Perm Ulaan

3
Mulut merupakan bagian tubuh yang sangat penting,maka harus dijaga kebersihannya salah satunya dengan cara menggosok gigi secara teratur dan benar. Menggosok gigi yang dianjurkan adalah setiap sehabis makan dan sebelum tidur. Untuk menentukan kebersihan gigi dan mulut seseorang dapat diukur dengan menggunakan indeks. Indeks adalah suatu angka yang menunjukkan keadaan klinis gigi yang di dapat pada waktu melakukan pemeriksaan, dengan cara mengukur luas permukaan gigi yang tertutup oleh debris dan kalkulus. Debris adalah sisa makanan yang terdapat dalam rongga mulut (Sandira, 2009) Sandira, 2009, Food Debris http://iqbalsandira.blogspot.com/2009/05fooddebris.html menyikat gigi adalah merupakan cara umum yang dianjurkan untuk membersihkan seluruh deposit lunak atau plak pada seluruh permukaan gigi dan gusi (Bie Kie Nio, 1987). Menyikat gigi akan membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi (plak), baik dari sisi luar, dalam, maupun sisi kunyah (Boediharjo, 1985). Tujuan dari menyikat gigi adalah menghilangkan dan mengganggu pembentukan plak serta membersihkan gigi dari sisa makanan ataupun debris, yang mana plak dan sisa makanan yang tertinggal dalam gigi merupakan faktor terjadinya lubang gigi (Niken, 2005). Menyikat gigi harus dilakukan dengan baik dan benar agar debris atau sisa makanan benar-benar dapat dihilangkan dari permukaan gigi. Debris ini jika tidak dibersihkan akan menimbulkan berbagai masalah, antara lain karang gigi, gigi berlubang, bau mulut dan sebagainya. Cara menyikat gigi yang baik dan benar yaitu dilakukan secara tekun, teliti dan teratur. Tekun artinya sikat gigi dilakukan dengan giat dan sungguh-sungguh, teliti artinya sikat gigi dilakukan minimal dua kali sehari. Waktu yang paling tepat untuk menyikat gigi adalah setiap selesai sarapan pagi dan malam sebelum tidur (Ircham, 1995). Cara menyikat gigi mulai dari gigi belakang kanan atau kiri kearah depan dan berakhir pada gigi belakang atau kiri dari sisi lainnya. Ada beberapa macam cara menyikat gigi, yaitu gerakan vertical, gerakan horizontal, gerakan roll teknik. Beberapa teknik

description

awal

Transcript of Perm Ulaan

Page 1: Perm Ulaan

Mulut merupakan bagian tubuh yang sangat penting,maka harus dijaga kebersihannya salah satunya dengan cara menggosok gigi secara teratur dan benar. Menggosok gigi yang dianjurkan adalah setiap sehabis makan dan sebelum tidur. Untuk menentukan kebersihan gigi dan mulut seseorang dapat diukur dengan menggunakan indeks. Indeks adalah suatu angka yang menunjukkan keadaan klinis gigi yang di dapat pada waktu melakukan pemeriksaan, dengan cara mengukur luas permukaan gigi yang tertutup oleh debris dan kalkulus. Debris adalah sisa makanan yang terdapat dalam rongga mulut (Sandira, 2009)

Sandira, 2009, Food Debris

http://iqbalsandira.blogspot.com/2009/05fooddebris.html

menyikat gigi adalah merupakan cara umum yang dianjurkan untuk membersihkan seluruh deposit lunak atau plak pada seluruh permukaan gigi dan gusi (Bie Kie Nio, 1987). Menyikat gigi akan membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi (plak), baik dari sisi luar, dalam, maupun sisi kunyah (Boediharjo, 1985).

Tujuan dari menyikat gigi adalah menghilangkan dan mengganggu pembentukan plak serta membersihkan gigi dari sisa makanan ataupun debris, yang mana plak dan sisa makanan yang tertinggal dalam gigi merupakan faktor terjadinya lubang gigi (Niken, 2005).

Menyikat gigi harus dilakukan dengan baik dan benar agar debris atau sisa makanan benar-benar dapat dihilangkan dari permukaan gigi. Debris ini jika tidak dibersihkan akan menimbulkan berbagai masalah, antara lain karang gigi, gigi berlubang, bau mulut dan sebagainya. Cara menyikat gigi yang baik dan benar yaitu dilakukan secara tekun, teliti dan teratur. Tekun artinya sikat gigi dilakukan dengan giat dan sungguh-sungguh, teliti artinya sikat gigi dilakukan minimal dua kali sehari. Waktu yang paling tepat untuk menyikat gigi adalah setiap selesai sarapan pagi dan malam sebelum tidur (Ircham, 1995).

Cara menyikat gigi mulai dari gigi belakang kanan atau kiri kearah depan dan berakhir pada gigi belakang atau kiri dari sisi lainnya. Ada beberapa macam cara menyikat gigi, yaitu gerakan vertical, gerakan horizontal, gerakan roll teknik. Beberapa teknik tersebut, gerakan roll teknik merupakan gerakan yang sangat sederhana, paling dianjurkan, efisien dan menjangkau semua bagian mulut. Bulu sikat ditempatkan pada permukaan gusi, jauh dari permukaan oklusal, ujung bulu sikat mengarah kepada ujung akar, gerakan perlahan melalui permukaan gigi sehingga bagian belakang kepala sikat bergerak dalam lengkungan. Pada bulu-bulu sikat melalui mahkota gigi, kedudukannya hampir tegak terhadap permukaan email. Ulangi gerakan ini sampai kurang lebih 12 kali sehingga tidak ada yan terlewatkan. Cara ini dapat menghasilkan pemijatan gusi dan membersihkan sisa makanan di daerah interproksimal (Ginanjar, 2006). Setiap teknik mempunyai keuntungan dan kerugian, oleh karena itu pada akhirnya supaya gigi bersih, harus dipakai kombinasi sebagai teknik tergantung keadaan gigi individu (Bie Kie Nio, 1987).

Kelompok anak-anak pada umumnya belum dapat menyikat gigi dengan baik dan efektif karena meyikat gigi itu tidak mudah terutama pada makanan yang lengket, serta sisa makanan yang berada pada permukaan gigi yang sulit dijangkau dengan sikat gigi (Ircham, 1995).

Page 2: Perm Ulaan

Peranan orang tua dalam membimbing dan mendisiplinkan anak sangat penting untuk melatih pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan menyikat gigi secara baik dan benar pada anak-anak sangat diperlukan agar sisa makanan yang tertinggal dipermukaan gigi yang sulit dijangkau dengan sikat gigi dapat dibersihkan.

Orang tua sangat memiliki peranan yang penting dalam pengembangan kualitas pribadi anak, yaitu melalui cara mengasuh dan mendidik anak. Cara-cara orang tua mengasuh anak meliputi sejauh mana orang tua menjadikan dirinya sebagai panutan anak, hubungan kognitif dan afektif antara orang tua dan anak, cara mengajar anak serta cara mendisiplinkan anak (Kudwiratri, 1998).

Peranan orang tua dalam membimbing dan mendisiplinkan anak untuk melatih pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan menyikat gigi secara baik dan benar, pada umumnya kebiasaan anak dalam menyikat gigi hanyalah bertujuan untuk menyegarkan mulut saja, bukan karena mengerti bahwa hal tersebut baik untuk kesehatan gigi dan mulutnya, sehingga anak cenderung menyikat gigi dengan semaunya sendiri. Besarnya peran orang tua sangat diperlukan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut yang optimal (Tomasowa, 1981).

Sikat gigi secara mandiri adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan atau tugas sehari-hari seperti menyikat gigi sesuai dengan tahapan perkembangan dan kapasitasnya (Lie, 2004). Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sikat gigi secara mandiri adalah kegiatan menyikat gigi yang telah dapat dilakukan oleh seorang anak sendiri tanpa bantuan orang lain.

Personal Hygiene Performance Modified ((PHP-M) merupakan indeks kebersihan gigi dan mulut yang diperkenalkan oleh Martin dan Meskin (1972,cit. Priyono, 2001). Kegunaan metode ini dapat diukur untuk gigi anak (campuran) ada kesamaan dengan prinsip PHP, hanya permukaan gigi yang diperiksa adalah bukal lingual.

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia untuk dapat melakukan berbagai aktivitas baik secara fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara lengkap dan bukan hanya sekedar tidak mengidap penyakit atau kelemahan (WHO : Organisasi Kesehatan Sedunia). Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia baik masyarakat swasta maupun masyarakat Pemerintah (Depkes RI, 2004:3).

Kesehatan gigi merupakan suatu masalah yang selayaknya mendapatkan perhatian dalam porsi besar, sampai saat ini masalah kesehatan gigi yang banyak ditemukan adalah kasus karies gigi, karena prevalensinya cukup tinggi dalam ilmu Kedokteran Gigi di Indonesia. Berdasarkan hasil studi morbiditas Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)-Survey Kesehatan Nasional (SURKENAS) tahun 2004 menyebutkan bahwa prevalensi karies gigi di Indonesia adalah 90,05 %. Hal ini merupakan salah satu bukti tidak terawatnya kondisi gigi dan mulut masyarakat Indonesia. Gigi yang berlubang memang tidak sehat, namun masyarakat di Indonesia masih belum mempertimbangkan kesehatan gigi dan mulutnya. Terbukti dari separuh masyarakat Indonesia berusia 10 tahun mengidap masalah karies atau lubang gigi yang masih banyak belum teratasi (www.purbalinggakab.go.id).