PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

157
PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD KE-20 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum.) Oleh Suci Kismayanti NIM: 1112022000084 PROGRAM STUDI SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Transcript of PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Page 1: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA

AKHIR ABAD KE-20

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum.)

Oleh

Suci Kismayanti

NIM: 1112022000084

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …
Page 3: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …
Page 4: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …
Page 5: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

ABSTRAK

Suci Kismayanti

Permadani Perang Khas Afghanistan Pada Akhir Abad Ke-20

Permadani perang merupakan permadani modern Afghanistan yang terkenal

pada akhir abad ke-20. Sejak awal abad ke-20, secara geo-politik, Afghanistan

sudah menjadi wilayah yang diperebutkan antara dua negara Adikuasa – Inggris

dan Jerman, kemudian Soviet dan Amerika, mulai dari Perang Dunia I hingga

akhir abad ke-20. Afghanistan, dahulu dikenal sebagai Khurasan, merupakan

negeri yang kaya dengan sejarah kebudayaan masa klasik dari bangsa Aryana.

Dan adanya permadani perang pada akhir abad ke-20 tersebut ternyata dapat

membantu kehidupan perekonomian masyarakat Afghanistan sebagai pengungsi

di Iran dan Pakistan, sekaligus menarik banyak perhatian dan kekaguman dari

para pedagang dan pecinta seni di pasar internasional.

Penelitian skripsi ini menggunakan metode eksploratif-historis yang

bertujuan untuk merekonstruksi, memperdalam, dan menelaah kembali kejadian

masa lampau secara objektif dan sistematis. Dari segi analisis, penelitian ini

bersifat kualitatif. Sedangkan jika dilihat dari objek yang diteliti, penelitian ini

menggunakan penelitian kepustakaan yang menggunakan sumber tertulis seperti

buku, jurnal dan dokumen lainnya yang mendukung. Berdasarkan penjelasan

tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan ekonomi-politik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa permadani perang ternyata sudah ada

sejak awal abad ke-20, yang didasarkan pada pendapat Helfgott bahwa pada akhir

abad ke-19 sudah ada permintaan karpet dari pasar Eropa. Permadani perang

merupakan permadani jenis baru yang berbeda dari permadani Asia pada

umumnya. Sedangkan, istilah permadani perang itu baru muncul bersamaan

dengan situasi politik dan ekonomi di Afghanistan yang tidak menentu sejak

pendudukan Soviet 1979-1989.

Kata kunci: permadani perang, pasar internasional, motif, desain

Page 6: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

ABSTRACT

Suci Kismayanti

War Rug Afghanistan in the end of 20th Century

The war rug is a well-known modern Afghanistan‘s rug in the end of 20th

century. Since the beginning of 20th century, on geo-politic scale, Afghanistan

had become a disputed territorial between two superior states – Britain and

German, then Soviet and America, start from World War I until the end of 20th

century. Afghanistan, known as Khorassan, is a land full of cultural history from

classic period of Aryana. The existence of war rug in the end of 20th century had

supported economic life of refugees from Afghanistan in Iran and Pakistan, while

attracting attention and admiration from traders and art connoisseurship in

international market scale.

This thesis used explorative-historical method which aims to reconstruct,

deepen, and re-analyze past events objectively, and systematically. From

analytical view, this research is qualitative. From object under study view, this

thesis used literature research using written sources, such as books, journals, and

supported documents. Therefore, this research used economy-political.

The result indicates that war rugs had existed since the beginning of the 20th

century as based on Helfgott‘s opinion by the end of 19th century that there was

already a demand for the carpet from the European market. The war rug is a new

type rug that different from others oriental rugs. Meanwhile, the term of war rug

was emerging along with the political and economic situation in Afghanistan that

has been uncertain since the Soviet occupation of 1979-1989.

Key words: war rug, international market, motif, design

Page 7: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur disampaikan kepada Allah swt. atas rahmat dan

inayah-Nya, serta shalawat dan salam pada nabi Muhammad saw beserta

keluarga, sahabat, dan para pengikutnya bahwa penulisan skripsi untuk mendapat

gelar akademik dalam bidang Sarjana Sejarah dan Kebudayaan Islam berjudul

“Permadani Perang Khas Afghanistan pada Akhir Abad ke-20,” ini dapat

diselesaikan. Meskipun penulis sadar betul akan banyaknya kekurangan dalam

karya ini. Penuis berkeyakinan karya ini dapat bersumbangsih bagi siapa saja

yang ingin bergelut pada dunia penelitian, khususnya bagi mereka yang

memfokuskan kajian pada seni tenun permadani perang di Afghanistan.

Layaknya peristiwa sejarah yang penyebabnya tidak tunggal, begitupun

halnya dengan perjuangan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Tidak bisa

dinafikan bahwa penulis bukan satu-satunya aktor sentral, namun di balik usaha

dan kerja keras penulis terdapat orang-orang yang rela meluangkan waktu untuk

membantu. Maka dengan niatan suci yang terpatri kuat dalam sanubari, penulis

sampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Sukron Kamil, MA selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora,

dan para wakil dekannya.

3. H. Nurhasan, MA selaku Ketua Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam.

4. Solikhatus Sa‘diyah, M.Pd selaku sekretaris Jurusan Sejarah dan Kebudayaan

islam yang telah bersabar mengurusi semua administrasi yang penulis

butuhkan.

5. Dr. Hj. Tati Hartimah, MA selaku dosen pembimbing yang terus memberikan

arahan, masukan, dan perhatiannya selama penulis menyusun skripsi ini.

6. Dr. Saidun Derani, MA selaku dosen Pembimbing Akademik dalam

memberikan wejangan dan motivasi yang akademis selama menjadi

mahasiswa.

Page 8: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

7. Dr. Amelia Fauzia, MA selaku dosen penguji I yang telah memberikan kritik

dan saran yang membangun dalam perbaikan skripsi.

8. Dr. Awallia Rahma, MA selaku dosen penguji II yang telah memberikan

kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan skripsi.

9. H. Abdul Rozak dan Pupung Tjardiah selaku orang tua penulis. Terima kasih

atas motivasi, kesabaran, cinta, dan pengorbanan tanpa pamrih yang telah

diberikan. Selain itu, terimakasih untuk keluarga besar kakek H. Mustofa

Ro‘if atas doa, nasihat dan dukungannya. Dan teruntuk ketiga adikku yang

tercinta, Akbar, Latifah, dan Ikbal. Terima kasih telah menjadikan rumah

sebagai tempat bersenda gurau, bertukar pikiran dan penyejuk hati.

10. Sakinah Mawaddah Warrahmah, Titi Maria Ulfah, Merindu Fitriani, Fitriana,

Tety Nurjanah, Hikmatul Bilqis, Irma Fauziah, Nursilam, dan Akibun Najih,

sebagai teman seperjuangan pada perkuliahan selama mengambil konsentrasi

Timur Tengah.

11. Durrotul Muazzah, Andini Rachmalia, Dede Delfiah, Agidia Oktaviani, dan

kawan lainnya di kelas Asia Tenggara. Terima kasih untuk kalian yang telah

memberikan canda-tawa dalam bertukar pikiran menemukan ide dan gagasan

baru.

12. Rizki Nurdia Astuti sebagai teman yang ternyata sevisi dalam berorganisasi

dalam Senat Mahasiswa Fakultas, PSM UIN Jakarta, dan KKN Bebas 2015.

Dan khususnya, Faizal Darmawan, Marsella Putri Amalia dan Zakiatul

Isnaeni yang telah berbaik hati dalam bertukar pikiran selama KKN.

13. Terimakasih kepada kawan-kawan FLP Ciputat, PSM UIN Jakarta, SEMA

FAH UIN Jakarta 2015, PPB #9 dan Seleksi PPAN Tingkat Provinsi DKI

Jakarta.

14. Dan untuk semua kawan-kawan yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu

selama berjuang sebagai akademisi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam

penyelesaian karya ini.

Jakarta, 03 Juli 2017

Suci Kismayanti

Page 9: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

ABSTRACT ...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

DAFTAR ISTILAH.......................................................................................... vi

DAFTAR SINGKATAN.................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................... 6

1. Pembatasan Masalah .............................................................. 8

2. Rumusan Masalah .................................................................. 9

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 9

E. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 10

F. Kerangka Teori ............................................................................. 15

G. Metode Penelitian ......................................................................... 17

H. Sistematika Penulisan ................................................................... 19

BAB II AFGHANISTAN ABAD KE-20 ........................................................ 21

A. Sejarah Singkat Terbentuknya Afghanistan ................................. 21

B. Kondisi Dalam dan Luar Negeri Afghanistan .............................. 23

C. Amerika, Afghanistan, dan Soviet ................................................ 30

BAB III EKONOMI AFGHANISTAN .......................................................... 35

A. Ragam Kegiatan Ekonomi Afghanistan ....................................... 38

B. Ekspor-Impor Afghanistan ........................................................... 42

C. Pemasaran dan Rute Transportasi Afghanistan ............................ 46

D. Kerjasama Afghanistan dan Negara Lain ..................................... 49

Page 10: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

BAB IV PERMADANI PERANG AFGHANISTAN .................................... 52

A. Seni (Permadani) dalam Islam ...................................................... 53

B. Sejarah Singkat Permadani ........................................................... 55

C. Klasifikasi Permadani Asia ........................................................... 58

D. Permadani Perang Afghanistan ..................................................... 63

1. Faktor Munculnya Permadani Perang ..................................... 66

2. Motif dan Desain Permadani Perang ...................................... 71

3. Transformasi Motif Perang ..................................................... 79

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 82

A. Kesimpulan ................................................................................... 82

B. Saran ............................................................................................. 83

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 85

LAMPIRAN ...................................................................................................... 92

Page 11: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

DAFTAR ISTILAH

Anglo-Afghan Perang Afghan dengan kerajaan Inggris ini terjadi

pada tahun 1839-1842 (Anglo-Afghan I), 1878-

1880 (Anglo-Afghan II), dan 1919 (Anglo-

Afghan III) sebagai bentuk penolakan pengaruh

dan perluasan wilayah dari Inggris di wilayah

Afghanistan

Ekumenis Sifat mewakili seluruh dunia Kristen

Insiden Panjdeh Peristiwa pertempuran yang terjadi tahun 1885

ketika pasukan Rusia merebut teritori di

Afghanistan Utara berbatasan dengan

Turkmenistan di selatan Sungai Oxus disekitar

oasis di Panjdeh

Karakul Domba asli Asia Tengah dan Asia Barat

Kurator Pengurus atau pengawas museum

Pakta Baghdad Organisasi perjanjian Timur Tengah atau dikenal

dengan istilah CENTO (1955-1979). Anggotanya

terdiri dari Turki, Iran, Irak, Pakistan, Amerika

Serikat dan Kerajaan Inggris.

Page 12: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Persepolis Kota kuno yang menjadi ibukota dari dinasti

Achaemenid. Persepolis merupakan nama Persia

kuno, sedangkan sekarang dikenal sebagai Takht-

e Jamshīd atau Takht-i Jamshīd

Plebisit Pemungutan suara umum di suatu daerah untuk

menentukan status suatu daerah

Timur Jauh/ Far East Istilah yang digunakan untuk merujuk pada

wilayah Asia Timur, termasuk China, Jepang,

Korea, dan beberapa wilayah di sekitarnya

Page 13: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

DAFTAR SINGKATAN

ANZUS Australia, New Zeland, United States Security

CENTO Central Treaty Organization

CIA Central lntelligence Agency

FAO Food and Agriculture Organization

ICAO International Civil Aviation Organization

ILO International Labour Organization

NATO North Atlantic Treaty Organization

PBB Persatuan Bangsa-Bangsa

UNESCO United Nations Educational, Scientific and

Cultural Organization

USSR Union of Soviet Socialist Republics

WHO World Health Organization

Page 14: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

WAR RUG

Henri Cole (1956)

The pony and the deer are trapped by tanks,

and the lady with the guitar is sad beyond words.

Hurtling across the sky, a missile has mistaken

a vehicle for a helicopter, exploding in a ball

of white flame. Upside-down birds—red specks

of knotted wool—glow above the sideways trees.

Hidden among plants, a barefooted boy waits—

like the divine coroner—aiming his rifle at something,

enjoying the attentions of a gray doggy, or maybe

there‘s a bullet already in his head.

Sumber: “Academy of American Poets”

(www.poets.org/poetsorg/poem/war-rug)

Page 15: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejarah penting dari peperangan dunia pada abad ke-20, tercatat dalam

tiga peristiwa besar, yaitu Perang Dunia I (1914-1918), Perang Dunia II (1939-

1945) dan Perang Dingin (1950-1990). Kekuatan dominan dari Perang Dunia I,

berada pada Inggris, Perancis, Jerman, dan sekutu-sekutunya. Dan sejak

berakhirnya Perang Dunia II, terdapat dua kekuatan besar yang terlahir, yaitu

Amerika dan Uni Soviet sebagai negara adidaya, serta terbentuknya blok-blok

yang menjurus pada arah Perang Dingin.

Perang Dingin didukung dengan adanya penemuan senjata nuklir dalam

perlombaan ruang angkasa. Tidak hanya senjata nuklir, perkembangan bom juga

mengalami peningkatan. Pada masa ini disebut juga sebagai masa peralihan dari

abad 20 dengan munculnya negara-negara sosialis dan beberapa negara yang baru

berkembang di dunia.1 Dan berdasarkan perihal di atas, penulis mengkategorikan

masa puncak peralihan tersebut seperti yang dikemukakan oleh Rollo May,

sebagai abad kecemasan (the age of anxiety2).

1 Rustam E. Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat,

dan Iptek (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.46. 2 Abad kecemasan merupakan akibat negatif yang ditimbulkan dari adanya kepesatan ilmu

dan teknologi, sehingga terjadilah krisis ruhani, kehampaan, dan kelaparan spiritual, serta

kecemasan-kecemasan yang selalu bergejolak dalam diri manusia. Lihat Faisal Ismail, Paradigma

Kebudayaan Islam: Studi Kritis dan Refleksi Historis (Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1996),

h.169.

Page 16: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Dampak peperangan pada abad ke-20 tidak hanya dialami oleh negara

antar Blok3 (Barart dan Timur) yang berseteru, tetapi juga dialami oleh salah satu

negara penyangga seperti Afghanistan4. Negara penyangga (Afghanistan) ini sejak

kemerdekaan tahun 1919 (secara de jure) tetap menjaga sikap politiknya yang

netral dengan tradisi bi-tarafi (tradisi yang tidak memihak). Sikap politiknya itu

sudah ditunjukkan oleh Afghanistan saat Inggris ingin menginvasi Afghanistan

pada tahun 1838, sehingga menimbulkan perang pertama dengan masyarakat sipil

yang dikenal sebagai Anglo-Afghan I.5

Secara ekonomi, Afghanistan merupakan salah satu jalur strategis di

sepanjang jalur sutra (silk road6). Perdagangan melalui rute jalur sutra sudah ada

jauh sebelum kehadiran Islam di Saudi Arabia. Menurut para arkeolog, bukti

adanya perdagangan internasional7 di bagian Timur itu sudah ada sejak 2.700 SM.

3 Blok Barat dikomandoi oleh Amerika Serikat dan sekutunya. Hal ini terlihat saat terjadinya

perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat. Lihat L. Carl Brown (Ed.), Diplomacy in the

Middle East: The International Relations of Regional and Outside Power (London & New York:

I.B. Tauris & Co Ltd., 2004), h.80. 4 Afghanistan merupakan sebuah negara di Asia Tengah yang berbatasan langsung dengan

Iran, Turkmenistan, Uzbekistan, Tajikistan, China, dan Pakistan. Penduduknya sekitar 75%

merupakan Islam Sunni. Lihat Peter F. Stone, Oriental Rugs: An Illustrated Lexicon of Motifs,

Materials, and Origins, (North America, Latin America & Europe: Tutle Publishing, 2013), h.17. 5 Hasan Kakar, ―The Fall of the Afghan Monarchy in 1973,‖ International Journal of Middle

East Studies, vol.9, no.2 (April 1978), h.195. 6 Silk Road (atau jalur sutra) sebagai rute tunggal di gurun Asia Tengah, yang sebenarnya

merupakan rute perdagangan yang kompleks antara daratan dan maritim yang menghubungkan

Asia, Timur Tengah dan Eropa. Istilah Silk Road mulai diciptakan pada tahun 1877 oleh

penjelajah Jerman dan sekaligus seorang yang ahli geografi Baron Ferdinand von Richthofen.

Lihat Utah Museum of Fine Arts, ―The Silk Road,‖ UMFA (Utah Museum of Fine Arts), 2009, h.3.

Tersedia di http://centralpt.com/upload/417/10213_silkroadlessons.pdf, akses 10 Mei 2016, 15:03. 7 Salah satu potret perdagangan internasional yang dicatat dalam Al-Quran adalah

perdagangan Quraisy, yang termaktub dalam QS. Al-Quraisy. Mereka mampu menjadi pemain

global dalam perdagangan internasional meskipun dengan segala keterbatasan sumber daya alam

di negerinya. Menurut Hendri Tanjung bahwa Islam telah menerapkan konsep perdagangan

internasional itu sudah jauh sebelum adanya teori perdagangan internasional yang ditemukan di

Barat. Konsep itu ditemukan oleh Abû ‗Ubaid bin Salâm bin Misîn bin Zaid Al Azdi (lahir tahun

774 M dan wafat 838 M), yang merupakan orang pertama yang memotret kegiatan perekonomian

di zaman Rasulullah saw., khulafaur Rasyidin, para sahabat dan para tabi‘in. Pemikirannya itu

dapat dilihat dalam kitabnya, Al Amwâl, yang ditulisnya hampir 1000 tahun sebelum teori Adam

Page 17: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Dan Afghanistan menjadi salah satu rute perdagangan internasional yang tercatat

sudah ada sejak 5.000 tahun yang lalu,8 yang dahulu negara tersebut terkenal

dengan perdagangan timahnya9.

Dalam hal kebudayaan, Afghanistan memiliki banyak ragam warisan

budaya yang dapat ditelusuri hingga saat ini. Warisan budaya itu menunjukkan

adanya persamaan budaya dengan bangsa Indo-Eropa. Pengaruh Indo-Eropa

tersebar di sebagian besar wilayah Asia Tengah bagian selatan, yang merupakan

bangsa Indo-Eropa keturunan Iran saat ini.10

Ragam warisan budaya Afghanistan

yang bersifat kesenian itu dapat ditelusuri melalui berbagai kegiatan yang ada di

masyarakat, seperti seni lukis cat minyak, musik instrumental, puisi, legenda

cerita rakyat, kerajinan kulit, dan juga kerajinan seni dalam membuat permadani.11

Pembahasan khusus mengenai permadani Afghanistan yang menjadi salah

satu komoditas terkenal di Afghanistan ini sudah ada sejak ribuan tahun yang

lalu,12

atau lebih tepatnya jauh sebelum masa keemasan permadani tenun di

Smith (1723-1790) dicetuskan. Selain itu, pembahasan mengenai perdagangan internasional dalam

Islam juga telah dituliskan sebelum Abû ‗Ubaid yaitu oleh Abû Yûsuf (w.182 H/798 M) melalui

bukunya Al Kharâj. Lihat Atep Hendang Waluya, ―Perdagangan Internasional Dalam Islam‖

dalam ―Ekonomi Islam,‖ Majalah Tabligh, vol.14, no.4 (Mei, 2016), h.55. 8 Ajat Sudrajat, ―Koneksi Perdagangan Mediterania: Interaksi Dunia Islam dan Eropa Kristen

Abad Pertengahan,‖ Istoria, vol.1, no.2 Maret (2006), h.7. 9 Timah merupakan salah satu komoditas penting, karena sebagai bahan pokok dalam

produksi perunggu. Logam campuran perunggu ini dibentuk di Mediternia Timur pada 3000 tahun

SM, dan telah menyebabkan terjadinya revolusi ekonomi, peradaban dan kemakmuran. Pada masa

itu hanya ada dua daerah penghasil timah, yaitu Afghanistan dan Anatolia. Timah Anatolia, di

samping untuk memenuhi kebutuhan lokal, juga untuk mengekspor sisa yang berlebih.

Meningkatnya permintaan terhadap timah tersebut menyebabkan jalan menuju ke Afghanistan

dikenal sebagai Jalan Timah (Tin Road). Lihat Sudrajat, ―Koneksi Perdagangan Mediterania,‖ h.7. 10

Shaista Wahab and Barry Youngerman, A Brief History of Afghanistan (New York: Facts

on File, Inc., 2007), h.35-38. 11

Nancy Hatch Dupree, ―Cultural Heritage and National Identity in Afghanistan,‖ Third

World Quarterly, vol.23, no.5 (Oktober 2002), h.979. 12

Adam Pain dan Moharram Ali, ―Understanding Markets in Afghanistan: A Case Study of

Carpets and The Andkhoy Carpet Market,‖ Afghanistan Research and Evaluation Unit (AREU),

h.6.

Page 18: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

bawah pemerintahan Safawi (1500-1722). Sedangkan, penemuan permadani

paling awal telah diekskavasi di Pazyryk di Pegunungan Altai, Siberia Selatan.

Permadani itu dikenal sebagai permadani Pazyryk yang dibuat saat pangeran

Sycthian berkuasa di kerajaan (550-330 SM). Kemudian pembuatannya itu

dilanjutkan oleh kerajaan Sasanid hingga datangnya peradaban Islam pada abad

ke-7 M.13

Secara geografis, permadani Afghanistan juga dikenal dengan nama

permadani Turan, yang merupakan salah satu permadani asli Persia (the genuine

Persians), selain permadani Iran. Turan merupakan istilah yang merujuk pada

wilayah di antara Rusia Selatan dan Afghanistan (bagian) Timur, sedangkan Iran

ialah wilayah di antara Afghanistan (bagian) Barat dan Kerajaan besar Persia.14

Namun sejak abad ke-20, masyarakat lebih mengenalnya sebagai permadani

Afghanistan, yang memiliki banyak persamaan dengan permadani Iran, baik dari

segi desain, teknik maupun motif yang digunakan.

Dahulu, permadani Afghanistan terkenal dengan nama permadani Asfahan

(Ispahan), lalu permadani Khurasan, dan saat ini terkenal dengan nama permadani

Afghan/Afghanistan.15

Permadani Afghanistan merupakan bagian dari permadani

Asia – memiliki tiga jenis utama, yaitu permadani suku nomad, Persia, dan

Smyrna (atau Turki). Permadani nomad merupakan permadani yang diproduksi

dari suku-suku nomaden di Asia Tengah, seperti Afghanistan, Beluchistan,

13

Brian Spooner, ―Afghan Wars, Oriental Carpets, and Globalization,‖ Penn Museum, vol.53,

no.1 Expedition, h.12. 14

L. Baumann, ―The Genuine Persian Rug,‖ The Melliand Textile Monthly, vol.3, no.7

(Oktober, 1931), h.567. 15

Abdul Baqi Banwal, ―Status and Prospects for Afghanistan‘s Industries: Sectoral Study on

Handy-crafts with Emphasis on Carpet Weaving,‖KAS Office, Kabul (2005), h.4.

Page 19: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Bukhara, Turkistan, Kaukasus, Kurdistan, Luristan, dan Persia Selatan.16

Sedangkan suku nomad Afghanistan yang menjadi produsen utama permadani

Afghanistan ialah suku Baluch (Baloch), Hazara, Zakini, Taimani, dan Turkmen

(Turkoman).17

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa permadani

Afghanistan merupakan permadani tenun yang dibuat oleh suku nomad di Asia

Tengah yang memiliki pengaruh asli dari Persia.

Permadani tenun merupakan salah satu kegiatan kerajinan tangan, yang

menempati urutan terbesar kedua setelah pertanian (utama: kapas) di

Afghanistan.18

Permadani tenun sudah digunakan oleh para perempuan sebagai

media ekspresi untuk mengungkapkan perasaan, serta merekam kekerasan dan

peperangan yang terdapat di lingkungan sekitar mereka.19

Menurut salah seorang

kepala seni dekorasi di Nickle Arts Museum, Michele Hardy mengatakan bahwa

nilai budaya berupa simbol dari permadani dan tekstil merupakan suatu media

ekspresi dan kritikan (dari gambar yang ditampilkan) terhadap suatu peperangan

yang dilakukan oleh pihak Barat karena telah merubah ekonomi-politik di

negaranya.20

Permadani perang Afghanistan merupakan istilah yang muncul di

kalangan masyarakat dalam penamaan permadani buatan Afghanistan. Istilah

tersebut berdasarkan karena motif senjata perang yang terkenal di pasar

16

L. Baumann, ―The Genuine Persian Rug,‖ The Melliand Textile Monthly, vol.3, no.10

(Januari, 1932), h.847. 17

―Afghan Rugs: The Contemporary Art of Central Asia,‖ dalam BOCA Museum of Art (3

Mei-27 Juli, 2014), h.6. 18

Alexandre Dastarac dan M. Levant, ―What Went Wrong in Afghanistan,‖ MERIP Reports,

no.89 (Juli-Agustus, 1980), h.5. 19

Gabrielle Niu, ―Rugs and Facebook: ―Battleground War Rugs from Afghanistan,‖ akses 21

September 2016 dari http://www.penn.museum/blog/museum/web/rugs-and-facebook, 05:00 20

Michele Harady dan Robert Fyke, ―Made in Afghanistan: Rugs and Resistance (1979-

2005),‖ Report the Nickle Arts Museum (25 Februari-31 Mei, 2006).

Page 20: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

internasional pada akhir abad ke-20 atau sejak adanya invasi Soviet di

Afghanistan. Saat invasi Soviet, banyak masyarakat Afghanistan khususnya suku

Baluch, Turkmen, dan Hazara yang mengungsi di negara tetangganya, yang

sebagian besar berada di wilayah Iran dan Pakistan.21

Kemunculan permadani perang Afghanistan tersebut berdampak pada

meningkatnya minat pasar internasional, yang lebih menyukai desain baru dengan

motif perang pada permadani perang Afghanistan. Hal itu terlihat dari banyaknya

pengadaan pameran permadani perang di dunia internasional. Salah satunya ialah

seorang dealer Italia, Luca Brancati yang mengadakan pameran dengan

menunjukkan 80 buah permadani perang Afghanistan di Turin (1988), dan

pameran selanjutnya berada di Amerika dan Eropa pada tahun 1989.22

Secara

ekonomi, permadani perang Afghanistan tidak hanya menarik perhatian para

pecinta permadani (oriental rugs) di pasar internasional, namun juga dapat

memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat Afghanistan yang mengungsi di

wilayah Iran dan Pakistan.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Dari latar belakang pemikiran di atas, penulis menarik inti dari sejumlah

data dan pendapat yang telah dikemukakan oleh beberapa tokoh mengenai kajian

permadani perang Afghanistan yang menjelaskan bahwa permadani tersebut

diperkirakan sudah ada sekitar awal abad ke-20. Hal tersebut diperjelas

berdasarkan artikel Spooner, ―Afghan Wars, Oriental Carpets, and Globalization,‖

21

William Charland, ―War Rugs: Woven Documents of Conflict and Hope,‖ Instructional

Resources, Art Education (November, 2011), h.28. 22

Spooner, ―Afghan Wars, Oriental Carpets, and Globalization,‖ h.17-18.

Page 21: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

yang menampilkan sebuah permadani Persia yang ditenun sekitar tahun 1920-an,

yang digambarkan dengan suasana pemandangan kota dan sebuah pesawat besar

pada saat Perang Dunia I.23

Bonyhady juga menjelaskan dalam artikelnya ―The

Rugs of War: Out of Afghanistan,‖ bahwa suku baluch Afghanistan telah

membuat sebuah permadani pada tahun 1934 dengan gambar tiga geisha dan

terdapat pesawat terbang di setiap sisi permadani tersebut.24

Dan diperjelas lagi pada pendapat Helfgott dalam bukunya Ties That Bind:

A Social History of the Iranian Carpet, yang menjelaskan bahwa terdapat suatu

permintaan baru dari pasar Eropa ke seluruh wilayah Iran dalam pembuatan karpet

bom (the carpet boom) pada kurun waktu perempat abad akhir dari abad ke-19.25

Penjelasan Helfgott dapat digali lebih dalam lagi melalui tulisan Baumann, ―The

Genuine Persian Rug,‖ bahwa permadani Afghanistan merupakan bagian dari

permadani asli Persia.26

Dari semua penjelasan tersebut, dapat diperjelas lagi dari pendapat Stone

dalam bukunya, Oriental Rugs: An Illustrated Lexicon of Motifs, Materials, and

Origins, yang menjelaskan bahwa permadani Afghanistan itu ditenun oleh

penduduk asli suku Pashtun Afghan dan suku Turkmen yang kebanyakan

bermigrasi ke Afghanistan pada tahun 1920-an.27

Dan diketahui dalam artikel

―Industrial Arts: Oriental Rugs‖ bahwa permadani suku Turkoman yang berasal

23

Spooner, ―Afghan Wars, Oriental Carpets, and Globalization,‖ h.14. 24

Tim Bonyhady dan Nigel Lendon, The Rugs of War (Canberra: Australian National

University School of Art Gallery, 2003), h.6. 25

Leonard M. Helfgott, Ties That Bind: A Social History of The Iranian Carpet (Washington:

Smithsonian Institution Press, 1994), h.16. 26

Baumann, ―The Genuine Persian Rug,‖ vol.3, no.7, h.567. 27

Stone, Oriental Rugs ..., h.17.

Page 22: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

dari bagian barat Asia Tengah ini terbagi menjadi tiga jenis, dan salah satunya

ialah permadani baluch atau Baluchistan.28

Dan dari penjelasan di atas, kita juga dapat mengetahui bahwa permadani

perang Afghanistan tidak secara kebetulan muncul bersamaan dengan adanya

invasi dan pendudukan Soviet di Afghanistan pada akhir abad ke-20. Namun,

terdapat beberapa tahapan proses yang dilalui hingga menjadi terkenal pada akhir

abad ke-20. Selain itu, permadani perang memiliki keunikan tersendiri yang

terlihat dari adanya perpaduan motif antara motif tradisional dan motif perang,

dan secara tidak langsung motif pada permadani perang itu mendapatkan

pengakuan dari masyarakat luas secara internasional bahwa permadani perang itu

memang berasal dari Afghanistan.

1. Pembatasan Masalah

Penelitian ini memberikan fokus utama pada pembahasan mengenai

permadani perang Afghanistan pada akhir abad ke-20 melalui beragam

penyajian sejumlah gambar permadani perang baik berupa motif perang

maupun desain yang digunakan. Selain itu, terdapat pernyataan dan

pembahasan khusus mengenai faktor kemunculannya, serta penjelasan umum

mengenai motif perang dan transformasinya yang digunakan, seperti motif

tradisional boteh yang bertransformasi menjadi motif perang berupa granat.

Adapun penjelasan mengenai perekonomian dan perpolitikan di Afghanistan

yang dibahas pada penulisan ini hanya digunakan sebagai penguat dan

perpaduan dalam penulisan alur sejarah permadani perang khas Afghanistan.

28

―Industrial Arts: Oriental Rugs,‖ h.15.

Page 23: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

2. Rumusan Masalah

Masalah pokok dalam penelitian ini adalah kejelasan alur sejarah

mengenai permadani perang Afghanistan – ―Apakah benar permadani perang

itu muncul pada akhir abad ke-20 saat invasi Soviet di Afghanistan?‖

Berdasarkan judul dan latar belakang di atas, penulis merumuskan perincian

masalah sebagai fokus kajiannya, yaitu sebagai berikut:

1. Hubungan politik Afghanistan sebagai kausalitas munculnya permadani

perang Afghanistan

2. Hubungan ekonomi Afghanistan sebagai dampak politik Afghanistan

pada abad ke-20

3. Sejarah, motif dan desain permadani perang khas Afghanistan

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan utama yaitu untuk mengetahui sejarah

permadani perang khas Afghanistan pada akhir abad ke-20. Adapun tujuan secara

spesifik dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui ragam kegiatan perekonomian di Afghanistan.

2. Mengetahui komoditas utama ekspor-impor Afghanistan.

3. Mengetahui sejarah permadani perang Afghanistan.

4. Mengetahui motif dan desain permadani perang Afghanistan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini pun diharapkan memiliki manfaat dalam hal:

Page 24: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

1. Edukasi, tulisan ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai

ragam kegiatan perekonomian dan komoditas utama ekspor-impor

Afghanistan terutama dalam permadani perang Afghanistan serta berbagai

motif perang yang digunakan.

2. Referensi, tulisan ini diharapkan menambah khazanah penelitian dan mampu

menjadi pendorong bagi peneliti-peneliti lainnya untuk mengeksplor lebih

lanjut serta dapat dilakukan pendalaman sejarah melalui berbagai culture

yang ada dalam berbagai bentuk seni yang indah dan menarik, seperti

permadani perang Afghanistan.

E. Tinjauan Pustaka

Studi yang berkaitan dengan permadani perang Afghanistan belum banyak

yang mengkajinya secara mendetail, dan hanya beberapa jurnal dari para pecinta

seni dan kurator museum yang menjelaskan secara singkat mengenai permadani

perang Afghanistan. Kajian permadani perang merupakan suatu kajian baru yang

lahir pada akhir abad ke-20. Maka dari itu, penulis mencari beberapa literatur

secara mendalam mengenai permadani perang melalui penelusuran di JSTOR,

google, google scholars, dan manuskrip online. Dan penulis mendapatkan

sejumlah literatur berupa jurnal-jurnal pendukung tentang permadani perang

Afghanistan. Berikut ini beberapa literatur yang dijadikan tinjauan pustaka:

Page 25: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

1. Rugs of the Orient29

(1911) karya C.R. Clifford ini hanya membahas

mengenai kronologi sejarah dan pengidentifikasian permadani suku

Turkoman yang saat ini tersebar di negara Kaukasus, Turkestan, Afghanistan,

dan Baluchistan. Manuskrip ini juga hanya mengulas secara singkat

kronologis sejarah Mongol, Turkoman, dan Ottoman.

2. Facts about Oriental Rugs30

(1931) karya Charles W. Jacobsen ini hanya

membahas klasifikasi permadani antik dan permadani modern, serta

penjelasan motif dan desain umum permadani tradisional yang sering

digunakan secara umum, tanpa suatu penjelasan mengenai sejarah asal usul

permadani tersebut.

3. Artikel ―The Genuine Persian Rug‖31

(1931) karya L. Baumann ini hanya

membahas seputar permadani asli Persia. Karyanya ini juga membahas secara

singkat tentang sejarah permadani Asia (oriental rugs), serta memberikan

sedikit penjelasan mengenai klasifikasi wol domba yang digunakan dalam

penenunan permadani Persia.

4. Artikel ―The Genuine Persian Rug‖32

(1932) karya L. Baumann ini hanya

menjelaskan lebih rinci tentang perbedaan permadani Asia dan permadani

Persia berdasarkan wilayahnya.

5. Oriental and Occidental Rugs: Antique & Modern33

(1937) karya Rossa Bele

Holt ini hanya membahas karakteristik permadani secara singkat berdasarkan

29

C.R. Clifford, Rugs of the Orient (N.Y.: Clifford & Lawton, 1911). Akses online pada 07-

13 Desember 2016 melalui https://catalog.hathitrust.org/Record/001471203. 30

Charles W. Jacobsen, Facts about Oriental Rugs (N.Y.: The DU BOIS Press, 1931). Akses

online pada 07-13 Desember 2016 melalui https://catalog.hathitrust.org/Record/009127969. 31

Baumann, ―The Genuine Persian Rug,‖ vol.3, no.7, h.567-570. 32

Baumann, ―The Genuine Persian Rug,‖ vol.3, no.10, h.847-851.

Page 26: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

wilayah asalnya, seperti permadani Afghanistan, Turkoman, Kaukasia, dan

lain sebagainya. Selain itu, karya ini juga menjelaskan beberapa hal mengenai

perbedaan penggunaan teknik dalam menenun antara Turki dan Persia, motif,

desain dan makna umum dari simbol tradisional yang biasa digunakan, seperti

tree of life yang berarti pengetahuan, pedang yang berarti kekuatan, dan lain

sebagainya.

6. Afghan Progress in the Third Year of the Plan (1959) dan Afghan Progress in

the Fourth Year of the Plan (1966) dari ―Afghanistan Information Bureau‖

atau dari pemerintahan Afghanistan ini membahas tentang hal yang berkaitan

dengan kegiatan perekonomian di Afghanistan mulai dari sejumlah

perjanjian, pengiriman delegasi, bantuan dana hingga bantuan teknis yang

diberikan. Selain itu, buku ini juga membantu para pembacanya untuk

mengetahui secara umum dan mendasar tentang sejarah Afghanistan sejak

masa kuno dari bangsa Aryana.

7. Artikel ―Afghanistan‘s Foreign Trade‖34

(1966) karya Zabioullah A. Eltezam

ini membahas hubungan perdagangan luar negeri Afghanistan pada

pertengahan abad ke-20. Pembahasan perdagangan luar negeri Afghanistan

ini dijelaskan secara umum, tetapi dari karyanya ini didapatkan sejumlah data

mengenai sejumlah negara yang melakukan kontak dagang dengan

Afghanistan, serta terdapat data yang menunjukkan komoditas ekspor-impor

secara umum pada masa tersebut.

33

Rossa Bele Holt, Oriental and Occidental Rugs: Antique & Modern (N.Y.: Garden City

Pub.Co., 1937). Akses online pada 07-13 Desember 2016 melalui https://catalog.hathitrust.org/

Record/001471197. 34

Zabioullah A. Eltezam, ―Afghanistan‘s Foreign Trade,‖ Middle East Journal, vol.20, no.1

(Winter, 1966), h.95-103.

Page 27: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

8. Artikel ―Symbolism in Persian Rugs‖35

(1997) karya Reza T. Ahmadi ini

hanya membahas secara umum mengenai simbol dari motif yang sering

digunakan pada permadani Persia, seperti motif ikan, matahari, dan lain

sebagainya. Manuskrip ini hanya mengulas secara singkat tanpa disertai suatu

gambar.

9. The Rugs of War36

(2003) karya Tim Bonyhady dan Nigel Lendon ini

merupakan sekumpulan artikel disertai gambar tentang permadani perang

Afghanistan. Dalam tulisannya, penulis tertarik dengan argumen Tim

Bonyhady yang menyatakan bahwa permadani perang itu sebenarnya sudah

ada di Afghanistan saat salah satu hadiah permadani bergambar geisha dan

pesawat terbang itu dibuat tahun 1934, yang akan diberikan pada keluarga

kerajaan Jepang. Tetapi bagi penulis, argumen tersebut belum begitu kuat

mengungkapkan alur sejarah kemunculan permadani perang.

10. Artikel ―War Rugs: Woven Document of Conflict and Hope‖37

(2011) karya

William Charland ini membahas sedikit penjelasan mengenai permadani

perang. Namun dari jurnal ini didapatkan sedikit informasi mengenai

transformasi motif tradisional yang dijadikan motif perang. Dalam

transformasi motif tersebut, dia hanya membahas dua transformasi motif

perang, yaitu boteh yang bertansformasi menjadi granat, dan transformasi

tank dari motif gul.

35

Reza T. Ahmadi, ―Symbolism in Persian Rugs,‖ International Journal for Oriental

Manuscript Research, vol.3, no.1 (Maret, 1997). 36

Tim Bonyhady dan Nigel Lendon, The Rugs of War (Canberra: Australian National

University School of Art Gallery, 2003). Dokumen ini tersedia di http://soa.anu.edu.au/

sites/default/files/TROW.pdf, akses 10 Mei 2016, 15:02. 37

William Charland, ―War Rugs: Woven Documents of Conflict and Hope,‖ Art Education,

vol.64, no.6 (November, 2011), h.25-32.

Page 28: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

11. Artikel ―Afghan Wars, Oriental Carpets, and Globalization‖38

karya Brian

Spooner ini membahas tentang permadani perang secara umum yang disertai

sejumlah gambar permadani perang tersebut. Menurutnya, permadani perang

itu ditenun oleh para pengungsi suku Turkmen dan suku Baluch Afghanistan

yang terinspirasi oleh adanya pendudukan Soviet. Namun penjelasan itu

belum cukup memuaskan para pembaca karena tidak dijelaskan secara

mendetail mengenai motif dan desain tradisional yang masih digunakan untuk

dikombinasikan dengan motif senjata perang sehingga permadani perang

tersebut terlihat unik.

12. Oriental Rugs: An Illustrated Lexicon of Motifs, Materials, and Origins39

karya Peter F. Stone ini merupakan sebuah katalog khusus mengenai

permadani Asia yang menjelaskan secara singkat tentang semua hal yang

berkaitan dengan permadani, baik istilah, ukuran, dan lain sebagainya.

Pembahasan dasar dari buku ini ialah motif umum yang digunakan oleh suku-

suku Persia.

Dan sepanjang penulis ketahui dari berbagai literatur yang telah ditelusuri

dan telah dijelaskan di atas, maka pembahasan mengenai ―Permadani Perang Khas

Afghanistan Pada Akhir Abad Ke-20‖ ini belum ada yang mengkaji berdasarkan

sudut pandang kausalitas ekonomi-politik negara Afghanistan pada rentang waktu

tersebut.

38

Spooner, ―Afghan Wars, Oriental Carpets, and Globalization,‖ vol.53, no.1, h.11-20. 39

Stone, Oriental Rugs: An Illustrated Lexicon of Motifs, Materials, and Origins, (North

America, Latin America & Europe: Tutle Publishing, 2013).

Page 29: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

F. Kerangka Teori

Penelitian ini menggunakan pendekatan ekonomi-politik. Pendekatan

ekonomi-politik dalam skripsi ini dikaitkan pada permadani perang Afghanistan

pada akhir abad ke-20 yang akan terlihat sesuai dengan acuan kerangka teori yang

digunakan dengan fokus penjelasan yang runtun di setiap bab-nya.

Menurut Yunarti dalam artikelnya, ―Pendekatan Ekonomi dalam Politik

Internasional,‖ menjelaskan bahwa pendekatan ekonomi-politik merupakan

pendekatan baru yang muncul dalam perpolitikan internasional hingga tahun

1990-an karena adanya interaksi antar bangsa baik dalam suatu bentuk kerjasama

maupun konflik sebagai bentuk timbal balik dalam hubungan ekonomi dan politik

suatu negara tertentu. Hal ini diperkuat oleh pendapat dari Jones40

yang

menjelasan bahwa hubungan internasional era modern pada intinya merupakan

suatu interaksi hubungan timbal balik antara ekonomi dan politik.41

Dan jika dilihat dari pemikiran klasik, hal ini sejalan dengan pemikiran

dari kaum merkantilis yang beranggapan bahwa tujuan ekonomi dan politik itu

hampir tidak dapat dibedakan, sesuai dengan alasan bahwa bertambahnya

kekayaan berarti bertambah juga suatu kekuasaan, dan kekuasaan itu harus

digunakan langsung dalam meningkatkan kekayaan. Dan dalam menjalankan

pemikirannnya tersebut sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan kekayaan,

maka negara menggunakan kekuasaan itu untuk mengatur suatu industri dan

perdagangan dengan sejumlah cara, yaitu mulai dari keharusan pembatasan impor

40

Pendapat Jones dikutip oleh Yunarti dalam artikelnya. Lihat Jones, Walter S. Logika

Hubungan Internasional 2: Kekuasaan, Ekonomi Politik Internasional, dan Tatanan Dunia.

(Jakarta: T.p, 1993), h.223-224. 41

Yunarti, ―Pendekatan Ekonomi dalam Politik Internasional,‖ Interdependence, Jurnal

Hubungan Internasional, vol.1, no.1 (Januari-April 2013), h.5.

Page 30: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

dengan pajak atau melarangnya, hingga negara harus menjajahnya untuk

memperoleh suplai emas dan perak atau bahan mentah yang dapat diolah untuk

diekspor kembali.42

Berakhirnya Perang Dunia II itu membawa perubahan dalam pola

interaksi antar negara dalam hubungan internasional. Hal ini didasarkan pada

meningkatnya saling ketergantungan global di bidang ekonomi setelah Perang

Dunia Kedua dan adanya regionalisme ekonomi menjelang dan pasca berakhirnya

Perang Dingin yang memunculkan ekonomi sebagai isu sentral yang mewarnai

dan mendominasi interaksi antar negara bangsa. Hal ini dapat dilihat dari salah

satu indikasi yang dijadikan sebagai tolak ukur bahwa telah terjadi pergeseran dari

paradigma ideologi politik saat sebelum dan dalam periode Perang Dingin ke arah

paradigma ekonomi yaitu munculnya blok-blok regional, seperti NATO (1948),

Pakta Baghdad (1967), ANZUS (1951), dan lain sebagainya.43

Dengan demikian, pendekatan ekonomi-politik itu tidak hanya

menjelaskan suatu kausalitas dari suatu relasi ekonomi dan politik saja, namun

juga dapat menjelaskan sisi lain yang dapat mempengaruhinya, baik pada sisi

relasi sosial, pengembangan teknologi, maupun hukum.44

Dan sebagai tambahan

42

Yunus Handoko, ―Pemikiran Ekonomi Politik Taylor, Smith, Marx dan Keynes,‖ Jurnal

JIBEKA vol.7, no.2 (Agustus, 2013), h.65, 69. 43

Sebenarnya, dimensi ekonomi telah muncul dalam politik internasional sejak terjadinya

Revolusi Industri di Benua Eropa dan Amerika tahun 1830-an dan 1850-an. Dalam artikelnya

dikutip pendapat John Zysman dalam buku World Politics: Trend and Transformation karya

Charles W. Kegles & Eugene R. Wittkopf (1989) yang berbunyi: ―We have come into a divide.

The economics changes we are watching will reshape the international security system. The

fundamental shift of the power relations among nations.” Lihat Yunarti, ―Pendekatan Ekonomi

dalam Politik Internasional,‖ h.2-8. 44

Yunus Handoko, ―Pemikiran Ekonomi Politik Taylor, Smith, Marx dan Keynes,‖ h.64-70.

Selain itu, di sisi lain dari sisi kebudayaan, permadani perang Afghanistan ini dapat dijadikan

sebagai suatu bentuk contoh baru dalam menyesuaikan dengan teori Challenge and Responses dari

Prof. Arnold J. Toynbee, yang menjelaskan bahwa terbentuknya suatu kebudayaan baru itu

Page 31: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

dalam menguatkan penjelasan di atas ialah bahwa pada akhirnya permadani

perang Afghanistan itu menjadi suatu hal baru yang memberikan penjelasan

tersendiri mengenai sisi lain dari negara Afghanistan yaitu dalam hal seni

permadani.

G. Metode Penelitian

Metode penelitian sejarah yang digunakan ialah metode studi eksploratif-

historis melalui pendekatan ekonomi-politik. Adapun, tahapan-tahapan yang

penulis gunakan untuk penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Heuristik

Pada tahap pertama dalam pencarian dan pengumpulan sumber atau

yang disebut heuristik45

, penulis menggunakan teknik studi kepustakaan,

yakni mengumpulkan, membaca, mempelajari, serta menelaah beberapa buku

dan dokumen yang terkait untuk kelengkapan kajian yang sedang diteliti.

Dalam usaha mendapatkan informasi terkait ―Permadani Perang Khas

Afghanistan,‖ penulis melakukan kunjungan ke beberapa perpustakaan yakni

Perpustakaan Umum UIN, Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora,

Perpustakaan Iman Jama‘, dan Perpustakaan Nasional RI (PNRI). Kemudian

disebabkan adanya suatu tantangan dan jawaban yang diberikan manusia pada alam di sekitarnya.

Lihat: Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah ...,h.123. Dan lebih jelasnya, Tylor (1871) juga

mengungkapkan bahwa kebudayaan merupakan suatu keseluruhan seni yang kompleks, yang

meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat-istiadat, serta kesanggupan dan

kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Lihat juga, Imam

Subchi, Pengantar Antropologi. (Jakarta: Mumtaza Islamic School Press, 2012), h.139. 45

Heuristik menurut G.J. Renier adalah suatu teknik, suatu seni, dan bukan suatu ilmu. Suatu

prinsip yang harus dilakukan sejarawan dalam mencari sumber primer baik dalam bentuk

dokumen, misalnya catatan rapat, daftar anggota organisasi, dan arsip-arsip laporan pemerintah

atau organisasi massa; maupun dalam sumber lisan yang dianggap primer yakni wawancara

langsung dengan pelaksana peristiwa atau saksi mata. Lihat Dudung Abdurrahman, Metode

Penelitian Sejarah (Jakarta: Logos, 1999), h.55-56.

Page 32: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

penulis mencari berbagai e-book berupa jurnal, artikel dan dokumen lainnya

yang terkait melalui beberapa situs, yaitu JSTOR, e-resource PNRI, lib.gen,

serta google scholar.

Dan dari sejumlah penelusuran tersebut, penulis mendapatkan

sebagian besar sumber online yang dapat diakses secara umum melalui

google schoolar, maupun JSTOR – akses berbayar.

2. Kritik Sumber (Verifikasi)

Pada tahap ini, penulis tidak hanya memilah dan memilih sumber data-

data yang telah didapatkan tetapi juga menguji keabsahan baik dari kritik

ekstern melalui keaslian sumber (otentisitas), maupun kritik intern melalui

keshahihan sumber (kredibilitas).46

Tetapi juga mengklasifikasikan sumber

data-data tersebut sesuai permasalahan dan perincian bahasan yang akan

dijelaskan sehingga didapatkan sejumlah sumber primer dan sekunder, yang

terdiri dari berbagai buku atau e-book berupa sejumlah artikel dalam jurnal,

report, booklet, dan dokumen lainnya yang terkait. Dan pada tahap ini pula,

penulis mendapatkan bahasa sumber yang secara keseluruhan menggunakan

bahasa Inggris.

3. Interpretasi Data

Setelah dilakukan verifikasi berupa penyortiran, penginterpretasian

singkat dan pengklasifikasian sejumlah data secara berulang-ulang, maka

tahap selanjutnya yang penulis lakukan ialah melakukan analisa yang bersifat

kualitatif, yakni penulis menguraikan data-data historis tersebut melalui

46

Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, h.58-59.

Page 33: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

beberapa pendekatan yang sesuai dengan konteks pembahasan dan

permasalahan di setiap bab-nya.

4. Historiografi

Pada tahap akhir ini, penulis memaparkan hasil pelaporan penelitian

sejarah yang telah dilakukan. Tahap ini mengupayakan agar fakta-fakta

sejarah dapat menjawab sejumlah permasalahan yang diajukan, sehingga

kajian ini dapat bersifat utuh, sistematis, komunikatif, dan mudah dimengerti

oleh khalayak pembaca.

H. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi yang berjudul ―Permadani Perang Khas Afghanistan

Pada Akhir Abad Ke-20‖ terbagi menjadi lima bab penulisan.

Bab pertama membahas tentang signifikansi tema yang diangkat,

pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, pendekatan dan

metode penelitian, kerangka teori, tinjauan pustaka serta sistematika penulisan.

Bab kedua membahas kondisi Afghanistan pada abad ke-20. Dengan sub-

bab sebagai berikut:

a) Sejarah singkat terbentuknya Afghanistan

b) Kondisi dalam dan luar negeri Afghanistan

c) Amerika, Afghanistan dan Soviet

Bab ketiga membahas kegiatan ekonomi Afghanistan secara umum pada

abad ke-20. Dengan sub-bab sebagai berikut:

a) Ragam kegiatan ekonomi di Afghanistan

Page 34: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

b) Ekspor-Impor Afghanistan

c) Pemasaran dan rute transportasi Afghanistan

d) Kerjasama Afghanistan dan negara lain

Bab keempat membahas permadani perang khas Afghanistan. Dengan

sub-bab sebagai berikut:

a) Seni (permadani) dalam Islam

b) Sejarah singkat permadani

c) Klasifikasi permadani Asia

d) Permadani perang Afghanistan

1. Faktor munculnya permadani perang

2. Motif dan desain permadani perang

3. Transformasi motif perang

Sedangkan bab kelima, berisi kesimpulan dan saran penulis yang

menjadi masukan dalam perbaikan penelitian selanjutnya.

Page 35: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

BAB II

AFGHANISTAN ABAD KE-20

Secara geografis, Afghanistan terletak antara 60,30o – 75,50

o Bujur Timur,

dan 29,30o – 38,30

o Bujur Utara. Seluruh wilayahnya merupakan daratan dengan

luas 250.000 mil2, mulai dari puncak Hindukush di utara dan timur hingga gurun

pasir Helmand di barat.47

Menurut gagasan klasik, Afghanistan merupakan negara

penyangga sebagai penyeimbang dari dua kekuatan besar dari Inggris dan Rusia.

Kedua kekuatan itu berselisih untuk mendapatkan pengaruh di Afghanistan sejak

abad ke-19 hingga Perang Dunia I.48

A. Sejarah Singkat Terbentuknya Afghanistan

Pada masa klasik, Afghanistan terkenal sebagai bangsa keturunan Aryana,

yang merupakan salah satu bangsa tertua yang pernah ada di dunia. Salah satu

dokumen kuno Aryana, Vedas, bangsa Aryana sudah bermigrasi ke wilayah

tenggara dan barat sub-benua India melalui wilayah Persia sejak 3.500 tahun S.M.

Dokumen kuno lainnya, Avesta juga menjelaskan bahwa wilayah Bakhdi (atau

sekarang dikenal sebagai Balkh49

, provinsi Mazar-i-Sharif) sebagai wilayah

47

Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Fourth Year of the Plan (London:

Afghanistan Information Bureau, 1966), h.54. Dokumen ini tersedia di

http://afghanistandl.nyu.edu/pdf/adl0980_download.pdf, akses 07 Desember 2016, 05:38 48

Milan L. Hauner, ―Afghanistan between the Great Powers, 1938-1945,‖ International

Journal of Middle East Studies, vol.14, no.4 (November, 1982), h.481. Afghanistan menjadi

negara penyangga sejak akhir abad ke-19 dalam the Great Game antara kerajaan Inggris dan

Rusia. Lihat Islamic Republic of Afghanistan, Afghanistan Initial National Communication: To

the United Nations Framework Convention on Climate Change (Islamic Republic of Afghanistan:

National Environmental Protection Agency, t.t), h.13. 49

Balkh dikembangkan sebagai pusat pertama dari peradaban Afghanistan kuno yang selama

13 abad pada jalur sutra telah menghubungkan lebih dari 364 kota, tempat, dan situs-situs dari

Page 36: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

kekuasaan utama raja Yama, raja pertama yang memerintah di wilayah tersebut.

Namun sejak adanya serangan dari kerajaan Achaemenid, negeri tersebut hilang

karena telah kalah dalam peperangan melawan kekuasaan Cyrus dari kerajaan

tersebut. Dan selanjutnya, wilayah tersebut kemudian dikuasai oleh kerajaan

Yunani-Baktria di bawah kekuasaan Alexander the Great.50

Afghanistan terkenal dengan nama Khurasan, yang berarti the land from

which the sun rises (negeri dari mana matahari terbit).51

Pada masa Achaemenid,

wilayah Khurasan terdiri dari beberapa wilayah, yaitu Teheran, Herat52

, Balkh,

Marv, hingga menjangkau wilayah Transoxiana (Bukhara dan Samarkan). Dan

pada masa islam, wilayah Khurasan menjadi dasar keberadaan Islam di sejumlah

kota besar di Persia Tengah. Wilayah tersebut juga pernah dikuasai oleh Saljuk,

Mongol, dan Timurid. Dengan demikian, adanya pergantian kekuasaan itu telah

mempengaruhi sebagian besar kebudayaan yang ada di wilayah tersebut. Dan

salah satu pengaruh itu dapat dilihat dari sejumlah gagasan para penyair muslim

Persia di Transoxiana, seperti Firdausī, Nāşir-i Khusrau, ‗Omar Khayyām, Jalāl

al-dīn Rūmī, dan Farīd al-dīn ‗Aţţār.53

Sejarah modern Afghanistan dimulai sejak lahirnya suku Durrani.

Penamaan Durrani diambil berdasarkan kepemimpinan Ahmad Khan yang telah

Asia. Lihat ―Islamic Republic of Afghanistan,‖ dalam ECO Tourist Guide-Book, edisi pertama

(T.tp: Economic Cooperation Organization (ECO), 2010), h.15. Balkh juga dikenal sebagai the

mother of cities (induk kota). Lihat juga Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the

Fourth Year of the Plan, h.62. 50

Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Fourth Year of the Plan, h.61. 51

Afghanistan Information Bureau, ibid., h.61. 52

Herat pernah menjadi ibukota Khurasan saat ‗Abbās I menjadi gubernur pada tahun 1587

M. Lihat V. Minorsky, ―Geographical Factors in Persian Art,‖ Bulletin of the School of Oriental

Studies, University of London, vol.9, no.3, h.641. Herat juga disebut juga sebagai the pearl of

Khorasan (mutiara Khurasan) dan gate of India (gerbang India). Lihat juga Holt, Oriental and

Occidental Rugs, h.163. 53

Minorsky, ―Geographical Factors in Persian Art,‖ h.645, 649, 652.

Page 37: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

memproklamirkan kerajaan barunya ―Afghanistan‖ di Kandahar, di saat setelah

terbunuhnya Nadir Shah54

, penguasa Iran pada tahun 1747 oleh tentara Kizilbash,

Kajar dan Afshar. Kesempatan itu diambil oleh Ahmad Khan untuk membuat

suatu kerajaan baru. Dan kemudian, bangsa Afghan menghargai perbuatan

mulianya itu dengan menyebutnya sebagai Ahmad Shah Baba dan Ahmad Shah

Dur-i-Dauran (atau the Pearl of the Age).55

Sejak awal kepemimpinannya, Ahmad Khan telah memperluas wilayah

pengaruhnya hingga menjangkau Delhi, sehingga wilayahnya tidak hanya bagian

dari Afghanistan seperti Tus, Nishapur, Seistan, Kirman, Baluchistan, Sindh,

Kashmir, Chitral, Peshwar, dan Punjab. Namun dalam kepemimpinan setelahnya,

yaitu Temurshah – anak Ahmad Khan, beberapa wilayah yang telah disebutkan

sebelumnya itu terlepas dan memerdekakan diri karena terjadi suatu perselisihan

dalam pergantian kepemimpinan selanjutnya dari ke-23 anak Temurshah.56

B. Kondisi Dalam dan Luar Negeri Afghanistan

Afghanistan menjadi negara yang berdaulat (secara de jure) saat

Amanullah Khan memproklamirkan kemerdekaan negaranya pada tahun 1919.57

Terdapat beberapa kondisi dalam dan luar negeri Afghanistan yang mencolok

pada abad ke-20 yang dapat dilihat melalui sejumlah perang Anglo-Afghan,

54

Nadir Shah merupakan seorang raja pendiri dinasti Afshar, yang berada di Kirman, bagian

tenggara Iran. Kerajaan tersebut memerintah selama 11 tahun, pada tahun 1736-1747 SM. Lihat:

―Real Persian Rugs & Carpets,‖ akses 21 September 20116 dari http://www.oldcarpet.com/rug

_glossary.htm, 06:08. 55

Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Fourth Year of the Plan, h.65. 56

Provinsi yang dimaksudkan ialah provinsi Tus yang hilang, Punjab yang memerdekakan

diri dari Kabul, pengaruh Inggris di Baluchistan, dan provinsi lainnya, sehingga menyisakan

wilayah Afghanistan saat ini. Lihat Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the

Fourth Year of the Plan, h.65-66. 57

Hauner, ―Afghanistan between the Great Powers, 1938-1945,‖ h.481.

Page 38: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

kontrak kerjasama politik-ekonomi dengan Soviet dan negara terkuat lainnya,

konflik etnis Pashtunistan dengan Pakistan, masalah rute angkut barang dagang,

kemunculan beberapa partai politik dalam negeri hingga terjadinya kudeta pada

Mohammad Daoud, invasi dan pendudukan Soviet hingga keadaan para

pengungsi Afghanistan yang sebagian besar berada di perbatasan negara

tetangganya, yaitu Iran dan Pakistan.

Dominasi politik Inggris di Pakistan yang menginginkan adanya perluasan

kekuatan di wilayah Afghanistan itu berdampak pada terjadinya peperangan

dengan masyarakat sipil Afghanistan, atau yang dikenal sebagai perang Anglo-

Afghan. Perang tersebut berlangsung selama tiga periode, yakni Anglo-Afghan I

tahun 1838-1842, Anglo-Afghan II tahun 1878-1880, dan Anglo-Afghan III tahun

1919.58

Dan pada saat setelah perang Anglo-Afghan III, Amanullah Khan

memproklamirkan kemerdekaan negara Afghanistan (secara de jure), dan diakui

pertama kali oleh Soviet (atau USSR), lalu diikuti oleh pengakuan dari negara

lainnya, seperti Turki, Persia, Perancis, Jerman, Italia, dan beberapa negara

lainnya.59

Pengakuan Soviet terhadap kemerdekaan Afghanistan itu ternyata

menambah kedekatan hubungan dengan Afghanistan pada tahun berikutnya, yang

58

Keith Hitchins, ―Neighboring Cultures: Central Asia, Afghanistan, China,‖ Iranian Studies,

vol.31, no.3/4, A Review of the ―Encyclopædia Iranica (Summer-Autumn, 1998), h.579. 59

Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Fourth Year of the Plan, h.67.

Inggris melakukan perluasan ke wilayah Afghanistan pada awal abad ke-19 itu bermaksud untuk

menggunakan Afghanistan sebagai dasar perluasan perdagangan dari India ke Asia Tengah. Lihat:

Hitchins, ―Neighboring Cultures: Central Asia, Afghanistan, China,‖ h.571, 579. Dan dari ketiga

perang Anglo-Afghan pada abad ke-19 itu menjelaskan bahwa Afghanistan tidak berpihak pada

pihak manapun baik Inggris ataupun Soviet. Lihat juga, Stefanie Nijssen, ―The Afghan Economy:

A Brief History,‖ Civil-Military Fusion Centre, Special Report on Economic Development in

Afghanistan (14 Oktober, 2010), h.1. Dokumen ini tersedia di https://reliefweb.int/sites/

reliefweb.int/files/resources/AB458EBF37B01017852577BC006B45C4-Full_Report.pdf, akses 10

Mei, 14:53

Page 39: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

dapat dilihat dari adanya suatu perjanjian persahabatan yang ditandatangani oleh

Amanullah Khan pada September 1920. Perjanjian tersebut bertujuan untuk

memperkuat pertahanan negara dari suatu pengaruh dan serangan Inggris.60

Sejak Perang Dunia I, sikap netralitas Afghanistan masih sesuai dengan

tradisi bi-tarafi (tidak memihak).61

Sebagai bentuk netralitas pada Rusia dan

Inggris, maka pada dekade pertama setelah Perang Dunia I, Afghanistan menjalin

hubungan dengan negara terkuat lainnya yang tidak memiliki kepentingan politik

di Afghanistan, dan negara yang dimaksud ialah Jerman.62

Hubungan Jerman dan

Afghanistan ini hanyalah sebatas proyek kerjasama dalam perkembangan industri

dan ekonomi,63

yang dibangun oleh sejumlah insinyur terbaik di Jerman,64

dan

salah satu contohnya ialah dibangunnya sebuah maskapai penerbangan yang

60

Alam Payind, ―Soviet-Afghan Relation from Cooperation to Occupation,‖ International

Journal of Middle East Studies, vol.21, no.1 (Februari, 1989), h.108-109. 61

Payind, ibid., h.108-109. 62

Donald N. Wilber, ―Afghanistan, Independent, and Encircled,‖ Foreign Affairs, vol.31, no.3

(April, 1953), h.490. Wilber tidak menjelaskan alasan lain dari Afghanistan memilih Jerman

sebagai negara yang menjadi kekuatan ketiga di negaranya. Tetapi penulis memperkirakan bahwa

Afghanistan memilih Jerman sebagai kekuatan negara ketiga ialah karena Jerman merupakan salah

satu negara utama yang masuk dalam daftar tujuan ekspor permadani Afghanistan. Dan menurut

Bonyhady dalam artikelnya menjelaskan bahwa pusat utama perdagangan permadani Afghanistan

di Eropa ialah berada di Jerman. Lihat: Bonyhady dan Lendon, The Rugs of War, h.12. Faktor lain

yang dapat ditelaah ialah bahwa para pemimpin Afghanistan itu memiliki jaringan pertemanan

yang cukup luas, dan salah satu pemimpin Afghanistan yaitu Nadir Shah pernah menjabat sebagai

Menteri Afghanistan di Perancis saat kepemimpinan Amir Amanullah Khan. Lihat juga,

Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Fourth Year of the Plan (London:

Afghanistan Information Bureau, 1966), h.67. 63

Payind, ―Soviet-Afghan Relations from Cooperation to Occupation,‖ h.109. Satu-satunya

negara yang masih terus memesan permadani perang setelah Najibullah jatuh ialah Jerman, yang

menjadi pusat perdagangan utama Eropa dalam hal permadani Afghanistan. The Rugs of War,

h.12. 64

Peter G. Franck, ―Problems of Economic Development in Afghanistan,‖ Middle East

Journal, vol.3, no.4 (Oktober, 1949), h.435.

Page 40: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

menghubungkan Berlin dan Kabul, yang tujuannya ialah sebagai penunjang

kerjasama barter dalam memfasilitasi pertukaran barang-barang manufaktur.65

Sebagai kekuatan negara ketiga, Jerman dianggap menjadi suatu hambatan

bagi Soviet dan Inggris. Hambatan itu dilihat karena posisi penting Jerman

sebagai penasihat pembangunan dalam pemerintahan Afghanistan tahun 1930-an.

Dan berdasarkan sejumlah faktor di atas, maka Soviet dan Inggris melakukan

pengusiran terhadap sejumlah warga Jerman dan Austria yang berada di Kabul,

Afghanistan.66

Sikap yang dilakukan Soviet dan Inggris tersebut merupakan suatu bentuk

kecurigaan mereka karena menganggap terlalu memihak kepada Jerman. Maka

dari itu untuk menghilangkan kecurigaan tersebut, Soviet mengajukan Perjanjian

Neutrality and Mutual Non-Aggression kepada Afghanistan pada 24 Juni 1931

(yang kemudian diperbarui pada Desember 1955), sebagai bentuk ketegasan

dalam menjunjung sikap netralitas Afghanistan dalam arah perpolitikan.67

Sebelum terjadinya Perang Dunia II (1939-1945), tepatnya pada tahun

1935, Afghanistan pernah ikut berpartisipasi dalam Konferensi Perlucutan Senjata

yang tergabung dengan Liga Bangsa-Bangsa dan juga berpartisipasi pada

Konferensi Internasional lainnya.68

Pada akhir Perang Dunia II, Afghanistan

mencari bantuan pada Amerika dan PBB untuk memercepat perkembangan

65

Wilber, ―Afghanistan, Independent, and Encircled,‖ h.490. Selain maskapai penerbangan,

insinyur terbaik Jerman juga membuat jembatan dan struktur jalan sebelum terjadinya Perang

Dunia II. Lihat: Franck, ―Problems of Economic Development in Afghanistan,‖ h.435. 66

Wilber, ibid., h.490. 67

Pada akhirnya perjanjian tersebut dimanfaatkan oleh Soviet untuk memperluas

perekonomian Soviet di kawasan Asia Selatan dan Timur Tengah. Lihat: R. K. Ramazani,

―Afghanistan and the USSR,‖ Middle East Journal, vol.12, no.2 (Spring, 1958), h.144. 68

Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Fourth Year of the Plan, h.83.

Page 41: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

ekonomi negaranya. Pencarian itu menghasilkan sejumlah dana yang diberikan

oleh Amerika sekitar $15 juta dalam bentuk bantuan teknis dan $10 juta untuk

perbaikan transportasi udara di Afghanistan.69

Selain itu, bantuan lainnya yang diberikan Amerika terdapat pada

sejumlah proyek yang ada di Afghanistan, seperti proyek irigasi lembah Helmand-

Arghandab, proyek bendungan Kajaki dan Arghandab, serta proyek peninjauan

sistem kanal Marja-Shamalan yang sudah selesai dibuat.70

Kekuasaan saat itu masih dipimpin oleh raja Zahir Shah yang

pemerintahannya masih berbentuk monarki absolut. Pada kepemimpinannya itu,

Afghanistan berhasil menjadi anggota PBB pada tahun 1946 dengan tujuan dalam

mengikuti perdamaian dunia dan juga sejumlah kerjasama internasional.71

Lalu

pada tahun selanjutnya 1947, India memerdekakan diri dari Inggris. Penarikan diri

Inggris di India tersebut nantinya akan menimbulkan masalah lama dengan

Afghanistan mengenai isu Pashtunistan.

Berdasarkan keanggotannya di PBB, Afghanistan menjadi negara pertama

yang mengajukan bantuan teknis ke PBB, baik berupa beasiswa pendidikan,

pemasokan obat-obatan, dan lain sebagainya. Dan sejak tahun 1949, PBB

menyetujui pengajuan permintaan bantuan teknis Afghanistan tersebut melalui

bantuan dari sejumlah organisasi di bawah naungan PBB, yaitu ILO, FAO,

UNESCO, ICAO, dan WHO.72

69

Ramazani, ―Afghanistan and the USSR,‖ h.144-145. 70

Ramazani, ibid., h.144-145. 71

Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Fourth Year of the Plan, h.86. 72

Ramazani, ―Afghanistan and the USSR,‖ h.145.

Page 42: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Selanjutnya pada 20 September 1953, raja Zahir Shah menetapkan sepupu

pertamanya, Mohammad Daoud sebagai Perdana Menteri Afghanistan.73

Dalam

perjalanan kepemimpinannya nanti, terdapat sejumlah perubahan yang mencolok

dalam berbagai bidang, terutama dalam hal politik, ekonomi, pendidikan,

pemerintahan, dan emansipasi perempuan Afghanistan.

Sebagai langkah awal kepemimpinannya, Daoud menginginkan

pengusutan terhadap isu Pashtunistan dengan meminta bantuan luar negeri.

Namun bantuan itu ditolak karena Amerika telah bersepakat agar Pakistan

beraliansi dengannya melalui pakta Bagdad (atau CENTO) dengan tujuan untuk

menyeimbangkan posisi Soviet di wilayah Asia Tengah.74

Isu Pashtunistan, daerah yang terputus dari Afghanistan oleh Kerajaan

Inggris pada tahun 1893,75

sudah mulai mencuat saat penarikan diri Inggris di

India tahun 1947. Isu tersebut berkembang hingga terjadi suatu bentrokan antar

perbatasan wilayah Afghanistan-Pakistan pada tahun 1950, dan berakibat pada

penutupan rute utama transportasi selama tiga bulan, sehingga Afghanistan harus

menunda pengeksporan sejumlah barang melalui Pakistan.76

Penutupan rute utama melalui Pakistan itu menjadi titik awal dari

sejumlah kerjasama ekonomi yang intensif antara Afghanistan dan Soviet. Hal itu

ditandai dengan adanya penandatanganan kerjasama perdagangan selama empat

tahun pada Juli 1950, dengan ketentuan pengiriman barang Afghanistan yang

bebas bea transit dan pajak, serta pengiriman sejumlah komoditas yang telah

disepakati bersama.77

73

Payind, ―Soviet-Afghan Relations from Cooperation to Occupation,‖ h.110. 74

Payind, ibid., h.110-111. 75

Payind, ibid., h.110. 76

Payind, ibid., h.110. 77

Ramazani, ―Afghanistan and the USSR,‖ h.146.

Page 43: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Dalam kepemimpinan Daoud terlihat suatu perubahan yang mencolok

dalam hal pendidikan, yaitu adanya penawaran pemberian 600 beasiswa penuh

setiap tahunnya dari Soviet pada pelajar Afghansitan untuk belajar di negaranya.78

Sedangkan dalam bidang emansipasi perempuan Afghanistan, Daoud telah

mereformasi kebijakannya dengan memperbolehkan perempuan mendaftar di

sejumlah universitas, melakukan pekerjaan di berbagai pelayanan sipil, hingga

kebebasan untuk memilih dalam menggunakan jilbab pada tahun 1970-an.79

Dan dalam hal politik dan pemerintahan, terdapat sejumlah organisasi

politik yang diperbolehkan muncul di ibukota pada tahun 1965, seperti Afghan

Millat (Afghan Nation); People‟s Democratic Party of Afghanistan (PDPA);

Shu‟la-i-Jawed (Eternal Flame Party); dan Hezbi Islami (Islamic Party). Beberapa

organisasi politik itu didominasi secara aktif oleh PDPA, yang didukung oleh

Soviet selama periode parlementer pemerintahaan Daud (1964-1973) hingga

insiden pengkudetaan Daoud pada tahun 1978.80

Dominasi PDPA itu mengalami perpecahan pada tahun 1967 yang

disebabkan oleh konflik personal, etnis, dan bahasa di antara para anggotanya.

Khalq dan Parcham merupakan nama faksi yang diambil setelah adanya

78

Payind, ―Soviet-Afghan Relations from Cooperation to Occupation,‖ h.111-112. 79

―Afghan Women in History: The 20th Century,‖ Canadian Women for Women in

Afghanistan, h.2. Tersedia di http://www.cw4wafghan.ca/sites/default/files/attachments/pages/

cw4wafghan-afghanwomenhistory-factsheet.pdf, akses 06 Oktober 2016, 21:11 80

Shu‟la-i-Jawed (Eternal Flame Party) dan Hezbi Islami (Islamic Party) merupakan partai

politik Afghanistan yang anti-Soviet. Pada awal 1970-an, kedua partai tersebut mencuri perhatian

masyarakat, meskipun pertumbuhan yang cepat Hezbi Islami ini tidak memiliki koneksi doktrin

atau praktis dengan Partai Islam Iran (Iranian Islamic Parties), begitu juga dengan partai Shu‟la-i-

Jawed yang meskipun relatif kecil tetapi begitu vokal (yang pro-China). Lihat: Payind, op.cit.,

h.114-115.

Page 44: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

pemberitaan di koran The Masses untuk Khalq yang dipimpin Taraki dan Amin,

dan koran The Banner untuk Parcham yang dipimpin oleh Babrak Karmal.81

C. Amerika, Afghanistan, dan Soviet

Kedekatan Afghanistan dan Soviet dalam hal ekonomi-politik merupakan

serangkaian tindakan yang dilakukan atas dasar keterpaksaan atau tidak ada

pilihan lain yang memungkinkan. Secara geografis dalam rute pemasaran, sistem

ekonomi Afghanistan saat itu hanya akan berjalan dan bergantung pada tiga jalur

utama transportasi darat, yaitu melalui Iran, Pakistan, dan Soviet (USSR).

Dari ketiga rute transportasi darat tersebut, rute melalui Karachi di

Pakistan merupakan rute yang umumnya digunakan dalam perdagangan

Afghanistan. Dan tidak memungkinkan untuk menggunakan rute lainnya seperti

rute Iran yang berbiaya mahal, panjang dan berliku. Sedangkan rute melalui

Soviet muncul disaat adanya penutupan jalur utama di Pakistan.82

Sebenarnya, berdasarkan tradisi lisan yang berkembang di Afghanistan

dari raja Abdul Rahman Khan yang merupakan tokoh terkemuka Afghanistan

pernah berpesan pada tahun 1901 kepada para penggantinya dengan kalimat My

last words to you, my son and successor, are: Never trust the Russians.83

Namun

tradisi lisan itu ternyata tidak diantisipasi dengan baik dalam bermanuver oleh

para pemimpin setelahnya. Di lain sisi, Soviet selalu saja menawarkan bantuan

dan memberikan dukungannya melalui kontak persahabatan, ekonomi, maupun

81

Payind, ―Soviet-Afghan Relations from Cooperation to Occupation,‖ h.114. 82

Ramazani, ―Afghanistan and the USSR,‖ h.145. 83

Ramazani, ibid., h.108.

Page 45: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

politik secara de jure sejak kemerdekaan Afghanistan tahun 1919, dukungan

dalam isu Pashtunistan, dan lain sebagainya.

Sejak tahun 1920-an, para pemimpin Afghanistan saat itu telah berulang

kali meminta perwakilan diplomatik Amerika untuk berada di Kabul. Namun

permintaan itu secara berulang ditolak oleh Departemen Negara Amerika Serikat,

karena pada saat itu Amerika belum berminat dan belum melihat suatu ancaman

jangka panjang untuk memberikan keamanan pada negara Afghanistan.84

Padahal

berdasarkan pesan salah seorang Jendral Soviet dalam buku ―Avganistan‖ (1921),

yang dikutip oleh Ramazani dalam artikelnya itu menjelaskan bahwa pesan

tersebut diberikan oleh sang Jendral untuk melakukan pendudukan di

Afghanistan, dan berikut pesan yang disampaikan olehnya:

“The place is both worthless and exceedingly dangerous, it has no resources to

speak of, and is inhabited by an uncultured, half-savage, but ferocious and

warlike population, which though lacking in all elementary discipline will unite in

the name of Islam against the outsider.”85

Keberadaan Soviet (USSR) sudah ada di Afghanistan sejak tahun 1885.86

Sedangkan Amerika baru mendominasi Afghanistan sejak pertengahan abad ke-20

melalui berbagai bantuan dana dan teknis yang diberikan. Selama keberadaan

Soviet tahun 1885 hingga penarikan diri Soviet tahun 1989, maka sudah seabad

84

Ramazani, ―Afghanistan and the USSR,‖ h.109. 85

Ramazani, ibid., h.112. Masyarakat Afghan memang dikenal sebagai masyarakat yang suka

berperang. Berperang yang dimaksudkan ialah menjaga pertahanan wilayah yang mereka tempati.

Salah satu contohnya ialah pertahanan masyarakat Afghanistan saat Inggris-India (pada abad ke-19

atau saat perseteruan dengan tsar Russia) melakukan ekspansi ke wilayahnya. Lihat: F. Robinson

(Ed.), The New Cambridge History of Islam vol.5 – The Islamic World in the Age of Western

Dominance (Cambridge: Cambridge University Press, 2010), h.2. 86

M. S. Noorzoy, ―Long-Term Economic Relations between Afghanistan and the Soviet

Union: An Interpretative Study,‖ International Journal of Middle East Studies, vol.17, no.2 (Mei,

1985), h.154.

Page 46: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

lebih Soviet memiliki pengaruh dan peranan di Afghanistan. Dan hal itu berarti,

hubungan Soviet memiliki beberapa tahapan proses pendekatan hingga berhasil

mendudukkan Afghanistan pada tahun 1979.

Tahapan proses hubungan antara Soviet dan Afghanistan ini dapat dibagi

menjadi lima periode. Periode pertama (1885-1917) ditandai dengan perluasan

wilayah Rusia dengan pengaruh ekonominya di wilayah Panjdeh, bagian barat laut

Afghanistan. Periode kedua (1917-1928/29) ditandai dengan adanya konsolidasi

dengan Afghanistan baik secara internal maupun eksternal melalui protokol

perdagangan internasional.87

Pada periode ketiga (1930-1954), hubungan antara Soviet dan Afghanistan

mulai berkurang. Periode keempat (1955-1978) ditandai dengan keberhasilan

Soviet menjadikan Afghanistan sebagai faktor penyeimbang dalam hal politik dan

ekonomi melawan dominasi Amerika Serikat di Timur Tengah.88

Periode kelima (1978-1979) ditandai dengan munculnya koalisi antar

partai-partai komunis Khalq-Parcham dalam mengambil alih pemerintahan pada

tahun 197889

, serta meningkatnya keterliban Soviet dalam menginvasi

87

Perluasan pengaruh ekonomi di wilayah Panjdeh pada periode pertama ini terjadi pada 30

Maret 1885. Sedangkan periode kedua ditandatanganinya perjanjian Russo-Afghan Treaty pada 29

Februari 1921, yang salah satu isinya ialah bebas bea transit untuk barang-barang Afghanistan.

Lihat: Noorzoy, ―Long-Term Economic Relations...,‖ h.154, 156. 88

Noorzoy, ―Long-Term Economic Relations...,‖ h.154. Berkurangnya hubungan yang

dimaksud ialah dalam hal pengembangan perekonomian Afghanistan. Penulis berpandangan

bahwa berkurangnya hubungan antara Afghanistan dan Soviet itu dikarenakan pada saat itu Abdul

Majid Zabuli, yang menjadi menteri ekonomi Afghanistan (1938-1951) itu mengadopsi

perencanaan pembangungan ekonomi skala besar yang fundamental kapitalis. Dan oleh karena itu,

pada saat perencanaan tersebut diajukan olehnya, Zabuli mencari dan meminta bantuan penasihat

dari negara Eropa (khususnya Jerman), dan juga Amerika. Lihat: Ralph H. Magnus dan Eden

Naby, ―Afghanistan and Central Asia: Mirrors and Models,‖ Asian Survey, vol.53, no.7 (Juli,

1995), h.610. 89

Tahun 1978 atau dikenal dengan tahun Revolusi April (April Revolution) yang dipimpin

oleh partai PDPA sebagai tanda keberhasilan dari tergulingnya dan kematian Daoud. Lihat:

―Afghan War Rugs: The Modern Art of Central Asia,‖ (2015), h.3-4. Dokumen tersedia di

Page 47: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Afghanistan tahun 1979. Dan periode terakhir (1979-1989) merupakan periode

pendudukan militer Soviet di Afghanistan.90

Soviet berhasil melakukan pendudukan (tahun 1979) di Afghanistan

melalui proses pendekatan perkembangan ekonomi di negara yang didudukinya

itu, yang merupakan desain lama yang sudah digunakan sebelumnya di beberapa

negara yang belum berkembang, seperti Merv dan lainnya.91

Keberhasilan lainnya

juga ditandai dengan adanya kepercayaan dari masyarakat Afghanistan dalam

memasarkan industri tekstil pribumi melalui pengolahan irigasi kapas, yang

menjadi salah satu barang yang diekspor, sejak tahun 1920-an di bawah kontrol

Soviet melalui Perusahaan Spinzar milik Abdul Majid Zabuli di Afghanistan

Utara.92

Amerika juga melakukan hal yang sama dengan membantu proyek irigasi

pertanian di lembah Helmand pada tahun 1946 di bawah perusahaan Amerika

Morrison-Knudsen. Tetapi proyek tersebut tidak berjalan dengan baik karena

kondisi iklim yang tidak memungkinkan.93

Tidak hanya itu, sektor lainnya juga

diperluas oleh Amerika pada pertengahan abad ke-20 dengan memberikan

sejumlah pinjaman dam bantuan teknis dalam sektor pertanian, pendidikan,

perbaikan jalan, dan lain sebagainya.94

Pada akhir tahun 1960-an, Amerika melihat ancaman dari adanya sikap

Soviet yang mengambil keuntungan dari sebuah kontrak ekstraksi gas alam

http://mag.rochester.edu/wp-content/uploads/2016/01/Afghan-War-Rugs_Brochure_2016.pdf,

akses 06 Oktober 2016, 16:35 90

Noorzoy, ―Long-Term Economic Relations...,‖ h.154. 91

Payind, ―Soviet-Afghan Relations from Cooperation to Occupation,‖ h.112-113. 92

Magnus dan Naby, ―Afghanistan and Central Asia: Mirrors and Models,‖ h.609. 93

Magnus dan Naby, ibid., h.609-610. 94

Payind, op.cit., h.109.

Page 48: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

dengan Afghanistan. Perbedaan itu ditunjukkan dengan pembayaran ekspor gas

Afghanistan ke Soviet yang berharga setengah lebih rendah daripada ekspor gas

ke Iran. Dan Afghanistan saat itu mengalami kerugian $13.058.000 selama dua

tahun.95

Dan akhirnya Soviet berhasil menduduki Afghanistan pada tahun 1979.

Amerika saat itu melakukan dua cara untuk menghentikan hal tersebut. Pertama,

Amerika melalui sekutunya, Iran dan Pakistan, memerintahkan untuk memberikan

pelatihan militer dan bantuan dana untuk para fundamentalis Afghanistan yang

berada di pengasingan Pakistan untuk melakukan pemberontakan bersenjata

melawan negara di Kabul, Afghanistan. Pemberontakan itu didanai oleh Amerika

sekitar $625 juta sebagai bentuk operasi rahasia terbesar CIA sejak perang

Vietnam, yang diberikan kepada partai-partai Islam yang berbasis di Pakistan.96

Selain itu, Amerika juga mencoba untuk menggiring opini publik terutama

pada etnis minoritas di Afghanistan untuk memperjuangkan hak otonomi mereka

di Afghanistan. Strategi kedua, Amerika terus memberikan bantuan ekonomi

dengan tujuan adanya suatu perubahan di Afghanistan. Bantuan ekonomi tersebut

diberikan melalui badan-badan internasional di bawah pemerintahan Amerika

dengan total dana $430 juta untuk para pengungsi Afghanistan di Pakistan.97

95

Kontrak ekstraksi gas alam tersebut berlangsung selama 10 tahun antara Soviet dan

Afghanistan. Harga gas alam yang disetujui Soviet saat itu berkisar $0,174-$0,19 per 1.000 cf gas,

sedangkan Iran membelinya dengan harga $0,307 per 1.000 cf gas. Tindakan Soviet itu merupakan

suatu ancaman lainnya selain ancaman persatuan Pakistan dan juga penundaan ratifikasi perjanjian

pada pembagian sungai Helmand dengan Afghanistan yang dijadikan sebagai akses jalan menuju

pelabuhan tersebut. Lihat Hafizullah Emadi, ―State, Modernisation and Rebellion: US-Soviet

Politics of Domination of Afghanistan,‖ Economic and Political Weekly, vol.26, no.4 (26 Januari,

1991), h.179. 96

Emadi, ―State, Modernisation and Rebellion...,‖ h.179, 183. 97

Emadi, ibid., h.179, 183.

Page 49: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

BAB III

EKONOMI AFGHANISTAN

Para peneliti ilmiah dan arkeolog menetapkan bahwa sejarah Afghanistan

telah berusia 50.000 tahun yang lalu. Afghanistan98

disebut sebagai The

Crossroad of Civilizations and Cultures, yang menjadi pusat utama peradaban dan

kebudayaan di Asia Tengah dalam pertukaran gagasan dan barang dari China,

India, Mesopotamia, pantai timur Mediterania, Mesir, Yunani, dan Roma.99

Pada abad ke-19, perdagangan Afghanistan hanya menjangkau negara-

negara tertentu, di antaranya yaitu India, Persia, Cina, dan Bukhara100

. Namun

saat ini, perdagangan Afghanistan sudah menjangkau hingga pasar di Timur dan

Barat, di antaranya yaitu Uni Soviet, India, Pakistan, Iran, Jepang, Bahrain,

Cekoslovakia, Jerman, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat.101

Keberhasilan itu

98

Afghanistan disebut juga sebagai pintu gerbang (gateway) penaklukan dari pemerintahan

Alexander Agung dari Mogul India hingga Uni Soviet. Lihat Economic Cooperation Organization

(ECO), ―ECO Heritage,‖ ECO Cultural Institute (ECI), The Quarterly Cultural Magazine of Eco

Cultural Institute (ECI), issue.6, vol.7 (Spring, 2015), h.6. Dan selama hampir 1000 tahun hingga

abad ke-9 M, Afghanistan menjadi rute penyebaran faham Budha dari India ke China. Negara ini

juga memainkan peranan kunci dalam kehidupan politik, agama, dan budaya Timur Tengah

selama periode Islam - terutama pada periode Timurid, ketika ibukota Timurid di Herat memupuk

beberapa inovasi dan karya terbesar dalam hal kaligrafi Islam, miniatur lukisan, ukiran batu, dan

arsitekturnya. Lihat juga Gil J. Stein, ―The War-Ravaged Cultural Heritage of Afghanistan: An

Overview of Projects of Assessment, Mitigation, and Preservation,‖ Near Eastern Archeology,

vol.78, no.3, Special Issue: The Cultural Heritage Crisis in the Middle East (September, 2015),

h.188. 99

―Islamic Republic of Afghanistan,‖ dalam ECO Tourist Guide-Book, h.14. Berdasarkan

situs ―Afghanistan History,‖ sejarah tertua Afghanistan dimulai sejak era batu (stone age) pada

rentang waktu 50.000 SM – 20.000 SM. Lihat: ―Afghanistan History,‖ artikel diakses 07 Oktober

2017 dari www.afghanistan.com/Information/History/Default.htm, 06:00. 100

Pengaruh Bukhara juga pasti besar pada produksi tekstil. Menurut Narshakhi (dalam

bukunya History of Bukhara, 1897), sebuah pabrik terkenal (kārgāh, bayt al-tirāz), berdiri di dekat

masjid katedral di Bukhara, memproduksi permadani (bālish), hiasan pintu (shādravān), tekstil

Yazdi, bantal (bālish), permadani shalat (musallā) dan kain bergaris yang digunakan di

penginapan untuk khalifah (burdī-yi funduqī). Lihat Minorsky, ―Geographical Factors in Persian

Art,‖ h.627. 101

Eltezam, ―Afghanistan‘s Foreign Trade,‖ h.95.

Page 50: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

diawali oleh adanya gagasan dari para pemimpin Afghanistan sejak kedaulatan

Afghanistan tahun 1919, yang menginginkan percepatan perekonomian di negara

tersebut dan memodernisasi masyarakatnya, meskipun secara keseluruhan hal itu

belum dilakukan secara merata.102

Perdagangan Afghanistan pada abad ke-20 merupakan perdagangan yang

dimonopoli oleh kekuatan Soviet, yang menjadi eksportir dan importir utama bagi

Afghanistan.103

Jika dilihat berdasarkan letak posisinya, Afghanistan berada di

persimpangan tiga jalur, yaitu Timur Jauh, Timur Tengah, dan Soviet yang

mendominasi Asia Tengah.104

Dominasi Soviet di Afghanistan itu dimulai setelah

adanya insiden Panjdeh tahun 1885 di barat laut Afghanistan. Dan saat itu,

Panjdeh dijadikan sebagai wilayah utama dalam pertukaran barang antar kedua

negara tersebut.105

Pengaruh Soviet di Afghanistan, baik berupa perekonomian maupun

perjanjian netralitas non-agresi, merupakan salah satu cara pemerintahan Soviet

untuk melemahkan pengaruh Inggris di wilayah Asia Tengah, yaitu Iran, Turki

dan India, termasuk Afghanistan. Maka pada tahun 1920-an, Amanullah Khan

memperkuat hubungannya melalui perjanjian persahabatan dengan Soviet.106 Dan

sebenarnya tradisi bi-tarafi yang dimiliki Afghanistan itu juga dianggap

menguntungkan bagi posisi Soviet di Asia Tengah pada masa selanjutnya.

102

Nijssen, ―The Afghan Economy: A Brief History,‖ h.1. 103

M. Siddieq Noorzoy, ―Alternative Economic Systems for Afghanistan,‖ International

Journal of Middle East Studies, vol.15, no.1 (Februari, 1983), h.34. 104

Ramazani, ―Afghanistan and the USSR,‖ h.144. 105

Noorzoy, ―Long-Term Economic Relations...,‖ h.155-156. 106

Payind, ―Soviet-Afghan Relations from Cooperation to Occupation,‖ h.108-109.

Page 51: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Tahun 1950 dan awal tahun 1960-an digambarkan sebagai teori puncak

dalam perkembangan ekonomi.107

Perkembangan ekonomi Afghanistan sangat

terlihat sejak Mohammad Daoud Khan menjadi Perdana Menteri Afghanistan atau

lebih tepatnya sejak adanya perjanjian perdagangan pada tahun 1950-an yang

menjadi tanda awal dalam pengintensifan kegiatan perekonomian Soviet di

Afghanistan. Dan sejak awal tahun 1952, perdagangan Afghanistan-Soviet yang

sudah mencapai dua kali lipat transaksi dari tahun sebelumnya.108

Hal ini berarti

ketergantungan dan hutang Afghanistan semakin meningkat pada Soviet di masa

selanjutnya.

Pihak Barat – Amerika, baru melihat bahwa sejak Soviet mendominasi

secara ekonomi dan politik di wilayah Asia Tengah, maka secara langsung juga

dapat dapat membahayakan posisi Barat di wilayah antara Laut Tengah dan laut

Cina Selatan.109

Namun sayangnya Amerika baru menyadarinya sejak memasuki

pertengahan abad ke-20. Maka dari itu, Amerika mulai mengamankan wilayah

Afghansitan tersebut dengan sejumlah bantuan dana dan bantuan teknis yang

diberikan. Meskipun pengaruh Soviet di Afghanistan masih menempati posisi

pertama dalam dominasi ekonomi Afghanistan.

Dua kekuatan tersebut memainkan perannya saat Afghanistan meminta

suatu bantuan ekonomi dan militer. Permintaan Afghanistan terhadap bantuan

ekonomi dan militer pada Amerika dan Soviet pada tahun 1950-1970 dapat

memperlihatkan posisi Amerika dan Soviet di Afghanistan. Permintaan itu

107

Sudipto Mundle, ―Policies, Paradigms, and Development Debate at Close of Twentieth

Century,‖ Economic and Political Weekly, vol.28, no.36 (September, 1993), h.1879. 108

Ramazani, ―Afghanistan and the USSR,‖ h.147. 109

Ramazani, ibid., h.144.

Page 52: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

diberikan pada waktu bersamaan dengan persentase 50% bantuan dari Soviet, dan

30% dari Amerika.110

Berdasarkan hal itu saja sudah dapat dilihat bahwa Soviet

tetap mendominasi. Dengan demikian, sekalipun Afghanistan sudah melakukan

kontak dagang dengan sejumlah negara yang telah disebutkan di atas, tetapi tetap

saja perdagangan Afghanistan masih bergantung pada bantuan Uni Soviet. Dan

hal itu dapat dilihat dari sejumlah laporan bantuan dana dan barang yang diimpor

dari Uni Soviet.

A. Ragam Kegiatan Ekonomi Afghanistan

Sebagian besar masyarakat Afghanistan pada masa itu merupakan

masyarakat tradisional, yang sebelumnya merupakan masyarakat nomaden, yang

85% dari penduduknya itu tinggal di pedesaan. Sebagian dari mereka merupakan

penduduk tetap yang hidup dengan cara bertani dan berternak, dan sebagian lagi

merupakan suku nomad.111

Berdasarkan data yang diperoleh dari Middle East and

North Africa bahwa terdapat sejumlah jenis pekerjaan yang ada di Afghanistan

(lihat lampiran 2.3), di antaranya yaitu pertanian, manufaktur (termasuk kerajinan

tangan), konstruksi dan pertambangan, transportasi dan komunikasi, pendidikan

dan kesehatan, institusi pemerintahan, perdagangan dan lain sebagainya.112

Khusus mengenai kegiatan yang bersifat seni113

, seperti. Kegiatan

kesenian di Afghanistan dapat ditelusuri kembali sejak awal abad ke 1.800 SM.

110

Nijssen, ―The Afghan Economy: A Brief History,‖ h.2. 111

Raimo Väyrynen, ―Afghanistan,‖ Journal of Peace Research, vol.17, no.2, Special Issue

on Imperialism and Militarization (1980), h.93. 112

Dastarac dan Levant, ―What Went Wrong in Afghanistan,‖ h.5. 113

Afghansitan memiliki latar belakang sejarah dalam bidang dekorasi seni. Batu seni yang

telah umum dikenal selama periode Baktria-Yunani, 2.200 tahun yang lalu, dan kemajuan

Page 53: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Pada masa Islam, perkembangan artistik itu telah dijaga oleh para penguasa sejak

masa Ghaznavid, Ghorid, dan dilanjutkan oleh dinasti Timurid114

sebelum adanya

Afghanistan dengan kehidupan kebudayaan yang makmur yang berada di

Herat.115

Dalam sektor kerajinan tangan (handmade), Afghanistan memproduksi

sejumlah komoditas, di antaranya yaitu permadani, kilim, kulit dan pakaian dari

bulu binatang, ornamen batu (termasuk batu semi mulia dan batu permata),

furnitur rotan, anyaman tikar, barang logam (tembaga, kuningan, perak, dan

emas), ornamen dan perabotan kayu, keramik, tembikar, tekstil, border, dan lain

sebagainya.116

Dan berikut ini penjelasan singkat dari kegiatan ekonomi bersifat

seni, selain dari seni kerajinan tangan, yaitu:

1. Lapis Lazuli

Pertambangan batu permata lapis lazuli ini berasal dari bahasa latin

‗lapis‘ yang berarti batu (permata), dan ‗lazhward‘ dari bahasa Persia yang

berarti biru.117

Pertambangan ini sudah ada sejak 6.500 tahun yang lalu, yang

berasal dari wilayah timur laut Afghanistan di provinsi Badakhshan dan

teknologi yang kemudian menyebabkan produksinya menggunakan mesin. Lihat ―Islamic

Republic of Afghanistan,‖ dalam ECO Tourist Guide-Book, h.22. 114

Timurid, juga dikenal sebagai Tamerlane, pendiri dinasti Timurid yang menaklukkan

sebagian besar kerajaan Sasaniyah, India, dan Asia Tengah, yang sangat mengutamakan

pembelajaran terhadap para laki-laki, seniman, dan pengrajin. Setelah kematian Timurid pada

tahun 1405, anaknya yang bernama Shahrukh mewarisi sebagian dari tanah Persia dan mendirikan

ibukotanya di Herat, yang menjadi pusat terbesar dari kegiatan budaya untuk seni, sastra, dan

arsitektur selama 100 tahun dari aturan yang telah ditetapkan Timurid. Lihat ―Islamic Republic of

Afghanistan,‖ dalam ECO Tourist Guide-Book, h.24-25. 115

Herat menjadi pusat kegiatan kebudayaan sejak masa dinasti Timurid. Lihat ―Islamic

Republic of Afghanistan,‖ dalam ECO Tourist Guide-Book, h.24. Di kota itu juga, terdapat

sekolah lukis Herat pada abad ke-15. Lihat juga Minorsky, ―Geographical Factors in Persian Art,‖

h.641. 116

Banwal, ―Status and Prospects for Afghanistan‘s Industries,‖ h.3. 117

Economic Cooperation Organization (ECO), ―ECO Heritage,‖ h.7.

Page 54: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

lembah Panjshir (Baktria).118

Batu ini sudah diperdagangkan ke seluruh

Eropa, Asia, Timur Tengah, dan Afrika.119

Batu itu juga merupakan salah satu batu permata berharga yang ada di

Afghanistan. Batu permata berharga lainnya seperti aquamarine, zamrud,

garnet, kunzit, ruby, safir, turmalin, turqoise, dan zirkon juga dapat

ditemukan di salah satu provinsi di Afghanistan yaitu Nuristan.120

2. Lukisan dan Kaligrafi

Di bawah kekuasaan Sultan Husain Bayqara pada akhir abad ke-15,

seni dan budaya berkembang lebih maju di pusat kebudayaan saat itu di

Herat. Begitu juga dengan kaligrafi yang menjadi elemen paling penting dari

ornamen geometris dengan berbagai teknik dan gaya yang digunakan.121

Kaligrafi juga merupakan salah satu seni dalam Islam yang tetap

mempertahankan keorisinalitasannya dari adanya pengaruh Barat.122

3. Keramik

Jejak pra-sejarah tembikar di Afghanistan ditemukan di Mundigak,

yang berada di persimpangan jalan rute perdagangan dari Kandahar. Lukisan

keramik yang monumental dapat ditelusuri sejak abad ke-2 SM melalui

sejumlah menara dan bangunan kuno, Masjid Herat Biru, kaligrafi, sampul

buku, tekstil, dan barang gelas kaca.123

118

―Islamic Republic of Afghanistan,‖ dalam ECO Tourist Guide-Book, h.22. 119

Utah Museum of Fine Arts, ―The Silk Road,‖ h.3. 120

Economic Cooperation Organization (ECO), ―ECO Heritage,‖ h.6-7. 121

―Islamic Republic of Afghanistan,‖ ibid., h.24-25. 122

Wijdan Ali, ―The Status of Islamic Art in the Twentieth Century,‖ Muqarnas, vol.9 (1992),

h.187. 123

―Islamic Republic of Afghanistan,‖ ibid., h.22, 26.

Page 55: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

4. Literatur

Cerita rakyat dan legenda diceritakan dalam bentuk lagu yang

merupakan tradisi berabad-abad lamanya di Afghanistan. Dan selama periode

abad pertengahan, sastra ditulis menggunakan bahasa Dari, Pashto, Turki, dan

Arab,124

dengan lokasi yang menguntungkan di jantung Asia Tengah, yang

menjadi sumber utama daya tarik para arkeolog.125

5. Musik (Radio)

Musik rakyat Afghanistan secara tradisional dimainkan pada acara

khusus, seperti pesta pernikahan, hari libur nasional Afghanistan, dan suasana

berkabung. Karakter musik tradisional ini berasal dari daerah Kabul, Herat,

Mazar-i-Sharif, dan Kandahar. Sedangkan musik populer disiarkan melalui

siaran radio126

yang diperkenalkan di Afghanistan pada tahun 1940.127

6. Permadani tenun

Permadani Afghanistan merupakan salah satu produk diantara

beberapa produk handmade128

yang tersisa di dunia saat ini, yang memiliki

124

―Islamic Republic of Afghanistan,‖ dalam ECO Tourist Guide-Book, h.28. 125

―Islamic Republic of Afghanistan,‖ ibid., h.31. 126

Pada tahun 1951, Parwin menjadi perempuan pertama Afghanistan yang telah bersiaran di

radio Afghanistan. Lihat ―Islamic Republic of Afghanistan,‖ ibid., h.35. 127

Pada tahun 1951, Parwin menjadi perempuan pertama Afghanistan yang telah bersiaran di

radio Afghanistan. Dan sejak tahun 1980-an, musik (radio) Afghanistan mengalami masalah yang

disebabkan karena adanya pembatasan rekaman dari negara luar. Begitu juga selama tahun 1990-

an saat pemerintah Taliban berkuasa, musik instrumental dan penciptaan musik untuk kalangan

publik telah dilarang. Lihat: ―Islamic Republic of Afghanistan,‖ dalam ECO Tourist Guide-Book,

ibid., h.34-35. 128

Permadani handmade lainnya di berbagai negara seperti Afghanistan, Pakistan, Cina,

Turki, Iran dan India, selalu berkonsentrasi dalam hal kualitas dan pelayanannya. Lihat ―Ramezani

Rugs,‖ Ramezani, h.6. Tersedia di http://www.ramezanirugs.com/images/ramezani-catalogue.pdf,

akses 10 Mei 2016, 14:54.

Page 56: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

nilai keindahan dan tahan lama.129

Permadani ininmemiliki ciri khas, baik

dari segi motif maupun desain yang digunakan. Keunikan permadani

Afghanistan juga dapat dilihat melalui perkembangan sejarahnya dan juga

dalam penggunaan tekniknya.

Pada masa Persia, permadani tenun menjadi industri utama dalam

kegiatan perekonomian yang ada saat itu.130

Menurut Martin dalam bukunya

―Oriental Rugs Before 1800,‖ yang dikutip oleh W.M.M dalam artikelnya,

kota Herat di Persia Timur telah lama menjadi pusat kekayaan dan budaya.

Dan di bawah pemerintahan Shah Abbas, kota tersebut pernah menjadi salah

satu pusat permadani tenun terbesar di Persia yang dapat mengekspor dengan

jumlah besar ke negara Eropa.131

B. Ekspor-Impor Afghanistan

Menurut data perdagangan, yang dimulai tahun 1888 itu menunjukkan

bahwa komoditas khusus perdagangan Afghanistan secara konsisten baru terdata

dan terlihat sejak tahun 1920-an, yaitu ketika adanya perkembangan perdagangan

bilateral melalui suatu perjanjian antar kedua belah pihak,132

dan hal itu

berlangsung hingga akhir abad ke-20 atau hingga invasi Soviet tahun 1979.

Komoditas khusus tersebut dapat diklasifikasikan menjadi komoditas ekspor dan

129

―Understanding the Carpets of Afghanistan,‖ dalam Asian Textiles, Magazine of the

Oxford Asian Textile Group, no.45 (Februari, 2010), h.8. Dokumen ini tersedia di

http://www/oatg.org.uk/AT/AT45.pdf, akses 10 Mei 2016, 14:08. 130

Jacobsen, Facts about Oriental Rugs, h.2. 131

W. M. M., ―Herat Rugs in the Museum Collection,‖ The Bulletin of the Cleveland Museum

of Art, vol.7, no.5 (Mei, 1920), h.64. Herat pernah menjadi ibukota Khurasan saat ‗Abbās I

menjadi gubernur tahun 1587 M. Lihat Jacobsen, Facts about Oriental Rugs, h.60. 132

Noorzoy, ―Long-Term Economic Relations...,‖ h.156.

Page 57: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

impor, dan berikut ini penjelasan singkat mengenai sejumlah komoditas ekspor

dan impor Afghanistan.

1. Komoditas Ekspor Afghanistan

Pembangunan ekonomi Afghanistan bergantung pada penghasilan

ekspor negara dalam sejumlah perdagangan luar negeri.133

Ekonomi

Afghanistan didasarkan pada sektor pertanian. Pertanian juga dapat

digunakan pada semua sektor ekonomi termasuk manufaktur dan

perdagangan domestik hingga internasional. Tetapi perspektif yang tepat itu

hilang pada dua dekade perencanaan ekonomi Afghanistan sejak tahun

1957/58 - 1977/78.134

Pertanian Afghanistan memiliki perolehan nilai ekspor sebesar 90%.

Tetapi jika keseluruhan dari produk kulit Karakul135

, buah-buahan, kapas

mentah136

, wol137

, dan permadani itu digabungkan, maka akan memperoleh

nilai sebesar 94% dari perolehan total ekspor.138

Dari sejumlah produk ekspor tersebut, komoditas terbesar yang

menjadi andalan ekonomi Afghanistan itu bersumber dari kulit Karakul,

133

Ramazani, ―Afghanistan and the USSR,‖ h.145. 134

Noorzoy, ―Alternative Economic Systems for Afghanistan,‖ h.25. 135

Karakul menyumbang sekitar 29% dari total penerimaan devisa negara. Lihat Eltezam,

―Afghanistan‘s Foreign Trade,‖ h.97. 136

Kapas menyumbang sekitar 16% dari hasil ekspornya. Lihat Eltezam, ―Afghanistan‘s

Foreign Trade,‖ h.98. 137

Wol menyumbang sekitar 14% dari pendapatan devisa negara Afghanistan. Lihat Eltezam,

―Afghanistan‘s Foreign Trade,‖ h.98. 138

Komoditas utama yang dijual di India ialah 73% buah segar, 90% kapas dan 80% wol

terjual di Uni Soviet dan Cekoslovakia, 98% kulit Karakul terjual di Amerika Serikat dan Inggris,

dan 88,5% permadani terjual di London dan Hamburg. Lihat Eltezam, ―Afghanistan‘s Foreign

Trade,‖ h.96. Dan penjualan gas alam dari Afghanistan menyumbang sekitar 56% dari total

pendapatan ekspor pada tahun 1980-an. Lihat Nijssen, ―The Afghan Economy: A Brief History,‖

h.4.

Page 58: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

buah-buahan, dan kapas. Dan hasil ekspor tersebut digunakan untuk

mengimpor sejumlah peralatan mesin.139

Sejumlah peralatan mesin impor itu dibiayai melalui sejumlah

pertukaran barang dan sistem kredit yang bergantung pada bantuan asing.140

Bantuan asing tersebut berasal dari Soviet dan Amerika yang mendominasi

dalam sejumlah perjanjian dan kesepakatan, baik berupa bantuan dana

maupun bantuan teknis yang terkait.

Salah satu protokol bursa komoditas antara pemerintah Soviet dan

Afghanitan telah ditandatangani pada 27 Agustus 1955. Dalam protokol

tersebut disebutkan bahwa Soviet mengekspor minyak bumi, logam besi, dan

bahan bangunan, sedangkan Afghanistan mengekspor wol, katun dan rotan.141

Pada tahun yang sama (1954/55), Afghanistan mengekspor kapas,

wol, rotan dan biji minyak, sedangkan Soviet mengekspor gula, besi, baja,

kapas, bahan bangunan dan minyak bumi.142

Ekspor penting berikutnya di

Afghanistan ialah buah-buahan dan kacang-kacangan, terutama kismis,

almond, dan pistachio, yang perolehan nilainya hampir sekitar 17% dari total

ekspor atau nilainya setara dengan 90% ekspor untuk negara India dan

Pakistan.143

139

Eltezam, ―Afghanistan‘s Foreign Trade,‖ h.95. 140

Eltezam, ―Afghanistan‘s Foreign Trade,‖ h.100. 141

Ramazani, ―Afghanistan and the USSR,‖ h.149. 142

Ramazani, ibid., h.149. 143

Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Third Year of the Plan (London:

Afghanistan Information Bureau., 1959), h.97. Dokumen ini tersedia di http://afghanistandl.

nyu.edu/pdf/adl0981_download.pdf, akses 07 Desember 2016, 05:42. India dan Pakistan

merupakan negara dengan prospek jangka panjang yang baik bagi ekspor buah dan kacang

Afghanistan, karena masyarakat di negara itu banyak yang mengkonsumsinya untuk diet. Lihat

Eltezam, ―Afghanistan‘s Foreign Trade,‖ h.98.

Page 59: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Berdasarkan klasifikasi komoditas internasional, barang ekspor

Afghanistan dibagi menjadi 16 kategori utama, yaitu buah-buahan segar, buah

kering, sayuran segar, biji-bijian dan rempah-rempah, kulit dan rotan, bulu,

wol, benih tanaman, obat herbal, kain, karpet dan permadani, batu semi

mulia, kapas, kulit dan binatang hidup.144

Komoditi tersebut dikirim ke beberapa negara, di antaranya yaitu

India, Uni Soviet, Amerika Serikat, Inggris, Republik Federal Jerman Barat,

Cekoslovakia, Pakistan, Austria, Jepang, Kenya, Saudi Arbia, Italia, Iran,

Mesir, Swedia, Swiss, Suriah, Bahrain, China, Irak dan Perancis.145

Dan

berdasarkan laporan data ekspor tahun 1956-62 didapatkan bahwa dari

sejumlah negara tersebut hanya ada tujuh negara utama yang menjadi tujuan

ekspor Afghanistan, yaitu Soviet, Amerika, India, Inggris, Jerman Barat,

Pakistan, dan Cekoslovakia dengan lima komditas utama ke negara tersebut

berupa kapas, wol, kulit Karakul, buah-buahan, dan permadani.146

2. Komoditas Impor Afghanistan

Sebagian besar impor Afghanistan berupa makanan yang

dikonsumsi,147

dan sejumlah peralatan mesin penunjang kegiatan

perekonomian di Afghanistan. Permintaan impor negara Afghanistan itu lebih

banyak dan beragam, dibandingkan dengan komoditas ekspornya.

144

Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Third Year of the Plan, h.95. 145

Afghanistan Information Bureau, ibid., h.95. 146

Komoditas yang diekspor ialah kapas dan wol ke Soviet dan Cekoslovakia, buah-buahan

ke India dan Pakistan, kulit Karakul ke Amerika dan Inggris, dan permadani ke Jerman Barat dan

Inggris. Lihat Eltezam, ―Afghanistan‘s Foreign Trade,‖ h.97. 147

Eltezam, ―Afghanistan‘s Foreign Trade,‖ h.99.

Page 60: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Akumulasi total impor dari sejumlah negara pemasok itu bisa

mencapai 94% dari total keseluruhan. Negara pemasok itu berasal dari Uni

Soviet (45,5%), Amerika Serikat (16,3%), India (10.9%), Jepang (7,7%),

Pakistan (51%), Cekoslovakia (3,6%), Jerman Barat (3,2%), dan Inggris

(1,7%).148

Berikut ini sejumlah komoditas impor yang berasal dari Uni Soviet,

yaitu gula, besi, baja, kapas, bahan bangunan dan minyak bumi, yang

merupakan hasil kesepakatan yang telah ditandatangani pada 27 Agustus

1955.149

Selain itu, pada tahun 1956 Afghanistaan tercatat mengimpor barang

lainnya yaitu senjata api dengan biaya angsuran selama delapan tahun dari

sejumlah negara, di antaranya yaitu Uni Soviet, Cekoslovakia, Polandia,

Hongaria, dan Jerman Timur.150

C. Pemasaran dan Rute Transportasi Afghanistan

Berdasarkan letak geografisnya, Afghanistan hanya memiliki tiga rute

utama dalam transportasi darat, yaitu melalui Iran, Soviet, dan Pakistan. Rute Iran

merupakan rute yang berbiaya mahal, panjang dan berliku. Sebelum pecahnya

perang Anglo-Afghan, Uni Soviet tidak mengizinkan perdagangan Afghanistan

melalui wilayahnya. Dan rute Pakistan melalui Karachi151

merupakan rute yang

148

Eltezam, ―Afghanistan‘s Foreign Trade,‖ h.99. 149

Ramazani, ―Afghanistan and the USSR,‖ h.149. 150

Ramazani, ibid., h.150. 151

Hampir semua permadani yang diekspor ke Eropa dan Amerika Utara berasal dari

pelabuhan Pakistan di Karachi. Lihat ―An Afghan Carpet Ride,‖ akses 21 September 2016 dari

http://www.makingitmagazine.net/?p=4050, 05:38

Page 61: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

sangat terjangkau dan lazim digunakan sejak masa lampau dalam perdagangan

Afghanistan.152

Selain transportasi darat, transportasi lain yang dapat digunakan ialah

transportasi udara yang beroperasi sekitar tahun 1958-an. Rute reguler

Afghanistan melayani perjalanan antara Kabul, Kandahar, Kunduz, Mazar-i-

Sharif, Maimana, dan Herat. Sedangkan rute internasional saat itu dapat melayani

perjalanan ke Karachi, Delhi, Teheran, Beirut, dan Bahrain.153

Namun rute itu jarang digunakan karena berbiaya tinggi dan hanya

digunakan oleh beberapa produsen di Afghanistan.154

Oleh karena itu, sebagian

besar transportasi penumpang dan barang di Afghanistan menggunakan jasa

angkut truk. Dan jasa motor-truk itu sebagian besar dimiliki oleh pihak swasta

yang berbiaya cukup mahal, sedangkan di sana saat itu belum ada fasilitas umum

lainnya yang menunjang seperti kereta api.155

Pemasaran produk Afghanistan melalui Pakistan selalu berjalan lancar.

Tetapi sejak Pakistan mendapatkan kemerdekaannya pada tahun 1947, pemasaran

produk Afghanistan itu mulai mengalami sejumlah hambatan karena adanya isu

Pashtunistan. Isu Pashtunistan itu telah meracuni hubungan antara Pakistan dan

Afghanistan, yang akhirnya memunculkan hambatan dalam perdagangan luar

negeri Afghanistan.

152

Ramazani, op.cit., h.145. 153

Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Third Year of the Plan, h.75. 154

―An Afghan Carpet Ride,‖ akses 21 September 2016 dari http://www.makingitmagazine.

net/?p=4050, 05:38 155

Hakim A. Hamid, ―Marketing and Business Practices in Afghanistan,‖ Middle East

Journal, vol.14, no.1 (Winter, 1960), h.87-88.

Page 62: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Berdasarkan aturan Durrand Line tahun 1893 yang menyatakan bahwa

wilayah Pashtun tersebut merupakan perbatasan wilayah sengketa yang tidak

boleh dilanggar untuk diakui. Maka dari itu, Afghanistan mengajukan

diadakannya plebisit di wilayah provinsi bagian Barat Laut tersebut, namun hal itu

ditolak oleh Pakistan karena menganggap wilayah itu adalah miliknya.156

Akibatnya, terdapat penutupan jalur utama transportasi di Pakistan pada tahun

1950 selama tiga bulan dan kembali ditutup pada tahun 1955 selama lima

bulan.157

Penutupan jalur utama di Pakistan tersebut menunda sejumlah ekspor

barang Afghanistan. Pada saat penutupan jalur pertama kalinya, terdapat sebuah

tawaran perjanjian dalam kerjasama ekonomi dari Uni Soviet. Dan pada 17 Juli

1950 dihasilkan suatu perjanjian ekonomi Soviet-Afghanistan dengan ketentuan

bebas bea transit dalam sejumlah barang Afghanistan melalui wilayah Soviet.

Saat penutupan jalur transit yang kedua tahun 1955, sikap Afghanistan

saat itu tidak langsung meminta bantuan pada Soviet. Saat itu, Afghanistan

terlebih dahulu mencoba untuk bernegosiasi dengan Iran untuk dapat melalui jalan

menuju pelabuhan Chahbar, di teluk Persia. Hal itu pun berhasil dilakukan dengan

berbiaya mahal sejauh 3.600 mil dan memakan waktu yang cukup lama.158

Sejumlah kendala lainnya yang ada di Afghanistan selain masalah

Pashtunistan ialah marketing. Afghanistan sangat minim sekali dalam sistem

tersebut. Bahkan di sana tidak ada toko retail, supermarket dan toko lainnya yang

156

Ramazani, ―Afghanistan and the USSR,‖ h.146. 157

Ramazani, ―Afghanistan and the USSR,‖ h.146. 158

Ramazani, ibid., h.148.

Page 63: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

langsung melayani minat pembelian masyarakatnya.159

Maka tidak mengherankan

jika terdapat sejumlah masyarakat di Afghanistan yang masih ada yang

menggunakan cara lama dalam melakukan transaksi seperti barter.

D. Kerjasama Afghanistan dan Negara Lain

Dalam langkah memperkuat hubungan perdagangan antar negara, maka

pemerintah menjalin kerjasama dan melakukan pembaruan perjanjian melalui

kunjungan dengan sejumlah negara, di antaranya yaitu Mr. Nixon, Presiden

Gamal Nasser, Mr. Eisenhower dan Mr. N.S. Khrushchev, Perdana Menteri Chou

en Lai dari RRC, Mr. Adnan Menderes dari Turki, Mr. U Nu dari Burma, Mr.

Iskandar Mirza dan Mr. Suhrawarday dari Pakistan, Mr. Voroshilov dari Uni

Soviet, Mr. Nehru dari India, Raja Nepal dan beberapa tokoh terkemuka dunia

lainnya.160

Selain melalui kerjasama antar negara, Afghanistan juga meminta

sejumlah bantuan dana dan bantuan teknis kepada PBB sebagai bentuk untuk

memanfaatkan keanggotaannya di PBB.

Program bantuan PBB itu disalurkan melalui suatu badan khusus yang

menangani sesuai bidangnya, seperti ILO, FAO, WHO, UNESCO, UNICEF, dan

lainnya. Pada tahun 1958, PBB mempersiapkan data statistik populasi dan

159

Dalam hal marketing, Afghanistan masih mengembangkan sistem tersebut agar dapat

memenuhi permintaan konsumen secara langsung. Pada abad ke-20 ini, Afghanistan masih

mengandalkan para tengkulak baik tengkulak importer maupun tengkulak pedesaan sebelum

didistribusikan kepada para pedagang eceran. Para tengkulak itu selalu bertransaksi di wilayah

Kabul. Dan salah satu tengkulak yang ada di Kabul ialah department store yang disponsori oleh

Hajji Abdul Hamid dan Abdul Aziz. Lihat Hamid, ―Marketing and Business Practices in

Afghanistan,‖ h.87-90. 160

Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Fourth Year of the Plan, h.87.

Page 64: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

pertanian yang akan digunakan pada tahun selanjutnya. Selain itu, PBB juga

memberikan bantuan dalam mensurvei sumber daya air dan lahan pertanian.161

Badan khusus lainnya, ILO membantu dalam pembelian dan pemasangan

suatu mesin kerajinan kulit. UNICEF membantu memasok obat preventif dan

kuratif, sabun, vitamin, dan susu kental.162

Sedangkan bantuan teknis dari ILO,

FAO, UNESCO, ICAO, dan WHO itu sudah diberikan pada tahun 1949.163

Jerman memberikan sejumlah bantuan teknis pada Afghanistan setelah

perjanjian yang ditandatangani pada 30 Januari 1958 berupa tenaga ahli di sekolah

kejuruan, pemberian beasiswa pelajar, bantuan penelitian geologi dan hidrologi,

dan pembentukan lokakarya eksperimental.164

Jepang memberikan bantuan

teknisnya dengan mengirimkan tenaga ahli dalam hal bendungan dan sistem kanal

yang ada di Afghanistan.165

Perancis memberikan bantuan teknis dan kerjasama ekonomi berupa

beasiswa pelajar dan memberikan sejumlah pekerjaan pada tenaga ahli untuk

menangani bidang statistik dalam hal pertanian, farmakologi, meteorologi, dan

bahan radioaktif. Dan negara Cekoslovakia membantu dalam pembangunan

pabrik Semen Ghori di Kandahar.166

161

Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Third Year of the Plan, h.102. 162

Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Fourth Year of the Plan, h.33. 163

Ramazani, ―Afghanistan and the USSR,‖ h.145. 164

Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Third Year of the Plan, h.104.

Bantuan lainnya yang diberikan oleh Jerman ialah bantuan pada sektor pertanian, ekonomi,

pengembangan sekolah kejuruan, penelitian geologi, dan masalah administrasi pemerintahan.

Lihat Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Fourth Year of the Plan, h.9. 165

Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Third Year of the Plan, h.104. 166

Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Fourth Year of the Plan, h.9-10,

35.

Page 65: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Sedangkan bantuan lainnya dari negara lain seperti Amerika, Soviet, dan

negara lainnya juga memberikan sejumlah bantuan teknis sesuai ketentuan yang

telah disepakati dengan pemerintahan Afghanistan.

Selain itu, pemerintah Afghanistan juga mengirimkan sejumlah

delegasinya untuk ikut berpartisipasi dalam pameran perdagangan dan konferensi

internasional untuk memperluas hubungan kontak dagang dengan negara di dunia

lainnya.167

Hal itu terlihat sejak tahun 1958 saat pemerintah Afghanistan sangat aktif

mengikuti sejumlah konferensi dan pameran internasional mengenai dunia

perindustrian di berbagai negara, seperti pameran internasional di Italia, pameran

industri Perancis di Teheran, pameran Internasional di New Delhi, konferensi

internasional Asia-Afrika di Kairo, dan sejumlah pameran lainnya.168

167

Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Fourth Year of the Plan, h.47. 168

Salah satu pameran lainnya yaitu Poznan International Fair tahun 1960. Lihat Afghanistan

Information Bureau, Afghan Progress in the Fourth Year of the Plan, h.47-48. (Lihat juga

Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Third Year of the Plan, h.90.)

Page 66: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

BAB IV

PERMADANI PERANG AFGHANISTAN

Permadani perang merupakan manifestasi kebudayaan dan catatan historis

Afghanistan yang berkembang dan masyhur di kalangan para pecinta seni

permadani saat pendudukan Soviet. Permadani perang merupakan istilah yang

diambil karena banyaknya motif senjata perang yang digambarkan pada

permadani tersebut.

Beberapa masyarakat mengistilahkan permadani perang sebagai

permadani protes, dan permadani kemenangan.169

Selain itu, ada sebagian orang

yang melihatnya sebagai seni wisata dari Afghanistan.170

Tetapi, umumnya

masyarakat menyebutnya sebagai permadani perang karena sesuai dengan kondisi

negara yang sedang dilanda peperangan.

Istilah dari kegiatan itu akhirnya menjadi suatu identitas budaya negara

Afghanistan. Menurut Richard Ettinghausen, salah satu kekuatan yang

membentuk identitas suatu budaya ialah adanya suatu agama yang universal, suatu

bentuk autokrasi pemerintahan, dampak buruknya lingkungan dan cuaca, serta

adanya keseragaman gaya kehidupan termasuk dalam hal seni.171

Dan permadani

perang Afghanistan dapat menjadi suatu identitas budaya karena adanya

169

Bonyhady dan Lendon, The Rugs of War, h.4. 170

Brian Spooner, ―Afghan Wars, Oriental Carpets, and Globalization,‖ akses 21 September

2016 dari http://www.penn.museum/sites/expedition/afghan-wars-oriental-carpets-and-globaliza

tion, 05:17 171

Richard Ettinghausen, ―Islamic Art,‖ The Metropolitan Museum of Art Bulletin, New

Series, vol.33, no.1 (Spring, 1975), h.2.

Page 67: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

kesesuaian keseragaman gaya kehidupan dalam mendorong kemajuan ekonomi

negaranya.

Hal itu banyak diungkapkan oleh sejumlah pecinta seni, seperti Joyce C.

Ware, yang merupakan seorang kontributor sebuah jurnal Amerika edisi khusus

Fiberarts dalam edisi Political Fiber menjelaskan bahwa “The war rugs...excited

my interest...because there are so few tribal rugs being woven today that reflect

contemporary experiences.”172

Bahkan menurut seorang sejarawan seni Jerman, Eva Linhart mengatakan

bahwa permadani perang bukan hanya menunjukkan suatu dekorasi tenun, tetapi

juga menceritakan suatu peperangan yang terjadi di lingkungan sekitar mereka.

Ewa Kuryluk dalam majalah seni New York menambahkan bahwa terdapat jiwa

atau suatu ungkapan yang tersirat dalam setiap pembuatan dekorasinya.173

A. Seni (Permadani) dalam Islam

Pada awalnya, dunia Islam meminjam motif dan norma dari tradisi artistik

yang menghubungkan berbagai kebudayaan dari Bizantium, Sasania, dan Yunani-

Romawi. Lalu, tradisi itu meluas secara cepat hingga ke wilayah Asia dan Afrika

Utara dengan penyesuaian yang khas dalam perkembangan di setiap wilayahnya

baik berupa bentuk, ikon, simbol, maupun temanya.174

Karakter yang dipinjam itu disebut sebagai karakter ekumenis. Karakter

ekumenis dalam Islam sudah ada sejak masa khalifah Umayyah di Damaskus dan

khalifah pertama Abbasiyah di Baghdad tahun 750 M. Namun akibat adanya

172

Bonyhady dan Lendon, The Rugs of War, h.10. 173

Bonyhady dan Lendon, ibid., h.10. 174

Ali, ―The Status of Islamic Art in the Twentieth Century,‖ h.186.

Page 68: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

disintegrasi politik, karakter ekumenis itu menghilang hingga kedatangan Mongol

ke Baghdad dan dunia Islam terbagi menjadi beberapa entitas regional.175

Selanjutnya, seni Islam lahir di bagian Barat (wilayah antara Maroko dan

Spanyol) dan Timur (wilayah antara Asia Tengah dan India), yang merupakan

salah satu manifestasi terbaik dari peradaban Islam yang juga sudah

mempengaruhi dunia artistik di Eropa. Oleh karena itu dalam perkembangan

selanjutnya, banyak masyarakat yang berhutang karakter seni klasik Islam dari

wilayah tersebut.176

Semangat tradisi seni Islam itu dituangkan dalam berbagai bentuk tradisi

yang mudah diterapkan dan dikombinasikan nilai estetikanya, seperti tekstil,

kaligrafi, keramik, logam, gelas kaca, dan lain sebagainya.177

Selain itu, seni Islam

itu juga dituangkan pada sebuah perangko berbentuk kartun yang menggambarkan

sejumlah prestasi para sultan Turki yang terkenal saat itu.178

Sedangkan

permadani dalam Islam merupakan kelanjutan tradisi yang telah diwariskan sejak

pangeran Sycthian berkuasa pada masa Achaemenid (550-330 S.M.), dan

kemudian pembuatannya dilanjutkan oleh kerajaan Sasanid hingga datangnya

peradaban Islam pada abad ke-7 M.179

Tradisi lainnya juga dikembangkan melalui pendirian sejumlah sekolah

seni di dunia Islam. Sekolah seni pertama ialah Imperial Academy of Fine Arts

175

Dunia Islam yang terbagi menjadi beberapa entitas regional itu didominasi oleh

kebudayaan di Mesir, Turki, Iran, dan India. Lihat Ettinghausen, ―Islamic Art,‖ h.3. 176

Seni Islam selalu mudah diterima oleh orang Barat, karena tidak perlu kerumitan untuk

menyesuaikan harmoni yang berbeda dan tidak perlu menggunakan teknologi yang kompleks dan

populer saat ini untuk menikmati dekorasi seni yang mewah tersebut. Lihat Ettinghausen, ―Islamic

Art,‖ h.3. 177

Malise Ruthven dan Azim Nanji, Historical Atlas of Isam (Harvard University Press:

Cartographica Limited, 2004), h.172. 178

Ali, ―The Status of Islamic Art in the Twentieth Century,‖ h.186. 179

Spooner, ―Afghan Wars, Oriental Carpets, and Globalization,‖ vol.53, no.1, h.12.

Page 69: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

(atau Sanay-i Nefise Mektebi) yang didirikan di Istanbul tahun 1883. Lalu diikuti

oleh pendirian School of Fine Arts di Kairo tahun 1908. Dan selanjutnya sekolah

akademi seni itu didirikan di beberapa negara Islam lainnya.180

B. Sejarah Singkat Permadani

Teknik dasar menenun sudah ada sejak 2.500 tahun yang lalu di stepa

Asia. Daerah itu juga menjadi daerah ditemukannya permadani Pazyryk yang

ditemukan oleh seorang arkeolog Rusia bernama Sergei Rudenko tahun 1949,

yang diperkirakan dibuat sekitar abad ke-5 SM. Ciri utama permadani ini sangat

berkaitan dengan ukiran di sebuah kota kuno Persepolis masa Acahemenid.181

Pada tahun 632 M, tedapat sebuah karpet yang sangat berharga yang

pernah dibuat dari bahan sutra, emas, logam mulia, dan perhiasan lainnya yang

ditaksir dengan harga saat ini sekitar $1 juta. Karena kemewahannya itu, maka

para penjahat mencurinya, lalu memotong menjadi beberapa bagian. Dan sejak

saat itu, permadani tenun mulai tersebar ke seluruh dunia.182

Pada perkembangan selanjutnya di tahun 1704 M, seorang penjelajah Asia

berhasil menemukan lebih dari 400 alat tenun yang sudah digunakan di provinsi

180

Negara Islam yang dimaksud ialah Irak, Suriah, Lebanon, India, Pakistan, Bangladesh,

Sudan, Yordania, Maroko, Tunisia, dan Aljazair. Lihat Ali, ―The Status of Islamic Art in the

Twentieth Century,‖ h.187. 181

―Tribal Rugs: Weaving Modernity into Afghanistan,‖ akses 21 September 2016 dari

http://yris.yira.org/essays/1699, 05:44. Permadani paling awal itu ditemukan di Pazyryk di sekitar

pegunungan Altai, Siberia Selatan, yang diawetkan dalam es di makam salah seorang pangeran

Scythian, dan diperkirakan dibuat pada masa setelah kekaisaran Achaemenid (550-330 S.M.).

Lihat Spooner, ―Afghan Wars, Oriental Carpets, and Globalization,‖ akses 21 September 2016 dari

http://www.penn.museum/sites/expedition/afghan-wars-oriental-carpets-and-globaliza tion, 05:17.

Teknik dasar menenun itu sudah ada sejak 2.500 SM. Pada masa tersebut disebut sebagai bronze

age (3.000 S.M. – 2.000 S.M.), yang merupakan masa dimana sudah mulai tumbuhnya urbanisasi

dan perdagangan dalam ekonomi beras, gandum, domba dan kambing. Lihat: ―Afghanistan

History,‖ artikel diakses 07 Oktober 2017 dari www.afghanistan.com/Information/History/Default.

htm, 06:00. 182

Baumann, ―The Genuine Persian Rug,‖ vol.3, no.7, h.567.

Page 70: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Khurasan, Persia Timur. Penemuan alat itu menjadi salah satu bukti dari masa

yang paling makmur pada abad ke-16 dan ke-17 saat seni permadani tenun Persia

berada di bawah pemerintahan Shah Tammasch (1524-1576).183

Sesuai dengan hal tersebut, pada abad ke-16 atau pada masa kekuasaan

Safawi (1500-1722) di Iran, seni permadani tenun berada pada masa keemasan

dengan tingkat kesempurnaan dalam pemberian ornamen dari setiap permadani

yang dibuatnya. Masa keemasan ini merupakan masa keemasan lanjutan dari masa

sebelumnya, yaitu masa Timurid (1380-1411) di Iran.184

Pada akhir abad ke-16 di bawah pemerintahan Shah Abas terdapat sebuah

permadani yang sangat berharga dan tak tertandingi, yang merupakan permadani

terbaik pada masa itu di kota Herat, Afghanistan Barat. Selanjutnya, seni ini

berkembang hingga tahun 1731 di saat Shah Nadir menghancurkan wilayah

tersebut, dan memaksa para penenun bermigrasi ke wilayah Persia dan Asia

Kecil.185

Proses migrasi ke wilayah tersebut dibuktikan dengan adanya penemuan

sebuah permadani sutra yang sangat halus pada abad ke-17, yang ditenun dengan

menggunakan benang emas, dan saat ini tersimpan di Museum Osmanic,

183

Di bawah pemerintahannya itulah, permadani Ardebil abad ke-16 yang terkenal saat itu

masih tersimpan di Victoria and Albert Museum, London. Lihat Baumann, ―The Genuine Persian

Rug,‖ vol.3, no.7, h.567. 184

Permadani Ardebil, Tabriz dan Isfahan merupakan permadani yang ada pada masa Safawi,

yang memiliki kualitas luar biasa dengan gaya dan material dalam pola dan ornamennya. Lihat

Economic Cooperation Organization (ECO), ―ECO Heritage,‖ h.13. 185

Di bawah pemerintahannya itulah, permadani Ardebil abad ke-16 yang terkenal saat itu

masih tersimpan di Victoria and Albert Museum, London. Lihat Baumann, ―The Genuine Persian

Rug,‖ vol.3, no.7, h.567.

Page 71: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Konstantinopel. Tetapi para ahli menduga bahwa permadani yang sangat indah itu

merupakan salah satu permadani terbaik yang pernah dibuat pada abad ke-15.186

Seni permadani tenun di Turki itu sebenarnya sudah ada jauh sebelum

adanya penaklukkan Konstantinopel. Saat itu, para penguasa Turki memanggil

para penenun permadani Persia untuk datang ke istana dan mengajarkan karya

seni itu dengan teknik yang lebih mudah digunakan pada umumnya.187

Pengajaran itu dibuktikan dengan adanya penemuan potongan permadani

Turki tertua di Masjid Ala-Eddin di Konia, Asia Minor, yang diperkirakan dibuat

sebelum tahun 1220 M.188

Pada saat pemerintahan Ottoman, pemasaran permadani saat itu telah

menjangkau hingga ke negara Barat melalui jalur perdagangan Mediterania.

Penggunan permadani pada abad pertengahan saat itu lebih banyak digunakan

sebagai taplak meja dibandingkan sebagai penutup lantai. Hal itu dikarenakan

banyak orang Eropa saat itu lebih banyak makan di meja daripada di lantai.189

Sedangkan, keberadaan karpet di Eropa itu menurut Ernst Frehse ialah

saat para muslim berbangsa Moor menaklukkan Spanyol tahun 711 M, dan

selanjutnya pada abad ke-17, permadani itu dibawa oleh orang Spanyol ke

Amerika dan menjadikan karya seni di Amerika menjadi lebih modern dari

sebelumnya.190

186

Di bawah pemerintahannya, permadani Ardebil abad ke-16 yang terkenal saat itu masih

tersimpan di Victoria and Albert Museum, London. Lihat Baumann, ―The Genuine Persian Rug,‖

vol.3, no.7, h.567. 187

Baumann, ―The Genuine Persian Rug,‖ vol.3, no.7, h.567. 188

Baumann, ibid., vol.3, no.7, h.567. 189

Spooner, ―Afghan Wars, Oriental Carpets, and Globalization,‖ akses 21 September 2016

dari http://www.penn.museum/sites/expedition/afghan-wars-oriental-carpets-and-globaliza tion,

05:17. 190

Baumann, op.cit., vol.3, no.7, h.567.

Page 72: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Salah satu pengenalan dalam memasarkan permadani mulai abad ke-19

ialah melalui sejumlah pameran internasional. Pameran Internasional (World‟s

Fair) pertama kali diadakan di Wina pada tahun 1867 dan selanjutnya pada tahun

1873.191

Beberapa permadani Asia yang selalu diikutsertakan dalam setiap

pameran yang diadakan di Eropa dan Amerika di antaranya yaitu permadani dari

Iran, Turki, Kaukasia, dan Turkmen.192

Pengadaan pameran internasional tersebut meluaskan sejumlah jaringan

perdagangan, sekaligus mengaktifkan kembali perdagangan permadani lokal di

negara-negara Asia.193

Tepatnya, sejak adanya pameran internasional yang kedua

tahun 1873 dalam meningkatkan prestise permadani tenun Asia yang dahulu

dianggap sebagai barang mewah dan mahal. Kemudian, anggapan itu berakhir

sejak tahun 1914 oleh karena permadani saat itu sudah dapat diproduksi secara

masal dan dapat digunakan oleh semua kalangan.194

C. Klasifikasi Permadani Asia

Secara umum, permadani Asia atau yang lebih dikenal di Barat sebagai

oriental rugs itu terbagi menjadi tiga jenis, yaitu permadani suku nomad,

permadani Persia, dan permadani Turki (Smyrna).195

Namun menurut negara

asalnya, permadani tenun Asia itu dapat dikelompokkan menjadi permadani

191

Baumann, ―The Genuine Persian Rug,‖ vol.3, no.7, h.567. 192

Helfgott, Ties That Bind: A Social History of The Iranian Carpet, h.15. 193

Helfgott, ibid., h.199. 194

Helfgott, ibid., h.15. 195

Baumann, ―The Genuine Persian Rug,‖ vol.3, no.10, h.847.

Page 73: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Persia, Kaukasia, negara-negara Asia Tengah (yang meliputi Baluchistan,

Afghanistan, Bukhara), Turki, India, China, dan Yunani.196

Permadani yang berasal dari negara-negara di Asia Tengah, seperti

Afghanistan, Beluchistan, Bukhara, Turkistan, Kaukasus, Kurdistan, Luristan, dan

Persia Selatan merupakan jenis permadani yang dibuat oleh suku-suku nomaden

atau disebut sebagai permadani nomad.197

Permadani ini umumnya menggunakan

teknik simpul senne, teknik simpul yang berasal dari Persia.

Sedangkan, permadani yang berasal dari wilayah Kirshihir, Kula, Ladik,

Mudjur, Melas, Nidge, Jakshibeidjir, Megri, Pergamo, Tuzla, Yuruk, Hereke,

Uschak, Yaprak, Chiordes, dan Dimirdshi merupakan jenis permadani smyrna

atau permadani yang berasal dari Turki.198

Permadani ini umumnya menggunakan

teknik simpul smyrna (chiordes) atau simpul Turki. Dan perbedaan penggunaan

kedua teknik tersebut, senne dan smyrna, dapat dilihat pada lampiran 3.4 – 3.7.

Identifikasi termudah antara permadani Persia dan Turki ialah melalui

perbedaan penggunaan simpul ikatan. Umumnya, teknik Persia menggunakan

simpul yang lebih kuat dibandingkan dengan penggunaan simpul dari Turki (lihat

lampiran 3.4 – 3.7). Selain itu, permadani Persia umumnya berbulu lebih tebal

daripada permadani Turki, sehingga terasa lembut dan nyaman saat digunakan.

Teknik simpul Persia biasanya digunakan oleh sejumlah negara di Asia

Tengah, seperti China, Nepal, India, Pakistan, Iran, Afghanistan, Oman,

Kazakhstan, dan Mongolia. Sedangkan teknik simpul Turki biasanya digunakan

196

Jacobsen, Facts about Oriental Rugs, h.1. 197

Baumann, ―The Genuine Persian Rug,‖ vol.3, no.10, h.847. 198

Baumann, ibid., vol.3, no.10, h.847.

Page 74: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

oleh sejumlah negara di Timur Tengah, seperti Turki, Syria, Irak, Jordan, Saudi

Arabia, dan Yaman.199

Sedangkan berdasarkan masanya, permadani itu dapat diklasifikasikan

menjadi permadani klasik antik, dan permadani baru, yang dapat dibedakan

berdasarkan motif yang digunakan (lihat lampiran 4.5 – 4.12). Permadani klasik

antik berasal dari Persia, Kaukasia, Asia Tengah (termasuk kelompok suku

Turkmen), Turki, China, dan India. Permadani baru berasal dari Persia, Kaukasia,

Asia Tengah (termasuk kelompok suku Turkmen), Turki, China, India, dan

Yunani.200

Berikut ini penjelasan singkat dari klasifikasi permadani per wilayah,

yaitu:

a) Permadani Persia

Permadani ini umumya menggunakan pola dasar bunga sebagai sisi

batasnya, dan penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada lampiran 4.5 – 4.13.

Warna yang digunaan ialah biru tua dan merah dengan tekstur yang begitu

rumit. Permadani ini terbagi menjadi tujuh, yaitu permadani Khurasan,

Kerman dan Kermanshah, Sinneh (Senna), Feraghan, Shiraz, Saraband, dan

Hamadan.201

b) Permadani Kaukasia

Wilayah permadani Kaukasia berada diantara laut hitam dan laut

kaspia. Pola utama yang menjadi ciri khas permadani ini ialah bentuk kailnya.

199

―Oriental Rug Knotting and Construction: Knotted, Tufted and Flat-Woven Rugs; Knot

Types and Density,‖ h.3. Tersedia di http://www.kapridjianrugsandcarpets.com/knotting.pdf, akses

06 Oktober 2016, 17:48 200

Jacobsen, Facts about Oriental Rugs, h.1. 201

―Industrial Arts: Oriental Rugs,‖ The Collector and Art Critic, vol.4, no.1 (November,

1905), h.11.

Page 75: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Permadani ini terbagi menjadi delapan, yaitu permadani Daghestan, Derbend,

Cabistan, Tzitzi (Tchetchen), Kazak, Guenja (Genghis), Cashmere (Soumak),

dan Shirvan.202

c) Permadani Kurdistan

Permadani ini meminjam desain Persia. Permadani ini terbagi menjadi

tiga, yaitu permadani Persian Kurdistan, Sarakhs (Lule), dan Mossoul.203

d) .Permadani Turki

Permadani ini menggunakan simpul Ghiordes atau simpul Smyrna.

Permadani ini terbagi menjadi enam, yaitu permadani Ghiordes, Coulah,

Ladic, Meles, Bergamo, dan Yuruk.204

e) Permadani Turkoman

Permadani ini berasal dari bagian barat Asia Tengah, yang berasal dari

suku Turkoman. Permadani ini terbagi menjadi tiga permadani, yaitu

permadani Bokhara (Tekké), Yomut, dan Belooch (Baluch atau

Baluchistan).205

f) Permadani India

Seni permadani tenun ini dibawa ke Lahore oleh Mohammedan pada

masa kekuasaan Mughal pada abad ke-16. Karpet tertua di India sangat

menyerupai permadani Isfahan. Permadani modern banyak menggunakan

202

―Industrial Arts: Oriental Rugs,‖ h.11-14. 203

―Industrial Arts: Oriental Rugs,‖ h.14. 204

―Industrial Arts: Oriental Rugs,‖ h.14-15. 205

―Industrial Arts: Oriental Rugs,‖ h.15.

Page 76: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

desain berpola Inggris yang dibuat oleh mesin, sehingga permadani ini tidak

memiliki sentuhan artistik.206

g) Permadani China

Permadani China dibuat sejak beberapa abad sebelumnya. Permadani ini

biasanya dibuat dari wilayah Peking, Tientsin, Ning-hsai dan Smarkand. 207

Berdasarkan klasifikasi di atas, permadani Afghanistan termasuk sebagai

permadani yang memiliki beberapa karakteristik permadani dari berbagai wilayah

yang telah dijelaskan di atas. Hal itu didasarkan atas beragamnya suku yang ada

di Afghanistan, seperti suku Turkmen, Kurdi, Hazara, Baluch dan lain

sebagainya. Permadani Afghanistan dapat disebut sebagai bagian dari permadani

Persia yang merunut pada sejarah dan teknik simpul yang digunakan. Tetapi juga

dapat diklasifikasikan sebagai permadani Asia yang merunut pada wilayah

pembagiannya.

Permadani Afghanistan disebut juga sebagai permadani Turan. Permadani

Turan merupakan salah satu permadani asli Persia (the genuine Persians) selain

permadani Iran. Turan dan Iran dibedakan berdasarkan wilayah pembagiannya.

Turan merupakan istilah yang merujuk pada wilayah dataran di antara Rusia

(bagian) Selatan dan Afghanistan (bagian) Timur, sedangkan Iran yang dimaksud

ialah wilayah dataran di antara Afghanistan (bagian) Barat dan Kerajaan besar

Persia.208

Sedangkan menurut sejarahnya, Afghanistan pernah menjadi bagian dari

wilayah Khurasan yang menjadi puncak kebudayaan dari dinasti Saljuk, Mongol

206

―Industrial Arts: Oriental Rugs,‖ h.15. 207

―Industrial Arts: Oriental Rugs,‖ h.15. 208

Baumann, ―The Genuine Persian Rug,‖ vol.3, no.7, h.567.

Page 77: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

dan Timurid.209 Pada masa Timurid, wilayah Herat di Afghanistan pernah

menjadi ibukota dari dinasti tersebut. Dan sejak Timurid hingga Sawafi, kota

Herat menjadi salah satu pusat produksi dan pendistribusian permadani tenun

yang terkenal pada masa itu.210

D. Permadani Perang Afghanistan

Permadani perang merupakan sebuah genre baru dari permadani Asia,211

yang menampilkan sisi modern dari motif perang yang dibuat pada abad ke-20

berdasarkan pengalaman penenun baik melihat maupun mendengar langsung

dalam menghadapi situasi perang yang berlangsung di negaranya. Permadani

perang juga ingin memberikan pesan kepada masyarakat dunia tentang supremasi

militer asing (yang menyerang negaranya) melalui penggambaran sejumlah motif

militer seperti tank, senjata, dan lain sebagainya.212

Permadani perang ini masyhur

setelah adanya invasi Soviet di Afghanistan tahun 1979.

Awalnya, permadani perang itu dibuat untuk menarik minat para pegawai

dan wisatawan Soviet sebelum dikomersilkan kepada masyarakat banyak.213

Tatiana Divens, seorang kolektor permadani Baluch selama puluhan tahun,

menjelaskan pendapatnya yang dikutip oleh Tim Bonyhady dalam artikelnya

bahwa permadani perang itu dibeli oleh para pegawai Soviet yang ada di

209

Minorsky, ―Geographical Factors in Persian Art,‖ Bulletin of the School of Oriental

Studies, University of London, vol.9, no.3, h.650. 210

Helfgott, Ties That Bind: A Social History of the Iranian Carpet, h.70. 211

Spooner, ―Afghan Wars, Oriental Carpets. And Globalization,‖ akses 21 September 2016

dari http://www.penn.museum/sites/expedition/afghan-wars-oriental-carpets-and-globaliza tion,

05:17. 212

―War Rugs,‖ akses 21 September 2016 dari http://conflictfood.com/en/war-rugs, 04:19 213

Tanya Barrientos, ―War rugs offer a glimpse of changing art in Afghanistan,‖ askses 21

September 2016 dari https://penncurrent.upenn.edu/2011-04-21/features/war-rugs-offer-glimpse-

changing-art-afghanistan, 05:23

Page 78: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Afghanistan. Bonyhady juga mengambil pendapat dari Svetlana Alexievich

dalam bukunya Zinky Boys, menjelaskan bahwa salah satu dari beberapa souvenir

yang dibawa oleh sebagian besar pegawai Soviet di Afghanistan ialah permadani.

Selain itu, seorang jurnalis Italia, Edgardo Bartoli, memberitahukan sebuah

permadani perang yang dilihatnya dari sebuah rumah pegawai Soviet di Kabul

pada tahun 1988.214

Beberapa penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa peran

dan pengaruh Soviet di Afghanistan sudah ada sejak sebelum terjadinya perang

Anglo-Afghan I.

Menurut Tatiana Divens, seorang ahli peralatan militer di Washington

dalam artikel edisi Oriental Rug Review mengatakan bahwa permadani perang

menjadi suatu alat yang penting bagi para penenun sebagai salah satu cara untuk

mengungkapkan kejadian yang mengerikan, yang dilihatnya saat terjadinya

peperangan.215

Berbagai permadani perang yang dibuat itu hampir menyerupai

sebuah jurnalisme dari para penenun Afghanistan,216

karena merekam sejumlah

kejadian penting yang ada di negara tersebut seperti adanya serangan rudal Soviet.

Dalam hal berekspresi, masyarakat Afghanistan didukung dan dilindungi

oleh Hukum Konstitusi Afghanistan tahun 1964 pasal 30 dan 31 yang keduanya

menjelaskan tentang kebebasan berekspresi dalam menyampaikan pendapat. Pasal

30 menjelaskan tentang kebebasan dan kerahasiaan berkomunikasi baik berupa

214

Bonyhady, ―The Rugs of War: Out of Afghanistan,‖ h.2. Dokumen tersedia di

http://soa.anu.edu.au/ sites/default/files/TROW.pdf, akses 10 Mei 2016, 15:02. 215

Marianne Rohrlich, ―Images of War, Made Graceful on a Rug,‖ akses 21 September 2016

dari http://www.nytimes.com/1997/01/16/garden/images-of-war-made-graceful-on-a-rug.html?_

r=0, 04:57 216

―War Rugs exhibit opens today at Penn Museum,‖ akses 21 September 2016 dari

http://www.westphillylocal.com/2011/04/30/war-rugs-exhibit-opens-today-at-penn-museum,

04:56

Page 79: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

tulisan, telepon, telegraf ataupun media lainnya. Sedangkan pasal 31 menjelaskan

tentang menghormati suatu kebebasan berpikir dan berekspresi masyarakat baik

dalam bentuk pidato, secara tertulis, gambar, maupun cara lainnya yang sesuai

dengan ketentuan hukum.217

Dan dalam perkembangan selanjutnya, permadani dibuat dengan beragam

tema yang sesuai dengan kejadian penting yang terjadi di negaranya, seperti tokoh

kartun Najibullah yang digambarkan sebagai boneka Soviet. Tema umum pada

akhir abad ke-20 itu berupa supremasi militer Soviet di Afghanistan. Sedangkan

tema lainnya di antaranya berupa tokoh pahlawan, pemandangan kota, legenda

masyarakat, kudeta, dan lain sebagainya.218

Beberapa produsen utama permadani tenun tradisional Afghanistan

berasal dari beberapa suku, yaitu suku Baluch, Hazara, Zakini, Taimani, dan

Turkmen. Umumnya, para penenun ini menggunakan kapas, sutra, dan wol dari

domba legendaris Karakul di Asia Tengah.219

Sedangkan saat invasi Soviet berlangsung, terdapat beberapa penenun

yang diketahui melarikan diri ke Iran dan Pakistan, yaitu suku Baluch, Turkmen,

dan Hazara.220

Dan dari ketiga suku tersebut hanya suku Turkmen dan Baluch

yang menjadikan permadani perang terkenal dengan tampilan seni yang unik dan

217

―Constitution of Afghanistan,‖ Middle East Journal, vol.19, no.2 (Spring, 1965), h.220. 218

Tami Katz-Freiman, ―Nevet Yitzhak: WarCraft,‖ The Screening Room Exhibition, h.1.

Tersedia di http://www.thescreeningroommiami.com/upload/files/Nevet%20Yitzhak-FINAL%20

PRESS%20RELEASE% 20 2014(1).pdf, akses 10 Mei 2016, 14:52 219

―Afghan Rugs: The Contemporary Art of Central Asia,‖ dalam BOCA Museum of Art (3

Mei-27 Juli, 2014), h.6. 220

Charland, ―War Rugs: Woven Documents of Conflict and Hope,‖ h.28. Menurut Spooner,

permadani perang berasal dari suku Baluch dan Turkmen di berbagai wilayah Afghanistan di

bagian barat, utara, dan Pashtun di selatan. Tetapi tetap saja permadani termahal berasal dari suku

Turkmen di bagian utara. Lihat Spooner, ―Afghan Wars, Oriental Carpets, and Globalization,‖

akses 21 September 2016 dari http://www.penn.museum/sites/expedition/afghan-wars-oriental-

carpets-and-globaliza tion, 05:17.

Page 80: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

figuratif melalui motif perang dan desainnya. Selain itu, daya tarik lainnya ialah

penggunaan alat tenun tradisional, yang terbuat dari kayu berbentuk horizontal

yang portable.221

Permadani perang yang dibuat oleh para pengungsi Afghanistan di

Pakistan itu kemudian diekspor ke salah satu negara Barat seperti Amerika

Serikat, lalu dibeli oleh sejumlah negara dari Timur Tengah.222

1. Faktor Munculnya Permadani Perang

Argumen mengenai permadani perang yang muncul pada akhir abad ke-20

atau saat pendudukan Soviet di Afghanistan itu belum dikatakan tepat. Menurut

Helfgott dalam bukunya Ties That Bind: A Social History of the Iranian Carpet

menjelaskan bahwa karpet bom (the carpet boom) itu dibuat atas adanya

permintaan pasar Eropa pada perempat abad terakhir abad ke-19. Permintaan itu

tersebar ke seluruh wilayah Iran dan akhirnya mengaktifkan kembali ekspor

produksi permadani tenun pada tahun 1885.223

Hal tersebut juga diperjelas

berdasarkan artikel Spooner, ―Afghan Wars, Oriental Carpets, and Globalization,‖

yang menampilkan sebuah permadani Persia yang ditenun sekitar tahun 1920-an,

yang digambarkan dengan suasana pemandangan kota dan sebuah pesawat besar

pada saat Perang Dunia I.224

221

―The Baluch Rugs Weaving,‖ Dan Levy, Art Pane Home of Oriental Carpets and Rugs,

h.4. Tersedia di http://www.artpane.com/docs/The_Baluch_Rugs_Weaving.pdf, akses 10 Mei

2016, 15:01 222

Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang banyak ditempati oleh ratusan imigran

Afghanistan yang melarikan diri saat terjadinya konflik peperangan. Lihat ―Afghan Rugs and

Carpets: Rugs from Afghanistan,‖ akses 21 September 2016 dari http://www.internetrugs.com/

blog/afghan-rugs-and-carpets-rugs-from-afghanistan, 04:49 223

Helfgott, Ties That Bind: A Social History of The Iranian Carpet, h.16. 224

Spooner, ―Afghan Wars, Oriental Carpets, and Globalization,‖ h.14.

Page 81: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Selanjutnya, pemasaran melalui pameran internasional (World‟s Fair)

pertama kali itu diadakan di Wina pada tahun 1867, dan pameran kedua tahun

1873.225

Hal ini sesuai dengan kronologis dari suatu permintaan carpet boom dari

Eropa pada akhir abad ke-19.

Permintaan pasar Eropa itu baru terpenuhi ketika terdapat beberapa bukti

dari sejumlah permadani yang menggambarkan motif persenjataan yang sudah ada

sejak awal abad ke-20. Bukti pertama yaitu sebuah permadani Persia yang ditenun

sekitar tahun 1920-an. Permadani itu menggambarkan sebuah pemandangan kota

dengan pesawat besar yang muncul pada Perang Dunia I.226

Bukti kedua yaitu sebuah hadiah berupa permadani suku Baluch yang

ditenun pada tahun 1934 untuk keluarga kerajaan Jepang. Permadani tersebut

berlatar tiga kelompok geisha dengan beberapa motif pesawat (yang merupakan

motif perang) berukuran kecil di setiap sudutnya.227

Sedangkan bukti lainnya yaitu berdasarkan adanya kunjungan para

penenun permadani perang dari suku Turkmen pada suatu pameran permadani

Afghanistan di Penn Museum pada awal tahun 1973. Dalam kunjungannya, para

penenun itu ditawarkan atas permintaan Penn Museum untuk menenun sebuah

permadani dengan potret Presiden Nixon sebagai latar utama permadani

tersebut.228

Berdasarkan permintaan Penn Museum tersebut penulis

225

Baumann, ―The Genuine Persian Rug,‖ vol.3, no.7, h.567. 226

Spooner, ―Afghan Wars, Oriental Carpets, and Globalization,‖ vol.53, no.1, h.14. 227

Bonyhady dan Lendon, ―The Rugs of War,‖ h.6. 228

Spooner, ―Afghan Wars, Oriental Carpets. And Globalization,‖ akses 21 September 2016

dari http://www.penn.museum/sites/expedition/afghan-wars-oriental-carpets-and-globaliza tion,

05:17.

Page 82: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

memperkirakan bahwa pada rentang tahun tersebut memang sudah ada permadani

perang berlatar tokoh ternama.

Demikian, beberapa bukti dan informasi yang telah dijelaskan di atas itu

membuktikan bahwa permadani perang telah ada sejak awal abad ke-20 atas dasar

permintaan pasar Eropa pada akhir abad ke-19. Dan perkembangan permadani dan

motif perang berupa persenjataan itu mulai mencolok saat setelah invasi Soviet di

Afghanistan tahun 1979.

Berdasarkan faktor pendukungnya, permadani perang ini muncul karena

berbagai faktor yang diklasifikasikan menja faktor politik dan ekonomi. Berikut

ini berbagai faktor pendukung yang telah diklasifikasikan dalam penjelasan yang

singkat.

Berdasarkan dorongan unsur politik, Afghanistan merupakan negara

strategis sebagai penyangga dari dua kekuatan besar Soviet (USSR) dan Inggris

yang berseteru pada abad ke-19, dan Afghanistan tetap menjadi negara penyangga

hingga terjadinya Perang Dunia I. Selain itu, Herat yang menjadi salah satu

provinsi di Afghanistan saat ini pernah menjadi salah satu pusat kebudayaan dan

tempat pendistribusian dalam seni permadani tenun. Namun penulis

memperkirakan bahwa jika permintaan pasar Eropa itu diketahui sudah ada pada

akhir abad ke-19, dan wilayah penghasil permadani itu aktif kembali setelah tahun

1885, maka dapat diperkirakan bahwa faktor pendukung bersifat politik tersebut

didasarkan pada perang Anglo-Afghan yang terjadi sejak tahun 1893.

Berdasarkan dorongan unsur ekonomi, Afghanistan mulai memperluas

pemasaran produk dalam berbagai pameran internasional, dan salah satunya ialah

Page 83: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

diadakannya pameran internasional pada 26 Oktober-5 Desember 1930 yang

diikuti oleh 130 peserta perusahaan dari perwakilan negara Amerika Serikat dan

12 negara di Eropa, di antaranya yaitu Austria, Cekoslowakia, Denmark, Inggris,

Finlandia, Perancis, Jerman, Belanda, Italia, Polandia, Swedia, dan Swiss.229

Faktor pendukung dalam pemasaran produknya yaitu adanya sebuah

perusahaan swasta Spinzar, yang merupakan perusahaan budidaya kapas mentah

yang berada di Herat, Afghanistan Utara dan berada di bawah kontrol Soviet.

Pemiliknya, Abdul Majid Zabuli merupakan seorang suku Pashtun yang menikah

dengan seorang wanita Rusia dan memiliki bisnis di Uni Soviet.230

Dukungan lainnya juga diberikan oleh Banke Millie Afghanistan – bank

pelopor yang dikomersilkan tahun 1932 – pada sejumlah perusahaan seperti

perusahaan gula dan petroleum (1934), perusahaan Karakul (1934), dan lain

sebagainya.231

Bank ini juga bertanggung jawab atas nilai tukar mata uang negara

dan luar negeri. Bank ini sudah ada sebelum bank milik Pemerintah, Bank Da

Afghanistan didirikan pada tahun 1939.232

Adanya perusahaan swasta dan bantuan dari Banke Millie Afghanistan

memungkinkan dalam mendukung suatu pemasaran permadani Afghanistan,

termasuk permadani perang Afghanistan. Hal ini didasarkan atas data ekspor

(1956-1976) permadani tenun yang menjelaskan bahwa pesaing utama pemasaran

permadani tenun Afghanistan di negara Jerman, Perancis, Uni Soviet, Amerika

229

Richard F. Bach, ―Rugs and Carpets: An International Exhibition of Contemporary

Industrial Art,‖ The Metropolitan Museum of Art Bulletin, vol.32, no.10, bagian 1 (Oktober, 1937),

h.226. 230

Magnus dan Naby, ―Afghanistan and Central Asia: Mirrors and Models,‖ h.609. 231

Franck, ―Problems of Economic Development in Afghanistan,‖ h.431. 232

Franck, ibid., h.436.

Page 84: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Serikat, Pakistan, dan beberapa negara Arab lainnya yaitu permadani dari Turki

dan Iran.233

Fenomena permadani perang ini ada jauh sebelum adanya invasi Soviet di

Afghanistan, yang diperkirakan sudah ada sejak awal abad ke-20, yang mengacu

pada pendapat Helfgott bahwa permintaan carpet boom dari pasar Eropa itu sudah

ada sejak akhir di perempat abad ke-19. Argumen lainnya juga diperkuat oleh

penjelasan dari seorang kurator Italia Enrico Mascelloni yang mengatakan bahwa

permadani perang di Afghanistan itu sudah ada pada tahun sebelum kejadian

invasi dan pendudukan Soviet. Namun, gambar peperangan seperti pesawat dan

senjata lainnya itu pada awal abad tersebut dibuat dengan ukuran yang lebih kecil

di setiap latar utama maupun di border baik berupa latar utama dari peta negara

(dunia), tokoh (pemimpin suku/khan/panglima perang).234

Kemasyhuran permadani perang Afghanistan juga didukung oleh berbagai

pameran seni permadani tenun dari beberapa museum seperti pameran permadani

di Penn Museum tahun 1973, dan adanya dukungan dari para dealer permadani

Asia, seperti Luca Brancati dan Robert Cadry.

Luca Brancati, seorang dealer permadani dari Italia, yang telah

mengadakan pameran 80 buah permadani perang di Turin pada bulan Mei 1988.

Dan pameran selanjutnya diadakan di Amerika Serikat pada bulan Februari 1989.

233

Banwal, ―Status and Prospects for Afghanistan‘s Industries,‖ h.9. 234

―Afghan War Rugs: The Modern Art of Central Asia,‖ (2015), h.8. Dokumen tersedia di

http://mag.rochester.edu/wp-content/uploads/2016/01/Afghan-War-Rugs_Brochure_2016.pdf,

akses 06 Oktober 2016, 06:36

Page 85: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Sedangkan Robert Cadry, seorang dealer permadani dari Sydney yang membeli

100 buah permadani pada tahun 1988 dengan motif perang berukuran kecil.235

Sedangkan pemerintah Afghanistan di bawah pemerintahan Zahir Shah

saat itu telah memberikan program pengajaran khusus pada masyarakatnya berupa

program praktis pertanian khusus dalam hal kerajinan tangan lokal. Selain itu,

pemerintah juga mendirikan Departemen Menenun (Department of Weaving) dan

Departemen Lukisan & Keramik (Department of Painting and Ceramics) sebagai

kelas tambahan pada sekolah seni di Kabul.236

2. Motif dan Desain Permadani Afghanistan

Umumnya, motif dan desain permadani Afghanistan lebih mudah dikenali

karena memiliki ciri khas tersendiri. Banyak desain permadani Afghanistan yang

dibuat oleh suku Turkmen dan Baluch. Kedua suku ini memiliki desain yang

hampir serupa. Karena permadani Baluch merupakan salah satu jenis permadani

suku Turkmen yang berasal dari bagian barat Asia Tengah.237

Motif dan desainnya sebagian besar memiliki pengaruh dari Persia yang

umumnya banyak menggunakan tema bunga dan taman.238

Tetapi pada akhirnya,

motif dan desain permadani Afghanistan memiliki ciri khas tersendiri yang

membedakan dengan permadani Persia pada umumnya.

235

Bonyhady dan Lendon, ―The Rugs of War,‖ h.8. 236

Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Third Year of the Plan, h.9, 17. 237

Permadani suku Turkmen terbagi menjadi tiga, yaitu permadani Bokhara

(Tekké),permadani Yomut, dan permadani Baluch. Lihat ―Industrial Arts: Oriental Rugs,‖ h.15. 238

Ahmadi, ―Symbolism in Persian Rugs,‖ h.62. Teknik dalam mempelajari suatu tanda atau

simbol disebut sebagai semiologi atau semiotik. Ilmu tersebut diperkenalkan oleh Ferdinand de

Saussure di Eropa pada permulaan abad ke-20, lalu diikuti oleh seorang ahli logika Amerika,

Charles Saunders Pierce. Lihat: ―Reading Motifs on Kilims: A Semiological Approach to

Symbolic Meaning,‖ Kocaeli University, h.2. Tersedia di http://newmedia.yeditepe.edu.tr/pdfs/

isimd06/23.pdf, akses 10 Mei 2016, 14:52

Page 86: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Biasanya, desain permadani Afghanistan menggunakan desain Turkmen dan

Baluch dengan motif gül atau motif berbentuk oktagonal (yang biasa disebut

sebagai kaki gajah) sebagai motif utamanya. Warna permadani Afghanistan

umumnya juga berwarna agak gelap, seperti merah tua, biru tua, dan lain

sebagainya.

Motif atau simbol tersebut bisanya digunakan oleh para penenun sebagai

sebuah ungkapan dari beberapa pengalaman yang pernah dialaminya. Penulis

memperkirakan bahwa setiap tema permadani yang digambarkan itu berdasarkan

adanya suatu fenomena besar atau pun sesuatu yang aneh dan tidak biasa, yang

belum pernah dilihat sebelumnya. Hal ini diperkuat oleh Saul Borodofsky,

seorang sejarawan permadani dari Charlottesville, Va., yang menjelaskan bahwa

permadani Asia merupakan satu-satunya genre desain yang tidak memiliki uraian

pada bentuk susunannya, hingga siapa dan kapan tepatnya pun tidak jelas

usulnya.239

Sebagai contoh yang dapat ditelaah ialah dari permadani tertua, Pazyryk,

yang menggambarkan kuda dan penungganya sebagai desain border, yang

ternyata sama dengan gambar kuda dan pengantin pria dalam ukiran di suatu kota

kuno Persepolis.240

Menurut Dr. Wilhelm R. Valentiner, seorang kurator Metropolitan Museum,

dan dikutip oleh Thomas J. Watson Library, mengatakan bahwa pada abad ke-15

dan abad sebelumnya itu menggunakan tipe kuno, seperti motif naga dan beberapa

239

Marianne Rohrlich, ―Images of War, Made Graceful on a Rug,‖ akses 21 September 2016

dari http://www.nytimes.com/1997/01/16/garden/images-of-war-made-graceful-on-a-rug.html

?_r=0, 04:57 240

―Tribal Rugs: Weaving Modernity into Afghanistan,‖ akses 21 September 2016 dari

http://yris.yira.org/essays/1699, 05:44

Page 87: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

permadani di Asia Minor yang menggunakan desain geometris. Lalu, pada abad

ke-16 lebih diperkenalkan sebagai permadani Persia dengan motif hewan (Persian

animal-rugs). Persian animal rugs, disebut demikian karena pada saat itu terdapat

hubungan yang aktif dalam perdagangan antara Persia dan China. Sedangkan pada

abad ke-17 permadani Persia itu lebih dikenal sebagai permadani Ispahan dengan

motif desain bunga yang indah dan masih terdapat pengaruh motif dari China.241

Dan pada abad ke-20, terdapat permadani perang Afghanistan yang

memiliki keunikan yang mencolok dalam segi penggunaan motif, yang terlihat

dari adanya kombinasi motif tradisional dan motif perang yang menjadi suatu

motif baru yang terlihat modern dari motif tradisional permadani Asia (oriental

rugs). Desain motif tradisional, seperti motif daun, ikan dan naga, sudah sejak

lama digunakan oleh bangsa Persia, Kaukasia, Turki, India, Asia Tengah, dan

China. Dan umumnya, Afghanistan menggunakan desain boteh dan desain gul.

Berikut ini penjelasan singkatnya:242

Gambar 1 – Desain motif tradisional

241

―Antique Rugs,‖ The Lotus Magazine, vol.7, no.6 (Maret, 1916), h.271. 242

Jacobsen, Facts About Oriental Rugs, h.18.

Page 88: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

1. Desain Herati, sering disebut sebagai desain ikan, juga disebut sebagai

desain Feraghan. No. 1, 2, 3, 4, dan 5 merupakan desain yang sering

digunakan pada permadani Persia, dan selalu pengulangan desain yang

sama.

2. Desain Shah Abbas – terdapat sejumlah variasi dari desain tersebut.

3. Desain Gula Hinnai – terdapat sedikit variasi dari rincian desain

tersebut.

4. Desain Mina Khani.

5. Desain yang biasa disebut „buah pear‟, atau disebut juga sebagai desain

pohon palem.

6. Swastika – desain yang biasa ditemukan di perbatasan sebagai dekorasi

pada permadani.

7. Desain S, yang umumnya ada di perbatasan.

8. Desain delapan titik bintang, yang ditemukan di bidang dan perbatasan

permadani Kaukasia.

9. Desain Oktagon atau biasa disebut gul, desain khas yang digunakan oleh

suku nomad Turki pada permadani Afghanistan

Sedangkan desain tradisional lainnya yang dapat dikenali yaitu melalui

gambar pada perbatasan permadani (atau border). Di bawah ini tampilan desain

border tradisional yang biasa digunakan, yaitu: 243

Gambar 2 – Desain border tradisional

1. Desain turtle, banyak digunakan pada perbatasan permadani Persia.

2. Desain crab, banyak ditemukan pada perbatasan permadani Kaukasia

dan beberapa pada permadani suku di Persia.

243

Jacobsen, Facts About Oriental Rugs, h.19.

Page 89: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

3. Desain reciprocal trefoil, banyak digunakan sebagai batasan sekunder

permadani Persia dan sebagian pada permadani Kaukasia, juga

beberapa di Asia Tengah.

4. Desain rosette and vine, desain khas di Persia dan utamanya dipakai

sebagai batasan utama Joshagan tua.

5. Desain strip, desain yang khas dengan permadani shalat Kulah.

6. Desain rhodian lilies and rosettes, desain yang khas yang terdapat pada

batasan utama permadani shalat Ladik.

7. Desain Barber Pole Stripe. Desain polos bergaris yang dikombinasikan

antara warna merah, biru, putih dan hijau. Desain ini merupakan ciri

khas dari perbatasan permadani Kaukasia, tapi juga ditemukan di

sejumlah permadani Persia.

8. Desain khas yang terlihat pada perbatasan utama permadani Kaukasia,

khususnya permadani Shirvan, Kuba, dan Kabistan.

9. Georgia Shirvan border. Pinggiran batasan yang khusus ada pada

permadani Georgia Shirvans. Umumnya berwarna biru muda, gading

dan sebagian hitam.

10. Desain Serrated Leaf and Wine Cup border merupakan desain

perbatasan yang banyak digunakan pada permadani Kaukasia. Desain

ini juga memiliki ragam variasi.

Masa renaissance permadani dalam hal pemasaran terjadi pada tahun 1960

dan 1970-an, dan telah memotivasi masyarakat lainnya untuk ikut bergabung

dalam industri kerajinan tenun untuk membuat beragam desain permadani perang,

yang terinspirasi dari pengalaman sejarah yang begitu panjang sehingga

terbentuklah motif prosa dari peperangan.244

Dalam War Rugs Exhibition di Penn

Museum juga dijelaskan bahwa pembuatan permadani di Afghanistan hampir

seperti jurnalisme yang dijelaskan dalam media tekstil.245

Penjelasan sebelumnya merupakan penjelasan mengenai motif dan desain

border secara umum pada permadani Persia, yang juga digunakan pada desain

permadani tradisional Afghanistan. Dan berikut ini beberapa motif perang yang

244

―Afghan Rugs: The Contemporary Art of Central Asia,‖ dalam BOCA Museum of Art (3

Mei-27 Juli, 2014), h.7. 245

―War Rugs exhibit opens today at Penn Museum,‖ artikel diakses pada 21 September 2016

dari http://www.westphillylocal.com/2011/04/30/war-rugs-exhibit-opens-today-at-penn-museum/,

04:56

Page 90: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

merupakan representasi masyarakat dari apa yang dilihatnya saat suasana

peperangan yang berlangsung di negaranya, dan selalu ditampilkan pada

permadani perang Afghanistan, diantaranya yaitu:

a. Motif kupu-kupu

Gambar 3 – Motif Kupu-kupu

246

b. Motif Pesawat

Gambar 4 – Motif Pesawat

247

246

Kupu-kupu menjadi simbol yang berbahaya dari ranjau daratan yang tersembunyi

bertebaran di Afghanistan, dibuat tahun 1980. Lihat ―Battleground War Rugs From Afghanistan,‖

h.13. Tersedia di www.peterboroughmuseumandarchives.ca/Assets/Museum/images/Exhibitions

/Exhibition+Catalogue+-+Battleground+-+War+Rugs+From+Afghanistan.pdf 247

Motif pesawat atau helikopter merupakan salah satu ciri khas permadani perang.

Permadani ini mulai muncul selama pendudukan Rusia di Afghanistan dan produksi masih

berlanjut hari ini. Bukankah Anda mungkin berpikir dari dekorasinya ideal sebagai untuk ruang

tamu rata-rata. Karpet ini telah ditemukan dan gerai di ceruk pasar yang dicari oleh kolektor.

Ditenun oleh penenun Baluch karpet biasanya tenunan wol ke sebuah warp wol dan pakan. Lihat

―Afghan War Rug,‖ akses 21 September 2016 melalui https://www.olneyrugs.co.uk/rug-

types/baluch-war.html, 05:34

Page 91: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

c. Motif Tank

Gambar 5 – Motif Tank

248

d. Motif Granat

Gambar 6 – Motif Granat

249

e. Motif Kalashnikov

Gambar 7 – Motif Kalashnikov

250

f. Motif Missil (atau Peluru)

Gambar 8 – Motif Peluru

251

248

Gambar tank merupakan permadani tenun yang menggambarkan simbol dari konflik

zaman modern. Lihat ―Afghan War Rug,‖ akses 21 September 2016 melalui

https://www.olneyrugs.co.uk/rug-types/baluch-war.html, 05:34. 249

―Battleground: War Rugs from Afghanistan,‖ h.11. 250

―Afghan War Rug,‖ akses 21 September 2016 melalui https://www.olneyrugs.co.uk/rug-

types/baluch-war.html, 05:34 251

Charland, ―War Rugs: Woven Documents of Conflict and Hope,‖ h.27.

Page 92: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Dan berikut ini motif tradisional yang masih digunakan pada permadani

perang Afghanistan, yaitu sebagai berikut:

a. Motif Daun Herat

Gambar 9 – Motif Daun Herat

252

b. Motif Mawar

Gambar 10 – Motif Mawar

253

c. Motif Afshan (Avshan)

Gambar 11 – Motif Afshan

254

d. Motif Tree of Life

Gambar 12 – Motif Tree of Life

255

252

Motif ini sering terlihat di permadani Persia, khususnya dari wilayah Kirmanshah dan

Shiraz. Lihat Holt, Oriental and Occidental Rugs: Antique & Modern, h.41. 253

Motif bunga mawar ini sering terlihat di permadani Khurasan, Herat, Feraghan, dan

permadani Persia lainnya. Lihat Holt, Oriental and Occidental Rugs: Antique & Modern, h.42. 254

Motif ini ditemukan di permadani Kaukasia, India, Persia,dan Turki. Lihat Stone, Oriental

Rugs: An Illustrated Lexicon of Motifs, Materials, and Origins, h.18.

Page 93: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

3. Tranformasi Motif Perang

Motif perang yang ada saat itu merupakan suatu tranformasi yang

dilakukan oleh para penenun pada motif tradisional yang sudah digunakannya

sejak dahulu. Beberapa permadani perang tersebut dipadu-padankan antara

motif perang dan desain klasik tradisionalnya, sehingga seolah-olah terlihat

menggantikan motif tradisional sebelumnya,256

tetapi sebenarnya ialah motif

tersebut merupakan transformasi dari motif tradisional sebelumnya. Dan

berikut ini beberapa transformasi motif perang yang sering digunakan pada

permadani perang, di antaranya yaitu:

a. Transformasi granat

Gambar 13 – Transformasi Granat

257

b. Transformasi tank

Transformasi tank dari gul ke tank dapat dilihat pada penggunaan roda

tank, yang tanpa menghilangkan unsur tradisional tetapi dapat

memvisualisasikan bentuk peralatan perang yang terlihat pada masa

tersebut. Selain itu, biasanya motif gul pada permadani tradisional itu

255

Tree of life atau Pohon kehidupan, yang berarti petunjuk langsung dari bumi ke surga.

Lihat Sandra Busatta, ―Tree of Life Design: From Central Asia to Navajoland and Back (With a

Mexican Detour,‖ Antrocom Online Journal of Anthropology, vol.9, no.1 (2013), h. 212. 256

―Afghan War Rugs: The Modern Art of Central Asia,‖ (2015), h.3-4. Dokumen tersedia di

http://mag.rochester.edu/wp-content/uploads/2016/01/Afghan-War-Rugs_Brochure_2016.pdf,

akses 06 Oktober 2016, 16:35 257

Transformasi ini berasal dari motif tradisional boteh,atau di Barat terkenal dengan nama

paisley. Lihat Charland, ―War Rugs: Woven Documents of Conflict and Hope,‖ h.28.

Page 94: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

menjadi tema utama pada permadani tradisional Afghanistan, yang dapat

dilihat pada lampiran gambar 4.15.

Gambar 14 – Motif Tradisional Gul

258

Gambar 14.1 – Transformasi Tank

259

c. Transformasi ranjau kupu-kupu

Gambar 15 – Motif Bunga

260

258

Jamshid Tehrani dan Mark Collard, ―Investigating cultural evolution through biological

phylogenetic analyses of Turkmen textiles,‖ Journal of Anthropological Archaeology, no.21

(2002), h.449. Seratus tahun yang lalu motif gul tersebut berukuran 16 inchi, namun motif gul saat

ini lebih kecil dari sebelumnya. Lihat: ―Understanding the Carpets of Afghanistan,‖ dalam Asian

Textiles, Magazine of the Oxford Asian Textile Group, no.45 (Februari, 2010), h.8. 259

Gambar tank yang sedang berjalan,yang merupakan transformasi dari ornamen tradisional

Turkmen yang dikenal sebagai gul atau göl. Lihat Charland, ―War Rugs: Woven Documents of

Conflict and Hope,‖ h.29.

Page 95: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Gambar 15.1 – Transformasi Motif Kupu-kupu

261

260

Motif rangkaian bunga ini sering terlihat pada desain permadani Persia. Lihat Holt,

Oriental and Occidental Rugs: Antique & Modern, h.40. 261

―Battleground War Rugs From Afghanistan,‖ h.13.

Page 96: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari seluruh pemaparan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan 3

poin penting, antara lain:

1. Anggapan berbagai masyarakat terhadap permadani perang Afghanistan

yang muncul pada saat setelah adanya invasi Soviet tahun 1979 merupakan

suatu anggapan yang kurang tepat. Pendapat tersebut dikemukakan dari

beberapa tokoh dan lembaga, di antaranya yaitu The Nickle Arts Museum

dalam Rugs and Resistance 1979-2005 Exhibition, Peter F. Stone dalam

bukunya Oriental Rugs, dan lain sebagainya. Jika merunut pada sejarah

dalam hal permadani, Afghanistan merupakan salah satu penghasil

permadani terbaik di dunia yang sudah terkenal sejak masa Islam klasik.

Sebenarnya, permadani perang ini sudah ada sejak awal abad ke-20

berdasarkan permintaan pasar Eropa pada akhir abad ke-19, dan diperkuat

dengan ditemukannya permadani bermotif peperangan pada tahun 1920-

an. Bukti lainnya juga ditemukan melalui sebuah catatan dalam pemberian

hadiah permadani Afghanistan kepada keluarga kerajaan Jepang pada

tahun 1930-an.

2. Permadani perang Afghanistan merupakan suatu alternatif masyarakat

Afghanistan dalam berkomunikasi dan mengekspresikan pendapatnya

terhadap sejumlah konflik peperangan yang terjadi di negaranya.

Page 97: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Permadani perang ini terkenal setelah adanya invasi Soviet pada tahun

1979. Dalam pengenalannya kepada masyarakat luas itu terdapat berbagai

faktor pendukung, terutama dalam hal pemasaran permadani Afghanistan.

Secara tidak langsung, pemasaran permadani perang ini dilakukan oleh

sejumlah pihak, yaitu para pengungsi Afghanistan di Pakistan, para dealer

asing, para tentara yang membawanya sebagai souvenir, dan berbagai

pameran permadani skala internasional.

3. Terdapat berbagai faktor pendukung dalam kemunculannya, terutama ialah

dalam segi pemasaran, sedangkan salah faktor penunjang dari pemerintah

ialah faktor pendidikan yang diberikan kepada masyarakat Afghanistan

berupa kerajinan tangan, yang mulai diterapkan saat awal pemerintahan

Zahir Shah. Hal tersebut didasarkan dari pendirian sejumlah Departemen

Pendidikan Kejuruan dalam hal kesenian, salah satunya yaitu Departemen

Menenun.

Selain ketiga pon di atas, melalui studi ini penulis juga menemukan bahwa

terdapat evolusi dalam penggunaan motif pada permadani Afghanistan. Evolusi

ini berkembang sesuai perubahan zaman, tetapi tidak menghilangkan sisi

tradisionalnya. Dan poin inilah yang menjadi menarik dan menjadi ciri khas

tersendiri dari permadani Afghanistan.

B. Saran

Berdasarkan hasil studi terdapat beberapa saran dan rekomendasi yang

dapat dipertimbangkan mengenai masalah permadani perang khas Afghanistan

Page 98: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

khususnya pada akhir abad ke-20. Studi ini diharapkan dapat menjadi suatu

pelengkap dalam pembahasan mengenai simbol berupa motif dan desain

permadani. Adapun tema mengenai permadani perang ini ini merupakan

pembahasan yang sangat menarik menjadi suatu kajian akademis. Kajian sejarah

Afghanistan ini masih jarang dibahas, dan umumnya pembahasan hanya

mengenai perpolitikan Afghanistan. Dan kajian Afghanistan mengenai

kebudayaannya ini menjadi suatu alternatif bagi para pembaca, terutama bagi

para peneliti kawasan Timur Tengah. Maka dari itu, penulis menyarankan

kepada penulis selanjutnya untuk mencoba membahas dan mengembangkan

permasalahan kebudayaan Afghanistan lebih lanjut.

Page 99: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdurrahman, Dudung. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos, 1999.

Afghanistan Information Bureau. Afghan Progress in the Fourth Year of the Plan.

London: Afghanistan Information Bureau, 1966.

Afghanistan Information Bureau. Afghan Progress in the Third Year of the Plan.

London: Afghanistan Information Bureau, 1959.

Bonyhady, Tim dan Nigel Lendon. The Rugs of War. Canberra: Australian

National University School of Art Gallery, 2003.

Brown, L. Carl (Ed.). Diplomacy in the Middle East: The International Relations

of Regional and Outside Power. London & New York: I.B. Tauris & Co

Ltd., 2004.

Clifford, C. R. Rugs of the Orient. N.Y.: Clifford & Lawton, 1911.

Helfgott, Leonard M. Ties That Bind: A Social History of The Iranian Carpet.

Washington: Smithsonian Institution Press, 1994.

Holt, Rossa Bele. Oriental and Occidental Rugs: Antique & Modern. N.Y.:

Garden City Pub.Co., 1937.

Islamic Republic of Afghanistan. Afghanistan Initial National Communication:

To the United Nations Framework Convention on Climate Change. Islamic

Republic of Afghanistan: National Environmental Protection Agency, t.t.

Ismail, Faisal. Paradigma Kebudayaan Islam: Studi Kritis dan Refleksi Historis.

Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1996.

Jacobsen, Charles W. Facts about Oriental Rugs. N.Y.: The DU BOIS Press,

1931.

Robinson, F. (Ed.). The New Cambridge History of Islam vol.5 – The Islamic

World in the Age of Western Dominance. Cambridge: Cambridge

University Press, 2010.

Ruthven, Malise dan Azim Nanji. Historical Atlas of Isam. Harvard University

Press: Cartographica Limited, 2004.

Stone, Peter F. ―Oriental Rugs: An Illustrated Lexicon of Motifs, Materials, and

Origins.‖ North America, Latin America & Europe: Tutle Publishing,

2013.

Subchi, Imam . Pengantar Antropologi. Jakarta: Mumtaza Islamic School Press,

2012.

Tamburaka, Rustam E. Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah

Filsafat, dan Iptek. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Page 100: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Wahab, Shaista dan Barry Youngerman. A Brief History of Afghanistan. New

York: Facts on File, Inc., 2007.

Artikel dalam Jurnal

Ahmadi, Reza T. ―Symbolism in Persian Rugs.‖ International Journal for

Oriental Manuscript Research, vol.3, no.1 (Maret, 1997), h.62-64.

Ali, Wijdan. ―The Status of Islamic Art in the Twentieth Century,‖ Muqarnas,

vol.9 (1992), h.186-188.

Bach, Richard F. ―Rugs and Carpets: An International Exhibition of

Contemporary Industrial Art.‖ The Metropolitan Museum of Art Bulletin,

vol.32, no.10, bagian 1 (Oktober, 1937), h.226-228.

Baumann, L. ―The Genuine Persian Rug.‖ The Melliand Textile Monthly, vol.3,

no.7 (Oktober, 1931), h.567-570.

Baumann, L. ―The Genuine Persian Rug.‖ The Melliand Textile Monthly, vol.3,

no.10 (Januari, 1932), h.847-851.

Busatta, Sandra. ―Tree of Life Design: From Central Asia to Navajoland and Back

(With a Mexican Detour.‖ Antrocom Online Journal of Anthropology,

vol.9, no.1 (2013), h. 205-220.

Charland, William. ―War Rugs: Woven Documents of Conflict and Hope.‖ Art

Education, vol.64, no.6 (November, 2011), h.25-32.

Dastarac, Alexandre dan M. Levant. ―What Went Wrong in Afghanistan.‖ MERIP

Reports, no.89 (Juli-Agustus, 1980), h.3-12.

Dupree, Nancy Hatch. ―Cultural Heritage and National Identity in Afghanistan.‖

Third World Quarterly, vol.23, no.5 (Oktober 2002), h.977-989.

Eltezam, Zabioullah A. ―Afghanistan‘s Foreign Trade.‖ Middle East Journal,

vol.20, no.1 (Winter, 1966), h.95-103.

Emadi, Hafizullah. ―State, Modernisation and Rebellion: US-Soviet Politics of

Domination of Afghanistan.‖ Economic and Political Weekly, vol.26, no.4

(26 Januari, 1991), h.176-179, 181, 183-184.

Ettinghausen, Richard. ―Islamic Art.‖ The Metropolitan Museum of Art Bulletin,

New Series, vol.33, no.1 (Spring, 1975), h.2-52.

Franck, Peter G. ―Problems of Economic Development in Afghanistan.‖ Middle

East Journal, vol.3, no.4 (Oktober, 1949), h.421-440.

Hamid, Hakim A. ―Marketing and Business Practices in Afghanistan.‖ Middle

East Journal, vol.14, no.1 (Winter, 1960), h.87-93.

Handoko, Yunus. ―Pemikiran Ekonomi Politik Taylor, Smith, Marx dan Keynes.‖

Jurnal JIBEKA, vol.7, no.2, Agustus 2013, h.64-70.

Page 101: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Hauner, Milan L. ―Afghanistan between the Great Powers, 1938-1945.‖

International Journal of Middle East Studies, vol.14, no.4 (November,

1982), h.481-499.

Hitchins, Keith. ―Neighboring Cultures: Central Asia, Afghanistan, China.‖

Iranian Studies, vol.31, no.3/4, A Review of the ―Encyclopædia Iranica

(Summer-Autumn, 1998), h.571-582.

Kakar, Hasan. ―The Fall of the Afghan Monarchy in 1973.‖ International Journal

of Middle East Studies, vol.9, no.2 (April 1978).

M., W. M. ―Herat Rugs in the Museum Collection.‖ The Bulletin of the Cleveland

Museum of Art, vol.7, no.5 (Mei, 1920), h.63-66, 75.

Magnus, Ralph H. dan Eden Naby. ―Afghanistan and Central Asia: Mirrors and

Models.‖ Asian Survey, vol.35, no.7 (Juli, 1995), h.605-620.

Middle East Institute. ―Constitution of Afghanistan.‖ Middle East Journal, vol.19,

no.2 (Spring, 1965), h.215-229.

Minorsky, V. ―Geographical Factors in Persian Art.‖ Bulletin of the School of

Oriental Studies, University of London, vol.9, no.3, h.621-652.

Mundle, Sudipto. ―Policies, Paradigms, and Development Debate at Close of

Twentieth Century.‖ Economic and Political Weekly, vol.28, no.36

(September, 1993), h.1879-1882.

Noorzoy, M. S. ―Long-Term Economic Relations between Afghanistan and the

Soviet Union: An Interpretative Study.‖ International Journal of Middle

East Studies, vol.17, no.2 (Mei, 1985), h.151-173.

Noorzoy, M. Siddieq. ―Alternative Economic Systems for Afghanistan.‖

International Journal of Middle East Studies, vol.15, no.1 (Februari,

1983), h.25-45.

Payind, Alam. ―Soviet-Afghan Relation from Cooperation to Occupation.‖

International Journal of Middle East Studies, vol.21, no.1 (Februari,

1989), h.107-128.

Ramazani, R. K. ―Afghanistan and the USSR.‖ Middle East Journal, vol.12, no.2

(Spring, 1958), h.144-152.

Sinha, Sanjay. ―India and the International Market in Handknotted Carpets.‖

Economic and Political Weekly, vol.17, no.48 (Nov. 27, 1982), h.129-144.

Spooner, Brian. ―Afghan Wars, Oriental Carpets, and Globalization.‖ Penn

Museum, vol.53, no.1 Expedition, h.11-20.

Stein, Gil J. ―The War-Ravaged Cultural Heritage of Afghanistan: An Overview

of Projects of Assessment, Mitigation, and Preservation.‖ Near Eastern

Archeology, vol.78, no.3, Special Issue: The Cultural Heritage Crisis in the

Middle East (September, 2015), h.187-195.

Sudrajat, Ajat. ―Koneksi Perdagangan Mediterania: Interaksi Dunia Islam dan

Eropa Kristen Abad Pertengahan.‖ Istoria, vol.1, no.2 Maret (2006).

Page 102: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Tehrani, Jamshid dan Mark Collard. ―Investigating cultural evolution through

biological phylogenetic analyses of Turkmen textiles.‖ Journal of

Anthropological Archaeology, no.21 (2002), h.443-463.

Väyrynen, Raimo. ―Afghanistan.‖ Journal of Peace Research, vol.17, no.2,

Special Issue on Imperialism and Militarization (1980), h.93-102.

Waluya, Atep Hendang. ―Perdagangan Internasional Dalam Islam.‖ Dalam

―Ekonomi Islam,‖ Majalah Tabligh, vol.14, no.4 (Mei, 2016).

Wilber, Donald N. ―Afghanistan, Independent, and Encircled.‖ Foreign Affairs,

vol.31, no.3 (April, 1953), h.486-494.

Yuniarti. ―Pendekatan Ekonomi dalam Politik Internasional.‖ Interdependence,

Jurnal Hubungan Internasional, vol.1, no.1 (Januari-April 2013), h.1-9.

Report dan Katalog

―Afghan Rugs: The Contemporary Art of Central Asia.‖ Dalam BOCA Museum of

Art (3 Mei-27 Juli, 2014).

―Afghan War Rugs: The Modern Art of Central Asia.‖ Tersedia di

http://mag.rochester.edu/wp-content/uploads/2016/01/Afghan-War-Rugs_

Brochure_2016.pdf.

―Afghan Women in History: The 20th Century.‖ Canadian Women for Women in

Afghanistan. Tersedia di http://www.cw4wafghan.ca/sites/default/files/

attachments/pages/ cw4wafghan-afghanwomenhistory-factsheet.pdf.

―Battleground War Rugs From Afghanistan.‖ Tersedia di www.peterborough

museumandarchives.ca/Assets/Museum/images/Exhibitions/Exhibition+C

atalogue+-+Battleground+-+War+Rugs+From+Afghani stan.pdf.

―Islamic Republic of Afghanistan.‖ Dalam ECO Tourist Guide-Book, edisi

pertama. T.tp: Economic Cooperation Organization (ECO), 2010.

―Oriental Rug Knotting and Construction: Knotted, Tufted and Flat-Woven Rugs;

Knot Types and Density.‖ Tersedia di www.kapridjianrugsandcarpets.com

/knotting.pdf.

―Ramezani Rugs.‖ Ramezani. Tersedia di www.ramezanirugs.com/images/rameza

ni-catalogue.pdf.

―Reading Motifs on Kilims: A Semiological Approach to Symbolic Meaning,‖

Kocaeli University. Tersedia di http://newmedia.yeditepe.edu.tr/pdfs

/isimd_06/23.pdf.

―The Baluch Rugs Weaving.‖ Dan Levy, Art Pane Home of Oriental Carpets and

Rugs. Tersedia di http://www.artpane.com/docs/The_Baluch_Rugs_Weavi

ng.pdf.

Page 103: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

―Understanding the Carpets of Afghanistan.‖ Dalam Asian Textiles, Magazine of

the Oxford Asian Textile Group, no.45 (Februari, 2010). Tersedia di

http://www/oatg.org.uk/AT/AT45.pdf.

Banwal, Abdul Baqi. ―Status and Prospects for Afghanistan‘s Industries: Sectoral

Study on Handy-crafts with Emphasis on Carpet Weaving.‖KAS Office,

Kabul (2005).

Bonyhady, Tim. ―The Rugs of War: Out of Afghanistan.‖ Tersedia di

http://soa.anu.edu.au/sites/default/files/documents/outof_afghanistan2007.

pdf.

Harady, Michele dan Robert Fyke. ―Made in Afghanistan: Rugs and Resistance

(1979-2005).‖ Report the Nickle Arts Museum (25 Februari-31 Mei, 2006).

Katz-Freiman, Tami. ―Nevet Yitzhak: WarCraft,‖ The Screening Room

Exhibition. Tersedia di www.thescreeningroommiami.com/upload/files

/Nevet%20Yitzhak-FINAL%20PRESS%20RELEASE% 20 2014(1).pdf.

Nijssen, Stefanie. ―The Afghan Economy: A Brief History.‖ Civil-Military Fusion

Centre, Special Report on Economic Development in Afghanistan, 14

Oktober 2010. Tersedia di www.reliefweb.int/sites/reliefweb.int/files

/resources/AB458EBF37B01017852577BC006B45C4-Full_Report.pdf.

Nijssen, Stefanie. ―The Afghan Economy: A Brief History.‖ Civil-Military Fusion

Centre, Special Report on Economic Development in Afghanistan, 14

Oktober 2010. Tersedia di https://reliefweb.int/sites/reliefweb.int/files/

resources/AB458EBF37B01017852577BC006B45C4-Full_Report.pdf.

Pain, Adam dan Moharram Al. ―Understanding Markets in Afghanistan: A Case

Study of Carpets and The Andkhoy Carpet Market.‖ Afghanistan Research

and Evaluation Unit (AREU).

Utah Museum of Fine Arts. ―The Silk Road.‖ UMFA (Utah Museum of Fine Arts),

2009. Tersedia di http://centralpt.com/upload/417/10213_silkroadlessons

.pdf.

Internet

―Afghan Rugs and Carpets: Rugs from Afghanistan.‖ Artikel diakses pada 21

September 2016 dari http://www.internetrugs.com/blog/afghan-rugs-and-

carpets-rugs-from-afghanistan/

―Afghan War Rug.‖ Artikel diakses pada 21 September 2016 dari

https://www.olneyrugs.co.uk/rug-types/baluch-war.html.

―Afghanistan History.‖ Artikel diakses pada 07 Oktober 2017 dari

www.afghanistan.com/Information/History/Default.htm

―An Afghan Carpet Ride.‖ Artikel diakses pada 21 September 2016 dari

http://www.makingitmagazine.net/?p=4050.

Page 104: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

―Battleground: War Rugs from Afghanistan.‖ Gambar diakses pada 21 September

2016 dari http://www.velvethighway.com/joomla/index/php?option=com_

content&task=view&id=95

―Real Persian Rugs & Carpets.‖ Artikel diakses pada 21 September 20116 dari

http://www.oldcarpet.com/rug_glossary.htm.

―Tribal Rugs: Weaving Modernity into Afghanistan.‖ Artikel diakses pada 21

September 2016 dari http://yris.yira.org/essays/1699.

―Vintage Afghan War Rug with Tanks and Helicopters.‖ Gambar diakses pada 21

September 2016 dari http://www.1stdibs.com/furniture/rugs-carpets/

central-asian-rugs/vintage-afghan-war-rug-tanks-helicopters/id-f20 21902/

―War Rugs exhibit opens today at Penn Museum.‖ Artikel diakses pada 21

September 2016 dari http://www.westphillylocal.com/2011/04/30/war-

rugs-exhibit-opens-today-at-penn-museum/

―War Rugs of Afghanistan.‖ Gambar diakses pada 21 September 2016 dari

http://thetrimandbleed.com/war-rugs-of-afghanistan/

―War Rugs.‖ Artikel diakses pada 21 September 2016 dari http://conflictfood.

com/en/war-rugs/

Badan Bahasa Kemendikbud. KBBI V 0.1.5 Beta

Barrientos, Tanya. ―War rugs offer a glimpse of changing art in Afghanistan.‖

Artikel diakses pada 21 September 2016 dari https://penncurrent.upenn.

edu/2011-04-21/features/war-rugs-offer-glimpse-changing-art-afghanistan.

Bokharachi, Elnaz. ―Rug of War.‖ Gambar diakses pada 23 September 2016 dari

http://www.reorientmag.com/2015/09/afghan-war-rugs/

http://collections.textilemuseum.ca/index.cfm?page=collection.detail&catId=2253

3&row=1. Gambar permadani perang diakses pada 21 September 2016.

https://history.info

Niu, Gabrielle. ―Rugs and Facebook: ―Battleground War Rugs from Afghanistan.‖

Artikel diakses pada 21 September 2016 dari http://www.penn.museum/

blog/museum/web/rugs-and-facebook/

Peta jalur transportasi darat melalui Pakistan, akses pada 31 Mei 2017 dari

http://pakconnects.blogspot.com/2011/11/nato-attack-pakistan-25-pak-sold

iers.html

Rohrlich, Marianne. ―Images of War, Made Graceful on a Rug.‖ Artikel diakses

pada 21 September 2016 dari http://www.nytimes.com/1997/01/16/

garden/images-of-war-made-graceful-on-a-rug.html?_r=0.

Spooner, Brian. ―Afghan Wars, Oriental Carpets, and Globalization.‖ Artikel

diakses pada 21 September 2016 dari http://www.penn.museum/

sites/expedition/afghan-wars-oriental-carpets-and-globalization/

Page 105: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Strasnick, Stephanie. ―From Combat to Carpet – The Strange Story of Afghan

War Rugs.‖ Gambar diakses pada 23 September 2016 dari

http://www.artnews.com/2014/04/29/afghan-war-rugs-at-boca-museum-of-

art/

www.britannica.com

www.dictionary.com

Youtube

Truthloader. ―The Afghan war rug that predicted 9/11 [part 1].‖ Akses 06 Oktober

2016 (https://www.youtube.com/watch?v=jhfr18WmE2o)

Page 106: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

LAMPIRAN

Lampiran 1.1 – Peta rute utama perdagangan melalui Iran, tahun 1200-1500.

Sumber: Leonard M. Helfgott, Ties That Bind: A Social History of The Iranian

Carpet (Washington D.C.: Smithsonian Institution, 1994), h.42.

Page 107: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 1.2 – Herat, salah satu pusat produksi dan pendistribusian karpet di era

Safawi, tahun 1200-1500.

Sumber: Leonard M. Helfgott, Ties That Bind: A Social History of The Iranian

Carpet (Washington D.C.: Smithsonian Institution, 1994), h.70.

Page 108: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 1.3 – Peta jalur transportasi darat Afghanistan pada abad ke-20.

Sumber: R. K. Ramazani, ―Afghanistan and the USSR,‖ Middle East Journal,

vol.12, no.2 (Spring, 1958), h.153.

Page 109: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 1.4 – Peta jalur transportasi darat melalui Pakistan.

Sumber: http://pakconnects.blogspot.com/2011/11/nato-attack-pakistan-25-pak-

soldiers.html (akses 31 Mei 2017)

Lampiran 1.5 – Peta Jalur Transportasi Darat Pra-Kontemporer.

Sumber: Utah Museum of Fine Arts, ―The Silk Road.‖ UMFA (Utah Museum of

Fine Arts), Lesson Plans for Educators, 4 November 2009

http://centralpt.com/upload/417/10213_silkroadlessons.pdf

(akses 06 Oktober 2016)

Page 110: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 1.6 – Persebaran wilayah yang mempengaruhi simpul ikatan dalam

permadani tenun.

Sumber: Oriental Rug Knotting and Construction: Knotted, Tufted and Flat-

Woven Rugs; Knot Types and Density, h.3.

http://www.kapridjianrugsandcarpets.com/knotting.pdf (akses: 06 Oktober 2016)

Page 111: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 2.1 – Tabel ragam jenis pekerjaan masyarakat Afghanistan.

Sumber: Alexandre Dastarac dan M. Levant, ―What Went Wrong in

Afghanistan,‖ MERIP Reports, no.89 (Juli-Agustus, 1980),h.5.

Lampiran 2.2 – Tabel negara utama dalam ekspor-impor, serta komoditasnya.

Sumber: Alexandre Dastarac dan M. Levant, ―What Went Wrong in

Afghanistan,‖ MERIP Reports, no.89 (Juli-Agustus, 1980), h.11.

Page 112: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 2.3 – Tabel komoditas ekspor Afghanistan.

Sumber: Zabioullah A. Eltezam, ―Afghanistan‘s Foreign Trade,‖ Middle East

Journal, vol.20, no.1 (Winter, 1966), h.96.

Lampiran 2.4 – Tabel negara-negara utama ekspor Afghanistan.

Sumber: Zabioullah A. Eltezam, ―Afghanistan‘s Foreign Trade,‖ Middle East

Journal, vol.20, no.1 (Winter, 1966), h.97.

Page 113: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 2.5 – Tabel negara-negara utama ekspor Afghanistan beserta jenis

komoditas utamanya.

Sumber: Zabioullah A. Eltezam, ―Afghanistan‘s Foreign Trade,‖ Middle East

Journal, vol.20, no.1 (Winter, 1966), h.97.

Lampiran 2.6 – Tabel daftar 10 negara pengekspor karpet skala internasional.

Sumber: Sanjay Sinha, ―India and the International Market in Handknotted

Carpets,‖ Economic and Political Weekly, vol.17, no.48 (Nov. 27, 1982), h.133.

Page 114: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 2.7 – Tabel Permintaan Impor Karpet Skala Internasional. Dari tabel di

atas diketahui bahwa permintaan terbesar berasal dari negara Jerman Barat,

disusul Amerika Serikat, Inggris, Switzerland, Perancis, Belanda, Belgia, Italia,

Austria, dan Saudi Arabia.

Sumber: Sanjay Sinha, ―India and the International Market in Handknotted

Carpets,‖ Economic and Political Weekly, vol.17, no.48 (Nov. 27, 1982), h.130.

Lampiran 2.8a – [Menit 03:30] Gambar permadani Afghanistan tahun 1990-1991

yang diteliti oleh Laboratorium CIRAM (di Perancis) yang khusus meneliti benda

seni dan warisan budaya.

Sumber: Truthloader, ―The Afghan war rug that predicted 9/11 [part 1],‖ akses 06

Oktober 2016, 16:34 a.m. melalui

https://www.youtube.com/watch?v=jhfr18WmE2o

Page 115: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 2.8b – [Menit 03:37] Gambar probabilitas tahun pemasaran permadani

perang Afghanistan yang telah diteliti oleh Laboratorium CIRAM.

Sumber: Truthloader, ―The Afghan war rug that predicted 9/11 [part 1],‖ akses 06

Oktober 2016, 16:34 a.m. melalui

https://www.youtube.com/watch?v=jhfr18WmE2o

Lampiran 2.9 – Pekerja perempuan di sebuah Pabrik Rayon Sutra di Kabul.

Sumber: Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Fourth Year of

the Plan (London: Afghanistan Information Bureau, 1966), h.36.

Page 116: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 2.10 – Anak perempuan, penduduk asli dari lembah Shakh, Mainama,

yang terampil menenun salah satu karpet dari Afghanistan yang terkenal.

Sumber: Afghanistan Information Bureau, Afghan Progress in the Third Year of

the Plan (London: Afghanistan Information Bureau., 1959), h.92.

Page 117: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 3.1 – Alat tenun tradisional.

Sumber: Battleground War Rugs From Afghanistan (2015), h.17.

www.peterboroughmuseumandarchives.ca/Assets/Museum/images/Exhibitions/E

xhibition+Catalogue+-+Battleground+-+War+Rugs+From+Afghanistan.pdf

(akses: 10 Mei 2016)

Lampiran 3.2 – Permadani perang yang ditenun dengan alat tradisional.

Sumber: ―War Rugs of Afghanistan,‖ http://thetrimandbleed.com/war-rugs-of-

afghanistan/ (akses: 21 September 2016)

Page 118: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 3.3 – Anatomi permadani tenun. Berikut penjelasannya:

A. Warp – Benang paralel yang tersusun memanjang sebagai dasar tenunan.

B. Weft – Benang horizontal yang disilangkan pada benang paralel.

C. Knot – Ikatan yang dilengkungkan pada dua benang paralel dasar tenunan,

yang bentuknya seperti rumbai

D. Overcasting – Putaran benang yang dilingkarkan pada benang parlel.

E. Fringe – Ikatan akhir pada ujung benang paralel sebagai dasar anyaman.

F. Kilim – Tumpukan benang anyaman sebagai dasar tenunan.

Sumber: Oriental Rug Knotting and Construction: Knotted, Tufted and Flat-

Woven Rugs; Knot Types and Density, h.1.

http://www.kapridjianrugsandcarpets.com/knotting.pdf (akses: 06 Oktober 2016)

Lampiran 3.4 – Perbedaan simpul ikatan Persia dan Turki.

Sumber: Rossa Bele Holt, Oriental and Occidental Rugs: Antique & Modern

(N.Y: Garden City Pub. Co., 1937), h.35.

Page 119: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 3.5 – Perbedaan simpul ikatan anyaman dasar.

Sumber: Leonard M. Helfgott, Ties That Bind: A Social History of The Iranian

Carpet (Washington D.C.: Smithsonian Institution, 1994), h.12.

Page 120: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 3.6 – Penjelasan detail simpul ikatan Persia.

Sumber: Oriental Rug Knotting and Construction: Knotted, Tufted and Flat-

Woven Rugs; Knot Types and Density, h.4.

http://www.kapridjianrugsandcarpets.com/knotting.pdf (akses: 06 Oktober 2016)

Lampiran 3.7 – Penjelasan detail simpul ikatan Turki.

Sumber: Oriental Rug Knotting and Construction: Knotted, Tufted and Flat-

Woven Rugs: Knot Types and Density, h.5.

http://www.kapridjianrugsandcarpets.com/knotting.pdf (akses: 06 Oktober 2016)

Page 121: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 4.1 – Potret permadani Pazyryk.

Sumber: Elnaz Bokharachi, ―Rug of War,‖

http://www.reorientmag.com/2015/09/afghan-war-rugs/

(akses: 23 September 2016)

Page 122: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 4.2 – Potret desain permadani Persia Herat pada akhir abad ke-16.

Sumber: W. M. M., ―Herat Rugs in the Museum Collection,‖ The Bulletin of the

Cleveland Museum of Art, vol.7, no.5 (Mei, 1920), h.62.

Page 123: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 4.2 – Potret desain border permadani Persia Herat pada akhir abad ke-

16 dan abad ke-17.

Sumber: W. M. M., ―Herat Rugs in the Museum Collection,‖ The Bulletin of the

Cleveland Museum of Art, vol.7, no.5 (Mei, 1920), h.67.

Page 124: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 4.3 – Daftar permadani per wilayah bagian dari Persia, Kaukasia, dan

Turki. (Lampiran gambar ini ditulis ulang oleh penulis)

Sumber: Charles W. Jacobsen, Facts About Oriental Rugs (N.Y: The Du Bois

Press, 1931), h.2, 5, 6.

Lampiran 4.4 – Klasifikasi permadani per wilayah produksi.

(Lampiran gambar ini ditulis ulang oleh penulis)

Sumber: Charles W. Jacobsen, Facts About Oriental Rugs (N.Y: The Du Bois

Press, 1931), h.40.

Page 125: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …
Page 126: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …
Page 127: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 4.5 – Desain tradisional permadani Asia.

(Lampiran gambar ini ditulis ulang oleh penulis)

Sumber: Rossa Bele Holt, Oriental and Occidental Rugs: Antique & Modern

(N.Y: Garden City Pub. Co., 1937), h.39-43.

Lampiran 4.6 – Daftar simbol kuno pada permadani Persia.

Sumber: Reza T. Ahmadi, ―Symbolism in Persian Rugs,‖ International Journal

for Oriental Manuscript Research, vol.3, no.1, h.63.

Page 128: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 4.7 – Klasifikasi jenis bentuk motif pada permadani.

Sumber: ―Reading Motifs on Kilims: A Semiological Approach to Symbolic

Meaning,‖ Kocaeli University, h.3.

Lampiran 4.8 – Daftar simbol bangsa China dan maknanya.

(Lampiran gambar ini ditulis ulang oleh penulis)

Sumber: Rossa Bele Holt, Oriental and Occidental Rugs: Antique & Modern

(N.Y: Garden City Pub. Co., 1937), h.157.

Page 129: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 4.9 – Daftar simbol bangsa Mesir dan maknanya.

(Lampiran gambar ini ditulis ulang oleh penulis)

Sumber: Rossa Bele Holt, Oriental and Occidental Rugs: Antique & Modern

(N.Y: Garden City Pub. Co., 1937), h.158-159.

Page 130: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 4.10 – Daftar simbol bangsa India, Jepang, Persia, dan Turki, serta

maknanya.

(Lampiran gambar ini ditulis ulang oleh penulis)

Sumber: Rossa Bele Holt, Oriental and Occidental Rugs: Antique & Modern

(N.Y: Garden City Pub. Co., 1937), h.159-160.

Page 131: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 4.11 – Daftar simbol dan maknanya dari bentuk hewan dan pohon.

(Lampiran gambar ini ditulis ulang oleh penulis)

Sumber: Rossa Bele Holt, Oriental and Occidental Rugs: Antique & Modern

(N.Y: Garden City Pub. Co., 1937), h.161.

Page 132: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …
Page 133: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 4.12 – Motif permadani suku Turki nomaden.

Sumber: ―Reading Motifs on Kilims: A Semiological Approach to Symbolic

Meaning,‖ Kocaeli University, h.3-8.

Page 134: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 4.13 – Daftar makna dari sejumlah tempat yang dihubungkan dengan

asal permadani.

(Lampiran gambar ini ditulis ulang oleh penulis)

Sumber: Rossa Bele Holt, Oriental and Occidental Rugs: Antique & Modern

(N.Y: Garden City Pub. Co., 1937), h.162-163.

Page 135: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 4.14 – Desain tradisional permadani suku Baluch.

Sumber: ―Real Persian Rugs & Oriental Carpets Glossary at Old Carpet,‖

http://www.oldcarpet.com/rug_glossary.htm (akses: 21 September 2016)

Lampiran 4.15 – Desain tradisional permadani suku Turkmen.

Sumber: ―Real Persian Rugs & Oriental Carpets Glossary at Old Carpet,‖

http://www.oldcarpet.com/rug_glossary.htm (akses: 21 September 2016)

Page 136: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 4.16 – Permadani Persia yang ditenun sekitar tahun 1920-an

menggambarkan pemandangan kota dengan sebuah pesawat besar pada Perang

Dunia I.

Sumber: Brian Spooner, ―Afghan Wars, Oriental Carpets, and Globalization,‖

Penn Museum, vol.53, no.1 Expedition, h.14.

Page 137: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 4.17 – Desain dasar dari seluruh permadani Asia (Oriental Rugs).

Sumber: Peter F. Stone, ―Oriental Rugs: An Illustrated Lexicon of Motifs,

Materials, and Origins,‖ Tutle Publishing.

Page 138: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 5.1 – Ragam ukuran permadani perang Afghanistan di Peterborough

Museum & Archives.

Sumber: Battleground: War Rugs from Afghanistan

http://www.velvethighway.com/joomla/index.php?option=com_content&task=vie

w&id=95 (akses: 21 September 2016)

Page 139: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 5.2 – [Menit 00:52] Ragam permadani perang Afghanistan di Textile

Museum of Canada.

Sumber: ―War Rugs of Afghanistan.‖ Akses 06 Oktober 2016

(https://www.youtube.com/watch?v=nrsGCk2og3U)

Lampiran 5.3 – Permadani Perang dengan Peta Afghanistan yang menceritakan

penarikan pasukan Soviet dari Afghanistan tahun 1989.

Sumber: Brian Spooner, ―Afghan Wars, Oriental Carpets, and Globalization,‖

Penn Museum, vol.53, no.1 Expedition, h.11.

Page 140: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 5.4 – Permadani Perang dengan Peta Afghanistan, dibuat tahun 1998

dari provinsi Baghlan (Afghanistan), dan diperoleh di Peshawar (Pakistan).

Berbahan wol, berukuran 71 ¾ x 45 ¼ inchi.

Sumber: Afghan War Rugs: The Modern Art of Central Asia (2015), h.12.

http://mag.rochester.edu/wp-content/uploads/2016/01/Afghan-War-

Rugs_Brochure_2016.pdf (akses: 06 Oktober 2016)

Lampiran 5.5 – Gambar eksodus angkatan Soviet, dibuat tahun 1990-an, yang

dibuat di kemah pengungsian Pakistan. Desain Baluch, berbahan wol dengan

pinggiran sutra, dan berukuran 810 x 1220 mm.

(Koleksi pribadi dari kolektor di Canberra)

Sumber: Tim Bonyhady dan Nigel Lendon, The Rugs of War (Canberra:

Australian National University School of Art Gallery, 2003), h.5.

Page 141: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 5.6 – Permadani perang bergambar kehidupan sehari-hari di

Afghanistan yang penuh dengan pesawat tempur, helikopter, meriam, kapal

pengangkut tentara, dan lain sebagainya. Desain Baluch ditenun tahun 1992.

Sumber: Afghan Rugs and Carpets: Rugs from Afghanistan

http://www.internetrugs.com/blog/afghan-rugs-and-carpets-rugs-from-

afghanistan/ (akses: 21 September 2016)

Lampiran 5.7 – Permadani perang bergambar korban ranjau di negara

Afghanistan, dibuat akhir abad ke-20. Berukuran 96 x72 cm.

Sumber: Battleground: War Rugs from Afghanistan

http://www.velvethighway.com/joomla/index.php?option=com_content&task=vie

w&id=95 (akses: 21 September 2016)

Page 142: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 5.8 – Permadani Perang dengan Bendungan Naghlu, dibuat akhir tahun

1970-an, dan diperoleh di Kabul (Afghanistan). Berbahan wol, berukuran 72 ¾ x

43 ¾ inchi.

Sumber: Afghan War Rugs: The Modern Art of Central Asia (2015), h.10.

http://mag.rochester.edu/wp-content/uploads/2016/01/Afghan-War-

Rugs_Brochure_2016.pdf (akses: 06 Oktober 2016)

Lampiran 5.9 – Permadani Perang dengan basis militer, dibuat tahun 1994 dari

Afghanistan Barat, dan diperoleh di Peshawar (Pakistan). Berbahan wol,

berukuran 82 ¾ x 44 ½ inchi.

Sumber: Afghan War Rugs: The Modern Art of Central Asia (2015), h.17.

http://mag.rochester.edu/wp-content/uploads/2016/01/Afghan-War-

Rugs_Brochure_2016.pdf (akses: 06 Oktober 2016)

Page 143: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 5.10 – Permadani berbahan wol dengan pemandangan jembatan Malan

di Herat, dibuat tahun 1980.

Sumber: Battleground War Rugs From Afghanistan (2015), h.6.

www.peterboroughmuseumandarchives.ca/Assets/Museum/images/Exhibitions/E

xhibition+Catalogue+-+Battleground+-+War+Rugs+From+Afghanistan.pdf

(akses: 10 Mei 2016)

Lampira 5.11 – Permadani berbahan wol dengan pemandangan jalan utama di

kota Kabul, dibuat sekitar tahun 1970-2000.

Sumber: Battleground War Rugs From Afghanistan (2015), h.12.

www.peterboroughmuseumandarchives.ca/Assets/Museum/images/Exhibitions/E

xhibition+Catalogue+-+Battleground+-+War+Rugs+From+Afghanistan.pdf

(akses: 10 Mei 2016)

Page 144: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 5.12 – Permadani bergambar kota dan bandara, dibuat tahun 1980-an.

Desain Baluch berbahan wol, berukuran 940 x 1540 mm.

(Koleksi pribadi dari kolektor di Sydney)

Sumber: Tim Bonyhady dan Nigel Lendon, The Rugs of War (Canberra:

Australian National University School of Art Gallery, 2003), h.9.

Lampiran 5.13 – Permadani perang untuk shalat, bergambar kota yang hancur

akibat pesawat PBB, dibuat akhir tahun 1990-an. Desain Baluch berbahan wol,

berukuran 875 x 1365 mm. (Koleksi pribadi dari kolektor di Canberra)

Sumber: Tim Bonyhady dan Nigel Lendon, The Rugs of War (Canberra:

Australian National University School of Art Gallery, 2003), h.11.

Page 145: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 5.14 – Permadani perang bergambar helikopter bermisil, dibuat akhir

abad ke-20 di Afghanistan.

Sumber: Battleground: War Rugs from Afghanistan

http://www.velvethighway.com/joomla/index.php?option=com_content&task=vie

w&id=95 (21 September 2016)

Lampiran 5.15 – Permadani bergambar pohon kehidupan, rumah, pesawat

tempur, tank, dan para tentara dengan helikopter sebagai pembatas. Desain Baluch

berbahan wol berukuran 1100 x 1985 mm, dan dibuat akhir tahun 1980-an.

(Koleksi pribadi dari kolektor di Canberra)

Sumber: Tim Bonyhady dan Nigel Lendon, The Rugs of War (Canberra:

Australian National University School of Art Gallery, 2003), h.13.

Page 146: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 5.16 – Permadani bergambar alat-alat perang dan para tentaranya

dalam medan pertempuran, dibuat tahun 1990-an. Desain Baluch berbahan wol,

berukuran 990 x 1690 mm. (Koleksi pribadi dari Laverty, Sydney)

Sumber: Tim Bonyhady dan Nigel Lendon, The Rugs of War (Canberra:

Australian National University School of Art Gallery, 2003), h.15.

Lampiran 5.17 – Permadani bergambar alat-alat perang di sebuah kebun, pesawat

perang, Kalashnikov, dan kupu-kupu ranjau sebagai hiasan di tengahnya, dibuat

akhir tahun 1980-an. Desain Baluch berbahan wol, berukuran 1130 x 2220 mm.

(Koleksi pribadi dari Peter Bellas, Brisbane)

Sumber: Tim Bonyhady dan Nigel Lendon, The Rugs of War (Canberra:

Australian National University School of Art Gallery, 2003), h.17.

Page 147: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 5.18 – Permadani bergambar tank, meriam, Kalashnikov dan bunga

sebagai pembatas, dibuat akhir tahun 1990-an. Desain Baluch dengan pengaruh

Persia yang terlihat pada bunganya, berbahan wol, berukuran 1180 x 1985 mm.

(Koleksi pribadi dari Peter Bellas, Brisbane)

Sumber: Tim Bonyhady dan Nigel Lendon, The Rugs of War (Canberra:

Australian National University School of Art Gallery, 2003), h.19.

Lampiran 5.19 – Permadani bergambar ranjau, dibuat awal tahun 1990-an dari

kemah pengungsian di Pakistan. Desain Baluch berbahan wol dengan pinggiran

sutra kasar, berukuran 1090 x 2120 mm. (Koleksi pribadi dari kolektor di Sydney)

Sumber: Tim Bonyhady dan Nigel Lendon, The Rugs of War (Canberra:

Australian National University School of Art Gallery, 2003), h.25.

Page 148: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 5.20 – Permadani perang dibuat tahun 1996 dari Herat, dan diperoleh

di Peshawar (Pakistan). Berbahan wol, berukuran 57 ½ x 34 ¼ inchi.

Sumber: Stephanie Strasnick, ―From Combat to Carpet – The Strange Story of

Afghan War Rugs‖ http://www.artnews.com/2014/04/29/afgan-war-rugs-at-boca-

museum-of-art/ (akses: 23 September 2016)

Lampiran 5.21 – Permadani bergambar perlengkapan senjata sebuah batalion,

yang berjumlah 473 buah. Berbahan wol, dibuat sekitar tahun 1980-1990, dan

berukuran 283 x 202 cm.

Sumber:http://collections.textilemuseum.ca/index.cfm?page=collection.detail&cat

Id=22533&row=1 (akses: 21 September 2016)

Page 149: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 5.22 – Permadani bergambar serangan Soviet dengan helikopter putih,

pesawat tempur jet, granat tangan dan tank.

Sumber: Rugs From Afghanistan

http://www.penn.museum/blog/museum/web/rugs-and-facebook/

(akses: 21 September 2016)

Lampiran 5.23 – Permadani perang, dibuat tahun 1998 dari kemah pengungsian

di Pakistan, dan diperoleh di Peshawar (Pakistan). Berbahan wol, berukuran 72

7/8 x 42 7/8 inchi.

Sumber: Afghan War Rugs: The Modern Art of Central Asia (2015), h.11.

http://mag.rochester.edu/wp-content/uploads/2016/01/Afghan-War-

Rugs_Brochure_2016.pdf (akses: 06 Oktober 2016)

Page 150: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 5.24 – Permadani perang Afghanistan berukuran besar, yang dibuat

saat invasi Rusia tahun 1980-1988. Desain tradisional dengan gambar hiasan

helikopter, tank, dan truk. Berbahan wol, berukuran 128 x 213 cm.

Sumber: Vintage Afghan War Rug with Tanks and Helicopters

https://www.1stdibs.com/furniture/rugs-carpets/central-asian-rugs/vintage-afghan-

war-rug-tanks-helicopters/id-f_2021902/ (akses: 21 September 2016)

Lampiran 5.25 – Permadani perang bergambar kupu-kupu PFM-1 yang

merupakan ranjau darat dari Rusia, dibuat akhir abad ke-20 dari Afghanistan

Barat. Berukuran 90 x 63 cm.

Sumber: Battleground: War Rugs from Afghanistan

http://www.velvethighway.com/joomla/index.php?option=com_content&task=vie

w&id=95 (21 September 2016)

Page 151: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 5.26 – Permadani perang bergambar helikopter, dan dibuat akhir abad

ke-20 di Afghanistan. Berukuran 88 x 64 cm.

Sumber: Battleground: War Rugs from Afghanistan

http://www.velvethighway.com/joomla/index.php?option=com_content&task=vie

w&id=95 (21 September 2016)

Lampiran 5.27 – Permadani bergambar penuggang kuda yang sedang memegang

sebuah pedang, dikelilingi alat perang berupa meriam dan Kalashnikov, dibuat

awal tahun 1990-an. Desain Baluch berbahan wol, berukuran 970 x 1635 mm.

(Koleksi pribadi dari kolektor di Sydney)

Sumber: Tim Bonyhady dan Nigel Lendon, The Rugs of War (Canberra:

Australian National University School of Art Gallery, 2003), h.38.

Page 152: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 5.28 – Permadani bergambar legenda pahlawan perang bernama

Rustam , yang sedang bertarung melawan naga, dan dibuat tahun 1980.

Sumber: Battleground War Rugs From Afghanistan (2015), h.14.

www.peterboroughmuseumandarchives.ca/Assets/Museum/images/Exhibitions/E

xhibition+Catalogue+-+Battleground+-+War+Rugs+From+Afghanistan.pdf

(akses: 10 Mei 2016)

Lampiran 5.29 – Permadani bergambar cerita Jahan Bahksh, dibuat sekitar tahun

1990-an. Desain Baluch berbahan wol, berukuran 2070 x 2820 mm.

(Koleksi pribadi dari Peter Bellas, Brisbane)

Sumber: Tim Bonyhady dan Nigel Lendon, The Rugs of War (Canberra:

Australian National University School of Art Gallery, 2003), h.3.

Page 153: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 5.30 – Permadani bergambar Geisha, dibuat tahun 1994, yang

diperoleh di Peshawar (Pakistan). Berbahan wol, berukuran 75 ¼ x 44 ½ inchi.

Sumber: Afghan War Rugs: The Modern Art of Central Asia (2015), h.16.

http://mag.rochester.edu/wp-content/uploads/2016/01/Afghan-War-

Rugs_Brochure_2016.pdf (akses: 06 Oktober 2016)

Lampiran 5.31 – Permadani bergambar Amanullah Khan, dibuat tahun 1980, dan

diperoleh di Zurich (Switzerland). Berbahan wol, berukuran 63 x 30 ¾ inchi.

Sumber: Afghan War Rugs: The Modern Art of Central Asia (2015), h.8.

http://mag.rochester.edu/wp-content/uploads/2016/01/Afghan-War-

Rugs_Brochure_2016.pdf (akses: 06 Oktober 2016)

Page 154: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 5.32 – Permadani bergambar Amanullah Khan, dibuat tahun 1985, dan

diperoleh di Peshawar . Berbahan wol, berukuran 53 ¼ x 33 ½ inchi.

Sumber: BOCA Museum of Art‘s Afghan Rugs: The Contemporary Art of

Central Asia

http://www.palmbeachillustrated.com/afghanrugs (akses: 21 September 2016)

Lampiran 5.33 – Permadani bergambar Ghazi Amanullah Khan, dibuat sekitar

tahun 1980-2007. Amanullah Khan terkenal sebagai pemimpin yang membantu

Afghanistan dalam mencapai kemerdekaan tahun 1919, dia menjabat sebagai

Amir selama 10 tahun (1919-1929), dan dia juga yang menulis konstitusi pertama

negara Afghanistan. Permadani ini dibuat di Afghanistan, berukuran 85 x 58 cm.

Sumber: Brian Spooner, ―Afghanistan‘s War Experience‖

http://www.penn.museum/sites/expedition/afghanistans-war-experience/

(akses: 21 September 2016)

Page 155: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 5.34 – Permadani bergambar Prof. Burhanuddin Rabbani, dibuat tahun

1998 dari Herat (Afghanistan), yang diperoleh di Peshawar (Afghanistan).

Berbahan wol, berukuran 34 ¼ x 18 inchi.

Sumber: Afghan War Rugs: The Modern Art of Central Asia (2015), h.13.

http://mag.rochester.edu/wp-content/uploads/2016/01/Afghan-War-

Rugs_Brochure_2016.pdf (akses: 06 Oktober 2016)

Lampiran 5.35 – Permadani bergambar Najibullah sebagai boneka Soviet.

Diperkirakan dibuat pertama kali di kemah pengungsian di Pakistan pada akhir

tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an. Desain Baluch berbahan wol, berukuran

930 x 1900 mm. (Koleksi pribadi dari kolektor di Canberra)

Sumber: Tim Bonyhady dan Nigel Lendon, The Rugs of War (Canberra:

Australian National University School of Art Gallery, 2003), h.i.

Page 156: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 5.36 – Permadani bergambar Najibullah yang dihukum gantung.

Desain Baluch berbahan wol, dibuat awal tahun 1990-an, dan berukuran 1615 x

955 mm. (Koleksi pribadi dari Ray Hughes, Sydney)

Sumber: Tim Bonyhady dan Nigel Lendon, The Rugs of War (Canberra:

Australian National University School of Art Gallery, 2003), h.7.

Lampiran 5.37 – Permadani bergambar merak, dibuat tahun 1994, dan diperoleh

di Peshawar (Pakistan). Berbahan wol, berukuran 57 ½ x 33 ½ inchi.

Sumber: Afghan War Rugs: The Modern Art of Central Asia (2015), h.17.

http://mag.rochester.edu/wp-content/uploads/2016/01/Afghan-War-

Rugs_Brochure_2016.pdf (akses: 06 Oktober 2016)

Page 157: PERMADANI PERANG KHAS AFGHANISTAN PADA AKHIR ABAD …

Lampiran 6 – Afghanistan‟s Timeline

Sumber: Afghan War Rugs: The Modern Art of Central Asia (2015), h.3-4.

http://mag.rochester.edu/wp-content/uploads/2016/01/Afghan-War-

Rugs_Brochure_2016.pdf (akses: 06 Oktober 2016)