Permintaan Pasar

26
Pergeseran Kurva dan Elastisitas Permintaan Pasar Permintaan Pasar Pengertian Permintaan Pasar Permintaan sering diartikan sebagai suatu keinginan untuk memenuhi suatu kebutuhan yang di ekspresikan melalui pembelian barang dan jasa. Bagi produsen, permintaan adalah sesuatu yang harus dipenuhi melalui penciptaan produk atau jasa sesuai dengan yang diinginkan, karena dengan memenuhi permintaan akan diperoleh keuntungan sesuai dengan yang diharapkan dan yang menjadi tujuan utamanya. Pengukuran permintaan pasar memperlihatkan pemahaman yang jelas akan pasar yang tercakup. Menurut pengertian sehari hari, permintaan pasar dapat diartikan sebagai jumlah barang atau jasa yang dibutuhkan. Jalan pikiran ini berangkat dari titik tolak bahwa manusia memiliki kebutuhan dan atas dasar kebutuhan inilah individu mempunyai permintaan akan barang atau jasa. Macam - macam Permintaan

description

Permintaan Pasar

Transcript of Permintaan Pasar

Page 1: Permintaan Pasar

Pergeseran Kurva dan Elastisitas Permintaan Pasar

Permintaan Pasar

Pengertian Permintaan Pasar

Permintaan sering diartikan sebagai suatu keinginan untuk memenuhi suatu kebutuhan yang

di ekspresikan melalui pembelian barang dan jasa. Bagi produsen, permintaan adalah sesuatu

yang harus dipenuhi melalui penciptaan produk atau jasa sesuai dengan yang diinginkan,

karena dengan memenuhi permintaan akan diperoleh keuntungan sesuai dengan yang

diharapkan dan yang menjadi tujuan utamanya. Pengukuran permintaan pasar

memperlihatkan pemahaman yang jelas akan pasar yang tercakup. Menurut pengertian sehari

hari, permintaan pasar dapat diartikan sebagai jumlah barang atau jasa yang dibutuhkan. Jalan

pikiran ini berangkat dari titik tolak bahwa manusia memiliki kebutuhan dan atas dasar

kebutuhan inilah individu mempunyai permintaan akan barang atau jasa.

Macam - macam Permintaan

Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain permintaan

berdasarkan daya beli dan jumlah subjek pendukung.

a. Permintaan Menurut Daya Beli

Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif,

permintaan potensial, dan permintaan absolut.

1) Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang

disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang

konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.

Page 2: Permintaan Pasar

2) Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang

sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian

barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki sebenarnya mempunyai uang yang cukup

untuk membeli kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan untuk membeli kulkas.

3) Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang

tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai

kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya Hendra ingin

membeli sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli

sepatu olahraga. Oleh karena itu keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa

terpenuhi.

b . Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya

Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan

permintaan kolektif.

1) Permintaan individu

Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Contoh bentuk permintaan individu seperti pada Tabel 17.1 mengenai

daftar permintaan jeruk Desi.

2) Permintaan kolektif

Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan

perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar. Contohnya,

selain Desi, di pasar juga ada beberapa pembeli lainnya yang akan membeli jeruk. Jika

permintaan Desi dan teman-temannya tersebut digabungkan maka terbentuk permintaan

pasar. Bentuk permintaan kolektif dapat kalian lihat pada Tabel 17.2.

1. Pergerakan dan Pergeseran Kurva Permintaan

Mengapa ada Pergerakan dan Pergeseran??

Sebelum membahas materi ini lebih lanjut, perlu dipahami tentang perbedaan pergerakan dan

pergeseran dalam konsep kurva permintaan ini. Kami sengaja menggunakan dua istilah

tersebut (pergerakan dan pergeseran) untuk memudahkan pembaca dalam memahami konsep

Page 3: Permintaan Pasar

ini. Pergerakan yang dimaksud di sini adalah pergerakan titik di sepanjang kurva permintaan,

sedangkan Pergeseran adalah pergeseran kurva permintaan ke kanan maupun ke kiri.

Pergerakan Kurva Permintaan

Pergerakan kurva permintaan merupakan pergerakan yang terjadi di sepanjang kurva

permintaan yang diakibatkan oleh berubahnya jumlah produk yang diminta konsumen

sebagai akibat dari perubahan harga produk tersebut.

Jadi, jelas bahwa yang menyebabkan adanya pergerakan di sepanjang kurva permintaan

adalah karena perubahan harga produk yang bersangkutan. Pergerakan ini sejalan dengan

Hukum Permintaan, yaitu ketika harga barang naik, maka jumlah permintaan akan turun,

sehingga titik pada kurva permintaan akan bergerak ke kiri.

Untuk lebih jelasnya, kami tampilkan dalam contoh kurva berikut ini:

Pergerakan di Sepanjang Kurva Permintaan

Dalam kurva permintaan di atas, diketahui bahwa harga es krim naik dari $1.00 menjadi

$2.00 sebagai akibat dari adanya pajak (tax).

Peningkatan harga es krim ini mengakibatkan jumlah permintaan es krim  turun dari 8

menjadi 4, dan terjadi pergerakan di sepanjang kurva permintaan yaitu dari titik A ke B.

Page 4: Permintaan Pasar

Pergeseran Kurva Permintaan

Selain pergerakan, kurva permintaan juga bisa mengalami pergeseran, baik ke kanan maupun

ke kiri. Pergeseran ini terjadi karena berubahnya jumlah produk yang diminta konsumen

sebagai akibat dari berbagai faktor kecuali faktor harga produk tersebut. Berbagai faktor yang

dimaksud diantaranya adalah pendapatan konsumen, harga produk lain, selera, harapan, dan

jumlah pembeli.

Contoh:

Pendapatan Konsumen

Untuk barang normal, apabila pendapatan konsumen meningkat, maka jumlah barang yang

diminta akan meningkat pula dan kurva permintaan akan bergeser ke kanan. Sedangkan

untuk barang inferior, apabila pendapatan konsumen meningkat, maka jumlah barang yang

diminta akan turun dan kurva permintaan akan bergeser ke kiri.

Apabila digambarkan dalam sebuah kurva, berturut-turut adalah sebagai berikut :

Pergeseran Kurva Permintaan ke Kanan (Barang

Normal)

Pergeseran Kurva Permintaan ke Kiri (Barang Inferior)

Page 5: Permintaan Pasar

Kesimpulan :

1. Pergerakan di sepanjang kurva permintaan disebabkan oleh harga produk yang

bersangkutan. 

2. Pergeseran kurva permintaan disebabkan oleh berbagai faktor selain harga produk

tersebut.

Perubahan pendapatan (dalam hal ini naiknya pendapatan) bisa mengakibatkan pergeseran

kurva permintaan ke arah kanan dari DD ke D1D1. Mengapa itu bisa terjadi? Mengapa

naiknya pendapatan bisa menggeser kurva permintaan ke arah kanan, mengapa bukan ke kiri?

Coba perhatikan uraian berikut!

Dari tabel 5.6 tampak bahwa dengan naiknya pendapatan terjadi pula kenaikan Qd (jumlah

yang diminta). Sebelum pendapatan naik, pada harga Rp200,-, jumlah yang diminta 60

kuintal. Tetapi setelah pendapatan naik, jumlah yang diminta bertambah menjadi 100 kuintal.

Kemudian pada harga Rp300,-, sebelum pendapatan naik jumlah yang diminta hanya 50

kuintal. Tetapi setelah pendapatan naik, jumlah yang diminta bertambah menjadi 90 kuintal,

demikian seterusnya. Perubahan jumlah yang diminta akibat kenaikan pendapatan tersebut,

bila digambarkan dalam kurva akan tampak seperti pada gambar 5.10. Dari gambar 5.10

Page 6: Permintaan Pasar

terlihat bahwa telah terjadi pergeseran kurva permintaan dari DD ke D1D1 yang disebabkan

naiknya pendapatan.

Pergeseran kurva permintaan tersebut telah menggeser titik keseimbangan lama (E) = (40,

400) menjadi titik keseimbangan baru (E1) = (60, 600).

Dari tabel 5.6 tampak bahwa dengan naiknya pendapatan terjadi pula kenaikan Qd (jumlah

yang diminta). Sebelum pendapatan naik, pada harga Rp200,-, jumlah yang diminta 60

kuintal. Tetapi setelah pendapatan naik, jumlah yang diminta bertambah menjadi 100 kuintal.

Kemudian pada harga Rp300,-, sebelum pendapatan naik jumlah yang diminta hanya 50

kuintal. Tetapi setelah pendapatan naik, jumlah yang diminta bertambah menjadi 90 kuintal,

demikian seterusnya. Perubahan jumlah yang diminta akibat kenaikan pendapatan tersebut,

bila digambarkan dalam kurva akan tampak seperti pada gambar 5.10. Dari gambar 5.10

terlihat bahwa telah terjadi pergeseran kurva permintaan dari DD ke D1D1 yang disebabkan

naiknya pendapatan.

Pergeseran kurva permintaan tersebut telah menggeser titik keseimbangan lama (E) = (40,

400) menjadi titik keseimbangan baru (E1) = (60, 600).

Adakalanya perubahan faktor yang memengaruhi permintaan bersamaan waktunya dengan

perubahan faktor yang memengaruhi penawaran. Dengan demikian, terjadi pergeseran kurva

permintaan dan kurva penawaran dalam waktu yang bersamaan. Pergeseran tersebut tertentu

akan mengubah posisi titik keseimbangan. Perhatikan contoh-contoh berikut.

Page 7: Permintaan Pasar

1. Pergeseran kurva permintaan (dari DD ke D1D1) dan kurva penawaran (dari SS ke

S1S1) telah menggeser titik keseimbangan dari E ke E1. Walaupun E bergeser ke E1,

tetapi harga keseimbangan tidak berubah, yaitu tetap sebesar OP. Lihat gambar kurva

5.12.

2. Pergeseran kurva permintaan dari DD ke D1D1 dan kurva penawaran dari SS ke S1S1

telah menggeser titik keseimbangan dari E ke E1. Tampak E bergeser ke E1, tetapi

jumlah keseimbangannya tidak berubah, yakni tetap sebesar OQ. Lihat gambar 5.13.

Page 8: Permintaan Pasar

3. Pergeseran kurva permintaan dari DD ke D1D1 dan pergeseran kurva penawaran dari

SS ke S1S1 telah menggeser titik keseimbangan dari E ke E1, seperti pada gambar

5.11. Walaupun E bergerak ke E1 tetapi harga keseimbangan tidak berubah, yakni

tetap sebesar OP. Lihat gambar 5.14.

Dari sini pergeseran kurva permintaan dari DD ke D1D1 dan kurva penawaran dari SS ke

S1S1 telah menggeser E ke E1. Pergeseran E ke E1 menambah harga keseimbangan dari OP

ke OP1 dan juga mengubah jumlah keseimbangan dari OQ ke OQ1. Lihat gambar 5.15.

Page 9: Permintaan Pasar

2. Elastisitas

Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan

barang terhadap perubahan harga. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan

terhadap barang tersebut biasanya naik —semakin rendah harganya, semakin banyak benda

itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah

permintaan dan persen perubahan harga. Ketika elastisitas permintaan suatu barang

menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis

di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga.

Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang

berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar.

Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan atas sepeda motor

itu naik 20%, maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut

dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan

bahwa penurunan harga sebesar 1% menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar

2%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat

dipengaruhi oleh besarnya harga yang ditawarkan.

koefisien Elastisitas

Page 10: Permintaan Pasar

n = 0 Inelastis sempurna

0 < n < 1 Inelastis

n = 1 Elastis uniter

1 < n < ∞ Elastis

n = ∞ Elastis sempurna

Untuk barang-barang normal, penurunan harga akan berakibat pada peningkatan jumlah

permintaan. Permintaan terhadap sebuah barang dapat dikatakan inelastis bila jumlah barang

yang diminta tidak dipengaruhi oleh perubahan harga. Barang dan jasa yang tidak memiliki

substitusi biasanya tergolong inelastis. Permintaan terhadap antibiotik, misalnya, dikatakan

sebagai permintaan inelastis karena tidak ada barang lain yang dapat menggantikannya.

Daripada mati terinfeksi bakteri, pasien biasanya lebih memilih untuk membeli obat ini

berapapun biayanya. Sementara itu, semakin banyak sebuah barang memiliki

barangsubstitusi, semakin elastis barang tersebut.

meskipun permintaan inelastis sering diasosiasikan dengan barang "kebutuhan," banyak juga

barang yang bersifat inelastis meskipun konsumen mungkin tidak "membutuhkannya."

Permintaan terhadap garam, misalnya, menjadi permintaan inelastis bukan karena konsumen

sangat membutuhkannya, melainkan karena harganya yang sangat murah.

A. Elastisitas Harga Permintaan

Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa

(konsumsi) berubah ketika harganya berubah. Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam

bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen

perubahan harga.

Koefisien Elastisitas Permintaan

Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah

sebagai berikut :

Ed = % perubahan kuantitas diminta / % perubahan harga

Keterangan :

Page 11: Permintaan Pasar

ED = Elastisitas permintaan

Q2 = Kuantitas permintaan setelah perubahan

Q1 = Kuantitas permintaan awal

P2 = Harga setelah perubahan

P1 = Harga awal

Dalam perhitungan koefisien elastisitas ini, angka minus tidak perlu ditulis karena kita telah

mengetahui bahwa antara harga dan permintaan berslope negatif. Artinya, kenaikan harga

akan menurunkan permintaan, dan sebaliknya (hukum permintaan).

Contoh : Apabila harga es krim naik dari $2 menjadi $2,2 dan jumlah pembelian turun dari

10 batang menjadi 8 batang, maka elastsitas permintaan dihitung sebagai berikut :

Koefisien sebesar 2,32 menunjukkan bahwa perubahan harga sebesar 1 persen akan

menimbulkan perubahan permintaan sebesar 2,32 %. Elastisitas permintaan memiliki

hubungan negatif (arahnya berbalikan), yaitu ketika harga naik permintaan akan turun, vice

versa.

Jenis-jenis Elastisitas Permintaan

Ada 3 jenis elastisitas permintaan :

1. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak

mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal.

Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan,

kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak

elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia

tetap terbatas), lukisan milik pelukis yang telah meninggal (berapapun harga yang

ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan mampu menambah kuantitas

lukisannya), dan contoh lainnya yang sejenis.

2. Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan 1.

Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering

terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan

ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah

menemukan barang penggantinya.

Page 12: Permintaan Pasar

3. Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga

tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan

harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian,

kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak

elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa

yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda

atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, secara nalar

barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama pula. Misalnya saja

paperclip dan pen tinta biasa (seperti pen merek S dan P yang rata-rata berharga 1000-

1500). Jika kita pergi ke supermarket untuk membeli paperclip, misalnya, kita

cenderung tidak akan memperhatikan perbedaan merek. Satu-satunya yang sering kita

jadikan bahan perbandingan adalah harga, dimana kita akan membeli paperclip yang

harganya paling murah (atau pada harga rata-rata yang diterima pasar). Akibatnya,

bagi perusahaan yang menjual paperclip diatas harga rata-rata, permintaan akan

barangnya akan turun ke nol. Ini karena semua paperclip, meskipun harganya

berbeda-beda, memberikan fungsi yang sama.

Faktor Penentu Elastisitas Permintaan

Ada empat faktor utama dalam menentukan elastisitas permintaan :

1. Produk substitusi.

Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis. Hal ini

dikarenakan konsumen dapat dengan mudah berpindah ke produk substitusi jika terjadi

kenaikan harga, sehingga permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap perubahan

harga.

2. Prosentase pendapatan yang dibelanjakan.

Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan produk tersebut,

maka permintaan semakin elastis. Produk yang harganya mahal akan membebani konsumen

ketika harganya naik, sehingga konsumen akan mengurangi permintaannya. Sebaliknya pada

produk yang harganya murah.

3. Produk mewah versus kebutuhan.

Page 13: Permintaan Pasar

Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat

membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan

harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah

cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih

mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.

4. Jangka waktu permintaan dianalisis.

Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan akan suatu

produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum disadari

oleh konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi. Dalam

jangka panjang, konsumen telah menyadari kenaikan harga, sehingga mereka akan pindah ke

produk substitusi yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan desain produk

juga berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen pindah ke produk lain.

Elastisitas dan Total Penerimaan (Penjual/Produsen)

Elastisitas permintaan mempengaruhi total penerimaan yang diterima oleh penjual ataupun

produsen. Hubungan keduanya adalah sebagai berikut :

1. Permintaan tidak elastis sempurna (= 0), perubahan harga tidak mempengaruhi kuantitas

yang diminta atas barang. Dengan demikian, kenaikan harga akan meningkatkan total

penerimaan, vice versa.

2. Permintaan tidak elastis (< 1), prosentase perubahan kuantitas yang diminta 1), prosentase

perubahan kuantitas yang diminta > dari prosentase perubahan harga. Oleh karenanya,

kenaikan harga akan menurunkan total penerimaan penjual/produsen, vice versa.

3. Permintaan elastis sempurna (tak terhingga), kenaikan harga akan menyebabkan

permintaan turun jadi 0. Oleh karenanya, kenaikan harga sekecil apapun akan menghilangkan

total penerimaan. Sementara penurunan harga akan menurunkan total penerimaan.

Pembuktian akan hubungan antara hubungan antara elastisitas dan total penerimaan ini dapat

disimulasikan sendiri dengan menentukan koefisien elastisitas sebuah produk.

Elastisitas Permintaan Silang

Page 14: Permintaan Pasar

Elastisitas permintaan silang mengukur bagaimana perubahan kuantitas yang diminta atas

sebuah produk mempengaruhi harga produk lainnya. Perhitungannya adalah sebagai berikut :

Keterangan :

EA,B = elastisitas silang antara produk A dan B

P1B = harga awal produk B

P2B = harga produk B setelah perubahan

ΔQA = kenaikan permintaan produk A

Q1A = kuantitas permintaan awal produk A

Q2A = kuantitas permintaan produk A setelah harga produk B berubah

ΔPB = kenaikan harga produk B setelah harga produk B berubah

ΔPB = kenaikan harga produk B

Elastisitas silang berhubungan dengan karakteristik kedua produk, yaitu :

1. Produk substitusi.

Elastisitas permintaan silang adalah positif, dimana kenaikan harga produk A akan

menaikkan permintaan atas produk B. Contoh produk substitusi : minyak tanah dan kayu

bakar, makanan ringan yang tersedia dalam berbagai merek, beras berkualitas sama mereak A

dan B, dan lain sebagainya.

2. Produk komplementer.

Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan

menurunkan permintaan produk B, vice versa. Contoh produk komplementer misalnya bensin

dan mobil (mobil tidak dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik, permintaan

akan mobil akan cenderung turun.

Elastisitas Permintaan Pendapatan (pembeli/konsumen)

Elastisitas permintaan pendapatan (elastisitas pendapatan) mengukur bagaimana kuantitas

permintaan merespon terhadap perubahan pendapatan pembeli. Rumus perhitungannya

adalah :

Page 15: Permintaan Pasar

Elastisitas pendapatan = % perubahan kuantitas diminta / % perubahan pendapatan

Elastisitas pendapatan ditentukan oleh jenis produk, yaitu :

1. Produk normal.

Elastisitas pendapatan adalah positif. Misalnya, permintaan akan produk normal akan

meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat digantikan

dengan ubi sebagai produk inferiornya.

2. Produk inferior.

Elastisitas pendapatan adalah negatif. Misalnya, permintaan akan produk inferior akan

menurun jika pendapatan meningkat.

B. Elastisitas Harga Penawaran

Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah

ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan

atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.

Koefisien Elastisitas Penawaran

Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah

sebagai berikut :

Es = % perubahan kuantitas penawaran / % perubahan harga

Keterangan :

ES = Elastisitas penawaran

Q2 = Kuantitas penawaran setelah perubahan

Q1 = Kuantitas penawaran awal

P2 = Harga setelah perubahan

P1 = Harga awal

Jenis-jenis Elastisitas Penawaran

Page 16: Permintaan Pasar

Ada 3 jenis elastisitas penawaran :

1. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah

pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal.

2. Penawaran tidak elastis : elastisitas 1. Perubahan penawaran lebih besar dari

perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif

besar terhadap penawaran.

3. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menyuplai

berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai

pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi.

Faktor Penentu Elastisitas Penawaran

Ada dua faktor yang sangat penting dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :

1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.

Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak

elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :

– Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi

saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka

penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan

produksi berada dalam skala tidak ekonomis.

– Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan

memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar.

Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.

2. Jangka waktu analisis.

Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga :

– Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu yang sangat singkat,

penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi

tidak elastis sempurna.

Page 17: Permintaan Pasar

– Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek,

namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia

dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat

dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak elastis.

– Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan

dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.

3. Stok persediaan.

Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat

segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.

4. Kemudahan substitusi faktor produksi/input.

Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin

elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah

produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga

kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu

dibutuhkan.

Kesimpulan

Pergeseran terjadi karena berubahnya jumlah produk yang diminta konsumen sebagai akibat

dari berbagai faktor. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang

tersebut biasanya naik , semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli.

Page 18: Permintaan Pasar

ILMU EKONOMI

PERGESERAN KURVA & ELASTISITAS PERMINTAAN PASAR

Page 19: Permintaan Pasar

Disusun oleh :

Agung Irawan (01514143630)

Riefki Fitriani (01514143618)

Zahara Dianti Harahap (01514143607)

Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta

Tahun Ajaran 2015/2016