PERMAINAN TANPA ALAT

13
Tugas Individu LAPORAN PENJASKESREK PERMAINAN TANPA ALAT “Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Penjaskesrek” Dosen Pembina mata kuliah: Drs. Muliadi, M.Kes Oleh RIAN HIDAYAT 1347241018 23 B

description

Pada pertemuan ini dibahas mengenai permainan tanpa alat untuk anak sekolah dasar. Tujuan dari permainan adalah untuk menarik perhatian anak agar secara tidak sadar selalu bergerak sehingga otot – otot pada anak dapat terbentuk.Masa paling menyenangkan dari kehidupan manusia ialah di masa anak-anak. Diakui atau tidak, masa ketika menjadi seorang anak yang dipikirkan hanyalah bermain. Hal ini dapat kita manfaatkan dalam metode pembelajaran pendidikan jasmani bagi anak didik kita khususnya Anak Usia Sekolah Dasar.

Transcript of PERMAINAN TANPA ALAT

Tugas Individu

LAPORAN PENJASKESREKPERMAINAN TANPA ALATDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Kelulusan Mata Kuliah Penjaskesrek

Dosen Pembina mata kuliah: Drs. Muliadi, M.KesOleh

RIAN HIDAYAT134724101823 BUPP PGSD BONE

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR2014

LAPORAN KEGIATAN

Pertemuan kedelapan pada mata kuliah Penjaskesrek diadakan pada tanggal 16 Oktober 2014 bertempat di Islamic Center, diawali dengan kegiatan lari keliling lapangan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pemanasan.

A. Pemanasan

Pemanasan adalah kegiatan persiapan tubuh untuk meningkatkan frekuensi jantung, dan pengukuran otot yang bertujuan untuk mempersiapkan emosional, fisiologis, dan untuk melakukan berbagai macam latihan.

Pemanasan bertujuan untuk memanaskan dan melemaskan otot otot tubuh untuk mengikuti kegiatan inti.

Gerakan pemanasan dilakukan dengan beberapa gerak anggota tubuh diantaranya gerakan kepala, gerakan lengan, gerakan togok atau badan, dan gerakan tungkai atau kaki. Adapun uraian pemanasan tersebut yaitu:

1. Gerakan kepala dimulai dengan memalingkan wajah ke kiri dan kekanan kemudian kepala di gerakkan ke atas dank e bawah dengan hitungan 18.

2. Gerakan lengan dimulai dengan merentangkan tangan lalu melemaskan jari jari tangan, kemudian dilanjutkan dengan memutar lengan kedepan dan dib alas ke belakang dengan hitungan 18.

3. Gerakan togok atau badan dimulai dengan lengan di letakkan di pinggang dan badan bungkuk ke bawah dan dibalas ke atas, gerakan selanjutnya badan diputar ke kiri dan kekanan dengan hitungan 18.

4. Gerakan tungkai dimulai dengan kaki dibuka selebar mungkin lalu menduduki salah satu tumit secara bergantian, selanjutnya duduk dengan posisi kaki di luruskan kedepan dan tangan memegang pergelangan kaki dan mencium lutut, dengan hitungan 18.

5. Gerakan selanjutnya adalah gerakan kombinasi yaitu mengkombinasikan antara gerakan kepala, gerakan lengan, gerakan togok atau badan dan gerakan tungkai atau kaki.B. Materi dan praktek

Pada pertemuan ini dibahas mengenai permainan tanpa alat untuk anak sekolah dasar. Tujuan dari permainan adalah untuk menarik perhatian anak agar secara tidak sadar selalu bergerak sehingga otot otot pada anak dapat terbentuk.Masa paling menyenangkan dari kehidupan manusia ialah di masa anak-anak. Diakui atau tidak, masa ketika menjadi seorang anak yang dipikirkan hanyalah bermain. Hal ini dapat kita manfaatkan dalam metode pembelajaran pendidikan jasmani bagi anak didik kita khususnya Anak Usia Sekolah Dasar.Melalui permainan yang menarik seorang siswa akan mengikuti pembelajaran penjas dengan perasaan yang senang. Untuk itu guru penjas dituntut lebih kreatif dalam menciptakan permainan-permainan dalam pembelajarannya dan juga mengetahui teori bermain dalam penjas. Berikut contoh permainan-permainan yang dapat dikembangkan untuk anak Sekolah Dasar diantaranya, permainan berpasangan (bersadua, bertiga, berempat dan seterusnya), permainan menjala ikan, permainan hijau hitam, permainan katak-bangau, dan permainan benteng.1. Permaian berpasangan

Dalam permaian berpasangan ( berdua, bertiga, berempat, berlima dan seterusnya) dapat dilakukan dengan cara guru menjadi instruktur dalam permainan ini, misalnya saat guru mengatakan bahwa berlima maka anak anak mencari pasangan sebanyak 5 orang dengan secepat mungkin. Jika ada anak yang tidak menemukan pasangan maka dia diberikan hukuman, misalnnya bernyanyi, loncat loncat, scot jump, lari ditempat. Jika guru menyebutkan jumlah angka misalnya bertuju, berenam maka anak mencari pasangan yang disebutkan oleh sang guru, begitupun dengan angka lain yang disebutkan oleh guru kecuali angka satu karena permainan ini adalah permaianan berpasangan.Tujuan dari permainan ini adalah untuk melatih anak bergerak dengan cepat, melatih anak untuk siap dan tanggap dalam bergerak, melatih kelincahan gerak anak.2. Permainan menjala ikanPermainan ini dilakukan secara berkelompok. Pertama tama membentukd ua kelompok yang masing-masing terdiri dari lima orang anak, kelompok yang telah dibentuk bertugas sebagai jala, dan sisanya sebagai ikan. Ikan ikan ini menyebar diseluruh kolam dan menghindar ketika akan dijala dan berusaha agar tidak tertangkap oleh jala. Ikan dianggap terjala bila dapat dilingkari oleh jala dengan saling berpegang tangan. Ikan yang terjala dibawa ke kolam penyimpanan bila telah berjumlah lima orang, sebuah jala dapat diganti. Ke dua jala dapat segera menjadi satu bila kiranya dipandang perlu untuk menjala ikan yang lebih banyak.Permainan ini selain bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keterampilan gerak anak-anak juga untuk menyalurkan hasrat bergerak dan menciptakan suasana kesenangan dan kegembiraan bagi anak-anak serta permainan ini dapat melatih daya tahan dan kelincahan anak anak.3. Permainan Hijau Hitam

Permainan ini dimainkan secara berpasangan ada yang bertindak sebagai hijau, ada pula bertindak sebagaai hitam. Adapun cara memainkannya adalaah sebagai berikut :1. Permainan terdiri atas 2 regu yakni "regu hitam" dan "regu hijau" 2. Siswa dibagi menjadi 2 baris dan kedua baris regu saling berhadapan.

3. Masing-masing regu tidak memiliki batasan jumlah anggota, yang terpenting keduanya memiliki jumlah anggota yang sama banyak.

4. kedua regu saling berhadapan dengan jarak kira-kira 2 meter5. Regu yang dipanggil adalah regu yang berlari dan regu yang tidak dipanggil adalah regu yang mengejar.

6. Tiap siswa hanya mengejar siswa yang menjadi pasangannya.7. permainan dimulai ketika guru meneriakkan nama salah satu regu.

8. Bila guru meneriakkan "hiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitam" maka regu hitam harus berlari dan regu hijau mengerjar pasangannya yang berada dalam regu hitam. begitu pula sebaliknya, bila guru meneriakkan "hiiiiiiiiiijau" maka regu hijau harus berlari secepat mungkin untuk menghindari tangkapan siswa dari regu hitam.Tujuan dari permainan ini adalah umtuk melatih kecepatan berlari dan beraksi, kemampuan menangkap dan menghindar dari kejaran lawan, sehingga anak anak aktif bergerak. 4. Permainan Katak BangauPermainan Katak dan Bangau adalah permainan yang dimainkan dengan cara membentuk kelompok menjadi dua kelompok, kelompok pertama bertindak sebagai bangau dan kelompok kedua bertindak sebagai katak. Jumlah pemain dalam permainan Katak dan Bangau tidak terbatas, yang penting ada yang bertindak sebagai bangau daan ada yang bertindak sebagai katak. Lama waktu yang digunakan dalam permainan ini dilihat dari situasi dan kondisi anak anak, tidak boleh terlalu lama agar anak tidak terlalu kelelahan. Kelompok yang bertindak sebagai katak tersebar diseluruh lapangan perminan kira kira 2 meter dari posisi bangau berdiri, dengan posisi jongkok dan tidak boleh berdiri, sedangkan bangau berdiri dengan satu kaki. Setelah ada aba aba mulai atau bunyi peluit maka bangau mengejar katak dengan satu berdiri satu kaki sedangkan katak menghindar dari kejaran bangau dan jangan sampai tertangkap oleh Bangau dengan posisi tetap jongkok dan tidak boleh berdiri.Tujuan dari permainan katak dan Bangau adalah melatih siswa menjaga keseimbangan badan, melatih siswa untuk lebih teliti daan waspada, melatih ketangkasan berjalan dan melatih ketangkasan melompat.

5. Permainan BentengPernainan benteng adalah permainan berkelompok yang membutuhkan kecepataan berlari dan strategi yang handal untuk menghindar dari lawan dan merobohkan pertahanan lawan sehingga dapat merebut benteng lawan.

Permainan ini merupakan permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak anak. Anak - anak akan mendapatkan kualitas kebugaran tubuh dan nilai-nilai/norma yang terkandung permainan ini dengan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menarik bagi ank - anakTujuan dari permainan ini untuk melatih ketangkasan dan kecepatn berlari.serta meningkatkan daya tahan tubuh. Permaian ini membutuhkan gerak yang beragam dalam pelaksanaannya semakin banyak bergerak dan semakin lama waktu bergerak akan melatih meningkatkan daya tahan tubuh.Adapun cara melakukan permainan ini adalah pertama tama anak anak dibagi menjadi dua kelompok kecil yang terdiri dari 5 orang sampai 7 orang anak. Adapun cara bermainnya adalah sebagai berikut :

a) Masing masing kelompok yang telah di bentuk menentukan sebuah tiang sebagai benteng

b) Salah satu anggota kelompok bertugas untuk menjaga benteng dan anggota kelompok lainnya melakukan penyerangan untuk menyentuh benteng lawan c) Setiap kelompok boleh menyentuh lawan dan dijadikan sebagai tawanan,

d) Yang menjadi pemenang dalam permainan ini adalah kelompok berhasil menyentuh benteng lawan dan tidak tertawan atau tertangkap oleh lawan.

e) Saat menyentuh benteng lawan maka berterian bentengTerdapat banyak sekali nilai nilaai yang dapat dipetik dari beberapa permainan diatas diantaraanya kerjasama, tanggungjawab, menghargai teman maupun lawan, disiplin, percaya diri, keberanian, sportivitas, dan lain-lain.