Persentasi Tekanan Intrakranial

22
OLEH : ANDRY SARTIKA, S.KEP, NERS

Transcript of Persentasi Tekanan Intrakranial

OLEH : ANDRY SARTIKA, S.KEP, NERS

PENGERTIAN

• Adalah tekanan yang diakibatkan cairan

cerebrospinal dalam ventrikel otak. Dalam keadaan

normal Penekanan tekanan intrakarnial harus < 15

mmHg, Beberapa pakar menganggap nilai normal

TIK antara 5 – 15 mmHg. Meninggikan letak kepala

atau berdiri akan menurunkan Penekanan TIK,

sedangkan batuk, bersin, atau mengeden (manuver

Vaisava) akan meningkatkan TIK.

• TIK Ringan : 15 – 25 mmHg, Sedang : 25-40 mmHg,

Berat : > 40 mmHg

ANATOMI FISIOLOGI

• Ruang intrakranial adalah suatu ruangan kaku yang

terisi penuh sesuai dengan kapasitasnya dengan

unsur yang tidak dapat ditekan: CSS (± 75 ml) 8%,

dan darah (± 75 ml)12%, otak (1400 g) 8%.

ETIOLOGI

• Penekanan intrakarnial secara umum dapat disebabkan

oleh 4 faktor, yaitu :

a. Peningkatan Cerebral Blood Volume.

b. Obstruksi aliran CSS.

c. Edema serebri.

d. Efek massa.

Penyebab yang lainnya adalah :

a. Neurisma pecah dan

pendarahan subarachnoid

b. Tumor otak

c. Pendarahan otak hipertensi

d. Pendarahan

e. Cedera kepala parah

Lanjutan

TANDA DAN GEJALA SPESIFIK TIK

Awal

Penurunan derajat kesadaran(mis : delirium, gelisah, letargi/lemas)

Disfungsi pupil

Kelemahan motorik

Defisit sensorik

Paresis nervus kranial

Kadang-kadang disertai nyeri kepala

Kadang-kadang disertai bangkitan / kejang

Lanjutan

Lanjut

Lebih memburuknya derajat kesadaran

(Mis : Stupor, Soporokomatus, Koma)

Bisa disertai muntah

Nyeri kepala

Pemburukan tanda vital

Pola pernafasan ireguler

Gangguan reflek batang otak(Mis : Gangguan Refleks Kornea, Refleks Muntah)

Metode Monitoring TIK

• Peralatan Ini Meliputi Kateter Intraventrikuler,Subarachnoid Bolt, Epidural Systems Dan PeralatanFiberoptic Intraparenchymal

CARA PEMERIKSAAN NEUROLOGIK.

• Pemburukan Derajat Kesadaran

Penderita menjadi disorientasi, mula

– mula terhadap waktu, tempat, dan

tidak mengenali seseorang, Dengan

semakin meningginya TIK, derajat

kesadaran semakin rendah, hingga

akhirnya komplikasi.

• Disfungsi Pupil

Akibat peninggian TIK Tidak hanya

ukuran pupil yang berubah, tetapi

dapat juga bentuk dan reaksi terhadap

cahaya. Pada tahap awal ukuran pupil

menjadi berdiameter 3,5 mm atau

disebut sebagai ukuran tengah. Lalu

makin melebar (dilatasi) secara

bertahap. Bentuknya dapat berubah

menjadi melonjong dan reaksi

terhadap cahaya menjadi lamban.

Lanjutan

• Abnormalitas Visual

Devisit visual dapat terjadi

sejak gejala masih awal.

Gangguan tersebut dapat

berupa : ketajaman visus,

kabur dan diplopia.

Sehingga pasien melihat

dobel pada posisi tertentu.

Lanjutan

Nyeri Kepala

• Secara umum, nyeri kepala

sebenarnya tidak terlalu sering

terjadi. nyeri kepala terjadi akibat

pereganggan struktur intrakranial

yang peka nyeri. Nyeri terjadi

akibat penekanan langsung

akibat pelebaran pembuluh

darah saat kompensasi.

Lanjutan

Muntah

• Muntah yang dapat

didahului oleh mual /

dispepsia dan juga

bisa tidak.

Lanjutan

Perubahan Tekanan Darah Dan Denyut Nadi

• Pada tahap awal tekanan darah dan

denyut nadi relatif stabil dan pada tahap

selanjutnya karena penekanan ke batang

otak terjadi perubahan tekanan darah.

Menurunnya denyut nadi terjadi sebagai

upaya jantung untuk memompa akan

ireguler, cepat, “ halus “ dan akhirnya

menghilang.

Lanjutan

Perubahan Pola Pernafasan

• Perubahan pola pernafasan

merupakan pencerminan sampai

tingkat mana TIK. Bila terjadi PTIK

akut sering terjadi Oedema Pulmoner

Akut tanpa Distress Syndrome

(ARDS)

Lanjutan

Perubahan Suhu Badan

• Biasanya berhubungan dengan disfungsi

hipothalamus. Pada fase kompensasi,

suhu badan mungkin masih dalam batas

normal. Pada fase dekompensasi akan

terjadi peningkatan suhu badan sangat

cepat dan sangat tinggi.

Lanjutan

Papiludema (Pembengkakan Saraf Optikus)

• Papiludema dapat terjadi akibat PTIK,

atau memang sudah ada sejak awal.

Papiloedema akibat PTIK tak akan terjadi

seandainya belum menjadi tingkat yang

sangat tinggi. Tetapi perlu diingat bahwa

tidak adanya papiloedema bukan berarti

tidak ada PTIK.

Lanjutan

KOMPLIKASI

1. Herniasi Batang Otak diakibatkan dari

peningkatan TIK yang berlebihan, yaitu bila

tekanan bertambah di dalam ruang cranial dan

penekanan jaringan otak kearah batang otak.

2. Sindrom ketidak tepatan hormone antidiuretik

(SIADH) : akibat dari peningkatan sekresi hormone

antidiuretik. Pasien mengalami volume berlebihan

dan menurunnya jumlah urin yang keluar.

3. Fleksi, ekstensi atau rotasi leher akan

meningkatkan TIK.

PEMERIKSAAN DIGNOSTIK

a. Angiografi Serebral.

b. X-RAY Tengkorak.

c. CT Scan atau MRI.

d. Ekoensefalogram.

DAFTAR PUSTAKA

– Suarez J I, Eccer M, Cerebral Oedem and Intracranial Dynamics : Monitoring and management of intracranial pressure, In :

Critical Care Neurology and Neurosurgery, ed. Suarez J I, New Jersey : 2004, 100-47

– Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ, Neurophysiology & Anesthesia, in Clinical Anesthesiologi. 4th ed. USA : 2006 ,

– Anne J. Moore, David W. Newell. Neuroanesthesia and Neurosurgical Intensive Care, In : Neurosurgery Principles and

Practise. London : Springer 2005. p 104 – 71.

– Harahap S, Barbiturates and Neuromuscular Blocking Agent ; Still Valueble to Treat Intracranial Hypertension, In : Proceeding

Book 9th National Congress of Indonesian Society of Anesthesiology, ed. Nasution A H, Solihat Y, USU Press Medan : 2010,

57-46

– Seubert C N, Mahla M E, Neurologic Monitoring, In : Miller’s Anesthesia Seventh Edition, ed. Ronald D M, Elsevier : 2010,

– Drummond J C, Patel P M, Neurosurgical Anesthesia, In : Miller’s Anesthesia Seventh Edition, ed. Ronald D M, Elsevier :

2010,

– Drummond J C, Patel P M, Cerebral Physiology and the Effects of Anesthetic Drugs, In : Miller’s Anesthesia, 7th Edition, ed.

Ronald D M, Elsevier : 2010,

– Kincaid MS, Lam AM, General Considerations : Neurophysiologic Monitoring, In : Handbook of Neuroanesthesia, 4th Edition,

ed. Newdield P, Cotrell J E, Lippincott Williams & Wilkins : 2007, P 57-37

– Attaallah AF, Kofke WA, SECTION C: Monitoring Considerations for Trauma and Critical Care ; Neurological Monitoring, In :

Trauma Critical Care, Volume 2, ed. Wilsson CW, Grande MC, Hoyt DB, Informa Healt care, New York : 2007, 204-125

– Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ, Anesthesia for Neurosurgery, in Clinical Anesthesiologi. 4th ed. USA : 2006 ,

– Kalmar AF, De Ley G, Broecker VD, Aken V, Struys MM, Influence Of An Increased Intracranial Pressure On Cerebral And

Systemic Haemodynamics During Endoscopic Neurosurgery: an animal model, British Journal of Anaesthesia 102 (3): 361–8

(2009)

– Steiner LA, Andrews PJ. Monitoring the injured brain: ICP and CBF. British Journal of Anaesthesia 97 (1): 26–38 (2006)

– http://loyeva.blogspot.com/2013/03/tekanan-intrakranial.html

TERIMA KASIH