Permen No.22 Th 2013 Lampiran 1

download Permen No.22 Th 2013 Lampiran 1

of 186

Transcript of Permen No.22 Th 2013 Lampiran 1

- 186 -

LAMPIRAN:

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR:22 TAHUN 2013.

TENTANG

STANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DI DAERAH.

URAIAN STANDAR KOMPETENSI PENGAWAS PEMERINTAHAN

I. Pendahuluan

Dalam rangka menjamin penyelenggaraan pemerintahan daerah berjalan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, pemerintah melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah.Pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintahan Daerah berjalan secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah secara normatif meliputi pengawasan administrasi umum pemerintahan dan pengawasan urusan pemerintahan. Pengawasan administrasi umum pemerintahan terdiri dari pengawasan kebijakan daerah, pengawasan kelembagaan, pengawasan pegawai daerah, pengawasan kebijakan keuangan daerah dan pengawasan barang daerah. Sedangkan pengawasan urusan pemerintahan di daerah meliputi pengawasan urusan wajib dan pengawasan urusan pilihan yang menjadi wewenang daerah serta pengawasan atas pelaksanaan Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan dari Pemerintah Pusat.Sejalan dengan kompleksitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, Pemerintah melalui Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2009 telah menetapkan Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya. Jabatan fungsional ini mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengawasan atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di daerah, di luar pengawasan keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Untuk membangun profesionalitas pejabat Pengawas Pemerintahan tersebut, perlu diatur standar kompetensi kerja khusus Pengawas Pemerintahan sebagai persyaratan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang harus dimiliki untuk melaksanakan pekerjaan/jabatan di bidang pengawasan pemerintah. Standar Kompetensi ini memiliki kesetaraan dengan standar sejenis seperti yang berlaku di kalangan dunia usaha maupun standar di negara lain atau internasional.

II. Standar Kompetensi Pengawas Pemerintahan

Penyusunan standar kompetensi dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengembangan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri, khususnya pada prosedur penyusunan Standar Kompetensi Kerja Khusus Aparatur Pemerintahan Dalam Negeri (SK3APDN). Untuk menentukan unit-unit kompetensi kerja Pengawas Pemerintahan, didasarkan pada tugas-tugas yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya. Sedangkan pengembangan substansi masing-masing unit kompetensi mengacu pada regulasi teknis dan standar yang ada antara lain sebagai berikut:1. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota;6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanan Rencana Pembangunan Daerah;9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemer intah di Wilayah Provinsi;10. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;11. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah;13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 8 Tahun 2009;16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2007 tentang Pedoman Pemeriksaan Dalam Rangka Berakhirnya Masa Jabatan Kepala Daerah;17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25Tahun 2007 tentang Pedoman Penangangan Pengaduan Masyarakat di lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah;19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;20. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:PER/04/M.PAN/03/2008 tentang Kode Etik Aparat Pengawas Internal Pemerintah;21. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawas Internal Pemerintah;22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanan Rencana Pembangunan Daerah;23. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi NomorPER/04/M.PAN/03/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Ikhtisar Laporan Hasil Pengawasan APIP;24. ISO 19011-2011 : Guidelines for Auditing Management Systems.

A. Pemetaan Fungsi Kerja Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan.

Pemetaan fungsi kerja jabatan fungsional Pengawas Pemerintahan didasarkan pada ruang lingkup pekerjaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2009 tentang Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya,sebagai berikut:

Fungsi UtamaFungsi Dasar

Pengawasan atas Pembinaan Pelaksanaaan Urusan Pemerintahan Menganalisis rencana pencapaian SPM dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD)

Menganalisis Penerapan NSPK Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Menganalisis teknis penerapan SPM

Menganalisis pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD

Menganalisis dampak pelaksanaaan urusan pilihan terhadap kesejahteraan masyarakat

Melaksanakan Pengawasan Administrasi Umum

Menganalisis kemampuan kelembagaan

Menganalisis pengelolaan SDM

Menganalisis kebijakan keuangan daerah

Menganalisis pengelolaan barang/aset daerah

Melaksanakan Pengawasan Substantif Urusan PemerintahanMelaksanakan pengawasan urusan wajib

Melaksanakan pengawasan urusan pilihan

Melaksanakan Pengawasan atas Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala DaerahMelakukan Evaluasi Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah

Melakukan Klarifikasi Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah

Melaksanakan pengawasan Dekonsentrasi dan Tugas PembantuanMelaksanakan pengawasan kebijakan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Melaksanakan pengawasan pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Melaksanakan Pengawasan akhir masa jabatan kepala DaerahMelaksanakan pengawasan akhir masa jabatan Kepala Daerah

Melaksanakan Pengawasan pengaduan masyarakat/instansi pemerintah Melakukan pengawasan pengaduan masyarakat/ Instansi Pemerintah

Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahMelakukan Evaluasi Kinerja Pemerintahan Provinsi

Melakukan Evaluasi Kinerja Pemerintahan Kabupaten/Kota

Evaluasi kemampuan penyelenggaraan Otonom daerahMelakukan Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Pemerintahan Provinsi

Melakukan Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Pemerintahan Kabupaten/Kota

Evaluasi Daerah Otonom Baru (DOB)Melakukan Evaluasi DOB provinsi

Melakukan Evaluasi DOB kabupaten/kota

Evaluasi Kecamatan dan Pemerintahan DesaEvaluasi Kecamatan

Evaluasi Pemerintahan Desa

Evaluasi Laporan AkuntabilitasEvaluasi Laporan Akuntabilitas Kementerian

Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi

Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Kabupaten/Kota

Menyiapkan PengawasanMerencanaan Program Kerja Pengawasan Pemerintahan

Memverifikasi Program Kerja Pengawasan Pemerintahan

Menilai Program Kerja Pengawasan Pemerintahan

Melaksanakan Program Kerja Pengawasan Pemerintahan

Melaksanakan Ekspose Pengawasan Pemerintahan

Menyusun Laporan Pengawasan Pemerintahan

B. Peta Kompetensi Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan. Berdasarkan peta fungsi kerja pada butir 1.A di atas, maka Peta Kompetensi Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan adalah:

Kode UnitJudul Unit

FPP.BIN.01.001.01Menganalisis rencana pencapaian SPM dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD)

FPP.BIN.01.002.01Menganalisis penerapan NSPK dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

FPP.BIN.01.003.01Menganalisis teknis penerapan SPM

FPP.BIN.01.004.01Menganalisis pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD

FPP.BIN.01.005.01Menganalisis dampak pelaksanaaan urusan pilihan terhadap kesejahteraan masyarakat

FPP.WAS.02.006.01Menganalisis kemampuan kelembagaan

FPP.WAS.02.007.01Menganalisis pengelolaan SDM

FPP.WAS.02.008.01Menganalisis kebijakan keuangan daerah

FPP.WAS.02.009.01Menganalisis pengelolaan barang/aset daerah

FPP.WAS.02.010.01Melaksanakan pengawasan urusan wajib

FPP.WAS.02.011.01Melaksanakan pengawasan urusan pilihan

FPP.WAS.02.012.01Melakukan Evaluasi Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah

FPP.WAS.02.013.01Melakukan Klarifikasi Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah

FPP.WAS.02.014.01Melaksanakan pengawasan kebijakan Dekonsentasi dan Tugas Pembantuan

FPP.WAS.02.015.01Melaksanakan pengawasan pelaksanaan kegiatan Dekonsentasi dan Tugas Pembantuan

FPP.WAS.02.016.01Melaksanakan pengawasan akhir masa jabatan Kepala Daerah

FPP.WAS.02.017.01Melakukan pengawasan pengaduan masyarakat/ Instansi Pemerintah

FPP.WAS.02.018.01Melakukan Evaluasi Kinerja Pemerintahan Provinsi

FPP.WAS.02.019.01Melakukan Evaluasi Kinerja Pemerintahan Kabupaten/Kota

FPP.WAS.02.020.01Melakukan Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Pemerintahan Provinsi

FPP.WAS.02.021.01Melakukan Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Pemerintahan Kabupaten/Kota

FPP.WAS.02.022.01Melakukan Evaluasi DOB provinsi

FPP.WAS.02.023.01Melakukan Evaluasi DOB kabupaten/kota

FPP.WAS.02.024.01Melakukan Evaluasi kecamatan

FPP.WAS.02.025.01Melakukan Evaluasi Pemerintahan Desa

FPP.WAS.02.026.01Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kementerian

FPP.WAS.02.027.01Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi

FPP.WAS.02.028.01Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Kabupaten/Kota

FPP.WAS.00.029.01Merencanaan Program Kerja Pengawasan Pemerintahan

FPP.WAS.00.030.01Memverifikasi Program Kerja Pengawasan Pemerintahan

FPP.WAS.00.031.01Menilai Program Kerja Pengawasan Pemerintahan

FPP.WAS.00.032.01Melaksanakan Kegiatan Pengawasan Pemerintahan

FPP.WAS.00.033.01Melaksanakan Ekspose Pengawasan Pemerintahan

FPP.WAS.00.034.01Menyusun Laporan Pengawasan Pemerintahan

Dari Peta Kompetensi di atas, terdapat unit kompetensi yang harus dikuasai oleh seluruh Pengawas Pemerintahan sebagai dasar dalam pelaksanaan tugas-tugas pengawasan pemerintahan dalam ketentuan ini disebut Kompetensi Umum, yaitu :

Kode UnitJudul Unit

FPP.WAS.00.029.01Merencanaan Program Kerja Pengawasan Pemerintahan

FPP.WAS.00.030.01Memverifikasi Program Kerja Pengawasan Pemerintahan

FPP.WAS.00.031.01Menilai Program Kerja Pengawasan Pemerintahan

FPP.WAS.00.032.01Melaksanakan Kegiatan Pengawasan Pemerintahan

FPP.WAS.00.033.01Melaksanakan Ekspose Pengawasan Pemerintahan

FPP.WAS.00.034.01Menyusun Laporan Pengawasan Pemerintahan

Sedangkan unit kompetensi yang harus dikuasai oleh seluruh Pengawas Pemerintahan untuk dapat melaksanakan penugasan yang sifatnya pengawasan teknis urusan pemerintahan di daerah, dalam ketentuan ini disebut Kompetensi Inti, yaitu:

Kode UnitJudul Unit

FPP.BIN.01.001.01Menganalisis rencana pencapaian SPM dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD)

FPP.BIN.01.002.01Menganalisis penerapan NSPK dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

FPP.BIN.01.003.01Menganalisis teknis penerapan SPM

FPP.BIN.01.004.01Menganalisis pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD

FPP.BIN.01.005.01Menganalisis dampak pelaksanaaan urusan pilihan terhadap kesejahteraan masyarakat

FPP.WAS.02.006.01Menganalisis kemampuan kelembagaan

FPP.WAS.02.007.01Menganalisis pengelolaan SDM

FPP.WAS.02.008.01Menganalisis kebijakan keuangan daerah

FPP.WAS.02.009.01Menganalisis pengelolaan barang/aset daerah

FPP.WAS.02.010.01Melaksanakan pengawasan urusan wajib

FPP.WAS.02.011.01Melaksanakan pengawasan urusan pilihan

FPP.WAS.02.012.01Melakukan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah

FPP.WAS.02.013.01Melakukan Klarifikasi Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah

FPP.WAS.02.014.01Melaksanakan pengawasan kebijakan Dekonsentasi dan Tugas Pembantuan

FPP.WAS.02.015.01Melaksanakan pengawasan pelaksanaan kegiatan Dekonsentasi dan Tugas Pembantuan

FPP.WAS.02.016.01Melaksanakan pengawasan akhir masa jabatan kepala Daerah

FPP.WAS.02.017.01Melakukan pengawasan pengaduan masyarakat/ Instansi Pemerintah

FPP.WAS.02.018.01Melakukan Evaluasi Kinerja Pemerintahan Provinsi

FPP.WAS.02.019.01Melakukan Evaluasi Kinerja Pemerintahan Kabupaten/Kota

FPP.WAS.02.020.01Melakukan Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Pemerintahan Provinsi

FPP.WAS.02.021.01Melakukan Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Pemerintahan Kabupaten/Kota

FPP.WAS.02.022.01Melakukan Evaluasi DOB Provinsi

FPP.WAS.02.023.01Melakukan Evaluasi DOB Kabupaten/kota

FPP.WAS.02.024.01Melakukan Evaluasi Kecamatan

FPP.WAS.02.025.01Melakukan Evaluasi Pemerintahan Desa

FPP.WAS.02.026.01Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kementerian

FPP.WAS.02.027.01Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi

FPP.WAS.02.028.01Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Kabupaten/Kota

Rincian unit kompetensi yang harus dikuasai pada masing-masing jenjang Pengawas Pemerintahan adalah sebagai berikut:1. Standar Kompetensi Pengawas Pemerintahan Pertama.A. Standar Kompetensi UmumKode UnitUnit Kompetensi

FPP.WAS.00.029.011. Merencanaan Program Kerja Pengawasan Pemerintahan

FPP.WAS.00.032.012. Melaksanakan Kegiatan Pengawasan Pemerintahan

FPP.WAS.00.033.013. Melaksanakan Ekspose Hasil Pengawasan Pemerintahan

FPP.WAS.00.034.014. Menyusun Laporan Hasil Pengawasan Pemerintahan

B. Standar Kompetensi IntiKode UnitUnit Kompetensi

FPP.WAS.02.006.011. Melaksanakan Pengawasan administrasi umum aspek Kemampuan Kelembagaan

FPP.WAS.02.010.012. Melaksanakan pengawasan urusan wajib. Unit ini diaplikasikan dalam tugas pengawasan, sebagai berikut:

a. sub bidang persandian pada bidang otonomi daerah dan pemerintahan umum bidang Masyarakat dan desab. sub bidang Kebijakan sarana dan prasarana pada bidang pendidikanc. sub bidang SDM Kesehatan, obat danperbekalan serta pemberdayaan masyarakat pada bidang Kesehatand. sub bidang kepemudaan dan olahraga pada bidang Kepemudaan dan olahragae. sub bidang pembinaan pelatihan dan produktifitas tenaga kerja, pembinaan dan penempatan tenaga kerja dalam negeri dan pengelolaan umum pada bidang ketenagakerjaan.f. sub bidang pengelolaan umum pada bidang ketahanan pangang. sub bidang perhubungan darat pada bidang perhubunganh. sub bidang Pos dan telekomunikasi pada bidang Komunikasi dan Informatikai. sub bidang pembinaan bidang sosial, identifikasi dan pengawasan penyandang masalah kesejahteraan sosial, pelaksanaan program/ kegiatan bidang sosial, penganugrahan tanda kehormatan dan nilai-nilai kepahlamwanan, keprintisan kejuangan dan kesetiakawanan pada bidang sosial.j. Sub bidang sumber daya air, air munum, air limbah, persampahan, drainase, permukiman, bangunan gedung dan lingkungan pada pekerjaan umum.

FPP.WAS.02.011.013. Melaksanakan pengawasan urusan pilihan. Unit ini diaplikasikan dalam tugas pengawasan, sebagai berikut:a. Sub bidang kelautan, pengelolaan pemasaran, penyuluhan dan pengendalian pada bidang kelautan dan perikananb. Sub bidang tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan dan penunjang pada bidang pertanianc. Sub bidang inventarisasi hutan, penataan batas luar areal kerja unit usaha pemanfaatan hutan produksi, rencana pengelolaan jangka pendek cakar alam, suaka margasatwa, taman nasional, tamana wisata dan taman buru, pengelolaan taman hutan raya, pemanfaatan hasil hutan pada hutan produksi, pemanfaatan kawasan hutan dan jasa lingkungan pada hutan produksi, industri pengelolaan hasil hutan, pemanfaatan kawasan hutan pada hutan lindung, penerimaan Negara bukan pajak bidang kehutanan, pengelolaan DAS, pengembangan hutan hak dan aneka usaha kehutanan, perbenihan tanaman hiasan, penguasahaan pariwisata alam pada kawasan pelestarian alam, dan penguasaaan taman buru, areal buru dan kebun, pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar, lembaga konservasi, perlindungan hutan dan penebangan/penanaman/ pemungutan hasil hutan pada bidang kehutanand. Sub bidang usaha industri, perlindungan usaha industri, pemasaran, sumber daya manusia, lingkunga hidup, sarana dan prasarana dan data industri pada bidang perindustran.e. Sub bidang metrologi legal dan perdagangan berjangka komoditi, alternatif pembiayaan sistem resi gudang, pasar lelang pada bidang Perdagangan.f. Sub bidang mineral, batubara, panas bumi dan air tawar pada bidang energi dan sumber daya mineral.

FPP.WAS.02.014.014. Melaksanakan pengawasan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan di Kabupaten/Kota dan Desa

2. Standar Kompetensi Pengawas Pemerintahan Muda.A. Standar Kompetensi UmumKode UnitUnit Kompetensi

FPP.WAS.00.030.011. Memverifikasi Program kerja Pengawasan Pemerintahan

B. Standar Kompetensi Inti.Kode UnitUnit Kompetensi

FPP.BIN.01.001.011. Menganalisis rencana pencapaian SPM dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD)

FPP.BIN.01.003.012. Menganalisis teknis penerapan SPM

FPP.BIN.01.002.013. Menganalisis penerapan NSPK dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

FPP.BIN.01.004.014. Menganalisis pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD

FPP.BIN.01.005.015. Menganalisis dampak pelaksanaaan urusan pilihan terhadap kesejahteraan masyarakat

FPP.WAS.02.007.016. Menganalisis pengelolaan SDM

FPP.WAS.02.010.017. Melaksanakan Pengawasan urusan wajib. Unit ini diaplikasikan dalam tugas pengawasan, sebagai berikut:a. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipilb. Sub bidang perangkat daerah pada Bidang otonomi daerah dan pemerintahan umumc. Sub Bidang sosial budaya masyarakat pada bidang pemberdayaan adat dan pengembangan kehidupand. Sub bidang kebijakan pembiayaan dan pendidikan serta tenaga kependidikan pada bidang Pendidikane. Sub bidang upaya kesehatan dan kebijakan pembiayaan kesehatan pada bidang kesehatan.f. Sub bidang pembinaan ketenagakerjaan pada bidang ketenagakerjaang. Sub bidang kemananan pangan pada bidang ketahanan panganh. Sub bidang perkereta apian pada bidang perhubungani. Sub bidang sarana komunikasi dan diseminasi informasi pada bidang komunikasi dan informatikaj. Sub bidang kerja sama, pengawasan, sarana dan prasarana dan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial pada bidang Sosialk. Sub bidang perkotaan dan pedesaan serta jasa konstruksi pada Pekerjaan Umum

FPP.WAS.02.011.018. Melaksanakan Pengawasan urusan pilihan. Unit ini diaplikasikan dalam tugas pengawasan, sebagai berikut: a. Sub bidang umum, perikanan tangkap, perikanan budidaya pada bidang Kelautan dan perikananb. Sub bidang peternakan dan kesehatan hewan pada bidang Pertanianc. Bidang Kehutanand. Sub bidang perdagangan dalam negeri bidang Perdagangane. Sub bidang geologi, ketenagakerjaan, pendidikan dan pelatihan pada bidang energy dan sumber daya mineral.

FPP.WAS.02.015.019. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

FPP.WAS.02.017.0110. Melakukan pengawasan pengaduan masyarakat/Instansi Pemerintah

FPP.WAS.02.025.0111. Evaluasi Pemerintahan Desa

FPP.WAS.02.027.0112. Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi

FPP.WAS.02.028.0113. Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Kabupaten/Kota

3. Standar Kompetensi Pengawas Pemerintahan Madya.A. Standar Kompetensi UmumKode unitUnit kompetensi

FPP.WAS.00.031.011. Menilai PKPP

B. Standar Kompetensi IntiKode unitUnit kompetensi

FPP.WAS.02.008.011. Menganalisis Kebijakan Keuangan Daerah

FPP.WAS.02.009.012. Menganalisis pengelolaan Barang / Aset Daerah

FPP.WAS.02.010.013. Melaksanakan pengawasan urusan wajib.yang diaplikasikan dalam tugas pengawasan, sebagai berikut:a. Bidang kesatuan bangsa dan politik luar negerib. Sub bidang otonomi daerah, pemerintahan umum, kebijakan administrasi keuangan daerah, pada bidang otda dan pemerintahan umum.c. Sub bidang penguatan kelembagaan pada bidang Pemberdayaan Masyarkat dan Desad. Sub Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dalam Pengelolaan SDA dan TTG pada bidang Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Kehidupan.e. Sub bidang kebijakan dan standar, kurikulum, pengendalian mutu pendidikan pada bidang Pendidikan.f. Sub bidang manajemen kesehatan pada bidang Kesehatang. Sub bidang kebijakan, perencanaan, pembinaan dan pengawasan, pembinaan SDM, penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri dan pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja pada Bidang Ketenagakerjaan.h. Sub bidang ketahanan pangan dalam bidang Ketahanan Pangani. Sub bidang perhubungan laut dan udara pada bidang Perhubunganj. Sub bidang kebijakan bidang sosial, perencanaan sosial, Pengembangan dan pendayagunaan PSKS dan pembinaan tenaga fungsional Pekerja Sosial pada bidang Sosialk. Sub bidang Bina Marga dan Penataan ruang pada bidang Pekerjaan Umum.

FPP.WAS.02.011.014. Melaksanakan pengawasan urusan pilihan, yang diaplikasikan dalam tugas pengawasan, sebagai berikut:a. Sub bidang pengawasan dan pengendalian pada bidang Kelautan dan perikanan.b. Bidang Kehutananc. Sub bidang perencanaan dan program, standarisasi dan pengawasan industri pada bidang perindustriand. Sub bidang perdagangan luar negeri, kerja sama perdagangan internasional dan pengembangan ekspor nasional pada bidang perdagangane. Sub bidang kebijakan, perencanaan, pembinaan dan pengawasan pada bidang Transmigrasi.

FPP.WAS.02.012.015. Melakukan Evaluasi Rancangan Kebijakan Daaerah (Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah)

FPP.WAS.02.013.016. Melakukan Klarifikasi Kebijakan Daerah

FPP.WAS.02.014.017. Melaksanakan pengawasan kebijakan Dekon dan TP

FPP.WAS.02.016.018. Melaksanakan pengawasan akhir masa jabatan kepala Daerah

FPP.WAS.02.018.019. Melakukan evaluasi kinerja pemerintahan provinsi

FPP.WAS.02.019.0110. Melakukan evaluasi kinerja pemerintahan Kabupaten / kota

FPP.WAS.02.020.0111. Melakukan Evaluasi kemampuan penyelenggaraan Otonom Daerah pemerintahan provinsi

FPP.WAS.02.021.0112. Melakukan Evaluasi kemampuan penyelenggaraan Otonom Daerah pemerintahan Kabupaten /Kota

FPP.WAS.02.022.0113. Melakukan evaluasi DOB provinsi

FPP.WAS.02.023.0114. Melakukan evaluasi DOB Kabupaten/ kota

FPP.WAS.02.024.0115. Melakukan Evaluasi Pemerintahan kecamatan

FPP.WAS.02.026.0116. Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas

C. DAFTAR UNIT KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PEMERINTAHAN.

1. Menganalisis rencana pencapaian SPM/NSPK dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD)Kode UnitFPP.BIN.01.001.01

Judul UnitMenganalisis rencana pencapaian SPM/NSPK dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD)

Deskripsi UnitUnit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja Pengawas Pemerintahan dalam menganalisis rencana pencapaian SPM/NSPK dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD).

Elemen KompetensiKriteria Unjuk kerja

1. Mempersiapan pelaksanaan pengawasan 1.1 PKPP diakses dan dipelajari;1.2 entry briefing dengan pimpinan tertinggi unit objek yang akan diperiksa diikuti;

1.3 SPM/NSPK yang akan dianalisis diakses dan dipelajari;1.4 Kriteria pencapaian SPM/NSPK dalam dokumen perencanaan kegiatan dan keuangan daerah disusun sesuai dengan SPM/ NSPK yang akan dianalisis.

2. Mengakses data dan informasi tentang SPM/ NSPK yang akan di analisis.2.1. Dokumen perencanaan Daerah berupa RPJMD, RKPD, Renstra, dan Renja SKPD, dll diakses dan dipelajari;2.2. Data dan informasi yang kurang tepat diklarifikasi, diminta penjelasan dandiminta lagi tambahanya;2.3. Data dan informasi dianalisis dengan menggunakan teknik-teknik pengawasan sesuai PKPP dan hasilnya dicatat di lembar KKP.

3. Melakukan Pengujian atas data dan informasi rencana pencapaian SPM/NSPK3.1. Kreteria pelaksanaan kegiatan ditentukan dan disepakati dengan SKPD penanggungjawab kegiatan;3.2. Kesesuaian antara dokumen data dan informasi dengan kriteria pelaksanaan dibandingan dan dianalisa dengan menggunakan teknik-teknik pengawasan;3.3. Hasil analisis atas pembandingan data dan informasi yang sesuai maupun tidak sesuai dengan kriteria diklarifikasi dengan SKPD penanggung jawab pekerjaan;3.4. Hasil klarifikasi dengan SKPD penanggungjawab dicatat dalam Kertas Kerja Pengawasan (KKP) sebagai bagian dari atribut kondisi temuan.

4. Mengembangkan temuan pengawasan aspek rencana pencapaian SPM/NSPK4.1. Kemungkinan penyebab terjadinya kondisi temuan (positif maupun negatif) diidentifikasi dan dianalisis;4.2. Tiap-tiap kemungkinan penyebab diuji dan dinalisis, hasilnya dicatat dalam KKP;4.3. Catatan dalam KKP diklarifikasi dengan SKPD Penanggungjawab Kegiatan sebagai bagian dari atribut penyebab temuan;4.4. Kemungkinan akibat terjadinya kondisi temuan (positif maupun negatif) diidentifikasi dan dianalisis;4.6 Tiap-tiap kemungkinan akibat diuji dan dianalisis, hasilnya dicatat dalam KKP;4.7 Catatan dalam KKP diklarifikasi dengan SKPD Penanggungjawab Kegiatan sebagai bagian dari atribut akibat temuan;4.8 Rekomendasi perbaikan untuk mencegah penyebab terjadinya temuan tidak terulang dirumuskan;4.9 Rumusan rekomendasi dikomunikasikan dengan SKPD penanggungjawab kegiatan dan dicatat dalam KKP.

5. Menulis temuan pengawasan rencana pencapaian SPM/NSPK5.1. Atribut kondisi, kreteria, sebab akibat pada KKP diringkas supaya mudah dipahami dan dikonsultasikan dengan pimpinan unit kerja dan dicatat dalam KKP untuk mendapatkan tanggapan tertulis dari pimpinan unit kerja;5.2. Konsep temuan dikonsultasikan kepada supervisor pengawasan untuk dinilai; 5.3. Hasil konsultasi ditindaklanjuti dan selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat Tim pengawasan untuk digabung menjadi konsep LHP.

BATASAN VARIABEL (RANGE OF VARIABLES)

1. Kontek variabel (range of stetement)Unit kompetensi ini berlaku untuk menganalisis rencana pencapaian SPM/NSPK dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD) yang terdiri dari persiapan pelaksanaan pengawasan; mengakses data dan informasi pengawasan; melakukan pengujian atas data dan informasi pengawasan; mengembangkan temuan pengawasan; menulis temuan pengawasan; menyusun pokok-pokok hasil pengawasan yang digunakan untuk mengawasi pencapaian SPM/NSPK.

Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.

Norma adalah aturan atau ketentuan yang dipakai sebagai tatanan untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.Standar adalah acuan yang dipakai sebagai patokan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Prosedur adalah metode atau tata cara untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Kriteria adalah ukuran yang dipergunakan menjadi dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/ daerah dalam jangka waktu tertentu.

Rencana pembangunan jangka panjang daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun.

Rencana pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat RKPDadalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah.

Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.Rencana kerja SKPD yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun.Rencana kerja dan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD.

Kebijakan umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun.

Prioritas dan plafon anggaran sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD sebelum disepakati dengan DPRD.

2. Perlengkapan Sarana yang diperlukan adalah:2.1. Ruangan kerja;2.2. ATK;2.3. Form Kertas Kerja Pengawasan(KKP);2.4. Lap top;2.5. Literatur terkait.

3. Tugas yang harus dilakukanTugas yang harus dilaksanakan oleh Pengawas Pemerintah adalah sebagai berikut:3.1. Mempelajari dokumen rencana RPJMD, RKPD, Renstra dan Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKA-SKPD terkait program/kegiatan dan pengintegrasian SPM;3.2. Menguji target pencapaian SPM dalam dokumen rencana, yang terdiri dari:a. Cek di dalam tabel indikasi rencana program prioritas RPJMD, apakah terdapat program-program SKPD pengampu SPM;b. Di dalam renstra SKPD melihat kegiatan dalam masing-masing renstra SKPD pengampu SPM, apakah indikator SPM di dalam renstra SKPD sesuai tidak jumlah indikator, target dan pagunya;c. Renja SKPD, target-target masing-masing SKPD pengampu SPM apakah sudah tercantum dan sesuai dengan indikator SPM;d. RKPD (seluruh program kegiatan bagi SKPD pengampu SPM sudah terangkum dalam dokumen ini) disini mengecek apakah indikator SPM dari masing-masing SKPD pengampu SPM sudah tertampung (di chek);e. Pemda menyampaikan RKPD dan KUA ke DPRD untuk ditetapkan menjadi PPAS harus sejalan (melakukan pengecekan kesesuaian KUA PPAS dengan target-target pencapaian SPM di RKPD;f. Langkah terakhir adalah memastikan target-target pencapaian SPM tercantum sebagai kegiatan dalam Program RKA-SKPD.

4. Peraturanperaturan yang terkait:Peraturan yang terkait untuk melaksanakan kompetensi ini adalah:4.1.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4.2.Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

4.3Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

4.4.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

4.5.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

4.6.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Pusat dan Daerah;

4.7.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

4.8.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

4.9.Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

4.10.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi;

4.11.Permendagri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; Jo. Permendagri Nomor 8 Tahun 2009;

4.12.Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Pengendalian dan Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah;

4.13.Permendagri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah;

4.14.Peraturan Menpan PER/04/M.PAN/03/2008 tentang Kode Etik Aparat Pegawasan Intern Pemerintah (APIP);

4.15.Peraturan Menpan dan RB Nomor 42 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Ikhtisar Laporan Hasil Pengawasan APIP.

PANDUAN PENILAIAN (EVIDENCE GUIDE)1. Penjelasan Prosedur Penilaian1.1. Unit ini wajib dinilai di tempat kerja ataupun melalui praktek/demonstrasi pada tempat uji kompetensi melalui demonstrasi atau simulasi: persiapan pelaksanaan pengawasan; mengakses data dan informasi pengawasan; melakukan pengujian atas data dan informasi pengawasan; mengembangkan temuan pengawasan; menulis temuan pengawasan; menyusun pokok-pokok hasil pengawasan yang digunakan untuk mengawasi pencapaian SPM/NSPK;1.2. Untuk mendukung penilaian penguasaan pengetahuan yang diperlukan dalam unit kompetensi ini dapat menggunakan instrumen uji tertulis dan/atau wawancara.2. Kompetensi yang dipersyaratkanKompetensi yang dipersyaratkan yang harus dimiliki sebagai persyaratan awal yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi ini adalah kompetensi umum merencanakan PKPP dan melaksanakan kegiatan pengawasan.3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini:3.1. Memahami tatacara penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di daerah (RPJPD, RPJMD, RKPD,) dan dokumen SKPD (Renstra dan Renja) serta dokumen anggaran (KUA dan PPAS serta RKA-SKPD);3.2. Memahami prinsip pengendalian dan evaluasi terhadap dokumen rencana RPJPD, RPJMD, RKPD, Rensra SKPD dan Renja SKPD terhadap pengendalian kebijakan, pengendalian pelaksanaan dan evaluasi hasil;3.3. Memahami ketentuan peraturan yang berkaitan dengan target pencapaian SPM;3.4. Memahami indikator kinerja target capain SPM;3.5. Memahami teknik-teknik pengawasan guna mengungkapkan pembuktian;3.6. Memahami Standar Pengawasan peme, Kode Etik APIP, Norma dan Etika P2 dan pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi pemerintah.4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini:4.1. Mampu menyusun standar penilaian pengawasan pemerintahan;4.2. Mampu minta data pengawasan/pengawasan sesuai sasaran pengawasan yang benar, lengkap dan akurat;4.3. Mampu mengembangkan temuan secara lengkap, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan;4.4. Mampu mempedomani Standar Audit APIP, Kode Etik APIP, dan pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi pemerintah;4.5. Mampu menyusun Pokok-Pokok Hasil Pengawasan (P2 HP);4.6. Mampu menerapkan prinsip-prinsip penyusunan dokumen perencanaan pada saat melakukan pengawaswan.5. Sikap yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini:5.1. Integritas;5.2. Independen;5.3. Obyektif;5.4. Cermat/teliti;5.5. Berorientasi hasil;5.6. Santun.

6. Aspek Kritis6.1. Jika teknik pemeriksaan yang diterapkan tidak sesuai dengan standar;6.2. Jika sampling pemeriksaan tidak menggambarkan secara utuh populasi pemeriksaan;6.3. Jika pembuatan simpulan tidak dibangun berdasarkan bukti yang memadai;6.4. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang bertugas tidak dapat mengembangkan temuan sebagaimana mestinya dan tidak berkonsultasi dengan Pengawas Pemerintahan yang sudah berpengetahuan dan berpengalaman yang cukup, serta Ketua Tim tidak teliti;6.5. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang tidak mempedomani sebagaimana mestinya Standar Pemeriksaan APIP, Kode Etik APIP, dan pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi pemerintah.

KOMPETENSI KUNCI :NOKOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INITINGKAT

1Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi3

2Mengkomunikasikan ide dan informasi3

3Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan3

4Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok3

5Menggunakan ide-ide dan teknik matematika3

6Memecahkan masalah3

7Menggunakan teknologi2

2. Menganalisis penerapan NSPK dalam Penyelenggaraan Pemda

Kode UnitFPP.BIN.01.002.01

Judul UnitMenganalisis penerapan NSPK dalam Penyelenggaraan Pemda

Deskripsi UnitUnit kompetensi ini mencakup pengetahuan, sikap dan ketrampilan kerja Pengawas Pemerintahan dalam menganalisa penerapan NSPK dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

ElemenKompetensiKriteria Unjuk kerja

1. Mempersiapkan pelaksanaan pengawasan1.1. PKPP diakses dan dipelajari;1.2. Entry briefing dengan pimpinan tertinggi unit kerja yang akandilakukan diikuti;1.3. Dokumen NSPK yang akan diawasi diakses dan ditentukan;1.4. Peraturan Daerah tentang pelaksanaan urusan pemerintahan diakses dan ditentukan.

2. Mengakses Data penerapan NSPK.2.1. Data dan informasi tentang penerapan NSPK diakses dan dipelajari;2.2. Data dan Informasi yang kurang tepat diklarifikasi dan dipenuhi;2.3. Data dan informasi tentang penerapan NSPKdianalisis dengan menggunakan teknik-teknik pengawasandan hasilnya dicatat di lembar KKP.

3. Melakukan Pengujian Data Penerapan NSPK.

3.1. Kreteria keabsahan Data penerapan NSPK, ditentukan dan disepakati dengan penanggungjawab kegiatan;3.2. Kesesuaian peraturan daerah tentang pelaksanaan urusan dengan Kriteria NSPKserta implementasinya, dibandingan dan dianalisa dengan menggunakan teknik-teknik pengawasan;3.3. Hasil analisis NSPK diklarifikasi dengan penanggung jawab pekerjaan dan hasilnya dicatat dalam Kertas Kerja Pengawasan (KKP) sebagai bagian dari atribut kondisi temuan.

4. Mengembangkan temuan pengawasan Penerapan NSPK.

4.1. Kemungkinan penyebab terjadinya kondisi temuan (positif maupun negatif) diidentifikasi dan dianalisis dan hasilnya dicatat dalam KKP dan diklarifikasi dengan penanggungjawab kegiatan;4.2. Kemungkinan akibat terjadinya kondisi temuan (positif maupun negatif) diidentifikasi dan dianalisa, serta hasilnya dicatat dalam KKP, kemudian diklarifikasi dengan penanggungjawab kegiatan;4.3. Rekomendasi perbaikan untuk mencegah penyebab terjadinya temuan tidak berulang dirumuskan dan dikomunikasikan dengan penanggungjawab kegiatan, serta dicatat dalam KKP.

5. Menulis temuan pengawasanpenerapan NSPK.

5.1. Atribut kondisi, kreteria, sebab akibat pada KKP diringkas supaya mudah dipahami sebagai konsep temuan pengawasan;5.2. Konsep temuan pengawasan dikonsultasikan dengan Pimpinan unit kerja dan dicatat dalam KKP untuk mendapatkan tanggapan;5.3. Tanggapan tertulis dari pimpinan unit kerja ditulis dalam konsep temuan pengawasan;5.4. Konsep temuan dikonsultasikan kepada Supervisi Pengawasan untuk dinilai;5.5. Hasil konsultasi ditindaklanjuti dan selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat Tim Pengawasan untuk digabung menjadi konsep LHP.

6. Menyusun Pokok-Pokok Hasil Pengawasan (P2 HP) penerapan NSPK. 6.1.Atribut kondisi dan penyebab dari seluruh temuan diringkassebagai konsep P2HP;6.2.Konsep P2HP dikonsultasikan kepada Supervisi Pengawasan untuk ditentukan temuan yang menjadi P2HP;6.3. P2HP yang telah ditentukan diserahkan kepada Sekretariat Tim Pengawasan guna penggabungan.

BATASAN VARIABEL (RANGE OF VARIABLES)1. Kontek variabel (range of stetement)Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan menganalisa penerapan NSPK dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari persiapan pelaksanaan pengawasan; Mengakses Data penerapan NSPK; Melakukan Pengujian Data Penerapan NSPK, Mengembangkan temuan pengawasan Penerapan NSPK, Menulis temuan pengawasanpenerapan NSPK dan Menyusun Pokok-Pokok Hasil Pengawasan (P2 HP) penerapan NSPK.Unit ini berkaitan dengan unit kompetensi lain yang berkaitan erat dengan Kompetensi Umum Pengawas Pemerintahan dan Unit Kompetensi Menganalisis Rencana Pencapaian SPM/NSPK dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD).

NSPK adalah berbagai ketentuan berupa petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Menteri/ Pimpinan LPNK sebagai dasar bagi Pemerintahan Daerah dalam melaksanakan urusan yang menjadi kewenangannya. Norma adalah aturan atau ketentuan yang dipakai sebagai tatanan untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.Standar adalah acuan yang dipakai sebagai patokan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.Prosedur adalah metode atau tata cara untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.Kriteria adalah ukuran yang dipergunakan menjadi dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.Peraturan Daerah tentang pelaksanaan urusan adalah dasar hukum bagi daerah dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya dengan mengacu pada NSPK yang ditetapkan oleh Menteri/ Pimpinan LPNK.Kebijakan daerah tentang rencana pencapaian SPM adalah dokumen kebijakan daerah yang memuat target pencapaian SPM yang dituangkan dalam dokumen perencanaan daerah yang dijabarkan dalam RPJMD, RKPD, Renstra SKPD dan renja SKPD.Rencana pembangunan jangka panjang daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun.Rencana pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat RKPDadalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah.Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.Rencana kerja SKPD yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun.Rencana kerja dan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD.Kebijakan umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun.Prioritas dan plafon anggaran sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD sebelum disepakati dengan DPRD.2. Perlengkapan Sarana yang diperlukan adalah:2.1. Ruangan kerja;2.2.White board/flip chart, kertas, spidol, penghapus;2.3. Form KertasKerja Pengawasan(KKP);2.4. Lap top;2.5. Database Pelayanan berdasarkan NSPK.3. Tugas yang harus dilakukanTugas yang harus dilaksanakan oleh Pengawas Pemerintah adalah:3.1.Mempelajari Kebijakan NSPK terkait, yang terdiri dari;a. NSPK masing-masing Urusan Pemerintahan yang diejahwantahkan dengan Peraturan Menteri terkait diakses, diinventarisasi dan dipelajari serta hasilnya dituangkan dalam KKP;b. Kebijakan daerah tentang rencana penerapan NSPK yang telah dirumuskan dalam bentuk Peraturan Daerah/Perkada yang terkait dianalisa sesuai dengan target-target nasional, sesuai dengan kemampuan dan kondisi daerah serta hasilnya dituangkan dalam KKP;c. Proses penyusunan target-target penerapan NSPK diakses dan dianalisa serta hasilnya dituangkan dalam KKP;3.2.Menganalisa kesesuaian dengan NSPK terhadap penerapan urusan pemerintahan yang dituangkan ke dalam dokumen perencanaan daerah;3.3.Menganalisa dampak pemberdayaan dari Pemerintah kepada pemerintahan daerah untuk meningkatkan kapasitas daerah agar mampu memenuhi norma, standar, prosedur, dan kriteria sebagai prasyarat menyelenggarakan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangannya;3.4.Menilai apakah setiap urusan pemerintahan yang dijalankan oleh Pemerintah Daerah telah sesuai dengan NSPK yang ditetapkan oleh Pemerintah.

4. Peraturan Peraturan Yang terkait:Peraturan yang terkait untuk melaksanakan kompetensi ini adalah:4.1.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4.2.Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

4.3.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun.2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

4.4.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

4.5.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Pusat dan Daerah;

4.6.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

4.7.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

4.8.Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

4.9.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi;

4.10.PermendagriNomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; Jo. Permendagri Nomor 8 Tahun 2009;

4.11.Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Pengendalian dan Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah;

4.12.Permendagri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah;

4.13.Peraturan Menpan PER/04/M.PAN/03/2008 tentang Kode Etik Aparat Pegawasan Intern Pemerintah (APIP);

4.14.Peraturan Menpan dan RB Nomor 42 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Ikhtisar Laporan Hasil Pengawasan APIP.

PANDUAN PENILAIAN (EVIDENCE GUIDE)1. Penjelasan Prosedur Penilaian:2.1. Unit ini wajib dinilai di tempat kerja ataupun melalui praktek/demonstrasi pada tempat uji kompetensi melalui demonstrasi atau simulasi: persiapan pelaksanaan pengawasan; Mengakses Data penerapan NSPK; Melakukan Pengujian Data Penerapan NSPK, Mengembangkan temuan pengawasan Penerapan NSPK, Menulis temuan pengawasanNSPK dan Menyusun Pokok-Pokok Hasil Pengawasan (P2HP) penerapan NSPK;2.2. Untuk mendukung penilaian penguasaan pengetahuan yang diperlukan dalam unit kompetensi ini dapat menggunakan instrumen uji tertulis dan/atau wawancara.2. Kompetensi yang dipersyaratkan:Kompetensi yang dipersyaratkan yang harus dimiliki sebagai persyaratan awal yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi ini adalah Kompetensi Umum Pengawas Pemerintahan dan Unit Kompetensi Menganalisis Rencana Pencapaian SPM/NSPK dalam Dokumen Perencanaan.3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini:3.1. Memahami peraturan-peraturan terkait dengan NSPK;3.2. Memahami indikator kinerja;3.3. Memahami teknik-teknik pengawasan guna mengungkapkan pembuktian;3.4. Memahami Standar Pengawasan APIP, Kode Etik APIP, Norma dan Etika Pengawasan;3.5. Memahami IT.4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini:4.1. Mampu menyusun standar penilaian pengawasan/ pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di daerah;4.2. Mampu minta data pengawasan/pengawasan sesuai sasaran pengawasan yang benar, lengkap dan akurat;4.3. Mampu mengembangkan temuan secara lengkap, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan;4.4. Mampu mempedomani Standar Audit APIP, Kode Etik APIP, dan pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi pemerintah;4.5. Mampu menerapkan prinsip-prinsip penyusunan dokumen perencanaan pada saat melakukan pengawaswan.5. Sikap yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini:5.1. Integritas;5.2. Independen;5.3. Obyektif;5.4. Cermat/teliti;5.5. Berorientasi hasil;5.6. Santun5. Aspek Kritis5.1. Jika teknik pengawasan yang diterapkan tidak sesuai dengan ketentuan;5.2. Jika sampling pengawasan tidak menggambarkan secara utuh populasi pengawasan;5.3. Jika pembuatan simpulan tidak dibangun berdasarkan bukti yang memadai;5.4. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang bertugas tidak dapat mengembangkan temuan sebagaimana mestinya dan tidak berkonsultasi dengan Pengawas Pemerintahan yang sudah berpengetahuan dan berpengalaman yang cukup, serta Ketua Tim tidak teliti;5.5. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang tidak mempedomani sebagaimana mestinya Standar Peemriksaan P2, Kode Etik APIP, dan pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi pemerintah.

KOMPETENSI KUNCI:NOKOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INITINGKAT

1Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi3

2Mengkomunikasikan ide dan informasi3

3Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan3

4Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok3

5Menggunakan ide-ide dan teknik matematika3

6Memecahkan masalah3

7Menggunakan teknologi2

3. Menganalisis Teknis Penerapan SPM

Kode UnitFPP.BIN.01.003.01

Judul UnitMenganalisis teknis penerapan SPM

Deskripsi UnitUnit kompetensi ini mencakup pengetahuan, sikap dan ketrampilan kerja Pengawas Pemerintahan yang diperlukan untuk menganalisa teknis penerapan SPM.

ElemenKompetensiKriteria Unjuk kerja

1. Mempersiapkan pelaksanaan pengawasan1.1. PKPP diakses dan dipelajari;1.2. entry briefing dengan pimpinan tertinggi unit kerja yang akandilakukan diikuti;1.3. Dokumen SPM yang akan diawasi diakses dan ditentukan;1.4. Target-target tahunan pencapaian SPM dan standar teknis beserta langkah-langkah kegiatan diakses dan ditentukan;1.5. Kriteria proses penyusunan dokumen pencapaian SPM dalam dokumen perencanaan dan sinergitasnya dengan target-target nasional ditentukan.

2. Mengakses keabsahan Data Pencapaian SPM , proses penyusunan dokumen perencanaan dan sinergitasnya dengan target-target nasional.2.1. Data dan informasi tentang Pencapaian SPM diakses dan dipelajari;2.2. Tatacara/proses penyusunan dokumen perencanaan terkait dengan pencapaian SPM diakses dan dipelajari;2.3. Data dan Informasi yang kurang tepat diklarifikasidan dipenuhi;2.4. Data dan informasi tentang pencapaian SPM serta proses penyusunan dokumen perencanaan serta sinergitasnya dengan target nasional dianalisis dengan menggunakan teknik-teknik pengawasansesuai PKPP dan hasilnya dicatat di lembar KKP.

3. Melakukan Pengujian keabsahan Data Pencapaian SPM, proses penyusunan dokumen perencanaan dan sinergitasnya dengan target-target nasional.

3.1. Kreteria keabsahan Data Pencapaian SPM, proses penyusunan dokumen perencanaan dan sinergitasnya dengan target-target nasional ditentukan dan disepakati dengan penanggungjawab kegiatan;3.2. Kesesuaian antara dokumen data dan informasi dengan kriteria pelaksanaan dibandingan dan dianalisa dengan menggunakan teknik-teknik pengawasan;3.3. Hasil analisis atas pembandingan data dan informasi yang sesuai maupun tidak sesuai dengan kriteria diklarifikasi dengan penanggung jawab pekerjaan;3.4. Hasilklarifikasi dengan penanggungjawabdicatat dalam Kertas Kerja Pengawasan (KKP) sebagai bagian dari atribut kondisi temuan.

4. Mengembangkan temuan pengawasan keabsahan Data Pencapaian SPM/ Penerapan NSPK , proses penyusunan dokumen perencanaan dan sinergitasnya dengan target-target nasional.

4.1. Kemungkinan penyebab terjadinya kondisi temuan (positif maupun negatif) diidentifikasi dan dianalisis dan hasilnya dicatat dalam KKP dan diklarifikasi dengan penanggungjawab kegiatan;4.2. Kemungkinan akibat terjadinya kondisi temuan (positif maupun negatif) diidentifikasi dan dianalisa, serta hasilnya dicatat dalam KKP, kemudian diklarifikasi dengan penanggungjawab kegiatan;4.3. Rekomendasi perbaikan untuk mencegah penyebab terjadinya temuan tidak berulang dirumuskan dan dikomunikasikan dengan penanggungjawab kegiatan, serta dicatat dalam KKP.

5. Menulis temuan pengawasankeabsahan Data penerapan dan Pencapaian SPM, proses penyusunan dokumen perencanaan dan sinergitasnya dengan target-target nasional. 5.1. Atribut kondisi, kreteria, sebab akibat pada KKP diringkas supaya mudah dipahami dan dikonsultasikan dengan pimpinan unit kerja dan dicatat dalam KKP untuk mendapatkan tanggapan tertulis dari pimpinan unit kerja;5.2. Konsep temuan dikonsultasikan kepada supervisor pengawasan untuk dinilai;5.3. Hasil konsultasi ditindaklanjuti dan selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat Tim pengawasan untuk digabung menjadi konsep LHP.

6. Menyusun Pokok-Pokok Hasil Pengawasan (P2 HP) keabsahan Data Penerapan dan Pencapaian SPM, proses penyusunan dokumen perencanaan dan sinergitasnya dengan target-target nasional. 6.1. Atribut kondisi dan penyebab dari seluruh temuan disunting menjadi ringkas sebagai konsep P2HP;6.2.Konsep P2HP dikonsultasikan kepada Supervisi Pengawasan untuk ditentukan temuan yang menjadi P2HP;6.3. P2HP yang telah ditentukan diserahkan kepada Sekretariat Tim Pengawasan guna penggabungan.

BATASAN VARIABEL (RANGE OF VARIABLES)1. Kontek variabel (range of stetement)Unit kompetensi ini berlaku untuk menganalisa teknis penerapan SPM melalui pengujian keabsahan data pencapaian SPM, proses penyusunan dokumen perencanaan dan sinergitasnya dengan target-target nasional. Unit ini terdiri dari persiapan pelaksanaan pengawasan; mengakses data dan informasi; melakukan pengujian atas data dan informasi pengawasan; mengembangkan temuan pengawasan; menulis temuan pengawasan; menyusun pokok-pokok hasil pengawasan.Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.Urusan Pemerintahan adalah fungsi-fungsi pemerintahan yang menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan untuk mengatur dan mengurus fungsi-fungsi tersebut yang menjadi kewenangannya dalam rangka melindungi, melayani, memberdayakan, dan mensejahterakan masyarakat.Urusan Wajib adalah urusan pemerintahan yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara yang penyelenggaraannya diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan kepada Daerah untuk perlindungan hak konstitusional, kepentingan nasional, kesejahteraan masyarakat, serta ketentraman dan ketertiban umum dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemenuhan komitmen nasional yang berhubungan dengan perjanjian dan konvensi internasional.Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan pemerintahan.Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.Indikator SPM adalah tolak ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, dapat berupa masukan, proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan dasar.Kemampuan dan potensi daerah adalah kondisi keuangan Daerah dan sumber daya yang dimiliki daerah untuk menyelenggarakan urusan wajib pemerintahan daerah dan dalam rangka pembelanjaan untuk membiayai penerapan SPM.Rencana Pencapaian SPM adalah target pencapaian SPM yang dituangkan dalam dokumen perencanaan daerah yang dijabarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), RKPD, Renstra-SKPD, dan Renja-SKPD untuk digunakan sebagai dasar perhitungan kebutuhan biaya dalam penyelenggaraan pelayanan dasar.Analisis Kemampuan dan potensi daerah adalah pengolahan terhadap data dan informasi menyangkut kapasitas dan sumber daya yang dimiliki Daerah.Program adalah penjabaran kebijakan SKPD dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi SKPD.Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personal (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.1. Perlengkapan Sarana yang diperlukan adalah:2.1. Ruangan kerja;2.2.White board/flip chart, kertas, spidol, penghapus;2.3. Form KertasKerja Pengawasan(KKP);2.4. Lap top;2.5. Database Pelayanan berdasarkan SPM;2.6. Literatur terkait.1. Tugas yang harus dilakukanTugas yang harus dilaksanakan oleh Pengawas Pemerintah adalah:3.1. Mempelajari Kebijakan SPM terkait, yang terdiri dari;9. SPM masing-masing Urusan Pemerintahan yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri terkait diakses dan dipelajari serta hasilnya dituangkan dalam KKP;9. Kebijakan daerah tentang rencana penerapan dan pencapaian target SPM yang telah dirumuskan dalam bentuk Peraturan Daerah/Perkada yang terkait dianalisa sesuai dengan target-target nasional, sesuai dengan kemampuan dan kondisi daerah serta hasilnya dituangkan dalam KKP;9. Proses penyusunan target-target penerapan dan pencapaian SPM diakses dan dianalisa serta hasilnya dituangkan dalam KKP;3.2. Analisa apakah batas waktu Pencapaian SPM secara Nasional dan Jangka Waktu Pencapaian SPM di Daerah telah sesuai;3.3. Analisa apakah pengintegrasian rencana pencapaian SPM dalam dokumen perencanaan danpenganggaran telah dilakukan;3.4. Analisa apakah mekanisme pembelanjaan penerapan SPM telah memadai; 3.5. Analisa apakah sistem penyampaian informasi rencana dan realisasi pencapaian targettahunan Standar Pelayanan Minimal kepada masyarakat telah sesuai ketentuan.4. Peraturan Peraturan Yang terkait:Peraturan yang terkait untuk melaksanakan kompetensi ini adalah:4.1.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah;

4.2.Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

4.3.Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

4.4.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah;

4.5.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah;

4.6.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Pusat Dan Daerah;

4.7.Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

4.8.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor6 Tahun 2007 TentangPetunjuk Teknis Penyusunan Dan Penetapan SPM;

4.9.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;

4.10.Permendagri Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; Jo. Permendagri Nomor 8 Tahun 2009;

4.11.Permendagri Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Norma Pengawasan Dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah;

4.12.Peraturan Menpan :PER/04/M.PAN/03/2008Tentang Kode Etik Aparat Pegawasan Intern Pemerintah (APIP);

4.13.Peraturan Menpan Dan RB Nomor 42 Tahun 2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Ikhtisar Laporan Hasil Pengawasan APIP.

PANDUAN PENILAIAN (EVIDENCE GUIDE)1. Kontek Penilaian : 1.1. Unit ini wajib dinilai di tempat kerja ataupun melalui praktek/demonstrasi pada tempat uji kompetensi melalui demonstrasi atau simulasi: persiapan pelaksanaan pengawasan, akses data dan informasi pengawasan, Pengujian atas data dan informasi pengawasan, pengembangan temuan pengawasan, menulis temuan pengawasan,serta menyusun Pokok-Pokok Hasil Pengawasan (P2HP) pengawasan teknis penerapan SPM;1.2. Untuk mendukung penilaian penguasaan pengetahuan yang diperlukan dalam unit kompetensi ini dapat menggunakan instrumen uji tertulis dan/atau wawancara.2. Kompetensi yang dipersyaratkan:Kompetensi yang dipersyaratkan yang harus dimiliki sebagai persyaratan awal yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi ini adalah kompetensi umum dan menganalisis rencana pencapaian SPM/NSPK dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD).3.Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini :3.1. Memahami peraturan-peraturan terkait dengan SPM;3.2. Memamahi tata cara petunjuk Penyusunan Dan Penetapan SPM;3.3. Memahami Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;3.4. Memahami indikator kinerja;3.5. Memahami teknik-teknik pengawasan guna mengungkapkan pembuktian;3.6. Memahami Standar Pengawasan APIP, Kode Etik APIP, Norma dan Etika P2;3.7. Memahami IT.4.Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini :4.1. Mampu menyusun standar evaluasi;4.2. Mampu berkomunikasi efektif dalam rangka melakukan evaluasi;4.3. Mampu mengoperasionalkan alat pengolah data;4.4. Mampu menerapkan kebijakan terkait SPM dalam pelaksanaan pengawasan/evaluasi;4.5. Mampu menerapkan standar pemeriksaan.5. Sikap yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini:5.1 Integritas;5.2 Independen;5.3 Obyektif;5.4 Cermat/teliti;5.5 Berorientasi hasil;5.6 Santun6. Aspek Kritis6.1. Jika ada kebijakan lain kreteria pelaksanaan SPM yang berbeda dengan ketentuan peraturan yang berlaku;6.2. Jika teknik pemeriksaan yang diterapkan tidak sesuai dengan ketentuan;6.3. Jika sampling pemeriksaan tidak menggambarkan secara utuh populasi pemeriksaan;6.4. Jika pembuatan simpulan tidak dibangun berdasarkan bukti yang memadai.

KOMPETENSI KUNCI :

NOKOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INITINGKAT

1Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi3

2Mengkomunikasikan ide dan informasi3

3Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan3

4Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok3

5Menggunakan ide-ide dan teknik matematika3

6Memecahkan masalah3

7Menggunakan teknologi2

4. Menganalisis pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPDKode UnitFPP.BIN.01.004.01

Judul UnitMenganalisis pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD

Deskripsi UnitUnit kompetensi ini mencakup pengetahuan, sikap dan ketrampilan kerja Pengawas Pemerintahan yang diperlukan untuk menganalisis pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD oleh Pemerintah Daerah.

Elemen KompetensiKriteria Unjuk kerja

1. Mempersiapkan pelaksanaan analisis 1.1. PKPPdiakses dan dipelajari;1.2. entry briefing dengan pimpinan tertinggi;1.3. unit kerja yang akan dilakukan diikuti;1.4. Dokumen pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPDyang akan diawasi diakses dan ditentukan;1.5. Peraturan Daerah tentang pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPDdiakses dan ditentukan.

2. Mengakses Data pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan 2.1. Data dan informasi tentang pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD diakses dan dipelajari;2.2. Data dan Informasi yang kurang tepat diklarifikasi dan dipenuhi;2.3. Data dan informasi tentang pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD dianalisis dengan menggunakan teknik-teknik analisis sesuai SOP dan hasilnya dicatat di lembar KKAnalisis.

3. Melakukan Pengujian Data pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan 3.1. Kreteria keabsahan Data pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD, ditentukan dan disepakati dengan penanggungjawab kegiatan;3.2. Kesesuaian peraturan daerah tentang pelaksanaan urusan dengan Kriteria pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD serta implementasinya, dibandingan dan dianalisa dengan menggunakan teknik-teknik pengawasan;3.3. Hasil analisis pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD diklarifikasi dengan penanggung jawab pekerjaan;3.4. Hasil klarifikasi dengan penanggungjawab dicatat dalam Kertas Kerja Analisis (KKAnalisis) sebagai bagian dari atribut kondisi yang dianalis.

4. Mengembangkan hasil analisis sesuai ketentuan pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan 4.1. Kemungkinan penyebab terjadinya kondisi hasil analisis yang positif maupun negatif diidentifikasi, dianalisis dan diuji serta hasilnya dituangkan dalam KKAnalisis;4.2. Catatan dalam KKAnalisis diklarifikasi dengan Penanggunggjawab Kegiatan sebagai bagian dari atribut penyebab hasil analisis yang positif maupun negatif;4.3. Kemungkinan akibat terjadinya kondisi hasil analisis yang positif maupun negatif diidentifikasi dan dianalisis;4.4. Tiap-tiap kemungkinan akibat dinalisis dan diuji.hasilnya dicatat dalam KKAnalisis;4.5. Catatan dalam KKAnalisis diklarifikasi dengan Penanggungjawab Kegiatan sebagai bagian dari atribut hasil analisis;4.6. Rekomendasi perbaikan untuk mencegah penyebab terjadinya inkonsistensi pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD;4.7. Rumusan rekomendasi dikomunikasikan dengan penanggungjawab kegiatan dan dicatat dalam KKAnalisis.

5. Memformulasikan telaahan atas hasil analisis pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan

5.1. Atribut kondisi, kreteria, sebab akibat pada KKAnalisis diringkas supaya mudah dipahami sebagai konsep rekomendasi hasil analisis pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD;5.2. Konsep telaahan hasil analisis pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD dikonsultasikan dengan Pimpinan unit kerja dan dicatat dalam KKAnalisis untuk mendapatkan tanggapan;5.3. Tanggapan tertulis dari pimpinan unit kerja di tulis dalam konsep telahaan hasil analisis pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD;5.4. Konsep telahaan pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD dikonsultasikan kepada Supervisor untuk dinilai;5.5. Hasil konsultasi dengan Supervisor ditindaklanjuti dan selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat Tim untuk digabung menjadi konsep telahaan.

BATASAN VARIABEL (RANGE OF VARIABLES)

2. Kontek variabel (range of stetement)Unit kompetensi ini berlaku untuk menganalisis pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD, melalui Mempersiapkan pelaksanaan analisis pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan, Mengakses Data pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan, Melakukan PengujianData pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan, Mengembangkan hasil analisis sesuai ketentuan pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan, Memformulasikan telaahan atas hasil analisis pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan terhadap.Urusan pemerintahan adalah fungsi-fungsi pemerintahan yang menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan untuk mengatur dan mengurus fungsi-fungsi tersebut yang menjadi kewenangannya dalam rangka melindungi, melayani, memberdayakan, dan mensejahterakan masyarakat.Urusan pemerintahan yang bersifat pilihan adalah urusan pemerintahan yang diprioritaskan oleh pemerintahan daerah untuk diselenggarakan yang terkait dengan upaya mengembangkan potensi unggulan (core competence) yang menjadi kekhasan daerahAnalisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.Norma adalah aturan atau ketentuan yang dipakai sebagai tatanan untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.Standar adalah acuan yang dipakai sebagai patokan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.Prosedur adalah metode atau tata cara untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.Kriteria adalah ukuran yang dipergunakan menjadi dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.Peraturan Daerah tentang pelaksanaan urusan adalah dasar hukum bagi daerah dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya dengan mengacu pada NSPK yang ditetapkan oleh Menteri/ Pimpinan LPNK.Kebijakan daerah tentang rencana pencapaian SPM adalah dokumen kebijakan daerah yang memuat target pencapaian SPM yang dituangkan dalam dokumen perencanaan daerah yang dijabarkan dalam RPJMD, RKPD, Renstra SKPD dan renja SKPD.Rencana pembangunan jangka panjang daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun.Rencana pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat RKPDadalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah.Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.Rencana kerja SKPD yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun.Rencana kerja dan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD.Kebijakan umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun.Prioritas dan plafon anggaran sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD sebelum disepakati dengan DPRD.2. Perlengkapan Sarana yang diperlukan adalah:2.1. Ruangan kerja;2.2. Whiteboard/flip chart, kertas, spidol, penghapus;2.3. Form Kertas Kerja Analisis(KKA);2.4. Lap top;2.5.Literatur terkait.3. Tugas yang harus dilakukan Tugas yang harus dilaksanakan oleh Pengawas Pemerintah adalah3.1.Mempelajari kebijakan daerah yang terkait dengan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan sesuai potensi daerah, yang dituangkan dalam dokumen perencananaan RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD;3.2. Menganalisa kesesuaian penerapan NSPK urusan pilihan dengan dokumen perencanaan daerah, serta hasilnya dituangkan dalam KKA;3.3. Menganalisa proses pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan oleh Pemerintah kepada Pemerintah Daera, serta hasilnya dituangkan dalam KKA;3.4. Menganalisa upaya pemberdayaan dari Pemerintah kepada pemerintahan daerah untuk meningkatkan kapasitas daerah agar mampu memenuhi norma, standar, prosedur, dan kriteria sebagai prasyarat menyelenggarakan urusan pilihan yang menjadi kewenangannya, serta hasilnya dituangkan dalam KKA;3.5. Menganalisa kelemahan atas pelaksanaan urusan pilihan, akibat dari kurangnya pembinaan Pemerintah, sebagai bahan masukan kepada Menteri Dalam Negeri.4. Peraturan Peraturan Yang terkait:Peraturan yang terkait untuk melaksanakan kompetensi ini adalah:4.1.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4.2.Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

4.3.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

4.4.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

4.5.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Pusat dan Daerah;

4.6.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

4.7.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

4.8.Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

4.9.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi;

4.10.PermendagriNomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; Jo. Permendagri Nomor 8 Tahun 2009;

4.11.Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Pengendalian dan Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah;

4.12.Permendagri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah;

4.13.Peraturan Menpan PER/04/M.PAN/03/2008tentang Kode Etik Aparat Pegawasan Intern Pemerintah (APIP);

4.14.Peraturan Menpan dan RB Nomor 42 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Ikhtisar Laporan Hasil Pengawasan APIP.

PANDUAN PENILAIAN (EVIDENCE GUIDE)1. Kontek Penilaian :1.1 Unit ini wajib dinilai di tempat kerja ataupun melalui praktek/demonstrasi pada tempat uji kompetensi melalui demonstrasi atau simulasi persiapan pelaksanaan analisis, akses data dan informasi pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan; Pengujian data dan informasi terkait pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan; mengembangkan hasil analisis sesuai ketentuan pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan dan memformulasikan telaahan atas hasil analisis pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan;1.2 Untuk mendukung penilaian penguasaan pengetahuan yang diperlukan dalam unit kompetensi ini dapat menggunakan instrumen uji tertulis dan/atau wawancara.2. Persyaratan Kompetensi:Kompetensi yang dipersyaratkan yang harus dimiliki sebagai persyaratan awal yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi ini adalah:2.1. Menganalisis rencana pencapaian SPM dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD);2.2. Menganalisis penerapan NSPK dalam penyelenggaraan Pemda.3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini:3.1. Memahami NSPK terkait dengan urusan pilihan;3.2. Memamahi tata cara penyusunan perencanaan daerah;3.3. Memahami teknik analisa;3.4. Memahami indikator kinerja;3.5. Memahami teknik-teknik pengawasan guna mengungkapkan pembuktian;3.6. Memahami Standar Pengawasan Pemerintahan, Kode Etik APIP, Norma dan Etika Pengawasan Pemerintahan;3.7. Memahami IT.4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini :4.1. Mampu menyusun standar evaluasi;4.2. Mampu berkomunikasi efektif dalam rangka melakukan evaluasi;4.3. Mampu mengoperasionalkan alat pengolah data;4.4. Mampu menerapkan kebijakan terkait NSPK dalam pelaksanaan pengawasan/evaluasi;4.5. Mampu menerapkan standar pemeriksaan;4.6. Mampu mengoperasionalkan alat pengolah data.5. Sikap yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini:5.1. Integritas;5.2. Independen;5.3. Obyektif;5.4. Cermat/teliti;5.5. Berorientasi hasil;5.6. Santun6. Aspek Kritis6.1 Jika ada kebijakan lain kreteria pelaksanaanSPM yang berbeda dengan ketentuan peraturan yang berlaku.6.2 Jika teknik pemeriksaan yang diterapkan tidak sesuai dengan standar.6.3 Jika sampling pemeriksaan tidak menggambarkan secara utuh populasi pemeriksaan.

KOMPETENSI KUNCI:NOKOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INITINGKAT

1Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi3

2Mengkomunikasikan ide dan informasi3

3Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan3

4Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok3

5Menggunakan ide-ide dan teknik matematika3

6Memecahkan masalah3

7Menggunakan teknologi2

5. Menganalisis dampak pelaksanaaan urusan pilihan terhadap kesejahteraan masyarakatKode UnitFPP.BIN.01.005.01

Judul UnitMenganalisis dampak pelaksanaaan urusan pilihan terhadap kesejahteraan masyarakat

Deskripsi UnitUnit kompetensi ini mencakup pengetahuan, sikap dan ketrampilan kerja Pengawas Pemerintahan yang diperlukan untuk menganalisis dampak pelaksanaaan urusan pilihan terhadap kesejahteraan masyarakat.

ElemenKompetensiKriteria Unjuk kerja

1. Mempersiapkan pelaksanaan analisis 1.1. PKPPdiakses dan dipelajari;1.2. entry briefing dengan pimpinan tertinggi unit kerja yang akan dilakukan diikuti;

2. Mengakses Data dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan masyarakat2.1. Data dan informasi tentang kebijakan daerah untuk pelaksanaan urusan pilihan diakses dan dipelajari;2.2. Data dan Informasi yang kurang tepat diklarifikasi dan dipenuhi;2.3. Data dan informasi tentang program dan kegiatan terkait pelaksanaan urusan pilihandianalisis dengan menggunakan teknik-teknik analisis sesuai SOP dan hasilnya dicatat di lembar KKAnalisis.

3. Melakukan Pengujian dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan masyarakat.

3.1. Kreteria keabsahan Data pelaksanaan urusan pilihan diakses dan dipelajari, ditentukan dan disepakati dengan penanggungjawab kegiatan;3.2. Kesesuaian kebijakan daerah tentang NSPK pelaksanaan urusan pilihan, dibandingan dan dianalisa dengan menggunakan teknik-teknik pengawasan;3.3. Kesesuaian pencapaian indikator kinerja utama pada program dan kegiatan terkait pelaksanaan urusan dibandingan dan dianalisa dengan menggunakan teknik-teknik pengawasan;3.4. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan urusan pilihan dianalisa dan Hasil analisadiklarifikasi dengan penanggung jawab pekerjaan dan hasilnya dicatat dalam Kertas Kerja Analisis (KKAnalisis) sebagai bagian dari atribut kondisi yang dianalis;3.5. Tingkat perekonomian mikro masyarakat yang melaksanakan urusan pilihan dianalisa dan Hasil analisadiklarifikasi dengan penanggung jawab pekerjaan dan hasilnya dicatat dalam Kertas Kerja Analisis (KKAnalisis) sebagai bagian dari atribut kondisi yang dianalis.

4. Mengembangkan hasil analisis dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan masyarakat.

4.1. Kemungkinan penyebab terjadinya kondisi hasil analisis yang positif maupun negatif diidentifikasi (tinggi/rendahnya partisipasi masyarakat dan naik atau tidaknya perekonomian masyarakat) dianalisis dan diuji serta hasilnya dituangkan dalam KKAnalisis;4.2. Catatan dalam KKAnalisis diklarifikasi dengan Penanggunggjawab Kegiatan sebagai bagian dari atribut penyebab hasil analisis yang positif maupun negatif;4.3. Kemungkinan akibat terjadinya kondisi hasil analisis yang positif maupun negatif diidentifikasi dan dianalisis;4.4. Tiap-tiap kemungkinan akibat dinalisis dan diuji,hasilnya dicatat dalam KKAnalisis;4.5. Catatan dalam KKAnalisis diklarifikasi dengan Penanggungjawab Kegiatan sebagai bagian dari atribut hasil analisis;4.6. Rekomendasi perbaikan untuk mencegah penyebab terjadinya inkonsistensi pelaksanaan urusan pilihan;4.7. Rumusan rekomendasi dikomunikasikan dengan penanggungjawab kegiatan dan dicatat dalam KKAnalisis.

5.Memformulasikan hasil analisis dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan masyarakat.5.1. Atribut kondisi, kreteria, sebab akibat pada KKAnalisis diringkas supaya mudah dipahami sebagai konsep rekomendasi hasil analisis dampak pelaksanaan urusan pilihan pada masyarakat;5.2. Konsep telaahan hasil analisis dampak pelaksanaan urusan pilihan pada masyarakat dikonsultasikan dengan Pimpinan unit kerja dan dicatat dalam KKAnalisis untuk mendapatkan tanggapan;5.3. Tanggapan tertulis dari pimpinan unit kerja di tulis dalam konsep telahaan hasil analisis dampak pelaksanaan urusan pilihan pada masyarakat;5.4. Konsep hasil analisa dampak pelaksanaan urusan pilihan pada masyarakat. dikonsultasikan kepada Supervisor untuk dinilai dan hasilnya ditindaklanjuti dan selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat Tim untuk digabung menjadi konsep telahaan.

BATASAN VARIABEL (RANGE OF VARIABLES)1. Kontek variabel (range of stetement)Unit kompetensi ini berlaku untuk menganalisis dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan masyarakat, melalui : mempersiapkan pelaksanaan analisis; mengakses Data dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan masyarakat, melakukan pengujian data dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan masyarakat; mengembangkan hasil analisis dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan masyarakat; memformulasikan temuan atas hasil analisis dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan masyarakat.Urusan pemerintahan adalah fungsi-fungsi pemerintahan yang menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan untuk mengatur dan mengurus fungsi-fungsi tersebut yang menjadi kewenangannya dalam rangka melindungi, melayani, memberdayakan, dan mensejahterakan masyarakat.Urusan pemerintahan yang bersifat pilihan adalah urusan pemerintahan yang diprioritaskan oleh pemerintahan daerah untuk diselenggarakan yang terkait dengan upaya mengembangkan potensi unggulan (core competence) yang menjadi kekhasan daerahAnalisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.Norma adalah aturan atau ketentuan yang dipakai sebagai tatanan untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.Standar adalah acuan yang dipakai sebagai patokan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.Prosedur adalah metode atau tata cara untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.Kriteria adalah ukuran yang dipergunakan menjadi dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.Peraturan Daerah tentang pelaksanaan urusan adalah dasar hukum bagi daerah dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya dengan mengacu pada NSPK yang ditetapkan oleh Menteri/ Pimpinan LPNK.Kebijakan daerah tentang rencana pencapaian SPM adalah dokumen kebijakan daerah yang memuat target pencapaian SPM yang dituangkan dalam dokumen perencanaan daerah yang dijabarkan dalam RPJMD, RKPD, Renstra SKPD dan renja SKPD.Rencana pembangunan jangka panjang daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun.Rencana pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat RKPDadalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah.Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.Rencana kerja SKPD yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun.Rencana kerja dan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD.Kebijakan umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun.Prioritas dan plafon anggaran sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD sebelum disepakati dengan DPRD.Kesejateraan masyarakat adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat.1. Perlengkapan Sarana yang diperlukan adalah:2.1. Ruangan kerja;2.2. Whiteboard/flip chart, kertas, spidol, penghapus;2.3. Form Kertas Kerja Analisis(KKA);2.4. Lap top;2.5. Database penerapan urusan pilihan;2.6. Literatur terkait.1. Tugas yang harus dilakukanTugas yang harus dilakukan oleh Pengawas Pemerintah adalah:3.1. Mempelajari kebijakan daerah yang terkait dengan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan sesuai potensi daerah, yang dituangkan dalam dokumen perencananaan RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA-PPAS dan RKADPA SKPD;3.2. Menganalisa kesesuaian penerapan NSPK urusan pilihan dengan dokumen perencanaan daerah, serta hasilnya dituangkan dalam KKA;3.3. Menganalisa indikator kinerja utama pencapaian program/kegiatan terkait urusan pilihan;3.4. Menganalisa tingkat partisipasi masyarakat dan dampaknya bagi perekonomian mikro masyarakat setempat dalam pelaksanaan urusan pilihan sesuai dengan potensi wiayahnya;3.5. Menganalisa kelemahan atas pelaksanaan urusan pilihan, sebagai bahan masukan kepada Kepala Daerah.1. Peraturan Peraturan Yang terkait:Peraturan yang terkait dalam unit kompetensi ini adalah :4.1.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4.2.Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

4.3.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

4.4.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

4.5.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Pusat dan Daerah;

4.6.Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

4.7.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

4.8.Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

4.9.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi;

4.10.Permendagri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tatacara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; Jo. Permendagri Nomor 8 Tahun 2009;

4.11.Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Pengendalian dan Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah;

4.12.Permendagri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah;

4.13.Peraturan Menpan PER/04/M.PAN/03/2008 tentang Kode Etik Aparat Pegawasan Intern Pemerintah (APIP);

4.14.Peraturan Menpan dan RB Nomor 42 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Ikhtisar Laporan Hasil Pengawasan APIP.

PANDUAN PENILAIAN (EVIDENCE GUIDE)1. Kontek Penilaian :1.1. Unit ini wajib dinilai di tempat kerja, ataupun melalui praktek/demontrasi pada tempat uji kompetensi atau disimulasikan dimana persiapan pelaksanaan analisis, akses data dan informasi dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan masyarakat; Pengujian data dan informasi terkait dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan masyarakat; mengembangkan hasil analisis dampak pelaksanaan urusan