PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi...

122
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM (Studi pada Dinas Perhubungan kota Medan) SKRIPSI OLEH: ZAINAL FIKRI NASUTION 128400045 HUKUM KEPERDATAAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN 2016

Transcript of PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi...

Page 1: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA

JASA ANGKUTAN UMUM

(Studi pada Dinas Perhubungan kota Medan)

SKRIPSI

OLEH:

ZAINAL FIKRI NASUTION

128400045

HUKUM KEPERDATAAN

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MEDAN AREA

MEDAN

2016

Page 2: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

ABSTRAK

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA

JASA ANGKUTAN UMUM

(Studi pada Dinas Perhubungan kota Medan)

ZAINAL FIKRI NASUTION

NPM : 12.840.0045

BIDANG : HUKUM KEPERDATAAN

Pengangkutan adalah perjanjian timbal balik antara pengangkut dengan

pengirim, dimana pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan

pengangkutan barang dan atau orang dari suatu tempat ketempat tujuan tertentu

dengan selamat, sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar

angkutan.Perlidungan hukum ialah segala upaya yang menjamin adanya kepastian

hukum untuk memberi perlindungan kepada penumpang atau konsumen yang

menggunakan jasa dari para pelaku usaha guna untuk melindungi dari hal yang

tidak di inginkan. Jasa adalah pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat

mata dari satu pihak ke pihak lain yang di konsumsi secara bersamaan, interaksi

pemberi dan penerima jasa dapat mempengaruhi hasil jasa dan dirancang untuk

pemenuhan kepuasan konsumen. Jasa juga merupakan kontak sosial antara

produsen dan konsumen. Angkutan Umum adalahsalah satu media transportasi

yang digunakan masyarakat secara bersama-sama dengan membayar tarif.

Angkutan umum merupakan lawan kata dari kendaraan pribadi Sejalan dengan

peningkatan pendapatan masyarakat, banyak orang yang mampu membeli

kendaraan pribadi. Banyak alasan untuk memiliki kendaraan pribadi, antara lain

karena masalah privasi dan kenyamanan. Namun dibalik kebaikannya,

kepemilikan kendaraan pribadi terlalu banyak juga menimbulkan banyak masalah.

Permasalahan Peneitian ini adalah “Bagaimana bentuk perlindungan hukum

terhadap penumpang angkutan umum berdasarkan undang-undang No.22 tahun

2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan?.” Jenis penulisan pada skripsi ini

adalah Normatif yang semata-mata digunakan untuk memperoleh data-data yang

lengkap dari study kepustakaan maupun doktrin-doktrin hukum, jenis empiris

yang mencakup penelitian terhadap identifikasi hukum dan penelitian terhadap

efektifitas hukum dan juga hasil dari wawancara. Hasil penelitian dan

Pembahasan menjelaskan bahwa bagaimana bentuk dari perlindungan hukum bagi

konsumen angkutan umum apabila terjadi suatu hal yang tidak di inginkan seperti

kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak atas

konsumen yang disebabkan faktor-faktor tertentu dari penyedia jasa. Perusahaan

Angkutan Umum bertanggung jawab atas kerugian yang diakibatkan oleh segala

perbuatan orang yang dipekerjakan dalam kegiatan penyelenggaraan angkutan.

Selain itu Perusahaan Angkutan Umum bertanggung jawab atas kerugian yang

diderita oleh Penumpang yang meninggal dunia atau luka akibat penyelenggaraan

angkutan, terkecuali disebabkan oleh suatu kejadian yang tidak dapat di cegah

karena kesalahan penumpang.

Kata Kunci : Pengangkutan, Perlindungan Hukum, Jasa, Angkutan Umum.

Page 3: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil „alamin dengan segenap kerendahan hati

memanjatkan puji dan syukur penuliskepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

Rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tulisan ilmiah ini dengan judul “PERLINDUNGAN HUKUM

TERHADAP PENGGUNA JASA ANGGKUTAN UMUM (Studi Pada Dinas

Perhubungan kota medan).

Adapun tujuan dari skripsi ini adalahuntuk memenuhi persyaratan

mencapai gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Medan Area

Bidang Hukum Keperdataan. Dalam penyusunan tulisan ilmiah ini,penulis telah

banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik dalam bentuk

moril maupun materi.

Atas bimbingan dan bantuan yang penulis terima dalam menyelesaikan

tulisan ilmiah ini, maka dalam kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan

terima kasih kepada pihak yang terhormat sebesar-besarnhya kepada:

1. Teristimewa buat kedua orang tuayang saya sayangi yaitu Ayahanda

Zulkarnaen Nasution dan Ibunda tercinta Nurainun S.Pd yang telah banyak

berkorban moril maupun materil dan senantiasa dengan tulus tanpa henti

mendukung serta menaruh harapan besar kepada saya untuk dapat

menyelesaikan perkuliahan dengan baik. Semoga kasih sayang mereka tetap

menyertai saya dalam setiap perjalanan hidup saya.

2. Kepada Bapak Prof. Dr. H. A. Ya‟Kub Matondang, MA selaku rektor

Universitas Medan Area.

Page 4: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

3. Ibu Dr. Utary Maharani Barus, SH,M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Medan Area

4. Ibu Anggreini Atmei Lubis, SH, M.Hum selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik Fakultas Hukum Universitas Medan Area.

5. Bapak Ridho Mubarak, SH, M.Hum selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Hukum Universitas Medan Area.

6. Bapak Zaini Munawir SH, M.Hum selaku Ketua Bidang Hukum Keperdataan

Fakultas Hukum Universitas Medan Area, sekaligus Seketaris Pembimbing

penulis.

7. Bapak Isnaini SH, M.Hum selaku Dosen Pembimbing I penulis

8. Ibu Sri Hidayani SH, M.Hum selaku Dosen Pembimbing II penulis

9. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Administrasi di Fakultas Hukum

Universitas Medan Area.

10. Seluruh Pegawai dan Staf Dinas Perhubungan Kota Medanyang telah bersedia

menerima dan membimbing dalam proses penelitian.

11. Kakak saya Dr. Nina Zulviyanti Nasution, abang Dedi Armansyah S.T, M.T.,

abang Ardi Zulvikar Nasution, kakak Reny Fitria Ningsih S.Pd, abang Ikhwan

Fadli Nasution S.E, yang juga banyak membantu serta memberikan motivasi

yang positif bagi saya.

12. Abang sepupu saya Mahransyah Putra Dasopang dan Sahabat Terdekat saya

Yogie Andrian Syahputra yang telah memberikan semangat kepada saya

dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Teman-taman saya Yudha Prawira, M Iqbal, Arif Hidayat, Ridho Nugraha,

Fauzi, Abang Reza Fahlevi, Rahmatika P Tanjung, Dewita Sari, Anwar Azhari

Page 5: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Rambe, M Egi Harahap, M ikhsan Suwandi, Mariana, Sofia Khairunnisa

Damanik, Rezky Reymon Manurung, Rahmad Rivaldi Piliang, Imam Maulana

Masni, Halim Randa Juliandi, Poppy Chairunisa. Daniel Hutapea, Aulia

Arifandi dan teman-teman Se-Almamater khususnya stambuk 2012 di

Fakultas Hukum Universitas Medan Area yang juga bnyak membantu penulis

dalam menyelesaikan Skripsi.

Akhir kata kata saya mengukapkan terimakasih kepada Tuhan Yang

Maha Esa, semoga berkat dan Rahmat-Nya melimpah kepada saya Khususnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Skripsi ini, dan

dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, April 2016

Hormat Saya

ZAINAL FIKRI NASUTION

NPM : 128400045

Page 6: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... vi

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1

1.1.1. Angkutan Darat ............................................................... 8

1.2. Identifikasi Masalah ..................................................................... 10

1.3. Pembatasan Masalah .................................................................... 10

1.4. Perumusan Masalah ..................................................................... 11

1.5. Tujuan Dan Manfaat penelitian.................................................... 11

1.5.1. Tujuan Penelitian ............................................................ 11

1.5.2. Manfaat Penelitian .......................................................... 12

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 13

2.1. Uraian Teori ................................................................................. 13

2.1.1. Pengertian angkutan .......................................................... 13

2.1.2. Asas – asas pengangkutan ................................................. 15

2.1.3. Fungsi dan Tujuan Pengangkutan ..................................... 18

2.1.4. Prinsip Dasar Pengangkutan .............................................. 18

2.1.5. Sifat Hukum Perjanjian Pengangkutan .............................. 20

Page 7: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

2.1.6. Terjadinya Perjanjian Pengangkutan ................................. 20

2.1.7. Kedudukan Penerima......................................................... 21

2.1.8. Prinsip-prinsip Tanggung Jawab Pengangkut. .................. 22

2.2. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 29

2.2.1. Kerangka Teoritis ............................................................ 30

BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................... 32

3.1. Jenis, Sifat, Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................... 32

3.1.1. Jenis Penelitian......................................................... ......... 32

3.1.2. Sifat Penelitian................................................................... 32

3.1.3. Lokasi Penelitian...................................................... ......... 32

3.1.4. Waktu Penelitian...................................................... ......... 32

3.2. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 33

3.3. Analisis Data ................................................................................ 34

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 35

4.1. Hasil Penilitian ............................................................................. 35

4.1.1. Hal –hal yang Dapat Menyebabkan Kerugian Bagi

Pengguna Jasa (Penumpang) Angkutan Umum Akibat

kesalahan dari Pihak Pengangkut .................................... 35

4.1.2. Tanggung Jawab Para Pihak dalam Perjanjian

Pengangkutan .................................................................. 36

2.1.3. Santunan Kecelakaan Lalu Lintas ................................... 38

4.2. Pembahasan .................................................................................. 44

Page 8: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

4.2.1. Bentuk Perlindungan Hukum yang Diterima Oleh

Penumpang Angkutan Umum sesuai dengan Undang-

Undang No.22 tahun 2009 ............................................... 44

4.2.2. Upaya Pengguna Jasa Angkutan Umum dalam

Mendapatkan Perlindungan Hukum dan Ganti Rugi....... 46

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 61

A. Kesimpulan .................................................................................. 61

B. Saran ......................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan menyadari pentingnya peranan transportasi, maka lalu lintas dan

angkutan jalan harus ditata dalam suatu sistem transportasi nasional secara

terpadu dan mampu mewujudkan tersedianya jasa transportasi yang sesuai dengan

tingkat kebutuhan lalu lintas dan pelayanan angkutan yang tertib, nyaman, cepat,

teratur, lancar dan dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat.

Untuk itu pemerintah telah mengeluarkan kebijakan di bidang transportasi

darat yaitu dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 22 Tahun 2009 Tentang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagai Pengganti Undang-undang No. 14 Tahun

1992, serta Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1993 Tentang Angkutan Jalan

yang masih tetap berlaku meskipun PP No. 41 Tahun 1993 merupakan peraturan

pelaksanaan dari Undang-undang No. 14 Tahun 2003 dikarenakan disebutkan

dalam Pasal 324 Undang-undang No. 22 Tahun 2009 bahwa: Pada saat Undang-

Undang ini mulai berlaku, semua peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor

14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3480) dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak

berTentangan atau belum diganti dengan yang baru be€rdasarkan Undang-Undang

ini. Dalam pasal 2 dan pasal 3 Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

(yang selanjutnya disingkat dengan UULLAJ) mengatur asas dan

tujuan pengangkutan.

Page 10: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Adapun Asas penyelenggaraan lalu lintas adalah diatur dalam Pasal 2

Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yakni Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan diselenggarakan dengan memperhatikan: asas transparan, asas akuntabel,

asas berkelanjutan, asas partisipatif, asas bermanfaat, asas efisien dan efektif, asas

seimbang, asas terpadu, dan asas mandiri. Sedangkan Pasal 3 Undang-undang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyebutkan mengenai tujuan dari Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan yakni : terwujudnya pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, dan terpadu dengan moda angkutan lain

untuk mendorong perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum,

memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, serta mampu menjunjung tinggi

martabat bangsa, terwujudnya, etika berlalu lintas dan budaya bangsa; dan

terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukum bagi masyarakat.

Demikian juga dalam Paragraf 9 Undang-undang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan Tentang Tata Cara Berlalu Lintas bagi Pengemudi Kendaraan

Bermotor Umum serta pasal 141 Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Tentang standar pelayanan angkutan orang dan masih banyak pasal-pasal lainnya

yang terkait dengan adanya upaya memberikan penyelenggaraan jasa angkutan

bagi pengguna jasa atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan pemakai jasa

angkutan. Pengguna jasa adalah setiap orang dan/ atau badan hukum yang

menggunakan jasa angkutan baik untuk angkutan orang maupun barang.

Karena pengangkutan di sini merupakanpengangkutan orang maka pengguna jasa

untuk selanjutnya disebut penumpang. Sedangkan pengangkut adalah pihak yang

mengikatkan diri untuk menyelenggarakan angkutan barang dan/atau penumpang.

Pengertian lainnya adalah menurut Pasal 1 ayat 22 Undang-undang Lalu Lintas

Page 11: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

dan Angkutan Jalan, yang disebut dengan Pengguna Jasa adalah perseorangan

atau badan hukum yang menggunakan jasa Perusahaan Angkutan Umum.

Sedangkan yang disebut pengangkut dalam Undang-undang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan ini dipersamakan dengan pengertian Perusahaan Angkutan Umum

yakni di sebutkan dalam Pasal 1 ayat 21 yang berbunyi: Perusahaan Angkutan

Umum adalah badan hukum yang menyediakan jasa angkutan orang dan/atau

barang dengan Kendaraan Bermotor Umum.

Lalu lintas dan Angkutan Jalan ketika pada Masa Pemerintahan Hindia

Belanda di atur dalam Werverkeersordonnantie” (Staatsblad 1933 Nomor 86).

Perkembangan selanjutnya Weverkeersordonnantie tidak sesuai lagi dengan

tuntutan dan diubah lagi dalam Staatsblad 1940 No. 72. Kemudian

Weverordinantie diubah lagi setelah Indonenesia tepatnya pada Tahun 1951

dengan UU No. 3 Tahun 1951 Tentang Perubahan Dan Tambahan Undang

Undang Lalu Lintas Jalan (Wegverkeersordonnantie, Staatsblad 1933 no. 86).

Kemudian Selang 15 Tahun kemudian dari berlakunya Undang-undang no

15 Tahun 1951 Pemerintah Indonesua mengatur lagi Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan kedalam Undang-Undang yang baru serta Mencabut peraturan sebelumnya

Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Maka lahirnya Undang-undang No. 3

Tahun 1965 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang pada waktu itu atas

persetujuan bersama antara Presiden Soekarno dengan DPR GR (Dewan

Perwakilan Rakyat Gotong Royong).Undang-Undang No 3 Tahun 1965 Tentang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya ini bahwa adalah Undang-Undang pertama

yang Mengatur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Indonesia setelah Indonesia

Merdeka.

Page 12: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Seiring dengan perkembangan zaman dan IPTEK pada 27 Tahun

Kemudian diatur kembali Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Indonesia dengan

Undang-Undang yang baru yaitu Undang-Undang No 14 Tahun 1992. Ada hal

yang menarik dari UU No 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan ini bahwa Undang-Undang ini sempat ditangguhkan selama seTahun

melalui PERPU No 1 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang

disahkan menjadi Undang-Undang No 22 Tahun 1992 Tentan Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan.

Selanjutnya Undang-Undang mengenai Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

terkahir kali ditur di Indonesia dengan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009

Tentang Lalu Lintas dan Jalan dengan semangat reformasi dan semangat

perubahan.

Untuk itu pemerintah telah mengeluarkan kebijakan di bidang transportasi

darat yaitu dengan dikeluarkannya Udang-undang No. 22 Tahun 2009 Tentang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagai Pengganti Undang-undang No. 14 Tahun

1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya, serta Peraturan Pemerintah

No. 41 Tahun 1993 Tentang Angkutan Jalan yang masih tetap berlaku meskipun

PP No. 41 Tahun 1993 merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-undang

No. 14 Tahun 2003 dikarenakan disebutkan dalam Pasal 324 Undang-undang No.

22 Tahun 2009 bahwa : Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua

peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992

Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3480)

dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak berTentangan atau belum diganti dengan

Page 13: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

yang baru berdasarkan Undang-Undang ini dan terdapat di bagian buku ketiga

Tentang perikatan pada Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW).

Dalam Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan (yang selanjutnya disingkat dengan (UULLAJ) mengatur asas dan tujuan

pengangkutan. Adapun Asas penyelenggaraan lalu lintas adalah diatur dalam

Pasal 2 Undang-undang Lalulintas dan Angkutan Jalan (UULLAJ) yakni :

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diselenggarakan dengan memperhatikan:

a. asas transparan;

b. asas akuntabel;

c. asas berkelanjutan;

d. asas partisipatif;

e. asas bermanfaat;

f. asas efisien dan efektif;

g. asas seimbang;

h. asas terpadu; dan

i. asas mandiri.

Sedangkan Pasal 3 Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

(UULLAJ) menyebutkan mengenai tujuan dari Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

yakni :

a. terwujudnya pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang aman, selamat,

tertib, lancar, dan terpadu dengan moda angkutan lain untuk mendorong

perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum, memperkukuh

Page 14: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

persatuan dan kesatuan bangsa, serta mampu menjunjung tinggi martabat

bangsa;

b. terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa; dan

c. terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukum bagi masyarakat.

Demikian juga dalam Pasal 9 Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan (UULLAJ) Tentang Tata Cara Berlalu Lintas bagi Pengemudi Kendaraan

Bermotor Umum serta Pasal 141 Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

(UULLAJ) Tentang standar pelayanan angkutan orang:

a. keamanan;

b. keselamatan;

c.keselamatan;

d. keterjangkauan;

e. kesejahteraan; dan

f. keteraturan.

Standart minimal sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan. Ketentuan lebih lanjut mengenai

standart pelayanan minimal sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) diatur

dengan peraturan menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana

Lalu Lintas Angguktan Jalan.1

Pengguna jasa adalah setiap orang dan/atau badan hukum yang

menggunakan jasa angkutan baik untuk angkutan orang maupun barang. Karena

pengangkutan di sini merupakan pengangkutan orang maka pengguna jasa untuk

1 UULLAJ, Surabaya. Kesindo Utama, 2013, hal. 7

Page 15: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

selanjutnya disebut penumpang. Sedangkan pengangkut adalah pihak yang

mengikatkan diri untuk menyelenggarakan angkutan barang dan/ atau

penumpang.

Pengertian lainnya adalah menurut Pasal 1 ayat 22 Undang-undang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan (UULLAJ), yang disebut dengan Pengguna Jasa

adalah perseorangan atau badan hukum yang menggunakan jasa Perusahaan

Angkutan Umum. Sedangkan yang disebut pengangkut dalam Undang-undang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UULLAJ) ini dipersamakan dengan pengertian

Perusahaan Angkutan Umum yakni di sebutkan dalam Pasal 1 ayat 21 yang

berbunyi : Perusahaan Angkutan Umum adalah badan hukum yang menyediakan

jasa angkutan orang dan/atau barang dengan Kendaraan Bermotor Umum.

Dengan berlakunya UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan tersebut diharapkan dapt membantu mewujudkan kepastian

hukum bagi pihak-pihak yang terkait dengan penyelenggaraan jasa angkutan, baik

itu pengusaha angkutan, pekerja (sopir/pengemudi) serta penumpang. Secara

operasional kegiatan penyelenggaraan pengangkutan dilakukan oleh pengemudi

atau sopir angkutan dimana pengemudi merupakan pihak yang mengikatkan diri

untuk menjalankan kegiatan pengangkutan atas perintah pengusaha angkutan atau

pengangkut. Pengemudi dalam menjalankan tugasnya mempunyai tanggung

jawab untuk dapat melaksanakan kewajibannya yaitu mengangkut penumpang

sampai pada tempat tujuan yang telah disepakati dengan selamat, artinya dalam

proses pemindahan tersebut dari satu tempat ke tempat tujuan dapat berlangsung

tanpa hambatan dan penumpang dalam keadaan sehat, tidak mengalami bahaya,

Page 16: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

luka, sakit maupun meninggal dunia. Sehingga tujuan pengangkutan dapat

terlaksana dengan lancar dan sesuai dengan nilai guna masyarakat.2

Perlindungan hukum bagi penumpang adalah suatu masalah yang besar

dengan persaingan global yang terus berkembang sehingga perlindungan

hukum sangat dibutuhkan dalam persaingan global. Undang Undang No. 22

Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada Pasal 192 ayat (1)

menjelaskan bahwa perusahaan angkutan umum bertanggung jawab atas kerugian

yang diderita oleh penumpang yang meninggal dunia atau luka akibat

penyelenggaraan angkutan, kecuali disebabkan oleh suatu kejadian yang tidak

dapat dicegah atau dihindari atau karena kesalahan penumpang. Dilihat dari aspek

perlindungan hukum bagi konsumen jasa angkutan, keadaan demikian sangat

tidak ideal dan dalam praktek merugikan bagi konsumen, karena pada tiap

kecelakaan alat angkutan darat tidak penah terdengar dipermasalahkannya

tanggung jawab pengusaha kendaraan angkutan umum.

1.1.1. Angkutan Darat

Perlindungan hukum bagi penumpang angkutan umum di darat telah di

atur dalam Undang Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan. Peraturan tersebut yang menjadi pedoman untuk melindungi

kepentingan penumpang jika hak nya ada yang dilanggar oleh penyedia jasa

angkutan umum. Seperti pada Pasal 234 ayat (1) Undang Undang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan yang secara garis besar menjelaskan bahwa pihak penyedia jasa

angkutan umum wajib bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh

penumpang yang diakibatkan oleh kelalaian pengemudi. Pada prinsip-prinsip

2 http://www.lawskripsi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7&Itemid=7

Page 17: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

tanggung jawab ada salah satu disebutkan dimana prinsip tersebut di jelaskan

pada Pasal 24 Undang-Undang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan bahwa

pengangkut dapat membebaskan diri dari tanggung jawab apabila ia dapat

membuktikan bahwa kerugian bukan timbul karena kesalahannya.3

Tabel kasus kecelakaan di kota Medan Tahun 2011-2014

No. Tahun Kasus Korban Jiwa

1. 2011 7.534 2.481

2. 2012 1.702 298

3. 2013 85.662 21.375

4. 2014 85.765 26.623

Berdasarkan tabel di atas tingkat kasus kecelakaan angkutan umum dari

tahun ke tahun makin bertambah. Pada Tahun 2011 telah terjadi 7.534 kasus

kecelakaan yang memakan 2.481 korban jiwa, pada tahun 2012 telah terjadi 1.702

kasus kecelakaan angkutan umum yang memakan korban jiwa sebanyak 298 jiwa.

Pada tahun 2012 ini merupakan nominal yang paling kecil pada tabel kecelakaan

angkutan umum. Pada Tahun 2013 telah terjadi 85.662 kasus kecelakaan yang

memakan 21.375 korban jiwa. Pada tahun 2012-2013 angka kecelakaan lalu lintas

merupakan angka yang paling tinggi diantara Tahun yang lainnya. Untuk Tahun

2014 telah terjadi kenaikan tingkat kecelakaan angkutan umum sebesar 103 kasus

kecelakaan angkutan umum yang memakan korban jiwa bertambah sebesar 5.248

jiwa. Jadi untuk tahun 2014 angka tingkat kecelakaan angkutan umum mencapai

3 R. Subekti, Pengangkutan & hukum Pengangkutan darat, Universitas Diponegoro:1980

Page 18: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

85.765 kasus yang memakan korban jiwa sebanyak 26.623 jiwa. Maka hal ini

menunjukkan kurangnya perhatian terhadap keselamatan pengguna angkutan

umum yang mengakibatkan peningkatan kecelakaan angkutan umum.

Berdasarkan data diatas perlindungan hukum terhadap korban kecelakaan

angkutan umum mendapat perlindungan hukum yaitu biaya santunan ganti rugi

sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Jasa Raharja selaku pihak Asuransi yang

bekerja sama dengan CV/PT penyedia jasa angkutan umum.

1.2. Identifikasi Masalah

Angkutan umum merupakan salah satu bagian terpenting bagi masyaarakat

di suatu negara. Adanya angkutan umum agar dapat mempermudah dan

memperlancar transportasi yang merupakan sarana yang mempengaruhi

pembangunan suatu negara agar negara tersebut makmur dan berkembang.

Berdasarkan pemaparan masalah dalam pembahasan yang ada di dalam

skripsi ini, dapat diidentifikasikan beberapa masalah:

1. Bentuk perlindungan hukum yang di terima oleh penumpang angkutan umum

sesuai dengan Undang-undang No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan

angkutan Jalan.

2. Akibat yang timbul apabila hak penunmpang angkutan umum tidak terpenuhi.

1.3. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam penulisan skripsi ini yang bertujuan agar

tidak terjadinya perluasan permasalahan yang akan di bahas yaitu perlindungan

Page 19: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

hukum bagi pengguna jasa anggutan umum berdasarkan pada Undang-Undang

NO.22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

1.4. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang penulis teliti untuk mengetahui lebih dalam

lagi mengenai “Bagaimana perlindungan hukum terhadap penumpang

angkutan umum berdasarkan undang-undang No.22 Tahun 2009”

1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Ketika melakukan suatu penelitian, maka pada umumnya terdapat suatu

tujuan dan manfaat dari penelitian sesuai dengan pokok permasalahan yang telah

penulis paparkan di atas, sama halnya dengan tujuan penulisan skripsi ini juga

mempunyai tujuan dan manfaat yang ingin dicapai didalam pembahasan. Adapun

uraian tujuan dan manfaat penelitian adalah:

1.5.1. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan penulisan skripsi ini, adapun tujuan penulis adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan hukum pengguna jasa (penumpang)

angkutan umum.

2. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan kerugian bagi

pengguna jasa (penumpang) melalui angkutan umum akibat kesalahan dari

Page 20: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

pihak pengangkut dan bagaimana tanggung jawab pihak pengangkut terhadap

kesalahan yang mengakibatkan kerugian bagi pengguna jasa (penumpang)

angkutan umum.

3. Untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap pengguna jasa

(penumpang) angkutan umum sebagai konsumen fasilitas publik transportasi

berdasarkan Undang-undang No. 22 Tahun 2009.

4. Untuk mengetahui upaya pengguna jasa angkutan umum dalam mendapatkan

perlindungan hukum

5. Untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum

pada Universitas Medan Area (UMA), yang dimana hal ini adalah merupakan

kewajiban bagi setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan studynya sebagai

tugas akhir.

1.5.2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang di lakukan oleh penulis ini

adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis, untuk menambah pengetahuan penulis Tentang bagaimana

perlindungan hukum bagai pengguna jasa (penumpang) angkutan umum

berdasarkan Undang-undang No. 22 Tahun 2009.

2. Secara praktis, untuk dapat memberikan sumbangan pemikiran juridis dan

masukan-masukan yang bermanfaat demi perkembangan ilmu pengetahuan

terhadap perlindungan hukum bagai pengguna jasa (penumpang) angkutan

umu

Page 21: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Uraian Teori

2.1.1. Pengertian Pengangkutan

Menurut arti kata, angkut berarti mengangkat dan membawa, memuat atau

mengirimkan. Pengangkutan artinya usaha membawa, mengantar atau

memindahkan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat yang lain Jadi,

dalam pengertian pengangkutan itu tersimpul suatu proses kegiatan atau

gerakan dari suatu tempat ke tempat lain. Pengangkutan dapat diartikan sebagai

pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Dalam

hal ini terkait unsur-unsur pengangkutan sebagai berikut :

1) Ada sesuatu yang diangkut.

2) tersedianya kendaraan sebagai alat angkutan.

3) ada tempat yang dapat dilalui oleh angkutan.

Pengangkutan pada pokoknya berisikan perpindahan tempat baik

mengenai benda-benda maupun mengenai orang-orang, karena perpindahan itu

mutlak perlu untuk mencapai dan meninggikan manfaat serta efisiensi. Adapun

proses dari pengangkutan itu merupakan gerakan dari tempat asal dari mana

kegiatan angkutan dimulai ke tempat tujuan dimana angkutan itu diakhiri.4

Pengangkutan adalah proses kegiatan memuat barang atau penumpang ke dalam

alat pengangkutan, membawa barang atau penumpang dari tempat pemuatan ke

tempat tujuan/ dan menurunkan barang atau penumpang dari alat pengangkutan ke

4 prabusetiawan.blogspot.com/2009/05/hukum-pengangkutan.html

Page 22: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

tempat yang ditentukan.5 Sehingga Secara umum dapat didefinisikan bahwa

pengangkutan adalah perjanjian timbal balik antara pengangkut dengan pengirim,

dimana pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan

barang dan atau orang dari suatu tempat ketempat tujuan tertentu dengan selamat,

sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar angkutan. Dari pengertian

diatas dapat diketahui bahwa pihak dalam perjanjian pengangkut adalah

pengangkut dan pengirim. Sifat dari perjanjian pengangkutan adalah perjanjian

timbal balik, artinya masing-masing pihak mempunyai kewajiban-kewajiban

sendiri-sendiri. Pihak pengangkut berkewajiban untuk menyelenggarakan

pengangkutan barang atau orang dari suatu tempat ketempat tujuan tertentu

dengan selamat, sedangkan pengiriman berkewajiban untuk membayar uang

angkutan.6

Adapun syarat-syarat untuk menguji kelayakan armada yang disediakan

oleh penyedia angkutan umum sesuai yang telah di tentukan oleh Dinas

Perhubungan Kota Medan yaitu :

1. Usia kendaraan maksimal 10 Tahun berjalan.

2. rancangan bangun dan karoseri sesuai dengan ketetapanpemerintah mobil Bus

dan MPU.

3. Kendaraan laik jalan atau operasi sesuai ketentuan SPEKSI/KIUR.

4. Memiliki izin usaha angkutan dengan ddengan kendaraan bermotor umum.

5. Memiliki izin trayek atau operasi.

Seluruh kendaraan yang diajukan untuk memperoleh kartu pengawasan (KPs),

kendaraan telah melalui uji KIR/SPEKSI secara priodik 6 bulan sekali (layak

operasional)

5 prabusetiawan.blogspot.com/2009/05/hukum-pengangkutan.html

6Abdul Kadir, Muhammad, Hukum Pengangkutan Niaga, bandung, Citra

Aditya.Bandung,2001

Page 23: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

2.1.2. Asas - asas Pengangkutan

Asas-asas hukum pengangkutan merupakan landasan filosofis yang

diklasifikasikan menjadi dua yaitu:

1) Yang bersifat perdata; dan

2) Yang bersifat publik

Asas-asas yang bersifat publik terdapat pada tiap-tiap Undang-Undang

pengangkutan baik darat, laut dan udara. Dalam pengangkutan udara terdapat

dalam Pasal 2 Undang-Undang No.15 Tahun 1992. Asas-asas yang bersifat

perdata merupakan landasan hukum pengangkutan yang hanya berlaku dan

berguna bagi kedua pihak dalam pengangkutan niaga, yaitu pengangkut dan

penumpang atau pengirim barang. Asas-asas hukum pengangkutan yang bersifat

perdata adalah sebagai berikut:

a. Konsensual

Pengangkutan tidak diharuskan dalam bentuk te€rtulis, sudah cukup dengan

kesepakatan pihak-pihak. Tetapi untuk menyatakan bahwa perjanjian itu sudah

terjadi atau sudah ada harus dibuktikan dengan atau didukung oleh dokumen

angkutan.

b. Koordinatif

Pihak-pihak dalam pengangkutan mempunyai kedudukan setara atau sejajar,

tidak ada pihak yang mengatasi atau membawahi yang lain. Walaupun

pengangkut menyediakan jasa dan melaksanakan perintah penumpang/pengirim

Page 24: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

barang, pengangkut bukan bawahan penumpang/pengirim

barang. Pengangkutan adalah perjanjian pemberian kuasa.

c. Campuran

Pengangkutan merupakan campuran dari tiga jenis perjanjian, yaitu

pemberian kuasa, penyimpanan barang, dan melakukan pekerjaan dari pengirim

kepada pengangkut. Ketentuan ketiga jenis perjanjian ini berlaku pada

pengangkutan, kecuali jika ditentukan lain dalam perjanjianpengangkutan.

d. Retensi

Pengangkutan tidak menggunakan hak retensi. Penggunaan hak retensi

berTentangan dengan tujuan dan fungsi pengangkutan. Pengangkutan hanya

mempunyai kewajiban menyimpan barang atas biaya pemiliknya.

e. Pembuktian dengan dokumen

Setiap pengangkutan selalu dibuktikan dengan dokumen angkutan. Tidak

ada dokumen angkutan berarti tidak ada perjanjian pengangkutan, kecuali jika

kebiasaan yang sudah berlaku umum, misalnya pengangkutan dengan angkutan

kota (angkot) tanpa karcis/tiket penumpang.

Ada beberapa asas hukum pengangkutan yang bersifat publik, yaitu sebagai

berikut:

a. Asas manfaat yaitu, bahwa pengangkutan harus dapat memberikan manfaat

sebesar-besarnya bagi kemanusiaan, peningkatan kesejahteraan rakyat dan

pengembangan perikehidupan yang berkesinambungan bagi warga negara,

serta upaya peningkatan pertahanan dan keamanan negara;

Page 25: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

b. Asas usaha bersama dan kekeluargaan yaitu, bahwa penyelenggaraan usaha

di bidang pengangkutan dilaksanakan untuk mencapai cita-cita dan aspirasi

bangsa yang dalam kegiatannya dapat dilakukan oleh seluruh lapisan

masyarakat dan dijiwai oleh semangat kekeluargaan;

c. Asas adil dan merata yaitu, bahwa penyelenggaraan penegangkutan harus

dapat memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada segenap lapisan

masyarakat dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat;

d. Asas keseimbangan yaitu, bahwa pengangkutan harus diselenggarakan

sedemikian rupa sehingga terdapat keseimbangan yang serasi antara sarana

dan prasarana, antara kepentingan pengguna dan penyedia jasa, antara

kepentingan individu dan masyarakat, serta antara kepentingan nasional dan

internasional;

e. Asas kepentingan umum yaitu, bahwa penyelenggaraan pengangkutanharus

mengutamakan kepentingan pelayanan umum bagi masyarakat luas;

f. Asas keterpaduan yaitu, bahwa penerbangan harus merupakan kesatuan

yang bulat dan utuh, terpadu, saling menunjang, dan saling mengisi baik

intra maupun antar moda transportasi;

g. Asas kesadaran hukum yaitu, bahwa mewajibkan kepada pemerintah untuk

menegakkan dan menjamin kepastian hukum serta mewajibkan kepada

setiap warga negara Indonesia untuk selalu sadar dan taat

kepada hukum dalam penyelenggaraan pengangkutan.

h. Asas percaya pada diri sendiri yaitu, bahwa pngangkutan harus berlandaskan

pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, serta bersendikan

kepada kepribadian bangsa;

Page 26: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

i. Asas keselamatan Penumpang, yaitu bahwa setiap penyelenggaraan

pengangkutan penumpang harus disertai dengan asuransi kecelakaan.7

2.1.3. Fungsi Dan Tujuan Pengangkutan

Pada dasarnya fungsi pengangkutan adalah untuk memindahkan barang atau

orang dari suatu tempat yang lain dengan maksud untuk meningkatkan daya guna

dan nilai. Jadi dengan pengangkutan maka dapat diadakan perpindahan barang-

barang dari suatu tempat yang dirasa barang itu kurang berguna ketempat dimana

barang-barang tadi dirasakan akan lebih bermanfaat. Perpindahan barang atau

orang dari suatu tempat ketempat yang lain yang diselenggarakan

denganpengangkutan tersebut harus dilakukan dengan memenuhi beberapa

ketentuan yang tidak dapat ditinggalkan, yaitu harus diselenggarakan dengan

aman, selamat, cepat, tidak ada perubahan bentuk tempat dan waktunya. bahwa

pada dasarnya pengangkutan mempunyai dua nilai kegunaan, yaitu :

a. Kegunaan Tempat (Place Utility)

Dengan adanya pengangkutan berarti terjadi perpindahan barang dari suatu

tempat, dimana barang tadi dirasakan kurang bermanfaat, ketempat lain yang

menyebabkan barang tadi menjadi lebih bermanfaat.

b. Kegunaan Waktu (Time Utility)

Dengan adanya pengangkutan berarti dapat dimungkinkan terjadinya suatu

perpindahan suatu barang dari suatu tempat ketempat lain dimana barang itu lebih

diperlukan tepat pada waktunya.8

7 http://dc433.4shared.com/doc/Sw-_tq81/preview.html

Page 27: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

2.1.4. Prinsip dasar Pengangkutan

Dalam perjanjian pengangkutan, kedudukan para pihak yaitu antara

pengangkut dan pengirim adalah sama tinggi. Hubungan kerja di dalam

perjanjian pengangkutanantara pengangkut dan pengirim tidak secara terus

menerus, tetapisifatnya hanya berkala, ketika seorang pengirim membutuhkan

pengangkut untuk mengangkut barang.

Perjanjian pengangkutan mengandung tiga prinsip tanggung jawab, yaitu:

a. Prinsip tanggung jawab berdasarkan kesalahan, menurut prinsip ini setiap

pengangkut yang melakukan kesalahan dalam penyelenggaraan

pengangkutan harus bertanggung jawab membayar ganti kerugian yang timbul

akibat dari kesalahannya itu. Pihak yang menderita kerugian harus

membuktikan kesalahan pengangkut itu. Beban pembuktian ada pada pihak

yang dirugikan, bukan pada pengangkut. Prinsip ini adalah yang umum

berlaku seperti yang diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata Tentang perbuatan

melawan hukum.

b. Prinsip tanggung jawab berdasarkan praduga, menurut prinsip ini pengangkut

dianggap selalu bertanggung jawab atas setiap kerugian yang timbul

dari pengangkutan yang diselenggarakannya Tetapi jika pengangkut dapat

membuktikan bahwa ia tidak bersalah, maka ia dibebaskan dari kewajiban

membayar ganti kerugian. Beban pembuktian ada pada pihak pengangkut

bukan pada pihak yang dirugikan. Pihak yang dirugikan cukup menunjukkan

adanya kerugian yang diderita dalam pengangkutan yang dilakukan oleh

pengangkut.

c. Prinsip tanggung jawab mutlak, menurut prinsip ini pengangkut harus

bertanggung jawab membayar ganti kerugian terhadap setiap kerugian yang

timbul dari pengangkutan yang diselenggarakannya tanpa keharusan

pembuktian ada tidaknya kesalahan pengangkut. Pengangkut tidak

dimungkinkan membebaskan diri dari tanggung jawab dengan alasan apapun

yang menimbulkan kerugian itu. Prinsip ini tidak mengenal beban pembuktian

Tentang kesalahan. Unsur kesalahan tidak relevan.

Dalam suatu pengangkutan bila undang-undang tidak menentukan syarat

atau hal yang dikehendaki para pihak maka para pihak dapat mengikuti kebiasaan

yangtelah berlaku atau menentukan sendiri kesepakatan bersama, tentunya hal

tersebutharus mengacu pada keadilan. Tujuan pengangkutan adalah terpenuhinya

8 Zulvikar Sani, Transportasi (Suatu Pengantar), Jakarta, UI Press,2012

Page 28: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

kewajiban dan hak-hak para pihak yang terlibat dalam pengangkutan. Kewajiban

dari pengangkut adalah menyelenggarakan pengangkutan dan berhak menerima

biaya pengangkutan. Sedangkan kewajiban pengirim atau penumpang adalah

membayar biaya pengangkutan dan berhak atas

pelayanan pengangkutan yang wajar.9

2.1.5. Sifat Hukum Perjanjian Pengangkutan.

Dalam perjanjian pengangkutan, kedudukan para pihak yaitu pengangkut dan

pengirim sama tinggi atau koordinasi (geeoordineerd), tidak seperti dalam

perjanjian perburuhan, dimana kedudukan para pihak tidak sama tinggi atau

kedudukan subordinasi (gesubordineerd). Mengenai sifat hukum perjanjian

pengangkutan terdapat beberapa pendapat, yaitu :

a. Pelayanan berkala artinya hubungan kerja antara pengirim dan pengangkut

tidak bersifat tetap, hanya kadang kala saja bila pengirim membutuhkan

pengangkutan (tidak terus menerus), berdasarkan atas ketentuan Pasal 1601

KUHPerdata.

b. Pemborongan sifat hukum perjanjian pengangkutan bukan pelayanan berkala

tetapi pemboronga sebagaimana dimaksud Pasal 1601 b KUH Perdata.

Pendapat ini didasarkan atas ketentuan Pasal 1617 KUH Perdata (Pasal

penutup dari bab VII A Tentang pekerjaan pemborongan).

c. Campuran perjanjian pengangkutan merupakan perjanjian campuran yakni

perjanjian melakukan pekerjaan (pelayanan berkala) dan perjanjian

9 Abdul Kadir, Muhammad, Hukum Pengangkutan Darat,Laut dan Udara,Citra Aditya

Bakti.Bandung,1991

Page 29: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

penyimpanan (bewaargeving). Unsur pelayanan berkala (Pasal 1601 b

KUHPerdata) dan unsur penyimpanan (Pasal 468 ( 1 ) KUHD).

2.1.6. Terjadinya Perjanjian Pengangkutan

Menurut sistem hukum Indonesia, pembuatan perjanjian pengangkutantidak

disyratkan harus tertulis, cukup dengan lisan, asal ada persesuaian kehendak

(konsensus). Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa untuk adanya suatu

perjanjian pengangkutan cukup dengan adanya kesepakatan (konsensus) diantara

para pihak. Dengan kata lain perjanjian pengangkutanbersifat konsensuil. Dalam

praktek sehari-hari, dalam pengangkutan darat terdapat dokumen yang disebut

denga surat muatan (vracht brief) seperti dimaksud dalam Pasal 90 KUHD.

Demikian juga halnya dalampengangkutan pengangkutan melalui laut terdapat

dokumen konosemen yakni tanda penerimaan barang yang harus diberikan

pengangkut kepada pengirim barang. Dokumen-dokumen tersebut bukan

merupakan syarat mutlak Tentang adanya perjanjian pengangkutan. Tidak adanya

dokumen tersebut tidak membatalkan perjanjian pengangkutan yang telah ada

(Pasal 454, 504 dan 90 KUHD). Jadi dokumen-dokumen tersebut tidak

merupakan unsur dari perjanjian pengangkutan. Dari uraian tersebut diatas dapat

disimpulkan bahwa perjanjian pengangkutan bersifat konsensuil.

2.1.7. Kedudukan Penerima

Dalam perjanjian pengangkutan, termasuk kewajiban pengangkut adalah

menyerahkan barang angkutan kepada penerima. Disini penerima bukan

merupakan pihak yang ada dalam perjanjian pengangkutan tetapi pada dasarnya

Page 30: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

dia adalah pihak ketiga yang berkepentingan dalam pengangkutan(Pasal 1317

KUHPerdata).

Penerima bisa terjadi adalah pengirim itu sendiri tetapi mungkin juga orang

lain. Penerima akan berurusan dengan pengangkut apabila ia telah menerima

barang-barang angkutan. Pihak penerima harus membayar ongkos angkutannya,

kecuali ditentukan lain. Apabila penerima tidak mau membayar ongkos atau uang

angkutnya maka pihak pengangkut mempunyai hak retensi terhadap barang-

barang yang diangkutnya.10

2.1.8. Prinsip-prinsip Tanggung Jawab Pengangkut.

Dalam hukum pengangkutan dikenal adanya lima prinsip tanggung jawab

pengangkut yaitu :

a. Tanggung Jawab Praduga Bersalah (Presumtion of Liability)

Menurut prinsip ini, ditekankan bahwa selalu bertanggung jawab atas setiap

kerugian yang timbul pada pengangkutan yang diselenggarakannya, tetapi jika

pengangkut dapat membuktikan bahwa dia tidak bersalah, maka dia dibebaskan

dari tanggung jawab membayar ganti rugi kerugian itu. Beban pembuktian ini

diberikan kepada pihak yang dirugikan dan bukan pada pengangkut. Hal ini diatur

dalam Pasal 1365 KUHPerdata Tentang perbuatan melawan hukum (illegal act)

sebagai aturan umum dan aturan khususnya diatur dalam undang-undang Tentang

masing-masung pengangkutan. Prinsip ini hanya dijumpai dalam 86 ayat 2

Undang-undang Nomor 21 Tahun 1992 Tentang Pelayaran, yang menyatakan :

“jika perusahaan angkutan perairan dapat membuktikan bahwa kerugian

sebagaimana dimaksud ayat 1 huruf b: musnah, hilang atau rusaknya barang yang

10

Mansyur, M Ali, Pengolahan Hukum Tentang Tanggung Gugat Produsen dalam

perwujudan Perlindungan Konsumen.Yogyakarta,Genta press,2007

Page 31: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

diangkut; c. Keterlambatan angkutan penumpang, dan atau barang yang diangkut;

d. Kerugian pihak ketiga bukan disebabkan oleh kesalahannya, maka dia dapat

dibebaskan sebagian atau seluruh dari tanggung jawabnya. Walaupun hanya

terdapat pada pengangkutan perairan, bukan berarti pada pengangkutan darat dan

pengangkuta udara tidak dibolehkan. Dalam perjanjian pengangkutan, perusahaan

angkutan dan pengirim boleh menjanjikan prinsip tanggung jawab praduga,

biasanya dirumuskan dengan “(kecuali jika perusahaan angkutan dapat

membuktikan bahwa kerugian itu dapat karena kesalahannya)”. Dalam KUHD

juga menganut prinsip tanggung jawab karena praduga bersalah. Dalam ketentuan

Pasal 468 ayat 2 KUHD yaitu, “apabila barang yang diangkut itu tidak diserahkan

sebagian atau seluruhnya atau rusak, pengangkut bertanggung jawab mengganti

kerugian kepada pengirim, kecuali dia dapat membuktikan bahwa diserahkan

sebagian atau seluruh atau rusaknya barang itu karena peristiwa yang tidak dapat

dicegah atau tidak dapat dihindari terjadinya.”

Dengan demikian jelas bahwa dalam hukum pengangkutan di Indonesia, prinsip

tanggung jawab karena kesalahan dan karena praduga bersalah keduanya dianut.

Tetapi prinsip tanggung jawab karena kesalahan adalah asas, sedangkan prinsip

tanggung jawab karena praduga adalah pengecualian, artinya pengangkut

bertanggung jawab atas setiap kerugian yang timbul dalam penyelenggaraan

pengangkutan, tetapi jika pengangkut berhasil membuktikan bahwa dia tidak

bersalah atau lalai, maka dia dibebaskan dari tanggung jawab. Beberapa Pasal

dalam Undang-undang Pengangkutan Tahun 1992 yang mengatur Tentang prinsip

tanggung jawab praduga bersalah adalah:

No. Pasal Keterangan

Page 32: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

1 Pasal 45 Undang-undang

Nomor 14 Tahun 1992

Tentang Angkutan Lalu Lintas Jalan.

2 Pasal 28 ayat 1, 2

Undang-undang Nomor

13 Tahun 1992

Tentang Perkereta Apian.

3 Pasal 43 ayat 1b dan Pasal

44 Undang-undang No. 15

Tahun 1992

Tentang Penerbangan.

b. Tanggung Jawab atas Dasar Kesalahan (Based on Fault or Negligence)

Dapat dipahami, dalam prinsip ini jelas bahwa setiap pengangkut harus

bertanggung jawab atas kesalahannya dalam penyelenggaraan pengangkutan dan

harus mengganti rugi dan pihak yang dirugikan wajib membuktikan kesalahan

pengangkut. Beban pembuktian ini diberikan kepada pihak yang dirugikan dan

bukan pada pengangkut. Hal ini diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata Tentang

perbuatan melawan hukum (illegal act) sebagai aturan umum dan aturan

khususnya diatur dalam undang-undang Tentang masing-masung pengangkutan.

Dalam KUHD, prinsip ini juga dianut, tepatnya pada Pasal 468 ayat (2).

Pada pengangkutan di darat yang menggunakan rel kereta api, tanggung jawab ini

ditentukan dalam Pasal 28 Undang-undang nomor 23 Tahun 2007 Tentang

Perkeretaapian. Pada pengangkutan di darat yang melalui jalan umum dengan

kendaraan bermotor, tanggung jawab ini di tentukan dalam Pasal 28, Pasal 29,

Pasal 31 dan Pasal 45 Undang-undang nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu lintas

dan Angkutan Jalan. Pada pengangkutan di laut dengan menggunakan kapal,

tanggung jawab ini di tentukan dalam Pasal 86 Undang-undang nomor 21 Tahun

1992 Tentang Pelayaran. Dan berkaitan dengan angkutan udara, prinsip ini dapat

Page 33: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

ditemukan dalam Pasal 43-45 Peraturan Pemerintah nomor 40 Tahun 1995

Tentang pengangkutan udara.

c. Tanggung Jawab Pengangkut Mutlak (Absolut Liability)

Pada prinsip ini, titik beratnya adalah pada penyebab bukan kesalahannya.

Menurut prinsip ini, pengangkut harus bertanggung jawab atas setiap kerugian

yang timbul dalam pengangkutan yang diselenggarakan tanpa keharusan

pembuktian ada tidaknya kesalahan pengangkut.

Prinsip ini tidak mengenal beban pembuktian, unsur kesalahan tak perlu

dipersoalkan. Pengangkut tidak mungkin bebas dari tanggung jawab dengan

alasan apapun yang menimbulkan kerugian itu. Prinsip ini dapat dapat

dirumuskan dengan kalimat: pengangkut bertanggung jawab atas setiap kerugian

yang timbul karena peristiwa apapun dalam penyelenggaraan pengangkutan ini.

Dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengangkutan, ternyata prinsip

tanggung jawab mutlak tidak diatur, mungkin karena alasan bahwa pengangkut

yang berusaha dibidang jasa angkutan tidak perlu di bebani dengan resiko yang

terlalu berat. Akan tetapi tidak berarti bahwa pihak-pihak tidak boleh

menggunakan prinsip ini dalam perjanjian pengangkutan. Para pihak boleh saja

menjanjikan penggunaan prinsip ini untuk kepentingan praktis penyelesaian

tanggung jawab, berdasarkan asas kebebasan berkontrak. Jika prinsip ini

digunakan maka dalam perjanjian pengangkutan harus dinyatakan dengan tegas,

misalnya pada dokumen pengangkutan.

d. Pembatasan tanggung jawab pengangkut (limitation of liability)

Bila jumlah ganti rugi sebagaimana yang ditentukan oleh Pasal 468 KUHD

itu tidak dibatasi, maka ada kemungkinan pengangkut akan menderita rugi dan

Page 34: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

jatuh pailit. Menghindari hal ini,, maka undang-undang memberikan batasan

Tentang ganti rugi. Jadi, pembatasan ganti rugi dapat dilakukan oleh pengangkut

sendiri dengan cara mengadakan klausula dalam perjanjian pengangkutan,

konosemen atau charter party, dan oleh pembentuk undang-undang. Hal ini diatur

dalam Pasal 475, 476 dan Pasal 477 KUHD. Mengenai pembatasan tanggung

jawab pengangkut dalam angkutan udara, diatur dalam Pasal 24 ayat (2), Pasal 28,

Pasal 29 ayat (1) dan Pasal 33 Ordonansi Pengangkutan Udara. Pasal 30

merupakan pembatasan tanggung jawab yaitu bahwa tanggung jawab pengangkut

udara dibatasi sampai jumlah Rp.12.500,- per penumpang. Pasal 24 merupakan

pembatasan siapa-siapa saja yang berhak menerima ganti rugi, yang dalam hal ini

adalah : Suami/istri dari penumpang yang tewas, anak atau anak-anaknya dari si

mati Orang tua dari si mati. Pasal 28 menentukan bahwa pengangkut udara tidak

bertanggung jawab dalam hal kelambatan, Pasal ini berbunyi “Jika tidak ada

persetujuan Ijin, maka pengangkut bertanggung jawab untuk kerugian yang timbul

karena kelambatan dalam pengangkutan penumpang, bagasi dan barang”. Satu

Pasal lain mengenai pembatasan tanggung jawab pihak pengangkut adalah Pasal

33, dimana Pasal tersebut menentukan gugatan mengenai tanggung jawab atas

dasar apapun juga hanya dapat diajukan dengan syarat-syarat dan batas-batas

seperti yang dimaksudkan dalam peraturan ini.11

Dengan terbatasnya gugatan

mengenai tanggung jawab dari pihak pengangkut, maka terbatas pula tanggung

jawab pihak pengangkut. Pembebasan Tanggung Jawab Pengangkut Dalam

Ordonansi Pengangkutan Udara yang memuat ketentuan mengenai pembebasan

adalah Pasal 1 ayat (1), Pasal 29 avat (1) dan Pasal 36. Pasal 36 menemukan

11

Kamaluddin Rustian,Ekonomi Transportasi Karakteristik Toeri dan Kebijakan. Ghalia

Indonesia,Jakarta.2003

Page 35: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

bahwa pengangkut bebas dari tanggungjawabnya dalam hal setelah dua Tahun

penumpang yang menderita kerugian tidak mengajukan tuntutannya. Pasal 36

berbunyi “Gugatan mengenai tanggung jawab pengangkut harus diajukan dalam

jangka waktu dua Tahun terakhir mulai saat tibanya di tempat tujuan, atau mulai

dari pesawat Udara seharusnya tiba, atau mulai pengangkutan Udara diputuskan

jika tidak ada hak untuk menuntut dihapus. Selain itu ada hal-hal yang membuat

pengangkut tidak bertanggung jawab apabila timbul suatu keadaan yang sama

sekali tidak diduga sebelumnya, contohnya adalah sebagai berikut : bahaya

perang, sabotase, kebakaran, kerusuhan, kekacauan dalam negeri. Asuransi

tanggung jawab dibidang pengangkutan udara didasarkan atas prinsip terjadinya

peristiwa asuransi tersebut karena mencakup kerugian-kerugian yang terjadi

selama jangka waktu asuransi dan dilandasi kerugian yang paling dekat berdasar

atas produk yang keliru. Pada Undang-undang No 1 Tahun 2009 pengaturan

mengenai tanggung jawab pengangkut dapat dilihat pada Pasal 141 (1)

Pengangkut bertanggung jawab atas kerugian penumpang yang meninggal dunia,

cacat tetap, atau luka-luka yang diakibatkan kejadian angkutan udara di dalam

pesawat dan/atau naik turun pesawat udara. (2)Apabila kerugian sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) timbul karena tindakan sengaja atau kesalahan dari

pengangkut atau orang yang dipekerjakannya, pengangkut bertanggung jawab atas

kerugian yang timbul dan tidak dapat mempergunakan ketentuan dalam undang-

undang ini untuk membatasi tanggung jawabnya. Aturan ini menggunakan Prinsip

Tanggung jawab Mutlak (Strict Liability), dimana pada ayat tersebut disebutkan

bahwa pengangkut dikenai tanggung jawab tanpa melihat ada tau tidaknya

kesalahan yang dari pengangkut. Pada Ordonansi Pengangkutan Udara 1939,

Page 36: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

pengangkut masih dapat menyangkal keharusan bertanggung jawab asal dapat

membuktikan bahwa pengangkut telah mengambil tindakan untuk menghindarkan

kerugian atau bahwa pengangkut tidak mungkin untuk mengambil tindakan

tersebut. Hal ini menggambarkan prinsip atas dasar Praduga, seperti yang disebut

dalam Pasal 24 ayat (1), 25 ayat (1), 28 dan 29 OPU; Pengangkut tidak

bertanggungjawab untuk kerugian, apabila:

a. ia dapat membuktikan bahwa ia dan semua buruhnya telah mengambil segala

tindakan yang perlu untuk menghindarkan kerugian;

b. ia dapat membuktikan bahwa ia tidak mungkin mengambil tindakan

pencegahan itu;

c. kerugian itu disebabkan oleh kesalahan yang menderita itu sendiri;

d. kesalahan penderita kerugian membantu terjadinya kerugian itu

Dari penjelasan diatas, aturan mengenai tanggung jawab tadi merupakan

sala satu bentuk perlindungan hukum bagi para pihak khususnya pengguna jasa

angkutan udara. Tanggung jawab yang ditegaskan dalam undang-undang tadi

akan meningkatkan kualitas dalam pemberian kenyamanan, pelayanan serta

keselamatan bagi penumpang. Artinya secara normatif perlindungan hukum bagi

penumpang telah ada, tinggal bagaimana pelaksanaan dari aturan tadi.

e. Presumtion of non Liability

Dalam prinsip ini, pengangkut dianggap tidak memiliki tanggung jawab.

Dalam hal ini, bukan berarti pengangkut membebaskan diri dari tanggung

jawabnya ataupun dinyatakan bebas tanggungan atas benda yang diangkutnya,

tetapi terdapat pengecualian-pengecualian dalam mempertanggungjawabkan suatu

kejadian atas benda dalam angkutan. Pengaturan ini ditetapkan dalam :

Page 37: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

a. Pasal 43 ayat 1 b UU penerbangan

b. Pasal 86 UU pelayaran

Contoh Kasus kecelakaan angkutan darat:

Tabrakan maut terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Desa N4

Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu. Bus KUPJ Tour BK 7746 DO

menabrak truk pengangkut tanah BM 8302 AJ hingga mengakibatkan seorang

tewas dan tiga lainnya terluka.

Kecelakaan ini diduga dipicu aksi ugal-ugalan sopir bus KUPJ hingga

berdampak fatal, yakni hilangnya nyawa penumpang bus, M Rajagukguk (56),

warga Dusun Sidodadi, Desa Pulau Padang, Kecamatan BilahBarat, Labuhan

batu. Korban sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Rantauprapat, namun karena luka diderita cukup parah, jiwanya tak

tertolong lagi.

Ketiga penumpang Bus Koperasi Usaha Pinggir Jalan Tour (KUPJ Tour)

yang mengalami luka ringan, yakni sopir bus Ronal Sitompul, (30) warga Asahan,

Nuraini Pane (25) warga Desa Tanjung Haloban Kecamatan Bilah Hilir,

Labuhanbatu dan kernet bus Eben (22), warga Medan.

Kepala Unit (Kanit) Gatur Kepolisian Sektor (Polsek) Aek Nabara Ajun

Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Lardo menegaskan, berdasarkan keterangan

beberapa saksi, sopir mengemudikan bus KUPJ Tour secara kencang sambil ugal-

ugalan. Setibanya di lokasi kejadian sopir berusaha mendahului kendaraan di

depannya,tetapi malapetaka yang terjadi

2.2. Kerangka Pemikiran

Page 38: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Angkutan umum adalah sarana transportasi yang banyak bagi setiap

masyarakat, namun hal itu juga menjadi sorotan bahwa kepentingan manusia akan

adanya angkutan umum harus memiliki aturan. Agar terciptanya keadaan aman,

nyaman dan tentram untuk keselamatan pengguna jasa angkutan. Sebagai

masyarakat yang sebagian besar menggunakan angkutan umum merasa resah

dengan beberapa kejadian yang menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Sebagai

Dinas Perhubungan kota Medan (Jl.Pinang baris) yang mengatur Tentang

angkutan umum maka haruslah ditindak lanjuti kejadian-kejadian yang dapat

menimbulkan kerugian bagi masyarakat pengguna angkutan umum, agar

masyarakat tentram dan merasakan keamanan dan kenyamanan pada saat

menumpangi angkutan umum. Kita tidak mengetahui secara jelas kapan dan

dimana kejadian-kejadian yang merugikan penumpang terjadi pada angkutan

umum di luar sana. Sebagai penumpang hanya bisa waspada dan menjaga

bagaimanapun caranya agar terhindar dari kecelakaan yang menimpa angkutan

tersebut. Maka dari itu para oknum yang bekerja pada Dinas Perhubungan kota

Medan sudahlah seharusnya mendata kelayakan jalan secara jelas pada semua

angkutan yang termasuk ke dalam angkutan kota Medan agar tidak terjadi hal-hal

yang dapat merugikan penumpang. Dan memberikan sanksi yang tegas pada

kendaraan yang tidak memenuhi standart kelayakan jalan, itu adalah salah satu

faktor yang sangat mempengaruhi keselamatan angkutan maupun pengguna

angkutan umum.12

2.2.1 Kerangka Teoritis

12

Abdul kadir, Muhammad. Perjanjian baku dalam Praktik Perusahaan

Perdagangan,Bandung.Citra Aditya Bakti.1992

Page 39: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

kerangka teoritis mempunyai kegunaan dalam suatu penelitian salah satu

kegunaannya untuk mempertajam sebuah fakta yang akan diteliti atau diuji

kebenarannya, serta teori yang merupakan ikhtisar dari pada hal-hal yang telah

diketahui serta diuji kebenarannya yang menyangkut objek penelitian.

Menurut Hetty Hasanah perlindungan hukum yaiyu merupakan segala

upaya yang dapat menjamin adanya kepastian hukum, sehingga dapat

memberikan perlindungan hukum kepada pihak-pihak yang bersangkutan atau

yang melakukan tindakan hukum. Pada hakikatnya terdapat hubungan antara

subjek hukum dan objek hukum yang dilindungi oleh hukum yang menimbulkan

hak dan kewajiban tersebut harus dilindungi oleh hukum sehingga anggota

masyarakat merasa aman dalam melaksanakan kepentingannya, dan bahwa

perlindungan hukum dapat diartikan juga sebagai pemberian jaminan atau

kepastian bahwa seseorang akan mendapatkan apa yang telah menjadi hak dan

kewajiban sehinggan yang bersangkutan merasa aman.

Perlindungan yang diberikan merupakan suatu hal yang melindungai

subjek-subjek hukum melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku yang

dipaksakan pelaksanaanya dengan suatu sanksi. Perlindungan hukum dapat

dibagi menjadi dua yaitu:

1. Perlindungan Hukum Preventif

peerlindungan yang diberikan oleh pemerintah dengan tujuan untuk

mencegah sebelum terjadinya pelanggaran. Hal ini dapat terjadi dalam

peraturan perundang-undangan dengan maksud untuk mencegah suatu

pelanggaran serta memberikan rambu-rambu atau batasan-batasan dalam

melakukan kewajiban.

Page 40: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

2. Perlindungan Hukum Represif

Merupakan perlindungan akhir berupa sanksi seperti denda, penjara

dan hukuman tambahan yang diberikan apabila sudah terjadi sengketa atau

telah dilakukan suatu pelanggaran.

Page 41: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis, Sifat, Lokasi dan Waktu Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Sebagaimana yang diketahui bahwa Ilmu Hukum mengenal 2 (dua) jenis

penelitian, yaitu penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiri yaitu:

“Penelitian hukum normatif adalah suatu proses untuk menemukan suatu

aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna

menjawab isu hukum yang dihadapi.”13

Penelitian hukum sosiologis yaitu:

“Penelitian hukum sosiologis atau empiris, yang mencakup penelitian

terhadap identifikasi hukum dan penelitian terhadap efektifitas hukum.”14

Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis menggunakan jenis penelitian

normatif.

3.1.2 Sifat Penelitian

Sifat penelitian penulisan skripsi ini adalah bersifat penelitian Deskriptis

analisis yaitu penelitian yang terdiri atas satu variabel atau lebih dari satu variable.

Analisis data yang dapat dipergunakan adalah analisis secara pendekatan kualitatif

terhadap data primer dan data sekunder. Deskriptif analisis yang mengarah

13

Peter Mahmud Marzuki, 2010. Penelitian Hukum, Jakarta : Kencana. Hlm. 35. 14

Mukti Fajar dan Yulianto Acmad, 2010. Dualisme Penelitian Hukum, Normatif dan

Empiris. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, hlm. 153

Page 42: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

penelitia hukum normative, yaitu bentuk penulisan hukum yang berdasarkan pada

karakteristik ilmu hukum yang normatif.

3.1.3 Lokasi Penelitian

Dalam penulisan proposal skripsi ini langsung mengambil data yang

dibutuhkan ke Dinas Perhubungan kota Medan Jl.Pinang Baris No.144 Medan.

3.1.4 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan secara singkat setelah dilakukan

seminar outline skripsi pertama dan telah dilakukan perbaikan seminar outline

yang akn dilakukan sekitar november-desember 2015.

NO. Kegiatan

Okt Nov Des Jan Feb

I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV

1.

Pengajuan

Judul

2.

Penyusunan

Proposal

3.

Seminar

Proposal

Skripsi

4.

Bimbingan dan

Perbaikan

Seminar Skripsi

5.

Seminar Hasil

Penyempurnaan

Skripsi

Page 43: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

3.2. Teknik Pengumpulan Data

Pada skripsi ini digunakan alat pengumpul data, yakni :

a. Studi kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yag dilakukan dengan

berdasarkan bahan-bahan bacaan, dengan cara membaca buku-buku, literatur-

literatur dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan materi yang

dibahas dalam skripsi ini.

b. Wawancara (Interview) berdasarkan kasus yang ada dengan Kepala Seksi

Angkutan Darat Dinas Perhubungan kota Medan yang terkait dengan masalah

yang diteliti.

3.3. Analisa Data

Untuk melakukan analisa data dan menarik kesimpulan menggunakan

metode penelitian kepustakaan. Metode penelitian kepustakaan dilakukan dengan

mengambil data dari berbagai buku, sumber bacaan yang berhubungan dengan

judul pembahasan, majalah maupun media massa dan perundang-undangan. Data

yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis secara analitis kualitatif,

yaitu dengan memperhatikan fakta-fakta yang ada dilapangan, kemudian

dikelompokkan, dihubungkan dan dibandingkan dengan ketentuan yang berkaitan

dengan Hukum Pengangkutan. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui sumber

permasalahan yuridis dalam perjanjian Pengangkutan sehingga dapat diusulkan

tata cara prosedur penyelesaian permasalahan yang lebih baik dan

menguntungkan bagi para pihak

Page 44: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Penelitian

4.1.1. Hal-hal yang Dapat Menyebabkan Kerugian Bagi Pengguna Jasa

(Penumpang) Angkutan Umum Akibat Kesalahan dari Pihak

Pengangkut

Pada saat seseorang menjadi penumpang sah dari kendaraan bermotor

umum, kereta api, pesawat udara atau kapal dari perusahaan pengangkutan

nasional, dia wajib membayar iuran (premi) pertanggungan wajib kecelakaan

penumpang melalui pengusaha atau pemilik kendaraan yang bersangkutan (Pasal

3 ayat (1) huruf a Undang-undang No.33/1964). Pada saat itu penumpang yang

bersangkutan tidak hanya menutup perjanjian pengangkutan saja, tetapi sekaligus

juga menutup perjanjian pertanggungan wajib kecelakaan penumpang. Sifat wajib

ini menunjukkan unsur dari pemerintah. Unsur paksaan ini tertuju pada sistem

jaminan sosial. Unsur paksaan ini bila sudah menjadi kebiasaan, tidak terasa lagi,

sebaliknya tujuan paksaan ini tercapai yakni suatau sistem jaminan sosial dalam

masyarakat Indonesia.15

Telah dikatakan di atas bahwa penumpang pada saat yang sama menutup

perjanjian pengangkutan dan perjanjian pertanggungan. Dalam hal menutup

perjanjian pertanggungan, penumpang bertindak sebagai tertanggung, sedangkan

yang bertindak sebagai penanggung adalah perum asuransi kerugian Jasa Raharja

15

H. M. N. Purwosutjipto, Pengantar Pokok Hukum Dagang Indonesia 3: Hukum

Pengangkutan.(Jakarta: Djambatan, 2008). hlm. 64

Page 45: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

(Pasal 8 PP 17/65). Kewajiban tertanggung ialah membayar iuran (premi) kepada

penanggung dengan melalui pengusaha pengangkutan (Pasal 1 ayat (1) PP 17/65),

sedangkan hak tertanggung ialah ganti kerugian, kalau dia menderita kecelakaan

dalam pengangkutan, yakni:

- Bila penumpang mati.

- Penumpang mendapat cacat tetap akibat dari kecelakaan penumpang.

- Penumpang mendapat luka-luka.

Kewajiban penanggung ialah memberi ganti kerugian kepada tertanggung

(penumpang), bila dia mati atau mendapat cacat tetap akibat kecelakaan

penumpang. Sedangkan hak penanggung ialah mendapat premi dari tertanggung

dengan melalui pengusaha pengangkutan bersangkutan.

Berbeda dengan pertanggungan biasa yang sifatnya bebas bagi setiap

orang untuk menutup perjanjian pertanggungan atau tidak, maka menutup

perjanjian pertanggungan wajib kecelakaan penumpang ini sifatnya mutlak bagi

setiap penumpang kendaraan umum.

Istilah ganti kerugian bagi penumpang yang mati itu sesungguhnya tidak

tepat, sebab hilangnya nyawa seorang penumpang tidak dapat dinilai dengan

uang, jadi tidak dapat diganti rugi dengan uang. Mengenai istilah “ganti rugi” bagi

si mati tersebut lebih tepat diganti dengan istilah “uang duka”.16

Mengenai peristiwa yang sering terjadi akhir-akhir ini yakni pemerkosaan

sopir angkutan umum terhadap penumpangnya di kendaraan angkutan mereka.

Peristiwa ini merupakan tindak pidana yang kasusnya setelah dilaporkan akan

16

H. M. N. Purwosutjipto, Pengantar Pokok Hukum Dagang Indonesia 3: Hukum

Pengangkutan.(Jakarta: Djambatan, 2008). hlm. 64

Page 46: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

ditindak oleh kepolisian. Sang sopir melakukan pertanggung jawaban pidana

secara pribadi.

4.1.2. Tanggung Jawab Para Pihak dalam Perjanjian Pengangkutan

Hukum Pengangkutan Niaga membagi tanggung jawab para pihak dalam

perjanjian pengangkutan ke dalam 4 (empat) bagian yaitu tanggung jawab para

pihak dalam pengangkutan kereta api, tanggung jawab para pihak dalam

pengangkutan darat, tanggung jawab para pihak dalam pengangkutan perairan,

dan tanggung jawab para pihak dalam pengangkutan udara.17

Dan dalam bab ini

yang akan dibahas adalah tanggung jawab para pihak dalam pengangkutan darat.

Tanggung jawab pada hakikatnya terdiri dari dua aspek, yaitu tanggung

jawab yang bersifat kewajiban yang harus dilaksanakan sebaik-baiknya

(responsibility) dan tanggung jawab ganti rugi (liability).18

Perusahaan

pengangkutan umum bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh

penumpang, pengirim atau pihak ketiga karena kelalaiannya dalam melaksanakan

pelayanan pengangkutan. Selama pelaksanaan pengangkutan, keselamatan

penumpang atau barang yang diangkut pada dasarnya berada dalam tanggung

jawab perusahaan pengangkutan umum. Oleh karena itu, sudah sepatutnya apabila

kepada perusahaan pengangkutan umum dibebankan tanggung jawab terhadap

setiap kerugian yang diderita oleh penumpang atau pengirim, yang timbul karena

pengangkutan yang dilakukannya (Pasal 234 UU No. 22 Tahun 2009 Tentang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan). Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum dapat

menurunkan penumpang dan/atau barang yang diangkut pada tempat

pemberhentian terdekat jika Penumpang dan/atau barang yang diangkut dapat

17

Muhammad, Hukum Pengangkutan Niaga. (Bandung: Citra Aditya Bakti,1998) hlm.

37 18

Purba. Hukum Pengangkutan di Laut. (Medan: Pusaka Bangsa, 2005) hlm. 101

Page 47: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

membahayakan keamanan dan keselamatan angkutan (Pasal 190 UU No. 22

Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan).

Perusahaan Angkutan Umum bertanggung jawab atas kerugian yang

diakibatkan oleh segala perbuatan orang yang dipekerjakan dalam kegiatan

penyelenggaraan angkutan. Selain itu Perusahaan Angkutan Umum bertanggung

jawab atas kerugian yang diderita oleh Penumpang yang meninggal dunia atau

luka akibat penyelenggaraan angkutan, kecuali disebabkan oleh suatu kejadian

yang tidak dapat dicegah atau dihindari atau karena kesalahan Penumpang (Pasal

191 dan Pasal 192 ayat (1) UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan).

4.1.3. Santunan kecelakaan lalu lintas

Sebagai pelaksanaan Pasal 239 ayat (2) UU No.22 Tahun 2009 Tentang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang mengatur bahwa Pemerintah membentuk

perusahaan asuransi Kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yaitu pemerintah mempunyai PT. Jasa Raharja

(Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tugas dan fungsinya

ada 2 (dua) yaitu :

a. Memberikan santunan atas kejadian kecelakaan pada korban kecelakaan lalu

lintas darat, laut, udara, dan penumpang kendaraan umum.

b. Menghimpun dana pajak kendaraan bermotor melalui Samsat yang mana dana

itu nantinya untuk membayar santunan.

Adapun cara memperoleh santunan adalah sebagai berikut:

a. Menghubungi kantor Jasa Raharja terdekat

b. Mengisi formulir pengajuan dengan melampirkan :

Page 48: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

1. Laporan Polisi Tentang kecelakaan Lalu Lintas dari Unit Laka Satlantas

Polres setempat dan atau dari instansi berwenang lainnya.

2. Keterangan kesehatan dari dokter / RS yang merawat.

3. KTP / Identitas korban / ahli waris korban.

4. Formulir pengajuan diberikan Jasa Raharja secara cuma-cuma

Untuk memperoleh dana santunan caranya adalah dengan mengisi formulir

yang disediakan secara Cuma-cuma oleh PT. Asuransi Kerugian Jasa Raharja

(Persero), yaitu :

a. Formulir model K1 untuk kecelakaan ditabrak kendaraan bermotor dapat

diperoleh di Polres dan Kantor Jasa Raharja terdekat.

b. Formulir K2 untuk kecelakaan penumpang umum dapat diperoleh di

Kepolisian/Perumka/Syahbandar laut/Badar Udara dan Kantor Jasa Raharja

terdekat.

Dengan cara pengisian formulir sebagai berikut :

1. Keterangan identitas korban/ahli waris diisi oleh yang mengajukan dana

santunan.

2. Keterangan kecelakaan lalu lintas diisi dan disahkan oleh Kepolisian atau

pihak yang berwenang lainnya.

3. Keterangan kesehatan/keadaan korban diisi dan disahkan rumah sakit/dokter

yang merawat korban.

4. Apabila korban meninggal dunia, Tentang keabsahan ahli waris, diisi dan

disahkan oleh pamong praja/lurah/camat

Page 49: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Dalam hal korban meninggal dunia, maka santunan meninggal dunia

diserahkan langsung kepada ahli waris korban yang sah, adapun yang dimaksud

ahli waris adalah :

a. Janda atau dudanya yang sah

b. Dalam hal tidak ada janda/dudanya yang sah, kepada anak-anaknya yang sah

c. Dalam hal tidak ada Janda/dudanya yang sah dan anak-anaknya yang sah,

kepada Orang Tuanya yang sah

d. Dalam hal korban meninggal dunia tidak mempunyai ahli waris, kepada yang

menyelenggarakan penguburannya diberikan penggantian biaya-biaya

penguburan

Terdapat hal-hal lain yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Menurut Undang-undang Nomor 33 Tahun 1964 Jo PP No 17 Tahun 1965

Tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang mengatur:

a. Korban yang berhak atas santunan yaitu Setiap penumpang sah dari alat

angkutan penumpang umum yang mengalami kecelakaan diri, yang

diakibatkan oleh penggunaan alat angkutan umum, selama penumpang

yang bersangkutan berada dalam angkutan tersebut, yaitu saat naik dari

tempat pemberangkatan sampai turun di tempat tujuan.

b. Jaminan Ganda Kendaraan bermotor Umum (bis) berada dalam kapal ferry,

apabila kapal ferry di maksud mengalami kecelakaan, kepada penumpang

bis yang menjadi korban diberikan jaminan ganda.

c. Korban yang mayatnya tidak diketemukan Penyelesaian santunan bagi

korban yang mayatnya tidak diketemukan dan atau hilang didasarkan

kepada Putusan Pengadilan Negeri.

Page 50: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

2. Menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 Jo PP No 18 Tahun 1965

mengatur :

1. Korban Yang Berhak Atas Santunan, adalah pihak ketiga yaitu :

a. Setiap orang yang berada di luar angkutan lalu lintas jalan yang menimbulkan

kecelakaan yang menjadi korban akibat kecelakaan dari penggunaan alat

angkutan lalu lintas jalan tersebut, contoh : Pejalan kaki ditabrak kendaraan

bermotor

b. Setiap orang atau mereka yang berada di dalam suatu kendaraan bermotor dan

ditabrak, dimana pengemudi kendaran bermotor yang ditumpangi dinyatakan

bukan sebagai penyebab kecelakaan, termasuk dalam hal ini para penumpang

kendaraan bermotor dan sepeda motor pribadi

2. Tabrakan Dua atau Lebih Kendaraan Bermotor

a. Apabila dalam laporan hasil pemeriksaan Kepolisian dinyatakan bahwa

pengemudi yang mengalami kecelakaan merupakan penyebab terjadinya

kecelakaan, maka baik pengemudi mapupun penumpang kendaraan tersebut

tidak terjamin dalam UU No 34/1964 jo PP no 18/1965

b. Apabila dalam kesimpulan hasil pemeriksaan pihak Kepolisian belum

diketahui pihak-pihak pengemudi yang menjadi penyebab kecelakaan dan atau

dapat disamakan kedua pengemudinya sama-sama sebagai penyebab

terjadinya kecelakaan, pada prinsipnya sesuai dengan ketentuan UU No

34/1964 jo PP No 18/1965 santunan belum daat diserahkan atau ditangguhkan

sambil menunggu Putusan Hakim/Putusan Pengadilan

3. Kasus Tabrak Lari Terlebih dahulu dilakukan penelitian atas kebenaran kasus

kejadiannya

Page 51: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

4. Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Kereta Api

a. Berjalan kaki di atas rel atau jalanan kereta api dan atau menyebrang sehingga

tertabrak kereta api serta pengemudi/penumpang kendaraan bermotor yang

mengalami kecelakaan akibat lalu lintas perjalanan kerata api, maka korban

terjamin UU No 34/1964.

b. Pejalan kaki atau pengemudi/penumpang kendaraan bermotor yang dengan

sengaja menerobos palang pintu kereta api yang sedang difungsikan

sebagaimana lazimnya kerata api akan lewat , apabila tertabrak kereta api

maka korban tidak terjamin oleh UU No 34/1964

Besarnya santunan ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan

RI No 36/PMK.010/2008 tanggal 26 Februari 2008 adalah:

No. Sifat Cidera Santunan sesuai PMK No.

36/PMK.010/2008

1. Meninggal Dunia Rp. 25.000.000,-

2. Luka-Luka Rp. 10.000.000,-

3. Cacat Tetap Rp. 25.000.000,-

4. Biaya Penguburan

(apabila tidak ada ahli waris) Rp. 2.000.000,-

Namun, pemberian hak pada korban tersebut tidak berarti tidak mengenal

batas waktu (kadaluarsa) atau pengecualian. Hak santunan menjadi gugur /

kadaluwarsa jika :

a. Permintaan diajukan dalam waktu lebih dari 6 bulan setelah terjadinya

kecelakaan.

a. Tidak dilakukan penagihan dalam waktu 3 bulan setelah hak dimaksud disetujui

oleh jasa raharja

Page 52: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Beberapa pengecualian yang dimaksud, yaitu :

A. Dalam hal kecelakaan penumpang umum atau lalu lintas jalan

1. Jika korban atau ahli warisnya telah memperoleh jaminan berdasarkan UU No

33 atau 34/1964

2. Bunuh diri, percobaan bunuh diri atau sesuatu kesengajaan lain pada pihak

korban atau ahli waris

3. Kecelakaan-kecelakaan yang terjadi pada waktu korban sedang dalam keadaan

mabuk atau tak sadar, melakukan perbuatan kejahatan ataupun diakibatkan

oleh atau terjadi karena korban memiliki cacat badan atau keadaan badaniah

atau rohaniah biasa lain.

B. Dalam hal kecelakaan yang terjadi tidak mempunyai hubungan dengan resiko

kecelakaan penumpang umum atau lalu lintas jalan

a. Kendaraan bermotor penumpang umum yang bersangkutan sedang

dipergunakan untuk turut serta dalam suatu perlombaan kecakapan atau

kecepatan

b. Kecelakaan terjadi pada waktu di dekat kendaraan bermotor penumpang

umum yang bersangkutan ternyata ada akibat gempa bumi atau letusan

gunung berapi, angin puyuh, atau sesuatu gejala geologi atau metereologi lain.

c. Kecelakaan akibat dari sebab yang langsung atau tidak langsung mempunyai

hubungan dengan, bencana, perang atau sesuatu keadaan perang lainnya,

penyerbuan musuh, sekalipun Indonesia tidak termasuk dalam negara-negara

yang turut berperang, pendudukan atau perang saudara, pemberontakan, huru

hara, pemogokan dan penolakan kaum buruh, perbuatan sabotase, perbuatan

teror, kerusuhan atau kekacauan yang bersifat politik atau bersifat lain.

Page 53: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

d. Kecelakaan akibat dari senjata-senjata perang

e. Kecelakaan akibat dari sesuatu perbuatan dalam penyelenggaraan sesuatu

perintah, tindakan atau peraturan dari pihak ABRI atau asing yang diambil

berhubung dengan sesuatu keadaan tersebut di atas, atau kecelakaan yang

disebabkan dari kelalaian sesuatu perbuatan dalam penyelenggaraan tersebut.

f. Kecelakaan yang diakibatkan oleh alat angkutan penumpang umum yang

dipakai atau dikonfliksi atau direkuisisi atau disita untuk tujuan tindakan

angkatan bersenjata seperti tersebut di atas

g. Kecelakaan yang diakibatkan oleh angkutan penumpang umum yang khusus

dipakai oleh atau untuk tujuan-tujuan tugas angkatan bersenjata.

h. Kecelakaan yang terjadi sebagai akibat reaksi atom. Kecelakaan tunggal tidak

ada lawan sehingga tidak ada yang menjamin, karena sebetulnya jika

kecelakaan 2 kendaraan bermotor yang 1 mendapat santunan (pihak yang tdk

bersalah) dan yang 1 (pihak yang bersalah) tidak mendapatkan secara otomatis

melainkan atas kebijakan Direksi. Hal ini yang tidak banyak diketahui

masyarakat sehingga masyarakat berasumsi bahwa kecelakaan 2 kendaraan

bermotor, kedua-duanya mendapat santunan.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Perlindungan Hukum Yang Diterima Oleh Penumpang Angkutan

Umum Sesuai Dengan Undang-Undang No.22 Tahun 2009

Kedudukan Hukum Pengguna Jasa (Penumpang) Angkutan Umum dalam

Pasal 1 angka 25 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan yang dimaksud penumpang adalah Penumpang adalah orang

Page 54: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

yang berada di Kendaraan selain Pengemudi dan awak Kendaraan.

Dengan mengikatkan diri setelah membayar uang atau tiket angkutan umum

sebagai kontraprestasi dalam perjanjian pengangkutan maka seseorang telah sah

sebagai penumpang alat angkutan penumpang umum yang apabila mengalami

kecelakaan diri, yang diakibatkan oleh penggunaan alat angkutan umum, selama

penumpang yang bersangkutan berada dalam angkutan tersebut, yaitu saat naik

dari tempat pemberangkatan sampai turun di tempat tujuan. Tiket penumpang

adalah tanda bukti bahwa seseorang telaah membayar uang angkutan dan

akibatnya berhak naik angkutan sebagai penumpang. Tiket penumpang juga

menjadi tanda bukti telah ditutupnya perjanjian angkutan udara antara pengangkut

dan penumpang. Jadi penumpang adalah salah satu pihak dalam perjanjian

pengangkutan darat, sedangkan pihak lawannya adalah pengangkut darat. Tiket

penumpang merupakan syarat dalam perjanjian pengangkutan darat, tetapi bukan

merupakan syarat mutlak sebab tidak adanya tiket penumpang tidak berarti tidak

adanya perjanjian pengangkutan.

Dengan adanya dasar hukum yakni :

UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

UU Nomor 33 Tahun 1964 Tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan

Penumpang.

PP Nomor 17 Tahun 1965 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Dana

Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang.

UU Nomor 34 Tahun 1964 Tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.

PP Nomor 18 Tahun 1965 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Dana Kecelakaan

Lalu Lintas Jalan.

Page 55: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Maka penumpang angkutan umum telah mendapat jaminan hukum atas

keselamatannya jikalau pengangkut tidak dapat melaksanakan kewajibannya

dalam pengangkutan orang yakni membawa atau mengangkut penumpang

tersebut sampai di tempat tujuan dengan selamat.

Dari proses wawancara yang dilakukan penulis dengan menanyakan

sebuah pertanyaan yaitu “Upaya apa yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan

penyedia jasa apabila pengguna angkutan telah dirugikan karenakesalahan pihak

pengangkut?” yang juga berhubungan dengan rumusan masalah pada skripsi ini.

Dimana perlakuan usaha yang harus dilakukan oleh pihak penyedia jasa haruslah

bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan angkutan umum yang disebabkan

oleh pihak pengangkut atau penyedia jasa yang telah merugikan penumpang

angkutan umum tersebut. Pertanggung jawaban tersebut semata-mata bukanlah

hanya sekedar permohonan maaf atau pertanggung jawaban sekedarnya,

melainkan harus dengan nilai yang setimpal dengan biaya santunan yang telah

ditetapkan oleh Undang-undang No.33 Tahun 1964 Tentang Dana Pertanggungan

Wajib Kecelakan Lalu Lintas dan juga dengan nominal yang telah disepakati oleh

PT. Jasa Raharja yang telah bekerja sama dengan penyedia jasa angkutan umum

yang dikutip dari pembayaran tiket perjalanan pada angkutan umum tersebut.19

4.2.2. Upaya Pengguna Jasa Angkutan Umum dalam Mendapatkan

Perlindungan Hukum dan Ganti Rugi

Seperti dikatakan di atas, bahwa dengan melakukan kewajibannya yakni

membayar uang atau tiket kepada pengangkut maka dengan sendirinya

penumpang tersebut dengan sendirinya telah mendapat perlindungan atas

keselamatannya yang dijamin oleh hukum.

Bila seorang penumpang mengajukan tuntutan ganti rugi karena luka atau

lain-lainnya kepada pengangkut, cukuplah bila dia mendalilkan bahwa dia

menderita luka disebabkan pengangkutan itu.20

Jika tuntutan itu dibantah oleh

dibantah oleh pengangkut, maka pengangkut harus membuktikan bahwa kelalaian

19

Wawancara pada Kepala Seksi Angkutan Darat Dinas Perhubungan Kota Medan Jl. Pinang

Baris No.114 Medan Sumatera Utara. 20

H. M. N. Purwosutjipto, Pengantar Pokok Hukum Dagang Indonesia 3: Hukum

Pengangkutan.(Jakarta: Djambatan, 2008). hlm. 52

Page 56: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

atau kesalahan tidak ada padanya. Bila pembuktian pengangkut ini berhasil, maka

giliran penumpang yang harus membuktikan adanya kelalaian atau kesalahan

pada pengangkut. Jadi kalau ada tuntutan ganti rugi dari penumpang yang

menderita luka-luka, maka beban pembuktian terletak di atas pundak pengangkut,

bahwa dia tidak lalai atau salah.

Dari uraian tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan adanya azas bahwa

pengangkut berkewajiban untuk mengangkut orang atau penumpang dengan

selamat sampai di tempat tujuan (Pasal 522 KUHD), sehingga dia bertanggung

jawab atas segala kerugian atau luka-luka yang diderita oleh penumpang, yang

disebabkan karena atau berhubung dengan pengangkutan yang diselenggarakan

itu, kecuali bila pengangkut dapat mendiskulpir dirinya (Pasal 1339 KUHPerdata,

Pasal 522 ayat (2) KUHD).

Di samping pendapat bahwa kewajiban pengangkut adalah mengangkut

penumpang sampai di tempat tujuan dengan selamat atau dengan cara yang aman.

Ada pendapat yang menetapkan kewajiban pengangkut hanya mengangkut

penumpang sampai di tempat tujuan. Jadi, unsur “dengan selamat” atau “dengan

cara yang aman” tidak termasuk dalam kewajiban pengangkut. Tetapi menurut

pendapat yang kedua ini, pengangkut wajib secara pantas dan cukup berikhtiar

untuk mencegah kecelakaan. Bila terjadi apa-apa yang merugikan penumpang,

maka pengangkut dianggap berbuat melawan hukum terhadap penumpang. Dan

penumpang yang menderita kerugian itu dapat menuntut ganti rugi kepada

pengangkut berdasar Pasal 1365 KUHPerdata.

Ketentuan bahwa pengangkut wajib secara pantas dan cukup berikhtiar

untuk mencegah kecelakaan ini sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam

Page 57: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Pasal 1602 ayat (1) KUHPerdata yang berbunyi “Majikan diwajibkan untuk

mengatur dan memelihara ruangan-ruangan, alat-alat atau perkakas-perkakas,

dalam mana atau dengan mana ia menyeluruh melakukan pekerjaannya, begitu

pula mengenai hal melakukan pekerjaan, majikan wajib mengadakan aturan-

aturan dan memberikan petunjuk-petunjuk sedemikian rupa, sehingga si buruh

terlindung terhadap bahaya-bahaya uang mengancam jiwa, kehormatan dan harta

bendanya, begitu jauh bagaimana dapat dituntut sepantasnya berhubung dengan

sifat pekerjaan yang dihadapinya”. Dari ketentuan itu dapat disimpulkan bahwa

majikan berkewajiban secara pantas dan cukup berikhtiar untuk mencegah

kecelakaan. Sedang Pasal 1602 ayat (2) KUHPerdata berbunyi “Apabila majikan

tidak memenuhi kewajibannya seperti tersebut dalam ayat (1) di atas, dan

kelalaian mana mengakibatkan kerugian bagi si buruh, maka majikan wajib

memberi ganti rugi, kecuali bila majikan dapat membuktikan bahwa

wanprestasinya itu disebabkan karena kelalaian si buruh sendiri. Jadi, beban

pembuktian ada pada majikan, untuk mendiskulpir dirinya.

Syarat mutlak yang harus ada pada setiap tuntutan ganti rugi terhadap

pengangkut ialah bahwa kerugian itu disebabkan oleh pengangkutan atau hal yang

erat hubungannya dengan pengangkutan. Mengenai besarnya jumlah ganti rugi,

belaku azas-azas yang tercantum dalam Pasal 1246, 1247, dan 1248 KUHPerdata,

yang pada pokoknya mengganti yang hilang dan laba yang tidak diperolehnya,

dengan batasan bahwa kerugian itu layak dapat diperkirakan pada saat perjanjian

pengangkutan itu dibuat dan lagi pula kerugian itu harus merupakan akibat

langsung dari wanprestasi pengangkut. Bagi kerugian yang tidak dapat dinilai

dengan uang, misalnya cacat badan, cacat pada mukanya dan lain-lain, bekas

Page 58: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

penumpang itu tetap berhak untuk menuntut ganti rugi kepada pengangkut. Sudah

tentu kalau perselisihan Tentang besarnya jumlah ganti rugi, hanya hakimlah yang

berwenang menentukannya.

Tuntutan untuk pembayaran asuransi dari kewajiban kita membayar tiket

atau iuran kepada pengangkut yang disetor kepada Jasa Raharja ditujukan kepada

Perum Asuransi Kerugian Jasa Raharja atau kepada instansi pemerintah lain yang

ditunjuk oleh menteri keuangan (Pasal 16 PP 18/65). Adapun peraturan

pembuktian dalam hal tuntutan pembayaran dana menurut hukum acara perdata

biasa, kecuali dalam hal-hal:

1. Dalam hal ada kematian

Proses perbal polisi lalu lintas atau pejabat lain yang berwenang Tentang

kecelakaan yang telah terjadi dengan alat angkutan lalu lintas jalan yang

bersangkutan, yang menyebabkan kematian si pewaris menuntut

Putusan hakim atau pihak berwajib lain yang berwenang Tentang pewarisan

yang bersangkutan

Surat keterangan dokter dan bukti lain yang dianggap perlu guna pengesahan

fakta kematian yang terjadi. Hubungan sebab musabab kematian tersebut

dengan penggunaan alat angkutan lalu lintas jalan dan hal-hal lain yang

berguna bagi penentuan jumlah pembayaran dana yang harus diberikan (Pasal

17 ayat (2) PP 18/65).

2. Dalam hal si korban mendapat cacat tetap atau cedera

Proses perbal dari polisi lalu lintas atau pejabat lainnya yang berwenang

Tentang memproses perbal kecelakaan yang telah terjadi dengan alat angkutan

Page 59: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

lalu lintas jalan yang bersangkutan yang mengakibatkan cacat tetap pada si

korban atau penuntut

Surat keterangan dokter Tentang jenis cacat tetap atau cedera yang telah

terjadi sebagai akibat kecelakaan lalu lintas jalan

Surat-surat bukti lain yang diangga perlu untuk pengesahan fakta cacat tetap

atau cedera yang terjadi. Hubungan sebab musabab antara cacat tetap dengan

penggunaan alat angkutan lalu lintas jalan dan hal-hal lain yang berguna bagi

penentuan jumlah pembayaran dana yang harus diberikan kepada si korban

(Pasal 17 ayat (2) b PP 18/65).

Tuntutan ganti rugi ini ada pengecualiannya, yaitu:

Jika korban atau ahli warisnya telah memperoleh jaminan berdasarkan UU

34/1964.

Bunuh diri, percobaan bunuh diri atau sesuatu kesengajaan lain pada pihak

korban atau ahli waris.

Kecelakaan-kecelakaan yang terjadi pada waktu korban sedang dalam keadaan

mabuk atau tak sadar, melakukan perbuatan kejahatan ataupun diakibatkan

oleh atau terjadi karena korban memiliki cacat badan atau keadaan badan.

Dalam Pasal 1 angka 25 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang dimaksud penumpang adalah Penumpang

adalah orang yang berada di Kendaraan selain Pengemudi dan awak Kendaraan.

Dengan mengikatkan diri setelah membayar uang atau tiket angkutan umum

sebagai kontraprestasi dalam perjanjian pengangkutan maka seseorang telah sah

sebagai penumpang alat angkutan penumpang umum yang apabila mengalami

kecelakaan diri, yang diakibatkan oleh penggunaan alat angkutan umum, selama

Page 60: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

penumpang yang bersangkutan berada dalam angkutan tersebut, yaitu saat naik

dari tempat pemberangkatan sampai turun di tempat tujuan. Tiket penumpang

adalah tanda bukti bahwa seseorang telaah membayar uang angkutan dan

akibatnya berhak naik pesawat udara sebagai penumpang. Tiket penumpang juga

menjadi tanda bukti telah ditutupnya perjanjian angkutan udara antara pengangkut

dan penumpang. Jadi penumpang adalah salah satu pihak dalam perjanjian

pengangkutan darat, sedangkan pihak lawannya adalah pengangkut darat. Tiket

penumpang merupakan syarat dalam perjanjian pengangkutan darat, tetapi bukan

merupakan syarat mutlak sebab tidak adanya tiket penumpang tidak berarti tidak

adanya perjanjian pengangkutan.

Dengan adanya dasar hukum yakni :

UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

UU Nomor 33 Tahun 1964 Tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan

Penumpang

PP Nomor 17 Tahun 1965 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Dana

Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang

UU Nomor 34 Tahun 1964 Tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

PP Nomor 18 Tahun 1965 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Dana Kecelakaan

Lalu Lintas Jalan

Maka penumpang angkutan umum telah mendapat jaminan hukum atas

keselamatannya jikalau pengangkut tidak dapat melaksanakan kewajibannya

dalam pengangkutan orang yakni membawa atau mengangkut penumpang

tersebut sampai di tempat tujuan dengan selamat.

Page 61: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) merupakan hal yang penting

dalam meningkatkan mobilitas sosial dan sangat dekat dekat masyarakat. Setiap

waktu masyarakat terus bergulat dengan angkutan jalan dengan bermacam-macam

kepentingan. Berbagai kondisi zaman dibarengi dengan berbagai kemajuan di

bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan pola tingkah laku

masyarakat telah dilewati oleh Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Indonesia dari

masa Pemerintahan Belanda sampai pada era refomasi pada saat ini. Begitupun

dengan Undang-undang yang mengaturnya, pada masa pemerintahan Hindia

Belanda di atur dalam Werverkeersordonnantie” (Staatsblad 1933 Nomor 86)

yang kemudian diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun

1951 Tentang Perubahan dan Tambahan Undang-undang Lalu Lintas Jalan

(Wegverkeersordonnantie, Staatsblad 1933 Nomor 86), lalu diganti dengan

Undang-undang Nomor 3 Tahun 1965 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Raya. Undang-Undang No 3 Tahun 1965 ini bahwa ini adalah Undang-Undang

pertama yang mengatur LLAJ di Indonesia setelahIndonesia Merdeka. Undang-

undang tersebut kemudian diganti dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992

Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang juga kemudian diganti oleh

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Pasal 229 ayat (1) Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan, yang selanjutnya disingkat UULLAJ, membagi kecelakaan

lalu lintas menjadi tiga golongan yaitu:

1. Kecelakaan Lalu Lintas Ringan, yaitu merupakan kecelakaan yang

mengakibatkan kerusakan Kendaraan dan/atau barang

Page 62: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

2. Kecelakaan Lalu Lintas Sedang, yaitu merupakan kecelakaan yang

mengakibatkan luka ringan dan kerusakan Kendaraan dan/atau barang

3. Kecelakaan Lalu Lintas Berat, yaitu merupakan kecelakaan yang

mengakibatkan korban meninggal dunia atau luka berat

Pasal 229 ayat (5) Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

menjelaskan bahwa kecelakaan lalu lintas sebagaimana yang dimaksud pada ayat

(1) dapat disebabkan oleh kelalaian Pengguna Jalan, ketidaklaikan kendaraan,

serta ketidaklaikan Jalan dan/atau lingkungan. Tidak hanya mengenai

penggolongan kecelakaan lalu lintas, Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan juga telah secara eksplisit mengatur mengenai hak korban yang diatur pada

Bagian keempat Bab XIV Tentang hak korban dalam kecelakaan lalu lintas.

Adapun hak korban kecelakaan lalu lintas tersebut sebagaimana dijelaskan pada

Pasal 240 Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bahwa korban

kecelakaan lalu lintas berhak mendapatkan:

1. Pertolongan dan perawatan dari pihak yang bertanggung jawab atas

terjadinya kecelakaan lalu lintas dan/atau pemerintah

2. Ganti kerugian dari pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan

lalu lintas, dan

3. Santunan kecelakaan lalu lintas dari perusahaan asuransi

Konsumen dan pelaku usaha sebagai dua pihak yang menjadi subjek

dalam perlindungan konsumen mempunyai hak dan kewajiban yang terikat satu

sama lain. Konsumen jangan hanya terus menerus menuntut haknya tetapi

konsumen juga memiliki kewajiban yang harus dipenuhi. Begitu juga dengan

Page 63: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

pelaku usaha jangan hanya dibebankan berbagai macam kewajiban tetapi juga

harus diperhatikan hak-haknya sebagai pelaku usaha

Konsumen sebagai aktor utama dalam perlindungan konsumen

mempunyai hak-hak yang dilindungi dan kewajiban yang harus dipenuhi.hak-hak

konsumen terbagi dua yaitu hak-hak dasar konsumen atau hak konsumen yang

paling utama dan hak-hak lainnya yang diatur dalam Undang-undang

Perlindungan Konsumen. Hak-hak dasar konsumen antara lain:

1. Hak untuk mendapat keamanan

2. Hak untuk mendapatkan informasi

3. Hak untuk memilih

4. Hak untuk didengar21

Sedangkan hak-hak konsumen lainnya yang diatur dalam Undang-undang

Perlindungan Konsumen anatara lain adalah:

1. Hak atas kenyamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan jasa.

2 Hak untuk memilih barang dan/atau jasaserta mendapatkan barang dan/jasa

tersebut sesua dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang telah di

perjanjikan.

3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan

barang dan/atau jasa.

4. Hak untuk didengar pendapat atau keluhannya atas barang dan/atau jasa yang

dugunakan.

5. Hak untuk mendapatkan advokasi perlindungan dan upaya penyelesaian

perlindungan konsumen secara patut.

21

Kristianti, mengutip Sidharta, Hukum Perlindungan Konsumen,(jakarta:Grasindo, 2000), hal.29

Page 64: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

6. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen.

7. Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar dan jujur serta tidak

diskriminatif

8. Hak untuk mendapatkan kompensasi ganti rugi dan/atau pergantian, apabila

barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak

sebagaimana mestinya.

9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.22

Selain hak-hak yang disebutkan di atas, konsumen juga mempunyai

kewajiban yang harus dipenuhi dalam upaya perlindungan konsumen di

Indonesia. Kewajiban-kewajiban tersebut antara lain:

1. Membaca dan mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau

pemanfaatan barang dan jasa demi keamanan dan keselamatan.

2. beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa yang

telah disepakati.

3. Membayar dengan jumlah rupiah yang telah disepakati.

4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara

patut.23

Selain konsumen, pelaku usaha juga memiliki hak dan kewajiban dalam

menjalankan kegiatan usahanya. Hak-hak pelaku usaha yang dilindungi dalam

Undang-undang Perlindungan Konsumen antara lain:

1. Hak untuk menerima pembayaran sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi

dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.

22

Ibid., Ps. 4 23

Ibid., Ps. 5

Page 65: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

2. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang

beritikad tidak baik.

3. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya didalam penyelesaian

sengketa konsumen.

4. Hak untuk direhabilitas nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa

kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang

diperdagangkan.

5. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.24

Disamping hak-hak diatas yang merupakan hak pelaku usaha dalam

perlindungan konsumen, terdapat pula kewajiban pelaku usaha yang ditujukan

untuk melindungi kepentingan konsumen yang mengkonsumsi barang dan/atau

jasa yang dihasilkan pelaku usaha tersebut. Kewajiban-kewajiban tersebut antara

lain:

1. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya.

2. Memberikan informasi yang benar, jujur dan jelas mengenai kondisi dan

jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan, penggunaan, perbaikan

dan pemeliharaan.

3. memperlakukan dan melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak

diskriminatif.

4. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau

diperdagangkan berdasarkan ketentuan standart mutubarang dan/atau jasa yang

berlaku.

24

Ibid., Ps. 6

Page 66: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

5. memberikan kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan/atau mencoba

barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas

barang yang diproduksi dan/atau diperdagangkan.

6. memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat

penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang

diperdagangkan.

7. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau

jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.25

Pelaku usaha sebagai produsen atau penyedia barang dan/atau jasa

mempunyai tanggung jawab terhadap barang yang dihasilkan. Konsumen yang

mengkonsumsi barang dan/atau jasa tersebut mempunyai hak-hak yang dilindungi

terhadap barang dan/atau jasa yang telah mereka beli. Berdasarkan perlindungan

atas hak-hak konsumen tersebut maka timbul tanggung jawab bagi pelaku usaha

untuk ikut serta dalam perlindungan hak-hak konsumen melalui barang dan/atau

jasa yang di hasilkan. Pada dasarnya pelaku usaha bertanggung jawab terhadap

kerugian yang diderita oleh konsumen. Pertanggungjawaban tersebut bisa dalam

berbagai bentuk, seperti pemberian ganti rugi atau pemberian garansi. Namun

selain itu diatur juga dalam Undang-undang perlindungan konsumen tanggung

jawab pelaku usaha dalam hal terjadi kerugian yang di alami konsumen. Dalam

hal terdapat kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat

mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkang,

pelaku usaha bertanggung jawab atas pemberian ganti rugi yang dapat berupa

uang atau pergantian barang atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau

25

Ibid., Ps. 7

Page 67: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.26

Pelaksanaan ganti rugi ini dalam

tenggang waktu 7 hari setelah tanggal transaksi.27

Pemberian ganti rugi tersebut

tidak menghapuskan kemungkinan adanya tuntutan pidana berdasarkan

pembuktian lebih lanjut mengenai adanya unsur kesalahan.28

Dalam Pasal ini terdapat pengecualian bahwa pelaku usaha dapat

dibebaskan dari tanggung jawab ini dalam hal ia dapat membuktikan bahwa

kesalahan konsumen.29

Dalam hal ini pembuktian dilakukan oleh pelaku usaha

termasuk pembuktian ada tidaknya unsur kesalahan yang dapat timbul dari pelaku

usaha. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bagi jaksa untuk melakukan

pembuktuan.30

Namun secara keseluruhan, pelaku usaha mengemban beban

pembuktian dalam hukum perlindungan konsumen.31

Pelaku usaha yang menolak

dan/atau tidak memberi tanggapan dan/atau tidak memenuhi ganti rugi atas

tuntutan konsumen dapat digugat melalui Badang Penyelesaian Sengketa

Konsumen, atau mengajukan ke badan peradilan di tempat kedudukan

konsumen.32

Tanggung jawab pelaku usaha untuk memberikan ganti rugi juga

berlaku bagi pelaku usaha yang menjual barang dan/atau jasa kepada pelaku usaha

lain. Tangung jawab tersebut timbul apabila:

1. Pelaku usaha lain menjual kepada konsumen tanpa melakukan perubahan

apapun terhadap barang dan/atau jasa tersebut.

26

.Ibid., Ps. 19 ayat (1) dan (2) 27

Ibid., Ps. 19 ayat (3) 28

Ibid., Ps. 19 ayat (4) 29

Ibid., Ps. 19 ayat (5) 30

Ibid., Ps. 22 31

Ibid., Ps. 28 32

Ibid., Ps. 23

Page 68: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

2. Pelaku usaha lain di dalam transaksi jual beli tidak mengetahui adanya

perubahan barang dan/atau jasa yang dilakukan oleh pelaku usaha atau tidak

sesuai dengan contoh, mutu dan komposisi.33

Dalam hal ini tanggung jawab pemberian ganti rugi diemban oleh pelaku

usaha pertama, kecuali pelaku usaha lain yang menjual barang dan/atau jasa

kepada masyarakat melakukan perubahan atas barang dan/atau jasa tersebut.34

Pelaku usaha juga bertanggung jawab memberikan jaminan atau garansi apabila ia

memproduksi barang dan/atau jasa yang pemanfaatannya berkelanjutan dalam

batas waktu sekurang-kurangnya 1 (satu) Tahun. Pelaku usaha juga wajib

menyediakan suku cadang dan/atau fasilitas purna jual dan wajib memenuhi

jaminan atau garansi sesuai dengan yang dijaminkan.35

Lebih jauh diatur dalam

Undang-undang Perlindungan Konsumen bahwa bagi pelaku usaha memproduksi

barang dan/atau jasa yang pemanfaatannya berkelanjutan dalam batas waktu

sekurang-kurangnya 1 (satu) Tahun bertanggung jawab atas tuntutan ganti rugi

dan/atau gugatan dari konsumen apabila pelaku usaha tersebut tidak menyediakan

suku cadang dan/atau fasilitas perbaikan atau tidak memenuhi atau gagal

memenuhi jaminan atau garansi yang diperjanjikan.36

Selain pelaku usaha yang

memproduksi barang yang pemanfaatannya berkelanjutan, pelaku usaha yang

menawarkan jasa wajib memenuhi jaminan dan/atau garansi yang diperjanjikan.37

Dengan begitu tidak hanya konsumen barang jasa yang dilindungu tetapi juga

konsumen jasa.

33

Ibid., Ps. 24 ayat (1) 34

Ibid., Ps. 24 ayat (2) 35

Ibid., Ps. 25 ayat (1) 36

Ibid., Ps. 25 ayat (2) 37

Ibid., Ps. 26

Page 69: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Tanggung jawab pelaku usaha yang diatur Undang-undang Perlindungan

Konsumen tidak hanya mencakup pelaku usaha yang memproduksi barang

dan/atau jasa tetapi juga bagi pelaku usaha yang tidak secara langsung melakukan

proses produksi. Dalam hal ini, importir barang dan jasa yang ditempatkan dalam

posisi yang mengemban tanggung jawab kepada konsumen dalam hal importir

barang dan jasa itu tidak dilakukan oleh agen atau perwakilan produsen barang

atau penyedia jasa asing.38

Selain importir, Undang-undang Perlindungan Konsumen juga menarik

pelaku usaha periklanan untuk b ertanggung jawab atas iklan-iklan yang mereka

buat. Pelaku usaha periklanan bertanggung jawab atas iklan yang di produksi dan

segala akibat yang ditimbulkan oleh iklan tersebut.

Banyaknya jenis pelaku usaha yang diberikan beban tanggung jawab oleh

Undang-undang Perlindungan Konsumen mengisyaratkan bahwa Undang-Undang

Perlindungan Konsumen hendak melindungi konsumen semaksimal mungkin.

Namun dalam setiap peraturan terdapat pengecualian-pengecualianyang bertujuan

untuk memberikan keseibangan dalam peraturan tersebut. Dalam hali ini, terdapat

pengecualian bagi pelaku usaha melaksanakan tanggung jawabnya terhadap

konsumen, apabila :

1. Barang tersebtu terbukti seharusnya tidak diedarkan atau tidak dimaksudkan

diedarkan;

2. Cacat barang timbul pada kemudian hari.

3. Cacat timbul akibat ditaatinya ketentuan mengenai kualifikasi barang.

4. Kelalaian yang dikibatkan oleh konsumen.

38

Ibid., Ps. 21 ayat (1) dan (2)

Page 70: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

5. lewat jangka waktu penuntutan 4 (empat) Tahun sejak barang dibeli atau

lewatnya jangka waktu yang diperjanjikan.39

39

Ibid., Ps. 27

Page 71: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa penumpang

berhak untuk mendapat jaminan keselamatan selama menggunakan alat angkutan

umum. Perusahaan Angkutan Umum bertanggung jawab atas kerugian yang

diakibatkan oleh segala perbuatan orang yang dipekerjakan dalam kegiatan

penyelenggaraan angkutan. Selain itu Perusahaan Angkutan Umum bertanggung

jawab atas kerugian yang diderita oleh Penumpang yang meninggal dunia atau

luka akibat penyelenggaraan angkutan, kecuali disebabkan oleh suatu kejadian

yang tidak dapat dicegah atau dihindari atau karena kesalahan Penumpang.

Dengan pembayaran uang atau tiket kepada pengangkut yang disetorkan ke PT

Jasa Raharja Persero, maka penumpang berhak atas ganti rugi atau asuransi dari

Jasa Raharja kalau pengguna menderita kecelakaan dalam pengangkutan, antara

lain:

1. Bila penumpang mati, atau

2. Penumpang mendapat cacat tetap akibat dari kecelakaan penumpang.

3. Penumpang mendapat luka-luka.

Dan semua hal di atas telah ada dasar hukumnya yakni:

1. UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

2. UU Nomor 33 Tahun 1964 Tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan

Penumpang.

Page 72: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

3. PP Nomor 17 Tahun 1965 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Dana

Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang

4. UU Nomor 34 Tahun 1964 Tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

5. PP Nomor 18 Tahun 1965 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Dana Kecelakaan

Lalu Lintas Jalan.

Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan jalan secara eksplisit mengatur

mengenai korban kecelakaan lalu lintas sebagaimana dijelaskan pada Pasal 240

bahwa korban kecelakaan lalu lintas berhak mendapatkan, Pertolongan dan

perawatan dari pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan lalu

lintas dan/atau pemerintah,Ganti kerugian dari pihak yang bertanggung jawab atas

terjadinya kecelakaan lalu lintas, Santunan kecelakaan lalu lintas dari perusahaan

asuransi.

Adapun prosedur untuk mendapatkan hak-hak pengguna jasa yang menjadi

korban kecelakaan lalu lintas yaitu:

a. Menghubungi kantor Jasa Raharja terdekat

b.Mengisi formulir model K1 pengajuan dengan melampirkan :

1. Laporan Polisi Tentang kecelakaan Lalu Lintas dari Unit Laka Satlantas

Polres setempat dan atau dari instansi berwenang lainnya.

2. Keterangan kesehatan dari dokter / RS yang merawat.

3. KTP / Identitas korban / ahli waris korban.

4. Formulir pengajuan diberikan Jasa Raharja secara cuma-Cuma.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang menyangkut seluruh

permasalahan yang diuji, selanjutnya dapat disampaikan saran sebagai berikut:

Page 73: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

1. Pengemudi kendaraan bermotor dan pengguna jalan raya lebih patuh terhadap

peraturan lalu lintas dan lebih tertib dalam berlalu lintas sehingga bisa

meminimalisasi kecelakaan yang disebabkan karena kelalaian Penguna Jalan,

serta dalam pembuatan SIM harus lebih selektif sehingga SIM hanya dimiliki

oleh orang yang cakap mengendarai kendaraan bermotor

2. Pemerintah mensosialisasikan mengenai pemberian ganti rugi atau santunan

maupun pertolongan dan perawatan kepada korban kecelakaan lalu lintas darat

Page 74: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku

Abdulkadir Muhammad, hukum acara perdata indonesia, Citra Aditya Bakti,

Bandung, 1992.

Abdul Kadir, Muhammad, Hukum Pengangkutan Niaga, bandung, Citra Aditya,

Bandung,2001.

Abdul Kadir, Muhammad, Hukum Pengangkutan Darat, Laut dan Udara, Citra

Aditya Bakti, Bandung,1991.

Abdul kadir, Muhammad. Perjanjian Baku Dalam Praktik Perusahaan

Perdagangan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992.

Badan Perlindungan Konsumen Nasional, Perlindungan Konsumen Indonesia, cet

2, Jakarta, 2004.

Barkatullah Abdul Halim, Hukum Perlindungan Konsumen, Nusa Media,

Bandung, 2008.

Kamaluddin Rustian, Ekonomi Transportasi Karakteristik Toeri dan Kebijakan.

Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003.

Kristianti, mengutip Sidharta, Hukum Perlindungan Konsumen, jakarta:Grasindo,

2000

M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, Sinar Grafika, Jakarta, 2012.

Mansyur, M Ali, Pengolahan Hukum Tentang Tanggung Gugat Produsen Dalam

Perwujudan Perlindungan Konsumen, Genta press,Yogyakarta, 2007.

Mukti Fajar dan Yulianto Acmad, Dualisme Penelitian Hukum, Normatif dan

Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2010.

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana , Jakarta, 2010.

R. Subekti, Pengangkutan & Hukum Pengangkutan Darat, Universitas

Diponegoro, 1980.

Rahardjo, Adisasmita & Sakti Adji sasmita. Manajemen Transportasi Darat:

Mengatasi Kemacetan Lalu Lintas di Kota Besar, Gaharu Ilmu, Jakarta,

2011.

Salim Abbas, Manajemen Transportasi, PT.Raja Grafindo, Jakarta, 1993.

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta,

2012.

Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2010.

Page 75: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Zulvikar Sani, Transportasi (Suatu Pengantar), UI Press, Jakarta, 2012.

B. Perundang-undangan

KUHPerdata (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata)

KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2012 Tentang Kendaraan

UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan dan Jalan

C. Internet

http://skripsi-skripsiun.blogspot.co.id/2014/09/skripsi-hukum-

keperdataanperlindungan_48.html. Diakses tanggal 27 januari 2016

http://soegeng-poernomo.blogspot.co.id/2015/05/perlindungan-hukum-bagi-

penumpang.html. Diakses tanggal 19 november 2016

Page 76: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

LAMPIRAN

Hasil wawancara kepada Kepala Seksi Angkutan Darat Dinas Perhubungan

kota Medan, Sumatera Utara

1. Bagaimana perlakuan yang seharusnya dilakukan oleh Dinas Perhubungan

kota Medan apabila kedapatan memakai tidak resmi?

Jawab : Untuk angkutan yang kedapatan memakai tidak resmi pada saat

pengoperasian angkutan maka pihak Dinas Perhubungan kota Medan maupun

pihak Kepolisian menggelar razia pada angkutan yang sedang berjalan,

memeriksa SIM pengemudi, surat jalan, pendaftaran angkutan Dinas

Perhubungan kota Medan. Apabila kedapatan ada angkutan umum yang

memakai sopir gelap/tidak resmi maka pihak kepolisian melakukan tindakan

tilang serta mencatat data CV/PT angkutan yang bersangkutan untuk di tindak

lanjuti dan Dinas Perhubungan memberikan teguran pada pemilik angkutan

maupun penyedia jasa angkutan dengan melayangkan surat teguran untuk

memperhatikan armada angkutannya.

2. Bagaimana akibat yang diterima apabila hak pengguna tidak terpenuhi dari

perusahaan jasa?

Jawab : Akibat yang diterima oleh perusahan jasa karena hak pengguna tidak

bisa terpenuhi dari mereka maka pihak Dinas Perhubungan kota Medan

memberikan teguran keras dan surat peringatan pertama untuk perusahaan jasa

tersebut karena telah memberikan pelayanan yang tidak layak dan

menelantarkan pengguna jasa/penumpang angkutan umum tersebut.

Page 77: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

3. Upaya apa yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan penyedia jasa

angkutan apabila pengguna telah dirugikan karena kesalahan pihak

pengangkut?

Jawab : Perlakuan yang dilakukan oleh perusahaan pengadaan jasa angkutan

karena telah merugikan penumpang yang diakibatkan peruhasaan jasa tersebut

harus bertanggung jawab atas kerugian yang telah diderita oleh pengguna

jasa/penumpang dengan nilai yang setimpal dan sesuai dengan peraturan yang

telah ditetapkan.

4. Upaya apa yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan kota Medan untuk

mengurangi peningkatan tidak resmi pada angkutan?

Jawab : Hal yang dilakukan Dinas Perhubungan untuk mengurangi

peningkatan sopir gelap/tidak resmi dengan cara mendata No Plat/BK Polisi

angkutan tersebut beserta pengemudi dan Surat Izin Mengemudinya,

memberikan baju seragam pada semua sopir Angkutan umum yang resmi

sesuai dengan yang telah ditetapkan.

5. Apa sanksi yang dikenakan pada perusahaan apabila angkutan tidak lulus uji

kelayakan?

Jawab : Pada angkutan yang tidak lulus uji kelayakan berkala/speksi tidak

dikenakan sanksi yang cukup keras, akan tetapi pihak Dinas Perhubungan

memberikan tenggang waktu untuk melakukan reparasi atau perbaikan pada

angkutan tersebut. Adapun ketentuan kota beroperasi yaitu:

1. Menggunakan Cat yang sudah ditentukan;

Page 78: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

2. Menggunakan nomor kendaraan;

3. Menggunakan nomor trayek (tujuan);

4. Menggunakan lambang koperas;

5. Menggunakan Stiker angkutan;

6. Menggunakan tulisan KPUM (Angkutan Kota);

7. Tidak menggunakan kaca film bagi angkutan umum;

8. Tidak menggunakan bangku tambahan (Tempel) pada kendaraan Angkutan

Umum.

Mengetahui,

Kepala seksi Angkutan Darat

DISHUB kota Medan

PENATA TINGKAT 1

HENDRIK GINTING A.TD

NIP : 19610811 198703 1 005

Page 79: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

PEMERINTAH KOTA MEDAN

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Kapten Maulana Lubis Nomor 2 Medan Kode Pos 20112

Telepon. (061) 4512412 Faks. (061) 4579228 Email : ............................. Website : www.pemkomedan.go.id

SALINAN

KEPUTUSAN WALIKOTA MEDAN NOMOR

T E N T A N G

IZIN TRAYEK DAN PENGURANGAN PLAFON ANGKUTAN KOTA

JENIS MOBIL BUS UMUM ATAS NAMA PT. NASIONAL MEDAN

TRANSPORT

WALIKOTA MEDAN,

Menimbang :

bahwa untuk melaksanakan Ketentuan Pasal 39 ayat (1) Peraturan

Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2014 tentang Retribusi

Daerah Di Bidang Perhubungan (Lembaran Daerah Kota Medan

Tahun 2014 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kota Medan

Nomor 2), perlu membentuk Keputusan Walikota tentang Izin

Trayek dan Plafon Angkutan Kota Jenis Mobil Bus Umum Atas

Nama PT.Nasional Medan Transport.

Mengingat :

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 8 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092);

3. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444);

4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan

Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Page 80: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

5025);

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah Dan

Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5049);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1973 tentang Perluasan

Daerah Kotamadya Medan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1973 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3005);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan

Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 59,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3527).

9. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1993 tentang Pemeriksaan

Kendaraan Bermotor Di Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1993 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3528);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4741);

Page 81: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

14. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen

Dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu

Lintas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 61,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5221);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 120,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5317);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2012 tentang Retribusi

Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi Perpanjangan Izin

Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2012 Nomor 216, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5358);

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah

terakhir beberapa kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2011 Nomor 310);

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009 tentang Tata

Naskah Dinas Di Lingkungan Pemerintah Daerah;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);

20. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2009 tentang Urusan

Pemerintahan Kota Medan (Lembaran Daerah Kota Medan Tahun

2009 Nomor 2);

21. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2009 tentang

Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota

Medan (Lembaran Daerah Kota Medan Tahun 2009 Nomor 3,

Tambahan Lembaran Daerah Kota Medan Nomor 2), sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun

2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Medan Nomor

3 Tahun 2009 Tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja

Perangkat Daerah Kota Medan (Lembaran Daerah Kota Medan Tahun

2011 Nomor 8);

22. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2009 tentang Pokok-

Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Medan

Tahun 2009 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kota Medan

Nomor 4);

23. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2014 tentang

Page 82: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Retribusi Daerah Di Bidang Perhubungan (Lembaran Daerah Kota

Medan Tahun 2014 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kota

Medan Nomor 2);

24. Peraturan Walikota Medan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rincian

Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Dinas Perhubungan Kota Medan

(Berita Daerah Kota Medan Tahun 2010 Nomor 2);

25. Peraturan Walikota Medan Nomor 16 Tahun 2011 tentang Kawasan

Tertib Lalu Lintas Medan (Berita Daerah Kota Medan Tahun 2011

Nomor 16).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN WALIKOTA TENTANG IZIN TRAYEK DAN

PENGURANGAN PLAFON ANGKUTAN KOTA JENIS

MOBIL BUS UMUM ATAS NAMA PT.NASIONAL MEDAN

TRANSPORT.

KESATU : Membentuk Izin Trayek dan Plafon Angkutan Kota

Jenis Mobil Penumpang Umum kepada:

Nama Perusahaan : PT.NASIONAL MEDAN

TRANSPORT

Pimpinan Perusahaan : Drs.BASKAMI GINTINGS

Alamat Perusahaan : Jl.LETJEND. JAMIN GINTING

No.604 MEDAN

Alamat Pimpinan : Jl.LETJEND. JAMIN GINTING

No.604 MEDAN

Jumlah Plafon : 505 (LIMA RATUS LIMA) UNIT

Masa Berlaku Izin : 16 APRIL 2013 S/D 16 APRIL

2018

KEDUA : Kewajiban Pemegang Izin Trayek Angkutan Kota Jenis Mobil Penumpang Umum adalah sebagai berikut :

a. Kendaraan yang dioperasikan wajib memenuhi

persyaratan ketentuan laik jalan.

b. Usia Kendaraan maksimum/tidak lebih dari 10

(sepuluh) tahun.

c. Pada kaca samping, depan dan belakang kendaraan yang dioperasikan tidak dibenarkan/dilarang menggunakan kaca film.

d. Kendaraan yang dioperasikan wajib dan harus

dilengkapi dengan :

Page 83: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

1. nama perusahaan dan nomor urut kendaraan

dicantumkan pada sisi kiri, kanan, dan

belakang kendaraan;

2. papan trayek yang memuat asal dan tujuan

serta lintasan yang dilalui dibuat dengan dasar

putih, tulisan hitam ditempatkan di bagian kaca

depan dan belakang kendaraan;

3. jenis trayek yang dilayani ditulis secara jelas

dengan huruf balok, melekat pada badan

kendaraan sebelah kiri dan kanan dengan

tulisan “BUS KOTA”;

4. jati diri pengemudi yang ditempatkan pada

dashboard, yang dikeluarkan oleh masing-

masing perusahaan angkutan;

5. mencantumkan daftar tarif yang berlaku

didalam kendaraan;

6. dilengkapi dengan tempat sampah.

e. pada mobil bus yang melayani trayek kota dapat

dipasang papan reklame, yang pemasangannya

tidak boleh mengganggu identitas kendaraan dan

harus sesuai dengan peraturan perundangan yang

berlaku.

f. dilengkapi dengan sabuk keselamatan sesuai

dengan Kepmenhub Nomor : 85 Tahun 2002,

tentang Pemberlakuan Kewajiban Melengkapi dan

Menggunakan Sabuk Keselamatan.

g. pengemudi harus memakai seragam dan identitas

perusahaan selama beroperasi.

h. pengoperasian kendaraan pada trayek harus

dimulai selambat – lambatnya dalam jangka waktu

6 (enam) bulan sejak izin trayek diterbitkan;

i. pemegang izin trayek harus menyediakan tempat penyimpanan dan perawatan kendaraan (pool kendaraan)

j. letak pool kendaraan tersebut dalam huruf i dalam batas rooiliyn (garis depan).

k. melaporkan apabila terjadi perubahan pemilikan atau domisili perusahaan kepada pejabat pemberi izin.

l. mematuhi peraturan perundang–undangan yang berlaku yang berkaitan dalam bidang trayek angkutan.

m. melaporkan dan mendaftarkan setiap unit kendaraannya sesuai dengan jumlah yang

Page 84: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

beroperasi setiap tahun guna memperoleh tanda bukti pendaftaran, serta wajib memperoleh izin untuk peremajaan armada, penambahan dan merealisasikan plafon yang masih tersisa dari Dinas Perhubungan Kota Medan.

n. menjalankan/mengoperasikan kendaraan sesuai dengan izin trayek dan jumlah plafon yang telah ditetapkan.

KETIGA : Pejabat yang memberikan izin berhak untuk meninjau kembali, mengubah, atau mencabut izin sebelum waktunya berakhir, jika armada pemegang izin trayek melakukan pelanggaran daalam Diktum KEDUA sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan

huruf n.

KEEMPAT : Rincian daftar trayek yang dilayani, rute yang dilalui

dan jumlah armada setiap trayek sebagaimana

terncantum tercantum dalam lampiran yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan

ini.

KELIMA : Dengan berlakunya Izin Trayek Angkutan Kota Jenis Mobil Bus Umum ini, maka Keputusan Walikota tentang Izin Trayek Angkutan Kota Jenis Mobil Bus Umum No.551.21/1167.K/VI/2013 tanggal 17 Juni 2013 An.PT.Nasional Medan Transport dicabut dan dinyatakan tidak berlaku;

KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Medan pada tanggal 21

WALIKOTA MEDAN, ttd

DZULMI ELDIN S

Tembusan:

1. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara di Medan; 2. Dirlantas Kepolisian Republik Indonesia Provinsi Sumatera Utara di Medan; 3. Kasatlantas Polresta Medan; 4. Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan; 5. Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan; 6. Inspektur Kota Medan; 7. Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan; 8. Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Medan;

Page 85: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

9. Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Medan; 10. Ketua DPC Organda Kota Medan;

11. Pertinggal.

Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIS DAERAH KOTA MEDAN,

Ir. SYAIFUL BAHRI Pembina Utama Madya

NIP.19591108 199203 1 004

PEMERINTAH KOTA MEDAN

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Kapten Maulana Lubis Nomor 2 Medan Kode Pos 20112

Telepon. (061) 4512412 Faks. (061) 4579228 Email : ............................. Website : www.pemkomedan.go.id

SALINAN

KEPUTUSAN WALIKOTA MEDAN NOMOR

T E N T A N G

IZIN TRAYEK DAN PLAFON ANGKUTAN KOTA

JENIS MOBIL PENUMPANG UMUM ATAS NAMA PT. NASIONAL MEDAN

TRANSPORT

WALIKOTA MEDAN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Ketentuan Pasal 39

ayat (1) Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2

Tahun 2014 tentang Retribusi Daerah Di Bidang

Perhubungan (Lembaran Daerah Kota Medan Tahun

2014 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kota

Medan Nomor 2), perlu membentuk Keputusan

Walikota tentang Izin Trayek dan Plafon Angkutan

Kota Jenis Mobil Bus Umum Atas Nama PT.Nasional

Medan Transport.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Page 86: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

3. Undang-Undang Nomor 8 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092);

3. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang

Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4444);

4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang

Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

96, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5025);

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang

Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

130, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5049);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5589);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1973

tentang Perluasan Daerah Kotamadya Medan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1973 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3005);

SALINAN

Page 87: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak
Page 88: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

SALINAN

Lampiran : KEPUTUSAN WALIKOTA MEDAN

Nomor :

Tanggal :

Tentang : Izin Trayek dan Plafon Angkutan Kota Jenis Mobil Bus

Umum

DAFTAR TRAYEK ANGKUTAN KOTA JENIS MOBIL BUS UMUM

AN. PT. NASIONAL MEDAN TRANSPORT

.1. Trayek 10 : TERMINAL PINANG BARIS – KOMPLEK IKIP/RS. MINA

Keluar : Terminal P. Baris – Jl. Amal – Jl. Merak – Jl. Kuswari – Jl. Setia

Budi/Titi Bobrok – Jl. Dr. Mansyur – Jl. Jamin Ginting – Jl. Iskandar

Muda – Jl. Gajah Mada – Jl. S. Parman – Jl. Kapt. Maulana Lubis –

Jl. Raden Saleh – Jl. Balai Kota – Jl. Bukit Barisan – Jl.Stasiun KA –

Jl. MT.Haryono – Jl.Sutomo - Jl.Perintis Kemerdekaan –

Jl.Prof.HM.Yamin,SH – Jl.Williem Iskandar – Komplek IKIP

Medan/Rs.Mina

Masuk : Komplek IKIP Medan – Jl. Williem Iskandar – Jl.Prof.HM.Yamin,SH

– Jl.Stasiun KA – Jl.P.Penang – Jl. Balai Kota – Jl.Putri Hijau –

Jl.Guru Patimpus – Jl.Gatot Subroto – Jl.Iskandar Muda – Jl.Jamin

Ginting – Jl. Dr.Mansyur – Jl.Setia Budi/ Titi Bobrok – Jl.Kasuari –

Jl.Merak–Jl.Amal–Jl.TB.Simatupang–Terminal P.Baris.

Dilayani dengan kendaraan sebanyak 10 (sepuluh) unit kendaraan

termasuk cadangan

2. Trayek 17 : PASAR INDUK - PERUMNAS III SIMALINGKAR – JL. RADEN SALEH

- JL. VETERAN/P. PASAR PP

Keluar : Pasar Induk - Perumnas III Simalingkar – Jl.Kapiten Purba –

Jl.Jamin Ginting – Jl. Iskandar Muda - Jl. Hayam Wuruk – Jl. S.

Parman – Jl. Sudirman – Jl. Cik Ditiro – Jl. Kartini – Jl.Diponegoro –

Jl.Pengadilan – Jl.Raden Saleh – Jl.Balai Kota – Jl.Bukit Barisan –

Jl.Stasiun KA – Jl.Haryono MT – Jl.FL.Tobing – Jl.Veteran/P.Pasar.

Masuk : Jl.Veteran/P.Pasar–Jl.Sutomo – Jl.HM.Yamin,SH – Jl.Stasiun KA–

Jl.Pulau Penang – Jl.AYani VII-Jl.Mesjid–Jl.Perdana-Jl.Imam

Page 89: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Bonjol– Jl.RA.Kartini – Jl.Diponegoro–Jl.Zainul Arifin–Jl.S.Parman–

Jl.Hayam Wuruk–Jl.Iskandar Muda – Jl.Jamin Ginting–Jl.Kapiten

Purba–Perumnas III Simalingkar/Batas Kota–Pasar Induk.

Dilayani dengan kendaraan sebanyak 10 (sepuluh) unit kendaraan

termasuk cadangan.

3. Trayek 25 : TJ. SELAMAT / BATAS KOTA – TERMINAL AMPLAS - TJ.

MORAWA / BATAS KOTA PP.

Keluar : Tj. Selamat/Batas Kota – Jl. Flamboyan Raya – Simpang Melati –

Jl. Bunga Sakura – Jl. Bunga Raya – Jl. PDAM Tirtanadi – Jl.

Sunggal – Jl. Mayjend Jarot Supadmo – Jl. Gatot Subroto – Jl.

Iskandar Muda – Jl. Gajah Mada – Jl. S. Parman – Jl. Kejaksaan –

Jl. Pengadilan – Jl. Raden Saleh – Jl. Balai Kota – Jl. Bukit Barisan –

Jl. Stasiun KA – Jl. Haryono MT – Jl. Cirebon – Jl. Pandu – Jl. B.

Katamso – Jl. AH. Nasution – Jl. SM. Raja – Jl.KH.Rivai A.Manaf –

Terminal Amplas – Jl.KH.Rivai A.Manaf – Jl.SM.Raja - Tj.

Morawa/Batas Kota.

Masuk : Tj. Morawa/Batas Kota – Jl. SM. Raja – Jl.KH.Rivai A.Manaf –

Terminal Amplas – Jl.KH.Rivai A.Manaf – Jl.SM.Raja -Jl. AH.

Nasution – Jl. B. Katamso – Jl. Pemuda – Jl. Ahmad Yani – Jl.

Perdana – Jl. Imam Bonjol – Jl. Zainul Arifin – Jl. S. Parman – Jl.

Glugur – Jl. G. Subroto – Jl. Mayjen Jarot Supadmo – Jl. Sunggal –

Jl. PDAM Tirtanadi – Jl. Bunga Raya – Jl. Bunga Sakura – Simpang

Melati – Jl. Flamboyan Raya – Tj. Selamat/Batas Kota.

Dilayani dengan kendaraan sebanyak 50 (lima puluh) unit

kendaraan termasuk cadangan

4. Trayek 38 : TJ. MORAWA / BATAS KOTA – TERMINAL AMPLAS - TJ.

SELAMAT / BATAS KOTA PP.

Keluar : Tj. Morawa/Batas Kota – Jl. SM. Raja – Jl.KH.Rivai A.Manaf -

Terminal Amplas – Jl. .KH.Rivai A.Manaf – Jl. SM. Raja – Jl.

Rahmadsyah – Jl. Sutomo – Jl. Haryono MT – Jl. FL. Tobing – Jl.

Veteran/P. Pasar – Jl. Sutomo – Jl. Prof. HM. Yamin, SH – Jl.

Stasiun KA – Jl.P.Penang – Jl.Balai Kota – Jl.Putri Hijau – Jl. Guru

Page 90: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Patimpus – Jl.Gatot Subroto – Jl.Darusalam – Jl.Sei Batang Hari–Jl.

Sunggal – Jl.Setia Budi – Jl.Komp.UNIKA – Jl.Tj. Sari –

Tj.Selamat/Batas Kota.

Masuk : Tj. Selamat/Batas Kota – Jl. Tj. Selamat – Jl. Tj. Sari – Jl. Komp.

UNIKA – Jl. Setia Budi – Jl. Sunggal – Jl. Sei Batang Hari – Jl.

Darusalam – Jl. Gatot Subroto – Jl. Iskandar Muda – Jl. Gajah

Mada – Jl. S. Parman – Jl. Kapt. Maulana Lubis – Jl. Raden Saleh –

Jl. Balai Kota – Jl. Bukit Barisan – Jl. Stasiun KA – Jl. Haryono MT –

Jl. FL. Tobing – Jl. Veteran/P. Pasar – Jl. FL. Tobing – Jl. Haryono

MT – Jl. FL. Tobing – Jl. Merbabu – Jl. Bandung – Jl. Surakarta – Jl..

Pandu – Jl. SM. Raja – Jl.KH.Rivai A.Manaf – Terminal.Amplas –

Jl.KH.Rivai A.Manaf - Jl. SM.Raja – Tj. Morawa/Batas Kota..

Dilayani dengan kendaraan sebanyak 30 (tiga puluh) unit

kendaraan termasuk cadangan.

Ditetapkan di Medan pada tanggal 21

WALIKOTA MEDAN,

ttd

DZULMI ELDIN S

Tembusan:

1. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara di Medan;

2. Dirlantas Kepolisian Republik Indonesia Provinsi Sumatera Utara di Medan;

3. Kasatlantas Polresta Medan;

4. Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan; 5. Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan;

6. Inspektur Kota Medan;

7. Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan;

8. Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Medan;

9. Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Medan;

10. Ketua DPC Organda Kota Medan;

11. Pertinggal.SALINAN

Page 91: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Lampiran : KEPUTUSAN WALIKOTA MEDAN

Nomor :

Tanggal :

Tentang : Izin Trayek dan Pengurangan Plafon Angkutan Kota Jenis

Mobil Bus Umum An.PT.Nasional Medan Transport

DAFTAR TRAYEK ANGKUTAN KOTA JENIS MOBIL BUS UMUM

AN. PT. NASIONAL MEDAN TRANSPORT

1. Trayek K 04 : PASAR INDUK – PERUM. III SIMALINGKAR – JL.MONGINSIDI –

JL.VETERAN/P. PASAR PP.

Keluar : Pasar Induk - Perumnas III Simalingkar – Jl. Kapiten Purba –

Jl.J.Ginting – Simp. Selayang – Jl. Setia Budi – Jl. Dr. Mansyur –

Jl.Jamin Ginting – Jl. Iskandar Muda – Jl. Gajah Mada – Jl. S.

Parman – Jl. Kapt. Maulana Lubis – Jl. Raden Saleh – Jl. Balai Kota

– Jl. Bukit Barisan – Jl. Stasiun KA – Jl. Haryono MT – Jl. FL. Tobing

– Jl. Veteran/Pusat Pasar.

Masuk : Jl. Veteran/Pusat Pasar – Jl. Sutomo – Jl. Prof. HM. Yamin, SH – Jl.

Stasiun KA – Jl.P.Penang – Jl.Balai Kota – Jl.P.Hijau -

Jl.P.Kemerdekaan - Jl. G.Patimpus – Jl. G.Subroto – Jl. Iskandar

Muda – Jl. J.Ginting – Jl. Dr. Mansyur – Jl. Setia Budi – Simpang

Selayang – Jl. Jamin Ginting – Jl. Kapiten Purba – Perumnas III

Simalingkar – Pasar Induk.

Dilayani dengan kendaraan sebanyak 50 (lima puluh) unit

kendaraan termasuk cadangan.

2. Trayek 10 : TERMINAL PINANG BARIS – KOMPLEK IKIP/RS. MINA

Keluar : Terminal P. Baris – Jl. Amal – Jl. Merak – Jl. Kuswari – Jl. Setia

Budi/Titi Bobrok – Jl. Dr. Mansyur – Jl. Jamin Ginting – Jl. Iskandar

Muda – Jl. Gajah Mada – Jl. S. Parman – Jl. Kapt. Maulana Lubis –

Jl. Raden Saleh – Jl. Balai Kota – Jl. Bukit Barisan – Jl.Stasiun KA –

Jl. MT.Haryono – Jl.Sutomo - Jl.Perintis Kemerdekaan –

Jl.Prof.HM.Yamin,SH – Jl.Williem Iskandar – Komplek IKIP

Medan/Rs.Mina

Page 92: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Masuk : Komplek IKIP Medan – Jl. Williem Iskandar – Jl.Prof.HM.Yamin,SH

– Jl.Stasiun KA – Jl.P.Penang – Jl.Balai Kota – Jl.Putri Hijau –

Jl.Guru Patimpus – Jl.Gatot Subroto – Jl.Iskandar Muda – Jl.Jamin

Ginting – Jl.Dr.Mansyur – Jl.Setia Budi/ Titi Bobrok–Jl.Kasuari–

Jl.Merak–Jl.Amal– Jl.TB.Simatupang–Terminal P.Baris.

Dilayani dengan kendaraan sebanyak 70 (tujuh puluh) unit

kendaraan termasuk cadangan

3. Trayek 17 : PASAR INDUK - PERUMNAS III SIMALINGKAR – JL. RADEN SALEH

- JL. VETERAN/P. PASAR PP

Keluar : Pasar Induk - Perumnas III Simalingkar – Jl. Kapiten Purba – Jl.

Jamin Ginting – Jl. Iskandar Muda - Jl. Hayam Wuruk – Jl. S.

Parman – Jl. Sudirman – Jl. Cik Ditiro – Jl. Kartini – Jl. Diponegoro

– Jl. Pengadilan – Jl. Raden Saleh – Jl. Balai Kota – Jl. Bukit Barisan

– Jl. Stasiun KA – Jl. Haryono MT – Jl. FL. Tobing – Jl. Veteran/P.

Pasar.

Masuk : Jl. Veteran/P. Pasar – Jl. Sutomo – Jl. HM. Yamin, SH – Jl. Stasiun

KA – Jl. Pulau Penang – Jl. A. Yani VII- Jl. Mesjid – Jl. Perdana - Jl.

Imam Bonjol – Jl. RA. Kartini – Jl. Diponegoro – Jl. Zainul Arifin –

Jl. S. Parman – Jl. Hayam Wuruk – Jl. Iskandar Muda – Jl. Jamin

Ginting – Jl. Kapiten Purba – Perumnas III Simalingkar/Batas Kota

– Pasar Induk.

Dilayani dengan kendaraan sebanyak 50 (lima puluh) unit

kendaraan termasuk cadangan.

4. Trayek 24 : PASAR INDUK – JL.LETDA SUJONO/BATAS KOTA PP

Keluar : Pasar Induk – Jl. Jamin Ginting – Simpang Selayang – Jl. Setia Budi

– Jl. Rizaldi Putra – Komp. Kejaksaan – Komp. Pemda Tk. I – Jl.

Ngumban Surbakti – Jl. Setia Budi – Jl. Pasar III/Bunga Cempaka –

Jl. Pasar Baru – Jl. Jamin Ginting – Jl. Iskandar Muda – Jl. Gajah

Mada – Jl. Mataram – Jl. Nibung Raya – Jl. Nibung Utama – Jl.

Kota Baru III – Jl. Razak Baru – Jl. Rotan – Jl. Glugur – Jl. Kapt.

Maulana Lubis – Jl. Raden Saleh – Jl. Balai Kota – Jl. Bukit Barisan -

Jl. Stasiun KA – Jl. Haryono MT – Jl. FL. Tobing – Jl.

Page 93: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Veteran/P.Pasar – Jl. Sutomo – Jl. P. Kemerdekaan – Jl. Prof.

HM.Yamin, SH – Jl. Letda Sujono/Batas Kota.

Masuk : Jl.Letda Sujono/Batas Kota – Jl. Prof.M.Yamin, SH – Jl.Thamrin –

Jl. Merbabu – Jl. Sutomo – Jl. Haryono MT – Jl. Veteran/P.Pasar -

Jl. Sutomo – Jl. Prof. HM.Yamin, SH – Jl. Stasiun KA – Jl. Pulau

Penang – Jl. Balai Kota - Jl. Putri Hijau – Jl. Guru Patimpus – Jl.

Gatot Subroto – Jl. Iskandar Muda – Jl. Jamin Ginting – Pasar Baru

– Jl. Pasar III/Bunga Cempaka – Jl. Setia Budi – Jl. Ngumban

Surbakti – Komp. Penda Tk. I – Komp. Kejaksaan – Jl. Rizaldi Putra

– Jl. Setia Budi – Simpang Selayang – Jl. Jamin Ginting – Pasar

Induk.

Dilayani dengan kendaraan sebanyak 50 (lima puluh) unit

kendaraan termasuk cadangan.

5. Trayek 25 : TJ. SELAMAT/BATAS KOTA – TJ. MORAWA/BATAS KOTA PP

Keluar : Tj. Selamat/Batas Kota – Jl. Flamboyan Raya – Simpang Melati – Jl.

Bunga Sakura – Jl. Bunga Raya – Jl. PDAM Tirtanadi – Jl. Sunggal –

Jl. Mayjend Jarot Supadmo – Jl. Gatot Subroto – Jl. Iskandar Muda

– Jl. Gajah Mada – Jl. S. Parman – Jl. Kejaksaan – Jl. Pengadilan –

Jl. Raden Saleh – Jl. Balai Kota – Jl. Bukit Barisan – Jl. Stasiun KA –

Jl. Haryono MT – Jl. Cirebon – Jl. Pandu – Jl. B. Katamso – Jl. AH.

Nasution – Jl. SM. Raja – Jl.KH.Rivai A.Manaf – Terminal Amplas –

Jl.KH.Rivai A.Manaf – Jl.SM.Raja - Tj. Morawa/Batas Kota.

Masuk : Tj. Morawa/Batas Kota – Jl. SM. Raja – Jl.KH.Rivai A.Manaf –

Terminal Amplas – Jl.KH.Rivai A.Manaf – Jl.SM.Raja -Jl. AH.

Nasution – Jl. B. Katamso – Jl. Pemuda – Jl. Ahmad Yani – Jl.

Perdana – Jl. Imam Bonjol – Jl. Zainul Arifin – Jl. S. Parman – Jl.

Glugur – Jl. G. Subroto – Jl. Mayjen Jarot Supadmo – Jl. Sunggal –

Jl. PDAM Tirtanadi – Jl. Bunga Raya – Jl. Bunga Sakura – Simpang

Melati – Jl. Flamboyan Raya – Tj. Selamat/Batas Kota.

Dilayani dengan kendaraan sebanyak 75 (tujuh puluh lima) unit

kendaraan termasuk cadangan.

6. Trayek 29 : PASAR INDUK–ASRAMA HAJI–JL.AKSARA–JL.VETERAN/P.PASAR

PP

Keluar : Pasar Induk – Jl. Jamin Ginting – Simpang Pos – Jl. AH. Nasution –

Jl. B. Katamso – Jl. Alfalah – Jl. STM – Jl. Sakti Lubis – Jl. SM. Raja –

Jl. Turi – Jl. Stadion – Jl. Pelajar – Jl. Bahagia – Jl. AR. Hakim – Jl.

Page 94: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Aksara – Jl. Prof. HM. Yamin, SH – Jl. Thamrin – Jl. Merbabu – Jl.

Sutomo – Jl. Haryono MT – Jl. FL. Tobing – Jl.Veteran/P. Pasar. .

Masuk : Veteran/P. Pasar – Jl. Sutomo – Jl. P. Kemerdekaan – Jl. Prof. HM.

Yamin, SH – Jl. Aksara – Jl. AR. Hakim – Jl. Bahagia – Jl. Pelajar – Jl.

Stadion – Jl. Turi – Jl. SM. Raja – Jl. Sakti Lubis – Jl. STM – Jl.

Alfalah – Jl. B. Katamso – Jl. Jend. AH. Nasution – Simpang Pos –

Jl. Jamin Ginting – Pasar Induk.

Dilayani dengan kendaraan sebanyak 50 (lima puluh) unit

kendaraan termasuk cadangan.

7. Trayek 37 : TERMINAL PINANG BARIS – JL. VETERAN/P. PASAR PP

Keluar : Terminal P. Baris – Jl. TB. Simatupang – Jl. PAM Tirtanadi – Jl.

Bunga Raya – Jl. Bunga Asoka – Jl. Setia Budi – Jl. Dr. Mansyur – Jl.

Jamin Ginting – Jl. Iskandar

Muda – Jl.. Hayam Wuruk – Jl. S. Parman – Jl. Sudirman – Jl.

Diponegoro – Jl. Zainul Arifin – Jl. Palang Merah – Jl. Haryono MT

– Jl. FL. Tobing – Jl. Veteran/P. Pasar.

Masuk : Jl. Veteran/P. Pasar – Jl. Haryono MT – Jl. Merbabu – Jl. Pandu –

Jl. Pemuda – Jl. Palang Merah – Jl. Imam Bonjol – Jl. RA. Kartini –

Jl. Diponegoro – Jl. Zainul Arifin – Jl. Hayam Wuruk – Jl. Iskandar

Muda – Jl. Jamin Ginting – Jl. Dr. Mansyur – Jl. Setia Budi – Jl.

Asoka – Jl. Bunga Raya – Jl. PAM Tirtanadi – Jl. TB. Simatupang –

Terminal P.Baris.

Dilayani dengan kendaraan sebanyak 60 (enam puluh) unit

kendaraan termasuk cadangan.

8. Trayek 38 : TJ. MORAWA / BATAS KOTA – TJ. SELAMAT/ BATAS KOTA PP

Keluar : Tj. Morawa/Batas Kota – Jl. SM. Raja – Jl.KH.Rivai A.Manaf -

Terminal Amplas – Jl. .KH.Rivai A.Manaf – Jl. SM. Raja – Jl.

Rahmadsyah – Jl. Sutomo – Jl. Haryono MT – Jl. FL. Tobing – Jl.

Veteran/P. Pasar – Jl. Sutomo – Jl. Prof. HM. Yamin, SH – Jl.

Stasiun KA – Jl.P.Penang – Jl.Balai Kota – Jl.Putri Hijau – Jl. Guru

Patimpus – Jl. Gatot Subroto – Jl. Darusalam – Jl. Sei Batang Hari –

Page 95: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Jl. Sunggal – Jl.Setia Budi – Jl.Komp.UNIKA – Jl.Tj.Sari – Tj.Selamat

/ Batas Kota.

Masuk : Tj. Selamat/Batas Kota – Jl. Tj. Selamat – Jl. Tj. Sari – Jl. Komp.

UNIKA – Jl. Setia Budi – Jl. Sunggal – Jl. Sei Batang Hari – Jl.

Darusalam – Jl. Gatot Subroto – Jl. Iskandar Muda – Jl. Gajah

Mada – Jl. S. Parman – Jl. Kapt. Maulana Lubis – Jl. Raden Saleh –

Jl. Balai Kota – Jl. Bukit Barisan – Jl. Stasiun KA – Jl. Haryono MT –

Jl. FL. Tobing – Jl. Veteran/P. Pasar – Jl. FL. Tobing – Jl. Haryono

MT – Jl. FL. Tobing – Jl. Merbabu – Jl. Bandung – Jl. Surakarta – Jl..

Pandu – Jl. SM. Raja – Jl.KH.Rivai A.Manaf – Terminal. Amplas –

Jl.KH.Rivai A.Manaf - Jl. SM. Raja – Tj. Morawa/Batas Kota.

Dilayani dengan kendaraan sebanyak 100 (seratus) unit

kendaraan termasuk cadangan.

WALIKOTA MEDAN,

ttd

DZULMI ELDIN S

Tembusan:

1. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara di Medan;

2. Dirlantas Kepolisian Republik Indonesia Provinsi Sumatera Utara di Medan;

3. Kasatlantas Polresta Medan; 4. Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan;

5. Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan;

6. Inspektur Kota Medan;

7. Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan;

8. Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Medan;

9. Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Medan; 10. Ketua DPC Organda Kota Medan;

11. Pertinggal.

Salinan sesuai dengan aslinya

SEKRETARIS DAERAH KOTA MEDAN,

Ir. SYAIFUL BAHRI Pembina Utama Madya

NIP.19591108 199203 1 004

Page 96: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

KEPUTUSAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 551.21/1167.K/VI/2013

T E N T A N G

REVISI IZIN TRAYEK ANGKUTAN KOTA JENIS MOBIL BUS UMUM

An. PT.NASIONAL MEDAN TRANSPORT

WALIKOTA MEDAN,

Menimbang :

a. bahwa dalam rangka memenuhi maksud permohonan Saudara Drs. BASKAMI GINTINGS selaku Direktur PT. NASIONAL MEDAN TRANSPORT Nomor : 26/NMT/VI/2012 tanggal 26 Juni 2012 perihal permohonan Pembetulan Revisi Trayek ;

b. perubahan arus lalu lintas dari satu arah menjadi dua arah dibeberapa ruas jalan di Kota Medan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b perlu membentuk Keputusan Walikota tentang Izin Trayek Angkutan Dengan Kendaraan Bermotor Umum;

Mengingat:

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945

2. Undang-Undang Darurat Nomor 8 Tahun 1956 tentang

Pembentukan Daerah Otonom Kota-kota Besar Dalam Lingkungan

Daerah Propinsi Sumatera Utara( Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1956 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5233) ;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4437)

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5049);

Page 97: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1973 tentang Perluasan

Daerah Kotamadya Medan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1973 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3005);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1991 tentang Pembentukan Kecamatan Berastagi Dan Mardinding di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Karo, Kecamatan Pematang Bandar, Huta Bayu Raja dan Ujung Padang di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Simalungun, Kecamatan Parbuluan Di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Dairi Dan Kecamatan Medan Petisah, Medan Tembung, Medan Helvetia,

Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Selayang, Medan Amplas Dan Medan Area Di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan Dalam Wilayah Propinsi Daerag Tingkat I Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 67);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1992 tentang Pembentukan 18 (delapan belas) Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Simalungun, Dairi, Tapanuli Selatan, Karo, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Nias, Langkat Dan Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 65);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3527);

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintah Antara Pemerintah Daerah Provinsi Dan

Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4737);

10.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen

dan Rekayasa, Analisis Dampak Serta Manajemen Kebutuhan Lalu

Litas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 61,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5221);

11. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 24 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Perhubungan Di Kota Medan ;

12. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 33 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan Dan Izin Di Bidang Perhubungan;

13. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2009 tentang Urusan

Pemerintahan Kota Medan (Lembaran Daerah Kota Medan Tahun

2009 Nomor 2);

Page 98: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

14. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota

Medan Tahun 2009 Nomor 3) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan

Atas Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2009 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota

Medan (Lembaran Daerah Kota Medan Tahun 2011 Nomor 2,

Tambahan Lembaran Daerah Kota Medan Nomor 2);

15. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2009 tentang Pokok-

pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Medan

Tahun 2009 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kota Medan

Nomor 8)

16. Peraturan Walikota Medan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Tugas

Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan Kota Medan (Berita Daerah

Kota Medan Tahun 2010 Nomor 2);

17. Peraturan Walikota Medan Nomor 16 Tahun 2011 tentang Kawasan

Tertib Lalu Lintas Kota Medan (Berita daerah Kota Medan Tahun

2011 Nomor 16);

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : KEPUTUSAN WALIKOTA TENTANG REVISI IZIN TRAYEK ANGKUTAN KOTA JENIS MOBIL BUS UMUM

KESATU : Memberikan Izin Trayek Angkutan Kota Jenis Mobil Bus Umum kepada :

NAMA PERUSAHAAN : PT. NASIONAL MEDAN TRANSPORT

PIMPINAN PERUSAHAAN : Drs. BASKAMI GINTINGS

ALAMAT PERUSAHAAN : JL.LETJEN JAMIN GINTING NO.604 MEDAN

ALAMAT PIMPINAN : JL.LETJEN JAMIN GINTING NO.604 MEDAN

JUMLAH PLAFON : 605 (ENAM RATUS LIMA) UNIT

MASA BERLAKU IZIN : 16 APRIL 2013 S/D 16 APRIL 2018

KEDUA : Kewajiban Pemegang Izin Trayek Angkutan Kota adalah sebagai berikut :

1. Kendaraan yang dioperasikan wajib memenuhi

persyaratan ketentuan laik jalan.

2. Usia Kendaraan maksimum/tidak lebih dari 15 (lima

belas) tahun.

3. Pada kaca samping, depan dan belakang kendaraan yang dioperasikan tidak dibenarkan/dilarang menggunakan kaca film.

Page 99: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

4. Kendaraan yang dioperasikan wajib dan harus

dilengkapi dengan :

a. nama perusahaan dan nomor urut kendaraan

dicantumkan pada sisi kiri, kanan, dan belakang

kendaraan;

b. papan trayek yang memuat asal dan tujuan serta

lintasan yang dilalui dibuat dengan dasar putih,

tulisan hitam ditempatkan di bagian kaca depan

dan belakang kendaraan;

c. jenis trayek yang dilayani ditulis secara jelas

dengan huruf balok, melekat pada badan

kendaraan sebelah kiri dan kanan dengan tulisan

“ANGKUTAN KOTA”;

d. jati diri pengemudi yang ditempatkan pada

dashboard, yang dikeluarkan oleh masing-masing

perusahaan angkutan;

e. mencantumkan daftar tarif yang berlaku didalam

kendaraan;

f. dilengkapi dengan tempat sampah.

5. Pada mobil bus yang melayani trayek kota dapat

dipasang papan reklame, yang pemasangannya tidak

boleh mengganggu identitas kendaraan dan harus

sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

6. Dilengkapi dengan sabuk keselamatan sesuai dengan

Kepmenhub Nomor : 85 Tahun 2002, tentang

Pemberlakuan Kewajiban Melengkapi dan

Menggunakan Sabuk Keselamatan.

7. Pengemudi harus memakai seragam dan identitas

perusahaan selama beroperasi.

8. Pengoperasian kendaraan pada trayek harus dimulai

selambat – lambatnya dalam jangka waktu 6 (enam)

bulan sejak izin trayek diterbitkan;

9. Pemegang izin trayek harus menyediakan tempat penyimpanan dan perawatan kendaraan (pool kendaraan)

10. Letak pool kendaraan tersebut pada point 9 dalam batas rooiliyn (garis depan).

Page 100: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

11. Melaporkan apabila terjadi perubahan pemilikan atau domisili perusahaan kepada pejabat pemberi izin.

12. Mematuhi peraturan perundang–undangan yang berlaku yang berkaitan dalam bidang trayek angkutan.

13. Melaporkan dan mendaftarkan setiap unit kendaraannya sesuai dengan jumlah yang beroperasi setiap tahun guna memperoleh tanda bukti pendaftaran, serta wajib memperoleh izin untuk peremajaan, penambahan/pengurangan dan merealisasikan armada/plafon dari Dinas

Perhubungan Kota Medan.

14. Menjalankan/mengoperasikan kendaraan sesuai dengan izin trayek dan jumlah plafon yang telah ditetapkan.

KETIGA : Pejabat yang memberikan izin berhak untuk meninjau kembali, mengubah atau mencabut izin sebelum waktunya berakhir, jika armada pemegang izin trayek melakukan pelanggaran pada ketetapan KEDUA butir 1 s/d 14 diatas.

KEEMPAT : Rincian daftar trayek yang dilayani, rute yang dilalui

dan jumlah armada setiap trayek tercantum dalam

lampiran keputusan ini.

KELIMA : Dengan berlakunya Izin Trayek Angkutan Kota Jenis Mobil Bus Umum ini, maka Keputusan Walikota tentang Izin Trayek Angkutan Kota Jenis Mobil Bus Umum An. PT. Nasional Medan Transport No.551.21/897/K/2008 tanggal 12 Nopember 2008, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku;

KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan segala sesuatunya akan diadakan perobahan dan perbaikan kembali jika ternyata dikemudian hari terdapat kesalahan dan atau kekeliruan didalamnya.

Ditetapkan di Medan

pada tanggal

WALIKOTA MEDAN

ttd

RAHUDMAN HARAHAP

Page 101: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Tembusan : 1. Kadis Perhubungan Provinsi Sumatera Utara 2. Kaditlantas Poldasu 3. Kapolresta Medan 4. Kasatlantas Polresta Medan 5. Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan 6. Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan 7. Kepala Bagian Hukum Setda Kota Medan 8. Ketua DPC Organda Kota Medan

9. Pertinggal.-

Page 102: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

LAMPIRAN KEPUTUSAN WALI KOTA MEDAN

NOMOR : 551.21/314.K/II/2016

TENTANG

IZIN TRAYEK DAN PLAFON ANGKUTAN KOTA JENIS MOBIL

PENUMPANG UMUM ATAS NAMA PT RAHAYU MEDAN CERIA.

DAFTAR TRAYEK ANGKUTAN KOTA JENIS MOBIL PENUMPANG UMUM

ATAS NAMA PT RAHAYU MEDAN CERIA

1. Trayek 41 : JL. LETDA SUJONO/BATAS KOTA/TEMBUNG – RSU.

ADAM MALIK PP.

Keluar : RSU. Adam Malik - Jl. Pencawan - Jl. Letjend. Jamin

Ginting - Jl. Patimura - Jl.Mongonsidi - Jl. Ir. H.

Juanda - Jl. SM. Raja - Jl. Amaliun - Jl. Ismailiyah -

Jl. Sutrisno - Jl. Kereta Api - Jl. Aksara - Jl. Letda

Sujono - Jl. Letda Sujono/Tembung/Batas Kota.

Masuk : Batas Kota/Tembung/Jl. Letda Sujono - Jl. Letda

Sujono - Jl. Aksara - Jl. Kereta Api - Jl. Sutrisno - Jl.

Ismailiyah - Jl. Amaliun - Jl. SM. Raja - Jl. Ir. H.

Juanda - Jl. Mongonsidi - Jl. Pattimura - Jl. Letjend.

Jamin Ginting - Jl. Pencawan - RSU. Adam Malik.

Dilayani dengan 25 (dua puluh lima) unit kendaraan

termasuk cadangan.

2. Trayek 42 : RSU. ADAM MALIK - KOMPLEK IKIP/BATAS

KOTA/MEDAN ESTATE PP.

Keluar : RSU. Adam Malik - Jl. Bungalau - Jl. Letjend. Jamin

Ginting - Jl. Iskandar Muda - Jl. Gajah Mada - Jl.

K.H. Wahid Hasyim - Jl. Sei Besitang - Jl.

Iskandar Muda - Jl. Gajah Mada - Jl. S. Parman - Jl.

Gatot Subroto - Jl. Kapten Maulana Lubis - Jl.

Raden Saleh - Jl. Balai Kota - Jl. Putri Hijau - Jl. P.

Merak Jingga - Jl. Perintis Kemerdekaan - Jl. Prof.

H. M. Yamin, S.H. - Jl. Willem Iskandar - Jl. Pasar V

Barat - Komp.IKIP/Batas Kota/Medan Estate/Batas

Kota.

Page 103: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Masuk : Batas Kota/Medan Estate/Komplek IKIP - Jl. Pasar V

Barat - Jl. Williem Iskandar - Jl. Prof. H. M. Yamin,

S.H. - Jl. Stasiun Kereta Api - Jl. P. Penang - Balai

Kota - Jl. Putri Hijau - Jl. Guru Patimpus-Jl. Gatot

Subroto - Jl. Iskandar Muda - Jl. Letjend. Jamin

Ginting - Jl. Bungalau - RSU.A.Malik.

Dilayani dengan 45 (empat puluh lima) unit

kendaraan termasuk cadangan.

3. Trayek 43 : TERMINAL PASAR INDUK - PERUMNAS

SIMALINGKAR - PERUMNAS MANDALA/BATAS KOTA

PP.

Pangkalan : Terminal Pasar Induk.

Keluar : Terminal Pasar Induk - Perumnas Simalingkar - Jl.

Kapten Purba - Jl. Letjend. Jamin Ginting - Jl.

Mongonsidi - Jl. Ir. H. Juanda - Jl. SM. Raja - Jl. Halat

- Jl. AR. Hakim - Jl. Denai - Jl. Mandala By Pass - Jl.

Garuda - Perum.Mandala/Batas Kota.

Masuk : Perumnas Mandala/Batas Kota - Jl. Garuda - Jl.

Mandala By Pass - Jl. Denai - Jl. AR. Hakim - Jl.

Halat - Jl. SM. Raja - Jl. Ir. H. Juanda - Jl. Mongonsidi

- Jl. Letjend. Jamin Ginting - Jl. Kapten Purba -

Perumnas Simalingkar - Terminal Pasar Induk.

Dilayani dengan 50 (lima puluh) unit kendaraan

termasuk cadangan.

4. Trayek 53 : BELAWAN - TERMINAL AMPLAS - Jl. SM. RAJA/

BATAS KOTA PP.

Pangkalan : Terminal Belawan.

Keluar : Belawan - Pelabuhan Perikanan Nusantara Belawan

(PPNB) - Jl. K.L. Yos Sudarso - Jl. Yong Panah Hijau-

Jl. Hamparan Perak - Jl. Marelan - Jl. Tanah 600 - Jl.

Veteran - Jl. Pertempuran - Jl. K.L. Yos Sudarso - Jl.

Budi Pembangunan - Jl. Bilal - Jl. Mustafa - Jl. G.

Mahameru - Jl. G. Krakatau - Jl. Sutomo - Jl.

Perintis Kemerdekaan - Jl. H.M. Yamin, S.H. - Jl.

Page 104: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Aksara - Jl. Kereta Api - Jl. Denai - Jl. Panglima Denai

- Jl. Menteng VII - Jl. K.H. Rivai A. Manaf-Terminal

Amplas - Jl. K.H. Rivai A. Manaf - Jl. SM.Raja -

Jl. SM.Raja/Batas Kota.

Masuk : Batas Kota/Jl. SM. Raja - Jl. SM. Raja - Jl. KH. Rivai

A. Manaf - Terminal Amplas - Jl. KH. Rivai A. Manaf-

Jl. Menteng VII - Jl. Panglima Denai - Jl. Denai - Jl.

Kereta Api - Jl. Aksara Jl. H.M. Yamin, S.H. - Jl.

Sutomo - Jl. G. Krakatau - Jl. G. Mahameru - Jl.

Mustafa - Jl.Bilal - Jl. Budi Pembangunan - Jl.

K.L. Yos Sudarso - Jl. Pertempuran - Jl. Veteran - Jl.

Tanah 600 - Jl. Marelan - Jl. Hamparan Perak - Jl.

Yong Panah Hijau - Jl. K.L. Yos Sudarso - Pelabuhan

Perikanan Nusantara Belawan (PPNB) - Belawan.

Dilayani dengan 100 (seratus) unit kendaraan

termasuk cadangan.

5. Trayek 54 : DS. DURIN TONGGAL/BATAS KOTA - KOMPLEK

IKIP/MEDAN ESTATE PP.

Keluar : Batas Kota/Desa Durin Tonggal - Kebun Binatang - Jl.

Bunga Rampai Raya - Jl. Pintu Air IV - Jl. Luku III -

Jl. Luku I - Jl. Pintu Air - Sp. Pos - Jl. Letjend. Jamin

Ginting - Jl. Iskandar Muda - Jl. Gajah Mada- Jl.

Wahid Hasyim - Jl. Sei. Besitang - Jl. Iskandar Muda -

Jl. Gajah mada - Jl. S. Parman - Jl. G. Subroto – Jl.

Kap. Maulana Lubis – Jl. Raden saleh – Jl. Balai Kota

– Jl. Putri Hijau - Jl.P.Merak Jingga - Jl. P.

Kemerdekaan – Jl. Prof. HM. Yamin,SH – Jl.

W.Iskandar - Jl. Pasar V Barat - Komplek IKIP/Batas

Kota.

Masuk : Komplek IKIP/Batas Kota - Jl. Pasar V Barat - Jl. W.

Iskandar - Jl. Prof. H.M. Yamin, S.H. - Jl. Stasiun

Kereta Api - Jl. P. Penang - Jl. Balai Kota - Jl. Putri

Hijau - Jl. Guru Patimpus - Jl. Gatot Subroto - Jl.

Iskandar Muda - Jl. Letjend. Jamin Ginting - Sp. Pos -

Jl. Pintu Air - Jl. Luku I - Jl. Luku III - Jl. Pintu Air IV

- Jl. Bunga Rampai Raya - Kebun Binatang -Batas

Kota/Desa Durin Tonggal.

Dilayani dengan 100 (seratus) unit kendaraan

termasuk cadangan.

Page 105: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

6. Trayek 57 : JL. SM. RAJA/BATAS KOTA - TERMINAL AMPLAS -

MABAR PP

Keluar : Jl. SM. Raja/Batas Kota - Jl. SM. Raja - Jl. K.H.Rivai

A Manaf - Terminal Amplas - Jl. K.H. Rivai A Manaf -

Jl. SM. Raja - Jl. Halat - Jl. AR. Hakim - Jl. Kereta Api

- Jl. Aksara - Jl. Willem Iskandar - Jl.

Perjuangan - Jl. Rakyat - Jl. Mesjid Taufik - Jl.

Bukit Barisan II - Jl. G. Krakatau - Jl.

Alumunium - Jl. Pematang Pasir - Jl. Kayu Putih- Jl.

K.L. Yos Sudarso - Jl. Rumah Potong - Mabar.

Masuk : Mabar - Jl. Rumah Potong - Jl. K.L. Sudarso - Jl.

Kayu Putih - Jl. Pematang Pasir - Jl. Alumunium- Jl.

G.Krakatau - Jl.Bukit Barisan II - Jl. Mesjid Taufik -

Jl. Rakyat - Jl. Perjuangan - Jl. Williem Iskandar - Jl.

Aksara - Jl.Kereta Api - Jl. A.R. Hakim - Jl.Halat - Jl.

SM. Raja - Jl. K.H. Rivai A Manaf -Terminal Amplas -

Jl. K.H. Rivai A Manaf - Jl. SM. Raja/Batas Kota.

Dilayani dengan 25 (dua puluh lima) unit kendaraan

termasuk cadangan.

7. Trayek 81 A : BELAWAN - JL. LETDA. SUJONO/TEMBUNG/

BATAS KOTA PP.

Pangkalan : Terminal Belawan.

Keluar : Belawan - Jl. K.L. Yos Sudarso - Jl. Putri Hijau - Jl.

Putri Merak Jingga - Jl. Perintis Kemerdekaan - Jl.

Prof. H.M. Yamin, S.H. - Jl. Letda.

Sujono/Tembung/Batas Kota.

Masuk : Jl. Letda. Sujono/Tembung /Batas Kota - Jl. Letda

Sujono - Jl. Prof. H.M. Yamin, S.H. - Jl. Stasiun

Kereta Api - Jl. P. Penang - Jl. Balai Kota - Jl.Putri

Hijau - Jl. K.L. Yos Sudarso – Belawan.

Dilayani dengan 150 ( seratus lima puluh) Unit

kendaraan termasuk cadangan.

8. Trayek 101 : TERMINAL PASAR INDUK - KOMP.IKIP/MEDAN

ESTATE PP.

Pangkalan : Terminal Pasar Induk.

Page 106: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Keluar : Terminal Pasar Induk - Jl. Letjend. Jamin Ginting -

Jl. A.H. Nasution - Jl. Brigjend. Katamso - Jl. Al

Falah - Jl. SM. Raja - Jl. Stadion - Jl. Gedung Arca -

Jl. H.M. Joni Jl. A.R. Hakim - Jl. Denai - Jl.

Mandala By Pass - Jl. Selamat Ketaren - Komplek

IKIP/Batas Kota Medan Estate.

Masuk : Batas Kota Medan Estate/Komplek IKIP - Jl.

Selamat Ketaren - Jl. Mandala By Pass - Jl.

Denai - Jl. A.R. Hakim - Jl. H.M. Joni - Jl.

Gedung Arca - Jl. Stadion - Jl. SM. Raja - Jl. Al Falah

- Jl. Brigjend. Katamso - Jl. A.H. Nasution - Jl.

Letjend. Jamin Ginting - Pasar Induk.

Dilayani dengan 150 (seratus lima puluh lima) unit

kendaraan termasuk cadangan.

9. Trayek 103 : IKIP/MEDAN ESTATE - JL. LETJEND. JAMIN

GINTING/PANCUR BATU/BATAS KOTA.

Keluar : IKIP/Medan Estate - Jl. Pasar V Barat - Jl. Williem

Iskandar - Jl. Prof. H.M. Yamin, S.H. - Jl. Stasiun

Kereta Api - Jl. P. Penang - Jl. Balai Kota - Jl. Putri

Hijau - Jl. Guru Patimpus - Jl. Jenderal. Gatot

Subroto - Jl. Iskandar Muda - Jl. Letjend. Jamin

Ginting - Terminal Pasar Induk - Jl. Letjend. Jamin

Ginting/Pancur Batu/Batas Kota.

Masuk : Jl. Letjend. Jamin Ginting/Pancur Batu/Batas Kota -

Jl. Letjend. Jamin Ginting - Terminal Pasar Induk -

Jl. Letjend. Jamin Ginting - Jl. Iskandar Muda - Jl.

Gajah Mada - Jl. K.H. Wahid Hasyim - Jl. Sei

Besitang - Jl. Iskandar Muda - Jl. Gajah Mada - Jl. S.

Parman - Jl. Gatot Subroto – Jl. Kapten Maulana

Lubis - Jl. Raden Saleh - Jl. Balai Kota - Jl. Putri

Hijau - Jl. P. Merak Jingga - Jl. Perintis

Kemerdekaan - Jl. Prof. H.M. Yamin, S.H. - Jl.

Willem Iskandar - Jl. Pasar V Barat - IKIP/Medan

Estate.

Dilayani dengan 425 (empat ratus dua puluh lima)

unit kendaraan termasuk cadangan.

Page 107: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

10. Trayek 104 : BATAS KOTA/DESA DURIN TONGGAL - IKIP/

MEDAN ESTATE PP.

Keluar : Batas Kota/Desa Durin Tonggal - Kebun Binatang -

Jl. Bunga Rampai Raya - SMPN 21 - Jl. Bunga

Rampe V - Perumnas Simalingkar - Jl. Kapten Purba

- Jl. Letjend. Jamin Ginting - Jl. Iskandar Muda - Jl.

Gajah Mada - Jl. K.H. Wahid Hasyim - Jl. Sei

Besitang - Jl. Iskandar Muda - Jl. Gajah Mada - Jl. S.

Parman - Jl. Gatot Subroto - Jl. Kapten

Maulana Lubis - Jl. Raden Saleh - Jl. Balai Kota

- Jl. Putri Hijau - Jl. P. Merak Jingga - Jl. Perintis

Kemerdekaan - Jl. Prof. H.M. Yamin, S.H. - Jl.

Willem Iskandar - Jl. Pasar V Barat - IKIP/Medan

Estate.

Masuk : IKIP/Medan Estate - Jl. Pasar V Barat - Jl. Willem

Iskandar - Jl. Prof. H.M. Yamin, S.H. - Jl. Stasiun

Kereta Api - Jl. P. Penang - Jl. Balai Kota - Jl. Putri

Hijau - Jl. Guru Patimpus - Jl. Gatot Subroto - Jl.

Iskandar Muda - Jl. Letjend. Jamin Ginting - Jl.

Kapten Purba - Perumnas Simalingkar - Jl.

Bunga Rampe V-SMPN 21 - Jl. Bunga Rampai Raya -

Kebun Binatang - Batas Kota/Desa Durin Tonggal.

Dilayani dengan 210 (dua ratus sepuluh) unit

kendaraan termasuk cadangan.

11. Trayek 105 : TERMINAL AMPLAS - KOMPLEK UKA

TERJUN/BATAS KOTA PP.

Pangkalan : Terminal Amplas.

Keluar : Komplek UKA Terjun/Batas Kota - Jl. Kapten R.

Budin - Jl. Marelan - Jl. Tanah 600 - Jl. Veteran - Jl.

Helvetia By Pass - Jl. Pertempuran - Jl.

Pertahanan - Jl. Brigjend. Bejo - Jl. Gunung

Krakatau - Jl. Gunung Mahameru - Jl. Bukit

Siguntang - Jl. Kapten Mukhtar Basri - Jl. Bukit

Barisan - Jl. Gunung Krakatau - Jl. Pendidikan - Jl.

Pasar III - Jl. Tuasan - Jl. Willem Iskandar - Jl.

Aksara - Jl. Kereta Api - Jl. Sutrisno - Jl.

Ismailiyah - Jl. Halat - Jl. Gedung Arca - Jl.

H.M. Joni - Jl. Gedung Arca - Jl. Stadion - Jl.

Page 108: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

S.M. Raja - Jl. K.H. A.Rivai A Manaf Lubis -Terminal

Amplas.

Masuk : Terminal Amplas - Jl. K.H. Rivai A Manaf Lubis - Jl.

SM. Raja - Jl. Stadion - Jl. Gedung Arca - Jl.

H.M. Joni - Jl. Gedung Arca - Jl. Halat - Jl.

Ismailiyah - Jl. Sutrisno - Jl. Kereta Api - Jl.

Aksara - Jl. Willem Iskandar - Jl. Tuasan - Jl.

Pasar III - Jl. Pendidikan - Jl. Gunung Krakatau - Jl.

Bukit Barisan - Jl. Kapten Mukhtar Basri - Jl.

Bukit Siguntang - Jl. Gunung Mahameru - Jl.

Gunung Krakatau - Jl. Brigjend. Bejo - Jl.

Pertahanan - Jl. Pertempuran - Jl. Helvetia By Pass -

Jl.Veteran - Jl. Tanah 600 - Jl. Marelan - Jl. Kapten

R. Budin - Komplek UKA Terjun/Batas Kota.

Dilayani dengan 25 (dua puluh lima) unit kendaraan

termasuk cadangan.

12. Trayek 106 : JL. SM. RAJA/BATAS KOTA - JL. LETDA.

SUJONO/BATAS KOTA

Keluar : JL. SM.Raja/Batas Kota - Jl. SM. Raja - Jl. K.H. Rivai

A Manaf Lubis - Terminal Amplas - Jl. K.H. Rivai A

Manaf Lubis - Jl. SM. Raja - Jl. Stadion - Jl. Gedung

Arca - Jl. H.M. Joni - Jl. Gedung Arca - Jl. Halat - Jl.

A.R. Hakim - Jl. Denai – Jl. Mandala By Pass - Jl.

Garuda - Perumnas Mandala - Jl. Beringin - Jl.

Pasar VII - Jl. Letda. Sujono/Batas Kota.

Masuk : Jl. Letda. Sujono/Batas Kota - Jl. Pasar VII - Jl.

Beringin - Perumnas Mandala - Jl. Garuda - Jl.

Mandala By Pass - Jl. Denai - Jl. A.R. Hakim - Jl.

Halat - Jl. Gedung Arca - Jl. H.M. Joni - Jl.

Gedung Arca - Jl. Stadion - Jl. SM. Raja - Jl.

K.H. Rivai A Manaf Lubis - Terminal Amplas - Jl.

K.H. Rivai A.Manaf Lubis - Jl. SM. Raja - Jl. SM.

Raja/Batas Kota.

Dilayani dengan 25 (dua puluh lima) unit kendaraan

termasuk cadangan.

13. Trayek 113 : JL.SM. RAJA/BATAS KOTA - JL. KAYU PUTIH PP.

Page 109: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Keluar : Jl. SM. Raja/Batas - Jl. SM. Raja - JL. K.H. Rivai A

Manaf Lubis - Terminal Amplas - Jl. K.H. Rivai A

Manaf Lubis - Jl. SM. Raja - Jl. Stadion - Jl.

Gedung Arca - Jl. H.M. Joni - Jl. A.R. Hakim - Jl.

Kereta Api - Jl. Aksara - Jl. Williem Iskandar - Jl.

Bhayangkara - Jl.Bilal - Jl. Budi Pembangunan - Jl.

K.L. Yos Sudarso - Jl. Tanjung Mulia - Jl.

Aluminium Raya - Jl. Pematang Pasir - Jl. Kayu

Putih (arah ke jalan tol/pangkalan).

Masuk : Jl. Kayu Putih (arah ke jalan tol/pangkalan) - Jl.

Pematang Pasir - Jl. Aluminium Raya - Jl.

Tanjung Mulia – Jl. K.L. Yos Sudarso - Jl. Budi

Pembangunan - Jl. Bilal - Jl. Bhayangkara - Jl.

Willem Iskandar - Jl. Aksara - Jl. Kereta Api - Jl.

A.R. Hakim - Jl. HM Joni - Jl. Gedung Arca - Jl.

Stadion - Jl. SM. Raja - Jl. K.H. Rivai A Manaf Lubis -

Terminal Amplas - Jl. SM. Raja - JL. SM. Raja/Batas

Kota.

Dilayani dengan 85 (delapan puluh lima) unit

kendaraan termasuk cadangan.

14. Trayek 120 : TERMINAL PINANG BARIS – JL .LETDA.

SUJONO/TEMBUNG/BATAS KOTA PP.

Pangkalan : Terminal Pinang Baris.

Keluar : Terminal Pinang Baris - Jl. T.B. Simatupang - Jl.

Amal - Jl. Merak - Jl. Kasuari - Jl. Setia Budi - Jl. Dr.

Mansyur - Jl. Letjend. Jamin Ginting - Jl. Jend.

A.H. Nasution - Jl. Brigjend Katamso - Jl. Alfalah -

Jl. SM. Raja - Jl. Pertahanan - Terminal Amplas - Jl.

Pertahanan - Jl. Panglima Denai - Jl. Menteng VII

- Jl. Panglima Denai - Jl. Beringin - Jl. Letda.

Sujono/Tembung/Batas Kota.

Masuk : Jl. Letda. Sujono/Tembung/Batas Kota - Jl. Letda.

Sujono - Jl. Beringin - Jl. Panglima Denai - Jl.

Menteng VII - Jl. Panglima Denai - Jl. Pertahanan -

Terminal Amplas - Jl. Pertahanan - Jl. SM. Raja - Jl.

Alfalah - Jl. Brigjend. Katamso - Jl. Jend. A.H.

Nasution - Jl. Letjend. Jamin Ginting - Jl. Dr.

Mansyur - Jl. Setia Budi - Jl. Kasuari - Jl. Merak

- Jl. Amal - Jl. T.B. Simatupang - Terminal Pinang

Baris.

Page 110: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Dilayani dengan 165 (seratus enam puluh lima) unit

kendaraan termasuk cadangan.

15. Trayek 121 : PERUMNAS SIMALINGKAR - RSU. MINA /MEDAN

ESTATE PP.

Keluar : Perumnas Simalingkar - Jl. Kapten Purba - Jl.

Letjend. Jamin Ginting - Jl. A.H. Nasution - Jl.

Brigjend. Katamso - Jl. Sakti Lubis - Jl. SM. Raja -

Jl. Stadion - Jl. Gedung Arca - Jl. HM. Joni - Jl.

Gedung Arca - Jl. Halat - Jl. A.R. Hakim - Jl. Kereta

Api - Jl. Aksara - Jl. Willem Iskandar - Jl. Pasar V

Barat - IKIP Baru - RSU Mina/Medan Estate.

Masuk : RSU Mina/Medan Estate - IKIP Baru - Jl. Pasar V

Barat - Jl. Willem Iskandar - Jl. Aksara - Jl. Kereta

Api - Jl. A.R. Hakim - Jl. Halat - Jl. Gedung Arca - Jl.

H.M. Joni - Jl. Gedung Arca - Jl. Stadion - Jl.

SM. Raja - Jl. Sakti Lubis - Jl. Brigjend. Katamso -

Jl. A.H. Nasution - Jl. Letjend. Jamin Ginting - Jl.

Kapten Purba - Perumnas Simalingkar.

Dilayani dengan 225 (dua ratus dua puluh lima) unit

kendaraan termasuk cadangan.

16. Trayek 125 : PERUMNAS MARTUBUNG - TERMINAL AMPLAS PP.

Pangkalan : Terminal Amplas.

Keluar : Perumnas Martubung - Jl. Pancing I - Jl. K.L. Yos

Sudarso - Jl. Budi Pembangunan - Jl. Bilal - Jl.

Mustafa - Jl. Kapten Mukhtar Basri - Jl. Gaharu - Jl.

Mahoni - Jl. Sutomo Ujung - Jl. Perintis

Kemerdekaan - Jl. Prof. H.M. Yamin, S.H. - Jl.

Aksara - Jl. Kereta Api - Jl. A.R. Hakim - Jl.

H.M. Joni - Jl. Gedung Arca - Jl. Stadion - Jl.

SM. Raja - Jl. Garu I – Jl. Selamat Ujung - Jl.

Seksama Ujung - Jl. Panglima Denai/Jl. K.H. Rivai A

Manaf - Terminal Amplas.

Masuk : Terminal Amplas - Jl. Panglima Denai/Jl. K.H. Rivai

A Manaf - Jl. Seksama Ujung - Jl. Selamat Ujung -

Jl. Garu I - Jl. SM. Raja - Jl. Stadion - Jl. Gedung

Arca - Jl. H.M. Joni - Jl. A.R. Hakim - Jl. Kereta Api -

Jl. Aksara - Jl. Prof. H.M. Yamin, S.H. - Jl.

Sutomo - Jl. Mahoni - Jl. Gaharu - Jl. Kapten

Page 111: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Mukhtar Basri - Jl. Mustafa - Jl. Bilal Ujung - Jl.

Budi Pembangunan - Jl. K.L. Yos Sudarso - Jl.

Pancing I - Perumnas Martubung.

Dilayani dengan 250 (dua ratus lima puluh) unit

kendaraan termasuk cadangan.

Pj. WALI KOTA MEDAN,

ttd

RANDIMAN TARIGAN

Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIS DAERAH KOTA MEDAN,

Ir. SYAIFUL BAHRI

Pembina Utama Madya NIP.19591108 199203 1 004

Page 112: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

S A L I N A N

KEPUTUSAN WALIKOTA MEDAN

NOMOR : 551.21 / ................ / K / 2009

T E N T A N G

PERPANJANGAN IZIN TRAYEK BUS KOTA

An. PERUM DAMRI

Menimbang :

a. Bahwa berdasarkan surat permohonan Saudara Ir. ARIEL A. SIREGAR, MT

selaku Kepala Unit Angkutan Bus Kota Damri Medan Nomor : KU.59/AK.003/2009

tanggal 14 Maret 2009 perihal permohonan Perpanjangan Izin Trayek Bus Kota An.

PERUM DAMRI ;

b. Bahwa berdasarkan Keputusan Walikota Medan Nomor : 551.21/423/K/2004 tanggal

30 Maret 2004 tentang Revisi Izin Trayek Bus Kota An. PERUM DAMRI yang masa

berlakunya akan berakhir tanggal 20 Maret 2009 ;

c. Bahwa berdasarkan point a dan b diatas, dipandang perlu diberikan perpanjangan izin

trayek bus kota atas nama perusahaan tersebut dan ditetapkan dalam satu Keputusan.

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 8 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom

Kota-Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Utara Jo. Peraturan

Pemerintah Nomor 22 Tahun 1973 tentang Perluasan Daerah Kotamadya Medan ;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ;

3. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah ;

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan ;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah ;

7. Peraturan Pemerntah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah

antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota

8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 35 Tahun 2003 tentang

Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan Dengan Kendaraan Umum ;

Page 113: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

9. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 24 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan

Perhubungan Di Kota Medan ;

10. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 33 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan

dan Izin Di Bidang Perhubungan ;

11.Keputusan Walikota Medan 551.21/2288.K/2002 tanggal 26 Nopember 2002 tentang

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Perizinan Angkutan Di Kota Medan.

M E M U T U S K A N

Menetapkan :

PERTAMA :

Mencabut SK. Walikota Medan No. 551.21/423/K/2004 tanggal 30 Maret 2004 tentang

Revisi Izin Trayek Bus Kota An. PERUM DAMRI dan memperpanjang Izin Trayek Bus

Kota kepada :

NAMA PERUSAHAAN : PERUM DAMRI

PIMPINAN PERUSAHAAN : Ir. ARIEL A. SIREGAR, MT

ALAMAT PERUSAHAAN : JL. DAMAI NO. 19 TANJUNG MORAWA MEDAN.

JUMLAH PLAFON : 60 (ENAM PULUH) UNIT

MASA BERLAKU IZIN : 21 MARET 2009 S / D 22 MARET 2014

Page 114: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Halaman Lanjutan Keputusan Walikota Medan No. 551.21/ ..................../ K / 2009

Tanggal

.....................................

KEDUA : Rincian daftar trayek yang dilayani, rute yang dilalui dan jumlah

armada setiap trayek tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan

segala sesuatunya akan diadakan perubahan dan perbaikan kembali jika

ternyata di kemudian hari terdapat kesalahan dan atau kekeliruan di

dalamnya.

Ditetapkan di Medan

Pada Tanggal

……………..………

WALIKOTA MEDAN

PENJABAT

Dto

Drs. H. AFIFUDDIN LUBIS, M.Si

Tembusan :

10. Ketua DPRD Kota Medan 11. Kaditlantas Poldasu 12. Kadis Perhubungan Provinsi Sumatera Utara 13. Kapoltabes MS 14. Kasatlantas Poltabes MS 15. Asisten Pemerintahan Umum Setda Kota Medan 16. Kadis Perhubungan Kota Medan 17. Kadis Pendapatan Kota Medan

Page 115: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

18. Kakan Sat Pol PP Kota Medan 19. Kabag Hukum Setdakot Medan 20. Ketua DPC Organda Kota Medan 21. Pertinggal

Salinan ini sesuai dengan

asli Keputusan tersebut

SEKRETARIS

DAERAH KOTA

MEDAN

Drs. H. DZULMI ELDIN. S,

M.Si

PEMBINA UTAMA MUDA

NIP. 400030066

Page 116: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

S A L I

Lampiran : KEPUTUSAN WALIKOTA MEDAN

Nomor : 551.21/2153.K/2014

Tanggal : 27 Nopember 2014

Tentang : Perpanjangan Izin Trayek Bus Kota

An. PERUM DAMRI

DAFTAR TRAYEK DAN PANGKALAN ANGKUTAN KOTA JENIS MOBIL BUS

An. PERUM DAMRI UNIT MEDAN

1. Trayek 01 : TERM. TERPADU P. BARIS – JL. THAMRIN – TERM. TERPADU P.

BARIS. PP

Pangkalan : Terminal Terpadu Pinang Baris.

Keluar/Masuk : Terminal Terpadu Pinang Baris – Jl. TB. Simatupang – Jl. Gatot

Subroto – Jl. Iskandar Muda – Jl. Gajah Mada – Jl. S. Parman - Jl.

Kapt. Maulana Lubis – Jl. Raden Saleh – Jl. Balai Kota – Jl. Bukit

Barisan – Jl. Stasiun Kereta Api – Jl. MT. Haryono – Jl. Sutomo – Jl.

Perintis Kemerdekaan – Jl. Thamrin – Jl. Sutrisno – Jl. Sutomo – Jl.

Pandu – Jl. Pemuda – Jl. A. Yani – Jl. Balai Kota – Jl. Putri Hijau – Jl.

Guru Patimpus – Jl. Gatot Subroto – Jl. TB. Simatupang – Terminal

Terpadu Pinang Baris.

Dilayani dengan kendaraan sebanyak 20 (dua puluh) unit

kendaraan termasuk cadangan.

2. Trayek 06 : TERMINAL BELAWAN – VETERAN / PUSAT PASAR. PP.

Pangkalan : Pusat Pasar.

Keluar : Terminal Belawan – Jl. Sumatera - Jl. KL. Yos Sudarso – Jl. Putri

Hijau – Jl. Merak Jingga – Jl. Perintis Kemerdekaan – Jl. Thamrin –

Jl. Prof. Dr. HM. Yamin, SH – Jl. Bedagai Jl. Veteran / Pusat Pasar.

Page 117: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Masuk : Jl. Veteran / Pusat Pasar – Jl. Sutomo – Jl. Prof. Dr. HM. Yamin, SH

– Jl. Putri Hijau – Jl. KL. Yos Sudarso – Jl. Sumatera – Terminal

Belawan.

Dilayani dengan kendaraan sebanyak 10 (sepuluh) unit kendaraan

termasuk cadangan.

3. Trayek 55 : TERM. TERPADU P. BARIS – PUSAT PASAR – BELAWAN. PP.

Pangkalan : Term. Terpadu Pinang Baris.

Keluar : Terminal Terpadu Pinang Baris – Jl. TB. Simatupang – Jl. Gatot

Subroto – Jl. Iskandar Muda – Jl. Gajah Mada – Jl. S. Parman - Jl.

Kapt.Maulana Lubis – Jl. Raden Saleh – Jl. Balai Kota – Jl. Bukit

Barisan – Jl. Stasiun Kereta Api – Jl. MT. Haryono – Jl. Sutomo – Jl.

Prof. Dr. HM. Yamin, SH – Jl. Putri Hijau – Jl. KL. Yos Sudarso – Jl.

Sumatera – Terminal Belawan.

Masuk : Terminal Belawan – Jl. Sumatera – Jl. KL. Yos Sudarso – Jl. Putri

Hijau - Jl. Putri Merak Jingga – Jl. Perintis Kemerdekaan – Jl.

Thamrin – Jl. Prof. Dr. HM. Yamin, SH – Jl. Stasiun Kereta Api – Jl.

Pulau Penang – Jl. Balai Kota – Jl. Putri Hijau – Jl. Guru Patimpus –

Jl. Gatot Subroto – Jl. TB. Simatupang – Terminal Terpadu Pinang

Baris.

Dilayani dengan kendaraan sebanyak 10 (sepuluh) unit kendaraan

termasuk cadangan.

4. Trayek 02 : TERM. TERPADU P. BARIS – TERMINAL AMPLAS PP.

Pangkalan : Term. Terpadu Pinang Baris.

Keluar : Terminal Terpadu Pinang Baris – Jl. TB. Simatupang – Jl. Gatot

Subroto – Jl. Iskandar Muda – Jl. Gajah Mada – Jl. S. Parman -

Kapt.Maulana Lubis – Jl. Raden Saleh – Jl. Balai Kota – Jl. Bukit

Barisan – Jl. Stasiun Kereta Api – Jl. MT. Haryono – Jl. Thamrin –

Jl. Sutrisno – Jl. Sutomo - Jl. Pandu – Jl. SM. Raja – Terminal

Terpadu Amplas.

Masuk : Terminal Terpadu Amplas – Jl. SM. Raja – Jl. Rahmadsyah – Jl.

Sutomo – Jl. Prof. HM. Yamin, SH – Jl. Putri Hijau – Jl. Guru

Patimpus – Jl. Gatot Subroto – Jl. TB. Simatupang – Terminal

Terpadu Pinang Baris.

Dilayani dengan kendaraan sebanyak 10 (sepuluh) unit kendaraan

termasuk cadangan.

Page 118: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Halaman Lanjutan Lampiran Keputusan Walikota Medan No. 551.21/ .......................

/K/2009 Tanggal ........................

5. Trayek 56 : TERM. TERPADU AMPLAS – TERMINAL BELAWAN PP.

Pangkalan : Term. Terpadu Amplas.

Keluar : Terminal Terpadu Amplas – Jl. SM. Raja – Jl. Rahmadsyah – Jl.

Sutomo – Jl. Pandu – Jl. Pemuda – Jl. A.Yani – Jl. Balai Kota – Jl.

Putri Hijau – Jl. KL. Yos Sudarso – Jl. Sumatera – Terminal

Belawan.

Masuk : Terminal Belawan – Jl. Sumatera - Jl. KL. Yos Sudarso – Jl. Putri

Hijau - Jl. Putri Merak Jingga – Jl. Perintis Kemerdekaan – Jl.

Thamrin – Jl. Merbabu – Jl. Surakarta – Jl. Pandu – Jl. SM. Raja –

Terminal Terpadu Amplas.

Dilayani dengan kendaraan sebanyak 10 (sepuluh) unit kendaraan

termasuk cadangan.

Ditetapkan di :

Medan

Pada Tanggal :

......................................

WALIKOTA MEDAN

PENJABAT

dto

Drs. H. AFIFUDDIN LUBIS, M.Si

Page 119: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Tembusan :

1. Ketua DPRD Kota Medan 2. Kaditlantas Poldasu 3. Kadis Perhubungan Provinsi Sumatera Utara 4. Kapoltabes MS 5. Kasatlantas Poltabes MS 6. Asisten Pemerintahan Umum Setda Kota Medan 7. Kadis Perhubungan Kota Medan 8. Kadis Pendapatan Kota Medan 9. Kakan Sat Pol PP Kota Medan 10. Kabag Hukum Setdakot Medan 11. Ketua DPC Organda Kota Medan 12. Pertinggal

Salinan ini sesuai dengan asli

Keputusan tersebut

SEKRETARIS DAERAH

KOTA MEDAN

Drs. H. DZULMI ELDIN. S,

M.Si

Nomor : 002/UM.001/KU-2013 Medan, 02 April 2013

Page 120: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Lampiran : 1 (satu) berkas

Perihal : Permohonan Izin Usaha Angkutan

Dengan Kendaraan Bermotor Umum.

Kepada Yth :

Bapak Walikota Medan

Cq. Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan

di

M e d a n,-

1. Dengan Hormat diajukan Kepada Bapak, bahwa kami dari Perum Damri

UBK. Medan bermohon kiranya berkenan untuk menerbitkan

Perpanjangan Surat Izin Usaha Angkutan Dengan Kendaraan Bermotor

Umum untuk perusahaan kami.

2. Selanjutnya sebagai bahan pertimbangan Bapak, kami lampirkan :

a. Foto copy Akte Perusahaan;

b. Foto copy Izin Gangguan;

c. Fot copy KTP;

d. Foto copy Surat Tanda Daftar Perusahaan;

e. Foto copy Surat Izin Usaha Perdagangan;

f. Foto copy NPWP

g. Surat Permohonan;

h. Foto Copy Surat Izin Usaha Angkutan Dengan Kendaraan bermotor;

i. Foto copy Surat Izin Perpanjangan Trayek Bus Kota.

3. Demikian surat permohonan ini kami ajukan kepada Bapak, atas

perhatian dan bantuan yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

PERUM DAMRI UBK. MEDAN

Page 121: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

Tembusan :

1. Direksi Perum Damri di Jakarta

2. Kepala Wilayah I Perum Damri di

Jakarta

3. Pertinggal.

Drs. M. BASRI MUBIN

Kepala

Page 122: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Skripsi Zainal... · kecelakaan lalu lintas maupun tindakan apabila tidak terpenuhinya hak-hak

KETENTUAN ANGKUTAN UMUM

A. SYARAT KELAYAKAN ANGKUTAN UMUM

1.USIA KENDARAAN MAKSIMAL 10 TAHUN BERJALAN

2.RANCANG BANGUN DAN KAROSERI SESUAI DENGAN

KETETAPAN PEMERINTAH MOBIL BUS DAN MPU

3.KENDARAAN LAIK JALAN/OPEERASI SESUAI KETENTUAN

SPEKSI/KIUR

4.MEMILIKI IZIN USAHA ANGKUTAN DENGAN KENDARAAN

BERMOTOR UMUM

5.MEMILIKI IZIN TRAYEK/OPERASI

B. SELURUH KENDARAAN YANG DIAJUKAN UNTUK MEMPEROLEH

KARTU PENGAWASAN/KPs, KENDARAAN TELAH MELALUI UJI

KIR/SPEKSI SECARA PRIODIK 6 BULAN SEKALI (LAYAK

OPERASI0AL),