PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI...

120
PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 52 JAKARTA UTARA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Maghfirah Ngabalin NIM 109011000077 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Transcript of PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI...

Page 1: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA

KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 52

JAKARTA UTARA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Maghfirah Ngabalin

NIM 109011000077

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN
Page 3: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN
Page 4: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN
Page 5: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN
Page 6: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

i

ABSTRAK

Persepsi dan Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Implementasi

Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013 di SMA Negeri 52 Jakarta

Utara.

Dalam penelitian ini, penulis memilih judul “Persepsi dan Upaya Guru

Pendidikan Agama Islam dalam Implementasi Pendekatan Saintifik pada

Kurikulum 2013 di SMA Negeri 52 Jakarta Utara” dikarenakan kurikulum

merupakan inti dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh terhadap seluruh

kegiatan pendidikan, mengingat pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan

kehidupan manusia, agar kurikulum dapat berjalan efektif tentunya harus ditopang

oleh kesiapan sumber daya terutama sumber daya manusia yang tersedia di

sekolah.

Implementasi kurikulum seharusnya dapat mewujudkan visi, misi dan tujuan

pendidikan nasional secara bertahap, namun dalam kenyataannya seringkali

menghadapi berbagai masalah dan tantangan sehingga yang terjadi tidak sesuai

dengan yang diharapkan, bahkan mengalami kegagalan. Pada kurikulum 2013 ini

muncul berbagai pendapat atau tanggapan terjadi pro dan kontra dari berbagai

pihak.

Guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya, bahkan sangat

menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar. Salah satu kunci sukses

yang menentukan keberhasilan implementasi kurikulum 2013 adalah upaya

seorang guru atau kreativitas guru.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi dan Upaya Guru

Pendidikan Agama Islam dalam Implementasi Pendekatan Saintifik di SMA

Negeri 52 Jakarta Utara. Subjek penelitiannya adalah Guru Pendidikan Agama

Islam yang telah mengikuti pelatihan kurikulum 2013 di SMA Negeri 52 Jakarta

Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode deskriptif

analisis dengan pendekatan kualitatif melalui penelitian kepustakaan, digunakan

untuk mengkaji buku-buku yang berkaitan dengan judul dalam rangka menyusun

landasan teori dan penelitian lapangan, dilakukan dengan terjun langsung pada

objek penelitian untuk memperoleh data-data dan fakta. Dalam pengumpulan data

digunakan teknik observasi, wawancara, dan angket.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi dan upaya-upaya yang

dilakukan Guru PAI dalam implementasi pendekatan saintifik pada kurikulum

2013 yaitu dengan mensosialisasikan tentang kurikulum 2013 dan menggunakan

berbagai media serta mengoptimalkan penggunaaan sarana dan prasarana sekolah

dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terhadap

peserta didik.

Maghfirah Ngabalin (PAI)

Page 7: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

ii

ABSTRACT

Perception and Effort Teacher Islamic Education Scientific Approach to

the Implementation of the Curriculum 2013 in SMAN 52 of North Jakarta.

In this study, the authors chose the title "Teacher Perception and Effort

Islamic Education Scientific Approach to the Implementation of the Curriculum

2013 in SMAN 52 of North Jakarta" because the curriculum is at the core of the

field of education and have an influence on the entire educational activity, given

the importance of the educational curriculum and human life, in order to run an

effective curriculum must be supported by the readiness of resources, especially

human resources available in the school.

Curriculum implementation should be able to realize the vision, mission and

goals of national education in stages, but in reality often face many problems and

challenges that are happening are not as expected, and even failure. In this 2013

curriculum appears the opinions or responses occur pros and cons of the various

parties.

The teacher is an important factor that a great influence, even determine the

success or failure of students in learning. One key to success is determining the

successful implementation of the curriculum in 2013 was the effort of a teacher or

teacher's creativity.

This study aims to determine teacher perceptions and efforts in the

implementation of Islamic Education Scientific Approach in SMAN 52 of North

Jakarta. Subject of research is Islamic Education Teachers who have attended the

training curriculum in 2013 in SMAN 52 of North Jakarta. This research is a field

study with a descriptive method of analysis with a qualitative approach through

the research literature, is used to examine the books relating to the title in order to

construct the basic theory and field research, conducted by the research work

directly on the object to obtain data and facts . In the data collection techniques

used observation, interviews, and questionnaires.

The results of this study showed that the perception and the efforts made in

the implementation of the Master PAI scientific approach to the curriculum in

2013 is to socialize the curriculum in 2013 and uses a variety of media as well as

optimizing the use of school facilities and infrastructure in the process of learning

Islamic education and manners towards learners .

Maghfirah Ngabalin (PAI)

Page 8: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

iii

KATA PENGANTAR

بسم اهلل الّرمحن الّرحيم

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada

junjungan kita Nabi Muhammad saw, yang telah membawa umat ke jalan yang

benar untuk mencapai keselamatan dunia dan akhirat. Dalam proses pembuatan skripsi ini tidak sedikit kesulitan atau hambatan

yang dialami penulis, namun berkat bantuan, motivasi dan bimbingan dari

berbagai pihak, maka segala kesulitan dan hambatan itu dapat diatasi dengan baik

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada: 1. Ibu Nurlena Rifa’i, MA. Ph.D. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. H. Abd. Madjid Khon, M.A. Ketua Jurusan Pendidikan

Agama Islam

3. Ibu Marhamah Saleh, Lc, M.A. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

4. Penasihat Akademik Ibu Sofiah, M.Ag.

5. Siti Khadijah, MA, Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh Ibu dan Bapak dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah mendidik dan membimbing selama perkuliahan berlangsung.

Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat bagi penulis.

7. Seluruh staf Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Tarbiyah UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pelayanan dan

fasilitas serta buku-buku yang penulis perlukan.

Page 9: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

iv

8. Mochamad Arif Nooryanto, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah Bagian

Kurikulum SMA Negeri 52 Jakarta Utara yang telah memberikan

kesempatan penulis untuk melakukan penelitian.

9. Seluruh staf Tata Usaha SMA Negeri 52 Jakarta Utara yang telah

memberikan pelayanan dan fasilitas serta dokumen-dokumen sekolah

yang terkait dengan penelitian.

10. Para Siswa kelas X jurusan IPS SMA Negeri 52 Jakarta Utara yang

telah bersedia menjadi responden khususnya dan seluruh warga

sekolah pada umumnya yang telah membantu penulis demi

terselesaikannya penelitian ini.

11. Ayahanda Bapak H. Abdu Razak Ngabalin, S.Pd dan Ibunda Robiah

tercinta yang telah bersusah payah mengasuh dan mendidik penulis

hingga dapat terus berkuliah.

12. Kakak dan Adik tersayang, Taufiqurrahman Ng, S.Pi, Muttaqien Ng,

S.Sos, Fachrudin Ng, Umar Fauzan Ng, S.Pd, Rahmi Hamidah, S.Pd,

dan Hasim Difinubun, yang selalu setia memberikan dukungan kepada

penulis secara moril dan materil, serta kasih sayang yang besar

sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini dengan baik dan lancar.

13. Kawan-kawan seperjuangan di Fakultas dan Jurusan Pendidikan

Agama Islam angkatan 2009 khususnya PAI kelas B selalu memberi

dukungan kepada penulis untuk tetap semangat.

14. Sahabat yang selalu berbagi Nur Purwodiningsih, Am.Keb. , Eka Ayu

Wandini, Lia Nurul F, Pipit, Dini Agustin, S,Pd.I, Nur Faizah, S.Pd.I,

Nurdianah, S.Pd,I, Khairatul Maghfirah, S.Pd.I, Nisrina Nur Amelia,

S.Pd.I, dan Siska Mumsika Turahmah, S.Pd.I.

Penulis berharap semoga amal baik semua pihak serta jasa-jasanya

mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT dan hanya kepada-Nya

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis

sendiri dan para pembaca umumnya.

Jakarta, 16 April 2014

Maghfirah Ngabalin

Page 10: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah .................................................................. 4

D. Perumusan Masalah ................................................................... 4

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Persepsi ..................................................................................... 6

1. Pengertian Persepsi ............................................................... 6

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ........................ 7

B. Upaya Guru PAI dalam Implementasi Pendekatan Saintifik

.................................................................................................... 9

1. Pengertian upaya Guru PAI ................................................. 9

2. Peran Guru Pendidikan Agama Islam ................................ 12

3. Kepribadian Guru PAI ....................................................... 14

4. Syarat Menjadi Guru PAI .................................................. 15

5. Tugas dan Tanggung Jawab Guru PAI .............................. 16

C. Pendekatan Saintifik .............................................................. 17

1. Pengertian Pendekatan Saintifik ........................................ 17

2. Tujuan Pembelajaran dalam Pendekatan Saintifik ............. 19

3. Kriteria Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik .......... 20

Page 11: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

vi

4. Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

............................................................................................ 21

D. Kurikulum 2013 ..................................................................... 26

1. Pengertian Kurikulum ........................................................ 27

2. Karakteristik Kurikulum 2013 ........................................... 28

3. Tujuan Kurikulum 2013 .................................................... 29

4. Landasan Kurikulum 2013 ................................................. 29

E. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 31

B. Metode Penelitian .................................................................... 31

C. Populasi dan Sampel ................................................................ 32

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 32

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ..................................... 34

F. Instrumen Penelitian ................................................................ 36

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................................... 39

B. Deskriptif Data ......................................................................... 44

C. Data Persepsi dan Upaya Guru PAI dalam Implementasi

Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013 di SMA Negeri 52

Jakarta Utara ............................................................................ 44

D. Pembahasan .............................................................................. 47

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 84

B. Saran ......................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perubahan pola pikir pada Kurikulum 2013

Tabel 3.1 Kisi-kisi angket tentang upaya guru PAI dalam implementasi

pendekatan saintifik pada kurikulum 2013

Tabel 4.1 Data Guru PNS di SMA Negeri 52 Jakarta

Tabel 4.2 Data Guru Honor di SMA Negeri 52 Jakarta

Tabel 4.3 Data Tata Usaha PNS di SMA Negeri 52 Jakarta

Tabel 4.4 Data Tata Usaha Honor di SMA Negeri 52 Jakarta

Tabel 4.5 Data Siswa di SMA Negeri 52 Jakarta

Tabel 4.6 Guru Memfasilitasi Peserta Didik Untuk Melakukan Pengamatan

atau Observasi

Tabel 4.7 Guru membimbing peserta didik dalam observasi melalui kegiatan

melihat, mendengar dan membaca (gambar/tayangan video)

Tabel 4.8 Guru melatih peserta didik untuk memperhatikan hal yang penting

dari suatu objek atau materi

Tabel 4.9 Guru menyajikan media obyek secara nyata dalam pembelajaran

yang terkait dengan praktek

Tabel 4.10 Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik atas hasil

observasi.

Tabel 4.11 Dalam pembelajaran metode observasi melatih peserta didik dalam

kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi

Tabel 4.12 Guru membimbing peserta didik dalam mengajukan pertanyaan

Tabel 4.13 Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya

tentang pembelajaran baik yang belum dipahami maupun yang

sudah dipahami oleh peserta didik

Tabel 4.14 Guru dan peserta didik mendiskusikan masalah-masalah yang telah

dipertanyakan

Tabel 4.15 Pada kurikulum 2013 ini peserta didik terlatih dalam mengajukan

pertanyaan

Page 13: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

viii

Tabel 4.16 Guru melatih peserta didik untuk mandiri dalam mengolah suatu

informasi atau materi pembelajaran

Tabel 4.17 Guru melatih peserta didik secara individual maupun berkelompok

dalam memecahkan suatu masalah atau menjawab pertanyaan

sendiri yang sukar bagi dirinya

Tabel 4.18 Guru membimbing peserta didik dalam memahami materi

pembelajaran sehingga peserta didik dapat menarik kesimpulan

terhadap materi pembelajaran tersebut

Tabel 4.19 Guru tidak banyak menggunakan metode ceramah

Tabel 4.20 Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap

sesuai dengan tuntutan kurikulum

Tabel 4.21 Guru memberi kegiatan peserta didik untuk menuliskan atau

menceritakan apa yang telah di pelajari

Tabel 4.22 Guru memberi kegiatan peserta didik untuk menyampaikan hasil

pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,

tertulis, atau media lainnya

Tabel 4.23 Guru memberi instruksi singkat tapi jelas disertai dengan contoh-

contoh baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi

Tabel 4.24 Guru memberi nilai presentasi peserta didik di depan kelas

Tabel 4.25 Guru merumuskan tujuan eksperimen yang akan dilaksanakan

peserta didik

Tabel 4.26 Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang

dipergunakan dan memperhitungkan tempat dan waktu

Tabel 4.27 Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan

eksperimen kepada peserta didik

Tabel 4.28 Guru membicarakan masalah yang akan dijadikan eksperimen

Tabel 4.29 Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru

Tabel 4.30 Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila

dianggap perlu didiskusikan secara klasikal

Tabel 4.31 Guru dan peserta didik saling berbagi informasi dalam

pembelajaran

Page 14: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

ix

Tabel 4.32 Guru berbagi tugas dan kewenangan dengan peserta didik

Tabel 4.33 Guru sebagai mediator

Tabel 4.34 Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dan keterampilan,

berbagi informasi, serta mendengar atau membahas sumbangan

informasi dari peserta didik lainnya

Tabel 4.35 Peserta didik menggunakan internet dalam mencari informasi

mengenai pembelajaran

Tabel 4.36 Proses pembelajaran berpusat kepada siswa

Tabel 4.37 Dalam proses pembelajaran melibatkan keterampilan proses sains

dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip

Tabel 4.38 Dalam proses belajar mengajar banyak melibatkan proses-proses

kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek,

khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa

Tabel 4.39 Pembelajaran terhindar dari verbalisme

Tabel 4.40 Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan

berpikir siswa

Tabel 4.41 Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi

mengajar guru.

Tabel 4.42 Buku pegangan siswa yang mengacu pada Kurikulum 2013 kurang

mengarahkan siswa untuk memahami kompetensi yang harus

dikuasai

Tabel 4.43 Dalam pelaksanaan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 bahan

belajar yang utama bagi guru beragam seperti buku, brosur,

majalah, peta, bahkan lingkungan sekitar yang dipilih sesuai

dengan kompetensi yang hendak dicapai

Tabel 4.44 Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 media yang bervariasi (seperti

komputer, laboratorium, OHP dan lain-lain) kurang berpengaruh

dalam menunjang pencapaian kompetensi yang diharapkan

Tabel 4.45 Guru menginstruksikan siswa untuk membaca sumber lain selain

buku teks

Page 15: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

x

Tabel 4.46 Guru memberikan aktivitas kepada siswa untuk melakukan

wawancara nara sumber

Tabel 4.47 Saat observasi guru menilai proses dan keterampilan siswa bekerja

kelompok maupun individu

Tabel 4.48 Guru menilai siswa saat diskusi

Tabel 4.49 Guru menilai siswa saat presentasi dengan menggunakan lembar

observasi kinerja

Tabel 4.50 Guru menilai pemahaman, konsep dan prinsip dilakukan dengan tes

tertulis

Tabel 4.51 Saat observasi guru menilai sikap siswa bekerja kelompok maupun

individu

Tabel 4.52 Guru menilai sikap siswa saat diskusi

Tabel 4.53 Guru menilai sikap siswa saat presentasi dengan menggunakan

lembar observasi sikap.

Page 16: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 3 Surat Penelitian SMA Negeri 52 Jakarta Utara

Lampiran 4 Uji Refrensi

Lampiran 5 Angket

Lampiran 6 Uji Validitas

Lampiran 7 Berita Wawancara

Page 17: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Wina Sanjaya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang sangat cepat membawa dampak terhadap berbagai aspek kehidupan,

termasuk terjadinya pergeseran fungsi sekolah sebagai suatu intitusi

pendidikan. Seiring dengan tumbuhnya berbagai macam kebutuhan dan

tuntutan kehidupan, beban sekolah semakin berat dan kompleks. Sekolah

tidak hanya dituntut untuk dapat mengembangkan minat dan bakat,

membentuk moral dan kepribadian, bahkan dituntut agar anak didik dapat

menguasai berbagai macam keterampilan yang dibutuhkan untuk

memenuhi dunia pekerjaan.1

Dapat diambil kesimpulan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang berperan sangat pesat memberi dampak terhadap sekolah.

Sebuah lembaga pendidikan ini memiliki tanggung jawab dan peran yang

penting dalam mencipta peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi,

minat, bakat serta keterampilan peserta didik.

Seperti yang diketahui, kurikulum merupakan salah satu

komponenpendidikan yang memiliki peran penting, kurikulum dapat

dijadikan sebagai acuan atau pedoman kegiatan belajar mengajar. Perubahan

yang dilakukan pemerintah dalam pengembangan kurikulum bertujuan untuk

perbaikan sistem pendidikan.

Menurut Oemar Hamalik,“pengembangan kurikulum merupakan proses

dinamik sehingga dapat merespon terhadap tuntutan perubahan struktual

pemerintah perkembangan ilmu dan tekonologi maupun globalisasi.”2

Jadi, dalam menentukan sistem yang baru diharapkan para pembuat

kebijakan tidak hanya membuat keputusan satu pihak saja, tetapi harus

melihat berbagai tuntutan perubahan struktual pemerintah perkembangan

ilmu dan tekonologi maupun globalisasi. Terkait dengan pengembangan

1 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktek Pengembangan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 5.

2 Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung : Sekolah Pasca Sarjana

Universitas Pendidikan Indonesia dengan PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 3.

Page 18: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

2

kurikulum 2013 sebaiknya proses pengembangan kurikulum 2013 tidak

hanya menuntut keterampilan teknik dari pihak pengembang terhadap

pengembangan berbagai komponen kurikulum, tetapi harus pula dipahami

berbagai komponen yang mempengaruhinya, karena pengembangan

kurikulum merupakan suatu proses yang kompleks, dan melibatkan berbagai

komponen yang saling terkait.

Menurut Imas Kurniah dan Berlin Sani, “kurikulum 2013 merupakan

langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah

dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu”.3

Dalam buku E. Mulyasa yang berjudul Pengembangan dan

Implementasi Kurikulum 2013, menjelaskan tentang perlunya perubahan

kurikulum juga karena adanya beberapa kelemahan yang ditemukan dalam

KTSP 2006 sebagai berikut:

1. Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan

dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan

dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia

anak.

2. Kurikulum belum mengembangkan kompetensi secara utuh sesuai

dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional.

3. Kompetensi yang dikembangkan lebih didominasi oleh aspek

pengetahuan belum sepenuhnya menggambarkan pribadi peserta didik

(pengetahuan, keterampilan, dan sikap).

4. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan

masyarakat (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran

aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum

terakomodasi di dalam kurikulum.

5. Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang

terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.

6. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan

pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang

beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada

guru.

3 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013: Konsep dan Penerapan,

(Surabaya: Kata Pena, 2014), h. 32

Page 19: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

3

7. Penilaian belum menggunakan standar penilaian berbasis kompetensi

(proses dan hasil) serta belum secara tegas memberikan layanan

remediasi secara berkala.4

Jadi, perubahan dan pengembangan kurikulum diperlukan karena adanya

kelemahan yang ditemukan dalam KTSP 2006, seperti isi, kompetensi

standar proses pembelajaran, penilaian dianggap belum terakomodasi di

dalam kurikulum dan belum peka terhadap perubahan sosial yang terjadi pada

tingkat lokal, nasional, maupun global.

Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan

Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses

pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik

atau ilmiah. Upaya penerapan Pendekatan saintifik atau ilmiah dalam

proses pembelajaran ini sering disebut-sebut sebagai ciri khas dan

menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaan kurikulum 2013, yang

tentunya menarik untuk dipelajari dan dielaborasi lebih lanjut.5

Beberapa langkah yang perlu dipahami oleh Guru Pendidikan Agama

Islam (Guru PAI) dalam membelajarkan peserta didik, yaitu: (1) Siswa

harus dihadapkan pada fenomena konkret baik fenomena alam, sosial,

maupun budaya dengan harapan mereka benar-benar dihadapkan pada

kondisi nyata dan otentik. (2) dari fenomena tersebut akan tumbuh inkuiri

siswa dengan melakukan pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana hal

itu bisa terjadi. (3) untuk memperoleh jawab pertanyaan tersebut peserta

didik difasilitasi untuk menggali, mengkaji, memahami permasalahan

melalui serangkaian kegiatan seperti mengeksplor perpustakaan (study

library), mencari nara sumber langsung (study lapangan) ataupun

melakukan percobaan (study experiment) yang pada intinya mereka

memperoleh jawab dari pertanyaan mereka. (4) yang merupakan langkah

terakhir - setelah mendapatkan data yang valid dari berbagai sumber,

maka peserta didik harus mampu mengkomunikasikan hasil mereka

dalam forum diskusi kelas untuk mendapatkan penguatan baik dari

peserta didik lain maupun Guru PAI.6

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk

mengetahui persepsi dan upaya guru PAI dalam Implementasi pendekatan

saintifik pada kurikulum 2013 dan ingin meneliti lebih lanjut untuk dijadikan

4 E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2013), h. 60

5 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, op.cit.,h. 141

6 Trianto,Mempersiapkan “Guru PAI dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013”, MPA

320, Jawa Timur, Mei 2013, h. 37.

Page 20: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

4

karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul “PERSEPSI DAN UPAYA

GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK

PADA KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 52 JAKARTA UTARA”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan judul penelitian “Persepsi dan Upaya Guru PAI dalam

Implementasi Pendekatan Saintifik di SMA Negeri 52 Jakarta Utara, maka

penulis mengidentifikasi masalahyaitu:

1. Persepsi guru PAI tentang pemahaman pendekatan saintifik pada

kurikulum 2013 masih kurang.

2. Persepsi sebagian masyarakat termasuk guru PAI mengenai kurikulum

2013 masih kontroversi.

3. Ketidaksiapan guru PAI dalam menerima perkembangan kurikulum 2013.

4. Persepsi guru PAI tentang pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 di

SMA Negeri 52 Jakarta Utara.

5. Upaya guru PAI dalam implementasi pendekatan saintifik pada kurikulum

2013 di SMA Negeri 52 Jakarta Utara.

C. Pembatasan Masalah

Memperhatikan beberapa masalah yang teridentifikasi maka penulis

membatasi masalah agar pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah dan

operasional. Pembatasan masalah tersebut sebagai berikut:

1. Persepsi guru PAI tentang pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 di

SMA Negeri 52 Jakarta Utara.

2. Upaya guru PAI dalam implementasi pendekatan saintifik pada kurikulum

2013 di SMA Negeri 52 Jakarta Utara.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Bagaimana persepsi dan upaya guru PAI dalam

implementasi pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 di SMA Negeri 52

Jakarta Utara?”

Page 21: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

5

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a) Untuk mengetahui persepsi guru PAI tentang pendekatan saintifik pada

kurikulum 2013 di SMA Negeri 52 Jakarta Utara.

b) Untuk mengetahui upaya guru PAI dalam implementasi pendekatan

saintifik pada kurikulum 2013 di SMA Negeri 52 Jakarta Utara.

2. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan hasil

yang bermanfaat dengan kegunaan sebagai berikut:

a. SecaraTeoritis.

1) Sebagai tambahan pengetahuan dan memperkaya khazanah

kelimuan tentang persepsi dan upaya guru PAI dalam

implementasi pendekatan Saintifik pada kurikulum 2013.

2) Sebagai rujukan bagi peneliti lain dan masyarakat luas dalam

mengembangkan kajian sejenis.

b. Secara Praktis

1) Peneliti memperoleh pengalaman mengenai persepsi dan upaya

guru PAI dalam implementasi pendekatan saintifik pada

kurikulum 2013.

2) Sebagai masukan bagi kepala sekolah dan para guru PAI terkait

persepsi dan upaya guru PAI dalam implementasi pendekatan

saintifik pada kurikulum 2013 di SMA Negeri 52 Jakarta Utara.

3) Memberikan wawasan atau informasi kepada para pembaca

tentang persepsi dan upaya guru PAI dalam implementasi

pendekatan saintifik pada kurikulum 2013.

Page 22: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “persepsi memiliki arti

tanggapan langsung dari sesuatu proses seseorang mengetahui beberapa

melalui panca inderanya”.1

Dengan demikian menurut Alisuf Sabri, “persepsi adalah proses dimana

individu dapat mengenali objek, dan fakta-fakta objektif dengan

menggunakan alat indera”.2

Dalam Kamus Inggris-Indonesia, “kata persepsi berasal dari kata

“perception” yang berarti penglihatan, tanggapan, daya memahami, atau

menanggapi sesuatu yang diawali dengan penginderaan kemudian

ditransfer ke otak”.3

Pengertian persepsi menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Alex Sobur, “persepsi dalam arti sempit adalah penglihatan,

bagaimana cara seseorang melihat sesuatu sedangkan dalam arti luas

adalah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang

atau mengartikan sesuatu”.4

Menurut Jalaludin Rahmat, “persepsi adalah pengalaman tentang objek,

peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan

informasi dan menafsirkan pesan”.5

Sedangkan menurut Abdul Rachman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab,

persepsi adalah proses yang menggabungkan dan mengorganisasikan

data-data indera seseorang (penginderaan) untuk dikembangkan

1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2007), Cet. 2, h. 863 2 Alisuf Sabri, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1999), h.

46. 3John M Echals dan Hasan Sadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1995), h.

105. 4 Alex Sobur, Psikologi Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2003), h. 445.

5 Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Rosdakarya, 1998), h. 51.

Page 23: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

7

sedemikian rupa sehingga dapat menyadari di sekelilingnya termasuk

sadar akan dirinya sendiri. Definisi lain menyebutkan bahwa persepsi

adalah kemampuan membedakan, mengelompokkan, memfokuskan

perhatian terhadap satu objek rangsang, dalam proses

pengelompokkan dan membedakan ini persepsi melibatkan

interpretasi berdasarkan pengalaman terhadap satu peristiwa atau

objek.6

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah

tanggapan seseorang mengenai suatu kejadian atau pengalaman yang

dialaminya dan juga dilihatnya.Berkenaan dengan persepsi guru PAI

mengenai pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 maka yang dimaksud

dengan hal tersebut adalah tanggapan guru PAI mengenai pendekatan

saintifik pada kurikulum 2013.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Menurut Jalaludin Rahmat, persepsi yang dilakukan masing-masing

individu tentunya berbeda-beda, hal itu di pengaruhi oleh beberapa faktor,

yaitu:

a. Kebutuhan

Merupakan salah satu dorongan kejiwaan yang mendorong manusia

untuk melakukan suatu tindakan, misalnya rangsangan, keinginan,

tuntutan dan cita-cita.

b. Kesiapan mental

Kesanggupan penyesuaian atau penyesuaian sosial atau keduanya

sekaligus untuk menciptakan hubungan-hubungan sosial yang berhasil.

c. Suasana emosional

Kondisi perasaan yang berkesinambungan, dicirikan dengan selalu

timbulnya perasaan-perasaan yang senang atau tidak senang latar

belakang atau tata nilai yang dianut oleh seseorang.

d. Latar belakang budaya

Merupakan disiplin tersendiri dalam psikologi antar budaya.7

Demikian dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi adalah kebutuhan, kesiapan mental, suasana

emosional dan latar belakang budaya, merupakan pendorong kejiwaan,

6 Abdul Rachman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam

Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2004), cet. Ke 1, Ed, Ke-1, h. 88-89. 7 Jalaludin Rahmat, Op. Cit., h. 55-56.

Page 24: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

8

penyesuaian sosial, dan latar belakang atau tata nilai yang dianut oleh

seseorang sehingga menciptakan hubungan sosial.

Sedangkan menurut Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul

Wahab, karena persepsi lebih bersifat psikologis daripada merupakan

proses penginderaan saja maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi

diantaranya adalah:

a. Perhatian yang selektif

Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali

rangsangan dari lingkungannya. Meskipun demikian ia tidak harus

menanggapi semua rangsangan yang diterimanya untuk itu individunya

memusatkan perhatiannya pada rangsangan-rangsangan tertentu.

b. Ciri-ciri rangsangan

Rangsangan yang bergerak diantara rangsangan yang diam akan lebih

menarik perhatian. Demikian juga rangsangan yang paling besar

diantara yang paling kecil, yang kontras dengan latar belakangnya dan

intensitas rangsangannya yang paling kuat.

c. Nilai dan kebutuhan individu

Seseorang seniman pasti punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam

pengamatannya dibanding seorang yang bukan seniman.

d. Pengalaman dahulu

Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana

seseorang menggambarkan dunianya.8

Dapat disimpulkan bahwa satu objek yang sama dapat di persepsikan

oleh dua orang atau lebih. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diatas.

Persepsi merupakan proses untuk membedakan rangsangan yang masuk

dan kemudian diberikan maknanya dengan bantuan beberapa faktor

seperti, perhatian yang selektif, ciri-ciri rangsangan, nilai dan kebutuhan

individu, serta pengalaman dahulu.

8 Abdul Rahman Shaleh, Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif

Islam, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 118-119.

Page 25: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

9

B. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Implementasi Pendekatan

Saintifik

1. Pengertian Upaya Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “upaya adalah usaha, akal,

ikhtiar, (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari

jalan keluar, dsb), atau syarat untuk menyampaikan suatu maksud atau

upaya juga diartikan sebagai usaha untuk melakukan suatu hal atau

kegiatan yang bertujuan”.9

Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

dijelaskan bahwa “guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar dan pendidikan menengah”.10

Menurut Syaiful Bahri Djamarah,“dalam setiap melakukan pekerjaan

yang tentunya dengan kesadaran bahwa yang dilakukan atau yang

dikerjakan merupakan profesi bagi setiap individu yang akan

menghasilkan sesuatu dari pekerjaannya. Guru dalam arti yang sederhana

adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik”.11

Zakiah Daradjat dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam menguraikan,

“bahwa seorang guru adalah pendidik Profesional, karenanya secara

implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian

tanggung jawab pendidikan”.12

Menurut Zuhairini dkk, “guru agama adalah orang yang mempunyai

tanggung jawab terhadap pembentukan pribadi anak yang sesuai dengan

ajaran Islam, ia juga bertanggung jawab kepada Allah SWT”.13

Menurut Muhaimin dalam bukunya Strategi Belajar Mengajar

menguraikan, bahwa guru adalah orang yang berwenang dan

9 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet. 1, h. 995.

10

Undang-Undang Guru dan Dosen (UU RI No. 14 Th. 2005), (Jakarta: Redaksi Sinar Grafika,

2006), cet. 1, h. 2 11

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2000), h. 31. 12

Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Bumi Angkasa, 1984), h. 39. 13

Zuhairini dkk, Metode Khusus Guru Agama, (Jakarta: Usaha Nasional, 2004), h. 54

Page 26: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

10

bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara

individual ataupun klasikal.Baik disekolah maupun diluar

sekolah.Dalam pandangan Islam secara umum guru adalah

mengupayakan perkembangan seluruh potensi/aspek anak didik, baik

aspek kognitif, efektif dan psikomotorik.14

Guru Pendidikan Agama Islam tersebut berbeda dengan guru-guru

bidang studi lainnya, guru pendidikan agama Islam di samping

melaksanakan tugas dan pembinaan bagi peserta didik ia juga

membantu dalam pembentukan akhlak dan mental anak didik tersebut

sehingga anak didik tersebut dapat meningkatkan dan mengembangkan

potensi keimanan dan ketaqwaannya kepada Sang Pencipta, karena itu

guru pendidikan agama masuk ke dalam kelas dengan apa yang ada

padanya sangat menunjang keberhasilan dalam melaksanakan tugas

pendidikan agama bagi peserta didik, misalnya caranya berpakaian,

berbicara, bergaul, makan, minum, serta diamnyapun sangat

mempunyai arti yang sangat penting karena paling tidak segala

perilaku aktifitasnya disoroti oleh lingkungan terutama tauladan bagi

peserta didik.15

Agama Islam mengajarkan bahwa setiap umat Islam wajib

mendakwahkan menyampaikan dan memberikan pendidikan agama Islam

kepada yang lain sebagaimana dipahami dari firman Allah dalam surat An-

Nahl ayat 125 :

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang

yang mendapat petunjuk.16

Berdasarkan ayat tersebut dapat dipahami bahwa siapapun dapat

menjadi pendidik agama Islam atau disebut guru agama asalkan dia

memiliki kemampuan, pengetahuan serta mampu mengimplikasikan nilai

14 Muhaimin dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: Citra Media, 1996), h. 70.

15 Zakiyah Darajat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga, (Jakarta: Ruhama, 1995), h. 99.

16 Depag, Al-Qur’an dan Terjemah ( Jakarta: CV. Pustaka Al-Kautsar, 2009), h. 281

Page 27: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

11

yang relevan dalam pengetahuan itu yakni sebagai penganut agama yang

patut dicontoh dalam agama yang diajarkan dan bersedia berbagi

pengetahuan agama serta nilainya kepada orang lain.

Dalam kegiatan pembelajaran pendidikan agama akan dihadapkan

dengan permasalahan yang kompleks misalnya masalah peserta didik

dengan berbagai macam latar belakangnya, sarana apa saja yang

diperlukan untuk mencapai keberhasilan pendidikan agama, cara atau

pendekatan apa yang digunakan dalam pembelajaran,

mengorganisasikan dan mengelola isi pembelajaran agama tersebut

dan seberapa jauh tingkat efektifitas dalam kegiatan tersebut serta

usaha apa yang dilakukan untuk menimbulkan daya tarik siswa

demikian seterusnya.17

Dari rumusan pengertian guru diatas dapat disimpulkan bahwa guru

adalah orang yang memberikan pendidikan atau ilmu pengetahuan kepada

peserta didik dengan tujuan agar peserta didik mampu memahami dan

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan pengertian guru pendidikan agama Islam, adalah seorang

pendidik yang mengajarkan ajaran Islam dan membimbing anak didik ke

arah pencapaian kedewasaan serta membentuk kepribadian muslim yang

berakhlak, sehingga terjadi keseimbangan kebahagiaan di dunia dan

akhirat.

Berdasarkan keterangan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

upaya guru adalah suatu aktivitas guru yang dilakukan dalam rangka

membimbing, mendidik, mengajar dan melakukan transfer knowledge

kepada anak didik sesuai dengan kemampuan dan keprofesionalan yang

dimiliki sehingga mencapai sesuatu yang diinginkan atau hendak

dicapai.Dalam hal ini tentunya terkait usaha atau cara yang dilakukan

dalam implementasi pendekatan saintifik/ilmiah dalam proses kegiatan

belajar mengajar pada kurikulum 2013.

17 Zakiyah Darajat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga, (Jakarta: Ruhama, 1995), h. 99.

Page 28: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

12

2. Peran Guru Pendidikan Agama Islam

Pada dasarnya peran guru pendidikan agama Islam dan guru umum itu

sama, yaitu sama-sama berusaha untuk menyampaikan ilmu pengetahuan

yang ia miliki kepada anak didiknya, akan tetapi peranan guru agama

Islam selain berusaha menyampaikan ilmu pengetahuan (transfer of

knowledge), ia juga harus menanamkan nilai-nilai agama Islam kepada

anak didiknya agar mereka bisa menyelaraskan antara ajaran agama dan

ilmu pengetahuan.

Dalam peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (SNP) pasal 28, dikemukakan bahwa: “pendidik

harus memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagai agen pembelajaran,

sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan

tujuan pendidikan nasional”.18

Selanjutnya dalam penjelasannya dikemukakan bahwa yang dimaksud

dengan “pendidik sebagai agen pembelajaran (learning agent) adalah

peran pendidikan antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu, dan

pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik”.19

Menurut Syaiful Bahri Djamarah mengatakan,“bahwa sehubungan

dengan peranan guru sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing, juga

masih ada berbagai peranan guru agama Islam lainnya, yaitu peranan guru

sebagai korektor, inspirator, informator, organisator, motivator, inisiator,

fasilitator, pembimbing, pengelola kelas, evaluator”.20

Penjelasan mengenai peran guru sebagai korektor, inspirator,

informator, dan organisator menurut Syaiful Djamarah dapat disimpulkan

bahwa Korektor, sebagai korektor guru harus bisa membedakan mana nilai

yang baik dan mana nilai yang buruk. Kedua nilai yang berbeda itu harus

betul-betul dipahami dalam kehidupan di masyarakat. Kedua nilai ini

18UU RI No. 14 th. 2005 tetang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th. 2003 tentang

SISDIKNAS (Bandung Citra Umbara,, 2006), h. 185

19

UU RI No. 14 th. 2005 tetang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th. 2003 tentang

SISDIKNAS (Bandung Citra Umbara, 2006), h. 251

20

Syaiful Bahri Djamarah, op.cit. h. 37.

Page 29: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

13

mungkin telah anak didik miliki dan mungkin pula telah

mempengaruhinya sebelum anak didik masuk sekolah. Latar belakang

kehidupan anak didik yang berbeda-beda sesuai dengan sosio-kultural

masyarakat dimana anak didik akan mewarnai kehidupannya.

Inspirator, sebagai inspirator guru harus dapat memberikan ilham yang

baik bagi kemajuan belajar anak didik. Persoalan belajar adalah masalah

utama anak didik. Guru harus dapat memberikan petunjuk bagaimana cara

belajar yang baik.

Informator, sebagai informator guru harus bisa memberikan informasi

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain sejumlah bahan

pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah diprogramkan dalam

kurikulum. Informasi yang baik dan efektif diperlukan dari guru.

Kesalahan informasi adalah racun bagi anak didik. Organisator, sebagai

organisator adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan dari guru. Dalam

bidang ini guru memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan akademik,

menyusun tata tertib sekolah, menyusun kalender akademik, dan

sebagainya. Semua diorganisasikan sehingga dapat mencapai efektivitas

dan efisiensi dalam belajar pada diri anak didik.

Sedangkan penjelasan mengenai guru sebagai motivator, inisiator,

pengelola kelas, dan evaluator adalah sebagai berikut:

Motivator, guru sebagai motivator hendaknya dapat mendorong agar

siswa mau melakukan kegiatan belajar, guru harus menciptakan kondisi

kelas yang merangsang siswa melakukan kegiatan belajar, baik kegiatan

individual maupun kelompok. Stimulasi atau rangsangan belajar para

siswa bisa ditumbuhkan dari dalam diri siswa dan bisa ditumbuhkan dari

luar diri siswa.

Inisiator, dalam peranannya sebagai inisiator guru harus dapat menjadi

pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. Proses

interaksi edukatif yang ada sekarang harus diperbaiki sesuai

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan.

Kompetensi guru harus diperbaiki, keterampilan penggunaan media

Page 30: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

14

pendidikan dan pengajaran harus diperbaharui sesuai kemajuan media

komunikasi dan informasi abad ini. Guru harus menjadikan dunia

pendidikan, khususnya interaksi edukatif agar lebih baik dari dulu. Bukan

mengikuti terus tanpa mencetuskan ide-ide inovasi bagi kemajuan

pendidikan dan pengajaran. Fasilitator, sebagai fasilitator guru hendaknya

dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegiatan

belajar anak didik.

Pengelola Kelas, sebagai pengelola kelas guru hendaknya dapat

mengelola kelas dengan baik, karena kelas adalah tempat berhimpun

semua anak didik dan guru dalam rangka menerima bahan pelajaran dari

guru.

Evaluator, sebagai evaluator guru tidak hanya menilai produk (hasil

pengajaran), tetapi juga menilai proses (jalannya pengajaran). Dari kedua

kegiatan ini akan mendapatkan umpan balik (feedback) tentang

pelaksanaan interaksi edukatif yang telah dilakukan.21

3. Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam Islam guru merupakan orang yang menjadi panutan dan

tauladan bagi anak didiknya.Oleh karena itu guru agama Islam hendaknya

mempunyai kepribadian yang baik dan juga mempunyai kemampuan yang

baik pula.

Dalam hal ini ada beberapa kemampuan atau kompetensi yang harus

dimiliki oleh setiap guru agama Islam yaitu:

a. Penguasaan materi Islam yang komprohensif serta wawasan dan bahan

pengayaan, terutama dalam bidang-bidang yang menjadi tugasnya.

b. Penguasaan strategi (mencakup pendekatan metode, teknik)

pendidikan Islam, termasuk kemampuan evaluasinya.

c. Penguasaan ilmu dan wawasan pendidikan.

21 Ibid, h. 37.

Page 31: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

15

d. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian

pendidikan pada umumnya guna keperluan pengembangan pendidikan

Islam.

e. Memiliki kepekaan terhadap informasi secara langsung atau tidak

langsung yang mendukung kepentingan tugasnya.22

Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik

dan pembina yang baik bagi anak didiknya. Ataukah akan menjadi perusak

atau penghancur bagi hari depan anak didik yang masih kecil (Tingkat

Sekolah Dasar) dan mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa

(Tingkat menengah)”.23

Jadi, kepribadian guru agama Islam adalah keseluruhan dari individu

yang terdiri dari unsur psikis dan fisik.Dalam makna demikian, seluruh

penghayatan nilai-nilai kehidupan, motivasi kerja, sifat dan sikap serta

perbuatan seseorang merupakan suatu gambaran dari kepribadian orang

itu, asal dilakukan secara sadar. Kepribadian guru akan tercermin dalam

sikap dan perbuatan dalam membina akhlakul karimah dan membimbing

anak didik.

4. Persyaratan Menjadi Guru Pendidikan Agama Islam

Menjadi guru tidak sembarangan tetapi harus memenuhi beberapa

persyaratan.Persyaratan tersebut diantaranya adalah Takwa kepada Allah

SWT, berilmu, sehat jasmani, dan berkelakuan baik.

Penjelasan mengenai takwa kepada Allah SWT dan berilmu sebagai

persyaratan menjadi guru pendidikan agama Islam adalah sebagai berikut:

a. Takwa kepada Allah SWT, guru sesuai tujuan ilmu pendidikan

Islam, tidak mungkin mendidik anak didik agar bertakwa kepada

Allah, jika ia sendiri tidak bertakwa kepada-Nya. Sejauh mana

seorang guru mampu memberi teladan yang baik kepada semua

anak didiknya, sejauh itu pulalah ia diperkirakan akan berhasil

mendidik mereka agar menjadi generasi penerus bangsa yang baik

dan mulia.

22 Muhaimin, op.cit, h. 172

23

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru (Bandung: Remaja Rosda

Karya, 1995), h. 226

Page 32: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

16

b. Berilmu, seorang guru harus memiliki pengetahuan yang luas

dimana pengetahuan itu nantinya dapat diajarkan kepada muridnya.

Makin tinggi pendidikan atau ilmu yang guru punya, maka makin

baik dan tinggi pula tingkat keberhasilan dalam memberikan

pelajaran.

c. Sehat Jasmani, kesehatan jasmani sering kali dijadikan salah satu

syarat bagi mereka yang melamar untuk menjadi guru. Guru yang

mengidap penyakit menular, umpamanya, sangat membahayakan

kesehatan anak didiknya.

d. Berkelakuan Baik, diantara tujuan pendidikan yaitu membentuk

akhlak yang mulia pada diri pribadi anak didik dan ini hanya

mungkin bisa dilakukan jika pribadi guru berakhlak mulia pula.

Guru yang tidak berakhlak mulia tidak mungkin dipercaya untuk

mendidik.24

Dapat diketahui berdasarkan uraian diatas bahwa persyaratan menjadi

guru pendidikan agama Islam adalah takwa kepada Allah SWT sebagai

guru hendaknya memberi keteladanan terlebih dahulu dengan taat kepada

Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, berilmu seorang guru hendaknya

memiliki pengetahuan yang luas, sehat jasmani, dan berkelakuan baik.

5. Tugas dan Tanggung Jawab Guru Pendidikan Agama Islam

a. Tugas Guru Pendidikan Agama Islam

Menurut Zuhairini, secara umum tugas guru pendidikan agama

Islam ialah mendidik, yaitu mengupayakan perkembangan seluruh

potensi anak didik, baik potensi psikomotorik, kognitif maupun

potensi afektif. Potensi ini harus dikembangkan secara seimbang

sampai ketingkat tinggi.Tugas guru pendidikan agama Islam

sebagai pendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-

nilai hidup kepada anak didik.Tugas sebagai pengajar berarti

meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi

kepada anak didik. Oleh karena itu jika dilihat lebih rinci lagi maka

tugas guru pendidikan agama Islam adalah: 1) Mengajarkan ilmu

pengetahuan Islam, 2) Menanamkan keimanan dalam jiwa anak, 3)

Mendidik anak agar taat menjalankan agama, 4) Mendidik anak

agar berbudi pekerti yang mulia. 25

24 Syaiful Bahri Djamarah, op.cit h. 32-34.

25

Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), h. 35

Page 33: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

17

b. Tanggung Jawab Guru Pendidikan Agama Islam

Menurut Nana Sudjana, tanggung jawab guru pendidikan agama

Islam adalah untuk membentuk anak didik agar menjadi orang

yang bersusila yang cakap, berguna bagi agama, nusa dan bangsa

dimasa yang akan datang. Dengan begitu guru pendidikan agama

Islam harus bertanggung jawab atas segala sikap, tingkah laku, dan

perbuatannya dalam rangka membina jiwa dan watak anak didik.26

Dengan demikian tugas guru pendidikan agama Islam ialah

menjadi pendidik yang diserahi tugas untuk mendidik baik dari segi

jasmani maupun rohani (akal dan akhlak) anak didik. Tugas guru

bukan hanya menyampaikan ilmu pengetahuan dan mengisi penuh

pikiran mereka dengan ilmu pengetahuan itu, akan tetapi bertugas

membina murid menjadi orang dewasa, maka dia bertanggung jawab

untuk menguatkan jasmani murid, menumbuhkan pengertian mereka

terhadap apa yang diajarkan kepadanya dari berbagai ilmu

pengetahuan, dalam usaha membentuk akalnya, membina akhlaknya,

dengan mengambil tindakan dengan tangannya (bila perlu),

menolongnya dalam mencari ilmu pengetahuan, membangkitkan

kecintaan untuk mencari pengetahuan kecintaannya menjalankan tugas

itu, memberikan makanan rohani bagi murid dan menanamkan dalam

jiwanya akhlak yang mulia dan menjadikannya orang yang baik adat

istiadatnya.

\

C. Pendekatan Saintifik

1. Pengertian Pendekatan Saintifik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “pendekatan adalah : 1)

Proses perbuatan, cara mendekati, 2) usaha dalam rangka aktivitas

penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti. Dalam

bahasa Inggris, pendekatan diistilahkan dengan “approach” dalam bahasa

Arab disebut dengan makhdal”.27

26 Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar

Baru, 1989), h. 16.

27

Armai Arief, Ilmu dan Metodologi Pendidikan, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 99

Page 34: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

18

Roy Killen sebagaimana dikutip oleh Wina Sanjaya, mencatat ada dua

pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat

kepada guru dan pendekatan yang berpusat pada siswa. Pendekatan

merupakan orientasi atau cara memandang terhadap sesuatu.

Pendekatan yang berbeda tentu melahirkan cara, langkah, dan teknik

operasional yang berbeda pula untuk mewujudkan tujuan yang ingin

dicapai.28

Menurut Rahmat, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

pendekatan adalah usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk

mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti, metode untuk

mencapai pengertian tentang masalah penelitian, acangan. Sedangkan

penelitian ilmiah adalah penggunaan teori suatu bidang ilmu untuk

mendekati suatu masalah. Jadi dapat diartikan bahwa pendekatan

ilmiah merupakan cara yang digunakan dalam mendalami suatu

masalah dengan bidang keilmuan tertentu atau teori tertentu karena

banyak pandangan yang menyatakan bahwa pendekatan sama artinya

dengan metode.29

Pendekatan ilmiah atau saintific approach dalam Kurikulum 2013

pada hakikatnya merupakan titian emas perkembangan dan

pengembangan sikap (ranah afektif), keterampilan (ranah

psikomotorik), dan pengetahuan (ranah kognitif) siswa. Hal tersebut

memperlihatkan bahwa pendekatan ilmiah merupakan ciri khas dari

Kurikulum 2013 dan menjadi kekuatan tersendiri bagi

eksistensiKurikulum 2013 terbukti dari Permendikbud No. 65 Tahun

2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah

mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu

dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik/ilmiah.30

Jadi, pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi,

menguatkan, dan melatari pemikiran tentang bagaimana metode

pembelajaran diterapkan berdasarkan teori tertentu.Oleh karena itu banyak

pandangan yang menyatakan bahwa pendekatan sama artinya dengan

metode. Pendekatan ilmiah berarti konsep dasar yang menginspirasi atau

melatarbelakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan

28 Penyusun, Metodologi Pembelajaran untuk Peserta Diklat Profesi Guru, (Jakarta: FITK UIN

Syarif Hidayatullah), h. 9

29

Rahmat, Mendalami Penerapan Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran. [online] tersedia:

http://gurupembaharu.com/home/mendalami-penerapan-pendekatan-ilmiah-dalam-pembelajaran/

diakses pada tanggal 22 Oktober 2013.

30

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran pada Kurikulum 2013, Bahan Ajar PLPG Program

Sertifikasi Guru Rayon 201 LPTK UIN Jakarta 2013, (Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah), h.

1.

Page 35: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

19

karakteristik yang ilmiah. Pendekatan pembelajaran ilmiah (scientific

teaching) merupakan bagian dari pendekatan pedagogis pada pelaksanaan

pembelajaran dalam kelas yang melandasi penerapan metode ilmiah.

Pengertian penerapan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran tidak hanya

fokus pada bagaimana mengembangkan kompetensi siswa dalam

melakukan observasi atau eksperimen, namun bagaimana mengembangkan

pengetahuan dan keterampilan berpikir sehingga dapat mendukung

aktivitas kreatif dalam berinovasi atau berkarya.

2. Tujuan Pembelajaran dalam Pendekatan Saintifik

Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang

disampaikan pada pelatihan guru dalam rangka implementasi kurikulum

2013 adalah sebagai berikut:

a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya

kemampuanberpikir tingkat tinggi siswa.

b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu

masalah secara sistematik.

c. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa

belajar itu merupakan suatu kebutuhan.

d. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.

e. Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya

dalam menulis artikel ilmiah.

f. Untuk mengembangkan karakter siswa.31

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa tujuan pembelajaran

dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 adalah untuk

meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, melatih dan

mengembangkan bakat, potensi serta keterampilan yang dimiliki oleh

peserta didik, menjadikan kondisi pembelajaran yang menyenangkan bagi

peserta didik, serta untuk mengembangkan karakter peserta didik (baik

sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan).

31 Santi “Rasional Kurikulum 2013”, Pelatihan Guru disampaikan dalam Rangka Implementasi

Kurikulum 2013 SMA Nurul Falah Jakarta, Puri Avia-Cisarua, 12 Oktober 2013.

Page 36: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

20

3. Kriteria Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah atau Saintifik

Proses pembelajaran harus dipandu dengan kaida-kaidah pendekatan

ilmiah. Pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan,

penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu

kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan

dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Proses

pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini:

a. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat

dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-

kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.

b. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa

terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau

penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.

c. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis,

dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah,

dan mengaplikasikan materi pembelajaran.

d. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam

melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi

pembelajaran.

e. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan,

dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam

merespon materi pembelajaran.

f. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat

dipertanggungjawabkan.

g. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun

menarik sistem penyajiannya.32

Dengan demikian kriteria pembelajaran dengan pendekatan saintifik atau

ilmiah adalah proses pembelajaran harus berbasis pada fakta atau fenomena,

berpikir secara kritis, berbasis konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat

dipertanggungjawabkan bukan dari sifat-sifat atau nilai-nilai nonilmiah

(semata-mata berdasarkan intuisi, akal sehat,prasangka, penemuan melalui

coba-coba, dan asal berpikir kritis).Pembelajaran dengan pendekatan saintifik

harus terhindar dari nilai-nilai nonilmiah.

32 Diklat Guru dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013, Analisis Materi Ajar Jenjang SD,

SMP, SMA, Konsep Pendekatan Scientific, (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,

2013), h. 4.

Page 37: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

21

4. Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah:

Diklat guru disampaikan dalam rangka implementasi kurikulum 2013,

“proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk jenjang SMP dan SMA

atau yang sederajat dilaksanakan menggunakan pendekatan ilmiah. Proses

pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan

keterampilan”.33

Diagram 2.1

Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan

afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang

terintegrasi.

Muhaimin memaparkan bahwa, dalam proses pembelajaran berbasis

pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi substansi atau

materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan

menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik

“tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi

atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” Hasil akhirnya adalah

peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi

manusia yang baik(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan

pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik

yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam

pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah

(scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi

mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk

semua mata pelajaran.34

33Ibid, h. 5.

34

Muhaimin, “Kebijakan Pengembangan Kurikulum 2013,” Makalah disampaikan pada

Workshop Pengembangan Kurikulum 2013 Bagi Kepala dan Waka Mts Se Kkm MtsN 1

Bojonegoro Lkp2-I Landungsari, Malang, 6-8 September 2013.

Page 38: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

22

Diagram 2.2

a. Mengamati

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses

pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki

keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata,

peserta didik senang dan tertantang, dan mudah

pelaksanaannya.Metode mengamati sangat bermanfaat bagi

pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses

pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan

mengamati dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam

Permendikbud Nomor 81a, hendaklah guru membuka secara luas dan

bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan

melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca.

Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan,

melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca,

mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek. Adapun

kompetensi yang diharapkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian,

dan mencari informasi.35

Dapat diketahui dalam proses pembelajaran dengan metode observasi

atau mengamati guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan

pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan dengan atau tanpa alat,

kegiatan pembelajarannya yaitu membaca, mendengar, menyimak, melihat

(tanpa atau dengan alat)hal yang penting dari suatu benda atau

objek.Kompetensi yang dikembangkan adalah melatih kesungguhan,

ketelitian, dan mencari informasi.

35 Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013, Pendekatan Saintifik, Pusat Pengembangan

Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013, h. 9

Page 39: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

23

b. Menanya

Menurut Teguh Suyitno, metode menanya kegiatan belajarnya adalah

mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari

apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi

tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual

sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang

dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,

kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis

yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat..Pada

kegiatan pembelajaran ini siswa melakukan pembelajaran bertanya.

Siswa yang pandai dan cerdas akan bertanya atau menjawab

pertanyaan baik dari guru maupun dari teman.36

Dalam bahan ajar PLPG program sertifikasi guru Rayon 201 LPTK

UIN Jakarta 2013, menjelaskan tentang “fungsi bertanya diantaranya

adalah”:

1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik

tentang suatu tema atau topik pembelajaran.

2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar,

serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus

menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.

4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan

pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.

5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara,

mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis,

sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen,

mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.

7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan

menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta

mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.

8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap

dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.

9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan

kemampuan berempati satu sama lain.37

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa guru yang efektif

mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan

36 Teguh Suyitno, Pendekatan Pembelajaran Pada Kurikulum 2013,

http://bdksemarang.kemenag.go.id/?p=page&id=271#sthash.n4zCrvEv.dpbs, diakses pada tanggal

7 November 2013.

37

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran pada Kurikulum 2013, op.cit, h. 5

Page 40: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

24

mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya.Pada saat

guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta

didiknya belajar dengan baik.Ketika guru menjawab pertanyaan peserta

didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi

penyimak dan pembelajar yang baik.Kompetensi yang dikembangkan

adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan

merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk

hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

c. Menalar

Kegiatan “mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar” dalam

kegiatan pembelajaran sebagaimana adalah memproses informasi

yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan

mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati

dan kegiatan mengumpulkan informasi.Pengolahan informasi yang

dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman

sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari

berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai

kepada yang bertentangan.Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan

keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola

dari keterkaitan informasi tersebut.Adapun kompetensi yang

diharapkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat

aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan

kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.38

Diketahui bahwa dalamproses pembelajaran dengan pendekatan

ilmiah pada Kurikulum 2013 salah satu metodenya yaitu adalah menalar.

Penalaran dalam proses pembelajaran adalah proses berfikir yang logis dan

sistematis atas fakta-kata empiris yang untuk memperoleh simpulan

berupa pengetahuan. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan

satu informasi dengan informasi lainnya.Pada kegiatan ini siswa akan

menalar yaitu menghubungkan apa yang sedang dipelajari dengan apa

yang ada dalam kehidupan sehari-hari. pada kegiatan ini siswa berlatih

menerapkan apa yang dipelajari sesuai dengan kehidupan sehari-hari.

38Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran, Makalah disampaikan pada Pelatihan Guru dalam

Rangka Implementasi Kurikulum 2013, SMAN 75 Jakarta, 23 November 2013.

Page 41: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

25

d. Mencoba

Kegiatan eksperimen bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan

siswa dalam memperkuat pemahaman fakta, konsep, prinsip,

ataupunprosedur dengan cara mengumpulkan data, mengembangkan

kreativitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup

merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen,

menyajikan data, mengolah data, dan menyusun kesimpulan.

Pemanfaatan sumber belajar termasuk pemanfaatan teknologi

informasi dan komunikasi sangat disarankan. Tindak lanjut kegiatan

bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai

sumber melalui berbagai cara. Agar terkumpul sejumlah informasi,

peserta didik dapat lebih banyak membaca buku, memperhatikan

fenomena, atau objek dengan lebih teliti, bahkan melakukan

eksperimen.39

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa untuk memperoleh

hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau

melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang

sesuai.Pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti, misalnya, peserta didik

harus memahami makna Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil,

dan al-Adl) dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun

harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan

tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan

bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya

sehari-hari.

e. Membentuk Jejaring

Membentuk Jejaring, dalam hal ini siswa dituntut untuk partisipatif

dan guru bertindak sebagai mediator, dalam membentuk jejaring

dianjurkan kepada guru untuk membentuk kelompok yang heterogen.

Pemanfaatan internet merupakan salah satu jejaring pembelajaran

dengan akses dan ketersediaan informasi yang luas dan mudah.Saat

ini internet telah menyediakan diri sebagai referensi yang murah dan

mudah bagi peserta didik.40

39 Bahan Desiminasi Kurikulum 2013, Konsep Pendekatan Scientific, Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, SMA Negeri 13 Jakarta, 23 Juli 2013.

40

Bahan Ajar PLPG Program Sertifikasi Guru Rayon 201 LPTK UIN Jakarta 2013,

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran pada Kurikulum 2013, h. 16

Page 42: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

26

Demikian dapat diketahui bahwa membentuk jejaring adalah kegiatan

siswa untuk membentuk jejaring pada kelas.Kegiatan belajarnya adalah

menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis

secara lisan, tertulis, atau media lainnya.Kompetensi yang dikembangkan

adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir

sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan

mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.Guru

berfungsi sebagai fasilitator tentang kegiatan ini. Dalam kegiatan ini

pemanfaatan internet merupakan salah satu jejaring pembelajaran dengan

akses dan ketersediaan informasi yang luas dan mudah.

D. Kurikulum 2013

1. Pengertian Kurikulum

Kurikulum berasal dari kata curir yang artinya pelari dan curere

artinya tempat berpacu atau tempat lomba. Di Indonesia istilah

“kurikulum” boleh dikatakan menjadi popular sejak tahun lima

puluhan yang di populerkan oleh mereka yang memperoleh

pendidikan di Amerika Serikat. Kini istilah itu sudah dikenal orang

diluar pendidikan.Sebelumnya yang lazim digunakan ialah “rencana

pelajaran”.Pada hakikatnya kurikulum sama artinya dengan rencana

pelajaran. Menurut Nasution sebagaimana yang dikutip dari buku

Hilda Taba mengartikan kurikulum sebagai “a plan for learning”

yakni sesuatu yang direncanakan untuk pelajaran anak.41

Para ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda menurut Syafrudin

Nurdin yang dikutip dari Edward A. Kurg (1960) menyebutkan, “ a

curriculum consist of the mean used to achieve or carry our given purpose

of scholling, pengertian ini menunjukkan pada usaha-usaha yang mengarah

pada tujuan pendidikan atau sekolah”.42

Berbeda dengan J.G Tallor dan Willian Alexander yang masih dikutip

oleh Syafrudin mereka masih mendefinisikan “The curriculum is the sum

total of school’s effort to playground or out of school, yakni segala usaha

41 Nasution, Asas-asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), cet. ke 4, h. 2.

42

Syafrudin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Ciputat Press,

2003), h. 33-34.

Page 43: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

27

yang dilakukan oleh sekolah untuk mempengaruhi belajar anak, baik di

dalam maupun luar kelas”.43

Dari pendapat kedua tokoh diatas penulis dapat menyimpulkan

pengertian kurikulum yaitu segala usaha yang dilakukan oleh pihak

sekolah untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran meliputi perencanaan

pembelajaran dan fungsi pembelajaran.

2. Pengertian Kurikulum 2013

Kurikulum menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19)

adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan

Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis

pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.44

Menurut E. Mulyasa, kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan

kompetensi lahir sebagai jawaban terhadap berbagai kritikan terhadap

kurikulum 2006, serta sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan

dunia kerja. Kurikulum 2013 merupakan salah satu upaya pemerintah

untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan

ilmu dan teknologi seperti yang digariskan dalam haluan negara.45

Dalam pedoman pelatihan implementasi kurikulum 2013 menjelaskan

bahwa, “kurikulum 2006 atau yang dikenal dengan KTSP dikembangkan

menjadi Kurikulum 2013 didasari pemikiran tentang tantangan masa

depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi,

kompetensi masa depan, serta fenomena negatif yang mengemuka”.46

Dengan demikian berdasarkan uraian diatas dapat diketahui

perbedaan paradigma atau pola pikir dalam penyusunan Kurikulum 2004

43 Ibid, h. 33-34.

44

Das Sarilawati, Rasional Kurikulum 2013, Materi Kurikulum 2013 disampaikan pada

Pelatihan Guru dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013, SMAN 75 Jakarta, 24 November

2013.

45

E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2013), h. 163.

46

Pedoman Pelatihan Implementasi kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Tahun 2013, h. 4.

Page 44: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

28

dan KTSP 2006 dengan Kurikulum 2013 sebagaimana dicantumkan dalam

tabel dibawah ini.47

Tabel 2.1

Perubahan pola pikir pada Kurikulum 2013

No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013

1 Standar Kompetensi Lulusan

diturunkan dari Standar Isi

Standar Kompetensi Lulusan

diturunkan dari kebutuhan

2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan

Tujuan Mata Pelajaran (Standar

Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran)

yang dirinci menjadi Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mata Pelajaran

Standar Isi diturunkan dari Standar

Kompetensi Lulusan melalui

Kompetensi Inti yang bebas mata

pelajaran

3 Pemisahan antara mata pelajaran

pembentuk sikap, pembentuk

keterampilan, dan pembentuk

pengetahuan

Semua mata pelajaran harus

berkontribusi terhadap pembentukan

sikap, keterampilan, dan

pengetahuan,

4 Kompetensi diturunkan dari mata

pelajaran

Mata pelajaran diturunkan

darikompetensi yang ingin dicapai

5 Mata pelajaran lepas satu dengan

yang lain, seperti sekumpulan mata

pelajaran terpisah

Semua mata pelajaran diikat oleh

kompetensi inti (tiap kelas)

3. Karakteristik Kurikulum 2013

Berdasarkan salinan lampiran Permendikbud No. 69 th 2013 tentang

Kurikulum SMA-MA dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

a. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap

spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan

kemampuan intelektual dan psikomotorik.

b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan

pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan

apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan

masyarakat sebagai sumber belajar.

c. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.

d. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan

berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang

dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran.

47 Ibid, h. 4

Page 45: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

29

f. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing

elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan

proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi

yang dinyatakan dalam kompetensi inti.

g. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip

akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya

(enriched) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi

horizontal dan vertikal).48

4. Tujuan Kurikulum 2013

Menurut E. Mulyasa,kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan

manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi

dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif

serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

bernegara, dan peradaban dunia. Dalam hal ini, pengembangan

kurikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter

peserta didik, berupa paduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap

yang dapat di demonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman

terhadap konsep yang dipelajarinya secara konseptual.49

5. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013

Menurut E. Mulyasa,pengembangan Kurikulum 2013 dilandasi secara

filosofis, yuridis, dan konseptual sebagai berikut:

a. Landasan Filosofis

1) Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai

akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat.

2) Kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi.

b. Landasan Yuridis

1) RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKANtentang Perubahan

metodologi pembelajaran dan Penataan kurikulum.

2) PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

3) INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010, tentang Percepatan

Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan

kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai

Budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa.

48 Salinan Lampiran Permendikbud No. 69 th 2013 tentang Kurikulum SMA-MA

49

E. Mulyasa, op.cit, h. 65.

Page 46: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

30

c. Landasan Konseptual

1) Relevansi pendidikan (link and match)

2) Kurikulum berbasis kompetensi dan karakter

3) Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning)

4) Pembelajaran aktif (student active learning)

5) Penilaian yang valid, utuh dan menyeluruh50

E. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Persepsi Guru Tentang Peranan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Hubungannya dengan kinerja guru (Madarasah Aliyah Negeri Cipondoh

Tangerang), oleh Nurlailah Hafazah, 2006.

2. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran pada Kurikulum 2013, Bahan

Ajar PLPG Program Sertifikasi guru rayon 201 LPTK UIN Jakarta 2013.

3. Jurnal Analisis Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum 2013

pada Bahan Uji Publik Kurikulum 2013, oleh Deden Cahaya Kusuma,

2013.

50 Ibid, h. 64.

Page 47: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian

Sebagaimana prosedur yang ada bahwa untuk mendapatkan data dalam

penelitian ini penulis mengambil objek penelitian di SMA Negeri 52 Jakarta

Utara. Suatu lembaga sekolah yang sudah membantu pemerintah dalam

bidang pemerataan kesempatan pendidikan sejak tahun pelajaran 1979/1980,

sekolah tersebut berlokasi di Jalan Raya Tugu Semper No. 16, Cilincing

Jakarta Utara Kode Pos 14130. Telp (021) 4405378. Waktu penelitian

dilaksanakan pada tanggal 19 Februari s/d 4 Maret 2014.

B. Jenis dan Metode Penelitian

Menurut Sugiyono, “metode penelitian adalah cara berfikir dan berbuat

yang dipersiapkan dengan baik-baik untuk mengadakan penelitian dan

mencapai tujuan penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.1

Dilihat dari tujuan penelitian, fokus penelitian ini adalah mendapatkan

informasi berdasarkan persepsi guru PAI tentang pendekatan saintifik, serta

mengamati, dan melihat upaya guru PAI dalam implementasi pendekatan

Saintifik pada kurikulum 2013 di SMA Negeri 52 Jakarta Utara. Dengan

demikian penelitian ini dapat ditakategorikan sebagai penelitian kualitatif.

Dengan pendekatan tersebut daiharapkan dapat diperoleh pemahaman dan

penafsiran yang mendalam mengenai makna, kenyataan, dan fakta yang

relevan. Dalam penelitian ini, sasaran yang hendak dicapai adalah untuk

mendeskripsikan, memahami dan memaknai persepsi dan upaya guru PAI

dalam implementasi pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 di SMA

Negeri 52 Jakarta Utara. Maka jenis penelitian yang dianggap tepat adalah

penelitian kualitatif deskriptif analisis.

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2008), h. 3.

Page 48: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

32

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono, “dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan

istilah populasi, tetapi oleh Spredey dinamakan “sosial situation” atau situasi

sosial yang terdiri dari tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan

aktifitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis”.2

Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang

ingin dipahami secara lebih mendalam “apa yang terjadi” di dalamnya. Dalam

penelitian ini, penulis mengamati situasi sosial atau objek penelitian tentang

guru PAI dan siswa dalam melakukan proses pembelajaran atau pelaksanaan

proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan

pendekatan saintifik di SMA Negeri 52 Jakarta Utara.

Dalam buku Pedoman Penulisan Skripsi, menjelaskan”populasi adalah

himpunan semua individu yang dapat memberikan data dan informasi untuk

suatu penelitian. Sedangkan sampel adalah sebagian dari unit-unit dalam

populasi yang ciri-ciri atau karakteristiknya benar-benar diselidiki”.3

Populasi samplingnya adalah seluruh siswa di SMA Negeri 52 Jakarta

Utara sedangkan seluruh siswa kelas X jurusan IPS adalah populasi sasaran.

Sampel dalam penelitian ini penulis gunakan sebagai sumber data yang

dianggap mengetahui tentang populasi/situasi sosial atau objek penelitian, dan

untuk menentukan sampel tersebut penulis menggunakan teknik cluster

sampling (area sampling). Yaitu peserta didik kelas X IPS 2, X IPS 4, dan X

IPS 5 di SMA Negeri 52 Jakarta Utara.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memudahkan data, fakta dan informasi yang mengungkapkan dan

menjelaskan permasalahan dalam penelitian ini, penulis menggunakan

pendekatan penelitian kepustakaan (Library Reseach) dan penelitian lapangan

(Field Risearch).

2 Sugiono, op.cit, h. 297-298

3 Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta: Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2013), h. 64.

Page 49: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

33

1. Penelitian kepustakaan yaitu (Library research), yaitu pengumpulan data

dan informasi dengan bantuan bermacam-macam material yang terdapat

di ruangan perpustakaan, misalnya berupa buku-buku, majalah, naskah,

catatan kisah sejarah, internet dan sumber lain yang relevan dengan

penelitian ini. Bertujuan untuk menganalisa suatu pengertian yang

bersifat teoritis dan untuk penulis gunakan litelatur yang mendukung

pelaksanaan peneitian.

2. Penelitian lapangan (Field research), yaitu penulis menghimpun

informasi, data dan fakta dari objek yang diteliti untuk menemukan secara

khusus dari realita yang tengah terjadi di lapangan agar lebih obyektif dan

akurat, tentang persepsi dan upaya guru PAI dalam Implementasi

Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013 di SMA Negeri 52 Jakarta

Utara. Dalam penelitian lapangan ini penulis berusaha menganalisa data

yang ada di lapangan sehingga antara pengertian dan teori yang ada dapat

dibuktikan relesansinya.

Untuk memperoleh data dari lapangan penulis menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi Partisipatif adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis

tentang kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal

lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang

dilakukan. Dalam observasi ini, peneliti mengamati kegiatan sehari-hari

di sekolah orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai

sumber data penelitian. seperti proses KBM dalam mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan menggunakan

pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Metode ini digunakan agar

peneliti dapat melihat, dan mendengar pengalaman yang dialami obyek

yang diteliti, sehingga dapat mempelajari pola dan perilaku obyek yang

diteliti. Metode ini digunakan untuk medapatkan data yang berkaitan

dengan gambaran umum SMA Negeri 52 Jakarta Utara, sarana/fasilitas

yang tersedia, lingkungan yang berhubungan dengan pembelajaran, serta

perilaku-perilaku obyek yang akan diteliti.

Page 50: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

34

2. Wawancara Mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai.4

Wawancara mendalam ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

penyamaran dan terbuka. Cara yang penulis ambil adalah secara terbuka,

dimana wawancara dilakukan secara terbuka, informan mengetahui

kehadiran pewawancara sebagai peneliti yang bertugas melakukan

wawancara di lokasi penelitian. Metode ini digunakan untuk

mendapatkan data tentang gambaran umum SMA Negeri 52 Jakarta

Utara, kurikulum SMA Negeri 52, persepsi dan upaya guru PAI dalam

implementasi kurikulum 2013 di SMA Negeri 52 Jakarta Utara.

3. Kuesioner (Angket) merupakan “teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya”.5 Dalam penelitian ini pembagian

angket ditujukan kepada siswa kelas XI IPS 2, IPS 4, IPS 5.

4. Dokumentasi dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental.

Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi

dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumen-dokumen yang

dapat dikumpulkan melalui metode ini adalah tentang gambaran umum

sejarah berdiri SMA Negeri 52 Jakarta Utara, struktur organisasi dan lain

sebagainya.6

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya adalah

menganalisa data. Menganalisa data merupakan suatu cara yang digunakan

untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami. Dengan

4 Husaini Usman dan Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara,

2009), h. 52

5 Sugiyono, op.cit, h. 329

6 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif,(Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada, 2008), h. 169

Page 51: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

35

demikian, untuk menganalisa data tersebut penulis langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Editing sebagai kelengkapan dan kebenaran pengisian angket penulis

mengecek data yang terkumpul untuk dianalisa kembali agar terhindar

dari kekeliruan serta kesalahan.

2. Penskoran untuk menentukan skor dalam hasil penelitian yang terdapat

dalam angket.

3. Tabulating yaitu mentabulasi data jawaban yang diberikan ke dalam

bentuk tabel, untuk kemudian diketahui hasil perhitungannya. Rumus

yang digunakan untuk mendeskripsikan hasil penelitian dengan rumus

angka persentase. Adapun data yang diperoleh melalui angket, penulis

akan menganalisa dan mengolah data statistik frekuensi, yaitu memeriksa

jawaban-jawaban dari peserta didik, lalu dijumlahkan, diklasifikasikan

dan ditabulasikan, data yang didapat dari sebuah item pertanyaan akan

dibuat satu tabel yang di dalamnya langsung dibuat frekuensi dengan

menggunakan rumus7:

Keterangan :

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Responden

100% = Bilangan tetap

Adapun ketentuan skala prosentasi adalah sebagai berikut:

100% : seluruhnya

90-99% : hampir seluruhnya

60-89% : sebagian besar

51-59% : lebih dari setengah

50% : setengahnya

40-49% : hampir setengahnya

7Anas Sujiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), h. 43.

Page 52: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

36

10-39% : sebagian kecil

1-9% : sedikit sekali

0% : tidak sama sekali

F. Instrument Penelitian

Penggunaan instrument penelitian bergantung pada jenis metode yang

digunakan karena dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode angket

dan observasi, maka instrumennya yaitu:

Tabel 3.1

Kisi-kisi angket tentang upaya guru PAI dalam implementasi

pendekatan saintifik pada kurikulum 2013

No. Aspek Indikator Butir soal Jumlah

soal

1. Langkah

Pendekatan

Saintifik dalam

Pembelajaran

Mengamati

(Observing)

Menanya

(Questioning)

Menalar

(Associating)

Mencoba

(Experimenting)

Membentuk Jejaring

(Networking)

1,2,3,4,5,6

7,8,9,10,11

12,13,14,15,16

,17,18,19,20

21,22,23,24,25

,26

27,28,29,30,31

6

5

9

6

5

2. Kebijakan

Pendekatan

Saintifik pada

Kurikulum

Karakteristik

pendekatan saintifik

pada pembelajaran

32,33,34,35,36

,37,38

7

Page 53: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

37

2013

3. Penunjang

pendekatan

saintifik dalam

pembelajaran

Sumber dan sarana

pendidikan

39,40,41,42,43

5

4. Teknik

penilaian

dalam

pembelajaran

dengan

pendekatan

saintifik pada

kurikulum

2013

Penilaian Proses

Penilaian Produk

Penilaian Sikap

44,45,46

47

48,49,50

3

1

3

Page 54: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 52 Jakarta Utara

Pada tahun 1979 SMA Negeri 52 Jakarta merupakan kelas jauh (KJ)

dari SMA Negeri 15 Jakarta, atas prakarsa dan kerja keras Bapak Rafli

Rusli sebagai kepala sekolah saat itu beserta timnya maka pada bulan

Maret 1981 kelas jauh ( KJ ) tersebut diresmikan menjadi SMA Negeri 52

Jakarta yang berlokasi di Jalan Raya Tugu Semper Cilincing Jakarta

Utara.

Berkat kerja keras semua komponen / warga sekolah, meskipun

dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai SMA Negeri 52

lambat laun menggeliat prestasinya sehingga menempatkan diri menjadi

salah satu sekolah favorit di Jakarta Utara. Hal ini ditandai dengan

meningkatnya pendaftar setiap tahun penerimaan siswa baru.

Pada tahun 1995 SMAN 52 ditetapkannya sekolah menjadi

Pendamping SMA Unggulan tingkat Jakarta Utara. Terhitung mulai

Januari 2004 sekolah menempati gedung baru yang megah dan

representif, sehingga KBM berjalan baik, sesuai dengan yang kita

harapkan bersama. Pada tahun itu pula sekolah kembali ditetapkan

sebagai Sekolah Unggulan tingkat kotaJakarta Utara. Selanjutnya pada

tahun 2005 dan 2010 dilakukan akreditasi sekolah dan memperoleh nilai

A.Sampai dengan tahun 2014 telah mengalami pergantian kepala sekolah

sebanyak 8 kali yaitu sebagai berikut :

a. Rafli Rusli ( 1981-1989 )

b. Suparmin B.A ( 1989-1992 )

c. Chardian Anwar ( 1992-1996 )

d. Dra. Hj. Mutinah ( 1996-1998 )

e. Dra. Endang Prasetyowati ( 1998-2001 )

Page 55: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

39

f. Drs. H. M Idris Muhalih ( 2001-2004 )

g. Drs. H.M.A Suyono M.Pd ( 2004-2007 )

h. Drs. Syafruddin Yusuf ( 2007-2011 )

i. Dra. Een Heraena, MM ( 2011-2012 )

j. Drs. H. Syai'un Amin, MM (2012 - ........ )

2. Visi dan Misi SMA Negeri 52 Jakarta Utara

a. Visi:

Unggul dalam Prestasi, Luhur Budi Pekerti dan Sukses pada Era

Globalisasi.

b. Misi:

Misi SMA Negeri 52 Jakarta Utara adalah sebagai berikut:

1) Membina siswa agar senantiasa mengamalkan ajaran agamanya.

2) Senantiasa menumbuh-kembangkan semangat keunggulan dan

semangat kompetisi diantara siswa, guru dan karyawan.

3) Melaksanakan proses pembelajaran dalam suasana kekeluargaan

yang kondusif.

4) Melaksanakan proses pembelajaran yang kreatif dan

inovatif dengan menggunakan media konvesional maupun media

modern.

5) Menjaga kualitas ketertiban dan kedisiplinan untuk mencapai

prestasi yang unggul.

6) Menjadikan sekolah sebagai gerbang sukses menuju Perguruan

Tinggi.

7) Membina dan melatih siswa agar berprestasi dalam bidang

olahraga dan seni.

8) Senantiasa berperan serta dalam berbagai kegiatan yang dapat

mendukung pengembangan prestasi siswa.

9) Mewujudkan dan menjaga lingkungan yang bersih, sehat, asri,

indah, dan nyaman.

Page 56: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

40

10) Menyiapkan siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungan kehidupan sosial budaya masyarakatnya, mampu

berkomunikasi dan sukses pada era globalisasi.

3. Perangkat SMA Negeri 52 Jakarta Utara

Berikut ini dipaparkan perangkat yang ada di SMA Negeri 52

Jakarta Utara dimulai dari guru, tata usaha, siswa, dan sarana

prasarana.

TABEL 4.1

DATA GURU PNS SMA NEGERI 52 JAKARTA

NO. NAMA L/P GOL JABATAN

MENGAJAR

MATA

PELAJARAN

1 Drs .H. Syaiun Amin, MM L IV/b Ka. Sekolah Fisika

2 Dra. Dina Todingan P IV/a Guru Fisika

3 Dra. Rita Zubir P IV/a Guru Geografi

4 Drs. Maman Syaefullah L IV/a Guru BP/BK

5 Dra. Titik Untari P IV/a Guru BP/BK

6 Dra. Nina Rahayu Kusdiana, MM P IV/a Wakasek Ekonomi

7 Esti Setiati, S.Pd P IV/a Guru Sejarah

8 Fajar Hirbariadi, S.Pd L IV/a Wakasek Penjas

9 Dra. Agatha Astaningsih P IV/a Guru Kimia

10 Ermiyetti, S.Pd P IV/a Guru Biologi

11 Dra. Herin Yuliani P IV/a Guru PKn

12 Drs. Susanto L IV/a Guru BP/BK

13 Dra. Posma Derita P IV/a Guru B.Indonesia

14 Mochamad Arif Nooryanto, S.Pd L IV/a Guru Matematika

15 Edi Sarwono, S.Pd L IV/a Wakasek B.Inggris

16 Akhmad Budiyanto, S.Pd L IV/a Guru Matematika

17 Kustiyono Puji Widodo, S.Pdi. L IV/a Guru Matematika

18 Sri Hartati, S.Pd P IV/a Guru Matematika

19 Yurmawati, S.Pd P IV/a Guru S.Rupa

20 Endah Ruhidaningsih, S.Pd. P IV/a Guru B.Inggris

21 Iwan Gunawan, S.Pdi. L IV/a Guru S.Musik

22 Ermi Analysa, S.Pd P III/d Guru PKn

23 Kisron, S.Pd L III/b Guru Ekonomi

24 Desrinawati, S.Pd P III/a Guru Biologi

25 Drs. Wisnu Sasongko L III/a Guru Fisika

26 Triliana, S.Pd P III/a Guru B.Indonesia

Page 57: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

41

27 Sri Indartie, S.Pd P III/a Guru Ekonomi

28 Dra. Elpina P III/a Guru BP/BK

29 Widayati, S.Pd P III/a Guru B.Indonesia

30 Bimo Rahardjo, S.Pd L III/a Guru Sosiologi

31 Yethie Bessie, S.Th P III/a Guru Ag. Kristen

TABEL 4.2

DATA GURU HONOR SMA NEGERI 52 JAKARTA

NO. NAMA L/P JABATAN

MENGAJAR

MATA

PELAJARAN

KET.

1 Domnikus D. Muda, S.Pd. L Guru Ag. Katolik

2 Drs Heru Fadillah L Guru Sosiologi

3 Nur Akmal, S.Ag P Guru Ag. Islam

4 Yoni Mashani R, M.Si L Guru Ekonomi

5 Santi Herliana, S.Pi P Guru Mulok

6 Nurdiansyah, M.Si P Guru Fisika

7 Drs. Naqo'I Abduh, M.Ag L Guru Ag. Islam

8 Dra. Eliya M.Pd P Guru B.Indonesia

9 Siti Marhumah, SS P Guru B.Jepang

10 Nefrida Wati, S.Pd P Guru Sejarah

11 Bestari Sri Murni, M.BA P Guru B.Jepang

12 Tatang Surya Atmaja, S.Pd L Guru TIK

13 Dahri, S.Pd. MM L Guru Sejarah

14 Sri Rejeki, S.Si P Guru Matematika

15 Iskandar Zulkarnaen, SS L Guru B.Jepang

16 Heny Octaviani, S.Kom P Guru TIK

17 Eksi Ediati, S.Pd. P Guru B. Inggris

18 Wahyudi Prasetianto, S.Pd L Guru Kimia

19 Sapta Hidayatullah, S.Pd. L Guru Geografi

20 Drs. Yoyo Sunaryo L Guru Penjas PNS di SMAN

114

21 Agung Maulana, S.Pd. L Guru Penjas

22 Putri Dwijayanti P Guru Bahasa Inggris

23 Moh. Dirsan, S.Ag. L Guru Pend.Agama

Islam

24 Indrianto, S.Pd. L Guru Penjas PNS di SMAN

115

Page 58: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

42

TABEL 4.3

DATA TATA USAHA PNS SMA NEGERI 52 JAKARTA

NO. NAMA L/P GOL JABATAN

1 Dadang Supandi L III/b Kepala Pelaksana TU

2 IBM. Suartama L III/b Pelaksana TU

3 HJ.Sumariyaningsih P III/b Pelaksana TU

4 S a a d a h P III/b Pelaksana TU

5 Yuski Mulyadi L III/a Pelaksana TU

TABEL 4.4

DATA TATA USAHA HONOR SMA NEGERI 52

NO. NAMA L/P JABATAN

1 Endang Supriyati P Pelaksana TU

2 Amin L Pelaksana TU

3 Kusumawati P Pelaksana TU

4 Nurdin Kusuma Hanafi L Pelaksana TU

5 Rahman L Pemb. Pelaksana TU

6 Jejen Jaenudin L Pemb.Pelaksana TU

7 Saepudin L Pemb. Pelaksana TU

8 Sapradi Nur L Pemb.Pelaksana TU

9 Suherman HM Adnan L Laboran

10 Usman L Pemb. Pelaksana TU

11 Warnaya L Pemb. Pelaksana TU

12 Andikin L Pemb.Pelaksana TU

13 Edoy Samara L SATPAM

14 T.Baslianto L SATPAM

15 Ahmad Suharto L SATPAM

16 Harijono L SATPAM

TABEL 4.5

DATA JUMLAH SISWA SMA NEGERI 52 JAKARTA

NO KELAS Banyaknya

Kelas

Jumlah Siswa JUMLAH

L P

1 X MIPA 1 3 42 66 108

2 X IPS 1 5 72 101 173

3 XI IPA 1 3 56 64 120

Page 59: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

43

4. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 52 Jakarta Utara

Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 52 Jakarta Utara adalah

sebagai berikut:

a. Ruang kelas dilengkapi AC dan LCD

b. Laboratorium Bahasa, Komputer, Kimia, Fisika, Biologi dengan

peralatan berbasis IT (layar sentuh)

c. Sarana Ibadah

d. Perpustakaan berbasis E library

e. Taman relaksasi

f. Sarana dan prasaran olahraga (lapangan voli, basket, bulu tangkis,

futsal, lompat jauh, atletik)

g. Mobil sekolah

h. Aula dilengkapi AC dan LCD layar sentuh

i. Kantin dan koperasi

j. Tempat parkir

k. Lobby

5. Struktur Organisasi SMA Negeri 52 Jakarta Utara

Kemajuan dan perkembangan sebuah instansi/ lembaga/

organisasi terletak pada kinerja struktur organisasi dan semua sistem

yang ada di dalamnya. SMA Negeri 52 Jakarta Utara sebagai suatu

lembaga Pendidikan dibawah naungan. Instansi Pemerintah atau

Depdiknas didalamnya terdapat sistem yang menjalankannya yang

disebut struktur organisasi sekolah. Struktur yang ada di SMA Negeri

52 Jakarta Utara terdiri dari dari struktur sekolah dan struktur

organisasi Komite sekolah atau Dewan Sekolah. (terlampir)1

1 Data Dokumentasi SMA Negeri 52 Jakarta Utara

4 XI IPS 1 5 71 111 182

5 XII IPA 1 3 43 77 120

6 XII IPS 1 5 71 124 195

JUMLAH 355 543 898

Page 60: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

44

B. Deskripsi Data

Data yang dihimpun berdasarkan penyebaran angket dikelompokkan

kedalam data upaya guru PAI dalam implementasi pendekatan saintifik pada

kurikulum 2013. Dari beberapa indikator tersebut diuraikan menjadi beberapa

pertanyaan, yang kemudian angket disebar kepada 82 peserta didik

(responden atau sampel). Selain memberikan angket penulis juga melakukan

wawancara dengan guru PAI yang telah mengikuti pelatihan mengenai

kurikulum 2013. Kemudian peneliti juga melakukan observasi untuk

mengetahui persepsi dan upaya guru PAI dalam mengimplementasi

pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013.

Persepsi dan upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam implementasi

pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 di SMA Negeri 52 Jakarta Utara.

Data-data penelitian tentang persepsi dan upaya guru Pendidikan Agama

Islam dalam implementasi pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 di SMA

Negeri 52 Jakarta Utara peneliti memperoleh data melalui observasi,

wawancara, dokumentasi, dan angket.

Dalam mengelola data, penulis akan menjabarkan tabel dengan

menggunakan rumus persentase. Data yang diperoleh kemudian dianalisa

dengan menggunakan distribusi frekuensi dan menghitung prosentase sebagai

alternatif jawaban dari instrumen yang telah dijawab oleh responden.

C. Data Persepsi dan Upaya Guru PAI dalam Implementasi Pendekatan

Saintifik pada Kurikulum 2013 di SMA Negeri 52 Jakarta Utara

1. Persepsi Guru PAI dalam mengimplementasi pendekatan saintifik

pada kurikulum 2013.

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Susanto guru di SMA

Negeri 52 Jakarta Utara, kurikulum 2013 ini belum semua sekolah Negeri

di Jakarta Utara sudah melaksanakannya sebagian sekolah hanya sebagai

sekolah partisipan, hal ini dikarenakan sosialisasi mengenai kurikulum

2013 ini baru dilaksanakan, tidak semua sekolah memiliki sarana yang

memadai, belum terbiasa dengan sistem baru. Dan ada beberapa kebijakan

Page 61: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

45

yang belum dipahami secara menyeluruh. Sekolah negeri di Jakarta Utara

yang sudah melaksanakan kurikulum 2013 (SMAN 13, SMAN 75,

SMAN 72, SMAN 92, dan SMAN 52). Kemudian berkaitan dengan

penelitian Anda disini, tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

saat ini berubah menjadi pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti, ada

penambahan jam pelajaran, buku pedoman guru, serta buku pembelajaran

dibuat oleh pemerintah. Untuk informasi terkait judul penelitian anda,

lebih lanjutnya dengan guru PAI di SMAN 52 Jakarta Utara.2

Pendapat yang dikemukakan oleh Moh. Dirsan guru Pendidikan

Agama Islam di SMA Negeri 52 Jakarta Utara, kurikulum 2013 telah

memuat beberapa perubahan, khususnya mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam dan pembelajarannya, adanya pertambahan jam pelajaran

bagi Pendidikan Agama Islam (PAI). Jika pada Kurikulum 2006, PAI

hanya 2 jam per minggu – pada Kurikulum 2013 mengalami pertambahan

3 jam per minggu. Meskipun pertambahan itu juga sebagai akibat adanya

transformasi dari istilah mata pelajaran yang semula hanya Pendidikan

Agama Islam, sekarang menjadi Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti.3

Persepsi menurut Moh. Dirsan tentang pendekatan saintifik,

pembelajaran dengan berbasis pada pendekatan ilmiah atau pendekatan

saintifik pada kurikulum 2013 ini sangat baik terutama untuk siswa

karena memotivasi pembelajaran yang bermuara pada keaktifan siswa

tersebut. Selain itu, pendekatan saintifik ini pun sesuai dengan

perkembangan zaman di maksudkan untuk memberikan pemahaman

kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi dengan

pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan

saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru.4

2 Susanto, Wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam, di Ruang Guru SMAN 52

Jakarta Utara, 19 Februari, pukul 10.00 WIB.

3 Moh. Dirsan, Wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam, di Ruang Guru SMAN 52

Jakarta Utara, 4 Maret 2014, pukul 09.20 WIB.

4 Ibid, 4 Maret 2014, pukul 09.20 WIB.

Page 62: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

46

Tanggapan Moh. Dirsan, mengenai Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri 52 Jakarta Utara pembelajaran

dengan pendekatan saintifik ini menurutnya ada faktor pendukung dan

penghambatnya. Faktor pendukungnya adalah sarana dan prasarana

sekolah yang sangat memadai. Bukan menjadi faktor penghambat namun

salah satu kesulitan yang dihadapi adalah saat menyajikan materi yang

kaitannya dengan keyakinan. Dalam menyampaikan pembelajaran pada

proses KBM ini lebih kepada keyakinan bukan logika, sehingga harus

memilih sarana dan prasana yang tepat, media dan bahan ajar pendukung

lainnya harus memilih dengan tepat. Karena pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti bukan hanya menyampaikan pengetahuan

tetapi menyampaikan nilai-nilai, serta keyakinan untuk dijadikan

pedoman dalam kehidupan sehari-hari.5

2. Upaya Guru PAI dalam Implementasi Pendekatan Saintifik pada

Kurikulum 2013 di SMA Negeri 52 Jakarta Utara

Selanjutnya, Moh. Dirsan menjelaskan, “seperti yang diketahui dalam

pelatihan pada kurikulum 2013. Untuk mengimplementasikan pendekatan

saintifik di SMA Negeri 52 Jakarta Utara, kegiatan atau langkah-langkah

pendekatan saintifik yang kita ketahui (kegiatan mengamati, menanya,

menalar,mencoba, membentuk jejaring)”.

Langkah pertama atau bentuk usaha pertama yang saya lakukan

adalah mensosialisasikan tentang kurikulum 2013, memberikan

pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami

berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi

bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada

informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran

yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik

dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi,

menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring, pemanfaatan

internet dan bukan hanya diberi tahu.

Langkah selanjutnya adalahmemfasilitasi pembelajaran dengan sarana

dan prasarana yang ada di sekolah ini, seperti dalam materi

5 Ibid, 4 Maret 2014, pukul 09.20 WIB.

Page 63: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

47

pembelajaran sebelumnya, tentang materi zina untuk menjelaskan

kepada peserta didik menggunakan media laptop berupa powerpoint,

presentasi, berdiskusi, dan membagi peserta didik berkelompok untuk

memahami manfaat dan hikmah larangan pergaulan bebas dan

perbuatan zina. Hal ini menunjukkan pembelajaran telah

menggunakan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013, dimana

dalam presentasi siswa mengamati bacaan yang tertera di slide,

mendengar presentasi yang disampaikan, kemudian adanya siswa

yang bertanya tentang, “pacaran itu dapat dikatakan zina, jika kita

pacaran dan tidak melakukan hal-hal yang dapat melanggar agama

hanya untuk memotivasi dan bukan hal yang negatif, bagaimana

Islam memandang hal tersebut dan bolehkah?, kemudian saya

memberi kesempatan peserta didik untuk menjawab pertanyaan, tsb.

Pada pembelajaran tersebut dapat kita ketahui, bahwa adanya kegiatan

mengamati, menanya, menalar, mencoba, serta membentuk jejaring

(membentuk kelompok, saling berdiskusi).6

D. Pembahasan

1. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Guru PAI dalam Implementasi

Pendekatan Saintifik

a. Kegiatan Pendahuluan (Awal)

Kegiatan pembelajaran meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan

pendahuluan bertujuan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran

yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses

pembelajaran dengan baik.

Berdasarkan pengamatan terhadap guru PAI pada tanggal 19

Februari 2014 di SMA Negeri 52 Jakarta Utara dalam melaksanakan

kegiatan pendahuluan pembelajaran yaitu sebelum kegiatan

pembelajaran berlangsung,ketika memulai pembelajaran, guru

menyapa anak dengan nada bersemangat dan gembira (mengucapkan

salam), mengecek kehadiran para siswa dan menanyakan

ketidakhadiran siswa apabila ada yang tidak hadir, kemudian guru

mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang telah dipelajari

oleh siswa yang berhubungan dengan materi baru yang akan

6 Ibid, 4 Maret 2014, pukul 09.20 WIB.

Page 64: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

48

dibelajarkan. Guru menanyakan konsep memahami makna beriman

kepada malaikat-malaikat Allah SWT, kemudian menyampaikan

tujuan pembelajaran.

Dalam metode saintifik tujuan utama kegiatan pendahuluan

adalah memantapkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang

telah dikuasai yang berkaitan dengan materi pelajaran baru yang akan

dipelajari oleh siswa. Dalam kegiatan ini guru harus mengupayakan

agar siswa yang belum paham suatu konsep dapat memahami konsep

tersebut, sedangkan siswa yang mengalami kesalahan konsep,

kesalahan tersebut dapat dihilangkan. Pada kegiatan pendahuluan,

disarankan guru menunjukkan fenomena atau kejadian “aneh” atau

“ganjil” yang dapat menggugah timbulnya pertanyaan pada diri siswa.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam proses

pembelajaran atau dalam proses penguasaan pengalaman

belajarsiswa. Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses

pembentukan pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram

yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu. Kegiatan inti dalam

metode saintifik ditujukan untuk terkonstruksinya konsep, hukum

atau prinsip oleh siswa dengan bantuan dari guru melalaui langkah-

langkah kegiatan yang diberikan di muka.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat dijelaskan

kegiatan inti pembelajaran dalam implementasi pendekatan saintifik di

SMA Negeri 52 Jakarta Utara adalah sebagai berikut:

1) Mengamati (Observing)

Pengamatan pertama pada hari selasa, penulis melakukan

penelitian dengan mengamati, proses pembelajaran. Guru

meminta siswa untuk mengkaji buku atau mencari informasi

Page 65: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

49

terkait makna beriman kepada malaikat-malaikat Allah SWT di

perpustakaan sekolah.

Dalam pengamatan kedua, pada materi QS. At-Taubah: 122

dan hadits terkait tentang semangat menuntut ilmu,

menerapkan dan menyampaikannya kepada sesama. Dalam

pelaksanaan pembelajaran terlihat guru menggunakan media

audio yaitu tape recorder.

Pengamatan ketiga guru menggunakan media laptop, berupa

presentasi power point, slide dalam menjelaskan materi

kedudukan Al-Qur’an, Hadits dan Ijtihad sumber hukum Islam.

Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang telah diamati, guru

PAIdalam proses kegiatan belajar mengajar guru membuka

kesempatan bagi peserta didik untuk secara luas dan bervariasi

melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak,

mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk

melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan

(melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda

atau objek. Selanjutnya guru membuka kesempatan kepada

peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat,

disimak, dan dibaca.

2) Menanya (Questioning)

Upaya guru PAI di SMA Negeri 52 Jakarta Utara dalam

implementasi pendekatan saintifik salah satunya dengan memberi

kegiatan kepada peserta didik untuk melakukan kegiatan diskusi

dan kelompok kerja, praktik diskusi kelompok memberi ruang

pada peserta didik untuk mengemukakan ide/gagasan dengan

bahasa sendiri.Kegiatan belajarnya adalah mengajukan pertanyaan

tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau

pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa

Page 66: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

50

yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke

pertanyaan yang bersifat hipotetik).

Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan

kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan

untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan

belajar sepanjang hayat.. Pada kegiatan pembelajaran ini siswa

melakukan pembelajaran bertanya. Salah satu peserta didik

bertanya, “bagaimana menerapakan makna Surah At-Taubah ayat

122, dalam kehidupan sehari-hari?, Mengenai tentang

menyampaikan ilmu dengan sesama, kadangkala ada rasa tidak

ingin memberi tahu kepada teman tentang ilmu yang kita pahami,

bagaimana tentang hal tersebut dan apa yang dilakukan agar

sesuai dengan Surah At-Taubah:122). Apa makna beriman

kepada malaikat-malaikat Allah? Penjelasan mengenai Al-Qur’an,

hadits, dan ijtihad, adakah persamaan dan perbedaan, Jelaskan?

Bagaimana kedudukan Al-Qur’an, Hadits dan Ijtihad sumber

hukum Islam serta bagaimana mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari?

Kompetensi Dasar 3.6 Memahami makna beriman kepada

malaikat-malaikat Allah. KD. 3.7Memahami QS. At-Taubah: 122

dan hadits terkait tentang semangat menuntut ilmu, menerapkan

dan menyampaikannya kepada sesama. KD. 3.8 Memahami

kedudukan Al-Qur’an, Hadits dan Ijtihad sumber hukum

Islam.Pada langkah ini suasana pembelajaran yang berhasil adalah

terjadinya komunikasi aktif diskusi materi pelajaran. Siswa akan

saling bertanya dan saling menjawab mengenai materi

pembelajaran terkait.

3) Mencoba (Experimenting)

Kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan

informasi/eksperimen. Kegiatan belajarnya adalah melakukan

Page 67: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

51

eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati

objek/kejadian/ aktivitas, wawancara dengan nara sumber.

Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap teliti,

jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan

berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi

melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan

belajar dan belajar sepanjang hayat.

Pada langkah pembelajaran ini, setiap siswa dituntut untuk

mencoba mempraktekkan apa yang dipelajari.Pada KD 4.1.2 dan KD

4.22 yaitu mendemonstrasikan hafalan Qs. Al-Anfal: 72 dan Qs. Al-

Isra: 32. Kegiatan ini bisa dilakukan secara kelompok, secara

berpasangan dan secara individu. Siswa akan mencoba

mempraktikkan apa yang dipelajari baik pada keterampilan reseptif

(membaca dan mendengarkan, maupun pada`keterampilan produktif

(berbicara dan menulis). Mereka juga dituntut untuk

mengembangkan kemampuan penguasan kosakata berkaitan dengan

KD yang dipelajarai. Keaktifan siswa dalam mengembangkan

kemampuan dan keterampilan bahasa pada contoh ini, sangat

diperlukan dan sangat dipentingkan.

Guru membimbing seluruh siswa dalam mencoba

mempraktikkan dan mengembangkan kemampuan penguasaan

pengetahuan dan penguasaan keterampilan pada bidang ini. Hal yang

sangat penting adalah bahwa seluruh siswa harus bisa mengikuti

pembelajaran dengan riang dan gembira.

4) Menalar (Associating)

Kegiatan belajarnya adalah pertama, mengolah informasi yang

sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan

mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati

dan kegiatan mengumpulkan informasi, kedua, pengolahan informasi

yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan

Page 68: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

52

kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat

mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang

berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kompetensi yang

dikembangkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat

aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan

kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

Pada kegiatan ini siswa akan menalar yaitu menghubungkan apa yang

sedang dipelajari dengan apa yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

pada kegiatan ini siswa berlatih menerapkan apa yang dipelajari

sesuai dengan kehidupan sehari-hari.

5) Mengomunikasikan (Communicating)

Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa

yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan

dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai

oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta

didik tersebut. Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk

menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan,

gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar

siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan

penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat

laporan, dan/atau unjuk karya.

6) Membentuk Jejaring (Networking):

Networking adalah kegiatan siswa untuk membentuk jejaring

pada kelas. Kegiatan belajarnya adalah menyampaikan hasil

pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,

tertulis, atau media lainnya. Kompetensi yang dikembangkan adalah

mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir

sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan

mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Pada

tahapan ini siswa mempresentasikan kemampuan mereka mengenai

Page 69: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

53

apa yang telah dipelajari sementara siswa lain menanggapi.

Tanggapan siswa lain bisa berupa pertanyaan, sanggahan atau

dukungan tentang materi presentasi. Guru berfungsi sebagai

fasilitator tentang kegiatan ini. Dalam kegiatan ini semua siswa

secara proporsional akan mendapatkan kewajiban dan hak yang

sama. Siswa akan terlatih untuk menjadi narasumber, menjadi orang

yang akan mempertahankan gagasannya secara ilmiah dan orang

yang bisa mandiri serta menjadi orang yang bisa dipercaya.

Para siswa melakukan kegiatan networking ini harus dengan

perasaan riang dan gembira tanpa ada rasa takut dan tekanan dari

siapapun. Guru akan melakukan penilaian otentik dalam proses

pembelajaran ini dan penilaian hasil Pembelajaran. Siswa yang aktif

dan berani mengemukakan gagasan/pendapatnya secara ilmiah tentu

akan mendapatkan nilai yang lebih baik. Siswa yang masih

mempunyai rasa takut dan kurang percaya diri akan terlatih sehingga

menjadi pribadi yang mandiri., dan pribadi yang bisa dipercaya.

Semua kegiatan pembelajan akan kembali kepada pencapaian ranah

pembelajaran yaitu ranah sikap, ranah kognitif dan ranah

ketrampilan.

Pemanfaatan internet merupakan salah satu jejaring

pembelajaran dengan akses dan ketersediaan informasi yang luas dan

mudah. Saat ini internet telah menyediakan diri sebagai referensi

yang murah dan mudah bagi peserta didik. Guru memfasilitasi

peserta didik dalam penggunaan internet dalam proses belajar.

Selain, itu sarana dan prasana SMA Negeri 52 yang lengkap

memudahkan peserta didik untuk mengakses internet di sekolah.7

Penulis mengamati proses pembelajaran selama tiga minggu (4X

pertemuan) dan mengadakan wawancara bebas terpimpin kepada

beberapa siswa.Dari hasil pengamatan dan wawancara penulis

7 Wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam, Moh. Dirsan, (Ruang Guru SMAN 52

Jakarta Utara, 4 Maret 2014), pukul 09.20 WIB

Page 70: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

54

mengetahui upaya-upaya guru PAI dalam implementasi pendekatan

saintifik di SMA Negeri 52 Jakarta Utara. Sedangkan pembahasan

mengenai hasil angket penulis membuat tabulasi yang merupakan

proses mengubah data dari instrument pengumpulan data (angket)

menjadi tabel-tabel angka (persentase) dapat dilihat dari tabel-tabel

berikut ini: Langkah Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

Pendidikan Agama (Islam) dan Budi Pekerti

Mengamati (Observing)

Tabel 4.4

Guru Memfasilitasi Peserta Didik untuk Melakukan Observasi

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

1.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

19

41

22

0

23,2%

50%

26,8%

0

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 23,2% peserta didik

yang menjawab guru selalu memfasilitasi peserta didik untuk melakukan

observasi, (50%) peserta didik yang menjawab sering, peserta didik

(responden) 26,8% yang menyatakan guru kadang-kadang memfasilitasi

peserta didik dalam melakukan observasi dan tidak ada peserta didik yang

menjawab guru tidak pernah memfasilitasi peserta didik dalam observasi.

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa upaya guru PAI dalam

mengimplementasikan salah satu langkah pendekatan saintifik sangat baik

hal ini terlihat dari sebagian besar peserta didik yang menjawab sering.

Page 71: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

55

Tabel 4.5

Guru Membimbing Peserta Didik dalam Observasi Melalui

Kegiatan Melihat, Mendengar dan Membaca (gambar/penayangan

video)

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

2.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

21

43

18

0

25.6%

52,4%

22%

0

Jumlah 82 100%

Prosentase yang didapat dari dari hasil angket yang berisi guru

membimbing peserta didik dalam observasi melalui kegiatan melihat,

mendengar, dan membaca (gambar/penayangan video). 25,6% peserta didik

yang menjawab selalu, 52,4% yang menjawab sering, 22% yang menjawab

kadang-kadang. Hal ini memperlihatkan bahwa guru PAI telah berupaya

dengan baik dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik pada

kurikulum 2013 karena terbukti dengan tidak ada peserta didik yang

menjawab tidak pernah.

Tabel 4.6

Guru Melatih Peserta Didik untuk Memperhatikan Hal yang

Penting dari Suatu Objek Atau Materi

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

3.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

53

24

5

0

64,7%

29,2%

6,1%

0

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas guru melatih peserta didik untuk

memperhatikan hal yang penting dari suatu objek atau materi, 64,7% peserta

didik (responden) yang menjawab selalu, 29,2% responden yang menjawab

sering, 6,1% peserta didik yang menjawan kadang-kadang, tidak ada peserta

didik yang menjawab tidak pernah. Dari data ini diketahui bahwa sebagian

Page 72: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

56

besar peserta didik menjawab guru memiliki upaya yang cukup besar dalam

mengimplementasikan pendekatan saintifik.

Tabel 4.7

Guru Menyajikan Media Obyek Secara Nyata dalam Pembelajaran

Yang Terkait Dengan Praktek

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

4.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

20

24

38

0

24,4%

29,3%

46,3%

0

Jumlah 82 100%

Dari tabel tentang guru menyajikan media objek secara nyata dalam

pembelajaran yang terkait dengan praktik menunjukkan bahwa 24,4%

responden yang menyatakan guru selalu menyajikan media obyek secara

nyata dalam pembelajaran yang terkait dengan praktek, 29,3% responden

yang menyatakan sering, 46,3% responden yang menyatakan kadang-kadang

dan tidak ada responden yang menjawab tidak pernah. Dari data ini diketahui

bahwa guru memiliki upaya yang baik dalam menyajikan media objek secara

nyata terlihat dari sebagian besar responden yang menjawab kadang-kadang.

“Salah satu kesulitan dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik

dalam pembelajaran pada kurikulum 2013 ini adalah materi pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Contohnya: materi yang terkait

dengan Iman kepada yang Ghaib, malaikat, hari akhir dsbnya.”8

Tabel 4.8

Guru Memberikan Umpan Balik kepada Peserta Didik Atas Hasil

Observasi

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

5.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

30

36

14

2

36,6%

44%

17%

2,4%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 36,6% responden yang

menyatakan guru selalu memberikan umpan balik kepada peserta didik atas

hasil observasi, 44% responden yang menyatakan sering, 17% responden

8 Wawancara Guru Pendidikan Agama Islam, Moh. Dirsan, 4 Maret 2014, pukul 09.21 WIB.

Page 73: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

57

yang menyatakan kadang-kadang dan 2,4% responden yang menjawab tidak

pernah. Guru PAI memiliki upaya yang baik dalam mengevaluasi peserta

didik.

Tabel 4.9

Metode Observasi Melatih Peserta Didik dalam Kesungguhan, Ketelitian,

dan Mencari Informasi

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

6.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

44

30

8

0

53,7%

36,6%

9,7%

0

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 53,7% responden yang

menyatakan metode observasi selalu melatih peserta didik dalam

kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi, 36,6% responden yang

menyatakan sering, 9.7% responden yang menyatakan kadang-kadang dan

tidak ada responden yang menjawab tidak pernah. Hal ini membuktikan

bahwa salah satu langkah pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 ini

memiliki dampak yang baik terhadap peserta didik, terlihat dari sebagian

responden yang menjawab metode observasi selalu melatih peserta didik

dalam kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi.

Menanya (Questioning) :

Tabel 4.10

Guru Membimbing Peserta Didik dalam Mengajukan Pertanyaan

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

1.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

48

24

10

0

58,5%

29,3%

12,2%

0

Jumlah 82 100%

Page 74: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

58

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 58,5% peserta didik

yang menjawab guru selalumembimbing peserta didik dalam mengajukan

pertanyaan, 29,3% peserta didik yang menjawab sering, peserta didik

(responden) 12,2% yang menyatakan guru kadang-kadang membimbing

peserta didik dalam mengajukan pertanyaan. Tidak ada responden yang

menyatakan guru PAI tidak pernah membimbing peserta didik dalam

mengajukan pertanyaan. Guru PAI telah berupaya dengan baik dalam

kegiatan belajar mengajar, terbukti dengan jumlah responden yang menjawab

guru PAI selalu membimbing peserta didik dalam mengajukan pertanyaan.

Tabel 4.11

Guru memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya tentang

pembelajaran baik yang belum dipahami maupun yang sudah dipahami

oleh peserta didik.

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

2.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

66

14

2

0

80,5%

17,1%

2,4%

0

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 80,5% peserta didik

yang menjawab guru selalumemberi kesempatan peserta didik untuk bertanya

tentang pembelajaran baik yang belum dipahami maupun yang sudah

dipahami oleh peserta didik, 17,1% peserta didik yang menjawab sering,

peserta didik (responden) 2,4% yang menyatakan guru kadang-kadang

membimbing peserta didik dalam mengajukan pertanyaan. Tidak ada

responden yang menyatakan guru PAI tidak pernah memberi kesempatan

peserta didik untuk bertanya tentang pembelajaran baik yang belum dipahami

maupun yang sudah dipahami oleh peserta didik. Hal ini membuktikan bahwa

guru PAI memberi kesempatan peserta didik untuk aktif dalam mengolah

suatu informasi yang didapat dengan baik.

Page 75: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

59

Tabel 4.12

Guru dan peserta didik mendiskusikan masalah-masalah yang telah

dipertanyakan

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

3.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

46

33

3

0

56,1%

40,2%

3,7%

0

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 56,1% peserta didik yang

menjawab guru dan peserta didik mendiskusikan masalah-masalah yang telah

dipertanyakan, 40,2% peserta didik yang menjawab sering, peserta didik

(responden) 3,7% yang menyatakan guru kadang-kadang guru dan peserta

didik mendiskusikan masalah-masalah yang telah dipertanyakan. Tidak ada

responden yang menyatakan guru PAI tidak pernah guru dan peserta didik

mendiskusikan masalah-masalah yang telah dipertanyakan. Hal ini

membuktikan bahwa guru PAI memberi kesempatan peserta didik bersama-

sama untuk aktif dalam memecahkan suatu masalah atau informasi yang

dianggap sukar.

Tabel 4.13

Pada kurikulum 2013 ini peserta didik terlatih dalam mengajukan

pertanyaan

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

4.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

56

22

4

0

68,3%

26,8%

4,9%

0

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 68,3% pada kurikulum

2013 ini peserta didik terlatih dalam mengajukan pertanyaan, 26,8% peserta

didik yang menjawab sering, peserta didik (responden) 4,9% yang

menyatakan kadang-kadang pada kurikulum 2013 ini peserta didik terlatih

dalam mengajukan pertanyaan, tidak ada responden yang menyatakan pada

Page 76: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

60

kurikulum 2013 ini peserta didik terlatih dalam mengajukan pertanyaan. Hal

ini membuktikan bahwa upaya guru PAI dalam mengimplementasikan

pendekatan saintifik dapat dikatakan berhasil karena terlihat bahwa sebagian

besar responden yang merasa terlatih dalam mengajukan pertanyaan.

Menalar (Associating) :

Tabel 4.14

Guru melatih peserta didik untuk mandiri dalam mengolah suatu

informasi atau materi pembelajaran

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

1.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

41

39

2

0

50%

47,6%

2,4%

0

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 50% guru selalu melatih

peserta didik untuk mandiri dalam mengolah suatu informasi atau materi

pembelajaran, 47,6% peserta didik yang menjawab sering, peserta didik

(responden) 2,4% yang menyatakan guru kadang-kadang selalu melatih

peserta didik untuk mandiri dalam mengolah suatu informasi atau materi

pembelajaran. Tidak ada responden yang menyatakan guru PAI tidak pernah

selalu melatih peserta didik untuk mandiri dalam mengolah suatu informasi

atau materi pembelajaran Hal ini membuktikan bahwa guru PAI memberi

kesempatan peserta didik untuk aktif dalam mengolah suatu informasi yang

didapat dengan baik.

Tabel 4.14

Guru melatih peserta didik secara individual maupun berkelompok

dalam memecahkan suatu masalah atau menjawab pertanyaan sendiri

yang sukar bagi dirinya

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

2.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

45

31

6

0

54,9%

37,8%

7,3%

0

Jumlah 82 100%

Page 77: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

61

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 54,9 Guru melatih

peserta didik secara individual maupun berkelompok dalam memecahkan

suatu masalah atau menjawab pertanyaan sendiri yang sukar bagi dirinya,

37,8% peserta didik yang menjawab sering, peserta didik (responden) 7,3%

yang menyatakan guru kadang-kadang melatih peserta didik secara individual

maupun berkelompok dalam memecahkan suatu masalah atau menjawab

pertanyaan sendiri yang sukar bagi dirinya, tidak ada responden yang

menyatakan guru PAI tidak pernah guru dan peserta didik mendiskusikan

masalah-masalah yang telah dipertanyakan. Hal ini membuktikan bahwa guru

PAI memberi kesempatan peserta didik bersama-sama untuk aktif dalam

memecahkan suatu masalah atau informasi yang dianggap sukar.

Tabel 4.15

Guru membimbing peserta didik dalam memahami materi

pembelajaran sehingga peserta didik dapat menarik kesimpulan

terhadap materi pembelajaran tersebut

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

3.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

36

37

9

0

43,9%

45,1%

11%

0

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 43,9% guru selalu

membimbing peserta didik dalam memahami materi pembelajaran sehingga

peserta didik dapat menarik kesimpulan terhadap materi pembelajaran

tersebut, 45,1% peserta didik yang menjawab sering, peserta didik

(responden) 11% yang menyatakan guru kadang-kadang membimbing

peserta didik dalam memahami materi pembelajaran sehingga peserta didik

dapat menarik kesimpulan terhadap materi pembelajaran tersebut. Tidak ada

responden yang menyatakan guru PAI tidak pernah guru membimbing

peserta didik dalam memahami materi pembelajaran sehingga peserta didik

dapat menarik kesimpulan terhadap materi pembelajaran tersebut. Pada

kurikulum 2013 guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mampu

Page 78: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

62

mengolah informasi dan menarik kesimpulan dari suatu informasi yang ia

dapat.

Tabel 4.16

Guru tidak banyak menggunakan metode ceramah

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

4.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

14

26

42

0

17,1%

31,7%

51,2%

0

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 17,1% guru PAI selalu

tidak banyak menggunakan metode ceramah, 31,7% peserta didik yang

menjawab sering, peserta didik (responden) 51,2% yang menyatakan kadang-

kadang guru PAI selalu tidak banyak menggunakan metode ceramah. Tidak

ada responden yang menyatakan guru PAI tidak pernah guru membimbing

peserta didik dalam memahami materi pembelajaran sehingga peserta didik

dapat menarik kesimpulan terhadap materi pembelajaran tersebut. Pada

kurikulum 2013 guru kurang memberi kesempatan peserta didik untuk aktif

seoptimal mungkin, hal ini terlihat dari jumlah responden yang menyatakan

guru masih menggunakan metode ceramah.

Tabel 4.17

Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap

sesuai dengan tuntutan kurikulum

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

5.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

5

35

41

1

6,1%

42,7%

50

1,2%

Jumlah 82 100%

Page 79: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

63

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 6,1% guru PAI selalu

menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan

tuntutan kurikulum, 42,7% peserta didik yang menjawab sering, peserta didik

(responden) 50% yang menyatakan kadang-kadang guru menyusun bahan

pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan

kurikulum, 1,2% responden yang menyatakan guru PAI tidak pernah guru

menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan

tuntutan kurikulum .Pada kurikulum 2013 guru PAI terlihat kurang siap

dalam mengimplementasi pendekatan saintifik pada kurikulum 2013, hal ini

terlihat dari sebagian besar jumlah responden yang menyatakan guru hanya

kadang-kadang guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang

sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum.

Tabel 4.18

Guru memberi kegiatan peserta didik untuk menuliskan atau

menceritakan apa yang telah di pelajari

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

6.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

21

18

40

3

25.6%

22%

48.8%

3.6%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 25,6% guru PAI selalu

memberi kegiatan peserta didik untuk menuliskan atau menceritakan apa

yang telah di pelajari, 22% peserta didik yang menjawab sering, peserta

didik (responden) 48,8% yang menyatakan guru kadang-kadang memberi

kegiatan peserta didik untuk menuliskan atau menceritakan apa yang telah di

pelajari, 3,6% responden yang menyatakan guru PAI tidak pernah guru

memberi kegiatan peserta didik untuk menuliskan atau menceritakan apa

yang telah di pelajari. Pada kurikulum 2013 guru PAI terlihat kurang siap

dalam mengimplementasi pendekatan saintifik pada kurikulum 2013, hal ini

terlihat dari banyaknya jumlah responden yang menyatakan guru kadang-

Page 80: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

64

kadang memberi kegiatan peserta didik untuk menuliskan atau menceritakan

apa yang telah di pelajari dan masih ada responden yang menyatakan tidak

pernahnya guru PAI memberi kegiatan peserta didik untuk menuliskan atau

menceritakan apa yang telah di pelajari.

Tabel 4.19

Guru memberi kegiatan peserta didik untuk menyampaikan hasil

pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,

tertulis, atau media lainnya

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

7.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

7

38

37

0

8.5%

46.4%

45.1%

0

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 8,5% guru PAI selalu

memberi kegiatan peserta didik untuk menyampaikan hasil pengamatan,

kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media

lainnya, 46,4% peserta didik yang menjawab sering, peserta didik

(responden) 45,1% yang menyatakan guru kadang-kadang memberi kegiatan

peserta didik untuk menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya , tidak ada

responden yang menyatakan guru PAI tidak pernah guru memberi kegiatan

peserta didik untuk menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Pada

kurikulum 2013 guru PAI terlihat kurang siap dalam mengimplementasi

pendekatan saintifik pada kurikulum 2013, hal ini terlihat dari banyaknya

jumlah responden yang menyatakan guru kadang-kadang memberi kegiatan

peserta didik untuk menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.

Page 81: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

65

Tabel 4.20

Guru memberi instruksi singkat tapi jelas disertai dengan contoh-contoh

baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

8.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

16

30

36

0

19,5%

3,6%

43,9%

0

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 19,5% guru PAI selalu

memberi instruksi singkat tapi jelas disertai dengan contoh-contoh baik

dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi, 36,6% peserta didik yang

menjawab sering, peserta didik (responden) 43,9% yang menyatakan guru

kadang-kadang guru memberi instruksi singkat tapi jelas disertai dengan

contoh-contoh baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi, tidak ada

responden yang menyatakan guru PAI tidak pernah guru memberi instruksi

singkat tapi jelas disertai dengan contoh-contoh baik dilakukan sendiri

maupun dengan cara simulasi. Hal ini membuktikan bahwa guru PAI

memiliki upaya yang baik dalam memberi instruksi singkat tapi jelas disertai

dengan contoh-contoh baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi

walaupun sebagian besar responden menyatakan kadang-kadang, tetapi tidak

ada responden yang menyatakan guru PAI tidak pernah guru memberi

instruksi singkat tapi jelas disertai dengan contoh-contoh baik dilakukan

sendiri maupun dengan cara simulasi.

Tabel 4.21

Guru memberi nilai presentasi peserta didik di depan kelas

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

9.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

18

33

26

5

22%

40,2%

31,7%

6,1%

Jumlah 82 100%

Page 82: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

66

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 22% guru PAI selalu

memberi nilai presentasi peserta didik di depan kelas, 40,2% peserta didik

yang menjawab sering, peserta didik (responden) 31,7% yang menyatakan

guru kadang-kadang memberi nilai presentasi peserta didik di depan kelas,

6,1% responden yang menyatakan guru PAI tidak pernah guru memberi nilai

presentasi peserta didik di depan kelas. Guru PAI memiliki upaya yang baik

dalam pembelajaran hal ini terlihat dari tabel yang menunjukkan bahwa

jumlah responden yang menjawab sering guru memberi nilai presentasi

peserta didik di depan kelas lebih besar dibanding yang lain.

Mencoba (Experimenting):

Tabel 4.22

Guru merumuskan tujuan eksperimen yang akan dilaksanakan

peserta didik

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

1.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

24

16

40

2

29,3%

19,5%

48,8%

2,4%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 29,3% guru PAI selalu

merumuskan tujuan eksperimen yang akan dilaksanakan peserta didik, 19,5%

peserta didik yang menjawab sering, peserta didik (responden) 48,8% yang

menyatakan guru kadang-kadang merumuskan tujuan eksperimen yang akan

dilaksanakan peserta didik, 2,4% responden yang menyatakan guru PAI

tidak pernah merumuskan tujuan eksperimen yang akan dilaksanakan peserta

didik. Upaya guru PAI dalam merumuskan tujuan eksperimen yang akan

dilaksanakan peserta didik cukup berperan hal ini terlihat dari banyaknya

jumlah responden yang menyatakan kadang-kadang.

Page 83: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

67

Tabel 4.23

Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang

dipergunakan dan memperhitungkan tempat dan waktu

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

2.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

25

17

33

7

30,5%

20,7%

40,3%

8,5%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 30,5% guru PAI selalu

bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan dan

memperhitungkan tempat dan waktu , 20,7% peserta didik yang menjawab

sering, peserta didik (responden) 40,3% yang menyatakan guru kadang-

kadang bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan dan

memperhitungkan tempat dan waktu, 8,5% responden yang menyatakan guru

PAI tidak pernah bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang

dipergunakan dan memperhitungkan tempat dan waktu. Hal ini menunjukkan

bahwa guru PAI bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang

dipergunakan dan memperhitungkan tempat dan waktu.

Tabel 4.24

Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan

eksperimen kepada peserta didik

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

3.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

41

9

20

12

50%

11%

24,4%

14,6%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 50% guru PAI selalu

menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan eksperimen kepada

peserta didik, 11% peserta didik yang menjawab sering, peserta didik

(responden) 24,4% yang menyatakan guru kadang-kadang menyediakan

Page 84: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

68

kertas kerja untuk pengarahan kegiatan eksperimen kepada peserta didik,

14,6% responden yang menyatakan guru PAI tidak pernah menyediakan

kertas kerja untuk pengarahan kegiatan eksperimen kepada peserta didik . Hal

ini menunjukkan bahwa guru PAI memiliki peran besar dalam menyediakan

kertas kerja untuk pengarahan kegiatan eksperimen kepada peserta didik.

Tabel 4.25

Guru membicarakan masalah yang akan dijadikan eksperimen

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

4.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

13

28

39

2

15,9%

34,1%

47,6%

2,4%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 15,9% guru PAI selalu

membicarakan masalah yang akan dijadikan eksperimen, 34,1% peserta didik

yang menjawab sering, peserta didik (responden) 47,6% yang menyatakan

guru kadang-kadang membicarakan masalah yang akan dijadikan

eksperimen,, 2,4% responden yang menyatakan guru PAI tidak pernah

membicarakan masalah yang akan dijadikan eksperimen. Hal ini

menunjukkan bahwa guru PAI cukup berperan dalam membicarakan

masalah yang akan dijadikan eksperimen.

Tabel 4.26

Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

5.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

29

34

17

2

35,4%

41,5%

20,7%

2,4%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 35,4% murid selalu

melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, 41,5% peserta didik yang

Page 85: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

69

menjawab sering, peserta didik (responden) 20,7% yang menyatakan guru

kadang-kadang murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru,

2,4% responden yang menyatakan tidak pernah murid melaksanakan

eksperimen dengan bimbingan guru . Hal ini menunjukkan bahwa murid

telah melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru.

Tabel 4.27

Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila

dianggap perlu didiskusikan secara klasikal

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

6.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

40

22

16

4

48,8%

26,8%

19,5%

4,9%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 48,8% guru PAI selalu

mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu

didiskusikan secara klasikal, 26,8% peserta didik yang menjawab sering,

peserta didik (responden) 19,5% yang menyatakan guru kadang-kadang

mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu

didiskusikan secara klasikal, 4,9% responden yang menyatakan tidak pernah

guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap

perlu didiskusikan secara klasikal. Hal ini menunjukkan bahwa guru dan

peserta didik secara bersama-sama mengumpulkan hasil kerja dan

mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.

Membentuk Jejaring (Networking):

Tabel 4.28

Guru dan peserta didik saling berbagi informasi dalam pembelajaran

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

1.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

47

23

11

1

57,3%

28,1%

13,4%

1,2%

Jumlah 82 100%

Page 86: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

70

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 57,3% guru PAI dan

peserta didik selalu saling berbagi informasi dalam pembelajaran, bila

dianggap perlu didiskusikan secara klasikal, 28,1% peserta didik yang

menjawab sering, peserta didik (responden) 13,4% yang menyatakan guru

kadang-kadangsaling berbagi informasi dalam pembelajaran, 1,2%

responden yang menyatakan tidak pernahsaling berbagi informasi dalam

pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa guru dan peserta didik saling

berbagi informasi dalam pembelajaran terlihat dari lebih besarnya jumlah

responden yang menjawab selalu dibanding yang lain.

Tabel 4.29

Guru berbagi tugas dan kewenangan dengan peserta didik

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

2.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

28

33

16

5

34,1%

40,3%

19,5%

6,1%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 34,1% guru PAI dan

peserta didik selalu berbagi tugas dan kewenangan dengan peserta didik,

40,3% peserta didik yang menjawab sering, peserta didik (responden) 19,5%

yang menyatakan guru kadang-kadangberbagi tugas dan kewenangan dengan

peserta didik , 6,1% responden yang menyatakan tidak pernahberbagi tugas

dan kewenangan dengan peserta didik. Hal ini menunjukkan guru dan murid

memiliki interaksi yang baik dalam pembelajaran terlihat seringnya guru

berbagi tugas dan kewenangan dengan peserta didik.

Tabel 4.30

Guru sebagai mediator

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

3.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

33

35

13

1

40,2%

42,7%

15,9%

1,2%

Jumlah 82 100%

Page 87: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

71

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 40,2% guru PAI selalu

sebagai mediator , 42,7% peserta didik yang menjawab sering, peserta didik

(responden) 15,9% yang menyatakan guru kadang-kadang sebagai responden,

1,2% responden yang menyatakan tidak pernah guru sebagai mediator. Hal

ini menunjukkan bahwa guru PAI telah menjalankan fungsi salah satu guru

yaitu sebagai mediator.

Tabel 4.31

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dan keterampilan,

berbagi informasi, serta mendengar atau membahas sumbangan

informasi dari peserta didik lainnya

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

4.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

43

26

13

0

52,4%

31,7%

15,9%

0

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 52,4% selalu peserta

didik dapat menunjukkan kemampuan dan keterampilan, berbagi informasi,

serta mendengar atau membahas sumbangan informasi dari peserta didik

lainnya, 31,7% peserta didik yang menjawab sering, peserta didik

(responden) 15,9% yang menyatakan kadang-kadang peserta didik dapat

menunjukkan kemampuan dan keterampilan, berbagi informasi, serta

mendengar atau membahas sumbangan informasi dari peserta didik lainnya.

Jumlah responden yang menyatakan selalu lebih besar dibanding dengan

yang lain, hal ini menunjukkan peserta didik aktif dalam pembelajaran.

Tabel 4.32

Peserta didik menggunakan internet dalam mencari informasi mengenai

pembelajaran

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

5.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

42

23

17

0

51,2%

28,1%

20,7%

0

Page 88: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

72

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 51,2% selalu peserta

didik menggunakan internet dalam mencari informasi mengenai

pembelajaran, 28,1% peserta didik yang menjawab sering, peserta didik

(responden) 20,7% yang menyatakan kadang-kadang peserta didik

menggunakan internet dalam mencari informasi mengenai pembelajaran,

tidak ada responden yang menjawab tidak pernah peserta didik menggunakan

internet dalam mencari informasi mengenai pembelajaran. Hal ini

menunjukkan bahwa sumber belajar bukan hanya dari buku saja dan dalam

menggali suatu informasi bukan hanya guru semata sebagai informan ada

media yang lain seperti media elektronik berupa internet.

Kebijakan Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013

Karakteristik pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Tabel 4.33

Proses pembelajaran berpusat kepada siswa

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

1.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

45

29

8

0

54,8%

35,4%

9,8%

0

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 54,8% selalu proses

pembelajaran berpusat kepada siswa, 35,4% peserta didik yang menjawab

sering, peserta didik (responden) 9,8% yang menyatakan kadang-kadang

proses pembelajaran berpusat kepada siswa, tidak ada responden yang

menjawab tidak pernah proses pembelajaran berpusat kepada siswa.

Pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan prinsip pendekatan saintifik

pada kurikulum 2013, proses pembelajaran yang berpusat pada peserta

didik.

Page 89: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

73

Tabel 4.34

Dalam proses pembelajaran melibatkan keterampilan proses sains

dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

2.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

19

35

25

3

23,2%

42,7%

30,5%

3,6%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 23,2% selalu dalam

proses pembelajaran melibatkan keterampilan proses sains dalam

mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip, 42,7% peserta didik yang

menjawab sering, peserta didik (responden) 30,5% yang menyatakan kadang-

kadang dalam proses pembelajaran melibatkan keterampilan proses sains

dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip, 3,6% responden yang

menjawab tidak pernah dalam proses pembelajaran melibatkan keterampilan

proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip.

Tabel 4.35

Proses belajar mengajar banyak melibatkan proses-proses kognitif yang

potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya

keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

3.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

28

37

17

0

34,2%

45,1%

20,7%

0

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 34,2% selalu proses

belajar mengajar banyak melibatkan proses-proses kognitif yang potensial

dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir

tingkat tinggi siswa, 45,1% peserta didik yang menjawab sering, peserta didik

(responden) 20,7% yang menyatakan kadang-kadang proses belajar mengajar

banyak melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang

Page 90: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

74

perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa,

tidak ada responden yang menjawab tidak pernah proses belajar mengajar

banyak melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang

perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.

Tabel 4.36

Pembelajaran terhindar dari verbalisme

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

4.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

18

32

27

5

22%

39%

33%

6%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 22% selalu

pembelajaran terhindar dari verbalisme, 39% peserta didik yang menjawab

sering, peserta didik (responden) 33% yang menyatakan kadang-kadang

pembelajaran terhindar dari verbalisme, khususnya keterampilan berpikir

tingkat tinggi siswa, 6% responden yang menjawab tidak pernah

pembelajaran terhindar dari verbalisme. Pembelajaran masih menggunakan

verbalisme.

Tabel 4.37

Guru menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif. Sebagai

contoh ketika memulai pembelajaran, guru menyapa anak dengan nada

bersemangat dan gembira (mengucapkan salam), mengecek kehadiran

para siswa dan menanyakan ketidakhadiran siswa apabila ada yang

tidak hadir

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

5.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

53

25

4

0

64,6%

30,5%

4,9%

0

Jumlah 82 100%

Page 91: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

75

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 64,6% selalu guru

menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif, sebagai contoh ketika

memulai pembelajaran, guru menyapa anak dengan nada bersemangat dan

gembira (mengucapkan salam), mengecek kehadiran para siswa dan

menanyakan ketidakhadiran siswa apabila ada yang tidak hadir, 30,5%

peserta didik yang menjawab sering, peserta didik (responden) 4,9% yang

menyatakan kadang-kadang, tidak ada responden yang menjawab tidak

pernah guru menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif, sebagai

contoh ketika memulai pembelajaran, guru menyapa anak dengan nada

bersemangat dan gembira (mengucapkan salam), mengecek kehadiran para

siswa dan menanyakan ketidakhadiran siswa apabila ada yang tidak hadir.

Hal ini menunjukkan guru memiliki interaksi yang baik dan mampu

menciptakan suasana pembelajaran menyenangkan.

Tabel 4.38

Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir

siswa

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

6.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

45

30

7

0

54,9%

36,6%

8,5%

0

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 54,9% selalu

pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir,

36,6% peserta didik yang menjawab sering, peserta didik (responden) 8,5%

yang menyatakan kadang-kadang pembelajaran mendorong terjadinya

peningkatan kemampuan berpikir, tidak ada responden yang menjawab tidak

pernah pembelajaran mendorong terjadinya motivasi. Dari tabel tersebut

diketahui bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dapat

mendorong peningkatan kemampuan berpikir siswa.

Page 92: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

76

Tabel 4.39

Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi

mengajar guru berpikir siswa

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

7.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

45

28

9

0

54,9%

34,1%

11%

0

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 54,9% selalu

pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar

guru berpikirsiswa, 34,1% peserta didik yang menjawab sering, peserta

didik (responden) 11% yang menyatakan kadang-kadang pembelajaran

meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru berpikir

siswa, tidak ada responden yang menjawab tidak pernah pembelajaran

meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru

berpikirsiswa Dari tabel tersebut diketahui bahwa pembelajaran

menggunakan pendekatan saintifik pada pembelajaran dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru berpikir siswa.

Penunjang pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Sumber dan sarana pendidikan

Tabel 4.40

Buku pegangan siswa yang mengacu pada Kurikulum 2013 kurang

mengarahkan siswa untuk memahami kompetensi yang harus dikuasai

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

1.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

26

28

27

1

31.7%

34.1%

33%

1.2%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 31,7% selalu buku

pegangan siswa yang mengacu pada kurikulum 2013 kurang mengarahkan

siswa untuk memahami kompetensi yang harus dikuasai, 34,1% peserta

Page 93: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

77

didik yang menjawab sering, peserta didik (responden) 33% yang

menyatakan kadang-kadang buku pegangan siswa yang mengacu pada

kurikulum 2013 kurang mengarahkan siswa untuk memahami kompetensi

yang harus dikuasai, 1,2% responden yang menjawab tidak pernah buku

pegangan siswa yang mengacu pada kurikulum 2013 kurang mengarahkan

siswa untuk memahami kompetensi yang harus dikuasai.

Tabel 4.41

Pendekatan saintifik Kurikulum 2013 bahan belajar yang utama bagi

guru beragam seperti buku, brosur, majalah, peta, bahkan lingkungan

sekitar yang dipilih sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

2.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

23

41

18

0

28%

50%

22%

0

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 28% selalu pendekatan

saintifik kurikulum 2013 bahan belajar yang utama bagi guru beragam seperti

buku, brosur, majalah, peta, bahkan lingkungan sekitar yang dipilih sesuai

dengan kompetensi yang hendak dicapai, 50% peserta didik yang menjawab

sering, peserta didik (responden) 22% yang menyatakan kadang-kadang

pendekatan saintifik kurikulum 2013 bahan belajar yang utama bagi guru

beragam seperti buku, brosur, majalah, peta, bahkan lingkungan sekitar yang

dipilih sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai, tidak ada responden

yang menjawab tidak pernah pendekatan saintifik kurikulum 2013 bahan

belajar yang utama bagi guru beragam seperti buku, brosur, majalah, peta,

bahkan lingkungan sekitar yang dipilih sesuai dengan kompetensi yang

hendak dicapai.

Page 94: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

78

Tabel 4.42

Media yang bervariasi (seperti komputer, laboratorium, OHP dan lain-

lain) kurang berpengaruh dalam menunjang pencapaian kompetensi

yang diharapkan

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

3.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

19

27

25

11

23,1%

33%

30,5%

13,4%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 23,1% selalu media

yang bervariasi (seperti komputer, laboratorium, ohp dan lain-lain) kurang

berpengaruh dalam menunjang pencapaian kompetensi yang diharapkan,

33% peserta didik yang menjawab sering, peserta didik (responden) 30,5%

yang menyatakan kadang-kadang media yang bervariasi (seperti komputer,

laboratorium, ohp dan lain-lain) kurang berpengaruh dalam menunjang

pencapaian kompetensi yang diharapkan, 13,4% responden yang menjawab

tidak pernah media yang bervariasi (seperti komputer, laboratorium, ohp dan

lain-lain) kurang berpengaruh dalam menunjang pencapaian kompetensi

yang diharapkan.

Tabel 4.43

Guru menginstruksikan siswa untuk membaca sumber lain selain buku

teks

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

4.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

54

24

4

0

65,9%

29,3%

4,8%

0

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 65,9% selalu guru

menginstruksikan siswa untuk membaca sumber lain selain buku teks, 29,3%

responden yang menjawab sering, yang menyatakan kadang-kadang guru

menginstruksikan siswa untuk membaca sumber lain selain buku teks , 4,8%

Page 95: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

79

responden yang menjawab tidak pernah guru menginstruksikan siswa untuk

membaca sumber lain selain buku teks. Dari tabel tersebut dapat diketahui

bahwa guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menggali

berbagai informasi tidak terbatas pada buku saja.

Tabel 4.44

Guru memberikan aktivitas kepada siswa untuk melakukan wawancara

nara sumber

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

5.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

12

28

36

6

14.6%

34.1%

44%

7,3%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 14,6% selalu

memberikan aktivitas kepada siswa untuk melakukan wawancara nara

sumber, 34,1% responden yang menjawab sering, 44%, yang menyatakan

kadang-kadang guru memberikan aktivitas kepada siswa untuk melakukan

wawancara nara sumber, 7,3% responden yang menjawab tidak pernah guru

memberikan aktivitas kepada siswa untuk melakukan wawancara nara

sumber. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa guru melatih peserta

didik untuk menggali informasi dari berbagai sumber.

Teknik penilaian dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik

pada kurikulum 2013

Penilaian Proses :

Tabel 4.45

Saat observasi guru menilai proses dan keterampilan siswa bekerja

kelompok maupun individu

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

1.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

57

24

1

0

69.5%

29.3%

1.2%

0

Jumlah 82 100%

Page 96: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

80

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 69,5% selalu saat

observasi guru menilai proses dan keterampilan siswa bekerja kelompok

maupun individu, 29,3% responden yang menjawab sering, yang

menyatakan kadang-kadang guru menginstruksikan siswa untuk membaca

sumber lain selain buku teks , 1,2% responden yang menjawab7,3% tidak

pernah guru menginstruksikan siswa untuk membaca sumber lain selain

buku teks. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa guru memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk menggali berbagai informasi tidak

terbatas pada buku saja.

Tabel 4.46

Guru menilai siswa saat diskusi

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

2.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

54

24

4

0

65,8%

29,3%

4,9%

0

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 65,8% selalu guru

menilai siswa saat diskusi, 29,3% responden yang menjawab sering, 44%,

yang menyatakan kadang-kadang guru menilai siswa saat diskusi 4,9%, tidak

ada responden yang menjawab tidak pernah guru menilai siswa saat diskusi.

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa guru memiliki peran dalam

evaluasi pembelajaran.

Tabel 4.47

Guru menilai siswa saat presentasi dengan menggunakan lembar

observasi kinerja

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

3.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

48

28

5

1

58,5%

34,2%

6,1%

1,2%

Jumlah 82 100%

Page 97: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

81

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 58,5% selalu guru

menilai siswa saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi kinerja,

34,2% responden yang menjawab sering, 6,1%, yang menyatakan kadang-

kadang guru menilai siswa saat presentasi dengan menggunakan lembar

observasi kinerja 1,2%, responden yang menjawab tidak pernah guru menilai

siswa saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi kinerja. Dari

tabel tersebut dapat diketahui bahwa guru memiliki peran dalam evaluasi

pembelajaran.

Penilaian Produk

Tabel 4.48

Guru menilai pemahaman, konsep dan prinsip dilakukan dengan tes

tertulis

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

1.

.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

29

39

14

0

35.3%

47.6%

17.1%

0

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 35,3% selalu guru

menilai siswa saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi

kinerja, 47,6% responden yang menjawab sering, 17,1%, yang menyatakan

kadang-kadang guru menilai siswa saat presentasi dengan menggunakan

lembar observasi kinerja tidak ada responden yang menjawab tidak pernah

guru menilai siswa saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi

kinerja. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa guru memiliki peran

dalam evaluasi pembelajaran.

Page 98: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

82

Penilaian Sikap

Tabel 4.49

Saat observasi guru menilai proses dan keterampilan siswa bekerja

kelompok maupun individu

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

1.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

56

22

3

1

68,3%

26,8%

3,7%

1,2%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 68,3% selalu guru saat

observasi guru menilai proses dan keterampilan siswa bekerja kelompok

maupun individu, 26,8% responden yang menjawab sering, 3,7%, yang

menyatakan kadang-kadang saat observasi guru menilai proses dan

keterampilan siswa bekerja kelompok maupun individu,1,2% responden

yang menjawab tidak pernah gurusaat observasi guru menilai proses dan

keterampilan siswa bekerja kelompok maupun individu,. Dari tabel tersebut

dapat diketahui bahwa guru memiliki peran dalam evaluasi pembelajaran.

Tabel 4.50

Guru menilai sikap siswa saat diskusi

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

2.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

58

19

4

1

70,7%

23,2%

4,9%

1,2%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 70,7% guru selalu

menilai sikap siswa saat diskusi23,2% responden yang menjawab sering,

4,9%, yang menyatakan kadang-kadang guru menilai sikap siswa saat

diskusi,1,2% responden yang menjawab tidak pernah guru saat observasi

guru menilai sikap siswa saat diskusi. Dari tabel tersebut dapat diketahui

bahwa guru memiliki peran dalam evaluasi pembelajaran.

Page 99: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

83

Tabel 4.51

Guru menilai sikap siswa saat presentasi dengan menggunakan lembar

observasi sikap

No. Kategori jawaban Frekuensi Prosentase

3.

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

50

26

4

2

61%

31,7%

4,9%

2,4%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 61% guru selalu guru

menilai sikap siswa saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi

sikap, 31,7% responden yang menjawab sering, 4,9%, yang menyatakan

kadang-kadang guru menilai sikap siswa saat presentasi dengan

menggunakan lembar observasi sikap, 2,4 % responden yang menjawab

tidak pernah guru selalu guru menilai sikap siswa saat presentasi dengan

menggunakan lembar observasi sikap. Dari tabel tersebut dapat diketahui

bahwa guru memiliki peran dalam evaluasi pembelajaran.

Page 100: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan skripsi ini, maka diperoleh hasil penelitian sebagai

berikut:

1. Persepsi Guru PAI tentang Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013 di

SMA Negeri 52 Jakarta Utara:

a. Pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah atau pendekatan

saintifik pada kurikulum 2013 ini sangat baik.

b. Menjadikan peserta didik aktif.

c. Sumber belajar atau informasi pembelajaran bisa berasal dari mana

saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru.

d. Sarana dan prasarana sekolah yang sangat memadai menjadi salah satu

faktor pendukung.

e. Kesulitan yang dihadapi adalah dalam menyampaikan materi

pembelajaran yang kaitannya dengan keyakinan, (beriman kepada

yang Ghaib, Allah, Malaikat, dsbnya.)

f. Harus memilih sarana dan prasana yang tepat, media dan bahan ajar

pendukung lainnya harus memilih dengan tepat. Karena pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bukan hanya

menyampaikan pengetahuan tetapi menyampaikan nilai-nilai, serta

keyakinan untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

2. Upaya Guru PAI dalam implementasi pendekatan saintifik di SMA Negeri

52 Jakarta Utara, diantaranya adalah:

a. Mensosialisakan tentang pendekatan saintifik pada kurikulum 2013,

kepada peserta didik.

b. Guru PAI memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan,

melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca,

mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek (presentasi

Page 101: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

85

powerpoint. kajian di perpustakaan, menyajikan media berupa video,

gambar, dsbnya)

c. Guru membuka kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya

mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dan dibaca.

d. Guru melatih peserta didik untuk mengolah informasi dengan

pengolahan informasi yang mencari solusi dari berbagai sumber.

e. Guru membimbing peserta didik mencoba mempraktikkan apa yang

dipelajari baik pada keterampilan reseptif (membaca dan

mendengarkan), maupun pada`keterampilan produktif (berbicara dan

menulis).

f. Guru membimbing siiswa untuk membentuk jejaring, diskusi,

kelompok kerja dsbnya, untuk menyampaikan hasil pengamatan,

kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media

lainnya.

B. Saran

Guru PAI sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa

menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya

perubahan. Kesiapan Guru PAI ini jauh lebih penting dari pada

pengembangan kurikulum 2013. Karena dalam kurikulum 2013, bertujuan

mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi,

bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang

mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.

Guru PAI perlu memperkuat kemampuannya dalam memfasilitasi siswa

agar terlatih berpikir logis, sistematis, dan ilmiah. Tantangan ini memerlukan

peningkatan keterampilan guru melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan ilmiah.

Kompetensi guru yang memadai juga menjadi penting dalam belajar

mengajar. Kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membentuk

jejaring tidak akan bermakna jika guru tetap bertahan pada gaya lama dalam

mengajar.Guru PAI tidak sekedar mencerdaskan peserta didik dalam makna

Page 102: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

86

intelektual (IQ), tetapi juga mencerdaskan dalam makna emosi (EQ) dan

spiritualnya (SQ). Kondisi demikian cukuplah dipahami karena, pada diri

gurulah sesungguhnya terdapat teladan (utswah hasanah), yang diharapkan

dapat dicontoh oleh peserta didiknya.

Page 103: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Armai, Ilmu dan Metodologi Pendidikan, Jakarta: Ciputat Pers, 2002.

Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan,

Materi Kurikulum disampaikan pada Pelatihan Guru dalam Rangka

Implementasi Kurikulum 2013, SMAN 75 Jakarta, 23 November 2013.

Bahan Ajar PLPG Program Sertifikasi Guru Rayon 201 LPTK UIN Jakarta 2013,

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran pada Kurikulum 2013.

________, Desiminasi Kurikulum 2013, Konsep Pendekatan Scientific, Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan

Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

SMA Negeri 13 Jakarta, 23 Juli 2013.

Daradjat, Zakiah Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Angkasa, 1984.

________, Zakiyah, Pendidikan Islam Dalam Keluarga, Jakarta: Ruhama, 1995.

Departemen Agama Islam, Al-Qur’an dan Terjemah, Jakarta: CV. Pustaka Al-

Kautsar, 2009.

________Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 2007.

Diklat Guru dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013, Analisis Materi Ajar

Jenjang SD, SMP, SMA, Konsep Pendekatan Scientific, Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013.

Djamarah, Syaiful Bahri Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:

Rineka Cipta, 2000.

Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2008.

Hamalik, Oemar, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung : Sekolah

Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia dengan PT Remaja

Rosdakarya, 2006), h. 3.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998.

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013: Konsep dan

Penerapan, Surabaya: Kata Pena, 2014.

Kusuma, Deden Cahaya, Jurnal Analisis Komponen-komponen Pengembangan

Kurikulum 2013 pada Bahan Uji Publik Kurikulum 2013, 201.

Page 104: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

(http://berita.upi.edu/files/2013/04/Jurnal-Analisis-Komponen-

Pengembangan-Kurikulum-2013.pdf).

M Echals, John dan Hasan Sadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia,

1995.

Muhaimin dkk, Strategi Belajar Mengajar, Surabaya: Citra Media, 1996.

________, “Kebijakan Pengembangan Kurikulum 2013,” Makalah disampaikan

pada Workshop Pengembangan Kurikulum 2013 Bagi Kepala dan Waka

Mts Se Kkm MtsN 1 Bojonegoro Lkp2-I Landungsari, Malang, 6-8

September 2013.

Mulyasa, E, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2013.

Nasution, Asas-asas Kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara, 2001.

Nurdin, Syafrudin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta:

Ciputat Press, 2003.

Pedoman Pelatihan Implementasi kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Tahun 2013.

Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013, Pendekatan Saintifik, Pusat

Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan tahun 2013, h. 9

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran pada Kurikulum 2013, Bahan Ajar

PLPG Program Sertifikasi Guru Rayon 201 LPTK UIN Jakarta 2013,

Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah.

Penyusun, Metodologi Pembelajaran untuk Peserta Diklat Profesi Guru, Jakarta:

FITK UIN Syarif Hidayatullah.

Rahmat, Mendalami Penerapan Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran. [online]

tersedia:http://gurupembaharu.com/home/mendalami-penerapan-

pendekatan-ilmiah-dalam-pembelajaran/ diakses pada tanggal 22 Oktober

2013.

, Jalaludin Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Rosdakarya, 1998.

Sabri, Alisuf, Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,

1999.

Sanjaya, Wina Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktek Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta : Kencana Prenada

Media Group, 2008.

Page 105: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

Santi “Rasional Kurikulum 2013,” Pelatihan Guru disampaikan dalam Rangka

Implementasi Kurikulum 2013 SMA Nurul Falah Jakarta, Puri Avia-

Cisarua, 12 Oktober 2013.

Sarilawati, Das Rasional Kurikulum 2013, Materi Kurikulum 2013 disampaikan

pada Pelatihan Guru dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013,

SMAN 75 Jakarta, 24 November 2013.

Shaleh, Abdul Rachman Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar

Dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2004.

Sobur, Alex, Psikologi Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2003.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D, Bandung: Alfabeta, 2008.

Sujiono, Anas Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2006.

Suyitno, Teguh, Pendekatan Pembelajaran Pada Kurikulum 2013,

http://bdksemarang.kemenag.go.id/?p=page&id=271#sthash.n4zCrvEv.dp

bs, diakses pada tanggal 7 November 2013.

Trianto, Mempersiapkan “Guru PAI dalam Mengimplementasikan Kurikulum

2013”, MPA 320, Jawa Timur, Mei 2013..

Undang-Undang Guru dan Dosen (UU RI No. 14 Th. 2005), Jakarta: Redaksi

Sinar Grafika, 2006.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta:

Bumi Aksara, 2009.

UU RI No. 14 th. 2005 tetang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th. 2003

tentang SISDIKNAS, Bandung Citra Umbara,, 2006.

UU RI No. 14 th. 2005 tetang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th. 2003

tentang SISDIKNAS , Bandung Citra Umbara, 2006.

Widyastono, Herry, Pengembangan Kurikulum 2013, Pusat Kurikulum dan

Perbukuan

Zuhairini dkk, Metode Khusus Guru Agama, Jakarta: Usaha Nasional, 2004.

Page 106: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN
Page 107: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN
Page 108: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN
Page 109: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN
Page 110: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN
Page 111: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN
Page 112: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN
Page 113: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

ANGKET UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013

Kepada Yth.

Bapak/Ibu Guru Pendidikan Agama Islam

Dengan hormat.

Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir studi saya di perguruan tinggi, maka

saya bermaksud mengadakan penelitian tentang Persepsi dan Upaya Guru PAI

dalam Implementasi Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013 mata

pelajaran PAI di sekolah Bapak/Ibu. Oleh karena itu, saya memohon keikhlasan

Bapak/Ibu Guru meluangkan waktunya untuk memberi kesempatan siswa dalam

mengisi angket ini sesuai dengan pengalaman di lapangan. Angket ini sama sekali

tidak ada kaitannya dengan penilaian tugas dan profesi Bapak/Ibu Guru. Atas

kesediaan Bapak/Ibu Guru saya ucapkan terima kasih.

Page 114: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

A. Informasi Umum

Nama : ………………………….

Kelas : ………………………….

No. Induk/Absen : ………………………….

Hari/Tanggal : ………………………….

*) Coret yang tidak perlu

B. Petunjuk Pengisian

Bacalah baik-baik setiap butir yang disediakan dan jawablah setiap

pertanyaan dengan memberikan tanda cek ( ) pada salah satu pilihan jawaban

yang tersedia untuk setiap pernyataan di bawah ini dengan keterangan sebagai

berikut: SL : Untuk jawaban Selalu SR : Untuk jawaban Sering KK : Untuk jawaban Kadang-Kadang TP : Untuk jawaban Tidak Pernah

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

SL SR KK TP

A. Langkah Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Pendidikan Agama

(Islam) dan Budi Pekerti

Mengamati (Observing) :

1. Dalam proses belajar mengajar guru memfasilitasi

peserta didik untuk melakukan pengamatan atau

observasi.

2. Guru membimbing peserta didik dalam observasi melalui

kegiatan melihat, mendengar dan membaca (tanpa atau

dengan alat).

3. Guru melatih peserta didik untuk memperhatikan hal

yang penting dari suatu objek atau materi.

4. Guru menyajikan media obyek secara nyata dalam

pembelajaran yang terkait dengan praktek.

5. Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik atas

hasil observasi.

6. Dalam pembelajaran metode observasi melatih peserta

didik dalam kesungguhan, ketelitian, dan mencari

informasi

Menanya (Questioning) :

7. Dalam kegiatan observasi guru memberi kesempatan

peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah

dilihat, dibaca, atau disimak.

8. Guru membimbing peserta didik dalam mengajukan

pertanyaan.

9. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

bertanya tentang pembelajaran baik yang belum dipahami

Page 115: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

maupun yang sudah dipahami oleh peserta didik.

10. Guru dan peserta didik mendiskusikan masalah-masalah

yang telah dipertanyakan.

11. Pada kurikulum 2013 ini peserta didik terlatih dalam

mengajukan pertanyaan.

Menalar (Associating) :

12. Guru melatih peserta didik untuk mandiri dalam

mengolah suatu informasi atau materi pembelajaran.

13. Guru melatih peserta didik secara individual maupun

berkelompok dalam memecahkan suatu masalah atau

menjawab pertanyaan sendiri yang sukar bagi dirinya.

14. Guru membimbing peserta didik dalam memahami

materi pembelajaran sehingga peserta didik dapat

menarik kesimpulan terhadap materi pembelajaran

tersebut.

15. Guru tidak banyak menggunakan metode ceramah.

16. Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang

sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum.

17. Guru memberi kegiatan peserta didik untuk menuliskan

atau menceritakan apa yang telah di pelajari.

18. Guru memberi kegiatan peserta didik untuk

menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau

media lainnya.

19. Guru memberi instruksi singkat tapi jelas disertai dengan

contoh-contoh baik dilakukan sendiri maupun dengan

cara simulasi.

20. Guru memberi nilai presentasi peserta didik di depan

kelas.

Mencoba (Experimenting):

21. Guru merumuskan tujuan eksperimen yang akan

dilaksanakan peserta didik.

22. Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang

dipergunakan dan memperhitungkan tempat dan waktu.

23. Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan

kegiatan eksperimen kepada peserta didik.

24. Guru membicarakan masalah yang akan dijadikan

eksperimen.

25. Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan

guru.

26. Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan

mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan

Page 116: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

secara klasikal.

Membentuk Jejaring (Networking):

27. Guru dan peserta didik saling berbagi informasi dalam

pembelajaran.

28. Guru berbagi tugas dan kewenangan dengan peserta

didik.

29. Guru sebagai mediator.

30. Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dan

keterampilan, berbagi informasi, serta mendengar atau

membahas sumbangan informasi dari peserta didik

lainnya.

31. Peserta didik menggunakan internet dalam mencari

informasi mengenai pembelajaran.

B. Kebijakan Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013:

Karakteristik pendekatan saintifik dalam

pembelajaran

32. Proses pembelajaran berpusat kepada siswa.

33. Dalam proses pembelajaran melibatkan keterampilan

proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau

prinsip.

34. Dalam proses belajar mengajar banyak melibatkan

proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang

perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir

tingkat tinggi siswa.

35. Pembelajaran terhindar dari verbalisme.

36. Guru menciptakan suasana awal pembelajaran yang

efektif. Sebagai contoh ketika memulai pembelajaran,

guru menyapa anak dengan nada bersemangat dan

gembira (mengucapkan salam), mengecek kehadiran para

siswa dan menanyakan ketidakhadiran siswa apabila ada

yang tidak hadir.

37. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan

kemampuan berpikir siswa

38. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan

motivasi mengajar guru.

C. Penunjang pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Sumber dan sarana pendidikan

Page 117: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

39. Buku pegangan siswa yang mengacu pada Kurikulum

2013 kurang mengarahkan siswa untuk memahami

kompetensi yang harus dikuasai.

40. Dalam pelaksanaan pendekatan saintifik Kurikulum 2013

bahan belajar yang utama bagi guru beragam seperti

buku, brosur, majalah, peta, bahkan lingkungan sekitar

yang dipilih sesuai dengan kompetensi yang hendak

dicapai.

41. Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 media yang

bervariasi (seperti komputer, laboratorium, OHP dan

lain-lain) kurang berpengaruh dalam menunjang

pencapaian kompetensi yang diharapkan.

42. Guru menginstruksikan siswa untuk membaca sumber

lain selain buku teks.

43. Guru memberikan aktivitas kepada siswa untuk

melakukan wawancara nara sumber.

D. Teknik penilaian dalam pembelajaran dengan

pendekatan saintifik pada kurikulum 2013

Penilaian Proses

44. Saat observasi guru menilai proses dan keterampilan

siswa bekerja kelompok maupun individu.

45. Guru menilai siswa saat diskusi.

46. Guru menilai siswa saat presentasi dengan menggunakan

lembar observasi kinerja.

Penilaian Produk

47. Guru menilai pemahaman, konsep dan prinsip dilakukan

dengan tes tertulis.

Penilaian Sikap

48. Saat observasi guru menilai sikap siswa bekerja

kelompok maupun individu.

49. Guru menilai sikap siswa saat diskusi.

50. Guru menilai sikap siswa saat presentasi dengan

menggunakan lembar observasi sikap.

Page 118: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

1 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 1612 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 1543 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 1 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 4 4 3 2 3 2 3 1 3 4 4 3 4 4 3 1444 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 1745 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 1696 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 1857 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 1 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 1558 3 3 3 3 2 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 2 2 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 3 2 2 2 2 1599 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 196

10 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 2 1 4 3 4 2 4 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 15411 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 3 1 4 3 1 3 3 3 4 4 1 4 3 4 4 2 3 3 2 3 4 3 4 2 2 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 157

12 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 17913 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 17614 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 17415 3 2 3 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 14116 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 16017 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 13518 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 2 3 4 4 3 2 4 3 4 2 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 17419 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 161

20 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 2 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 4 3 4 3 2 3 4 4 2 3 4 4 2 15721 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 17522 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 16823 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 2 3 4 4 1 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 17224 2 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 3 3 2 3 4 4 2 3 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 15225 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 18326 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 18327 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 1 4 2 2 3 4 2 3 3 2 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 16328 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 17629 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 1 3 4 2 3 2 2 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 17430 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 3 4 2 3 2 4 4 4 4 2 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 3 4 4 4 171

31 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 4 4 4 2 2 3 3 2 2 3 2 4 2 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 15632 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 15033 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 4 16234 2 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 4 4 2 4 4 2 3 2 4 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 15235 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 18336 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 17737 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 3 4 1 1 1 17638 2 2 3 2 2 3 4 3 3 4 3 2 4 3 2 4 1 3 3 2 3 2 1 3 4 4 4 3 4 2 2 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 1 4 4 4 2 4 4 3 15339 2 2 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 2 2 3 4 2 2 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 2 2 3 2 3 4 4 3 3 3 4 15440 2 4 3 2 2 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1 4 2 2 4 1 2 3 4 3 4 2 3 2 4 2 3 3 3 3 4 3 2 13641 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 14242 2 3 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 2 3 2 3 2 2 3 4 2 4 4 3 3 1 3 3 2 3 2 2 2 4 4 3 2 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 3 14943 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 2 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 1 4 2 4 4 4 2 4 1 4 1 4 2 1 4 4 4 1 15844 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 1 2 3 2 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 16745 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 1 4 2 3 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 3 4 2 4 1 4 4 4 3 4 4 4 17946 2 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 16347 2 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 2 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 4 16148 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 2 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3 2 1 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 2 3 2 4 2 4 4 3 3 4 4 4 15649 2 2 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 2 3 4 4 4 2 2 3 2 3 4 1 4 2 4 3 4 3 4 2 3 15850 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 4 3 3 3 4 2 2 3 2 2 4 2 2 4 4 2 2 4 2 2 4 2 2 4 3 2 4 2 4 4 3 4 4 4 4 15851 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 2 4 2 2 2 4 3 3 3 4 3 2 2 3 2 4 2 2 4 4 2 2 4 2 2 4 2 2 4 3 2 4 2 4 4 3 4 4 4 4 15252 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 15253 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 15454 2 2 3 2 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 2 1 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 2 3 4 3 3 2 3 1 4 2 3 3 4 2 3 3 3 15055 3 2 3 2 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 2 1 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 2 3 1 4 3 3 3 4 2 3 3 3 15256 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 17557 4 4 4 2 1 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 4 4 4 2 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 14458 2 3 2 2 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 15359 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 3 4 1 4 4 4 2 3 1 4 2 4 4 3 4 4 4 4 17360 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 2 2 2 3 2 4 3 3 4 4 4 1 2 4 4 2 2 3 1 4 4 3 4 2 1 2 2 3 4 4 4 4 4 4 15661 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 2 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 16762 2 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 2 4 2 2 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 1 4 2 4 4 4 2 4 4 4 16563 2 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 2 4 2 2 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 1 4 2 4 4 4 2 4 4 4 16564 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 1 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 15265 4 3 3 2 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 2 4 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 2 2 4 4 2 2 1 4 2 4 4 4 3 4 4 4 15866 2 3 3 2 2 3 4 2 2 4 4 3 4 3 4 3 2 4 2 3 3 2 4 3 3 2 4 3 2 4 4 3 1 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 3 2 3 4 4 4 14967 2 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 2 2 3 4 4 2 2 3 2 4 4 3 4 3 2 4 4 4 2 3 3 3 3 4 2 2 2 4 2 4 4 2 3 4 4 4 157

68 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 16569 2 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 2 3 4 4 3 2 4 2 4 4 3 4 3 4 4 2 4 2 2 3 4 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 2 3 3 4 16370 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 15771 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 16272 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 18473 3 3 4 2 1 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 17474 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 18875 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 18276 4 2 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 2 4 2 4 2 2 2 2 2 4 2 4 3 2 4 2 3 2 2 3 2 4 3 15677 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 1 3 2 4 3 2 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 17678 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 3 4 2 3 2 2 2 1 2 3 2 4 4 3 4 2 3 2 2 2 4 3 2 3 4 2 3 2 4 2 3 3 2 2 3 14579 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 1 2 2 4 4 1 2 2 4 3 3 3 2 4 4 4 3 2 2 3 3 4 3 4 2 4 3 4 14380 2 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 2 3 2 4 3 2 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 15581 2 2 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 4 2 4 4 4 4 4 2 1 1 2 2 4 4 4 1 2 2 4 3 3 3 2 4 4 3 2 2 3 3 4 3 4 2 4 3 4 14482 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 142

243 249 294 228 258 282 312 284 310 289 297 285 285 273 218 274 237 277 260 251 236 230 190 257 254 262 280 248 264 276 271 283 233 257 227 295 284 282 243 251 218 296 210 302 296 287 261 297 298 288 132820.373752 0.325194 0.420444 0.294793 0.519943 0.355063 0.242237 0.556826 0.357032 0.371278 0.272103 0.50558 0.312814 0.284887 0.273103 0.24137 0.278053 0.409642 0.418725 0.284445 0.380689 0.421467 0.30339 0.479442 0.287394 0.41364 0.329329 0.445818 0.340386 0.50071 0.389625 0.262031 0.47944 0.489465 0.414027 0.308368 0.470926 0.48916 0.237349 0.268971 0.285486 0.35144 0.253681 0.502429 0.477058 0.307607 0.502419 0.263173 0.357592 0.353166

0.504818 0.369166 0.369166 0.667269 0.620295 0.446853 0.18368 0.498645 0.222824 0.326558 0.336796 0.301867 0.400632 0.445799 0.573321 0.425173 0.617435 0.41087 0.538392 0.872779 0.602228 0.677507 0.73773 0.586721 0.657031 0.850346 0.591388 0.789521 0.568503 0.555857 0.634297 0.448208 0.67826 0.537338 0.748118 0.342216 0.424571 0.471545 0.702349 0.502409 0.968383 0.339657 0.693767 0.243902 0.339657 0.450617 0.496989 0.386179 0.407709 0.499849

0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217 0.217

VALID VALID VALID VALID VALID VALID DROP VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID

R- TABEL

VALIDITAS

No SoalNo.

No

Responden

X IPS 2

X IPS4

XI IPS 5

UJI VALIDITAS

PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 52 JAKARTA UTARA

JUMLAH

R- HITUNG

Page 119: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

Pedoman Wawancara

Pelaksanaan : Selasa, 4 Maret 2014

Waktu : Pukul 09.21

Nama : Moh. Dirsan, S.Ag

Tempat : Ruang guru SMA Negeri 52 Jakarta Utara

1. Apakah Bapak sudah mengikuti pelatihan atau seminar mengenai

kurikulum 2013?

2. Bagaimana persepsi Bapak terhadap pendekatan saintifik pada

kurikulum 2013?

3. Upaya apa saja yang Bapak lakukan dalam mengimplementasi

pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 ini?

4. Adakah faktor pendukung dalam mengimplementasikan

pendekatan saintifik dengan pembelajaran Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti ?

5. Adakah faktor penghambat pendekatan saintifik terhadap

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada

kurikulum 2013 ?

6. Adakah kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran?

7. Solusi apa yang Bapak berikan dalam menghadapi kesulitan

tersebut?

Page 120: PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24617/3/MAGHFIRAH... · PERSEPSI DAN UPAYA GURU PAI DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN

Hasil Wawancara

1. Ya, saya pernah mengikuti pelatihan tentang kurikulum 2013.

2. Menurut saya, pendekatan ilmiah pada kurikulum 2013 ini sangat baik

terutama untuk siswa karena memotivasi pembelajaran yang bermuara

pada keaktifan siswa tersebut.

3. Mensosialisasikan tentang pendekatan saintifik. Seperti menyiapkan media

yang mendukung pendekatan saintifik, mewujudnyatakan atau

mempraktekkannya. Contohnya: salah satu materi yang telah diajarkan

menghindari pergaulan zina dalam kegiatan belajar mengajar

menggunakan media (berupa internet, presentasi dan sebagainya).

4. Ya, salah satu faktor pendukung yaitu sarana dan prasarana yang lengkap.

5. Faktor penghambatnya yaitu, saat menyajikan materi yang kaitannya

dengan keyakinan seperti materi pembelajaran Iman Kepada yang Ghaib,

Malaikat, dan Hari Akhir, siksa kubur dan ada beberapa materi Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti. Dalam menyampaikan pembelajaran pada

proses KBM ini lebih kepada keyakinan bukan logika, sehingga harus

memilih media, atau sarana dan prasana yang tepat.

6. Ya, tentunya ada kesulitan. Dalam pendekatan saintifik ini, seperti yang

kita ketahui langkah-langkah pendekatan saintifik (mengamati, menanya,

mencoba, mengolah, menyajikan dan menyimpulkan) ini secara penilaian

bisa menilai secara langsung dan tidak langsung. Contohnya: ketika

menyajikan materi dengan gambar/video, presentasi, dsbnya. Namun,

kembali lagi kepada materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti khususnya, karena pembelajaran ini bersifat kepada

keyakinan bukan logika.

7. Solusi yang dapat saya berikan adalah dengan memberi keyakinan kepada

siswa terhadap materi pembelajaran. Materi pembelajaran tidak bicara

logika tetapi keyakinan.