PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER...

66
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER TRADING PADA PASAR MODAL DI INDONESIA Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Oleh : Fadilah Haidar NIM: 1111048000001 KONSENTRASI HUKUM BISNIS PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Transcript of PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER...

Page 1: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR

TERHADAP PRAKTIK INSIDER TRADING

PADA PASAR MODAL DI INDONESIA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh :

Fadilah Haidar

NIM: 1111048000001

KONSENTRASI HUKUM BISNIS

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

i

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR

TERHADAP PRAKTIK INSIDER TRADING PADA

PASAR MODAL DI INDONESIA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum (SH)

Oleh

Fadilah Haidar

NIM: 1111048000001

Pembimbing

Prof.Dr. Abdullah Sulaiman, S.H. M.H

NIP: 195912311986091003

KONSENTRASI HUKUM BISNIS

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2014 M

Page 3: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul “PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR

TERHADAP PRAKTIK INSIDER TRADING PADA PASAR MODAL DI

INDONESIA” telah diajukan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hkum

Program Studi Hukum Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

pada tanggal 2 April 2015 Skripsi ini telah dierima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-1) pada Prgoram Studi Ilmu Hukum.

Jakarta, 2 April 2015

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

PANITIA UJIAN

1. Ketua : Dr. Djawahir Hejazziey, S.H, M.A, M.H (...……..……...…..)

NIP. 195510151979031002

2. Sekertaris : Arip Purqon, SH.I, M.A (...……..…………..)

NIP. 197904272003121002

3. Pembimbing : Prof.Dr. Abdullah Sulaiman, S.H. M.H (...……..……..…...)

NIP. 195912311986091003

4. Penguji I : Nahrowi S.H, M.H (...….…..……..…..)

NIP. 197302151999031002

5. Penguji II : Ismail Hasani, M.H (...……..…………..)

NIP. 197712172007101002

Page 4: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H) di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Sumber-sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, 2 april 2015

Fadilah Haidar

Page 5: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

iv

ABSTRAK

Fadilah haidar, NIM 1111048000001, “PERLINDUNGAN HUKUM BAGI

INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER TRADING PADA PASAR

MODAL DI INDONESIA”, Konsentrasi Hukum Bisnis, Program Studi Ilmu

Hukum, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatyullah Jakarta, 1436 H/2014 M. viii + 57 halaman. Skrpisi ini bertujuan

untuk mengetahui permasalahan-permasalahan praktik Perdagangan orang dalam

(Insider Trading) pada pasar modal di Indonesia. Latar Belakang skiripsi ini adalah

perlindungan hukum bagi investor terhadap praktik Perdagangan orang dalam

(Insider Trading). Hukum pasar modal yang ada di Indonesia tidak memberi

kepastian perlindungan hukum bagi investor dan keberlanjutan dunia pasar modal.

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian library research, yang mengkaji berbagai

dokumen yang terkait dengan penelitian. Metode yang digunakan penulis adalah

metode penulisan yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan undang-undang

(statute approach) dan pendekatan Konseptual (conceptual approach). Selanjutnya

ada tiga bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini, yakni bahan hukum

primer, bahan hukum sekunder, dan bahan non-hukum. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa regulasi terkait dengan perlindungan hukum bagi investor pada pasar modal

di Indonesia belum memiliki kerangka dan kekuatan hukum yang jelas. Hal ini

dibuktikan bahwa Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 sudah harus diperbaharui

seriring perkembangan dunia pasar modal saat ini.

Kata Kunci : Insider Trading, Pasar Modal, Undang-undang Pasar Modal

Pembimbing : Prof.Dr. Abdullah Sulaiman, S.H. M.H

Daftar Pustaka : Tahun 1994 s. Tahun 2014

Page 6: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

v

KATA PENGANTAR

Bismilahirrahmanirrahim..

Segala puji dan syukur hanya untuk Allah SWT, karena berkat rahmat,nikmat

serta anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK

INSIDER TRADING PADA PASAR MODAL DI INDONESIA”. Sholawat serta

salam penulis sampaikan kepada junjungan alam semesta Nabi Muhammad SAW,

yang telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang

benderang ini. Untuk dapat terselesainya penulisan skripsi ini, penulis banyak

mendapatkan bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Dr. Asep Saepudin Jahar, MA. selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA., MH. selaku ketua Program Studi Ilmu Hukum

dan Arip Purkon, MA selaku sekretaris Program Studi Ilmu Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Prof.Dr. Abdullah Sulaiman, S.H. M.H, selaku dosen pembimbing yang telah

bersedia menjadi pembimbing dalam penulisan skripsi ini dengan penuh

kesabaran, perhatian, dan ketelitian.

Page 7: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

vi

4. Segenap staff Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, staff Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yang telah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi kepustakaan guna

menyelesaikan skripsi ini.

5. Segenap dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

khususnya dosen program studi ilmu hukum yang telah memberikan ilmu

pengetahuan dengan tulus ikhlas, semoga ilmu pengetahuan yang diajarkan dapat

bermanfaat dan menjadi keberkahan bagi penulis dan semoga Allah SWT

senantiasa membalas jasa-jasa beliau serta menjadikan semua kebaikan ini

sebagai amal jariyah untuk beliau semua.

6. Orang tua, khususnya Ibunda tersayang Helly Heilviati dan sanak saudara, terima

kasih atas dukungan semangat yang tidak pernah padam serta do’a, motivasi,

kasih sayang, perhatian, dan bantuan (moril, materiil, dan spiritual) yang telah

diberikan dengan tulus, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada

jenjang Perguruan Tinggi Negeri.

7. Teman-teman ilmu hukum angkatan 2011 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, baik

konsentrasi hukum bisnis maupun konsentrasi hukum kelembagaan negara.

Wabillihi taufik walhidayah wassalammu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, 2 April 2015

Fadilah Haidar

Page 8: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………….……i

LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………...….ii

ABSTRAK…………………………………………………………………........iii

KATA PENGANTAR………………………………………………………….iv-v

DAFTAR ISI……………………………………………………………………vi-vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………1-3

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah.......................... ........3-4

C. Tujuan Penulisan dan Manfaat Penulisan. ....................................... 4-5

D. Tinjauan Kajian Terdahulu. ............................................................. 6-7

E. Kerangka Teoritis. ........................................................................... 7-9

F. Kerangka Konseptual. ...................................................................... 9-10

G. Metode Penelitian. ........................................................................... 12-15

H. Sistematika Penelitian ...................................................................... 15-16

BAB II INSTRUMEN PENGATURAN PASAR MODAL DI INDONESIA

A. Pengertian Pasar Modal. .................................................................. 17-18

B. Visi dan Misi Ketentuan Perundangan Pasar Modal di Indonesia.. 18

C. Peran dan Fungsi Pasar Modal.. ...................................................... 18-19

D. Produk-produk dalam Pasar Modal ................................................. 20-22

E. Perkembangan Pasar Modal di Indonesia. ....................................... 23-25

F. Perusahaan Go Public ...................................................................... 26-27

Page 9: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

viii

BAB III SISTEM PENGAWASAN PASAR MODAL DI INDONESIA

A. Pengawasan Pasar Modal Saat Ini. ................................................... 28-31

B. Struktur Pengawasan Pasar Modal Oleh OJK.. ................................ 32

C. Penyidikan di Pasar Modal.. ............................................................. 33

D. Lembaga-lembaga di Pasar Modal di Indonesia.. ............................ 34-38

E. Mengenal Praktik Insider Trading.. ................................................. 38

BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP

PRAKTIK INSIDER TRADING DI PASAR MODAL BERDASARKAN

UU NO. 8 TAHUN 1995

A. Adanya Perdagangan Orang Dalam.. ............................................... 39-41

B. Informasi Materil yang Belum disebutkan.. .................................... 42-43

C. Melakukan Transaksi Dengan Informasi Material.. ........................ 43-44

D. Mendapatkan Keuntungan yang Tidak Layak.. ............................... 44-45

E. Kasus Insider Trading di Indonesia.. ............................................... 45-46

F. Perbandingan Insider Trading di Berbagai Negara… ..................... 46-48

G. Perlindungan Hukum Terhadap Investor Akibat Praktik Insider

Trading.. ........................................................................................... 49-50

H. Penyelesaian Hukum Tindakan Insider Trading di Pasar Modal.. .. 50-51

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan. ...................................................................................... 52-54

B. Saran. ................................................................................................. 54

DAFTAR PUSTAKA. ......................................................................................... 55-57

Page 10: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasar modal sebagai wadah untuk mencari dana bagi perusahaan dan

alternatif sarana investasi bagi masyarakat (investor) dimana di dalamnya terdapat

transaksi penawaran umum dan perdagangan efek dari perusahaan publik (emiten)

kepada masyarakat investor. Pasar Modal/Capital Market/Stock Exchange/Stock

Market/ dalam dalam pengertian klasik diartikan sebagai suatu bidang usaha

perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi

atau efek-efek pada umumnya.1 Pasal 1 angka 13 Undang - Undang Nomor 08

Tahun 1995 tentang Pasar Modal memberikan pengertian pasar modal yang lebih

spesifik, yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan

perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Kegiatan

tersebut dilindungi oleh payung hukum yang sangat menjunjung tinggi prinsip

keterbukaan.

1 Najib A. Gisymar. Insider Trading dalam Transaksi Efek. (Bandung : Citra Aditya Bakti,

1999) h. 10.

Page 11: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

2

Penentuan harga di Pasar Modal dipengaruhi oleh suatu informasi atau

fakta materil, karena suatu informasi mencerminkan suatu harga.2 Dalam Pasal 1

angka 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995, yang dimaksud dengan informasi

atau fakta materil adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai

peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga Efek pada Bursa

Efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang

berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut. Informasi yang harus

disampaikan kepada publik adalah informasi yang akurat dan lengkap sesuai

dengan keadaan perusahaan.3 Prinsip keterbukaan adalah prinsip yang menjadi

landasan pertimbangan bagi para pelaku di pasar modal untuk melakukan

aktivitas perpasarmodalan secara rasional.

Menurut Peraturan Nomor X.K.1. IV-1. Keputusan Ketua Badan

Pengawas Pasar Modal. Nomor KEP-86/PM/1996. Tentang Keterbukaan

Informasi. Informasi yang harus dibuka oleh perusahaan publik antara lain,

penggabungan usaha, pembelian saham, peleburan usaha atau pembentukan

usaha patungan, Pemecahan saham atau pembagian deviden saham, pendapatan

dari deviden yang luar biasa sifatnya, perolehan atau kehilangan kontrak penting,

produk atau penemuan baru yang berarti, perubahan dalam pengendalian atau

perubahan penting dalam manajemen, pengumuman pembelian kembali atau

2 Bismar Nasution, Keterbukaan dalam Pasar Modal (Jakarta: Fakultas Hukum Universitas

Indonesia, Cet. Pertama, 2001), h. 1.

3 M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta:

Kencana, 2004), h. 230.

Page 12: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

3

pembayaran Efek yang bersifat utang, penjualan tambahan Efek kepada

masyarakat atau secara terbatas yang materiel jumlahnya, pembelian atau

kerugian penjualan aktiva yang materiel, perselisihan tenaga kerja yang relative

penting, tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan, dan atau direktur dan

komisaris perusahaan, pengajuan tawaran untuk pembelian efek perusahaan lain,

penggantian akuntan yang mengaudit perusahaan, penggantian wali amanat,

Perubahan tahun fiskal perusahaan.

Menurut penulis perlindungan hukum bagi investor merupakan suatu hal

yang krusial dalam kelangsungan dunia bisnis dan investasi, wujud dari

perlindungan hukum itu sendiri berupa legal structure dan legal substance

dimana keduanya saling bersinergi dalam memberi kepastian dan perlindungan

hukum. Dengan tidak adanya perlindungan hukum bagi investor terhadap

kejahatan insider trading di pasar modal maka akan tercipta unfair market,

timbulnya illicit profit, dan untrustable market yang merugikan investor. Dengan

adanya ketidakpastian perlindungan hukum pada Investor di Undang-undang

pasar Modal Indonesia maka penulis tertarik mengangkat skripsi yang berjudul

”Perlindungan Hukum Bagi Investor Terhadap Praktik Kejahatan Insider Trading

Pada Pasar Modal di Indonesia”.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar masalah yang akan penulis bahas tidak terlalu meluas sehingga dapat

mengakibatkan ketidak jelasan maka penulis membuat pembatasan masalah yakni,

Page 13: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

4

membahas praktik perdagangan orang dalam (Insider Trading) di pasar modal

dan menelaah perlindungan hukum yang masih amat lemah terhadap praktik

perdagangan orang dalam (Insider Trading) sehingga implikasinya menyebabkan

lemahnya penegakan hukum akan kejahatan Insider Trading tersebut .

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka peneliti merumuskan permasalahan

sebagai berikut :

a. Bagaimana memberantas praktik perdagangan orang dalam (insider

trading dalam dunia pasar modal di Indonesia?

b. Bagaimana perlindungan hukum bagi investor terhadap praktik

perdagangan orang dalam (Insider Trading) di pasar modal Indonesia

berdasarkan UU No. 8 Tahun 1995?

c. Bagaimana akibat dari adanya praktik perdagangan orang dalam (insider

trading dalam kelangsungan pasar modal di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan penulisan

Secara umum tujuan penulisan adalah untuk medalami tentang

permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan

masalah. Secara khusus tujuan penulisan ini dapat dirumuskan sebagai

berikut :

Page 14: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

5

- Untuk mengetahui praktik Perdagangan orang dalam (Insider Trading).

- Untuk mengetahui perlindungan hukum bagi investor terhadap praktik

Perdagangan orang dalam (Insider Trading).

2. Manfaat penulisan

Adapun manfaat penulisan ini adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat memeperkaya khasanah ilmu

pengetahuan dalam hukum bisnis dalam bidang pasar modal, utamanya

mengenai segala aspek yang menyangkut kejahatan insider trading.

Diharapak dapat berkontribusi juga bagi perkembangan hukum bisnis di

Indonesia.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis penulisan ini diharapkan dapat menjadi kerangka acuan dan

landasan bagi penulis lanjutan, dan mudah-mudahan dapat memberikan

masukan bagi pembaca terutama bagi pembentuk hukum khususnya

pembentukan Undang-undang tentang Pasar Modal (UUPM) yang baru karena

memang perlu dibuat pengembangan dari UUPM yang sampai sekarang masih

dipergunakan.

Page 15: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

6

D. Tinjauan Kajian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan dalam penilitian ini, penulis akan

menyertakan beberapa hasil penilitian terdahulu sebagai perbandingan tinjauan

kajian materi yang akan dibahas, sebagai berikut:

Penelitian yang dilakukan oleh I.B Priyatna Putra, dkk dari Universitas

Udayana, tahun 2012, yang berjudul “Insider Trading dalam kegiatan pasar

modal menurut Undang-undang Pasar Modal 1995.” Penelitian tersebut

menjelaskan secara mendasar aspek fiduciary duty yang termaktub dalam

Undang-undang Pasar Modal 1995.

Skripsi yang disusun oleh Taufik Arfi Wargadalam dari Universitas

Indonesia, tahun 2008, yang berjudul “Tinjauan Hukum Indikasi terjadinya

Insider Trading pada kasus ISE Holding and Business Partners di Amerika

Serikat dikaitkan dengan penegakan hukum Insider Trading di Indonesia.”

Penelitian tersebut menjelaskan perbandingan penanganan dan penegakan hukum

kejahatan insider trading di Negara Amerika Serikat dengan penanganan dan

penegakan hukum yang ada di Indonesia.

Buku dari Yulsafni, yang berjudul “Hukum Pasar Modal”, diterbitkan

oleh Badan Penerbit Iblam, Jakarta, tahun 2005. Pada buku karangan Yulsafni ini

hanya diuraikan definisi dan teori-teori dasar mengenai pasar modal, sedangkan

aspek praktik insider trading dibahas mengenai teori dan dampaknya bagi dunia

pasar modal.

Page 16: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

7

Sebagai perbandingan sekaligus pembeda, pada skripsi ini penulis

menguraikan perihal bagaimana ketidakpastian hukum dari UUPM yang kini

masih berlaku dan buruknya law enforcement khusunya untuk perlindungan

hukum bagi investor terhadap praktik insider trading di pasar modal. Jadi terdapat

perbedaan pembahasan dan masalah yang diangkat penulis dengan penilitian-

penelitian kejahtan insider trading yang sudah ada.

E. Kerangka Teoritis

Terdapat beberapa asas hukum yang menyangkut penindakan kejahatan

insider trading ini, yakni asas kepastian hukum (certaintly of law) menghendaki

adanya upaya pengaturan hukum dalam perundang-undangan yang dibuat oleh

pihak yang berwenang dan berwibawa, sehingga aturan-aturan itu memiliki aspek

yuridis yang dapat menjamin adanya kepastian bahwa hukum berfungsi sebagai

suatu peraturan yang harus ditaati. Menurut Sudikno Mertukusumo kepastian

hukum merupakan sebuah jaminan bahwa hukum tersebut harus dijalankan

dengan cara yang baik. Terasa jelas bahwa penindakan tegas kejahatan insider

trading ini perlu adanya kepastian hukum demi melindungi para shareholder.

Asas itikad baik (good faith) dapat diketahui dari Pasal 1338 ayat (3)

Kitab Undang undang Hukum Perdata, yaitu perjanjian harus dilaksanakan

dengan itikad baik. Dalam praktik kejahatan insider trading ini, terlihat jelas

bahwa para oknum melakukan skema dan intrik perdagangan sekuritas dengan

unsur bad faith.

Page 17: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

8

Terdapat tiga teori yang dikenal dalam praktik perdagangan efek di pasar modal,

yaitu :4

- Disclose or Abstain Theory

Menentukan pilihan yaitu membuka informasi (disclose) kepada

pedagang/investor lain atau tidak membuka informasi materil tetapi juga tidak

boleh melakukan transaksi perdagangan (abstain) atau tidak merekomendasikan

kepada pihak lain.

- Fiduciary Duty Theory

Fiduciary Duty Theory didasarkan kepada doktrin common law common

law yang menegaskan bahwa setiap orang mempunyai hubungan lain

berdasarkan kepercayaan. (trust or confidence) dengan perushaan. Berdasarkan

teori tersebut siapa saja yang dibayar oleh perusahaan untuk melakukan tugas

yang diberikan, maka dia mempunya duty kepada perusahaan untuk menjalankan

tugasnya, yang bersangkutan tidak boleh mengambil manfaat bahkan harus

mengorbankan kepentingan pribadi untuk kepentingan perusahaan.

- Misappropriation Theory

Misappropriation Theory adalah mengenai transaksi yang dilakukan oleh

orang luar perusahaan secara tidak sengaja berdasarkan informasi yang belum

tersedia bagi masyarakat maka dianggap sama telah melakukan iinsider trading.

4 Yulsafni. Hukum Pasar Modal, (Jakarta:Bdan Penerbit Iblam, 2005), h. 111 - 112

Page 18: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

9

Adapun pendapat Sir John Templeton dalam dunia investasi saham yang

terkenal yakni Bull markets are born on pessimism, grown on scepticism, mature

on optimism and die on euphoria.5 Ini bermakna bahwa dunia pasar modal

amatlah penuh resiko dan dinamis.

Menurut penelitian penulis tidak terciptannya kepastian hukum dalam

pengaturan pasar modal Indonesia dan adanya ketidakselarasan teori-teori hukum

dan pasar modal menyebabkan mewabahnya insider trading dan sudah barang

tentu semakin sulit ditindak. Perlu diketahui bahwa penindakan hukum akan baik

bila struktur hukum, substansi hukum, dan budaya hukum berjalan selaras.

F. Kerangka Konseptual

Termaktub dalam Bab XI UU No 8 Tahun 1995, mengenai pengaturan

untuk penindakan terhadap penipuan, manipulasi pasar, dan perdagangan orang

dalam, bahwa larangan Insider Trading diatur dalam Pasal 95-98 Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal6

Pemberian sanksi administratif kepada korporasi sesuai dengan Pasal 102

Undang-Undang Pasar Modal juncto Pasal 61 PP No. 45 Tahun 1995 sedangkan

terhadap kejahatan perdagangan orang dalam landasannya adalah Pasal 104

Undang-Undang Pasar Modal dimana sanksi yang dirumuskan bersifat kumulatif

berupa pidana penjara dan denda. Larangan pedagangan oleh orang dalam ini

5 http://www.wallstcollege.com/5-investment-quotes-from-sir-john-templeton. Diakses pada,

Kamis 20 Januari 2015. Pukul 15.47 WIB.

6 I.G. Raywidjaja, Hukum Pasar Modal, (Jakarta: Maspion, 2001), h. 214

Page 19: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

10

mulai diintrodusir dengan diberlakukannya Keputusan Menteri keuangan nomor

1548/KMK/013/1990 tentang Pasar Modal sebagaimana diubah dengan

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 284/KMK.010/1995. Keterbukaan informasi

merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diketahui para investor. Dengan

keterbukaan informasi para investor dapat menganalisis dan mendapat keuntungan

dalam melakukan penawaran jual atau beli atas suatu efek.7

Alasan utama adanya suatu keterbukaan informasi adalah agar para pihak

dapat melakukan suatu informed decision (suatu landasan agar terbentuk harga pasar

yang wajar).8 Salah satu bentuk pelanggaran terhadap prinsip keterbukaan di pasar

modal adalah praktik insider trading. Menurut Investopedia definisi insider

trading adalah The buying or selling of a security by someone who has access to

material, nonpublic information about the security.9 Menurut Yulsafni unsur-

unsur dari insider trading, yaitu :10

- Adanya orang dalam

- Informasi material belum disclosure

- Melakukan transaksi karena informasi material.

- Mendapatkan keuntungan yang tidak layak (illicit profit)

7 Iman Sjahputra Tunggal, Tanya-Jawab Aspek Hukum Pasar Modal di Indonesia. (Jakarta,

Harvarindo, 2000), h. 113.

8 Hulwati, Transaksi Saham di Pasar Modal Indonesia Prespektif Hukum Ekonomi Islam.

(Yogyakarta: UII Press, 2001), h. 21.

9 http://www.investopedia.com/terms/i/insidertrading.asp. Diakses pada 03 November 2014,

pukul 18.20 WIB.

10 Yulsafni. Hukum Pasar Modal. (Jakarta: Badan Penerbit Alam, 2005), h 109

Page 20: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

11

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan sifat penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian

yuridis normatif dengan jenis penelitian hukum untuk perkara In-Concrito.

Dimana penulis mencari fakta-fakta yang akurat dan valid tentang sebuah

peristiwa konkrit yang menjadi objek penelitian. Penelitian ini juga dilakukan

dan ditujukan pada peraturan-peraturan tertulis dan bahan-bahan lain, serta

menelaah peraturan perundang-undang yang berhubungan dengan penulisan

skripsi ini. Sedangkan sifat dari penelitian ini adalah deskriptif yaitu tipe

penelitian untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang suatu gejala

atau fenomena, agar dapat membantu dalam memperkuat teori-teori yang sudah

ada, atau mencoba merumuskan teori baru.

2. Pendekatan

a. Pendekatan Perundang-Undangan

- Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ( Hasil

Amandemen).

- KUHPerdata (Bugelijk Wetboek)

- KUHP (Wetboek van Strafrecht)

- Undang-undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

- Peraturan Nomor X.K.1. IV-1. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar

Modal. Nomor KEP-86/PM/1996. Tentang Keterbukaan Informasi.

Page 21: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

12

b. Pendekatan Konseptual

Didalam UUPM tidak memberikan “batasan” secara tegas mengenai

insider trading. Kata “batasan” dalam hal ini adalah orang-orang yang tidak

disebutkan dalam UUPM yaitu mereka yang tidak disebutkan mempunyai

suatu celah untuk melakukan tindakan insider trading. Sebenarnya masih ada

pihak lain selain yang disebut dalam UUPM yang mestinya masih mungkin

pantas untuk dijerat dengan perbuatan insider trading. Pihak lain tersebut

adalah orang atau pihak di luar perusahaan yang secara tidak sengaja atau

tidak langsung memperoleh informasi dari orang dalam.

Menurut penulis amat diperlukan pengembangan dan penambahan

perturan tentang insider trading ini sebab bagitu banyak kelemahan pada

Pasal 95 UUPM. Berikut kelemahaan-kelemahan Pasal 95 UUPM ini :

- Tidak disebutkannya pihak-pihak luar emiten secara detail dan sesuai

perkembangan dunia pasar modal seperti perusahaan pialang (brokerage

firm)11

, seorang pialang (broker), Penjamin emisi (underwriting

company)12

, perusahaan penilai (appraisal company)13

, dan pihak-pihak di

11

A brokerage firm, or simply brokerage, is a financial institution that facilitates the buying

and selling of financial securities between a buyer and a seller. Brokerage firms serve a clientele of

investors who trade public stocks and other securities, usually through the firm's agent stockbrokers.

12 A company or other entity that administers the public issuance and distribution of

securities from a corporation or other issuing body. An underwriter works closely with the issuing

body to determine the offering price of the securities, buys them from the issuer and sells them to

investors via the underwriter's distribution network.

13 A valuation of property (ie. real estate, a business, an antique) by the estimate of an

authorized person. In order to be a valid appraisal, the authorized person will have a designation from

a regulatory body governing the jurisdiction the appraiser operates within.

Page 22: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

13

luar perusahaan (emiten) lainnya baik relasi dan afiliasinya yang dapat

menunjang praktik insider trading baik secara langsung maupun secara

tidak langsung.

- Undang-Undang Pasar Modal tersebut tidak mengatur ketentuan “pihak

lain yang menerima informasi tidak langsung dari insider, tetapi informasi

diterima dari tippee yang lain” (secondary tippee) sebagai insider.

- Undang-Undang Pasar Modal Indonesia dalam mengatur kategori insider

belum secara maksimal mengatur rambu-rambu insider trading.

3. Data dan sumber data

Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data

yang tidak diperoleh dari sumber pertama yang bisa diperoleh dari dokumen-

dokumen resmi, buku-buku, hasil penelitian, laporan, buku harian, surat

kabar, makalah, dan lain sebagainya.

Data sekunder dalam penelitian ini dapat dibagi atas 3 kelompok

besar, yaitu :

- Bahan hukum primer yang penulis peroleh dari beberapa peraturan

perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

- Bahan hukum sekunder diperoleh penulis dari Buku-buku terkait

pembahasan hukum dan pasar modal, keterangan, kajian, analisis tentang

hukum positif seperti skripsi, makalah seminar,dll.

Page 23: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

14

- Bahan hukum tertier yang dipergunakan penulis sebagai bahan yang

mendukung, memberi penjelasan bagi bahan hukum sekunder seperti

Kamus Besar Indonesia,Kamus Bahasa Inggris, dan Kamus Hukum.

4. Metode pengumpulan data

Dalam penelitian ini, penulis mempergunakan metode pengumpulan

data melalui studi dokumen/ kepustakaan (library research) yaitu dengan

melakukan penelitian terhadap berbagai sumber bacaan seperti buku-buku

yang berkaitan dengan pasar modal, pendapat sarjana, surat kabar, artikel,

kamus dan juga berita yang penulis peroleh dari internet.

5. Metode Pengumpulan dan Analisa Data

Dalam penelitian ini, penulis mempergunakan analisis secara

deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif yaitu metode analisa data

yang mengelompakan dan menyeleksi data yang diperoleh dari berbagai

sumber kepustakaan dan peristiwa konkrit yang menjadi objek penelitian,

kemudian dianalisa secara interpretative menggunakan teori maupun hukum

positif yang telah dituangkan, kemudian secara induktif ditarik kesimpulan

untuk menjawab permasalahan yang ada.

6. Metode Penulisan

Dalam penyusunan penelitian ini penulis menggunakan metode

penulisan sesuai dengan sistematika penulisan yang ada pada Buku Pedoman

Page 24: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

15

Penulisan Skripsi, Fakultas Syari’ah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, tahun 2012.

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi skripsi, maka

penulis memberikan sistematikanya secara garis besar, sebagai berikut :

Bagian awal skripsi : sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan

pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan, motto dan persembahan, prakata,

Abstract, daftar isi, serta daftar lampiran.

Bagian isi skripsi terdiri atas :

Bab I Pendahuluan

Diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika skripsi, dan metode

penelitian.

Bab II Peran, fungsi, dan instrumen pasar modal

Membahas berbagai hal mengenai Peran, fungsi, dan instrumen pasar serta

teori-teori yang berkaitan dengan pasar modal (stock exchange).

Bab III Pengawasan Pasar Modal di Indonesia

Membahas mengenai segala hal yang berkaitan dengan Pengawasan

dalam dunia pasar modal di Indonesia saat ini.

Bab IV Perlindungan Hukum bagi Investor Terhadap Praktik Insider

Page 25: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

16

Trading di Pasar Modal

Membahas mengenai Perlindungan hukum bagi Investor Terhadap Praktik

insider trading, dan bagaimana dampak dari Praktik insider trading.

Bab V Penutup

Berisi kesimpulan dan saran

Bagian akhir skripsi, berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 26: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

17

BAB II

INSTRUMEN PENGATURAN PASAR MODAL DI INDONESIA

A. Pengertian Pasar Modal

Pasar Modal/Capital Market/Stock Exchange/Stock Market/ dalam dalam

pengertian klasik diartikan sebagai suatu bidang usaha perdagangan surat-surat

berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi atau efek-efek pada

umumnya.1 Menurut Pasal 1 angka 13 Undang - Undang Nomor 08 Tahun 1995

tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

Lembaran Negara. Nomor 3587) pengertian pasar modal yang lebih spesifik,

yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan

efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta

lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pengertian pasar modal

sebagaimana pasar konvensional pada umumnya, merupakan tempat bertemunya

penjual dan pembeli. Pasar (market) merupakan saran yang mempertemukan

aktivitas pembeli dan penjual untuk seuatu komoditas atau jasa. Pengertian modal

(capital) dapat dibedakan :2

1. Barang modal (capital goods) seperti tanah, bangunan, gedung, mesin.

1 Najib A. Gisymar. Insider Trading dalam Transaksi Efek. Bandung : Citra Aditya Bakt,

1999, h. 10.

2 M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya. . Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta :

Prenada Media, 2004, h. 10.

17

Page 27: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

18

2. Modal uang (fund) yang berupa financial assets.

B. Visi dan Misi Ketentuan Perundangan Pasar Modal di Indonesia

Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995, tentang Pasar Modal,

Undang-undang Nomor 52 Tahun 1952 Tentang penetapan “Undang-undang

Darurat tentang Bursa dan Lembaran Negara Tahun 1951 Nomor 79, sebagai

Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 1952 Nomor 67Perundangan Pasar

Modal di Indonesia yakni UU No. 8 Tahun 1995, terdapat visi dan misi bagi

pengaturan dan pelaksanaan kegiatan pasar modal di Indonesia, yakni sebagai

berikut :

- Visi : Memajukan pembangunan nasional serta dalam rangka

antisipasi atas globalisasi ekonomi.

- Misi : Berperan strategis dalam pembangunan nasional sebagai salah

satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi

masyarakat.

C. Peran dan Fungsi Pasar Modal

Secara umum, pasar modal mempunyai peran penting bagi perkembangan

ekonomi suatu Negara karena pasar modal berfungsi sebagai:3

3 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti. Hukum Pasar Modal di Indonesia. (Jakarta: Sinar

Grafika, 2013), h 7

Page 28: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

19

- Sarana untuk menghimpun dana-dana masyarakat untuk disalurkan ke dalam

kegiatan-kegiatan produktif;

- Sumber pembiayaan yang mudah, murah, cepat bagi dunia usaha dan

pembangunan nasional;

- Mendorong terciptanya kesempatan berusaha dan sekaligus menciptakan

kesempatan kerja dan juga mempertinggi efisiensi alokasi sumber produksi;

- Memeperkokoh mechanism financial market dalam menata system moneter,

karena pasar modal; dapat menjadi saran open market operation sewaktu-

waktu diperlukan oleh Bank Sentral dan Menekan tingginya bunga menuju

suatu rate yang reasonable;

- Sebagai alternative investasi bagi para pemodal.4

Sangat diperlukan hukum yang mengatur seluruh kegiatan di pasar modal,

sebab aktivitas di pasar modal amatlah kompleks. Apabila disimpulkan yang

merupakan target yuridis dari pengaturan hukum terhadap pasar modal pada

pokoknya adalah sebagai berikut :

1. Keterbukaan Informasi;

2. Profesionalisme dan tanggung jawab para pelaku di pasar modal;

3. Pasar yang tertib dan modern;

4. Efisiensi;

5. Kewajiban;

6. Perlindungan Investor.5

4 Departemen Keuangan RI. Seluk Beluk Pasar Modal. (Jakarta : Depkeu RI, Tanpa tahun), h

.5.

Page 29: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

20

Adapun fungsi dari Pasar Modal, secara umum, fungsi pasar modal adalah

sebagai sarana penambah modal bagi usaha, sebagai sarana pemerataan pendapatan,

sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi, sebagai sarana penciptaan tenaga

kerja, sebagai sarana peningkatan pendapatan negara, sebagai indikator

perekonomian Negara.6

D. Produk – Produk pada Pasar Modal

1. Reksa Dana

Reksa dana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa

pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana (manajer investasi)

untuk digunakan sebagai modal berinvestasi. Melalui dana reksa ini nasihat

investasi yang baik “jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang” bisa

dilaksanakan. Pada prinsipnya investasi pada reksa dana adalah melakukan

investasi yang menyebar pada sejumlah alat investasi yang diperdagangkan di

pasar modal dan pasar uang.7

5 Munir Fuady. 1996. Pasar Modal Modern(Suatu Tinjauan Hukum. (Bandung : Citra Adtyia

Bakti, ), h.13.

6 Alam S. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jilid 2.(Jakarta: Esis, 2007), h. 70–71

7 Gunawan Widjaya dan Almira Prajna Ramaniya. Reksana Dana dan Peran Serta Tanggung

Jawab Manajer Investasi dalam Pasar Modal. Seri Pengetahuan Pasar Modal (Jakarta: Prenada

Media Group, 2006.), h 7.

Page 30: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

21

2. Saham

Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan

atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan.8 Wujud saham

adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut

adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Laba yang besar

dari saham didistribusikan kepada pemegang saham sebagi dividen.

3. Saham Preferen

Saham preferen memberikan pilihan tertentu atas hak pembagian

dividen. Ada pembeli saham preferen yang menghendaki penerimaan dividen

yang besarnya tetap setiap tahun, ada pula yang menghendaki didahulukan

dalam pembagian dividen, dan lain sebagainya.

4. Obligasi

Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak

antara pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman.9 Surat obligasi adalah

selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan

pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi. Pada dasarnya

memiliki obligasi sama persis dengan memiliki deposito berjangka. Hanya

saja obligasi dapat diperdagangkan.

8 Edilius dan Sudarsono. Kamu Ekonomi Uang dan Bank (Jakarta:Rineka Cipta, 2001), h.

239.

9 Dyah Ratih S. Saham dan Obligasi Ringkasan Teori dan Soal Jawab, Univ. (Yogyakarta :

Atmajaya, 2002), h .82.

Page 31: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

22

5. Waran

Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga

yang sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat

berharga lainnya, misalnya obligasi atau saham. Penerbit waran harus

memiliki saham yang nantinya dikonversi oleh pemegang waran. Namun

setelah obligasi atau saham yang disertai waran memasuki pasar baik obligasi,

saham maupun waran dapat diperdagangkan secara terpisah.

Kalau pemodal ingin mendapatkan dividen, terlebih dahulu ia

menggunakan waran untuk membeli saham Capital gain bisa didapat bila

pemegang obligasi yang disertai waran menjualnya dengan harga yang lebih

tinggi dari harga ketika memperolehnya.10

6. Right Issue

Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang

dikeluarkan emiten. Ini berbeda dengan saham bonus atau dividen saham,

yang otomatis diterima oleh pemegang saham. Right issue dapat

diperdagangkan. Biasanya harga saham hasil right issue lebih murah dari

saham lama. Karena membeli right issue berarti membeli hak untuk membeli

saham, maka kalau pemodal menggunakan haknya otomatis pemodal telah

melakukan pembelian saham. Dengan demikian maka imbalan yang akan

10

Yulsafni. Hukum Pasar Modal……..h. 39-40.

Page 32: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

23

didapat oleh pembeli right issue adalah sama dengan membeli saham, yaitu

dividen dan capital gain.11

E. Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Secara singkat, perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat

sebagai berikut:12

- 14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia

oleh Pemerintah Hindia Belanda.

- 1914 - 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I

- 1925 - 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa

Efek di Semarang dan Surabaya

- Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di

Semarang dan Surabaya ditutup.

- 1942 - 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II

- 1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar

Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman Wiradinata)

dan Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo). Instrumen yang

diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950)

11

Ibid., hlm. 35.

12 http://www.tianmarketiva.com/sejarah-bursa-efek-indonesia. Diakses pada 10 Mei 2014,

pukul 18.41 WIB.

Page 33: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

24

- 1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak

aktif.

- 1956 - 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.

- 10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto.

BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal).

Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan

kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong

sebagai emiten pertama.

- 1977 - 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga

1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan

dibandingkan instrumen Pasar Modal.

- 1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang

memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum

dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.

- 1988 - 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal

diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat

meningkat.

- 2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola

oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya

terdiri dari broker dan dealer.

Page 34: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

25

- Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES

88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa

kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.

- 16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh

Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.

- 13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan

Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.

- 22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan

sistem computer JATS (Jakarta Automatic Trading Systems).

- 10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang -Undang No. 8 Tahun

1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai

Januari 1996.

- 1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.

- 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai

diaplikasikan di pasar modal Indonesia.

- 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote

trading).

- 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta

(BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Page 35: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

26

F. Perusahaan Go Public

Go public merupakan penawaran saham atau obligasi kepada masyarakat

umum untuk pertama kalinya.13

Pertama kali di sini berarti bahwa pihak penerbit

pertama kalinya melakukan penjualan saham atau obligasi. Transaksi penawaran

umum penjualan saham pertama kalinya terjadi pada pasar perdana (primary

market).

Pasar perdana adalah penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan

saham (emiten) kepada investor selama waktu yang ditetapkan oleh pihak yang

menerbitkan sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder

(Secondary Market).

Istilah Emiten dapat kita temukan pada Pasal 1 angka 6 UU no 8 tahun

1995, Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum.14

Emiten adalah

Pihak yang melakukan penawaran umum efek, baik efek yang bersifat ekuitas

(saham), efek yang bersifat hutang (obligasi), efek yang bersifat syariah (sukuk).

Pihak yang melakukan penawaran umum saham / (Go Publik, Initial

PublikOffering/IPO) adalah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT),

karena modal PT direpresentasikan atau dalam bentuk saham, sedangkan pihak

yang melakukan penawaran umum obligasi atau sukuk disebut Emiten

obligasi/atau sukuk, dimana tidak hanya perusahaan berbentuk PT saja, tetapi

13

Hendy M. Fakhruddim. Go Public. (Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2008), h 12.

14 Ibid

Page 36: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

27

setiap pihak dimungkinkan untuk dapat menerbitkan atau menjual obligasi atau

sukuk di pasar modal Indonesia.

Perusahaan Publik adalah Perseroan yang sahamnya telah dimiliki

sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki

modal disetor sekurang – kurangnya Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah)

atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan

Peraturan Pemerintah. Sejak perusahaan melakukan penawaran saham perdana di

berlangsung maka investor15

akan memilih perusahaan mana yang paling

lucrative ke dalam portofolionya.

15

An investor is a person who allocates capital with the expectation of a financial return. The

types of investments include: equity, debt securities, real estate, currency, commodity, derivatives such

as put and call options, etc. This definition makes no distinction between those in the primary and

secondary markets. That is, someone who provides a business with capital and someone who buys a

stock are both investors. An investor who owns a stock is known as a shareholder.

Page 37: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

28

BAB III

SISTEM PENGAWASAN PASAR MODAL DI INDONESIA

A. Pengawasan Pasar Modal Saat Ini

Seiring berkembangnya hukum di tanah air Undang-Undang Nomor 21 Tahun

2011 mengisyaratkan bahwa adalah lembaga OJK bertugas menggantikan

Bapepam dalam pengawasan kegiatan di pasar modal.1 Dalam Pasal 6 huruf b

Undang-Undang No 21 Tahun 2011, OJK melaksanakan tugas dan pengaturan

kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal. Hal ini berarti OJK tetap harus

memperhatikan ketentuan yang ada dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995

Tentang Pasar Modal. Kehadiran OJK adalah menggusur BAB Badan Pengawas

Pasar Modal (BAPEPAM).

Dasar penggantian Bapepam ke OJK adalah BAB XIII KETENTUAN

PERALIHAN Pasal 55 ayat (1): “Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas,

dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor

Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan

Lembaga Jasa Keuangan Lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ke OJK”.2 Secara normative

1 Inda Rahyani. Hukum Pasar Modal Indonesia, Univ. (Yogyakarta : Atmajaya, 2002), h .82.

2 http://riosidauruk.blogspot.com/2013/03/dari-bapepam-ke-ojk.html. Diakses pada, Kamis

16 Oktober 2014. Pukul 15.47 WIB.

28

Page 38: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

29

yuridis, dengan terjadinya pengalihan fungsi, tugas serta wewenang pengaturan

dan pengawasan terhadap sector pasar modal dari Bapepam kepada OJK maka

seluruh wewenang yang dimiliki oleh Bapepam berdasarkan undang-undang

Pasar Modal akan menjadi kewenangan OJK. Menurut pasal 5 UU nomor 8 tahun

1995 tentang Pasar Modal Peralihan kewenangan tersebut meliputi kewenangan

untuk:

a. Memberi :

1. Izin usaha kepada Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan,

lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan Efek,

Penasihat Investasi, dan Biro Administrasi Efek;

2. Izin orang perseorangan bagi Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil

Perantara Pedagang Efek, dan Wakil Manajer Investasi; dan

3. Persetujuan bagi Bank Kustodian;

b. Mewajibkan pendaftaran Profesi Penunjang Pasar Modal dan Wali Amanat;

c. Menetapkan persyaratan dan tata cara pencalonan dan memberhentikan

untuk sementara waktu komisaris dan atau direktur serta menunjuk

manajemen sementara Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta

lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sampai dengan dipilihnya

komisaris dan atau direktur yang baru;

d. Menetapkan persyaratan dan tata cara Pernyataan Pendaftaran serta

menyatakan, menunda atau membatalkan efektifnya Pernyataan

Page 39: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

30

pendaftaran;

e. Mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap Pihak dalam hal

terjadi peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran terhadap Undang-

undang dan atau peraturan pelaksanaanya;

f. Mewajibkan setiap Pihak untuk :

1) Menghentikan atau memperbaiki iklan atau promosi yang berhubungan

dengan kegiatan di Pasar Modal; atau

2) Mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi akibat

yang timbul dari iklan atau promosi dimaksud;

g. Melakukan pemeriksaan terhadap :

1) Setiap Emiten atau Perusahaan Publik yang telah atau diwajibkan

menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam; atau

2) Pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin orang

perseorangan, persetujuan, atau pendaftaran profesi berdasarkan

Undang-undang;

h. Menunjuk Pihak lain untuk melakukan pemeriksaan tertentu dalam rangka

pelaksanaan wewenang Bapepam sebagaimana dimaksud dalam huruf g;

i. Mengumumkan hasil pemeriksaan;

Page 40: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

31

j. Membekukan atau membatalkan pencatatan suatu Efek pada Bursa Efek

atau menghentikan transaksi Bursa atas Efek tertentu untuk jangka waktu

tertentu guna melindungi kepentingan pemodal;

k. Menghentikan kegiatan perdagangan Bursa Efek untuk jangka waktu

tertentu dalam hal keadaan darurat;

l. Memeriksa keberatan yang diajukan oleh Pihak yang dikenakan sanksi oleh

Bursa Efek, Lembaga Kliring dsan Penjaminan, atau Lembaga Penyimpanan

dan Penyelesaian serta memberikan keputusan membatalakan atau

menguatkan pengenaan sanksi dimaksud;

m. Menetapkan biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran, pemeriksaan, dan

penelitian serta biaya lain dalam rangka kegiatan Pasar Modal

n. Melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerugian masyarakat

sebagai akibat pelanggaran atas ketentuan di bidang Pasar Modal

o. Memberikan penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknis atas UUPM atau

peraturan pelaksanaannya;

p. Menetapkan instrumen lain sebagai Efek selain yang telah ditentukan dalam

Pasal 1 angka 5 UU PM;dan

q. Melakukan hal-hal lain yang diberikan berdasarkan Undang-undang Pasar

Modal.

Page 41: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

32

B. Struktur Pengawan Pasar Modal oleh OJK

Khusus pengawasan terhadap bidang pasar modal, OJK memiliki struktur

pengwasan tersendiri berikut srtuktur pengawasan pasar modal OJK:3

Deputi Komisioner Pengawan Pasar Modal I

Deputi ini membawahi beberapa direktorat yang terdiri dari:

- Direktorat Pengaturan Pasar Modal

- Direktorat Standar Akutansi dan Tata Kelola

- Direktorat Pasar Modal Syariah

- Direktorat Pemeriksaan dan Penyidikan Pasar Modal

- Direktorat Penerapan Sanksi dan Keberatan Pasar Modal

Deputi Komisioner Pengawan Pasar Modal II

Deputi ini membawahi beberapa direktorat yang terdiri dari:

- Direktorat Pengelolaan Investasi

- Direktorat Transisi dan Lembaga Efek

- Direktorat Penilaian Keuangan Sektor Jasa

- Direktorat Penilaian Keuangan Sektor Riil

- Direktorat Lembaga Profesi dan Penunjang Pasar Modal

3 Inda Rahadiyan. Hukum Pasar Modal…..h. 128.

Page 42: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

33

C. Penyidikan di Bidang Pasar Modal

Dalam hal melakukan pemerikasaan dan penyidikan atas terjadinya

pelanggaran UUPM, kekuasaan OJK merupakan polisi yang menegakkan hukum

sebagai Penyidik Pegawai Negeri Sipil. Pendelegasian kekuasaan Bapepam

kepada OJK juga diperluas yaitu mempunyai kekuasaan untuk mengenakan

sanksi administrasi yang jumlahnya cukup banyak dalam pelaksanaan

kekuasaannya. Termasuk dalam kekuasaan pengenaan sanksi adalah untuk

mengenakan denda, pembatasan dan pembekuan kegiatan usaha, pencabutan izin

usaha serta pembatalan persetujuan pendaftaran (Pasal 102 UU No 8 Tahun 1995)

Sebagai Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), OJK mempunyai kewenangan

seperti layaknya Polisi dalam melakukan pemeriksaan dan penyidikan, hal

tersebut ada pada Pasal 100 dan 101 UUPM.

Mengenai kewenangan polisionil Bapepam yang didelegasikan oleh OJK

sebagai PPNS diatur dalam Peraturan Pemerintah No.46/1995 Tentang Tata Cara

Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal. Dalam Peraturan Pemerintah ini diatur

masalah-masalah mengenai tujuan pemeriksaan, norma dan pedoman umum

pemeriksaan serta bagaimana pemeriksaan dilakukan oleh PPNS. Dalam rangka

pelaksanaan kewenangan sebagai penyidik, OJK dapat dibantu oleh aparat

penegak hukum lainnya, juga dapat melalukan perintah penangkapan

sebagaimana kewenangan yang dimiliki oleh pendahulunya yaitu Bapepam.

Page 43: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

34

D. Lembaga – lembaga di Pasar Modal di Indonesia

Berikut merupakan Lembaga Penunjang pada Pasar Perdana : 4

a. Penjamin Emisi Efek (Underwriter)

Tugas penjamin efek antara lain adalah memberikan nasihat mengenai

jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan, harga yang wajar dan jangka waktu

efek (obligasi dan sekuritas kredit), kemudian dalam mengajukan pernyataan

pendaftaran emisi efek, membantu menyelesaikan tugas adinistrasi yang

berhubungan dengan pengisian dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek,

penyusunan prospektus merancang spesimen efek dan mendampingi emiten

selama proses evaluasi. Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian

efek dan menyiapkan sarana-sarana penunjang).

b. Akuntan Publik

Tugas akuntan publik antara lain adalah melakukan pemeriksaan atas

laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapatya, memeriksa

pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam,memberikan petunjuk pelaksanaan

cara-cara pembukuan yang baik apabila diperlukan.

c. Konsultan Hukum

Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten

dan memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan

4 I Putu Gede Ari Suta, Menuju Pasar Modal Modern. (Yayasan SAD Satria Bakti, 2000), h.

211. Dan lihat pula Yulsafni. Hukum Pasar Modal……h. 58-67

Page 44: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

35

usaha emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin usaha, bukti kepemilikan

atas kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan oleh emiten dengan pihak

ketiga, serta gugatan dalam perkara perdata dan pidana.

d. Notaris

Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta

perubahan anggaran dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka

emisi efek.

e. Agen Penjual

Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer)

yang bertugas melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan

pengembalian uang pesanan dan menyerahkan sertifikat efek kepada pemesan.

f. Perusahaan Penilai

Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan

melakukan penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan

untuk mengetahui beberapa beesarnya nilai wajar aktiva perusahaan sebagai

dasar dalam melakukan emisi melalui pasar modal.

Adapun lembaga penunjang dalam emisi obligasi. Dalam emisi

obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham juga dikenal

lembaga sebagai berikut:

Page 45: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

36

g. Wali Amanat (Trustee)

Tugas wali amanat adalah menganalisis kemampuan dan kredibilitas

emiten, melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan

emiten yang diterima olehnya sebagai jaminan, memberikan nasihat yang

diperhitungkan oleh emiten, melakukan pengawasan terhadap pelunasan

pinjaman pokok beserta bunganya yang harus dilakukan oleh emiten tepat

pada waktunya, membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten,

memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila diperlukan.

h. Penanggung (Guarantor)

Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran

pinjaman pokok obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para

pemengang obligasi tepat pada waktunya, apabila emiten tidak memenuhi

kewajibannya.

i. Agen Pembayar (Paying Agent)

Agen pembayar bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya

dilakukukan setiap dua kali setahun dan pelunasan pada saat obligasi telah

jatuh tempo. Selain dari pada itu dalam pasar modal juga terdapat lembaga

penunjang pasar sekunder yakni, merupakan lembaga yang menyediakan jasa-

jasa dalam pelaksanaan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang

tersebut terdiri dari:

Page 46: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

37

j. Pedagang Efek

Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedangang

efek juga berfungsi untuk menciptakan pasar bagi efek tertentu dan menjaga

keseimbangan harga serta memelihara likuiditas efek dengan cara membeli

dan menjual efek tertentu di pasar sekunder.

k. Perantara Perdagangan Efek (Broker)

Broker bertugas menerima order jual dan beli investor untuk kemudian

ditawarkan dibursa efek, atas jasanya broker mengenakan fee kepada investor.

l. Perusahaan Efek

Perusahaan efek atau perusahaan sekuritas (securities company) dapat

menjalankan saru atau beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin emisi efek

(underwriter) , peranraa pedagang efek, manajer investasi atau penasihat

investasi.

m. Biro Administrasi Efek

Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur

menyediakan jasa-jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan,

pembayaran dividen, pembagaian hak opsi, emisi sertifikat, atau laporan

tahunan untuk emiten.

n. Reksa Dana (Mutual Fund)

Reksadana merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-

dana investor yang pada umumnya diinvestasikan dalam bentuk instrumen

Page 47: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

38

pasar modal atau pasar uang oleh manajer investasi. Atas dana yang dikelola

tersebut diterbitkan unit saham atau sertifikat sebagai bukti keikutsertaan

investor pada perusahaan reksadana.

E. Menganal Praktik Insider Trading

Menurut Black's Law Dictionary yang dimaksud dari Insider Trading

adalah Where private information is used to create more profit. Sometimes this is

considered a crime and punished. Refer to gun jumping.5 Adapun menurut Utpal

Bhattacharya dan Hazem Daouk dalam Journal of Finance, Vol. LVII, No. 1,

tahun 2002, Insider trading is the trading of a public company's stock or other

securities (such as bonds or stock options) by individuals with access to non-

public information about the company. In various countries, trading based on

insider information is illegal.6

UUPM dianggap kurang mendukung perlindungan kepada investor, sebab

prinsip pengaturan UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal belum menganut

teori penyalahgunaan (misaproprition theory) maka ketika terjadi praktik-praktik

perdagangan orang dalam tidak efektif memberikan sanksi hukum kepada

keterlibatan orang dalam dalam insider trading

5 http://thelawdictionary.org/insider-trading/ Diakses pada 10 Desember 2014, pukul 20.29

WIB. 6 Utpal Bhattacharya and Hazem Daouk. The World Price of Insider Trading. (Journal of

Finance, Vol. LVII, No. 1. 2002)

Page 48: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

39

BAB IV

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP

PRAKTIK INSIDER TRADING PADA PASAR MODAL

DI INDONESIA BERDASARKAN UU NO 8 TAHUN 1995

A. Adanya Perdagangan Orang Dalam

Dari beberapa kejahatan yang dilakukan di bursa perdagangan oleh orang

dalam (insider trading) adalah yang paling terkenal. Hal ini mungkin karena

orang yang mengetahui informasi orang dalam dalam mempergunakannya dalam

perdagangan sering dianggap “jenius” dalam perdagangan (karena setiap transaksi

yang dilakukannya) membawa keuntungan besar).

Ditinjaun dari prespektif hukum Islam insider trading ini merupakan

haram, karena mengandung kebathilan, sebagaimana dalam firman Allah SWT

QS. An Nisaa ayat 29:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

39

Page 49: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

40

perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah

kamu membunuh dirimu sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.

Larangan perdagangan oleh orang dalam sebagaimana dikatakan di atas,

pada dasarnya adalah agar informasi yang keluar dari perusahaan dapat sampai

kepada semua orang (pemodal) secara merata terlebih dahulu sehingga tidak ada

satu pihak pun yang diuntungkan, dengen mengingat bahwa informasi di bursa

merupakan komoditi penting yang membuat orang memutuskan melakukan atau

tidak melakukan investasi. Dengan demikian tidak seorang pun akan diuntungkan

terutama apabila yang bersangkutan mempunyai akses terhadap1 manajemen

perusahaan.

Larangan pedagangan oleh orang dalam ini mulai diintrodusir dengan

diberlakukannya Keputusan Menteri keuangan nomor 1548/KMK/013/1990

tentang Pasar Modal sebagaimana diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan

Nomor 284/KMK.010/1995, yang kemudian diperkuat dengan diberlakukannya

UUPM. Ketentuan mengenai perdagangan orang dalam ini ditentukan dalam

Pasal. 95-98 UUPM. Ketentuan selanjutnya dari UUPM ini (Pasal. 96-98)

memperluas jangkauan dari Pasal. 95 baik terhadap orang dalam yang

mendorong/mempengaruhi orang lain atau memberikan informasi orang dalam

kepada pihak lain (Pasal. 96), atau “orang luar” yang berusaha untuk memperoleh

1 Hamud M. Balfas, Tindak Pidana Pasar Modal dan Pengawasa Perdagangan di Bursa,

(Jurnal Hukum dan Pembangunan Edisi Januari-Juni 1998), h 57.

Page 50: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

41

informasi orang dalam tersebut secara melawan hukum (Pasal. 97) serta juga

terhadap perusahaa efek/anggota bursa (Pasal. 98).

Bilamana ditemukan kecenderungan transaksi yang mencolok, seperti

kenaikan atau penurunann harga yang luar biasa, volume dan frekuensi

perdagangan yang “istimewa” (karena sebelumnya saham tersebut tidak aktif),

termasuk aktivitas transaksi Anggota Bursa yang luar biasa, maka perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut. Penelitian pertama yang dilakukan adalah dengan

melakukan pengecekan terhadap semua informasi resmi yang telah

dipublikasikan, kemudian emiten juga dihubungi untuk memberikan konfirmasi

apakah yang bersangkutan telah memberikan informasi tertentu melalui media

massa atau memang ada keadaan/ kejadian yang telah terjadi atau akan dilakukan

tetapi masih dirahasiakan.2 Gejala-gejala

3 di atas perlu diteliti lebih lanjut karena

biasanya mereka yang mempunyai informasi orang dalam akan melakukan

tindakan jual atau beli mendahului diumumkannya kejadian-kejadian penting

dalam perusahaan.4 Apabila tidak ditemukan cukup alasan yang menunjang

adanya indikasi transaksi yang tidak wajar dimaksud, maka penelitian berikutnya

2 Ibid, hal 60

3 Mereka yang mengetahui informasi orang dalam biasanya akan bertindak lebih dahulu,

misalnya kalau ada kenaikan pembagian deviden (dibandingkan tahun sebelumnya) atau

pengambilalihan (take over) emiten karena setelah pengumuman saham biasanya akan mengalami

kenaikan. Sebaliknya akan menjual kalau perusahaan akan mengeluarkan pengumuman yang dapat

mengakibatkan penurunan harga saham, misalnya pabaila ada kerugian dalam tahun buku yang

bersangkutan.

4 Hamud M. Balfas, Tindak Pidana Pasar Modal ………. h. 60.

Page 51: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

42

dilakukan dengan cara memeriksa data base anggota bursa 5 maupun emiten yang

bersangkutan yang berkaitan dengan kemungkinan hubungan afiliasi satu dengan

yang lainnya.

B. Informasi Materil yang Belum Disebutkan

Ketentuan tentang manipulasi harga dan “insider trading” kelihatannya juga

dimaksudkan untuk menghindari terjadinya transaksi oleh perusahaan publik terhadap

efek sendiri.6

Rahasia berharga (informasi) ini dapat berupa apapun, antara lain seperti yang

dicantumkan dalam Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-86/PM/1996, Informasi

atau Fakta Material yang diperkirakan dapat mempengaruhi harga Efek atau

keputusan investasi pemodal, antara lain hal-hal sebagai berikut: a. Penggabungan

usaha, pembelian saham, peleburan usaha, atau pembentukan usaha patungan; b.

Pemecahan saham atau pembagian dividen saham; c. Pendapatan dari dividen yang

luar biasa sifatnya; d. Perolehan atau kehilangan kontrak penting; e. Produk atau

penemuan baru yang berarti; f. Perubahan dalam pengendalian atau perubahan

penting dalam manajemen; g. Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran

Efek yang bersifat utang; h. Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara

terbatas yang material jumlahnya; i. Pembelian, atau kerugian penjualan aktiva yang

material; j. Perselisihan tenaga kerja yang relatif penting; k. Tuntutan hukum yang

5 Ibid, hal 61.

6 Hamud M. Balfas, Tindak Pidana Pasar Modal ………. h .58

Page 52: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

43

penting terhadap perusahaan, dan atau direktur dan komisaris perusahaan; l.

Pengajuan tawaran untuk pembelian Efek perusahaan lain; m. Penggantian Akuntan

yang mengaudit perusahaan; n. Penggantian Wali Amanat; o. Perubahan tahun fiscal

perusahaan.

C. Melakukan Transaksi dimana dengan Informasi Meterial

Hal yang sangat menarik mengenai “perdagangan orang dalam”7 dalam

hukum pasar modal kita adalah tidak dicantumkannya unsur

“mendapatkan/meperoleh keuntungan” dari transaksi dengan mempergunakan

informasi orang dalam.

Dengan demikian UUPM memang melarang sama sekali adanya unsur

“informasi orang dalam” ini dalam perdagangan efek di bursa kita tanpa melihat

apakah adanya informasi tersebut memberikan keuntungan atau tidak kepada si

pengguna informasi tersebut. Larangan perdagangan oleh orang dalam ini begitu

pentingnya bahkan punya pesan khusus kepada orang dalam dengan menyatakan

7 Maksud dari “orang dalam” dalam pasar modal yang dikenal di Indonesia hanya meliputi:

a. komisaris, direktur, atau pegawai Emiten atau Perusahaan Publik;

b. pemegang saham utama Emiten atau Perusahaan Publik;

c. orang perseorangan yang karena kedudukan atau profesinya atau karena hubungan usahanya

dengan Emiten atau Perusahaan Publik memungkinkan orang tersebut memperoleh informasi

orang dalam; atau

d. Pihak yang dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir tidak lagi menjadi Pihak sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, huruf b, atau huruf c di atas.

Sebagai contoh penjelasan huruf d adalah Tuan A berhenti sebagai direktur pada tanggal 1 Januari.

Namun demikian Tuan A masih dianggap sebagai sebagai orang dalam sampai dengna tanggal 30 Juni

pada tahun yang bersangkutan.

Page 53: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

44

bahwa “orang dalam mempunyai kewajiban untuk berhati-hati dalam

menyebarkan informasi agar informasi tidak disalahgunakan oleh pihak yang

menerima informasi tersebut untuk8 melakukan pembelian atau penjualan atas

efek. Menemukan adanya “insider trading” tidak mudah karena biasanya dengan

modus canggih dan kompleks,9 namun indikasi awal dapat dilakukan dengan cara

memantau perkembangan transaksi di Bursa.

D. Mendapatkan Keuntungan yang Tidak Layak

Pada pelaksanaan praktik Insider trading di bursa saham motif utama para

pelaku adalah mendapatkan keuntungan, namun keuntungan ini tidak dibenarkan

sebab diusahakan dengan cara yang tidak legal secara hukum maupun tidak etis

secara etika perdagangan bursa, hal seperti ini dikenal dengan Illicit profit,

definition is, Not permitted or allowed; prohibited; unlawful; as an illicit trade;

illicit intercourse.10

Adapun objek lainnya yang menjadi motif dalam pelaksanaan

insider trading ini menurut Doug Bandow a senior fellow at the Cato Institute

adalah The objective of insider trading laws is counter-intuitive: prevent people

from using and markets from adjusting to the most accurate and timely

information. The rules target “non-public” information, a legal, not economic

8 Hamud M. Balfas, Tindak Pidana Pasar Modal dan Pengawasa Perdagangan di Bursa,

(Jurnal Hukum dan Pembangunan), h. 60 9 M. Irsan Nasarudin, et.al. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. (Jakarta: Prenada Media,

2004), h. 270 10 West's Encyclopedia of American Law (The Gale Group, Inc. All rights reserved.

Copyright, edition 2. 2008)

Page 54: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

45

concept. As a result, we are supposed to make today’s trades based on

yesterday’s information.

E. Kasus Insider Trading di Indonesia

Berikut merupakan contoh kasus lemahnya kekuatan UUPM untuk menjerat

praktik insider trading di Indonesia. Insider Trading pernah terjadi di Indonesia

pada tahun 2007 sebagaimana diberitakan Detik Finance oleh Wahyu Daniel -

detikfinance Selasa, 18/12/2007 10:52 WIB:

- Duduk Perkara : “Kasus dugaan Insider Trading PGN menguak ke

permukaan pada Januari 2007 lalu. Dugaan muncul akibat penundaaan proyek

pipanisasi gas Sumsel-Jabar (SSWJ) yang tidak segera dilaporkan manajemen ke

publik. Harga saham pada 12 Januari 2007 terjungkal 23,32 persen menjadi Rp

7.400 per saham. Tidak dilaporkannya penundaan proyek tersebut diduga terkait

dengan kepentingan divestasi saham PGN 5,32 persen pada 15 Desember 2006

agar harga ketika divestasi tidak turun”.

- Putusan Hukum : “Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan (Bapepam-LK) hanya memberikan sanksi administratif berupa denda

terhadap 9 orang karyawan dan mantan karyawan PT Perusahaan Gas Negara

(PGN) dalam kasus perdagangan saham PGN (Insider Trading). Ke-9 Orang itu

adalah mantan Dirut PGN WMP Simanjuntak didenda Rp 2,330 miliar, mantan

Sekretaris Perusahaan Widyatmiko Bapang sebesar Rp 25 juta, Adil Abas Rp 30

juta, Nursubagjo Prijono Rp 53 juta, Iwan Heriawan Rp 76 juta, Djoko Saputro

Rp 154 juta, Hari Pratoyo Rp 9 juta, Rosichin Rp 184 juta, dan Thohir Nur Ilhami

Rp 317 juta”

Page 55: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

46

- Analisa Hukum : Menurut penulis sanksi hukum yang dijatuhkan kurang tepat,

sebab pada Pasal 104 UU No 8 1995 jelas bahwa perdagangan orang dalam selain

dikenakan denda dapat pula sekaligus dikenakan pidana penjara maksimal 10

tahun. Ini merupakan ketidaktegasan dalam implmentasi hukum, yang akibatnya

merugikan ribuan investor dan dapat menimbulkan uncondusife market.

F. Perbandingan Insider Trading di Berbagai Negara

Dunia bursa saham di seluruh dunia pada prinsipnya mengenal insider

trading ini dengan konsep yang sama, yakni melanggar prisip dari bursa efek

berdasarkan "Objectives and Principles of Securities Regulation" published by the

International Organization of Securities Commissions (IOSCO) in 1998 and

updated in 2003 states that the three objectives of good securities market

regulation are:

1. Investor protection,

2. Insuring that markets are fair, efficient and transparent, and

3. Reducing systemic risk.

Adapun perbandingan yang penulis hadirkan dalam skripsi ini mengenai

konsep hukum terhadap insider trading di beberapa Negara.

Negara pertama yang penulis bahas adalah Russia, Setelah satu dekade

perdebatan dan lobi-lobi untuk pembentukan undang-undang baru Rusia pada

insider trading dan manipulasi pasar akhirnya mulai berlaku tahun Januari 2011

lalu, yakni Federal Law No. 224-FZ “On Insider Trading and Countering Market

Manipulation and Amending Certain Russian Legal Acts” (the “Insider Trading

Law”) provides the legal framework for prosecuting illegal insider trading by

Page 56: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

47

inter alia defining the term “inside information” and establishing liability for its

unlawful use.11

Negara kedua Amerika Serikat larangan insider trading English and

American common law prohibitions against fraud Pada tahun 1909, jauh sebelum

UU Bursa Efek disahkan, Mahkamah Agung Amerika Serikat memutuskan

bahwa direktur perusahaan, yang membeli saham perusahaan tersebut ketika ia

tahu itu akan melambungkan harga, melakukan penipuan dengan membeli tetapi

tidak mengungkapkan informasi dalam nya .

Bagian 15 dari Securities Act of 1933, terdapat larangan penipuan dalam

penjualan efek yang sangat diperkuat oleh Securities Exchange Act of 1934.

Bagian 16 (b) dari Securities Exchange Act of 1934 melarang keuntungan short-

swing12

(dari setiap pembelian dan penjualan dalam jangka waktu enam bulan)

yang dibuat oleh direktur perusahaan, pejabat, atau pemegang saham yang

memiliki lebih dari 10% saham perusahaan. Menurut Pasal 10 (b) dari Undang-

Undang 1934, SEC Rule 10b-5, melarang penipuan terkait dengan perdagangan

11

http://www.bloomberg.com/news/2013-07-02/russia-claims-first-insider-trading-case-in-

unilever-s-kalina.html. Diakses pada 10 Desember 2014, pukul 22.00 WIB.

12 A Securities & Exchange Commission regulation that requires company insiders to return

any profits made from the purchase and sale of company stock if both transactions occur within a six-

month period. A company insider, as determined by the rule, is any officer, director or holder of more

than 10% of the company's shares.

Page 57: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

48

efek. The Insider Trading Sanctions Act of 1984 and the Insider Trading and

Securities Fraud Enforcement Act of 1988.13

Negara Ketiga adalah Inggris, perundangan yang menyangkut ketentuan

bursa efek adalah the Criminal Justice Act 1993, Part V, Schedule 1, and the

Financial Services and Markets Act 2000. Menurut organisasi independen Cato

visi dan misi peratruran diatas which defines an offence of Market Abuse. It is

also illegal to fail to trade based on inside information (whereas without the

inside information the trade would have taken place).

Dari beberapa Negara diatas jelaslah bahwa Undang-undang pasar modal

nomor 8 tahun 1995 yang saat ini masih dipakai di Indonesia sudah kurang

relevan dengan perkembangan dunia perpasar modalan masa kini dan pergerakan

yang masif dari kejahatan insider trading ataupun segala jenis frauds lainnya

khususnya dalam pasar modal. Terlihat pula bahwa pengaturan mengenai

karakteristik insider trading dalam UUPM belum memadai dan belum mampu

menjerat pelaku, karena adanya batasan-batasan dan kekurangan dalam

pengaturan yang terdapat dalam Pasal 95-98 UUPM, Ketentuan mengenai

larangan insider trading yang terdapat dalam UUPM belum dapat memberikan

perlindungan yang seutuhnya kepada para investor.

13

Thomsen LT. "Testimony Concerning Insider Trading". (SEC. Retrieved December 21,

2011).

Page 58: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

49

G. Perlindungan Hukum Terhadap Investor Akibat Praktik Insider Trading

Penegakan hukum insider trading mencakup tiga hal, yaitu penegakan

secara administratif, perdata, dan pidana. Pada dasarnya UUPM telah meletakkan

landasan bagi penegakkan hukum sebagai bentuk perlindungan untuk setiap

pelanggaran terhadap kegiatan pasar modal, yakni Adanya sanksi administratif

(Pasal 102 UUPM), Sanksi Pidana (Pasal 103-110 UUPM), Tuntutan ganti

kerugian secara perdata (Pasal 111 UUPM).

UUPM dianggap kurang mendukung perlindungan kepada investor, sebab

prinsip pengaturan UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal belum menganut

teori penyalahgunaan (misaproprition theory) maka ketika terjadi praktik-praktik

perdagangan orang dalam tidak efektif memberikan sanksi hukum kepada

keterlibatan orang dalam dalam insider trading sebab UU No.8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal masih menganut teori hubungan kepercayaan (fiduciary duty

theory).

Teori penyalahgunaan (misappropriation theory) mengatakan setiap

orang yang menggunakan inside information atau informasi yang belum tersedia

untuk publik melakukan perdagangan saham atas informasi tersebut dikategorikan

sebagai insider. Walaupun orang yang melakukan perdagangan itu tidak

mempunyai fiduciary duty dengan perusahaan.14

14

Munir Fuady, Doktrin-Doktrin Modern Dalam Corporate Law………h. 264

Page 59: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

50

Pasal 95 berbunyi : Orang dalam dan Emiten atau Perusahaan Publik yang

mempunyai informasi orang dalam dilarang melakukan pembelian atau penjualan

atas efek :

a. Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud ; dan

b. Perusahaan lain yang melakukan transaksi dengan Emiten atau Perusahaan

Publik yang bersangkutan.

Apabila Pasal 95 ini dicermati lebih mendalam lagi, maka masih terdapat

celah hukum yang dipakai oleh orang dalam (Insider), maupun orang luar yang

menerima informasi (Insider) untuk melakukan transaksi efek yang dilarang atau

Insider trading. Pasal 95 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 hanya

menjangkau orang dalam kapasitas Fiduciary duty theory, sehingga para pelaku

yang masuk dalam kategori Misappropriation theory hampir dapat dipastikan

akan terhindar dari pelaksanaan Pasal 104 Undang-Undang No 8 tahun 1995 yaitu

mengenai sanksi yang dapat dikenakan bagi pelaku Insider trading.15

H. Penyelesaian Hukum Tindakan Insider Trading di Pasar Modal

Kejahatan Insider trading diselesaikan dengan jalan melalui pengadilan,

dan tidak dapat diselesaikan dengan jalan Alternative dispute resolution. Dalam

pasal 104 UU No 8 Tahun 1995 jelas diutarakan bahwa kejahatan insider trading

15

Najib A. Gisymar, Insider trading……… h. 44.

Page 60: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

51

hukumannya adalah denda maksimal 15 miliar rupiah dan maksimal penjara 10

tahun.

Tingkat kesulitan penegakan hukum insider trading sebagai salah satu

jenis White collar crime. Kenyataan menunjukkan bahwa kasus White collar

crime sampai ke pengadilan jauh lebih sulit daripada membawa kasus-kasus

konevnsional.16

Kesulitan ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut: 17

a. Modus operandi dari white collar crime jauh lebih kompleks dibandingkan

dengan kejahatan konvensional.

b. Pelaku white collar crime jarang yang mempunyai riwayat hidup kriminil

seperti yang umumnya dimiliki oleh pelaku kejahatan konvensional,

c. Kerugian dari white collar crime tidak sejelas kerugian sebagai akibat dari

kejahatan konvensional. Dalam kejahatan konvensional kerugian jelas

(misalnya: terluka atau terbunuh).18

16

Munir Fuady, Pasar Modal………….h. 180

17 Ibid

18 Sere Intan A. Sinaga. Tinjauan Yuridis Terhadap Praktik Insider Trading di Indonesia.

(Pekanbaru, Riau: JOM Fakultas Hukum Volume I No. 2, 2014) h. 11

Page 61: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

52

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Instrumen Pengaturan Pasar Modal di Indonesia

Berdasarkan Perundangan Pasar Modal di Indonesia yakni UU No. 8

Tahun 1995, terdapat visi dan misi bagi pengaturan dan pelaksanaan kegiatan

pasar modal di Indonesia, yakni, Bahwa tujuan pembangunan nasional adalah

terciptanya suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD

1945, bahwa pasar modal mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan

nasional sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana

investasi bagi masyarakat, bahwa agar pasar modal dapat berkembang dibutuhkan

adanya landasan hukum yang kukuh untuk lebih menjamin kepastian hukum

pihak-pihak yang melakukan kegiatan di pasar modal serta melindungi

kepentingan masyarakat pemodal dari praktik yang merugikan, bahwa sejalan

dengan hasil-hasil yang dicapai pembangunan nasional serta dalam rangka

antisipasi atas globalisasi ekonomi, Undang-undang Nomor 52 Tahun 1952

Tentang penetapan “Undang-undang Darurat tentang Bursa”, dipandang sudah

tidak sesuai lagi dengan keadaan.

2. Sistem Pengwasan Pasar Modal di Indonesia

Salah satu bentuk pelanggaran terhadap prinsip keterbukaan di pasar

modal adalah praktik Insider trading. Dalam pasar modal di Indonesia, praktik

52

Page 62: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

53

insider trading tergolong salah satu pelanggaran yang paling sering dilakukan

oleh pihak-pihak yang terkait di dalam sejumlah skandal, apakah itu yang

melibatkan emiten swasta ataupun BUMN. Saat ini yang berwenang adalah OJK

karena kewenangan BAPEPAM telah pindah sepenuhnya ke OJK, Mulai 31

Desember 2012.

3. Perlindungan Hukum Bagi Investor Terhadap Praktik Insider Trading Pada Pasar

Modal di Indonesia Berdasarkan UU No. 8 Tahun 1995

Terdapat kekuatan hukum yang lemah di UUPM terhadap penindakan praktik

orang dalam atau insider trading, sebagaimana yang kita lihat dan bandingkan di

beberapa Negara peraturan perundangan pasar modal terus direvisi, karena dinia

pasar modal amatlah dinamis dan kompleks. Berikut kelemahan dari UUPM dan

bahan yang bisa menjadi acuan pembelajaran untuk memperbaiki struktur hukum

pasar modal Indonesia;

- Pengaturan mengenai karakteristik insider trading dalam UUPM belum

memadai dan belum mampu menjerat para pelaku, karena adanya tidak

jelasnya batasan-batasan insider trading yang terdapat dalam Pasal 95-98

UUPM.

- Ketentuan mengenai larangan insider trading yang terdapat dalam UUPM

belum dapat memberikan perlindungan yang seutuhnya kepada para investor.

- Tidak disebutkannya pihak-pihak luar emiten secara detail dan sesuai

perkembangan dunia pasar modal yang dapat menunjang praktik insider

Page 63: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

54

trading ini, sehingga pihak-pihak luar tersebut sangat besar kemungkinan

melakukan praktik insider trading ini.

- Didalam UUPM tidak memberikan “batasan” secara tegas mengenai insider

trading dan tidak disebutkan juga mengenai informasi yang semestinya

dibuka setelah disclosure.

B. Saran

1. Perubahan struktur hukum, substansi hukum, dan penegakan hukum Pasar

modal harus dirubah dan ditingkatkan kekredibelitasannya.

2. Diperlukan peraturan khusus mengenai perdagangan orang dalam baik berupa

PP baru maupun Peraturan OJK, sebagaimana Insider trading and Securities

Fraud Enforcement Act of 1988 di Amerika Serikat, yang penerapannya

cukup efektif.

3. Diperlukan pembaharuan Undang-undang Pasar Modal, karena melihat dunia

pasar modal yang sangat dinamis dan begitu kompleks.

4. Penegakan Hukum Pasar Modal Terhadap Insider Trading pada Pasar modal

di Indonesia:

- Langkah-langkah OJK jika diketahui adanya Insider Trading.

- Penindakan hokum bagi para oknum yang terlibat Insider Trading.

5. Perlu diadakan sosialisasi rutin secara komprehensif mengenai praktik insider

trading ini ke berbagai perusahaan, berbagai institusi atau lembaga terkait

dunia perpasar modalan, melalui seminar, dialog, dll.

Page 64: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

55

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Edilius dan Sudarsono. Kamus Ekonomi Uang dan Bank. Jakarta: Rineka

Cipta. 1994

Fuady, Munir Pasar Modal Modern (Suatu Tinjauan Hukum). Bandung:

Citra Adtyia Bakti. 1996

Gisymar, Najib A. Insider Trading dalam Transaksi Efek. Bandung

Citra Aditya Bakti, Bandung. 1999

Hendy M. Fakhruddim. Go Public. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

2008

Hulwati, Transaksi Saham di Pasar Modal Indonesia Prespektif Hukum

Ekonomi Islam. Yogyakarta: UII Press. 2001

Nasarudin, M. Irsan dan Indra Surya. Aspek Hukum Pasar Modal

Indonesia, Jakarta, Kencana. 2004

Nasution, Bismar. Keterbukaan dalam Pasar Modal, cetakan pertama:

Fakultas Hukum Universitas Indonesia. 2001

PPJM, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN

Syarifhidayatullah. Jakarta: UIN Syahid. 2012

Rahyani, Inda. Hukum Pasar Modal Indonesia, Univ. Yogyakarta : Atmajaya.

2002

Ratih S, Dyah. Saham dan Obligasi Ringkasan Teori dan Soal Jawab.

Yogyakarta: Universitas Atmajaya. 2002

Raywidjaja, I.G. Hukum Pasar Modal. Jakarta: Maspion. 2001

S, Alam. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Esis, Jilid 2. 2007

Suta, I Putu Gede Ari. Menuju Pasar Modal Modern. Yayasan SAD Satria

Bakti. 2000

55

Page 65: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

56

Tavinayati dan Yulia Qamariyanti. Hukum Pasar Modal di Indonesia. Jakarta.

Sinar Grafika. 2013

Tunggal, Iman Sjahputra. Tanya-Jawab Aspek Hukum Pasar Modal di

Indonesia. Jakarta: Harvarindo. 2000

Widjaya, Gunawan dan Almira Prajna Ramaniya. Reksana Dana dan Peran

Serta Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Pasar Modal. Seri

Pengetahuan Pasar Modal, Prenada Media Group, Jakarta. 2006

Yulsafni. Hukum Pasar Modal, Bdan Penerbit Iblam, Jakarta. 2005

Peraturan Perundang-undangan :

Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK

Keputusan Menteri keuangan nomor 1548/KMK/013/1990 tentang Pasar

Modal, diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor

284/KMK.010/1995

Peraturan Nomor X.K.1. IV-1. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar

Modal. Nomor KEP-86/PM/1996. Tentang Keterbukaan Informasi.

Sumber non-buku :

Balfas, Hamud M. Tindak Pidana Pasar Modal dan Pengawasa Perdagangan

di Bursa, Jurnal Hukum dan Pembangunan Edisi Januari-Juni. 1998

Balfas, Hamud M. Tindak Pidana Pasar Modal dan Pengawasa Perdagangan

di Bursa, Jurnal Hukum dan Pembangunan. 1999

Bhattacharya, Utpal and Hazem Daouk. The World Price of Insider Trading.

Journal of Finance, Vol. LVII, No. 1. 2002

Sinaga. Sere Intan A. Tinjauan Yuridis Terhadap Praktik Insider Trading di

Indonesia. (Pekanbaru, Riau: JOM Fakultas Hukum Volume I No. 2,

2014

Page 66: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PRAKTIK INSIDER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30554/1/FADILAH... · kejahatan insider trading di pasar modal maka

57

Thomsen LT. "Testimony Concerning Insider Trading". SEC. Retrieved

December 21, 2011.

West's Encyclopedia of American Law, edition 2. The Gale Group, Inc. All

rights reserved. Copyright 2008.

Sumber Media Elektronik :

"cato.org". cato.org. Diakses pada 10 Desember 2014, pukul 22.03 WIB.

http://www.bloomberg.com/news/2013-07-02/russia-claims-first-insider-

trading-case-in-unilever-s-kalina.html. Diakses pada 10 Desember

2014, pukul 22.00 WIB.

http://www.investopedia.com/terms/i/insidertrading.asp. Diakses pada 03

November 2014, pukul 18.20 WIB.

http://thelawdictionary.org/insider-trading/ Diakses pada 10 Desember 2014,

pukul 20.29 WIB.

http://www.tianmarketiva.com/sejarah-bursa-efek-indonesia. Diakses pada 10

Mei 2014, pukul 18.41 WIB.

http://riosidauruk.blogspot.com/2013/03/dari-bapepam-ke-ojk.html. Diakses

pada 16 Oktober 2014, pukul 15.47 WIB.

http://www.wallstcollege.com/5-investment-quotes-from-sir-john-templeton.

Diakses pada, Kamis 20 Januari 2015. Pukul 15.47 WIB.