Permasalahan dalam Peran

download Permasalahan dalam Peran

of 22

description

Peran suatu pola sikap, nilai dan tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya dimasyarakat.

Transcript of Permasalahan dalam Peran

  • MASALAH DALAM PERAN

    Totok HarjantoKelompok Keilmuan Keperawatan Dasar & ManajemenPSIK FK UGM

  • Konsep DiriIdentitasCitra tubuhHarga diri PERANkonsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh meliputi fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual. (Beck, William and Rawlin, 1986)

  • Pengertian Kozier Barbara (1995)Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial dan bersifat stabilPeran bentuk dari perilaku yang diharapkan sesesorang pada situasi sosial tertentu

  • Lanjut pengertian...Peran suatu pola sikap, nilai dan tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya dimasyarakat. (identifikasi dari status atau tempat seseorang dalam suatu sistem sosial dan merupakan perwujudan aktualisasi diri). Peran serangkaian perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial berhubungan dengan fungsi individu dalam berbagai kelompok sosial.

  • Penampilan peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial berhubungan dengan fungsi individu diberbagai kelompok sosial atau masyarakat. Peran yang ditetapkan adalah peran dimana seseorang tidak mempunyai pillihan.Peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh individu .

  • Proses mempelajari perilakuReinforcement-extinction : perilaku y diterima/diharuskanInhibisi : memperbaiki perilakuSubstitusi : menggantikan perilaku dengan perilaku yang lain untuk kepuasanImitasi : perilaku dari anggota sosialIdentifikasi : internalisasi keyakinan, perilaku dan nilai dari model peran

  • Biddle& Thomas (1966) dalam Sarlito, 2008 perilaku yang berkaiatan dengan peran :Expectation (harapan)Norm (norma)Performance (wujud perilaku)Evaluation (penilaian) & sanction (sanksi)

  • Stres peran menurut Keliat (1992) Konflik peran, jika peran yang diminta konflik dengan sistem individu atau dua peran yang konflik satu sama yang lain. Peran yang tidak jelas, jika individu yang diberi peran yang tidak jelas dalam hal perilaku dan penampilan yang diharapkan.

  • 3) Peran yang tidak sesuai, jika individu dalam proses transisi merubah nilai dan sikap. Misalnya: konflik seseorang antara nilai individu dan profesi.Peran berlebih, jika individu menerima banyak peran misalnya, sebagai istri, mahasiswa, perawat, ibu.

  • Faktor-faktor penyesuaian: Kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan peran Konsistensi respon orang yang berarti terhadap peran yang dilakukan Kesesuaian dan keseimbangan antar peran yang diembanKeselarasan budaya dan harapan individu terhadap perilaku peran Pemisahan perilaku yang akan menciptakan ketidak sesuaian perilaku peran

  • Stressor PeranPenyebab :Transisi situasi Perkembangansehat sakit

    KONFLIK PERANAMBIGUITAS PERANKETEGANGAN PERAN

  • Konflik Perankonflik peran (role conflict) sering terjadi pada orang yang memegang sejumlah peran yang berbeda macamnyaTidak adanya kesesuaian harapan peran (Broadweel, 1983)

    JENISK0nflik interpersonalKonflik antar peran (suami bekerja/hrs dirumah)Konflik peran personal (Ns vs klien menolak tindakan)

  • Elemen konflik peran pribadi1. intersender conflict akibat perbedaan persepsi tipe kepribadian2. intrasender conflict akibat pelimpahan tugas diluar tanggungjawab dan wewenang3. person role's conflict peran, tugas, wewenang tidak sesuai keinginan4. interroles conflict persaiangan antar sesama

  • Ambiguitas peran Harapan peran yang tidak jelas

    Terjadi pada :Masa remajaSituasi pekerjaan

  • Ketegangan peranPerpaduan antara konflik peran dan ambiguitas peranTimbul frustasiBerkaitan dengan stereotip peran gender

  • Peran gender

    suatu set perilaku yang diharapkan (norma-norma) untuk laki-laki dan perempuan. Dipengaruhi oleh budaya

    (Myers, 1996)

  • Konflik peran gender O'Neal, Good dan Holmes (1995) Konflik peran-peran gender keadaan psikologis, dimana sosialisasi peran gender memiliki konsekuensi negatif terhadap dirinya/ orang lain. Penyebab : peran gender yang kaku, seksis atau terbatas, menimbulkan pribadi yang terbatas, merendahkan atau mengganggu orang lain atau dirinya.Outcome : Keterbatasan dari potensi kemanusiaan pada seseorang yang mengalami konflik atau keterbatasan dari potensi orang lain

  • Kondisi yang menimbulkan konflik peran genderIhromi (1975) dominasi laki-laki pada masyarakat yg ditampilkan dalam norma-norma yang dijalani. Laki-laki pada masyarakat membentuk kelompok kekerabatan, memiliki hak bicara dan memutuskan dalam permasalahan adat. Peran sebagai laki-laki disosialisasikan dengan ketat, dari orang tua kepada anak-anaknya, demikian pula institusi-institusi yang ada, seperti kelembagaan adat.

  • Peran gender yang pada awalnya diterima, kemudian menimbulkan ambivalensi karena pada kenyataannya tidak sesuai dengan peran tradisional. Pada sebagian orang, konflik-konflik peran gender ini berusaha untuk diselesaikan, sehingga transformasi peran gender mulai tampak dan dapat diterima oleh masyarakat.

  • Konflik peran gender implikasi dari permasalahan kognitif, emosional, ketidaksadaran atau perilaku yang disebabkan oleh peran- peran gender yang dipelajari pada masyarakat yang seksis dan patriarchal.

    Faktor yang berhubungan dengan konflik peran genderpermasalahan kesehatan mental ras, kelas sosial, tahapan kehidupan dan latar belakang etnik

  • Penyelesaian konflik peran gendermenghadapi permasalahan gender serta berbagai efek negatif, harus berubah agar berkembang menjadi lebih fleksibel. merubah konseptualisasi tentang maskulinitas: laki-laki mengembangkan peran yang fleksibel, mendefenisikan secara lebih luas tentang kepribadiannya,lebih kaya emosi serta lebih peduli dalam berhubungan dengan perempuan, anak-anak mereka dan laki-laki yang lain.

  • Terimakasih

    Wassalam

    ******************