Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua

15
Perlakuan Perpajakan terhadap Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua dan Jaminan Hari Tua

description

Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua dan Jaminan Hari Tua adalah beberapa fasilitas kenikmatan yang diberikan dari perusahaan kepada karyawan. Jadi bagaimana sebenarnya perhitungan pajak untuk Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua dan Jaminan Hari Tua? Silahkan simak paparan dalam bentuk slide dibawah ini.

Transcript of Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua

Page 1: Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua

Perlakuan Perpajakan

terhadap Uang

Pesangon, Uang

Manfaat Pensiun,

Tunjangan Hari Tua

dan Jaminan Hari Tua

Page 2: Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua

Dasar Hukum

Per – 57/PJ/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Direktorat

Jenderal Pajak Nomor Per – 31/PJ/2009 Tentang Pedoman

teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan

Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal

26 sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan orang

pribadi

Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2009 tentang Tarif Pajak

Penghasilan Pasal 21 Atas Penghasilan Berupa Uang

Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua dan

Jaminan Hari Tua yang dibayarkan Sekaligus

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16/PMK.03/2010 tentang

Tata Cara Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas

Penghasilan Berupa Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun,

Tunjangan Hari Tua dan Jaminan Hari Tua yang dibayarkan

Sekaligus

Page 3: Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua

Iuran Tunjangan Hari Tua

Dibayar oleh Perusahaan

Bukan merupakan objek pajak

Dipotong dari Penghasilan Karyawan

Pengurang Penghasilan dalam Perhitungan Pajak Terutang

Page 4: Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua

Bukti Potong PPh 21 Form 1721 A1

1.

2.

3.

NOMOR URUT : 0 5

: 0 1 0 6 9 5 3 6 9 9 5 3 0 0 2

: P T F R E E P O R T I N D O N E S I A

ALAMAT PEMOTONG PAJAK :

NAMA PEGAWAI ATAU PENERIMA PENSIUN/THT/JHT : A S E P

NPWP PEGAWAI ATAU PENERIMA PENSIUN/THT/JHT : 4 8 9 9 9 6 6 6 3 9 5 3 0 0 0

: J L . M A L E O N O 1 8

STATUS, JENIS KELAMIN DAN KARYAWAN ASING : X KAWIN TIDAK KAWIN X

JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA UNTUK PTKP : K / 1 TK/ 0 HB/

JABATAN : MASA PEROLEHAN PENGHASILAN: 0 1 S.D 1 2

A.

14.

KARYAWAN ASING

KARYAWAN

RINCIAN PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 SEBAGAI BERIKUT :

NPWP PEMOTONG PAJAK

FO

RM

UL

IR

LAMPIRAN I - A

TA

HU

N T

AK

WIM

1721 - A1

NAMA PEMOTONG PAJAK

ALAMAT PEGAWAI ATAU PENERIMA PENSIUN/THT/JHT

LAKI-LAKI PEREMPUAN

Lembar 1 untuk KPP

Lembar 2 untuk Pemotong Pajak

SPT TAHUNAN PPH PASAL 21Lembar 3 untuk Pegaw ai

DEPARTEMEN KEUANGAN RI PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 PEGAWAI TETAP ATAU

PENERIMA PENSIUN ATAU TUNJANGAN HARI TUA / TABUNGAN HARI TUA (THT) /

JAMINAN HARI TUA (JHT) 2 0 1 1DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

RUPIAH

PENGHASILAN BRUTO :

1. GAJI / PENSIUN ATAU THT / JHT 1 212,138,000

2. TUNJANGAN PPh 2

3. TUNJANGAN LAINNYA, UANG LEMBUR, DAN SEBAGAINYA 3 1,500,000

4. HONORARIUM DAN IMBALAN LAIN SEJENISNYA 4

5. PREMI ASURANSI YANG DIBAYAR PEMBERI KERJA 5

6.PENERIMAAN DALAM BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN LAINNYA YANG DIKENAKAN

PEMOTONGAN PPh PASAL 21 6

7. JUMLAH (1 s.d. 6) 7 213,638,000

8. TANTIEM, BONUS, GRATIFIKASI, JASA PRODUKSI, DAN THR 8

9. JUMLAH PENGHASILAN BRUTO (7 + 8) 9 213,638,000

PENGURANGAN :

10. BIAYA JABATAN / BIAYA PENSIUN ATAS PENGHASILAN PADA ANGKA 7 10 6,000,000

11. BIAYA JABATAN / BIAYA PENSIUN ATAS PENGHASILAN PADA ANGKA 8 11

12. IURAN PENSIUN ATAU IURAN THT/ JHT 12 1,500,000

13. JUMLAH PENGURANGAN (10 + 11 + 12) 13 7,500,000

PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 :

JUMLAH PENGHASILAN NETO (9 - 13) 14 206,138,000

Iuran Pensiun yang dibayar Karyawaan

Page 5: Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua

Bukti Potong PPh Form1721 A1•

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

a.

b.

26.

a.

b.

B. TANDA TANGAN DAN CAP PERUSAHAAN 3 1 1 2 2 0 1 1

x KUASA

NAMA LENGKAP B U D I

NPWP 3 1 0 0 1 1 7 8 7 9 5 3 0 0 0

D.1.1.32.48

TIMIKA

PEMOTONG PAJAK (tempat) TGL BLN THN

JIKA FORM ULIR INI TIDAK M ENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI

TANDA TANGAN DAN CAP PERUSAHAAN

BUDI

JUMLAH PPh PASAL 21 :

YANG KURANG DIPOTONG (23 - 24)25 N I H I L

YANG LEBIH DIPOTONG (24 - 23)

JUMLAH TERSEBUT PADA ANGKA 25 TELAH

DIPOTONG DARI PEMBAYARAN GAJI BULAN TAHUN

26

DIPERHITUNGKAN DENGAN PPh PASAL 21 BULAN TAHUN

PPh PASAL 21 DITANGGUNG PEMERINTAH 22

PPh PASAL 21 YANG HARUS DIPOTONG (21 - 22) 23 22,950,700

PPh PASAL 21 DAN PPh PASAL 26 YANG TELAH DIPOTONG DAN DILUNASI 24 22,950,700

PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN / DISETAHUNKAN 19 22,950,700

PPh PASAL 21 YANG TELAH DIPOTONG MASA SEBELUMNYA 20

PPh PASAL 21 TERUTANG 21 22,950,700

JUMLAH PENGHASILAN NETO UNTUK PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 (SETAHUN/DISETAHUNKAN) 16 206,138,000

PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) 17 19,800,000

PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN / DISETAHUNKAN (16 - 17) 18 186,338,000

PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 :

JUMLAH PENGHASILAN NETO (9 - 13) 14 206,138,000

PENGHASILAN NETO MASA SEBELUMNYA 15

Page 6: Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua

Pembayaran Uang Pesangon, Uang

Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari

Tua dan Jaminan Hari Tua

Page 7: Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua

Pihak Pemotong Pajak atas pembayaran

Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun,

Tunjangan Hari Tua dan Jaminan Hari Tua

o Pemberi kerja

o Pengelola Dana Pesangon Tenaga Kerja,

Dana Pensiun Pemberi Kerja atau Dana

Pensiun Lembaga Keuangan

o Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Tenaga Kerja

o Badan Lain yang membayar uang

Pesangon, uang manfaat Pensiun dan

Jaminan Hari Tua

Page 8: Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua

Objek Pemotongan

Bersifat Final

Penghasilan yang diterima berupa pesangon, uangmanfaat pensiun, tunjangan hari tua yangdibayarkan sekaligus (dianggap sekaligus apabilasebagian atau seluruh pembayaran dilakukan dalamjangka waktu paling lama 2 tahun).

Bersifat Tidak Final

Bagian penghasilan berupa uang pesangon, uangmanfaat pensiun, tunjangan hari tua atau jaminanhari tua yang dibayarkan pada tahun ketiga dantahun-tahun berikutnya. Pembayaran tersebut dapatdiperhitungkan sebagai kredit pajak.

Page 9: Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua

Dasar Pengenaan dan Tarif

Pemotongan

Pemotongan bersifat Final

Atas penghasilan berupa uang Pesangon

Jumlah Pembayaran Tarif

s.d Rp 50.000.000,- 0%

Rp 50.000.000,- s.d. Rp 100.000.000,- 5%

Rp 100.000.000,- s.d. Rp 500.000.000,- 15%

Diatas Rp 500.000.000,- 25%

Page 10: Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua

Contoh:

Atas Penghasilan berupa uang pesangon dengan jumlah Rp 175.000.000,00

Penghasilan bruto Rp 175.000.000,00

Pajak Penghasilan Pasal 21 yang terutang:

0% X 50,000,000.00Rp = Rp -

5% X 50,000,000.00Rp = Rp 2,500,000

15% X 75,000,000.00Rp = Rp 11,250,000 (+)

Rp 13,750,000

Dalam hal pembayaran uang pesangon dalam contoh tersebut dilakukan dalam beberapa

kali pembayaran, misalnya:

a. Bulan Desember 2009 Rp 50,000,000

b. Bulan April 2010 Rp 125,000,000 (+)

Rp 175,000,000

Perhitungan pemotongan PPh Pasal 21 didasarkan jumlah pembayaran sebagai

satu kesatuan, yaitu sebesar Rp 175.000.000.00

PPh Pasal 21 yang harus dipotong:

Bulan Desember 2009:

Jumlah penghasilan bruto Rp 50,000,000

PPh Pasal 21 terutang

0% X 50,000,000.00Rp = Rp -

Bulan April 2010

Jumlah Penghasilan Bruto Rp 125,000,000

Pajak penghasilan Pasal 21 terutang:

5% X 50,000,000.00Rp = Rp 2,500,000

15% X 75,000,000.00Rp = Rp 11,250,000 (+)

Rp 13,750,000

Jadi seluruh Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dipotong : Rp 0 + Rp 13.750.000,- =

Rp 13.750.000,-

Page 11: Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua

Atas penghasilan berupa uang manfaat

pensiun, tunjangan hari tua, atau jaminan

hari tua

Jumlah Pembayaran Tarif

s.d Rp 50.000.000,- 0%

Diatas Rp 50.000.000,- 5%

Page 12: Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua

Contoh:

Atas pembayaran Jaminan Hari Tua yang dibayarkan sekaligus sebesar Rp 150.000.000,00

Pajak Penghasilan Pasal 21 yang terutang:

0% X 50,000,000.00Rp = Rp -

5% X 100,000,000.00Rp = Rp 5,000,000 (+)

Rp 5,000,000

Dalam hal pembayaran uang pesangon dalam contoh tersebut dilakukan dalam beberapa

kali pembayaran, misalnya:

a. Bulan Desember 2009 Rp 50,000,000

b. Bulan Februari 2010 Rp 100,000,000 (+)

Rp 150,000,000

PPh Pasal 21 yang harus dipotong:

Bulan Desember 2009:

PPh Pasal 21 terutang

0% X 50,000,000.00Rp = Rp -

Bulan April 2010

Pajak penghasilan Pasal 21 terutang:

5% X 100,000,000.00Rp = Rp 5,000,000 (+)

Jumlah Rp 5,000,000

Page 13: Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua

Pemotongan bersifat Tidak Final

(tarif pasal 17 ayat (1) a)

Jumlah Pembayaran Tarif

s.d Rp 50.000.000,- 5%

Rp 50.000.000,- s.d. Rp 250.000.000,- 15%

Rp 250.000.000,- s.d. Rp 500.000.000,- 25%

Diatas Rp 500.000.000,- 30%

Page 14: Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua

Contoh:

Atas pembayaran Jaminan Hari Tua yang dibayarkan secara bertahap dengan jadwal pembayaran sbb:

a. Bulan Januari 2010 Rp 240,000,000

b. Bulan Januari 2011 Rp 120,000,000

c. Bulan Juli 2011 Rp 120,000,000

d. Bulan Januari 2012 Rp 120,000,000

Maka Penghitungan PPh Pasal 21 yang terutang :

a Bulan Januari 2010 :

0% X 50,000,000 = Rp -

5% X 190,000,000 = Rp 9,500,000 (+)

Rp 9,500,000

b Bulan Januari 2011 :

5% X 120,000,000 = Rp 6,000,000

c Bulan Juli 2011

5% X 120,000,000 = Rp 6,000,000

d Bulan Januari 2012

Oleh karena pembayaarn sudah masuk tahun ketiga maka tarif yang PPh pasal 21 untuk

Uang Pesangon yang dibayar bulan Januari 2012 adalah Tarif Pasal 17 Ayat (1) a UU PPh dan

Pemotongan PPh 21 pada bulan Januari 2012 tidak bersifat Final.

Penghitungan untuk Bulan Januari 2012:

5% X 50,000,000 = Rp 2,500,000

15% X 70,000,000 = Rp 10,500,000 (+)

Jumlah = Rp 13,000,000

Page 15: Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua

Terima KasihJika Anda masih mengalami kesulitan dalam masalah

perpajakan jangan ragu untuk menghubungi Account

Representative, datang langsung ke kantor pajak

terdekat, mengakses www.pajak.go.id atau menghubungi

kring pajak di 021-500200

amsyong.com - 2013