik halusnya, orang tua Fito memasukkan Fito

ke sekolah Bina Anggara untuk diterapi. Berdasrkan hasil wawancara, ayah Fito

menyebutkan ada bermacam-macam bentuk terapi yang diikuti oleh Fito seperti

membuat kalung dari manik-manik, latihan komunikasi, konsentrasi dan

pengendalian diri. Namun, setelah melakukan terapi tersebut sudah ada

perkembangan yang ditunjukkan oleh Fito.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

47

Selanjutnya, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana Fito

belajar ketika di rumah. Orang tua Fito mengaku bahwa di rumah Fito tidak

pernah belajar. Ia hanya mau belajar ketika ia berada di sekolah, seakan-akan

rumah bukanlah tempat ia untuk belajar. Bahkan ibunya menjelaskan bawa Fito

pernah memberontak dan berteriak-teriak ketika diajak belajar di rumah. Sehingga

mereka tidak tahu bagaimana proses belajar Fito. Mereka menceritakan bahwa

sewaktu Fito berumur 2,5 tahun, anak tersebut sudah dapat membaca padahal

tidak ada yang mengajari. Kemudian ketika peneliti menanyakan apa itu gaya

belajar, sang ayah menjawab bahwa gaya belajar adalah “cara...cara kita

me..mengetahui sesuatu. Me..mempelajari sesuatu”. Beliau menambahkan bahwa

gaya belajar Fito adalah visual. Ketika peneliti bertanya bagaimana dengan gaya

belajar kinestetik, ayah Fito menyatakan kurang. “Kurang. Dia lebih ini.. Visual..

Memang kelebihannya di itu. Karena memang sukanya...sukanya kan yang itu

nonton iklan tivi. Kadang iklan koran juga. Itu dia lebih..malah lebih detail

daripada kita-kita hehe”. Beliau mengungkapkan hal tersebut karena memang hal

yang paling dilakukan Fito di rumah adalah menonton TV, melihat tayangan di

youtube, dan membaca koran atau majalah.

Ibu Fito memiliki pendapat yang berbeda, bahwa gaya belajar yang sesuai

dengan Fito adalah dengan ucapan. Beliau mengungkapkan “Ho’o. Daripada ini

ya.. Soale dia lebih cepet kalo dikasih tau..” Sehingga gaya belajar yang sesuai

adalah auditori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

48

4.2 Pembahasan

Peneliti melakukan penelitian di kelas II dengan jumlah anak 19, terdiri dari

12 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Informasi tersebut peneliti peroleh

berdasarkan pengamatan dari papan data anak di kelas II. Pada saat peneliti

melakukan observasi di kelas tersebut, peneliti menemukan ada satu anak

hiperaktif, berjenis kelamin laki-laki bernama Fito. Saat ini usia anak tersebut

delapan tahun. Orang tua Fito menyekolahkan di sebuah sekolah inklusi, yaitu di

SD Perahu.

Peneliti melakukan peneitian dari bulan Juli hingga Desember. Kegiatan

pengambilan data yang meliputi wawancara dan observasi dilakukan setiap hari

Sabtu selama lima bulan. Observasi dilakukan peneliti sebanyak dua kali, yaitu

pada tanggal 8 Agustus 2015 dan tanggal 16 November 2015.

Penelitian ini melibatkan lima partisipan, yaitu Fito sebagai partisipan utama,

kemudian guru kelas II, guru pendamping umum sekolah, dan guru pendamping

pribadi. Penelitian melakukan observasi terhadap Fito dan melakukan wawancara

kepada guru kelas II, guru pendamping umum, guru pendamping pribadi, dan

orang tua untuk mengetahui persepsi guru mengenai anak hiperaktif dan gaya

belajar anak hiperaktif.

Fito merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Secara fisik, Fito tidak

terlihat berbeda jika dibandingkan dengan anak-anak yang lainnya. Dari dokumen

psikologis, Fito dinyatakan sebagai anak hiperaktif, sehingga orang tuanya

memutuskan untuk melakukan terapi pada Fito di salah satu sekolah untuk anak

berkebutuhan khusus. Namun, berdasarkan hasil wawancara dengan pendamping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

49

pribadi Fito, terapi tersebut sudah dihentikan oleh orang tuanya. Guru kelas Fito,

mengatakan bahwa Fito mendapatkan kasih sayang yang besar dari ayahnya. Hal

tersebut terbukti saat beberapa kali peneliti melihat ayah Fito datang ke sekolah

untuk menjemput Fito.

Pertama kali peneliti bertemu dengan Fito, saat peneliti akan mengobservasi si

anak pada hari Sabtu, tanggal 8 Agustus 2015. Dalam penelitian ini, peneliti tidak

dapat melakukan wawancara dengan Fito dikarenakan peneliti melihat Fito adalah

pribadi yang cenderung tertutup. Ketika peneliti masuk kelas untuk

mengobservasi Fito yang kedua kalinya pada hari Senin, tanggal 16 November

2015, Peneliti melihat ada sedikit perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh Fito.

Peneliti yang saat itu mengambil tempat duduk tepat di belakang Fito, mengamati

bahwa ketika di pagi hari, di beberapa menit awal mengikuti pembelajaran, Fito

terlihat duduk tenang. Ia tidak lagi menunjukkan gerakan-gerakan yang

mengundang perhatian orang lain. Ia mengikuti pembelajaran dengan duduk

tenang bersama seorang guru pendamping yang duduk di sebelahnya. Meskipun

di menit-menit pertengahan, Fito mulai terlihat gelisah.

Ada beberapa perilaku Fito yang menunjukkan bahwa Fito memiliki

karakteristik inatensi, hiperaktif, dan impulsif. Karakteristik inatensi ditunjukkan

Fito dengan beberapa perilaku. Pertama, Fito sulit berkonsentrasi yang terlihat di

menit-menit pertengahan kegiatan pembelajaran. Kedua, tampak tidak

mendengarkan saat diajak berbicara. Hal ini terlihat ketika peneliti beberapa kali

menyapa Fito, tetapi Fito hanya menengok dengan wajah datar tanpa respon

apapun. Peneliti juga beberapa kali pernah mendekati Fito untuk bersalaman dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

50

mengobrol. Fito sepintas menengok dan membalas jabat tangan, tetapi ketika

diberikan pertanyaan, ia tidak pernah menjawab dan justru sibuk dengan

dunianya.

Ketiga, Fito menghindari aktivitas berpikir. Hal tersebut peneliti ketahui dari

pernyataan Ibu Fito yang mengatakan bahwa Fito sering kali enggan mengerjakan

soal sampai selesai. Ibu Fito menambahkan bahwa ketika diberi soal, Fito

sebenranya dapat mengerjakannya dengan benar, tetapi ia tidak mau mengisi atau

menjawab soal dengan jawaban yang benar. Keempat, Fito sering tidak mengikuti

perintah dan gagal menyelesaikan tugas sekolah. Hal tersebut ditunjukkan ketika

proses pembelajaran berlangsung, Fito jarang langsung mengerjakan tugas yang

diberikan oleh wali kelas, kecuali dengan instruksi singkat yang mudah dipahami.

Kelima, perhatian Fito mudah sekali teralih saat berada di kelas. Keenam, Fito

terlihat tidak teratur dalam mengerjakan tugasnya sehingga harus didampingi oleh

pendamping pribadi.

Selain karakteristik inatensi, Fito juga menunjukkan karakteristik hiperaktif

dan impulsif. Pertama, Fito seringkali terlihat gelisah. Hal tersebut terjadi saat ia

sudah merasa jenuh mengikuti kegiatan belajar di kelas. Ia mulai menggerak-

gerakkan tangannya. Kepala dan pandangan Fito mulai bergerak-gerak ke kanan,

kiri, atas, dan sesekali mengintip ke arah jendela yang ada di sebelahnya sehingga

tidak fokus ke lembar kerja siswa yang ada di atas mejanya. Kedua, saat belajar di

kelas Fito sering kali meninggalkan tempat duduk sehingga harus selalu dikontrol

oleh pendampingnya. Ketiga, Fito seringkali berlari dan menaiki kursi di kelas.

Keempat, saat bermain Fito harus selalu didampingi oleh Mas Dera, karena ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

51

tidak bisa tenang saat bermain. Kelima, Fito sangat sering melakukan aktivitas

motorik secara berlebihan baik di sekolah maupun di rumah. Misalnya, berjalan

mondar-mondair di ruang tamu dan berlari-lari tanpa tujuan yang jelas. Perilaku

yang keenam adalah, ia senang sekali berbicara. Bahkan terkadang ia berbicara

tanpa henti. Fito juga pernah beberapa kali berteriak-teriak di dalam kelas ketia ia

sudah jenuh mengikuti pembelajaran.

Selain peneliti, Pak Akbar, Mas Dera, dan Bu Asih juga melakukan observasi.

Berdasarkan hasil observasi, Pak Akbar dan Mas Dera memiliki pandangan yang

sama. Peneliti mendapatkan data enam karakteristik inatensi, hiperaktif dan

impulsif yang ditunjukkan oleh Fito. Menurut Pak Akbar dan Mas Dera,

karakteristik inatensi ditunjukkan dengan ciri-ciri: (1) sulit memberikan perhatian

pada detail pekerjaan, tugas sekoalh, atau aktivitas lain, (2) sulit berkonsentrasi

saat mengerjakan tugas atau bermain, (3) tampak tidak mendengarkan jika diajak

bicara, (4)sering tidak mengikuti perintah dan gagal dalam menyelesaikan tugas

sekolah, (5) menghindari aktivitas mental/berpikir, (6) perhatian mudah teralih,

(7) sering lupa.

Karakteristik hiperaktif dan impulsif yang terlihat oleh Pak Akbar dan Mas

Dera adalah: (1) sering gelisah, (2) berlari dan memanjat secara berlebihan dalam

situasi yang tidak tepat, (3) melakukan aktivitas motorik secara berlebihan, (4)

sering berbicara berlebihan, (5) sering menjawab tanpa berpikir sebelum

pertanyaan selesai diberikan, (6) sering menyela pembicaraan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

52

Bu Asih memiliki pandangan yang hampir sama dengan Pak Akbar dan Mas

Dera saat mengobservasi Fito. Bu Asih juga memiliki pandangan bahwa Fito

mempunyai tujuh karakteristik inatensi, yaitu: (1) sulit memberikan perhatian

pada detail pekerjaan, tugas sekoalh, atau aktivitas lain, (2) sulit berkonsentrasi

saat mengerjakan tugas atau bermain, (3) tampak tidak mendengarkan jika diajak

bicara, (4) tidak teratur dalam melakukan tugas, (5) menghindari aktivitas

mental/berpikir, (6) perhatian mudah teralih, (7) sering lupa.

Sementara itu, untuk karakteristik hiperaktif dan impulsif, apa yang diamati

oleh Bu Asih sama dengan apa yang diamati oleh Pak Akbar dan Mas Dera, di

mana Fito memiliki perilaku sebagai berikut: (1) sering gelisah, (2) berlari dan

memanjat secara berlebihan dalam situasi yang tidak tepat, (3) melakukan

aktivitas motorik secara berlebihan, (4) sering berbicara berlebihan, (5) sering

menjawab tanpa berpikir sebelum pertanyaan selesai diberikan, (6) sering

menyela pembicaraan orang lain.

Dari hasil observasi yang berpedoman pada DSM-IV tersebut peneliti dapat

melihat ada dugaan bahwa Fito memiliki kecenderungan atau dapat didiagnosa

mengalami hiperaktivitas. Zaviera (2014:27) mengungkapkan bahwa seseorang

dapat didiagnosa mengalami hiperaktivitas apabila menunjukkan masing-masing

minimal enam perilaku pada karakteristik inatensi, hiperaktif, dan impulsif.

Selain dengan observasi, peneliti juga melakukan wawancara untuk

mengetahui persepsi guru terhadap anak hiperaktif, peneliti pertama kali

melakukan wawancara dengan Pak Akbar. Dalam wawancara Pak Akbar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

53

mengatakan bahwa hiperaktif adalah kondisi anak yang secara tiba-tiba

perilakunya tidak terkendali. Pak Akbar menceritakan bahwa Fito dapat bersikap

tenang di menit-menit awal pelajaran. Namun, saat pertengahan pembelajaran

tiba-tiba Fito berteriak-teriak. Pak Akbar mengaku belum mengetahui apa yang

menyebabkan Fito dapat bersikap demikian.

Setelah melakukan wawancara dengan Pak Akbar, peneliti melakukan

wawancara dengan guru pendamping pribadi, yaitu Mas Dera. Ketika peneliti

bertanya tentang apa itu hiperaktif, Mas Dera menjelaskan bahwa anak hiperaktif

itu senang bermain sendiri, banyak bicara atau ramai sendiri, dan senang memain-

mainkan tangannya tanpa tujuan yang jelas. Hampir sama dengan Mas Dera, Bu

Asih yang merupakan guru pendamping umum pun memiliki pandangan yang

mirip terkait anak hiperaktif. Menurut Bu Asih, hiperaktif adalah perilaku yang

tidak biasa di mana anak tidak mau berhenti melakukan sesuatu. Beliau

menambahkan bahwa tidak hanya perilaku dari si anak saja yang berlebihan,

tetapi juga bicaranya. Kemudian bu Asih juga mengungkapkan bahwa Fito

memiliki konsentrasi yang lemah saat mengikuti pelajaran. Di hari yang berbeda

peneliti juga melakukan wawancara dengan kedua orang tua Fito. Sang ayah

mengungkapkan bahwa hiperaktif itu perilaku yang sangat aktif dan terlalu aktif.

Kemudian pernyataan tersebut didukung oleh sang ibu memberikan pernyataan

bahwa anak hiperaktif tidak dapat diam sama sekali. Pandangan partisipan di atas

terhadap anak hiperaktif sesuai dengan teori yang ditulis oleh Marlina (2008: 5)

bahwa anak hiperaktif adalah “tidak bisa diam, yaitu perilaku yang mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

54

kecendrungan melakukan suatu aktivitas yang berlebihan, baik motorik maupun

verbal”.

Setelah mengetahui persepsi guru terhadap anak hiperaktif, peneliti juga

melakukan wawancara dengan partisipan untuk mengetahui persepsinya terhadap

gaya belajar yang terdapat pada anak hiperaktif. Peneliti pertama kali melakukan

wawancara dengan Pak Akbar. Menurut Pak Akbar, gaya belajar adalah cara

menyampaikan materi sebuah pelajaran. Berbeda dengan Mas Dera selaku guru

pendamping pribadi Fito. Saat menjelaskan pengertian gaya belajar, ia nampak

kesulitan untuk menemukan kata-kata yang sesuai. Beliau mengungkapkan bahwa

gaya belajar adalah keseriusan siswa dan keminatan siswa dalam belajar. Pada

hari selanjutnya, peneliti melakukan wawancara kepada Bu Asih. Beliau memiliki

pandangan bahwa gaya belajar adalah pola siswa dalam belajar. Beliau

menambahkan ada tiga tipe gaya belajar anak yaitu visual, auditori, dan kinestetik.

Berbeda lagi dengan ayah Fito yang menjelaskan bahwa gaya belajar adalah cara

seseorang mengetahui dan mempelajari sesuatu.

Menurut teori gaya belajar yang ditulis oleh Ghufron dan Rini (2013:42), gaya

belajar adalah sebuah pendekatan yang menjelaskan bagaimana individu belajar

atau cara yang ditempuh oleh masing-masing orang untuk berkonsentrasi pada

proses dan menguasai informasi yang sulit dan baru melalui persepsi yang

berbeda. Berdasarkan pendapat para partisipan diatas, terdapat perbedaan persepsi

wali kelas II terhadap teori gaya belajar. Pernyataan Bu Asih sesuai dengan Porter

dan Hernacki (Suyono dan Hariyanto, 2012:148) yang menjelaskan bahwa ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

55

tiga macam pokok gaya belajar anak, yaitu gaya belajar visual, auditori, dan

kinestetik.

Dalam melakukan wawancara, peneliti juga menggali informasi tentang

persepsi guru terhadap tipe gaya belajar yang sesuai dengan anak hiperaktif. Saat

melakukan wawancara dengan Pak Akbar, beliau mengungkapkan bahwa gaya

belajar yang sesuai dengan Fito adalah visual. Ketika peneliti meminta penjelasan

tentang bukti yang mendukung bahwa Fito memiliki gaya belajar vsiaul, Pak

Akbar melanjutkan bahwa Fito menyukai kegiatan olahraga dan gerakan. Pada

wawancara pertama saat peneliti menanyakan bagaimana gaya belajar Fito, Pak

Agung menjawab bahwa Fito senang berlari-lari, tetapi dalam membaca Fito

sudah lancar.

Gaya belajar visual adalah cara anak belajar dengan mengakses gambar,

mengingat gambar, bentuk dan warna, hubungan ruang, masalah dua dan tiga

dimensi (Bandler dan Grinder dalam Zahar, 2009: 23) Sedangkan Bandler dan

Grinder (Prihadi, 2008:68) mengungkapkan gaya belajar kinestetik berhubungan

dengan koordinasi, gerakan, irama, tanggapan emosionil, dan kenyamanan fisik.

Merujuk dari pernyataan wali kelas II tersebut, gaya belajar yang sesuai dengan

Fito adalah kinestetik karena Fito cenderung menyukai gerakan. Hanya saja, wali

kelas II tersebut belum dapat membedakan antara gaya belajar visual dan

kinestetik. Hal tersebut dikarenakan wali kelas belum memahami teori-teori gaya

belajar.

Berbeda dengan Bu Asih. Guru pendamping umum tersebut, memiliki cara

pandang yang berbeda terhadap gaya belajar Fito sebagai anak hiperaktif. Bu Asih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

56

mengatakan bahwa masing-masing anak memiliki gaya belajarnya masing-

masing. Beliau menjelaskan bahwa gaya belajar itu adalah sebuah pola belajar si

anak. Kemudian Bu Asih mengkaitkan dengan Fito. Beliau berpendapat bahwa

gaya belajar Fito lebih cenderung melihat. Hal tersebut didukung dengan

pernyataannya yang demikian “Kalo dia lebih ke visual ya. Nek kalo mulai

sekarang ya belajar mendengarkan”. Beliau bercerita bahwa Fito adalah anak

yang pintar. Fito sudah bisa membaca dengan lancar. Oleh karena itu beliau

menambahkan bahwa cara yang tepat agar Fito lebih mudah menyerap informasi

adalah dengan membaca buku-buku yang menarik.

Mas Dera, sebagai guru pendamping pribadi memiliki pandangan yang sama

dengan Bu Asih. Ketika ditanya mengenai bagaimana gaya belajar anak yang

didampinginya, beliau menjawab bahwa gaya belajar Fito adalah dengan melihat.

“Melihat ya..” begitu ungkapnya. Selain itu, dalam wawancara Mas Dera juga

menyebutkan hal yang membantu Fito dalam belajar adalah dengan membaca

majalah dan menonton iklan di televisi.

Selanjutnya ayah Fito berpendapat bahwa gaya belajar adalah cara seseorang

mengetahui dan mempelajari sesuatu. Ia menyebutkan bahwa gaya belajar yang

sesuai dengan Fito adalah visual. Peneliti sempat bertanya bagaimana gaya belajar

Fito, apakah dengan gerakan seperti yang dikatakan oleh wali kelasnya. Ayah Fito

menjawab “Kurang. Dia lebih ini.. Visual..”

Data yang diperoleh peneliti dari guru pendamping umum, guru pendamping

pribadi, dan ayah anak terkait dengan gaya belajar anak tersebut, memiliki

kesamaan dengan teori yang ditulis oleh Porter dan Hernacki (Suyono dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

57

Hariyanto,2012; 148) mengungkapkan, gaya belajar visual dapat dideteksi melalui

kebiasaan anak ketika belajar antara lain: (1) anak lebih mudah mengingat apa

yang dilihat daripada yang didengar, (2) mudah mengingat dengan hal-hal yang

terkait visual, (3) memiliki hobi membaca, cepat, dan tekun ketika membaca, (4)

lebih suka membaca secara mandiri daripada dibacakan, (5) karena tidak begitu

senang mendengarkan esensi pembicaraannya, maka anak cenderung berbicara

cepat.

Berbeda dengan suaminya, ibu Fito menjelaskan bahwa gaya belajar anaknya

adalah ucapan dan lebih cepat memahami materi apabila diberitahu secara verbal.

“Ho’o. Daripada ini ya.. Soale dia lebih cepet kalo dikasih tau.”. Pernyataan

tersebut sesuai dengan teori bahwa gaya belajar auditori lebih mudah mencerna

informasi dengan berbicara, menyuarakan, dan mendengar (Bandler dan Grinder

dalam Prihadi, 2008:68).

Hasil wawancara yang diperoleh peneliti tersebut menjelaskan ada kemiripan

persepsi guru terhadap anak hiperaktif. Sedangkan guru memiliki persepsi yang

berbeda terhadap gaya belajar anak hiperaktif. Persepsi guru yang terbentuk

terhadap gaya belajar anak hiperaktif tersebut adalah eksternal perception. Sesuai

dengan teori Sunaryo (2013:94) tentang macam-macam persepsi yang

mengungkapkan bahwa Eksternal perception adalah persepsi yang terjadi karena

adanya rangsangan yang datang dari luar diri individu. Berdasarkan teori tersebut

dapat disimpulkan bahwa persepsi guru yang terbentuk dipengaruhi oleh

rangsangan dari luar, seperti apa yang mereka lihat dan rasakan dari diri anak

hiperaktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

58

4.3 Temuan Lain dalam Penelitian

Selama melakukan penelitian, peneliti menemukan temuan baru yang dapat

diteliti lebih lanjut. Temuan terbaru tersebut terkait hobi Fito yang mempengaruhi

gaya belajarnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pendamping umum,

guru pendamping pribadi, dan orang tua, peneliti mendapatkan data bahwa Fito

memiliki hobi membaca buku atau majalah atau koran, melihat video, dan iklan di

televisi.

Menurut partisipan-partisipan penelitian tersebut, hobi Fito tersebut secara

tidak langsung mempermudah Fito untuk menyerap dan memahami informasi

dari luar. Temuan baru tersebut dapat digambarkan melalui bagan di bawah ini:

Gambar 4.1 Temuan dalam Penelitian

Hobi anak

Gaya belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

59

BAB V

PENUTUP

Bab V ini berisi tentang kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian, dan

saran. Kesimpulan berisi tentang rangkuman dari keseluruhan kegiatan penelitian.

Keterbatasan penelitian berisi tentang keterbatasan yang peneliti temui selama

melakukan kegiatan penelitian. Sedangkan saran berisi saran dari peneliti bagi

peneliti selanjutnya, bagi guru, dan bagi orang tua.

5.1 Kesimpulan

Persepsi yang dimiliki oleh partisipan penelitian terhadap anak hiperaktif

terbentuk berdasarkan apa yang mereka lihat atau tangkap dari diri Fito. Persepsi

guru kelas, guru pendamping umum, guru pendamping pribadi, dan orang tua

terhadap anak hiperaktif memiliki kemiripan. Menurut ketiga guru yang mengajar

dan mendampingi, Fito terlihat sering berjalan mondar-mandir di dalam kelas,

melakukan gerakan yang berlebihan dibandingkan teman-teman satu kelasnya.

Selain itu Fito juga terlihat memiliki gangguan terhadap konsentrasinya saat

belajar. Ia sering terlihat tidak memperhatikan apa yang dikatakan oleh gurunya.

Saat belajar Fito lebih tertarik untuk belajar dengan membaca buku atau LKS

yang ada di depannya dengan instruksi singkat dari guru pendamping pribadi.

Kedua orang tua Fito juga berpendapat bahwa Fito tidak dapat tenang jika berada

di rumah. Ia sering berlari-larian di area sekitar rumah.

Terkait dengan gaya belajar Fito, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

oleh peneliti, terdapat perbedaan persepsi antara partisipan penelitian. Menurut

wali kelas II, Fito cenderung memiliki gaya belajar kinestetik. Kemudian guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

60

pendamping umum, guru pendamping pribadi, dan juga ayah Fito menyatakan

bahwa anak tersebut memiliki gaya belajar visual. Sedangkan menurut ibu Fito, si

anak memiliki gaya belajar auditori. Perbedaan persepsi tersebut kemungkinan

disebabkan karena guru tersebut belum mengenali keadaan anak hiperaktif secara

mendalam dan guru belum memahami teori tentang gaya belajar.

Temuan baru yang ditemukan dalam penelitian ini menjadikan cerminan bagi

peneliti sebagai calon guru. Peneliti yang nantinya akan menjadi seorang guru

perlu mengenali gaya belajar anak hiperaktif sehingga saat memberikan materi

pelajaran dapat memberikan metode pengajaran yang sesuai dengan gaya

belajaranya. Selain itu sebagai guru nantinya perlu memberikan perhatian khusus

dengan memfasilitasi anak sesuai dengan gaya belajarnya, sehingga anak semakin

termotivasi dalam belajar.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah kesulitan peneliti untuk memperoleh

informasi yang akurat dari wali kelas II, karena wali kelas belum terlalu

mengenali kondisi anak dan belum paham mengenai hiperaktif. Selain itu, peneliti

masih merupakan pemula dalam melakukan penelitian ini, sehingga masih banyak

kekurangan saat melakukan pengambilan data.

5.3 Saran

Mengingat penelitian ini masih terbatas baik sumber maupun sampel, maka

penelitian masih perlu dikembangkan baik terhadap anak yang sama oleh peneliti

yang berbeda atau oleh peneliti yang sama terhadap anak yang berbeda dengan

kondisi sejenis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

61

DAFTAR REFERENSI

Aditomo, Anindito. 2008. Pengantar Psikologi Lintas Budaya Buku Teks Utama

dalam Kelas Psikologi Lintas Budaya Tingkat Awal. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka

Cipta

Chaerani, N. (2005). Biarkan Anak Bicara. Jakarta: Penerbit Republika

Chatib, M dan Said, A. (2012). Sekolah Anak-Anak Juara. Bandung: Kaifa

Delphie, B. (2006). Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: PT

Refika Aditama

Fadhli, A. (2010). Buku Pintar Kesehatan Anak. Yogyakarta: Pustaka Anggrek.

Ghufron dan Rini. (2013). Gaya Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Gilakjani, A. (2012). Visual, Auditori, Kinaesthetic Learning Styles and Their

Impacts on English Language Teaching. Journal of Studies in Education,

volume 2, no. 1, 104-113. http://brainbutter.com.au/wp/wp-

content/uploads/2013/01/Visual-Auditori-Kinaesthetic-.pdf (diakses pada

tanggal 8-01-2016)

Kurniawati, dkk. (2014). Persepsi Guru Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di

SD Payakumbuh. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, volume 3, nomor 1,

109-118. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu (diakses pada tanggal

8-01-2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

62

Moleong, L. J. (2007). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Prastowo, Andi. (2011). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif

Rancangan Penelitian.

Prastowo, Andi. (2014). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif

Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Perpustakaan Nasional.

Prihadi, E. (2008). My Potency. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Priyatna, A. (2010). Not A Little Monster. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Raco, J. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Jakarta: Grasindo

Sobur. (2011). Psikologi Umum, CV Pustaka Setia, Bandung : 446 – 497

Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Suharmini, T. (2004). Penanganan Anak Hiperaktif Melalui Metode Sensory

Integrative Therapy. Jurnal Rehabilitasi & Remediasi, JRR tahun 14,

nomor 2., 121-131. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/scan0033_0.pdf

(diakses pada tanggal 08-01-2016)

Sunaryo. (2013). Psikologi untuk Keperawatan. Ed 2. Jakarta: Kedokteran EGC.

Suyono & Hariyanto. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Thompson, J. (2010). Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Esensi

Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Wiyani, N. A. (2014). Buku Ajar Penanganan Anak Usia Dini Berkebutuhan

Khusus. Yogyakarta: AR-RUZZ Media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

63

Wood, D. (2007). Kiat Mengatasi Gangguan Belajar. Jogjakarta: Kata Hati

Zahar, I. (2009). Belajar Matematikaku. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Zaviera, F. (2014). Anak Hiperaktif. Yogyakarta: Kata Hati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

64

Lampiran 1

Teks Anekdot

Nama : Fido

Usia : 8 tahun

Lokasi : SD Perahu

Observer : Aprilia Putri Wening

Observasi terhadap Fido dilakukan selama tiga kali. Sebelum melakukan

observasi, peneliti terlebih dahulu meminta ijin kepada kepala sekolah dan juga

wali kelas II untuk mengobservasi anak hiperaktif. Setelah mendapatkan ijin, wali

kelas II menunjukkan anak hiperaktif kepada peneliti untuk diobservasi.

Observasi yang pertama bertempat di ruang kelas II SD Perahu pada tanggal 8

Agustus 2015, mulai dari pukul 07:30 hingga pukul 09:00. Selama observasi,

peneliti melihat tingkah Fido yang cenderung berbeda dari teman-temannya.

Observasi yang kedua dilakukan pada tanggal 16 November 2015, masih

bertempat di ruang kelas II SD Perahu, pukul 07:30 hingga waktu istirahat pukul

09:00. Peneliti melakukan observasi pada saat pelajaran Bahasa Jawa. Dari situ

peneliti mengamati Fido yang duduk persis di depan peneliti, lebih tertarik

membaca LKS yang ada di mejanya daripada mendengarkan guru yang sedang

menjelaskan materi. Anak tersebut hanya dapat tenang di sepuluh menit awal,

selebihnya ia terlihat gelisah dan tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran.

Kepala dan mata anak tersebut bergerak-gerak melihat ke arah jendela yang ada di

sebelahnya. Ia juga memanjat kursi tempat ia duduk dan membalikkan badan ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

65

arah belakang. Pada saat itu, peneliti juga melihat Fido senang sekali menggerak-

gerakkan tangannya ke arah atas dan samping tanpa alasan yang jelas. Peneliti

juga mendengar ia menyanyikan lagu atau soundtrack iklan yang ada di televisi.

Kemudian observasi terpotong karena si anak harus mengikuti pelajaran komputer

di laboratorium komputer. Pada saat istirahat, peneliti melakukan wawancara

singkat bersama pendamping peribadi Fido. Pada saat melakukan wawancara

tersebut, peneliti sembari mengamati Fido yang juga berada di sebelah guru

pendamping pribadinya. Ia terlihat cukup lekat dan patuh terhadap

pendampingnya.

Observasi yang ketiga dilakukan di rumah si anak, pada tanggal 26

November 2015, pukul 19:36-20:05. Peneliti melakukan observasi yang ketiga

bersamaan dengan melakukan wawancara bersama kedua orang tua Fido. Saat

melakukan wawancara tersebut, orang tua dari Fido menyuruh Fido untuk keluar

dari kamar dan membaur bersama peneliti, sehingga peneliti dapat mengamati

Fido secara langsung. Saat di rumah Fido terlihat sering keluar masuk dari kamar

ke ruangan yang lain di dalam rumahnya. Semakin malam, Fido terlihat sedikit

lebih tenang. Ia terlihat tidur-tiduran di dalam kamar orang tuanya. Sesekali Fido

terlihat berjalan ke arah peneliti seolah mencari-cari perhatian.

Berdasarkan hasil wawancara, orang tua Fido menyatakan bahwa Fido

memiliki kecenderungan syndrom spektrum autis. Namun mereka juga

mengiyakan bahwa Fido juga merupakan anak hiperaktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

66

Sedangkan berdasarkan hasil observasi wali kelas II, guru pendamping umum,

dan guru pendamping pribadi menggunakan angket assessment hiperaktif, ketiga

guru tersebut menilai bahwa Fido merupakan anak hiperaktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

67

Lampiran 2

TABEL HASIL TRIANGULASI

Persepsi Wali

Kelas II

Guru

Pendamping

Pribadi

Guru

Pendampi

ng Umum

Ayah Ibu

1. Hiper-

aktif

Hiperaktif

itu kondisi

yang.. apa

ya.. yang

secara tiba-

tiba.

Kadang

bocah, anak

itu dari

awal

mengikuti

pelajaran

itu tenang,

tapi pas di

tengah-

tengah

mungkin e...

Ya itu,

mungkinnya

itu saya

juga kurang

tahu apa

penyebabny

a. Tiba-

Hiperaktif

itu... em...

apa ya?

Suka main

sendiri.

He’em.

sama apa

itu? Suka

rame

sendiri.

Kadang

main

tangan

sendiri,

seperti itu.

Ya..

Hiperaktif

itu bisa,

e....

Apanya..

E... Dia

gak bisa...

E...

Apaaa...

Mungkin e

suatu

perilaku

yang tidak

biasa ya

jadi

misalnya

perilaku

tidak mau

berhenti...

Kemudian

nanti tidak

hanya

perilaku

itu saja,

Ya, sangat

aktif itu.

terlalu

aktif.

Kalo

dulu..bener-

bener...

bener-bener

nggak bisa

diem.

Sekarang

udah

mendingan.

Kalo

hiperaktif,

iya..

memang

nggak..

nggak bisa

diem.

Iya..jadi

kayak

nggak bisa

diem sama

sekali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

68

tiba.. e.. apa

ya? Teriak-

teriak gitu

yang

menggangg

u....

tapi

perilaku

yang

misalnya

bicaranya

juga itu

bisa

termasuk.

Ituu..

2. Gaya

Belajar

Gaya

belajar itu

menurut

saya cara

penyampaia

n guru

terhadap

materi yang

diberikan

kepada

siswa. Cara

menyampai

kan

materinya

ya dengan

e....bahasa

yangg

mudah

dimengerti

anak. Jadi

pake kata-

kata

Itu

emmmm...

Gimana ya?

Keseriusan

siswanya itu

dalam

belajar.

Nah itu...

Terus...

Hehehe

Keminatan

dalam

belajar.

Ya

masing-

masing

anak

punya

gaya

belajarnya

. Nah

artinya

gaya itu

ya punya

em... Pola

belajarnya

. Ada yang

visual, ada

yang

mendenga

rkan, ada

dengan...

Ehemmm..

Apa..

Gerak gitu

Yaaa...

cara...cara

kita

me..menget

ahui

sesuatu.

Me..mempel

ajari

sesuatu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

69

e...yang

anak-anak

tau. Jadi

tidak

memake

e....kata

yang

e....yang

misalnya

yang sulit.

ya.

2.a.

Kinestetik

Kalo Fido

itu

kayaknya

gerak.

2.b.

Visual

Melihat ya.. Jadi kalo

Fido itu

bisa dia

dari

me...melih

at. Dia

pinter

sebenarny

a.. Jadi

dia

membaca,

menulisny

a itu.

Kalo

menurut

saya.. dia

memang

melihat.

Harus

semua jadi.

Kan kayak

iklan itu

jadi ada

suara ada

gambar..

Kurang.

Dia lebih

ini.. Visual..

2.c. Audio Ucapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

70

mungkin

ya?

Ho’o.

Daripada

ini ya..

Soale dia

lebih cepet

kalo

dikasih tau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

71

Lampiran 3

Pemetaan

Wali

Kelas II

Guru Pen-

damping

Pribadi

Guru Pen-

damping

Umum

Ayah Ibu

Persepsi Terhadap Anak Hiperaktif

Gaya Belajar

Kinestetik

Contohnya:

Olahraga atau

gerakan

Visual

Contohnya:

Membaca dan

melihat video

Auditori

Contohnya:

Mendengarkan

ucapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

72

Lampiran 4

Memo Tertulis

Penelitian ini melibatkan enam partisipan. Namun karena peneliti ingin

mengetahui persepsi guru terhadap gaya belajar anak hiperaktif, maka peneliti

tidak melakukan waawncara kepada Fito dan hanya melakukan wawancara

kepada lima partisipan, yaitu wali kelas II, Guru Pendamping Umum, Guru

Pendamping Pribadi, ayah, dan ibu siswa.

Berdasarkan hasil wawancara, peneliti melihat adanya persepsi guru

terhadap anak hiperaktif. Mereka berpendapat bahwa anak hiperaktif adalah anak

yang tidak dapat diam, berlebihan dalam tingkah dan verbalnya. Persepsi mereka

terbentuk berdasarkan apa yang mereka amati dari perilaku Fito.

Setelah mengetahui persepsi mereka tentang anak hiperaktif, peneliti dapat

melihat persepsi mereka terhadap gaya belajar Fito. Wali kelas II memiliki

persepsi bahwa Fito menyukai pelajaran yang melibatkan gerakan tubuh seperti

olahraga. Sedangkan Guru Pendamping Umum memiliki persepsi bahwa Fito

lebih dapat menangkap pelajaran dengan cara membaca karena Fito sudah lancar

membaca. Hampir sama dengan Guru Pendamping Umum, Guru Pendamping

Pribadi mengungkapkan bahwa Fito biasa menangkap informasi dari membaca

majalah, koran, dan juga melihat iklan-iklan di televisi. Ayah memiliki persepsi

bahwa si anak cenderung memiliki gaya belajar visual yang dibuktikan bahwa si

anak senang membaca dan melihat video. Si ibu memiliki persepsi bahwa si anak

cepat menangkap informasi dengan mendengarkan ucapan, sehingga gaya belajar

si anak masuk dalam tipe audio. Dari pendapat kelima partisipan di atas, terdapat

perbedaan persepsi terhadap gaya belajar anak hiperaktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA BELAJAR ANAK … · Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua ... Anak hiperaktif memiliki kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak ... 2.1.2.3 Ciri-Ciri Anak

73

BIODATA PENELITI

Aprilia Putri Wening lahir di Sleman

tanggal 12 April 1994. Peneliti telah menempuh

jenjang pendidikan formal pada tahun 1998 – 2000

di TK Budya Wacana Yogyakarta, kemudian

peneliti melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah

dasar pada tahun 2000-2006 di SD Budya Wacana

Yogyakarta. Setelah menyelesaikan pendidikan di

SD, peneliti melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP tahun

2006-2009 di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Peneliti kembali

melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas di SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta tahun 2009 – 2012. Setelah lulus SMA,

peneliti mendaftarkan diri sebagai mahasiswa PGSD

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan nomor induk

siswa 121134179. Selama menempuh pendidikan di USD,

peneliti pernah mengikuti UKM Paduan Suara Mahasiswa

Cantus Firmus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI