Pers Mahasiswa Scientiarumscientiarum.com/wp-content/uploads/2017/04/statuta-2000... · Web...

74
DEWAN PENGURUS YAYASAN PERGURUAN TINGGI SATYA WACANA (BOARD OF TRUTEES SATYA WACANA CHRISTIAN UNIVERSITY) JL.Diponegoro 60, telp.(0298)- 311880 (hunting) ,Fax.(0298)- 321433 Salatiga 50711 _ Indonesia KEPUTUSAN BADAN PELAKSANA HARIAN YAYASAN PERGURUAN TINGGI KRISTEN SATYA WACANA untuk UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Nomor : 102/SK/BPH-UKSW/XI/2000 tentang STATUTA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA BADAN PELAKSANA HARIAN YAYASAN PERGURUAN TINGGI KRISTEN SATYA WACANA untuk UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA (BPH-UKSW) Menimbang : a. bahwa, Statuta Universitas Kristen Satya wacana tertanggal 20 Juni 1996 perlu disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi; b. bahwa, Statuta Universitas Kristen Satya Wacana yang telah disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 1999 perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan; 1

Transcript of Pers Mahasiswa Scientiarumscientiarum.com/wp-content/uploads/2017/04/statuta-2000... · Web...

DEWAN PENGURUS

YAYASAN PERGURUAN TINGGI SATYA WACANA

(BOARD OF TRUTEES SATYA WACANA CHRISTIAN UNIVERSITY)

JL.Diponegoro 60, telp.(0298)- 311880 (hunting),Fax.(0298)- 321433

Salatiga 50711 _ Indonesia

KEPUTUSAN

BADAN PELAKSANA HARIAN YAYASAN PERGURUAN TINGGI KRISTEN SATYA WACANA

untuk UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Nomor : 102/SK/BPH-UKSW/XI/2000

tentang

STATUTA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

BADAN PELAKSANA HARIAN YAYASAN PERGURUAN TINGGI KRISTEN SATYA WACANA

untuk UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA (BPH-UKSW)

Menimbang : a. bahwa, Statuta Universitas Kristen Satya wacana tertanggal 20 Juni 1996 perlu disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;

b. bahwa, Statuta Universitas Kristen Satya Wacana yang telah disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 1999 perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan;

Mengingat : 1.UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional ;

2. PP Nomor 60 Tahun1999 tentang Pendidikan Tinggi ;

3. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 0339/4/1994 tentang Ketentuan Pokok Penyelenggarakan Perguruan Tinggi Swasta;

4 AD dan ART Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana Tahun 2000.

5 Ketentuan Managemen BPH Universitas

Memperhatikan:a.Hasil Rapat Senat Universitas tanggal 27 Januari 2000.

b. Nota Dinas Rektor tanggal 7 Nopember 2000.

c. Putusan Rapat BPH-YPTK Satya wacana untuk Universitas Kristen Satya Wacana dan Pimpinan UKSW tanggal 15 Nopember 2000

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN : Statuta Universitas Kristen Satya Wacana

MUKADIMAH

Kehadiran Universitas Kristen Satya Wacana, yang seterusnya disebut Universitas, sejak tahun 1956 telah menunjukan ketetapan hati Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana sebagai Badan Penyelenggara, yang seterusnya disebut Yayasan, untuk:

Pertama, terus menerjemahkan kesaksian Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam pelayanan jenis dan jenjang pendidikan tinggi yang seperti diinginkan oleh beberapa cendekiawan Kristen yang memperkarsai pendiriannya melalui Gereja-Gereja.

Kedua, terus membantu Pemerintah Indoneia dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan hak yang sama kepada semua orang yang memenuhi syarat untuk menikmati pendidikan

Akademik dan pendidikan professional agar dapat mengembangkan dirinya sebagai manusia yang mandiri dalam masyarakat.

Statuta Universitas ini memuat prinsip-prinsip dasar pengelolaan dan penyelenggaraan Universitas sebagai lembaga Pendidikan Tinggi yang berusaha mengembangkan tujuan-tujuan tersebut diatas. Pada hakikatnya prinsip-prinsip tersebut merupakan sumber hukum bagi peraturan akademik dan tatacara operasionalnya serta peraturan-peraturan lain bagi perencanaan, pelaksanaan, pengembangan, dan pengendalian pendidikan akademik, pendidikan professional serta program penunjanganya.

Pengaturan lebih rinci dari prinsip-prinsip dasar dalam batang tubuh Statuta ini diserahkan kepada Badan/Pejabat yang berwenang seperti disebutkan dalam ketentuan-ketentuan tentang hal-hal yang perlu diatur lebih lanjut.

Atas dasar Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Undang-undang Republik Indonesia no.2 tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana serta Ketentuan Manajemen BPH-Universitas maka disusunlah Statuta Universitas Kristen Satya Wacana

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

BATAS DAN PENGERTIAN

Dalam Statuta ini yang dimaksud dengan:

1. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan yang Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2. Statuta adalah:

a. dasar yang dipakai sebagai acuan dalam perencanaan pengembangan program dan penyelenggaraan kegiatan sesuai Visi dan Misi Universitas.

b. sebagai penjabaran ciri khusus Universitas dan sebagai dasar yang dipakai untuk rujukan

perumusan dan pengembangan peraturan akademik dan prosedur operasionalnya yang berlaku

di Universitas.

3. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam bentuk Universitas.

4. Universitas adalah Universitas Kristen Satya Wacana di singkat UKSW.

5. Visi Universitas adalah citra diri masa depan yang dicita-citakan oleh Universitas, yang sedemikian menggugah sehingga mengerahkan kemahiran, talenta dan sumber daya lainya demi mewujudkan citra diri itu.

6. Misi Universitas adalah kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Universitas ,semi mewujudkan Visi.

7. Jenis Pendidikan Tinggi adalah macam-macam pendidikan yang diselenggarakan oleh Universitas

Yang terdiri atas pendidikan akademik dan pendidikan professional.

8. Jenjang Pendidikan Tinggi adalah tingkat pendidikan yang diselenggarakan oleh Universitas yang terdiri dari

Program Akta Kependidikan dan Non Kependidikan. Progaram pendidikan Profesioanl , ProgramSarjana dan Program Pascasarjana

9. Jalur Pendidikan Tinggi adalah penyelenggaraan pendidikan dalam kampus Universitas dan di luar kampus Universitas.

10. Kurikulum Pendidikan Tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di pendidikan tinggi.

11. Pendidikan Akademik adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan dsn pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan atau kesenian yang diselenggarakan oleh Universitas.

12. Pendidikan Profesional adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu yang diselenggarakan oleh Profesional.

13. Pimpinan Universitas adalah badan pengambil keputusan tertingi dalam pengelolaan dan Penyelenggaraan pendidikan di Universitas yang terdiri atas Rektor dan Para Pembantu Rektor.

14. Rektor adalah unsur pimpinan Universitas tertinggi dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan tinggi Universitas.

15. Senat Univesitas adalah badan normatif dan perwakilan tertinggi pada Universitas.

16. Fakultas adalah satuan pelaksana akademik yang mengkoordinasikan dan atau melaksanakan pendidikan akademik dan atau pendidikan Profesional dalam satu atau seperangkat cabang ilmu pengetahuan , teknologi dan atau kesenian.

17. Pimpinan Fakultas adalah seperangkat pengambil keputusan tertinggi dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi Fakultas , yang terdiri atas Dekan dan Para Pembantu Dekan

18. Senat Fakultas adalah badan normative yang merupakan perwakilan tertinggi aras Fakultas.

19. Program Studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik atau pendidikan professional yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum.

20. Civitas Akademika adalah satuan yang terdiri atas dosen dan mahasiswa Universitas.

21. Pegawai Dosen adalah tenaga kependidikan Universitas yang khusus diangkat dengan tugas utama melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi.

22. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di Universitas .

23. Lembaga Kemahasiswaan adalah wahana satu-satunya bagi mahasiswa dalam berperan serta mewujudkan Visi dan Misi Universitas.

24. Pegawai Bukan Dosen adalah tenaga pegawai intern yang bersifat fungsional sebagai wahana penyalur satu-satunya aspirasi Pegawai Bukan Dosen Universitas

25. Dewan Pegawai adalah organisasi intern yang bersifat fungsional sebagai wahana penyalur satu-satunya aspirasi Pegawai Bukan Dosen Universitas.

26. Alumni adalah tamatan dari semua jenis, jenjang maupun jalur pendidikan di Universitas yang mengorganisasi dirinya dalam satu-satunya wahana yang dikenal sebagai Ikatan Alumni Satya Wacana, disingkat IKASATYA.

27. Kebebasan Akademik adalah kebebasan yang dimiliki oleh setiap anggota Civitas Akademika Universitas untuk secara bertanggungjawab dan mandiri melaksanakan kegiatan akademik yang terkait dengan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan teknologi dan atau kesenian.

28. Kebebasan Mimbar Akademik adalah bagian dari kebebasan akademik yang memungkinkan Pegawai Dosen menyampaikan pikiran dan pendapat di Universitas sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan.

29. Otonomi keilmuan adalah hak keilmuan yang berpedoman pada norma dan kaidah keillmuan yang harus ditaati oleh Sivitas Akademika.

30. Otonomi Pengelolaan adalah hak Universitas untuk secara mandiri menyelenggarakan pendidikan tinggi dan penelitian ilmiah dalam batas-batas ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

31. Tri Darma Perguruan tinggi adalah kegiatan universitas yang meliputi kegiatan pendidikan dan pengajaran tinggi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

32. Dewan Penyantun adalah badan yang ikut mengasuh dan membantu memecahkan permasalahan Universitas dan membina hubungan baik dengan pemerintah dan masyarakat.

33. Menteri adalah Menteri Pendidikan Nasional , yang bertanggung jawab di bidang pendidikan nasional.

34. Badan Penyelenggara (BP) adalah badan yang mendirikan dan menyelenggarrakan Universitas yaitu Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana di singkat YPTKSW.

35. Badan Pelaksana Harian (BPH) Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana untuk Universitas adalah badan yang dibentuk oleh BP Universitas untuk pelaksanaan langsung tugas BP Universitas sehari-hari dalam menyelenggarakan Universitas disingkat BPH Universitas.

BAB II

JATI DIRI

Pasal 2

NAMA DAN TEMPAT

1. Nama Perguruqan Tinggi adalah Universitas Kristen Satya Wacana, disingkat UKSW.

2. Sejak awal pendirianya hingga sekarang Universitas Berkedudukan di Kota Salatiga, Propinsi Jawa Tengah.

Pasal 3

SEJARAH UNIVERSITAS

Universitas Kristen Satya Wacana dapat mewujudkan citra dirinya seperti sekarang ini melalui tahap-tahap perkembangan kelembagaan yang dalam garis besarnya sebagai berikut : diujung tahun 1954. Ds. Basoeki Probowinoto dan Ds Tan Ik Hay serta beberapa orang sebagai pendidik Kristen menggagas berdirinya suatu Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen. Pada tanggal 3 Februari 1956 dengan akta Notaris Tan A sioe no. 21 di Semarang dibentuk Yayasan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia(YPTPGKI) dengan ketua S.M.A Pasariboe yang kemudian mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia yang di resmikan pada tanggall 30 November 1956 di Hotel Kalitaman Salatiga dengan O. Notohamidjojo sebagai Dekan pertama. Tanggal 30 November kemudian dijadikan sebagai hari Jadi (Dies Natalis) Universitas.

Sesuai dengan kebijakan pemerintah pada masa itu maka pada tanggal 17 Juli 1959 diputuskan oleh Dewan Pengurus Yayasan Perguruan untuk mengubah Perguruan Tinggi Guru Kristen Indonesia (PTPG_KI) menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen Indonesia(FKIP-KI).

Mengingat bahwa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) seharusnya merupakan bagian dari sebuah Universitas , maka Dewan Pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia memutuskan untuk menyelenggarakan sebuah Universitas Kristen yang pendirianya di umumkan secara resmi pada tanggal 5 Desember 1959 Universitas ini kemudian bernama Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).

Sejak 1 Oktober 1960 Universitas ini mempunyai tiga fakultas yaitu: Fakultas Ilmu Keguruan dan IlmunPendidikan (FKIP) , Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Ekonomi(FE).

Dalam tahun 1964, Fakultas ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan berubah menjadi Institut Keguruan dan Ilmu pendidikan (IKIP) . Berdasarkan SK Mendikbud No.082/0/1977 tanggal 29 Maret 1977 IKIP di integrasikan kembali ke Universitas dan menjadi FKIP lagi.

Perkembangan kelembagaan ini diikuti dengan pembaruan Akta Notaris No. 21 tanggal 3 Februari 1956 dengan Akta Notaris Tan A Sioe Semarang No.83 tanggal 26 Oktober 1960 dan Akta No.70 tanggal 22 November 1962 dari Notaris yang sama, kemudian diperbarui lagi dengan akta Notaris J. Moejani, Semarang no. 113 tanggal 25 Mei 1973. Sementara itu dilakukan pengembangan kelembagaan dengan didirikannya Fakultas Biologi (semula bernama fakultas Ilmu Hayat) dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu alam (FIPIA) pada tanggal 2 Oktober 1962, kemudian Fakultas Pertanian pada tanggal 1 Januari 1967, Fakultas Tehnik Jurusan Elektro (FTJE) pada tanggal 1 januari 1968, Fakultas Teologi pada tanggal 1 Januari 1969, dan Fakultas Sains dan Matematika (FSM) pada tahun akademik 1992/1993, Fakultas Psikologi (F. Psi) pada tahun akademik 1999/2000 dan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) yang mulai diselenggarakan pada tahun akademik 2000/2001.

Sejak didirikan Universitas bercita-cita untuk meningkatkan dan mengembangkan bidang ilmu yang digumulinya dengan menyelenggarakan pendidikan Pasca Sarjana sejak tahun 1987 di mulai dengan aras S-2 untuk Program Magister Studi Pembangunan, kemudian diperluas dengan Program Studi agama dan masyarakat pada tahun 1992 yang pada akhirnya secara resmi dinamai Program Magister Sosiologi Agama . Mulai tahun Akademik 2000/2001 diselenggarakan Program Magister Manajemen.

Program Profesional setelah diselenggarakan selama dua tahun kemudian di sahkan Dewan Pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana dengan Surat Keputusan No. 099/Kep/1998. Program Profesional menyelenggarakan sejumlah progam studi sebagai program Diploma.

Kecuali Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam yang dihentikan kegiatanya, semua fakultas dan program profesional terus dikembangkan sampai dengan wujudnya seperti sekarang ini.

Sementara itu untuk menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi di dalam maupun di luar Universitas maka dilakukan perubahan terhadap Anggaran Dasar Yayasan Perguruan Tinggi Kristen maupun Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 4

TUGAS PANGGILAN

Universitas didirikan sebagai Perwujudan pangilan Gereja-gereja di Indonesia untuk melanjutkan dan memberikan Kesaksian tentang pemeliharaan dan pembaruan Allah terhadap ciptaanNya melalui kegiatan persekutuan (Koinonia), pelayanan( diakonia), kesaksian/pemberian (kerugma), dan pengajaran (didache). Prinsip-prinsip pelaksanaan panggilan tersebut adalah: agape (kasih), keadilan (dikaiosune) dan kebenaran (alethea).

Pasal 5

DASAR UNIVERSITAS

Universitas di selenggarakan atas dasar:

1. Souvereinitas (Kedaulatan) Tuhan: yang berarti “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan” (Amsal 1:7a). Pengakuan terhadap Allah sebagai khalik yang berdaulat di atas langit dan bumi, berarti pula bahwa semua kedaulatan yang melekat pada jabatan duniawi merupakan pinjaman, sehingga tiap pendukung dan pemegang kekuasaan di bumi (baik dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun pemerintahan dan kemiliteran, kemasyarakatan ataupun keagamaan) bertanggungjawab kepada Tuhan yang berkedaulatan mutlak.

2. Normativitas : yang berarti pengakuan bahwa Tuhan yang berdaulat itu juga pengundang-undang tertinggi, yang menitahkan hukum/normaNya kepada seluruh makhluk dalam lapangan dan hubungan manapun juga.

3. Aktualitas: yang mendorong untuk selalu beroreintasi pada keadaan masyarakat dan Negara yang senantiasa berubah, dan pada tantangan social cultural dari Negara yang sedang membangun. Di sini bertemu asa aktualitas persoalan nasional dan kebudayaan bangsa yang berdasarkan Pancasila.

4. Sosiabilitas: yang menuntut saling keterbukaan dalam Sivitas Akademika dan keterbukaan Universitas terhadap masyrakat dan Negara Indonesia yang hendak dilayani. Dasar ini mengharapkan supaya insan akademik jangan menjadi penonton yang pasif dlam proses perubahan yang cepat dan kompleks yang berwujud pembangunan, tetapi menjadi pelaku yang kritis-prinsipial dan kreatif-realistis dalam mengabdikan bakat dan tenaganya sebagai wujud pelayanan kepada sesama manusia, masyarakat, bangsa, negara, dan dunia.

Pasal 6

ASAS

Universitas berasaskan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pasal 7

VISI

Visi Universitas adalah:

1. Menjadi Universitas Scientiarium, untuk pembentukan persekutuan pengetahuan tingkat tinggi, yang terikat kepada pengajaran kebenaran (alethea) berdasarkan pada realisme Alkitabiah.

2. Menjadi Universitas Magistrorum et Scholarium untuk pembentukan minoritas yang berdaya cipta (Creative minority) bagi pembangunan dan pembaruan masyarakat dan Negara Indonesia.

3. Menjadi Pembina kepemimpinan untuk berbagai jabatan dalam masyrakat (termasuk gereja) yang sedang membangun.

4. Menjadi radar dalam situasi perubahan kebudayaan, politik, moral dan rohaniah, yang mensinyalir, mencatat dan mengikuti perubahan-perubahan itu guna menjadikannya objek atau sasaran pembahasan dan penelitian

5. Menjadi pelayan dan lembaga pendidikan pelayanan (diakonia), sepanjang masa mencakup kritik yang konstruktif serta informatif kepada gereja dan masyarakat terhadap keadaan masyarakat di mana masih terdapat kemiskinan, ketidakadilan, ketidakbenaran dan ketidakdamaian.

Pasal 8

M I S I

Misi Universitas adalah:

1. Melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu:

a. Pendidikan dan pengajaran tinggi.

b. Penelitian.

c. Pengabdian kepada masyrakat.

2. Melaksanakan Perguruan Tinggi Kristen Indonesia, yang berarti bahwa hidup dan kegiatan – kegiatannya pada satu pihak mempunyai motivasi dan merupakan bentuk perwujudan Iman Kristen yang Oikumenis dan pada pihak lain menjawab secara tepat dan bertanggung jawab situasi sosiokultural dan kebutuhan bangsa serta negara Republik Indonesia.

3. Mendorong dan mengembangkan sikap serta pemikiran yang kritis- prinsipial dan kreatif-realistis,berdasarkan kepekaan hati nurani yang luhur dan dibimbing oleh Firman Allah.

4. Mewujudkan pusat pemikiran dan pengalaman untuk pembinaan kehidupan yang adil, bebas, tertib, serta sejahtera.

5. Mencari dan mengusahakan terdapatnya hubungan yang bermakna antara Iman kristen dengan berbagai bidang ilmu dan kegiatan atau pelayanan.

6. Mengusahakan terbentuknya dan membina angkatan-angkatan pemimpin masyarakat yang selain diperlengkapi dengan bekal ilmu pengetahuan dan kepakaran di bidang tertentu, juga memiliki kesadaran pengabdian yang tinggi kepada masyarakat.

Pasal 9

TUGAS POKOK

Universitas mempunyai tugas pokok berikut:

1. Menyelenggarakan pendidikan akademik dan pendidikan profesional dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan dan tehnologi dan kesenian di dalam dan luar kampus sehingga dapat barpartisipasi dlam upaya pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara.

2. Melaksanakan pendidikan akademik dan pendidikan profesional yang meliputi:

a. Pendidikan Akademik:

1). Program Sarjana.

2). Program Pasca sarjana yang terdiri atas

program Magister dan Program Doktor.

b. Pendidikan Profesional

1). Program Diploma.

2). Akta Kependidikan.

3). Program Spesialis.

Pasal 10

POLA ILMIAH POKOK

Pola Ilmiah Pokok (PIP) Universitas adalah: Studi Pembangunan yang berwawasan keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan.

Pasal 11

MOTTO DAN LAMBANG

(1) Motto Universitas adalah : takut Akan Tuhan Adalah Permulaan Pengetahuan (Amsal 1 :7a).

(2) Lambang Universitas berpedoman pada nama yang diberikan yaitu SATYA WACANA yang berarti SETIA PADA FIRMAN.

(3) Lambang Universitas terdiri atas:

Bagian kiri dilukiskan:

a. Gulungan buku (rool of leather) seperti bentuk buku kuno yang di tanah Israel dulu mengandung arti”Firman”.Lukisan Firman itu lambang dari Kristus, seperti yang disebut dalam Yohanes 1:1. “Maka pada awal pertama adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu juga Allah”.

b. Di atas gulungan buku tergambar Salib dengan diapit Alfa (A) serta Omega (Ω) yang berarti Yesus Kristus adlah yang awal dan Akhir. Lambang Salib dan Alfa serta Omega adalah lambang Kristus (Wahyu 1:8). Lambang Kristus sebagai Firman Allah dilukiskan duakali untuk menggambarkan betapa pentingnya setia dan kasih kepada Firman itu (Satya Wacana) bagi Universitas Kristen Satya Wacana.

Bagian kanan lukisan:

a. Nyala api dalam bentuk tujuh lidah api melambangkan Roh Kudus. Gambaran tentang Roh Kudus terdapat dalam Wahyu 1:4.

b. Bagian bawah dicantumkan 1956, tahun didirikanya Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia yang merupakan cikal bakal Universiatas Kristen Satya Wacana.

(4) Arti lambang secara keseluruhan : Satya Wacana sebagai Perguruan Tinggi Kristen haruslah selalu setia kepada Firman Tuhan. Kesetiaan itu diusahakan melalui ketekunan untuk selalu membaca dan mengusahakan ilmunya di bawah terang Roh Kudus. Pengusahaan ilmu dan pemeliharaanya tidak terlepas dari suatu keyakinan tertentu yang bagi Satya wacana itu berarti Iman Kristennya.

(5) Lambang dalam komposisi hitam putih dan komposisi berwarna adalah seperti tercantum pada Lampiran I dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Statuta ini

BENDERA

(1) Bendera Universitas, Fakultas-fakultas, Program Pasca Sarjana dan Program Pendidikan Profesional berbentuk segi empat panjang dengan lambang Universitasnya di tengah.

(2) Bendera Universitas berwarna dasar kuning emas yang melambangkan kejayaan, kepemimpinan, keagungan, kemakmuran dan kesejahteraan.

(3) Bendera – bendera Fakultas, Program Pasca Sarjana, dan Program pendidikan Profesional adalah sebagai dalam lampiran II dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Statuta ini.

Pasal 13

MARS

Universitas memiliki Mars yaitu Mars Satya Wacana sebagaimana tercantum pada lampiran III, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Statuta ini.

BAB III

ORGANISASI

Pasal 14

UNSUR UNIVERSITAS

Unsur – unsur Universitas terdiri atas:

1. Dewan penyantun.

2. Pimpinan universitas.

3. Senat Universitas.

4. Pelaksana Akademik.

a. Fakultas .

b. Program Pasca Sarjana.

c. Program Pendidikan Profesional.

d. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (LPPM)

e. Pusat - pusat Penelitian pada aras Fakultas atau setara Fakultas.

5. Penunjang Akademik.

6. Pelaksana Administratif.

7. Lembaga kemahasiswaan dan Mahasiswa

Pasal 15

DEWAN PENYANTUN

1. Dewan Penyantun adalah badan yang ikut memikirkan dan membantu memecahkan masalah Universitas dan membina hubungan baik, dengan pemerintah dan masyarakat.

2. Anggota Dewan Penyantun terdiri atas tokoh masyarakat yang memiliki kepakaran yang relevan dengan penyelenggarakan dan pengelolaan Universitas dan yang menyetujui Anggaran Dasar Yayasan dan terdiri dari sekurang – kurangnya 3 (tiga) orang.

3. Dewan Penyantun terdiri atas seorang Ketua dan sekurang – kurangnya 2 (dua ) orang anggota.

4. Anggota Dewan Penyantun diangkat dan diberhentikan oleh Rektor dengan persetujuan Badan Pelaksana Harian Universitas.

5. Pengurus Dewan Penyantun di pilih oleh dan diantara para anggota Dewan Penyantun.

6. Masa jabatan anggota Dewan Penyantun adalah 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.

7. Dewan Penyantun memberi nasehat kepada pimpinan Universitas baik atas permintaan maupun atas kehendak sendiri.

8. Rapat Dewan penyantun diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali tiap 3 (tiga) bulan.

Pasal 16

PIMPINAN UNIVERSITAS

1. Pimpinan Universitas sebagai penanggung jawab utama Universitas, melaksanakan arahan dan kebijakan umum, menetapkan peraturan, sarana dan tolak ukur penyelenggarakan Universitas atas dasar keputusan Senat Universitas.

2. Pimpinan Universitas terdiri atas seorang Rektor dengan dibantu oleh sekurang-kuranya 3 (tiga) orang Pembantu Rektor.

3. Rektor bertugas:

a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

b. Membina Pegawai – Dosen dan Pegawai – Bukan Dosen, dan Mahasiswa.

c. Memelihara dan mengembangkan kehidupan kampus yang harmonis dan menciptakan kondisi yang mendorong gairah belajar dalam semangat pendidikan Kristiani.

d. Melaksanakan ketentuan – ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah , Badan Penyenggara dan kebijakan – kebijakan yang ditetapkan oleh BPH Universitas.

e. Mengelola anggaran keuangan dan melaksanakan penggunaanya serta mempertanggungjawabkannya kepada BPH Universitas.

f. Membina hubungan dan kerjasama dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri yang relevan bagi pengembangan pendidikan dan pengajaran tinggi, penelitian , pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan Mahasiswa.

4. Bilamana Rektor berhalangan tidak tetap, Pembantu Rektor I bertindak sebagai Pelaksana Harian Rektor.

5. Bilamana Rektor berhalangan tetap, Badan Pelaksana Harian Universitas mengangkat pejabat Rektor sebelum dipilih dan diangkat Rektor yang baru.

6. Pimpinan Universitas tidak dibenarkan merangkap jabatansebagai pimpinan atau anggota pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana.

Pasal 17

PEMBANTU REKTOR

1 Dalam melaksanakan tugas , Rektor dibantu oleh para Pembantu Rektor yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Rektor.

2 Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam pasal 16 ayat (2) , jumlah Pembantu Rektor disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan Universitas.

3 Pembantu Rektor terdiri atas:

a. Pembantu Rektor I, membantu Rektor dalam memimpin pengelolaan kegiatan di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengelolaan Pegawai Dosen.

b. Pembantu Rektor II, membantu rektor dalam memimpin pengelolaan kegiatan di bidang keuangan dan administrasi umum dan pengelolaan Pegawai Bukan Dosen.

c. Pembantu Rektor III, membantu Rektor dalam memimpin pengelolaan kegiatan di bidang pembinaan mahasiswa , pelayanan kesejahteraan Mahasiswa, pengabdian kepada masyarakat, bimbingan dan konseling , pembinaan kehidupan kerohanian berlandaskan iman kristen bagi warga kampus, ketertiban serta ketahanan kampus.

d. Pembantu rektor IV, membantu Rektor dalam memimpin pengelolaan kegiatan di bidang hubungan kerjasama institusional, pendidikan internasional , hubungan dengan alumni dan diseminasi informasi Universitas dan mengurusi tenaga asing mencakup Pegawai Dosen asing, Pegawai Bukan Dosen asing dan Mahasiswa Asing.

4 Uraian tugas dan organisasi kantor Pembantu rektor diatur dengan keputusan Rektor.

Pasal 18

MASA JABATAN PIMPINAN UNIVERSITAS

1. Masa jabatan Rektor dan Pembantu rektor adalah 4 (empat) tahun.

2. Rektor dan Pembantu Rektor dapat di angkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.

Pasal 19

SENAT UNIVERSITAS

1. Senat Universitas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di Universitas.

2. Berdasarkan visi dan Misi Universitas sebagaimana dalam Pasal 7 dan 8 dari Statuta ini, Senat Universitas mempunyai tugas pokok:

a) Merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggaraan pendidikan tinggi.

b) Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan Universitas.

c) Merumuskan kebijakan penilaian prestasi dan kecakapan akademik serta kepribadian Civitas Akademika.

d) Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan pada Universitas.

e) Memberikan pertimbangan dan persetujuan atas Rencana Anggaran pendapatan , Biaya dan Investasi Universitas (RAPBIU) sebelum diajukan ke BPH-Universitas.

f) Menilai pertanggungjawaban Pimpinan Universitas atas pelaksanaan kebijakanyang telah ditetapkan.

g) Memberikan pertimbangan kepada Badan Pelaksana Harian Universitasberkenaan dengan calon-calon yang diusulkan untuk dipilih menjadi Rektor Universitas dan dosen-dosen yang dicalonkan memangku jabatan akademik di atas Lektor.

h) Menegakkan norma-norma yang berlaku bagi civitas akademika.

i) Mengukuhkan pemberian gelar Doktor Kehormatan pada Universitas.

3. Senat Universitas terdiri atas pimpinan Universitas, para guru Besar, para dekan, Direktur Program pasca Sarjana, Direktur program Profesional, Kepala perpustakaan Universitas, Para wakil pegawai Dosen, Wakil Dewan pegawai dan Wailk lembaga kemahasiswaan.

4. Setiap Pejabat tersebut dalam ayat (3) , secara otomatis menjadi anggota Senat Universitas sejak Surat Keputusan Pengangkata yang bersangkutan sebagai pejabat diberlakukan, dan keanggotaanya di Senat Universitas secara otomatis berakhir sejak Surat Keputusan Pemberhentianya yang bersangkutan sebagai pejabat diberlakukan.

5. Wakil dosen ditentukan dan dipilih berdasarkan peraturan yang mengatur Senat Universitas.

6. Senat Universitas diketuai oleh Rektor, dibantu oleh seorang Sekretaris yang dipilih dari antara dan oleh para anggota.

7. Dalam melaksanakan tugas pokok yang tercantum dalam ayat (2), Senat Universitas wajib memperhatikan pendapat yang positif dan konstruktif dari Lembaga Kemahasiswaan dan Dewan Pegawai.

8. Dalam melaksanakan tugasnya, Senat Universitas dapat membentuk komisi atau gugs-tugas yang terdiri atas anggota senat Universitas dan bila dianggap perlu ditambah anggota lain di luar Senat Universitas.

9. Ketentuan mengenai Senat Universitas, Tatacara pengambilan keputusan dalam rapat senat dan mekanismme pelaksanaan tugas dan lain-lainnya diatur dalam peraturan tersendiri yang ditetapkan oleh Senat Universitas dan disahkan oleh Badan Pelaksana Harian UAniversitas.

Pasal 20

FAKULTAS

1. Fakultas merupakan pelaksana akademik yang mengkoordininasi dan atau melaksanakan tugas dan lain-lainya diatur dalam satu atau seperangkat cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian tertentu.

2. Organisasi fakultas terdiri atas:

a. Unsur pimpinan: Dekan dan dibantu sekurang- kurangnya 3 (tiga ) orang Pembantu Dekan.

b. Senat fakultas.

c. Unsur pelaksana akademik: jurusan /program studi (progdi). Pusat penelitian dan atau Pengabdian kepada Masyarakat/laboratorium/Studio/unit pelaksana Tehnis dan tenaga kependidikan (dosen).

d. Unsur Pelaksana administrasi: bagian tata usaha.

3. Fakultas dipimpin oleh dekan yang bertangguung jawab kepada Rektor.

Pasal 21

PIMPINAN FAKULTAS

1. Dekan memimpin penyelenggaraan pendidikan , penelitian dan pengabdian kepada masyarakat , membina tenaga kependidikan , mahasiswa, tenaga administrasi fakultas dan mengembangkan hubungan-hubungan institusional dengan berbagai pihak.

2. Dalam melaksanakan tugasnya, Dekan dibantu oleh para pembantu Dekan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Dekan.

3. Pembantu Dekan terdiri:

a. Pembantu Dekan I membantu Dekan dalam memimpin penglolaan kegiatan di bidang pendidikan dan pengajaran , penelitian dan administrsasi akdemik serta pembinaan dan pengembangan Pegawai Dosen.

b. Pembantu Dekan II membantu Dekan dalam memimpin pengelolaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi umum serta pembinaan dan pengembangan Pegawai Bukan Dosen.

c. Pembantu Dekan III membantu Dekan dalam memimpin pengelolaan kegiatan dibidang pembinaan kemahasiswaan ,pelayanan kesejahteraan mahasiswa, pengabdian kepada masyarakat, bimbingan dan kondeling, pembinaan kehidupan kerohanian berlandaskan Imsn Kristen bagi mahasiswa fakultasnya.

Pasal 22

MASA JABATAN PIMPINAN FAKULTAS

1. Masa jabatan Dekan dan para pembantu Dekan adalah 4 (empat) tahun.

2. Dekan dan Pembantu Dekan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.

Pasal 23

SENAT FAKULTAS

1. Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi dilingkungan fakultas yang memiliki wewenang untuk menjabarkan kebijakan dan peraturan Universitas untuk fakultas yang bersangkutan.

2. Berdasarkan Visi dan Misi Universitas sebagaimana dalam pasal 7dan 8 dari Statuta ini, Senat Fakultas mempunyai tugas pokok:

a. Merumuskan norma dan tolok ukur pelaksanaan penyelenggaraan fakultas.

b. Merumuskan kebijakan akademik fakultas.

c. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi dan kecakapan akademik serta kepribadian dosen.

d. Menilai pertanggungjawaban Pimpinan Fakultas atas pelaksanaan kebijakan akademik yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a.

e. Memberikan pertimbangan kepada Pimpinan Universitas mengenai calon yang diusulkan untuk diangkat menjadi Pimpianan Fakultas dan pejabat Struktural lainya di Fakultas.

3. Senat Fakultas terdiri atas Guru Besar, Pimpinan Fakultas, Ketua Jurusan/progdi, Wakil Pegawai Dosen dan unsur lain yang ditetapkan oleh Senat Fakultas.

4. Wakil Pegawai Dosen ditentukan dan dipilih berdasarkan peraturan yang mengatur Senat Fakultas.

5. Senat Fakultas dipimpin oleh seorang ketua yang dibantu oleh seorang Sekretaris Senat yang dipilih diantara dan oleh para anggota sesuai dengan peraturan yang mengatur Senat Fakultas.

6. Dalam melaksanakan tugas pokoknya yang tercantum salam ayat 2 (dua) , Senat Fakultas wajib memperhatikan pendapat yang positif dan kontruktif dari Lembaga Kemahasiswaan aras Fakultas.

7. Ketentuan mengenai Senat Fakultas , tatacara pengambilan keputusan dalam rapat Senat Fakultas dan mekanisme pelaksanaan tugas dan lain-lainnya diatur dalam peraturan tersendiri yang ditetapkan oleh Rektor.

Pasal 24

JURUSAN

1. Jurusan merupakan pelaksana akademik pada Fakultas yang melaksanakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan profesional dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan, tehnologi,dan/atau kesenian tertentu.

2. Organisasi jurusan terdiri atas:

a. Unsur pimpinan : Ketua jurusan yang dapat dibantu oleh seorang Sekretaris Jurusan.

b. Unsur pelaksana akademik : para dosen.

c. Laboratorium dan/atau Studio/ Unit pelaksana tehnis/Pusat penelitian dan atau Pengabdian kepada masyarakat.

3. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan diangkat untuk masa jabatan 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan yang sama berturut-turut.

4. Ketua Jurusan ber tanggungjawab kepada Dekan Fakultas.

5. Ketua jurusan memimpin pelaksanaan dan mengkoordinasi program studi , dosen, Laboratorium Studio/Unit Pelaksana teknis.

6. Ketua dan Sekretaris Jurusan serta Kepala Laboratorium/ Studio Kepala Unit Pelaksana Teknis/Kepala Pusat Penelitian dan atau Pengabdian kepada Masyarakat diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usul Dekan setelah mendapat pertimbangan Senat Fakultas.

Pasal 25

PROGRAM STUDI

1. Program studi adalah kesatuan Rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik dan atau profesional yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan , keterampilan dan sikap yang sesuai dengan sasaran kurikkulum.

2. Penyelenggarakan Program Studi dipimpin oleh Ketua Program atau pimpinan yang membawahinya.

3. Ketua Program Studi memimpin pelaksanaan kurikulum yang utuh agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang sesuai dengan sasaran kurikulum.

4. Ketua Program Studi bertanggung jawab kepada pimpinan satuan pelaksana akademik yang membawahinya.

5. Masa jabatan Ketua Program Studi adalah 4 (empat) tahun, bilamana dirangkap oleh Dekan/Ketua Jurusan . Sebaiknya masa jabatan Ketua Program Studi adalah 2 (dua) tahun, bilmana tidak dirangkap oleh Dekan/Ketua Jurusan.

6. Ketua Program Studi bertanggung jawab terhadap pengembangan , peningkatan dan penjaminan mutu berkelanjutan dari kesatuan rencana belajar dan kurikulum.

7. Ketua Program Studi diangkat oleh rektor atas usul Dekan atau Direktur Program pascasarjana atau Direktur Program Profesional sesuai dengan program studi terkait.

Pasal 26

DOSEN

1. Dosen adalah pelaksana akademik yang dalam menjalankan tugasnya bertanggungjawab kepada Pimpinan Fakultas dan atau Pimpinan Jurusan.

2. Dosen dapat merupakan:

a. Dosen tetap pegawai Yayasan ( Kategori A dan Kategori B sesuai dengan Peraturan Kepegawaian Universitas.)

b. Dosen tetap Pegawai Negeri Sipil dipekerjakan.

c. Dosen yang mengikat hubungan kerja dengan Yayasan sesuai dengan kategori C menurut Peraturan Kepegawaian Universitas.

d. Dosen yang tergolong kategori D sesuai Peraturan Kepegawaian Universitas.

3. Persyaratan , hak dan kewajiban , serta hal-hal yang menyangkut dosen ( kategori A, B, C,dan D) diatur di dalam peraturan Kepegawaian Universitas.

Pasal 27

LABORATORIUM/STUDIO

1. Laboratorium / Studio merupakan satuan pelaksana akademik yang diselenggarakan dalam satu atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, tehnologi dan atau kesenian tertentu sesuai dengan keperluan.

2. Laboratorium / Studio dipimpin oleh seorang kepala yaitu dosen yang keahliannya telah memenuhi persyaratan sesuai dengan ilmu pengetahuan, tehnologidan atau kesenian tertentu.

3. Kepala laboratorium/ Studio bertanggungjawab kepada Pimpinan Fakultas dan atau Ketua Jurusan.

4. Kepala Laboratorium/Studio memimpin kegiatan penunjang pelaksanaan kurikulum dan penelitian dalam rangka pengembangan satu atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, tehnologi dan /atau kesenian tertentu sesuai dengan keperluan.

5. Masa jabatan Kepala Laboratorium / Studio adalah 4 (empat) tahun dan dapat diangklat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.

6. Kepala Laboratorium /Studio diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usul Dekan setelah mendapat pertimbangan Senat Fakultas.

7. Ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam ayat (1) sampai dengan ayat (4) berlaku juga untuk LABORATORIUM/STUDIO di program Pendidikan Profesional dengan penyesuaian.

Pasal 29

TATA USAHA FAKULTAS

1. Tata Usaha adalah pelaksana administrasi di Fakultas.

2. Tata Usaha Fakultas bertugas:

a. Melakukan surat-menyurat, kerumahtanggaan, kepegawaian dan keuangan secara terbatas.

b. Mengurus administrasi akademik yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

c. Memelihara dokumen-dokumen penting dan mengolah data menjadi informasi yang penting untuk pengambilan keputusan di Fakultas.

3. Tata Usaha Fakultas dipimpin oleh seorang Kepala Tata Usaha.

4. Kepala Tata Usaha Fakultas bertanggung jawab kepada Dekan.

5. Persyaratan, hak dan kewajiban serta hal-hal yang menyangkut tenaga tata usaha Fakultas diatur di dalam peraturan Kepegawaian Universitas dan peraturan lainnya yang terkait.

6. Ketentuan-ketentuan yang tersebut dalam ayat (1) sampai dengan ayat (5) berlaku juga untuk Tata Usaha di Program Pasca Sarjana, Program Pendidikan Profesional dan Unit-unit aras Universitas dengan penyesuaiannya.

Pasal 29

PROGRAM PASCA SARJANA

1. Program Pasca Sarjana adalah program pendidikan akademik yang terkait dengan gelar Magister dan Doktor.

2. Universitas menyelenggarakan Program pasca sarjana yang meliputi Program Pasca Sarjana yang meliputi Program Magister (S-2) dan Program Doktor (S-3).

3. Program Pasca Sarjana dapat terdiri atas beberapa Program studi Pasca Sarjana.

4. Program Studi Pasca Sarjana tidak selalu merupakan kelanjutan searah program Sarjana.

5. Organisasi Program Pasca Sarjana terdiri atas:

a. Direktur Program Pasca Sarjana.

b. Sekretaris Program Pasca Sarjana.

c. Ketua program Studi.

d. Tata Usaha.

6. Direktur Pasca Sarjana memimpin penyelenggaraan program studi Pasca Sarjana yang bersifat lintas jurusan melalui kegiatan pendidikan , penelitian dan pengabdian masyarakat, membina dosen dalam kerjasama dengan pimpinan Fakultas membina, mahasiswa Pasca Sarjana, tenaga administrasi dan mengembangkan hubungan –hubungan instisional dengan berbagai pihak serta mengkoordinasi semua program studi pasca sarjana berbasis S-1 di fakultas-fakultas demi menjamin baku mutu pendidikan.

7. Direktur Program Pasca sarjana kedudukannya setara dengan Dekan.

8. Direktur Program Pasca sarjana bertanggungjawab kepada Rektor.

9. Sekretaris Program Pasca Sarjana membantu Direktur Program Pasca Sarjana dalam memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

10. Ketua Program Studi di dalam Program Pasca Sarjana memimpin pelaksanaan kurikulum yang utuh agar mahasiswa Pasca sarjana dapat menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang sesuai dengan sasaran kurikulum.

11. Ketua Program Studi di dalam Program Pasca Sarjana diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usul Direktur Program Pasca Sarjana.

12. Direktur Program Pasca Sarjana, Sekretaris Program Pasca Sarjana dan Ketua Program Studi diangkat untuk masa jabatan 4 (empat) tahun, dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan sama berturut-turut.

Pasal 30

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESIONAL

1. Program Pendidikan Profesional adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu dan merupakan bagian dari usaha Universitas untuk mewujudkan pengabdianya kepada masyarakat secara tatap muka atau jarak jauh.

2. Bentuk-bentuk program yang diselenggarakan antara lain program diploma, program spesialis,kursus dan program lain yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

3. Organisasi dan pejabat Program Pendidikan Profesional diatur dalam peraturan tersendiri melalui keputusan Rektor.

Pasal 31

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

( disingkat LPPM) bertugas untuk mengkoordinasi, merancang, memantau dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang difokuskan pada pengembangan mutu akademik (program studi) melalui sinergi timbal balik penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh setiap pusat penelitian dan atau pengabdian masyarakat.

2. Organisasi LPPM terdiri atas:

a. Unsur Pimpinan yaitu Ketua dan Sekretaris.

b. Sekretariat yang dipimpin oleh Sekretaris.

3. Rapat LPPM dihadiri oleh semua kepala Pusat dan dipimpin oleh ketua LPPM.

4. Ketua LPPm diusulkan oleh Rapat LPPM dan diangkat oleh Rektor untuk satu kali masa jabatan dua tahun dan bertugas untuk:

a. Memimpin rapat LPPM.

b. Mengkoordinasi dan merancang pengelolaan program dan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

c. Mengelola informasi berkenaan dengan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan Universitas.

d. Mengusahakan kerjasama kelembagaan, dana penelitian dan pengabdian masyarakat.

e. Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan ilmiah dan,

f. Membuat dan merangkum laporan tahunan (sesuai dengan tahun akademik) untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

5. Rapat LPPM diadakan sekurang kurangnya sekali tiga bulan dan bertugas untuk:

a. Membantu Ketua LPPM dalam melalukan koordinasi dan evaluasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

b. Memilih dan mengusulkan Ketua LPPM kepada Rektor

c. Membahas dan mengevaluasi kinerja dan laporan masing-masing Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

6. Sekretaris LPPM adalah Pegawai bukan dosen yang bertugas untuk mendukung kerja Sekretariat LPPM.

PASAL 32

PUSAT PENELITIAN DAN ATAU PENGABDIAN MASYARAKAT

1. Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat bertugas untuk memimpin dan melaksanakan penelitian dan atau pengabdian kepada masyarakat untuk bidang kajian tertentu baik yang bersifat satu bidang, antar bidang maupun lintas bidang aras fakultas atau jurusan.

2. Pusat penelitian dan atau pengabdian kepada Masyarakat untuk bidang kajian tertentu ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor atas usulan dari satu atau beberapa fakultas setelah mendapat rekomendasi LPPM.

3. Nama Pusat Penelitian dan atau Pengabdian kepada Masyarakat tidak harus menggunakan istilah Pusat Penelitian dan atau Pengabdian Masyarakat. Nama lain yang dapat digunakan antara lain adalah Pusat Studi, Pusat pengkajian, Pusat Pengembangan, Center, kelompok Penelitian, kelompok Minat, Laboratorium dan lain sebagainya yang setara.

4. Beberapa dosen dapat mengusulkan pembukaan Pusat Penelitian dan atau Pengabdian kepada Masyarakat dengan rekomendasi dari Fakultas dan LPPM.

5. Organisasi Pusat Penelitian dan atau Pengabdian kepada Masyarakat terdiri atas;

a. Kepala Pusat.

b. Kelompok dosen.

c. Pegawai Bukan Dosen, asisten, laboran/tenaga ahli kategori A dan B, atau kategori C dan D sesuai dengan keperluan dan kemampuan Pusat.

d. Mahasiswa.

6. Kinerja Pusat Penelitian dan atau Pengabdian kepada Masyarakat didasarkan tertutama pada pengembangan dan publikasi ilmiahnya.

7. Fasilitas (prasarana dan sarana penelitian) dan biaya penyelenggaraan Pusat Penelitian dan atau Pengabdian kepada masyarakat diperoleh dari fakultas penyelenggara/pendukung, dana kerjasama dengan pihak luar dan tarif sks skripsi/tesis/disertasi yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor.

8. Pusat Penelitian dan atau pengabdian kepada masyarakat dapat ditutup atau dimodifikasi tergantung dari:

a. Kinerja, atau

b. Prestasi di bidang publikasi ilmiah, atau

c. Tidak diperlukan lagi.

9. Keanggotaan seorang dosen di suatu Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ditetapkan oleh Surat Keputusan Rektor dan dibatasi untuk maksimal di tiga Pusat.

Pasal 33

KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN ATAU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Kepala Pusat Penelitian dan atau Pengabdian kepada masyarakat diangkat melalui Surat Keputusan Dekan dan bertanggungjawab kepada Rektor.

2. Jabatan Kepala Pusat Penelitian dan atau Pengabdian kepada masyarakat bersifat fungsional dan masa kerjanya tidak di batasi.

3. Kepala Pusat penelitian dan atau Pengabdian kepada Masyarakat diangkat oleh Rektor atas usul kelompok Dosen Peneliti atau melalui seleksi para pelamar yang menanggapi pengumuman terbuka yang ditujukan oleh Rektor.

4. Kepala Pusat Penelitian dan atau Pengabdian Masyarakat wajib membuat laporan tahunan kepada fakultas, LPPM dan Rektor atas semua kegiatan dan Publikasi yang telah dilakukan, serta mengevaluasi kinerja dosen dan mahasiswa yang menjadi anggota pusat yang dipimpinnya, serta mengusulkan ganjaran (reward) bagi dosen yang berprestasi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

5. Kepala Pusat Penelitian dan atau Pengabdian kepada Masyarakat bertugas untuk:

a. Memimpin penelitian dan publikasi ilmiah

b. Mengusahakan dana penelitian

c. Membina kerjasama dengan pusat-pusat lain atau unit-unit di lingkungan UKSW

d. Membimbing dan mengarahkan topik/judul skripsi/tesis/disertasi mahasiswa S1, S2 dan S3

e. Membina kerjasama kelembagaan dalam negeri dan luar negeri

f. Menyelenggarakan dan mengikuti pertemuan ilmiah sesuai dengan keperluan

g. Membina kelompok dosen, dan

h. Membuat laporan berkala kepada Dekan, LPPM. dan Rektor.

6. Kepala Pusat dapat diganti jika kinerjanya dinilai rendah, mengundurkan diri, atau berhalangan tetap.

7. Kepala Pusat Penelitian dan atau pengabdian Kepada Masyarakat otomatis menjadi anggota Rapat LPPM yang dikoordinasi oleh ketua LPPM.

Pasal 34

PERSYARATAN KETUA

PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Sudah menduduki jabatan fungsional kademik sekurang- kurangnya Lektor Kepala dan,

2. Mempunyai kemampuan memimpin penelitian.

Pasal 35

PENCALONAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN REKTOR

1. Rektor dipilih , diangkat dan diberhentikan oleh badan Penyelenggara setelah mendapat pertimbangan Senat Universitas.

2. Pertimbangan mengenai Calon Rektor diadakan dalam rapat Senat Unversitas yang khusus diadakan untuk itu.

3. Rektor diangkat untuk masa jabatan 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.

4. Syarat-syarat, Tatacara dan prosedur Pencalonan Rektor diatur dalam peraturan tersendiri oleh Badan Penyelenggara.

5. Rektor diberhentikan oleh Badan Penyelenggara, apabila:

a. Sudah habis masa jabatannya, atau

b. Atas kemauan sendiri dan telah memperoleh pertimbangan Senat universitas melepaskan jabatan dapat melaksanakan masa jabatannya, atau

c. Tidak dapat melaksanakan tugasnya karena sakit, atau

d. Meninggal dunia, atau

e. Melanggar kode etik.

Pasal 36

PENCALONAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PEMBANTU REKTOR

1. Calon Pembantu Rektor dipilih oleh Rektor setelah memperoleh pertimbangan Senat Universitas.

2. Pembantu Rektor Universitas diangkat dan diberhentikan oleh Badan Pelaksana Harian Universitas yang bertindak untuk dan atas nama Badan Penyelenggara

3. Pembantu Rektor diangkat untuk masa jabatan 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.

4. Syarat-syarat untuk Calon Pembantu Rektor ialah:

a. Warga Negara Republik Indonesia yang beragama Kristen.

b. Tidak sedang menjalani siasat dari gerejanya

c. Berpendidikan minimal sarjana

d. Sedapat mungkin sudah menduduki jabatan fungsional akademik Lektor.

e. Mempunyai kemampuan memimpin

f. Tenaga tetap dan sudah mempunyai masa kerja di Universitas sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.

g. Bertempat tinggal atau bersedia bertempat tinggal di Salatiga atau sekitarnya

h. Tidak pernah menjadi anggota organisasi yang dilarang oleh Pemerintah Republik Indonesia.

5. Pembantu Rektor diberhentikan apabila:

a. Sudah habis masa jabatannya, atau

b. Atas kemauan sendiri dan telah memperoleh pertimbangan Senat Universitas melepaskan jabatan sebelum habis masa jabatannya, atau

c. Tidak dapat melaksanakan tugasnya karena sakit, atau

d. Meninggal dunia, atau

e. Melanggar kode etik.

Pasal 37

PENCALONAN, PENGANGKATAN DAN PEMEBRHENTIAN DEKAN

1. Calon Dekan dipilih oleh Rapat Senat Fakultas yang khusus diadakan untuk itu.

2. Calon Dekan diusulkan kepada rektor oleh Dekan.

3. Syarat-syarat untuk Calon Dekan ialah;

a. Warga Negara Republik Indonesia yang beragama Kristen

b. Tidak sedang menjalani siasat dari gerejanya

c. Berpendidikan minimal Sarjana

d. Sedapat mungkin sudah menduduki jabatan fungsional akademik lektor

e. Mempunyai kemampuan memimpin

f. Tenaga tetap dan sudah mempunyai masa kerja di Universitas sekurang-kurangnya 5 (lima ) tahun

g. Bertempat tinggal atau bersedia bertempat tinggal di Salatiga atau sekitarnya

h. Tidak pernah menjadi anggota organisasi yang dilarang oleh Pemerintah Republik Indonesia

4. Tatacara dan prosedur pemilihan Calon Dekan diatur oleh Rapat Senat dan ditetapkan melalui keputusan Rektor.

5. Dekan diangkat dan diberhentikan oleh BPH-Universitas atas usul Rektor.

6. Dekan diangkat untuk masa jabatan 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.

7. Pemberhentian Dekan dilakukan oleh BPH-Universitas setelah memperoleh pertimbangan Senat Fakultas dan pimpinan Universitas yang disampaikan melalui Rektor, apabila:

a. Sudah habis masa jabatan , atau

b. Atas kemauan sendiri dan telah memperoleh pertimbangan Senat Fakultas melepaskan jabatan sebelum habis masa jabatannya, atau

c. Tidak dapat melaksanakan tugasnya karena sakit, atau

d. Meninggal dunia, atau

e. Melanggar kode etik.

Pasal 39

PENCALONAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

KETUA JURUSAN

1. Calon Ketua jurusan dipilih oleh rapat Senat Fakultas yang khusus diadakan untuk itu.

2. Calon Ketua Jurusan diajukan oleh Dekan kepada Rektor.

3. Ketua Jurusan diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.

4. Ketua Jurusan diangkat untuk masa jabatan 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.

5. Syarat-syarat untuk Calon Ketua Jurusan adalah:

a. Warga Negara Indonesia yang beragama Kristen.

b. Tidak sedang menjalani siasat dari gerejanya.

c. Berpendidikan minimal Sarjana.

d. Sedapat mungkin sudah menduduki jabatan fungsional akademik Lektor Muda.

e. Mempunyai kemampuan memimpin.

f. Tenaga tetap dan sudah mempunyai masa kerja di Universitas sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.

g. Bertempat tinggal atau bersedia bertempat tinggal di Salatiga atau sekitarnya.

h. Tidak pernah menjadi anggota organisasi yang dilarang oleh Pemerintah Republik Indonesia.

6. Tatacara dan prosedur Pemilihan Calon ketua jurusan diatur oleh Rapat Senat Fakultas dan ditetapkan melalui keputusan Rektor.

7. Ketua Jurusan diberhentikan apabila;

a. Sudah habis masa jabatannya, atau

b. Atas kemauan sendiri dan telah memperoleh pertimbangan Senat Fakultas melepaskan jabatan sebelum habis masa jabatannya, atau

c. Tidak dapat melaksanakan tugasnya karena sakit, atau

d. Meninggal dunia, atau

e. Melanggar kode etik.

Pasal 40

PENCALONAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN SEKRETARIS JURUSAN

1. Calon Sekretaris Jurusan diusulkan oleh Ketua Jurusan setelah memperoleh pertimbangan Senat Fakultas.

2. Sekretaris Jurusan diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.

3. Sekretaris Jurusan diangkat untuk masa jabatan 4(empat) tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.

4. Syarat-syarat Calon Sekretaris jurusan adalah:

a. Warga Negara Republik Indonesia yang beragama Kristen

b. Tidak sedang menjalani siasat dari gerejanya

c. Berpendidikan minimal Sarjana

d. Sedapat mungkin sudah menduduki jabatan fungsional akademik Lektor Muda

e. Mempunyai kemampuan memimpin

f. Tenaga tetap dan sudah mempunyai masa kerja di Universitas sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun

g. Bertempat tinggal atau bersedia bertempat tinggal di Salatiga atau sekitarnya

h. Tidak pernah menjadi anggota organisasi yang dilarang Pemerintah Republik Indonesia

5. Tatacara dan prosedur pemilihan untuk Calon Sekretaris Jurusan diatur oleh Rapat Senat Fakultas dan ditetapkan melalui keputusan Rektor.

6. Sekretaris jurusan diberhentikan apabila:

a. Sudah habis masa jabatannya, atau

b. Atas kemauan sendiri dan telah memperoleh pertimbangan Senat fakultas melepaskan jabatan sebelum habis masa jabatannya, atau

c. Tidak dapat melaksanakan tugasnya karena sakit, atau

d. Meninggal dunia, atau

e. Melanggar kode etik.

Pasal 41

PENCALONAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

KETUA PROGRAM STUDI

1. Calon Ketua Program studi diusulkan oleh Dekan setelah memperoleh pertimbangan Senat Fakultas.

2. Calon Ketua Program Studi diusulkan oleh Dekan kepada Rektor.

3. Ketua Program studi diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.

4. Ketua Program studi diangkat untuk masa jabatan 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan sama berturut-turut.

5. Syarat-syarat Calon ketua Program Studi ialah;

a. Warga Negara Republik Indonesia yang beragama Kristen.

b. Tidak sedang menjalani siasat dari gerejanya.

c. Berpendidikan minimal Sarjana dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan program studinya.

d. Sedapat mungkin sudah menduduki jabatan fungsional akademik Lektor.

e. Mempunyai kemampuan memimpin.

f. Tenaga tetap dan sudah mempunyai masa kerja di Universitas sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.

g. Bertempat tinggal atau bersedia bertempat tinggal di Salatiga atau sekitarnya.

h. Tidak pernah menjadi anggota organisasi yang dilarang oleh Pemerintah Republik Indonesia.

6. Tatacara dan Prosedur pengusulan Calon ketua Program Studi diatur oleh rapat Senat Fakultas dan ditetapkan melalui keputusan Rektor.

7. Ketua Program Studi diberhentikan apabila:

a. Sudah habis masa jabatannya, atau

b. Atas kemauan sendiri dan atas persetujuan Senat Fakultas melepaskan jabatan sebelum habis masa jabatannya, atau

c. Tidak dapat melaksanakan tugasnya karena sakit, atau

d. Meninggal dunia, atau

e. Melanggar kode etik.

Pasal 42

PENCALONAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DIREKTUR PROGRAM PASCA SARJANA

1. Direktur Program Pasca Sarjana diangkat dan diberhentikan oleh BPH - Universitas atas usul Rektor setelah mendapat pertimbangan Senat Universitas.

2. Calon Direktur Program Pasca Sarjana dipilih oleh Rapat Senat Universitas yang khusus diadakan untuk itu.

3. Syarat-syarat Calon Direktur Pasca Sarjana ialah:

a. Warga Negara Republik Indonesia yang beragama Kristen.

b. Tidak sedang menjalani siasat gerejanya

c. Bergelar Doktor

d. Sedapat mungkin sudah menduduki jabatan fungsional akademik Lektor Kepala.

e. Mempunyai kemampuan memimpin.

f. Tenaga tetap dan sudah mempunyai masa kerja di Universitas sekurang-kurangnya 5(lima) tahun.

g. Bertempat tinggal atau bersedia bertempat tinggal di Salatiga atau sekitarnya.

h. Tidak pernah menjadi anggota organisasi yang dilarang oleh Pemerintah Republik Indonesia.

4. Direktur Program Pasca Sarjana diangkat untuk masa jabatan 4(empat) tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan sama berturut-turut.

5. Pemberhentian Direktur Program Pasca Sarjana apabila:

a. Sudah habis masa jabatannya, atau

b. Atas kemauan sendiri dan telah memperoleh pertimbangan Senat Universitas melepaskan jabatan sebelum habis masa jabatannya, atau

c. Tidak dapat melaksanakan tugasnya karena sakit, atau

d. Meninggal dunia, atau

e. Melanggar kode etik.

6. Direktur Program Pasca Sarjana bertanggungjawab kepada Rektor.

7. Direktur Program Pasca Sarjana mengkoordinasikan semua program studi pasca sarjana yang berada didalam program pasca sarjana maupun yang berada di Fakultas untuk menjamin baku mutu pendidikan.

8. Program Studi Pasca Sarjana yang bersifat lintas disiplin ilmu diletakkan di bawah tanggungjawab Direktur Program Pasca Sarjana.

9. Program Studi Pasca Sarjana yang berbasis S1 diletakkan di bawah tanggungjawab Dekan Fakultas.

10. Ketua Program Studi Pasca Sarjana yang berada di fakultas diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usul Dekan Fakultas.

Pasal 43

UNSUR PELAKSANA ADMINISTRATIF

1. Unsur Pelaksana Administratif merupakan penyelenggara layanan tehnis dan administrasi dari Program Pendidikan Akademik Dan Atau Program Pendidikan Profesional.

2. Penyelenggara layanan tehnis dan administrasi pada Universitas terdiri atas:

a. Sekretariat Rektor

b. Biro Administrasi Akademik

c. Biro Administrasi Umum dan Keuangan

d. Biro Administrasi Kemahasiswaan

e. Biro Administrasi Kerjasama Institusional Dan Hubungan Masyarakat

f. Bagian Sumber Daya Dosen

g. Bagian promosi

3. Penyelenggaraan layanan tehnis dan administrasi tersebut di dalam ayat (2) dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kemampuan Universitas.

4. Sekretariat Rektor dipimpin oleh seorang Kepala Sekretariat setingkat kepala Biro dan bertanggungjawab langsung kepada Rektor.

5. Biro Administrsi Akademik dipimpin oleh Registrar setingkat dengan Kepala Biro, terdiri atas Bagian Admisi-Registrasi, Bagian Akreditasi (Administrasi Nilai dan Ijazah), Bagian informasi/otomatisasi Administrasi Akademik dan Tata Usaha.

6. Registrar bertanggung jawab langsung kepada Pembantu Rektor I

7. Biro Administrasi Umum dan keuangan dipimpin Kepala Biro, terdiri atas Bagian Pelayanan Umum dan Kerumahtanggaan, Bagian Akunting, Kepala Biro bertanggungjawab langsung kepada Pembantu Rektor II.

8. Biro Administrasi Kemahasiswaan dipimpin Kepala Biro, terdiri atas Bagian Kesejahteraan Mahasiswa serta Bagian kegiatan mahasiswa dan Lembaga Kemahasiswaan, Kepala Biro bertanggungjawab langsung kepada Pembantu Rektor III.

9. Biro Administrasi Kerjasama Institusional dan Hubungan Masyarakat dipimpin Kepala Biro, terdiri atas Bagian Kerjasama Institusional dan alumni, dan Bagian Pendidikan Internasional. Kepala biro bertanggungjawab langsung kepada Pembantu Rektor IV.

10. a. Biro terdiri atas Bagian yang dipimpin oleh Kepala Bagian.

b.Bagian terdiri atas Sub-Bagian yang dipimpin oleh Kepala Sub- Bagian.

11. Registrar, Kepala Sekretariat dan Kepala-Kepala Biro diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.

12. Registrar , Kepala Sekretariat dan Kepala-Kepala Biro diangkat untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan sedapat-dapatnya tidak lebih dari 3 (tiga) kali masa jabatan berturut-turut.

13 Bagian Sumber Daya Dosen dan Bagian Promosi bertanggungjawab langsung kepada Pembantu Rektor I.

14. Pengembangan dan pengaturan selanjutnya struktur organisasi Biro, uraian tugas para pejabat, tatakerja dan mekanisme pengawasan serta pertanggungjawabannya diatur dengan keputusan Rektor dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan Universitas.

Pasal 44

UNSUR PENUNJANG AKADEMIK

1. Unsur Penunjang Akademik adalah perangkat kelengkapan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yang berada di luar Fakultas, program Pasca Sarjana dan atau program Pendidikan Profesional.

2. Untuk menunjang pelaksanaan akademik, Universitas mengadakan Perpustakaan Universitas, dan Pusat Bahasa.

3. Untuk menunjang perkembangan pelaksanaan akademik. Universitas dapat mengadakan satuan-satuan penunjang akademik lain yang dianggap perlu dan disesuaikan dengan kemampuan.

4. Organisasi unsur Penunjang Akademik terdir atas:

a. Pimpinan yaitu seorang Kepala dibantu seorang Sekretaris.

b. Tenaga Ahli

c. Tenaga Administrasi

5. Kepala dari satuan organisasi Unsur Penunjang Akademik adalah dosen yang diangkat, diberhentikan oleh dan bertanggungjawab kepada Rektor.

6. Masa jabatan pimpinan satuan organisasi dari unsur penunjang akademik adalah 4 (empat) tahun dan dapat diangkat dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan sama berturut-turut.

7. Tenaga ahli yaitu dosen yang memiliki kompetensi relevan bagi kegiatan satuan organisasi unsur Penunjang Akademik.

8. Tenaga Ahli yang melaksanakan kegiatannya pada satuan organisasi Unsur Penunjang Akademik diangkat melalui dan ditempatkan dengan persetujuan Fakultas dan atau Program Pendidikan Profesional.

9. Struktur satuan organisasi Unsur Penunjang Akademik, uraian tugas, tata kerja dan mekanisme pengawasan serta pertanggungjawabannya diatur dengan Keputusan Rektor.

Pasal 45

LEMBAGA KEMAHASISWAAN DAN MAHASISWA

1. Berdasarkan Visi dan Misi Universitas sebagaimana tersebut dalam Pasal 7 dan pasal 8 dari Statuta ini, di Universitas dibentuk Lembaga Kemahasiswaan yang bertujuan menjadi wahana mahasiswa untuk:

a. Berperan serta di dalam mewujudkan tujuan Perguruan tinggi pada umumnya dan visi dan Misi universitas pada khususnya

b. Membina persekutuan dan persaudaraan bagi kesejahteraan Mahasiswa.

c. Mempersiapkan calon-calon pemimpin yang kritis, kreatif,dinamis dedikatif dan terampil.

d. Menyalurkan aspirasi positif dan kontruktif

e. Melakukan pembelaan diri dalam kehidupan bermahasiswa di kampus.

2. Bentuk, Struktur Lembaga kemahasiswaan, uraian tugas, tata kerja dan mekanisme pengawasan serta pertanggungjawannya diatur dalam peraturan tersendiri melalui keputusan Rektor, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Lembaga Kemahasiswaan mempunyai hak untuk menyampaikan kepada Senat Universitas pendapatnya yang positif dan konstrutif menyangkut tugas-tugas pokok Senat Universitas.

4. Tatacara menyangkut ayat (3) diatas diatur lebih lanjut di dalam peraturan dan ketentuan Universitas yang mewnyangkut Senat Universitas.

5. Mahasiswa Universitas merupakan salah sat komponen pokok Sivitas Akademika yang telah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan Universitas sehingga memilki hak dan kewajiban mahasiswa.

6. Mahasiswa mempunyai hak:

a. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggungjawab untuk menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan akademik.

b. Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang sesuai dengan minat, bakat, kegemaran dan kemampuan.

c. Memanfaatkan fasilitasn perguruan tinggi dalam rangka kelancaran proses belajar.

d. Mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab atas program studi yang diikutinya dalam penyelesaian studinya.

e. Memperoleh layanan informasi berkaitan dengan program studi yang diikutinya serta hasil belajar.

f. Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

g. Memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

h. Memanfaatkan sumberdaya perguruan tinggi melalui perwakilan/organisasi kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur kesejahteraan, minat dan tata kehidupan bermasyarakat.

i. Pindah ke perguruan tinggi lain atau program studi lain, bilamana memenuhi persyaratan serta semua kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam peraturan yang berlaku di universitas.

j. Ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa perguruan tinggi

k. Memperoleh layanan khusus bilamana menyandang cacat.

7. Setiap Mahasiswa berkewajiban:

a. Ikut mewujudkan dan melaksanakan Visi dan Misi universitas yang tercantum dalam pasal 7 dan 8 dari statuta ini

b. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali bagi mahasiswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku

c. Mematuhi semua peraturan/ketentuan yang berlaku pada Universitas

d. Ikut memelihara sarana, prasarana, kebersihan, ketertiban dan keamanan Universitas

e. Menghargai ilmu pengetahuan, tehnologi, dan atau kesenian

f. Menjunjung tinggi Kebudayaan Nasional

g. Menjaga kewibawaan dan nama baik universitas

8. Perlakuan terhadap mahasiswa asing di universitas diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 46

PEGAWAI BUKAN DOSEN

1. Penyaluran aspirasi Pegawai bukan dosen dalam rangka penyelenggaraan Universitas di lakukan melalui Dewan Pegawai.

2. Struktur organisasi, uraian tugas, tata kerja dan mekanisme pengawasan serta pertanggungjawabannya diatur dalam peraturan Dewan pegawai yang disahkan oleh Rektor.

3. Dewan Pegawai mempunyai hak untuk menyampaikan kepada senat Universitas pendapatnya yang positif dan kontruktif menyangkut tugas-tugas pokok Senat Universitas.

4. Tatacara menyangkut ayat (3) di atas diatur lebih lanjut di dalam peraturan dan ketentuan Universitas yang menyangkut Senat Universitas

BAB IV

PENYELENGGARAAN UNIVERSITAS

Pasal 47

JENIS PENDIDIKAN AKADEMIK DAN PROFESIONAL

1. Jenis-jenis Pendidikan Akademik dan pendidikan profesional seperti tersebut pada pasal 9 Statuta ini adalah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Biologi, Fakultas Pertanian, Fakultas Tehnik, Fakultas Teologi, Fakultas Sains Dan Matematika, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial, Program Pasca Sarjana, Program Pendidikan Profesional Dan Program-Program Penugasan Pemerintah.

2. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada saat ini mencakup;

2.1 Jurusan/program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

2.2 Jurusan/Program Studi Bimbingan Konseling

2.3 Jurusan/Program Studi Pendidikan sejarah

2.4 Jurusan/program Studi Pendidikan Moral Pancasila Dan Kewarganegaraan

2.5 Jurusan/Program Studi Pendidikan Ekonomi

2.6 Jurusan/Program Studi Pendidikan Fisika.

3 Fakultas Ekonomi pada saat ini mencakup:

3.1 Jurusan/Program Studi manajemen

3.2 Jurusan/Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan.

3.3 Jurusan/Program Studi Akuntansi

4. Fakultas Hukum pada saat ini mencakup:

4.1 Jurusan/program Studi Ilmu Hukum.

5. Fakultas Pertanian pada saat ini mencakup:

5.1 Jurusan/ Program Studi Budidaya Pertanian (Agronomi)

5.2 Jurusan/Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian (Agribisnis)

6. Fakultas Biologi pada saat ini mencakup:

6.1 Jurusan/Program Studi Biologi

7. Fakultas Teknik pada saat ini mencakup:

7.1 Jurusa/program Studi tehnik Elektro

8. Fakultas Teologi pada saat ini mencakup:

8.1 Jurusan/Program Studi Teologi.

9. Fakultas Sains dan matematika pada saat ini mencakup:

9.1 Jurusan/Program Studi Matematika

9.2 Jurusan/program Studi Fisika

9.3 Jurusan/Program Studi Kimia.

10. Fakultas Psikologi

10.1 Jurusan/Program Studi Psikologi

11. Fakultas Ilmu Sosial

11.1 Jurusan/Program Studi Psikologi

12. Program Pasca Sarjana pada saat ini mencakup;

12.1 Program Studi Magister Studi Pembangunan.

12.2 Program Studi Magister Sosiologi Agama

12.3 Program Studi Magister Manajemen

13. Program-program yang merupakan penugasan Pemerintah pada saat ini mencakup,

13.1 Diploma II Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

14. Program pendidikan profesional terdiri atas;

14.1 Program Diploma 3 Sekretari

14.2 Program Diploma 3 Usaha Perjalanan Wisata

14.3 Program-program yang bobot kurikulumnya setara Program Diploma.

15. Program pendidikan profesional tersebut ayat (14) akan dikembangkan menjadi Politeknik Satya Wacana.

16. Penambahan, pembekuan dan penutupan jenis-jenis pendidikan akademik dan pendidikan profesional dilakukan oleh Badan Pelaksana Harian Universitas atas usul Rektor setelah mendapat pertimbangan Senat Universitas.

Pasal 48

KURIKULUM

1. Penyelenggaraan program pendidikan akademik dan pendidikan profesional di laksanakan sesuai dengan kurikulum dan sasaran program pendidikan yang bersangkutan serta memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2. Kurikulum yang utuh dan terpadu disusun oleh program pendidikan yang bersangkutan.

3. Kurikulum sebagaimana di maksud dalam ayat (1) mengandung kurikulum yang berlaku secara Nasional muatan lokal dan kekhasan Universitas.

4. Beban studi dan masa studi mahasiswa untuk menyelesaikan setiap program pendidikan akademik dan program pendidikan profesional di atur melalui keputusan Rektor dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Pemberlakuan Kurikulum pada program pendidikan Akademik dan program pendidikan Profesional dilakukan dengan keputusan Rektor.

Pasal 49

EVALUASI HASIL BELAJAR

1. Evaluasi tergadap kegiatan dan kemajuan balajar mahasiswa dilakukan secara berkala yang dapat berbentuk ujian pelaksanaan tugas dan atau penghambatan oleh dosen.

2. Evaluasi dapat diselenggarakan dalam bentuk/ melalui tes kecil, tes tengah semester, tes akhir semester, ujian akhir program studi, ujian skripsi, ujian tesis, ujian disertasi dan ujian pengawasan mutu.

3. Dalam bidang tertentu penilaian hasil belajar untuk program Sarjana dalam dilaksanakan tanpa ujian skripsi.

4. Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf (A); (AB); (B); (BC); (C); (D); dan (E) yang masing-masing bernilai (4); (3,5); (3); (2,5); (2); (1,5); (1) dan (0).

5. Ujian skripsi diadakan sebagai bagian evaluasi belajar pada akhir program studi untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana.

6. Ujian tesis diadakan sebagai bagian evaluasi belajar pada akhir program studi untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Magister.

7. Ujian disertasi diadakan sebagai bagian evaluasi hasil belajar pada akhir program studi untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Magister.

8. Ketentuan lebih lanjut pasal 49 ini mengenai Evaluasi Hasil Belajar diatur dalam peraturan tersendiri melalui Keputusan Rektor.

Pasal 50

SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

1. Sistem Penyelenggaraan pendidikan di Universitas adalah Sistem Kredit Semester (SKS) di mana beban studi mahasiswa, beban akademik dosen dan beban penyelenggaraan program lembaga dinyatakan dengan kredit atas dasar satuan waktu semester (sks).

2. Jumlah dan komposisi sks sesuai dengan jenjang pendidikan yang bersangkutan adalah sebagai berikut:

a. S-1: 144 – 160 sks

b. D-IV: 144 - 160 sks

c. D- III: 110 – 120 sks

d. D- II: 80 – 90 sks

e. D – I: 40 – 50 sks

3. Tahun akademik di mulai pada setiap bulan Agustus dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya, terdiri dari Semester Ganjil, Semester Genap dan Semester Intensif (Pendek)

4. Pengaturan lebih lanjut ayat (1) di atas, dituangkan dengan peraturan tersendiri yang ditetapkan melalui keputusan Rektor.

Pasal 51

PERSYARATAN PENERIMAAN MAHASISWA

1. Calon mahasiswa dapat diterima menjadi mahasiswa Universitas setelah memenuhi syarat-syarat umum dan atau syarat-syarat khusus yang berlaku.

2. Ketentuan mengenai persyaratan umum dan atau persyaratan khusus bagi penerimaan mahasiswa universitas diatur dalam peraturan tersendiri melalui keputusan Rektor.

Pasal 52

GELAR AKADEMIK DAN PROFESIONAL

1. Gelar Akademik yang diberikan kepada setiap lulusan Program pendidikan Akademik di Universitas disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Jenis-jenis gelar akademik lulusan Universitas Program Sarjana ( S1) adalah:

1.Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan : Sarjana Pendidikan (S.Pd)

2.Fakultas Ekonomi

: Sarjana Ekonomi (S.E)

3.Fakultas hukum : Sarjana hukum (S.H)

4.Fakultas Pertanian :Sarjana Pertanian (S.P)

5.Fakultas Biologi : Sarjana Sains (S.Si)

6.FakultasTeknik : Sarjana Teknik (S.T)

7.Fakultas Teologi : SarjanaSains (S.Si-Teol)

8.Fakultas Sains &Matematika : Sarjana Sains (S. Si)

9.Fakultas psikologi :Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos)

3. Jenis- jenis gelar Akademik lulusan Universitas program Pasca Sarjana (S 2) adalah:

1. Program Studi Magister Pembangunan : Magister Sains(S.Si)

2. Program Magister Sosiologi Agama : Magister Sains (M.Si)

3. Program Magister Manajemen : Magister manajemen (M.M)

4. Sebutan profesi bagi mereka yang telah memiliki gelar akademik dan menyelesaikan program keahlian atau profesi dalam bidang tertentu, tetap berlaku.

5. Gelar dan sebutan lulusan perguruan Tinggi luar negeri tetap memakai pola dan cara pemakaian yang berlaku di negara asalnya

6. Gelar dan sebutan lulusan Perguruan Tinggi luar negeri tidak dibenarkan disesuaikan atau diterjemahkan menjadi gelar atau sebutan lulusan perguruan Tinggi Indonesia.

7. Gelar dan sebutan lulusan Perguruan Tinggi Indonesia tidak dibenarkan disesuaikan atau diterjemahkan menjadi gelar atau sebutan lulusan Perguruan Tinggi di luar negeri.

8. Gelar Akademik Sarjana dan Magister , ditempatkan di belakang nama pemilik hak atas penggunaan gelar yang bersangkutan dengan mencantumkan huruf S, untuk Sarjana dan huruf M untuk Magister disertai singkatan kelompok bidang ilmu.

9. Gelar akademik Doktor ditempatkan didepan nama pemilik hak atas penggunaan gelar yang bersangkutan dengan mencantumkan huruf Dr.

10. Sebutan profesional Ahli Pratama bagi lulusan Program Diploma I, ahli muda bagi lulusan program diploma II, Ahli Madya bagi lulusan program Diploma III dan Sarjana sains terapan bagi lulusan Program diploma IV ditempatkan dibelakang nama pemilik atas penggunaan sebutan yang bersangkutan.

Pasal 53

TATA – CARA UPACARA WISUDA

1. Wisuda adalah upacara akademik dalam Rapat Terbuka Senat Universitas yang diselenggarakan khusus untuk itu mengukuhkan kelulusan dari program pendidikan akademik dan pendidikan profesional.

2. Upacara Wisuda diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali pada setiap semester.

3. Busana upacara, tata – upacara dan pelaksanaan upacara Wisuda diatur melalui keputusan Rektor.

Pasal 54

UPACARA DIES NATALIS

1. Dies Natalis adalah upacara akademik dalam Rapat Terbuka Senat Universitas yang diselenggarakan khusus untuk itu dan diselenggarakan pada tanggal 30 November setiap tahunya

2. Upacara Dies Natalis yang merupakan peringatan ulang tahun Universitas, mencakup dua acara pokok yaitu Kebaktian pengucapan syukur dan penyampaian Laporan Rektor.

3. Busana upacara, tata-upacara dan pelaksanaan upacara Diesa Natalis diatur melalui keputusan Rektor.

Pasal 55

PENGUKUHAN GURU BESAR

1. Pengukuhan Guru Besar adalah upacara akademik dalam Rapat Terbuka Senat Universitas dengan acara mengukuhkan seorang dosen ke dalam jabatan fungsional Guru Besar.

2. Persyaratan yang ahrus dipenuhi seorang dosen untuk dapat di kukuhkan kedalam jabatan fungsional guru besar mengacu kepada ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan lain yang mengatur tentang hal itu di lingkungan Universitas.

3. Busana upacara, tata-upacara dan pelaksanaan upacara pengukuhan Guru Besar diatas diatur melalui keputusan Rektor.

4. Guru Besar yang telah pensiun dapat diangkat kembali menjadi Guru Besar diatas diatur sebagai penghargaan istemewa, dengan sebutan Guru Besar Emiritus.

Pasal 56

PEMBERIAN GELAR DOKTOR KEHORMATAN

1. Pemberian Gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) adalah upacara akademik dalam Rapat Terbuka Senat Universitas yang diselenggarakan khusus untuk itu.

2. Persyaratan yang harus dipenuhi seseorang untuk dapat dianugerahi Gelar Doctor Kehormatan mengacu kepada ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan lain yang mengatur tentang hal itu di lingkungan Universitas.

3. Gelar Doktor Kehormatan dapat diberikan kepada seseorang yang telah berjasa luar biasa bagi ilmu pengertahuan, teknologi, kebudayaan kemasyarakatan atau kemanusiaan.

4. Pemberian gelar Doktor Kehormatan diusulkan oleh Senat Fakultas dan dikukuhkan oleh Senat Universitas.

5. Gelar Doktor Kehormatan dapat diberikan sepanjang Universitas memiliki wewenang menyelenggarakan program pendidikan Doktor.

6. Busana upacara, tata-upacara dan pelaksanaan upacara penganugrahan gelar Doktor Kehormatan diatur melalui keputusan Rektor.

Pasal 58

PENYELENGGARAAN PENELITIAN

1. Kegiatan Penelitian adalah salah satu kegiatan akademik yang bertujuan mengkaji maupun mengembangkan ilmu pengetahuan

2. Penyelenggaraan Penelitian pada aras Fakultas , Program pasca Sarjana dan Program Pendidikan Profesional didukung alokasi dana penelitian yang disediakan melalui anggaran unit yang bersangkutan.

3. Pengikatan kontrak atau perjanjian penelitian dengan setiap pihak luar Universitas harus dilakukan melalui dan oleh Rektor.

4. Dana penelitian untuk penyelenggaraan penelitian ayat (3) diatas dimasukkan pada nomor rekening Universitas dan dikelola bersama Pembantu Rektor II.

5. Pengelolaan keuangan penelitian, pengawasan dan pertanggungjawabannya diatur lebih lanjut melalui keputusan Rektor.

6. Hasil penelitian dan publikasi hasil penelitian yang menggunakan dana penelitian, sarana dan prasarana penelitian milik Universitas seluruhnya menjadi hak universitas.

7. Penggunaan hasil penelitian , publikasi hasil penelitian, dan pendaftaran hak cipta diatur lebih lanjut melalui keputusan Rektor.

8. Pengaturan hak atas hasil penelitian dan publikasi hasil penelitian dari kegiatan penelitian berdasarkan ikatan kontrak atau perjanjian penelitian antara Universitas dengan setiap pihak di luar Universitas sepenuhnya mengacu pada isi kontrak atau perjanjian penelitian yang bersangkutan.

Pasal 59

PENYELENGGARAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Universitas, Fakultas dan Dosen melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai perwujudan salah satu darma dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dan pelaksanaan Visi dan Misi Universitas dalam rangka ikut serta memecahkan masalah-masalah yang dihadapi Gereja, Masyarakat, Bangsa Dan Negara.

2. Penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat diatur melalui keputusan Rektor.

Pasal 60

KERJA SAMA

1. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Universitas menyelenggarakan kerjasama dengan Perguruan Tinggi di dalam dan luar negeri serta badan-badan lain dalam masyarakat.

2. Kerjasama bidang Pendidikan , Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat dengan lembaga di dalam negeri diatur oleh Rektor setelah mendapat persetujuan Badan Pelaksana Harian Universitas.

3. Kerjasama bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dengan lembaga luar negeri diatur oleh Rektor setelah mendapat persetujuan Badan Pelaksana Harian Universitas dengan sepengetahuan Departemen Pendidikan Nasional.

4. Kerjasama dimaksud pada ayat (1) dapat berbentuk

a. Kontrak manajemen;

b. Program Kembaran;

c. Program pemindahan kredit;

d. Tukar menukar Dosen dan mahasiswa dalam menyelenggarakan kegiatan akademik;

e. Pemanfaatan bersama sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan akademik;

f. Penerbitan bersama karya ilmiah;

g. Penyelenggaraan bersama seminar atau kegiatan ilmiah lain;dan

h. Bentuk-bentuk lain yang dianggap perlu.

Pasal 61

ALUMNI UNIVERITAS

1. Universitas mengembangkan hubungan dengan para alumni sebagai kelanjutan hubungan yang telah terjadi selama proses pendidikan tinggi.

2. Hubungan antara Universitas dengan alumni didasari oleh kebersamaan dan rasa saling memiliki serta membantu untuk mengembangkan peranan dan fungsi masing-masing.

3. Keberadaan alumni Universitas di dalam hubungan dengan Universitas berbentuk Ikatan Alumni Satya Wacana (IKASATYA) sebagai wadah kepedulian alumni terhadap Universitas.

4. Ketentuan lebih lanjut tentang hubungan dan kedudukan Universitas dengan IKASATYA diatur dalam peraturan tersendiri.

BAB V

PEMBIAYAAN

Pasal 62

1. Pembiayaan penyelenggaraan Universitas bertujuan untuk mendukung kegiatan rutin maupun kegiatan pengembangan kelembagaan program pendidikan akademik dan program pendidikan profesional.

2. Pembiayaan penyelenggaraan Universitas bersumber dari:

a. Usaha badan Penyelenggaraan Universitas

b. Bantuan/sumbangan dari Pemerintah

c. Bantuan/sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat

d. Usaha lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku anggaran dasar Yayasan, Visi dan Misi Universitas.

3. Pembiayaan penyelenggaraan Universitas bersumber kepada penghasilan yang diusahakan sendiri oleh badan penyelenggaraa Universitas maupun yang berasal dari uang sumbangan orang tua mahasiswa, uang kuliah, sumbangan pengembangan pendidikan dan sumber-sumber lainnya yang masing-masing disesuaikan dengan kebutuhan setiap aras program pendidikan akademik dan pendidikan profesional.

4. A. Badan Pelaksana Harian Universitas mengesahkan rencana kerja dan Rencana Anggaran pendapatan, biaya dan Investasi universitas yang diajukan oleh Rektor setelah mendapat pertimbangan Senat Universitas dan menyediakan dana uyang diperlukan untuk melaksanakan rencana kerja tersebut.

B. Rektor mengelola Anggaran Pendapatan Biaya dan Investasi Universitas yang telah disahkan sesuai dengan kebijakan Badan Penyelenggara Universitas dan digunakan sepenuhny-penuhnya untuk mendukung pengembangan kelembagaan, program pendidikan akademik dan program pendidikan profesional, serta peningkatan kesejahteraan sumber daya manusia Universitas.

C. Rektor wajib mempertanggungjawabkan segala pengeluaran/penggunaan keuangan Universitas pada setiap akhir tahun anggaran.

5. Pengelolaan dana di luar anggaran dan pengeluaran untuk investasi harus mendapat persetujuan Badan Pelaksana Harian Universitas.

6. Dalam menjalankan tugas pengawasan , Badan Pelaksana Harian Universitas dapat menunjuk akuntan publik untuk melaksanakan audit eksternal yang dilakukan setiap tahun dan hasilnya dilaporkan kepada Badan Penyelenggara Universitas.

7. Peraturan lebih lanjut hal-hal yang menyangkut pengelolaan dan pengawasan keuangan dilakukan melalui keputusan Rektor.

BAB VI

SUMBER DAYA

Pasal 63

PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

1. Rektor berkewajiban mendayagunakan secara efesien dan mengembangkan sumber daya manusia sarana dan prasarana untuk kemajuan dan perkembangan Universitas.

2. Rektor mengelola anggaran keuangan dan melaksanakan penggunaanya serta bertanggungjawab kepada Badan Pelaksana Harian Universitas.

3. Tahun buku dimulai setiap tanggal 1 bulan Agustus sampai dengan tanggal 31 bulan Juli tahun berikutnya.

BAB VII

KODE ETIK, PENGHARGAAN DAN SANKSI

Pasal 64

JIWA, SIKAP DAN KEPRIBADIAN DOSEN

Sebagai tenaga pendidik dan anggota masyarakat ilmiah, dosen harus memiliki jiwa, sikap dan berkepribadian sebagai berikut:

1. Menerima Visi dan Misi Universitas.

2. Menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

3. Menjunjung tinggi sikap profesional dan ikut serta dalam pembangunan Nasional, khususnya di bidang pendidikan.

4. Menjunjung tinggi martabat dan kehormatan jabatan akademiknya.

5. Berdisiplin , rendah hati, peka, teliti bersikap hati-hati, bekerjasama dan menghargai orang lain dan pendapat orang lain.

6. Berbudi luhur, jujur, bersemangat, bertanggungjawab dan menghindari perbuatan tercela seperti plagiarisme, mogok dan sebagainya.

7. Menjaga / memelihara kehormatan, kesehatan jasmani dan rohani atas dirinya, bertutur kata , berperilaku dan berpakaian sopan.

Pasal 65

ETIKA PELAKSANAAN TUGAS DOSEN

Dalam melaksanakan tugas, jabatan dn kewajiban serta menggunakan hak dan wewenangnya, dosen haruslah:

1. Menjunjung timggi kehormatan bangsa dan negara Republik Indonesia.

2. Menjunjung tinggi Visi dan melaksanakan Misi serta kehormatan dan nama baik Univesitas.

3. Mengutamakan kepentingan Universitas di atas kepentingan pribadi atau kelompok.

4. Menggunakan dan memeliahara fasilitas yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

5. Bekerja sesuai kewenangannya, mandiri dengan penuh rasa tanggungjawab.

6. Memegang teguh rahasia jabatan dan tidak menyalahgunakan jabatannya.

7. Menolak sesuatu pemberian yang nyata diketahui dan patut diduga secara langsung atau tidak langsung berhubungan secara tidak sah dengan profesinya.

8. Mengikuti , mengembangkjan dan mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan.

9. Mematuhi dan melaksanakan semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di Universitas.

Pasal 66

ETIKA HUBUNGAN DOSEN DENGAN MAHASISWA

Dalam hubungannya dengan mahasiswa, dosen haruslah:

1. Saling hormat-menghormati dlam suasana kekeluargaan dan cinta kasih.

2. Memberi layanan kepada mahasiswa dengan sebaik-baiknya tanpa mengharapkan imbalan.

3. Memberikan bimbingan dan konseling kepada mahasiswa untuk mencapai kesadaran yang tinggi dalam masyarakat, agar mahasiswa menyadari dan menghayati hak kewajibannya sebagai Sivitas Akademika Universitas, sebagai warga negara dan anggota masyarakat.

4. Membimbing dan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan , mengembangkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan.

5. Membimbing dan mendidik