PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN...

24
PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

Transcript of PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN...

Page 1: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

Page 2: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

38 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013

BAB 3 Perkembangan Perbankan Aceh

PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH

Page 3: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39

BAB 3 Perbankan Aceh

Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat) di

Aceh pada triwulan II tahun 2013 secara umum menunjukkan

perkembangan yang lebih baik, walaupun mengalami

perlambatan pertumbuhan. Hal ini tercermin dari peningkatan

total aset Bank Umum dan BPR yang tumbuh sebesar 7,75%

masih lebih rendah dari pertumbuhan triwulan lalu yang

mencapai 13,51% (yoy).

Kinerja Bank Umum yang mencakup Bank Umum Konvensional

dan Bank Umum Syariah kembali menunjukkan kinerja yang

lebih baik pada triwulan laporan. Aset tumbuh 14,96% (yoy)

akibat peningkatan DPK yang mencapai 14,84% (yoy) dan

pertumbuhan penyaluran kredit yang sebesar 15,48% (yoy).

Sementara itu, Bank Umum Syariah masih mampu

mempertahankan kinerjanya di triwulan laporan dengan

pertumbuhan aset mencapai 34,88% (yoy).

Kinerja yang cukup baik juga diperlihatkan oleh Bank

Perkreditan Rakyat baik konvensional maupun syariah yang

mencapai pertumbuhan aset sebesar 11,8% (yoy) yang didorong

oleh pertumbuhan DPK sebesar 19% (yoy) dan Penyaluran

Kredit sebesar 10,8% (yoy).

Gambar 3.1 Perkembangan Aset Perbankan Gambar 3.2. Porsi Aset

Aset Perbankan yang mencakup

Bank Umum dan BPR/S se-provinsi

Aceh terus menunjukkan

pertambahan dibanding triwulan

sebelumnya. Bahkan akselerasi

pertumbuhan pada periode triwulan

III tahun 2012 memperlihatkan

angka yang signifikan setelah

terpuruk di triwulan lalu.

Sumber : Laporan Bank Umum, data diolah

Page 4: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013

BAB 3 Perkembangan Perbankan Aceh

3.1. PERKEMBANGAN BANK UMUM DI PROVINSI ACEH

Kinerja bank umum konvensional di provinsi Aceh pada triwulan II tahun 2013 kembali

menunjukkan pencapaian yang baik, dimana total aset tumbuh cukup signifikan baik secara

tahunan maupun secara triwulanan. Kegiatan intermediasi secara umum juga menunjukkan

perkembangan yang cukup baik dengan mencatat kinerja sebesar Rp.22,73 triliun, lebih tinggi

5,61% (qtq) atau 15,48% (yoy) dari periode sebelumnya.

Tabel 3.1. Perkembangan Indikator Pokok Bank Umum di Provinsi Aceh

Sumber: Laporan Bank Umum, data diolah

Total aset bank umum di Aceh pada triwulan II tahun 2013 adalah sebesar Rp. 39,2 triliun atau

tumbuh 6,70% (qtq) dan 14,96% (yoy). Berdasarkan komponen pembentuknya, aktiva

produktif bank umum di Aceh didominasi oleh penyaluran kredit kepada masyarakat (76,48%),

diikuti oleh Penempatan pada bank lain (12,00%), Penempatan pada Bank Indonesia (6,33%)

dan sedangkan aktiva produktif lainnya dalam bentuk surat berharga mempunyai proporsi yang

kecil (1,36%).

Hasil penghimpunan DPK meningkat dari triwulan sebelumnya sebesar 8,94% (qtq).

Peningkatan DPK yang sedikit lebih besar dibandingkan dengan kegiatan intermediasi

(pembiayaan/penyaluran kredit) membuat LDR Bank umum pada triwulan ini menurun dari

98,76% trwulan lalu menjadi 95,75%. Kondisi ini sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan

LDR pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 95,22%. Berdasarkan

kelompoknya, peningkatan LDR bank umum dibanding triwulan lalu terjadi pada kelompok bank

milik pemerintah dari 121,50% menjadi 128,40%. LDR kelompok bank milik swasta menurun

dari 95,3% menjadi 91,35%.

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6

Total Aset 27.705 38.077 31.612 30.826 32.327 34.057 36.799 35.619 36.695 39.153

Pertumbuhan (yoy) 6,70% 35,42% 5,25% 3,36% 16,69% -10,56% 16,41% 15,55% 13,51% 14,96%

Pertumbuhan (qtq) -7,11% 37,44% -16,98% -2,49% 4,87% 5,35% 8,05% -3,21% 3,02% 1,61%

DPK 17.922 19.295 20.063 20.333 19.706 20.668 22.414 21.969 21.788 23.736

Pertumbuhan (yoy) 6,95% 10,89% 5,75% 8,56% 9,95% 7,11% 11,72% 8,05% 10,57% 14,84%

Pertumbuhan (qtq) -4,31% 7,66% 3,98% 1,35% -3,09% 4,88% 8,45% -1,98% -0,82% -1,45%

Kredit 17.160 18.142 18.591 18.722 18.900 19.679 20.129 20.761 21.519 22.726

Pertumbuhan (yoy) 29,50% 25,74% 23,09% 15,97% 10,14% 8,47% 8,27% 10,89% 13,85% 15,48%

Pertumbuhan (qtq) 6,29% 5,72% 7,00% 0,70% 0,95% 4,12% 2,29% 3,14% 3,65% 3,82%

FDR 95,75% 94,02% 92,67% 92,07% 95,91% 95,22% 89,81% 94,50% 98,76% 95,75%

NPL-gross 5,51% 5,91% 6,22% 4,10% 4,68% 5,12% 5,23% 4,61% 5,06% 5,05%

NPL-Nominal 946 1.072 1.157 768 884 1.008 1.053 958 1.089 1.148

2013Indikator (Rp Miliar)

2011 2012

Page 5: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 41

BAB 3 Perbankan Aceh

Gambar 3.3. Perkembangan LDR Menurut Kelompok Bank

Sumber: Laporan Bank Umum, data diolah

Gambar 3.4. Perkembangan Aset Bank Umum Gambar 3.5. Proporsi Aktiva Produktif

periode Juni 2013

Sumber: Laporan Bank Umum, data diolah

Peningkatan pertumbuhan DPK yang cukup baik ini tidak lepas dari upaya perbankan untuk

menghimpun dana masyarakat serta didorong oleh ekspansi pertumbuhan perekonomian Aceh

yang sedang berlangsung. Berdasarkan jenisnya, kenaikan pertumbuhan tahunan DPK bank

umum terutama didorong oleh peningkatan simpanan Giro yang tumbuh hingga sebesar 54,33%

(yoy).

Page 6: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

42 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013

BAB 3 Perkembangan Perbankan Aceh

Tabel 3.2. Perkembangan DPK Menurut Jenis Simpanan

Sumber: Laporan Bank Umum, data diolah

Kinerja penyaluran kredit di triwulan II tahun 2013 juga tumbuh meningkat sebesar 5,61%

(qtq) dibanding triwulan lalu dan tumbuh sebesar 15,48% (yoy) dibanding triwulan yang sama

tahun lalu. Berdasarkan kepemilikan bank, penyaluran kredit tercatat masih didominasi oleh

kelompok bank pemerintah.

Tabel 3.3. Perkembangan Kredit Menurut Penggunaan

Sumber: Laporan Bank Umum, data diolah

Menurut jenis kredit yang disalurkan, penyaluran pembiayaan kepada sektor kegiatan non

produktif yaitu kredit konsumsi masih mendominasi dengan share sebesar 55,81%. Peningkatan

penyaluran kredit terjadi pada seluruh jenis penggunaan dengan pertumbuhan penyaluran

tahunan dicapai oleh kredit modal kerja. Penyaluran kredit modal kerja yang menjadi salah satu

indikator aktivitas dunia usaha tumbuh mencapai 35,57% (yoy). Dominasi kredit konsumsi yang

sedang berlangsung, pada dasarnya juga terjadi pada skala nasional. Suku bunga kredit

Page 7: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 43

BAB 3 Perbankan Aceh

konsumsi yang relatif lebih tinggi serta tenor kredit yang cenderung lebih pendek menarik

perhatian perbankan untuk menyalurkan dananya pada jenis kredit ini.

Gambar 3.6. Proporsi Penyaluran Kredit

Menurut Jenis Penggunaan

Gambar 3.7. Proporsi Penyaluran Kredit Menurut

Kelompok Bank

Sumber: Laporan Bank Umum, data diolah

Sementara itu, secara sektoral penyaluran kredit bank umum konvensional di Aceh masih

didominasi oleh sektor industri dan sektor Perdagangan Hotel dan Restoran (PHR) dengan

proporsi sebesar 50,05%; tanpa memasukkan kredit untuk sektor lainnya. Tingginya penyaluran

kredit pada sektor ini searah dengan cukup tingginya dominasi sektor tersebut dalam struktur

perekonomian Aceh. Pada triwulan berjalan seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan

tahunan yang positif kecuali sektor Pertambangan seiring dengan lesunya geliat sektor tersebut.

Tabel 3.4. Perkembangan Kredit Menurut Sektor Ekonomi

Sumber: Laporan Bank Umum, data diolah

Page 8: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

44 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013

BAB 3 Perkembangan Perbankan Aceh

Jumlah penyaluran kredit untuk sektor pertanian tercatat hanya sebesar Rp. 728 miliar di

triwulan laporan, pertumbuhan penyaluran kredit di sektor ini meningkat dari triwulan

sebelumnya. Bahkan pantauan terhadap rasio kredit non lancar di sektor Pertanian tercatat

terus membaik.

Gambar 3.8. Proporsi Kredit Menurut Sektor

Ekonomi

Untuk mempertahankan dan meningkatkan

kondisi ini perlu terus dilakukan upaya untuk

mendorong penyaluran kredit perbankan

pada sektor pertanian, khususnya usaha

agribisnis yang mampu memberikan nilai

tambah produk pertanian sehingga pada

gilirannya akan mampu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat petani di Aceh.

Upaya–upaya ini diantaranya melalui

penciptaan skim–skim kredit yang tepat

dalam penyaluran kredit di sektor ini,

termasuk pula pemberdayaan peran

Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB).

Sumber: Laporan Bank Umum, data diolah

Risiko kredit perbankan yang tercermin dari rasio kredit bermasalah terhadap total kredit atau

Non Performing Loan (NPL) bank umum di Aceh pada periode laporan (5,05%), sedikit menurun

stabil dibanding triwulan lalu (5,06%). Berdasarkan kelompok bank, NPL paling tinggi terjadi

pada kelompok bank swasta yang mencapai 8,29%. Sementara kelompok bank pemerintah

memiliki rasio NPL sebesar 4,44%. Berdasarkan jenis penggunaan kreditnya, NPL tertinggi

terjadi pada kredit modal kerja yang sebesar 10,93% (yoy).

Page 9: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 45

BAB 3 Perbankan Aceh

Gambar 3.9. Perkembangan NPL Menurut Kelompok Bank

Sumber: Laporan Bank Umum, data diolah

Tabel 3.5. NPL Kredit

Menurut Jenis Penggunaan

Sumber: Laporan Bank Umum, data diolah

Tabel 3.6. NPL Kredit

Menurut Sektor Ekonomi

Money position atau jumlah aset likuid yang dimiliki bank umum di Aceh tercatat sebesar

Rp6,586 triliun, dengan dominasi pada penempatan pada bank lain.

Page 10: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

46 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013

BAB 3 Perkembangan Perbankan Aceh

Gambar 3.10. Aset Likuid Bank Umum di Provinsi Aceh

Sumber: Laporan Bank Umum, data diolah

3.2. PERKEMBANGAN BANK UMUM SYARIAH (BUS)1 DI PROVINSI ACEH

Tabel 3.7. Perkembangan Indikator Pokok Bank Umum Syariah di Provinsi Aceh

Sumber: Laporan Bank Umum Syariah, data diolah

Kinerja perbankan Syariah di Aceh kembali menunjukkan perkembangan yang menggembirakan

selama triwulan II tahun 2013. Semakin menariknya keberadaan perbankan Syariah di

masyarakat tercermin dari peningkatan total aset dan penghimpunan DPK yang masing-masing

mencapai 34,88% dan 17,02%. Aktivitas pembiayaan pun mengalami peningkatan sebesar

14,39% (yoy).

1 Data Bank Umum Syariah mencakup data Unit Usaha Syariah (UUS)

Page 11: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 47

BAB 3 Perbankan Aceh

Gambar 3.11. Proporsi DPK

Bank Umum Syariah

Gambar 3.12. Perkembangan DPK Menurut Jenis

Simpanan

Sumber: Laporan Bank Umum, data diolah

Sepanjang triwulan II tahun 2013, total aset perbankan syariah di Aceh meningkat sebesar

34,88% (yoy) dan 19,45% (qtq) menjadi senilai Rp. 4,99 triliun. Meski tercatat melambat bila

dibandingkan dengan pertumbuhan tahunan triwulan IV tahun 2012 lalu yang sebesar 35,99%;

pertumbuhan tahunan di atas 20% tersebut masih menunjukkan tingginya potensi bank syariah

dalam melakukan pembiayaan sehingga dapat berpartisipasi menjadi stimulus bagi

perekonomian Aceh ke depan.

Kinerja penghimpunan DPK oleh perbankan syariah di Aceh pada triwulan ini juga tercatat

mengalami peningkatan dari 5,39% (yoy) di triwulan I tahun 2013 menjadi 17,02% (yoy) di

triwulan laporan. Berdasarkan komposisinya, simpanan perbankan syariah masih didominasi

oleh simpanan tabungan dengan proporsi sebesar 41,03%, disusul oleh deposito dan giro

dengan proporsi masing-masing sebesar 32,54% dan 26,43%. Bila ditilik dari pertumbuhannya,

tercatat simpanan giro mengalami pertumbuhan terbesar mencapai 172,01% (yoy).

Page 12: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

48 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013

BAB 3 Perkembangan Perbankan Aceh

Gambar 3.13. Proporsi Pembiayaan

Bank Umum Syariah Menurut Jenis

Penggunaan

Gambar 3.14. Perkembangan Pembiayaan

Bank Umum Syariah Menurut Jenis Penggunaan

Sumber: Laporan Bank Umum, data diolah

Dari sisi pembiayaan, berdasarkan jenisnya, penyaluran pembiayaan konsumsi masih

mendominasi dibandingkan dengan penggunaan kredit lainnya. Minimnya risiko dalam

penyaluran pembiayaan konsumsi tercermin dari rasio risiko pembiayaan non lancar (Non

Performing Loan) yang masih di angka 2,74% per triwulan II tahun 2013, jauh dibawah NPL

pembiayaan Modal Kerja dan Konsumsi.

Cukup besarnya proporsi pembiayaan konsumsi yang disalurkan oleh perbankan syariah terkait

dengan ekspansi bank syariah kepada kebutuhan pembiayaan kepemilikan rumah dan properti

lainnya, serta pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor yang sejalan dengan tingginya

permintaan masyarakat atas kedua komoditas dimaksud. Sementara itu meskipun mempunyai

porsi yang lebih kecil, pembiayaan pada kegiatan sektor produktif yang tercermin dari

penyaluran pembiayaan modal kerja dan investasi juga tetap menjadi perhatian perbankan

syariah, seperti yang ditunjukkan dengan pertumbuhan yang positif di kedua jenis pembiayaan.

Gambar 3.15. NPF Bank Umum Syariah

Menurut Penggunaan

Sumber: Laporan Bank Umum, data diolah

Page 13: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 49

BAB 3 Perbankan Aceh

Tabel 3.8. Perkembangan Pembiayaan

Bank Umum Syariah di Provinsi Aceh

Gambar 3.16. Proporsi Pembiayaan

Bank Umum Syariah Menurut Sektor

Ekonomi

Sumber: Laporan Bank Umum, data diolah

3.3. PERKEMBANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI PROVINSI ACEH

Tabel 3.9. Perkembangan Indikator Pokok Bank Perkreditan Rakyat/Syariah di Provinsi Aceh

Sumber: Laporan BPR, data diolah

Pada triwulan II tahun 2013, kinerja BPR secara tahunan di Aceh tercatat meningkat. Kinerja

total aset tumbuh sebesar 11,8% (yoy) dari triwulan sebelumnya menjadi Rp. 281,6 miliar.

Begitu pula dengan penghimpunan DPK yang tumbuh meningkat 19,0% (yoy). Hal yang sama

Page 14: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

50 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013

BAB 3 Perkembangan Perbankan Aceh

juga terjadi pada penyaluran kredit yang tercatat tumbuh melambat 10,8% (yoy) menjadi

sebesar Rp. 160,15 miliar.

Gambar 3.17. Proporsi DPK BPR/S

Gambar 3.18. Perkembangan DPK BPR/S

Menurut Jenis Simpanan

Laporan BPR, data diolah

Berdasarkan jenisnya, simpanan masyarakat terhimpun cukup merata dimana porsi simpanan

tabungan dan deposito masing-masing memiliki share 52,27% dan 49,73%. Peningkatan DPK

secara tahunan terjadi pada seluruh jenis simpanan baik Tabungan maupun Deposito yang

tumbuh berturut-turut 10,6% (yoy) dan 28,6% (yoy).

Gambar 3.19. Proporsi Pembiayaan BPR/S

Menurut Jenis Penggunaan

Gambar 3.20. Perkembangan Pembiayaan BPR/S

Menurut Jenis Penggunaan

Sumber: Laporan Bank Umum, data diolah

Walaupun dihimpit ekspansi kinerja penyaluran kredit yang terjadi pada bank umum, realisasi

penyaluran kredit BPR Aceh di triwulan laporan tercatat mengalami peningkatan. Berbeda

dengan bank umum, pembiayaan oleh BPR didominasi oleh pembiayaan ke sektor produktif

Page 15: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 51

BAB 3 Perbankan Aceh

dalam bentuk modal kerja dengan porsi 80,24%. Cakupan BPR yang terasa lebih dekat dengan

masyarakat, terutama usaha mikro, disinyalir menjadi pertimbangan masyarakat memilih BPR

untuk memperoleh pembiayaan modal kerja. Meski demikian, BPR masih harus bekerja lebih

keras lagi untuk memperbaiki kinerja pembiayaan non lancarnya (NPL) yang mencapai 9,41%.

Tabel 3.10. Proporsi Pembiayaan BPR/S Menurut Sektor Ekonomi

Sumber: Laporan Bank Umum, data diolah

Page 16: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

52 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013

BAB 3 Perkembangan Perbankan Aceh

____________________________________________________________________

Box 2.

Pengaruh Kebijakan Loan to Value dan Down Payment di Provinsi Aceh

Dalam rangka meningkatkan kehati-hatian Bank dalam pemberian KPR dan KKB serta untuk

memperkuat ketahanan sektor keuangan, Bank Indonesia mengatur besaran Loan To Value

(LTV) untuk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Down Payment (DP) untuk Kredit Kendaraan

Bermotor (KKB). Ketentuan ini tertuang dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.14/10/DPNP

tanggal 15 Maret 2012 tentang Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan

Pemberian Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Kendaraan Bermotor. 2

Rasio LTV, yakni angka rasio antara nilai kredit yang dapat diberikan oleh Bank terhadap nilai

agunan pada saat awal pemberian kredit, ditetapkan maksimal 70%. Ruang lingkup KPR yang

dimakud meliputi kredit konsumsi kepemilikan rumah tinggal, termasuk rumah susun atau

apartemen namun tidak termasuk rumah kantor dan rumah toko, dengan tipe bangunan lebih

dari 70 m2 (tujuh puluh meter persegi). Pengaturan mengenai LTV dikecualikan terhadap KPR

dalam rangka pelaksanaan program perumahan pemerintah.

Sebagai pegembangan dari kebijakan LTV untuk KPR pada tahun lalu, BI berencana menerbitkan

aturan pengetatan rasio pinjaman terhadap aset atau Loan to Value (LTV) KPR secara progresif

mulai 1 September 2013. Dalam beleid tersebut, BI mengatur besaran uang muka KPR dan

Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) untuk hunian tipe mulai 70. Uang muka untuk rumah

pertama diwajibkan minimal 30 persen, dan sedikitnya 40 persen untuk KPR kedua, serta paling

tidak 50 persen untuk kredit ketiga.

Sementara itu, untuk DP bagi KKB ditetapkan sebagai berikut (i) Untuk Roda Dua minimal DP

sebesar 25%, (ii) Roda Empat minimal DP 30%, dan (iii) Roda Empat atau lebih untuk

keperluan produktif minimal DP 20%. Penjelasan untuk keperluan produktf sesuai pengaturan

Surat Edaran, adalah, bila memenuhi salah satu syarat sebagai berikut (a) Merupakan

kendaraan angkutan orang atau barang yang memiliki izin yang dikeluarkan oleh pihak

berwenang untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, atau (b) diajukan oleh perorangan atau

badan hukum yang memiliki izin usaha tertentu yang dikeluarkan oleh pihak berwenang dan

digunakan untuk mendukung kegiatan operasional dari usaha yang dimiliki.

Pengaruh LTV terhadap industri perumahan di Provinsi Banda Aceh bisa tercermin dari jumlah

kredit perbankan yang diberikan untuk industri real estate atau perumahan. Grafik di bawah ini

merupakan perkembangan total jumlah kredit yang diberikan untuk perumahan yang terkena

kebijakan LTV yaitu perumahan dengan tipe Menengah, Besar Atau Mewah (Tipe mulai dan

Diatas 70); dan Flat / Apartemen. Terlihat pada grafik hingga akihir tahun 2012 terdapat tren

2 http://www.bi.go.id/web/id/Ruang+Media/Siaran+Pers/sp_140612.htm

Page 17: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 53

BAB 3 Perbankan Aceh

yang menurun walaupun ada sedikit kenaikan pada tahun 2013 triwulan pertama. Ini

menunjukan bahwa kebijakan LTV mulai memiliki dampak pada industri perumahan di provinsi

Aceh.

Penjualan mobil dan sepeda motor baru di Provinsi Aceh pada grafik di bawah ini yang terus

meningkat dari awal tahun 2009 terlihat juga menjadi terus menurun sejak diberlakukannya

kebijakan Down Payment. Penjualan mobil baru terpengaruh tidak begitu besar dibandingkan

dengan penjualan sepeda motor. Meskipun begitu, sejak diberlakukan nya kebijakan DP ini,

penjualan mobil di Aceh belum pernah melebihi pertumbuhan penjualan tertinggi mobil pada

tahun 2010 triwulan I. Penjualan sepeda motor yang terlihat lebih terpengaruh oleh kebijakan

DP ini. Terlihat pada grafik sejak diberlakukan kebijakan pada bulan Maret 2102 penjualan

sepeda motor baru di Aceh terus menurun.

Page 18: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

54 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013

BAB 3 Perkembangan Perbankan Aceh

LTV atau DP yang dipersyaratkan dihitung berdasarkan nilai perikatan agunan. Besaran LTV

untuk KPR maupun DP untuk KKB tersebut, akan disesuaikan dari waktu ke waktu dengan

memperhatikan kondisi perekonomian terkini.2 Dengan adanya kebijakan ini diharapkan NPL

pada sektor perumahan yang pada triwulan laporan mencapai Rp77,7 Miliyar lambat laun akan

dapat menurun.

_____________________________________________________________________

Page 19: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 55

BAB 3 Perbankan Aceh

PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

Page 20: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

56 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013

BAB 3 Perkembangan Perbankan Aceh

Pada triwulan I tahun 2013 kegiatan pembayaran tunai di Provinsi

Aceh tercatat mengalami net inflow yang diperkirakan terkait dengan

pola musiman/ cyclical akibat dari tingginya penarikan dana oleh

masyarakat pada periode sebelumnya.

Selama triwulan laporan, transaksi non tunai baik melalui BI-RTGS

maupun sistem kliring mengalami pertumbuhan tahunan yang cukup

signifikan, namun sebaliknya, secara triwulanan mengalami

pertumbuhan yang negatif.

3.4. TRANSAKSI TUNAI

Transaksi sistem pembayaran tunai di Bank Indonesia tercermin dari beberapa kegiatan, yaitu :

aliran uang keluar dan masuk dari perbankan ke Bank Indonesia (outflow dan inflow), kegiatan

pemusnahan uang tidak layak edar atau Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB), serta

kegiatan penukaran uang pecahan kecil kepada masyarakat.

Tabel 3.11 Perkembangan Aliran Uang Kartal di Kantor Perwakilan Bank Indonesia

Sumber : KPw BI Provinsi Aceh dan KPw BI Lhokseumawe, diolah

Pada triwulan I tahun 2013 kegiatan pembayaran tunai di Provinsi Aceh tercatat mengalami net

inflow3 setelah sepanjang tahun 2012 mengalami net outflow. Pada triwulan II ini, kegiatan

pembayaran kembali mengalami Net outflow. Net outflow ini disebabkan oleh meningkatnya

jumlah masyarakat yang menukarkan uangnya untuk menghadapi bulan puasa dan lebaran

nanti, akibatnya arus kas yang keluar dari Kantor Perwakilan BI Provinsi Aceh dan Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Kota Lhokseumawe lebih besar daripada arus kas yang masuk. Net

ouflow juga disinyalir berkaitan dengan mulai meningkatnya adanya kebutuhan uang tunai

dalam jumlah besar seperti untuk pembayaran proyek-proyek pemerintah yang sudah mulai

terlihat realisasi nya.

3 Net Inflow adalah kondisi dimana aliran uang masuk (inflow) lebih banyak dibandingkan aliran uang keluar

(ouflow) pada periode yang sama.

I II III IV I II

Outflow 594.712 830.037 925.033 1.111.644 579.979 793.818

Inflow 537.079 293.044 541.236 355.731 793.435 372.394

Netflow -57.634 -536.993 -383.797 -755.912 213.456 -421.424

Outflow 523.656 788.363 736.378 769.059 394.578 624.160

Inflow 217.083 113.326 327.460 133.017 288.847 170.210

Netflow -306.573 -675.037 -408.918 -636.041 -105.731 -453.950

Outflow 1.118.368 1.618.399 1.661.411 1.880.703 974.557 1.417.978

Inflow 754.161 406.370 868.696 488.749 1.082.282 542.605

Netflow -364.207 -1.212.030 -792.715 -1.391.954 107.725 -875.374

Transaksi

KPw BI Banda Aceh

KPw BI Lhokseumawe

Provinsi Aceh

Wilayah (Rp-Juta)2012 2013

Page 21: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 57

BAB 3 Perbankan Aceh

Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) dilakukan sebagai bagian dari proses pemusnahan

Uang Tidak Layak Edar (UTLE)/ rusak yang dilakukan secara rutin oleh seluruh Kantor

Perwakilan Bank Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memelihara kualitas uang

kartal yang diedarkan kepada masyarakat (Clean Money Policy). Tercatat selama triwulan II

tahun 2013, sebesar Rp. 105,57 miliar uang kartal yang tidak layak edar dalam berbagai

pecahan dimusnahkan. Kondisi ini meningkat bila dibandingkan jumlah yang dimusnahkan pada

triwulan sebelumnya yang sebesar Rp. 88,068 miliar.

Uang Tidak Layak Edar (UTLE) yang dimusnahkan tersebut selanjutnya akan digantikan dengan

Uang Layak Edar (ULE) yang siap digunakan untuk kebutuhan transaksi keuangan di

masyarakat. Bank Indonesia terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai

pentingnya perlakuan yang tepat terhadap uang kartal. Diharapkan peningkatan kesadaran

masyarakat untuk menjaga kondisi fisik uang kartal yang dimiliki akan dapat memperpanjang

usia edar uang kartal dan semakin mengurangi besarnya volume PTTB. Hal tersebut sangat

diperlukan mengingat pemusnahan uang kartal berdampak pada besarnya biaya pencetakan

uang baru yang harus dikeluarkan oleh Bank Indonesia untuk menggantikan uang yang

dimusnahkan tersebut.

Gambar 3.21 Pemberian Tanda Tidak Berharga

Sumber : KPw BI Provinsi Aceh dan KPw BI Lhokseumawe, diolah

3.5. PEREDARAN UANG PALSU

Pada triwulan II tahun 2013, ditemukan uang palsu sebesar Rp. 1.380.000,- oleh Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe.

Jumlah tersebut jauh meningkat dibanding jumlah uang palsu yang ditemukan pada triwulan

sebelumnya. Peningkatan jumlah uang palsu selama triwulan laporan merupakan wujud dari

Page 22: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

58 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013

BAB 3 Perkembangan Perbankan Aceh

mulai concern nya masyarakat terhadap peredaran uang palsu dengan melakukan pelaporan

ketika ditemukan nya uang palsu tersebut.

Tabel 3.12 Perkembangan Temuan Uang Palsu di Provinsi Aceh

Sumber : KPw BI Provinsi Aceh, diolah

3.6. TRANSAKSI NON TUNAI

Gambar 3.22 Porsi Transaksi Non Tunai Triwulan II-2012 Di Provinsi Aceh

Sumber : www.bi.go.id, diolah

I II III IV I II

Nominal 1.360.000 5.335.000 600.000 4.360.000 11.655.000 800.000 1.380.000

100.000 950.000 2.000.000 500.000 2.800.000 6.250.000 600.000 800.000

50.000 400.000 3.300.000 100.000 1.500.000 5.300.000 200.000 550.000

20.000 0 20.000 0 40.000 60.000 0 20.000

10.000 0 10.000 0 20.000 30.000 0 10.000

5.000 10.000 5.000 0 0 15.000 0 0

Jumlah (lembar) 11 48 1 41 10 21

100.000 10 20 4 28 6 8

50.000 8 66 2 30 4 11

20.000 0 1 0 2 0 1

10.000 0 1 0 2 0 1

5.000 2 1 0 0 0 0

20132012

Temuan uang palsu

di Provinsi Aceh

2012

Page 23: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 59

BAB 3 Perbankan Aceh

3.6.1. BI-RTGS (Bank Indonesia Real Time Gross Settlement)

Hingga triwulan II tahun 2013, sistem pembayaran non tunai di Aceh masih didominasi oleh

sistem BI-RTGS4 (lihat gambar). Sistem layanan BI-RTGS yang menyediakan layanan

pemindahan dana secara cepat dan minim risiko menjadikan transaksi ini sebagai primadona

dalam sistem pembayaran non tunai di hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Aceh.

Terbukti dengan masih besarnya porsi penggunaan BI-RTGS (99,31%) dalam transaksi sistem

pembayaran non tunai di Aceh.

Selama periode triwulan II tahun 2013, nominal BI-RTGS mengalami pertumbuhan tahunan

yang cukup signifikan, namun secara triwulanan mengalami pertumbuhan yang terkoreksi cukup

dalam. Total transaksi menggunakan BI-RTGS tercatat sebesar Rp. 137,362 triliun atau

sebanyak 45,15 ribu transaksi.

Tabel 3.13 Perkembangan Transaksi RTGS Provinsi Aceh

Sumber : www.bi.go.id, diolah

3.6.2. KLIRING5

Tabel 3.14 Perkembangan Transaksi Kliring di Provinsi Aceh

Sumber : www.bi.go.id, diolah

4 BI-RTGS adalah sistem transfer dana elektronik yang penyelesaian transaksinya dilakukan dalam waktu

seketika. BI-RTGS memiliki peranan dalam memproses transaksi pembayaran yang termasuk High Value

Payment System atau transaksi bernilai besar (Rp100 juta ke atas dan bersifat urgent). Metode

penyelesaian secara gross to gross settlement, final, real time dan irrevocable.

5 Kliring adalah Sistem tranfer dana dengan pertukaran warkat (bisa berupa cek, giro/bilyet, nota

debet/kredit dan lainnya) atau data keuangan elektronik antar peserta (bank) kliring baik atas nama peserta

(bank) maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.

I II III IV I II I-13 II-13 I-13 II-13

Nominal (Rp-miliar) 777,3 877,6 842,91 897,05 3.395 891,13 955,93 14,6% 8,9% -0,7% 7,3%

Volume (warkat) 31.606 31.324 29.061 31.009 123.000 30.447 31.536 -3,7% 0,7% -1,8% 3,6%

- Nominal (Rp-miliar) 18,6 22,9 24,5 25,12 91,10 26,2 33,8 40,8% 47,8% 4,2%

- Volume (warkat) 902 911 826,0 950 3.589 698 907 -22,6% -0,4% -26,5%

- % Nominal 2,39% 2,61% 2,90% 2,8% 2,94% 3,54%

- % Volume 2,85% 2,91% 2,84% 3,06% 2,29% 2,88%

Penarikan cek/BG kosong

20122012

2013 Growth (yoy) Growth (qtq)KLIRING

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I Tw.II

Nominal (Rp Miliar) 61.245 100.639 90.995 116.664 369.543 95.634 137.362

Dari Aceh 18.331 24.640 23.624 30.057 96.653 26.864 35.797

Ke Aceh 32.160 58.976 52.586 66.889 210.611 50.110 77.542

Di Aceh 10.754 17.023 14.784 19.717 62.278 18.660 24.024

Volume Transaksi 43.091 45.167 50.798 59.114 198.170 41.077 45.150

Dari Aceh 24.235 25.230 28.635 33.601 111.701 23.325 25.142

Ke Aceh 14.482 15.550 16.927 19.499 66.458 13.554 15.632

Di Aceh 4.374 4.387 5.236 6.014 20.011 4.198 4.376

2012 2013BI-RTGS

Page 24: PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN … · KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013 39 BAB 3 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat)

60 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2013

BAB 3 Perkembangan Perbankan Aceh

Sama dengan transaksi melalui BI-RTGS, perputaran kliring selama triwulan II tahun 2013 juga

tumbuh positif baik secara tahunan maupun triwulanan. Transaksi melalui Kliring selama

triwulan laporan tercatat sebesar Rp. 955,93 miliar. Peningkatan transfer dana menggunakan

sistem kliring ini juga dibarengi dengan penarikan cek/BG kosong yang juga mengalami

peningkatan. Tercatat selama periode laporan, terjadi penarikan cek/BG kosong sebesar Rp.

33,8 miliar dengan jumlah warkat sebanyak 907 lembar.