PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI...

88
i PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI ASING YANG BELUM TERDAFTAR DI INDONESIA (Studi Kasus: Putusan Mahkamah Agung No.364 K/Pdt.Sus-HKI/2014) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.) Oleh: Meti Indah Sari 11140480000004 PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1440H/2018M

Transcript of PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI...

Page 1: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

i

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI ASING

YANG BELUM TERDAFTAR DI INDONESIA

(Studi Kasus: Putusan Mahkamah Agung No.364 K/Pdt.Sus-HKI/2014)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)

Oleh:

Meti Indah Sari

11140480000004

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1 4 4 0 H / 2 0 1 8 M

Page 2: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

ii

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI ASING

YANG BELUM TERDAFTAR DI INDONESIA

(Studi Kasus: Putusan Mahkamah Agung No.364 K/Pdt.Sus-HKI/2014)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan HukumUntuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)

Disusun Oleh:

Meti Indah Sari

11140480000004

Pembimbing

Fitriyani, S.Ag., M.H.

NIP. 197403212002122005

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1 4 4 0 H / 2 0 1 8 M

Page 3: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology
Page 4: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology
Page 5: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

v

ABSTRAK

Meti Indah Sari. NIM 11140480000004. PERLINDUNGAN HUKUM

TERHADAP MEREK BEREPUTASI ASING YANG BELUM

TERDAFTAR DI INDONESIA (Analisis Putusan Mahkamah Agung No.364

K/Pdt.Sus-HKI/2014). Program Studi Ilmu Hukum, Konsentrasi Hukum Bisnis,

Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 1440 H/ 2018 M, x + 78 halaman.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perlindungan

hukum hak merek di Indonesia terhadap merek bereputasi asing yang tidak

terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

dengan merek bodycology.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif

dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan

pendekatan kasus (case approach). Pendekatan perundang-undangan pada

penelitian ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang

Merek dan Indikasi Geografis, sedangkan pendekatan kasus dengan menelaah

suatu kasus yang telah menjadi putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap yang

mana dalam hal ini adalah Putusan Mahkamah Agung No.364 K/Pdt.Sus-

HKI/2014.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis hanya memberikan

perlindungan hak atas merek berdasarkan pendaftaran karena menganut sistem

konstitutif. Pertimbangan hakim Mahkamah Agung dalam memutuskan perkara

antara merek bodycology dengan bodycology telah memberikan pertimbangan

yang cukup dan benar karena tidak hanya mengacu pada Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2016 tetapi juga mengacu bukti-bukti di persidangan.

Kata kunci :Hak Merek, Merek Terdaftar Lebih Dahulu,

Persamaan Pada Pokoknya.

Pembimbing :Fitriyani, S.Ag., M.H.

Daftar Pustaka :Tahun 1979 sampai Tahun 2015

Page 6: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang dengan rahmat dan hidayahNyalah skripsi

peneliti yang berjudul “PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK

BEREPUTASI ASING YANG BELUM TERDAFTAR DI INDONESIA (Studi

Kasus: Putusan Mahkamah Agung No.364 K/Pdt.Sus-HKI/2014)” dapat

terselesaikan dengan baik. Penelitian ini merupakan salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam semoga selalu

tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat.

Tidak mudah bagi peneliti untuk menyelesaikan penelitian ini dikarenakan

oleh berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, namun segala keterbatasan

ini peneliti jadikan sebagai motivasi pengalaman hidup yang berharga.

Terselesaikannya penelitian ini tidak terlepas dari elaborasi keilmuan yang

peneliti dapatkan dari kontribusi banyak pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini peneliti sampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Dr. Asep Saepudin Djahar, M.A. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Asep Syarifuddin Hidayat, S.H., M.H. Ketua Program Studi Ilmu

Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. Abu Tamrin, S.H., M.Hum. Sekretaris Program Studi Ilmu Hukum

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan saran dan masukan dalam proses penyusunan skripsi ini.

4. Fitriyani, S.Ag., M.H. Dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu,

tenaga dan pikirannya untuk memberikan saran, arahan serta masukan

selama proses penyusunan skripsi ini.

Page 7: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

vii

5. Pimpinan perpustakaan yang telah memberi fasilitas untuk mengadakan

studi kepustakaan.

6. Pihak-pihak lain yang telah meberi kontribusi kepada peneliti dalam

penyelesaian karya tulisnya.

Akhir kata peneliti berharap semoga semua bentuk kontribusi tersebut dapat

menjadi amal baik disisi Allah SWT.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 7 September 2018

Meti Indah Sari

Page 8: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

BAB I: PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Identifikasi, Pembatasan dan Rumusan Masalah ................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 6

D. Metode Penelitian................................................................. 7

E. Rancangan Sistematika Penelitian ...................................... 9

BAB II: KAJIAN PUSTAKA .................................................................... 11

A. Kerangka Konseptual ......................................................... 11

1. Pengertian Merek ........................................................... 11

2. Merek Dagang ................................................................ 12

3. Merek Jasa ...................................................................... 13

4. Merek Kolektif ............................................................... 13

5. Merek Terkenal .............................................................. 13

6. Passing Off ..................................................................... 14

B. Alasan Relatif (Relative Grounds) Ditolaknya Pendaftaran

Merek ................................................................................. 14

1. Merek Identik Dengan Merek Senior ............................. 17

2. Merek Identik Dengan Merek Terkenal ......................... 17

3. Merek Yang Didaftarkan Atas Itikad Tidak Baik .......... 18

Page 9: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

ix

C. Merek yang Tidak Dapat Didaftar ..................................... 18

D. Permohonan Pendaftaran dan Pendaftaran Merek ............. 19

1. Tata Cara Pengajuan Pendaftaran Merek ....................... 19

2. Pemeriksaan Substantif .................................................. 25

3. Pembatalan Merek .......................................................... 28

E. Kerangka Teori................................................................... 30

F. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu ................................. 30

BAB III: HUKUM MEREK INDONESIA ................................................ 32

A. Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual .......................... 32

1. Profil Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual.............. 32

2. Tugas dan Fungsi ........................................................... 32

3. Visi dan Misi .................................................................. 33

4. Protokol Madrid ............................................................. 34

B. Hukum Merek di Indonesia ................................................ 35

BAB IV: ANALISIS PUTUSAN SENGKETA MEREK BODYCOLOGY

(STUDI KASUS: PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG No. 364

K/Pdt.Sus-HKI/2014) .................................................................. 39

A. Duduk Perkara .................................................................... 39

B. Putusan Pengadilan Niaga No. 69/Pdt.Sus/Merek/2013 .... 44

1. Pertimbangan Hakim dan Isi Putusan ............................ 44

C. Putusan Mahkamah Agung No.364 K.Pdt.Sus-HKI/2014 . 46

1. Pertimbangan Hakim dan Isi Putusan ............................ 46

D. Adanya Unsur Persamaan Pada Pokoknya ........................ 49

E. Adanya Unsur Itikad Tidak Baik ....................................... 50

E. Analisis Putusan ................................................................. 52

BAB V: PENUTUP ..................................................................................... 60

A. Kesimpulan ........................................................................ 60

B. Rekomendasi ...................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 62

Page 10: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

x

LAMPIRAN .......................................................................................................... 65

1. Putusan Mahkamah Agung No. 364 K/Pdt.Sus-HKI/2014 ........ 65

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Ditjen KI ............................................................ 32

Gambar 3.2 Prosedur Pendaftaran Merek .............................................................. 35

Page 11: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada perkembangan zaman yang sekarang ini membuat masyarakat

menjadi lebih konsumtif, Banyak masyarakat khususnya wanita yang

berlomba-lomba untuk membeli ataupun memiliki barang-barang dengan

merek ternama untuk sekedar dikoleksi maupun untuk dipakai sehari-hari.

Mulai dari kalangan menengah kebawah maupun menengah keatas mereka

sama-sama ingin memiliki barang-barang dengan merek yang sudah terkenal.

Perbuatan masyarakat yang konsumtif tersebut membuat banyak

pelaku usaha yang berusaha untuk membonceng reputasi dari merek yang

sudah terkenal itu untuk mendapatkan keuntungan dengan cara membuat

barang tiruan dengan merek yang sama agar konsumen menjadi terkecoh atau

malah membeli barang tiruan tersebut dengan harga yang pastinya jauh lebih

murah dengan barang yang asli namun dengan kualitas yang rendah. Hal

tersebut dapat membuat konsumen maupun produsen dari pemilik merek

yang asli merasa dirugikan.

Bahwa di dalam era perdagangan global, sejalan dengan konvensi-

konvensi internasional yang telah diratifikasi Indonesia, peranan merek

menjadi sangat penting terutama dalam menjaga persaingan usaha yang sehat.

Merek merupakan definisi hukum yang memberikan perlindungan dan upaya

pemulihan jika suatu tanda perdagangan digunakan oleh pihak yang tidak

memiliki kewenangan untuk itu. Merek sebagai Hak Kekayaan Intelektual

pada dasarnya adalah tanda untuk mengidentifikasi dan membedakan produk

dari satu perusahaan dengan perusahaan lain.1

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan

Indikasi Geografis, merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis

berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk

1Rahmi Jened Parindu Nasution, Interface Hukum Kekayaan Intelektual dan Hukum

Persaingan (Penyalahgunaan HKI), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013) Cetakan ke-1, h.

205.

Page 12: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

2

2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi

dari 2 (dua) atau lebih unsure tersebut untuk membedakan barang dan/atau

jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan

perdagangan barang dan/atau jasa.

Melalui merek, pengusaha dapat menjaga dan memberikan jaminan

akan kualitas (a guarantee of quality) barang dan/atau jasa yang dihasilkan

dan mencegah tindakan persaingan (konkurensi) yang tidak jujur dari

pengusaha lain yang beritikad buruk yang bermaksud membonceng

reputasinya.2 Inilah mengapa banyak perusahaan berusaha keras untuk

melindungi penggunaan ekslusif dari merek mereka dan mengapa

pembajakan atau penipuan terhadap penggunaan merek menjadi umum.

Beberapa Negara berkembang enggan menyediakan perlindungan yang

efektif bagi merek-merek terkenal. Ini karena kebanyakan dari merek-merek

tersebut dimiliki oleh perusahaan-perusahaan di Negara-negara maju dan

Negara-negara berkembang melihat hal ini sebagai mengalirnya modal keluar

dari Negara-negara miskin di belahan selatan ke masyarakat maju di bagian

utara.3

Merek sangat penting dalam dunia periklanan dan pemasaran karena

publik sering megaitkan suatu imej, kualitas atau reputasi barang dan jasa

dengan merek tertentu. Merek juga berguna untuk para konsumen. Mereka

membeli produk tertentu (yang terlihat dari mereknya) karena menurut

mereka, merek tersebut berkualitas tinggi atau aman untuk dikonsumsi

dikarenakan reputasi dari merek tersebut.4 Sejalan dengan berkembang dan

meningkatnya penggunaan iklan, maka meningkat pula penggunaan merek

dalam fungsinya yang modern, yaitu sebagai tanda pengenal akan asal atau

2 Rahmi Jened Parindu Nasution, Interface Hukum Kekayaan Intelektual dan Hukum

Persaingan (Penyalahgunaan HKI), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013) Cetakan ke-1, h.

205

3 Tim Lindsey BA dkk, HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Suatu Pengantar, (Bandung:

PT Alumni, 2005), h. 9

4 Tim Lindsey BA dkk, HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Suatu Pengantar, ..., h. 131

Page 13: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

3

sumber produsen dari barang-barang yang bersangkutan.5 Dengan merek,

produk barang atau jasa sejenis dapat dibedakan asal muasalnya, kualitasnya

serta keterjaminan bahwa produk itu original. Kadangkala yang membuat

harga suatu produk menjadi mahal bukan produknya, tetapi mereknya.6

Adapun syarat mutlak suatu merek yang harus dipenuhi oleh setiap

orang ataupun badan hukum yang ingin memakai suatu merek agar supaya

merek dapat diterima dan dipakai sebagai merek atau cap dagang adalah

bahwa merek itu harus mempunyai daya pembeda yang cukup. Dengan kata

lain, tanda yang dipakai haruslah sedemikian rupa, sehingga mempunyai

cukup kekuatan untuk membedakan barang hasil produksi sesutau perusahaan

atau barang perniagaan atau jasa.

Peranan merek menjadi lebih penting di era global, terutama dalam

menjaga Persaingan Sehat. Perlindungan diberikan bukan karena dilihat

sebagai upaya yang secara mendasar untuk berlaku jujur dalam kegiatan

perdagangan, namun produk yang dihasilkan oleh produsen dapat

diidentifikasikan berdasarkan sumber asalnya. Hal tepenting yang menjadi

tujuan hukum merek bahwa setiap tanda yang digunakan sebagai merek

memiliki kemampuan untuk membedakan (capable of distinguishing) atau

memiliki daya penentu (individualisering) barang atau jasa yang satu dengan

lainnya.7 Kemudian, terdapat tentang merek yang bagaimana yang tidak

diperbolehkan untuk didaftarkan dan/atau merek yang tidak dapat (ditolak)

untuk didaftarkan.8

5 Gunawan Suryomurcito, “Perlindungan Merek”, Makalah pada Pelatihan HKI V, Kerja

Sama Fakultas Hukum Universitas Airlangga dengan Perhimpunan Masyarakat HKI Indonesia

(IIPS), Surabaya 7-26 Agustus 2000, h. 7

6 OK. Saidin, ASPEK HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (INTELLECTUAL

PROPERTY RIGHTS), (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), cetakan ke-8, h. 329

7 Rahmi Jened Parindu Nasution, Interface Hukum Kekayaan Intelektual dan Hukum

Persaingan (Penyalahgunaan HKI), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013) Cetakan ke-1, h.

206

8 OK Saidin, ASPEK HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (INTELLECTUAL

PROPERTY RIGHTS), (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cetakan III, h. 349

Page 14: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

4

Dengan adanya peraturan mengenai merek tidak menjamin

sepenuhnya bahwa tidak adanya pelanggaran merek. Kenyataannya pada saat

ini masih banyak yang melakukan tindakan “membonceng” reputasi

seseorang ataupun perusahaan dengan cara memproduksi barang dan/atau

jasa dengan merek yang sudah dikenal ataupun membuat merek baru yang

memiliki kesamaan pada pokoknya sehingga membuat konsumen bingung

sehingga membuat konsumen berpikir bahwa mereka sedang membeli produk

merek yang asli namun kenyataannya mereka membeli produk orang lain.

Pelanggaran terhadap merek motivasinya adalah untuk mendapatkan

keuntungan pribadi secara mudah dengan mencoba atau melakukan tindakan,

meniru atau memalsukan merek-merek yang sudah terkenal di masyarakat

tanpa memikirkan hak-hak orang lain yang hak-haknya telah dilindungi

sebelumnya.9

Seperti contoh kasus yang akan peneliti bahas pada skripsi ini

mengenai pendaftaran merek yang memiliki kesamaan pada pokoknya atau

keseluruhannya dengan merek bereputasi asing yang belum terdaftar di

Indonesia. Pada kasus tersebut para pihaknya yaitu Advanced Beauty

Systems Inc, yang beralamat di Dallas, Amerika Serikat selaku Penggugat

melawan Sherly Nyolanda selaku Tergugat.

Duduk perkaranya bahwa Penggugat selaku pemilik dan pemegang

hak atas merek bodycology yang telah lama digunakan di Amerika Serikat

dan telah terdaftar di Amerika Serikat sejak tahun 1992 serta di Uni Eropa.

Selain pendaftaran dan mendapatkan perlindungan di berbagai Negara di

dunia, merek bodycology milik Penggugat telah diajukan pendaftarannya di

Indonesia pada Direktorat Merek, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan

Intelektual, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 16

April 2011 dengan Nomor Agenda D002011013471 untuk melindungi jenis

barang Kelas 3. Bahwa ternyata Tergugat telah mendaftarkan merek

bodycology terdaftar Nomor IDM000289450 untuk melindungi jenis barang

9 OK. Saidin, ASPEK HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (INTELLECTUAL

PROPERTY RIGHTS), (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h.357

Page 15: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

5

dalam kelas yang sama dengan milik Penggugat. Dikarenakan merek

bodycology milik Penggugat telah lebih dahulu terdaftar di Amerika Serikat

pada tahun 1992, maka Penggugat merasa keberatan dengan merek yang

diajukan oleh Tergugat karena merek yang diajukan oleh Tergugat secara

jelas mempunyai kesamaan pada pokoknya dengan merek milik Penggugat,

selain itu jika dilihat dari kelas barang yang dimintakan perlindungannya

dalam permintaan pendaftaran merek bodycology terdaftar Nomor

IDM000289450 atas nama Tergugat tidak dapat disangkal lagi maksud dan

tujuan Tergugat mengajukan pendaftaran merek bodycology adalah untuk

membonceng dan menjiplak merek bodycology milik Penggugat.

Sebagai wujud dari keberatannya maka Penggugat mengajukan

gugatan pembatalan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Berdasarkan gugatan

tersebut Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutus perkara nomor

69/PDT.SUS/Merek/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 22 Januari 2014

mengadili dalam pokok perkaranya yaitu menolak gugatan Penggugat untuk

seluruhnya serta menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.

Berdasarkan putusan tersebut maka Penggugat melalui perantara

kuasanya mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 12 Februari 2014.

Oleh karenanya peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang hasilnya

dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul: PERLINDUNGAN HUKUM

TERHADAP MEREK BEREPUTASI ASING YANG BELUM

TERDAFTAR DI INDONESIA (Analisis Putusan Mahkamah Agung No.364

K/Pdt.Sus-HKI/2014).

B. Identifikasi, Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan penelitian skripsi ini, peneliti mengidentifikasi

masalah yang diantaranya:

a. Perlindungan hukum terhadap merek bereputasi asing yang belum

terdaftar di Indonesia.

Page 16: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

6

b. Upaya hukum yang dapat dilakukan oleh pemegang hak atas merek

bereputasi asing atas tindakan peniruan merek di Indonesia.

c. Pemboncengan reputasi terhadap merek yang terdaftar terlebih

dahulu.

d. Adanya unsur itikad tidak baik dalam pendaftaran merek.

e. Peran Ditjen HKI terhadap pemeriksaan subtantif suatu merek yang

didaftarkan.

2. Pembatasan Masalah

Dalam hal-hal yang telah diuraikan pada latar belakang masalah,

maka peneliti hanya akan membatasi pembahasan mengenai

perlindungan hukum terhadap merek bereputasi asing yang belum

terdaftar di Indonesia saja yang mana dalam hal ini peneliti hanya

membahas mengenai analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 364

K/Pdt.Sus –HKI/2014 mengenai sengketa antara merek bodycology

dengan merek bodycology.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka peneliti

merumuskan masalah yaitu peniruan terhadap merek terkenal yang

belum terdaftar di Indonesia.

Untuk mempertegas arah pembahasan dari masalah di atas, maka

peneliti pertegas dengan pertanyaan riset sebagai berikut:

a. Bagaimana perlindungan hukum bagi merek bereputasi asing yang

belum terdaftar di Indonesia menurut Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis?

b. Apakah yang dapat dilakukan pemilik merek bereputasi asing yang

belum terdaftar di Indonesia sebagai upaya hukum dari tindakan

passing off?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Page 17: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

7

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas maka

tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap merek senior

asing yang belum terdaftar di Indonesia menurut Undang-Undang

No. 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis.

b. Untuk mengetahui upaya hukum yang dapat dilakukan apabila

ada yang melakukan tindakan passing off.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi serta

menambah wawasan ilmu pengetahuan khusunya di bidang merek.

b. Manfaat Praktis

Penulisan ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi

masyarakat luas mengenai merek sebagai tambahan referensi dalam

hal penelitian dengan objek yang sama, serta dapat menjadi bahan

masukan terhadap Instansi terkait yang dalam hal ini adalah Ditjen

KI untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanannya dalam hal

pendaftaran merek, serta penelitian ini dibuat sebagai syarat untuk

mendapatkan gelar strata satu (S1) di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

D. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Undang-Undang

(statute approach) dan pendekatan kasus (case approach). Pendekatan

undang-undang (statute approach) dilakukan dengan menelaah semua

udang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang

sedang ditangani10

. Sedangkan pengertian pendekatan kasus (case

10

Peter Mahmud Marzuki, PENELITIAN HUKUM, (Jakarta: PRENADAMEDIA

GROUP, 2005), h. 133

Page 18: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

8

approach) adalah pendekatan yang dilakukan dengan cara menelaah

suatu kasus yang telah menjadi putusan pengadilan yang berkekuatan

hukum tetap. Pendekatan perundang-undangan pada penelitian ini

mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek

dan Indikasi Geografis, sedangkan pada pendekatan kasus dalam hal ini

adalah Putusan Mahkamah Agung Nomor 364 K/Pdt.Sus –HKI/2014.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penulisan ini adalah yuridis normatif.

Penelitian yuridis normatif adalah penelitian yang mengacu pada norma

hukum yang terdapat pada peraturan perundang-undangan dan putusan

pengadilan serta norma-norma yang berlaku di masyarakat atau juga

yang menyangkut kebiasaan yang berlaku di masyarakat.11

3. Instrumen Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan metode kepustakaan dalam hal pengumpulan

data. Dimana buku-buku yang berkaitan dengan penelitian penulis

dijadikan sebagai sumber rujukan.

4. Sumber dan Data Penelitian

a. Bahan Hukum Primer:

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan

Indikasi Geografis

Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor

69/PDT.SUS/Merek/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst

Putusan Mahkamah Agung Nomor 364 K/Pdt.Sus –HKI/2014

b. Bahan Non-Hukum:

Berupa jurnal, artikel, internet serta makalah yang berkaitan.

11

Soerjono Soekanto dan Sri Mahmudji, Peranan dan Penggunaan Kepustakaan di

Dalam Penelitian Hukum, (Jakarta: Pusat Dokumen Universitas Indonesia, 1979), h. 18

Page 19: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

9

c. Hukum Sekunder:

Buku-buku yang berkaitan dengan penelitian yang ditulis oleh para

penulis. Bahan hukum sekunder yang terutama adalah buku teks

karena buku teks berisi mengenai prinsip-prinsip dasar ilmu hukum

dan pandangan-pandangan klasik para sarjana yang mempunyai

kualitas tinggi.12

5. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini

menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) yaitu

pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan yang bersumber dari

peraturan perundang-undangan, buku-buku, dokumen resmi dan hasil

penelitian.

6. Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

normatif kualitatif, yaitu dengan menganalisis ketentuan perundang-

undangan serta buku-buku yang berkaitan.

7. Teknik penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti mengacu pada buku “Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum” yang diterbitkan oleh

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2017.

E. Rancangan Sistematika Penelitian

Untuk mempermudah peneliti dalam mengkaji skripsi ini, maka akan

peneliti rinci mengenai sistematika penulisannya sebagai berikut:

BAB I: Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, identifikasi,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

12

Peter Mahmud Marzuki, PENELITIAN HUKUM, (Jakarta: PRENADAMEDIA

GROUP, 2005), h. 182

Page 20: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

10

penelitian, metode penelitian dan rancangan sistematika

penelitian.

BAB II: Berisi tentang tinjauan pustaka berisi pemaparan kerangka

konsep dan teori secara umum mengenai definisi merek,

merek terkenal, serta penjelasan secara umum mengenai

merek seperti apa yang dapat dan tidak dapat didaftarkan.

BAB III: Berisi tetang penyajian data penelitian yang terdiri dari posisi

kasus serta isi dari putusan Pengadilan Niaga Nomor

69/Pdt.Sus/Merek/2013 dan putusan Mahkamah Agung

Nomor 364 K/Pdt.Sus –HKI/2014.

BAB IV: Berisi tentang analisis kasus putusan Mahkamah Agung

Nomor 364 K/Pdt.Sus–HKI/2014. Dalam bab ini juga peneliti

akan menjawab pertanyaan pada perumusan masalah yang

terdapat pada skripsi ini yaitu perlindungan hukum bagi

merek bereputasi asing yang belum terdaftar di Indonesia dan

juga upaya hukum yang dapat dilakukan oleh pemilik merek

bereputasi asing apabila terjadi passing off oleh pihak lain di

Indonesia.

BAB V: Berisi kesimpulan dan rekomendasi atas permasalahan yang

dibahas pada skripsi ini.

Page 21: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Konseptual

1. Pengertian Merek

Menurut Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001

Tentang Merek dijelaskan bahwa merek adalah tanda yang berupa gambar,

nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari

unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam

kegiatan perdagangan barang atau jasa.

Pengertian merek menurut Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis, merek adalah tanda

yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata,

huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3

(tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih

unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi

oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang

dan/atau jasa.

Merek (trademark) merupakan definisi hukum yang memberikan

perlindungan dan upaya pemulihan jika suatu tanda perdagangan

digunakan oleh pihak yang tidak memiliki kewenangan untuk itu. Merek

sebagai HKI pada dasarnya adalah tanda untuk mengidentifikasikan dan

membedakan produk dari satu perusahaan dengan perusahaan lain.1 Merek

adalah sesuatu yang ditempelkan atau dilekatkan pada suatu produk, tetapi

ia bukan produk itu sendiri.2 Merek merupakan pengindikasian asal (an

indication of origin) dan suatu ciri pembeda (a distinctive character) dari

1 Rahmi Jened Parinduri Nasution, INTERFACE HUKUM KEKAYAAN INTELEKTUAL

dan HUKUM PERSAINGAN (Penyalahgunaan HKI), (Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA,

2013), h. 205

2 OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights),

(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 329

Page 22: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

12

barang dan jasa suatu perusahaan dengan barang dan/atau jasa perusahaan

lain.3

Merek adalah alat untuk membedakan barang dan jasa yang

diproduksi oleh sesuatu perusahaan. Menurut Prof. Molengraaf:4

“merek yaitu dengan mana dipribadikanlah sebuah barang tertentu,

untuk menunjukkan asal barang, dan jaminan kualitasnya sehingga bisa

dibandingkan dengan barang-barang sejenis yang dibuat, dan

diperdagangkan oleh orang, atau perusahaan lain”.

Mr. Tirtaamidjaya yang mensitir pendapat Prof. Vollmar,

memberikan rumusan bahwa, “suatu merek pabrik atau merek perniagaan

adalah suatu tanda yang dibubuhkan di atas barang atau di atas

bungkusannya, gunanya membedakan barang itu dengan barang-barang

yang sejenis lainnya”.

Drs. Iur Soeryatin, mengemukakan rumusannya dengan meninjau

merek dari aspek fungsinya, yaitu;

“Suatu merek dipergunakan untuk membedakan barang yang

bersangkutan dari barang sejenis lainnya oleh karena itu, barang yang

bersangkutan dengan diberi merek tadi mempunyai: tanda asal, nama,

jaminan terhadap mutunya”.

2. Merek Dagang

Dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek

dijelaskan bahwa merek dagang adalah merek yang digunakan pada

barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara

bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-

barang sejenis lainnya.

3 Rahmi Jened Parinduri Nasution, INTERFACE HUKUM KEKAYAAN INTELEKTUAL

dan HUKUM PERSAINGAN (Penyalahgunaan HKI), (Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA,

2013), h. 205

4 Muhamad Djumhana dan R. Djubaedillah, HAK MILIK INTELEKTUAL (SEJARAH,

TEORI DA PRAKTEKNYA DI INDONESIA), (Bandung: PT CITRA ADITYA BAKTI, 2003), h.

164

Page 23: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

13

3. Merek Jasa

Pengertian merek jasa menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun

2001 Tentang Merek yaitu merek jasa adalah merek yang digunakan pada

jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara

bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa

sejenis lainnya.

4. Merek Kolektif

Pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan

Indikasi Geografis pengertian merek kolektif adalah merek yang

digunakan pada barang dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama

mengenai sifat, ciri umum, dan mutu barang atau jasa serta

pengawasannya yang akan diperdagangkan oleh beberapa orang atau

badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang

dan/atau jasa sejenis lainnya.

Merek kolektif adalah perkecualian dari prinsip yang diletakkan

pada merek yang dianggap sebagai simbol asal yang mengindikasikan

sumber individual barang dan/atau jasa. Namun merek kolektif dapat

digunakan oleh suatu pedagang yang beragam daripada penggunaan

individu, asalkan para pedagang yang beragam tersebut menjadi anggota

asosiasi.5

5. Merek Terkenal

Merek terkenal tidak dapat didefinisikan, ahli-ahli di bidang merek

pun sepakat untuk tidak mau mendefinisikan bahkan sampai sekarang ini.

Persoalannya menyangkut kepentingan masing-masing Negara namun

kalau dilihat karakteristik dan ciri-cirinya dapat saja. Sementara ini

terdapat dua hal: pertama, mendasarkan pada pendaftaran di suatu Negara.

Kedua, promosi. Ketiga, adalah pengetahuan masyarakat terhadap merek

itu sendiri.6

5 Rahmi Jened, HUKUM MEREK (TRADEMARK LAW) Dalam Era Global dan Integrasi

Ekonomi, (Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, 2015), h. 279

6 Insan Budi Maulana, Bianglala HaKI, (Jakarta: PT Hecca Mitra Utama, 2005), h. 207

Page 24: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

14

Berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 1481

K/Pdt/1991 tertanggal 28 November 1995 yang dengan tegas telah

memberikan kriteria hukum sebagai berikut: “Suatu merek termasuk

dalam pengertian Well-Known Mark pada prinsipnya diartikan bahwa

merek tersebut telah beredar keluar dari batas-batas regional malahan

sampai batas-batas transnasional, karenanya apabila terbukti suatu merek

telah terdaftar di banyak Negara dunia, maka dikualifisir sebagai merek

terkenal karena telah beredar sampai area batas-batas di luar Negara

asalnya”.

Suatu merek yang terkenal mempunyai reputasi dan memiliki

pemasaran yang tinggi. Presentase penjualannya tinggi di setiap pelosok

dunia dan menjadi asset kekayaan yang bernilai dapat mendatangkan

keuntungan besar bagi pemiliknya.7

6. Passing Off

Passing Off adalah tindakan yang mencoba meraih keuntungan

melalui jalan pintas dengan segala cara dan dalih melanggar etika bisnis,

norma kesusilaan maupun hukum.8

B. Alasan Relatif (Relative Grounds) Ditolaknya Pendaftaran Merek

Ketentuan Article 16 TRIPs menentukan:9

The owner of a registered trademark shall have the exclusive right to prevent

all third parties not having the owner’s consent from using in the course of

trade indentical or similar for goods or services which are identical or

similar those in respect of which the trademarks is registered where such use

would result in a likehood of confusion.

7 Yahya Harahap, Tinjauan Merek Secara Umum dan Hukum Merek di Indonesia

Berdasarkan Undang-Undang N0. 19 Tahun 1992, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1996), h. 98

8 Muhammad Djumhana dan R. Djubaedillah, Hak Milik Intelektual (Sejarah, Teori dan

Prakteknya di Indonesia), (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1997), h. 235

9 Rahmi Jened Parinduri Nasution, INTERFACE HUKUM KEKAYAAN INTELEKTUAL

dan HUKUM PERSAINGAN (Penyalahgunaan HKI), (Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA,

2013), h. 225

Page 25: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

15

“Pemilik merek dagang terdaftar memiliki hak eksklusif untuk mencegah

semua pihak ketiga yang tidak memiliki izin pemilik untuk menggunakan

dalam perdagangan perdagangan indentis atau serupa untuk barang atau

jasa yang identik atau serupa yang terkait dengan merek dagang terdaftar

di mana penggunaan semacam itu akan menghasilkan kebingungan yang

serupa.”

Article 6 bis of the Paris Convention (1967) shall apply, mutatis mutandis to

services. In determining whether a trademark is welknown, member shall take

account the knowledge of the trademark in the relevant sector of the public,

including knowledge in the member concerned which has been obtained as a

result of the promotion of the trademark;

“Pasal 6 bis dari Konvensi Paris (1967) akan berlaku, mutatis mutandis

untuk jasa. Dalam menentukan apakah suatu merek dagang terkenal,

anggota harus mempertimbangkan pengetahuan merek dagang di sektor

publik yang relevan, termasuk pengetahuan di anggota terkait yang telah

diperoleh sebagai hasil dari promosi merek dagang;”

Article 6 bis of the paris convention (1967) shall apply mutatis mutandis, to

goods or services which are not similar to those in respect of which a

trademark is registered, provided that use of that trademark in relation to

those goods or services would indicate a connection between those googds or

services and the owner of the registered trademark and provided that the

interest of the owner of registered trademark are likely to be damaged by

such use.

“Pasal 6 bis dari konvensi paris (1967) harus berlaku mutatis mutandis,

untuk barang atau jasa yang tidak sama dengan merek dagang terdaftar,

dengan ketentuan bahwa penggunaan merek dagang yang terkait dengan

barang atau jasa tersebut akan menunjukkan hubungan antara barang atau

jasa dan pemilik merek dagang terdaftar dan asalkan pemilik merek

dagang terdaftar kemungkinan akan rusak oleh penggunaan tersebut.”

Page 26: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

16

Article 16 TRIPs tersebut menjadi acuan untuk menetapkan alas an

(relative ground) sebagai persayaratan materiil merek yang di Indonesia

diatur dalam Pasal 6 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 sebagai berikut:

1) Permohonan harus ditolak oleh Direktorat Jenderal apabila merek

tersebut:

a. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya

dengan merek milik pihak lain yang sudah terdaftar lebih

dahulu untuk barang dan atau jasa yang sejenis.

b. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya

dengan merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk

barang dan atau jasa sejenis.

c. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya

dengan Indikasi Geografis yang sudah dikenal.

2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) huruf b dapat pula

diberlakukan terhadap barang atau jasa yang tidak sejenis sepanjang

memenuhi persyaratan tertentu yang akan ditetapkan lebih lanjut

dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 6 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001

menentukan bahwa: “Permohonan harus ditolak oleh Direktorat Jenderal

apabila merek tersebut: Mempunyai persamaan pada pokoknya atau

keseluruhannya dengan merek milik pihak lain yang sudah terdaftar lebih

dahulu untuk barang dan atau jasa yang sejenis”.

Tidak ada penjelasan mengenai arti dari istilah “persamaan secara

keseluruhan”. M. Yahya Harahap menyatakan bahwa: “Persamaan pada

keseluruhan adalah persamaan seluruh elemen. Persamaan yang demikian

sesuai dengan doktrin entires similar atau sama keseluruhan elemen.”10

Persamaan pada pokoknya adalah kemiripan yang disebabkan oleh

adanya unsur-unsur yang menonjol antara merek yang satu dan merek yang

10 M. Yahya Harahap, Tinjauan Merek Secara Umum dan Hukum Merek di Indonesia

Berdasarkan UU No. 19/1992, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994), h. 41-47

Page 27: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

17

lain, yang dapat menimbulkan kesan adanya persamaan baik mengenai

bentuk, cara penempatan, cara penulisan atau kombinasi antara unsur-unsur

ataupun persamaan bunyi ucapan yang terdapat dalam merek-merek

tersebut.11

1. Merek Identik Dengan Merek Senior

Suatu merek akan ditolak pendaftarannya jika memiliki persamaan

pada pokoknya (mirip) atau persamaan secara keseluruhan (identik)

dengan merek yang telah terdaftar terlebih dahulu (merek seniornya).

Merek yang telah terdaftar terlebih dahulu seharusnya dipahami dalam

konteks terdaftar secara nasional di Indonesia, atau secara regional

ASEAN, ataupun secara internasional beberapa Negara di dunia.12

Pada Pasal 21 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang

Merek dan Indikasi Geografis disebutkan bahwa permohonan ditolak jika

merek tersebut mempunyai persamaan pada pokoknya atau

keseluruhannya dengan:

a. Merek terdaftar milik pihak lain atau dimohonkan lebih dahulu

oleh pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis;

b. Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa

sejenis;

2. Merek Identik Dengan Merek Terkenal

Setiap pendaftaran merek yang memiliki persamaan pada pokoknya

(merek mirip) ataupun persamaan secara keseluruhan (merek identik)

dengan merek yang memiliki reputasi (merek terkenal) akan ditolak.13

Berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 1481

K/Pdt/1991 tertanggal 28 November 1995 yang dengan tegas telah

11

Ahmadi Miru, HUKUM MEREK Cara Mudah Mempelajari Undang-Undang Merek,

(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), h. 16

12 Rahmi Jened, HUKUM MEREK (TRADEMARK LAW) Dalam Era Global dan

Integrasi Ekonomi, (Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, 2015), h. 115

13 Rahmi Jened, HUKUM MEREK (TRADEMARK LAW) Dalam Era Global dan

Integrasi Ekonomi, ... , h. 116

Page 28: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

18

memberikan kriteria hukum sebagai berikut: “Suatu merek termasuk

dalam pengertian Well-Known Mark pada prinsipnya diartikan bahwa

merek tersebut telah beredar keluar dari batas-batas regional malahan

sampai batas-batas transnasional, karenanya apabila terbukti suatu merek

telah terdaftar di banyak Negara dunia, maka dikualifisir sebagai merek

terkenal karena telah beredar sampai area batas-batas di luar Negara

asalnya”.

Penolakan permohonan yang mempunyai persamaan pada pokoknya

atau keseluruhan dengan merek terkenal untuk barang dan/atau jasa yang

sejenis dilakukan dengan memperhatikan pengetahuan umum masyarakat

mengenai merek tersebut di bidang usaha yang bersangkutan. 14

3. Merek Yang Didaftarkan Atas Itikad Tidak Baik

Secara umum, merek tidak dapat didaftar atas dasar permohonan

yang diajukan oleh pemohon yang beritikad tidak baik.

Pemohon yang beritikad baik adalah pemohon yang mendaftarkan

mereknya secara layak dan jujur tanpa ada niat apa pun untuk

membonceng, meniru, menjiplak ketenaran pihak lain demi kepentingan

usahanya yang berakibat kerugian pada pihak lain itu atau menimbulkan

kondisi persaingan curang, mengecoh, atau menyesatkan konsumen.15

C. Merek yang Tidak Dapat Didaftar

Dalam Pasal 20 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek

dan Indikasi Geografis disebutkan bahwa merek tidak dapat didaftar jika:

a) bertentangan dengan ideologi Negara, peraturan perundang-

undangan, moralitas, agama, kesusilaan, atau ketertiban umum

b) sama dengan, berkaitan dengan, atau hanya menyebut barang

dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya

14

OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights),

(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 355

15 Ahmadi Miru, HUKUM MEREK Cara Mudah Mempelajari Undang-Undang Merek,

(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), h. 13

Page 29: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

19

c) memuat unsur yang dapat menyesatkan masyarakat tentang asal,

kualitas, jenis, ukuran, macam, tujuan penggunaan barang

dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya atau merupakan

nama varietas tanaman yang dilindungi untuk barang dan/atau

jasa yang sejenis

d) memuat keterangan yang tidak sesuai dengan kualitas, manfaat,

atau khasiat dari barang dan/atau jasa yang diproduksi

e) tidak memiliki daya pembeda dan/atau

f) merupakan nama umum dan/atau lambing milik umum.

D. Permohonan Pendaftaran dan Pembatalan Merek

Di Indonesia, hak merek diperoleh melalui pendaftaran. Inilah yang

disebut stelsel konstitutif atau first to file system. Asumsi hukum timbul

bahwa: “Pemohon pertama yang mengajukan pendaftaran dengan itikad baik

(good faith/te geode trow) adalah pihak yang berhak atas merek, sampai

terbukti sebaliknya”.16

1. Tata Cara Pengajuan Pendaftaran Merek

Syarat mutlak suatu merek dapat diterima dan dipakai sebagai

merek dagang adalah merek itu harus mempunyai daya pembeda yang

cukup. Tanda yang dipakai haruslah mempunyai kekuatan untuk

membedakan barang hasil produksi suatu perusahaan atau barang

perniagaan atau jasa. Kemudian, terdapat tentang merek yang

bagaimana yang tidak diperbolehkan untuk didaftarkan dan/atau merek

yang tidak dapat untuk didaftarkan.17

Tata cara pendaftaran merek terdapat pada Pasal 4 sampai Pasal 6

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi

Geografis, sebagai berikut:

16

Rahmi Jened, HUKUM MEREK (TRADEMARK LAW) Dalam Era Global dan

Integrasi Ekonomi, (Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, 2015), h. 144

17 OK Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights),

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), hal.349

Page 30: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

20

1) Permohonan pendaftaran merek diajukan oleh pemohon atau

kuasanya kepada Menteri secara elektronik atau non-

elektronik dalam bahasa Indonesia.

2) Dalam permohonan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)

harus mencantumkan:

a. Tanggal, bulan, dan tahun Permohonan;

b. Nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat

Pemohon;

c. Nama lengkap, dan alamat Kuasa jika Permohonan

diajukan melalui Kuasa;

d. Warna jika merek yang dimohonan pendaftarannya

menggunakan unsur warna;

e. Nama Negara dan tanggal permintaan merek yang

pertama kali dalam hal Permohonan diajukan dengan

Hak Prioritas; dan

f. Kelas barang dan/atau kelas jasa serta uraian jenis

barang dan/atau jenis jasa .

3) Permohonan ditandatangani Pemohon atau Kuasanya.

4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dilampiri

dengan label Merek dan bukti biaya.

5) Biaya Permohonan pendaftaran merek ditentukan per kelas

barang dan/atau jasa.

6) Dalam hal merek sebagaimana dimaksud pada Ayat (4)

berupa bentuk 3 (tiga) dimensi, label merek yang dilampirkan

dalam bentuk karakteristik dari merek tersebut.

7) Dalam hal merek sebagaimana dimaksud pada Ayat (4)

berupa suara, label merek yang dilampirka berupa notasi dan

rekaman suara.

8) Permohonan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) wajib

dilampiri dengan surat pernyataan kepemilikan merek yang

dimohonkan pendaftarannya.

Page 31: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

21

9) Ketentuan lebih lanjut mengenai biaya permohonan

sebagaimana dimaksud pada Ayat (5) diatur dengan

Peraturan Pemerintah.

Permohonan pendaftaran merek juga dapat dilakukan

menggunakan Hak Prioritas sebagaimana yang tercantum pada Pasal 9

Undang-Undang Tentang Merek dan Indikasi Geografis bahwa

permohonan dengan menggunakan Hak Prioritas harus diajukan dalam

waktu paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak Tanggal Penerimaan

Permohonan Pendaftaran Merek yang pertama kali diterima di Negara

lain yang merupakan anggota Konvensi Paris tentang Perlindungan

Kekayaan Industri (Paris Convention for the Protection of Industrial

Property) atau anggota Persetujuan Pembentukan Organisasi

Perdagangan Dunia (Agreement Establishing the World Trade

Organization).

Permohonan dengan menggunakan Hak Prioritas ini wajib

dilengkapi dengan bukti penerimaan permohonan pendaftaran merek

yang pertama kali menimbulkan Hak Prioritas tersebut yang

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Permohonan diajukan dengan memenuhi semua kelengkapan

persyaratan pendaftaran sebagaimana yang telah disebutkan diatas.

Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal

penerimaan, terdapat kekurangan kelengkapan persyaratan maka

Pemohon akan diberitahukan agar kelengkapan persyaratan tersebut

dipenuhi dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan terhitung sejak

tanggal pengiriman surat pemberitahuan untuk memenuhi kelengkapan

tersebut. Dalam hal kekurangan yang menyangkut dengan kelengkapan

persyaratan untuk hak prioritas jangka waktu untuk pemenuhan

kekurangan kelengkapan persyaratan tersebut 3 (tiga) bulan terhitung

sejak berakhirnya jangka waktu pengajuan Permohonan dengan

menggunakan Hak Prioritas. Apabila dalam jangka waktu yang telah

ditentukan kelengkapan persyaratan tidak juga dipenuhi maka Menteri

Page 32: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

22

memberitahukan secara tertulis kepada Pemohon atau Kuasanya bahwa

Permohonannya dianggap ditarik kembali.

Permohonan untuk dua kelas atau lebih barang dan/atau jasa dapat

diajukan dalam satu permohonan, tetapi harus menyebutkan jenis

barang dan/atau jasa yang termasuk dalam kelas yang dimohonkan

pendaftarannya. Kelas barang atau jasa diatur dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1993, yang daftar

kelas barang maupun jasanya dapat dilihat sebagai berikut.18

Daftar Kelas Barang:

Kelas 1:

Bahan kimia yang dipakai dalam industry, ilmu pengetahuan dan

fotografi, maupun dalam pertanian, perkebunan, dan kehutanan,

dammar tiruan yang tidak diolah, plastic yang tidak diolah.

Kelas 2:

Cat-cat, pernis-pernis, lak-lak, bahan pencegah karat dan

kelapukan kayu, bahan pewarna, logam dalam bentuk lembaran dan

bubuk untuk para pelukis, penata dekor, pencetak dan seniman.

Kelas 3:

Sediaan pemutih dan zat-zat lainnya untuk mencuci, sediaan untuk

membersihkan, membuang lemak dan menggosok, sabun-sabun,

wangi-wangian, kosmetik, losion rambut, dan bahan-bahan

pemeliharaan gigi.

Kelas 4:

Minyak-minyak dan lemak-lemak untuk industry, bahan pelumas,

komposisi zat untuk menyerap, membasahi dan mengikat debu,

bahan bakar dan bahan-bahan penerangan, lilin-lilin dan sumbu.

Kelas 5:

Sediaan hasil farmasi, ilmu kehewanan dan saniter, bahan-bahan

untuk berpantang makan/diet yang disesuaikan untuk pemakaian

medis, makanan bayi, plester-plester dan bahan-bahan pembalut.

Kelas 6:

Logam-logam biasa dan campurannya, bahan bangunan dari

logam, bangunan-bangunan dari logam yang dapat diangkut, bahan-

bahan dari logam untuk jalan kereta api, kabel dan kawat dari logam.

Kelas 7:

Mesin-mesin dan mesin-mesin perkakas, motor dan mesin-mesin

(kecuali untuk kendaraan darat); kopeling mesin dan komponen

transmisi, perkakas pertanian, mesin penetas telur.

18

Ahmadi Miru, HUKUM MEREK Cara Mudah Mempelajari Undang-Undang Merek,

(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), h. 22

Page 33: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

23

Kelas 8:

Alat-alat dan perkakas tangan; alat-alat pemotong, pedang-

pedang, pisau silet.

Kelas 9:

Aparat dan instrumen ilmu pengetahuan, pelayaran, geodesi,

listrik, fotografi, sinematografi, optic, timbang, penyelamatan dan

pendidikan, aparat untuk merekam, mengirim, atau mereproduksi

suara atau gambar.

Kelas 10:

Aparat dan instrumen pembedahan, pengobatan, kedokteran,

kedokteran gigi dan kedokteran hewan, anggota badan, mata dan gigi

palsu, benda-benda ortopedik.

Kelas 11:

Aparat untuk keperluan penerangan, pemanasan, penghasilan uap,

pemasakan, pendinginan, pengeringan, penyegaran udara,

penyediaan air dan kebersihan,

Kelas 12:

Kendaraan-kendaraan, aparat untuk bergerak di darat, udara atau

air.

Kelas 13:

Senjata-senjata api, amunisi-amunisi dan proyektil-proyektil,

bahan peledak, kembang api dan petasan.

Kelas 14:

Logam mulia serta campuran-campuranya dan benda-benda yang

dibuat dari logam mulia atau yang dibalut dengan bahan itu, yang

tidak termasuk dalam kelas-kelas lainya, perhiasan, batu-batu mulia,

jam-jam dan instrument pengukur waktu.

Kelas 15:

Alat-alat music

Kelas 16:

Kertas, karton dan barang-barang yang terbuat dari bahan-bahan

ini, yang tidak termasuk kelas-kelas lain, barang-barang cetakan,

bahan-bahan untuk menjilid buku, alat tulis-menulis, perekat untuk

keperluan alat tulis menulis atau rumah tangga

Kelas 17:

Karet, getah-perca, getah, asbes, mika dan barang-barang yang

terbuat dari bahan-bahan ini dan tidak termasuk kelas-kelas lain,

plastik-plastik yang sudah berbentuk digunakan dalam pembuatan

barang, bahan-bahan untuk membungkus, merapatkan dan menyekat,

pipa-pipa lentur, bukan dari logam.

Kelas 18:

Kulit dan kulit imitasi, kulit-kulit halus binatang, kulit mentah,

koper-koper dan tas-tas untuk tamasya, paying-payung hujan, pelana

dan peralatan kuda dari kulit.

Page 34: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

24

Kelas 19:

Bahan-bahan bangunan (bukan logam), pipa-pipa kaku bukan dari

logam untuk bangunan, aspal, pek, bitumen, bangunan-bangunan

yang dapat dipindah-pindah bukan dari logam.

Kelas 20:

Perabot-perabot rumah, cermin-cermin, bingkai gambar.

Kelas 21:

Perkakas dan wadah-wadah untuk rumah tangga atau dapur, bahan

pembuat sikat, benda-benda untuk membersihkan, wol, baja, kaca

yang belum atau setengah dikerjakan, gelas-gelas, porselin dan pecah

belah dari tembikar.

Kelas 22:

Tambang, tali, jala-jala, tenda-tenda, tirai, kain terpal, layar-layar,

sak-sak dan kantong-kantong (yang tidak termasuk dalam kelas-kelas

lain).

Kelas 23:

Benang-benang untuk tekstil.

Kelas 24:

Tekstil dan barang-barang tekstil, yang tidak termasuk dalam

kelas-kelas lain, tilam-tilam tempat tidur dan meja.

Kelas 25:

Pakaian, alas kaki, tutup kepala.

Kelas 26:

Renda-renda dan sulam-sulaman, pita-pita dan jalinan-jalinan dari

pita, kancing-kancing, kait dan mata kait, jarum-jarum pentul dan

jarum-jarum.

Kelas 27:

Karpet-karpet, permadani, keset dan bahan anyaman untuk

pembuat keset, hiasan-hiasan gantung dinding-dinding (bukan dari

tekstil)

Kelas 28:

Mainan-mainan, alat-alat senam dan olahraga yang tidak termasuk

kelas-kelas lain.

Kelas 29:

Daging, ikan, unggas dan binatang buruan, saripati daging, buah-

buahan dan sayuran yang di awetkan, dikeringkan dan dimasak, agar-

agar, selai-selai, saus dari buah-buahan, telur, susu, minyak-minyak,

dan lemak-lemak yang dapat dimakan.

Kelas 30:

Kopi, teh, kakao, gula,beras, tapioca, sagu, kopi buatan, tepung

dan sediaan-sediaan terbuat dari gandum, roti, kue-kue dan kembang-

kembang gula, es konsumsi, madu, garam, cuka, saus-saus, kecap,

tauco, terasi, petis, emping.

Page 35: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

25

Kelas 31:

Hasil-hasil produksi pertanian, perkebunan, kehutanan dan jenis-

jenis gandum yang tidak termasuk dalam kelas-kelas lain, binatang

hidup, buah-buahan segar dan sayuran-sayuran, tanaman dan bunga-

bunga alami.

Kelas 32:

Bir dan jenis-jenis bir, air mineral, air soda dan minuman bukan

alcohol lainya, minuman buah dan perasan buah.

Kelas 33:

Minuman-minuman keras (kecuali bir).

Kelas 34:

Tembakau, barang-barang keperluan perokok, korek api.

Daftar Kelas Jasa:

Kelas 35:

Periklanan; manajemen usaha, administrasi usaha; fungsi-fungsi

kantor.

Kelas 36:

Asuransi, urusan keuangan, urusan moneter, urusan tanah dan

bangunan.

Kelas 37:

Pembangunan gedung, perbaikan, jasa-jasa pemasangan.

Kelas 38:

Telekomunikasi.

Kelas 39:

Angkutan; pengemasan dan penyimpanan barang-barang,

pengaturan perjalanan.

Kelas 40:

Perawatan bahan-bahan.

Kelas 41:

Pendidikan, pemberian pelatihan, hiburan, kegiatan olahraga dan

kebudayaan.

Kelas 42:

Penyediaan makanan dan minuman, akomodasi sementara,

perawatan medis, kesehatan, dan kecantikan, jasa-jasa pelayanan

kedokteran hewan dan pertanian, jasa-jasa pelayanan hukum,

penelitian ilmiah dan industry, pembuatan program computer, jasa-

jasa yang tidak dapat dimasukkan dalam kelas-kelas lain.

2. Pemeriksaan Substantif

Pemeriksaan substantif dilaksanakan oleh Pemeriksa Merek

yang memiliki keahlian dan kualifikasi sebagai pemeriksa merek.

Hasil dari pemeriksaan ini yaitu permohonan pendaftaran merek

Page 36: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

26

tersebut bisa disetujui atau ditolak. Apabila permohonan

pendaftaran merek dapat disetujui, maka Direktorat Jenderal:

mencatatnya Dalam Daftar Umum Merek serta mengumumkannya

dalam Berita Resmi Merek: memberitahukan pendaftaran merek

tersebut kepada pihak yang mengajukan permohonan pendaftaran

merek: memberikan Sertifikat Merek: dan mengumumkan

pedaftaran tersebut dalam Berita Resmi Merek.19

Dalam hal jangka waktu pengumuman permohonan, apabila

terdapat keberatan dan/atau sanggahan maka akan menjadi

pertimbangan dalam pemeriksaan substantif. Apabila dalam jangka

waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal

berakhirnya pengumuman tidak terdapat keberatan maka dilakukan

pemeriksaan substantif terhadap permohonan. Dalam hal terdapat

keberatan dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari

terhitung sejak tanggal berakhirnya batas waktu penyampaian

sanggahan maka akan dilakukan pemeriksaan substantif terhadap

Pemohon.

Berdasarkan Pasal 24 Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2016 disebutkan bahwa dalam hal pemeriksa memutuskan

Permohonan dapat di daftar, maka Menteri mendaftarkan merek

tersebut, memberitahukan pendaftaran merek tersebut kepada

Pemohon atau Kuasanya, menerbitkan sertifikat merek serta

mengumumkan dalam Berita Resmi Merek baik secara elektronik

maupun non-elektronik. Apabila pemeriksa memutuskan

Permohonan tidak dapat didaftar atau ditolak maka Menteri

memberitahukan secara tertulis kepada Pemohon atau Kuasanya

dengan menyebutkan alasannya. Dalam jangka waktu paling lama

30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal penerimaan surat

tersebut, pemohon atau kuasanya dapat menyampaikan

19 Muhamad Djumhana dan R. Djubaedillah, HAK MILIK INTELEKTUAL (SEJARAH, TEORI

DA PRAKTEKNYA DI INDONESIA), (Bandung: PT CITRA ADITYA BAKTI, 2003), h. 164

Page 37: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

27

tanggapannya secara tertulis dengan menyebutkan alasannya.

Apabila pemohon atau kuasanya tidak menyampaikan tanggapan

maka Menteri menolak permohonan tersebut. Namun apabila

pemohon atau kuasanya menyampaikan tanggapan dan dapat

diterima oleh pemeriksa maka Menteri akan mengumumkan

pendaftaran merek tersebut dalam Berita Resmi Merek.

Dalam hal pemohon atau kuasanya menyampaikan tanggapan

namun menurut pemeriksa tanggapan tersebut tidak dapat diterima

maka Menteri menolak permohonan tersebut. Penolakan

diberitahukan secara tertulis kepada Pemohon atau Kuasanya

dengan menyebutkan alasannya.

Dalam rangka pemeriksaan substantif terdapat berbagai

kemungkinan/langkah berikut yang dapat ditempuh.

a. Dalam hal pemeriksa melaporkan hasil pemeriksaan

substantif bahwa permohonan dapat disetujui untuk

didaftar, atas persetujuan Direktur Jenderal, permohonan

tersebut diumumkan dalam Berita Acara Resmi Merek.

b. Sebaliknya, dalam hal pemeriksa melaporkan pemeriksaan

substantif bahwa permohonan tidak dapat didaftar atau

ditolak, atas persetujuan Direktur Jenderal, hal tersebut

diberitahukan secara tertulis kepada pemohon atau

kuasanya dengan menyebutkan alasannya.

c. Apabila suatu merek dinyatakan tidak dapat didaftar atau

ditolak pendaftarannya, dalam waktu paling lama 30 (tiga

puluh) hari terhitung sejak tanggal penerimaan surat

pemberitahuan tetang ditolak atau tidak dapat didaftarnya

merek yang dimohonkan pendaftarannya tersebut,

pemohon atau kuasanya dapat menyampaikan keberatan

atau tanggapannya dengan menyebutkan alasan.

d. Dalam hal pemohon atau kuasanya tidak menyampaikan

keberatan atau tanggapan, pemohon dianggap menerima

Page 38: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

28

hasil pemeriksaan substantif yang menyatakan bahwa

merek yang dimohonkan pendaftarannya tidak dapat

didaftar atau ditolak sehingga dalam jangka waktu yang

telah ditentukan Direktorat Jenderal menetapkan

keputusan tentang penolakan permohonan tersebut.

e. Sebaliknya, dalam hal pemohon atau kuasanya

menyampaikan keberatan atau tanggapan dan pemeriksa

melaporkan bahwa tanggapan tersebut dapat diterima, atas

persetujuan Direktur Jenderal, permohonan itu

diumumkan dalam Berita Acara Resmi Merek.

f. Dalam hal pemohon atau kuasanya menyampaikan

keberatan atau tanggapan dan pemeriksa melaporkan

bahwa tanggapan tersebut tidak dapat diterima, atas

persetujuan Direktur Jenderal, ditetapkan keputusan

tentang penolakan permohonan tersebut.

g. Keputusan penolakan baik karena tidak ada keberatan atau

tanggapan maupun karena tanggapannya tidak dapat

diterima, diberitahukan secara tertulis kepada pemohon

atau kuasanya dengan menyebutkan alasan.

h. Dalam hal permohonan ditolak, segala biaya yang telah

dibayarkan kepada Direktorat Jenderal tidak dapat ditarik

kembali.

Berbagai tahapan yang harus dilalui sehubungan dengan

kemungkinan hasil pemeriksaan substantif tersebut menunjukkan

adanya upaya memberikan hak kepada pemohon untuk mengajukan

alasan-alasan tertentu agar mereknya dapat didaftarkan.20

3. Pembatalan Merek

Gugatan pembatalan pendaftaran merek dapat diajukan

kepada Pengadilan Niaga oleh pihak yang berkepentingan antara

20

Ahmadi Miru, HUKUM MEREK Cara Mudah Mempelajari Undang-Undang Merek,

(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), h. 40-42

Page 39: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

29

lain jaksa, yayasan/lembaga di bidang konsumen, dan

majelis/lembaga keagamaan berdasarkan alasan bahwa pendaftaran

merek tersebut seharusnya ditolak atau tidak dapat didaftarkan

berdasarkan Undang-Undang. Pemilik merek yang tidak terdaftar

juga dapat mengajukan gugatan pembatalan hanya setelah

mengajukan Permohonan kepada Menteri.

Gugatan pembatalan pendaftaran merek hanya dapat diajukan

dalam jangka waktu 5 tahun sejak tanggal pendaftaran merek.

Gugatan pembatalan dapat diajukan tanpa batas waktu apabila

merek yang bersangkutan bertentangan dengan moralitas, agama,

kesusilaan atau ketertiban umum.

Pengertian bertentangan dengan moralitas agama, kesusilaan

atau ketertiban umum adalah penggunaan tanda tersebut dapat

menyinggung perasaan, kesopanan, ketentraman, atau keagamaan

dari khalayak umum atau dari golongan masyarakat tertentu.

Termasuk pula dalam pengertian yang bertentangan dengan

ketertiban umum adalah adanya itikad tidak baik.21

Terhadap putusan Pengadilan Niaga yang memutuskan

gugatan pembatalan hanya dapat diajukan kasasi. Isi putusan badan

peradilan itu segera disampaikan oleh panitera yang bersangkutan

kepada Direktorat Jenderal setelah tanggal putusan diucapkan.

Direktorat Jenderal melaksanakan pembatalan pendaftaran merek

yang bersangkutan dari Daftar Umum Merek dan

mengumumkannya dalam Berita Acara Resmi Merek setelah

putusan badan peradilan diterima dan mempunyai kekuatan hukum

tetap.22

21

Ahmadi Miru, HUKUM MEREK Cara Mudah Mempelajari Undang-Undang Merek,

(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 86

22 OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights),

(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 395-396

Page 40: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

30

E. Kerangka Teori

1. Kerangka Teori

a. Teori Kepastian Hukum

Nilai kepastian hukum merupakan nilai yang pada prinsipnya

memberikan perlindungan hukum bagi setiap warga Negara dari

kekuasaan yang bertindak sewenang-wenang, sehingga hukum

memberikan tanggung jawab pada Negara untuk menjalankannya.

Nilai itu mempunyai relasi yang erat dengan instrument hukum

positif dan peranan Negara dalam mengaktualisasikannya dalam

hukum positif.23

b. Teori Perlindungan Hukum

Menurut Satjipto Rahardjo, perlindungan hukum adalah adanya

upaya melindungi kepentingan seseorang dengan cara

mengalokasikan suatu HAM kekuasaan kepadanya untuk bertindak

dalam rangka kepentingannya tersebut.24

F. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu

Untuk menjaga keaslian pada penulisan skripsi ini, maka peneliti

ajukan dalam proposal skripsi ini beberapa rujukan yang menjadi bahan

pertimbangan, antara lain:

1. Skripsi yang berjudul “PERLINDUNGAN HUKUM HAK MEREK

BAGI PENDAFTAR PERTAMA (FIRST TO FILE) DI INDONESIA

(ANALISIS PUTUSAN NOMOR: 304 K/Pdt.Sus-HKI/2014)”, skripsi

ini disusun oleh Taufikur Rohman, Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2016, skripsi

tersebut lebih berfokus pada penerapan perlindungan hukum terhadap

pendaftar pertama. Perbedaannya dengan penelitian yang peneliti

23

Lili Rasjidi, Filsafat Hukum Mazhab dan Refleksinya, (Bandung: Remaja Rosdakarya

Offset, 1994), h. 95

24 Satjipto Raharjo, Sisi-Sisi Lain dari Hukum di Indonesia, (Jakarta: Kompas, 2003),

h.121

Page 41: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

31

lakukan yaitu peneliti membahas mengenai perlindungan hukum bagi

merek yang telah terdaftar lebih dahulu namun belum terdaftar di

Indonesia yang mereknya di daftarkan oleh pihak lain di Indonesia.

2. Buku yang berjudul “ASPEK HUKUM KEKAYAAN

INTELEKTUAL”, buku ini disusun oleh H. OK. Saidin, S.H., M.Hum.

buku ini hanya berfokus serta menyuguhkan secara lengkap pemahaman

mengenai HAKI yang meliputi Undang-Undang Hak Cipta, Paten,

Perlindungan Paten, Merek, Varietas Tanaman, Rahasia Dagang, Desain

Industri, Desain Tata Letak Sirkuit, Franchise dan Pelindungan HAKI

melalui jaringan internet. Dalam buku tersebut dijelaskan secara umum

mengenai pemahaman seputar HAKI serta pelanggaran dan perlindungan

hukumnya, sedangan perbedaannya dengan skripsi peneliti yaitu peneliti

lebih membahas kepada perlindungan hukum serta upaya hukum yang

dapat dilakukan oleh pemilik merek bereputasi asing yang mereknya di

daftarkan oleh pihak lain di Indonesia.

3. Jurnal Pengembangan Humaniora yang diterbitkan oleh Politeknik

Negeri Semarang volume 11 Nomor 3 Desember 2011 berjudul

“PERLINDUNGAN HUKUM PADA MEREK YANG TERDAFTAR”,

jurnal ini disusun oleh Nur Hidayati, Fakultas Hukum Universitas

Mataram 2014, dalam jurnal tersebut hanya menjelaskan tentang

pendaftaran merek serta pemboncengan merek yang telah terdaftar.

Berbeda dengan skripsi yang peneliti lakukan yaitu skripsi ini berfokus

pada upaya hukum yang dilakukan oleh pemilik merek bereputasi asing

yang mereknya di daftarkan oleh pihak lain di Indonesia.

Page 42: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

32

BAB III

HUKUM MEREK DI INDONESIA

A. Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual

1. Profil Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual adalah unsur pelaksana

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia yang dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal. Berikut

ini adalah struktur organisasi dari Direktorat Jenderal Kekayaan

Intelektual.

2. Tugas dan Fungsi

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

kekayaan intelektual sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat

Jenderal Kekayaan Intelektual menyelenggarakan fungsi:1

1) Perumusan kebijakan di bidang perlindungan hukum

kekayaan intelektual, penyelesaian permohonan pendaftaran

1 http://www.dgip.go.id/struktur-organisasi , diakses pada tanggal 29 Mei 2018 pukul

07.45.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Ditjen KI

Page 43: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

33

kekayaan intelektual, penyidikan, penyelesaian sengketa dan

pengaduan pelanggaran kekayaan intelektual, kerja sama,

promosi kekayaan intelektual, serta teknologi informasi di

bidang kekayaan intelektual;

2) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang

perlindungan hukum kekayaan intelektual, penyelesaian

permohonan pendaftaran kekayaan intelektual, penyidikan,

penyelesaian sengketa dan pengaduan pelanggaran kekayaan

intelektual, kerja sama, promosi kekayaan intelektual, serta

teknologi informasi di bidang kekayaan intelektual;

3) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang

perlindungan hukum kekayaan intelektual, penyelesaian

permohonan pendaftaran kekayaan intelektual, penyidikan,

penyelesaian sengketa dan pengaduan pelanggaran kekayaan

intelektual, kerja sama, promosi kekayaan intelektual, serta

teknologi informasi di bidang kekayaan intelektual;

4) Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Kekayaan

Intelektual; dan

5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

3. Visi dan Misi

1) Visi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual

Menjadi Institusi Kekayaan Intelektual yang menjamin kepastian

hukum dan menjadi pendorong inovasi, kreatifitas dan

pertumbuhan ekonomi nasional.

2) Misi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual

Mewujudkan pelayanan dan penegakan kekayaan intelektual yang

berkualitas.2

2 http://www.dgip.go.id/ , diakses pada tanggal 29 Mei 2018 pukul 08.00.

Page 44: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

34

4. Protokol Madrid

Indonesia resmi menjadi bagian anggota Protokol Madrid. Menteri

Hukum dan HAM Yasonna H Laoly mengatakan, Indonesia resmi menjadi

anggota yang ke-100 di depan Sidang Umum World Intellectual Property

Organization (WIPO) ke-57 di Jenewa, Senin (2/10). Di dalam negeri,

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani Peraturan Presiden

(Perpres) Nomor 92 Tahun 2017 tentang Aksesi Protokol Madrid.3

Protokol Madrid adalah sarana yang memudahkan merek untuk

mendapatkan legalitas dan perlindungan di banyak negara. Dengan

menjadi anggota protokol Madrid, Indonesia diharapkan bisa lebih mudah

dalam mendaftarkan merek secara internasional ke banyak negara.4

Direktorat Merek dan Indikasi Geografis Ditjen KI Kementerian

Hukum dan HAM, T. Didik Taryadi, menjelaskan bahwa melalui Madrid

Protokol, cukup satu aplikasi permohonan dalam satu sistem bisa ditujukan

untuk beberapa negara secara langsung dan bahkan biaya pendaftaran pada

protokol madrid tidak boleh lebih tinggi daripada biaya nasional

(setidaknya equivalent) dan mata uang yang digunakan hanyalah satu

untuk seluruh transaksi, yakni mata uang CHF (Swiss Franc equals).5

Pengajuan permohonan Internasional hanya dapat dilakukan jika Pemohon

telah memiliki Permohonan atau Pendaftaran (secara nasional) di DJKI

sebelumnya. Berikut adalah prosedur permohonan merek secara singkat

digambarkan dalam gambar di bawah ini:6

3 https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt59d335bdce7e1/indonesia-jadi-anggota-

protokol-madrid--pendaftaran-merek-diperluas , diakses pada tanggal 25 September 2018 pukul

11.06

4 https://news.detik.com/berita/4124708/ini-cara-daftar-merek-ke-luar-negeri-lewat-

protokol-madrid , diakses pada tanggal 25 September 2018 pukul 11.12

5 https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5b5c3fbaed890/protokol-madrid--1-

permohonan-untuk-amankan-merek-internasional-di-101-negara , diakses pada tanggal 25

September 2018 pukul 11.17

6 http://www.dgip.go.id/prosedur-pendaftaran-madrid-protocol , diakses pada tanggal 25

September 2018 pukul 11.21

Page 45: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

35

B. Hukum Merek Di Indonesia

Dalam sejarah perundang-undangan merek di Indonesia dapat dicatat

bahwa pada masa colonial Belanda berlaku Reglement Industriele Eigendom

(RIE) yang dimuat dalam Stb. 1912 Nomor 545 Jo. Stb. 1913 Nomor 214.

Ketentuan itu masih terus berlaku, hingga akhirnya sampai pada akhir tahun

1961 ketentuan tersebut diganti dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun

1961 Tentang merek perusahaan dan merek perniagaan yang diundangkan

pada 11 Oktober 1961 dan dimuat dalam lembaran Negara RI Nomor 290 dan

penjelasannya dimuat dalam Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 2341

yang mulai berlaku pada bulan November 1961.

Perbedaan antara RIE 1921 dengan Undang-Undang Merek 1961

hanya terletak pada masa berlakunya merek, yaitu sepuluh tahun menurut

Undang-Undang Merek 1961 dan RIE 1921 yaitu 20 Tahun. Undang-Undang

Merek 1961 mengenal penggolongan barang-barang dalam 35 kelas

sedangkan dalam RIE 1912 tidak.

Kemudian Undang-Undang Merek 1961 dicabut dan digantikan oleh

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992 Tentang “Merek” yang diundangkan

Gambar 3.2 Prosedur Permohonan Merek

Page 46: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

36

dalam Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 81 dan penjelasannya dimuat

dalam Tambahan Lembaran Negara Nomor 3490, pada tanggal 28 Agustus

1992. UU ini berlaku sejak 1 April 1993.

Apabila dibandingkan dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun

1961, Undang-Undang ini menunjukkan perbedaan-perbedaan antara lain:

1) Lingkup pengaturan dibuat lebih seluas mungkin. Untuk itu,

judul dipilih yang sederhana tetapi luwes. Berbeda dengan

undang-undang yang lama, yang membatasi pada merek

perusahaan dan merek perniagaan yang dari segi objek hanya

mengacu pada hal yang sama yaitu merek dagang.

2) Perubahan dari sistem deklaratif ke sistem konstitutif, karena

sistem konstitutif lebih menjamin kepastian hukum daripada

sistem deklaratif. Sistem deklaratif yang mendasarkan pada

perlindungan hukum bagi mereka yang menggunakan merek

terlebih dahulu, selain kurang menjamin kepastian hukum

juga menimbulkan persoalan dan hambatan dalam dunia

usaha. Dalam undang-undang ini, penggunaan sistem

konstitutif yang bertujuan menjamin kepastian hukum

disertai pula dengan ketentuan-ketentuan yang menjamin

segi-segi keadilan.

3) Agar permintaan pendaftaran merek dapat berlangsung tertib,

pemeriksaannya tidak semata-mata dilakukan berdasarkan

kelengkapan persyaratan formal saja, tetapi juga dilakukan

pemeriksaan substantif.

4) Sebagai Negara yang ikut serta dalam Paris Convention for

the Protection of Industrial Property Tahun 1833, maka

undang-undang ini megatur pula pendaftaran merek dengan

menggunakan hak prioritas yang diatur dalam konvensi

tersebut.

Page 47: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

37

5) Undang-Undang ini juga mengatur pengalihan hak atas

merek berdasarkan lisensi yang tidak diatur dalam Undang-

Undang Nomor 21 Tahun 1961.

6) Undang-Undang ini juga mengatur tentang sanksi pidana

baik untuk tindak pidana yang diklasifikasi sebagai kejahatan

maupun sebagai pelanggaran.

Perubahan-perubahan yang demikian, sudah barang tentu akan

membawa perubahan yang sangat besar dalam tatanan hukum hak atas

kekayaan perindustrian, khususnya hukum merek yang selama bertahun-

tahun menguasai pangsa hukum merek di Indonesia.

Selanjutnya Tahun 1997 Undang-Undang Merek Tahun 1992

diperbaharui lagi dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1997, kemudian

diganti dengan Undang-Undang Merek Nomor 15 tahun 2001. Adapun alasan

diterbitkannya Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 sebagai berikut:

1) Beberapa perbedaan yang menonjol dalam undang-undang ini

dibandingkan dengan undang-undang merek lama antara lain

menyangkut proses penyelesaian permohonan. Dalam undang-

undang ini pemeriksaan substantif dilakukan setelah

permohonan dinyatakan memenuhi syarat secara administratif.

Sekarang jangka waktu pengumuman dilaksanakan selama 3

bulan, lebih singkat dari jangka waktu pengumuman

berdasarkan undang-undang merek lama.

2) Selain perlindungan terhadap merek dagang dan merek jasa,

dalam undang-undang ini diatur juga perlindungan terhadap

indikasi-geografis, yaitu tanda yang menunjukkan daerah asal

suatu barang karena faktor lingkungan geografis, termasuk

faktor alam atau faktor manusia atau kombinasi dari kedua

faktor tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada

barang yang dihasilkan. Selain itu juga diatur mengenai

indikasi asal.

Page 48: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

38

Pada tahun 2016 Undang-Undang Merek Nomor 15 Tahun 2001

digantikan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek

dan Indikasi Geografis. Perbedaan antara Undang-Undang Tahun 2001

dengan Undang-Undang Merek dan Indikasi Geografis Tahun 2016 adalah:

1) Pada Undang-Undang yang baru pengertian merek diperluas,

yaitu adanya merek 3 dimensi, merek suara dan hologram.

2) Pada Undang-Undang Merek Tahun 2001 Menteri tidak

memiliki hak untuk menghapus merek terdaftar, sedangkan

pada Undang-Undang Tahun 2016 Menteri berhak untuk

menghapus merek terdaftar yang bertentangan dengan dengan

ideologi Negara, peraturan perundang-undangan, moralitas,

agama, kesusilaan dan ketertiban umum.

3) Pada Undang-Undang Merek dan Indikasi Geografis Tahun

2016 disebutkan bahwa merek terkenal dapat mengajukan

gugatan berdasarkan putusan pengadilan.

Disamping peraturan nasional tentang merek dari tahun 1961 ini,

Republik Indonesia juga turut terikat pada Konvensi Paris Union yang khusus

mengatur masalah-masalah merek dalam taraf internasional. Walaupun

Republik Indonesia merupakan anggota peserta dari Paris Union (versi

London 1934), bagi Republik Indonesia masih ada kebebasan untuk mengatur

Undang-Undang mereknya sendiri. Hanya harus diperhatikan bahwa

ketentuan-ketentuan dari pada Konvensi ini yang harus ditaati tidak dilanggar

oleh per-Undang-Undangan dari pada Republik Indonesia itu. Dengan lain

perkataan, Konvensi Paris Union ini masih memberikan kebebasan tiap-tiap

Negara untuk mengatur masalah-masalah hak milik perindustrian dalam

perundang-undangan sendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan

nasional.7

7 Sudargo Gautama, HUKUM MEREK INDONESIA, (Bandung: PT.Citra Aditya Bakti,

1989), h. 4

Page 49: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

39

BAB IV

ANALISIS PUTUSAN SENGKETA MEREK BODYCOLOGY (STUDI

KASUS: PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 364 K/Pdt.Sus-HKI/2014)

A. Duduk Perkara

Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Nomor 69/Pdt.Sus/Merek/2013 tertanggal 26 September 2013 merupakan

suatu kasus sengketa merek antara Advanced Beauty System Inc selaku

Penggugat dan Sherly Nyolanda selaku Tergugat.

Advanced Beauty System Inc, beralamat di Suite 400 57201 BJ

Freeway, Dallas, Texas 75240 Amerika Serikat yang berdasarkan Surat

Kuasa Khusus tertanggal 12 Agustus 2013 diwakili oleh Kuasanya Marodin

Sijabat, SH., Zenery Perangin-angin, SH., Achmad Janzany, SH dan Achmad

Fatchy, SH. MBA yang selanjutnya disebut sebagai Penggugat.

Penggugat adalah pemilik dan pemegang hak atas merek bodycology

yang telah lama digunakan di Amerika Serikat dan telah terdaftar di Amerika

Serikat sejak 22 September 1992 dengan Nomor 1.719.286 untuk melindungi

jenis barang yang termasuk dalam kelas 51 dan 52 sedangkan untuk kelas

Internasional melindungi jenis barang yang termasuk dalam kelas 3.

Sedangkan di Uni Eropa terdaftar dengan Nomor 006995617 yang meliputi

Negara-negara Spanyol, Inggris, Belanda, Denmark, Perancis, Italia,

Rumania, Hungaria, Lithuania, Islandia dan Cekoslavia untuk melindungi

jenis barang yang termasuk dalam kelas 3, 25, 28 dan 44. Penggugat juga

telah mengajukan pendaftarannya di Indonesia pada Direktorat Merek,

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektua, Departemen Hukum dan Hak

Asasi Manusia RI pada tanggal 16 April 2011 dengan Nomor Agenda

D002011013471 untuk melindungi jenis barang yang termasuk dalam kelas 3.

Sherly Nyolanda selaku Tergugat yang beralamat di Jalan Kramat

Kwitang I C/7 RT.002/RW.04, Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat

yang dikuasakan oleh Mansur Alwini, SH. MH dan Saibani Nurdin, SH

berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 24 Oktober 2013. Tergugat ternyata

Page 50: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

40

telah mendaftarkan merek bodycology terdaftar Nomor IDM000289450 pada

tanggal 17 Januari 2011 untuk melindungi jenis barang yang sama dengan

Penggugat yaitu yang termasuk ke dalam kelas 3.

Terhadap pendaftaran merek bodycology terdaftar Nomor

IDM000289450 atas nama Tergugat, maka Penggugat merasa keberatan

karena merek yang didaftarkan oleh Tergugat memiliki persamaan pada

pokoknya dengan merek bodycology milik Penggugat. Apabila dibandingkan

antara merek bodycology milik Penggugat yang telah terdaftar di Amerika

Serikat sejak 1992 dengan merek bodycology milik Tergugat yang baru

terdaftar pada tanggal 17 Januari 2011 maka secara jelas dapat terlihat bahwa

merek bodycology milik Penggugat telah terdaftar jauh lebih dahulu

dibandingkan dengan merek bodycology terdaftar Nomor IDM000289450

milik Tergugat. Pendaftaran merek bodycology milik Tergugat yang memiliki

kesamaan pada pokoknya dengan merek bodycology milik Penggugat yang

juga dalam hal kelas barang yang dimintakan perlindungannya, kelas barang

yang dimintakan perlindungannya oleh Tergugat juga sama dengan kelas

barang milik Penggugat yaitu kelas 3. Hal tersebut merupakan bukti bahwa

adanya unsur itikad tidak baik dari Tergugat dalam mendaftarkan merek

bodycology terdaftar Nomor IDM000289450 yang bertujuan untuk

membonceng dan menjiplak merek bodycology milik Penggugat yang telah

lebih dahulu terdaftar di banyak Negara.

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka Penggugat melayangkan

gugatannya ke Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

dengan register Nomor 69/Pdt.Sus/Merek/2013 tertanggal 26 September 2013

dengan dalil-dalil sebagai berikut:

1) Bahwa Penggugat adalah pemilik dan pemegang hak atas merek

bodycology yang telah lama digunakan di Amerika Serikat sejak

22 September 1992 serta di Uni Eropa yang meliputi berbagai

Negara di dunia antara lain:

Amerika terdaftar dengan No. 1.719.286 untuk melindungi

jenis barang yang termasuk dalam kelas 51 dan 52 sedangkan

Page 51: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

41

untuk kelas Internasional melindungi jenis barang yang

termasuk dalam kelas 3 yang telah digunakan pertama kali di

Amerika Serikat sejak 3 September 1992

Uni Eropa terdaftar dengan Nomor 006995617 meliputi

Negara-negara: Spanyol, Inggris, Belanda, Denmark, Perancis,

Italia, Rumania, Hungaria, Lithuania, Islandia dan Cekoslavia

untuk melindungi jenis barang yang termasuk dalam kelas

3,25, 28 dan 44

2) Bahwa selain pendaftaran dan mendapatkan perlindungan di

berbagai Negara di dunia, merek bodycology milik Penggugat

telah diajukan pendaftarannya di Indonesia pada Direktorat

Merek, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual,

Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, pada tanggal 16

April 2011 dengan Nomor Agenda D002011013471 untuk

melindungi jenis barang yang termasuk dalam kelas 3.

3) Bahwa kata bodycology dijadikan sebagai merek dagang dan di

daftarkan di Amerika Serikat serta di berbagai Negara di dunia

oleh Penggugat, guna mendapatkan perlindungan hukum dengan

tujuan untuk membedakan hasil produk-produk penggugat dengan

hasil produk orang lain atau badan hukum lain

4) Bahwa ternyata Tergugat telah mendaftarkan merek bodycology

terdaftar Nomor IDM000289450 untuk melindungi jenis barang

yang termasuk dalam kelas 3

5) Bahwa Penggugat sangat keberatan terhadap pendaftaran merek

bodycology atas nama Tergugat karena merek tersebut secara

jelas mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek

bodycology milik Penggugat

6) Bahwa apabila dibandingan antara pendaftaran merek bodycology

milik Penggugat yang sudah terdaftar di Amerika Serikat sejak

tahun 1992 dengan merek bodycology terdaftar Nomor

IDM000289450 atas nama Tergugat yang baru terdaftar pada

Page 52: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

42

tanggal 17 Januari 2011, maka secara jelas terlihat merek

bodycology milik Penggugat telah terdaftar jauh sebelum merek

bodycology milik Tergugat.

7) Selain itu apabila dilihat dari kelas barang yang dimintakan

perlindungannya dalam permintaan pendaftaran merek

bodycology terdaftar Nomor IDM000289450 atas nama Tergugat

yang sama-sama dengan kelas barang yakni kelas 3 dengan kelas

dan jenis barang yang dilindungi dalam pendaftaran merek

bodycology milik Penggugat, tidak dapat disangkal lagi maksud

dan tujuan Tergugat adalah untuk membonceng dan menjiplak

merek bodycology milik Peggugat.

8) Bahwa seharusnya Tergugat tidak menggunakan dan/atau

mengajukan pendaftaran merek bodycology terdaftar Nomor

IDM000289450 yang secara jelas memiliki persamaan pada

pokoknya dengan merek bodycology milik Penggugat yang sudah

terdaftar di berbagai Negara di dunia

9) Sesuai dengan ketentuan Pasal 6 Ayat (1) huruf a Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek, menyebutkan:

“Permohonan harus ditolak oleh Direktorat Jenderal apabila

merek tersebut: (a) mempunyai persamaan pada pokoknya atau

keseluruhan dengan merek milik pihak lain yang sudah terdaftar

lebih dahulu untuk barang dan/atau jasa sejenis”

10) Bahwa tindakan Tergugat mengajukan pendaftaran dan/atau

mendaftarkan merek bodycology terdaftar Nomor IDM000289450

yang secara jelas mempunyai persamaan pada pokoknya dengan

merek bodycology milik Penggugat serta kelas barang yang

dimintakan perlindungannya dalam permintaan pendaftaran

merek bodycology terdaftar Nomor IDM000289450 atas nama

Tergugat yang sama dengan kelas barang yakni kelas 3 dengan

kelas serta jenis barang yang dilindungi dalam pendaftaran merek

Page 53: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

43

bodycology milik Penggugat adalah merupakan bukti itikad tidak

baik dari Tergugat dalam mendaftarkan merek tersebut

11) Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 4 Undang-Undang Nomor

15 Tahun 2001 Tentang Merek menyebutkan: “Merek tidak dapat

didaftar atas permohonan yang diajukan oleh Pemohon yang

beritikad tidak baik”

12) Bahwa berdasar pada Pasal 68 Ayat (1) dan Ayat (2) Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek dan Pasal 4

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek serta

Pasal 6 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001

Tentang Merek, maka pengajuan gugatan pembatalan a quo oleh

Penggugat sangatlah beralasan menurut hukum karena

pendaftaran merek bodycology terdaftar Nomor IDM000289450

didasari dengan itikad tidak baik, dan oleh karenanya sudah

sepatutnya agar merek bodycology atas nama Tergugat tersebut

dibatalkan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat

Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, Penggugat memohon kepada

Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang mengadili dan

memeriksa perkara ini berkenan memberikan putusan sebagai berikut:

1) Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya

2) Menyatakan Penggugat sebagai pemilik merek bodycology

3) Menyatakan merek bodycology terdaftar Nomor

IDM000289450 atas nama Tergugat mempunyai persamaan

pada pokoknya dengan merek bodycology milik Penggugat

4) Menyatakan Tergugat sebagai pendaftar yang beritikad tidak

baik atas pendaftaran merek bodycology terdaftar Nomor

IDM000289450

5) Menyatakan batal dan/atau membatalkan pendaftaran merek

bodycology terdaftar Nomor IDM000289450 atas nama

Tergugat dan segala akibat hukumnya

Page 54: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

44

6) Memerintahkan Panitera atau Pejabat yang berwenang untuk

itu, gua menyampaikan salinan putusan perkara ini kepada

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HKI) agar

dapat mencatatkan pembatalan pendaftaran merek

bodycology terdaftar Nomor IDM000289450 dari Daftar

Umum Merek dan mengumumkan dalam Berita Resmi

Merek

7) Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara

B. Putusan Pengadilan Niaga No. 69/Pdt.Sus/Merek/2013

1. Pertimbangan Hakim dan Isi Putusan

Terhadap dalil-dalil tersebut diatas yang telah disampaikan oleh

Penggugat, Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memberikan

pertimbangan sebagai berikut:

a. Menimbang bahwa setelah majelis mencermati bukti yang

diajukan Penggugat ternyata Penggugat telah mengajukan

permohonan pendaftaran merek bodycology di Depkum

HAM tanggal 16 April 2011 Nomor D002011013471 dengan

demikian maka syarat formal ketentuan Pasal 68 Ayat (2)

telah terpenuhi

b. Menimbang bahwa sesuai ketentuan Pasal 69 Ayat (2) bahwa

pembatalan merek atas dasar itikad tidak baik diajukan tanpa

batas waktu, maka dalam perkara ini pengajuan gugatan

Penggugat ternyata telah dilakukan dalam tenggang waktu

yang ditentukan oleh Undang-Undang sehingga telah

memenuhi syarat formal pengajuan gugatan

c. Menimbang bahwa terhadap eksepsi Tergugat majelis

berpendapat bahwa untuk mengajukan Gugatan pembatalan

merek tidaklah diharuskan menunggu penolakan pendaftaran

merek pemohon oleh Dirjen HKI, namun sebagai syarat

untuk mengajukan gugatan pembatalan merek tersebut harus

Page 55: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

45

mengacu kepada ketentuan Pasal 68 Ayat (2) Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 2001 yang menyatakan “pemilik

merek yang tidak terdaftar dpat mengajukan gugatan

sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) setelah pengajuan

permohonan kepada Direktorat Jenderal”. Dengan demikian

tidak ada keharusan permohonan pendaftaran merek tersebut

telah ditolak terlebih dahulu oleh Dirjen HKI

d. Menimbang bahwa setelah majelis mencermati bukti

Penggugat dan Tergugat, jika diperbandingkan merek

bodycology Penggugat dan bodycology milik Tergugat

dengan tulisan bodycology (dicetak miring) ternyata terdapat

persamaan pada pokoknya antara merek bodycology milik

Penggugat dengan merek bodycology milik Tergugat yang

ditulis dengan huruf miring terdaftar di Direktorat Merek

Ditjen HAKI baik didalam hal bunyi ucapan, huruf, cara

penulisan, huruf dan kata yaitu: B O D Y C O L O G Y untuk

jenis barang kelas yang sama kelas 3

e. Berdasarkan fakta-fakta, Majelis Hakim berkesimpulan

bahwa merek bodycology Tergugat memiliki persamaan pada

pokoknya dengan merek bodycology milik Penggugat yang

terdaftar dalam kelas barang yang sama kelas 3

f. Menimbang bahwa Penggugat dalam perkara ini tidak dapat

mengajukan bukti tentang reputasinya atau promosi yang

gencar-gencaran oleh pemiliknya maka Majelis Hakim

berpendapat bahwa merek Penggugat belum dapat dikatakan

sebagai merek yang sudah terkenal. Berdasarkan

pertimbangan tersebut maka majelis hakim berkesimpulan

bahwa pendaftaran merek bodycology milik Tergugat tidak

terbukti telah membonceng atau meniru atau menjiplak

ketenaran merek Penggugat, sehingga Tergugat tidak dapat

Page 56: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

46

dikatakan telah mendaftarkan mereknya dengan itikad tidak

baik

g. Menimbang bahwa berdasarkan uraian fakta dan

pertimbangan diatas, majelis berpendapat dan berkesimpulan

bahwa dalil pokok Gugatan Penggugat tentang adanya itikad

tidak baik dari Tergugat dalam mendaftarkan mereknya tidak

dapat dibuktikan Penggugat

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis

Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memberikan putusan sebagai

berikut:

1) Menolak eksepsi Tergugat seluruhnya

2) Menolak gugatan Penggugat seluruhnya

3) Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara

sebesar Rp. 516.000,- (lima ratus enam belas ribu rupiah)

C. Putusan Mahkamah Agung No.364 K.Pdt.Sus-HKI/2014

1. Pertimbangan Hakim dan Isi Putusan

Pemohon kasasi/Penggugat mengajukan alasan-alasan dalam memori

kasasinya yang pada pokoknya sebagai berikut:

a. Pemohon kasasi tidak mendasarkan gugatannya atas Pasal 68

Ayat (1) juncto Pasal 6 Ayat (1) huruf b Undang-Undang

Nomor 15 Tahun 2001 melainkan berdasarkan atas Pasal 68

Ayat (1) juncto Pasal 4 Undang-Undang Nomor 15 Tahun

2001 mengenai itikad tidak baik

b. Bahwa peniruan merek dagang pihak lain sebagaimana

dimaksud dalam penjelasan Pasal 4 Undang-Undang Nomor

15 Tahun 2001 tidak selalu harus dilakukan terhadap merek

terkenal. Dalam penjelasan Pasal 4 digunakan istilah “merek

yang sudah dikenal”, bukan merek terkenal. Oleh karena itu

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tidak mensyaratkan

Page 57: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

47

merek yang ditiru dan/atau dijiplak harus merek terkenal

menurt kriteria Pasal 6 Ayat (1) huruf b

c. Bahwa merek bodycology Pemohon kasasi adalah merek

yang sudah lama dikenal dan terdaftar di Negara asalnya

Amerika Serikat sejak 1992 dan di Negara lain di dunia jauh

sebelum termohon mendaftarkan merek tersebut pada tanggal

17 Januari 2011. Di Indonesia, produk bodycology Pemohon

kasasi yang juga sudah lama dikenal dengan mudah dapat

ditemui dan dibeli di mall-mall terkemuka di Jakarta

d. Bahwa produk bodycology Pemohon kasasi juga telah

terdaftar di BPOM, Kementerian Kesehatan RI, antara lain

dengan No. POM CE51100101130, POM CE51100601132

dan POM CE51100701131 sesuai dengan Peraturan Menteri

Kesehatan Republik No. 1176/MENKES/PER/VIII/2010

tanggal 20 Agustus 2010 tentang Notifikasi Kosmetika yang

mewajibkan setiap produk kosmetika didaftarkan pada

BPOM untuk memperoleh izin edar dari Menteri Kesehatan.

Pendaftaran tersebut dapat di akses oleh masyarakat umum

dari situs: http:/www.pom.go.id/webreg/index,

php/home/produk/all/row/10/page/1/order/4/DESC/serach/6/

Advanced%20Beauty. Selain itu merek/produk bodycology

milik Pemohon kasasi dapat di akses setiap saat dari situs

www.bodycology.com

e. Bahwa bodycology bukan merupakan kata umum. Tanpa

meniru/menjiplak merek bodycology Pemohon kasasi

mustahil Termohon kasasi terpikir untuk mendaftarkan merek

bodycology. Dengan demikian dapat dipastikan Termohon

kasasi mendaftarkan merek bodycology dengan itikad tidak

baik

Page 58: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

48

Bahwa terhadap alasan-alasan kasasi tersebut, Mahkamah Agung

berpendapat:

Bahwa alasan-alasan kasasi tersebut dapat dibenarkan, oleh karena

setelah meneliti secara seksama memori kasasi tanggal 18 Februari 2014

dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan

Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah salah dalam menerapkan

hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:

1) Bahwa merek “Bodycology” bukan kata umum tetapi

merupakan kreasi atau ciptaan

2) Pemohon kasasi telah terbukti telah mendaftarkan mereknya

“bodycology” di Amerika Serikat sejak 1992

3) Bahwa ternyata Termohon kasasi pada tanggal 17 Januari

2011 telah mendaftarkan produknya dengan merek yang

sama dengan merek Pemohon kasasi yaitu “bodycology”

fakta ini membuktikan bahwa Termohon kasasi

mendaftarkan mereknya dengan itikad tidak baik

4) Bahwa sesuai dengan hasil pemeriksaan di persidangan

Penggugat telah dapat membuktikan dalilnya bahwa merek

“bodycology” atas nama Tergugat memiliki persamaan pada

pokoknya dengan merek “bodycology” miliknya yang telah

digunakan dan terdaftar di Amerika Serikat dan di beberapa

Negara lain, jauh hari sebelum Tergugat mendaftarkan merek

miliknya di Indonesia

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,

Mahkamah Agung berpendapat terdapat cukup alasan untuk mengabulkan

permohonan kasasi dari Pemohon kasasi dan membatalkan putusan

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor

69/Pdt.Sus/Merek/2013, tanggal 22 Januari 2014.

Page 59: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

49

Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas,

Majelis Hakim Mahkamah Agung memberikan putusan sebagai berikut:

1) Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya

2) Menyatakan Penggugat sebagai pemilik merek bodycology

3) Menyatakan merek bodycology terdaftar No. IDM000289450

atas nama Tergugat, mempunyai persamaan pada pokoknya

dengan merek bodycology milik Penggugat

4) Menyatakan Tergugat sebagai pendaftar yang beritikad tidak

baik atas pendaftaran merek bodycology terdaftar No.

IDM000289450

5) Menyatakan batal dan/atau membatalkan pendaftaran merek

bodycology terdaftar No. IDM000289450 atas nama Tergugat

dan segala akibat hukumnya

6) Memerintahkan Panitera atau Pejabat yang berwenang untuk

itu, guna menyampaikan salinan putusan perkara ini kepada

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HKI) agar

dapat mencatatkan pembatalan pendaftaran merek

bodycology terdaftar No. IDM000289450 dari Daftar Umum

Merek dan mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek

7) Menghukum termohon kasasi untuk membayar biaya perkara

dalam semua tingkat peradilan, yang dalam tingkat kasasi

ditetapkan sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah)

D. Adanya Persamaan Pada Pokoknya

Yang dimaksud dengan persamaan pada pokoknya adalah kemiripan

yang disebabkan oleh adanya unsur-unsur yang menonjol antara merek yang

satu dengan merek yang lain, yang dapat menimbulkan kesan adanya

persamaan baik mengenai bentuk, cara penempatan, cara penulisan atau

kombinasi antara unsur-unsur ataupun persamaan bunyi ucapan yang terdapat

dalam merek-merek tersebut.1

1 OK. Saidin, ASPEK HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (INTELLECTUAL

PROPERTY RIGHTS), (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 360

Page 60: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

50

Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, maka peneliti membandingkan

kedua merek milik kedua belah pihak dan dapat disimpulkan bahwasanya:

1) Merek kedua belah pihak memiliki kesamaan bentuk dalam

tampilan hurufnya.

2) Merek kedua belah pihak memiliki kesamaan dalam penulisan

kata “bodycology” yang terdiri dari huruf “b o d y c o l o g y”

yang membedakan hanyalah merek bodycology milik Tergugat

ditulis miring.

Bodycology

Milik Penggugat

Bodycology

Milik Tergugat

3) Merek kedua belah pihak memiliki kesamaan dalam

penyebutan kata karena rangkaian huruf yang digunakan oleh

kedua belah pihak adalah sama.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dapat terlihat jelas bahwa terdapat

beberapa kesamaan antara merek milik kedua belah pihak, diantaranya yaitu:

memiliki kesamaan dalam tampilan hurufnya, merek milik kedua belah pihak

memiliki kesamaan dalam penulisan kata “bodycology” serta memiliki

kesamaan bunyi pada penyebutan kata “bodycology”. Sedangkan yang

membedakan antara merek milik Penggugat dan Tergugat adalah pada merek

milik Tergugat dicetak miring menjadi “bodycology”. Berdasarkan hal-hal

tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa terdapat kesamaan pada merek

milik kedua belah pihak yang dapat dikatakan bahwa merek tersebut memiliki

kesamaan pada pokoknya.

E. Adanya Itikad Tidak Baik

Pemohon yang beritikad baik adalah pemohon yang mendaftarkan

mereknya secara layak dan jujur tanpa ada niat apa pun untuk membonceng,

meniru, menjiplak ketenaran pihak lain demi kepentingan usahanya yang

Page 61: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

51

berakibat kerugian pada pihak lain itu atau menimbulkan kondisi persaingan

curang, mengecoh, atau menyesatkan konsumen.2

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti mendapatkan bahwasanya

Tergugat memiliki itikad tidak baik dalam pendaftaran mereknya, yaitu

diantaranya adalah:

1) Merek bodycology milik Penggugat sudah terdaftar di

Amerika Serikat sejak tahun 1992 sedangkan merek

bodycology terdaftar No. IDM000289450 atas nama Tergugat

baru terdaftar pada tanggal 17 Januari 2011. Maka secara jelas

terlihat bahwa merek bodycology milik Penggugat telah lebih

dahulu terdaftar sebelum merek bodycology milik Tergugat.

2) Apabila dibandingkan merek bodycology milik Penggugat

dengan merek bodycology terdaftar No. IDM000289450 milik

Tergugat maka secara jelas dapat terlihat bahwa kedua merek

tersebut memiliki kesamaan pada pokoknya dalam penulisan

kata maupun bunyi dalam penyebutan kata.

3) Selain itu jika dilihat dari kelas barang yang dimintakan

perlindungannya dalam permintaan pendaftaran merek

bodycology terdaftar No. IDM000289450 atas nama Tergugat

ternyata memiliki kesamaan dengan kelas serta jenis barang

yang dilindungi dalam pendaftaran merek bodycology milik

Penggugat, yaitu sama-sama termasuk dalam kelas 3. Tidak

dapat disangkal lagi bahwa maksud dan tujuan dari

pendaftaran merek bodycology terdaftar No. IDM000289450

milik Tergugat adalah untuk membonceng dan menjiplak

merek bodycology milik Penggugat.

4) Tindakan Tergugat yang mendaftarkan merek bodycology

terdaftar No. IDM000289450 memiliki kesamaan pada

pokoknya dengan merek bodycology milik Penggugat serta

2 Ahmadi Miru, HUKUM MEREK Cara Mudah Mempelajari Undang-Undang Merek,

(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 13

Page 62: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

52

kelas barang yang dimintakan perlindungannya dalam

permintaan pendaftaran merek bodycology terdaftar No.

IDM000289450 atas nama Tergugat yang sama dengan kelas

barang bodycology milik Penggugat yaitu kelas 3 adalah bukti

dari adanya itikad tidak baik dari Tergugat dalam pendaftaran

mereknya.

5) Kata bodycology bukan merupakan kata umum melainkan kata

temuan yang tidak terdapat di kamus manapun, oleh karenanya

tanpa meniru atau menjiplak merek bodycology milik

Penggugat maka mustahil Tergugat terpikir untuk

mendaftarkan merek bodycology. Dengan demikian dapat

dipastikan bahwa Tergugat mendaftarkan merek bodycology

dengan itikad tidak baik.

F. Analisis Putusan

Dalam memberikan putusan, Mahkamah Agung memiliki beberapa

pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

1. Bahwa merek “bodycology” bukan kata umum atau popular

dalam masyarakat, tetapi merupakan kreasi atau ciptaan.

2. Telah terbukti Pemohon kasasi telah mendaftarkan mereknya

“bodycology” di Amerika Serikat sejak 1992, Eropa dan Chile.

3. Termohon kasasi pada tanggal 17 Januari 2011 telah

mendaftarkan produknya dengan merek yang sama yaitu

persamaan bunyi ucapan dengan merek Pemohon kasasi yaitu

“bodycology”. Fakta ini membuktikan Termohon telah tidak

beritikad baik pada waktu melakukan pendaftaran.

4. Bahwa sesuai dengan hasil pemeriksaan di persidangan

Penggugat telah dapat membuktikan dalilnya bahwa merek

“bodycology” yang terdaftar atas nama Tergugat mempunyai

persamaan pada pokoknya dengan merek “bodycology”

miliknya yang telah digunakan dan terdaftar di Amerika

Page 63: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

53

Serikat dan di beberapa Negara lain, jauh hari sebelum

Tergugat mendaftarkan merek miliknya di Indonesia, serta

membuktikan bahwa merek milik Penggugat adalah kata

temuan oleh Penggugat dan bukan kata umum yang dapat

ditemukan dalam kamus-kamus umum bahasa, sehingga sulit

dijelaskan secara akal sederhana, bahwa tanpa tindakan meniru

atau menjiplak merek tersebut seseorang in casu Tergugat

dapat menemukan merek “bodycology” tersebut, sebaliknya

Tergugat tidak dapat membuktikan bahwa merek

“bodycology” yang terdaftar atas nama dirinya adalah hasil

temuannya sendiri, karena itu gugatan Penggugat layak untuk

diterima untuk seluruhnya karena Penggugat dapat

membuktikan dalilnya bahwa pendaftaran merek

“bodycology” atas nama Tergugat dilakukan dengan itikad

tidak baik.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Mahkamah

Agung berpendapat terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan

kasasi dari pemohon dan mengadili sebagai berikut:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

2. Menyatakan Penggugat sebagai pemilik merek bodycology.

3. Menyatakan merek bodycology terdaftar No. IDM000289450

atas nama Tergugat memiliki kesamaan pada pokoknya

dengan merek bodycology milik Penggugat.

4. Menyatakan Tergugat sebagai pendaftar yang beritikad tidak

baik atas pendaftaran merek bodycology terdaftar No.

IDM000289450.

5. Memerintahkan panitera atau pejabat yang berwenang untuk

itu, guna menyampaikan salinan putusan perkara ini kepada

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HKI) agar

dapat mencatatkan pembatalan pendaftaran merek bodycology

Page 64: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

54

terdaftar No. IDM000289450 dari Daftar Umum Merek dan

mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek.

Hukum merek di Indonesia menganut sistem konstitutif, yaitu

mengharuskan adanya pendaftaran suatu merek agar merek tersebut bisa

mendapatkan perlindungan serta memiliki hak ekslusif bagi pemegang hak

atas merek tersebut. Untuk mendapatkan kepastian serta pelindungan hukum

maka merek harus terlebih dahulu di daftarkan pada Direktorat Jenderal KI

agar mendapatkan perlindungannya. Sistem konstitutif ini dianggap dapat

lebih memberikan kepastian hukum daripada sistem deklaratif, karena pada

sistem konstitutif ini yang mengharuskan adanya pendaftaran terlebih dahulu

maka dapat dijadikan pembuktian apabila ada pihak ketiga yang mengakui

merek terdaftar tersebut sebagai merek miliknya. Apabila ada merek asing

yang ingin mendapatkan perlindungan atas mereknya di Indonesia maka

merek tersebut haruslah didaftarkan terlebih dahulu karena di Indonesia

menganut prinsip first to file system. Pada sistem ini maka orang yang

pertama kali mendaftarkan mereknya maka dialah yang berhak atas merek-

merek tersebut.

Menurut Satjipto Rahardjo, perlindungan hukum adalah adanya

upaya melindungi kepentingan seseorang dengan cara mengalokasikan suatu

HAM kekuasaan kepadanya untuk bertindak dalam rangka kepentingannya

tersebut.3 Perlindungan hukum Kekayaan Intelektual bersifat teritorial dimana

merek tersebut didaftar maka disitulah merek tersebut mendapatkan

perlindungan hukum. Hal tersebut berdasarkan pada Article 1 pada TRIPs

Agreement yang menyebutkan bahwa anggota wajib melaksanakan ketentuan-

ketentuan yang tercantum didalam perjanjian ini. Anggota dapat, tetapi tidak

wajib, untuk menerapkan dalam hukum domestiknya sistem perlindungan

yang lebih luas daripada yang diwajibkan berdasarkan persetujuan ini,

sepanjang hal tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang

terdapat dalam persetujuan ini. Anggota bebas menentukan metode yang

3 Satjipto Raharjo, Sisi-Sisi Lain dari Hukum di Indonesia, (Jakarta: Kompas, 2003),

h.121

Page 65: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

55

sesuai untuk menerapkan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam perjanjian

ini ke dalam sistem dan praktek hukumnya masing-masing. Berdasarkan

Article diatas maka secara jelas dapat diketahui bahwa tiap Negara anggota

dalam perjanjian TRIPs dapat dengan bebas menentukan dan menerapkan

ketentuan hukumnya sendiri di negaranya asalkan tidak bertentangan dengan

ketentuan yang terdapat pada perjanjian TRIPs. Apabila ada merek terdaftar

di luar negeri tetapi tidak terdaftar di Indonesia maka merek tersebut tidak

akan mendapatkan perlindungan hukumnya di Indonesia, hal ini dikarenakan

Indonesia yang menganut sistem konstitutif yang mengharuskan adanya

pendaftaran terlebih dahulu untuk mendapatkan perlindungan atas merek

tersebut. Jadi apabila ada yang mendaftarkan suatu merek tersebut ke

Direktorat Jenderal dan tidak ada merek yang telah terdaftar terlebih dahulu

di Direktorat Jenderal dengan merek yang sama dan/atau apabila dalam

jangka waktu pengumuman permohonan pada pemeriksaan substantif tidak

terdapat keberatan atau sanggahan dari pihak lain maka tidak ada alasan dari

Direktorat Merek atau pemeriksa untuk menolak merek tersebut kecuali

merek itu merek terkenal.

Perlindungan hukum merek terbagi menjadi dua, yang pertama yaitu

perlindungan hukum preventif yaitu perlindungan hukum yang terjadi

sebelum terjadinya suatu tindak pidana atau pelanggaran terhadap merek.

Perlindungan hukum preventif dapat dilakukan dengan cara mendaftarkan

merek pada Direktorat Merek untuk mendapatkan hak atas merek tersebut

seperti yang disebutkan pada Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016

Tentang Merek dan Indikasi Geografis. Kemudian perlindungan hukum

represif yaitu perlindungan hukum terhadap merek apabila terjadi tindak

pidana atau pelanggaran hak atas merek tersebut, jadi perlindungan ini

diberikan apabila telah terjadinya suatu pelanggaran terhadap hak atas merek

tertentu. Lalu bagaimana jika ada orang yang mendaftarkan merek yang sama

dengan merek yang telah terdaftar di luar negeri? Apakah ada upaya hukum

yang dapat dilakukan oleh pemilik hak atas merek terdaftar tersebut?

Page 66: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

56

Pada Pasal 76 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 disebutkan

bahwa:

1. Gugatan pembatalan merek terdaftar dapat diajukan oleh pihak

yang berkepentingan berdasarkan alasan sebagaimana yang

dimaksud dalam Pasal 20 dan/atau 21.

2. Pemilik merek yang tidak terdaftar dapat mengajukan gugatan

sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) setelah mengajukan

permohonan pada Menteri.

Berdasarkan pada Pasal tersebut diatas, maka pemilik merek yang

tidak terdaftar tetap bisa mendapatkan perlindungan hukumnya dengan cara

mengajukan permohonan pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual

terlebih dahulu lalu kemudian barulah mengajukan gugatan pembatalan yang

diajukan kepada Pengadilan Niaga terhadap pemilik merek terdaftar. Apabila

sudah masuk ke pengadilan maka sudah menjadi kewenangan hakim dalam

memutuskan dan memeriksa perkara, dan para pihak dipersilahkan untuk

menunjukkan bukti-bukti bahwa merek tersebut adalah benar miliknya.

Berdasarkan kasus yang peneliti teliti, dalam hal perlindungan hukum

terhadap merek bodycology milik Penggugat dapat disimpulkan bahwa merek

bodycology milik Penggugat tidak mendapatkan perlindungannya di

Indonesia dikarenakan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 menganut

sistem konstitutif yang berarti mengharuskan adanya pendaftaran pada

Direktorat Merek terlebih dahulu untuk mendapatkan perlindungan atas hak

merek tersebut.

Dalam hal pengajuan gugatan, Penggugat telah lebih dahulu

mengajukan permohonan di Indonesia pada Direktorat Merek, Direktorat

Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Departemen Hukum dan Hak Asasi

Manusia RI, pada tanggal 16 April 2011 dengan No. Agenda

D002011013471 untuk melindungi jenis barang yang termasuk dalam kelas 3.

Atas dasar permohonan tersebut maka Penggugat berkedudukan hukum

dalam mengajukan gugatan pembatalan terhadap merek milik Tergugat.

Page 67: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

57

Pada Pasal 21 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2016 disebutkan bahwa permohonan ditolak jika merek tersebut mempunyai

persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek terdaftar milik

pihak lain atau dimohonkan lebih dahulu oleh pihak lain untuk barang

dan/atau jasa sejenis. Merek yang telah terdaftar terlebih dahulu seharusnya

dipahami dalam konteks terdaftar secara nasional di Indonesia, atau secara

regional ASEAN, ataupun secara internasional beberapa Negara di dunia.4

Dalam kasus ini, merek bodycology milik Penggugat telah lebih dahulu

terdaftar di Amerika Serikat sejak tahun 1992 serta telah terdaftar di beberapa

Negara lain di dunia, produknya juga dapat kapan saja diakses melalui web

www.bodycology.com serta dapat dijumpai di beberapa mall besar di

Indonesia. Kemudian Tergugat mendaftarkan merek bodycology pada tanggal

17 Januari 2011 dengan jenis barang kelas yang sama yaitu kelas 3 dengan

merek bodycology milik Penggugat. Apabila dilihat dari tanggal

pendaftarannya terlihat jelas bahwa merek bodycology milik Penggugat jelas

telah lebih dahulu terdaftar daripada merek milik Tergugat. Merek

bodycology milik Penggugat juga telah terdaftar di Uni Eropa yang meliputi

beberapa Negara: Spanyol, Inggris, Belanda, Denmark, Prancis, Italia,

Rumania, Hungaria, Lithuania, Islandia dan Cekoslavia. Berdasarkan

pendaftaran mereknya yang terdapat di Negara-negara lain di dunia maka

merek bodycology milik Penggugat juga dapat dikatakan merek terkenal.

Mengacu pada Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 1486

K/pdt/1991 yang menyatakan bahwa : “Pengertian Merek terkenal yaitu,

apabila suatu Merek telah beredar keluar dari batas-batas regional sampai

batas-batas internasional, dimana telah beredar keluar negeri asalnya dan

dibuktikan dengan adanya pendaftaran Merek yang bersangkutan di berbagai

negara”.

Mengenai persamaan pada pokoknya, apabila dibandingkan antara

merek bodycology milik Penggugat dengan merek bodycology terdaftar milik

4 Rahmi Jened, HUKUM MEREK (TRADEMARK LAW) Dalam Era Global dan Integrasi

Ekonomi, (Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, 2015), h. 115

Page 68: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

58

Tergugat yang dicetak miring secara jelas dapat terlihat adanya persamaan

baik dalam hal bunyi ucapan, huruf, cara penulisan dan kata yaitu

“bodycology” untuk jenis barang kelas yang sama yaitu kelas 3. Berdasarkan

hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa unsur persamaan pada pokoknya

telah terpenuhi.

Bodycology

Milik Penggugat

Bodycology

Milik Tergugat

Kemudian mengenai adanya itikad tidak baik, jika merek digunakan

oleh dua pihak maka harus ditentukan siapa yang menggunakan merek

dengan itikad baik. Pemohon yang beritikad baik adalah pemohon yang

mendaftarkan mereknya secara layak dan jujur tanpa ada niat apapun untuk

membonceng, meniru atau menjiplak ketenaran merek pihak lain itu demi

kepentingan usahanya yang berakibat kerugian pada pihak lain itu atau

menimbulkan kondisi persaingan curang, mengecoh atau menyesatkan

konsumen.5 Kata bodycology merupakan kata temuan dan bukan merupakan

kata umum, jadi mustahil bagi Tergugat apabila mendaftarkan merek

bodycology tanpa meniru atau menjiplak merek bodycology milik Penggugat

yang telah lebih dahulu terdaftar di Amerika Serikat dan di berbagai Negara

di dunia, serta kelas jenis barang yang dimintakan perlindungannya sama

dengan milik Penggugat yaitu kelas 3. Maka tidak dapat disangkal lagi bahwa

pendaftaran merek bodycology terdaftar No. IDM000289450 milik Tergugat

adalah dengan adanya itikad tidak baik yang bertujuan untuk mendompleng

merek milik Penggugat serta membuat para konsumen terkecoh.

Berdasarkan fakta-fakta diatas maka dapat disimpulkan bahwa merek

bodycology milik Tergugat seharusnya ditolak berdasarkan pada Pasal 21

5 Rahmi Jened Parinduri Nasution, INTERFACE HUKUM KEKAYAAN INTELEKTUAL

dan HUKUM PERSAINGAN (Penyalahgunaan HKI), (Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA,

2013), h. 218

Page 69: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

59

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi

Geografis yang menyebutkan bahwa permohonan ditolak jika merek tersebut

mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek

terdaftar milik pihak lain atau dimohonkan lebih dahulu oleh pihak lain untuk

barang dan/atau jasa sejenis dan permohonan ditolak jika dilakukan oleh

pemohon yang beritikad tidak baik.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka Peneliti sependapat dengan

Majelis Mahkamah Agung yang mengadili perkara tersebut. Karena

pertimbangan-pertimbangannya telah tepat dan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan mengadili dengan seadil-adilnya.

Page 70: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pertanyaan riset yang telah dikemukakan oleh peneliti

beserta pembahasannya maka terdapat beberapa kesimpulan yang dapat

peneliti simpulkan yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan oleh peneliti di bab

sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Indonesia menganut

sistem konstitutif maka dari itu untuk mendapatkan kepastian hukum

serta mendapatkan hak ekslusif dari merek tersebut maka merek tersebut

haruslah terlebih dahulu didaftarkan di Direktorat Jenderal Kekayaan

Intelektual. Perlindungan hukum kekayaan intelektual bersifat teritorial

dimana merek tersebut didaftar disitulah merek tersebut mendapatkan

perlindungan hukum. Apabila merek terdaftar di luar negeri tetapi tidak

terdaftar di Indonesia maka merek tersebut tidak akan mendapatkan

perlindungan hukumnya di Indonesia. Hal ini sesuai dengan Pasal 3

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi

Geografis yang menyebutkan bahwa hak atas merek diperoleh setelah

merek tersebut terdaftar. Dengan hal yang demikian bukan berarti merek

yang telah terlebih dahulu terdaftar di luar negeri tidak bisa mendapatkan

perlindungan hukumnya di Indonesia, pemilik merek senior asing tetap

bisa mendapatkan perlindungan hukumnya di Indonesia dengan

mendaftarkan mereknya dengan cara mengajukan permohonan

pendaftaran pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.

2. Apabila telah terjadi sengketa seperti kasus yang peneliti analisis maka

pemilik merek bereputasi asing tersebut dapat menggugat merek lain

yang memiliki kesamaan pada pokoknya tersebut di Pengadilan Niaga

dengan cara terlebih dahulu mengajukan permohonan pendaftaran merek

pada Direktorat Jenderal baru kemudian mengajukan gugatan pada

Pengadilan Niaga. Apabila sudah masuk ke pengadilan maka sudah

menjadi kewenangan hakim dalam memutuskan dan memeriksa perkara,

Page 71: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

61

dan para pihak dipersilahkan untuk menunjukkan bukti-bukti yang dapat

berupa bukti pendaftaran di Negara lain untuk meyakinkan hakim bahwa

merek tersebut adalah benar miliknya.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan tersebut maka terdapat beberapa

rekomendasi yang peneliti ingin sampaikan yaitu sebagai berikut:

1. Untuk para pelaku usaha disarankan untuk mendaftarkan mereknya pada

Ditjen KI agar mendapatkan perlindungan hukumnya dan untuk

menghindari terjadinya perbuatan curang dari para pelaku usaha lain

yang beritikad tidak baik, terlebih lagi pada saat ini sudah adanya

protokol Madrid yang dimana dalam satu permohonan pendaftaran merek

saja bisa untuk mendaftarkan mereknya di seluruh Negara asing yang

tergabung dalam protokol Madrid tersebut. Hal ini justru merupakan

peluang besar bagi para pelaku usaha Indonesia untuk memasarkan

merek-mereknya agar dikenal oleh Negara asing.

2. Untuk Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dalam hal pemeriksaan

substantif sebaiknya jangan hanya terpacu pada merek-merek yang telah

terdaftar di Direktorat Jenderal saja, pada saat sekarang ini protocol

Madrid telah berlaku secara efektif maka dapat lebih memudahkan para

pemeriksa untuk melakukan pemeriksaan substantif terhadap merek-

merek yang didaftarkan pada Ditjen KI untuk mengurangi terjadinya

pelanggaran merek sehingga dapat mengurangi pula kasus pelanggaran

merek yang diajukan ke Pengadilan Niaga.

Page 72: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

62

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

BA, Tim Lindsey, dkk. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Suatu Pengantar.

Bandung: PT Alumni, 2005.

Djumhana, Muhamad dan R. Djubaedillah, HAK MILIK INTELEKTUAL (SEJARAH,

TEORI DAN PRAKTEKNYA DI INDONESIA). Bandung: PT CITRA ADITYA

BAKTI, 2003.

Gautama, Sudargo. HUKUM MEREK INDONESIA. Bandung: PT.Citra Aditya Bakti,

1989.

Harahap, Yahya. Tinjauan Merek Secara Umum dan Hukum Merek di Indonesia

Berdasarkan Undang-Undang N0. 19 Tahun 1992. Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti, 1996.

Hasibuan, H.D Effendy. Perlindungan Merek Studi Mengenai Putusan Pengadilan

Indonesia dan Amerika Serikat. Depok: Badan Penerbit Fakultas Hukum

Universitas Indonesia, 2003.

Jened, Rahmi. HUKUM MEREK (TRADEMARK LAW) Dalam Era Global dan

Integritasi Ekonomi. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, 2015.

___________. INTERFACE HUKUM KEKAYAAN INTELEKTUAL dan HUKUM

PERSAINGAN (Penyalahgunaan HKI). Jakarta: PT RAJAGRAFINDO

PERSADA, 2013.

Marzuki, Peter Mahmud. PENELITIAN HUKUM. Jakarta: PRENADAMEDIA

GROUP, 2005.

Page 73: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

63

Maulana, Insan Budi. Bianglala HaKI. Jakarta: PT Hecca Mitra Utama, 2005.

Miru, Ahmadi. HUKUM MEREK Cara Mudah Mempelajari Undang-Undang Merek.

Jakarta: PT RajaGrafindo, 2007.

Nasution, Rahmi Jened Parindu. Interface Hukum Kekayaan Intelektual dan Hukum

Persaingan (Penyalahgunaan HKI). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

Cetakan ke-1 Oktober 2013.

Raharjo, Satjipto. Sisi-Sisi Lain dari Hukum di Indonesia. Jakarta: Kompas, 2003.

Rasjidi, Lili. Filsafat Hukum Mazhab dan Refleksinya. Bandung: Remaja Rosdakarya

Offset, 1994.

Saidin, OK. Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights).

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002. Cetakan III.

_________, ASPEK HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (INTELLECTUAL

PROPERTY RIGHTS). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013. Cetakan ke-8.

Soekanto, Soerjono dan Sri Mahmudji. Peranan dan Penggunaan Kepustakaan di

Dalam Penelitian Hukum. Jakarta: Pusat Dokumen Universitas Indonesia,

1979.

Suryomurcito, Gunawan. “Perlindungan Merek”, Makalah pada Pelatihan HKI V,

Kerja Sama Fakultas Hukum Universitas Airlangga dengan Perhimpunan

Masyarakat HKI Indonesia (IIPS), Surabaya 7-26 Agustus 2000.

INTERNET

http://www.dgip.go.id/struktur-organisasi , diakses pada tanggal 29 Mei 2018

pukul 07.45.

Page 74: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

64

https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt59d335bdce7e1/indonesia-jadi-

anggota-protokol-madrid--pendaftaran-merek-diperluas , diakses pada tanggal 25

September 2018 pukul 11.06.

https://news.detik.com/berita/4124708/ini-cara-daftar-merek-ke-luar-negeri-

lewat-protokol-madrid , diakses pada tanggal 25 September 2018 pukul 11.12.

https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5b5c3fbaed890/protokol-madrid-

-1-permohonan-untuk-amankan-merek-internasional-di-101-negara , diakses pada

tanggal 25 September 2018 pukul 11.17.

http://www.dgip.go.id/prosedur-pendaftaran-madrid-protocol , diakses pada

tanggal 25 September 2018 pukul 11.21.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Nomor 15 tahun 2001 tentang Merek

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis.

Page 75: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal. 1 dari 14 hal.Put.Nomor 364 K/Pdt.Sus-HKI/2014

P U T U S A N

Nomor 364 K/Pdt.Sus-HKI/2014

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

M A H K A M A H A G U N G

memeriksa perkara perdata khusus hak atas kekayaan intelektual (merek)

dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara:

ADVANCED BEAUTY SYSTEMS Inc, berkedudukan di Suite 400

57201 BJ Freeway, Dallas, Texas 75240 Amerika Serikat, yang

diwakili oleh Presiden dan Kepala Pejabat Eksekutif, Chris

Mc Clain, berkedudukan di 5501 LBJ Freeway, Suite 900, Dallas,

Texas, 75240, USA, dalam hal ini memberi kuasa kepada, Januari

Jahja, SH., dan kawan-kawan, para Advokat, berkantor di Menara

Batavia, Lantai 6, Jalan K.H. Mas Mansyur Kav.126, Jakarta Pusat

10220 Indonesia, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 12

Februari 2014, sebagai Pemohon Kasasi dahulu Penggugat;

m e l a w a n

SHERLY NYOLANDA, bertempat tinggal di Jalan Kramat Kwitang

I C/7 RT.002/RW.04, Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat,

sebagai Termohon Kasasi dahulu Tergugat;

Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang

Pemohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan

terhadap Termohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di muka persidangan

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada pokoknya

sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat adalah pemilik dan pemegang hak atas Merek

Bodycology yang telah lama digunakan di Amerika Serikat dan telah

terdaftar di Amerika Serikat sejak 22 September 1992 serta di Uni Eropa

yang meliputi berbagai negara di dunia antara lain;

- Amerika terdaftar dengan No. 1.719.286 untuk melindungi jenis barang

yang termasuk dalam kelas 51 dan 52 sedangkan untuk kelas

Internasional melindungi jenis barang yang termasuk dalam kelas 3 yang

telah digunakan pertama kali di Amerika Serikat sejak 3-9-1992;

- Uni Eropa terdaftar dengan No. 006995617 meliputi Negara-negara:

Spanyol, Inggris, Belanda, Denmark, Perancis, Italia, Rumania, Hungaria,

MAHKAM

AH AGUNG

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Page 76: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal. 2 dari 14 hal.Put.Nomor 364 K/Pdt.Sus-HKI/2014

Lithuania, Islandia dan Cekoslavia untuk melindungi jenis barang yang

termasuk dalam kelas 3, 25, 28 dan 44 (Vide Bukti P-1 dan P-2);

2. Bahwa selain pendaftaran dan mendapatkan perlindungan di berbagai

negara di dunia, Merek Bodycology milik Penggugat telah diajukan

pendaftarannya di Indonesia pada Direktorat Merek, Direktorat Jenderal Hak

Kekayaan Intelektual, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I, pada

tanggal 16 April 2011 dengan No. Agenda D002011013471 untuk melindungi

jenis barang: “Produk-produk untuk rambut untuk rambut, pelembab rambut,

pelembut rambut, losion rambut, bubuk untuk pencuci rambut, sabun lembut

(pencuci rambut), bahan pewarna rambut, sediaan-sediaan pengeriting

rambut, perekat untuk menempelkan rambut rambut palsu, zat untuk

netralisasi pengeriting rambut permanen, penyemprot rambut (hair spray),

minyak rambut, minyak untuk penambah rambut, busa untuk rambut

(mousse), minyak untuk perawatan, produk-produk perawatan kulit yaitu

krem dan losion pelembab kulit, minyak untuk mandi (bath oil), losion untuk

mandi, gelembung untuk mandi (bubble bath), sabun herbal, sediaan-

sediaan untuk kulit; sediaan-sediaan perawatan kulit tidak mengandung obat

yaitu penyegar tubuh (body mist), minyak untuk pelembut tubuh (body

butter), sabun tangan anti bakteri; Jel untuk mandi (shower); pembersih

tubuh (body wash); pomade untuk keperluan kosmetik; sediaan-sediaan

kosmetik untuk perawatan kulit; krem pencuci tangan; pencuci wajah ;

masker untuk kecantikan, krem pemutih kulit; krem kosmetik; krem anti

kerut; losion untuk jerawat; krem penghilang bintik-bintik (speckle) pada kulit;

bedak untuk biang keringat (prickly-heat); bedak talk; obat biang keringat;

sediaan-sediaan penggosok; minyak essensial; amplas (abrasives); bahan-

bahan pemeliharaan gigi (dentifrices) dupa (incenses); kosmetik untuk

hewan ; susu pembersih wajah; minyak wangi; sabun-sabun dan losion”,

yang termasuk dalam kelas 3 (Vide Bukti P-3);

3. Bahwa kata Bodycology dijadikan sebagai Merek Dagang dan didaftarkan di

Amerika Serikat serta diberbagai negara di dunia oleh Penggugat, guna

mendapatkan perlindungan hukum dengan tujuan untuk membedakan hasil

produk-produk Penggugat dengan hasil produk orang lain atau badan hukum

lain;

4. Bahwa ternyata Tergugat telah mendaftarkan merek bodycology terdaftar

No. IDM000289450 untuk melindungi jenis barang: “Losion, sabun mandi,

wangi-wangian” termasuk dalam kelas 3 (Vide Bukti P-4);

MAHKAM

AH AGUNG

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Page 77: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal. 3 dari 14 hal.Put.Nomor 364 K/Pdt.Sus-HKI/2014

5. Bahwa Penggugat sangat keberatan terhadap pendaftaran merek merek

bodycology terdaftar No. IDM000289450 atas nama Tergugat tersebut,

karena merek bodycology terdaftar No. IDM000289450 atas nama Tergugat

secara jelas mempunyai persamaan pada pokoknya dengan Merek

Bodycology milik Penggugat dan wujud dari keberatan tersebut maka

Penggugat mengajukan gugatan pembatalan a quo ke Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat;

6. Bahwa apabila dibandingkan antara pendaftaran Merek Bodycology milik

Penggugat yang sudah terdaftar di Amerika Serikat sejak tahun 1992

dengan merek bodycology terdaftar No. IDM000289450 atas nama Tergugat

yang baru terdaftar pada tanggal 17 Januari 2011, maka secara jelas terlihat

Merek Bodycology milik Penggugat sudah terdaftar jauh sebelum merek

bodycology No. IDM000289450 atas nama Tergugat terdaftar di Indonesia;

7. Bahwa selain itu jika dilihat dari kelas barang yang dimintakan

perlindungannya dalam permintaan pendaftaran merek bodycology terdaftar

No. IDM000289450 atas nama Tergugat yang sama-sama dengan kelas

barang yakni kelas 3 dengan kelas serta jenis barang yang dilindungi dalam

pendaftaran Merek Bodycology milik Penggugat, tidak dapat disangkal lagi

maksud dan tujuan Tergugat mengajukan pendaftaran merek bodycology

terdaftar No. IDM00028450 adalah untuk membonceng dan menjiplak Merek

Bodycology milik Penggugat;

8. Bahwa seharusnya Tergugat tidak menggunakan dan/atau mengajukan

pendaftaran merek bodycology terdaftar No. IDM000289450 yang secara

jelas mempunyai persamaan pada pokoknya dengan Merek Bodycology

milik Penggugat yang sudah terdaftar di berbagai negara di dunia, karena

masih banyak lagi kata-kata atau susunan kata-kata lain yang dapat dibuat

dan dijadikan sebagai merek oleh Tergugat tanpa menggunakan

bahasa/kata-kata asing serta tanpa harus meniru maupun menjiplak Merek

Bodycology milik Penggugat;

9. Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 6 ayat 1 huruf a Undang-undang

No.15 Tahun 2001 tentang Merek, menyebutkan: “Permohonan harus ditolak

oleh Direktorat Jenderal apabila merek tersebut: (b) mempunyai persamaan

pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek milik pihak lain yang

sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang dan/atau jasa sejenis”;

10.Bahwa tindakan Tergugat mengajukan pendaftaran dan/atau mendaftarkan

merek bodygology terdaftar No. IDM000289450 yang secara jelas

MAHKAM

AH AGUNG

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Page 78: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal. 4 dari 14 hal.Put.Nomor 364 K/Pdt.Sus-HKI/2014

mempunyai persamaan pada pokoknya dengan Merek Bodycology milik

Penggugat serta kelas barang yang dimintakan perlindungannya dalam

permintaan pendaftaran merek bodycology terdaftar No.IDM000289450 atas

nama Tergugat yang sama dengan kelas barang yakni kelas 3 dengan kelas

serta jenis barang yang dilindungi dalam pendaftaran Merek Bodycology

milik Penggugat adalah merupakan bukti itikad tidak baik dari Tergugat

dalam mendaftarkan merek tersebut;

11.Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 4 Undang-undang No. 15 Tahun

2001 tentang Merek menyebutkan: “Merek tidak dapat didaftar atas

permohonan yang diajukan oleh Pemohon yang beritikad tidak baik”;

12.Bahwa gugatan Penggugat diajukan berdasarkan ketentuan Pasal 68 ayat 1

dan 2 Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek, menyebutkan:

(1). Gugatan pembatalan pendaftaran Merek dapat diajukan oleh pihak

yang berkepentingan berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 4, Pasal 5, atau Pasal 6;

(2). Pemilik Merek yang tidak terdaftar dapat mengajukan gugatan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah mengajukan

Permohonan kepada Direktorat Jenderal;

Bahwa bersandar pada Pasal 68 ayat 1 dan ayat 2 Undang-undang No. 15

Tahun 2001 tentang Merek dan Pasal 4 Undang-undang No. 15 Tahun 2001

tentang Merek serta Pasal 6 ayat 1 huruf (a) Undang-undang No. 15 Tahun

2001 tentang Merek, maka pengajuan gugatan pembatalan a quo oleh

Penggugat sangatlah beralasan menurut hukum karena pendaftaran merek

bodycology terdaftar No. IDM000289450 didasari dengan itikad tidak baik, dan

oleh karenanya sudah sepatutnya agar merek bodycology terdaftar

No. IDM000289450 atas nama Tergugat tersebut dibatalkan oleh Pengadilan

Niaga Jakarta Pusat ;

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Penggugat mohon

kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar memberikan putusan sebagai

berikut:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Penggugat sebagai pemilik Merek Bodycology;

3. Menyatakan merek bodycology terdaftar No. IDM000289450 atas nama

Tergugat, mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek

Bodycology milik Penggugat;

4. Menyatakan Tergugat sebagai pendaftar yang beritikad tidak baik atas

MAHKAM

AH AGUNG

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Page 79: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal. 5 dari 14 hal.Put.Nomor 364 K/Pdt.Sus-HKI/2014

pendaftaran merek Bodycology terdaftar No. IDM000289450;

5. Menyatakan batal dan/atau membatalkan pendaftaran merek Bodycology

terdaftar No. IDM0000289450 atas nama Tergugat dan segala akibat

hukumnya;

6. Memerintahkan Panitera atau Pejabat yang berwenang untuk itu, guna

menyampaikan salinan putusan perkara ini kepada Direktorat Jenderal Hak

Kekayaan Intelektual (HKI) agar dapat mencatatkan pembatalan pendaftaran

merek Bodycology terdaftar No. IDM000289450 dari Daftar Umum Merek

dan mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek;

7. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara;

Atau:

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang memeriksa dan

mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex

aequo et bono);

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat mengajukan

eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil gugatan Penggugat

kecuali terhadap hal-hal yang secara tegas diakui kebenarannya:

A. Eksepsi – Penggugat tidak memenuhi syarat untuk mengajukan gugatan

sehingga tidak mempunyai legal standing dan/atau kapasitas untuk

menggugat;

2. Bahwa gugatan yang Penggugat ajukan tidak memenuhi syarat

sebagaimana ditentukan dalam Pasal 68 ayat (2) Undang-undang

No.15/2001 tentang Merek (untuk selanjutnya disebut Undang-undang

Merek) yang menyatakan: “Pemilik Merek yang tidak terdaftar dapat

mengajukan gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah

mengajukan Permohonan kepada Direktorat Jenderal”;

Berdasarkan ketentuan Undang-undang Merek tersebut berarti “mengajukan

permohonan pendaftaran merek kepada Direktorat Jenderal merupakan

sarat mutlak bagi pihak yang akan mengajukan gugatan pembatalan apabila

mereknya sendiri belum terdaftar di Indonesia”;

3. Bahwa berhubung Penggugat tidak mempunyai pendaftaran merek di

Indonesia, maka sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam

Undang-undang Merek, seharusnya sebelum mengajukan gugatan a quo

Penggugat terlebih dahulu mengajukan permohonan pendaftaran merek

yang dianggapnya sama dengan merek yang akan digugat pembatalan

MAHKAM

AH AGUNG

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Page 80: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal. 6 dari 14 hal.Put.Nomor 364 K/Pdt.Sus-HKI/2014

kepada Direktorat Merek, Direktorat Jenderal HKI, Kementrian Hukum dan

HAM RI;

4. Bahwa ternyata Penggugat tidak mengajukan permohonan pendaftaran

merek sebagaimana ketentuan dalam Undang-undang Merek yang menjadi

dasar hukum bagi Penggugat untuk mengajukan gugatan a quo;

Dengan demikian berarti dasar hukum untuk mengajukan gugatan

sebagaimana diatur dalam Undang-undang Merek tidak Penggugat penuhi

dengan kata lain Penggugat tidak memenuhi syarat untuk mengajukan

gugatan;

5. Bahwa walaupun dalil nomor 2 halaman 2 pada surat gugatan, Penggugat

menyatakan telah mengajukan permohonan pendaftaran merek

“Bodycology” No. Agenda D00.2011.013471 kepada Direktorat Jenderal HKI,

hal ini tidak dapat dijadikan dasar hukum telah terpenuhinya persyaratan

sebagaimana diatur dalam Pasal 68 ayat (2) Undang-undang Merek, sebab

berdasarkan informasi yang kami terima ternyata Direktorat Jenderal HKI,

telah menerbitkan surat perihal penolakan merek Bodycology” No. Agenda

D00.2011.013471 atas nama Penggugat tersebut;

6. Bahwa permohonan pendaftaran merek yang disebutkan dalam Pasal 68

ayat (2) Undang-undang Merek, maksudnya permohonan merek yang baru

Penggugat ajukan sebelum Penggugat mengajukan gugatan a quo, bukan

permohonan merek yang ditolak. Jadi merupakan kekeliruan apabila

Penggugat mendalilkan telah mengajukan pendaftaran merek terlebih dahulu

sebelum mengajukan gugatan a quo, padahal merek yang dijadikan dasar

gugatan tersebut sebenarnya Penggugat ketahui bakal ditolak;

Oleh karena tidak terpenuhinya persyaratan untuk mengajukan gugatan

sebagaimana ketentuan Pasal 68 ayat (2) Undang-undang Merek, maka

sudah sepatutnya gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima;

B. Eksepsi – Gugatan Penggugat Prematur – Exceptio Dilatoris;

7. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 20 ayat (3) Undang-undang Merek,

terhadap permohonan pendaftaran merek yang akan ditolak seharusnya

Penggugat mengajukan keberatan kepada Direktorat Jenderal, bukan

mengajukan gugatan pembatalan merek;

Dengan demikian berarti diajukannya gugatan a quo berkaitan dengan

permohonan pendaftaran merek “Bodycology” No. Agenda

D00.2011.013471 atas nama Penggugat yang akan ditolak, adalah

menyalahi ketentuan hukum yang berlaku;

MAHKAM

AH AGUNG

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Page 81: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal. 7 dari 14 hal.Put.Nomor 364 K/Pdt.Sus-HKI/2014

8. Bahwa selanjutnya apabila keberatan yang diajukan Pemohon merek (dalam

hal ini Penggugat) atas permohonan merek yang bakal ditolak tersebut tidak

dapat diterima maka akan terbit keputusan tentang Penolakan tersebut

(Pasal 20 ayat 6 Undang-undang Merek). Terhadap penolakan ini, bila

Pemohon merek (dalam hal ini Penggugat) tetap keberatan, langkah yang

dapat diambil adalah mengajukan banding kepada Komisi Banding Merek

dalam waktu 3 bulan terhitung sejak tanggal terima pemberitahuan

penolakan permohonan (Pasal 29 ayat 1 dan Pasal 30 ayat 1 Undang-

undang Merek);

9. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 31 ayat 3 Undang-undang Merek,

apabila permohonan Banding yang Pemohon merek (Penggugat) ajukan

ternyata ditolak oleh Komisi Banding Merek, barulah Pemohon merek

(Penggugat dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Niaga dalam waktu 3

bulan terhitung sejak diterimanya putusan Komisi Banding Merek;

10.Bahwa apabila status hukum permohonan merek “Bodycology” No. Agenda

D00.2011.013471 tetap ditolak, maka Penggugat baru dapat mengajukan

gugatan a quo setelah mengajukan banding dan keluar Dewan Komisi

Banding Merek;

11.Bahwa sebaliknya apabila Penggugat tetap ingin mengajukan gugatan

pembatalan terhadap merek milik Tergugat dengan tidak menunggu status

(kepastian hukum) dari permohonan merek “Bodycology” No. Agenda

D00.2111.013471, maka seharusnya sebelum gugatan diajukan Penggugat

mengajukan kembali permohonan merek “Bodycology” yang baru kepada

Direktorat jenderal supaya ada dasar hukum diajukannya gugatan a quo

sesuai dengan ketentuan Pasal 68 ayat (2) Undang-undang Merek;

12.Bahwa oleh karena Penggugat bukan pemilik merek terdaftar di Indonesia

dan Penggugat tidak mengajukan Permohonan pendaftaran merek kepada

Direktorat Jenderal sebelum gugatan a quo diajukan maka gugatan

Penggugat tidak mempunyai dasar hukum karena persyaratan sebagaimana

ditentukan dalam Pasal 68 ayat (2) Undang-undang Merek tidak terpenuhi,

oleh sebab itu gugatan Penggugat sepatutnya ditolak atau setidak-tidaknya

dinyatakan tidak dapat diterima (NO);

13.Bahwa adapun apabila yang Penggugat jadikan dasar hukum adalah

permohonan merek “Bodycology” No. Agenda D00.2011.013471 yang

diajukan tanggal 16 April 2011 dimana statusnya bakal ditolak, maka belum

waktunya bagi Penggugat untuk mengajukan gugatan a quo melainkan

MAHKAM

AH AGUNG

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Page 82: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal. 8 dari 14 hal.Put.Nomor 364 K/Pdt.Sus-HKI/2014

harus menunggu kepastian (status hukum) dari permohonan merek

“Bodycology” No. Agenda D00.2011.013471;

14.Bahwa berdasarkan uraian di atas, terbukti bahwa gugatan a quo yang

diajukan oleh Penggugat adalah langkah yang tidak tepat karena menyalahi

ketentuan hukum yang berlaku, dengan kata lain belum waktunya

Penggugat mengajukan gugatan a quo melainkan Penggugat harus

menunggu kejelasan status hukum dari permohonan merek “Bodycology”

No. Agenda D00.2011.013471 yang diajukan Penggugat pada tanggal 6

April 2011;

Bahwa hal ini terlihat jelas gugatan Penggugat adalah prematur, karena

belum waktunya diajukan melainkan Penggugat harus menunggu adanya

putusan dari Komisi Banding Merek. Dengan demikian gugatan Penggugat

seharusnya ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima

(NO);

Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Niaga pada Pengadilan

Negeri Jakarta Pusat telah memberikan Putusan Nomor 69/PDT.SUS/Merek/

2013/PN.Niaga.Jkt.Pst., tanggal 22 Januari 2014 yang amarnya sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI:

- Menolak eksepsi Tergugat seluruhnya;

DALAM POKOK PERKARA:

- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar

Rp516.000,- (lima ratus enam belas ribu rupiah);

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat tersebut telah diucapkan dengan hadirnya Penggugat dan

Tergugat pada tanggal 22 Januari 2014, terhadap putusan tersebut, Penggugat

dengan perantaraan kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 12

Februari 2014 mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 12 Februari 2014

sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 09K/Pdt.Sus-HaKI/

2014/PN.Niaga.Jkt.Pst jo. Nomor 69/Pdt.Sus-Merek/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat, permohonan

tersebut disertai dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan

Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat tersebut pada tanggal 18 Februari 2014;

Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Termohon Kasasi pada

tanggal 28 Februari 2014, namun Termohon Kasasi tidak mengajukan kontra

memori kasasi;

MAHKAM

AH AGUNG

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Page 83: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal. 9 dari 14 hal.Put.Nomor 364 K/Pdt.Sus-HKI/2014

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya

telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam

tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, oleh

karena itu permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/

Penggugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya sebagai berikut:

1. Bahwa Pemohon Kasasi tidak mendasarkan gugatannya atas Pasal 68 ayat

(1) juncto Pasal 6 ayat (1) huruf b Undang-Undang No. 15 Tahun 2001

mengenai merek terkenal;

2. Bahwa gugatan Pemohon Kasasi sebagaimana ternyata dari posita dan

petitum gugatan didasarkan atas Pasal 68 ayat (1) juncto Pasal 4 Undang-

Undang No. 15 Tahun 2001 mengenai itikad tidak baik;

3. Bahwa Pasal 4 dan Pasal 6 ayat (1) huruf b adalah 2 (dua) hal yang berbeda

dan dalam konteks gugatan pembatalan pendaftaran merek bersifat alternatif

bukan kumulatif;

4. Bahwa peniruan merek dagang pihak lain sebagaimana dimaksud dalam

Penjelasan Pasal 4 Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tidak selalu harus

dilakukan terhadap merek terkenal dalam pengertian Pasal 6 ayat (1) huruf

b. Dalam Penjelasan Pasal 4 digunakan istilah “merek yang sudah dikenal”,

bukan “merek terkenal”. Oleh karena itu, Undang-Undang No. 15 Tahun

2001 tidak mensyaratkan merek yang ditiru dan/atau dijiplak harus merek

terkenal menurut kriteria Pasal 6 ayat (1) huruf b;

5. Bahwa merek Bodycology Pemohon Kasasi adalah merek yang sudah lama

dikenal dan terdaftar di negara asalnya Amerika Serikat (sejak 1992) dan di

negara-negara lain di dunia jauh sebelum Termohon Kasasi mendaftarkan

merek tersebut pada tanggal 17 Januari 2011 (vide surat bukti P-1, P-2, P-3,

P-4, P-5 dan T-1);

6. Bahwa di Indonesia, produk Bodycology Pemohon Kasasi yang juga sudah

lama dikenal dengan mudah dapat ditemui dan dibeli di mal-mal terkemuka

di Jakarta seperti di Plaza Senayan, Plaza Indonesia, Pondok Indah Mall,

dan sebagainya. Berikut ini adalah foto produk-produk Bodycology Pemohon

Kasasi yang dijual di Guardian Plaza Indonesia dan Plaza Senayan;

7. Bahwa produk Bodycology Pemohon Kasasi sudah terdaftar pula pada

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan RI,

antara lain dengan No. POM CE51100101130, POM CE51100601132

dan POM CE51100701131 sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan

MAHKAM

AH AGUNG

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Page 84: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal. 10 dari 14 hal.Put.Nomor 364 K/Pdt.Sus-HKI/2014

Republik No. 1176/MENKES/PER/VIII/2010 tanggal 20 Agustus 2010

tentang Notifikasi Kosmetika yang mewajibkan setiap produk kosmetika

didaftarkan pada BPOM untuk memperoleh izin edar dari Menteri

kesehatan;

8. Bahwa pendaftaran produk Bodycology Pemohon Kasasi pada BPOM

tersebut pada diakses oleh masyarakat umum dari situs:

http:/www.pom.go.id/webreg/index,php/home/produk/all/row/10/page/1/order/

4/DESC/serach/6/Advanced%20Beauty;

9. Bahwa selain itu, merek/produk Bodycology Pemohon Kasasi dapat diakses

setiap saat dari waktu ke waktu di seluruh dunia termasuk di Indonesia dari

situs www.bodycology.com;

10.Bahwa akses mengakses situs internet dan belanja di mal-mal terkemuka di

Jakarta bahkan di luar negeri bagi golongan masyarakat menengah ke atas

seperti Termohon Kasasi merupakan “fakta notoir” yang menurut hukum

acara dianggap terbukti tanpa perlu pembuktian lebih lanjut;

11.Bahwa Bodycology bukan kata umum, melainkan “kata temuan” Pemohon

Kasasi (“Invented word”) yang tidak terdapat dalam kamus bahasa

manapun;

12.Bahwa tanpa meniru dan/atau menjiplak merek Bodycology Pemohon Kasasi

mustahil Termohon Kasasi terpikir untuk mendaftarkan merek Bodycology;

13.Bahwa dengan demikian dapat dipastikan Termohon Kasasi telah

mendaftarkan merek Bodycology dengan itikad tidak baik sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 4 Undang-Undang No. 15 Tahun 2011;

14.Bahwa Prof.Z. Asikin Kusumah Atmadja, SH., Ketua Muda Perdata

Mahkamah Agung RI melalui Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 16

Desember 1986 Reg.No. 220/PK/Perd/1986 dalam kasus NIKE (halaman 56

dan 57) menulis sebagai berikut:

“Bahwa Republik Indonesia sebagai suatu negara yang merdeka dan turut

serta dalam pergaulan bangsa-bangsa, wajib pula memelihara hubungan

Internasional dengan menghormati antara lain merek-merek Warga negara

Asing. Hal ini tidak hanya terbatas pada keadaan dimana ada hubungan

hukum antara prinsipal dengan agen, melainkan juga sikap pengusaha

Indonesia yang mengetahui adanya merek yang terkenal secara

internasional meskipun tidak/belum didaftarkan dalam Daftar Umum Kantor

Milik Perindustrian tetapi namanya sudah dikenal juga di Indonesia

sesuai dengan makna Undang-Undang No. 21 Tahun 1961, tidak dapat

MAHKAM

AH AGUNG

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Page 85: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal. 11 dari 14 hal.Put.Nomor 364 K/Pdt.Sus-HKI/2014

menggunakan merek yang sama seperti merek asing yang terkenal tersebut,

demi untuk melindungi masyarakat konsumen Indonesia terhadap kekeliruan

seakan-akan merek Indonesia tersebut adalah keluaran pabrik yang sama

dengan merek asing yang asli. Hal ini juga berarti Warga Negara Indonesia

yang memproduksi barang-barang buatan Indonesia wajib menggunakan

nama-nama merek yang jelas menampakkan identitas Nasional Indonesia

dan sejauh mungkin menghindari menggunakan nama merek yang mirip

apalagi menjiplak nama merek asing;

15.Bahwa putusan Mahkamah Agung RI dalam kasus NIKE tersebut telah

menjadi yurisprudensi tetap yang diikuti antara lain oleh Putusan Mahkamah

Agung RI tanggal 3 November 1995 No. 426 PK/Pdt/1994 dalam kasus

GIORDANO, Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 11 Juni 2003 No. 013 K/

N/HaKI/2003 dalam kasus DAVIDOFF, Putusan Pengadilan Niaga Jakarta

Pusat tanggal 1 Desember 2010 No. 59/Merek/2010/PN.Niaga.Jkt.Pst dalam

kasus BAWANG dan Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tanggal 4 Juli

2013 No. 17/Pdt.Sus/Merek/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst dalam kasus TRUPER;

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan kasasi tersebut, Mahkamah

Agung berpendapat:

mengenai alasan ke 1 s/d 15

Bahwa alasan-alasan kasasi tersebut dapat dibenarkan, oleh karena

setelah meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 18 Februari 2014

dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Niaga

pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah salah menerapkan hukum dengan

pertimbangan sebagai berikut:

- Bahwa merek “Bodycology” bukan kata umum atau populer dalam

masyarakat, tetapi merupakan kreasi atau ciptaan;

- Bahwa telah terbukti Pemohon Kasasi telah mendaftarkan mereknya

“Bodycology” di Amerika Serikat sejak 1992, Eropa dan Chile;

- Bahwa ternyata Termohon Kasasi pada tanggal 17 Januari 2011 telah

mendaftarkan produknya dengan merek yang sama yaitu persamaan bunyi

ucapan dengan merek Pemohon Kasasi yaitu “Bodycology”. Fakta ini

membuktikan Termohon Kasasi telah tidak beritikad baik pada waktu

melakukan pendaftaran. Karena kawasan Amerika Serikat dan Benua Eropa

merupakan kawasan perdagangan yang sangat tinggi pertumbuhan dan

peredaran produk-produk mereka, sehingga menjadi rujukan bagi

pengusaha-pengusaha kawasan atas negara lain termasuk Indonesia;

MAHKAM

AH AGUNG

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Page 86: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal. 12 dari 14 hal.Put.Nomor 364 K/Pdt.Sus-HKI/2014

- Bahwa sesuai dengan hasil pemeriksaan di persidangan Penggugat telah

dapat membuktikan dalilnya bahwa merek “bodycology” yang terdaftar atas

nama Tergugat mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek

“Bodycology” miliknya yang telah digunakan dan terdaftar di Amerika Serikat

dan di beberapa negara lain, jauh hari sebelum Tergugat mendaftarkan

merek miliknya di Indonesia, serta membuktikan bahwa merek milik

Penggugat adalah kata temuan oleh Penggugat dan bukan kata umum yang

dapat ditemukan dalam kamus-kamus umum bahasa, sehingga sulit

dijelaskan secara akal sederhana, bahwa tanpa tindakan meniru atau

menjiplak merek tersebut seseorang in casu Tergugat dapat menemukan

merek “bodycology” tersebut, sebaliknya Tergugat tidak dapat membuktikan

bahwa merek “bodycology” yang terdaftar atas nama dirinya adalah hasil

temuannya sendiri, karena itu gugatan Penggugat layak untuk diterima untuk

seluruhnya karena Penggugat dapat membuktikan dalilnya bahwa

pendaftaran merek “bodycology” atas nama Tergugat dilakukan dengan

itikad tidak baik sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 4 Undang-

Undang No. 15 Tahun 2011 tentang Merek;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,

Mahkamah Agung berpendapat, terdapat cukup alasan untuk mengabulkan

permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: ADVANCED BEAUTY

SYSTEMS Inc. tersebut dan membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 69/PDT.SUS/Merek/2013/

PN.Niaga.Jkt.Pst., tanggal 22 Januari 2014 serta Mahkamah Agung akan

mengadili sendiri dengan amar sebagaimana yang akan disebutkan di bawah

ini;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon

Kasasi dikabulkan, Termohon Kasasi harus dihukum untuk membayar biaya

perkara dalam tingkat kasasi ini;

Memperhatikan, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek,

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman,

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung

sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004

dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta

peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I

Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: ADVANCED

BEAUTY SYSTEMS Inc. tersebut;

MAHKAM

AH AGUNG

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Page 87: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal. 13 dari 14 hal.Put.Nomor 364 K/Pdt.Sus-HKI/2014

Membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta

Pusat Nomor 69/PDT.SUS/Merek/ 2013/PN.Niaga.Jkt.Pst., tanggal 22 Januari

2014;

MENGADILI SENDIRI :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Penggugat sebagai pemilik Merek Bodycology;

3. Menyatakan merek bodycology terdaftar No. IDM000289450 atas nama

Tergugat, mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek

Bodycology milik Penggugat;

4. Menyatakan Tergugat sebagai pendaftar yang beritikad tidak baik atas

pendaftaran merek Bodycology terdaftar No. IDM000289450;

5. Menyatakan batal dan/atau membatalkan pendaftaran merek Bodycology

terdaftar No. IDM0000289450 atas nama Tergugat dan segala akibat

hukumnya;

6. Memerintahkan Panitera atau Pejabat yang berwenang untuk itu, guna

menyampaikan salinan putusan perkara ini kepada Direktorat Jenderal Hak

Kekayaan Intelektual (HKI) agar dapat mencatatkan pembatalan pendaftaran

merek Bodycology terdaftar No. IDM000289450 dari Daftar Umum Merek

dan mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek;

Menghukum Termohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam

semua tingkat peradilan, yang dalam tingkat kasasi ditetapkan sebesar

Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah

Agung pada hari Selasa tanggal 19 Agustus 2014 oleh Syamsul Ma’arif,

SH.,LL.M.,Ph.D., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung

sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. Takdir Rahmadi, SH.,LL.M., dan H. Hamdi,

SH.,M.Hum., Hakim-Hakim Agung, masing-masing sebagai Anggota, putusan

tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh

Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-anggota tersebut dan Ferry Agustina Budi

Utami, SH.,MH., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak

Anggota-anggota, K e t u a,

Ttd./Prof. Dr. Takdir Rahmadi, SH.,LL.M. Ttd./

Ttd./H. Hamdi, SH.,M.Hum. Syamsul Ma’arif, SH.,LL.M.,Ph.D.

MAHKAM

AH AGUNG

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Page 88: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK BEREPUTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42933/1/METI...terdaftar di Indonesia, dalam kaitannya dengan sengketa merek bodycology

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal. 14 dari 14 hal.Put.Nomor 364 K/Pdt.Sus-HKI/2014

Panitera Pengganti,

Ttd./

Ferry Agustina Budi Utami, SH.,MH.

Biaya-biaya:1. Meterai ...................... :Rp 6.000,002. Redaksi ...................... :Rp 5.000,003. Administrasi Kasasi..... :Rp4.989.000,00 + Jumlah ................. :Rp5.000.000,00

Untuk Salinan

MAHKAMAH AGUNG RI

an. PANITERA

Panitera Muda Perdata Khusus,

( RAHMI MULYATI, S.H., M.H. )NIP : 19591207 1985 12 2 002

MAHKAM

AH AGUNG

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14