Permenkes Nomor 84 Tahun 2013 Tentang Juknis DAK Kesehatan 2014
-
Upload
sigitm451112 -
Category
Documents
-
view
98 -
download
0
Transcript of Permenkes Nomor 84 Tahun 2013 Tentang Juknis DAK Kesehatan 2014
MENTERI KttSEHAttANREPUBL:K INDONESIA
PERATURAN IИ ENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 84 TAHUN 2013
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUSBIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2014
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 59
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentangDana Perimbangan, telah ditetapkan PeraturanMenteri Keuangan Nomor 180/PMK.O7 12013 tentangPedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi KhususTahun Anggaran 2Ol4;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan PetunjukTeknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus BidangKesehatan Tahun Anggaran 2Ol4 dengan PeraturanMenteri Kesehatan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 47, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor a2861;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OO4 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO4 Nomor 5, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor a355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2OO4 tentangPemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung JawabKeuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO4 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor aaOO\
5.
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
-2-
4.Undang-UndangNomor25Tahun2oo4tentangSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2oo4
Nomor lO4, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor aa2l);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OO4 Nomor t25, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 44371
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor a8a4l;
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentangPerimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO4 Nomor 126, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 36371;
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2OO9 tentangKesehatan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO9 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol3 tentangAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara TahunAnggaran 2Ol4 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2Ol3 Nomor 182, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5a6\;Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 20O5 tentangDana Perimbangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 137, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor a5751;
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2OO5 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2OO5 Nomor 14, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor a5781;
6。
7.
8.
9。
10。
MENTERI KESEHAIANREPUBLIK INDONESIA
-3-
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OO7 tentangPembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan PemerintahanDaerah KabupatenlKota (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO7 Nomor 82, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor a7371;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2OOT tentangOrganisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor 89, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor a7all;
13. Keputusan Presiden Nomor 42 Tah,un 2OO2 tentangPedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan danBelanja Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO2 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4212l. sebagaimana telahdiubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 53
Tahun 2OlO;
14. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2Ol3 tentangRencana Kerja Pemerintah Tahun 2Ol4 (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2OI3 Nomor 91);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun2OIO tentang Perubahan Atas Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 20 Tahun 2OO9 Pedoman
Pengelolaan Keuangan Dana Alokasi Khusus (DAK) diDaerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun2OlO Nomor 59al;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor ll44lMenkes/PerlVIll2OlO tentang Organisasi dan Tata KerjaKementerian Kesehatan (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2OlO Nomor 585), sebagaimanatelah diubah dengan Peraturan Menteri KesehatanNomor 35 Tahun 2Ol3 (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2Ol3 Nomor 7aI);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANGPETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASIKHUSUS BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2014.
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
-4-
Pasal 1
Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2Ol4 yang
selanjutnya disebut DAK Bidang Kesehatan diberikan kepada daerah
tertentu untuk membantu mendanai kegiatan bidang kesehatan yang
merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas pembangunankesehatan nasional tahun 2Ol4 yang ditetapkan melalui Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) Tahun 2014.
Pasal 2
DAK Bidang Kesehatan diarahkan untuk kegiatan:
a. subbidang pelayanan kesehatan dasar;
b. subbidang pelayanan kesehatan rujukan; dan
c. subbidang pelayanan kefarmasian.
Penggunaan DAK Bidang Kesehatan untuk kegiatan SubbidangPelayanan Kesehatan Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a digunakan untuk pemenuhan sarana, prasarana danperalatan bagi Poskesdes, Puskesmas dan jaringannya yang meliputi:
a. pembangunan puskesmas pembantu (Pustu) dan puskesmas diDaerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK);
b. peningkatan puskesmas menjadi puskesmas perawatan di wilayahterpencil/sangat terpencil di DTPK dan peningkatan puskesmasmenjadi mampu Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar(PoNED);
c. pembangunan sarana instalasi pengolahan limbah;
d. rehabilitasi karena rusak berat atau rehabilitasi totalpuskesmas/puskesmas perawatan, termasuk rumah dinas dokterdan paramedis;
e. penyediaan alat kesehatan;
f. penyediaan puskesmas keliling (pusling roda 4 dan puslingperairan); dan
g. pembangunan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)/Pos PembinaanTerpadu (Posbindu).
(2)
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
-5-
(3) Penggunaan DAK Bidang Kesehatan untuk kegiatan subbidang
pelayanan kesehatan rujukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b digunakan untuk pemenuhan/pengadaan sarana, prasarana
dan peralatan bagi rumah sakit provinsi/kabupaten/kota yang
meliputi:a. pemenuhan sarana, prasarana dan peralatan tempat tidur
kelas III;pemenuhan sarana, prasarana dan peralatan Instalasi GawatDarurat (IGD) rumah sakit;
Pemenuhan Sarana, Prasarana Dan Peralatan Intensiue Care Unit(rcu);
d. Pemenuhan Sarana, Prasarana Dan Peralatan Pelayanan ObstetriNeonatal Emergensi Komprehensif (PONEK);
e. Pemenuhan Sarana, Prasarana Dan Peralatan InstalasiPengolahan Limbah (IPL) rumah sakit;
f. Pemenuhan Sarana Prasarana Unit Transfusi Darah (UTD) dirumah sakit atau Bank Darah Rumah Sakit (BDRS); dan
g. Pemenuhan peralatan kalibrasi di rumah sakit.
(4) Penggunaan DAK Bidang Kesehatan untuk kegiatan subbidangpelayanan kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf cdigunakan untuk:a. penyediaan obat dan perbekalan kesehatan untuk fasilitas
pelayanan kesehatan dasar untuk kabupatenlkota yang mengacupada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN);
b. pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau penyediaan saranapendukung instalasi farmasi kabupaten/kota; dan
c. pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau penyediaan saranapendukung instalasi farmasi provinsi.
Pasal 3
Penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2Ol4 dilaksanakan sesuaiPetunjuk Teknis sebagaimana tercantum dalam Lampiran yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
b.
C.
(2)
(3)
MENTER:KESEHATANREPUBLiK INDONES:A
-6-
Pasa1 4
Petuttuk Tcknis sebagaiinana diinaksud dalam Pasa1 3 agar digunakansebagai acuan oleh Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dalampengelolaan dan penggunaan DAK Bidang Keschatan Tahun 2014.
Pasal 5
Penghitungan alokasi DAK Bidang Kesehatan, dilakukan melalui 2
(dua) tahapan, yaitu:
a. penentuan daerah tertentu yang menerima DAK BidangKesehatan; dan
b. penentuan besaran alokasi DAK Bidang Kesehatan masing-masingdaerah.
Penentuan kelayakan daerah penerima DAK Bidang Kesehatansebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a menggunakan IndeksFiskal Wilayah (IFW) dengan bobot 5Oo/o dan Indeks Teknis (IT)
dengan bobot 5Oo/o.
Penentuan besaran alokasi DAK Bidang Kesehatan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b menggunakan IFW dengan bobot2Ooh dan IT dengan bobot 8Oo/o.
Pasal 6
Kepala SKPD penerima DAK Bidang Kesehatan sebagai penanggungjawab anggaran sarana pelayanan kesehatan dasar, pelayanankesehatan rujukan, dan pelayanan kefarmasian harusmenyampaikan laporan triwulan yang memuat laporan pelaksanaankegiatan dan penggunaan DAK Bidang Kesehatan kepada DinasKesehatan Provinsi untuk dikompilasi dan Dinas Kesehatan Provinsimenyampaikan hasil rekapan kompilasi tersebut kepada SekretarisJenderal Kementerian Kesehatan up. Kepala Biro Perencanaan danAnggaran.
Kepala daerah menyampaikan laporan triwulan pelaksanaankegiatan dan penggunaan DAK kepada:
a. Menteri Keuangan;
b. Menteri Dalam Negeri; dan
c. Menteri Kesehatan.
(2)
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
-7 -
(3) Penyampaian laporan triwulan kegiatan DAK Bidang Kesehatan
dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah triwulan yang
bersangkutan berakhir.
Pasal 7
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2014.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara
Republik Indonesia.
Ditetapkan di」akarta
pada tanggal 16 Desember 2013
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA,
ttd
NAFSIAH MBOI
Diundangkan di」akarta
pada tanggal
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR