PERMAINAN TEKA TEKI SILANG YOSIAP (AYO ISI AKU DENGAN ...

14
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2 Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 P-ISSN 2598-0637 E-ISSN 2621-5632 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 147 PERMAINAN TEKA TEKI SILANG YOSIAP (AYO ISI AKU DENGAN LENGKAP) UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS PADA SISWA MADRASAH IBTIDA’IYAH Roifatul Qolbiyah Universitas Negeri Malang [email protected] ABSTRAK: Bahasa Arab memiliki empat keterampilan bahasa. keterampilan menulis (maharah al-kitabah) merupakan salah satu dari empat keterampilan bahasa yang mengungkapkan atau mendeskripsikan isi pikiran dari yang sederhana hingga pada hal yang kompleks. pada tingkat sekolah dasar indikator pencapaian dalam keterampilan menulis yaitu mampu menyusun kata acak menjadi kalimat yang sempurna, mampu menyempurnakan kalimat dari mufrodat, mampu menerjemahkan kalimat bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia, menerjemahkan kalimat bahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab. Namun faktanya siswa pada tingkat Madrasah Ibtida’iyah masih banyak ditemukan permasalahan dalam pembelajaran menulis bahasa Arab. Pada Usia Madrasah Ibtida’iyah siswa cenderung berorientasi pada belajar sambil bermain, sehingga diperlukan media permainan yang menyenangkan saat kegiatan pembelajaran. Agar suasana pembelajaran lebih efisien seorang pendidik dituntut untuk menjadi kreatif dalam menyampaikan materi salah satunya menggunakan media, agar pembelajaran keterampilan menulis menjadi lebih menyenangkan dan dapat membantu siswa dalam kegiatan belajar bahasa Arab. Media yang dapat menjadi solusi dan dapat mempermudah proses pembelajaran menulis yaitu media permainan Teka Teki Silang (TTS). Melalui media permainan TTS siswa dapat menuliskan huruf dari sebuah kata bahasa Arab yang terpisah, dengan demikian siswa dapat menuliskan dan mengetahui susunan huruf yang benar dari kata bahasa Arab tersebut. oleh karena itu tulisan ini memaparkan bagaimana permainan teka teki silang yosiap (ayo isi aku dengan lengkap) untuk pembelajaran menulis pada siswa madrasah ibtida’iyah. KATA KUNCI: Keterampilan menulis, Media, Teka-Teki Silang, Madrasah Ibtida’iyah Bahasa Arab memiliki empat keterampilan bahasa yaitu kemahiran mendengar (maharah al-istima’), keterampilan berbicara (maharah al-kalam), keterampilan membaca (maharah al-qira’ah), dan keterampilan menulis (maharah al-kitabah). Menyimak dan berbicara merupakan dua keterampilan yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Arab dalam ranah lisan sedangkan membaca dan menulis merupakan dua keterampilan yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Arab dalam ranah tulisan.

Transcript of PERMAINAN TEKA TEKI SILANG YOSIAP (AYO ISI AKU DENGAN ...

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi

Revolusi Industri 4.0

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 147

PERMAINAN TEKA TEKI SILANG YOSIAP (AYO ISI AKU

DENGAN LENGKAP) UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS

PADA SISWA MADRASAH IBTIDA’IYAH

Roifatul Qolbiyah

Universitas Negeri Malang

[email protected]

ABSTRAK: Bahasa Arab memiliki empat keterampilan bahasa. keterampilan menulis (maharah al-kitabah) merupakan salah satu dari empat keterampilan bahasa yang mengungkapkan atau mendeskripsikan isi pikiran dari yang sederhana hingga pada hal yang kompleks. pada tingkat sekolah dasar indikator pencapaian dalam keterampilan menulis yaitu mampu menyusun kata acak menjadi kalimat yang sempurna, mampu menyempurnakan kalimat dari mufrodat, mampu menerjemahkan kalimat bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia, menerjemahkan kalimat bahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab. Namun faktanya siswa pada tingkat Madrasah Ibtida’iyah masih banyak ditemukan permasalahan dalam pembelajaran menulis bahasa Arab. Pada Usia Madrasah Ibtida’iyah siswa cenderung berorientasi pada belajar sambil bermain, sehingga diperlukan media permainan yang menyenangkan saat kegiatan pembelajaran. Agar suasana pembelajaran lebih efisien seorang pendidik dituntut untuk menjadi kreatif dalam menyampaikan materi salah satunya menggunakan media, agar pembelajaran keterampilan menulis menjadi lebih menyenangkan dan dapat membantu siswa dalam kegiatan belajar bahasa Arab. Media yang dapat menjadi solusi dan dapat mempermudah proses pembelajaran menulis yaitu media permainan Teka Teki Silang (TTS). Melalui media permainan TTS siswa dapat menuliskan huruf dari sebuah kata bahasa Arab yang terpisah, dengan demikian siswa dapat menuliskan dan mengetahui susunan huruf yang benar dari kata bahasa Arab tersebut. oleh karena itu tulisan ini memaparkan bagaimana permainan teka teki silang yosiap (ayo isi aku dengan lengkap) untuk pembelajaran menulis pada siswa madrasah ibtida’iyah. KATA KUNCI: Keterampilan menulis, Media, Teka-Teki Silang, Madrasah Ibtida’iyah

Bahasa Arab memiliki empat keterampilan bahasa yaitu kemahiran mendengar

(maharah al-istima’), keterampilan berbicara (maharah al-kalam), keterampilan

membaca (maharah al-qira’ah), dan keterampilan menulis (maharah al-kitabah).

Menyimak dan berbicara merupakan dua keterampilan yang berkaitan dengan

penggunaan bahasa Arab dalam ranah lisan sedangkan membaca dan menulis

merupakan dua keterampilan yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Arab

dalam ranah tulisan.

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 148

Keterampilan menulis (maharah al-kitabah) adalah salah satu dari empat

keterampilan bahasa Arab. Ketrampilan menulis adalah keterampilan yang

mengungkapkan atau mendeskripsiskan isi pikiran dari yang sederhana hingga pada

hal yang kompleks (Hermawan, 2011:51). Pada tingkat sekolah dasar atau

madrasah ibtida’iyah indikator pencapaian dalam keterampilan menulis yaitu : (1)

mampu menyusun kata acak menjadi kalimat yang sempurna, (2) mampu

menyempurnakan kalimat dari mufrodat, (3)mampu menerjemahkan kalimat

bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia, (4) menerjemahkan kalimat bahasa

Indonesia ke dalam bahasa Arab.

Faktanya siswa pada tingkat Madrasah Ibtida’iyah masih banyak ditemukan

permasalahan dalam pembelajaran bahasa Arab. Berdasarkan hasil wawancara

yang telah dilakukan peneliti dengan guru mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah

Ibtida’iyah Minhajut pada tanggal 18 Desember 2019 diketahui bahwa ketika siswa

menulis masih banyak ditemukan beberapa kesalahan seperti kurang atau kelebihan

huruf saat menulis, tidak bisa membedakan huruf yang bisa digandeng dan yang

tidak bisa digandeng, merangkai kata menjadi kalimat.

Pada usia Madrasah Ibtida’iyah atau Sekolah Dasar siswa cenderung

berorientasi pada belajar sambil bermain, sehingga diperlukan media permainan

yang menyenangkan saat kegiatan pembelajaran. Para pakar pendidikan mengakui

perlunya menggunakan permainan sebagai media pendidikan atau sebagai teknik

belajar mengajar. Dalam bermain, seseorang merasa terlibat dan terpanggil untuk

mengatasi kesulitan dan memecahkan masalah. Lebih penting lagi, dalam bermain

seseorang memperoleh kesenangan, sehingga kegiatan mengatasi dan memecahkan

masalah berlangsung dalam suasana keceriaan, tanpa tekanan. Hal itu menunjukan

bahwa dalam permainan, seorang siswa dapat bermain sambil belajar, atau

sebaliknya dapat belajar sambil bermain. Melalui permainan, pemerolehan

informasi dan perubahan tingkah laku siswa dapat terjadi secara alamiah, tanpa

terkesan dari pihak luar (Asrori, 2013).

Agar suasana pembelajaran lebih efisien seorang pendidik dituntut untuk

menjadi kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran, dengan berbagai

model, metode, teknik dan media yang sesuai dengan kebutuhan, agar pembelajaran

keterampilan menulis menjadi lebih menyenangkan dan dapat membantu siswa

dalam kegiatan belajar bahasa Arab. Salah satu media yang dapat menjadi solusi

dan dapat mempermudah proses pembelajaran menulis yaitu media permainan Teka

Teki Silang (TTS). Melalui media permainan TTS siswa dapat menuliskan huruf

dari sebuah kata bahasa Arab yang terpisah, dengan demikian siswa dapat

menuliskan dan mengetahui susunan huruf yang benar dari kata bahasa Arab

tersebut.

Machmudah dan Rosyidi (2008) menjelaskan bahwa Teka Teki Silang dapat

digunakan sebagai media alternatif yang dapat digunakan sebagai pembelajaran

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi

Revolusi Industri 4.0

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 149

keterampilan menulis bahasa Arab. Selain digunakan sebagai pembelajaran

menulis, teka teki silang juga bisa digunakan sebagai pengenalan kosakata bahasa

Arab. Teka taki silang biasanya terdiri dari pertanyaan untuk jawaban mendatar dan

menurun. Media ini sangat mudah digunakan oleh guru, dan dapat digunakan untuk

semua tingkatan, di samping itu juga materi dapat dipilih sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

Permainan Teka-Teki Silang Yosiap (ayo isi aku dengan lengkap) merupakan

media pembelajaran bahasa Arab yang berbentuk teka teki silang yang di dalamnya

terdapat pertanyan dengan gambar dengan jawaban mendatar dan menurun,

Jawaban ditulis dalam kotak-kotak yang telah disediakan, teka teki silang ini juga

dilengkapi dengan mengurutkan gambar dari gambar yang bisa dilepas dan

merangkai kalimat sesuai dengan gambar. Oleh karena itu peneliti akan meneliti

dan mengembangkan media dengan judul Pengembangan Permainan Teka Teki

Silang Yosiap (Ayo Isi Aku Dengan Lengkap) Untuk Pembelajaran Menulis pada

Madrasah Ibtida’iyah. Media permainan teka teki silang asiap ini bertujuan untuk

melatih siswa menulis bahasa arab dengan baik dan benar, dan media permainan

teka teki silang asiap bermanfaat sebagai solusi alternatif pembelajaran menulis

bahasa arab sehingga siswa dapat bersemangat dalam kegiatan pembelajaran dan

lebih menyenangkan juga tidak membosankan.

PEMBAHASAN

Mata pelajaran bahasa Arab diajarkan dari jenjang sekolah dasar hingga

perguruan tinggi. memberikan pembelajaran bahasa terutama bahasa Arab

sebaiknya dilakukan sejak dini, dimana otak anak dalam menyerap suatu bahasa

dikakatan masih sangat bagus. Hal ini juga dikatakan oleh Nurhidayati dan

Ridhwan (2014:14) belajar bahasa Asing atau bahasa kedua lebih baik jika dimulai

lebih awal. Oleh karena itu, memberikan pembelajaran bahasa Arab sebaiknya

dilakukan sedini mungkin.

Menurut Piaget dalam Hijriati (2016 : 42) perkembangan kognitif anak pada

umur 7-11 tahun atau setara dengan umur siswa sekolah dasar atau Madrasah

Ibtida’iyah telah mengalami perkembangan kognitif yang besar, mereka berpikir

secara teratur dan konkret. pada usia tersebut siswa akan lebih mudah mengingat

suatu pembelajaran dengan bentuk tulisan yang mempunyai warna gan gambar

yang menarik.

Krashen (dalam Nurhidayati dan Ridwan, 2014:28) mengungkapkan bahwa

karakteristik anak sebagai pembelajar sebagai berikut: (a) anak-anak cenderung

menyukai bermain dan bersenang-senang, (b) anak-anak memahami hal-hal

disekitarnya, (c) anak-anak belajar melewati masa periode bisu, artinya mereka

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 150

masih hanya mendengar belum dapat berbicara, (d) anak-anak memlalui

pemerolehan, (e) anak-anak pada usia sekolah dasar berpikir secara konkrit.

Kata media berasal dari bahasa latin yang berbentuk jamak dari kata

medium yang berarti “perantara” atau “pengantar” yaitu peranara antara pengirim

pesan dan penerima pesan (Asrori & Ahsanuddin 2016 : 3).

Kata “media” berasal dari bahasa Latin “medius” yang secara harfiah berarti

tengah, perantara, atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian media

dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau

elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual

atau verbal (Hermawan, 2013:223).

Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim

kepada penerima pesan (Arsyad 2007:3). Gerlach dan Ely (dalam Arsyad 2007:3)

mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,

materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Dari pengertian para ahli diatas dapat dipahami bahwa media dalam proses

belajar adalah sesuatu atau alat yang digunakan sebagai perantara untuk

menyampaikan informasi dari penirim pesan (guru) untuk penerima pesan (siswa).

Media pembelajaran menurut Asrori & Ahsanuddin (2016 : 5) adalah segala

seuatu yang digunakan guru untuk membantu siswa dalam memahami dan

mengusasi materi pembelajaran. Media pembelajaran yang dipaparkan oleh Gagne

dan Brings (Arsyad, 2002:4) menjelaskan bahwa media pembelajaran meliputi alat

secara fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi materi pengaaran untuk

meningkatkan minat siswa dalam belajar.

Menurut Syawahin (2008) media memilik peranan penting dalam menghasilkan

keberhasilan dalam proses belajar mengajar. media pembelajaran menjadikan siswa

lebih tertarik mengikuti pembelajaran dan merangsang munculnya kreativitas siswa

dalam memberikan respon.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan media pembelajaran adalah sesuatu atau

alat yang digunakan pendidik untuk menyampaikan pesan kepada siswa sehingga

menarik perhatian siswa untuk aktif mengikuti proses pembelajaran. Dan dengan

adanya media pembelajaran dapat memberikan variasi dalam proses pembelajaran

sehingga siswa pada saat pembelajaran tidak mudah merasa bosan.

Beberapa jenis media yang dikelompokkan oleh Asrori & Ahsanuddin (2016 :

13) ada 4 hal yaitu berdasarkan (1) Indera Penyerap, (2) Keaslian, (3) Dimeni, (4)

Pendisplai.

1. Media berdasarkan indera penyerap

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi

Revolusi Industri 4.0

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 151

terdapat 3 macam media yaitu media audio, media visual, media

audio-visual dan multimedia.

a. Media Audio

Media audio adalah media yang penyampaian informasinya

diarahkan kepada indera pendengar (Asrori & Ahsanuddin

2016:13). Media audio ini dalam pembelajaran bahasa arab

digunakan untuk keterampilan menyimak suatu kata, kalimat,

ungkapan dan membedakan bunyi-bunyi, dengan melalui

Rekaman MP3, Rekaman Kaset, Siaran Radio dan CD.

b. Media Visual

Jika media audio diarahkan kepada indera pendengar, maka

media visual diarahkan kepada indera penglihat. Jenis media visual

bisa dengan gambar, foto, peragaan, tayangan, peta, grafik dan

sebagainya. tidak perproyektor.

c. Media Audio-Visual

Media yang apabila digunakan akan diterima oleh indera

pendengar dan penglihat. Media ini mencangkup siaran TV,

Rekaman CD, dan sebuah pentas drama.

d. Multimedia

Sebuah media yang menggabungkan antara visual

diam,visual gerak, dan audio serta media interaktif berbasis

komputer atau teknologi informasi dan komunikasi (Asrori dan

Ahsanuddin 2016 : 18).

2. Media Berdasarkan Keasliannya

Dikelompokkan menjadi dua yaitu benda asli yaitu benda yang ada

dilingkungan sekolah, rumah, dan kelas. Sedangkan benda tiruan yaitu

benda yang dimisalkan dengan model, boneka, permianan tiruan mobil,

tiruan senjata dan lainnya.

1. Media Berasarkan Ciri Fisiknya

Pada dasarnya dalah media visual terbagi menjadi 4 macam yaitu :

a. Media 2 dimensi

Yaitu media yang hanya dapat dilihat dari satu arah saja,

misalnya peta, kartu, foto, gambar, tabel, dan grafik. Pada zaman

sekarang media 2 dimensi biasanya ditampilkan melalui proyeksi.

b. Media 3 dimensi

Yaitu media yang dapat dilihat dari berbagai arah, media yang berpa

bidang yang berbentuk seperti, bola, model rumah, globe, dan benda

sesungguhnya.

c. Media pandang diam

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 152

Yaitu media yang ditampilkan diproyeksi yang mana bisa

dilihat akan tetapi tidak bergerak. Seperti, tayang slide, gambar, foto

dan lainnya.

d. Media pandang gerak

Yaitu media yang menggunakan alat proyeksi yang mana

selain bisa dilihat , sesuatu yang ditampilkan pun bisa bergerak ,

tayangannya pun bisa melalui TV, LCD bahkan Layar Komputer.

seperti , tayangan film, video dan siaran TV.

2. Media Berdasarkan Proyektor

Dikelompokkan menjadi dua yaitu media berproyektor yaitu semua

hal yang ditampilkan melalui perantra proyektor dan media yang tidak

berproyektor yaitu semua hal yang ditampilkan tidak melalui proyektor.

Menurut Sadiman dkk (2006:25) media pembelajaran dapat

diklasifikasikan dalam bentuk, yaitu :

a. Media Visual atau media grafis

media visual atau media grafis adalah media yang menyajikan fakta,

ide, atau gagasan melalui penyajian kata, kalimat, angka, dan gambar.

contoh dari media visual antara lain: grafik, diagram, sketsa, bulletin.

b. Media Audio

media audio adalah media yang berupa pesan yang disajikan dalam

bentuk simbol-simbol auditif. media ini melibatkan indera pendengaran.

c. Media Audio Visual

Media audio visual adalah media yang didapatkan dari hasil

penggabungan antara audio dan visal. media ini melibatkan indera

penglihatan dan juga indera pendengaran sekaligus. salah satu contoh dari

media audio visual video pembelajaran.

Dari paparan mengenai teori jenis-jenis media pembelajaran, dapat

disimpulkan bahwa media permainan Teka Teki Silang Asiap termasuk jenis media

visual yang di dalamnya berisi permaianan untuk menebak kosa kata dan

mengurutkan gambar dan dikemas dalam bentuk yang menarik.

Secara umum manfaat dari media pembelajaran ini adaah untuk membantu

kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. secara khussus ada manfaat media

pembelajaran yang lebih rinci, misalnya Kemp dan Dayton (Falahudin:2014)

mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran, yaitu:

a. proses pembelajaran menjadi lebih menarik

materi pembelajaran yang dikemas dalam media akan lebih

jelas dan menarik minat siswa. Dengan media pembelajaran suasana

di dalam kelas akan lebih terasa hidup, tidak monoton dan tidak

membosankan.

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi

Revolusi Industri 4.0

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 153

b. proses pembelajaran menjadi lebih interaktif

apabila media dibuat dengan baik, media dapat membantu

guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah dalam pembelajaran

secara aktif. Dengan adanya media bukan hanya guru yang aktif dalam

pembelajaran tetapi siswa juga ikut aktif dalam pembelajaran.

c. Efisiensi waktu dan tenaga

Dengan media tujuan pembelajaran akan mudah tercapai secara

maksimal dengan wktu dan tenaga seminimal mungkin. dengan

media, guru tidak perlu menjelaskan materi secara berulang-ulang,

sebab dengan sekali sajian menggunakan media dapat mempermudah

pemahaman siswa.

d. meningkatkan hasil kualitas belajar

Penerapan media selain menjadikan proses pembelajaran lebih

efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi pembelajaran

lebih mendalam.

e. menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar

Dengan adanya media, proses pembelajaran akan lebih menarik

sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan

gemar mencari infprmasi- informasi materi secara mandiri.

Nana Sudjana dan AhmadRivai (2012 : 2) memaparkan manfaat media

pembelajaran sebagai berikut:

a. media dapat mempertinggi pemahaman siswa dalam proses belajar

dan meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Media dapat meningkatkan perhatian siswa dan dapat menumbuhkan

motivasi siswa.

c. media dapat memperjelas materi yang yang dijelaskan guru.

d. media dapat menghidupkan aktivitas belajar siswa di kelas menjadi

aktivitas positif.

e. media dapat membantu terciptanya metode pembelajaran yang lebih

bervariasi.

Dari uraian para ahli di atas manfaat utama media adalah menarik perhatian

siswa saat pembelajaran berlangsung sehingga motivasi belajar siswa muncul maka

materi pembelajaran dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.

Media pembelajaran sangat berperan untuk keberhasilan proses belajar

mengajar. Peranan media pembelajaran terutama adalah untuk membantu

penyampaian materi kepada siswa. Media pembelajaran yang diterapkan dapat

mempengaruhi hasil belajar peserta didik.

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 154

Untuk mendapatkan kualitas media pembelajaran yang baik agar dapat

memberikan pengaruh yang signifikan dalam proses belajar mengajar, maka

diperlukan pemilihan dan perencanaan penggunaan media pembelajaran yang baik

dan tepat. pemilihan media pembelajaran yang tepat ini menjadikan media

pembelajaran efektif digunakan dan tidak sia-sia jika diterapkan. Arsyad (2013:

74) menjelaskan bahwa kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa

media pembelajaran merupakan bagian dari sistem instruksional secara

keseluruhan. Maka beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan

media pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut:

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi

Revolusi Industri 4.0

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 155

a. Sesuai Dengan Tujuan

Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan

pembelajaran dimana akan lebih baik jika mengacu setidaknya dua dari

tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini bertujuan agar

media pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak melenceng dari

tujuan. Media pembelajaran juga bukan hanya mampu mempengaruhi

aspek intelegensi siswa, namun juga aspek lain yaitu sikap dan

perbuatan. Media pembelajaran yang dipilih seabiknya mampu

disamakan dengan kemampuan dan kebutuhan siswa dalam mendalami

isi materi.

b. Praktis, Luwes, dan Bertahan

Media pembelajaran yang dipilih tidak harus mahal dan selalu

berbasis teknologi. Pemanfaatan barang-barang sekitar dan sesuatu

yang sederhana namun secara tepat guna akan lebih efektif

dibandingkan media pembelajaran yang mahal dan rumit. Simpel dan

mudah dalam penggunaan, harga terjangkau dan dapat bertahan lama

serta dapat digunakan secara terus menerus pantas menjadi salah satu

pertimbangan utama dalam memilih media pembelajaran.

c. Mampu dan Terampil Menggunakan

Apapun media yang digunakan, guru harus mampu

menggunakan media tersebut. Nilai dan manfaat media pembelajaran

sangat ditentukan oleh bagaimana keterampilan guru menggunakan

media pembelajaran tersebut.

d. Pengelompokan Sasaran

Siswa terdiri dari banyak kelompok belajar yang heterogen.

Antara kelompok satu dengan yang lain tentu tidak akan sama. Untuk

itu pemilihan media pembelajaran tidak dapat disama ratakan, memang

untuk media pembelajaran tertentu yang bersifat universal masih dapat

digunakan, namun untuk yang lebih khusus masing-masing kelompok

belajar harus dipertimbangkan pemilihan media pembelajaran untuk

masing-masing kelompok.

e. Mutu Teknis

Pemilihan media yang akan digunakan harus memenuhi

persyaratan teknis tertentu. Guru tidak bisa asal begitu saja menentukan

media pembelajaran meskipun sudah memenuhi kriteria sebelumnya.

Tiap produk yang dijadikan media pembelajaran tentu memiliki standar

tertentu agar produk tersebut laik digunakan, jika produk tersebut

belum memiliki standar khusus guru harus mampu menentukan standar

untuk produk tersebut agar dapat digunakan untuk media pembelajaran.

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 156

Sedangkan Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang

digunakan dalam komunikasi secara tidak langsung, keterampilan menulis harus

melalui proses belajar dan berlatih (Wagiran, 2005 : 2). Ebo (2005 : 1) menjelaskan

bahwa setiap orang dapat melakukan kegiatan menulis dengan cara dibina dan

dilatihkan.

Hermawan (2011 : 51) mengungkapkan Keterampilan menulis (Maharah

kitabah/ writting skill) adalah kemampuan dalam mendeskripsikan atau

mengungkapkan isi pikiran mulai dari aspek sederhana sampai pada aspek yang

kompleks.

Kemampuan menulis mengandalkan kemampuan berbahasa yang bersifat

aktif produktif. keterampilan menulis dan berbicara merupakan usaha untuk

mengungkapkan pikiran dan perasaan yang ada pada diri seseorang melalui bahasa,

perbedaannya terletak pada penyampaiannya. ketrampilan bicara mengungkapkan

pikirannya melalui lisan, sedangkan keterampilan menulis mengungkapkan

pikirannya melalui tulisan (Wassid & Sonendai, 2013 : 248).

Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa keterampilan menulis adalah

salah satu keterampilan berbahasa yang mengungkapkan isi pikiran melalui tulisan

yang dapat dilakukan oleh semua orang dengan cara dibina dan dilatih,.

Hermawan (2011) menjelaskan secara garis besar keterampilan menulis

dalam pelajaran bahasa Arab dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu dikte (al-

imla’), kaligrafi (al-khat), dan mengarang (al-insya’).

a. Dikte (al-imla’)

Imla’ merupakan kategori menulis yang menekankan pada postur

atau bentuk huruf dalam membentuk kata-kata atau kalimat.

menurut Mahmud ma’ruf (dalam Fajriah tanpa tahun) adalah

menuliskan huruf-huruf sesuai posisinya agar tidak terjadi kesalahan

dalam makna. imlak terbagi atas beberapa macam, yaitu:

(1) imla’ hija’i, dalam pembelajaran ini siswa diminta untuk untuk

menulis huruf-hruf hijaiyah yang tersusun dalam suatu kosakata

yang terdapat dalam buku pelajarannya.

(2) imlak menyalin (al-imla’ al-manqul) adalah memindahkan

tulisan dari media tertentu dalam buku siswa. imlak ini cocok

untuk pemula. jadi untuk tahap awal, pembelajaran menulis yang

diberikan kepada siswa adalah memberikan latihan menulis

dengan cara meniru tulisan kata atau kalimat pendek.

(3) imlak mengamati (al-imla’ al-mandzur) adalah melihat tulisan

dalam media tertentu secara cermat, kemudian siswa menulis

kembali tulisan tersebut tanpa melihat.

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi

Revolusi Industri 4.0

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 157

(4) imlak menyimak (al-ima’ al-istima’i) adalah mendengarkan

kata-kata yang diucpkan lalu menulisnya.

(5) imlak tes (al-imal’ al ikhtibari) bertujuan untuk mengukur

kemampuan para siswa dalam imlak yang telah dipelajari. pada

tahap ini, kemampuan mendengar, kemampuan menghafal serta

kemampuan menulis sangat dibutuhkan, karena dalam

pembelajaran ini, seorang guru membacakan beberapa teks arab

kemudian siswa diminta untuk menulis kembali tanpa melihat

teks.

b. Kaligrafi (khat)

Kaligrafi (khat) adalah kategori menulis yang tidak hanya

menekankan pada aspek posturhuruf dalam membentuk kata-kata

dan kalimat, tetapi juga menekankan pada aspek keindahan.

c. Mengarang (al-insya’)

Mengarang (al-insya) adalah kategori menulis yang

berorientasi pada pengungkapan pokok pikiran, ide, pesan dalam

bentuk tulisan. mengarang (al-insya) dibagi menjadi dua kategori

yaitu: (1) mengarang terbimbing (al-insya’ al-murwajjah), (2)

mengarang bebas (al-insya’ al-hurr).

Teka-Teki Silang atau disingkat TTS adalah suatu permainan dimana kita

harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak-kotak yang berwarna hitam

putih) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk

yang diberikan. Petunjuknya biasa dibagi ke dalam kategori Mendatar dan

'Menurun' tergantung posisi kata-kata yang harus diisi. Teka Teki Silang

merupakan permainan yang dapat digunakan sebagai media yang menyenangkan

untuk peserta didik. Selain itu Teka teki silang juga bisa digunakan sebagai

strategi pembelajaran untuk meriview materi yang udah dipelajari.

Menurut Hidayati (2009) Teta Teki Silang merupakan suatu permainan di

mana kita harus mengisi kotak-kotak kosong dengan huruf-huruf yang

membentuk sebuah kata sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Mirzandani

(2012) menjelaskan bahwa manfaat teka teki silang yaitu dapat meningkatkan

hasil belajar peserta didik karena dalam mengisi teka teki silang kondisi pikiram

dalam keadaan jernih, tenang dan rileks yang akan membuat daya ingat peserta

didik semakin kuat sehingga daya ingat peseta didik meningkat.

Teka teki silang Yosiap menjadi salah satu media permainan yang dapat

menjadi pembelajaran keterampilan menulis bahasa Arab untuk siswa Madrasah

Ibtida’iyah yang mana di dalam Teka teki silang yosiap ini terdapat gambar yang

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 158

bisa di lepas dan dipasang kembali dan kotak-kotak pada Teka Teki Silang Yosiap

terdapat warna yang sama pada huruf yang dapat disambung. Pertanyaan yang ada

di dalam Teka Teki Silang Yosiap berbentuk gambar sesuai kosakata dan

pertanyaan kalimat.

Gb. Materi TTS Yosiap

Teka Teki Silang Yosiap sebagai pembelajaran menulis bahasa Arab untuk

siswa Madrasah Ibtida’iyah sangat membantu bagi siswa yang sedang belajar

menulis bahasa Arab. Dengan adanya Teka Teki Silang Yosiap yang di

dalamnya terdapat materi dan juga menyusun gambar menjadi sebuah kaliamat

yang dibungkus dengan permainan bongkar pasang atau menempelkan gambar

yang dapat membuat siswa lebih tertarik dalam keigiatan belajar. Tampilan

Teka Teki Silang yang full colour dapat menjadikan siswa tidak mudah bosan

karena dilengkapi dengan macam-macam gambar yang menarik dan terdapat

warna yang sama dalam kata yang hurufnya sambung yang dapat menjadikan

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi

Revolusi Industri 4.0

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 159

meningkatkan daya ingat siswa dalam penulisan mufrodat. Oleh karena itu

permainan media Teka Teki Silang Yosiap dapat dijadikan referensi dalam

pembelajaran menulis bahasa Arab.

KESIMPULAN

Media permainan yang menyenangkan saat kegiatan pembelajaran

karena pada usia Madrasah Ibtida’iyah atau Sekolah Dasar siswa cenderung

berorientasi pada belajar sambil bermain, sehingga diperlukan media

permainan yang menyenangkan saat kegiatan pembelajaran. pembelajaran

keterampilan menulis menjadi lebih menyenangkan dan dapat membantu siswa

dalam kegiatan belajar bahasa Arab. Salah satu media yang dapat menjadi

solusi dan dapat mempermudah proses pembelajaran menulis yaitu media

permainan Teka Teki Silang (TTS). Melalui media permainan TTS siswa dapat

menuliskan huruf dari sebuah kata bahasa Arab yang terpisah, dengan

demikian siswa dapat menuliskan dan mengetahui susunan huruf yang benar

dari kata bahasa Arab tersebut.

SARAN

Untuk guru, hendaknya memberikan media pembelajaran yang lebih

bervariasi agar siswa tidak mudah bosan saat pembelajaran bahasa Arab

khususnya dalam pembelajaran keterampilan menulis.

DAFTAR RUJUKAN

Abdullah, Rais. 2016.وسائل التعليمية في تعليم اللغة العربية للناطقين بغيرها

Teaching Media in the Teaching of Arabic Language to Non-Native

Arabic Speaker. Jurnal Dinamika Ilmu, (Online), 16 (1): 95-96,

(http://www.academia.edu) diakses 20 Maret 2020.

Amalia, Nur dan Nur Hidayat.2018. AL-BIDAYAH: Jurnal Pendidikan Dasar

Islam, 10 (01). (Online), (https://media.neliti.com), diakses 20 Maret

2020.

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Asrori, Imam. 2013. 1000Permainan Penyegar Pembelajaran Bahasa Arab.

Malang: Bintang Sejahtera.

Hermawan, Acep. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Hermawan, Acep. 2013. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung:

Rosdakarya.

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 160

Mirzandani. 2012. Meningkatkan kemmpuan membaca kata melalui Media

Teka Teki Silang Bergambar bagi Anak Tunagrahita Ringan : Penelitian

Tindakan Kelas di DV/C SLB Bina Nagari Solok Selatan. Jurnal Ilmiyah

Pendidikan Khusus, 2(1).

Taufik. 2011. Pembelajran Bahasa Arab MI (metode aplikatif dan inovatif

berbasis ICT). Surabaya: PMN.

Wagiran. 2005. Pemerolehan Bahasa dan Pengaruhnyaterhadap pengajaran

Bahasa. Semarang : UNNES Press.