Permenkes No.688 Menkes Per Vii 1997 Tentang Peredaran Psikotrop 1997

12
MENTE'II KESEHATAN REPUBLII( INDONESIA * PTRATURAT{ IVIENTERI KESEFIATAN REPUSLIK INDCNESIA NOMbR : 688/MENKES/PERIVII/1 997 TENTANG PEREDARAN PSIKGTROtrIKA MET{TERI KESEHATAN REFUBLIK |NNOf{ESIA, ,:nimban[J:bahwasebagaipe|aksanaanpas'at.,|.{;...p8$@ ayat 11').' Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, perluditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Peredaran Psikotropika; 'engingat : Undang-undang Nomor 5 tahun 19gTtentartg Psikotropika (Lembaran Negara Tahun 1997 Nsmor '10, Tambahan Lernbaran Neigara Nomor 3671|i,' MEMUTUSKAN: 'enetapkan : PEMTURAN MENTERI KESEI-fATAI'J F{EPUBLIK INDONESIA TE|ITANG PEREDARAN PSIKOTROFI}(A. BAB I IGTEhITUAN UMUTVI Pasal 1 Dalarn Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Psikotropika adalah zal atau obat baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika, yang berkhasiat psil<oaktif mefalui pengaruh selektif padur susunan saraf pusat yang menyelrabkan perubahan l<has padaaktivitas mental dan perilaku.

description

peredaran psikotropika di apotek

Transcript of Permenkes No.688 Menkes Per Vii 1997 Tentang Peredaran Psikotrop 1997

Page 1: Permenkes No.688 Menkes Per Vii 1997 Tentang Peredaran Psikotrop 1997

MENTE' I I KESEHATANREPUBLI I ( INDONESIA

*

PTRATURAT{ IVIENTERI KESEFIATAN REPUSLIK INDCNESIA

NOMbR : 688/MENKES/PERIVII/1 997TENTANG

PEREDARAN PSIKGTROtrIKA

MET{TERI KESEHATAN REFUBLIK |NNOf{ESIA,

, :n imban[J :bahwasebagaipe|aksanaanpas 'a t . , | . { ; . . .p8$@

ayat 11').' Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentangPsikotropika, perlu ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatantentang Peredaran Psikotropika;

'engingat : Undang-undang Nomor 5 tahun 19gT tentartg Psikotropika(Lembaran Negara Tahun 1997 Nsmor '10, TambahanLernbaran Neigara Nomor 3671|i,'

M E M U T U S K A N :'enetapkan : PEMTURAN MENTERI KESEI-fATAI'J F{EPUBLIK INDONESIA

TE|ITANG PEREDARAN PSIKOTROFI}(A.

BAB IIGTEhITUAN UMUTVI

Pasal 1Dalarn Peraturan ini yang dimaksud dengan :1. Psikotropika adalah zal atau obat baik alamiah maupun

sintetis, bukan narkotika, yang berkhasiat psil<oaktif mefaluipengaruh selektif padur susunan saraf pusat yang

menyelrabkan perubahan l<has pada aktivitas mental danperilaku.

Page 2: Permenkes No.688 Menkes Per Vii 1997 Tentang Peredaran Psikotrop 1997

W//&\$\

2. Peredaran adalah setiap kegiatan atau serangkaian l<egiatanper$ahrran atau penyerahan psil<otropika, baik dalam rangka

MENTERI KESEI {ATANR E P U B L I K I N D O N E S I A

*

perdagangan, bukan Pendaganganpemindahtanganan.

maupun

Pen5al.rran adalah seti ap kegi a tan memberi ka n psi t<o tro pi lca,

baik antar penyalur maupun dari penyalur kepada penyenah

dalam rangka pelayanan kesehatan atau kepada penerima

dalam rangka kepentingan ilmu pengetahuan.

Paryerahan adahh setiap kegi atan mernberikan psikotropika,

baik anbr-penyerah maupun kepada pengguna dalam rangkapelayanan kesehatan.

Pabrik obat adalah p*rurut',run berbadan hukurn yang

memiliki izin dari fulenteri untul< melai<ukan l<egiatan produksi

serh perryaluan obat dan bahan obat, termasuk psikotropika.

Pedagang besarfarmasi adalah perusahaan berbadan hukumyang memiliki izin dari Menteri untul< melakul<an l<eglatanpenyaluran sediaan farmasi, termasuk psil<otropika dan alatkesehatan.

Lembaga penelitian dar/atau lernbaga pendidikan adalah

bnd..age yang secera khusus atau yang salah satu fungainyarnelakukan !<egiatan penelttian detVatau merlggunakanpsikotropika dalann penelitian, pengembangan, pendidikan,

atau pengajaran dan telah rnendapat persetujuan dari Menteridalam rangka kepentinSan ilrnu pengetahuan.

3.

tq .

5.

6.

7

Page 3: Permenkes No.688 Menkes Per Vii 1997 Tentang Peredaran Psikotrop 1997

M[N l U l l r ( LSe l rA I 'ANNEPUELI I ( INDONESIA

B. Sarana penyirnpat'lan sediaan farmasi Pemerintah adalah

sarana yang mengelola sediaan farmasi dan alat kesehatan

milik'Femerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Daerah,ABRI dan BUMN dalam rangka pelayanan kesehatan.

. 9. Drektr^u-Jo*deral adalah Direktur Jenderal Pengawasan Obatdan Makanan.

BAB IIRUANG LINGKUP

Pasal 2(1) Ruang lingkup peredaran psikotropika meliputi penltslulan dan

penyerahan psit<otropika yang mempunyai potensimengat<ibatkan si ndroma ketergantungan.

(2) Psikotropika sebagaimana dimaksud pada ayai (1) rneliputi :

1. Psil<otropika golongan l,2 Psikotropika golongan lf ;3 Fsil<otropil<a golongan lll,4 Psikotropika gclongan lV;

i3) Jer'is perkorop{ka sebagaimana ciitnaksud pada ayat (2) adalah

sebagaimam tersebut dalam pasal 2 Undang-undang Nomor 5

tahun 1997 tentang Psikotropit<a.

Pasal 3

i 1 ) Psikotropika sebagaimana cjimakeud daiam pasal 2 hanyqgeps! qi"ggltelselelp! te1d"a!te1-ff-qe*P,il.e"k!9J9l"J9fgeJ3!- tr'Pengawasan Obat dan lviakanan.

Page 4: Permenkes No.688 Menkes Per Vii 1997 Tentang Peredaran Psikotrop 1997

MENTERI KESEHATANR E P U B L I K I N D O N E S I A

* t

(2) Ketentuan dan tata cara pendaftaran psikotropi[<a sebagaimanadima(sud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai l<etentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal ,4

( 1 ) Peredaran psikotropika _[gnyg*dipel rli|a]qkan---Alehsgleng-

heaptlaten"yang memiliki izin dari Mqntg*

(2) Sarana kesehatan sebagairnana dirnaksud pada ayat (1)

meliputi pabrik obat, pedagang besar farmasi, saranapenyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apolek, rumah sakit,Puskesmas, balai pengohratan, lenrbaga penelit ian dan/ataulernbaga pendidikan dan cjcll<ter.

BAB I I I t

PENYALdNNiVPasal 5

(1) Penyaluran psikotropik* golongan l , golongan l l , golongan l l l

dan golongan lV hanytr dapat di lakukan oleh pabrik ol iqt,

Oeciagang besar farmasi, sarana penyinrpanan sediaan farmasi

Pemerintah.

i,2) Pertyaluran psikotropika golongarr I sebagairnana dimaksudpacJa ayat (1) hanya dapat di lakukan oieh pabrik obat dan

pedagang besar farmasi kepactra lembaga penelit ian dan/atau

lembaga pendidikan, un{uk tujuan i lmu pengetahuan.

i3) Penyaluran psikotropika golongan ll, golongan lll darl golongan

lV yang berupa obat hanya dapat dilakukan oleh pabrik obatkepacja pedagang besar farmasi, apotek, rumah sakit, saranapenyimpanan sediaan farmasi Pemerintaft, lembaga penelitian

dan/atau lernFraga Pendidikan.

Page 5: Permenkes No.688 Menkes Per Vii 1997 Tentang Peredaran Psikotrop 1997

M[IJTCNI KT$EI IATAITJ} I E P U B L I K I N D O N E S I A

*

(4) Psikotropika yang disalr-lrkan olehdimaksud pada ayat (3) hanya daribersangkutan.

puskesmas.

b. sarana penylmpanan u*Oiu*menyalurkan kepada ntmahdilingkungan ABRI.

pabrit< obat sebagaimanaproduksi pabrik obat yang

farmasi ABRI hanya dapatsakit cJan balai pengobatan

(5) Penyahran psikotropika gotongan ll, golongan lll dan golonganlV yang berupa obat hanya dapat dilakukan oleh pedagangbe.sarfarmasi kepada pedagang besar farmasi lainnya, apotil<,

rLrnah $akiq $amrn penyimpanan sediaan farmasi Pemerintah,lernbaga penelitian dan/atau lembaga pendidikan.

Pasal 6Penyaluran psikohopika golongan ll, golongan lll dan golongan lVyang berupa obat dilakukan sebagai berikut:a. sarana penyimpanan sediaan farmasi Departea"nen Kesehatan

hanya dapat menyalurkan l<epada rurnah sakit Pemenntah dan

c. sarana penyimpanan sediaan farmasi BUMN yang telahmenyelenggarakan pelayanan kesehatan hanya dapatmenyalurkan kepada rumah sakit dan balai pengobatan diiingkungannya.

Pasal 7''i i Peqreh.^ran psikotropika sebagaimana dirnakstld dalarn pasal 5 dan

pasal 6 hanya dapat dilakukan berdasarkan suraf pesanan yang

dhnda bngani oleh penanggung jauiab ol-rat di sarana kesehatan,Iembaga penelitlan daruatau iernbaga perididil<an dengan

menggunakan contoh forinulii'l

Page 6: Permenkes No.688 Menkes Per Vii 1997 Tentang Peredaran Psikotrop 1997

M E N T E N I K E S E ' I A ' T A NR E P U B L I I ( I N D O N E S I A

+

i "2) Penanggung jawab selragairnana dirnaksud pada ayat (1) untuk :a. lembaga penelitian dailatau lembaga pendidikan adalah dokter

atau apiteker;b. pedagarg besar farmasi adalah apoteker atau asisten apoteker;c. rumah sakit adalah apoteker;d. sarana penyimpanan sediaan farmasi Pemerintah adalah

apoteker;e. puskesmas adalah dokter.

Pasal IPengiriman psikotropika dalam rangka penyaluran sebagaimanadimaksud dalam pasal 7 harus dilengl<api dengan :a. suratpesanan;b. faktur dan/atau surat pengantar barang.

:) Sarana pengAngkutan psikotropika sehagaimana dimaksud padaayat ( 1 ) hanya boleh membawa psiicotropi!<a sesuai dengan jumlahyang tercantum dalam surat pesanan, fakfur danlatau suratpengantar barang.

BAB IVPENYERAHAhJ

Pasal IPenyeral"nn psikohopika golongan ll, golongan lll dan golongan lV hanya#pat cihkukan oleh apotek, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan'dan dokter.

Pasal 101; Feryerahan psikotropika golongan ll, golongan lll dan golongan lV

yang berupa obat dapat dilakut<an oleh apotek kepada apotekiainnya, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, dokter danpengguna/pasien.

f )

Page 7: Permenkes No.688 Menkes Per Vii 1997 Tentang Peredaran Psikotrop 1997

n r t

3 l

. , 1 r. r l

s i ;

_ t

, i l

Ml: u l l - l l l l ( l i l i l r l IAI Af.JREPUBLI I ( INDONESI / \

*

Perryeral'nn psikotropika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dariapotek kepada apotek lainnya diberikan berdasarkan suratpermintaan tertulis yang ditanda tangani oleh apoteker pengelolaapotek.

Penyerahan psikob'opika sebagairnana dirnaksud pada ayat (1) daria;rciek kepada rumah sal<it diberikan berdasarkan surat permintaantertulis yang ditanda tangani oleh direktur rumah sal{t.

Penyerahan psikotropil<a sebagaimana din"raksud pacla ayat (1) dariapotek trepada pskesrnas diberikan berdasarkan surat perrnintaantertulis dari kepala puskesmas.

Penyerahan psikotropika sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dariapotek kepada lralai pengobatan diberikan berdasarkan suratpennn-laan terfulis dari dokter penanggung jawab balai pengobatan.

Penyeral'nn psrkotropika sebagaimana tJinnaltsurl pada ayat (1) dariapotek kepada dokier diberikan berdasarkan resep dokter.

Penyerahan psikotropika sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dariapotek kepada pasien diberikan lrerdasarkan resep dokter.

Pasal 1 1Penyerahan psikotropika golongan ll, golangan lll, dan golorrgan lV

:/ang berupa obat hanya dapat dilakukan oleh rumah sakit, balaipengobatan, puslcesmas kepacia irengguna/pasien berdasarkanresep dckter.

trenyerahan psikotropika golongan !1, golongan lll dan golongan lV.r-ang berupa obat hanya dapat dilakukan oleh dol<ter kepadaoengguna/pasien dalatn hal .

Page 8: Permenkes No.688 Menkes Per Vii 1997 Tentang Peredaran Psikotrop 1997

MENTETI I I (ESEI - IA I 'ANI l E P U B L I K I N D O N E S I A

*

a. menjalankan praktik terapi dan diberikan melalui suntikan.b. menolong orang sakit dalam keadaan darurat.c. menjalankan tugas di daerah terpencilyang tidak ada apotek.

i3) Penyerahan psikotropika golongan ll, gofongen lll dan gorongan lvyang diserahkan dol<ter $,3bsgsirnana dimal<sud pada ayat (2),hanya dapat diperoleh dari apotik.

BAB VPEIICATATAN DAN PELAPORAN

Pasal 12{ 1 ) Pabrik obat, pedasaru besar fannasi, sarana penyirnpanan eediaan

fai-masi Pemerintah, lembaga penelltian dar/atau lembagarcnddl<an, apote@;s[<esmas, ha!a! pengobatan, dan dokter dalamrarigka peredaran psikotropi$<a golongan l, golongan il, golongan llldan gclongan lV wajib membuat pencatatan dan pelaporen.

?) Pencatatan dan pelaporan sebagai*unu drmaksud pada ayat (1)clilaporkan kepada Dinel<tur Jenderal.

'3) Ketentuan dan tata eara pelaporarrsebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (?) dilaksanakan eesuai dengan ketentuanperaturan perundan0rundangan yarrg berlakg.

BAB VIPEI{GAWA.$AhI

Pasal 1 3I i Drekts Jerkd , Kep:ala f(enics- WJilayah Departemen Kesehatan

Propinsi dan l{epala Balai Pengawasan Obat dan f,,{akanan ataupejabat yang ditr;njuk melakui<an pengawasan terhadap peredaranpsikoti-spika.

ll Dalam mela!<senakan pengawasan sebagaimana dimaksud paclaayat (1 ) dapat rnelakul<an :a, pemeriksaan setempat dar"{atar"r pengarnbilan contoh pada

sarana : produksi, peredaran, pengangkutan, penyimpanan,sa!-ana pelayanan kesehatan dan l'asilitas rehabilitasi;

Page 9: Permenkes No.688 Menkes Per Vii 1997 Tentang Peredaran Psikotrop 1997

r )

MU NTri lt I t(Esfl. lAl 'ANREPUT]LI I< INDOTJESIA

*

b. memeriksa surat dan/atau dokuirren yang berkaitan denganl<egi atan peredaran psikotropika;

c. melakukan pengamanan terhadap psikotropika yang tidakmemenuhi standar dan persyaratan; dan

d. melaksanakan evaluasi terhadap haeil pemeriksaan.

Ketentuan dan tata cara pelaksanaan pengawa,effi sebagaimanadimaksud pada ayat ( 1) dan ayat (2) di atur oleh Direktur Jenderaf:

:Pasal 14Direktur Jenderal berwenang mengambil tindakan administratifte*ndap pabik obat, pdagang besar farmasi, sarana penyimpanansedraan farmasi Pemerintah, apotek, rumah sakit, puskesrnas, balaipengobatan, dokter, lembaga fenelitian dan/atau lembagapenciidikan, dan fasilitas nehabilitasi yang melakukan pelanggaranterhadap ketenfuan peraturan ini.

i(epala l(antor Vurilayah dapat mengambil tindakan administratifterfmdap sarana penyrmpanan sediaan farmasi Pemerintah, apotek,rui-nah sakii, puskesmas, bala! pengobatan, ciokter dan faeilitasrehabil itasi.

Pasal X5Tindakan adr$nishatif sebagaimana clirnalcsud dalam pasal 14 dapatberupa :a. leguran lisan;b. teguran tertulis,c. penghentian sernentara l<egiatan;d. denda administratif;e pencabutan izin praktik.

l )

i 1 )

Page 10: Permenkes No.688 Menkes Per Vii 1997 Tentang Peredaran Psikotrop 1997

f v i l : f J I c ' i l K l -uL l iA r / tNR E P U B L I K I N D O N E S I A

*

(Z\ Tinc]akan administratif berupa dei'rda administraiif ditetapkan sesual

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VIIKE"f E NTUA N P E RAt" I }..IAN'I

Pasal 16Sanrua izin khusus untul< memproduksi atau mendistribusikan obat keras-"ertentu yang dikeluarkan berdasarl<an Fera{uran lu4enteri Kesehatan,roirlor 124/Menkes/Per/ll/1993 tentan0 Obat Keras Tertentu yang telah

: n;bah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor T9ZlMenkesiPeri

,riii 1996 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Rl.,ourol' 124/MenkesiPe!-l l l l1993 tentang Obat Keras, dinyatakan tidak

:eriaku berdasarkan peraturan ini.

BAB VII I ,KETFNTUAM PIDANA

Pasal 17r;ranggaran terhadap ketentuan Peraturan Menteri ini, dapat dikenakan

sanksi pi{ana sesuai ketentuan dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun' 3't7 tentang PsikotroPika.

BAB iXKETET.ITUAN PENU.TIJP

Pasal 1B-'engan berlakunya pei'aturan ini maka :" Feraturan lVlenteri Kesehatan Nornor l24lMenkes/Pe#ll/1993 tentang

Cbai Keras tertentu yang telah diubah dengan Peraturan Menteri

{esehatan Nomor TBZMenkes/PerA/lU1 996 tentang Perubahan atasraraturan t/lenteri Keselratatr Rl Nsmoill24lMenl<es/Perlll/1993ientang Cbat Kei"as Tertentu;

Page 11: Permenkes No.688 Menkes Per Vii 1997 Tentang Peredaran Psikotrop 1997

MENTERI KESEI IATANR E P U B L I K I N D O N E S I A

2 sepanjang mengenai obat yan0 mengandung Diazepam danfiodiazepoksida yang diatur di dalam Keputusan Menteri Kesehatanl.Jomor 347/Menkes/slvvlul 990 tentang obat wajib Apotek;

dlcabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 19=eraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganre;-aturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara RepublikinConesia.

Jakaria: i4 Ju l i 1997

EI.{A-IAN RI.

{4./,-SUJUDI

'7 i' Vada lqnggal

'I.*t.iitti uW l

Page 12: Permenkes No.688 Menkes Per Vii 1997 Tentang Peredaran Psikotrop 1997

Fornr u lir

l i onr or :

SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA

Yarg bertarda tangan dibawah ini :

Narn a :Alam at :Jabatan :

L{engajukan perm ohonan kepada :

Narua perusahaan :

Alam at :

. " 'n is ps ikot rop ika sebagai ber ikut :

rrtuk k"'perluan pedagang besar falmasilapotek/rurnah sakit/sarana penyimpananr:iraan farm asi Pem erintah/lernbaga penelitian dan/atau lambaga pendidikan *)

Naura :

Alam at :

Tempat, tanggalPenanggung jawab

- "*[3t2rl :

* f cret yBng t idak perlu

SIK/SID