Perkembangan Seni Patung Di Indonesia

8/18/2019 Perkembangan Seni Patung Di Indonesia

1/11

SEN1 PATUNG INDON

PERKEMBANGAN DAN KESI

PROSES KREATIF PENCIPTA

DI INDONESIA

Eko Budi W ienarno

Abstract: The major constraint

in

the pre

sculpture is primarily due to lack of critics who

to how and where it develops. This is because

their attention more on the creative process and

on taking orders for artistic works. However

has

shown continuous progress following th

cultural conditions. As it originally grew out o

Buddhist tradition, sculpture has made con

tradition, giving birth to periodic artistic wo

techniques, and

styles

They are characterized

made of ready-to-carve material, which later

use of other materials such as concrete or bro

arts educational institutions such as ASRI

sculpture

gain

better progress and greater dy

producing non-figurative statues and develop

dictated by the nature of materials being used.


2/11

29 BAHASA

DANSEM

Tahun

31

Nonzor

2 Agusfus 2003

adalah tertnju pada kegiatan praktis. Hal ini benar-b

mengikuti beberapa proyek dari Edi Snnarso pada

sejawat saya, ketika menjadi mahasiswa di ASRI (

Rupa IS1 Yogyakarta) merasakan benar, bahwa y

adalah kegiatan praktek di lapangan, karena

berhubungan dengan masalah konsep, teori strategi

menjadi beban dalam proses berkalya. Hal n

hanya menjadi cantrik Pak Edi Snnarso, seh

kejakan adalah berdasarkan order, seperti seniman

ini. Mereka tidak lagi mampu untuk mengungkapk

tetapi secara tidak langsung telah menjadi epigo

Cokot atau

Tilem.

Saya kini merasa sangat nlenyadari akan ke

mungkin ha1 ini juga dirasakan banyak seniman

Tetapi langkah untuk mengawali, bagaimana seni

ekspresi yang tidak hanya bersifat intuitif, dan ata

(pesanan) mungkin sesuatn yang masib sangat suli

kesempatan hi . Tetapi ha1 ini tentnnya bukan sesu

patung kecil, dm atau tersingkir dari percaturan sen

Hingga saat

i

saya merasakan gaung pembicara

tampak semakin terdesak oleh perkembangan seni

komunikasi visual.

Seperti kenyataan yang telah dikemukaka

membutnhkan suatu wacana baru, yaitu yang

kegairahan berkarya dan juga diimbangi sebuah


3/11

Wiena

seniman patung sendiri, yaitu, yang disebut

dimensi fisik, tetapi lebih disadari adanya dim

dinamis. Hal h i berkaitan dengan masalah fung

seni itu bersifat fungsional. Menurut pengertia

Fungsional adalah suatu kenyataan yang menek

di dalam suatu mesyarakat atau kebudayaan y

menjadi kesatuan yang berfimgsi (Muliono, 199

Merujuk pada termilogi fungsioad terse

dihadirkan pada suatu lingkungan tertentu b

alasan. Seperti patung

dan

relief Sang Budha

untuk sebuah wihara di Blitar, sangat jelas.

diletakkan

di

halaman wiraha tersebut merupaka

halnya bentuk-bentuk kesusastraan yang diuk

Fungsi utama adalah sebagai media sosialisas

yang termaktub di dalam cerita atau kisah terten


4/11

9 B K S DANSEM Tahun 31

omor

2 gustm 2 3

Membicarakan fungsi dari patung, ha1 i

ketrampilan untuk membentuk bahan keras yang

kayu menjadi pemjudan tertentu. Ketrampilan ini

bentuk dorongan intuitif dari kebudayaan animistik

ketrampilan proposional dinyatakan adanya su

dibasilkan dari pola dihsi yaitu bempa keahlian pr

dari perninjaman (Culture Borrowing) kcbudayan y

Kenyataan ini telah membedakan, bahwa se

Indonesia lebih dikarenakan oleh suatu bentuk p

bersumber dari kebudayaan Hindhu (India). Sep

oleh Claire Holt dalam bukunya: Art in Indonesia

(1967), hahwa pengamh India di Indonesia itu tel

statik dari masyarakat hiigga ke inti yang bersifa

perkembangan berikutnya mengalami penca

(Soedarsono, 2000: 48-49). Persoalan tersebut

menyimak lebih mendalam perkembangan seni pat

Seni patung di Eropa mempakan sebuah perk

sadar, dan berkeinginan membangkitkan tradisi kes

di masa kejayaan Yunani. Maka perkembangan s

benar-benar bersifat genetikal, yaitu bermula

tipologi bentuk-bentuk personifikasi dewa-dewa Y

dan Venus.

ANS

kuat dari abad Renaissance ini mampu

masa perkembangan kebudayaan berbasis Budis

dari patung-patung Budha mempakan hasil alk


5/11


6/11

94

BAHASA

DANSEM Tahun 31 Nornor

2 Agusnrs

2 3

pe tjuangan rakyat terbebas dari penjajahan di de

Lama) Malang.

SEM NG T N SION LIS

Penciptaan patung-patung yang menghiasi

pada awal kemerdekaan, memiliki spirit yang tid

teknik penggarapan patung-patung pada masa Mu

yang menggunakan material semen. Tetapi

menunjukau suatu karalcteristik yang tidak jauh

pahatan. Seperti pada waktu tahun 1950-an se

digemparkan oleh munculnya patnng almarhum

Hendra Gunawan, tidak selang beberapa waktu

karyanya berupa patung Dr. Sam Ratnlangi. K

berdasarkan material batn alam granit).

Patung Jendral Sudirman di depan Gedung

menampakkan sekali bentuknya yang sangat real

jas woolnya sudah mendapatkan sentnhan yang

Gaya yang realistik juga diakukan oleh Trub

adalah patnng dari Jendral Urip Sumoharjo di Ma

56 .

Proses kreatif yang dilakukan pempa tiga

sehamsnya belum menunjukkan perbedaan yang s

keja yang dilakukan oleh: Gunadarma arsitek Can

Sistem ketja dalam mewujudkan karya tig

dimensional ornamentis relief) adalah suatu


7/11

Wiena

bersandar pada sastra tetapi telah melibat relie

artistik yang memiliki keknatan yaitu keknatan b

Awal kemerdekaan Republik Indonesia te

dari pernjudan karya tiga dimensional menjadi

adanya usaha yang secara seragam dalam mengu

kemerdekaan. Hal ini tampak sekali sebuah usa

ingin menanamkan bahwa pahlawan-pahlaw

kemerdekaan Republik Indonesia dengan c

diabadikan. Seperti pernjudan relief peristiw

dimotori oleh Ngurai Rai selanjutnya berbagai

juga terns dipahatkan dan menjadi elemen artis

dan gedung. Seperti patung Hamid Rusdi di S

Solo Malang serasa kurang lengkap patnng Ha

gang knda itu tanpa disertai relief di tubuh pe

adanya sebuah pemaksaan seni sebagaimana fun

pequangan Nasional dan berbagai implikasi p

Tampak sekali usaha itu pada bangunan dindin

Jakarta. Hamparan dinding yang diukir sekitar

meter serasa mash kurang dalam mencatat b

yang dialami oleb pahlawan-pahlawan nasional I

Dan sisi teknis dan juga material tampak

sebenamya seni patung di Indonesia telah meng

apa yang dikejakan mulai meninggalkan cara-c

para pemahat batn gunung seperti yang dilak


8/11


9/11

Wien

Di sini akan meniadi ielas bahwa 'Turn bi

tidak semua tugu itu secara langsung menjadi m

Munculnya patung kontemporer di Ind

kenyataan yang tidak dapat ditoiak, karena I

berkiblat pada konsep dan pengarub teknik yan

pengaruh perkembangan patung di Eropa dan

ini tidak mungkin untuk dihindarkan, terlebih la

menghendaki perubahan. Sudah barang tentu se

redifinisi, yaitu lebih mengetengahkan peran

mengekspresikan dirinya.

Secara historis hadirnya pematung-pema

dari pergurnan tinggi seni, baik dari

SRI

at

yang memberikan warna pada perkembmgan

itaWidhakdo Wizzeman, yaitu yang mulai m

pada tahun 1966 di Balai Budaya Jakarta,

Gregorius Sidharta.

Konsep Rita Widhakdo dalam mengeksp

hendak menggugah ide-ide tentang sesuatu

mengekspresikan ilustrasi sastra atau emosi, d

karena patumg adalah seni tiga dimensional

semangat artistik yang berbeda dengan seni

1978: 58 . Disarnping Rita yang mendukun

Muktar, yang kalyanya hingga kini masih tegak

MPR di Jakarta. Patung non figuratif itu men


10/11

298 BAHASA DANSENI Tahun

31

Nomor 2. Agustus 2003

membutuhkan pengembangan intelektual.

Hal ini terbukti, ketika bahan-bahan yaig b

yang tersimpan di lemari serta rak rak buku seca

dari debu, maka tampak semak'm jelas bahwa

pencermatan, penelaahan yang lebih mendalam.

Dari upaya tersebut ternyata menjadi sema

bahwa perkembangan seni patung Indonesia m

bangan yang progresif, yaitn mengikuti derap

pertumbuhan masyarakatnya seiring dengan dina

politis. Te tapi juga tampak adanya kontinuitas

menunjukkan adanya benang merah, yaitn muncu

tidak disadari menempatkan seni patung pad

hngsional, yang hadir sebagai elemen artist

figurative seperti karya But Muchtar atau rel

Widhakdo. Sebenamya keduanya memiliki kesa

pernyataan dalam ikut serta memberikan penga

berbeda sentuhan. Pada waktn yang lampau lebi

narativ ismenya yang h a t untu memberikan b

yang tidak melek huruf (buta hurnf) dalam m

agama (Hmdhu dan Budha), pada masa kemerd

pemabaman bagi masyarakat akan arti pejua

budaya membaca dari masyarakat Indonesia

memasuki abad barn ini, sebenarnya ide-ide

mendapat dukungan, karena dengan menghaya


11/11

Perkembangan Seni Patung Di Indonesia

Documents

Transcript of Perkembangan Seni Patung Di Indonesia