PERMASALAHAN DAN STRATEGI MENINGKATKAN KONSUMSI …
Transcript of PERMASALAHAN DAN STRATEGI MENINGKATKAN KONSUMSI …
PERMASALAHAN DAN STRATEGI MENINGKATKAN KONSUMSI
LAUK PAUK, SAYUR DAN BUAH PADA KELOMPOK RENTAN
RAWAN PANGAN (RT MISKIN/BERPENDAPATAN RENDAH)
Oleh
DRAJAT MARTIANTO
PERGIZI PANGAN
4 NOV 2021
4 NOV 2021 Drajat Martianto IPB 1
4 NOV 2021 Drajat Martianto IPB 2
Source : WFP 2021
1. Harga pangan di Indonesia termasuk yang paling mahal di negara ASEAN,
dimana harga beras kita hampir 2 kali lipat harga beras di Vietnam, Myanmar,
Kamboja dan Thailand, dimana diet berkualitas harganya 2-4 kali harga diet
energi (WFP, 2021), ;
2. Pada Rumahtangga berpendapatan rendah, persen pengeluarn pangan > 60%
sehingga rentan terhadap kenaikan daya be;i pangan (BPS, berbagai tahun)
3. Peran “kompetitor” pangan (rokok/tembakau, pulsa) pada rumahtangga miskin
perlu diwaspadai terkait upaya peningkatan kualitas konsumsi pangan (lauk pauk,
sayuran/buah) pada rumahtangga rentan rawan pangan
4. Strategi peningkatan kuantitas dan kualitas konsumsi pangan pada rumahtangga
rawan pangan memerlukan pendekatan komprehensif (Sistem pangan) untuk
peningkatan ketersediaan (aksesibilitas fisik), pengurangan FLW, peningkatan
daya beli, Keluarga Berencana, pendidikan gizi dan PHBS, regulasi (terkait
rokok), kemampuan produksi pangan RT untuk konsumsi, dsb
RANGKUMAN PRESENTASI
Isyu Terkait Konsumsi Pangan:
• Ketidakseimbangan gizi (terlalu bertumpu pada pangan sumber karbohidrat)
• Ketidakukupan Pangan/Inadequacy (jumlah dan mutu) pada RT menengah ke bawah
• Kesenjangan/Inequality antar kelompok Pendapatan
• Kelebihan Asupan (pada Q4 & Q5) berpotensi sebagai pemicu Penyakit Tidak Menular
Asupan Kalori menurut Quintile (Susenas 2020)
4 NOV 2021 Drajat Martianto IPB 3
4 NOV 2021 Drajat Martianto IPB 4
84.1
90.4
81.5
86.3
76
78
80
82
84
86
88
90
92
2015 2020
Target Skor PPH menurutRPJMN dan Pencapaiannya
RPJMN PENCAPAIAN
0
20
40
60
80
100
120
140
Gap Anjuran Menurut Kelompok Pangandengan Pencapaiannya (% Kalori per
Kelompok Pangan)
2015 2020
MUTU KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT INDONESIA: TARGET RPJMN,
PENCAPAIAN DAN KESENJANGAN MENURUT KELOMPOK PANGAN
Ironi Buah dan Sayuran di Indonesia:
• 95.5 % masyarakat Indonesia
rendah konsumsi sayuran dan
buah (Riskesdas 2018)
• Hampir setengah ketersediaan
sayuran dan buah terbuang
sebagai sampah makanan
(Bappenas, W4C, et al, 2021)
6
Pemborosan (kehilangan/loss dan sampah/waste) makanan di Indonesia sangat besarSehingga bisa menutupi Sebagian Besar Masalah Gizi Kurang (defisit gizi) di Indonesia
• Pada rumahtangga paling miskin
lebih dari 1/3 pengeluaran pangan
digunakan untuk memenuhi padi-
padian dan lebih 15% untuk
makanan jadi
• Alokasi pengeluaran untuk ikan
relative lebih tinggi dibanding
pangan hewani lainnya
• Alokasi pengeluaran untuk rokok
dan tembakau lebih tinggi dari
pengeluaran untuk daging, susu
dan telur (lauk pauk)
4 NOV 2021 Drajat Martianto IPB 7
PERSEN PENGELUARAN PANGAN MENURUT KELOMPOK PENDAPATAN DAN JENIS PANGAN TERTENTU (SUSENAS MARET 2018)
Jenis Ikan Laut Harga/Kg
Ikan Kerapu Tikus Rp 420.000Ikan Kerapu Sunu Rp 375.000Ikan Kerapu Macan Rp 150.000Ikan Kakap Merah Rp 65.000Ikan Kakap Putih Rp 80.000Ikan Tuna Sirip Biru Rp 90.000Ikan Tuna Sirip Kuning Rp 100.000Ikan Tenggiri Rp 80.000Ikan Cakalang Rp 35.000Ikan Tongkol Rp 30.000Ikan Kembung Banjar Rp 40.000Ikan Kembung Layar Rp 45.000Ikan Layur Rp 50.000Ikan Dori Rp 60.000Ikan Lancem Rp 45.000Ikan Kakaktua Rp 60.000Ikan Marlin Rp 65.000Ikan Lemadang Rp 35.000Ikan Bandeng Rp 60.000Ikan Baronang Rp 65.000Ikan Kuwe Rp 50.000Ikan Teri Rp 160.000Ikan Sarden Rp 30.000
Ikan Makarel Rp 40.000Ikan Belanak Rp 35.000Ikan Bawal Laut Rp 70.000Ikan Bawal Bintang Rp 55.000Ikan Pari Rp 35.000Ikan Napoleon Rp 1.300.000Ikan Barakuda Rp 55.000Ikan Talang-Talang Rp 80.000Ikan Giant Travelly Rp 40.000Cumi Cumi Rp 50.000Sotong Rp 45.000Gurita Rp 60.000Kepiting Rp 125.000Udang Rp 120.000Lobster Rp 150.000Rajungan Rp 60.000Sirip Hiu Rp 1.500.000
Jenis ikan asin harga
Ikan Asin Cumi Rp 165.000
Ikan asin japung Rp 132.000
Ikan Asin Jambal Rp 130.000
Ikan Asin Gabus Rp 250.000
Ikan asin pakang Rp 110.000
Ikan asin bloso Rp 186.000
Ikan Asin Mujair Rp 45.000
Ikan asin sepa kecil Rp 100.000
Cumi asin telor Rp 116.000
Ikan Asin Layang Rp 65.000
Ikan Asin Teri Rp 130.000
Ikan asin bulu ayam Rp 144.000
Ikan Asin Telang Rp 200.000
Ikan asin pakang tipis Rp 135.000
Ikan asin samge Rp 100.000
Ikan Asin Tenggiri Rp 165.000
Ikan Asin Layur Rp 50.000
Ikan Asin Jambrong Rp 90.000
Ikan Asin Kerapu Rp 95.000
Ikan Asin Peda Rp 90.000
Harga berbagai jenis Ikan per Oktober 2019 (dari berbagai sumber)
4 NOV 2021 Drajat Martianto IPB 8
4 NOV 2021 Drajat Martianto IPB 9
TKE DAN SKOR PPH MENURUT WILAYAH, JART, % ROKOK, % PULSA DAN TINGKAT PENDIDIKAN PADA RUMAHTANGGA MISKIN
(Susenas 2017, diolah)
TKE, SKOR PPH, KONSUMSI SAYURAN& BUAH MENURUT PENDAPATAN, PENDIDIKAN DAN % ROKOK (Susenas 2017, diolah)
4 NOV 2021 Drajat Martianto IPB 10
Diet berkualitas sangat mahal dan tidak mungkin dijangkau rumahtangga miskin pada tingkat harga/daya beli saat ini
4 NOV 2021 Drajat Martianto IPB 11
FAO, UNICEF, WFP and WHO. 2021. Asia and the Pacific
Regional Overview of Food Security and Nutrition 2020: Maternal
and child diets at the heart of improving nutrition. Bangkok, FAO.
https://doi.org/10.4060/cb2895en
4 NOV 2021 Drajat Martianto IPB 12
Source: WFP (2021)Slide ini hak milik WFP, disajikan untuk ilustrasi
No Food groupsIdeal score
Income class
1 2 3 4 5
1 Grains 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,02 Tubers 2,5 1,0 1,1 1,3 1,5 1,5
3 Animal based food 24,0 11,4 17,1 22,6 24,0 24,04 Oil and fat 5,0 4,1 5,0 5,0 5,0 5,0
5 Oily fruit/seeds 1,0 0,2 0,4 0,5 0,6 0,8
6 Nuts 10,00 4,5 5,4 6,2 7,1 7,4
7 Sugar 2,5 0,8 1,0 1,2 1,4 1,6
8 Vegetable and fruit 30,0 13,6 17,6 21,2 25,5 30,09 Etc 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
DDP score 100 60,5 72,5 83,1 90,2 95,3Cost per 100 kkal (rupiah) 468 540 607 674 1.193
Table Skor PPH dan Harga Pangan per 100 kkal menurut Kuintil Pendapatan
KUALITAS KONSUMSI PANGAN MENINGKAT SEIRING PENINGKATAN DAN
HARGA KALORI PANGAN DI JAWA BARAT (Yaumima dan Martianto, 2021)
4 NOV 2021 Drajat Martianto IPB 14
Source : WFP 2021Slide ini hak milik WFP, disajikan untuk ilustrasi
4 NOV 2021 Drajat Martianto IPB 15Source : WFP 2021Slide ini kreasi WFP, disajikan untuk ilustrasi
SIMULASI DAMPAK INCOME SHOCK PADA POLA KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT JAWA BARAT MENGGUNAKAN SUSENAS 2017 (Yaumima & Martianto, 2021)
85.2 85.883.2
80.1
99.896.4
93.890.7
109.4
105.1102.5
99.4
119.9
114.7112.0
108.9
128.2 128.2125.7
122.7
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
110.0
120.0
130.0
140.0
Normal Income -10% -20% -30%
% R
DA
of
en
erg
y
1 2 3 4 5
Gambar Perubahan Tingkat Konsumsi Energi akibat income shock
85.783.3
79.2
74.4
103.8
99.9
95.7
91.0
117.8
113.4
109.2
104.5
133.4
128.2
124.0
119.3
152.4149.6
145.4
140.7
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
110.0
120.0
130.0
140.0
150.0
160.0
Normal Income -10% -20% -30%
% R
DA
of
pro
tein
1 2 3 4 5
Gambar Perubahan Tingkat Konsumsi Protein akibat income shock
ESTIMASI DAMPAK BANTUAN TUNAI DAN BANTUAN PANGAN TERHADAP KONSUMSI
PANGAN RUMAHTANGGA KUINTIL 1 DI JAWA BARAT (Yauima dan Martianto, 2021)
Bantuan Tunai
Lower income affected by COVID-19Rp 150.000/month/household
Bantuan Pangan
Lower income affected by COVID-1910 kg of rice, 1 kg of flour, vitamin C, 2
cans of sardines, 1 kg of sugar, 16 packs of instant noodles, 2 liters of cooking oil,
and 2 kg of eggs.
KOMODITAS 2015 2020
Beras 98.6 98.6
Jagung 12.3 19.9
Terigu 28.7 36.5
Ubi kayu 18.6 25.1
Sagu 2.3 2.0
Kentang 23.8 29.0
4 NOV 2021 Drajat Martianto IPB
18
KOMODITAS 2015 2020
Ikan 88.1 90.7
Daging Sapi 8.2 7.4
Daging
Unggas
47.8 57.8
Telur 85.4 92.2
Sayuran 97.5 97.3
Buah 79.0 86.7
TINGKAT PARTISIPASI
KONSUMSI PANGAN TAHUN
2015 DAN 2020
• Beras dikonsumsi oleh hampir seluruh
masyarakat Indonesia secara regular
• Komoditas pangan pokok lain bervariasi
dari 2% - 36.5% (Terigu)
• Konsumen pangan pokok lain (selain
sagu) meningkat selama periode 2015-
2020
• Masyarakat Indonesia umumnya terbiasa
mengkonsumsi sayuran dan buah;
• Untuk pangan hewani, pangan yang
paling umum dikonsumsi adalah ikan,
telur dan daging ungags.
ASUPANKONSUMSI PANGAN
Tanpa Bantuan Tunai Dengan Bantuan TunaiAwal -10% -20% -30% -10% -20% -30%
EnergIAsupan (kcal/kap/hr) 1789 1802 1746 1682 1855 1805 1749TKE (%) 85,2 85,8 83,1 80,1 86,3 84,0 81,4
ProteinAsupan (g/kap/hr) 48,8 47,5 45,1 42,4 49,1 47,6 45,3TKP (%) 85,7 83,3 79,2 74,4 87,2 83,5 79,4
Dampak bantuan tunai terhadap asupan kalori relative kecil, tetapi cukup tinggi untuk peningkatan asupan
protein
Simulasi Perubahan Konsumsi Pangan Akibat Income Shock Dengan dan Tanpa
Bantuan Tunai Pada Rumahtangga Kuintil 1 di Provinsi Jawa Barat
(Yaumima dan Martianto 2021)
ASUPAN
Konsumsi PanganTanpa Bantuan Pangan Dengan Bantuan
PanganNormal -10% -20% -30% -10% -20% -30%
EnergiAsupan (kcal/kap/hr) 1789 1802 1746 1682 2384 2328 2264TKE (%) 85,2 85,8 83,2 80,1 113,1 110,4 107,4
ProteinAsupan (g/kap/hr) 48,8 47,5 45,1 42,4 60,2 57,8 55,1TKP (%) 85,7 83,3 79,2 74,4 105,6 101,5 96,7
Simulasi Perubahan Konsumsi Pangan Akibat Income Shock Dengan dan Tanpa
Bantuan Pangan Non Tunai Pada Rumahtangga Kuintil 1 di Provinsi Jawa Barat
(Yaumima dan Martianto 2021)
Arah Penguatan Sistem Pangan Untuk Perbaikan Gizi dan Penurunan FLW di Indonesia
Usulan Model Sistem Pangan di Indonesia (Dimodifikasi dari HLPE, 2017, dan FAO , Bappenas, IPB 2020)
Faktor Pendukung (Enabler)
Lingkungan mikro&makro
Inovasi & Teknologi
Politik & Regulasi
Sosial-Budaya
Demo-grafi
Rantai Pasok BerkelanjutanKeterjangkauan Fisik dan
EkonomiPemanfaatan Pangan
Bijak
Subsistem
Infra-struktur
Ekonomi
Pola Pangan Beragam,
Seimbang, Aman
Ketersediaan Pangan dan akses fisik
Keterjangkauan ekonomi , daya Beli, dan bantuan sosial
Reduksi pemborosan pangan (Food Waste)
Sistem Produksi+ biofortifikasi
Penyimpanan & Distribusi
Pengolahan + Fortifikasi dan Pengemasan
Pemasaran
Biodiversitas
Kea
rifa
n L
oka
l
SD Lah
an &
Alam
ALUR PROSES PERENCANAAN
ALUR PROGRAM & MONEV
123
Karakteristik Sistem Pangan ke
depan:1. Perlunya perencanaan inklusif
melibatkan seluruh pemangku
kepentingan
2. Mendorong keberlanjutan ke-
tersediaan dan akses pangan;
pangan lokal dan Pekerangan
RT/Komunitas kontributor
penting
3. Implementasi fortifikasi dan
biofortifikasi, fortifikasi, Jaring
pengaman sosial pangan
(BANTUAN PANGAN Non
TUNAI) bagi RT miskin
4. Perubahan perilaku melalui
konstruksi social/edukasi dan
penegakan aturan
5. Menyediakan lebih banyak
ketersediaan & akses gizi &
menekan kehilangan pangan
6. Memberikan nilai tambah bagi
para pelaku
STATUS GIZI
21
Edukasi PerubahanPerilaku
Peraturanpembatasan GGL
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA
ZERO HUNGER COMMITMENT