Perkembangan Teknologi Informasi India

download Perkembangan Teknologi Informasi India

of 122

description

Written by. Riri Shadriany [email protected]@RiriShadry

Transcript of Perkembangan Teknologi Informasi India

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak India memperoleh kemerdekaan pada tahun 1947, negara ini masih harus dihadapkan pada masalah kemiskinan dan kelaparan. Negara yang dulunya pernah dijajah oleh Inggris ini, mengalami problematika yang sama seperti negara berkembang pada umumnya. Sumber daya manusia dan sumber daya alam terbatas, serta perekonomian yang sebagian besar hanya bergantung pada pertanian. Selama bertahun-tahun angka pertumbuhan penduduk India melaju pesat hingga mengukuhkan kedudukan India sebagai negara dengan jumlah penduduk tertinggi kedua di dunia setelah

cina. 1 Ironisnya hal ini tidak dibarengi dengan sumber daya alam yang melimpah, sebaliknya potensi sumber daya alam India jauh dibawah angka penduduk India yang bertambah pesat setiap tahunnya. Pemerintahan India, di awal terbentuknya setelah kemerdekaan dari penjajahan Inggris , yakni pada periode 1947-1964 dipimpin oleh Perdana Menteri Jawaharlal Nehru, yang menganut ideologi Sosialis. Nehru menetapkan sebuah kebijakan yang mengadopsi spirit Stalin,2

untuk

Sumber : http://www.worldatlas.com/aatlas/populations/ctypopls.htm , diakses pada 15 November 2010 pukul 16.00 2 Irwan, Suhanda (ed) , 2007, India ;Bangkitnya Raksasa Baru Dunia , Jakarta: Kompas , Hal.11

1

mengabaikan dan menutup sebisa mungkin adanya campur tangan asing dalam perekonomian India. Model ini di satu pihak berhasil namun di sisi lain justru lebih banyak merugikan perekonomian India. Kemerosotan perekonomian diikuti dengan rendahnya daya beli penduduk, mengakibatkan angka kemiskinan India bertambah pada masa ini. Kemiskinan tentunya dibarengi dengan rendahnya mutu pendidikan, yang mengakibatkan 70% penduduk India buta huruf. 3 Penerapan kebijakan sosialis secara turun temurun diadopsi oleh perdana menteri India selanjutnya, walaupun corak liberalis mulai mewarnai ketika Rajiv Gandhi menduduki posisi Perdana Menteri. Revolusi secara penuh terhadap corak pemerintahan dan arah kebijakan India, terjadi pada masa kepemimpinan Narasimha Rao. Sejak Rao meraih tampuk pemerintahan di India, corak sosialis yang dianut oleh negara yang mayoritas penduduknya beragama Hindu ini, berubah haluan menjadi liberal. Agenda pertama yang dibuat oleh Rao adalah membuka India pada dunia. Rao memberikan keleluasaan bagi perusahaan baik swasta asing maupun nasional untuk berinvestasi di tanah India. Rao mengurangi peranan pemerintah menjadi sebatas regulator, dan menurunkan nilai pajak perusahaan dan pajak penghasilan untuk menciptakan iklim bisnis yang menguntungkan bagi siapapun yang ingin membangun India melalui investasi, dengan tujuan untuk memaksimalisasi potensi yang dimiliki oleh sumber daya India. Salah satu alasan mendasar lainnya yang mendorong Rao untuk merubah kebijakan sosialis yang telah mendarah daging dalam pemerintahan3

Ibid, Hal. 4

2

India adalah karena Rao menyadari kesalahan rezim sosialis yang cenderung menutup India yang justru kemudian melepaskan sumber daya manusia India ke luar negeri. Sebab kalangan intelektual India saat itu tidak melihat India sebagai negara yang menguntungkan dari segi ekonomi, dan lebih tergiur pada tawaran keuangan yang lebih tinggi dari negara asing. Satu hal yang disadari oleh Rao pada saat itu adalah bahwa sumber daya manusia India, sebenarnya mampu dijadikan sebagai aset paling berharga untuk mendorong kemajuan India. Melalui liberalisasi ekonomi , pemerintahan rao kemudian membuat kebijakan-kebijakan pembangunan yang kemudian menjadi awal dari transformasi India sebagai negara yang menjanjikan. Keterbatasan sumber daya alam akhirnya mampu ditutupi oleh sumber daya manusia yang melimpah untuk membangun India Usaha Rao untuk merombak tatanan kebijakan India , ternyata membuahkan hasil yang gemilang. Selama satu dekade sejak liberalisasi ekonomi diterapkan di India, pendapatan ekonomi India merangkak secara signifikan bahkan dijuluki sebagai fenomena yang mencengangkan. Betapa tidak sejak 1991 , secara stabil pertumbuhan perekonomian India mencapai rata-rata 7% per-tahun, sebuah perkembangan yang cukup mencengangkan mengingat angka ini mencatat pertumbuhan ekonomi hingga 7 kali lipat

selama dua dekade. 4

4 Pete Engardio. 2007. CHINDIA : Strategi China dan India Menguasai Bisnis Global . Jakarta : Bhuana Ilmu Populer , halaman 33

3

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi semenjak era liberalisasi berjalan, sektor teknologi informasi India pun berkembang secara signifikan dari angka 3,3 miliar Dollar AS pada 1998 hingga mencapai 64 miliar Dollar AS pada tahun 2008, berkembang hampir 20 kali lipat dalam satu dekakde. 5 Pencapaian angka fantastis dari sektor teknologi informasi ini didukung oleh kebijakan yang mempermudah masuknya perusahaan perusahaan teknologi informasi (TI) asing dan tumbuhnya perusahaan TI lokal untuk berinvestasi di India, yang kemudian mendorong peningkatan jumlah tenaga kerja handal dan berkualitas, infrastruktur yang memadai dan terciptanya iklim usaha yang mendukung. Industri teknologi informasi India berkembang dan merangkak maju seiring dengan pertumbuhan perekonomiannya. Jika kita menyinggung mengenai sektor teknologi informasi , sebagai sebuah produk yang mengandung makna teknologi di dalamnya sebagai alat bantu untuk mempermudah pekerjaan manusia, tentu saja kemajuan terhadap teknologi berindikasi pada kemajuan dari ilmu pengetahuan dan gaya hidup masyarakat suatu negara. Semakin canggih teknologi suatu negara maka semakin modern peradaban negara tersebut . Sejalan dengan hal tersebut, kemajuan teknologi informasi yang kian canggih memungkinkan masyarakat dunia berinteraksi tanpa batas jarak dan waktu. Bahkan lebih daripada itu, aktivitas perdagangan dan perekonomian seiring dengan kecanggihan teknologi informasi, berjalan secara lebih dinamis memungkinkan uang

5 Dikutip dari : http://www.nasscom.in/upload/5216/IT%20Industry%20FactsheetAug%202008.pdf , diakses 10 Oktober 2010 pada puku 00.25

4

mengalir ke berbagai penjuru dunia secara lebih mudah, murah dan efisien. Melalui kecanggihan teknologi, jarak yang jauh dapat disulap menjadi dekat. Kemudahan perpindahan informasi , uang dan pengetahuan secara tidak langsung memberikan kesempatan yang besar pada negara-negara

berkembang untuk bergerak maju menuju kesejahteraan. Dengan melihat pertumbuhan ekonomi India yang berbanding lurus dengan kemajuan di sektor teknologi informasi dan fakta bahwa teknolgi informasi adalah salah satu kebutuhan yang mendukung bagi gaya hidup masyarakat moderen dunia, maka penulis tertarik untuk mengambil fenomena tersebut sebagai latar belakang yang mendasari dilakukannya penelitian ini. Bagaimana kedua fenomena, yakni kehadiran teknologi informasi dan kemajuan ekonomi India memiliki keterkaitan satu sama lain , yang dihubungkan oleh sebuah formulasi kebijakan yang revolusioner untuk membangun negara India.

B. Batasan dan Rumusan Masalah Untuk mengetahui secara lebih jelas mengenai apa yang menjadi pokok bahasan utama dalam penelitian ini, maka penulis membatasi pembahasan pada beberapa klasifikasi teknologi informasi yakni Layanan teknologi informasi ( IT Services ), layanan pengaktifan teknologi informasi (ITeS) , perangkat lunak komputer dan perangkat keras komputer. Penelitian ini juga dibatasi untuk membahas mengenai kemajuan India yang berkaitan dengan kebijakan pembangunan yang dibuat oleh pemerintah India setelah

5

liberalisasi ekonomi pada tahun 1991, dan peranan teknologi informasi dalam memaksimalisasi potensi kebijakan tersebut dalam mendorong kemajuan India pada kurun waktu 2004-2008. Penulis kemudian akan menguraikan mengenai bagaimana teknologi informasi memberi andil terhadap kemajuan India dalam bidang pemerintahan, perekonomian, dan pendidikan. Dengan demikian, masalah dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut : Bagaimana Teknologi Informasi berperan dalam memaksimalisasi potensi untuk memajukan India melalui kebijakan pembangunan India ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk : a. Untuk mengetahui bagaimana bidang teknologi informasi berperan dalam kemajuan India, baik dalam peningkatan di bidang pemerintahan, perekonomian, dan pendidikan maupun dalam menguatkan posisi India dalam bidang pengembangan teknologi informasi . b. Untuk melihat bagaimana signifikansi peranan teknologi informasi dalam memaksimalisasi potensi kebijakan pembanguan negara India. 2. Kegunaan Penelitian a. Diharapkan menjadi sarana bagi penulis agar dapat mengetahui berbagai isu internasional dan apa faktor-faktor yang mendorong berkembangnya isu tersebut, terutama untuk memberikan gambaran

6

mengenai negara-negara yang mampu bangkit dari keterpurukan dan keterbelakangan, kemudian menjadi negara yang diperhitungkan, di mata dunia Internasional. Serta faktor utama yang mendorong kemajuan negara tersebut dalam berbagai sektor, terutama yang dibahas dalam penelitian ini yaitu sektor teknologi informasi dalam peranannya memajukan India. b. Diharapkan agar menjadi pertimbangan dan masukan bagi para akademisi dan pemikir masalah internasional , khususnya pengkaji masalah negara-negara berkembang dan potensinya untuk menjadi negara maju. Serta sebagai masukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan khusunya kajian terhadap Ilmu Hubungan Internasional.

D. Kerangka Konseptual Dalam era globalisasi, tidak dapat dipungkiri peranan teknologi informasi yang sangat dominan dalam memenuhi kebutuhan pasar internasional akan informasi , ide, berita, dari berbagai belahan dunia yang bersifat akurat dan efisien baik dari segi waktu maupun esensi dan faktualitas. Kebutuhan masyarakat internasional akan produk-produk teknologi informasi yang inovatif menjadi semacam ladang persaingan bagi negara-negara produsen untuk memberikan inovasi teknologi informasi yang mampu memenuhi keinginan pasar internasional. Dengan semakin banyaknya negaranegara di dunia yang bersaing dalam menguasai pasar produk teknologi informasi, negara yang mampu menghadirkan produk TI paling inovatif baik

7

dari segi kualitas dan harga-lah yang mampu meraup keuntungan lebih, terutama dari segi ekonomi. Namun , kemudian kita tidak dapat melepaskan peranan pemerintah dalam menentukan formula regulasi yang tepat guna membangun dan mengeksplor suatu lahan industri agar dapat

memaksimalisasi nilai ekonomis dari kebijakan pembangunan yang dibuat oleh suatu negara. Pertama-tama kita harus terlebih dahulu memahami konsep dan cara kerja dari teknologi informasi agar memperoleh gambaran yang lebih rinci mengenai fungsi teknologi ini, sehingga menjadi salah satu komoditi Industri yang paling menguntungkan. Williams dan Sawyer (2003) melihat teknologi informasi sebagai subsistem dari sistem informasi (information system), terutama dalam tinjauan dari sudut pandang teknologinya. Hal ini tersirat dari definisi Williams dan Sawyer mengenai TI sebagai berikut : Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi yang membawa data, suara ataupun video. 6 Salah satu ciri khusus dari bidang ilmu teknologi informasi adalah fokus perhatian bidang ilmu tersebut yang lebih bersifat aplikatif. Bidang ilmu teknologi informasi lebih mengarah pada pengelolaan data dan informasi dalam sebuah enterprise (perusahaan atau organisasi kerja lainnya), dengan pemanfaatan teknologi komputer dan komunikasi data serta lebih menekankan pada teknik pemanfaatan perangkat-perangkat yang ada untuk meningkatkanWilliam dan Sawyer , 2003 , A Practical Introduction to Computers and Communication : 5th ed, New York : Mc.Graw Hill/Irwin , hal. 526

8

produktifitas kerja. Dalam perkembangannya sejalan dengan paradigma ekonomi baru, maka teknologi informasi menjadi senjata yang handal dalam meningkatkan komunikasi dan interaksi enterprise dengan para pelaksana di dalamnya.7 Secara teknis, Teknologi Informasi juga dapat diartikan sebagai : Suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. 8 Teknologi , menurut pengertian ini, menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global. Dalam melihat fenomena mengapa produk teknologi informasi begitu diminati dan menjadi salah satu komoditi paling menguntungkan baik dalam ranah domestik maupun internasional, kita perlu mencermati fakta bahwa teknologi informasi adalah bidang yang bersentuhan erat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Oleh karena itu penerapannya dalam rangka penyelesaian masalah (problem solving) sering kali bersifat komprehensif, dan melibatkan berbagai aspek teknologis. Bahkan dalam dunia nyata, penerapan teknologi7 Dikutip dari : http://www.informatika.lipi.go.id/perkembangan-teknologiinformasi-di-indonesia , diakses pada 25 Juli 2010 pukul 15.00 8 Dikutip dari : http://www.lppm.itb.ac.id/bp/august/2001/suplement.htm , diakses pada 25 Juli 2010 pukul 15.15

9

informasi sering kali bersentuhan dengan aspek-aspek non-teknologi, seperti sosial, psikologis, atau organisasional.9 Sebagaimana telah dijelaskan di awal, bahwa dalam mengembangkan sebuah produk yang dianggap akan mampu memberikan keuntungan bagi sebuah negara baik dari segi ekonomi maupun aspek-aspek lainnya, diperlukan sebuah formula kebijakan pembangunan yang efektif yang mampu menggali potensi dari produk tersebut sehingga kemudian mampu

memaksimalisasi potensi ekonomi dari konsep pembangunan yang dibuat oleh negara. Dalam berbagai literatur, seringkali konsep pembangunan dikaitkan dengan konsep ekonomi. Seperti yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus dalam bukunya Principles of Political Economy, yang

mengemukakan anggapan Malthus mengenai makna pembangunan : Pembangunan adalah suatu proses naik-turunnya aktivitas ekonomi lebih daripada sekedar lancar-tidaknya aktivitas ekonomi 10 Selanjutnya, Malthus menjelaskan bahwa perkembangan

kesejahteraan suatu negara merupakan pembangunan ekonomi yang dapat dicapai dengan meningkatkan kesejahteraan suatu negara . Kesejahteraan suatu negara sebagian bergantung pada kuantitas produk yang dihasilkan oleh tenaga kerjanya dan sebagian lagi pada nilai atas produk tersebut. Secara terperinci, Malthus juga menjelaskan mengenai peranan distribusi danDikutip dari : http://www.gadjahmada.edu/new/?type=main&submenu=about&main_id=4 , diakses pada 6 agustus 2010 pukul 13.27 10 Malthus Dalam M.L Jhingan, 2010 , Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan , Jakarta: Rajawali Press, hal. 519

10

produksi dalam pembangunan dan faktor-faktor dalam pembangunan ekonomi. Malthus beranggapan bahwa produksi dan distribusi adalah 2 unsur utama kesejahteraan. Malthus dalam hal ini menekankan pada produksi minimum dan alokasi optimum sumber-sumber guna meningkatkan

kesejahteraan suatu negara dalam jangka pendek. Mengenai faktor-faktor dalam pembangunan ekonomi, Malthus mendefinisikan problem

pembangunan ekonomi sebagai sesuatu yang menjelaskan perbedaan antara Gross National Product potensial ( kemampuan menghasilkan kekayaan ) dan Gross National Product actual ( kekayaan aktual ) . Sementara itu Benyamin Higgins, mengungkapkan adanya kaitan dalam pengertian pembangunan dengan pengertian pertumbuhan. Higgins mengungkapkan bahwa Pertumbuhan adalah istilah untuk menerangkan perubahan-perubahan ekonomi suatu masyarakat , seperti kenaikan

pendapatan nasional dengan pertumbuhan pada sektor-sektornya. Selanjutnya Higgins mengemukakan pendapatnya mengenai konsep pembangunan : Konsep pembangunan melambangkan beberapa variabel dari perubahan pada negara yang bersangkutan dengan proses industrialisasi , modernisasi, pertumbuhan atau lainnya yang tidak selalu terikat oleh industrilaisasi . 11 Melalui pengertian ini Higgins menggaris bawahi pertumbuhan sebagai indikator yang dapat dipergunakan untuk mengukur hasil dari pembangunan ekonomi suatu negara.

Higgins dalam yanuar Ikbar , 2007, Ekonomi Politik Internasional 2 (Implementasi konsep dan Teori), Bandung : Refika Aditama, hal. 151-152

11

11

Pembangunan menurut Reindhard Bendix adalah : Perubahan yang terjadi pada industrialisasi dan modernisasi, sebagaimana terlihat dalam sistem itu sendiri 12 Bendix kemudian memaparkan pemahamannya tentang

industrialisasi dan modernisasi. Industrialisasi adalah perubahan-perubahan ekonomi yang ditumbuhkan oleh teknologi disamping pertumbuhan yang terus-menerus dari pemanfaatan ilmu. Modernisasi, masih menurut Bendix, adalah akibat dari industrialisasi yang membawa terjadinya semua perubahan sosial politik yang mengikuti industrialisasi di banyak negara yang berlatarbelakang kebudayaan barat , seperti urbanisasi , perubahan struktur sosial, polusi dan sebagainya. Karena itu modernisasi sering disosialisasikan dengan perubahan yang dibawa dari luar. John stuar Mill, Penulis buku Principles of Political economy with Some of Their Applications to Social Philosophy mengemukakan teorinya mengenai pembangunn ekonomi, sebagai berikut : Pembangunan Ekonomi, merupakan fungsi dari tanah , tenaga kerja, dan modal. Sementara tanah dan tenaga kerja adalah 2 faktor produksi yang asli. 13 Mill beranggapan bahwa kesejahteraan sebagai tujuan utama dari pembangunan, hanya mungkin bila tanah dan modal mampu meningkatkan produksi lebih cepat dibanding angkatan kerja. Kesejahteraan terdiri dari

Bendix dalam J . Smelser, 1990, Sosiologi Ekonomi ( The Social Of Economic Life):Terjemahan, Jakarta: Wirasari, Hal. 5 13 J.S. Mill , dalam M.L Jhingan, 2010, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, Jakarta: Rajawali Press, hal. 105

12

12

peralatan, mesin, dan keterampilan angkatan kerja. Tenaga kerja produksi inilah yang merupakan pencipta dan akumulasi modal .

E. Metode Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dimana akan digambarkan bagaimana peranan teknologi informasi dalam mendorong kemajuan India. 1. Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dimana penulis mencoba menggambarkan dan menjelaskan bagaimana kondisi dan perkembangan industri teknologi informasi di India serta peranannya memaksimalisasi potensi ekonomi dari kebijakan pembangunan yang dibuat oleh pemerintah India , yang kemudian berdampak pada kemajuan India baik dari segi pemerintahan , ekonomi, dan pendidikan . 2. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data melalui telaah pustaka (Literature Research) yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari berbagai literatur, yang berkaitan dengan masalah yang penulis angkat dalam penelitian ini. Literatur tersebut berupa artikel , majalah, surat kabar, dan buku-buku . Selain itu penulis juga memperoleh literartur dari penelusuran data melalui internet , e-book, dan jurnal elektronik untuk melengkapi data yang telah ada. Penelusuran ini penulis lakukan untuk menutupi keterbatasan penulis dalam menjangkau obyek penelitian yang tidak berada dalam wilayah geografis Indonesia.

13

3. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder, yang diperoleh dari berbagai literatur yang berisi data mengenai India sebagai negara produsen produk teknologi informasi dan kebijakan pembangunan yang dibuat oleh pemerintah India secara umum , dimana kebijakan tersebut kemudian mendorong upaya pengembangan teknologi informasi di India , yang kemudian berimplikasi pada kemajuan India dalam berbagai aspek . Data dalam penelitian ini diperoleh dari teknik pengumpulan data melalui telaah pustaka , yaitu penelusuran literatur data kepustakaan dari berbagai terbitan resmi. Adapun data sekunder yang dipergunakan : a. Artikel b. Majalah c. Surat kabar d. Buku-buku e. Internet f. E-book g. Jurnal Elektronik 4. Teknik Analisis data Data dari hasil penelitian penulis analisa dengan menggunakan teknik kualitatif yaitu teknik menganalisa permasalahan yang digambarkan berdasarkan fakta-fakta yang ada kemudian dihubungkan antara fakta yang satu dengan fakta yang lainnya, untuk kemudian ditarik sebuah kesimpulan

14

untuk menjelaskan dan menguraikan informasi yang diperoleh dan mengolahnya secara non-matematis atau tidak menggunakan rumus statistik. Angka-angka statistik hanya dipergunakan untuk memperkuat analisis.

F. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat diantaranya : 1. Perpustakaan Kedutaan Besar India Untuk Indonesia, Jakarta 2. Perpustakaan Ali Alatas Departemen Luar Negeri Indonesia 3. Perpustakaan Wilayah Provinsi Sulawesi-selatan 4. Perpustakaan Umum Universitas Indonesia 5. Perpustakaan Umum Universitas Hasanuddin 6. Perpustakaan FISIP Universitas Hasanuddin

15

BAB II TELAAH PUSTAKA

A. Konsep Teknologi Informasi 1. Pengertian Eric Desson mendefinisikan Teknologi Informasi sebagai : The handling of information by electric and electronic (and microelectronic) means, Here handling includes transfer. Processing, storage and access, IT special concern being the use of hardware and software for these tasks for the benefit of individual people and society as a whole. 14 Berdasarkan pengertian di atas secara garis besar, Deeson melihat teknologi informasi sebagai kebutuhan manusia didalam

mengambil dan memindahkan , mengolah dan memproses informasi dalam konteks sosial yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat secara keseluruhan. Williams dan Sawyer (2003) melihat Teknologi Informasi sebagai subsistem dari sistem informasi (information system). Terutama dalam tinjauan dari sudut pandang teknologinya. Hal ini tersirat dari definisi Williams dan Sawyer mengenai teknologi informasi sebagai berikut : Teknologi Informasi dalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi yang membawa data, suara ataupun video.1514 Eric Deeson, 1991, Dictionary of Information Technology, Glasgow UK : Harper Collins Publishers, hal. 203 15 William dan Sawyer , 2003 , A Practical Introduction to Computrs and Communication : 5th ed, New York : Mc.Graw Hill/Irwin , hal. 52

16

Salah satu ciri khusus dari bidang ilmu teknologi informasi adalah fokus perhatian bidang ilmu tersebut yang lebih bersifat aplikatif. Bidang ilmu teknologi informasi lebih mengarah pada pengelolaan data dan informasi dalam sebuah enterprise (perusahaan atau organisasi kerja lainnya), dengan pemanfaatan teknologi komputer dan komunikasi data yang menekankan pada teknik pemanfaatan perangkat-perangkat yang ada untuk meningkatkan produktifitas kerja. Dalam perkembangannya sejalan dengan paradigma ekonomi baru, maka teknologi informasi menjadi senjata yang handal dalam meningkatkan komunikasi dan interaksi perusahaan ( enterprise ) dengan para pelaksana di dalamnya.16 Secara teknis, teknologi informasi juga dapat diartikan sebagai: Suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. 17 Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.

Dikutip dari: http://www.informatika.lipi.go.id/perkembangan-teknologiinformasi-di-indonesia, diakses pada 25 Juli 2010 pukul 15.00 17 Dikutip dari : http://www.lppm.itb.ac.id/bp/august/2001/suplement.htm, diakses pada 25 Juli 2010 pukul 15.15

16

17

Dalam kamus umum The Free Dictionary, Teknologi Informasi didefinisikan sebagai : Sebuah subyek yang berfokus pada teknologi dan aspek lain dari pengaturan dan pemprosesan informasi, terutama dalam sebuah organisasi yang besar. Teknologi informasi berhubungan dengan pengguanan komputer elektronik dan perangkat lunak komputer untuk merubah ukuran, memasukkan, melindungi , memproses, mengirimkan dan memperoleh kembali informasi. 18

Berdasarkan cara kerjanya, teknologi informasi diartikan sebagai proses terhadap informasi oleh komputer. Teknologi informasi adalah syarat utama bagi industri komputer. Awalnya teknologi informasi diartiakan sebagai proses data elektronik, dan manajemen sistem informasi. 19

2. Sejarah Singkat Perkembangan Teknologi Informasi dimulai pada tahun 1964 yaitu pada saat IBM ( perusahaan komputer di Amerika serikat , yang kemudian menjadi standar komputer dunia ) memperkenalkan MT/ST (Magnetic Type/ Selectic Type ) writer yaitu mesin ketik elektronik yang dapat merekam data ke pita magnetic. 20 Perkembangan selanjutnya dari sistem teknologi informasi tidak terlepas dari perkembangan sistem komputer. Komputer pertama dibuatDikutip dari : http://www.thefreedictionary.com/information+technology , diakses pada 25 Juli 2010 pukul 15.35 wita 19 Dikutip dari : http://encarta.msn.com/encnet/features/dictionary/Dictionary Results.aspx?refid = 1861692452 , diakses pada 25 Juli 2010 pukul 13.25 wita 20 Jogiyanto HM , 2003,Sistem Teknologi Informasi , Yogyakarta : Andi Yogyakarta , hal 11-1618

18

pada tahun 1946 bernama ENIAC ( Electronic Numerical Integrator and Computer ). Pada era komputer pertama aplikasi yang banyak digunakan hanya terbatas pada aplikasi teknik karena pada saat itu komputer hanya dimaksudkan sebagai alat untuk menghitung. Pada 1946 IBM melihat peluang bisnis dari penggunaan komputer. IBM kemudian menciptakan produk komputer yang tidak hanya berfungsi menjalankan aplikasi teknik di dalamnya namun juga aplikasi yang bermanfaat untuk meningkatkan kinerja bisnis. Sejak

diperkenalkannya produk S 360 keluaran IBM, komputer mulai dipergunakan untuk keperluan bisnis , maka dimulailah era baru teknologi informasi. Adapun komponen-komponen yang terkait untuk menjelaskan cara kerja dari sistem teknologi informasi , terutama yang berkaitan erat dengan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Internet Internet merupakan jaringan komputer dunia yang menghubungkan jaringan-jaringan komputer regional di seluruh dunia21 b. Layanan jasa pengaktifan TI ( IT Enable Services ( ITeS) ) Pelayanan yang ekstensif menggunakan informasi dan teknologi telekomunikasi dikategorikan sebagai jasa pengaktifan teknologi informasi. Cara kerja produk ini adalah perpindahan data atau informasi melalui sarana telekomunikasi seperti telepon dan jaringan21

Arlinda , 2005, Kamus Istilah Komputer dan Internet, Jakarta : Restu

Agung, hal.141

19

internet dari pusat layanan pelanggan untuk membantu pelanggan dari suatu produk tertentu untuk mendapatkan informasi seputar produk yang mereka gunakan. c. Perangkat Lunak Komputer ( Software ) Perangkat lunak adalah perangkat yang memungkinakan komputer untuk mengerjakan hal-hal yang bersifat khusus , sesuai dengan kebutuhan kita. 22 Perangkat lunak ada 2 jenis yaitu , perangkat lunak sistem dan perangkat lunak aplikasi ; 1) Perangkat lunak sistem adalah perangkat lunak yang dipanggil terlebih dahulu, sehingga program aplikasi atau program lain dapat dijalankan di komputer yang bersangkutan. Termasuk semua program yang dirangkai bersama yang mengatur alatalat yang membentuk sistem komputer.23 2) Perangkat lunak aplikasi merupakan program yang dipakai oleh komputer untuk melakukan pekerjaannya.24 d. Perangkat keras Komputer ( Hardware ) Perangkat keras adalah perangkat sistem komputer yang dapat dilihat secara fisik. Misalnya monitor (layar komputer) , CPU (chip yang melakukan instruksi dan memanipulasi informasi dalam komputer ) ,

22 23

Ibid, hal. 315 Ibid, hal. 327 24 Ibid, hal. 11

20

printer (alat cetak) dan lain-lain, termasuk juga sekrup kabel yang menyempurnakan sebuah komputer. 25 e. Perangkat telekomunikasi Perangkat yang dipergunakan untuk melakukan pengiriman dan penerimaan data melalui sirkuit radio atau jalur jalur transmisi dengan signal elektromagnet . Perangkat telekomunikasi ini dipergunakan untuk memperluas pemakaian komputer.26

B. Konsep Pembangunan 1. Pengertian pembangunan Pembangunan menurut Reindhard Bendix adalah : Perubahan yang terjadi pada industrialisasi dan modernisasi, sebagaimana terlihat dalam sistem itu sendiri . 27 Bendix industrialisasi kemudian memaparkan pemahamannya adalah tentang

dan

modernisasi.

Industrialisasi

perubahan-

perubahan ekonomi yang ditumbuhkan oleh teknologi disamping pertumbuhan yang terus-menerus dari pemanfaatan ilmu. Modernisasi, masih menurut Bendix, adalah akibat dari industrialisasi yang membawa terjadinya semua perubahan sosial politik yang mengikuti industrialisasi di banyak negara yang berlatarbelakang kebudayaan barat , seperti urbanisasi, perubahan struktur sosial, polusi dan sebagainya. Karena itu

Ibid, hal. 127 Ibid, hal. 333 27 Bendix dalam J . Smelser , 1990, Sosiologi Ekonomi ( The Social Of Economic Life). Terjemahan , Jakarta: Wirasari, Hal. 526

25

21

modernisasi sering disosialisasikan dengan perubahan yang dibawa dari luar. Sementara itu Benyamin Higgins, mengungkapkan adanya kaitan dalam pengertian pembangunan dengan pengertian pertumbuhan. Higgins mengungkapkan bahwa Pertumbuhan adalah istilah untuk menerangkan perubahan-perubahan ekonomi suatu masyarakat , seperti kenaikan pendapatn nasional dengan pertumbuhan pada sektor-sektornya. Sedangkan pembangunan menurut Higgins adalah : Konsep pembangunan melambangkan beberapa variabel dari perubahan pada negara yang bersangkutan dengan proses industrialisasi , modernisasi, pertumbuhan atau lainnya yang tidak selalu terikat oleh industrilaisasi. 28

Sumitro mendefinisikan pembangunan sebagai : Suatu transformasi dalam arti perubahan struktur ekonomi. 29

Perubahan struktur ekonomi dalam pengertian ini diartikan sebagai perubahan dalam struktur ekonomi masyarakat yang meliputi perubahan pada perimbangan keadaan yang melekat pada landasan kegiatan ekonomi dan bentuk susunan ekonomi.

Menurut Micahel Todaro :

Pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melaluiHiggins dalam yanuar Ikbar , 2007, Ekonomi Politik Internasional 2 (Implementasi onsep dan Teori), Bandung : Refika Aditama, hal. 151-152 29 Sumitro Djojohadikusumo, 1994 , Ekonomi (Dunia Ketiga, Teori Pembangunan, Kemiskinan) , Jakarta : Pustaka LP3ES .28

22

serangkaian kombinasi proses sosial, ekonomi, dan institusional demi mencapai kehidupan yang serba lebih baik. 30 Menurut pengertian pembangunan oleh Todaro, proses

pembangunan di semua masyarakat paling tidak harus memiliki tiga tujuan inti, yaitu: pertama, peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam barang kebutuhan hidup yang pokok seperti pangan, sandang, papan, kesehatan dan perlindungan keamanan. Kedua,

peningkatan standar hidup yang tidak hanya berupa peningkatan pendapatan, tetapi juga meliputi penambahan penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan, serta peningkatan perhatian atas nilai-nilai kultural dan kemanusiaan yang kesemuanya itu tidak hanya untuk memperbaiki kesejahteraan materiil, melainkan juga menumbuhkan harga diri pada pribadi dan bangsa yang bersangkutan. Ketiga, perluasan pilihanpilihan ekonomis dan sosial bagi setiap individu serta bangsa secara keseluruhan.

Amartya Sen memiliki pengertian yang berbeda dalam mendefinisikan makna dari pembangunan. Menurut Sen pembangunan seharusnya memberikan seluas mungkin kemerdekaan yang nyata dan harus dapat dinikmati oleh semua orang. 31

Michael Todaro dan Stephen Smith. 2003, Economic Development : 9 th Edition , New York : Addison Wesley Longman , hal . 2831 Sumber : http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1998/10/20/KL/mbm.19981020.KL96136.id.html , diakses pada 20 Oktober 2010 pukul 20.00 wita

30

23

Kemerdekaan dan kebebasan yang dimaksudkan Sen disini sesungguhnya bukan hanya persoalan kebebasan memilih, berpendapat, atau berorganisasi, tetapi juga persoalan jaminan bebas dari kemiskinan dan kelaparan, jaminan kesehatan, dan hak memperoleh pendidikan yang layak, keamanan, serta kebebasan-kebebasan yang menyangkut hak manusia. Namun menurut Sen, itu saja tidak cukup. Ada hal lain, yang semuanya mengacu pada satu masalah, yaitu harus adanya kemampuan dari tiap individu untuk dapat mencegah terjadinya pengurangan atau pencabutan hak-hak dasar mereka untuk memperoleh apa yang dibutuhkannya.

Sen menyebutkan bahwa pembangunan yang benar adalah bila individu mampu mencapai sebuah cara hidup dan tingkat martabat dimana kemampuan personal bisa diwujudkan.

2. Indikator untuk mengukur kemajuan sebagai tujuan utama pembangunan

Melalui berbagai pengertian pembangunan di atas dapat kita simpulkan bahwa tujuan utama dari sebuah pembangunan adalah terciptanya sebuah perubahan yang cenderung menuju kearah yang positif , yang seringkali kita asumsikan sebagai kemajuan . Menurut Norman Sharpe Buchanan kemajuan adalah : pengembangan potensi pendapatan nyata dari negara-negara terbelakang dengan menggunakan investasi yang akan melahirkan berbagai perubahan dan akan memperbesar

24

sumber-sumber produktif yang pada gilirannya menaikkan pendapatan nyata per-orang.32 Berdasarkan pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa, indikator kemajuan suatu bangsa cenderung dinilai dari kemajuan bangsa tersebut secara ekonomi. Suatu Negara yang maju secara ekonomi , cenderung maju dalam berbagai sektor. Dalam menganalisis kemajuan ekonomi, terdapat

kecenderungan dalam mendefinisikan terminologi kemajuan ekonomi melalui titik-titik kesejahteraan ekonomi. Contohnya, kemajuan ekonomi dipandang sebagai suatu proses dimana pendapatan nyata per-kapita naik dibarengi dengan penurunan kesenjangan pendapatan dan pemenuhan keinginan masyarakat secara keseluruhan. Dalam ungkapan Okun dan Richardson : kemajuan ekonomi adalah perbaikan terhadap kesejahteraan material yang terus-menerus dan berjangka panjang yang dapat dilihat dari lancarnya distribusi barang dan jasa.33 Berdasarkan beberapa pengertian sebelumnya, kita dapat menarik garis besar untuk mengukur kemajuan ekonomi yakni dengan menggunakan indikator peningkatan pendapatan per-kapita suatu negara. Pendapatan per-kapita merupakan satuan pendapatan terkecil berdasarkan ilmu makroekonomi dan nilainya bergantung pada peningkatan pendapatan domestik bruto (pendapatan aktual negara secara keseluruhan) atau yang dikenal dengan istilah GDP ( GrossNorman Sharpe Buchanan , 1978, Approach to Economic Development . Greenwood press, hal. 21-22 33 O. Okun dan R.W. Richardson , dalam M.L Jhingan, 2010, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, Jakarta : Rajawali Press, hal. 732

25

Dometic Product) . Namun di lain sisi walaupun GDP suatu negara cukup besar tetapi bila jumlah penduduknya sangat besar maka GDP per-kapita negara yang bersangkutan akan menjadi sangat kecil.34 Menurut Winardi , pendapatan ekonomi suatu negara sangat tergantung pada beberapa faktor, seperti : 1) Struktur Ekonomi Pada bagian ini, setiap negara memiliki struktur ekonomi untuk meningkatkan GDP-nya yang masih didasarkan pada berbagai kegiatan ekonomi seperti masih berperannya sektor-sektor tertentu secara lebih dominan, misalnya masih berorientasi pada kegiatan sektor pertanian atau pada kegiatan sektor industri atau pada sektor jasa. Namun sering terlihat struktur bahwa ekonomi banyak negara yang dalam

mengkombinasikan meningkatkan GDP.

negaranya

2) Kebutuhan Kebutuhan Suatu perekonornian negara akan menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang diperuntukkan bagi kepentingan bangsa atau rakyatnya dengan pengecualian bila ada kegiatan ekspor-impor yang dilakukan oleh negara yang bersangkutan. 3) Pembentukan Modal Masa depan suatu bangsa akan sangat bergantung pada apa yang disebut dengan tabungan pemerintah dimana setiap negara akanWinardi, 1983, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro, Bandung : Penerbit Alumni Kotak Pos, hal. 27234

26

berusaha

meningkatkan

tabungan

dengan

harapan

akan

memperbesar barang barang modalnya dimana makin besar tabungan suatu negara maka semakin besar produksi barang modal.

3. Peranan Pemerintah Dalam Pembangunan G Myrdal mengungkapkan pentingnya peranan pemerintah dalam pembangunan melalui buku Economic Theory and Underdevelop Regions sebagai berikut : Pemerintah berperan dalam mengatasi perbedaan sosial dan menciptakan situasi psikologis, ideologis, social dan politik yang menguntungkan bagi pembangunan ekonomi35 Prof. Lewis juga turut menegaskan pentingnya peran pemerintah dan luasnya cakupan tindakan yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk kepentingan negaranya : Pemerintah berperan dalam penyelenggaraan pelayanan umum, menentukan sikap, membentuk lembaga-lembaga ekonomi, menentukan penggunaan sumber, menetukan distribusi pendapatan, mengendalikan jumlah uang, mengendalikan fluktuasi, menjamin pekerjaan penuh dan menentukan laju investasi36 a. Upaya internasionalisasi Pemerintah dalam satu negara berwenang dalam menetukan arah kebijakan luar negeri , dan mengatur hubungan internasional negaranya. Beberapa bentuk hubungan luar negeri yang turut memberikan kontribusi dalam mendukung pembangunan suatu negara antara lain :35 Gunnar Myrdal dalam M.L Jhingan , 2010, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan , Jakarta : Rajawali Press , hal. 441 36 Lewis W. Arthur dalam Ibid, hal. 433

27

1) Perdagangan luar negeri a) Arti penting perdagangan luar negeri bagi pembangunan negara Menurut Haberler dalam buku International Trade and Economic Development, perdagangan internasional telah memberikan sumbangan luar biasa bagi pembangunan negara kurang berkembang di abad ke-19dan 20 dan dapat diharapkan sumbangan tersebut akan sama di masa datang dan perdagangan bebas dengan sedikit perbaikan atau penyimpangan tidak mendasar atau marginal adalah kebijaksanaan yang terbaik dilihat dari sudut pembangunan ekonomi37

Negara terbelakang pada umumnya memiliki pasar domestik yang kecil yang tidak mampu menyerap secara sempurna barang-barang yang diproduksi oleh negara. Hal ini menyebabkan rendahnya minat untuk berinvestasi dalam negara tersebut. Pasar yang kecil sebernarnya disebabkan oleh rendahnya pendapatan per-kapita dan daya beli masyarakat. John Richard Hicks, berpendapat bahwa dengan adanya perdagangan internasional, maka akan merangsang investasi dan memperluas pasar yang kemudian merangsang peningkatan pendapatan dan tabungan melalui alokasi sumber daya dengan lebih efisien. Tambahan lagi, beberapa negara terbelakang mengkhususkan diri pada produksi satu atau dua komoditi tertentu. Jika dilakukan ekspor, maka upaya-upaya tersebut akan cenderung melebarkan pasar. Sumber-sumber37

Haberler dalam Ibid, hal. 447

28

yang ada digunakan lebih produktif dan alokasi sumber-sumber menjadi lebih efisien berdasarkan fungsi-fungsi produksi tertentu. Ini semua adalah merupakan manfaat langsung dari perdagangan luar negeri terhadap pembangunan suatu negara. Perluasan pasar menghasilkan sejumlah ekonomi internal dan eksternal dan karenanya mengurangi biaya produksi.38 Selain itu, menurut M.L Jhingan, perdagangan luar negeri adalah sarana dan wahana untuk menyebarluaskan pengetahuan teknis, pemasukan gagasan, keterampilan, bakat manajer dan kewiraswastaan yang kemudian merangsang kemajuan teknologi. 39 Menurut pemahaman yang dikemukakan oleh

Jhingan, dapat kita asumsikan bahwa perdagangan luar negeri memacu pembangunan negara miskin karena ia

memungkingkan peminjaman gagasan , keterampilan dan kemampuan tertentu dari negara berkembang dan kemudian menerapkannya di dalam negeri mereka. Manfaat secara tidak langsung lainnya dari perdagangan luar negeri adalah memberikan pengaruh mendidik kepada negara terbelakang yang kekurangan keterampilan penting tertentu. Kekurangan ini merupakan hambatan yang jauh lebih besar daripada

kekurangan barang-barang modal.38 39

John Richard Hicks dalam Ibid , hal. 448 Ibid, hal. 449

29

J.S. Mill menekankan arti penting perdagangan luar negeri lainnya, dalam asumsinya mengenai perdagangan

internasional sebagai berikut : Di tengah keadaan tanpa perbaikan manusia seperti saat ini, hampir tidak ada ungkapan yang tepat untuk mengungkapkan betapa penting arti menempatkan orang-orang untuk berhubungan dengan orang-orang lain yang berbeda dengan mereka , dengan cara pikir dan cara tindak yang berbeda dari yang mereka kenal sebelumnya. Komunikasi seperti ini selalu terjadi dan khususnya pada abad ini merupakan salah-satu dari sumber-sumber utama kemajuan40 Selain itu, menurut Haberlel, perdagangan luar negeri menguntungkan negara terbelakang secara tidak langsung karena meningkatkan persaingan sehat dan mengendalikan monopoli yang tidak efisien. 41

b) Kebijakan perdagangan. ML Jhingan mengungkapkan manfaat kebijakan perdagangan yang cukup signifikan untuk memajukan sektor perekonomian negara. Jhingan berpendapat Kebijakan

perdagangan memainkan peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu negara. Jhingan mendefinisikan Kebijakan perdagangan sebagai : Kebijakan yang dapat menopang percepatan laju pembangunan dengan Memungkinkan negara terbelakang memperoleh bagian lebih besar dari40 41

J.S. Mill dalam Ibid, hal. 449 Haberler dalam Ibid hal. 450

30

manfaat perdagangan; Meningkatkan laju pembentukan modal; Meningkatkan industrialisasi dan Menjaga keseimbangan neraca pembayaran 42

2) Kebijakan pemerintah mengenai modal asing untuk pembangunan dalam negeri M.L Jhingan dalam bukunya The Economics of Development and Planning, mengungkapkan peranan Modal asing dalam membantu kemajuan negara berkembang sebagai berikut : a) Impor modal asing membantu mengurangi kekurangan

tabungan domestik melalui pemasukan peralatan modal dan bahan mentah dan dengan demikian menaikkan laju tabungan marginal dan laju pembentukan modal. b) Penggunaan modal asing tidak hanya mengatasi kekurangan modal tetapi juga keterbelakangan teknologi . Bersamaan dengan modal uang dan modal fisik , modal asing juga membawa serta keterampilan teknik, tenaga ahli, pengalaman organisasi , informasi pasar, teknik-teknik produksi maju, pembaharuan produk, dan lain-lain. Modal asing juga melatih tenaga kerja setempat pada keahlian baru. Semua ini mempercepat kemajuan ekonomi. c) Melalui modal asing negara terbelakang yang cenderung kekurangan modal dapat mendirikan industri-industri potensial, dan lebih dari pada itu penggunaan modal asing pada suatu42

Ibid, hal. 480-487

31

industri dapat mendorong perusahaan setempat dengan mengurangi biaya pada industri-industri lain yang dapat mengarah pada perluasan mata rantai industri terkait lainnya. Modal asing membantu mengindustrialisasikan perekonomian. d) Modal asing lebih berani menanggung resiko kerugian dalam merintis usaha yang belum pernah digarap sebelumnya. Dengan demikian modal asing membuka daerah baru, memanfaatkan sumber baru dan membantu melipatgandakan sumber alam dan menghilangkan ketidakseimbangan kawasan. Kebijakan pemerintah tentang modal asing Menurut M.L Jhingan 43 , ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh pemerintah suatu negara untuk mendorong masuknya investasi asing yaitu : a) Jaminan adanya Stabilitas politik dan keamanan harta dan jiwa di negara peminjam modal adalah syarat pertama terciptanya iklim yang menguntungkan bagi pemasukan investasi. b) Pemerintah negara harus memberikan informasi kepada perusahaan investasi. c) Pemerintah negara peminjam modal bisa menunrunkan biaya produksi perusahaan asing dengan menyediakan fasilitas dasar asing mengenai ruang-lingkup kesempatan

43

Ibid, hal. 480-487

32

yang memadai ( misalnya transportasi, tenaga, pekerjaan umum dan sebagainya ) di dalam negeri. d) Jika negara terbelakang hendak menarik modal asing swasta, mereka harus memberikan fasilitas bagi pengalihan laba, deviden, bunga, dan pinjaman pokok dengan memperhatikan posisi neraca pembayaran sendiri. e) Untuk menarik modal asing, pemerintah negara terbelakang harus memberikan jaminan tidak akan menasionalisasikan perusahaan asing selama periode tertentu dan sekiranya ada nasionalisasi , akan segera membayar ganti-rugi yang wajar dan cukup dan disetujui sebelum pengambil-alihan dilaksanakan serta dapat dialihkan ke negara asal dengan nilai tukar yang berlaku pada hari dilakukannya nasionalisasi. f) Rangsangan pajak mempunyai daya tarik kuat bagi pengusaha bisnis . Baik bagi negara pengimpor maupun negara pengekspor. Modal dapat memberikan kelonggaran pajak, tetapi dalam praktek, negara yang disebut belakangan berada di posisi yang lebih baik untuk melakukannya karena penerimaan pajak mereka yang lebih tinggi dan kemampuannya menyerap kerugian dalam penerimaan yang timbul. g) Sistem lain adalah usaha patungan yang merupakan pendorong bagi pemasukan modal ke negara terbelakang. Perusahaan patungan dapat dilakukan di sektor swasta dan

33

sektor negara di mana investor asing bekerja sama dengan investor lokal atau pemerintah. Perusahaan seperti ini cenderung menghilangkan prasangka yang ada terhadap modal asing, dan yang lebih utama mengurangi resiko

pengambilalihan. h) Suatu negara di mana perusahaan lokal tidak bisa maju tetapi permintaan akan produk luar negeri meningkat dan mungkin akan terus meningkat sangat dianjurkan menempuh

kebijaksanaan perluasan yang dialihkan. Kebijaksanaan ini bertujuan mengalihkan proses pembuatan suatu barang ke negara terbelakang secara bertahap. i) Penyederhanaan proses pengalihan modal dan bunga serta pengaturan yang lebih liberal, dan kebijaksanaan yang tertulis dan jelas mengenai modal asing agar tidak ada salah pengertian dari pihak investor di kemudian hari. j) Disamping menyingkirkan berbagai macam rintangan yang

akan menghambat jalan masuknya modal asing kedalam negeri, negara terbelakang harus mengambil jalan yang lebih nyata untuk meningkatkan arus masuk modal yang lebih besar dengan memberikan pembebasan bea masuk bagi pabrik dan perlatan serta bahan mentah yang diperlukan oleh suatu industri asing baru, dengan memberikan hak eksklusif selama priode tertentu atau dengan membantu perusahaan asing dengan

34

informasi

dan

nasehat

dalam

masalah-masalah

hkum,

pemilihan tempat, peningkatan modal dan problem lainnya. k) Akhirnya, negara pengimpor modal harus memberlakuakan kebijaksanaan yang sama terhadap investasi asing dan terhadap investasi domestik.

b. Upaya-upaya domestik 1) Restrukturisasi kerangka kelembagaan Pada kenyataannya , perubahan kelembagaan dan kemajuan ekonomi akan saling mempengaruhi. Kemajuan ekonomi dapat terjadi karena pembentukan modal yang meningkat atau sebagai akibat dari perubahan teknologi yang pada akhirnya dapat menyebabkan perubahan pada kelembagaan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh W.A Lewis: penemuan baru dapat menciptakan komoditi baru atau mengurangi biaya produksi komoditi lama. Jalan baru , rute pelayaran baru , atau perbaikan lainnnya dapat memberikan kesempatan baru dalam bidang perdagangan. Perang atau inflasi permintaan baru. Orang asing mungkin datang ke negeri membawa perdagangan baru, menginvestasikan modal baru atau menawarkan kesempatan kerja baru.44 2) Peningkatan mutu pendidikan Diantara berbagai jenis sarana pelayanan umum,

Pendidikan adalah salah satu sektor yang paling penting untukLewis W. Arthur dalam M.L Jhingan , Pembangunan dan Perencanaan , Jakarta : Rajawali Press , hal. 43344

2010, Ekonomi

35

mendapatkan perhatian pemerintah. Pembangunan ekonomi tidak akan bisa berlangsung tanpa pendidikan. Prof . Galbraith menepis anggapan bahwa investasi dalam dunia pendidikan adalah sektor yang tidak produktif. Prof . Galbraith justru berpendapat Investasi dalam mendidik massa juga sama produktifnya dengan investasi dalam bidang lainnya. Galbraith berasumsi bahwa: Menolong petani dan buruh dari kebutahurufan mungkin memiliki maksud tersendiri , tapi itu juga merupakan langkah awal yang diperlukan bagi setiap bentuk kemajuan.45 Menurut Galbraith, dimanapun di dunia ini, tidak ada petani yang buta huruf tetapi maju. Akan tetapi dimanapun, tidak ada petani yang melek huruf tetapi tidak maju. Dipandang secara demikian, pendidikan menjadi suatu bentuk investasi yang sangat produktif. 3) Pembangunan Industri Fungsi lain dari pemerintah sebagai administrator negara adalah membangun ekonomi industri. Di negara terbelakang sumber alam belum tergali atau belum digali. Negara-negara ini pada umumnya pernah berada di bawah pemerintahan penjajah, sumber daya alam mereka dieksploitasi oleh negara-negara penjajah, lebih buruk lagi kawasan-kawasan dengan potensi yang tinggi di privatisasi oleh negara penjajah tersebut. Pemerintah memiliki45

kewajiban

untuk

menasionalisasi

pertambangan,

Galbraith , J.K Ibid, hal. 436

36

perkebunan, dan sebagainya. Ia harus mensurvei sumber-sumber alamnya, mengambil kebijaksanaan yang tepat bagi eksploitasi dan pengembangannya, dan juga mendirikan industri demi pemanfaatan yang paling menguntungkan atas sumber-sumber tersebut. M.L Jingan berpendapat bahwa untuk mempercepat laju pembangunan ekonomi, perlu dilakukan pendirian industri dasar dan industri kunci seperti besi dan baja, alat listrik berat, sarana teknologi informasi dan komunikasi, pupuk , alat-alat mesin dan sebagainya. Industri seperti ini memerlukan investasi besar dengan persiapan yang lama, sehingga kalangan swasta di negara-negara terbelakang enggan memasuki wilayah tersebut. 46 Pemerintah masih menurut Jhingan, dapat juga

membantu pertumbuhan industri swasta dengan mengimpor bahanbahan mentah, peralatan modal , mesin dan keterampilan teknis. Dalam usaha membantu perusahaan swasta dalam mendirikan industri, pemerintah dapat menyediakan fasilitas seperti biaya murah , potongan pajak, tenaga, air, transport, komunikasi, tanah murah untuk membangun pabrik dan sebagainya. Pemerintah juga dapat membantu pembangunan wilayah terbelakang dengan memulai perusahaan negara sendiri dan dengan mendorong perusahaan swasta, untuk mendirikan industri dengan memberikan

M.L Jhingan , 2010, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan , Jakarta : Rajawali Press , hal.441

46

37

fasilitas dan berbagai konsensi sebagaimana yang telah disebutkan di atas. 4) Pembentukan Modal Pembentukan Modal dinilai sebagai faktor utama dalam pembangunan, terutama jika dilihat dari sudut pandang ekonomi. Menurut Ragnar Nurske lingkaran setan kemiskinan di negara terbelakang dapat digunting melalui adanya pembentukan modal. 47 Hal ini diakibatkan oleh kenyataan rendahnya pendapatan per-kapita di negara terbelakang, maka permintaan , produksi dan investasi menjadi rendah dan kurang. menyebabkan kurangnya modal untuk Hal ini kemudian membiayai proses

penciptaan produk domestik atau produksi dalam suatu negara yang hanya dapat diatasi melalui pembentukan modal. Melalui pembentukan modal persediaan alat-alat produksi seperti mesin, dan perlengkapan lainnya meningkat yang berimbas pada meningkatnya jumlah produksi barang dan jasa di negara tersebut. Overhead ekonomi dan social pun tercipta. Pembentukan modal menyebabkan eksplorasi terhadap sumber daya yang ada dapat dimaksimalkan, yang berarti tidak ada potensi yang terbuang disebabkan oleh instrumen-instrumen pengelola dan pemanfaatan dapat di hadirkan melalui adanya pembentukan modal.

47

R Nurske dalam Ibid, hal. 337-351

38

5) Pemanfaatan pertumbuhan angka penduduk Pengaruh pertambahan angka penduduk dalam

pembangunan ekonomi telah menarik perhatian para ahli ekonomi sejak Adam Smith menulis bukunya yang berjudul Wealth of Nations. Dalam buku tersebut Adam Smith mengungkapkan bahwa Buruh merupakan kekayaan yang memberikan sebuah bangsa kenyamanan melalui ketersediaan fasilitas hidup yang dipasok dari tenaga-tenaga kerja yang mengolah sector-sektor potensial yang dimiliki oleh negara.

Colin Clark juga memiliki pandangan yang sama , Clark menyatakan bahwa: pertumbuhan penduduk membawa kesulitan ekonomi pada masyarakat yang hidup secara tradisional. Tetapi dengan tenaga yang cukup kuat masyarakat mampu mengubah metode mereka , dan dalam jangka panjang akan beralih menjadi masyarakat yang jauh lebih maju dan produktif 48

C. Peranan Teknologi dalam Pembangunan Suatu bangsa Penggunaan konsep bernuansa teknologi sangat beralasan dalam memahami aspek kemajuan suatu negara. Sebab, negara-negara yang terlebih dahulu menerapkan teknologi telah terbukti berhasil mempertahankan pembangunan ekonomi secara kokoh . Lantas bagaimana kemudian kita dapat

Colin Clark dalam M.L Jhingan , Perencanaan , Jakarta : Rajawali Press , hal. 277

48

2010, Ekonomi Pembangunan dan

39

mengaitkan kemajuan teknologi dengan pembangunan perekonomian di negara-negara tersebut ? Peranan inovasi dan teknolgi baru dalam pertumbuhan ekonomi telah diakui secara luas . Sebagai contoh, dalam analisis Scumpter, inovator dan inovasi merupakan sumber utama pertumbuhan ekonomi. 49 Robert Solow juga turut mengungkapkan pendapatnya yang menyatakan bahwa teknologi merupakan sumber utama pertumbuhan ekonomi. Dengan menggunakan data pertumbuhan GDP 1909-1949 dan menempetkan kemajuan teknologi sebagai variable residual , Solow menemukan bahwa kontribusi kemajuan teknologi terhadap kemjuan ekonomi Amerika Serikat mencapai sekitar 87,5 % . Hasil temuan solow ini diperkuat oleh Denison. Menurut Denison: Kemajuan teknologi memberikan kontribusi yang paling besar kepada pertumbuhan produktivitas. 50 Selanjutnya, untuk semakin menguatkan pernyataan Denison, Choi (1987) mengungkapkan bahwa lebih dari 87% pertumbuhan produktivitas di Amerika Serikat selama 1950-1980 disumbangkan oleh perbaikan perbaikan di bidang teknologi . 51 Besarnya peranan teknologi dalam pertumbuhan ekonomi juga telah dibuktikan oleh bangsa jepang. Dalam waktu yang relatif singkat Jepang mampu bangkit dari bangsa yang mengalami kekalahan pada Perang Dunia IIWilliam Schumpter dalam Alkadri, Mucdie dan Suhandoyo , 1999 , Tiga Pilar Pembangunan , Jakarta : Direktorat Kebijaksanaan Teknologi Untuk Pengembangan Wilayah BPPT , Hal. 218 50 Solow dan Denison dalam Ibid Hal. 219 51 Hyung Sup Choi dalam HR.Solow , 1987 , Productivity Trough people in The Age of Cnhanging Technology , Tokyo :Asian Productivity Organization , hal. 35149

40

menjadi salah satu bangsa yang maju untuk memimpin dunia, terutama di bidang perekonomian dewasa ini. Hirono mengestimasi bahwa untuk kurun waktu 1955-1979 berbagai inovasi teknologi telah memberikan kontribusi sekitar 29% kepada pertumbuhan industri manufaktur di negeri matahari tersebut.52 Sementara itu untuk jangka waktu yang bersamaan , Subramanian (1987) memprediksikan bahwa kemajuan teknologi telah memberikan sumbangan sebesar 65% kepada pertumbuhan ekonomi jepang.53 Selanjutnya masih menurut Subramanian , Perencanaan

pembangunan berbasis tekonolgi ( Technology Based development planning ) adalah perangkat perencanaan pengembangan wilayah, ---pengertian wilayah disini adalah mencakup level perusahaan ( firma ) , level sektor / industri , level daerah ( propinsi, kabupaten, kota, desa) dan nasional (negara)--- yang menitikberatkan pada pengelolaan komponen-komponen teknologi yang ada pada suatu wilayah melalui proses transformasi sumber daya di wilayah yang bersangkutan. Penggunaan komponen teknologi untuk memilah-milah jenis teknologi merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan secara universal. Adapun komponen teknologi yang dimaksud dapat dibagi menjadi 4 macam yaitu : 54

Hirono, 1985 , Intergated Survey Report in Improving Productivity Trough Macro-Micro Linkagges. Tokyo : Asian Productivity Organization, hal. 247 53 S.K Subramanian , 1987 , Technology Productivity and Organization. Technological Forecasting and Social Change, Vol.31, No.4 , Hal. 359-371 54 Alkadri, Mucdie dan Suhandoyo , 1999 , Tiga Pilar Pembangunan , Jakarta : Direktorat Kebijaksanaan Teknologi Untuk Pengembangan Wilayah BPPT , Hal. 220-221

52

41

1) Technoware (T) = Object-embodied technology = facilities : mencakup peralatan , perlengkapan, mesin-mesin, kendaraan

bermotor, pabrik dan infrastruktur fisik. 2) Humanware (H) = person-embodied technology = abilities : meliputi pengetahuan, keterampilan/keahlian, kebijaksanaan , kreativitas, prestasi dan pengalaman seseorang atau sekelompok orang. 3) Infoware (I) = document-embodied technology = facts : berkaitan dengan proses , prosedur, teknik, metode, teori, spesifikasi, observasi, dan fakta-fakta lainnya yang diungkapkan melalui publikasi, dokumen-dokumen dan cetak biru. 4) Orgaware = institution-embodied technology = frameworks : dibutuhkan untuk mewadahi fasilitas, kemampuan, dan fakta, yang terdiri dari praktek-praktek manajemen keterkaitan dan pengaturan organisasi (kelembagaan dan regulasi) Produk-produk teknologi informasi yang kerap dipergunakan dalam

meningkatkan kinerja pemerintahan suatu negara antara lain : 1. E-government E-government adalah Penggunaan teknologi untuk meningkatkan akses dan pelayanan pemerintah untuk kepentingan warga, mitra bisnis dan karyawan. 55 Berdasarkan pengertian ini, dapat kita asumsikan bahwa egovernment melibatkan prosedur otomatisasi atau komputerisasi yang akanDikutip dari : http://en.wikibooks.org/wiki/E-government/Definition, diakses pada 24 Oktober 2010 pukul 19.2455

42

memberikan kepemimpinan gaya baru, cara-cara baru dalam memutuskan strategi, cara-cara baru melakukan bisnis, cara-cara baru untuk mendengarkan aspirasi warga negara dan masyarakat, dan cara-cara baru pengorganisasian, serta penyampaian informasi. E-Government juga mengacu pada penggunaan teknologi informasi (seperti Wide Area Networks, Internet, dan mobile computing) oleh instansi pemerintah yang memiliki kemampuan untuk mentransformasikan hubungan dengan masyarakat, bisnis, dan cabang-cabang pemerintahan. 56 Teknologi ini menggunakan berbagai media dengan tujuan yang berbeda: pengiriman data secara lebih efisien sebagai bagian dari pelayanan pemerintah kepada masyarakat, peningkatan Interaksi bisnis dan industri, pemberdayaan masyarakat melalui akses informasi, atau manajemen pemerintahan yang lebih praktis. Manfaat yang dihasilkan adalah dapat mengurangi praktek korupsi, Peningkatan transparansi, peningkatan

kenyamanan dalam hal pelayanan masyarakat , pertumbuhan pendapatan, dan atau pengurangan biaya operasional. Secara tradisional, Interaksi antara warga negara atau rekan bisnis dan lembaga pemerintah berlangsung di kantor pemerintah. Dengan hadirnya teknologi informasi dan komunikasi maka memungkinkan untuk melakukan pelayanan yang lebih praktis terhadap klien. Pelayanan tersebut dapat

Dikutip dari : http://web.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/TOPICS/EXTINFORMATIONANDCOMMUN ICATIONANDTECHNOLOGIES/EXTEGOVERNMENT/0,,contentMDK:20507153~menuPK:7 02592~pagePK:148956~piPK:216618~theSitePK:702586,00.html , diakses pada tanggal 24 Oktober 2010 pukul 19.30

56

43

dilakukan melalui kios elektronik di instansi pemerintah, yakni sebuah kios pelayanan yang terletak berada di tengah-tengah masyarakat dan dapat diakses dengan mudah melalui penggunaan komputer pribadi di rumah atau kantor. 2. E-administration E-Administration atau administrasi elektronik mengacu pada mekanisme yang mengubah paradigma terhadap sistem operasi perkantoran tradisional yaitu proses merubah data dari kertas ke proses elektronik, dengan tujuan untuk menciptakan kantor tanpa kertas. Teknologi ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja. 57 E-Administration juga dapat didefinisikan sebagai manajemen yang efektif dari informasi elektronik yang dibuat oleh proses administrasi. Tujuannya adalah untuk menjamin efisiensi, transparansi dan akuntabilitas dalam organisasi apapun. Namun, e-administration sering dikaitkan dengan egovernment dan kemudian dimanfaatkan secara khusus untuk ketersediaan layanan publik melalui alat komunikasi. 58 E-administration melibatkan Partisipasi dan transparansi, inisiatif Interaktif untuk memberdayakan warga dan bisnis untuk menciptakan pemerintahan yang terbuka. Dampak sosial dan kohesi dari e-administration ini adalah memberikan kontribusi untuk memperbaiki lingkungan sosial dan menciptakan hubungan sosial yang lebih erat . Layanan dapat mencakup

Dikutip dari : http://www.babylon.com/definition/E-Administration/English, diakses pada 20 Oktober 2010 pukul 00.05 wita 58 Dikutip dari : http://www.lexelerator.eu/?q=node/292 , diakses pada 20 Oktober 2010 pukul 00.30 wita

57

44

wilayah lokal, nasional, atau benua , sistem administrasi yang efektif dan efisien.

45

BAB III GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI DAN KEMAJUAN INDIA

A. Klasifikasi teknologi Struktur industri di sektor teknologi informasi India memiliki empat kategori utama. yaitu : 1. Layanan Teknologi Informasi ( IT Services) Layanan teknologi informasi ( TI ) merupakan bagian utama dari industri TI India. Peluang di sektor jasa TI India berada di bidang jasa ecommerce, e-government dan e-learning. a. E-commerce E-commerce adalah bentuk dari bisnis dimana pembeli dan penjual berinteraksi melalui internet bukan dengan berhubungan secara fisik atau kontak secara langsung. E commerce dapat diklasifikasikan sebagai : 1) Proses produksi : mencakup pengadaan, pemesanan dan perlengkapan dari stok, proses pembayaran dan kendali produksi, 2) Proses fokus pada konsumen : termasuk promosi dan penjualan, penjualan di internet, memproses pesanan dan pembayaran,

46

3) Proses pengaturan internal : mencakup layanan pegawai, pelatihan, konverensi video dan perekrutan.

b. E-government Layanan teknologi informasi di India dalam dunia

pemerintahan dikenal dengan istilah e-government. E-government di India merupakan komputerisasi yang diterapkan pada Departemen Pemerintah dengan inisiatif untuk merangkum poin-poin penting dari tugas Pemerintahan, seperti sertifikasi warga negara, dan orientasi pelayanan dengan adanya transparansi. Pendekatan e-government memiliki potensi besar memungkinkan penghematan biaya melalui berbagi inti dan infrastruktur pendukung, serta memungkinkan interoperabilitas melalui standar, dan menyajikan hubungan yang lebih dekat antara pemerintah dengan warga negara. Rencana e-government nasional (Nasional e-Governance Plan (NeGP) ) India, menerapkan pendekatan holistik dalam inisiatif penerapan e-governance di seluruh negeri. Dengan ide ini,

infrastruktur besar-besaran di seluruh negeri hingga ke desa terpencil dikembangkan, dan digitalisasi skala besar dilakukan untuk

pengaktifan dengan mudah, melalui akses internet yang handal. Tujuan utamanya adalah untuk membawa pelayanan publik lebih bagi masyarakat India.

47

Pemerintah menyetujui Nasional e-Governance Plan (NeGP) India, yang terdiri dari 27 Mode Misi Proyek dan 8 komponen, pada tanggal 18 Mei 2006. Melalui persetujuan ini Pemerintah India telah diberikan keleluasaan untuk menetukan visi, pendekatan, strategi, komponen kunci, metodologi implementasi, dan struktur manajemen untuk NeGP. Produk-produk e-government yang di manfaatkan di negara India59 Layanan e-government pemerintah India menggunakan beragam aplikasi di dalamnya. Pemerintah India telah

memperkenalkan sejumlah program di mana rakyat India dapat menggunakan layanan TI yang bekerja secara lebih sistematis. Program-program e-government yang dijalankan oleh Pemerintah India adalah: 1) E-Mitra Layanan ini diluncurkan oleh Pemerintah India untuk pertama kalinya bagi warga pedesaan, sehingga mereka dapat

memanfaatkan layanan pengaktifan TI semaksimal mungkin. EMitra adalah proyek Pemerintah Negara, yang segera menjadi sangat populer di wilayah ini. Pada tahun 2002, dua proyek muncul yaitu; Jan Mitra dan Lok Mitra .

Sumber : http://www.techtext.net/information-technology/perspectiverole-and-contribution-of-information.html , doakses pada 10 0ktober 2010 pada pukul 23.00 wib

59

48

a) Jan Mitra Jan Mitra merupakan platform elektronik terpadu . dimana Melalui e-mitra ini warga wilayah Rajasthan bisa memperoleh manfaat dari informasi yang diinginkan mengenai Departemen Pemerintah di kios-informasi yang tersedia. Program Inisiatif tidak hanya membantu pemerintah dengan mengurangi

tanggung jawab untuk menghadiri setiap panggilan telepon, melainkan juga menghemat waktu . Layanan ini diharapkan mampu memberikan kenyamanan kepada warga, agar

masyarakat India dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang diperlukan. b) Lok Mitra Lok Mitra adalah Proyek perkotaan dari Pemerintahan elektronik (e-governance) yang diluncurkan di kota Jaipur, India pada tahun 2002, yang membantu warga Jaipur (sekarang kota-kota lain juga) untuk membayar tagihan mereka secara online (tanah, air, Bisnis Tiket dan lain-lain). Produk ini membantu warga untuk menghemat waktu, yang sebelumnya pembayaran dilakukan dengan mengantri di loket pembayaran. Layanan ini juga memastikan bahwa uang mereka akan langsung diterima oleh Pemerintah dan memberikan rasa aman terkait dengan pembayaran tagihan.

49

2) Pusat Informasi Masyarakat Program ini dirancang khusus untuk menyediakan akses internet dan teknologi informasi. Layanan ini memungkinkan warga untuk melakukan pertemuan dengan Pemerintah yang dapat di atur melalui fitur ini. Layanan ini Menghubungkan pusat-pusat tujuh negara bagian timur laut yaitu; Arunachal Pradesh, Assam, Manipur, Mehalaya, Mizoram, Nagaland dan Tripura.

Pemerintah pusat membantu untuk mendapatkan koneksi pada waktu kondisi lingkungan yang tidak memadai. Pusat-pusat tersebut umumnya terletak di sekolah, kampus atau kantor pemerintah. Orang-orang bisa datang untuk mengakses Internet, dimana beban internet di tanggung oleh pemerintah. 3) Proyek wi-fi Salah satu proyek wi-fi (koneksi internet tanpa kabel) di mana beberapa desa dihubungkan dengan sambungan internet adalah Rencana Digital Gangga (DGP). Melalui penggunaan sambungan jaringan nirkabel, layanan ini dibuat. Program ini membantu masyarakat yang tinggal di desa-desa di India untuk memiliki akses internet dimana informasi mengenai berbagai isu

dikumpulkan. Berbagai macam iklan juga dapat di tampilkan melaui layanan ini. Pada saat yang sama orang-orang yang tinggal di pedesaan India dapat diberikan informasi mengenai perubahan

50

teknologi baru dan inovasi perubahan yang terjadi dalam ranah nasional dan pasar internasional. Misalnya, Bimari Jankari adalah portal di mana setiap informasi tentang penyakit dan kesehatan serta isu terkait tersedia dan Digital Mandi yang merupakan salah satu portal yang memuat semua informasi mengenai komoditas pertanian yang tersedia. portal ini memberikan informasi mengenai harga komoditi dan nilai relatif mereka. 4) Gyandot Gyandot pertama kali didirikan pada Januari tahun 2000. Ini adalah pemerintahan berbasis e-modul yang dirancang bagi warga pedesaan. Gyandoot melayani kebutuhan penduduk desa dengan memberikan informasi yang berkaitan dengan kurs yang berlaku, komoditi berbasis agro dan tingkatan tanah. Modul ini dirancang dengan tujuan untuk menyediakan layanan pengiriman dengan biaya yang efektif untuk masyarakat. 5) Tarahaat Fitur Ini dikembangkan dengan visi untuk membawa fasilitas internet ke pedesaan India. Ini adalah model bisnis berbasis waralaba yang mencoba untuk menghasilkan pendapatan dengan berfokus pada jasa pemasaran. Proyek Ini dimulai di wilayah Punjab dengan diperkenalkannya pusat-pusat lain yang disebut sebagai Kendra's yang saling terhubung melalui fasilitas koneksi internet. Dengan kemampun tersebut Kendra's juga menjadi

51

cadangan , dalam hal, gangguan pasokan listrik. Kios Info memberikan informasi layanan online dan offline di bidang pendidikan, peluang yang berlaku di pasar dan informasi berguna lainnya untuk penduduk desa. Tara-kendra sangat populer di antara penduduk lokal karena menyediakan informasi dalam bahasa lokal dan portal ini dirancang dengan pola sedemikian sehingga warga desa yang belum cukup melek huruf juga dapat memahaminya tanpa kesulitan. Selain Tarakendra, Tarahaat memiliki berbagai macama layanan lainnya yakni : a) Tara-bazar (untuk informasi produk) b) Tara-dhaba (untuk menyediakan konektivitas) c) Tara-gyan (mendidik generasi muda pedesaan) d) Tara-guru (membantu dalam bimbingan dan konsultasi) e) Tara-van (pengiriman pesanan di daerah-daerah terpencil) 6) Pedesaan e-seva Produk TI ini diprakarsai oleh Pemerintah wilayah Andra Pradesh. Awalnya dilaksanakan di Kabupaten Godavari Barat untuk memberikan fasilitas e-governanment. Pusat-pusat ini dirancang dengan tujuan untuk menyediakan fasilitas pemerintahan yang lebih baik bagi orang-orang dari pedesaan India. Efektivitas e-seva dapat dilihat dari fakta bahwa pada tahun 2003, lebih dari 400 juta rupee dikumpulkan hanya untuk pembayaran listrik. Dengan keberhasilan seva-e dalam pembayaran listrik, Pemerintah berharap

52

dapat memperkenalkann produk ini untuk mengumpulkan tagihan telepon dan tagihan lokal Pemerintah. E-seva mendapatkan

popularitas dengan membantu masyarakat untuk memanfaatkan produk ini untuk memperoleh sertifikat di dengan mudah, efisien dan dapat diandalkan. 7) Bhoomi Bhoomi diperkenalkan oleh Pemerintah untuk memelihara catatan yang berhubungan dengan pertanahan. Departemen Pendapatan di Karnataka telah mengomputerisasi 20.000.000 catatan kepemilikan tanah yang dimiliki 6,7 juta petani negara. Dengan

diperkenalkannya program ini, petani bebas dari pemberi suap dan dilindungi dari kemungkinan dilakukannya pungutan liar. Melalui Pusat Informasi Nasional (NIC), perangkat lunak online yang berisi salinan catatan tanah dikembangkan menjadi perangkat lunak Bhoomi. Dengan memberikan permintaan online, petani mendapatkan nomor pendaftaran online . 8) e-choupal Produk ini dirancang khususnya untuk petani India. Melalui echoupal, petani yang tinggal di daerah terpencil dan tidak dapat memiliki kontak langsung dengan konsumen dapat melakukan kontak melalui produk ini. Produk Ini menyediakan sistem dimana petani dapat mengakses informasi terbaru dan diperbarui (lokal, nasional dan internasional) yang terkait dengan praktek pertanian.

53

Hal Ini menyediakan informasi real time dan pengetahuan kepada petani disesuaikan dimana petani dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan dapat melakukan kontak langsung dengan pelanggan, mengefisienkan waktu dan biaya yang harus terbuang dengan bergerak melalui saluran distribusi perantara.

E-choupal menjadi inisiatif terbesar di antara semua investasi berbasis internet di Pedesaan India. E-choupal hadir di 36.000 desa melalui hampir 6.000 kios di sembilan negara. ITC (India Tobacco Company) berencana untuk memperluas konsep echoupal lebih lanjut di 15 negara bagian India. 9) Aksh Aksh adalah perusahaan kabel serat optik dengan yang menyediakan pemasangan dan pemeliharaan kabel. Aksh

memiliki izin untuk meletakkan kabel di daerah pedesaan. TV Kabel bandwidth yang disambungkan oleh Aksh mendukung berbagai macam layanan ( termasuk interaksi video) yang akan menyebabkan peningkatan tingkat pertukaran informasi di antara orang-orang yang tinggal di beberapa daerah pedesaan India. 10) N-Logue N-Logue diaktifkan di India Selatan namun India Utara tetap dapat meraih keuntungan dari produk ini. Produk ini fungsional dengan fasilitas menyediakan konektivitas dengan berbagai layanan karena menyediakan fasilitas panggilan suara dan

54

mengatasi masalah kesalahan koneksi dial up. Produk ini juga ditambahkan fasilitas web-cam agar melalui fasilitas ini diagnosis berbagai masalah dapat dilakukan dengan baik dalam area terpencil sekalipun. Biaya N-Logue untuk konektivitas relatif populer di wilayah selatan karena fungsi konektivitas dan pelatihan penanganan aplikasi yang mudah. a. E-learning E-Learning adalah kombinasi antara layanan dan teknologi pembelajaran untuk memberikan kualitas yang lebih baik dan terintegrasi pada pembelajaran dengan konsep yang mengungkapkan pandangan bahwa proses belajar dapat dilakukan kapan saja, dan dimana saja. Hal ini diterima di pasar sebagai evolusi pelatihan dan industri pendidikan dan tahap berikutnya dalam revolusi digital. Elektronika digital telah membuat e-learning mungkin karena data digital dapat diakses secara acak. Diterima dengan cepat, dimanipulasi, dll. Kebutuhan ruang penyimpanan minim, dan Alat-alat digital dapat secara efektif digunakan untuk memperkaya konten multimedia dengan fitur Audio, video, grafis, animasi 3D, dll. Hal ini menghasilkan visualisasi yang lebih baik dan pemahaman yang lebih baik . Tahap pembelajaran melalui proses e-learning dilakukan dengan pengiriman instruksi konvensional di ruang kelas dengan menggunakan Komputer, Multimedia dan Web. e-learning

55

memfasilitasi proses pembelajaran dan pengiriman data bagi para guru dan siswa. E-Learning adalah salah satu produk TI yang disarankan pada departemen-departemen pemerintah untuk dipergunakan sebagai

sarana menyampaikan pendidikan dengan menggunakan alat-alat pendidikan dan media Komunikasi. Dorongan utama dari program eLearning adalah untuk mengintegrasikan metodologi e-learning dan pendekatan dengan sistem kelas konvensional untuk memaksimalkan manfaat yang mengalir dari sistem pendidikan tradisional,

meningkatkan jangkauan kepada pelajar tanpa terhalang jarak ruang dan waktu dan menerapkan e-learning untuk memudahkan pengajaran mata pelajaran TI yang terkait dengan mata pelajaran lain dalam kurikulum sekolah. 2. Pengaktifan Layanan TI ( IT Enable Services ( ITeS) Pelayanan yang ekstensif menggunakan informasi dan teknologi telekomunikasi dikategorikan sebagai jasa pengaktifan Teknologi

Informasi. Jasa ini merupakan kontributor yang paling penting bagi pertumbuhan industri TI India. Beberapa layanan penting yang tercakup dalam sektor ITES di India adalah : a. Offshore Outsourcing for Business Processing Pengalihdayaan lepas pantai yakni melakukan kontrak dengan perusahaan lain yang memiliki akses kepada tenaga ahli , untuk mengalihkan beberapa pekerjaan mereka di dalam perusahaan dengan

56

tujuan penghematan biaya atau agar perusahaan tersebut dapat lebih berfokus pada bidang bidang yang benar-benar dikuasainya. Karena proses offshore Outsourcing yang dibantu oleh instrument berbasis teknologi informasi, maka layanan ini sering disingkat menjadai ITeS BPO atau Information Technology enabled Servises for Business Proccess Outsourcing. b. Jasa Interaksi-pelanggan (Costumer Service) yang mencakup

panggilan pusat jarak jauh. Sistem kerja dari produk ini adalah dengan melakukan pengalihan pusat panggilan (Call Center) untuk layanan pelanggan (costumer service) dari perusahaan asing ke India. Produk ini adalah merupakan produk jasa teknologi informasi dimana perusahaan TI asing mempekerjakan tenaga kerja dari India untuk menjadi operator layanan konsumen untuk produk mereka. 3. Perangkat Lunak Komputer ( Software ) Produk Perangkat lunak komputer ini adalah salah satu produk Teknologi Informasi dengan nilai ekspor yang tinggi di India. Industri perangkat lunak di India berawal pada tahun 1970-an dan tumbuh pada kecepatan yang cukup signifikan dalam sepuluh tahun terakhir. Nilai jual perangkat lunak India berkembang dari angka 0,6 miliar USD pada 1998 menjadi 8,6 miliar USD pada 2008.60

Sumber : http://www.nasscom.in/upload/5216/IT%20Industry%20Factsheet-Aug%202008.pdf , diakses 10 Oktober 2010 pada puku 00.25

60

57

4.

Perangkat keras Komputer ( Hardware ) Sektor industri perangkat keras ini berfokus pada manufaktur dan perakitan perangkat keras komputer. Konsumsi perangkat keras komputer tertinggi adalah dalam pasar domestik. Karena kenaikan jumlah perusahaan Teknologi Informasi, penjualan desktop, laptop, server, router, dll telah semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Banyak Perusahaan domestik dan multi-nasional, telah berinvestasi dalam pasar perangkat keras komputer di India. Industri perangkat keras di India juga mencatat pertumbuhan yang signifikan, setiap tahun selama periode 20042008 , industri perangkat keras India meningakat rata-rata sebanyak 20% per-tahun, dengan nilai peningkatan hampir mencapai 2 kali lipat dalam kurun waktu tiga tahun yakni dari 5 miliar USD pada 2004 menjadi 12 miliar USD pada 2008.61

B. Pembangunan India

1. Potensialitas Teknologi Informasi India a. Industri TI Potensi industri teknologi informasi India telah diakui oleh semua negara-negara maju di seluruh dunia. Produk-produk TI India terkenal di seluruh dunia dengan kualitas yang tinggi dan biaya

produksi yang murah. Dengan potensi pertumbuhan yang besar, sektor

61

ibid

58

teknologi informasi India telah muncul sebagai wilayah investasi yang diminati oleh perusahaan TI di seluruh dunia. Pemerintah India dengan bantuan dari departemen teknologi informasi telah mengambil inisiatif dan langkah-langkah kebijakan yang diperlukan untuk memfasilitasi Industri teknologi informasi . Potensi yang lebih besar pada teknologi informasi india juga didorong oleh Kegagalan subprime (pembayaran kredit perumahan) di AS yang telah membawa resesi dalam perekonomian Amerika Serikat beberapa waktu belakangan ini. Kemunduran Amerika Ini memiliki efek buruk pada semua negara ekonomi utama dunia. Namun, para ekonom dan ahli keuangan berpendapat bahwa subprime crash Amerika Serikat dan akibat resesi tidak akan memiliki pengaruh besar pada sektor TI India. Bahkan, sebagai akibat perlambatan keuangan, usaha AS diprediksikan akan semakin banyak bergantung pada TI India dan sektor ITeS dan untuk memperoleh tenaga kerja mereka melakukan proses outsourcing. Karena ketersediaan tenaga kerja terampil dan kualitas atas produk-produk TI, momentum pertumbuhan sektor TI di India dianggap memiliki potensi peningkatan yang dinamis di setiap tahunnya. Berdasarkan faktor-faktor pendukung menguatnya potensi industri TI India, kemudian diperoleh gambaran kuat untuk melihat potensi berkelanjutan melalui data yang mencatat pertumbuhan industri TI India hingga lebih dari 2 kali lipat, dari angka 21 miliar

59

Dollar AS hingga mencapai 47 miliar Dollar AS selama periode 20042007 . 62 b. Pasar produk teknologi informasi Berdasarkan studi yang dilakukan oleh springboard research pada februari 2010, pasar teknologi informasi India diharapkan tumbuh sekitar 15,5 persen setiap tahunnya setelah 2010, yg merupakan dampak dari pertumbuhan kepercayaan investor dan kebijakan inisitaif yg diambil oleh pemerintah. Berikut ini potensi pasar di India di berbagai sektor, yang bisa menjadi referensi untuk melihat potensi ekonomis dari pasar India secara keseluruhan. 1) India akan menjadi pasar yang paling cepat berkembang di Asia dalam hal pembelanjaan di sektor TI diikuti oleh Singapura dan China .63 2) Perlambatan AS akibat Subprime Crash (krisis kredit perumahan ) akan menjadi salah satu alasan utama untuk perlambatan di negaranegara Asia tapi pembelian di sektor TI di India akan tumbuh lebih cepat karena potensi masuknya investasi yang sangat besar dalam mendirikan infrastruktur yang diperlukan untuk mengembangkan

Dikutip dari : NASSCOM dalam http://www.dnb.co.in/TopIT/overview.asp, diakses pada 29 juli 2010 pada pukul 14.30 wib 63 Dikutip dari : http://www.indianembassy.org/indiainfo/it/cnet_sept_11_2000.asp , diakses pada 25 Juli 2010 pukul 14.21

62

60

teknologi informasi. Sehingga membantu industri TI India tetep kokoh berdiri di tengah krisis. 3) Berbicara mengenai tren e-commerce, minat pasar pada mobile commerce dan konektivitas internet akan meningkat dan aplikasi Customer Relationship Management (CRM) akan menjadi

pendorong utama untuk investasi di bidang teknologi informasi India, mengingat pasar domestik India yang memiliki jumlah potensial serta peningkatan kesejahteraan yang tercermin dari peningkatan perekonomian India yang stabil mencapai 7% pertahunnya, akan menjadi lahan yang subur bagi pemasaran produkproduk yang berbasis teknologi informasi. 64 c. Sumber Daya Manusia Ketersediaan manusia-manusia berketerampilan, dengan

kemampuan bahasa inggris, biaya kompetitif, institut pelatihan berkualitas dan reformasi kebijakan yg menguntungkan telah memimpin India menjadi negara yang paling dicari sebagai tujuan perusahaan global untuk menjalankan bisnis mereka. Profesional teknologi informasi India dikenal karena

memiliki kemampuan teknik yang kuat dan keterampilan analisis yang sangat memadai. Meningkatnya jumlah tenaga kerja dalam bidang teknologi informasi juga didukung oleh sistem pendidikan India yang memberikan penekanan pada bidang matematika dan IPA sebagai64 Dikutip dari : http://www.indianembassy.org/indiainfo/it/cnet_sept_11_2000.asp , diakses pada 25 Juli 2010 pukul 14.21

61

mata pelajaran yang wajib

bagi para pelajar di India, sehingga

menghasilkan sejumlah besar lulusan IPA dan insinyur. Penguasaan konsep kuantitatif ditambah dengan latar belakang sejarah sebagai negara bekas koloni Inggris , memberikan kontribusi yang cukup besar dalam mempengaruhi kecakapan berbahasa Inggris rakyat India yang juga merupakan bahasa nasional kedua negara tersebut. Perpaduan kemampuan teknologi informasi dari lembaga pendidikan bersertifikasi internasional dan kemampuan bilingual, telah menjadikan India mampu memperoleh manfaat dari kebutuhan internasional terhadap sumber daya intelektual dalam bidang teknologi informasi. Berdasarkan spesifikasi tersebut, India dianggap sebagai rumah bagi sejumlah besar profesional TI, yang memiliki keterampilan dan keahlian untuk memenuhi tuntutan dan harapan dari industri TI global. Disamping itu, tingkatan gaji rata-rata tenaga kerja terampil India yang lebih rendah dibandingkan dengan gaji rata-rata professional TI di negara-negara maju membuat biaya layanan TI India menjadi jauh lebih efisien dan faktor ini juga menjadi alasan mengapa layanan TI seperti proses bisnis outsourcing telah berkembang secara signifikan di pasar kerja India. Tenaga kerja India dibayar dengan gaji minimum 8000 Dollar AS per-tahun, 65 mengakibatkan perusahaan asing terutama dari AS dan Eropa dapat berhemat sekitar 50-70% dariSumber : Pete Engardio, 2007, CHINDIA : Strategi China dan India Menguasai Bisnis Global , Jakarta : Bhuana Ilmu Populer , halaman 765

62

biaya produksi yang mereka habiskan di negeri mereka , dengan kualitas yang sama baiknya.66 Dengan didukung pula oleh profesional TI berkemampuan berbahasa Inggris yang sangat baik, negara-negara berbahasa Inggris seperti Amerika Serikat dan Inggris bergantung pada industri TI India untuk proses outsourcing bisnis mereka. Sesuai laporan NASSCOM McKinsey, sektor TI India memberikan kesempatan kerja untuk 2.010.000 tenaga kerja terampil India pada tahun 2008. 67

d. Infrastruktur Teknologi Informasi 1) Infrastruktur Pendukung Pengembangan TI Infrastruktur di India memiliki Harga yang kompetitif sehingga biaya pengembangan perangkat lunak dan layanan lainnya di india sangat rendah jika dibandingkan dengan negara negara di Eropa dan AS. Sektor TI india memperoleh keuntungan dari ketersediaan infrastruktur yg kuat ,fasilitas telekomunikasi, tenaga air dan listrik serta jalan raya yang memadai bagi perusahaan-perusahaan TI baik swasta nasional maupun asing untuk menjalankan usaha mereka. Wilayah-wilayah pengembangan TI yang kemudian berevolusi menjadi pusat TI global juga

Irwan, Suhanda (ed) , 2007, India ;Bangkitnya Raksasa Baru Dunia , Jakarta: Kompas , Hal 56 67 Sumber : http://www.nasscom.in/upload/5216/IT%20Industry%20Factsheet-Aug%202008.pdf , diakses 10 Oktober 2010 pada puku 00.25

66

63

bermunculan di India seperti bangalore, Hyderabad dan Gurgaon . Wilayah ini menawarkan infrastruktur lembah silikon yang diperlukan untuk pengembangan TI dengan harga yang cenderung murah. Dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai, India menjadi tujuan terpilih untuk perusahaan-perusahaan asing yang ingin melebarkan teknologi informasi mereka dengan membuat kantor cabang di India. Perusahaan ini juga mendapat keuntungan dengan berinvestasi di India sebab India menawarkan biaya rendah dan daya tarik finansial dengan menampilkan kombinasi

lingkungan bisnis yang sangat memadai dan ketersediaan pekerja berkompoten. Studi Bangalore, sebagai ikon kota dengan infrakstruktur TI terbaik di India. Jika kita berbicara mengenai teknologi informasi di India, maka kita tidak akan luput dari topik mengenai sebuah kota di India yang maju karena faktor teknologi informasi yang berkembang sedemikian pesatnya di kota tersebut, hingga dijuluki ibu kota teknologi informasi India, Bangalore / Bengaluru. Bangalore adalah salah satu kota yang paling cepat berkembang di Asia dan salah satu yang paling dicari setelah kotakota di India oleh orang-orang, perusahaan, perusahaan

multinasional dan wisatawan. Pertumbuhan besar kota ini telah

64

berlangsung dalam satu dekade terakhir yang merupakan indikasi yang jelas kota ini sedang berkembang menjadi setara dengan kotakota paling modern di dunia. Populasi Bangalore telah tumbuh secara signifikan melalui migrasi penduduk dari segala penjuru India. Seiring dengan bertambahnya penduduk kota, terlihat perbaikan besar untuk jalan raya dan infrastruktur lainnya. Dalam 5 tahun terakhir, perbaikan dan modernisasi infrastruktur meringankan lalu lintas dan membuat perjalanan menjadi lebih mudah. Pemerintah Bangalore telah bekerja pada kecepatan tinggi untuk membawa Bangalore setara dengan kota-kota besar dunia. Satu hal yang tidak dapat kita pungkiri adalah fakta bahwa kemajuan kota Bangalore turut dipengaruhi oleh keberadaan kota ini sebagai pusat industri TI negara India. Bangalore Identik dengan revolusi TI di India. Transportasi yang baik dan fasilitas komunikasi telah bergabung untuk membuat Bangalore menjadi wilayah favorit untuk berbagai macam industri, terutama industri TI. Dengan fasilitas yang mendukung bagi perusahaan TI untuk membangun usaha mereka di Bangalore, maka sedikit demi sedikit perusahaan TI masuk ke Bangalore dan berinvestasi di kota ini. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang berinvestasi, maka pajak yang masuk ke dalam kas pemerintahan pun ikut bertambah yang tentunya berindikasi pada perkembangan infrastruktur

65

perkotaan . Fakta ini

kemudian semakin memantapkan posisi

Bangalore sebagai Sillicon Valley (lembah silikon) No.1 yang dimiliki oleh India. Bangalore , sebagaimana julukannya sebagai pusat TI, memiliki lebih banyak perusahaan Multinasional yang bergerak di bidang TI yang berinvestasi di dalamnya dibandingkan dengan kota-kota lainnya di India. Banyak perusahaan terkemuka di dunia yang mendirikan basis di sini terutama di bidang telekomunikasi yang mendukung sepenuhnya produksi produk-produk teknologi informasi. Perusahaan-perusahaan terkemuka tersebut termasuk telah mendunia seperti Siemens, Motorola, AT & T, Nokia, Sony, Sanyo, GE dan British Aerospace. Selain daripada dukungan perusahaan telekomunikasi, untuk semakin mendukung pengembangan TI , maka pemerintah Bangalore menyediakan bandwidth yang tertinggi yang tersedia di India. Dengan infrastruktur pengembangan yang lengkap

didalamnya, Bangalore kemudian dikenal sebagai Ibukota TI India yang menjadi tujuan favorit dari perusahaan baik asing maupun lokal India yang bergerak di bidang TI untuk berinvestasi. Selain dari perusahaan TI terkemuka India seperti Infosys, Wipro, Tata Consultancy Services, perusahaan TI terkemuka di dunia seperti GE, Texas Instruments, CISCO, Digital, IBM, HP, Compaq, Sun Micro Systems, Motorola, Microsoft, Lucent Technologies, Oracle,

66

Novell dan lain-lain juga turut mendirikan dealer mereka di Bangalore. 68 Yang lebih mengesankan adalah langkah inovatif pusatpusat teknologi di Bangalore yang menghasilkan unit-unit yang mampu memproduksi chip dan perangkat lunak rancangan mereka sendiri. Bangalore dinilai menyamai Silicon Valley pada tahun 1999, dan dari Bangalore dan lembah-lembah silikon di berbagai negara bagian India lainnya dihasilkan produk teknologi informasi yang memiliki kualitas tinggi dengan harga sepersekian dari harga yang berlaku di AS, Eropa dan negara-negara lainnya di dunia.

2) Infrastruktur Pendidikan Teknologi Informasi Pendidikan TI di India telah mendapatkan pengakuan secara internasional akan kualitasnya yang tinggi. Pengakuan terhadap infrastruktur pendidikan TI berkualitas yang dimiliki oleh India tertuang dalam penghargaan The Times Higher Education Supplement , media cetak dan online yang memfokuskan diri pada bidang pendidikan yang membuat rangking terhadap universitas-universitas ternama di seluruh dunia. Dalam terbitan tersebut, Indian Institute of Technology (IIT) berada pada urutan ke-tiga sebagai universitas terbaik dalam bidang teknologi.

Dikutip dari : http://www.mapsofindia.com/bangalore/bangalore.html , diakses pada 23 Oktober 2010 pukul 00.31

68

67

Pada kenyataannya, institut pendidikan yang dimiliki India telah mencatat sejarah memili