Permen PU Nomor 14-PRT-M-2013.pdf
-
Upload
lindon-tampubolon -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of Permen PU Nomor 14-PRT-M-2013.pdf
-
7/24/2019 Permen PU Nomor 14-PRT-M-2013.pdf
1/12
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum(Permen PU) Nomor 14/PRT/M/2013
Salah satu peraturan yang paling ditunggu-tunggu di Indonesia
adalah peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU). Hal ini karena
banyak pengadaan barang/jasa pemerintah dalam bidang jasa
konstruksi yang pelaksanaan pengadaannya tetap harus berpedoman
pada aturan Pekerjaan Umum sesuai amanat Undang-Undang Nomor 18
Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
Pada bulan Desember tahun 2013, rupanya Kementerian Pekerjaan
Umum telah mengeluarkan Peraturan Menteri PU (Permen PU) Nomor
14/PRT/M/2013 yang merupakan perubahan atas Permen PU Nomor
7/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi dan Jasa Konsultansi.
Banyak perubahan cukup mendasar dari Permen PU ini, diantaranya
adalah:
Perubahan/Penambahan Definisi
1. Menyesuaikan pengertian ULP sesuai denganPerpres 70/2012, yaitu
dibentuk oleh Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan
Institusi dan bersifat permanen atau melekat pada unit yang sudah
ada (Pasal 1 angka 6)
http://www.khalidmustafa.info/2014/05/05/peraturan-menteri-pekerjaan-umum-permen-pu-nomor-14prtm2013.phphttp://www.khalidmustafa.info/2014/05/05/peraturan-menteri-pekerjaan-umum-permen-pu-nomor-14prtm2013.phphttp://www.khalidmustafa.info/2014/05/05/peraturan-menteri-pekerjaan-umum-permen-pu-nomor-14prtm2013.phphttp://www.khalidmustafa.info/2014/05/05/peraturan-menteri-pekerjaan-umum-permen-pu-nomor-14prtm2013.php -
7/24/2019 Permen PU Nomor 14-PRT-M-2013.pdf
2/12
2. Menambahkan pengertian Pokja ULP dan penegasan bahwa
Anggota Pokja ULP terlebih dahulu ditetapkan oleh PA/KPA/Kepala
Daerah (Pasal 1 angka 6a)
3. Menegaskan bahwa pejabat pengadaan berfungsi untuk
melaksanakan pengadaan langsung (Pasal 1 angka 7)
4. Menegaskan pengertian pekerjaan konstruksi terintegrasi yang
merupakan pekerjaan yang menggabungkan pekerjaan
perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan/atau
pengadaan barang konstruksi dan/atau pengoperasian dan layanan
pemeliharaan (Pasal 1 angka 12a)
5. Menambahkan pengertian mata pembayaran utama yang
merupakan mata pembayaran yang pokok dan penting yang nilai
bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh per seratus) dari
seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata pembayaran yang
nilai bobotnya terbesar. (Pasal 1 angka 12b)
6.
Menegaskan bahwa kontrak kerja konstruksi selanjutnya disebut
dengan kontrak dan pada Peraturan ini berlaku untuk Pekerjaan
Kosntruksi dan Jasa Konsultansi (Pasal 1 angka 13)
-
7/24/2019 Permen PU Nomor 14-PRT-M-2013.pdf
3/12
Pemilihan Penyedia Secara Elektronik
1. Pelaksanaan pemilihan Penyedia Barang/Jasa di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum dilaksanakan secara full e-
procurement
2. Khusus untuk Papua dan Papua Barat, kewajiban full e-proc hanya
di Ibukota Provinsi
3. Pelaksanaan pemilihan Penyedia Barang/Jasa di luar Kementerian
Pekerjaan Umum dilaksanakan berdasarkan ketentuan K/L/D/I
bersangkutan
Usaha Kecil dan Penyedia Perorangan
1. Nilai paket pekerjaan konstruksi sampai dengan Rp
2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah), diperuntukkan
bagi usaha kecil, kecuali untuk paket pekerjaan yang menuntut
kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh usaha kecil.
2. Nilai paket pekerjaan Jasa Konsultansi sampai dengan Rp
750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) diperuntukkan
bagi usaha kecil
3. Jasa konsultansi dapat dilakukan oleh konsultan perorangan
dengan nilai sampai dengan Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima
puluh juta rupiah)
-
7/24/2019 Permen PU Nomor 14-PRT-M-2013.pdf
4/12
Penerbit Jaminan
1. Paket pekerjaan konstruksi ? Rp 2,5 Miliar dan jasa konsultansi ?
Rp750 juta menggunakan surat jaminan ? Bank
Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi, bersifat
mudah dicairkan dan tidakbersyarat (unconditional) dengan
substansi sesuai yang tercantum dalam dokumen pengadaan.
2. Paket pekerjaan konstruksi > Rp 2,5 Miliar danjasa konsultansi
> Rp750 juta menggunakan surat jaminan ? Bank Umum.
Pengadaan di Papua dan Papua Barat
1. Paket pengadaan pekerjaan konstruksi ? Rp500 Juta dapat
dilaksanakan dengan mekanisme pengadaan langsung untuk Papua
dan Papua Barat
2. Paket pengadaan pekerjaan konstruksi ? Rp 1 M dapat
dilaksanakan dengan mekanisme pengadaan langsung untuk
Kabupaten Nduga, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Intan
Jaya, Kabupaten PuncakJaya, Kabupaten Puncak,
Kabupaten Tolikora, Kabupaten Memberamo Tengah,
Kabupaten Yalimo, Kabupaten Pegunungan Bintang,
Kabupaten Deiyai, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Paniai,
Kabupaten Jayawijaya, dan Kabupaten Lani Jaya
-
7/24/2019 Permen PU Nomor 14-PRT-M-2013.pdf
5/12
3. Pengusaha lokal yang mengikuti pengadaan langsung tidak
diwajibkan memiliki pengalaman sebagai penyedia barang/jasa
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir.
4. Paket pengadaan pekerjaan konstruksi ? Rp5 M harus bermitra
dengan pengusaha lokal melalui kerjasama operasi/kemitraan dan
pengusaha lokal tidak diwajibkan memiliki kemampuan dasar.
5. Paket pengadaan pekerjaan konstruksi > Rp 5 M Pokja ULP tidak
boleh melarang, menghambat, dan membatasi keikutsertaan calon
penyedia dari luar provinsi dan/atau Kabupaten/Kota, namun agar
memprioritaskan yang bekerjasama dengan pengusaha lokal.
Pekerjaan Konstruksi yang Kompleks
Dalam hal pengadaan pekerjaan konstruksi yang bersifat kompleks,
terintegrasi, atau bernilai di atas Rp 100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah), harus menggunakan persyaratan/kriteria evaluasi teknis yang
ditetapkan terlebih dahulu oleh Pejabat Eselon I terkait untuk
menghindari persyaratan/kriteria yang diskriminatif dan/atau
pertimbangan yang tidak obyektif.
-
7/24/2019 Permen PU Nomor 14-PRT-M-2013.pdf
6/12
Evaluasi Penawaran Harga
1. Evaluasi dokumen penawaran harus berdasarkan pada
pedoman evaluasi penawaran dan ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan
2. Pada pengadaan Pekerjaan Konstruksi, untuk harga penawaran
yang nilainya di bawah 80% (delapan puluh perseratus)
HPS, wajib dilakukan evaluasi kewajaran harga
3. Apabila total harga penawaran yang diusulkan lebih kecil dari hasil
evaluasi sebagaimana dimaksud, maka harga penawaran
dinyatakan tidak wajar dan gugur harga.
4. Apabila total harga penawaran lebih besar dari hasil
evaluasi sebagaimana dimaksud, maka harga penawaran
dinyatakan wajar dan apabila peserta tersebut ditunjuk
sebagai pemenang pelelangan, harus bersedia untuk menaikkan
Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima perseratus) dari nilai total
HPS.
-
7/24/2019 Permen PU Nomor 14-PRT-M-2013.pdf
7/12
Tahapan Evaluasi Penawaran Harga
1. Penyedia jasa diminta menjelaskan terhadap kuantitas/koefisien
yang dimasukkan dalam analisa harga satuan.
2. Apabila pada penjelasannya sudah diyakini dapat memenuhi
persyaratan dan dapat memenuhi spesifikasi teknis, maka
kuantitas/koefisien tersebut dapat digunakan.
3.
Jika tidak dapat diterima, maka Pokja dan penyedia jasa menelaah
kuantitas/koefisien agar dapat diyakini bersama dapat memenuhi
persyaratan dan dapat memenuhi spesifikasi teknis.
Kuantitas/koefisien yang diperoleh menjadi kuantitas/koefisien hasil
Klarifikasi
http://www.khalidmustafa.info/wp-content/uploads/2014/05/Screen-Shot-2014-05-01-at-9.01.29-PM.png -
7/24/2019 Permen PU Nomor 14-PRT-M-2013.pdf
8/12
4. Penyedia jasa harus dapat membuktikan harga satuan dasar upah,
bahan dan peralatan yang ditawarkan, dengan melampirkan data-
data sebagai pembuktian. Hal ini dilakukan agar dapat meyakini
bahwa harga satuan dasar tersebut dapat direalisasikan.
5. Jika penyedia jasa tidak dapat membuktikan, maka dicari harga
satuan dasar yang ada di pasaran.
6. Dari angka 1 dan 2 di atas diperoleh kuantitas/koefisien dan harga
satuan dasar hasil klarifikasi selanjutnya dapat dihitung harga
satuan hasil klarifikasi untuk setiap mata pembayaran utama tidak
perlu dihitung dengan keuntungannya.
7. Kemudian dihitung untuk setiap harga satuan penawaran yang
bukan Mata PembayaranUtama dengan mengurangi biaya
http://www.khalidmustafa.info/wp-content/uploads/2014/05/Screen-Shot-2014-05-01-at-9.04.28-PM.png -
7/24/2019 Permen PU Nomor 14-PRT-M-2013.pdf
9/12
keuntungan, sehingga diperoleh harga satuan penawaran yang
bukan Mata Pembayaran Utama tanpa keuntungan.
8.
Harga yang diperoleh pada angka 5, 6 dan 7, dimasukkan dalam
tabel Daftar Kuantitas dan Harga hasil klarifikasi sehingga didapat
total harga sebenarnya tanpa keuntungan yang wajar/rill dapat
dilaksanakan.
9. Bandingkanlah total harga pada daftar kuantitas dan harga hasil
klarifikasi dengan total harga penawaran tanpa PPn.
10. Jika total harga hasil klarifikasi kurang dari total harga penawaran,
maka harga dinyatakan wajar dan jaminan pelaksanaan dinaikkan
sebesar 5% dari nilai total HPS. Namun jika total harga hasil
klarifikasi lebih dari total harga penawaran, maka harga dinyatakan
tidak wajar dan penawaran dinyatakan gugur.
Peralatan dan Personil Yang Sama
1.
Dalam hal Penyedia mengikuti beberapa paket pekerjaan
konstruksi dalam waktu bersamaan dengan menawarkan
peralatan yang sama untuk beberapa paket yang diikuti dan
dalam evaluasi memenuhi persyaratan pada masing-masing paket
pekerjaan, maka hanya dapatditetapkan sebagai pemenang
pada 1 (satu) paket pekerjaandengan cara melakukan klarifikasi
-
7/24/2019 Permen PU Nomor 14-PRT-M-2013.pdf
10/12
untuk menentukan peralatan tersebut akan ditempatkan,
sedangkan untuk paket pekerjaan lainnya dinyatakan peralatan
tidak ada dan dinyatakan gugur.
2. Ketentuan hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu)
paket pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat
dikecualikan dengan syarat kapasitas dan produktifitas peralatan
secara teknis dapat menyelesaikan pekerjaan lebih dari 1 (satu)
paket.
3. Dalam hal Penyedia mengikuti beberapa paket pekerjaan
konstruksi atau jasa konsultansi dalam waktu bersamaan
dengan menawarkan personil yang sama untuk beberapa paket
yang diikuti dan dalam evaluasi memenuhi persyaratan pada
masing-masing paket pekerjaan, maka hanya dapat ditetapkan
sebagai pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan dengan
cara melakukan klarifikasi untuk menentukan personil tersebut akan
ditempatkan, sedangkan untuk paket pekerjaan lainnya personil
dinyatakan tidak ada dan dinyatakan gugur.
-
7/24/2019 Permen PU Nomor 14-PRT-M-2013.pdf
11/12
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. Identifikasi bahaya dan tingkat risiko K3 pada pekerjaan yang dapat
timbul dalam pelaksanaan harus dicantumkan dalam dokumen
pengadaan pekerjaan konstruksi.
2. Evaluasi teknis Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Konstruksi (RK3K) dilakukan terhadap sasaran dan program
K3 untuk pengendalian risiko bahaya K3.
3. Hal ini berarti, RK3K dapat menggugurkan penawaran pada
tahap evaluasi teknis apabila telah ditetapkan dalam dokumen
pengadaan.
Sanggahan Banding pada Evaluasi Ulang
1. Dalam hal jawaban sanggahan banding menyatakan
pelelangan/seleksi gagal dan harus dilakukan evaluasi ulang,
maka tidak ada sanggahandan sanggahan banding terhadap
hasil evaluasi ulang.
2. Apabila peserta keberatan terhadap hasil evaluasi ulang dapat
mengajukan pengaduan yang ditujukan kepada APIP K/L/D/I
bersangkutan.
-
7/24/2019 Permen PU Nomor 14-PRT-M-2013.pdf
12/12
Keterlambatan Pada Akhir Tahun Anggaran
1. Dalam hal terjadi keterlambatan dan akan melampaui tahun
anggaran berjalan akibat kesalahan Penyedia Pekerjaan Konstruksi,
sebelum dilakukan pemutusan kontrak Penyedia Pekerjaan
Konstruksi dapatdiberi kesempatan menyelesaikan pekerjaan
sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan dengan diberlakukan denda
sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari nilai Kontrak atau nilai bagian
Kontrak untuk setiap hari keterlambatan.
2. Dalam hal penyelesaian pekerjaan akibat keterlambatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melampaui tahun anggaran
berjalan,diterbitkan adendum untuk mencantumkan sumber
dana tahun anggaran berikutnya atas sisa pekerjaan yang akan
diselesaikan dan memperpanjang masa berlaku jaminan
pelaksanaan.