PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN...

99
PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN PINJAM PANDAWA MANDIRI GROUP PASCA PERNYATAAN PAILIT MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Oleh : IBNU MUBAIDILLAH NIM 1111043200039 PROGRAM STUDI PERBANDINGAN HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M / 1439 H

Transcript of PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN...

Page 1: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN PINJAM

PANDAWA MANDIRI GROUP PASCA PERNYATAAN PAILIT

MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh :

IBNU MUBAIDILLAH

NIM 1111043200039

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M / 1439 H

Page 2: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri
Page 3: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri
Page 4: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri
Page 5: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

v

ABSTRAK

Ibnu Mubaidillah, NIM: 1111043200039, Perlindungan Hukum Nasabah

Koperasi Simpan Pinjam Pandawa Mandiri Group Pasca Pernyataan Pailit

Menurut Hukum Positif Dan Hukum Islam, Program Studi Perbandingan Hukum,

Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 1439H/2018M.xiii + 60 halaman isi. Skripsi ini memaparkan mengenai Perlindungan Nasabah KSP Pandawa

Mandiri Group pasca pernyataan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat terkait

invstasi ilegal, akibat serta hukuman terhadap pimpinan KSP PMG sesuai dengan

aturan yang berlaku (hukum positif) serta membandingkannya dengan Hukum

Islam sesuai Al-Quran dan Hadist serta Ittifaqu ‘Ulama.

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan perlindungan hukum

pada nasabah korban investsi ilegal yang dilakukan koperasi simpan pinjam

(KSP) dalam Hukum Positif dan Hukum Islam serta mengeidentifikasi akibat

hukum pasca KSP tersebut dinyatakan pailit dalam perspektif Hukum Positif dan

Hukum Islam

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitis

yang menggunakan data primer dengan menggunakan analisis kualitatif yang

memaparkan persoalan hukum yang telah tertulis dalam Al-Qur’ân dan Al-Hadîts

serta Undang-Undang yang kemudian diinterpretasikan oleh para ‘ulamâ dan ahli

hukum sehingga muncul beberapa pendapat dengan berbagai persamaan dan

perbedaan.

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan skripsi ini ialah bahwa

pelindungan konsumen terhadap nasabah KSP Pandawa Mandiri Group yang

diupayakan oleh pemerintah adalah putusan pailit dan pembubaran KSP Pandawa

Mandiri Group, penyitaan seluruh asset dan pengembalian dana investasi dan

dana simpanan nasabah. Adapun akibat hukum terhadap pimpinan KSP yaitu

vonis kurungan selama 15 tahun serta denda Rp 100 Miliar.

Kata Kunci : Perlindungan Hukum, KSP Pandawa Mandiri Group, Pailit,

Hukum Positif dan Hukum Islam

Pembimbing I : Dr. Hj. AfidahWahyuni, M.A

Pembimbing II : Hj. Siti Hana, S.Ag, Lc., MA

Daftar Pustaka : Tahun 1993-2018

Page 6: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

vi

بسم اهلل الرمحن الرحيمKATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allâh Subhânahu Wata’âla yang telah melimpahkan

rahmat, nikmat, taufik, hidayah dan ‘inayah-Nya, terucap dengan tulus dan

ikhlas Alhamdulillâhi Rabbil‘âlamîn tiada henti. Sesungguhnya hanya dengan

pertolongan-Nyalah akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Salâwat seiring salâm semoga selalu tercurah limpahkan kepada insane pilihan

Tuhan Nabî akhir zamân Muhammad Sallâllâhu ‘Alaihi Wasallam, beserta para

keluarga, sahâbat dan umamatnya. Amin.

Dengan setulus hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh

dari kesempurnaan.Namun demikian, skripsi ini hasil usaha dan upaya yang

maksimal dari penulis. Banyak hal yang tidak dapat dihadirkan oleh penulis

didalamnya karena keterbatasan pengetahuan dan waktu. Namun patut disyukuri

karena banyak pengalaman yang didapat dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tersusun bukan semata-

mata hasil usaha sendiri, akan tetapi berkat bimbingan dan motivasi dari semua

pihak.Oleh karena itu penulis secara khusus ingin menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. Phil. Asep Saepudin Jahar, M.A, Dekan Fakultas Syarîah

dan Hukum serta para Pembantu Dekan Fakultas Syarîah dan Hukum

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarîf Hidayatullah Jakarta;

2. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si, Ketua Program Studi

Perbandingan Mazhab dan ibu Hj. Siti Hana, S.Ag, Lc., MA selaku

Sekretaris Program Studi Perbandingan Mazhab;

Page 7: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

vii

3. Bapak DR. Noryamin Aini M.A, Dosen Penasehat Akademik Penulis;

4. Ibu Dr. Afidah Wahyuni, M.A, Dosen pembimbing I skripsi yang telah

memberikan arahan, saran dan ilmunya hingga penulisan skripsi ini

dapat diselesaikan dengan baik;

5. Ibu Hj. Siti Hana, S.Ag, Lc., M.A, Dosen pembimbing II skripsi yang

telah memberikan arahan, saran dan ilmunya hingga penulisan skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik;

6. Seluruh Dosen Fakultas Syarîah dan Hukum Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarîf Hidâyatullâh Jakarta, yang telah mendidik dan

mengajarkan ilmu dan Akhlaq yang tidak ternilai harganya. Sehingga

penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islâm Negeri (UIN) Syarîf Hidayatullah Jakarta;

7. Pimpinan dan seluruh karyawan Perpustakaan Universitas Islam

Negeri Syarîf Hidayatullah Jakarta;

8. Kedua orangtua tercinta Ayahanda dan Ibunda, yang telah mencintai

saya dengan segenap jiwa dan raga, memberikan segala yang mereka

bisa, baik doa maupun dukungan sehingga dengan ridha mereka saya

bias sampai seperti ini;

9. Saudari Umi Cholifah yang selalu memotivasi, dalam bentuk saran dan

masukan selama dalam proses penyelesaian skripsi ini, sampai dapat

diselesaikan dengan baik;

10. Saudara Rio Purnomo, Taufiqi Rahman, Syahrul Rahmatullah, Momon

Satria, teman-teman Taekwondo UIN Syarîf Hidayatullah Jakarta,

adik-adikku tercinta dan seluruh keluarga besar yang terus menerus

memberikan semangat yang luar biasa;

Page 8: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

viii

11. Sahabat-sahabat seperjuangan, Mahasiswa/i Perbandingan Mazhab

Fakultas Syarî’ah dan Hukum UIN Jakarta angkatan 2011;

12. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Sebagai akhir kata semoga Allah Subhânahu Wata’âlâ memberikan

balasan atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Dan juga, semoga apa yang telah kalian berikan

menjadi berkah dan amal kebajikan serta bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Jakarta, 21 Mei 2018

IBNU MUBAIDILLAH

NIM: 1111043200039

Page 9: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii

SURAT PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................ iv

ABSTRAK ................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................ xii

BAB I :PENDAHULUAN…………………………………………... 1

A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................. 5

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah ...................................... 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 7

E. Review Studi Terdahulu ....................................................... 8

F. Metode Penelitian ................................................................. 9

G. Sistematika Penulisan ........................................................... 11

BAB II :TINJAUAN UMUM KOPERASI SIMPAN PINJAM,

KEMENKOP, UMKM DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

………………………………………………………………... 11

A. Koperasi Simpan Pinjam ...................................................... 11

1. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam .............................. 11

2. Jenis-Jenis Koperasi Simpan Pinjam .............................. 13

Page 10: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

x

3. Asas – Asas dan Dasar Hukum Koperasi Simpan Pinjam 14

4. Tujuan dan Fungsi Koperasi Simpan Pinjam ................ 15

5. Prinsip Koperasi Simpan Pinjam .................................... 15

B. Kemenkop dan UKM Sebagai Lembaga Pengawas Koperasi

Simpan Pinjam .................................................................... 16

1. Sejarah Kemenkop dan UKM ....................................... 16

2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kemenkop dan UKM ... 16

3. Pengawasan Kemenkop dan UKM ............................... 18

C. Landasan Perlindungan Konsumen / Nasabah menurut Hukum

Positif .................................................................................. 19

1. Hukum Perlindungan Konsumen / Nasabah di Indonesia 19

2. Perlindungan Konsumen pada Sektor Jasa Keuangan….. 23

3. Asas dan Tujuan Perlindungan Konsumen / Nasabah ... 29

4. Hak dan Kewajiban Konsumen / Nasabah...................... 30

D. Landasan Perlindungan Konsumen/ Nasabah menurut Hukum

Islam ................................................................................... 35

BAB III : Profil Koperasi Simpan Pinjam Pandawa Mandiri Group

................................................................ 39

A. Profil KSP Pandawa Mandiri Group .................................... 39

1. Profil KSP Pandawa Mandiri Group ............................... 39

2. Faktor – faktor Penyebab KSP Pandawa Mandiri Group Pailit

......................................................................................... 39

Page 11: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

xi

3. Putusan Pailit KSP Pandawa Mandiri Group Oleh Pengadilan

Niaga Jakarta Pusat ........................................................ 42

4. Putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)

KSP Pandawa Mandiri Group oleh Pengadiln Niaga Jakarta

Pusat ............................................................................... 44

BAB IV :AKIBAT HUKUM PASCA KSP PANDAWA MANDIRI

GROUP PAILIT ..................................................................... 48

A. Akibat Hukum Pasca KSP Pandawa Mandiri Group Pailit . 48

1. Akibat pailit menurut hukum positif dan Hukum islam . 48

2. Akibat Hukum Terhadap Nasabah ................................. 55

3. Akibat Hukum Terhadap KSP Pandawa Mandiri Group ... 56

B. Penyelesaian Pengembalian Dana Nasabah KSP Pandawa Mandiri

Group pasca Pailit ................................................................. 61

1. Penyelesaian Pengembalian Dana (utang) menurut Hukum

Positif ................................. ............................................ 61

2. Penyelesaian Pengembalian Dana (utang) Menurut Hukum

Islam ................................................................................ 66

3. Penyelesaian Pengembalian dana Nasabah KSP Pandawa

Mandiri Group ................................................................ 68

BAB V :PENUTUP .............................................................................. 76

A. Kesimpulan ........................................................................... 76

B. Rekomendasi ......................................................................... 76

Page 12: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

xii

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 78

LAMPIRAN

Page 13: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

xii

PEDOMAN TRANSLITERASI1

1. Di dalam naskah skripsi ini banyak dijumpai nama dan istilah teknis

(technical term) yang berasal dari bahasa Arab ditulis dengan huruf Latin.

Pedoman transliterasi yang digunakan untuk penulisan tersebut adalah sebagai

berikut:

ARAB LATIN

Kons. Nama Kons. Nama

Alif Tidak dilambangkan ا

Ba b Be ب

Ta t Te ت

Tsa ts Te dan es ث

Jim j Je ج

Cha h Ha dengan dengan bawah ح

Kha kh Ka dan ha خ

Dal d De د

Dzal dz De dan zet ذ

Ra r Er ر

Zay z Zet ز

Sin s Es س

Syin sy Es dan ye ش

Shad s Es dengan garis bawah ص

Dhat d De dengan garis bawah ض

1 Pusat Peningkatan dan Jaminan Mutu (PPJM), Pedoman Penulisan Skripsi, (Ciputat: FSH-

UIN Jakarta, 2012), hal. 43-46.

Page 14: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

xiii

Tha t Te dengan garis bawah ط

Dzha z Zet dengan garis bawah ظ

„ Ain„ عKoma terbalik di atas hadap

kanan

Ghain gh Ge dan ha غ

Fa f Ef ف

Qaf q ki ق

Kaf k Ka ك

Lam l El ل

Mim m Em م

Nun n En ن

Wawu w We و

Ha h Ha هـ

Hamzah ‟ Apostrof ء

Ya y Ye ي

2. Vokal tunggal atau monoftong dan vocal rangkap atau diftong bahasa Arab

yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dengan huruf. Transliterasi

vocal tunggal dalam tulisan Latin dilambangkan dengan gabungan huruf

sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangkan

‒ a fathah

‒ i Kasrah

‒ i dammah

Page 15: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

xiv

Sedangkan Transliterasi vocal rangkap dalam tulisan Latin dilambangkan

dengan gabungan huruf sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangkan

ي ‒ ai A dan I

و ‒ au A dan U

3. Vokal panjang atau maddah bahasa Arab yang lambangnya berupa harakat

dan huruf, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf

dan tanda macron (coretan horisontal):

آ â A dengan topi di atas

î I dengan topi di atas ‒ى

û U dengan topi di atas ‒و

4. Kata sandang, yan dalam bahasa arab dilambangkan dengan huruf (ال),

dialihaksarakan menjadi huruf “l” (el), baik diikuti huruf syamsiyyah maupun

huruf qomariyyah, Misalnya:

al-ijtihad = اإلجتهاد

al-rukhsah, bukan ar-rukhsah = الرخصة

5. tah mati atau yang dibaca seperti ber-h

transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf “h”,

sedangkan ûtah yang hidup dilambangkan dengan huruf “t”, misalnya

.( y h l-hilâl atau y l hilâl = رؤية الهالل )

6. Tasydîd, syaddah atau tasydid dilambangkan dengan huruf yaitu dengan

menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal ini tidak

Page 16: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

xv

berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak setelah kata

sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. Misalnya:

فعةالش = al-Syuf‟ah, tidak ditulis asy-Syuf‟ah

Page 17: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki berbagai jenis badan usaha berbadan hukum, salah

satu diantaranya adalah koperasi. Koperasi adalah suatu perkumpulan atau

organisasi yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan

kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota yang ada.1Adanya koperasi

membantu perkembangan di sektor perekonomian Indonesia sehingga lalulintas

ekonomi Indonesia berdampak positif dengan adanya koperasi. Jika diartikan

secaraterminologi, koperasi berasal dari kata “Co-operation” (co = bersama,

operation = usaha) artinya usaha bersama. Secara sederhana koperasi dapat

diartikan “Usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan untuk meningkatkan

kesejahteraan anggotanya”.Dari pengertian sederhana tersebut yang perlu

diperhatikan adalah asas dan tujuan usaha bersama. Koperasi berasaskan

kekeluargaan, tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.2

Berdasarkan UUD 1945 Pasal 33 tentang Koperasi, ditegaskan bahwa

koperasi merupakan badan hukum berbasis pada kepentingan ekonomi

anggotanya, wujud demokrasi ekonomi, dan gerakan ekonomi rakyat yang

berdasar atas asas kekeluargaan.3

Koperasi merupakan salah satu pilar ekonomi yang turut serta membangun

kesejahteraan rakyat. Dalam kehidupan ekonomi bangsa Indonesia koperasi itu

sangatlah penting. Hal ini dibuktikan dengan dasar hukum koperasi itu sendiri,

yaitu UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1.Selanjutnya, peranan dan tujuan koperasi dalam

perkembangan perekonomian Indonesia ini tertuang dalam Undang-Undang

No.17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.4

1R.T. Sutantya Rahardja Hadhikusuma, Hukum Koperasi Indonesia, (Jakarta : Rajawali

Pers, 2005), h. 1. 2R.T. Sutantya Rahardja Hadhikusuma, Hukum Koperasi Indonesia,h. 3.

3Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat (1) berbunyi: Perekonomian disusun

sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. 4Arifin, Sitio, Halomoan Tamba, Koperasi Teori dan Praktik, (Jakarta: Erlangga,2001),

h.128.

Page 18: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

2

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pandawa Mandiri Group mulanya

didirkian Oleh Salman Nuryanto sebagai badan usaha yang mengopersaikan

tentang koperasi akan tetapi dalam realitanya Koperasi Simpan Pinjam malah

menagadakan penghimpunan dana dari masyarakat berupa investasi dengan

iming-iming bunga 10% perbulan. Dalam aktivitasnya leader dan anggota

Koperasi Simpan Pinjam Pandawa Mandiri Group menawarkan investasi

kemudian dana investasi tersbut dipinjamkan kepada pelaku UMKM di daerah

JABODETABEK dengan keuntungan 10% dari setiap pinjaman yang mereka

berikan. Kegiatan mereka akhirnya terendus oleh tetangga dan nasabahnya

sendiri.

Kegiatan Investasi Ilegal yang dilakukan oleh KSP Pandawa Mandiri

Group dengan cara melakukan penghimpunan dana masyarakat luas dengan

menyimpang bahkan menghindari dari aturan perbankan, merupakan kegiatan

yang menggunakan pengajan setiap kamis malam sebagai rencana perekrutan

calon nasabahnya untuk menjalankan kegiatan usahanya.

KSP Pandawa Mandiri Group sendiri yang terdaftar sebagai badan usaha

koperasi yang dinaungi oleh Kementerian Koperasi dan UMKM maka OJK pun

hanya berhak mencabut izin operasi KSP dan tidak berwenang untuk

membubarkan KSP tersebut. Dengan demikian perlu dilihat lagi kewenangan

yang dimiliki Otoritas Jasa Keuangan dalam memberikan perlindungan bagi

masyarakat terhadap kegiatan Investasi Illegal, praktik moral hazard pada

kegiatan Investasi Ilegal terjadi karena lemahnya sistem pengawasan lembaga

keuangan yang disebabkan beberapa faktor, yaitu : (a) lemahnya sistem arsitektur

pengawasan keuangan di Indonesia; (b) tidak adanya pertukaran informasi antar

lembaga pengawasan keuangan; (c) masih tingginya egosentris antar lembaga

pengawas lembaga keuangan.5

Pasca KSP Pandawa Mandiri Group dinyatakan pailit oleh Pengadilan

Niaga Jakarta Pusat, ini membuat nasib nasabah koperasi dan investor menjadi

tidak pasti bahkan memperhatikan. Namun apa daya para investor dan nasabah

5Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia (Jakarta : Kencana Prenada Media

Group cet –I Mei 2005) h. 215.

Page 19: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

3

koperasi hanya bisa meratapi nasibnya karena tidak mungkin uang investasi dan

dana yang mereka simpan di KSP kembali uang mereka begitu saja tetapi harus

menempuh jalur dan proses hukum yang panjang.

Melihat keadaan nasabah Koperasi Simpan Pinjam Pandawa Mandiri

Group yang mengenaskan sudah barang tentu menjadi kewajiban pemerintah

untuk mengambil tindakan. untuk masalah perlindungan konsumen di bidang

lembaga keuangan maka sesuai Undang-Undang No 21 Tahun 2011 tentang

Otoritas jasa Keuangan (OJK) adalah untuk melindungi konsumen dan

masyarakat. Namun, dalam menjalankan kewenangannya tersebut OJK juga

diabatasi oleh Undang-Undang hanya melakukan sanksi administratif terhadap

perusahaan yang melanggar ketentuan. Lebih jauh lagi peran OJK terhadap

perlindungan konsumen sebenarnya tidak bersinggungan langsung dengan

konsumen, karena OJK adalah lembaga pengawas dan regulator bukan lembaga

eksekutor. Padahal besar sekali harapan masyarakat terutama nasabah Koperasi

Simpan Pinjam Pandawa Mandiri Group terhadap OJK.

Pasca dinyatakan pailit KSP Pandawa Mandiri Group, para nasabah

banyak yang protes dan menggelar unjuk rasa karena mereka takut apabila KSP

tersebut maka kemungkinan uang mereka untuk kembali 100% sangatlah

mustahil, terlebih rumitnya penagganan dan lamanya kasus tersebaut , mulai pihak

pengadilan membentuk satgas, belum lagi apabila tersangka mengajukan

permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).

Dalam hal ada permohonan pernyataan pailit dan permohonan PKPU yang

diajukan dan diperiksa pada saat yang bersamaan, maka Pengadilan Niaga wajib

memberikan putusan terlebih dahulu atas permohonan PKPU dibandingkan

dengan permohonan pailit. Adapun permohonan PKPU yang diajukan setelah

adanya permohonan pernyataan pailit yang telah diajukan terhadap debitur, maka

agar permohonan PKPU tersebut dapat diputus terlebih dahulu, permohonan

PKPU diajuakan pada sidang yang pertama pemeriksaan permohonan pernyataan

pailit. Dalam hal ini diatu dalam pasal 229 ayat (3) dan ayat (4) UU Kepailitan.6

6Jono. Hukum Kepailitan. (Tanggerang : Sinar Grafika 2008) h.170.

Page 20: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

4

Setelah menelaah kasus tersebut penulis ingin masyarakat luas mengetahui

bagaimana cara terbaik dalam menangani kasus yang menimpa para nasabah KSP

Pandawa Mandiri Group agar supaya mendapatkan solusi terbaik, dan semoga

kedepannya tidak terulang lagi kasus yang serupa karena para korban banyak

yang depresi dan frustasi, kemudian mereka pun pasrah apabila pihak pengadilan

mengabulkan PKPU, maka mereka mempunyai tanda tanya besar terhadap

pemerintah yang merupakan instansi terkait penghimpunan dana dari masyarakat.

Dan pada akhirnya penulis selaku mahasiswa Prodi Perbandingan Hukum

dengan penelitian ini akan berusaha menganilasis kasus tentang perlindungan

nasabah KSP Pandawa Mandiri Group dengan dua sudut pandang yaitu menurut

hukum positif serta dengan pandangan hukum Islam.

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada tersebut maka penulis

melakukan penelitian lebih jauh mengenai perlindungan hukum bagi masyakat

oleh lembaga berwenang Otoritas Jasa Keuangan atas penghimpunan dana

masyarakat dalam bentuk koperasi simpan pinjam dan investasi pasca badan

usaha tersebut dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dan

selanjutnya dituang dalam bentuk skripsi dengan judul “PERLINDUNGAN

HUKUM NASABAH KSP PANDAWA MANDIRI GROUP PASCA PAILIT

MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka

identifikasi masalahnya sebagai berikut:

1. Apa Faktor yang meyebabkan KSP Pandawa Mandiri Group mengalami

kepailitan?

2. Bagaimana perbandingan perlindungan hukum menurut Hukum positif

dan Hukum Islam?

3. Bagaimana penyelesaian pengembalian dana nasabah KSP Pandawa

Mandiri Group ?

C. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Page 21: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

5

Pada penelitian ini, penulis membatasi penelitian yang akan dilakukan

dengan hanya membahas masalah pada penulis memberikan batasan sebgai

berikut :

a. Perlindungan hukum nasabah dibatasi pada nasabah KSP Pandawa

mandiri Group

b. KSP Pandawa Mandiri Group sebagai objek penilitan adalah Koperasi

simpan pinjam yang terletak di Jalan Raya Meruyung No. 8A,

RT002/RW024 Meruyung, Limo, Depok, Jawa Barat

c. Pailit dibatasi pada Putusan Pailit terhadap KSP Pandawa Mandiri

Group oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat

d. Hukum Positif yang digunakan dalam penulisan ini adalah Undang-

undang tentang Perlindungan Hukum, Pailit dan PKPU.

e. Hukum Islam yang digunakan mengenai Perlindungan hukum dan

pembayaran utang terkait refund KSP terhadap nasabah.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada batasan masalah diatas dan dalam rangka

mempermudah penulis dalam menganalisa permasalahan, penulis menyusun suatu

rumusan masalah sebagai berikut:

a. Faktor kepailitan KSP Pandawa Mandiri Group

b. Perbandingan Perlindungan Konsumen / Nasabah menurut Hukum

Positif dan Hukum Islam

c. Perbandingan Pengembalian dana nasabah menurut Hukum Positif dan

Hukum Islam

d. Akibat hukum terhadap nasabah KSP Pandawa Mandiri Group pasca

dinyatakannya pailit.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam penulisan ini, ada beberapa tujuan yang hendak dicapai oleh

penulis, dan tujuan yang dimaksud adalah:

1. Untuk menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan KSP Pandawa

Mandiri Group pailit.

Page 22: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

6

2. Untuk membandingkan Perlindungan Konsumen / Nasabah menurut

Hukum Positif dan Hukum Islam.

3. Untuk mendeskripsikan akibat hukum pasca KSP Pandawa Mandiri Group

pailit serta dampak terhadap nasabah.

Adapun manfaat atau kegunaan penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi tentang perbandingan Perlindungan Konsumen /

Nasabah menurut Hukum Positif dan Hukum Islam

2. Menjelaskan pengembalian dana nasabah KSP Pandawa Mandiri Group.

E. Tinjauan (Review) KajianTerdahulu

Untuk mengetahui kajian terdahulu yang telah ditulis oleh yang lainnya,

maka penulis me-riview beberapa skripsi terdahulu yang pembahasannya hamper

sama dengan pembahasan yang penulis angkat. Dalam hal ini penulis menemukan

beberapa skripsi, yaitu:

1. Skripsi berjudul “Perlindungan Hukum Pasca Pencabutan Izin Usaha

Perusahaan Asuransi Bumi Asih Jaya (BAJ) Oleh OJK” yang ditulis

oleh Ismadani Rofiul Ulya mahasiswa fakultas Syariah dan Hukum

UIN Jakarta (2015). Pada skripsi ini penulis fokus pada peran OJK

terhadap perlindungan nasabah perusahaan BAJ, adapun perbedaan

dengan penilitian pada skripsi penulis ialah tentang perlindungan

hukum pada nasabah KSP dan juga adanya komparasi antara Hukum

Positif dan Hukum Islam sebagai landasannya.

2. Skripsi yang kedua yang dijadikan review studi oleh penulis adalah

“Kedudukan Otoritas jasa Keuangan dalam perlindungan hukum bagi

Masyarakat Terhadap kegiatan Investasi Ilegal di Tasikmalaya” yang

ditulis oleh Rizky Arisandi mahasiswa fakultas Syariah dan Hukum

UIN Jakarta (2015). Pada skripsi tersebut fokus tentang kegiatan

investasi ilegal menurut Undang-undang No 21 Tahun 2011 tentang

OJK dan juga perlindungan konsumen terhadap nasabah korban

investasi ilegal pada kasus di Tasikmalaya, sedangkan perbedaan

dengan skripsi yang penulis kerjakan ialah fokus penulis tentang

Page 23: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

7

nasabah Koperasi Simpan Pinjam dan juga mengkaji perspektif

Hukum Islam.

3. Thesis yang ketiga yang penulis jadikan review studi adalah : “

Penyelesaian Utang Debitor Terhadap Kreditor melaui

Kepailitan” oleh Maria Regina Fika Rahmadewi, SH. NIM:

B4B005175 Mahasiswi Pascasarjana program magister

kenotariatan Universitas Diponegoro Semarang (2007). Pada thesis

ini penulis menjabarkan bagaimana tatacara dan aturan bagi

kreditor yang utangnya tak kunjung dibayarkan oleh debitor, dan

salah satu caranya yaitu melalui jalur kepailitan dalam

penyelesaian utang. Semua bahas sesuai dengan aturan dan

undang-undang yang berlaku pada saat itu dimana belum lahir

aturan mengenai OJK. Dan perbedaan dengan skripsi penulis yaitu

di undang-undang dan aturan mengenai OJK dan juga perspektif

hukum islam yang digunakan penulis.

Demikian beberapa karya yang telah penyusun telaah dan masih adalagi

beberapa karya tulis baik buku-buku, jurnal maupun skripsi yang belum

terjangkau dari pengamatan, terutama seputar pembahasan tentang perlindungan

konsumen dan dari sekian banyak studi terdahulu yang penulispaparkan di atas

semuanya mengenai perlindungan hukum terhadap konsumen / nasabah, akan

tetapi ada perbedaan dengan penelitian-penelitian yang sudah dilakukan, yakni

penulis mencoba mencari suatu jawaban tentang bagaimana ketentuan

perlindungan hukum pada konsumen / nasabah koperasi simpan pinjam menurut

Hukum Positif dan Hukum Islam.

F. Metode Penelitian

Mengingat dalam karya ilmiah, metode merupakan strategi yang utama

dan mempunyai peran yang sangat penting, karena dalam penggunaan metode

adalah upaya untuk memahami dan menjawab persoalan yang akan diteliti.7Untuk

7 Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum,(Jakarta : PT. Grafindo Persada 1997),

h. 27-28.

Page 24: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

8

sampai pada rumusan yang tepat terhadap kajian yang dibahas maka untuk itu

penulis menggunakan metode sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis Penilitian data yang digunakan di sini adalah penelitian kualitatif,

selanjutnya digunakan pembahasan deskriptif analytis. Kemudian dalam

penelitian ini menggunakan metode penelitian pustaka (library reseach) yaitu

penelitian yang dilakukan dengan mengkaji data primer yang bersumber dari al-

Qur’an, al-Hadits dan Perundang-Undangan yang bertujuan untuk mengeksplorasi

dan memahami berbagai konsep yang berkaitan dengan tema penulis sehingga

diperoleh data-data seluas mungkin dengan mengacu kepada teori yang sudah

dijelaskan dan berkaitan dalam penelitianini.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini penulis menggunakan studi

literature atau kepustakaanya itu dengan cara mengkaji dan menelaah buku-buku

yang berkaitan dengan judul skripsi ini baik berupa perundang-undangan maupun

buku-buku yang berkaitan dengan judul skripsi ini. Sedangkan sumber data yang

diperoleh untuk penelitian ini dibagi menjadi dua macam pertama data primer

yaitu Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dalam hal ini peraturan

hukum yang berkaitan dengan topik yang dibahas dalam penelitian ini. Yakni

Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang-

Undang No.1 Tahun 2013 Tentang OJK dan dalil-dalil yang terdapat dalam al-

Qur’an dan al-Hadits. Selanjutnya yang kedua data sekunder adalah data-data

pendukung yang diperoleh dari literatur-literatur atau dokumen-dokumen, buku-

buku, internet, dan bahan informasi lainnya yang berkaitan dengan permasalahan

yang diteliti.

3. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang diperoleh oleh penulis adalah menggunakan

pengolahan data secara analisis kualitatif.8 Yakni pendekatan content analysis

yang menekankan pengambilan dari kesimpulan analisa yang bersifat deskriptif

8Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta : UI Press, 1986), Cet. Ke-3,

h. 11-13.

Page 25: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

9

dan edukatif. Metode analisa data dalam penelitian yang dilakukan penulis adalah

kajianisi (content analysis). Analisa data adalah proses mengatur data.9Seluruh

data yang diperolehakan diklasifikasikan dari bentuk yang bersifat umum

kemudian dikaji dan diteliti selanjutnya ditarik kesimpulan yang mampu

memberikan gambaran spesifik dan relevan mengenai data tersebut. Analisis yang

ingin dituangkan dalam penelitian ini adalah analisis dari Undang-Undang No. 8

Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang No.1 Tahun 2013

Tentang OJK, Undang-Undang No 25 Tahun 1992 dan Undang-Undang No 17

Tahun 2012 tentang Perkoperasiandan Kompilasi Hukum Islam serta dalil-dalil

yang bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah. Setelah itu hasil dari penelitian

dituangkan kedalam tulisan untuk kemudian diklasifikasikan dan dianalisis,

sehingga memperoleh kesimpulan tentang topik yang sedang dibahas. Adapun

teknik penulisan dalam skripsi ini berpedoman pada buku pedoman penulisan

skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2018.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan skripsi ini, penulis membuat

sistematika penulisan dengan membagi kepada lima (5) bab, tiap-tiap bab terdiri

dari sub-sub bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,

identifikasi masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, review terdahulu, metode

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Membahas mengenai tinjauan umum KSP Pandawa Mandiri Group

selaku badan usaha koperasi dan investasi yang meliputi latar

belakang lahirnya badan usaha koperasi,tujuan dibentuknya dan

badan hukum yang menaunginya..

9Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2004), h.

6.

Page 26: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

10

BAB III Membahas tentang ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia dan

hukum islam mengenai perlindungan konsumen/nasabah serta

lembaga pemerintah yang menagani serta mengawasinya.

BAB IV Membahas tentang analisis mengenai akibat hukum pasca

keputusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tentang kepailitan KSP

Pandawa Mandiri Group, penyelesian utang (pengembalian dana)

KSP PMG terhadap nasabah, serta hukuman pidana terhadap

pimpinan dan pengurus KSP Pandawa Mandiri Group.

BAB V Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan rekomendasi.

Page 27: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

11

BAB II

TINJAUAN UMUM KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP)

PANDAWA MANDIRI GROUP

A. Koperasi Simpan Pinjam

1. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi secara etimologi berasal dari kata “cooperation” dari bahasa

Inggris yang berarti kerjasama. Secara umum yang dimaksud dengan koperasi

adalah:1

“Suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian,

beranggotakan mereka yang berekonomi lemah yang bergabung secara

sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban melakukan suatu

usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya”.

Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang dalam

bidang ekonomi dengan menempuh jalan yang tepat dan mantap dengan tujuan

membebaskan diri para anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang

umumnya diderita oleh mereka.2Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No.17

Tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan bahwa:

“Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya

sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan

kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai nilai dan

prinsip koperasi.”

Berbeda dengan itu, dalam undang-undang sebelumnya yakni Undang-

Undang No.25 Tahun 1992 Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa:

“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau

badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar

atas asas kekeluargaan.”

1G. Kartasaputra, Koperasi Indonesia yang Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,

,(Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 1. 2G. Kartasaputra, Koperasi Indonesia yang Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, h. 1.

Page 28: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

12

Dari pengertian diatas, perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17

Tahun 2012 tentang Perkoperasian adalah sebagai berikut : 3

1) Dalam UU No 25 Tahun 1992 menjabarkan pengertian koperasi

sebagai badan usaha dan badan hukum yang beranggotakan orang-

perseorangan.Sedangkan UU No 17 Tahun 2012 menjabarkan

pengertian koperasi sebagai badan hukum yang didirikan oleh

orang-perseorangan. Perbedaan tersebut, terlihat dari pemilihan

kata yang digunakan untuk mendeskripsikan koperasi yakni badan

usaha dan badan hukum yang jelas memiliki makna yang berbeda.

Di mana badan usaha merupakan badan yang menguraikan

falsafah, prinsip, dan landasan-landasan yang digunakan sebagai

acuan dalam melakukan usaha, sedangkan badan hukum

merupakan bagian dari badan usaha yang bersifat lebih mengikat

dan ada sanksi yang tegas terhadap setiap pelanggaran. Dalam

badan hukum juga terdapat persetujuan pemerintah atas

penyelenggaraan suatu usaha.

2) Dilihat dari segi konsistensi kata (diksi kalimat/ pilihan kata)

dalam pengertian koperasi menurut UU No 25 Tahun 1992, terjadi

ketidak konsistenan kata, di mana dalam UU No 25 Tahun 1992

tidak hanya menguraikan pengertian koperasi sebagai badan usaha

tetapi pula sebagai badan hukum. Sedangkan UU No 17 Tahun

2012 terjadi hal yang berlawanan yakni: adanya konsistenan kata

yang digunakan untuk mendeskripsikan pengertian koperasi yakni

penggunaan kata badan hukum.

Terlepas dari perbedaan pendefinisian di atas, R. S. Soerja Atmadja

memberikan definisi tentang koperasi sebagai berikut:

“Koperasi adalah perkumpulan dari orang-orang yang berdasarkan

persamaan derajat sebagai manusia, dengan tidak membedakan haluan

3Dikutip dari http://igedearisuciptayasa.blogspot.com/2013/04/perbedaan-uu-no-25-

Tahun-1992-dan-uu-no_10.htmldi akses 2 desember 2017

Page 29: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

13

agama atau politik dengan sukarela masuk untuk sekedar memenuhi

kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan atau tanggungjawab.”4

Mendasarkan pada beberapa denifisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

hakikat dari koperasi adalah perkumpulan orang yang secara bersama-sama

berusaha memenuhi kebutuhan hidup yang bersifat kebendaan dengan mendirikan

badan usaha koperasi.

2. Jenis - Jenis Koperasi Simpan Pinjam

Dasar jenis Koperasi Indonesia adalah Kebutuhan suatu golongan dalam

masyarakat yang homogen karena kesamaan aktivitas dan ekonominya.Berbagai

jenis Koperasi lahir seirama dengan aneka jenis usaha untuk memperbaiki

kehidupan. Secara garis besar jenis koperasi yang ada dapat kita bagi menjadi

limagolongan yaitu:5

a. Koperasi Konsumsi

Koperasi konsumsi ialah Koperasi yang anggotanya terdiri dari tiap-tiap

orang yang mempunyai kepentingan langsung dalam lapangan konsumsi.

b. Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam ialah Koperasi yang

bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungantabungan

para anggota secara teratur dan terusmenerus untuk kemudian dipinjamkan

kepada para anggota dengan cara mudah, murah, cepat, dan tepat untuk tujuan

produktif dan kesejahteraan.

c. Koperasi Produksi

Koperasi Produksi adalah Koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan

ekonomi pembuatan dan penjualan barang, baik yang dilakukan oleh Koperasi

sebagai organisasi maupun orangorang anggota Koperasi.

d. Koperasi Jasa

4Hendrojogi, Koperasi Asas-asas, Teori dan Praktek, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2000), h. 22 5Anoraga, Pandji dan Ninik Widiyanti.Dinamika Koperasi. (Jakarta: PT Rineka Cipta.

2007) h. 19

Page 30: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

14

Koperasi Jasa adalah Koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa

tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum.

e. Koperasi Serba Usaha

Koperasi Serba Usaha adalah Koperasi yang berusaha dalam beberapa

macam kegiatan ekonomi yang sesuai dengan kepentingan para anggota.

3. Asas-Asas dan Dasar Hukum Koperasi Simpan Pinjam

Berdasarkan UU Perkoperasian Pasal 3 menyatakan bahwa koperasi di

Indonesia berasaskan pada asas kekeluargaan. Asas kekeluargaan ini adalah asas

yang memang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia dan telah

berurat-berakar dalam jiwa bangsa Indonesia.6

Sesuai dengan jiwa kepribadian bangsa Indonesia, koperasi Indonesia

harus menyadari bahwa dalam dirinya terdapat kepribadian sebagai pencerminan

kehidupan yang dipengaruhi oleh keadaan, tempat tinggal, lingkungan

waktu,dengan suatu ciri khas adanya unsur Ke-Tuhanan Yang Maha Esa,

kegotongroyongan dalam arti bekerja sama, saling bantu-membantu, kekeluargaan

dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Dengan menganut asas kekeluargaan

telah mencerminkan adanya kesadaran dari budi hati nurani manusia untuk

mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi oleh semua untuk semua, di bawah

pimpinan pengurus serta pemilikan dari para anggota atas dasar keadilan dan

kebenaran serta keberanian berkorban bagi kepentingan bersama.

Asas kekeluargaan tersebut memiliki suatu karakteristik khas bangsa

Indonesia, yaitu kerjasama atau kegotongroyongan. Di dalam kerjasama atau

kegotongroyongan tersebut tercermin bahwa di dalam koperasi telah terdapat

kesadaran dan keinsyafan semangat kerjasama dan tanggung jawab bersama

terhadap akibat dari karya, yang dalam hal bertitik berat pada kepentingan

kebahagiaan bersama, ringan sama dijinjing berat sama dipikul. Dengan demikian

maka kedudukan koperasi akan semakin kuat dan pelaksanaan kerjanya akan

6Hadhikusuma ,R.T. Sutantya Rahardja. Hukum Koperasi Indonesia, (Jakarta : Rajawali

Pers, 2005) h.37.

Page 31: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

15

semakin lancar karena para anggotanya dukung-mendukung dan dengan penuh

kegairahan kerja serta tanggung jawab berjuang mencapai tujuan koperasi.7

4. Tujuan dan Fungsi Koperasi Simpan Pinjam

Sesuai denganUndang-Undang No 17 Tahun 2012, Fungsi dan Peran

Koperasi sebagai berikut:8

1) Kekeluargaan

2) Menolong diri sendiri

3) Bertanggung jawab

4) Demokrasi

5) Persamaan

6) Berkeadilan

7) Kemandirian.

5. Prinsip Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi merupakan suatu badan usaha berbentuk badan hukumyang

anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum koperasidimana

kegiatannya didasarkan atas prinsip ekonomi kerakyatanberdasarkan atas asas

kekeluargaan untuk mencapai tujuan kemakmurananggota.9

Adapun Prinsip Koperasi Indonesia Menurut UU No.25 tahun 1992

tentang Perkoperasian adalah sebagai berikut:10

1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

3) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan usaha masing-masing anggota.

4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

5) Kemandirian.

6) Pendidikan perkoperasian

7) Kerja sama antar koperasi

7G. Kartasapoetra, A., Bambang S., dan A. Setiady, Koperasi Indoesia, (Jakarta :Rineka

Cipta, 2003), h.18. 8Undang-undang No 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian

9Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2008) h.45

10Undang-undang No 25 Tahun 2012 tentang Perkoperasian

Page 32: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

16

B. Kementerian Koperasi dan UMKM Sebagai Lembaga Pengawas

Koperasi

1. Sejarah Kemenkop dan UKM

Koperasi adalah institusi (lembaga) yang tumbuh atas dasar solidaritas

tradisional dan kerjasama antar individu, yang pernah berkembang sejak awal

sejarah manusia sampai pada awal Revolusi Industrial di Eropa pada akhir abad

18 dan selama abad 19, sering disebut sebagai Koperasi Historis atau Koperasi

Pra-Industri. Koperasi Modern didirikan pada akhir abad 18, terutama sebagai

jawaban atas masalah-masalah sosial yang timbul selama tahap awal Revolusi

Industri.

Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih

di Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896

mendirikan sebuah Bank untuk Pegawai Negeri. Cita-cita semangat tersebut

selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode.

Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo

memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan

rakyat.Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve

Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatiev.11

2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kemenkop dan UKM

Kedudukan Kementerian Koperasi dan UKM menurut Peraturan Presiden

Nomor 62 Tahun 2015 pasal 1 ialah sebagai berikut :12

1) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

2) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dipimpin

oleh Menteri.

Adapaun tugas Kementerian Koperasi dan UKM yang tertera pada pasal 2

pada Peraturan Presiden no 62 Tahun 2015 ialah :

11

http://www.depkop.go.id/tentang-kementerian/sejarah-kementerian/ diakses pada

tanggal 1 desember pukul : 20.00 WIB 12

Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2015 pasal 1 tentang Kementerian Koperasi dan

UMKM

Page 33: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

17

“Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang koperasi dan usaha

kecil dan menengah untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan

Pemerintahan Negara”.13

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menyelenggarakan

fungsi:14

1) Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang peningkatan

kapasitas kelembagaan koperasi dan usaha mikro, usaha kecil dan

usaha menengah, pemberdayaan pembiayaan koperasi dan usaha

mikro, usaha kecil dan usaha menengah, pemberdayaan produksi

dan pemasaran koperasi dan usaha mikro, usaha kecil dan usaha

menengah, restrukturisasi usaha koperasi dan usaha mikro, usaha

kecil dan usaha menengah, pengembangan sumber daya manusia

koperasi dan usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah, dan

pemeriksaan dan pengawasan koperasi;

2) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang

peningkatan kapasitas kelembagaan koperasi dan usaha mikro,

usaha kecil dan usaha menengah, pemberdayaan pembiayaan

koperasi dan usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah,

pemberdayaan produksi dan pemasaran koperasi dan usaha mikro,

usaha kecil dan usaha menengah, restrukturisasi usaha koperasi dan

usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah, pengembangan

sumber daya manusia koperasi dan usaha mikro, usaha kecildan

usaha menengah, dan pemeriksaan dan pengawasan koperasi;

3) Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan

administrasi di lingkungan Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah;

13

Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2015 pasal 2 tentang Kementerian Koperasi dan

UMKM 14

Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2015 pasal 2 tentang Kementerian Koperasi dan

UMKM

Page 34: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

18

4) Pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah; dan

5) Atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Koperasi dan

Usaha Kecildan Menengah

3. Pengawasan Kemenkop dan UMKM

Dalam menjalankan tugasnya Menteri dibantu oleh para deputi meliputi

banyak bidang, salah satunya adalah deputi dibidang pengawasan sesuai dengan

pasal 23 dan 24 Peraturan Presiden No 62 Tahun 2015 tentang pengawasan ialah

sebagai berikut :15

1) Deputi Bidang Pengawasan berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Menteri.

2) Deputi Bidang Pengawasan dipimpin oleh Deputi.

Dan pada pasal 24 sebagai lanjutan pasal sebelumnya yang berbunyi :16

“Deputi Bidang Pengawasan mempunyai tugas menyelenggarakan

perumusan kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan

kebijakan di bidang peningkatan kepatuhan peraturan perundang-

undangan, pemeriksaan kelembagaan koperasi, pemeriksaan usaha

simpan pinjam, penindakan, dan penilaian kesehatan usaha simpan

pinjam”.

Adapun dalam pelaksanaan pengawasan dijelaskan lebih detail pada pasal

25 meliputi hal-hal dalam pengawasan secara lebih detil, yaitu sebagai berikut :17

1) Perumusan kebijakan di bidang peningkatan kepatuhan

peraturan Perundang-undangan, pemeriksaan kelembagaan

koperasi, pemeriksaan usaha simpan pinjam, penindakan, dan

penilaian kesehatan usaha simpan pinjam;

2) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang

peningkatan kepatuhan peraturan perundang-undangan,

pemeriksaan kelembagaan koperasi, pemeriksaan usaha simpan

15

Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2015 pasal 23 tentang Kementerian Koperasi dan

UMKM 16

Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2015 pasal 24 tentang Kementerian Koperasi dan

UMKM 17

Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2015 pasal 25 tentang Kementerian Koperasi dan

UMKM

Page 35: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

19

pinjam, penindakan, dan penilaian kesehatan usaha simpan

pinjam;

3) Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang

peningkatan kepatuhan peraturan perundang-undangan,

pemeriksaan kelembagaan koperasi, pemeriksaan usaha simpan

pinjam, penindakan, dan penilaian kesehatan usaha simpan

pinjam;

4) Administrasi Deputi Bidang Pengawasan; dan

5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri

C. Landasan Perlindungan Konsumen / Nasabah menurut Hukum positif

1. Hukum Perlindungan Konsumen / Nasabah di Indonesia

Sebelum membahas tentang landasan hukum yang digunakan dalam

melindungi konsumen, penulis ingin membahas tentang pengertian perlindungan

konsumen. Perlindungan konsumen adalah istilah yang dipakai untuk

menggambarkan perlindungan hukum yang diberikan kepada konsumen dalam

usahanya untuk memenuhi kebutuhannya dari hal-hal yang merugikan konsumen

itu sendiri. Undang-Undang Perlindungan Konsumen menyatakan bahwa

perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian

hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Kalimat yang

menyatakan segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum pada

pengertian Perlindungan Konsumen tersebut adalah benteng yang bisa

menghalangi kesewenang-wenangan dari berbagai pihak.18

Kedudukan hukum

perlindungan berada dalam kajian hukum ekonomi. Sunaryati Hartono

mengatakan bahwa hukum ekonomi adalah seluruh peraturan dan pemikiran

hukum mengenai cara-cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi

dan cara-cara pembagian hasil pembangunan ekonomi secara adil dan merata,

sesuai dengan hak asasi manusia.19

18

Sunaryati Hartono, dikutip dari Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum

Perlindungan Konsumen, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004), h. 2. 19

Sunaryati Hartono, dikutip dari Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum

Perlindungan Konsumen, h. 2.

Page 36: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

20

Pasal 64 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan

Konsumen menyatakan tentang dasar hukum perlindungan konsumen yaitu segala

ketentuan peraturan perundang-undangan yang bertujuan melindungi konsumen

yang telah ada pada saat Undang-undang ini diundangkan, dinyatakan tetap

berlaku sepanjang tidak diatur secara khusus dan/atau tidak bertentangan dengan

ketentuan dalam undang-undang ini.20

Peraturan perundang-undangan yang

mengatur tentang perlindungan konsumen ialah sebagai berikut:

1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan

Konsumen.

2) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

3) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang: Buku kesatu dan buku

kedua KUHD mengatur tentang hak-hak dan kewajiban yang terbit

dari jasa perasuransi dan pelayaran. Aturan tentang hak-hak dan

kewajiban jasa perasuransian dan pelayaran tersebut dibuat untuk

memerhatikan kepentingan konsumen atau dengan kata lain untuk

melindungi konsumen.

4) Peraturan perundang-undangan yang tergolong hukum publik yaitu

antara lain ketentuan administrasi negara dan hukum pidana yang

mengatur tentang pencabutan izin usaha, izin praktik atau perizinan

lain yang diberikan, serta penjatuhan hukuman disiplin berdasarkan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

5) Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Pangan.

6) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1999

Tentang Label dan Iklan Pangan.

7) Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 58 Tahun 2001 Tentang

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan

Konsumen.

8) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 01/POJK.07/2013 tentang

Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.

20

Pasal 64 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

Page 37: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

21

9) Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 7/SEOJK.07/2015

tentang Pedoman Penilaian Lembaga Alternatif Penyelesaian

Sengketa di Sektor Jasa Keuangan.

10) Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2/SEOJK.07/2014

tentang Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen pada

Pelaku Usaha Jasa Keuangan.

11) Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2/SEOJK.07/2014

tentang Penyampaian Informasi dalam Rangka Pemasaran Produk

dan/atau Layanan Jasa Keuangan.

12) Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/SEOJK.07/2014

tentang Pelaksanaan Edukasi dalam Rangka meningkatkan Literasi

Keuangan Kepada Konsumen dan/atau Masyarakat.

13) Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/SEOJK.07/2014

tentang Perjanjian Baku.

14) Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/SEOJK.07/2014

tentang Kerahasiaan dan Keamanan Data dan/atau Informasi Pribadi

Konsumen.

Syarat pengertian konsumen dalam Undang-undang yang sama ialah tidak

untuk diperdagangkan, hal ini menunjukkan bahwa konsumen ialah konsumen

akhir (end consumer), sekaligus juga membedakan antara konsumen dalam

pengertian tersebut (konsumen akhir) dan konsumen antara (intermediate

consumer).Konsumen antara tanpa memerhatikan besar kecilnya modal yang

ditanamkan maupun instrumen-instrumen investasi yang digunakan, bukanlah

konsumen, karena motif untuk mendapatkan keuntungan tertentu berupa uang

dan/atau yang dapat dipersamakan dengan uang tidak termasuk dalam kategori

barang dan/atau jasa yang dimaksudkan dalam undang-undang perlindungan

konsumen. Artinya konsumen antara tidak dapat menuntut pelaku usaha

Page 38: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

22

berdasarkan undang-undang ini. Singkatnya pengertian konsumen dapat

dibedakan menjadi 3 (tiga) yakni sebagai berikut:21

1) Konsumen adalah setiap orang yang mendapatkan barang dan/atau

jasa yang digunakan untuk tujuan tertentu.

2) Konsumen antara adalah setiap orang yang mendapatkan barang

dan/atau jasa yang digunakan untuk diperdagangkan atau komersial.

Melihat pada sifat penggunaan barang dan/jasa tersebut konsumen

antara ini merupakan penguasaha, baik pengusaha perorangan atau

badan hukum, baik penguasa swasta maupun perusahaan publik

(perusahaan milik negara), dan dapat terdiri dari penyedia dana

(investor), pembuat produk akhir yang digunakan oleh konsumen

akhir atau produsen atau penyedia produk akhir seperti supplier,

distributor atau pedagang.

3) Konsumen akhir adalah setiap orang yang mendapatkan barang

dan/atau jasa, yang digunakan denga tujua untuk memenuhi

kebutuhan hidup pribadinya, keluarga dan/atau rumah tangganya

dan tidak untuk diperdagangkan kembali.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pelaku usaha dalam

kaitannya dengan perlindungan konsumen, yakni perbuatan yang dilarang bagi

para pelaku usaha. Pasal 8 Undang-undang Perlindungan Konsumen memaparkan

tentang perbuatan apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh para pelaku usaha.

Namun, pada intinya, Pasal 8 tersebut tertuju pada dua hal, yaitu larangan

memproduksi barang dan/atau jasa dan larangan memperdagangkan barang

dan/atau jasa yang dimaskud.Larangan-larang itu, menurut Nurmadjito hakikatnya

bertujuan untuk mengupayakan agar barang dan/atau jasa yang beredar di

masyarakat merupakan produk yang layar edar, layak asal-usul, kualitas sesuai

21

Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2004) h. 65

Page 39: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

23

dengan informasi yang disampaikan baik melalui label, etiket, iklan, dan lain

sebagainya.22

2. Perlindungan Konsumen Pada Sektor Jasa Keuangan

Istilah yang digunakan di sektor ini tidak jauh berbeda dengan istilah pada

Undang-undang Perlindungan Konsumen, yakni Konsumen, pelaku usaha, dan

barang atau produk. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 01/POJK.07/2013

tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan menyatakan

bahwaKonsumen adalah pihak-pihak yang menempatkan dananya dan/atau

memanfaatkan pelayanan yang tersedia di Lembaga Jasa Keuangan antara lain

nasabah pada perbankan, pemodal di pasar modal, pemegang polis pada

perasuransian, dan peserta pada dana pensiun, berdasarkan peraturan perundang-

undangan di sektor jasa keuangan.23

Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) ialah Bank Umum, Bank Perkreditan

Rakyat, Perusahaan Efek, Penasehat Investasi, Bank Kustodian, Dana Pensiun,

Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasuransi, Lembaga Pembiayaan, Perusahaan

Gadai, dan Perusahaan Penjaminan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya

secara konvensional maupun secara syariah. Di samping pelaku usaha, ada pula

istilah Direksi bagi sektor jasa keuangan yang berbadan hukum perseroan terbatas

dan Pengurus bagi yang berbadan hukum koperasi, yang merupakan pempinan

usaha atau pelaku usaha secara khusus di suatu perusahaan.

Istilah lain dalam perlindungan konsumen adalah klausula baku atau

perjanjian baku. OJK mendefinisikan perjanjian baku sebagai kontrak antara

pelaku usaha jasa keuangan dengan konsumen yang isinya dirancang,

dirumuskan, digandakan, dan ditawarkan, secara sepihak oleh PUJK tanpa

berunding dengan konsumen. Oleh karenanya, konsumen tidak bebas memilih isi

kontrak, bentuk kontrak, dan cara penutupan kontrak. Konsumen hanya bebas

memilih 2 (hal), yakni membuat atau tidak membuat perjanjian dan bebas

memilih pihak dalam kontrak.

22Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, h. 65

23Dikutip dari Otoritas Jasa Keuangan, “Modul Workshop Perlindungan Konsumen

diSektor Jasa Keuangan”, Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan,

2015.

Page 40: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

24

Asas kontrak perjanjian baku adalah freedom of entrance, di mana jika

konsumen tidak setuju dengan isi kontrak dan pihak dalam kontrak, konsumen

hanya bebas untuk melakukan atau tidak melakukan kontrak. Perjanjian ini bisa

dibuat dalam bentuk tulisan atau digital, persoalan perjanjian baku diatur dalam

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) tentang Perlindungan Konsumen Sektor

Jasa Keuangan.

OJK membantu PUJK dan meningkatkan pelayanan perlindungan

konsumen dengan membuat sebuah sistem yang diberi nama Sistem Pelayanan

Konsumen Terintegrasi Sektor Jasa Keuangan. OJK juga menyiapkan Lembaga

Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS) sebagai lembaga yang melakukan

penyelesaian sengketa di luar pengadilan.OJK menetapkan kebijakan bahwa

apabila penyelesaian sengketa dilakukan melalui lembaga alternatif penyelesaian

sengketa, LAPS yang digunakan adalah LAPS yang dimuat dalam daftar LAPS di

sektor jasa keuangan yang ditetapkan OJK.Lembaga Penyelesaian Sengketa ini

dibentuk dengan memerhatikan hak-hak konsumen agar dapat memeroleh

penyelesaian hukum yang patut.

Beralih ke pembahasan selanjutnya, yakni cakupan atau ruang lingkup

perlindungan konsumen pada sektor jasa keuangan.Perlindungan konsumen pada

sektor jasa keuangan meliputi pengaduan konsumen atas kerugian dan/atau

potensi kerugian finansial.Pengaduan itu berupa ungkapan ketidakpuasan

konsumen yang disebabkan oleh adanya kerugian dan/atau potensi kerugian

finansial pada konsumen yang diduga karena kesalahan atau kelalaian yang

dilakukan lembaga keuangan. Secara lebih rinci sebab dari adanya ungkapan

ketidakpuasan konsumen diuraikan sebagai berikut:24

1) Adanya kerugian

2) Adanya potensi kerugian finansial pada konsumen yang diduga

karena kesalahan atau kelalaian Lembaga Jasa Keuangan.

24

Dikutip dari Otoritas Jasa Keuangan, “Modul Workshop Perlindungan Konsumen di

Sektor Jasa Keuangan”, Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan,

2015.

Page 41: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

25

Ketentuan yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

(POJK) tentang pengaduan ini ialah bahwa pelaku usaha jasa

keuangan wajib melayani dan menyelesaikan adanya pengaduan

konsumen sebelum pengaduan tersebut disampaikan pada pihak

lain, menindak lanjuti pengaduan yang disampaikan secara lisan

sekurang-kurangnya dua hari kerja dan tertulis sekurang-kurangnya

20 (dua puluh) hari kerja setelah penerimaan pengaduan dan dapat

diperpanjang.

Mengingat hak untuk didengarkan dan hak memperoleh penyelesaian

hukum yang patut yang dimiliki oleh konsumen, maka OJK mengatur bahwa

PUJK harus mempunyai prosedur pelayanan dan penyelesaian pengaduan (SOP).

Aturan tentang pemberian fasilitas penyelesaian pengaduan ini, pemakalah

pahami sebagai salah satu cara bagi konsumen untuk menyelesaikan sengketanya

dengan Pelaku Usaha Jasa Keuangan. SOP penyelesaian sengketa perlindungan

konsumen di sektor jasa keuangan ini sekurang-kurangnya mencakup hal-hal

sebagai berikut:25

1) Penerapan prinsip aksesibilitas, independensi, keadilan, efisiensi,

dan efektifitas.

2) Pelaksanaan penerimaan pengaduan konsumen melalui berbagai

cara antara lain tatap muka, telepon, email, dan surat namun tidak

termasuk pengaduan yang dilakukan melalui pemberitaan di media

(media sosial dan media massa).

3) Akses konsumen untuk menyampaikan pengaduannya wajib

dipublikasi oleh PUJK untuk mempermudah konsumen untuk

menyampaikan pengaduannya.

4) Setiap pengaduan yang disampaikan oleh konsumen wajib dicatat

dan diregisterasi oleh PUJK dan tanda terima pencatatan registrasi

pengaduan konsumen tersebut diberikan kepada konsumen untuk

25

Dikutip dari Otoritas Jasa Keuangan, “Modul Workshop Perlindungan Konsumen di

Sektor Jasa Keuangan”, Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan,

2015.

Page 42: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

26

memberikan akses kepada konsumen untuk mengetahui proses

penyelesaian pengaduannya.

5) PUJK dapat membuat service level agreement (SLA) kepada unit

kerja terkait lainnya di internal untuk mengatur dan mempercepat

proses penyelesaian pengaduan kepada konsumen.

6) Tata cara komunikasi kepada konsumen paling kurang mencakup:

7) Prosedur pelayanan dan penyelesaian pengaduan dalam format yang

mudah dimengerti dan mudah diakses oleh konsumen (dipublikasi

bersamaan dengan sarana akses konsumen dalam menyampaikan

pengaduannya).

8) Penawaran penyelesaian jika dari hasil analisa dan evaluasi yang

dilakukan oleh PUJK terjadinya pengaduan disebabkan kesalahan

dari PUJK.

9) Merahasiakan informasi mengenai konsumen yang melakukan

pengaduan kepada pihak manapun, kecuali:

10) Kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

11) Dalam rangka penyelesaian pengaduan.

12) Diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.

13) Atas persetujuan konsumen.

14) PUJK wajib memberikan pelayanan dan penyelesaian pengaduan.

Adapun cacat suatu produk bisa dilihat dari tiga aspek yang salah satunya

ialah disebabkan karena informasi yang tidak memadai. Oleh karenanya, OJK

juga mengatur tentang Informasi Produk dan/atau Pelayanan Jasa Keuangan untuk

Pelaku Usaha Jasa Keuangan, yakni sebagai berikut:26

1) Kewajiban menyampaikan informasi yang akurat. PUJK wajib

menyediakan dan menyampaikan informasi mengenai produk

dan/atau layanan yang akurat berdasarkan kejelasan referensi yang

26

Dikutip dari Otoritas Jasa Keuangan, “Modul Workshop Perlindungan Konsumen di

Sektor Jasa Keuangan”, Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan,

2015.

Page 43: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

27

digunakan. Contoh: pada saat menyampaikan atau menyebutkan

bahwa produk dan/atau layanan yang dibeli memberikan

keuntungan seperti tingkat hasil keuntungan bunga yang tinggi dan

kompetitif dibandingkan produk lainnya, maka harus ditampilkan

perbandingan dan diberi penjelasan atas perbandingan ang

dimaksud.

2) Kewajiban menyediakan informasi yang jujur. PUJK wajib

menyediakan dan/atau menyampaikan informasi mengenai produk

dan/atau layanan yang jujur berdasarkan informasi yang sebenarnya

tentang manfaat, biaya, dan risiko dari setiap produk dan/atau

layanan termasuk apabila terjadi perubahan ketika konsumen

menggunakan dan/atau memanfaatkan produk dan/atau layanan

yang diberikan oleh PUJK. Contoh: brosur suatu produk

menampilkan informasi biaya, risiko, manfaat seperti informasi

tentang seluruh biaya administrasi awal, biaya komisi, dan biaya

provisi (untuk produk kredit), biaya notaris (untuk biaya yang

dikenakan apabila menggunakan jasa notaris), biaya tidak aktifnya

rekening (apabila ternyata dikenakan biaya apabila rekening tidak

digunakan dalam jangka waktu tertentu), biaya administrasi

bulanan.

3) Kewajiban menyampaikan informasi yang jujur. PUJK wajib

menyediakan dan/atau menyampaikan informasi mengenai produk

dan/atau layanan yang jelas berdasarkan informasi secara lengkap

mengenai manfaat, biaya, dan risiko termasuk melakukan

konfirmasi kepada konsumen dan/atau masyarakat atas penjelasan

yang diberikan. Konfirmasi konsumen dapat dilakukan dengan

menandatangani surat pernyataan atau menyatakan persetujuan

konfirmasi antara konsumen dan PUJK, termasuk apabila terkait

harus memerhatikan ketentuan yang berdasarkan prinsip syariah.

Contoh: seluruh manfaat, risiko, biaya terkait produk dan atau

layanan dipaparkan dalam surat pernyataan yang dapat berisikan

Page 44: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

28

klausula yang menyatakan bahwa konsumen mengerti akan

manfaat, risiko dan biaya-biaya yang dikenakan atas produk

dan/atau layanan yang diambil oleh konsumen atau dapat dilakukan

melalui button click setuju apabila disampaikan melalui media

online seperti website atau dapat juga disampaikan pernyataan

setuju melalui telepon yang direkam yang dapat dibuktikan hasil

cetakan rekaman apabila dibutuhkan untuk kepentingan audit.

4) Kewajiban menyediakan dan/atau menyampaikan informasi yang

tidak menyesatkan. Seperti apabila diadakan undian untuk suatu

pembelian produk dengan memberikan hanya sejumlah tertentu

suatu hadiah dan/atau dengan periode tertentu harus memunculkan

informasi berapa banyak jumlah unit hadiah (atau besaran

nominalnya apabila dalam bentuk nominal) yang diberikan kepada

konsumen dalam hal terjadi pembelian produk yang dimaksudkan

dan/atau memunculkan batas periode dimana hadiah yang bisa

didapatkan untuk pembelian produk dan/atau layanan tertentu.

5) Kewajiban menyediakan ringkasan informasi (dalam rangka

meringankan konsumen untuk dapat memperoleh informasi dengan

lebih cepat). PUJK wajib menyediakan ringkasan informasi tentang

produk dan atau layanan, kegiatan pemasaran, dan iklan serta hal

lain yang dapat dipersamakan dengan hal itu. Contoh: Selembaran

yang berisikan informasi ringkas tentang suatu produk mulai dari

manfaat, biaya, dan risiko produk dan/atau layanan lainnya.

PUJK wajib menyampaikan informasi realisasi produk dan/atau layanan

yang memerlukan persetujuan OJK. PUJK wajib menyampaikan pelaporan

realisasi produk dan/atau pelayanan yang ditujukan atau pada pengawas dan

ditembuskan ke Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK melalui surat

dan melalui email. Contoh: pelaporan realisasi atas telah diluncurkannya produk

asuransi terbaru atau layanan mobile banking terbaru sebagai aktivitas atau

kegiatan baru dari PUJK.

Page 45: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

29

3. Asas dan Tujuan Perlindungan Konsumen / Nasabah

Asas-asas hukum perlindungan konsumen dikelompokkan dalam 3 (tiga)

kelompok yaitu:27

asas keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum. Dalam

hukum ekonomi keadilan diseimbangkan dengan asas keseimbangan,

kemanfaatan disejajarkan dengan asas maksimalisasi, dan kepastian hukum

disejajarkan dengan asas efisiensi.Menurut Himawan hukum yang berwibawa

berarti hukum yang efisien, di bawah naungan mana seseorang dapat

melaksanakan hak-haknya tanpa ketakutan dan melaksanakan kewajibannya tanpa

penyimpangan.28

Sedangkan sasaran akhir dari tujuan hukum perlindungan

konsumen ialah pelaksanaan pembangunan di bidang hukum perlindungan

konsumen.

Keinginan yang hendak dicapai dalam perlindungan konsumen adalah

menciptakan rasa aman bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.Upaya

yang dimaksudkan dalam perlindungan konsumen tidak hanya tindakan preventif

tetapi juga tindakan represif dalam semua bidang perlindungan yang diberikan

kepada konsumen.Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Perlindungan Konsumen

memaparkan asas dan tujuan dari diberlakukannya hukum perlindungan

konsumen.Perlindungan konsumen berasaskan pada asas kemanfaatan, keadilan,

keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen serta kepastian hukum.

Sedangkan tujuannya ialah sebagai berikut:

1) Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen

untuk melindungi diri.

2) Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara

menghindarkannya dari akses negatif pemakaian barang dan/atau

jasa.

3) Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih,

menentukan, dan menuntuk hak-haknya sebagai konsumen.

27

Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta: PT Raja

Grafindo, 2004) h. 33 28

Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, h. 33

Page 46: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

30

4) Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung

unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk

mendapatkan informasi.

5) Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya

perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan

bertanggung jawab dalam berusaha.

6) Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin

kelangsungan usaha produksi barang dan/atau jasa kesehatan,

kenyamanan, keamanan dan keselamatan konsumen.

Ruang Lingkup Perlindungan Konsumen

Peraturan Perundang-undangan di atas mengatur pula persoalan konsumen

dan permasalahan yang biasa timbul di lingkungan konsumen. Cakupan

perlindungan konsumen dapat dibedakan dalam dua aspek sebagai berikut:29

1) Perlindungan terhadap kemungkinan barang yang diserahkan kepada

konsumen tidak sesuai dengan apa yang disepakati.

2) Perlindungan terhadap diberlakukannya syarat-syarat yang tidak adil

kepada konsumen.

4. Hak dan Kewajiban Konsumen / Nasabah

Salah satu cara yang paling utama dalam mencapai keseimbangan antara

perlindungan konsumen dan perlindungan produsen adalah dengan menegakkan

hak-hak konsumen. Hak-hak yang merupakan hak dasaryaitu terdiri atas:30

1) Hak memperoleh keamanan;

2) hak memilih;

3) hak mendapat informasi;

4) hak untuk didengar.

29

Adrianus Meliala, Praktik Bisnis Curang, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1993), h.

152. 30

Ahmadi Miru, Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Di Indonesia.

(Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 102-103

Page 47: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

31

Rancangan akademik Undang-Undang Tentang Perlindungan Konsumen

yang dikeluarkan oleh Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan Departemen

Perdagangan mengemukakan hak-hak konsumen, yaitu empat hak dasar yang

disebut di atas, ditambah dengan hak untuk mendapatkan barang sesuai dengan

nilai tukar yang diberikannya, dan hak untuk mendapatkan penyelesaian hukum

yang patut. Denga demikian, secara keseluruhan pada dasarnya dikenal 10

(sepuluh) macam hak konsumen, yaitu sebagai berikut:31

1) Hak memperoleh keamanandan keselamatan, hak ini berfungsi

untuk menjamin keamanan dan keselamatan konsumen dalam

penggunaan barang dan/atau jasa.

2) Hak memilih, yakni hak yang dapat memberikan konsumen

kebebasan untuk memilih produk. Hak ini berkaitan dengan

larangan praktek monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat,

misalnya persaingan usaha dengan raktek memaksa konsumen

untuk membeli produk yang bukan pilihannya.

3) Hak mendapat informasi, yakni hak agar konsumen memperoleh

gambaran yang benar mengenai barang dan/atau jasa yang sedang

dikonsumsi.

4) Hak untuk didengar, misalnya ialah hak konsumen untuk bertanya

mengenai kualifikasi produk, melakukan pengaduan atas kerugian

yang dialami konsumen dari pemakaian suatu produk, atau memberi

pendapat atau protes atas kebijakan pemerintah yang berkaitan

dengan perlindungan konsumen.

5) Hak untuk memperoleh kebutuhan hidup, hak ini merupakan hak

yang paling mendasar bagi setiap manusia dan makhluk hidup

lainnya.

6) Hak untuk memperoleh ganti rugi, yaitu hak untuk memulihkan

keadaan yang telah menjadi rusak.

31

Ahmadi Miru, Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Di Indonesia.

(Jakarta: Rajawali Pers, 2011)h.104

Page 48: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

32

7) Hak untuk memperoleh pendidikan konsumen. Hak ini berfungsi

untuk memberi konsumen edukasi, sehingga konsumen dapat

terhindar dari kerugian akibat penggunaan produk dan menjadi

lebih teliti dan kritis dalam memilih produk yang dibutuhkan.

8) Hak memperoleh lingkungan hidup yang bersih dan sehat. Hak ini

dan hak memperoleh informasi tentang lingkungan diatur dalam

Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997, hak ini penting bagi setiap

konsumen.

9) Hak untuk mendapatkan barang sesuai dengan nilai tukar yang

diberikannya. Hak ini tentu sangat penting, sebab jika tidak,

konsumen akan menjadi sasaran empuk bagi pelaku usaha. Pelaku

usaha tidak dapat menetapkan harga semaunya dengan adanya hak

ini, sehingga konsumen bisa terhindar dari permainan harga yang

tidak wajar yang dilakukan para pelaku usaha.

10) Hak untuk mendapatkan upaya penyelesaian hukum yang patut.

Hak ini dimaksudkan untuk mempermudah konsumen dalam

menyelesaikan permasalahannya dengan pelaku usaha.

Secara garis besar, hak bagi konsumen dibagi dalam tiga hak yang menjadi

prinsip dasar, yaitu: pertama, hak yang dimaksudkan untuk mencegah konsumen

dari kerugian baik kerugian personal, maupun kerugian harta kekayaan. Kedua,

hak untuk memeroleh barang dan/atau jasa dengan harga yang wajar.Ketiga, hak

untuk memeroleh penyelesaian yang patut terhadap permasalahan yang

dihadapi.32

Pasal 5 Undang-undang Perlindungan Konsumen menjelaskan tentang

kewajiban konsumen, antara lain sebagai berikut.

1) Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur

pemakaian atau kemanfaatan barang dan/atau jasa demi keamanan

dan keselamatan.

32

Ahmadi Miru, Prinsip-prinsip Perlindungan Konsumen di Indonesia, Disertasi,

Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya, 2000, h.140.

Page 49: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

33

2) Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang

dan/atau jasa.

3) Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.

4) Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan

konsumen secara patut.

Adanya peraturan tentang kewajiban konsumen di atas bertujuan untuk

melindungi konsumen itu sendiri dan melindungi pula para pelaku

usaha.Misalnya, kewajiban konsumen untuk mengikuti petunjuk dan prosedur

pemakaian atau kemanfaatan barang dan/atau jasa demi keamanan dan

keselamatan, dibuat untuk keamanan dan keselamatan konsumen. Sering kali para

pelaku usaha sudah menyampaikan secara jelas peringatan produk pada label

suatu produk, namun konsumen tidak teliti atau tidak membaca peringatan

tersebut, sehingga bukan pelaku usaha yang bertanggung jawab atas kelalaian

konsumen itu, tapi konsumen itu sendiri yang seharusnya lebih memerhatikan

kewajibannya dalam Pasal 5 ayat 1 tersebut. Singkatnya, keseimbangan antara

perlindungan konsumen dan pelaku usaha harus diperhatikan agar tidak ada pihak

yang dirugikan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen ini.

Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) dan Lembaga

Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM).Badan Perlindungan

Konsumen Nasional yang disingkat BPKN diadakan dalam rangka

mengembangkan upaya perlindungan konsumen.33

Istilah mengembangkan yang

digunakan di dalam rumusan pasal tersebut, menunjukan bahwa Badan

Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) dibentuk sebagai upaya untuk

mengembangkan perlindungan konsumen yang sudah diatur dalam Pasal lain,

khususnya tentang pengaturan hak dan kewajiban konsumen dan pelaku usaha,

pengaturan larangan-larangan bagi pelaku usaha di dalam menjalankan bisnisnya,

pengaturan tanggung jawab pelaku usaha, dan pengaturan penyelesaian sengketa

perlindungan konsumen.

33

Pasal 31 Undang-undang Perlindungan Konsumen.

Page 50: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

34

Kedudukan BPKN ada di Ibu Kota Negara dan bertanggung jawab kepada

Presiden, serta tidak dapat diintervensi oleh pihak departemen seperti Departemen

Perdagangan dan Perindustrian di dalam pelaksanaan tugasnya.Kedudukannya

yang independen tersebut dinilai oleh beberapa ahli seperti Ahmadi Miru baik

bagi kepentingan perlindungan konsumen.34

Sebelumnya posisi BPKN diemban

oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), yang bertujuan untuk

melaksanakan berbagai kegiatan dalam bidang penelitian, bidang pendidikan,

bidang penerbitan, warta konsumen, dan perpustakaan; bidang pengaduan; serta

bidang umum dan keuangan.

Fungsi BPKN ialah memberikan saran dan pertimbangan kepada

pemerintah dalan upaya mengembangkan perlindungan konsumen di

Indonesia.Tugas BPKN berdasarkan Pasal 34 Undang-undang Perlindungan

Konsumen dapat dilihat pada rincian berikut ini:35

1) Memberikan saran dan rekomendasi kepada pemerintah dalam

rangka penyusunan kebijaksanaan di bidang perlindungan

konsumen.

2) Melakukan penelitian dan pengkajian terhadap peraturan

perundang-undangan yang berlaku di bidang perlindungan

konsumen.

3) Melakukan penelitian terhadap barang dan/atau jasa yang

menyangkut keselamatan konsumen.

4) Mendorong berkembangnya lemabaga perlindungan konsumen

swadaya masyarakat.

5) Menyebarluaskan informasi melalui media mengenai perlindungan

konsumen dan memasyarakatkan sikap keberpihakan kepada

konsumen.

6) Menerima pengaduan tentang perlindungan konsumen dari

masyarakat, lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat

atau pelaku usaha.

34

Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta: PT Raja

Grafindo, 2004), h.196. 35

Pasal 33 Undang-undang Perlindungan Konsumen.

Page 51: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

35

7) Melakukan survei yang menyangkut kebutuhan konsumen.

D. Landasan Perlindungan Konsumen/ Nasabah Menurut Hukum Islam

Untuk melindungi kepentingan para pihak di dalam lalulintas

perdagangan/berbisnis, hukum Islam menetapkan beberapa asas yang dijadikan

sebagai pedoman dalam melakukan transaksi, yaitu at-tauhid, is-tiklaf, al-ihsan,

al-amanah, ash-shiddiq, al-adl, al-khiyar, at-ta’wun, keamanan dan keselamatan,

danat-taradhin. Di dalam UUPK asas perlindungan konsumen diatur pada Pasal 2

yang menyebutkan bahwa :

“Perlindungan konsumen berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan,

keamanan, dan keselamatan konsumen, serta kepastian hukum”.

Asas pokok atau pondasi dari seluruh kegiatan bisnis di dalam hukum

Islam ditempatkan pada asas tertinggi, yaitu tauhid (mengesakan Allah

SWT).36

Dari asas ini kemudian lahir asas istikhlaf, yang menyatakan bahwa apa

yang dimiliki oleh manusia hakekatnya adalah titipan dari Allah SWT, manusia

hanyalah sebagai pemegang amanah yang diberikan kepadanya.37

Dari asas tauhid

juga melahirkan asas al-ihsan (benevolence),artinya melaksanakan perbuatan baik

yang dapat memberikan kemanfaatan kepada orang lain tanpa ada kewajiban

tertentu yang mengharuskannya untuk melaksanakan perbuatan tersebut.38

Dari ketiga asas di atas melahirkan asas al-amanah, ash-shiddiq, al-adl,

al-khiyar, at-ta’wun, keamanan dan keselamatan, danat-taradhin. Menurut asas

al-amanahsetiap pelaku usaha adalah pengemban amanahuntuk masa depan dunia

dengan segala isinya (kholifah fi al-ardhi), oleh karena itu apapun yang

dilakukannya akan dipertanggung jawabkan di hadapan manusia dan di hadapan

sang pencipta (Allah SWT).39

Ash-shiddiqadalah prilaku jujur, yang paling utama

di dalam berbisnis adalah kejujuran.

36

Yusuf Qardhawi, Norma dan etika ekonomi islam, penerjamah Zainal Arifin dan dahlia

husin, (Jakarta : Gema Insani press, 1997) h. 31. 37

Yusuf Qardhawi, Norma dan etika ekonomi islam, penerjamah Zainal Arifin dan dahlia

husin, h. 40-41. 38

Faisal Badroen, Etika bisnis Dalam Islam, (Jakarta : Kencana, 2007)h. 102-103. 39

Hasan Aedi, Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam, (Bandung : Alfabeta, 2011)h. 59.

Page 52: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

36

Al-adl adalah keadilan atau keseimbangan, dan kesetaraan yang

menggambarkan dimensi horizontal dan berhubungan dengan harmonisasi segala

sesuatu di alam semesta ini. Al khiyar adalah hak untuk memilih dalam transaksi

bisnis, hukum Islam menetapkan asas ini untuk menjaga terjadinya perselisihan

antara pelaku usaha dengan konsumen. Ta’awun adalah tolong menolong,

ta’awun memiliki arti yang sangat penting dalam kehidupan ini karena tidak ada

satupun manusia yang tidak membutuhkan bantuan dari orang lain, sehingga

tolong menolong antara sesama manusia merupakan keniscayaan, terutama dalam

upaya meningkatkan kebaikan dan ketakwaaan kepada Allah SWT. Untuk itu,

dalam hubungannya dengan transaksi antara konsumen dan produsen asas ini

harus dijiwai oleh kedua belah pihak.40

Asas Keamanan dan Keselamatan, dalam hukum Islam ada lima hal yang

wajib dijaga dan dipelihara (al-dharuriyyat al-khamsah),yaitu:

1) memeliharaan agama (hifdh al-din)

2) memelihara jiwa (hifdh al-nafs)

3) memelihara akal (hifdh al-aql)

4) memelihara keturunan (hifdh nasl)

5) memelihara harta (hifdh al-maal).41

Asas at-taradhi (kerelaan) merupakan salah satu syarat sahnya jual beli di

dalam Islam adalah aqadatau transaksi. Aqadatau transaksi tidak pernah akan

terjadi kecuali dengan shighat (ijab-qabul),yaitu segala hal yang menunjukkan

kerelaan atau kesepakatan kedua belah pihak (penjual dan pembeli).

Adapaun dalam sistem simpan pinjam dalam islam terdapat dua akad yang

harus ditaati baik untuk debitur maupun kreditur/nasabah yaitu :

1) Akad penyimpanan berdasarkan prinsip amanah

Pada dasarnya akad sebuah penyimpanan dana adalah akad titipan dan

karena merupakan sebuah titipan , maka menjadi kewajiban bagi yang dititipi

40

Nurhalis h“Perlindungan Konsumen dalam Perspektif Hukum Islam dan Undang-

Undang Nomer 8 tahun. Kajian Hukum dan Keadilan I. Jurnal IUS| Vol III | Nomor 9 | Desember

2015. h.528. 41

Nurhalis h “Perlindungan Konsumen dalam Perspektif Hukum Islam dan Undang-

Undang Nomer 8 tahun h.528.

Page 53: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

37

untuk mengembalikan titipan tersebut. Konsep dasar penyimpanan uang dalam

Islam berasal dari wadi’ah(titipan) terbagi menjadi dua bentuk wadi’ah yad

amanahdan wadi’ah yad dhammanah yang masing-masing mempunyai impliksi

berbeda dalam hak dan tanggungjawab. Landasan hukumnya adalah Al-Qur‟an

surah Al Baqarah ayat 283 dan surat al-Mukminun ayat 8:

Artinya:

jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah

yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia

bertakwa kepada Allah Tuhannya.

Artinya :

Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan

janjinya.

Termasuk dalam prinsip amanah ini adalah bahwa kedua belah pihak yang

melakukan perjanjian dilarang untuk menyembunyikan sesuatu atau informasi

terhadap pihak lain. Pihak bank syariah harus memberikan informasi yang seluas-

luasnya kepada nasabah penyimpan dana tentang segala hal yang berkaitan

dengan dana yang mereka simpan dalam bank syariah.

2) Akad penyimpanan berdasarkan prinsip kemaslahatan

Konsep dasar dari dari ekonomi Islam berlawanan dengan konsep

ekonomi kapitalis dan konsep ekonomi sosialis karena ekonomi Islam

berlandaskan kepada tauhid.Praktek ekonomiyang dalam Islam disebut sebagai

muamalah adalah merupakan bagian yang tidak salah bentuk ibadah kepada Allah

SWT, dan perbankan syariah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

ekonomi Islam.

Dalam prakteknya segala kegiatan yang dilakukan oleh Perbankan syariah

harus mengacu pada nilai-nilai penegakan tauhid kepada Allah. Artinya

kegiatannya harus berlandaskan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Allah

dan harus bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga praktek perbankan Syariah

berdimensi kemaslahatandunia (mencari keuntungan) juga berdimensi

Page 54: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

38

Kemaslahatanakherat (selalu berada dalam ketentuan Allah). Untuk mendapatkan

kemaslahatan dunia dan akhirat, Perbankan syariah berpegang akhlak atau etika

bisnis yang telah digariskan. Misalnya, dalam melakukan aktifitas ekonomi atau

keuangan manusia dilarang memakan atau melakukan intervensi keuangan yang

melanggar ketentuan Allah SWT. Sebagaimana firmanNya dalam surat Al-

Baqarah ayat 188 :

“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta

sebahagianyang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan

(janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya

kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu

dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui”.

Transaksi penyimpanan dana yang dilakukan melalui perbankan syariah

bisa saja berbentuk qardhu hasandalam arti penyimpan dana sebagai shohibul mal

memberikan dananya kepada mudharibyang sangat lemah untuk dikelola dengan

tujuan tidak untuk mendapatkan keuntungan tetapi bersifat menolong mudharib

untuk meningkatkan ekonominya. Disini bias berlaku penyimpanan dana dengan

system mudharabah muqayyad, artinya penyaluran dana simpanan disyaratkan

kepada pengelola yang sangat membutuhkan.Kemaslahatan lainnya adalah akad

penyimpanan dana dalam perbankan syariah berlaku secara umum tidak hanya

untuk orang-orang yang beragama Islam tetapi berlaku umum untuk non muslim.

Terhadap nasabah non muslim juga diberlakukan prinsip-prinsip yang sama

dengan nasabah yang muslim sehingga mereka juga merasakan kemaslahatannya.

Dengan demikian tujuan agama Islam untuk menjadi rahmatan lil alamin akan

tercapai

Page 55: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

39

BAB III

A. Profil Koperasi Simpan Pinjam Pandawa Mandiri Group Profil KSP

Pandawa Mandiri Group

1. Profil KSP Pandawa Mandiri Group

Berdasarkan situs https://ksppandawamandirigroup.co.id/, lembaga ini

bernama lengkap Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pandawa Mandiri Group.

Lokasi KSP ini di Jalan Raya Meruyung No. 8A, RT002/RW024 Meruyung,

Limo, Depok, Jawa Barat. KSP Pandawa beroperasi di 2015 berdasarkan

keputusan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah melalui Surat

Izin Usaha Simpan Pinjam Nomor: 260/SISP/Dep.1/IV/2015.

Dalam situs tersebut menyediakan informasi tentang sejarah berdirinya

KSP Pandawa.Informasi ini bisa diakses dengan mengklik pilihan Tentang

Pandawa di berandasitus.KSP Pandawa Mandiri Group didirikan Salman

Nuryanto yang hijrah dari kampung halamannya di Pemalang (Jawa Tengah) ke

Kota Depok.Nuryanto mencari peruntungan di Depok dengan berjualan bubur

ayam keliling. Dia menamakan buburnya dengan nama Pandawa.Informasi lain

yang bisa dibaca dalam kolom sejarah adalah pada 2015 KSP Pandawa Mandiri

Group berhasil membagikan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar 22% kepada

Anggota. Selain itu, di beranda situs, ada sejumlah informasi lain seperti visi dan

misi, logo Pandawa Group di ujung kiri beranda. Lalu ada pilihan produk kami

dan cara bergabung, serta berbagai slogan KSP Pandawa Mandiri Group. Jika

pilihan produk kami diklik, maka ada informasi tentang produk KSP Pandawa,

yang meliputi simpanan dan pinjaman. Jika pilihan cara bergabung diklik, maka

ada informasi seputar syarat untuk bergabung menjadi anggota KSP Pandawa

Mandiri Group.1

2. Faktor–Faktor Penyebab KSP Pandawa Mandiri Group Pailit

Salah satu faktor penyebab pailit adalah penyalahgunaan kewenangan oleh

pimpinan/pengurus KSP Pandawa Mandiri Group, yaitu dengan menggunakan

dana nasabah untuk dioperasinalkan produk investasi yang notabenenya tidak

1https://finance.detik.com/moneter/3346084/ini-profil-pandawa-group-yang-dihentikan-

ojkdiakses pada 1 Desember 2017 pukul : 20.00 WIB

Page 56: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

40

memilik izin dari OJK atau disebeut juga investasi ilegal ataupun investasi

bodong.

Investasi Ilegal atau disebut juga investasi bodong pada esensinya

merupakan penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan namun

dikemas dengan investasi2. Otoritas Jasa Keuangan dalam artikelnya

menyebutkan bentuk umum diduga kegiatan investasi illegal, diantaranya :

1) Fixed income products, dimana produk ini menawarkan imbal

hasil (return) yang dijanjikan secara fixed (tetap) dantidak akan

terpengaruh oleh risiko pergerakan harga di pasar;

2) Simpanan yang menyerupai produk perbankan (tabungan atau

deposito), dimana pada beberapa kasus berupa surat Delivery

Order (D/O) atau Surat Berharga yang diterBank Indonesiatkan

suatu perusahaan;

3) Penyertaan modal investasi, dimana dana yang terkumpul dari

masyarakat dijanjikan akan ditempatkan pada Bank Indonesia dari

satu instrument keuangan atau pada sektor riil;

4) Program investasi online melalui internet, yang menjanjikan

pengembalian dana investasi secara rutin.3

Bentuk kegiatan investasi ilegal tersebut memiliki karakteristik dalam

produk yang ditawarkan, Otoritas Jasa Keuangan dalam artikelnya pun

menyebutkan :

1) Return atau keuntungan yang ditawarkan sangat tinggi (bahkan

seringkali tidak masuk akal) dan/atau dalam jumlah yang

dipastikan;

2) Produk investasi ditawarkan dengan janji akan dijamin dengan

instrumen tertentu, seperti emas, giro, atau dijamin oleh pihak

tertentu seperti pemerintah, Bank dan lain-lain;

2Dikutip dari Otoritas Jasa Keuangan, “. “Kekosongan Hukum di Sektor Keuangan

Dalam Penanganan Investasi Illegal”, Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa

Keuangan, 2015. 3Dikutip dari Otoritas Jasa Keuangan, “.Bentuk umum produk diduga ilegal yang

ditawarkan”, Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan, 2015 ”

Page 57: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

41

3) Menggunakan nama perusahaan-perusahaan besar secara tidaksah

untuk meyakinkan calon investor;

4) Dana masyarakat tidak dicatat dalam segregated account (akun

yang terpisah) agar mudah digunakan secara tidak bertanggung

jawab.4

Faktor lain yang menyebabakan KSP PMG pailit yaitu

dihentikannyakegiatan penghimpunan dana dari masyarakat.Pada tahun 2016 KSP

Pandawa Mandiri Group mulai diselidiki oleh OJK dan Satuan Tugas Penanganan

Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat

dan Pengelolaan Investasi (Satgas Waspada Investasi) mengenai penghimpunan

dana investasi dari masyrakat tanpa adanya izin kepada OJK selaku yang

berwenang dibidang jasa keuangan. Dan pada tanggal 11 november 2017 OJK

mengeluarkan putusan dan resmi menghentikan kegiatan penghimpunan dana

KSP Pandawa Mandiri Group. Adapun Tindak lanjut keputusan Satgas Waspada

Investasi tersebut adalah:5

1) Salman Nuryanto dan KSP Pandawa Mandiri Group melaksanakan

keputusan rapat Satgas Waspada Investasi tersebut.

2) Kementerian Koperasi dan UKM melanjutkan pembinaan terhadap

KSP Pandawa Mandiri Group sehingga KSP tersebut dapat berjalan

sesuai dengan ketentuan perkoperasian.

3) OJK melaksanakan sosialisasi kepada KSP Pandawa Mandiri Group

terkait tata cara pendirian lembaga jasa keuangan.

4) Apabila masih terdapat kegiatan penghimpunan dana yang

dilakukan oleh Salman Nuryanto dan/atau Pandawa Group tanpa

izin, OJK dan Bareskrim Polri akan melakukan penyidikan karena

melanggar ketentuan dalam Pasal 46 UU Perbankan mengenai

larangan penghimpunan dana tanpa izin atau bank gelap dengan

4Dikutip dari Otoritas Jasa Keuangan, “Karakteristik Umum Produk Diduga Ilegal”,

Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan, 2015 5http://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/siaran-pers/Pages/Pendiri-Pandawa-Group-

Depok-Hentikan-Penghimpunan-Dana-Masyarakat.diakses pada 2 desember 2017 pukul 22.00

WIB

Page 58: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

42

ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling

banyak Rp 200 miliar.

Dan faktor KSP PMG pailit selanjutnya ialah dikeluarkannya fatwa MUI

Kota Depok yang menyatakan bahwa KSP Pandawa Mandiri Group

menyimpang,, setelah melakukan pengumpulan data dan pengkajian, akhirnya

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok mengeluarkan fatwa haram terhadap

investasi di KSP Pandawa Mandiri Group yang berkantor di Kelurahan

Meruyung, Limo.

Ketua MUI Kota Depok, KH Ahmad Dimyati Badruzaman menegaskan,

dalam surat Keputusan Fatwa MUI Kota Depok NO : 01/SK/MUI/Dpk/VI/2016,6

ditegaskan KSP Pandawa Mandiri merupakan koperasi yang berkedok pengelola

dana investasi yang melakukan prakteknya dengan mencatut pemuka agama

Islam.

3. Putusan Pailit KSP Pandawa Mandiri Group Oleh Pengadilan Niaga

Jakarta Pusat

KSP Pandawa Mandiri Group memasuki periode berat pasca dihentikan

operasionalnya oleh OJK dan juga diftawakan haram atas produk investasi

mereka oleh MUI Kota Depok dan lantas membuat KSP tersebut menjadi sorotan

media dan buah bibir di masyarakat, kemudian muncul keraguan dan

ketidakpercayaan oleh nasabah yang sudah terlanjur menjadi nasabah koperasi

dan investor yang menginvestasikan di KSP PMG.

Kerincuhan yang terjadi di KSP Pandawa Mandiri Group membuat

pimpinan dan pengurus semakin terpojok dan jadi sasaran penegak hukum atas

tindakan mereka menegani peniupuan dan penggelpan dana masyarakat yang

mereka himpun dari dana koperasi dan juga dana investasi nasabah. Nasabah

yang curiga mulai mencari kebenaran mengenai berita yang masih simpang siur

mengenai pembubaran KSP PMG, mereka pun mulai mendatangi pihak kepolisian

6Fatwa MUI kota Depok mengenai KSP Pandawa Mandiri Group.

Page 59: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

43

dan OJK yang mengawasi tentang perusahaan ataupun badan hukum jasa

keuangan dan penghimpunan dana dari masyarakat.

Salman Nurayanto beserta rekan-rekannya di KSP PMG dibayangi

kepailitan atas KSP yang mereka dirikan tersebut, adapun pengertian Kepailitan

berdasarkan Pasal 1Ayat (1) UU No. 37 Tahun 2004tentang Kepailitan dan

PKPU, kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan debitur pailit yang

pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh kurator di bawah pengawasan

Hakim. Kepailitan adalah keadaan seorang debitor berhenti membayar utang-

utangnya, istilah berhenti membayar tidak mutlak harus diartikan debitor sama

sekali berhenti membayar utang-utangnya, tetapi debitor dapat dikatakan dalam

keadaan berhenti membayar,7 apabila ketika diajukan permohonan pailit ke

pengadilan, debitor berada dalam keadaan tidak dapat membayar utangnya.

Dalam Pasal 3 UUK disebutkan, Pengadilan sebagaimana dimaksud dalam

UU ini, selain memeriksa dan memutus permohonan pernyataan pailit dan

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, berwenang pula untuk memeriksa dan

memutus perkara lain di bidang perniagaan yang penetapannya secara Undang-

Undang Kepailitan. Dari ketentuan ini dapat diketahui, bahwa ruang lingkup

pengadilan niaga yakni menyangkut :8

1) Permohonan pernyataan pailit,

2) Penundaan kewajiban pembayaran utang,

3) Perkara lainnya yang ditentukan dalam undang-undang

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pandawa Mandiri Group dan

Nuryantotelah berstatus insolvensi alias gagal bayar dari Pengadilan Niaga Jakarta

Pusat. Atas statustersebut, maka tim kurator sudah memiliki kewenangan untuk

mengeksekusi aset milik KSP Pandawa dan nasabah bersama-sama

mengajukannya permohonan pailit KSP PMG di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

7Zainal Asikin, Hukum Kepailitan dan Penundaan Pembayaran di Indonesia, (Jakarta :

PT. Raja Grafindo Persada,2002) h.27. 8Sentosa Sembiring, Hukum Kepailitan dan Peraturan Perundang-undangan, (Bandung :

CV. Nuansa Aulia, 2006) h. 45

Page 60: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

44

Permohonan pailit di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat terhadap KSP

Pandawa Mandiri Group oleh nasabahnya sendiri karena tuntutan pengembalian

dana mereka tak knjung di gubris oleh pihak KSP PMG, adapaun indikasi

kebangkrutan juga terjadi pada KSP tersebut karena dihentikan kegiatan

penghimpunan yang berarti tidak ada lagi pemasukan di KSP PMG tersebut.

Setelah melalui proses yang panjang, nasabahKSP PMG tak mau berdamai

dengan pihak Salman Nuryanto selaku pimpinan KSP PMG, kemudia mereka

mendesak pihak PN Jakarta Pusat agar segera mengadili KSP PMG dengan

putusan pailit. Pada tanggal 31 Mei 2017 akhirnya KSP PMG dinyatakan pailit

Oleh PN Jakarta Pusat dengan putusan NO :31/Pailit/2017/ PN.Jkt.Pst

4. Putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) KSP

Pandawa Mandiri Group Oleh PN Jakarta Pusat

KSP PMG Pasca dinyatakannya ingin menajukan perdamaian untk pkara

utang yang harus mereka lunai terhadap nasabah dan investor, merujuk pada Pasal

144 UU No. 37 Tahun 2004 menentukan,9 debitor pailit berhak untuk

menawarkan suatu perdamaian kepada semua kreditor, artinya perdamaian dapat

ditawarkan oleh debitor setelah debitor dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga.

Perdamaian dalam proses kepailitan pada prinsipnya sama dengan perdamaian

dalam pengertiannya yang umum, intinya terdapat “kata sepakat” antara kreditor

dan debitor. Proses perdamaian dalam kepailitan harus mengikuti prosedur

tertentu sesuai dengan Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan

dan PKPU, sebab penyimpangan terhadap prosedur bisa menyebabkan

perdamaian tidak mempunyai kekuatan hukum tetap. Seluruh proses perdamaian

dalam kepailitan dilakukan menurut tahap-tahap yang diatur dalam Undang-

Undang No. 37 Tahun 2004.

Pada faktanya nasabah menolak untuk sepakat berdamai dengan dengan

Salman Nuryanto ajukan selaku Pimpinan KSP PMG yang diwakili oleh kuasa

hukumnya, dan para nasabah menunt uang mereka agar segera kembali dengan

mengajukan permohonan PKPU agar seluruh harta yang dimiliki oleh pimpinan

9Penjelasan Pasal 144 UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU

Page 61: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

45

dan pengurus KSP PMG dapat disita oleh Kurator dan diawasi oleh hakim

pengawas. PKPU diatur dalam Bab II dari Pasal 222sampai dengan Pasal 298

UUK PKPU. Lembaga PKPU dalam ilmu hukum dagang dikenal dengan nama

surseance vun betaling atau suspension of payment.UUKPKPU tidak memberikan

pengertian secara tegas mengenai PKPU. Dalam Pasal 222 UUK PKPU

dinyatakan mengenai para pihak yang dapat meminta PKPU dan maksud dari

pengajuan PKPU.adalah:10

1) Penundaan kewajiban pembayaran utang diajukan oleh debitur yang

mempunyai lebih dari 1 (satu) kreditur atau oleh kreditur;

2) Debitur yang memperkirakan tidak dapat atau tidak akan dapat

melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat

ditagih, dapat memohon penundaan kewajiban pembayaran utang, dengan

maksud untuk mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran

pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kreditur;

3) Kreditur yang memperkirakan bahwa debitur tidak dapat melanjutkan

membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat

memohon agar kepada debitur diberi penundaan kewajiban pembayaran

utang, untuk memungkinkan debitur mengajukan rencana perdamaian

yang meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada

kreditur.

Yang dimaksud dengan tundaan pembayaran utang11

adalah suatu masa

yang diberikan oleh undang-undang melalui putusan hakim niaga dimana dalam

masa tersebut kepada pihak kreditur dan debitur diberikan kesempatan untuk

memusyawarahkan cara-cara pembayaran utangnya dengan memberikan rencana

perdamaian seluruh atau sebagian utangnya, termasuk bila perlu untuk

merestrukturisasi utangnya tersebut.

PKPU merupakan suatu upaya yang dapat dilakukan debitur untuk

menghindari kepailitan. Upaya tersebut hanya dapat diajukan oleh debitur

10

Penjelasan Pasal 222 UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU 11

Munir Fuadi, Hukum Pailit Praktek dan Teori (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti 2005)

h.171.

Page 62: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

46

sebelum putusan pernyataan pailit ditetapkan oleh pengadilan, karena berdasarkan

Pasal 229 ayat(3) UUK PKPU permohonan PKPU harus diputuskan terlebih

dahulu apabila permohonan pernyataan pailit dan permohonan PKPU diperiksa

pada saat yang bersamaan. Agar permohonan PKPU yang diajukan setelah adanya

permohonan pernyataan pailit yang diajukan terhadap debitur dapat diputus

terlebih dahulu sebelum permohonan pernyataan pailit diputuskan, menurut Pasal

229 ayat (4)UUK PKPU wajib permohonan PKPU itu diajukan pada sidang

pertama permohonan pernyataan pailit.12

Penegasan Pasal 229 ayat (4) UUK PKPU yang telah menguraikan secara

tegas bahwa permohonan PKPU harus diajukan pada saat sidang pertama

permohonan pernyataan pailit, namun tidak dijelaskan apa konsekuensinya

apabila permohonan PKPU tidak diajukan pada saat sidang pertama. Tidak ada

penjelasan apapun mengenai hal itu dalam UUK PKPUMengingat tujuan

pemberian fasilitas kepada debitur maupun kreditur untuk mengajukan PKPU,

yaitu menghindarkan kepailitan debitur dengan tercapainya perdamaian antara

debitur dan para krediturnya, maka Pasal 224 ayat (4) UUK PKPU harus

ditafsirkan dan disikapi bahwa sebelum pernyataan pailit debitur hendaknya

hakim menunda lebih dahulu pemberianputusan dan memeriksa permohonan

PKPU tersebut.

PKPU bagi debitor pailit adalah sebagai sarana untuk dapat melanjutkan

usahanya. PKPU memiliki tujuan agar debitor sebagai perusahaan mempunyai

waktu yang cukup untuk berusaha mengadakan perdamaian dengan para

kreditornya dalam menyelesaikan utang-utangnya. PKPU memberikan

kesempatan kepada debitor untuk melakukan reorganisasi usaha atau manajemen

perusahaan atau melakukan restrukturisasi utang-utangnya dalam tenggang waktu

PKPU, yang pada akhirnya debitor akan dapat meneruskan kegiatan usahanya.

Pada PKPU, debitor tidak kehilangan haknya untuk mengurus perusahaan dan

12

Sutan Remy Sjahdeini, Hukum Kepailitan Memahami Undang Undang No 37 Tahun

2004 tentang Kepailitan, (Jakarta: Grafiti, 2009) h.338

Page 63: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

47

asetnya, sehingga debitor tetap mempunyai wewenang untuk melakukan

pengurusan perusahaanya.13

Pada Senin 17 April 2017, Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat

memutuskan permohonan PKPU atas KSP PMG oleh para nasabah, perkara

dengan nomor registrasi No : 37/Pdt.Sus-PKPU/2017/PN.Jkt.Pst. yang

mengabulkan permohonan agar KSP Pandawa dalam PKPU sementara. Dalam

amar putusan, Ketua Majelis Hakim Eko Sugiarto mengatakan termohon II

Salman Nuryanto yang bertanggung jawab secara pribadi, atau sebagai pengurus,

maupun pimpinan KSP Pandawa Mandiri Group, untuk membayar kewajiban ke

kreditur.

13

Siti Anisah, Perlindungan Kepentingan Kreditor dan Debitor dalam Hukum Kepailitan

di Indonesia (Studi Putusan-Putusan Pengadilan), (Yogyakarta : Total Media, 2008)h.280.

Page 64: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

48

BAB IV

AKIBAT HUKUM PASCA KSP PANDAWA MANDIRI GROUP PAILIT

MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM

A. Akibat Hukum Pasca KSP Pandawa Mandiri Group Pailit

1. Akibat Pailit Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam

a. Akibat Pailit Menurut Hukum Positif

Akibat kepailitan terhadap harta kekayaan debitur pailit Dengan

dijatuhkannya putusan pailit oleh Pengadilan Niaga, debitur demi hukum

kehilangan haknya untuk berbuat sesuatu terhadap penguasaan dan pengurusan

harta kekayaan yang termasuk dalam kepailitan terhitung sejak tanggal kepailitan

itu. Kepailitan mengakibatkan seluruh harta kekayaan debitur serta segala sesuatu

yang diperoleh selama kepailitan berada dalam sitaan umum sejak saat putusan

pernyataan pailit di ucapkan, kecuali :1

1) Benda termasuk hewan yang benar-benar dibutuhkan oleh debitur

sehubungan dengan, pekerjaannya perlengkapannya, alat-alat

medis yang dipergunakan untuk kesehatan, tempat tidur dan

perlengkapannya yang dipergunakan oleh debitur dan

keluarganya, yang terdapat ditempat itu yang diatur dalam Pasal

22a UU No.37 Tahun 2004.

2) Segala sesuatu yang diperoleh debitur dari perkerjaannya sendiri

sebagai penggajian dari suatu jabatan atau jasa, sebagai upah,

pensiun, uang tunggu tunjangan, sejauh yang ditentukan oleh

Hakim Pengawas. yang diatur dalam Pasal 22 b UU No.37 Tahun

2004.

3) Atau uang yang diberikan kepada debitur untuk memenuhi suatu

kewajiban memberikan nafkah menurut Undang-Undang. yang

diatur dalam Pasal 22c UU No.37 Tahun 2004.

1Jono, Hukum Kepailitan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008) h. 107

Page 65: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

49

Putusan kepailitan adalah bersifat serta merta dan konstitutif yaitu

meniadakan keadaan dan menciptakan keadaan hukum baru. Dengan pailitnya

pihak debitur, banyak akibat yuridis yang diberlakukan kepadanya oleh undang-

undang. Akibat-akibat yuridis tersebut berlaku kepada debitur dengan 2 (dua)

model pemberlakuan, yaitu:2

1) Berlaku Demi Hukum

Beberapa akibat yuridis yang berlaku demi hukum (by the operation of

law) segera setelah pernyataan pailit dinyatakan atau setelah pernyataan pailit

mempunyai kekuatan hukum tetap ataupun setelah berakhirnya kepailitan. Dalam

hal ini, pengadilan niaga, hakim pengawas, kurator, kreditur, dan pihak lain yang

terlibat dalam proses kepailitan tidak dapat memberikan andil secara langsung

untuk terjadinya akibat yuridis tersebut.

2) Berlaku Secara Rule Of Season

Maksud dari pemberlakuan model ini adalah bahwa akibat hukum tersebut

tidak otomatis berlaku, tetapi baru berlaku jika diberlakukan oleh pihak-pihak

tertentu setelah mempunyai alasan yang wajar untuk diberlakukan.

Beberapa akibat hukum terhadap perbuatan hukum yang dilakukan oleh

debitur :

1) Akibat kepailitan terhadap debitur pailit dan hartanya

Akibat kepailitan hanyalah terhadap kekayaan debitur, dimana debitur

tidaklah berada dibawah pengampuan. Debitur tidaklah kehilangan

kemampuannya untuk melakukan perbuatan hukum menyangkut dirinya, kecuali

apabila perbuatan hukum tersebut menyangkut pengurusan dan pengalihan harta

bendanya yang telah ada. Apabila menyangkut harta benda yang akan

diperolehnya, debitur tetap dapat melakukan perbuatan hukum menerima harta

benda yang akan diperolehnya itu kemudian menjadi bagian dari harta pailitnya.3.

Sejak tanggal putusan pernyataan pailit itu untuk diucapkan, debitur demi hukum

2 Rahayu Hartini, Hukum Kepailitan (Malang : UMM Press, 2007) h. 103

3 Sultan Remi Syahdeini, Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan yang Seimbang Bagi

Para Pihak dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia, (Jakarta : Pustaka Utama Grafiti , 2009) h.

257

Page 66: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

50

kehilangan hak untuk menguasai dan mengurus kekayaannya yang termasuk harta

pailit.

2) Akibat hukum terhadap seluruh perikatan yang dibuat oleh debitur

pailit

Semua perikatan debitur yang terbit sesudah putusan pernyataan pailit,

tidak lagi dapat membayar dari harta pailit, kecuali perikatan tersebut

menguntungkan harta pailit (Pasal 25 Undang-Undang Kepailitan dan PKPU).

Tuntutan mengenai hak dan kewajiban yang menyangkut harta pailit harus

diajukan oleh atau kurator. Dalam hal tuntutan tersebut diajukan atau diteruskan

oleh atau terhadap debitur pailit maka apabila tuntutan tersebut mengakibatkan

suatu penghukuman terhadap debitur pailit, penghukuman tersebut tidak

mempunyai akibat hukum terhadap harta pailit (Pasal 26 UndangUndang

Kepailitan dan PKPU).Selama berlangsungnya kepailitan, tuntutan untuk

memperoleh pemenuhan perikatan dari harta pailit yang ditujukan terhadap

debitur pailit, hanya dapat diajukan dengan mendaftarkannya untuk dicocokkan

(Pasal 27 Undang-Undang Kepailitan dan PKPU).

3) Akibat hukum bagi kreditur Pada dasarnya,

kedudukan para kreditur sama (paritas creditorum) dan karenanya mereka

mempunyai hak yang sama atas hasil eksekusi budelnya pailit sesuai dengan

besarnya tagihan mereka masing-masing (pari passu pro rata parte). Namun asas

tersebut dapat dikecualikan yakni untuk golongan kreditur yang memenang hak

anggunan atas kebendaan dan golongan kreditur yang haknya didahulukan

berdasarkan Undang-Undang Kepailitan dan PKPU dan 47 peraturan perundang-

undangan lainnya. Oleh karenanya, kreditur dapat dikelompokkan sebagai

berikut:4

a) Kreditur separatis

Merupakan kreditur pemegang hak jaminan kebendaan, yang dapat

bertindak sendiri yang tidak terkena akibat putusan pernyataan pailit debitur,

sehingga hak-hak eksekusi kreditur separatis ini tetap dapatdijalankan seperti

4Imran Nating, Peranan dan Tanggung Jawab Kurator dalam Pengurusan dan

Pemberesan Harta Pailit, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2005) h. 43

Page 67: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

51

tidak ada kepailitan debitur. Kreditur separatis dapat menjual sendiri barang-

barang yang menjadi jaminan, seolah-olah tidak ada kepailitan. Debitur

mengambil hasil penjualan ini sebesar piutangnya, sedangkan jika ada sisanya

disetorkan ke kas kurator. Jika hasil penjualan tersebut tidak mencukupi, maka

kreditur separatis itu, untuk tagihan yang belum dibayar dapat memasukkan

kekurangannya sebagai kurator bersaing.

b) Kreditur preferen/istimewa

Merupakan kreditur yang piutangnya mempunyai kedudukan istimewa dan

mendapat hak untuk memperoleh pelunasan terlebih dahulu dari penjualan harta

pailit. Kreditur ini berada dibawah pemegang hak tanggungan dan gadai. Menurut

Pasal 1133 KUHPerdata, hak istimewa adalah suatu hak yang oleh undangundang

diberikan kepada seorang berpiutang sehingga tingkatnya, semata-mata

berdasarkan sifat piutangnya.

c) Kreditur Konkuren

Kreditur konkuren/bersaing memiliki kedudukan yang sama dan berhak

memperoleh hasil penjualan harta kekayaan debitur, baik yang telah ada maupun

yang akan ada dikemudian hari setelah sebelumnya dikurangi dengan kewajiban

membayar piutang kepada para kreditur pemegang hak jaminan dan para kreditur

dengan hak istimewa secara proporsional menurut perbandingan besarnya piutang

masing-masing kreditur.

4) Akibat hukum terhadap eksekusi atas harta kekayaan debitur

Pailit Menurut Pasal 31 UU Kepailitan dan PKPU, putusan pernyataan

pailit mempunyai akibat bahwa segala putusan hakim menyangkut setiap bagian

harta kekayaan debitur yang telah diadakan sebelum diputuskannya pernyataan

pailit harus segera dihentikan dan sejak saat yang sama pula tidak satu putusan

pun mengenai hukuman paksaan badan dapat dilaksanakan. Segala putusan

mengenai penyitaan, baik yang sudah maupun yang belum dilaksanakan,

dibatalkan demi hukum, bila dianggap perlu, hakim pengawas dapat menegaskan

hal itu dengan memerintahkan pencoretan.

1) Jika dilihat, dalam pasal tersebut bahwa setelah ada pernyataan

pailit, semua putusan hakim mengenai suatu bagian kekayaan

Page 68: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

52

debitur apakah penyitaan atau penjualan, menjadi terhenti. Semua

sita jaminan maupun sita eksekutorial menjadi gugur, bahkan

sekalipun pelaksanaan putusan hakim sudah dimulai, maka

pelaksanaan itu harus dihentikan. Menurut Pasal 33 UU Kepailitan

dan PKPU, apabila hari pelelangan untuk memenuhi putusan hakim

sudah ditetapkan, kurator atas kuasa hakim pengawas dapat

melanjutkan pelelangan barang tersebut dan hasilnya masuk dalam

harta pailit.Adanya kewenagan kurator untuk mengawasi surat-surat

yang ditujuhkan pada debitur pailit.

2) Adanya keharusan bagi kurator untuk mengamankan barang-barang

berharga milik debitur pailit

3) Keputusan pailit bersifat serta-merta

4) Uang tunai harus disimpan di bank

5) Bagi debitur yang berbentuk badan hukum maka penyanderaan dan

pencekalan dibebankan kepada pihak direksi.

6) Berlaku ketentuan pidana bagi debitur

b. Akibat Pailit Menurut Hukum Islam

Akibat pernyataan kepailitan Perlu diketahui bahwa pernyataan pailit

mengakibatkan debitur demi hukum kehilangan hak untuk menguasai dan

mengurus kekayaannya yang dimasukkan dalam kepailitan, terhitung sejak

pernyataan putusan pailit. Dengan demikian, semua hartanya berada dibawah

pengawasan orang-orang yang memberikan utang kepadanya. Hadits yang

diriwayatkan oleh Imam Bukhori Muslim Abi Bakr Ibn abd al-Rahman dari Abi

Hurairah r.a berkata, rasulullah bersabda:

قد افلس في احق بو مه غيره مه ادرك مبلو بعينو عند رجل

Artinya :

“kami mendengar Rasululllah bersabda, “ siapa yang mendapati

hartanya yang asli (belum berubah) pada 18 orang orang yang bangkrut maka

dia lebih berhak atas barang itu daripada yang lainnya.”

Page 69: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

53

Hadits tersebut menunjukkan bahwa yang paling berhak untuk menyita

atas harta pada orang bangkrut adalah yang mengutangkan.5 Dengan

ditiadakannya hak debitur secara hukum untuk mengurus kekayaannya, maka oleh

Undang-Undang Kepailitan ditetapkan bahwa terhitung sejak tanggal putusan

pernyataan pailit ditetapkan, Kurator berwenang melaksanakan tugas pengurusan

dan atau pemberesan atas harta pailit, meskipun terhadap putusan tersebut

diajukan kasasi.

Kasasi adalah upaya hukum yang dilakukan terhadap putusan Pengadilan

Tinggi, karena pihak-pihak yang merasa tidak puas terhadap putusan yang

diberikan. Permohonan kasasi tersebut dapat diajukan kepada Mahkamah Agung.

Dengan demikian jelas bahwa akibat hukum bagi debitur setelah dinyatakan pailit

adalah bahwa ia tidak boleh lagi mengurus harta kekayaannya yang dinyatakan

pailit, dan selanjutnya yang akan mengurus harta kekayaan atau perusahaan

debitur pailit tersebut adalah Kurator. Kurator di awasi seorang hakim pengawas

yang ditunjuk oleh pengadilan untuk mengawasi jalannya proses kepailitan

(pengurusan dan pemberesan harta pailit).6

Berdasarkan Pasal 16 bahwa kurator berwenang melaksanakan tugas

pengurusan dan atau pemberesan atas harta pailit sejak tanggal putusan pailit.7

Diantara kewenangan dan hak kurator dalam Pasal 16 dan 17 UU No. 37 Tahun

2004 sebagai berikut:

1) Kurator berwenang melaksanakan tugas pengurusan dana/atau

pemberesan atas harta pailit sejak tanggal putusan pailit diucapkan

meskipun terhadap putusan tersebut diajukan kasasi atau peninjauan

kembali.

2) Dalam hal putusan pernyataan pailit dibatalkan sebagai akibat

adanya kasasi atau peninjauan kembali, segala perbuatan yang telah

dilakukan oleh kurator sebelum atau pada tanggal kurator menerima

5 Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah (Jakarta : PT.Raja Grafindo, 2002) h. 229.

6Jono, Hukum Kepailitan (Bogor : Ghalian 2009) h.207-209.

7 Elsi Kartika Sari dan Advend Simangunsong Hukum Dalam Ekonomi, (Jakarta : PT.

Grasindo, 2007) h. 188.

Page 70: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

54

pemberitahuan tentang putusan pembatalan, makatetap sah dan

mengikat debitur.

3) Kurator wajib mengumumkan putusan kasasi atau peninjauan

kembali yang membatalkan putusan pailit dalam Berita Negara

Republik Indonesia dan paling lambat 2 (dua) surat kabar harian.

4) Majelis hakim yang membatalkan putusan pernyataan pailit juga

menetapkan biaya kepailitan dan imbalan jasa kurator.

5) Biaya kepailitan dan imbalan jasa kurator dibebankan kepada

pemohon pernyataan pailit atau kepada pemohon dan debitur dalam

perbandingan yang ditetapkan oleh majelis hakimtersebut.

6) Untuk pelaksanaan pembayaran biaya kepailitan dan imbalan jasa

kurator, ketua pengadilan agama mengeluarkan penetapan eksekusi

atas permohonan kurator.

7) Dalam hal putusan pernyataan pailit dibatalkan, perdamaian yang

mungkin terjadi gugur demi hukum.8

Dalam hukum Islam, sebuah janji wajib untuk ditepati, dansebuah hutang

wajib untuk dibayarkan. Dasar hadits kewajibanpihak yang mempunyai hutang

untuk segera dibayarkan yakni:

عه عمربه الشريد عه ابيو رضي هللا عنو قبل : قبل رسل هللا عليو سلم : لي الاجد يحل عرضو

)راه اب داد النسبئ( عقبتو

Artinya:

Dari Amr putra Syarid, r a. Dari ayahnya, ia berkata: Rasulullah saw

Bersabda : “Orang yang mengundur-undur pembayaran hutang, padahal ia

mampu membayarnya maka halal diambil barangnya atau didera.” ( HR. Imam

Abu Daud dan Imam Nasa’i)9

Ditegaskan lagi dengan hadits diatas bahwa membayarkan hutang atau

memenuhi hak orang lain itu adalah wajib. Kata wajib berarti harus, jika

ditinggalkan maka seseorang akan berdosa.

8 Ahmad Mujahidin, Kewenangan dan Prosedur Penyelesaian Sengketa Ekonomi

Syariah di Indonesia, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2010) h.95. 9 Al Hadits, Terjemah Bulughul Maram, (Semarang : CV Toha Putra, 1991) h. 420.

Page 71: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

55

2. Akibat Hukum Pailit Terhadap Nasabah

Putusan Pailit juga berakibat secara khusus terhadap hak jaminan dan hak

istimewa, antara lain adalah hipotek, gadai, hak tangggungan dan

fidusiasebagaimana yang diatur dalam Pasal 55 Undang-Undang Kepailitan. Hak

tanggungan sebagai salah satu hak jaminan diatur dalam Undang-UndangHak

Tanggungan yaitu Undang-Undang Nomor.4 Tahun 1996 tentang Hak

Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda yang berkaitan dengan Tanah.

Prosedur pelaksanaan Hak Tanggungan hingga proses eksekusi Hak

Tanggungan telah diatur dalam Undang-Undang Hak Tanggungan. Menurut

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Pasal 1 ayat (1):10

” Hak Tanggungan adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas

tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun

1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, berikut atau tidak

berikut benda-benda lain yang merupakansatu kesatuan dengan tanah itu,

untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang

diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor-kreditor lain”.

Perjanjian kredit yang dijaminkan dengan Hak Tanggungan, apabila

debitor cidera janji atau wanprestasi maka eksekusi dilakukan melalui gugatan

perdata ke Pengadilan Negeri, atau melakukan eksekusi berdasarkan Pasal 20

UUHT, yaitu dijual melalui pelelangan umum berdasarkan title eksekutorial yang

terdapat dalam Sertipikat Hak Tanggungan ( Pasal 20 ayat(1) UUHT ), dan

penjualan dibawah tangan sebagaimana diatur dalam Pasal 20 ayat (2) dan (3)

UUHT.

Putusan pailit pada debitor, mempengaruhi kedudukan kreditor pemegang

hak tanggungan dalam proses eksekusi untuk memperoleh pelunasan piutangnya.

Pasal 1 dan Pasal 20 UUHT memberikan kedudukan yang diutamakan bagi

kreditor pemegang hak tanggungan ( hak preferen). Pasal 6dan Pasal 20 UUHT

mengatur mengenai pelaksanaan eksekusi objek Hak Tanggungan yang dapat

dilakukan dengan cara parate eksekusi berdasarkan title eksekutorial yang ada di

10

Penjelasan pasal 1 ayat (1) UU nomor 4 1996 tentang Hak tanggungan .

Page 72: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

56

Sertipikat Hak Tanggungan. Kedudukan kreditor pemengang hak Tanggungan

juga diatur dalam Undang-Undang Kepailitan Pasal 55 ayat (1), yang menyatakan

bahwa Kepailitan tidak mempunyai pengaruh apapun terhadap Hak Hak

Tanggungan dan kreditor diberi kewenangan untuk mengeksekusi haknya seolah-

olah tidak terjadi kepailitan. Kewenangan kreditor untuk melakukan eksekusi

terhadap objek Hak Tanggungan pelaksanaannya harus tetap memperhatikan

Pasal 56, Pasal 57 dan Pasal 58 Undang-Undang Kepailitan yang mengatur

bahwa, sebelum kreditor atau pihak ketiga megeksekusi, harus diperhatikan Pasal

56 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan yang menentukan bahwa hak eksekusi

kreditor dan pihak ketiga untuk menuntut hartanya yang berada dalam penguasan

Kedudukan kreditor pemegang hak tanggungan memiliki kedudukan sebagai

kreditor preferen juga diatur dalam Pasal 55 ayat (1) Undang-Undang No.37

Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang,

yang berbunyi “ Dengan tetap memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 56, Pasal 57, dan Pasal 58, setiap Kreditor pemegang gadai, jaminan

fidusia, Hak Tanggungan, hipotik, atau hak agunan atas kebendaan lainnya, dapat

mengeksekusi hanya seolah-olah tidak terjadi kepailitan”.

Kreditor Pemegang Hak Tanggungan sebagai kreditor separatis, istilah

sparatis yang berkonotasi pemisahan, karena kedudukan kreditor tersebut terpisah

dari kreditor lainnya, dalam arti dapat menjual sendiri dan mengambil sendiri dari

hasil penjualan yang terpisah dengan harta pailit lainnya.11

3. Akibat Hukum Pailit Terhadap KSP Pandawa Mandiri Group

a. Putusan Pailit KSP Pandawa Mandiri Group

Dalam perkembangan kasus pada KSP Pandawa Mandiri Group ini, para

nasabah menuntut sebuah pertanggungjawaban terhadap dana mereka yang

terlanjur masuk dalam koperasi tersebut. Adapaun dalam pertanggungjawaban

menurut hukum kasus KSP pailit. Terdapat dua istilah yang menunjuk pada

pertanggungjawaban dalam kamus hukum, yaitu Liability dan Responsibility.

11

Munir Fuady, Hukum Pailit Dalam Teori dan Praktek, (Bandung : PT.Citra Aditya

Bakti, 1999)h. 105.

Page 73: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

57

Liability merupakan istilah hukum yang luas yang menunjuk hampir semua

karakter resiko atau tanggung jawab, yang pasti, yang bergantung atau mungkin

meliputi semua karakter hak dan kewajiban secara actual atau potensial seperti

kerugian, ancaman, kejahatan, biaya atau kondisi yang menciptakan tugas untuk

melaksanakan undang-undang. Responsibility Berarti hal yang dapat

dipertanggungjawabkan atas suatu kewajiban dan termasuk putusan,

keterampilan, kemampuan dan kecakapan meliputi juga kewajiban yang

bertanggung jawab atas undang-undang yang dilaksanakan.Dalam pengertian dan

penggunaan praktis, istilah Liability menunjuk pada pertanggungjawaban hukum,

yaitu tanggung gugat akibat kesalahan yang dilakukan oleh subjek hukum,

sedangkan istilah Responsibility menunjuk pada pertanggungjawaban politik.12

KSP Pandawa Mandiri Group merupakan salah satu dari banyaknya

lembaga penghimpunan dana investasi ilegal yang di bekukan oleh OJK, akan

tetapi pada awal pendiriannya Pandawa Mandiri Group merupakan koperasi

simpan pinjam yang sudah berizin dan sesuai aturan hukum, oleh Karenanya

pihak OJK pun melimpahkan kelanjutan kasus tersebut kepada lembaga yang

menaungi urusan perkoperasian yaitu Kementerian Koperasi dan UMKM, sampai

akhirnya KSP Pandawa Mandiri Group dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Niaga

Jakarta Pusat.

Secara umum akibat pernyataan pailit adalah sebagai berikut :13

1) Kekayaan debitur pailit yang masuk ke dalam harta pailit

merupakan sitaan umum atas harta pihak yang dinyatakan pailit.

2) Kepailitan semata-mata hanya mengenai harta pailit dan tidak

mengenai diri pribadi debitur pailit.

3) Debitur pailit demi hukum kehilangan hak untuk mengurus dan

menguasai kekayaannya yang termasuk harta pailit sejak hari

putusan pailit diucapkan.

12

Ridwan H.R. Hukum Administrasi Negara, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2006)

h.335. 13

Sutan Remy Sjahdeini, Hukum Kepailitan Memahami Undang Undang No 37 Tahun

2004 tentang Kepailitan,(Jakarta: Grafiti, 2009) h.299.

Page 74: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

58

4) Segala perikatan debitur yang timbul sesudah putusan pailit

diucapkan tidak dapat dibayar dari harta pailit kecuali jika

menguntungkan harta pailit.

5) Harta pailit diurus dan dikuasai kurator untuk kepentingan semua

Kreditur dan debitur, sedangkan Hakim Pengawas memimpin dan

mengawasi pelaksanaan jalannya kepailitan.

6) Tuntutan dan gugatan mengenai hak dan kewajiban harta pailit

harus diajukan oleh atau terhadap kurator.

7) Semua tuntutan atau gugatan yang bertujuan untuk mendapatkan

pelunasan suatu perikatan dari harta pailit, dan dari harta

debitursendiri selama kepailitan harus diajukan dengan cara

melaporkannya untuk dicocokkan.

8) Kreditur yang dijamin dengan Hak Gadai, Hak Fidusia, Hak

Tanggungan, atau hipotek dapat melaksanakan hak agunannya

seolah-olah tidak ada kepailitan.

9) Hak eksekutif Kreditur yang dijamin dengan hak-hak di atas serta

pihak ketiga, untukdapat menuntut hartanya yang berada dalam

penguasaan debiturpailit atau kurator, ditangguhkan maksimum

untuk waktu 90 hari setelah putusan pailit diucapkan.

b. Pembubaran KSP Pandawa Mandiri Group

Pasca dihetikan kegiatan operasionalnya ole Ojk, KSP PMG harus

menerima kenyataan pahit lainya berupa putusan pailit, merujuk pada putusan

tersebut maka dengan secara otomatis KSP PMG pun diambang kehancuran

berupa pembubaran yang merupakan wewenangMenteri Koperasi dan UMKM.

Menteri dapat membubarkan koperasi apabila:14

1) Koperasi dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang

telahmempunyai kekuatan hukum tetap; dan/atau

2) Koperasi tidak dapat menjalankan kegiatan organisasi dan

usahanya selama 2 (dua) tahun berturut-turut.

14

Pasal 105 UU No. 17 Tahun 2012

Page 75: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

59

Kewenangan untuk membubarkan koperasi tersebut timbul sebagai

konsekuensi dari:15

1) Pemerintah berkewajiban menciptakan iklim serta kondisi yang

mendorong pertumbuhan dan pemasyarakatan koperasi melalui

kegiatan penyuluhan, pemberian bimbingan, kemudahan dan

perlindungan.

2) Salah satu tugas pemerintah dalam upaya menciptakan iklim serta

kondisi dimaksud, adalah mewujudkan sistem perkoperasian yang

sehat, efisien, tangguh dan mandiri.

Pembubaran koperasi sebagai badan hukum tentu mempunyai akibat

hukum baik menyangkut hak dan kewajiban terhadap anggota pemegang sertifikat

modal koperasi, pengurus, pengawas, karyawan, kreditor dan likuidator.Ketika

suatu koperasi dibubarkan kepentingan-kepentingan para kreditor koperasi

terpengaruh secara khusus, jika harta kekayaan koperasi tidak cukup untuk

menutupi semua tuntutan (claim) yang diajukan oleh para kreditur.16

Akibat

hukum apabila koperasi dibubarkan adalah:

1) Status badan hukum koperasi masih tetap ada.

2) Pembubaran wajib diikuti likuidasi/penyelesaian.

3) Koperasi tidak diperbolehkan melakukan perbuatan hukum

4) Pembubaran koperasi harus diberitahukan kepada semua kreditor.

5) Pembubaran koperasi dilaporkan kepada menteri.

6) Koperasi tidak dapat menjadi penggugat dan tergugat.

7) Perkara sedang berjalan ditangguhkan.

8) Semua kekuasaan pengurus berlalih kepada likuidator/tim

penyelesai.

9) Kekuasaan Pengawas dibekukan.17

15

PP No 17 Tahun 1994 16

Hans-H.Munkner,10 Kuliah mengenai Hukum Koperasi 10 Lectures of Co-

operativeLaw,h.172

17 Hans-H.Munkner,10 Kuliah mengenai Hukum Koperasi 10 Lectures of Co-

operat,h.172

Page 76: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

60

10) Kekuasaan rapat anggota koperasi dibekukan, kecuali dalam hal

laporan terakhir dari likuidator/tim penyelesai, yang memang harus

diberikan kepada rapat anggota.

11) Koperasi tidak dapat lagi mengubah asetnya, kecuali yang

dilakukakan olehlikuidator/ tim penyelesai dalam rangka

pemberesan harta koperasi.

12) Menjadi restriksi tehadap debitor tidak boleh lagi kekuasaan

kreditornya untuk memproses dengan proses hukum lainnya.

13) Sewa menyewa antara koperasi dengan pihak lain dihentikan.

14) Surat-surat kepada koperasi dalam likuidasi/penyelesaian ditujukan

kepada likuidator/tim penyelesai.

15) Barang barang berharga milik koperasi dalam likuidasi disimpan

oleh likuidator, adalah konsekuensi beralihnya tugas dari pengurus

koperasi dalam likuidasi kepada likuidator/tim penyelesai.

16) Hak hak tertentu dari koperasi dalam likuidasi tetap berlaku seperti

Koperasi dapat membatalkan kontrak berdasarkan Pasal 1266 KUH

Perdata. Pasal 1266 dan 1267 KUH Perdata secara khusus

memberikan pengaturan tentang syarat batal dalam perjanjian

timbal balik.

17) Setelah pembubaran anggota koperasi tidak dapat lagi

mengundurkan diri.

18) Koperasi tidak kehilangan status badan hukumnya

19) Koperasi tidak dapat lagi menerima anggota baru.

20) Anggaran dasar tetap berlaku.

21) Harta koperasi dalam likuidasi diambil alih oleh likuidator.

22) Pengurus tidak berwenang lagi mewakili koperasi baik di dalam

maupun di luar pengadilan. Yang berhak mewakili koperasi baik

didalam dan diluar pengadilan adalah pengurus berdasarkan pasal

58 ayat 2 UU No. 17 tahun 2012.

23) Pengurus dapat diminta pertanggungjawaban baik secara perdata

maupun pidana.

Page 77: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

61

24) Bisnis dari koperasi tersebut dihentikan. Koperasi tetap menjalakan

kegiatan sejauh untuk kepentingan pemberesan dan pembubarannya

saja.

25) Di belakang nama koperasi di bubuhkan kata “dalam penyelesaian”.

26) Akibat Pembubaran koperasi terjadi PHK.18

B. Penyelesaian Pembayaran Utang KSP Pandawa Mandiri Group kepada

Nasabah Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam

1. Penyelesaian Utang Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam

1. Penyelesaian Utang Menurut Hukum Positif

1) Pengertian Utang

Menurut kamus ekonomi (Inggris-Indonesia) debt = hutang adalah jumlah

uang yang terhutang oleh seseorang terhadap orang lain, sedang menurut Sloan

dan Zurcher: debt adalah segala sesuatu yang terhutang seseorang/organisasi pada

orang/organisasi lain. Hutang tersebut dapat berupa uang, benda-benda atau jasa-

jasa.19

Menurut Pasal 1 angka 6 UUK Nomor 37 Tahun 2004 yang dimaksud

dengan utang adalah:

“Kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah uang

baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing, baik secara

langsung maupun yang timbul di kemudian hari atau kontinjen, yang

timbul karena perjanjian atau Undang-undang dan yang wajib dipenuhi

oleh Debitor dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada Kreditor untuk

mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan Debitor.”

2) Pencocokan (Verifikasi) Piutang

Pencocokan piutang dalam Undang-Undang Kepailitan (UUK) diatur

dalam Pasal 113 sampai dengan Pasal 143.Pencocokan (verifikasi) piutang

merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam proses kepailitan. Dengan

adanya verifikasi dapat ditentukan pertimbangan dan urutan hak dari masing-

masing Kreditor. Rapat verifikasi dihadiri oleh:

18

Sutan Remy Syahdeini, Hukum Kepailitan Memahami Undang Undang No 37 Tahun

2004 tentang Kepailitan,(Jakarta: Grafiti, 2009) h. 198 19

Winardi, Kamus Ekonomi Inggris-Indonesia, (Bandung : Alumni, 1980) h..99.

Page 78: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

62

a) Hakim Pengawas sebagai pimpinan rapat;

b) Panitera sebagai pencatat;

c) Debitor, dalam hal ini harus hadir dan tidak bisa diwakilkan (Pasal

121 UUK);

d) Semua Kreditor dapat hadir sendiri atau mewakilkan kepada

kuasanya (Pasal 123 UUK);

e) Kurator harus hadir.

Hal-hal yang dilakukan dalam rapat verifikasi:

a) Hakim Pengawas membacakan daftar piutang yang diakui

sementara dan daftar piutang yang sementara dibantah oleh

Kurator (Pasal 124 ayat (1) UUK);

b) Setiap Kreditor yang namanya tercantum dalam daftar piutang

dapat meminta agar Kurator memberikan keterangan mengenai

tiap piutang dan penempatannya dalam daftar (Pasal 124 ayat (2)

UUK);

c) Kurator berhak menarik kembali pengakuan sementara atau

bantahannya atau menuntut supaya Kreditor menguatkan

dengansumpah kebenaran piutang yang tidak dibantah (Pasal 124

ayat (3) UUK);

d) Jika Kreditor telah meninggal dunia, maka kurator dapat minta

ahli warisnya yang berhak untuk menerangkan di bawah sumpah

bahwa mereka dengan itikad baik percaya bahwa piutang itu ada

dan belum dilunasi (Pasal 124 ayat (4) UUK);

e) Terhadap piutang yang dimintakan sumpah, sementara sumpah

belum dilakukan karena Kreditor tidak hadir atau tidak diwakili,

maka piutang tersebut diterima dengan syarat, sampai sumpah

dilakukan pada hari yang ditetapkan (Pasal 126 ayat (3) UUK);

3) Penjualan Aset Kepailitan

Melekuidasi aset-aset Debitor pailit merupakan salah satu tugas utama dari

Kurator dalam kepailitan, dalam hal ini Kurator melakukan pengalihan atau

Page 79: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

63

penjualan aset-aset tersebut kepada pihak manapun sehingga diperoleh uang tunai

sesuai dengan prosedur yang berlaku dan sesuai dengan kebiasaan, kepatutan serta

sesuai pula dengan syarat-syarat 63 yang ditetapkan oleh Undang-Undang

Kepailitan ataupun undang-undang lainnya.20

Beberapa alasan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Kepailitan

dalam hal Kurator menjual aset Debitor pailit:

a) Untuk menutup ongkos kepailitan (Pasal 107 ayat (1) UUK);

b) Penahanan barang mengkibatkan kerugian (Pasal 107 ayat (1)

UUK);

c) Untuk kelangsungan usaha Debitor (Pasal 56 ayat (3) UUK);

d) Barang tidak diperlukan untuk meneruskan perusahaan Debitor

(Pasal 184 ayat (2) UUK;

e) Dalam rangka pemberesan (Pasal 184 ayat (1)UUK).

Kurator dalam menjual aset Debitor pailit selain berdasarkan alasanalasan

tersebut diatas juga perlu mempertimbangkan cara-cara penjualannya, baik

pertimbangan yuridis maupun pertimbangan bisnis. Pertimbangan yuridis yang

harus diperhatikan oleh Kurator adalah: apakah persyaratan yuridis untuk

penjualan itu, misalnya apakah harus ada izin tertentu, peraturan mana yang

mengaturnya dan sebagainya. Sedangkan pertimbangan bisnis yang harus

diperhatikan adalah apakah cara penjualan tersebut dapat dicapai harga setinggi-

tingginya. Berdasarkan Pasal 185 ayat (1) dan (2) UUK penjualan dilakukan di

muka umum sesuai tata cara yang ditentukan dalam peraturan

perundangundangan. Apabila penjualan di muka umum tersebut tidak tercapai,

maka. penjualan dapat dilakukan dengan cara di bawah tangan atas ijin Hakim

Pengawas.

4) Penyelesaian Utang Debitor Pailit Terhadap Kreditor

Undang-Undang Kepailitan mengatur 2 (dua) alternatif penyelesaian utang

Debitor pailit terhadap para Kreditornya, yaitu:

20

Munir Fuady Hukum Pailit Praktek dan Teori (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti

2005)h.145

Page 80: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

64

a) Melalui perdamaian (accoord), diatur dalam Pasal 144 sampai

dengan Pasal 177; dan

b) Melalui pemberesan harta pailit, diatur dalam Pasal 178 sampai

dengan Pasal 203.

Penyelesaian utang Debitor pailit terhadap para Kreditornya melaui

perdamaian (accoord) dapat terjadi apabila paling lambat 8 (delapan) hari sebelum

rapat pencocokan piutang Debitor pailit mengajukan rencana perdamaian dan

diumumkan dengan jalan diletakkan di Kepanitiraan Pengadilan Niaga (Pasal 145

UUK). Rencana perdamaian tersebut wajib dibicarakan dan segera diambil

keputusan setelah pencocokan piutang berakhir, apabila rencana perdamaian

disetujui oleh Kreditor menurut prosedur yang berlaku serta memperoleh

pengesahan dari Pengadilan Niaga dan telah berkekuatan hukum tetap, maka

kepailitan berakhir. Kurator wajib mengumumkan perdamaian tersebut dalam

Berita Negara Republik Indonesia dan paling sedikit 2 (dua) surat kabar harian

yang ditunjuk oleh Hakim Pengawas, serta mempertanggung jawabkan kepada

Debitor di hadapan Hakim Pengawas.21

Penyelesaian utang Debitor pailit diselesaikan sesuai kesepakatan dalam

perdamaian.dan berlaku bagi semua Kreditor konkuren dengan tidak ada

pengecualian (Pasal 162 UUK). Sedangkan bagi Kreditor separatis dan Kreditor

yang diistimewakan (preferen) kesepakatan dalam perdamaian tidak berlaku,

mereka tetap mendapat haknya secara utuh. Jumlah uang yang menjadi hak

Kreditor preferen yang telah dicocokan dan diakui harus diserahkan kepada

Kurator, kecuali apabila Debitor telah memberi jaminan (Pasal 168 ayat (1)

UUK).

Kreditor dapat menuntut pembatalan suatu perdamaian yang telah

disahkan apabila Debitor lalai memenuhi isi perdamaian. (Pasal 170 ayat (1)

UUK). Tuntutan pembatalan perdamaian dilakukan dengan cara sebagaimana

dalam pengajuan permohonan kepailitan (Pasal 171 UUK). Akibat pembatalan

21

Penjelasan Pasal 166 ayat (2) undang-undang kepailitan dan PKPU

Page 81: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

65

perdamaian adalah proses kepailitan dibukan kembali dengan melanjutkan proses

kepailitan yang sudah ada.22

Penyelesaian utang Debitor pailit kepada para Kreditornya melalui

pemberesan harta pailit dapat terjadi apabila dalam rapat pencocokan piutang

tidak ditawarkan rencana perdamaian, rencana perdamaian yang ditawarkan tidak

diterima, atau pengesahan perdamaian ditolak berdasarkan putusan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap, demi hukum harta pailit berada dalam

keadaan insolvensi (Pasal 178 ayat (1) UUK). Kurator harus memulai pemberesan

dan menjual semua aset/harta pailit, setelah terkumpul cukup uang tunai dari hasil

penjualan harta pailit kemudian dikurangi biaya-biaya kepailitan dan sisanya

untuk membayar utang Debitor pailit kepada para Kreditor. Proses pembayaran

utang Debitor pailit kepada Kreditor adalah sebagai berikut:

a) Kurator membuat daftar pembagian (Pasal 189 ayat (1) UUK).

Daftar tersebut memuat: (Pasal 189 ayat (2) UUK) - Rincian

penerimaan dan pengeluaran termasuk didalamnya upah Kurator; -

Nama Kreditor; - Jumlah yang dicocokkan dari tiap-tiap piutang; -

Bagian yang wajib diterimakan kepada Kreditor.

b) Daftar pembagian dimintakan persetujuan kepada hakim Pengawas

Pasal 189 ayat (1) UUK).

c) Daftar pembagian yang telah disetujui Hakim Pengawas diletakkan

di Kepaniteraan Pengadilan Niaga agar dapat dilihat oleh Kreditor

selama tenggang waktu yang ditetapkan oleh Hakim Pengawas

(Pasal 192 ayat (1) UUK).

d) Penyediaan daftar pembagian di Kepaniteraan Pengadilan Niaga dan

tenggang waktu bagi Kreditor untuk melihat daftar tersebut oleh

Kurator diumumkan paling sedikit dalam 2 (dua) surat kabar yang

ditunjuk Hakim Pengawas (Pasal 192 ayat (2) UUK). 67

22

Munir Fuady, Hukum Pailit Praktek dan Teori (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti

2005)h.132

Page 82: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

66

e) Selama tenggang waktu tersebut Kreditor dapat mengajukan

perlawanan dengan cara mengajukan surat keberatan disertai alas an

kepada Kepaniteraan Pengadilan Niaga (Pasal 193 ayat (1) UUK.

f) Pengadilan Niaga paling lambat 7 (tujuh) hari setelah tenggang

waktu tersebut berakhir harus memberikan putusan disertai

pertimbangan hukumnya (Pasal 194 ayat (6) UUK). Terhadap

putusan Pengadilan Niaga tersebut dapat diajukan kasasi oleh

Kurator atau setiap Kreditor (Pasal 196 ayat (1) UUK).

g) Setelah berakhirnya tenggang waktu untuk melihat daftar

pembagian, atau dalam hal telah diajukan perlawanan setelah

putusan perkara perlawanan diucapkan, maka pembayaran utang

debitor pailit kepada Kreditor segera dilakukan oleh Kurator sesuai

daftar pembagian yang telah ditetapkan (Pasal 201 UUK).

Kepailitan berakhir setelah kepada Kreditor yang telah dicocokkan

dibayar jumlah penuh piutang mereka, atau segera setelah daftar pembagian

penutup mengikat.23

Kurator membereskan dan membaginya berdasarkan daftar

pembagian yang dahulu, dalam hal sesudah pembagian penutup ada pembagian

yang tadinya dicadangkan bagi Kreditor yang hak untuk didahulukan dibantah

karena belum ada putusan mengenai hak untuk didahulukan, jatuh kembali dalam

harta pailit, atau apabila ternyata masih terdapat bagian harta pailit yang sewaktu

diadakan pemberesan tidak diketahui (Pasal 203 UUK).

2. Penyelesaian Utang Menurut Hukum Islam

Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa utang merupakan sejumlah uang

yang dipinjam pada seseorang dan wajib dikembalikan dalam jumlah yang sama

dengan yang diterima dari pemiliknya pada jangka waktu yang telah disepakati.

Wajib membayar utang adalah suatu kelaziman.

Apabila waktu yang telah di sepakati telah tiba dan orang yang berutang

telah merasa mampu melunasi utangnya, maka orang yang berutang wajib segera

melunasi utangnya dan tidak boleh menunda-nunda pembayaran, karena hal

23

Penjelasan Pasal 202 ayat (1)undang-undang Kepailitan an PKPU

Page 83: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

67

tersebut dilarang oleh Rasulullah dan dianggap sebagai kealiman, Rasulullah

SAW Bersabda :

عه ابي ىريرة رضي هللا عنو ان رسل هللا صلي هللا عليو سلم قبل :

مطلع الغني ضلم فبذا اتبع احدكم علي ملي فليتبعز

Artinya :

"Penunda-nundaan orang yang telah kecukupan adalah perbuatan zhalim,

dan bila tagihanmu dipindahkan kepada orang yang berkecukupan, maka

hendaknya iapun menurutinya."(HR. Muslim).24

Hukuman fisik berupa dipenjara, hingga didera dengan cambuk hingga ia

menunaikan tanggungan utangnya. Pelangaran kehormatan dengan cara

menyampaikan perilakunya ini kepada pihak yang berwenang atau orang lain

yang mampu memberikan tekanan kepadanya sehingga pada akhirnya ia

menunaikan tanggungan piutangnya."Penundaan orang yang telah berkelapangan

adalah tindak kezhaliman yang menjadikan pelakunya layak untuk dihukumi

(fisiknya) dan dilanggar kehormatannya."(Riwayat Al Bukhari). Jika orang yang

berutang bertekad untuk melunasi utangnya kepada yang berhak menerimanya,

niscaya akan mendapat pertolongan dari Allah, sebagaimana ditegaskan pada

hadits berikut:

Barang siapa yang berhutang dan bermaksud membayarnya maka Allah

Azza wajalla akan memberi pertolongan”.25

Jika orang yang berhutang tidak

membayarnya sampai orang tersebut meninggal dunia maka termasuk dosa besar

dan menghalanginya untuk masuk surga serta ruhnya akan terkatung-katung

sampai utangnya dilunasi.

1) Pelunasan Utang Dalam Kondisi Kesulitan Membayar Utang.

kreditur mempunyai wewenang untuk menagih utang kepada pihak berutang

sampai dibayar apabila sudah jatuh tempo, sedangkan pihak berutang

berkewajiban mengembalikan utangnya pada jangka waktu yang telah disepakati

apabila dia mampu membayarnya, sebab utang merupakan suatu perjanjian yang

harus di tepati.

24

Imam Muslim,Sahih Muslim dalam bab al-Hiwalat, h 683 25

Sunan An Nasa’i, Bab Attasyillu, h 315

Page 84: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

68

افا ببلعيد, ان العيد كبن مسئال

“Dan Penuhilah janji yang telah dibuat, sebab suatu perjanjian itu harus

dipertanggungjawabkan.” ) Qs : Al-Isra 34)26

Namun jika utang telah jauh tempo, sedangkan orang yang yang berutang

tidak mampu membayar utangnya. Dalam kondisi seperti ini hendaknya kreditur

bersikap sebagaimana disebutkan dibawah ini :

2) Memberikan Perpajangan Waktu Pelunasan

Apabila ada seseorang yang berada dalam situasi sulit, maka tangguhkan

sampai ia lapang. Jangan menagihnya jika kamu mengtahui ia sempit, apalagi

memaksanya membayar dengan sesuatu yang sangat dia butuhkan. Yang

menangguhkan itu, pinjamannya dinilai qard haan, yakni pinjaman yang baik,

setiap detik ia menangguhkan, setiap saat itu pula Allah memberikan ganjaran,

sehingga belipat gada ganjaran itu. Siapakah yang mau meminjamkan kepada

Allah pinjaman yang baik, Maka Allah akan melipat gandakan (balasan) pinjaman

itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak.

Allah melipat gandakan, karena yang meminjamkan ketika itu

mengharapkan pinjamannya kembali, tetapi tertunda dan menerimanya dengan

lapang dada, berbeda dengan sedekah yang sejak semula yang bersangkutan tidak

lagi mengharapkannya. Kelapangan dada inilah yang dianugerahi ganjaran setiap

saat oleh Allah sehingga pinjaman itu berlipat ganda.

3) Membebaskan Sebagian Atau Seluruh Utang

Pada surat al baqarah ayat 280 telah di jelaskan bahwa apabila pengutang

sedang dalam kesulitan, maka hendaklah kredtur membebaskan sebagian atau

seluruh utang.

3. Penyelesaian Utang KSP Pandawa Mandiri Group Kepada

Nasabah

Dalam kasus yang menimpa nasabah KSP Pandawa Mandiri Group,

koperasi yang sudah dinyatakan pailit dari penghimpunan dana untuk koperasi

maupun investasi (ilegal) hal yang paling memungkinkan untuk mendapatkan

26 Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahan. h. 429

Page 85: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

69

dana kembali adalah melalui PKPU. Dan dalam hal seseorang atau badan hukum

selaku debitor gagal dalam memenuhi kewajibannya yaitu melakukan pembayaran

utang kepada kreditor maka dengan terpenuhinya syarat pailit yang tertuang

dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan

dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yaitu, bahwa Debitor mempunyai

dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang

telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan,

baik atas permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih

kreditornya.

Berdasarkan Pasal1 angka 6 Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang menyebutkan bahwa:27

“Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam

jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing,

baik secara langsung maupun yang akan timbul di kemudian hari atau

kontinjen, yang timbul karena perjanjian atau undang-undang dan yang

wajib dipenuhi oleh Debiturdan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada

Kredituruntuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan Debitur.”

Tingkatan-tingkatan piutang yang didahulukan. Berdasarkan ketentuan

dalam pasal 1131 dan Pasal 1132 KUH Perdata, sesama kreditur konkuren

mempunyai hak yang sama (paripassu) untuk menuntut pemenuhan piutang

terhadap segala harta kekayaan kebendaan debitur, baik kebendaan yang bergerak

maupun kebendaan yang tidak bergerak, baik kebendaan yang sudah ada maupun

kebendaan yang akan ada di kemudian hari. Dengan kata lain semua piutang

kreditur yang konkuren dijamin dengan kebendaan milik debitur secara bersama-

sama, tidak ada piutang kreditur konkuren yang didahulukan.28

Eksekusi Terhadap Harta Pailit Dalam melaksanakan eksekusi atas harta

pailit, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah hak-hak

27

Penjelasan UU No. 37 Tahun 2004 Kepailitan dan PKPU 28

Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata (Jakarta : Intermasa, 1994),h. 23

Page 86: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

70

yang dimiliki oleh kreditur pemegang hak jaminan preference atas kebendaan

milik debitur pailit.29

Mekanisme Lelang Dalam Kepailitan Dalam hal pelaksanaan putusan

pailit maka akan dilakukan pemberesan harta pailit yang secara umum akan

dilakukannya lelang atas harta yang masuk dalam beodel pailit. Dalam hal lelang

harta pailit tersebut secara umum hampir sama dengan lelang pada umumnya,

yakni :

1) Surat Permohonan Lelang Dalam Peraturan Menteri Keuangan No 93 /

PMK.06 / 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang disebutkan

bahwa untuk melaksanakan lelang harus terlebih dahulu

menyampaikan permohonan lelang dalam bentuk surat permohonan

kepada kantor lelang, yaitu :

a) Setiap Penjual yang bermaksud melakukan penjualan secara

lelang, mengajukan permohonan kepada kepala kantor lelang;

b) Permohonan diajukan secara tertulis;

c) Permohonan disertai dengan dokumen yang berisi syarat-syarat.30

Hal ini juga sesuai dengan Pasal 10 ayat (1) PMK No 93/PMK.06/2010

yaitu :

“Penjual/Pemilik barang yang bermaksud melakukan penjualan barang

secara lelang melalui KPKNL, harus mengajukan surat permohonan lelang

secara tertulis kepada kepala KPKNL untuk dimintakan jadwal

pelaksanaan lelang, disertai dokumen persyaratan lelang sesuai dengan

jenis lelangnya.”

Disini penjual wajib mengajukan permohonan lelang apabila ingin

melakukan penjualan secara lelang. Dalam hal kepailitan maka surat permohonan

lelang diajukan oleh kurator, hal ini karena pemberesan harta pailit dilakukan oleh

29

Ahmad Yani dan Gunawan Wijaya, Seri Hukum Bisnis: Kepailitan, (Jakarta : Raja

Grafindo Persada, 1999) h.37 30

M. Yahya Harahap, Ruang Lingkup Permasalahan Eksekusi Bidang Perdata, (Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama 1995) h.128

Page 87: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

71

kurator. Akan tetapi khusus pemegang hak istimewa maka pemegang jaminan

yang mengajukan permohonan.

2) Penelitian oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang

Penelitian oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang bertujuan

untuk memeriksa surat kelengkapan permohonan lelang dari pemohon lelang.

Termasuk dokumen-dokumen persyaratan lelang, seperti salinan foto copy surat

keputusan penunjukan penjual, syarat lelang dari penjual daftar barang yang akan

dijual. Apabila dalam hal lelang ini merupakan eksekusi dari putusan pailit maka

juga dilampirkan :

a) Salinan / foto copy putusan pailit dari pengadilan negeri

b) Surat pernyataan dari kurator yang akan bertanggung jawab apabila

terjadi gugatan perdata atau tuntutan pidana

c) Bukti kepemilikan atas barang yang akan dilelang

d) Daftar bundel pailit.31

e) Surat Penetapan Lelang.

f) Penyetoran uang jaminan.

g) Lelang.

h) Risalah lelang.

C. Hukuman Terhadap Pimpinan KSP Pandawa Mandiri Group

1. Penangkapan Pimpinan KSP Pandawa Mandiri Group

Setelah dibekukan oleh OJK terkait investasi ilegal dan dipeksa

menembalikan dana nasabah, Salman berusaha melarikan diri. Akan tetapi pada

tanggal 20 februari 2017 Polda Metro Jaya menangkap Salman Nuryanto, bos

Pandawa Group, yang diduga melakukan penipuan dan penggelapan investasi

bodong. Selain Salman, polisi menangkap 3 orang lainnya Salman dan tiga orang

tersebut ditangkap di kawasan Mauk, Kabupaten Tangerang.32

Di sisi lain, para leader dan investor telah membentuk forum percepatan

pencairan dana anggota Pandawa Group, yang diketuai oleh Abdul Karim, yang

31

Peraturan Direktur Jendral Kekayaan Negara PER-03 / KN / 2010 Tentang Petunjuk

Teknis Pelaksanaan Lelang. 32

https://news.detik.com/berita/d-3426837/bos-pandawa-group-salman-nuryanto-

ditangkap-bersama-3-orang-dekat diakses pada 1 april 2018 pukul 22:00 WIB

Page 88: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

72

dipusatkan di Perumahan Palem Ganda Asri, Desa Limo, Sawangan, Depok. Bagi

investor yang belum mengumpulkan data diminta mengumpulkan data melalui

leader masing-masing atau bisa langsung.

2. Penahanan Pimpinan KSP Pandawa Mandiri Group

Setelah semua masalah yang berkaitan dengan KSP PMG yang sudah

terbukti salah dan diputskan pailit, Salman Nuryato harus menghadapi fase

selanjutnya yaitu pengadilan atas apa yang sudah ia dan reka-rekannya perbuat,

Adapun tindak pidana yang berkaitan dengan koperasi yang sering tejadi adalah

sebagai berikut:33

a. Tindak Pidana Penipuan

Tindak Pidana Penipuan menurut Pasal 378KUHP yang dirumuskan

sebagai berikut :

“Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkandiri sendiri atau orang

lain atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu

atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan,

membujuk orang lain untuk menyerahkan barangsesuatu kepadanya, atau

supaya memberi utang atau menghapuskan piutang, diancam karena

penipuan dengan pidana penjara paling lama empat Tahun.”

b. Tindak Pidana Penggelapan

Tindak Pidana Penggelapan diatur dalam Pasal 372 KUHP, dimana yang

termasuk penggelapan adalah perbuatan mengambil barang milik orang lain

sebagian atau seluruhnya) di mana penguasaan atas barang itu sudah ada pada

pelaku, tapi penguasaan itu terjadi secara sah.

c. Tindak Pidana Korupsi34

Koperasi juga dapat dikatakan melakukan tindak pidana korupsi.

Seseorang dapat dikatakan melakukan tindak pidana korupsi apabila orang

tersebut bertujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu

korporasi, dengan menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang

33

Dessylina Oktaviani Suendra, Pertanggngjawaban Pidana Koperasi Dalam Tindak

Pidana Perbankan Tanpa Izin (Bali : Tesis Program Pascasarjana Universitas Udayana 2015 ) h.

74 34

Dessylina Oktaviani Suendra, Tesis Pertanggngjawaban Pidana Koperasi Dalam

Tindak Pidana Perbankan Tanpa Izin, h. 75

Page 89: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

73

ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan

negara atau perekonomian negara. Hal ini diatur dalam ketentuan Pasal 3 UU

No.31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

KSP Pandawa Mandiri Group yang didalangi oleh Nuymanto terbukti

telah bersalah dengan melakukan kegiatan terkait investasi ilegal dan juga

pengelapan dana masyarakat. Investasi illegal KSP Pandawa Mandiri Group

menggunakan skema money game atau skema Ponzi yaitu memutar dana dengan

cara membayar bonus kepada konsumen lama dengan sumber dana yang berasal

dari konsumen baru. Tidak ada sedikitpun aktivitas bisnis nyata untuk

menompang pembayaran keuntungan kepada masyarakat, akibatnya sudah dapat

diduga, akan kehilangan uang dalam waktu singkat karena uangnya telah

diserahkankepada pihak lain yang telah ikut lebih dulu. Terlebih lagi kegiatan

Investasi Ilegal menggunakan fasilitas publik untuk mempermudah menjaring

masyarakat untuk mengikuti prakteknya tersebut. Penghimpunan dana dari

masyarakat diimingi mendapat keuntungan yang sangat menggiurkan atau dengan

bunga diluar batas kewajaran.35

Disamping itu untuk meyakinkan masyarakat

berupaya memperlihatkan bahwa investasi atau penanaman modal adalah riil dan

bergerak diberbagai sektor industri atau pun Bank Indonesia seperti perdagangan,

jasa, pertanian, peternakan, sekuritas, valutaasing, dan emas. Namun dalam

realitanya, usaha tersebut tidak lain hanyalah memutarkan dana yang sudah

dihimpun dari masyarakat atau nasabah untuk membayarkan keuntungan dan

cicilan uang yang sudah diterima.Jadi usaha tersebut sangat bergantung pada

akumulasi dana yang masuk melalui nasabah yang baru bukan melalui

keuntungan yanh diperoleh kegiatan usaha. Akibatnya ketika terjadi kemandekan

dalam pemasukan dana dari masyarakat, maka akan berdampak kepada

pembayaran keuntungan kepada penyedia dana sesuai dengan yang dijanjikan

atau sepakati.

Adapun gelar perkara pidana terhadap Salman Nuryanto dan 26 rekannya

digelar di Pengadilan Negeri Depok. Salman dan 26 tersangka dijerat dengan

35

Arsil, Menjerat Investasi Bodong dengan Tindak Pidana Perbakan (Jakarta: Lembaga

Kajian & Advokasi untuk Independensi Peradilan, 2014)h.1

Page 90: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

74

Pasal 46 ayat 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 juncto Pasal 69 Undang-

Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 juncto

Pasal 64 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Pasal 378

KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP dengan hukuman

maksimal enam tahun penjara dan denda Rp 15 miliar.

Hakim memvonis Salman dan rekan-rekannya lebih berat dari tuntutan

Jaksa yang menuntut Nuryanto dihukum 14 tahun penjara dan denda Rp 100

Miliar. Dalam putusannya Yulinda menilai Nuryanto telah melanggar Pasal 46

ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 10/1998 tentang Perubahan Atas UU

Nomor 7/1992 tentang Perbankan, jo Pasal 69 UU Nomor 21/2011 tentang OJK,

jo pasal 55 ayat (1) ke-1 jo Pasal 64 Ayat (1) KUHP. Kemudian, pasal 378 KUHP

tentang Penipuan, jo Pasal 55 ayat (1) jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.36

Dan Nama- nama leader KSP mereka adalah :37

1) Madamin

2) Mochmad Soleh

3) Dedi Susanto

4) Ricky Muhammad Kurnia

5) Yeni Selva

6) Taryo

7) Ronny Santoso

8) Reza Fauzan

9) Saturnimus Meme Nage

10) Dakim

11) Cicih Kusneti

12) Vita Lestari

13) Bambang Prasetyo

14) Assidhiq

15) Nani Susanti

16) Anto Wibowo

36

Putusan No.424/Pid.Sus/2017/PN.DPK 37

Putusan No.424/Pid.Sus/2017/PN.DPK

Page 91: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

75

17) Priyoko Setyo Putro

18) Arif Rahmansyah

19) Sabilal Rusdi

20) Siti Parliangsih

21) Ii Suhendar

22) Ngatono. Tohiron

23) Abdul Karim

24) Dani Metta

25) Yeret Metta

26) Subardi.

Putusan pemidanaan Pasal 193 ayat (1) KUHAP38

Pada dasarnya putusan

pemidanaan diatur oleh ketentuan Pasal 193 ayat (1) KUHAP yaitu :

“Jika pengadilan berpendapat bahwa terdakwa bersalah melakukan tindak

pidana yang didakwakan kepadanya maka, pengadilan menjatuhkan

pidana”

Apabila dijabarkan lebih mendalam putusan pemidanaan dapat terjadi jika

dari hasil pemeriksaan di persidangan majelis Hakim berpendapat :

1) Perbuatan terdakwa sebagaimana didakwakan jaksa atau penuntut

umum dalam surat dakwaan telah terbukti secara sah dan meyakinkan.

2) Perbuatan terdakwa tesebut merupakan ruang lingkup tindak pidana

atau pelanggaran

3) Dipenuhi ketentuan alat

4) alat bukti dan fakta

5) fakta dipersidangan39

.

38

Penjelasan KUHAP Pasal 193 ayat 1 39

Penjelasan Pasal 183 ayat (1) KUHAP

Page 92: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah penulis paparkan mengenai Perlindungan Hukum

Nasabah KSP Pandawa Mandiri Group pasca dinyatakan Pailit Oleh PN Jakarta

Pusat Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam penulis menyimpulkan beberapa

point penting yang menjadi inti dari pembahasan skripsi ini, yaitu :

1. Ada beberapa faktor yang menyebabkan KSP Pandawa Mandiri Grtoup

pailit, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Melakukan Penghimpunan dana secara ilegal berupa inverstasi

b. Dibekukan operasional oleh OJK mengenai Investasi ilegal

c. Difatwakan Haram oleh MUI kota Depok Tidak mampu dalam

pengembalian dana nasabah

2. Perlindungan hukum nasabah KSP Pandawa Mandiri Group yaitu berupa :

a. Penghentian operasional KSP Pandawa Mandiri Group oleh OJK

b. Pembubaran KSP Pandawa Mandiri Group oleh Kementerian

Koperasidan UMKM.

c. Penyitaan seluruh asset diawasi oleh Hakim Pengawas.

d. Pendataaan jumlah kerugian dana Nasabah oleh tim kurator

e. Pelelangan aset KSP yang disita

f. Pengembalian dana secara adil kepada seluruh nasabah, baik korban

nasabah simpan pinjam maupun korban Investasi ilegal.

B. Rekomendasi

Saran-saran yang perlu disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini,

yaitu:

1. Untuk pemerintah selaku penaung masyarakat agar lebih tegas dalam

pemberian izin usaha dalam bentuk penghimpunan dana dari masyarakat

terlebih Kementerian Koperasi dan UMKM, karena kasus KSP Pandawa

Mandiri Group bukan kasus baru melainkan kasus yang kesekian kalinya

dengan modus yang sudah sering terjadi.

Page 93: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

77

2. Untuk OJK sebagai instansi yang mencakup seluruh kegiatan

penghimpunan dana dari masyarakat harus aktif lagi apabila terkait

Perlindungan hukum terhadap korban KSP Pandawa Mandiri Group, pada

faktanya masih sangat kurang memuaskan bagi para korban yang tidak

melek hukum sama sekali, mereka hanya menanti harapan kembalinya

dana mereka tanpa pasti.

3. Untuk jasa penuntut umum terkait kasus KSP Pandawa Mandiri Group

memberikan tuntutan hanya 14 tahun dari hukuman maksimal 20 tahun.

4. Putusan No.424/Pid.Sus/2017/PN.DPKyang di voniskan terhadap Salman

Nuryanto dan rekan-rekannya masih dianggap kurang memuaskan bagi

para korban, terlebih sudah ada jatuh korban bunuh diri dari korban KSP

Pandawa Mandiri Group.

Page 94: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

78

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Aedi, Hasan, Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam, Bandung, Alfabeta, 2011,

Amîruddîn, dan Zainal Asikin. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta : PT

Raja Grafindo Persada, 2004.

Anisah, Siti, Perlindungan Kepentingan Kreditor dan Debitor dalam Hukum

Kepailitan di Indonesia (Studi Putusan-Putusan Pengadilan), (Yogyakarta

: Total Media, 2008

Anoraga, Pandji dan Ninik Widiyanti. Dinamika Koperasi. cet-V, Jakarta : PT

Rineka Cipta. 2007.

Arifin Sitio, HalomoanTamba, Koperasi Teori dan Praktik, Jakarta : Erlangga,

2001.

Gemala, Dewi. Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan Dan Perasuransian

Syariah di Indonesia. Jakarta : Kencana Pernada Media Grup 2006.

G. Kartasaputra, Koperasi Indonesia yang Berdasarkan Pancasila dan UUD

1945, Cet ke-5, Jakarta: Rineka Cipta, 2001.

G. Kartasapoetra, A., Bambang S., dan A. Setiady, Koperasi Indoesia, Jakarta :

Rineka Cipta, 2003.

Fuady, Munir , Pengantar Hukum Bisnis, Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 2008.

Hadhikusuma, R.T. Sutantya Rahardja. Hukum Koperasi Indonesia, cet-III,

Jakarta : Rajawali Pers, 2005.

Hartono, Sunaryati, dikutip dari Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum

Perlindungan Konsumen, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004

Hendrojogi, Koperasi Asas-asas, Teori dan Praktek, Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, 2000.

Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, cet –I Jakarta : Kencana

Prenada Media Group, 2005.

Faisal Badroen , Etika bisnis Dalam Islam, Jakarta, Kencana, 2007

Jono SH. Hukum Kepailitan, Tanggerang : Sinar Grafika 2008.

Page 95: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

79

Meliala, Adrianus, Praktik Bisnis Curang, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1993

Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Roda Karya, 2004.

Miru, Ahmadi dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: PT

Raja Grafindo, 2004

Miru, Ahamdi Prinsip-prinsip Perlindungan Konsumen di Indonesia, Disertasi,

Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya, 2000

Miru, Ahmadi, Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Di

Indonesia. (Jakarta: Rajawali Pers, 2011

Muhammad dan Alimin, Etika dan Perlindungan Konsumen dalam Ekonomi

Islam, Yogyakarta : BPFE, 2005

Qardhawi, Yusuf, Norma dan etika ekonomi islam, penerjamah Zainal Arifin dan

dahlia husin, jakarta, Gema Insani press, 1997

Ridwan H.R. Hukum Administrasi Negara, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2006.

R.T. Sutantya Rahardja Hadhikusuma, Hukum Koperasi Indonesia, Jakarta :

Rajawali Pers, 2005.

Remy Sjahdeini, Sutan, S Hukum Kepailitan Memahami Undang Undang No 37

Tahun 2004 tentang Kepailitan, Jakarta: Grafiti, 2009

Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum, Cet-III, Jakarta : UI Press,

1986.

Sembiring, Sentosa, Hukum Kepailitan dan Peraturan Perundang-undangan, (

Bandung : CV. Nuansa Aulia, 2006.

Sulistio, Tito. Mencari Ekonomi Pro Pasar; Catatan Tentang Pasar Modal,

Privatisasi Dan Konglomerasi Lokal, Jakarta: The Investor. 2004.

Sunggono, Bambang. Metode Penelitian Hukum, Jakarta : PT. Grafindo Persada

1997.

Sutedi, Adrian, Aspek Hukum Otoritas Jasa Keuangan, Jakarta : Raih Asa Sukses,

2014.

Widjanarto, Hukum dan Ketentuan Perbankan Di Indonesia, Jakarta : PT. Pustaka

Utama Grafiti, 2003.

Zainal Asikin, Hukum Kepailitan dan Penundaan Pembayaran di Indonesia,

Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada , 2000.

Page 96: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

80

Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: PT

Raja Grafindo, 2004

Yani. Ahmad, Widjaja. Gunawan, Seri Hukum Bisnis Kepailitan, Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2004.

B. Perundang-Undangan

Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2015 tentang Kementerian Koperasi dan

UMKM.

Pasal 64 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

Undang-Undang No 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

Undang-undang No 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.

UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU

Undang - Undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat (1) berbunyi : Perekonomian

disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

UU 21 tahun 2008. tentang perbankan syariah

Fatwa MUI kota Depok mengenai KSP Pandawa Mandiri Group

C. Jurnal

Arsil, Menjerat Investasi Bodong dengan Tindak Pidana Perbakan, Jakarta:

Lembaga Kajian & Advokasi untuk Independensi Peradilan, 2014.

Nurhalis, “Perlindungan Konsumen dalam Perspektif Hukum Islam dan Undang-

Undang Nomer 8 tahun. Kajian Hukum dan Keadilan I. Jurnal IUS| Vol

III | Nomor 9 | Desember 2015. h.528.

Tim panitia antar departemen, Rancangan Undang-Undang tentang Otoritas Jasa

Keuangan, Naskah Akademik OJK, 2010.

Dikutip dari Otoritas Jasa Keuangan, “Modul Workshop Perlindungan Konsumen

di Sektor Jasa Keuangan”, Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen

Otoritas Jasa Keuangan, 2015.

D. Internet

https://finance.detik.com/moneter/3346084/ini-profil-pandawa-group-yang

dihentikan-ojk diakases pada tanggal 1 desember pukul 22.00. WIB.

Page 97: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

81

http://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/siaran-pers/Pages/Pendiri-Pandawa -

Group-Depok-Hentikan-Penghimpunan-Dana-Masyarakat. diakses pada 2

desember 2017 pukul 22.00 WIB

http://igedearisuciptayasa.blogspot.com/2013/04/perbedaan-uu-no-25-Tahun1992-

dan-uu-no_10.htmldi akses 2 desember 2017

http://megapolitan.indopos.co.id/read/2017/02/21//BosKSPPandawaDicokokPolis

i diakses pada tanggal 2 desember 2017 pukul 22.00. WIB

http://www.depkop.go.id/tentang-kementerian/sejarah-kementerian/. Diakses pada

tanggal 1 desember 2017 pukul : 20.00 WIB

http://www.jurnalhukum.com/pengertian-konsumen/#footnote_0_2791 diakses

pada tanggal 22 desember 2017 pukul 20.00.WIB

Page 98: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri

LAMPIRAN

Page 99: PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH KOPERASI SIMPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · perlindungan hukum nasabah k. operasi . s. impan . p. injam. pandawa mandiri