Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf ·...

27
Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRS Rakernas dan Seminar Nasional Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia Pontianak, 26 Oktober 2016

Transcript of Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf ·...

Page 1: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRS

Rakernas dan Seminar Nasional

Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia

Pontianak, 26 Oktober 2016

Page 2: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

2

Perkembangan Industri BPR

77,376

89,878

101,713105,867

50,520

58,750

67,26670,23859,176

68,391

74,80779,764

-

20,000.00

40,000.00

60,000.00

80,000.00

100,000.00

120,000.00

Desember 2013 Desember 2014 Desember 2015 Juni 2016

Perkembangan Keuangan BPR ( milyar)

Total Aset

Dana Pihak Ketiga

Kredit yg Diberikan

Laju pertumbuhan periode 2011-

2015 meningkat 16% dan sampai

akhir Juni 2016 mencapai Rp105

triliun (1,6% dari total aset bank

umum).

Dana pihak ketiga meningkat sampai

Juni 2016 mencapai Rp70 triliun

(70% dalam bentuk deposito).

Kredit meningkat mencapai Rp79

triliun pada akhir Juni 2016.

Page 3: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

3

Page 4: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

4

Page 5: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

5

BPRKU Modal Inti ∑BPR Total

a. MI < 1 M 161 b. MI 1 - <3 M 442 c. MI 3 - <6 M 466 d. MI 6 - <15 M 354

BPRKU 1 MI < 15 M 1.423 BPRKU 2 MI 15 - <50 M 174 BPRKU 3 MI >= 50 M 37

Jumlah 1.634

BPRKU Modal Inti ∑BPR Total

a. MI < 1 M 22 b. MI 1 - <3 M 52 c. MI 3 - <6 M 41 d. MI 6 - <15 M 34

BPRKU 1 MI < 15 M 149 BPRKU 2 MI 15 - <50 M 9 BPRKU 3 MI >= 50 M 5

Jumlah 163

• Sesuai dengan POJK No. 12/POJK.03/2016 tentang kegiatan usaha dan wilayah jaringan kantor bank perkreditan rakyat berdasarkan modal inti, BPR yang tidak dapat memenuhi ketentuan permodalan akan dikenakan sanksi pembatasan wilayah operasional.

• Dari jumlah BPR/S sebanyak 1.797 sebagian besar (1.184 BPR/68%) memiliki Modal Inti (MI) yang terbatas (di bawah Rp 6 M)

• BPR/S dengan MI di bawah Rp 6 M memiliki : - kinerja cenderung buruk, tercermin dari : NPL/NPF

tinggi, BOPO tinggi, ROA rendah (negative) - TKS/CAMELS yang buruk.

Kinerja BPR berdasarkan MI

Posisi Juli 2016

Sumber : DPIP dan DPbS, diolah

Page 6: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

6

Keterbatasan Modal

• Kurangnya kemampuan PSP dalam menambah modal

• PSP kurang memiliki komitmen dalam pengembangan BPR

• Ekspansi kredit tidak diimbangi dengan penguatan modal

Akibatnya

• Ketidakmampuan merekrut SDM yang berkualitas dan mengembangkan SDM yang berintegritas

• Tidak mampu dalam pengadaan IT yang handal • Tidak mampu mengelola secara

professional/governance • Tidak mampu mengembangkan produk dan

layanan yang bersaing

Tidak tercapainya economic of

scale

Mismanagement dan fraud

Kinerja BPR buruk bahkan mengalami

kerugian

3

4

2

1

Permasalahan BPR dengan MI terbatas

Page 7: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

7

Page 8: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

8

BPRS ∑ BPR DIR < 1 KOM < 1 DIR & KOM < 1 DIR < 2 KOM < 2 <15 M 149 38 16 8 108 99 15- <50 M 9 1 0 0 6 3 >=50 M 5 1 0 0 1 3 Total 163 40 16 8 115 105

posisi Juli 2016

Pemenuhan Jumlah Pengurus

Kekurangan jumlah pengurus mengakibatkan timbulnya fraud, mismanagement, keterbatasan pengembangan BPR karena minimnya pengawasan dan ide-ide baru

untuk mengembangkan BPR oleh pengurus

BPRK Kekurangan Jumlah Pengurus Memenuhi

∑ BPR 1 Dir 1 Kom 2 Dir 2 Kom Min 2 % Min 3 BPR KU 1 1.423 288 210 1.009 70,91 BPR KU 2 174 13 18 142 81,61 BPR KU 3 37 1 2 22 22 35 94,59 10 Total *) 1.634 302 230 22 22 1.186 72,58 10

Sumber : DPIP dan DPbS, diolah. *) Terdapat 1 BPR yang tidak mengirimkan laporan data pokok

Page 9: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

9

Permasalahan SDM BPR dengan modal terbatas :

Kekurangan pengurus

SDM banyak namun terkonsentrasi pada low management dengan kompetensi terbatas

Kompetensi dan pengalaman calon pegawai kurang

Kecilnya gaji dan fasilitas yang ditawarkan BPR

Bekerja di BPR belum menjadi pilihan

BPR KU 1 belum memenuhi ketentuan jumlah Direksi sebanyak 20%, jumlah Komisaris 15%

KU 1 memiliki SDM dengan tingkat pendidikan mayoritas SMA

BPR Presentase Tingkat Pendidikan SDM

Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA

BPRKU 1 0,1% 0,7% 38,9% 11,6% 44,8% 4,0% 39.994 BPRKU 2 0,1% 0,9% 45,3% 9,6% 40,1% 4,1% 1.539 BPRKU 3 0,0% 1,3% 47,8% 9,4% 38,9% 2,6% 7.915 Total 0,1% 0,8% 42,0% 10,7% 42,6% 3,8% 69.658

Permasalahan SDM BPR

Page 10: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

10

Page 11: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

11

No. Perkembangan

Tahun

2014 2015 Agustus

2016 1 BPRK CIU 6 3 7 2 BPRS CIU 0 1 1

Tahun Jumlah BPRK

Jumlah BPRS

Fraud Self Liquidation MisManagement

BPRK BPRS BPRK BPRS BPRK BPRS

2011 14 0 14 0 0 0 0 0

2012 3 1 1 0 2 0 0 1

2013 10 1 8 0 1 0 1 1

2014 6 0 5 0 0 0 1 0

2015 3 1 2 0 0 0 1 1

2016 7 1 5 1 0 0 2 0

Total 43 4 35 1 3 0 5 3

Persentase 100% 100% 81% 25% 7% 0% 12% 75%

Penyebab BPR CIU

16 BPR (89%) memiliki MI < Rp3M

Terjadi fraud (deposito fiktif, rekayasa kredit, penggelapan angsuran kredit, rekayasa pemberian kredit, penggelapan hasil penjualan AYDA)

Lemahnya internal control (tidak memiliki SPI)

Intervensi PSP

Penerapan tata kelola yang lemah

Fraud merupakan

faktor dominan

yang menyebabkan

BPR dilikuidasi

Cabut izin usaha terhadap

BPR yang bermasalah

merupakan upaya untuk

menciptakan industri

BPR yang sehat sehingga

dapat melayani

masyarakat dengan baik.

Page 12: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

12

Page 13: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

13

Sumber: Penelitian mengenai TI - DPNP – OJK, tahun 2014. Total responden 1635 BPR namun hanya 1455 BPR yang mengembalikan kuesioner

KELEMAHAN DALAM SISTEM IT

Beberapa kelemahan yang terdapat dalam system IT yang dapat mengakibatkan terjadinya fraud atau error : 1. Sistem tidak dapat memvalidasi data yang telah diinput. 2. Sistem yang dimiliki masih memungkinkan untuk diintervensi atau dimanipulasi. 3. Tidak ada otorisasi baik untuk kegiatan operasional harian maupun khusus. 4. Tidak ada limit jumlah transaksi yang dapat dilakukan Teller tanpa melalui otorisasi.

0% 0% 4%

19%

75%

2%

Tidak Mengisi

Manual

Manual & Spreadsheet

Komp. Parsial

Komp. Terintegrasi

Lainnya

• Sistem Pengelolaan Transaksi dan Administrasi yang umum diterapkan pada BPR adalah Komputerisasi, sekitar 94% BPR menggunakan sistem komputerisasi.

• Manajemen Risiko Teknologi Informasi akan menjadi sesuatu hal yang sangat penting untuk dilakukan mengingat banyak BPR yang menggunakan sistem komputerisasi.

Page 14: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

14

GAMBAR LACK

DAMPAK DARI KELEMAHAN BPR

1. Terbatasnya produk dan layanan yang disediakan

2. Sulitnya mendapatkan sumber dana murah tingginya biaya dana

3. Tidak tercapainya economic of scale menyebabkan inefisiensi

4. Biaya overhead yang tinggi disebabkan oleh biaya tenaga kerja.

Page 15: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

15

Komponen Biaya Dana BPRK Nominal Share

Beban bunga kontraktual i. Tabungan 487.453 11,23%

ii. Deposito 2.652.178 61,12% iii. Simpanan dari bank lain 175.166 4,04% iv. Pinjaman yang diterima 0,00%

a. Dari Bank Indonesia 88 0,00% b. Dari Bank Lain 855.619 19,72%

c. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank 31.135 0,72% v. Pinjaman Subordinasi 4.442 0,10% vi. Lainnya 90.217 2,08% Biaya Transaksi 42.802 0,99%

JUMLAH 4.339.100 100,00%

Komponen Biaya Dana BPR/BPRS Nominal dalam Rp juta

Komponen Biaya Dana BPRS Jumlah Share

A. Pihak Ketiga Bukan Bank:

1.Tabungan Mudharabah 19.784 6,41% 2.Deposito Mudharabah 179.689 58,23% 3.Lainnya 5.514 1,79%

B. Bank-Bank Lain 1.Tabungan Mudharabah 2.368 0,77%

2.Deposito Mudharabah 23.065 7,47% 3.Lainnya 78.171 25,33%

Jumlah Bagi Hasil 308.590 100,00%

Biaya dana terbesar bersumber dari dana mahal bunga deposito dan pinjaman dari bank lain

(tabungan 5,74%, deposito 9,06%, linkage 12,10%)

Struktur Sumber Dana BPRK Nominal Share

Tabungan 21.326.849 24,18%

Deposito 50.247.898 56,97%

Penempatan dariBank Lain 3.647.612 4,14%

Pinjaman Bank Lain 12.983.374 14,72%

Total Sumber Dana BPR 88.205.733 100,00%

Kurangnya produk dan layanan keterbatasan sumber dana

Posisi : Juli 2016

Page 16: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

16

Komponen Biaya Overhead BPR/BPRS

Komponen Biaya Nominal % Biaya Overhead 5.066.931

1. Biaya Tenaga Kerja 2.795.515 55,17 2. Biaya Pendidikan dan Pelatihan 116.837 2,31 3. Biaya Penelitian dan Pengembangan 1.636 0,03

4. Biaya Sewa 225.369 4,45

5. Biaya Pemasaran 173.009 3,41

6. Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan 97.904 1,93

7. Biaya Kerugian Kredit 652.514 12,88

8. Biaya Penyusutan/Amortisasi Aset dan Inventaris 188.909 3,73

9. Biaya Overhead Lainnya : 0,00

a. Biaya Barang/Jasa dan Administrasi 650.296 12,83

b. Lainnya 164.943 3,26

BPR memiliki biaya tenaga kerja yang tinggi disebabkan oleh sistem jemput bola, tercermin dari rekening tabungan sebanyak 10.401.949 dengan saldo rata-rata sebesar Rp2 juta dan rekening kredit mikro sebanyak 1.474.538 dengan rata-rata baki debet sebesar Rp14 juta

JenisKredit BPR

Nominal Jml Rek %

UMKM 1.638.944 54,29 37.209.673 Mikro 1.464.508 48,51 20.462.993 Kecil 149.166 4,94 8.820.325

Menengah 25.270 0,84 7.926.355 Non-UMKM 1.380.167 45,71 42.037.307

TOTAL 3.019.111 100,00 79.246.980

Nama Rekening Jumlah Share

A. Beban Bonus Titipan Wadiah: 14.046 3,21%

B. Premi: 10.730 2,45%

C. Tenaga Kerja 237.682 54,38%

D. Pendidikan Dan Pelatihan 9.569 2,19%

E. Penelitian Dan Pengembangan 808 0,18%

F. Sewa 15.549 3,56%

G. Promosi 11.197 2,56%

H. Pajak-pajak (tidak termasuk pajak penghasilan) 1.837 0,42%

I. Pemeliharaan Dan Perbaikan Aktiva Tetap Dan Inventaris 7.605 1,74%

J. Penyusutan/Penyisihan/Amortisasi 56.501 12,93%

K. Biaya Barang Dan Jasa 40.026 9,16%

L. Lainnya 31.546 7,22%

Beban Operasional 437.095 100,00%

Posisi : Juli 2016 Nominal dalam Rp juta

Page 17: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

17

Page 18: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

18

Penurunan suku bunga kredit

menjadi single digit

Penyaluran KUR dengan bunga 9%

Kewajiban Penyaluran Kredit UMKM oleh Bank

Umum

LAKU PANDAI Masyarakat

Ekonomi Asean

Persaingan dengan LK lain (Koperasi,

LKM)

KEBIJAKAN PEMERINTAH YANG MENJADI TANTANGAN BPR

Page 19: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

19

KREDIT USAHA RAKYAT 2016

1. Per 30 Desember 2015, suku bunga 9% dimana selisih antara bunga yang seharusnya diterima bank dengan bunga yang dibayar oleh debitur menjadi subsidi pemerintah (berkisar antara 3-7%)

2. Skema : KUR Mikro (maksimal Rp25jt), KUR Retail (maksimal Rp500jt), dan KUR TKI (maksimal Rp25jt) 3. Menggunakan online system SIKP (Sistem Informasi Kredit Program) sebagai basis data UMKM.

TARGET 2016 : 100 – 120 T

• Subsidi pemerintah dalam bentuk bunga akan meningkatkan minat masyarakat terhadap KUR.

• Target penyaluran KUR yang ditetapkan pemerintah dan pembatasan maksimal plafond KUR Mikro sebesar Rp 25 juta akan berpengaruh pada pangsa pasar BPR.

Page 20: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

20

Jenis Usaha Posisi Juli 2016

Suku bunga ≤ 9% Suku bunga > 9% TOTAL

Rek Nominal Nominal/Rek

Rek Nominal Nominal/Rek

% Rek Nominal Nominal/Rek

Mikro 31.411 577.464 18 1.433.097 19.885.529 14 26 1.464.508 20.462.993 14

Kecil 5.963 350.507 59 143.203 8.469.818 59 11 149.166 8.820.325 59

Menengah 642 238.366 371 24.628 7.687.989 312 10 25.270 7.926.355 314

Non UMKM 41.221 2.176.840 53 1.338.946 39.860.467 30 53 1.380.167 42.037.307 30

Jumlah 79.237 3.343.178 42 2.939.874 75.903.802 26 100 3.019.111 79.246.980 26

Terdapat potensi perpindahan kredit dari BPR ke Bank Umum bagi kredit BPR dengan suku bunga di atas 9% sebesar Rp76 T, terutama pada kredit mikro yang menjadi pangsa pasar KUR sebesar Rp 19,9 T (26% dari total kredit).

dalam Rp juta

POTENSI PERPINDAHAN KREDIT BPR KE SKIM KUR

Sumber : DPIP

Page 21: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

21

Melalui PBI No. 14/22/PBI/2012, Bank Indonesia mewajibkan setiapBank Umum

untuk menyalurkan Kredit atau pembiayaan UMKM paling rendah 20% dari total

kredit atau pembiayaan yang disalurkan, dengan tahapan sebagai berikut :

TANTANGAN

PERSAINGAN DI PASAR KREDIT

UMKM SEMAKIN KETAT

PELUANG

POTENSI BERMITRA DENGAN BANK

UMUM – LINKAGE PROGRAM

Tahun Ketentuan Penyaluran Kredit UMKM Bagi Bank Umum

2015 Paling Kurang 5% dari total kredit atau pembiayaan

2016 Paling Kurang 10% dari total kredit atau pembiayaan

2017 Paling Kurang 15% dari total kredit atau pembiayaan

2018 Paling Kurang 20% dari total kredit atau pembiayaan

KEWAJIBAN PEMBERIAN KREDIT UMKM

OLEH BANK UMUM

Page 22: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

22

LAKU PANDAI (POJK No. 19 Tahun 2014) Kegiatan Laku Pandai (POJK No. 19 Tahun 2014)

Produk

•Tabungan Basic Saving Account;

•Kredit mikro;

•Asuransi mikro;

•Produk lainnya berdasarkan persetujuan OJK

Agen

•Perorangan

•Badan Hukum

Laku Pandai menjadi pesaing utama BPR karena produk yang ditawarkan (tabungan BSA dan

kredit mikro) sama dan menggunakan mekanisme yang lebih agresif (jemput bola).

BPR KU 3 memiliki kesempatan untuk menjadi penyelenggara LAKU PANDAI dengan

persyaratan tertentu, sedangkan BPR KU 1 dan KU 2 hanya boleh menjadi agen

Posisi Juni 2016

*) Berdasarkan kantor Bank Umum yang ada di wilayah KR Sumber : DPNP

Jumlah Agen Jumlah Nasabah Outsanding BSA

KR 1 13.649 116.487 3.500.231.352 KR 2 13.541 185.405 5.891.601.009

KR 3 22.812 1.162.384 39.453.447.093 KR 4 18.181 89.746 5.112.571.818 KR 5 12.508 52.322 4.158.617.319

KR 6 9.424 3.990 1.790.838.360 KR 7 6.057 8.698 1.127.539.161

KR 8 3.721 3.198 1.211.491.372 KR 9 4.814 3.838 1.475.397.121

104.707 1.626.068 63.721.734.605

Page 23: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

23

Masyarakat Ekonomi Asean

Aliran barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik dan aliran modal yang lebih bebas.

Peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan dan e-commerse, dibuat untuk meningkatkan daya saing

DENGAN ADANYA MEA, MAKA : Terbukanya akses pemodal asing akan meningkatkan permodalan Bank Umum maupun LKNB lain yang boleh

dimiliki asing, namun peluang tersebut tertutup bagi BPR/S yang tidak boleh dimiliki asing.

Menguatnya permodalan Bank Umum maupun LKNB lain akan meningkatkan daya saing, di samping brand

awareness masyarakat terhadap BPR/S yang masih rendah sehingga BPR/S akan semakin sulit bersaing.

Pelaku pasar dalam negri yang merupakan pangsa pasar BPR banyak bersaing dengan produk impor

sehingga dapat mengalami kesulitan keuangan

Page 24: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

24

Redesign Posisi BPR

1. Apakah BPR telah menjalankan peran sesuai dengan tujuan pendirian sebagaimana diamanatkan dalam UU Perbankan?

2. Apakah ketentuan yang mengatur BPR berdampak positif atau justru merupakan penghambat dalam mendorong kinerja dan kontribusi BPR dalam perekonomian daerah?

3. Mampukah BPR beradaptasi dengan perubahan yang cepat dalam sistem keuangan dan menghadapi perkembangan teknologi saat ini?

4. Perlukah dilakukan redesign posisi BPR dalam sistem keuangan atau deregulasi terhadap industri BPR?

5. Apabila posisi BPR semakin lemah dan kontribusi BPR dalam sistem keuangan sulit untuk ditingkatkan, masihkah keberadaan BPR diperlukan dalam perekonomian Indonesia?

6. Dalam hal keberadaan BPR masih dibutuhkan, perlukah disusun peraturan perundang-undangan tersendiri untuk memperkuat kedudukan dan peran BPR?

Page 25: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

25

ARAH PENGEMBANGAN BPR

REGULASI/ KEBIJAKAN

ASPEK BISNIS

KERJASAMA

KERJASAMA

• Bank Umum: Dukungan (1) infrastruktur, a.l. networking, capacity

building, dan (2) kerjasama jasa-jasa perbankan, a.l. sistem

pembayaran, e-cash, j-b bank notes

• IKNB: produk keuangan non bank

• Persh Sekuritas: produk pasar modal

• Pemerintah: (1) BPN: Pembuatan akta/serifikat agunan debitur, (2)

Kemendagri: Akses Identitas Tunggal

• Perusahaan ICT:

REGULASI/KEBIJAKAN

• Penguatan permodalan, GCG & MR

• Dukungan akselerasi aspek bisnis yang ingin

dikembangkan BPR

ASPEK BISNIS

• Branding/ positioning

• Peningkatan aneka layanan jasa-jasa perbankan

• Efisiensi

• Penurunan cost of fund

• Penambahan nasabah

• Perluasan networking dan jangkauan bisnis

Page 26: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

Perusahaan ICT

OJK

Lembaga Pendidikan

• Perijinan

• Dukungan Kebijakan/ regulasi

• Perizinan

• Dukungan regulasi

• Capacity

building

• E-learning

• Sertifikasi

Lembaga Negara Terkait

(a.l BPN, Kemendagri)

Bank Indonesia

Lembaga Pendidikan

• E-banking

• Capacity Building

• Penyediaan/ Sinergi/

standarisasi infrastruktur

• Networking

• Marketing

B P R

Pemerintah Daerah

Bank Umum IKNB

Sekuritas

• Etalase produk keuangan

• Liquidity Support

• Capacity Building

• Dukungan Infrastruktur

• Lingkage Programs

• Share bisnis

• Capacity building

• Pembuatan serifikat agunan

debitur

• Single Identity

26

STRATEGIC PARTNERSHIP DALAM PENGEMBANGAN BPR

Page 27: Permasalahan dan Tantangan BPR/BPRSperbarindo.or.id/wp-content/uploads/2016/11/2-Materi-OJK.pdf · Presentase Tingkat Pendidikan SDM Jumlah SDM S3 S2 S1 D3 SLTA < SLTA BPRKU 1 0,1%

27

TERIMA KASIH