Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

23
7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 1/23 PERLINDUNGAN HUKUM SUMBER DAYA GENETIK HEWAN TERNAK DALAM RUANG LINGKUP HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Oleh : Muh. Nur Udpa Sumber daya genetik (SDG) merupakan bahan tanaman, hewan, jasad renik, yang mempunyai kemampuan untuk menurunkan sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sumber daya genetik ini mempunyai nilai baik yang nyata, yaitu telah diwujudkan dalam  pemanfaatan, maupun yang masih pada taraf potensi yaitu yang belum diketahui manfaatnya. Pada tanaman, sumber daya genetik terdapat dalam biji, jaringan, bagian lain tanaman, serta tanaman muda dan dewasa. Pada hewan atau ternak sumber daya genetik terdapat dalam  jaringan, bagian-bagian hewan lainnya, semen, telur, embrio, hewan hidup, baik yang muda maupun yang dewasa. Sumber daya genetik dapat dimanfaatkan untuk kepentingan  pemuliaan dalam mengembangkan arietas baru tanaman atau menghasilkan rumpun baru ternak. ! Perkiraan jumlah spesies dari makhluk hidup di bumi berkisar antara " # !$$ juta,  bahkan diperkirakan mendekati !$$ juta. %urang dari $,& persen dari spesies ini adalah  burung dan mamalia. Dari bagian ke'il keragaman hayati, sekitar lebih dari $ merupakan  jenis (spesies) ternak domestik. Dari $ lebih kontribusi terhadap " persen kebutuhan  pangan dan produksi pertanian. *ebih dari !".$$$ tahun yang lalu ! spesies ternak telah didomestikasikan "  dan ber-eolusi sehingga menjadi rumpun (rumpun + breed ) yang se'ara genetika unik dan berbeda, beradaptasi terhadap lingkungan dan komunitas setempat. Saat ini terdapat sekitar .$$$ # $$$ rumpun ternak domestik, dari spesies yang telah terdomestikasi, 1http//www.indonesian'hm.or.id/inde0.php1 option+'om2'ontent3iew+arti'le3id+"!34temid+!$53lang+in Diakses pada tanggal !"  6oember "$!5Pukul "$.$$ 748 1

Transcript of Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

Page 1: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 1/23

PERLINDUNGAN HUKUM SUMBER DAYA GENETIK HEWAN TERNAK DALAM

RUANG LINGKUP HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Oleh : Muh. Nur Udpa

Sumber daya genetik (SDG) merupakan bahan tanaman, hewan, jasad renik, yang

mempunyai kemampuan untuk menurunkan sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Sumber daya genetik ini mempunyai nilai baik yang nyata, yaitu telah diwujudkan dalam

 pemanfaatan, maupun yang masih pada taraf potensi yaitu yang belum diketahui manfaatnya.

Pada tanaman, sumber daya genetik terdapat dalam biji, jaringan, bagian lain tanaman, serta

tanaman muda dan dewasa. Pada hewan atau ternak sumber daya genetik terdapat dalam

 jaringan, bagian-bagian hewan lainnya, semen, telur, embrio, hewan hidup, baik yang muda

maupun yang dewasa. Sumber daya genetik dapat dimanfaatkan untuk kepentingan

 pemuliaan dalam mengembangkan arietas baru tanaman atau menghasilkan rumpun baru

ternak.!

Perkiraan jumlah spesies dari makhluk hidup di bumi berkisar antara " # !$$ juta,

 bahkan diperkirakan mendekati !$$ juta. %urang dari $,& persen dari spesies ini adalah

 burung dan mamalia. Dari bagian ke'il keragaman hayati, sekitar lebih dari $ merupakan

 jenis (spesies) ternak domestik. Dari $ lebih kontribusi terhadap " persen kebutuhan

 pangan dan produksi pertanian. *ebih dari !".$$$ tahun yang lalu ! spesies ternak telah

didomestikasikan" dan ber-eolusi sehingga menjadi rumpun (rumpun + breed ) yang se'ara

genetika unik dan berbeda, beradaptasi terhadap lingkungan dan komunitas setempat. Saat ini

terdapat sekitar .$$$ # $$$ rumpun ternak domestik, dari spesies yang telah terdomestikasi,

1http//www.indonesian'hm.or.id/inde0.php1

option+'om2'ontent3iew+arti'le3id+"!34temid+!$53lang+in Diakses pada tanggal !" 6oember "$!5Pukul "$.$$ 748

1

Page 2: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 2/23

 bersama dengan $9 spesies kerabat liarnya, yang merupakan sumberdaya genetika ternak di

 bumi ini yang berperanan penting untuk pangan dan produksi pertanian.5 

Sumber daya genetik (ternak) yang merupakan wujud keanekaragaman hayati, ialah

material genetik, yaitu bahan dari binatang/ternak yang mengandung unit-unit fungsional

 pewarisan sifat (hereditas). %epentingan dan penggunaan sumberdaya ini untuk kepentingan

manusia, men'akup informasi yang berkenaan dengan ekspresi genetik untuk menambahkan

nilai pemanfaatannya. 6ilai pemanfaatan ini terkandung di dalam sifat-sifat yang terdapat

 pada dan proses-proses yang berlangsung di dalam makhluk hidup. 8erdasarkan kandungan

ini, sumber daya genetik mempunyai nilai manfaat, baik se'ara nyata maupun se'ara

 potensial, sebagai bahan pangan, tenaga kerja, pakaian, dan kebutuhan dasar manusia lainnya

yang harus selalu tersedia. :leh karena itu, pengelolaan, akses, dan penanganan selanjutnya

harus menjadi kepedulian manusia.

Pemanfaatan sumber daya genetik ternak, yang selanjutnya disingkat SDG;, telah

dikembangkan menjadi beranekaragam material genetik dalam wujud berbagai ma'am

rumpun (breed ), galur, dan atau strain ternak, baik rumpun/galur/ strain lokal dan introduksi

(moderen), maupun kerabat liarnya. Pemanfaatan SDG; telah diterapkan se'ara langsung dan

atau melalui proses pemuliaan. Selain langsung dimanfaatkan, SDG; dapat juga dijadikan

2Sangat sedikit spesies ternak yang berhasil didomestikasi. Domestikasi merupakan

proses yang komplek dan bertahap, yang mengubah kelakuan dan karakteristikmorfologi ternak dari tetuanya. Kondisi dan tekanan yang menyebabkan domestikasi

ternak masih tidak jelas dan mungkin bervariasi dari satu area geogras ke area lain dan

dari satu spesies ke spesies lain. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan,

Status !erkini Dunia Sumber Daya "enetik !ernak untuk Pangan dan Pertanian, 2##$,

h.%

& 8ambang Setiadi dan %usuma Diwyanto, <Pengelolaan 8erkelanjutan Sumber Daya Genetik

;ernak= , Lokakarya 6asional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di 4ndonesia

>anfaat ?konomi untuk >ewujudan %etahanan 6asional, h.5

'  Ibid.

2

Page 3: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 3/23

'adangan kesesuaian genetik untuk menjadi penyangga terhada lingkungan yang tidak 

 bersahabat dan terhadapat perubahan ekonomi. %ebutuhan manusia terhadap pangan terus

menerus meningkat, sehingga tersedianya SDG; menjadi sangat penting. %epentingan ini

telah mendorong petani dan pemulia ternak untuk men'iptakan rumpun/galur/ strain  baru

ternak dengan mutu yang lebih baik dan dengan nilai nyata yang lebih tinggi. Disatu pihak,

 petani mengembangkan rumpun ternak se'ara tradisional dengan jangka waktu penggunaan

yang relatif lebih lama, sehingga rumpun/galur yang dikembangkan selalu dilestarikan dan

dirawat se'ara turun temurun menjadi ras temurun (landrace). Dipihak lain pemulia ternak 

selalu berusaha men'iptakan rumpun/galur/ strain  baru ternak yang lebih produktif, dalam

waktu yang relatif lebih singkat dengan menggunakan teknologi moderen. Dalam upayanya

ini, tidak jarang rumpun/galur/ strain  introduksi/moderen hasil pemuliaan akan menggeser 

rumpun/galur lama. Perkembangan pembuatan rumpun/galur/ strain  baru ini berlangsung

terus menerus, sehingga rumpun/galur/ strain  baru lama akan menjadi rumpun/galur/ strain

lama yang akan tergeser oleh rumpun/galur/ strain yang lebih moderen, dengan akibat makin

menyusutnya keanekaragaman sumber daya genetik.&

Dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pada saat ini

 pemanfaatan sumber daya genetik tidak terbatas pada sumber daya genetiknya saja tetapi juga

terhadap produk turunannya (derivatives) dari sumber daya genetik tersebut. Produk turunan

merupakan suatu senyawa biokimia alami yang dihasilkan dari ekspresi genetik atau hasil

metabolisme sumber daya hayati atau genetik. produk turunannya tersebut dapat berupa

4ndiidu hasil persilangan/perkawinan/metode lainnya, 8ahan aktif dari hasil metabolisme

sumber daya genetik, ?n@im, dan gen.

(  Ibid., h.5-5&

%  Ibid 

&

Page 4: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 4/23

Perkembangan ilmu bioteknologi telah mendorong pengembangan potensi ekonomi,

 pemanfaatan dan komersialisasi SDG. Dalam hal ini, 4ndonesia dan negara-negara

 berkembang lainnya, yang rata-rata merupakan negara-negara beriklim tropis dengan

kekayaan sumber daya genetik yang melimpah, seharusnya ada dalam posisi yang kuat untuk 

memperoleh keuntungan dalam pemanfaatan sumber daya genetik. 6amun demikian,

kenyataannya memang jauh dari yang diharapkan. Biopiracy7  menjadi hal yang sering terjadi

yang menimpa negara-negara berkembang dengan kekayaan sumber daya genetik yang

melimpah. 6egara maju dengan kemampuan teknologinya 'enderung telah mengambil

keuntungan yang tidak adil dari sumber daya genetika dan pengetahuan tradisional dari

negara-negara berkembang.

Potensi ekonomi dari pemanfaatan dan komersialisasi Sumber Daya Genetik 

mendorong terjadinya biopiracy dimana pengambilan keuntungan yang tidak adil dari

Sumber Daya Genetik dan Pengetahuan ;radisional terkait sait ini dilakukan setidaknya

dengan dua 'ara yaitu

a. Pen'urian, penyalahgunaan, atau  free riding sumber daya genetika dan/atau

 pengetahuan tradisional melalui sistem paten.

 b. Pengambilan, pengumpulan tanpa i@in untuk tujuan komersial dari sumber daya

genetika dan/atau pengetahuan tradisional.

Dari uraian di atas terlihat bahwa sebenarnya apabila sumber daya genetik dimanfaatkan

dengan semestinya bersama-sama dengan sistem Aak %ekayaan 4ntelektual dan dimanfaatkan

)  Biopiracy adalah tindakan eksploitasi terhadap pengetahuan tradisional atau sumber daya genetik

dan atau mematenkan penemuan yang berasal dari pengetahuan tentang sumber daya masyarakat asli

tanpa hak dan kewenangan.

* Dede >ia Busanti, Perlindungan Sumber Daya Genetik elalui Sistem !ak "ekayaan Intelektual ,

*okakarya 6asional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di 4ndonesia, 8anten, Alm.&

'

Page 5: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 5/23

untuk kepentingan bangsa sendiri merupakan sinergi yang saling mendukung dalam

memperoleh manfaat dari potensi SDG. Dengan melihat kondisi yang ada saat ini, yang

umumnya terjadi di negara-negara berkembang termasuk 4ndonesia, ternyata sistem A%4

 belum mampu mendorong potensi ekonomi nasional dari pemanfaatan SDG dan justru

semakin meningkatkan terjadinya suatu missappropriation atau biopioracy.#

%enyataan menunjukkan bahwa setiap negara mempunyai ketergantungan pada

negara lain untuk memenuhi kebutuhan sumber daya genetiknya. :leh karena itu,

keanekaragaman SDG; yang sangat diperlukan untuk pemuliaan dapat menjadi perselisihan

apabila aksesnya tidak dikendalikan dengan 'ara diatur dan dikoordinasikan. Sejarah

membuktikan bahwa siapapun yang menguasai sumber daya genetik akan memegang

kendali. 6egara maju dan negara yang mempunyai keunggulan ilmu pengetahuan dan

teknologi akan mempunyai peluang yang lebih besar dalam memanfaatkan tersedianya

SDG;. %edudukan hukum dari sumber daya genetik ternak masih sangat lemah karena

dinyatakan sebagai public domain, sehingga akses dapat dilakukan se'ara bebas. ;idak ada

saluran hukum atau standar perlindungan terhadap sumber daya genetik.!$

Perkembangan re@im hukum internasional yang terkait dengan SDG yaitu %onensi

%eanekaragaman hayati ($onvention on Biological Diversity) yang disahkan pada tahun !CC"

hasil dari konferensi dunia tentang pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup yang

 juga dekenal degan  %art& Summit . %onensi ini berkenaan dengan upaya pelestarian SDG

yang diakui memiliki nilai ekologi, gen, sosial, ekonomi, ilmiah, edukasi, budaya, rekreasi,

dan estetik, serta pentingnya SDG bagi eolusi dan mempertahankan keberlangsungan sistem

hidup di dunia. >asalah akses terhadap sumber daya genetik mulai banyak dibi'arakan

$ Dede >ia Busanti, 'p.$it.

1# 8ambang Setiadi dan %usuma Diwyanto, 'p.$it., h. 5&

(

Page 6: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 6/23

semenjak disepakatinya %onensi %eanekaragaman Aayati tahun !CC". 4ndonesia merupakan

negara kedelapan yang menandatangani konensi tersebut. sebagai konsekuensi dari

 penandatangan tersebut, pemerintah mengeluarkan 6o. & tahun !CC tentang Pengesahan

%onensi P88 mengenai %eanekaragaman Aayati ((nited )ations on $onvention Biological 

 Diversity * 6E8D). E8D dalam Pasal ! telah menegaskan bahwa keuntungan hasil

 pendayagunaan sumber daya genetik harus dibagi se'ara adil dan merata kepada pemilik 

sumber daya tersebut. %egiatan akses terhadap sumber daya genetik pada umumnya telah

dilakukan melalui hubungan antar peneliti, antar institusi, maupun antar negara dan

dipergunakan untuk keperluan penelitian serta untuk tujuan pemuliaan.!! 

E8D se'ara khusus membahas prinsip-prinsip dan langkah-langkah kongkrit bagi

 pelestarian keanekaragaman hayati dan pemanfaatannya se'ara bijaksana untuk kepentingan

generasi sekarang dan generasi mendatang. %eistimewaan konensi ini yaitu diakuinya

kedaulatan negara untuk memaanfaatkan sumber daya hayati yang dimilikinya sepanjang

sesuai dengan kebijakan lingkungan pada negara lain. Pengakuan atas hak kedaulatan negara

atas SDG merupakan lanjutan usaha negara berkembang untuk memperoleh pengakuan

hukum internasional atas peran negara dalam mengontrol pemanfaatan SDG yang berada di

wilayahnya sebagaimana telah diperjuangkan dalam forum F:!"  sebelumnya. Disamping

 pengakuan hak kedaulatan negara atas SDG di wilayahnya, E8D juga mengatur pelestarian

dan pemanfaatan sumber daya hayati se'ara berkelanjutan dengan pembagian keuntungan

yang adil dari pemanfaatannya, perlindungan terhadap pengetahuan tradisional, transfer 

11 8ambang Setiadi dan %usuma Diwyanto, 'p.$it., h. 5&

12 Dalam rangka menjamin ketersediaan pangan dunia, negara-negara di bawah koordinasi dan

administrasi +ood and griculture 'rgani-ation (F:) telah menetapkan mekanisme menjamin

ketahanan panga dan mengurangi kelaparan dengan mengumpulkan benih bahan pangan pokok dunia

untuk diteliti dan dikembangkan lebih lanjut, sehingga diperoleh bahan pangan yang 'ukup melalui pengembangan arietas tanaman yang lebih bisa memenuhi kebutuhan pangan dunia tersebut.

%

Page 7: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 7/23

teknologi yang dapat dilakukan dengan syarat yang ringan termasuk paten yang dikandung di

dalamnya, yang berprinsip bahwa paten atau hak kekayaan intelektual harus mendukung

 pelestarian keragaman hayati, bukan erosinya.

%eterkaitan antara pemanfaatan sumber daya genetik dalam hal perdagangan!5, baik 

dalam taraf internasional maupun nasional, tidak akan terlepas dari berbagai perjanjian

internasional antar negara. >enggunakan intelektualitas dalam memanfaatkan sumber daya

genetik untuk menghasilkan sebuah penemuan baru, mengindikasikan bahwa sumber daya

genetik se'ara tidak langsung masuk dalam ranah Aak %ekayaan 4ntelektual. A%4 ! bertujuan

untuk memberikan insentif atas hasil penelitian dan pengembangan terkait SDG yang

memiliki nilai tambah se'ara ekonomi (lebih baik dan lebih murah). Fokus A%4 yaitu

mengembangkan SDG (apapun harganya) untuk mendapatkan SDG baru yang lebih

memenuhi kebutuhan masyarakat, baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas.

Perbedaan tujuan dan fokus antara kedua prinsip, jelas bisa menimbulkan konflik yang serius

dan bahkan saling memperlemah satu sama lain. Padahal di sisi lain, keduanya mengakui

 pentingnya prinsip dalam mempertahankan keberlanjutan keberadaan umat manusia di muka

1& Pada hakikatnya, /IPs mengandung empat kelompok pengaturan. Pertama, yang mengaitkan

hak kekayaan intelektual dengan konsep perdagangan internasional. %edua yang mewajibkan negara-

negara anggota untuk mematuhi Paris $onvention dan Berne $onvention. %etiga, menetapkan aturan

atau ketentuan sendiri. %eempat, yang merupakan ketentuan atas hal-hal yang se'ara umum termasuk

upaya penegakan hukum yang terdapat dalam legislasi negara-negara anggota. Di samping merujuk

 Paris $onvention dan Berne $onvention, ;H4Ps merujuk beberapa perjanjian internasional. 'hamdIen mar Purba, !ak "ekayaan Intelektual Pasca /IPS , lumni, 8andung, "$$&, h."!-""

1' Aak kekayaan intelektual (A%4) merupakan hak kebendaan, hak atas sesuatu benda yang

 bersumber dari hasil kerja otak, hasil kerja rasio manusia yang menalar. Aasil kerja tersebut berupa

 benda immateril (benda tidak berwujud). Aak kekayaan intelektual merupakan hasil kegiatan manusia

yang diungkapkan ke dunia luar dalam suatu bentuk, baik material maupun immaterial. 8ukan bentuk

 penjelmaannya yang dilindungi akan tetapi daya 'ipta itu sendiri. Daya 'ipta itu dapat berwujud

dalam bidang seni, industri, dan atau ilmu pengetahuan. >enurut sejarah kelahirannya, Aak %ekayaan

4ntelektual merupakan bentuk baru dari pengembangan hak milik konensional atas suatu benda

 bergerak yang tidak berwujud (intangible property). ?lyta Has Ginting, "$!", !ukum !ak $ipta Indonesia0nalisis eori dan Praktik , Eitra ditya 8akti, A. .

)

Page 8: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 8/23

 bumi ini. :leh karena itu, suatu jalan tengah diperlukan untuk menemukan titik temu antar 

kedua prinsip di atas.!&

Aak %ekayaan 4ntelektual (A%4),  Intellectual Property /ig&t (4PH) , dideskripsikan

sebagai hak kekayaan intelektual yang timbul karena kemampuan intelektual manusia. 4PH 

 pada prinsipnya merupakan perlindungan hukum atas A%4 yang kemudian dikembangkan

menjadi suatu lembaga hukum yang disebut  Intellectual Property /ig&t. Se'ara substantif,

 pengertian A%4 dapat dideskripsikan sebagai hak atas kekayaan yang timbul atau lahir karena

kemampuan intelektual manusia. Sementara pendapat lain mengemukakan bahwa, A%4

merupakan pengakuan dan penghargaan pada seseorang atau badan hukum atas penemuan

atau pen'iptaan karya intelektual mereka dengan memberikan hak-hak khusus bagi mereka

 baik yang bersifat sosial maupun ekonomis. A%4 merupakan hak yang berasal dari hasil

kegiatan intelektual manusia yang mempunyai manfaat ekonomi.!

Perjanjian ;H4Ps dapat dipandang sebagai salah satu dasar multilateral yang paling

komprehensif yang berhubungan dengan potensi-potensi halangan perdagangan internasional

yang bukan tarif. Dalam kerangka men'apai tujuan utama ;H4Ps untuk menghapus halangan

 perdagangan internasional, perjanjian ini menegaskan dan mengintegrasikan beberapa re@im

Aak %ekayaan 4ntelektual yang telah diatur se'ara tersebar dalam berbagai konensi

internasional sebelumnya. Selain itu, ;H4Ps memperluas 'akupan perlindungan dengan

menambahkan beberapa re@im baru seperti rahasia dagang atau informasi rahasia (rade

Secret or $onfidental Information) dan menjadikan ketentuan-ketentuannya lebih kuat

dengan mensyaratkan ketaatan mutlak dari anggota-anggotanya. Salah satu re@im yang

dipertimbangkan untuk dilindungi oleh ;H4Ps yaitu 4ndikasi Geografis yang didukung kuat

1( +fridani ubis, Perlindungan dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik , -lumni,

 akarta, /. 1''01'(

1%frillyanna Purba, dkk, "$$&,rips01' dan !ukum !"I Indonesia, 2akarta, sdi a&asatya, !lm.34035

*

Page 9: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 9/23

oleh masyarakat ekonomi eropa/>?? ( %uropean $ommunity6%$ ). >?? mengusung ide

 perlindungan bagi 4ndikasi Geografis, termasuk apelasi asal, dengan perlindungan khusus

yang lebih kuat untuk minuman anggur (ines) dan minuman keras ( spirits). Aal ini

dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa presentase deisa negara-negara >?? terbesar 

memang bersumber dari produk-produk ini.! 

A%4 sebagai mekanisme perdagangan murni, jelas ber-orientasi keuntungan yang

lebih berpihak pada industri. :leh karena itu, dalam konteks A%4, persoalan kelestarian SDG

 bukanlah merupakan issu utamanya, walaupun ada penge'ualian pemberlakuan monopoli

terbatas dalam A%4 untuk lingkungan, kemanusiaan, kesehatan, dan ketertiban umum.

>erujuk perbedaan ini, Doha >inisterial De'laration tahun "$$! telah menginstruksikan

;H4Ps 'oun'il untuk meneliti peninjauan ulang dimaksud, hubungan ;H4Ps dengan E8D dan

 perlindungan pengetahuan tradisional dan folklore.

Paten merupakan salah satu jenis Aak %ekayaan 4ntelektual (A%4) yang paling erat

kaitannya dengan pemanfaatan SDG. %etentuan dalam sistem paten yang terkait dengan

 pemanfaatan SDG dan pengetahuan tradisional terkait yaitu paten diberikan untuk setiap

inensi, baik produk maupun proses, dalam semua bidang teknologi sepanjang inensi

tersebut baru, mempunyai langkah inentif dan dapat diterapkan dalam industri, Paten

Pasal " ayat (!), dan bahwa mikroorganisme baik yang telah ada di alam atau hasil rekayasa

genetika merupakan sub8ect matter yang patentable, ;H4Ps Pasal " ayat (5)

Perjanjian ;H4Ps ditetapkan sejak Januari !CC&. ;H4Ps melibatkan anggota 7;:

dalam menetapkan standar minimum bagi perlindungan berbagai bentuk kekayaan

intelektual. Sebuah kekayaan intelektual memerlukan bahan maupun pengetahuan untuk 

membuat paten hingga menghasilkan sebuah penemuan, produk atau proses, di segala bidang

1) >iranda Hisang yu, emperbincangkan !ak "ekayaan Intelektual Indikasi Geografis, lumni,8andung, "$$, h. "-"C

$

Page 10: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 10/23

teknologi tanpa diskriminasi, berkaitan dengan tes normal penghargaan, kemampuan

 penerapan. 8eberapa elemen yang ter'akup oleh pengolalan tersebut men'akup pula Sumber 

Daya Genetik ;ernak.! 6amun, hingga saat ini perlindungan hak kekayaan intelektual hanya

terbatas diberikan perlindungan terhadap jasad renik, proses non-biologis atau proses

mikrobiologis untuk memproduksi tanaman atau hewan. >enurut penulis suatu hal yang

 perlu menjadi sebuah pertanyaan besar perihal perlindungan terhadar sumber daya genetik,

khususnya pada hewan ternak, dimana perlindungan pada jasad renik dan arietas tanaman

termasuk dalam kategori makhluk hidup dapat diberikan perlindungan hak kekayaan

intelektual se'ara maksimal namun tidak bagi sumber daya genetik berupa hewan.

Sistem Aak %ekayaan 4ntelektual, paten, dianggap tidak sejalan dengan E8D karena

tidak ada pembatasan bagi paten dari pengetahuan tradisional, sistem paten tidak menjamin

 Piror Informed $onsent (P4E) dan  Benefit S&aring, dan tidak adanya suatu penghormatan

atas kedaulatan ( sovereignty) suatu negara dimana SDG berasal. Selain itu, mikroorganisme

dinilai bukan merupakan suatu inensi, sehingga seharusnya merupakan sub8ect matter yang

tidak dapat dipatenkan.!C Selain itu, menurut penulis perlindungan 4ndikasi Geografis yang

menekankan pada suatu barang yang melekatkan nama geografis pada barang tersebut

dilekatkan 4ndikasi Geografis terhadap barang tersebut. 6amun, penggunaan nama geografis

 bagi sumber daya genetik hewan ternak tidak memberikan perlindungan dalam ranah 4ndikasi

Geografis.

Pengetahuan tradisional yang berkaitan dengan sumber daya genetik merupakan

 bagian yang tak terpisahkan dari sumber daya genetik dan se'ara berkelanjutan diwariskan

1* Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Status erkini Sumber Daya Genetik ernak

untuk Pangan dan Pertanian, "$$C, 8adan Penelitian dan Pengembangan Pertanian %ementerian

Pertanian, h.""

1$ Dede >ia Busanti, 'p.$it., h. &&

1#

Page 11: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 11/23

oleh nenek moyang masyarakat hukum adat dan komunitas lokal kepada generasi berikutnya.

:leh sebab itulah, dalam melestarikan dan memanfaatkan sumber daya genetik dan

 pengetahuan tradisional yang berkenaan dengan sumber daya genetik harus terpolakan dan

ter'ermin dalam pengetahuan, inoasi, dan praktik yang terkait. Serta perlu dikembangkan

 pengaturan pengelolaannya sehingga dapat menampung dinamikan dan aspirasi masyarakat

hukum adat dan komunitas lokal."$  %etentuan perlindungan 4ndikasi Geografis perihal

keterkaitan karakteristik, kualitas, dan reputasi sebuah 4ndikasi Geografis harus dipengaruhi

oleh Pengetahuan ;radisional mengindikasikan bahwan SDG; yang ter-influence  oleh

 pengetahuan tradisional memiliki kedudukan yang sama dengan produk pertanian, kerajinan

tangan, dan barang lainnya.

paya harmonisasi yang dilakukan $onvention on Biological Diversity) dengan

tuntutan Aak %ekayaan 4ntelektual, khususnya, telah dituangkan dalam keputusan E:P

(conference of t&e parties) kedelapan tahun "$$. >enurut paragraf !5 putusan yang

dimaksud, diterangkan bahwa E:P menugaskan ?ksekutif E8D untuk berhubungan dengan

sekretariat 7;: mengenai isu-isu relean seperti A%4, mekanisme sanitasi dan fitosanitasi,

 barang dan jasa lingkungan.

Aewan merupakan SDG yang tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan tanaman.

SDG hewan 4ndonesia juga merupakan salah satu kekayaan alam 4ndonesia yang sangat

 besar, yang bahkan beberapa di antaranya merupakan terbesar di dunia. Peraturan perundang-

undangan yang mengatur mengenai kehewanan yang bersifat pemeliharaan dan perlindungan

langsung terhadap kekayaan SDG terbagi dua yaitu pengaturan penangkapan satwa liar dalam

2# Penjelasan Han'angan ndang-ndang tentang Pengesahan 6agayo Proto'ol on ''ess to

Geneti' Hesour'ess and ;he Fair and ?Kuitable Sharing of 8enefits rising from ;heir tili@ation to;he Eonention on 8iologi'al Diersity

11

Page 12: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 12/23

konteks kehutanan berada dalam wewenang Departemen %ehutanan dan dalam konteks

 peternakan.

paya perlindungan di 4ndonesia terhadap sumber daya genetik telah dilakukan

melalui alokasi sejumlah kawasan, baik di darat, di pesisir, maupun di laut untuk dijadikan

kawasan konserasi dalam berbagai bentuk seperti taman nasional, kawasan konserasi

daratan dan perairan, dan suaka margasatwa darat dan laut. Selain itu bertujuan untuk 

melindungi sumber daya genetik, kawasan konserasi juga dimaksudkan untuk menjamin

keberadaan, ketersediaan, dan kesinambungan sumber daya pesisir dan lautan dengan

meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya. paya lain yang telah dilakukan

termasuk membangun peta ekologi wilayah indonesia. Selain itu, perlindungan tersebut

dimaksudkan juga untuk menjaga kesinambungan pemanfaatan sumber daya genetik dan

 pengetahuan tradisional yang berkaitan dengan sumber daya genetik bagi generasi yang akan

datang. 

Se'ara umum, hewan dalam konteks peternakan telah diatur dalam ndang-ndang

 6omor ! tahun "$$C tentang Peternakan dan %esehatan Aewan, yang menetapkan bahwa

sumber daya genetik merupakan kekayaan bangsa 4ndonesia yang dikuasai oleh negara dan

dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Penguasaan negara atas sumber daya

genetik dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah proinsi, atau pemerintah daerah

kabupaten/kota berdasarkan sebaran asli geografis sumber daya genetik yang bersangkutan.

Sumber daya genetik dikelola melalui kegiatan pemanfaatan dan pelestarian. Pemanfaatan

sumber daya genetik dilakukan melalui pembudidayaan dan pemuliaan. 6amun, diduga

 pengaturan terhadap hewan ternak di 4ndonesia masih tidak dapat mengadopsi kedua prinsip

(hak kekayaan intelektual dan keanekaragaman hayati) mengingat konflik antara kedua

 prinsip tersebut. 7alaupun, pada kenyataannya kedua prinsip tersebut telah memberikan hak 

12

Page 13: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 13/23

seluas-luasnya untuk mengelola dan mengembangkan aturan dasar yang telah diperjanjikan

dalam perjanjian internasional. Perlindungan sumber daya genetik hewan ternak di 4ndonesia

diduga belum maksimal menyikapi kesempatan tersebut.

E8D atau Eonention on 8iologi'al Diersity yang dikenal sebagai %onensi

%eanekaragaman Aayati, merupakan  perjanjian internasional yang mengikat se'ara hukum

yang diadopsi di Hio de Janeiro pada Juni !CC" yang diilhami oleh tumbuhnya komitmen

masyarakat dunia untuk pembangunan berkelanjutan. 4ni menggambarkan langkah maju yang

dramatis dalam konserasi keanekaragaman hayati. %onensi memiliki tiga tujuan utama

yaitu %onserasi keanekaragaman hayati (atau keanekaragaman hayati)L  Pemanfaatan

 berkelanjutan komponen-komponennyaL dan Pembagian keuntungan yang adil dan merata

yang timbul dari penggunaan sumber daya genetik.

Dengan kata lain, tujuannya adalah untuk mengembangkan strategi nasional untuk 

konserasi dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati. Aal ini sering dianggap

sebagai dokumen kun'i tentang pembangunan berkelanjutan. %onensi diakui untuk pertama

kalinya dalam hukum internasional bahwa konserasi keanekaragaman hayati adalah

Mmenjadi perhatian bersama umat manusiaM dan merupakan bagian integral dari proses

 pembangunan. %esepakatan men'akup semua ekosistem, spesies, dan sumber daya genetik.

4ni link upaya konserasi tradisional untuk tujuan ekonomi menggunakan sumber daya hayati

se'ara lestari. 4ni menetapkan prinsip- prinsip yang adil dan merata pembagian keuntungan

yang timbul dari penggunaan sumber daya genetik, terutama mereka yang ditakdirkan untuk 

 penggunaan komersial. Juga men'akup berkembang pesat bidang bioteknologi

melalui $artagena Protocol on Biosafety,  membahas perkembangan teknologi dan

transfer, manfaat-sharing dan  biosafety masalah. Penting lagi, %onensi mengikat se'ara

1&

Page 14: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 14/23

hukumL negara-negara yang bergabung (pihak) yang wajib untuk menerapkan ketentuan-

ketentuannya.

%onensi mengingatkan para pengambil keputusan bahwa sumber daya alam yang

tidak terbatas dan menetapkan filosofi dari penggunaan yang berkelanjutan. Sementara masa

lalu konserasi upaya-upaya yang ditujukan untuk melindungi spesies dan habitat tertentu,

%onensi mengakui bahwa ekosistem, spesies dan gen harus digunakan untuk kepentingan

manusia. 6amun, hal ini harus dilakukan dengan 'ara dan pada tingkat yang tidak mengarah

 pada jangka panjang penurunan keanekaragaman hayati.

%onensi juga menawarkan bimbingan para pengambil keputusan didasarkan

 pada prinsip kehati-hatian  bahwa di mana ada an'aman signifikan menurunnya atau hilangnya

keanekaragaman hayati, kurangnya kepastian ilmiah penuh tidak boleh digunakan sebagai

alasan untuk menunda tindakan untuk menghindari atau memperke'il an'aman tersebut.

%onensi mengakui bahwa diperlukan inestasi besar untuk mengkonserasi

keanekaragaman hayati. 4ni berpendapat, bagaimanapun, bahwa konserasi akan membawa

kita lingkungan yang signifikan, manfaat sosial dan ekonomi sebagai imbalan.

E8D ($onvention on Biological Diversity9 menegaskan bahwa upaya pelestarian dan

 pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati harus dilakukan se'ara holistik,

memperhitungkan tiga leel keanekaragaman hayati dan sepenuhnya mempertimbangkan

aspek sosial, ekonomi dan budaya. >aka ecocystem approac& menjadi kerangka a'uan utama

upaya pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati."!

?kosistem sendiri memiliki definisi sebagai interaksi dinamis komponen biotik dan

abiotik dalam suatu lingkungan yang menghasilkan aliran energi dan daur hara. Pendekatan

21  E8D De'ision 44/ E:P 44, paragraph !

1'

Page 15: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 15/23

ekosistem dapat dilakukan pada skala ruang dan wilayah apapun, menempatkan manusia

sebagai bagian integral dari ekosistem, memerlukan pendekatan pengelolaan adaptif.

Pendekatan ekosistem tidak meniadakan pendekatan pelestarian dan pengelolaan lain

sepertibiosp&ere reserves, protected area, single0species conservation, melainkan

mengintegrasikan seluruh pendekatan tersebut dalam menghadapi kompleksnya situasi dan

 permasalahan yang ditemui. Panduan pelaksanaan pengelolaan berbasis ekosistem adalah

sebagai berikut""

a. Fokus pada hubungan dan proses fungsional dalam ekosistem

%omponen-komponen dalam ekosistem mengendalikan pola penyimpanan dan

 pelepasan energi, air, dan nutrisi serta ikut membangun daya tahan ekosistem terhadap

gangguan. Pengetahuan atas fungsi dan struktur ekosistem sangat dibutuhkan

terutama untuk memahami daya tahan ekosistem, dampak kerusakan lingkungan dan

habitat, penyebab utama kerusakan, serta faktor-faktor penentu pertimbangan dalam

 pengambilan keputusan.

 b. >eningkatkan benefit0s&aring 

Pendekatan ekosistem berusaha mempertahankan dan memperbaiki nilai manfaat dari

fungsi ekosistem yang ada, yang pada gilirannya akan membuat para pihak terkait

mampu bertanggung jawab se'ara mandiri dalam pelestarian dan pemanfaatan

ekosistem tersebut. Pendekatan ini bisa dilakukan antara lain dengan 'ara peningkatan

kapasitas komunitas lokal dalam pengelolaan ekosistem dan penilaian atas barang dan

 jasa yang dihasilkan ekosistem se'ara adil dan memadai.

22 http//lingkarlsm.'om/"$!!/!"/pendekatan-ekosistem/ Diakses pada tanggal "& Desember "$!5Pukul !.$$ 748

1(

Page 16: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 16/23

'. >elakukan praktik adaptive management 

Proses dan fungsi ekosistem sangat kompleks dan beragam. Perlu dipahami, akibat

tingginya tingkat ketidakpastian hubungan dengan konstruksi sosial yang ada,

 pengelolaan ekosistem harus merupakan proses pembelajaran yang terus-menerus

terjadi. Pembelajaran hanya bisa dilakukan bila terdapat kemungkinan adaptasi.

4mplementasi program harus diran'ang memiliki 'ukup daya kelenturan dan

 penyesuaian.

d. Pengelolaan kegiatan dilakukan pada skala isu yang tepat

Pendekatan ekosistem harus dilakukan dengan pola desentralisasi sampai ke leel

terbawah. Pengelolaan kegiatan tak jarang harus dilakukan pada tingkatan komunitas

lokal. ?fektiitas desentralisasi membutuhkan pendampingan dan pemberdayaan, juga

dukungan kerangka kebijakan dan aturan. Pada keterlibatan hak-hak publik,

 pengelolaan dalam skala yang lebih besar dibutuhkan untuk dapat mengakomodasi

seluruh kepentingan para pihak.

e. >enjamin keterlibatan, kerja sama, dan koordinasi antarsektor 

Pendekatan ekosistem tidak dapat lepas dari strategi dan ren'ana aksi nasional,

sehingga tetap harus memperhitungkan keterlibatan, kerjasama, dan koordinasi

antarsektor dalam mengelola sumber daya alam, antara lain pertanian, perikanan,

kehutanan, dan berbagai sektor terkait lainnya.

;erdapat dua belas prinsip dasar dari pendekatan ekosistem berdasarkan konensi

keanekaragaman hayati yaitu "5

2& http333.4bd.inte4osystemprin4iples.shtml Diakses pada tanggal 2)Desember 2#1& Pukul #).## 567

1%

Page 17: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 17/23

 Principle 1:The objectives of management of land, water and living resources are a matter 

of societal choices.

 Different sectors of society vie ecosystems in terms of t&eir on economic, cultural and 

 society needs. Indigenous peoples and ot&er local communities living on t&e land are

important stake&olders and t&eir rig&ts and interests s&ould be recogni-ed. Bot& cultural and 

biological diversity are central components of t&e ecosystem approac&, and management 

 s&ould take t&is into account. Societal c&oices s&ould be e:pressed as clearly as possible.

 %cosystems s&ould be managed for t&eir intrinsic values and for t&e tangible or intangible

benefits for &umans, in a fair and e;uitable ay.

 Principle 2: Management should be decentralized to the lowest appropriate level.

 Decentrali-ed systems may lead to greater efficiency, effectiveness and e;uity. anagement 

 s&ould involve all stake&olders and balance local interests it& t&e ider public interest. &e

closer management is to t&e ecosystem, t&e greater t&e responsibility, oners&ip,

accountability, participation, and use of local knoledge.

 Principle : !cos"stem managers should consider the effects #actual or potential$ of their 

activities on adjacent and other ecos"stems.

 anagement interventions in ecosystems often &ave unknon or unpredictable effects on

ot&er ecosystems< t&erefore, possible impacts need careful consideration and analysis. &is

may re;uire ne arrangements or ays of organi-ation for institutions involved in decision0

making to make, if necessary, appropriate compromises.

 Principle %: &ecognizing potential gains from management, there is usuall" a need to

understand and manage the ecos"stem in an economic conte't. (n" such ecos"stem)

management programme should:

a. /educe t&ose market distortions t&at adversely affect biological diversity<

1)

Page 18: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 18/23

b. lign incentives to promote biodiversity conservation and sustainable use<

c. Internali-e costs and benefits in t&e given ecosystem to t&e e:tent feasible.

&e greatest t&reat to biological diversity lies in its replacement by alternative systems of 

land use. &is often arises t&roug& market distortions, &ic& undervalue natural systems and 

 populations and provide perverse incentives and subsidies to favor t&e conversion of land to

less diverse systems.

'ften t&ose &o benefit from conservation do not pay t&e costs associated it& conservation

and, similarly, t&ose &o generate environmental costs =e.g. pollution9 escape responsibility.

 lignment of incentives allos t&ose &o control t&e resource to benefit and ensures t&at 

t&ose &o generate environmental costs ill pay.

 Principle *: +onservation of ecos"stem structure and functioning, in order to maintain

ecos"stem services, should be a priorit" target of the ecos"stem approach.

 %cosystem functioning and resilience depends on a dynamic relations&ip it&in species,

among species and beteen species and t&eir abiotic environment, as ell as t&e p&ysical 

and c&emical interactions it&in t&e environment. &e conservation and, &ere appropriate,

restoration of t&ese interactions and processes is of greater significance for t&e long0term

maintenance of biological diversity t&an simply protection of species.

 Principle : !cos"stem must be managed within the limits of their functioning.

 In considering t&e likeli&ood or ease of attaining t&e management ob8ectives, attention

 s&ould be given to t&e environmental conditions t&at limit natural productivity, ecosystem

 structure, functioning and diversity. &e limits to ecosystem functioning may be affected to

different degrees by temporary, unpredictable of artificially maintained conditions and,

accordingly, management s&ould be appropriately cautious.

1*

Page 19: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 19/23

 Principle -: The ecos"stem approach should be undertaen at the appropriate spatial and 

temporal scales.

&e approac& s&ould be bounded by spatial and temporal scales t&at are appropriate to t&e

ob8ectives. Boundaries for management ill be defined operationally by users, managers,

 scientists and indigenous and local peoples. $onnectivity beteen areas s&ould be promoted 

&ere necessary. &e ecosystem approac& is based upon t&e &ierarc&ical nature of biological 

diversity c&aracteri-ed by t&e interaction and integration of genes, species and ecosystems.

 Principle /: &ecognizing the var"ing temporal scales and lag)effects that characterize

ecos"stem processes, objectives for ecos"stem management should be set for the long term.

 %cosystem processes are c&aracteri-ed by varying temporal scales and lag0effects. &is

in&erently conflicts it& t&e tendency of &umans to favour s&ort0term gains and immediate

benefits over future ones.

 Principle 0: Management must recognize the change is inevitable.

 %cosystems c&ange, including species composition and population abundance. !ence,

management s&ould adapt to t&e c&anges. part from t&eir in&erent dynamics of c&ange,

ecosystems are beset by a comple: of uncertainties and potential >surprises> in t&e &uman,

biological and environmental realms. raditional disturbance regimes may be important for 

ecosystem structure and functioning, and may need to be maintained or restored. &e

ecosystem approac& must utili-e adaptive management in order to anticipate and cater for 

 suc& c&anges and events and s&ould be cautious in making any decision t&at may foreclose

options, but, at t&e same time, consider mitigating actions to cope it& long0term c&anges

 suc& as climate c&ange.

 Principle 1: The ecos"stem approach should see the appropriate balance between, and 

integration of, conservation and use of biological diversit".

1$

Page 20: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 20/23

 Biological diversity is critical bot& for its intrinsic value and because of t&e key role it plays

in providing t&e ecosystem and ot&er services upon &ic& e all ultimately depend. &ere

&as been a tendency in t&e past to manage components of biological diversity eit&er as

 protected or non0protected. &ere is a need for a s&ift to more fle:ible situations, &ere

conservation and use are seen in conte:t and t&e full range of measures is applied in a

continuum from strictly protected to &uman0made ecosystems

 Principle 11: The ecos"stem approach should consider all forms of relevant information,

including scientific and indigenous and local nowledge, innovations and practices.

 Information from all sources is critical to arriving at effective ecosystem management 

 strategies. muc& better knoledge of ecosystem functions and t&e impact of &uman use is

desirable. ll relevant information from any concerned area s&ould be s&ared it& all 

 stake&olders and actors, taking into account, inter alia, any decision to be taken under 

 rticle ?=89 of t&e $onvention on Biological Diversity. ssumptions be&ind proposed 

management decisions s&ould be made e:plicit and c&ecked against available knoledge and 

vies of stake&olders.

 Principle 12: The ecos"stem approach should involve all relevant sectors of societ" and 

scientific disciplines.

 ost problems of biological0diversity management are comple:, it& many interactions,

 side0effects and implications, and t&erefore s&ould involve t&e necessary e:pertise and 

 stake&olders at t&e local, national, regional and international level, as appropriate.

Prinsip-prinsip pendekatan ekosistem

!. ;ujuan pengelolaan tanah, air dan sumber daya hidup yang soal pilihan masyarakat.

". Pengelolaan harus didesentralisasikan ke tingkat yang sesuai terendah.

5.  %cosystem managers harus mempertimbangkan dampak (aktual atau potensial) dari

mereka kegiatan yang berdekatan dan ekosistem lainnya.

2#

Page 21: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 21/23

. >enyadari potensi keuntungan dari manajemen, biasanya ada kebutuhan untuk 

memahami dan mengelola ekosistem dalam konteks ekonomi. ?kosistem tersebut

 program manajemen harus (a) mengurangi distorsi pasar mereka yang merugikan

keanekaragaman hayatiL (b) menyelaraskan insentif untuk mempromosikan

 pelestarian keanekaragaman hayati dan pemanfaatan berkelanjutanL (')

menginternalisasi biaya dan manfaat ekosistem yang diberikan sejauh layak.

&. %onserasi ekosistem struktur dan fungsi, dalam rangka mempertahankan jasa

ekosistem, harus menjadi prioritas sasaran pendekatan ekosistem.

. ?kosistem harus dikelola dalam batas-batas fungsi mereka.

. Para pendekatan ekosistem harus dilakukan diambil pada saat yang tepat skala spasial

dan temporal.

. >engenali berbagai skala temporal dan lag-efek yang menjadi 'iri proses ekosistem,

tujuan pengelolaan ekosistem harus ditetapkan untuk jangka istilah.

C. >anajemen harus menyadari bahwa perubahan tidak dapat dihindari.

!$. Para pendekatan ekosistem harus men'ari keseimbangan yang tepat antara, dan

integrasi, konserasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati.

!!. Para pendekatan ekosistem harus mempertimbangkan semua bentuk informasi yang

relean, termasuk ilmiah dan masyarakat adat dan pengetahuan lokal, inoasi dan

 praktek-praktek.

!". Para pendekatan ekosistem harus melibatkan semua sektor terkait masyarakat dan

disiplin ilmu.

21

Page 22: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 22/23

!5.

DAFTAR BAAAN

'hamd Ien mar Purba, !ak "ekayaan Intelektual Pasca /IPS , lumni, 8andung, "$$&

 22222222222222222222,  Per8an8ian /IPs dan Beberapa Isu Strategis, lumni, Jakarta,

"$!!

ndriana %risnawati dan Ga@alba Saleh,  Perlindungan !ukum @arietas Baru anaman,

HajaGrafindo Persada, 8andung, "$$

frillyanna Purba, dkk, rips01' dan !ukum !"I Indonesia, Jakarta, sdi >ahasatya,

"$$&

gnes Nira rdian, "$$,  Prospek Perlindungan !ukum !ak "ekayaan Intelektual dalam

 "esenian radisional di Indonesia, ;esis, Fakultas Aukum niersitas Diponegoro

gus Sardjono, embumikan !"I di Indonesia, 6uansa ulia, 8andung, "$$C

rthur H. >iller, dkk,  Intellectual Property Patents, rademarks, and $opyrig&t, 7est

Publishing, nited States of meri'a, !CC$

8ambang Setiadi dan %usuma Diwyanto, <Pengelolaan 8erkelanjutan Sumber Daya Genetik 

;ernak= , Lokakarya  6asional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik 

di 4ndonesia >anfaat ?konomi untuk >ewujudan %etahanan 6asional

8ernard 6ainggolan, Pemberdayaan Aukum Aak Eipta dan *embaga >anajemen %olektif,

lumni, 8andung, "$!!

8udi gus dan Syamsudin,  !ak "ekayaan Intelektual dan Budaya !ukum, HajaGrafindo

Persada, Jakarta "$$

Dede >ia Busanti,  Perlindungan Sumber Daya Genetik elalui Sistem !ak "ekayaan

 Intelektual , *okakarya 6asional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya

Genaetik di 4ndonesia, 8anten

?fridani *ubis, Perlindungan dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik , lumni, Jakarta

?lyta Has Ginting,  !ukum !ak $ipta Indonesia0nalisis eori dan Praktik , Eitra ditya

8akti, "$!"

?a Damayanti, !ukum erek anda Produk Industri Budaya dikembangkan dari %kspresi

 Budaya radisional , 8andung, "$!"

%eith ?. >askus,  Intellectual Property /ig&ts in &e Global %conomy, 4nstitute for 

4nternational ?'onomi's, 7ashington, "$$$

>artindelman, dkk, Global Issues in Patent La,  ;homson Heuters, nited States :f 

meri'a, "$!!

>iranda Hisang yu,  emperbincangkan !ak "ekayaan Intelektual Indikasi Geografis,

lumni, 8andung

22

Page 23: Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

7/23/2019 Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Hewan Ternak dalam Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual

http://slidepdf.com/reader/full/perlindungan-hukum-sumber-daya-genetik-hewan-ternak-dalam-ruang-lingkup-hak 23/23

 6urul 8ari@ah,  Intellectual Property Implications on Biological /esources, 6agara, Jakarta,

"$!$

:k. Saidin !ak "ekayaan Intelektual , HajaGrafindo Persada, >edan, "$$

Peter >ahmud >ar@uki, Penelitian Aukum, Eet. 4, Prenada >edia, "$$&Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Status erkini Sumber Daya Genetik ernak 

untuk Pangan dan Pertanian, "$$C, 8adan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

%ementerian Pertanian

Hahmi Jened,  !ak "ekayaan Intelektual0Penyala&gunaan !ak %ksklusif, irlangga

niersity Press, Jakarta, "$$

Satjipto Hahardjo, Ilmu !ukum, Eitra ditya, 8andung, "$$

Sudargo Gautama, !CC&, Segi0Segi !ukum !ak ilik Intelektual , Jakarta, ?res'o

;erry Aut'hinson, /esearc&ing and 1riting in La, ;homson Heuters, ustralia, "$$

Iainul Daulay, Pengeta&uan radisional , HajaGrafindo Persada, >akassar, "$!!

www.dgip.go.id/ebhtml/hki/file'ontent.php1fid+!"  Diakses pada tanggal " Desember 

"$!5 Pukul !.$$ 748 

http//www.indonesian'hm.or.id/inde0.php1

option+'om2'ontent3iew+arti'le3id+"!34temid+!$53lang+in  Diakses pada

tanggal !" 6oember "$!5Pukul "$.$$ 748

http//lingkarlsm.'om/"$!!/!"/pendekatan-ekosistem/  Diakses pada tanggal "& Desember "$!5 Pukul !.$$ 748

http//www.'bd.int/e'osystem/prin'iples.shtml  Diakses pada tanggal " Desember "$!5

Pukul $.$$ 748

Diakses pada tanggal C gustus "$!"

http//www.s'ribd.'om/do'/$!!5!$C/!!/Pengertian-Perlindungan-Aukum

2&