permanganometri presentasi

download permanganometri presentasi

of 18

Transcript of permanganometri presentasi

Kimia Analitik Universitas Riau

Kelompok 6

PERMANGANOMETRIOleh :

Fitriwati Heni Ismawati Intan Fitra Martin Jatikta Yuni Harti Jhon Feri M Ramadhan Vany Silvia

Pengertian permanganometriPermanganometri adalah titrasi dengan

menggunakan kalium permanganat (KMnO4)yang merupakan oksidator kuat sebagai titran.

Titrasi ini didasarkan atas reaksi redoks.Oksidasi ini dapat berlangsung dalam suasana

asam, basa, netral dan alkalis.

Kebanyakan titrasi dilakukan dengan cara langsung atas alat yang dapat dioksidasi seperti Fe+, asam atau garam oksalat yang dapat larut dan sebagainya. Beberapa ion logam yang tidak dioksidasi dapat dititrasi secara tidak langsung dengan permanganometri seperti: A. Ion- Ion Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg (I) yang dapat diendapkan sebagai oksalat. Setelah endapan disaring dan dicuci, dilarutkan dalam H2SO4 berlebih sehingga terbentuk asam oksalat secara kuantitatif. Asam oksalat inilah yang akhirnya dititrasi dan hasil titrasi dapat dihitung banyaknya ion logam yang bersangkutan.

B. Ion Ba dan Pb dapat pula diendapkan sebagai garam khromat.

Setelah disaring, dicuci, dan dilarutkan dengan asam, ditambahkan pula larutan baku FeSO4 berlebih. Sebagian Fe2+ dioksidasi oleh khromat tersebut dan sisanya dapat ditentukan banyaknya dengan menitrasinya dengan KMnO4.

Reagen-reagen yang dipergunakan untuk Reaksi-reaksi Redoks1. Agen-Agen Pengoksidasi: Natrium dan Hidrogen

2. Agen-Agen Pereduksi Sulfur Dioksida dan Hidrogen

Peroksida alium dan Amonium K

SulfidaTimah(II) Klorida Metal dan Alloy

Perokso disulfat Natrium Bismutat

Sifat-sifat Kalium Permanganat1. Dalam suasana asam atau [H+] 0,1 N, ion

permanganat mengalami reduksi menjadi ionmangan(II) sesuai reaksi:

MnO4- + 8H+ + 5e Mn 2+ + 4H2O Eo= 1,51 Volt

2. Dalam suasana basa, ion permanganat mengalami reduksi menjadi ion manganat yang berwarna hijau seperti reaksi berikut: MnO4-+ eMnO42Eo= 0,56 Volt

3. Dalam suasana netral, MnO4 direduksi menjadi MnO2 yang mengendap. MnO4-+ 4H++ 3e 3MnO2+ H2O Eo= 1,70 V

4. Reaksi dalam suasana alkalis : MnO4- + 3e MnO42MnO42- + 2H2 O + 2e MnO2 + 4OHMnO4- + 2H2 O + 3e MnO2 +4OH-

Standar-standar Primer untuk Permanganat1.

Natrium Oksalat

Na2C2O4 merupakan standar primer yang baik untuk permanganat dalam larutan asam. Senyawa ini dapat diperoleh dengan tingkat kemurnian tinggi, stabil pada saat pengeringan, dan non higroskopis. Persamaan untuk reaksi antara oksalat dan permanganat adalah 5C2O4-+2MnO4-+16H+ 10CO2+ 2Mn2++ 8H2O

2. Besi Kawat besi dengan tingkat kemurnian yang tinggi dapat dijadikan sebagai standar primer. Unsur ini larut dalam asam klorida encer, dan semua besi (III) yang diproduksi selama proses pelarutan direduksi menjadi besi (II). 3. Arsen (III) Oksida 4. Hidrogen peroksida 5. Nitrat

Penentuan-Penentuan dengan PermanganatLarutan baku permanganat dapat dipakai untuk penentuan beberapa zat yang bersifat sebagai reduktor. Beberapa diantara reduktor tersebut bereaksi dengan permanganat menurut persaman reaksi berikut: 5Fe2++ MnO4-+8H+ 5H2O2+ 2MnO4-+ 6H+ 5NO2- +2MnO4- + 6H+ 5HSO3 + 2MnO4 + H+ 5Fe3++ Mn2+ + 4H2O 5O2+2Mn2++ 8H2O 5NO3- + 2Mn2+ + 3H2O 5SO4- + 2Mn2+ + 3H2O

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TITRASI PERMANGANOMETRIKELEBIHAN TITRASI PERMANGANOMETRI Titrasi permanganometri ini lebih mudah digunakan dan efektif, karena reaksi ini tidak memerlukan indicator, hal ini dikarenakan larutan KMnO4 sudah berfungsi sebagai

indicator, yaitu ion MnO4- berwarna ungu, setelahdiredukdsi menjadi ion Mn-tidak berwarna, dan disebut juga sebagai autoindikator.

Kekurangan pada titrasi permanganometri :1. Larutan pentiter KMnO4 pada buret.Apabila percobaan dilakukan dalam waktu yang lama, larutan KMnO4 pada buret yang terkena sinar akan terurai menjadi MnO2 sehingga pada titik akhir titrasi

akan diperoleh pembentukan presipitat coklat yangseharusnya adalah larutan berwarna merah rosa.

2.

Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan

seperti H2C2O4Pemberian KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan H2C2O4 yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan cenderung menyebabkan reaksi antara MnO4- dengan Mn2+.

MnO4- + 3Mn2+ + 2H2O 5MnO2 + 4H+

3. Penambahan KMnO4 yang terlalu lambat pada larutan seperti H2C2O4 Pemberian KMnO4 yang terlalu lambat pada larutan H2C2O4 yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan mungkin akan terjadi kehilangan oksalat karena membentuk peroksida yang kemudian terurai menjadi air. H2C2O4 + O2 H2O2 + 2CO2 H2O2 H2O + O2 Hal ini dapat menyebabkan pengurangan jumlah KMnO4 yang diperlukan untuk titrasi, sehingga akan timbul kesalahan titrasi permanganometri yang dilaksanakan.

Aplikasi Permanganometri Sistem Pengolahan Air Asin

Dimana secara permanganometri dapat diketahui kadar suatu zat sesuai dengan sifat oksidasi reduksi yang dimilikinya, sehingga dapat dipisahkan apabila tidak diperlukan atau berbahaya. Penentuan besi dalam bijih-bijih besi adalah salah satu

aplikasi terpenting dari titrasi-titrasi permanganat