persentasi jembatan

42
Pembebanan Jembatan Berdasark Bridge Management System (BM

description

free to play

Transcript of persentasi jembatan

Pembebanan Jembatan Berdasarkan

Bridge Management System (BMS)

DISUSUN OLEH :

• Daniel Julio L 115060100111025

• Dina Ayu Cahyani 125060100111003

• Rizhal Adi Rahmawan 125060100111011

• Gina Nabila Andriani 125060100111021

• Filyan Fery A 125060100111024

• Dwi Prasetyo A W 125060101111011

• Ryan Cakra Pamungkas 125060107111007

• Anisa Oktavia A 125060107111029

• Secara umum jembatan adalah salah satu prasarana yang dapat memudahkan orang banyak dalam melakukan perjalanan yang medan jalanya sulit untuk dilalui

• Agar perjalanan aman dan nyaman,terdapat tahapan untuk memperoleh kriteria penilaian beban jembatan baru dan lama. Penilaian tersebut digunakan untuk menentukan beban maksimum yang aman serta dapat dipikul oleh jembatan

• Lalu apa bagaimana cara memperoleh kriteria penilaian beban jembatan ???

PENILAIAN BEBAN

• Penilaian beban adalah ukuran kapasitas daya pikul jembatan untuk beban-beban standar.

• Pada umumnya, diperhitungkan dua penilaian beban untuk tiap jembatan.

Satu untuk bangunan atas dan sistem pendukung lantai (Q°S), yang lain

untuk lantai (Q°D).

• Ada penilaian beban ketiga yang mungkin diperlukan untuk bangunan bawah apabila terdapat kelemahan pada bagian jembatan tersebut.

• Penilaian beban bangunan atas digunakan untuk menentukan pengaruh kendaraan-kendaraan berat pada bangunan atas. Penilaian Beban Nominal ditentukan untuk kasus-kasus yang berlainan sebagai berikut:

• Jembatan baru dengan rencana sesuai tata cara ini

• Jembatan baru dan lama dengan rencana sesuai spesifikasi Pembebanan Bina Marga 1970.

• Jembatan baru dan lama dengan rencana sesuai tata cara lain yang tidak tercakup dalam (a) atau (b) diatas

• Jembatan lama dengan beban rencana yang diketahui.

FAKTOR BEBAN EKUIVALEN

• Faktor beban ekuivalen untuk suatu kendaraan berat adalah ukuran pengaruh beban tersebut, yang dibandingkan dengan pengaruh beban-beban standar.

• Faktor beban ekivalen tergantung pada panjang bentang dan lebar jalan dari jembatan.

TABEL FAKTOR BEBAN EKUIVALEN

PERHITUNGAN FAKTOR KEAMANAN PADA JEMBATAN

• Untuk menghitung faktor keamanan pada jembatan ada beberapa kriterianya

• Untuk Beban lalu lintas biasa

• Untuk beban lalu lintas luar biasa

• Beban lalu lintas biasa adalah beban kendaraan yang digunakan untuk mewakili kendaraan-kendaraan terberat yang biasanya menggunakan suatu jaringan jalan.

• Bila tidak ada ketentuan lain, maka beban lalu lintas biasa dianggap sama dengan beban standar.

• Beban lalu lintas luar biasa adalah suatu kendaraan berat yang melebihi berat dan dimensi yang diizinkan.

FAKTOR KEAMANAN UNTUK BEBAN LALU LINTAS BIASA

FAKTOR KEAMANAN UNTUK BEBAN LALU LINTAS LUAR BIASA

PERSYARATAN NILAI

• Untuk menghitung dari itu semua pasti membutuhkan suatu nilai

• Seluruh penilaian beban dilaksanakan atau diawasai secara langsung oleh ahli teknik perencaan yang telah memiliki kualifikasi dan pengalaman yang disyaratkan

PERHITUNGAN PENILAIAN BEBAN JEMBATAN

• Penilaian beban akhir untuk jembatan diperhitungkan dari penilaian-penilaian beban nominal sebagai berikut:

• Dimana

Penilaian Beban Nominal Untuk Struktur Bawah Jembatan

• Pondasi jembatan dianggap sebagai bagian dari sebagai bangunan bawah jembatan yang dinilai berdasarkan beban aksial yang bekerja.

• Jika tidak ada asumsi lain dari perencana, maka penilaian beban nominal bangunan bawah jembatan boleh dianggap sama dengan beban nominal bangunan atas jembatan.

Penilaian Beban Nominal Untuk Struktur Atas Jembatan

• Bangunan atas jembatan dan konstruksi pendukung lantai harus dianalisa terhadap sebagai pengaruh dalam penilaian beban standart. Bila tidak terdapat permintaan untuk penilaian lebih mendalam, maka jembatan dapat direncanakan dengan beberapa aturan.

Penilaian Beban Jembatan Nominal untuk Lantai Jembatan

• Lantai jembatan dianalisa terhadap pengaruh beban truk “T”. Beban harus diberikan bersama dengan fraksi beban dinamik (impact).

• Lantai beton jembatan dengan rencana sesuai tata cara ini akan mempunyai Penilaian Beban Nominal sebesar 100%. Lantai beton jembatan dengan rencana sesuai Spesifikasi Pembebanan Bina Marga 1970, akan mempunyai Penilaian Beban Nominal sebesar 80%.

Faktor Beban Ekuivalen Untuk Beban Kendaraan

Panjang Dasar Ekuivalen Untuk Rangkaian Beban Gandar

• Dapat dirumuskan dengan

• Dengan :

• PI = Beban pada gandar no i ( kN )

• Xo = Jarak antara titik berat rangkaian gandar dan gandar terdekat ( m )

• = min dengan XG adalah posisi titik berat rangkaian

• XI = Jarak antara gandar no i dan gandar yang terdekat terhadap titik berat rangkaian

gandar (m)

• WG = Berat total rangkaian gandar = Σ PI (kN)

• Nt = Jumlah total gandar dalam rangkaian

• bt = Jarak antara gandar pertama dan terakhir dalam rangkaian (m)

PERHITUNGAN KAPASITAS BEBAN JEMBATAN

• Penilaian beban dilaksanakan dengan menggunakan metode keadaan batas-limit, sehingga penting digunakan faktor-faktor reduksi kekuatan yang sesuai.

BESARAN BEBAN

• Bahan-bahan yan digunakan dalam suatu jembatan, serta kekuatan-kekuatannya, harus dinyatakan secara tepat.

• Cara terbaik untuk penentuan besaran bahan dalam penilaian beban adalah pengujian bahan aktual yang digunakan dalam elemen kritikal.

• Terdapat beberapa cara yang tidak merusak, tetapi cara yang paling teliti adalah pengambilan sample dari jembatan untuk pengujian.

BESARAN BEBAN

• JEMBATAN BETON: Komponen beton tidak dapat langsung diperkirakan tanpa penggunaan peralatan khusus dan atau pengujian dengan cara merusak

• Hasil kekuatan yang diperoleh dari metoda kecepatan rambat ultrasonic atau kekerasan permukaan, harus digunakan dalam kombinasi dengan hasil kekuatan dari pengujian bor inti

• Bor inti harus diambil pada elemen kritikal. Kuat tekanbeton yang diturunkan berdasarkan bor inti harus ikut memperhitungkan dimensi bor inti tersebut.

BESARAN BEBAN

• JEMBATAN BAJA: Kekuatan baja yang berhubungan dengan titik leleh, sebagian tergantung pada ketebalan bahan, dengan elemen yang lebih tipis dan mempunyai titik leleh lebih tinggi.

• Dengan demikian, baja dalam badan gelagar yang digiling,mempunyai titik leleh lebih tinggi dibanding flens

• Dalam standar praktek diambil dari elemen tertipis dalam suatu komponen, yang menghasilkan titik leleh benda uji yang umumnya diatas titik leleh minimum.

BESARAN BEBAN

• JEMBATAN KOMPOSIT: Banyak jembatan gelagar baja dengan lantai beton bertulang, memperlihatkan perilaku komposit

• Perilaku ini tidak dapat digunakan pada tingkat beban tinggi, karena resiko slip tiba-tiba, mengingat ikatan lantai berkurang.

• Suatu lantai jembatan hanya boleh diperlakukan sebagai komposit, bila terdapat bukti positif dari hubungan-hubungan geser antara lantai dan gelagar-gelagar.

BESARAN BEBAN

• JEMBATAN KAYU: Kekuatan karakteristik kayu utuh tergantung pada jenis kayu.

• Kecuali bila jenis-jenis kayu yang digunakan pada suatu jembatan tertentu dapat positip ditentukan, kekuatan komponen jembatan harus berdasarkan berat jenis kering oven dari benda contoh aktual.

BESARAN BEBAN

• BERAT SENDIRI DAN BEBAN TAMBAHAN: Untuk beberapa jembatan mungkin akan lebih praktis untuk mengukur berat mati jembatan secara langsung dengan mendongkrak bangunan atas.

EVALUASI KONDISI JEMBATAN

• Petunjuk untuk prosedur pemeriksaan dan jangka waktu antara pemeriksaan untuk jembatan jembatan

• juga memperinci kerusakan tipikal jembatan dalam berbagai kelas berat dan memberi pertimbangan dalam memilih cara pemeliharaan

FAKTOR KONDISI BANGUNAN BAWAH

• Bentuk keruntuhan paling umum pada bangunan bawah adalah penggerusan pondasi dan penurunan akibat erosi dan gerusan

• Kecuali bila jenis kerusakan tersebut nyata, umumnya dapat dianggap bahwa bangunan bawah adalah paling sedikit sekuat bangunan atas untuk daya pikul beban lalu lintas

• Bila diperkirakan telah terjadi perlemahan bangunan bawah, maka harus diadakan pemeriksaan khusus untuk menentukan kekuatan sisa bangunan bawah.

FAKTOR KONDISI BANGUNAN ATAS

Kondisi dan Hubungan antara Tanda Faktor Kondisi

Secara teoritis, Faktor Kondisi bangunan atas seharusnya tergantung pada panjang bentang, karena variasi dengan bentang perbandingan pengaruh bebantetap terhadap ketahanan runtuh total (lihat Kp„ dalamLampiran CA)

• Kondisi batas runtuh ultimate adalah sebagai berikut:

dapat dilihat bahwa Faktor kondisi tergantung pada parameter dalam kurung dimana Kpu bervariasi. Mudahnya, suatu nilai tetap untuk faktor kondisi telah dipilih untuk setiap tanda kondisi untuk semua paniang bentang. Perkiraan dalam melakukan ini terhapus oleh kurang ketelitian dalam pendekatan kondisi jembatan.panjang bentang.

FAKTOR KONDISI LANTAI

Table 5. Faktor kondisi bangunan atas Table 6. Faktor kondisi lantai FXD

PERCOBAAN PEMBEBANAN SKALA PENUH

• Percobaan pembebanan skala penuh pada jembatanjembatan di Canada, menunjukan bahwasebagian besar dari jembatan-jembatan mempunyai kekuatan jauh diatas prediksi teori konvensional.

• Bagaimanapun, beban percobaan yang melebihi kapasitas jembatan akan menyebabkan perlemahan dan kerusakan tetap pada jembatan, yang tanpa ini mungkin utuh dan baik.

• Percobaan pembebanan adalah pekerjaan khusus dengan risiko, yang memerlukan teknisi dengan pengalaman dan keahlian terbukti.

PERCOBAAN PEMBEBANAN SKALA PENUH

• PERCOBAAN PEMBEBANAN STATIK: Percobaan pembebanan statik umumnya terdiri dari suatu pengujian yang menetapkan suatu batas bawah pada kekuatan jembatan.

• PERCOBAAN PEMBEBANAN DINAMIS: Data yang paling berarti untuk percobaan dinamik pada jembatan, diperoleh dengan merekam respon terpilih pada suatu jangka waktu panjang akibat aksi lalu lintas biasa dan berat.

• PERCOBAAN PEMBEBANAN LANTAI: Lantai lebih mudah diuji terhadap beban percobaan dibanding bangunan atas, karena besarnya pembebanan yang diperlukan adalah lebih sedikit. Cara yang dianjurkan adalah penggunaan trailer gandar tunggal dengan beban blok beton yang dapat dipindahkan. Trailer tersebut dapat diikat atau ditarik melalui lantai,dan pembebanan dapat ditingkatkan bertahap sampai mencapai suatu batas lendutan.

TANDA PEMBATASAN BEBAN JEMBATAN

Cara Pemberian Tanda

• Dua jenis pembatas beban harus dipertimbangkan, dengan :

• Untuk jembatan bentang pendek ( S ≤ 7m ) dan untuk jembatan lebih panjang dimana pengaruh local dalam lantai atas menentukan, maka harus ada tanda pembatasan yang menunjukkan beban gandar maksimum yang dapat dipikul.

• Untuk jembatan lain, tanda pembatasan menunjukkan pada berat total kendaraan.

PERHITUNGAN PEMBATASAN BEBAN

• Bebanmaksimum yang diizinkanpadasuatujembatanrusak, WP, adalah :

• WP = KP WN

• Dimana :

• KP = koefisienpembatasanbebansesuaigambar 11 untuknilai factor

keamanan

• WN = bebanbiasaekuivalen (kN)

• FLN = factor bebanekuivalenuntuklalulintasbiasa yang

digunakanuntukmenghitung factor keamananjembatan ( standar FLN =100 )

PEMBATASAN KECEPATAN

• Pembatasan kecepatan dipertimbangkan dalam kombinasi pembatasan beban, untuk mengurangi pengaruh kejut dari kendaraan – kendaraan berat dan tidak boleh digunakan untuk menaikkan penilaian beban jembatan bila pembatasan kecepatan tidak dapat dijamin.

SEKIAN.