Perlukah bbm naik

3
13/11/2014 Perlukah BBM Naik? | Al-Khilafah.org http://www.al-khilafah.org/2014/11/perlukah-bbm-naik.html 1/3 Kamis, 13 November 2014 12:46:28 AM You are here : Home » artikel, Headline, Opini » Perlukah BBM Naik? Perlukah BBM Naik? Posted by Admin on 11/10/2014 07:34:00 PM in artikel, Headline, Opini | 0 komentar Kenaikan BBM, Bukti Sistem Korup Oleh : Riki Nasrullah (Aktifis Partai Politik Internasional) Akhir-akhir ini perpolitikan di negeri Indonesia kian hari kian memanas. Pasca pilpres yang sudah banyak menghambur-hamburkan uang Negara, kini saatnya pemerintah dengan keputusan yang tak populisnya berencana untuk menaikkan harga BBM dan menghilangkan subsidi BBM. Keputusan yang diambil pemerintah ini sudah tentu akan berimbas pada kehidupan perekonomian masyarakat. Sudah bisa dipastikan bahwa dengan diambilnya keputusan ini akan semakin menumbuhkembangkan angka kemiskinan, kematian akibat gizi buruk, anak-anak yang putus sekolah, orang sakit yang tak kuat berobat, dan orang miskin yang tak bisa sekolah. Tak ayal, semua fenomena sosial-ekonomi pun akan menjadi terpuruk sebagai imbas dari dinaikkannya harga BBM. Mengapa demikian, karena dengan dinaikkannya harga BBM maka akan berkorelasi positif dengan kenaikkan komoditas-komoditas lain, khususnya kebutuhan pokok masyarakat. Kenaikkan BBM jelas tidak berpihak kepada rakyat. Kendati sudah berbondong-bondong ribuan bahkan jutaan masa melakukan aksi penolakan kenaikan harga BBM ini, namun nampaknya pemerintah tak bergeming sedikit pun. Bahkan presiden terpilihpun – yang pada waktu kampanye sangat lantang menyuarakan kesejahteraan wong cilik – justru malah mendesak untuk secepat mungkin keputusan menaikkan harga BBM ini diketuk palu. Benar-benar memalukan. Lantas kalau sudah begitu, dimana suara- suara sumbang yang dulu dikumandangkan oleh para capres-cawapres pada saat pilpres lalu?. Seakakn- akan itu semua hanya slogan belaka yang berlalu begitu saja. Kalau sudah seperti ini, rakyatlah yang menjadi korban pesakitan. Di sisi yang lain, pemerintah mengemukakan dengan lantangnya bahwa kenaikan harga BBM ini adalah sebagai langkah konkret untuk menyelamatkan APBN dan mengurangi defisit anggaran. Padahal kalau kita cermati secara komprehensif dan mendalam, kenaikan harga BBM ini justru merupakan janji pemerintah kepada World Bank, dan merupakan kebijakan yang harus dilakukan pemerintah sebagai bentuk teundukkannya kepada penguasa dunia, Amerika Serikat. Bank Dunia sendiri sejak pelaksanaan pilpres lalu sudah mewanti-wanti, siapapun pemenang pilpres ini mesti mengikuti keinginan bank dunia yakni HOME BERITA » KHILAFAH » TSAQOFAH ARTIKEL » TAUSIYAH » LINK MP3 » FAQ »

Transcript of Perlukah bbm naik

Page 1: Perlukah bbm naik

13/11/2014 Perlukah BBM Naik? | Al-Khilafah.org

http://www.al-khilafah.org/2014/11/perlukah-bbm-naik.html 1/3

Kamis, 13 November 2014 12:46:28 AMYou are here : Home » artikel, Headline, Opini » Perlukah BBM Naik?

Perlukah BBM Naik?Posted by Admin on 11/10/2014 07:34:00 PM in artikel, Headline, Opini | 0 komentar

Kenaikan BBM, Bukti Sistem Korup

Oleh : Riki Nasrullah (Aktifis Partai Politik Internasional)

Akhir-akhir ini perpolitikan di negeri Indonesia kian hari kian memanas. Pasca pilpres yang sudah banyakmenghambur-hamburkan uang Negara, kini saatnya pemerintah dengan keputusan yang tak populisnyaberencana untuk menaikkan harga BBM dan menghilangkan subsidi BBM. Keputusan yang diambilpemerintah ini sudah tentu akan berimbas pada kehidupan perekonomian masyarakat. Sudah bisa dipastikanbahwa dengan diambilnya keputusan ini akan semakin menumbuhkembangkan angka kemiskinan, kematianakibat gizi buruk, anak-anak yang putus sekolah, orang sakit yang tak kuat berobat, dan orang miskin yang takbisa sekolah. Tak ayal, semua fenomena sosial-ekonomi pun akan menjadi terpuruk sebagai imbas daridinaikkannya harga BBM. Mengapa demikian, karena dengan dinaikkannya harga BBM maka akanberkorelasi positif dengan kenaikkan komoditas-komoditas lain, khususnya kebutuhan pokok masyarakat.

Kenaikkan BBM jelas tidak berpihak kepada rakyat. Kendati sudah berbondong-bondong ribuan bahkanjutaan masa melakukan aksi penolakan kenaikan harga BBM ini, namun nampaknya pemerintah takbergeming sedikit pun. Bahkan presiden terpilihpun – yang pada waktu kampanye sangat lantangmenyuarakan kesejahteraan wong cilik – justru malah mendesak untuk secepat mungkin keputusanmenaikkan harga BBM ini diketuk palu. Benar-benar memalukan. Lantas kalau sudah begitu, dimana suara-suara sumbang yang dulu dikumandangkan oleh para capres-cawapres pada saat pilpres lalu?. Seakakn-akan itu semua hanya slogan belaka yang berlalu begitu saja. Kalau sudah seperti ini, rakyatlah yang menjadikorban pesakitan.

Di sisi yang lain, pemerintah mengemukakan dengan lantangnya bahwa kenaikan harga BBM ini adalahsebagai langkah konkret untuk menyelamatkan APBN dan mengurangi defisit anggaran. Padahal kalau kitacermati secara komprehensif dan mendalam, kenaikan harga BBM ini justru merupakan janji pemerintahkepada World Bank, dan merupakan kebijakan yang harus dilakukan pemerintah sebagai bentukteundukkannya kepada penguasa dunia, Amerika Serikat. Bank Dunia sendiri sejak pelaksanaan pilpres lalusudah mewanti-wanti, siapapun pemenang pilpres ini mesti mengikuti keinginan bank dunia yakni

HOME BERITA » KHILAFAH » TSAQOFAH ARTIKEL » TAUSIYAH » LINK MP3 »

FAQ »

Page 2: Perlukah bbm naik

13/11/2014 Perlukah BBM Naik? | Al-Khilafah.org

http://www.al-khilafah.org/2014/11/perlukah-bbm-naik.html 2/3

mengurangi subsidi BBM yang nilainya terkisar Rp246 T. Direktur bank dunia untuk Indonesia mengatakanbahwa subsidi BBM yang besar ini telah membuat Negara tertekan dan deficit semakin tinggi.

Jelas sudah bahwa slogan-slogan yang dilontarkan pemerintah untuk kesejahteraan rakyat hanyalah anginlalu saja. Karena slogan-slogan tersebut sudah jelas tidak dilaksanakan pemerintah sedikitpun. Bahkankebijakan-kebijakan yang diambil pun justru malah menyengsarakan rakyat. Sungguh sebuah ironi di negeriyang Sumber Daya Alamnya melimpah ini.

Kondisi semacam ini memang sudah tidak aneh terjadi di negeri yang menerapkan sistem kapitalisme-demokrasi. Hal ini pun bisa menjadi bukti bahwa pemerintah kita saat ini tidak mementingkan kesejahteraanrakyatnya, yang ada justru kesejahteraan para pengusaha asing dan antek-antek penjajah asing. Sudah bisadipastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang diambil presiden terpilih pun tidak akan jauh bedanya denganpemerintah saat ini. terbukti dengan adanya desakan dari pihak pemenag pilpres. Belum berkuasa saja sudahmendesak menaikkan harga BBm apalagi nanti ketika sudah berkuasa. Sekali lagi, ni adalah ironi di negeriyang SDA-nya melimpah ruah.

Liberalisasi Migas

Kenaikan harga BBM sejatinya adalah lagu lama yang terus diputar ulang. Dalih yang dikemukakanpemerintah pun tak akan jauh dari alasan kenaikan harga minyak dunia, pembekakan subsidi, dan adanyakekhawatiran akan defisit anggaran. Ya, inilah kebohongan-kebohongan argumen yang terus digulirkanpemerintah dengan kebijakan-kebijakan tak populisnya. Kalau kita cermati, motif sesungguhnya daripermasalahan ini adalah membuka peluang pasar sebesar-besarnya kepada para investor asing untukmengeruk sebesar-besarnya dari keuntungan migas Indonesia.

Selanjutnya, kalau saja kita berpikir holistik dan komprehensif, kita akan mudah mendapati akar masalah daridinaikkannya harga BBM ini. yang sejatinya, kita pun sudah sama-sama tahu bahwa kebijakan semacam iniadalah bentuk kezaliman yang nyata dari pemerintah penguasa saat ini. sejatinya, jika sumber daya alam dinegeri ini (termasuk di sector migas) tidak salah urus, maka hasilnya akan sangat mencukupi kebutuhanmasyarakat Indonesia.

Kita bisa melihat bagaimana melimpahnya kekayaan sumber daya alam negeri kita ini. sebagai contoh,seandainya sumber daya alam negeri ini dikelola dengan benar oleh pemerintah dengan menghilangkancampur tangan asing di dalamnya, maka tanpa harus menarik pajak pun penghasilan dan pendapatannyasudah sangat besar. Apalagi untuk hanya sekadar menutupi apa yang diklaim pemerintah sebagai belanjasubsidi BBM yang nilainya hanya Rp291 Trulyun. Untuk batu bara saja, pada tahun 2013 produksinyamencapai 421 tin. Seandainya harga produksi rata-rata per ton sebesar US$20 dan harga pasarnya padatahun ini berkisar US$74 per ton, maka potensi pendapatannya mencapai RP250triliun. Ini bisa denganmudah menutupi kebocoran anggaran tersebut.

Namun faktanya hari ini, migas sebagai sektor strategis dibuka selebar-lebarnya untuk dikelola swasta danasing sehingga peran Negara pun sedikti demi sedikit dikurangi bahkan cenderung dihilangkan. Kebijakanzalim ini jelas-jelas akan sangat menyengsarakan rakyat. Pasalnya, yang sejatinya mempunyai kekayaannegeri ini adalah rakyat itu sendiri.

Kebijakan seperti ini jelas-jelas sudah menjadi bukti kebobrokan dan kemerosotan sistem yang dianut saat ini,yakni Kapitalisme-Demokrasi. Sampai kapanpun, seandainya sisten korup seperti ini msih bersemayam dihahti sanubari penduduk negeri ini, maka sampai kapanpun juga kesejahteraan rakyat hanya menjadi mimpidi siang bolong saja.

Ini pun menjadi bukti ketidakmampuan demokrasi untuk menyejahterakan rakyatnya. Apa yang kita lihat daripenguasa hari ini, mulai dari kebijakan-kebijakannya, adalah bukti “konsistensi” demokrasi. Dimana

Page 3: Perlukah bbm naik

13/11/2014 Perlukah BBM Naik? | Al-Khilafah.org

http://www.al-khilafah.org/2014/11/perlukah-bbm-naik.html 3/3

penguasa hari ini, mulai dari kebijakan-kebijakannya, adalah bukti “konsistensi” demokrasi. Dimana“konsistensi” demokrasi tersebut adalah sikapnya yang senantiasa inkonsisten dan penuh paradoks,demokrasi pun telah nyata “konsisten” mencampakkan suara rakyat, dan “konsisten” menyengsarakan rakyat.Padahal fakta berbicara, bahwa menurut survay LSN tercatat 86,1% rakyat menolak kenaikan harga BBM.Namun pemerintah tetap tak bergeming.

Solusi Fundamental

Kenaikan harga BBM sudah jelas, tidak layak dan tidak pantas dinaikkan. Karena sejatinya, BBM dan migasadalah milim rakyat. Rakyatlah yang berhak menikmatinya bukan para penjajah asing. Oleh karenanya, solusifundamental dari pemasalahan ini adalah negeri ini harus berubah. Sistem kapitalisme-demokrasi sudahseharusnya diganti dengan sistem yang lebih baik. Sistem ini jelas-jelas sudah menyengsarakan rakyat.Kebijakan-kebijakan pemerintah kian hari kian kapitalis dan liberal. Maka dari itu, Islam hadir sebagai solusiuntuk semua permaslahan yang ada. Islam hadir sebagai pengatur kehidupan manusia. Sudah seharusnyakita memilih pilihan cerdas dan menuntaskan. Pilihan itu ada pada Islam. Islam hadir dengan seperangkataturannya yang brilian dan cemerlang. Dalam pengelolaan sumber daya alam, Islam hadir dengan solusielegan dan menyelesaikan permasalahan. Islam memandang bahwa sumber daya alam ini adalah bagiandari kepemilikan umum yang mesti diatur oleh Negara untuk sepenuhnya disalurkan demi kesejahteraanrakyat. Islam memandang bahwa peran pemerintah sangatlah vital. Tidak boleh ada intervensi sedikitpun daripihak swasta ataupun asing. Sehingga pengelolaan migas dan sumber daya alam lainnya mutlak diurus olehNegara dan disalurkan untuk kesejahteraan rakyatnya.

Kita campakkan sistem kapitalisme-demokrasi yang telah banyak menyengsarakan rakyat dengan kebijakan-kebijakannya yang liberal di bidang ekonomi. Dan sudah saatnya kita mengambil Islam sebagai solusifundamental atas permasalahan ini. Wallahu A’lamu Bi Ash-showab. [] [www.al-khilafah.org]