Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

34
Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di Indonesia

description

 

Transcript of Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

Page 1: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di

Indonesia

Page 2: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

A. Berkembangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di

Indonesia

Kolonialisme dan imperialesme yaitu penjajahan atau penguasa wilayah oleh bangsa lain

Page 3: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

1. Masa Pemerintahan VOC Tahun 1596, pedagang Belanda dibawah pimpinan Cornelis de Houtman tiba di Banten Armada kedua dibawah pimpinan Jacob van Neck tiba di Banten Sejak saat itu, banyak bangsa Belanda yang datang ke Indonesia Untuk menghindari persaingan dagang, maka Belanda membentuk Vereenigde Oost Indische Compagnie atatu VOC pada tanggal 20 Maret 1602

Page 4: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

• VOC memiliki hak-hak istimewa,yaitu :• Hak monopoli untuk berdagang dan berlayar di wilayah sebelah timur Semenanjung Malaya dan sebelah barat Selat Magelhaens serta menguasai perdagangan untuk kepentingan sendiri

• Hak kedaulatan, sehingga dapat bertindak layaknya suatu negara untuk memiliki angkatan perang, memaklumkan perang dan mengadakan perdamaian, merebut dan menduduki daerah-daerah asing di luar Negeri Belanda, memerintah daerah-daerah tersebut, menetapkan atau mengelurkan mata uang sendiri, serta memungut pajak

Page 5: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

Markas Besar VOC berada di Maluku Namun ini dianggap kurang strategis, maka dipindahkanlah ke Batavia Perpindahan ini dilaksanakan pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen Usaha VOC untuk menguasai perdagangan rempah-rempah ditempuhanya dengan melaksanakan monopoli, terutama di Maluku

Page 6: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

Didaerah Maluku,VOC menetapkan peraturan-peraturan, seperi :

Rakyat Maluku dilarang menjual rempah-rempah selain kepada VOC Jumlah tanaman rempah-rempah ditentukan oleh VOC Tempat untuk menanam rempah-rempah juga ditentukan oleh VOC

Page 7: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

Agar pelaksanaan monopoli ini ditaati oleh rakyat, maka VOC menempuh cara-cara sebagai berikut :

Pada tahun 1649, VOC melakukan pelayan Hongi dengan tujuan untuk memberantas penyelundupan VOC mengadakan ekstirpasi untuk mencegah kelebihan hasil produksi rempah-rempah. Tujuannya agar harga rempah-rempah tetap stabil di pasaran VOC melakukan perjanjian dengan raja-raja VOC menerapkan peraturan baru yang disebut verplichte leverrantie atau penyerahan wajib berupa hasil bumi VOC menerapkan sistem contingenten, yaitu rakyat yang dikuasai VOC diwajibkan menyerahkan hasil bumi sebagai pajak

Page 8: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

2. Kebijakan Pemerintah Kolonial di Indonesia pada

Pasca-VOC

Page 9: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

A. Pembubaran VOC Pada tahun 1795 Partai Patriot Belanda yang antiraja atas bantuan Prancis berhasil merebut kekuasaan dan membentuk pemerintahan baru yang disebut Republik Bataaf Tanggal 31 Desember 1799 pemerintah mencabut usaha izin VOC Nusantara sekarang beralih kepada pemerintahan Republik Bataaf

Page 10: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

Tahun 1806 Napoleon membubarkan Republik Bataaf dan membentuk Koninkrijk Holland (Kerajaan Belanda) Napoleon menempatkan adiknya Louis Napoleon untuk menjadi penguasa di Belanda Karena wilayah Indonesia sedang berada dibawah ancaman armada Inggris yang berkuasa di India, maka Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels (orang Belanda pro-Prancis) untuk memerintah Indonesia dengan tugas utama mempertahankan Pulau Jawa agar tidak dikuasai Inggris

Page 11: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

B. Masa Pemerintahan Herman Willem Daendels (1808-1811)

Tindakan Daendels selama memerintah Pulau Jawa

o Bidang Pertahanan o Menambah jumlah pasukan dari 3000 prajurit menjadi 20000 prajurito Meningkatkan kesejahteraan prajurito Mendirikan pabrik senjata di Gresik dan Surabayao Membangun armada laut di Surabaya dan Ujung Kulono Mendirikan benteng pertahanano Membangun jalan raya sepanjang 1100 km dari Anyer (Jawa Barat) sampai ke Panarukan (Jawa Timur)

Page 12: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

Bidang Ekonomi dan Keuangan Membentuk Dewan Pengawas Keuangan Negara Memberantas korupsi dengan keras mengeluarkan uang kertas memperbaiki gaji pegawai Mengadakan pinjaman paksa kepada orang-orang yang dianggap mampu (yang menolak akan mendapat hukuman) Menjual tanah-tanah negara kepada swasta (swasta Belanda dan Tionghoa)

Page 13: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

• Bidang Birokrasi•Memindahkan pusat pemerintahannya agak ke dalam• Pulau Jawa dibagi menjadi 9 perfectuur dan 31 kabupaten

• Bidang Hukum dan Peradilan• dibentuk 3 buah pengadilan

• Pengadilan untuk pribumi ada di setiap prefectuur. Sistem ini dilakukan di wilayah kabupaten, kecuali untuk wilayah Batavia• Hukum Eropa diberlakukan di Surabaya dan Semarang• Hukum Timur Asing

Page 14: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

• Bidang Sosial• Melakukan kerja rodi untuk membangun jalan Anyel-Panarukan• Menghapus upacara kepada residen,sunan, ataupun sultan• Memerintahkan membuat jaringan pos distrik dengan menggunakan kuda

Page 15: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

• Akibat tidak sesuai perintah, maka Daendels dipanggil pulang ke Belanda• Posisinya digantikan oleh Jan Williem Janssens (1811)• Masa pemerintahan Janssens sangat singkat• Dikarenakan Inggris telah berhasil mengepung wilayah Jawa• Tanggal 11 September 1811 Janssens terpaksa menyerah kepada Inggris dan menandatangani perjanjian damai• Perjanjian tersebut dikenal dengan nama Kapitulasi Tuntang

Page 16: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

C. Kebijakan Pemerintahan Inggris (Thomas Stamford Raffles, 1811-1816)Kebijakan Raffles selama memerintah Indonesia:

• Bidang Birokrasi• Membagi Pulau Jawa menjadi 16 Karisidenan• Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadisistem pemerintahan kolonial yang bercorak Barat

Page 17: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

Bidang Ekonomi dan Keuangan Pemerintah membuka pasar untuk merangsang petani untuk menanam tanaman ekspor yang paling menguntungkan Penghapusan pajak hasil bumi Sistem penyerahan wajib yang sudah diterapkan sejak zaman VOC Menetapkan sewa tanah Pemungutan pajak secara perorangan

Page 18: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

o Bidang Hukumo Sistem peradilan yang diterapkan Raffles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh Daendelso Sistem juri mulai ditetapkan dalam pengadilano Badan-badan penegak hukum pada masa Raffles, antara lain :

o Court of Justice o Terdapat pada residen

o Court of Requesto Terdapat pada setiap divisi

o Police of Magistrate

Page 19: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

Bidang Sosial Penghapusan kerja rodi penghapusan perbudakan

Tetapi dalam praktiknya, ia melanggar undang-undangnya sendiri

Peniadaan pynbank (disakiti)Hukuman yang sangat kejam dengan melaawan harimau

Page 20: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

Bidang Ilmu Pengetahuan Ditulisnya buku yang berjudul History of Java dan History of the East Indian Archipelago aktif mendukung kegiatan Bataviaach Genootschap sebuah perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi Dirintisnya Kebun Raya Bogor Memindahkan Prasasti Airlangga ke Kalkuta, India sehingga diberi nama Prasasti Kalkuta Mengubah sistem mengemudi dari sebelah kanan ke sebelah kiri yang berlaku hingga saat ini

Page 21: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

D. Indonesia di Bawah Kekuasaan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda Berdasarkan konversi London (1814) sebagai realisasi Konversi Wina (1814), maka Inggris menyerahkan kembali wilayah Indonesia pada pemerintah Kerajaan Belanda Oleh karena itu, dibentuklah Komisaris Jenderal yang beranggotakan

Ellout Buyskes Van Der Capellin

Page 22: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

• Diantara ketiga komisaris tersebut, Van der Capellen memainkan peran penting di Indonesia, yaitu :• mengeruk kekayaan Bangsa Indonesia sebanyak mungkin. Hal ini dilakukan untuk membayar hutang-hutang Belanda yang cukup besar selama perang

• Tapi tetap saja kepemimpinannya dianggap gagal karena Belanda masih tetap mengalami kesulitan ekonomi• Akhirnya ia di gantikan oleh Johannes Van Den Bosch sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda

Page 23: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

1. Pelaksanaa Cultur Stelsel di Indonesia (1830-1870)

Oleh sejarawan Indonesia disebut sistem tanam paksa, ialah :

Mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, dan tarum (nila)

Hasil tanah arus dijual kepada pemerintah kolonial Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pengganti pajak

Page 24: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

• Pada praktiknya, peraturan itu dapat dikatakan tidak berarti• Berbagai penderitaan akibat pelaksanaan tanam paksa mendorong munculnya reaksi menentang, baik dari rakyat Indonesia sendiri maupun tokoh-tokoh kebangsaan Belanda• Setelah mendapat protes keras dari kalangan di Belanda, akhirnya sistem tanam paksa dihapuskan pada tahun 1870, meskipun untuk tanaman kopi di luar Jawa masih terus berlangsung sampai 1915• Program yang dijalankan untuk menggantikannya adalah sistem sewa tanah dalam UU Agraria 1870

Page 25: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

2.Pelaksanaan Politik Pintu Terbuka (1870-1900)

• Sejak sistem tanam paksa dihapuskan, Hindia Belanda memasuki zaman baru, yaitu zaman politik pintu terbuka• Asas-asas liberialisme sangat berpengaruh terhadap kebijakan ekonomi• Dikeluarkan Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula pada tahun 1870• Setelah dikeluarkannya undang-undang tersebut, kaum liberal Eropa dapat menanam modal di Indonesia

Page 26: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

3. Politik Etis Dampak politik pintu terbuka bagi Belanda adalah Belanda mencapai kemakmuran yang sangat pesat Sementara, rakyat di negeri jajahan semakin miskin dan menderita Mr. Conrad Theodore Van Deventer mengajukan politik yang diperjuangkan untuk kesejahteraan rakyat Bumiputera Dikarenakan Belanda mempunyai utang budi kepada rakyat Indonesia yang telah membantu meningkatkan kemakmuran negerinya

Page 27: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

E. Pengaruh Kebijakan Pemerintah Kolonial Pasca-VOC terhadap Bangsa

Indonesia

Page 28: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

1. Pengaruh terhadap Kehidupan Ekonomio Kebijaksanaan ekonomi pemerintah kolonial Hindia Belanda di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dalam negeri Belandao Puncak dari kebijakan ekonomi di Indonesia adalah pelaksanaan politik terbuka pada tahun 1870o Dalam bidang perdagangan, perkembangan ekonomi masa kolonial tidak memberi pengaruh positif pada aktifitas perdagangano Dibidang pertanian juga demikian, masuknya modal asing justru memperburuk kondisi perekonomian pribumio Dibidang perikanan juga demikian, tetap saja didominasi ole pihak swasta asing dan pemerintah kolonial

Page 29: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

2. Pengaruh terhadap Kehidupan Politik dan Pemerintahan

Kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah kolonial sangat memengaruhi kekuasaan para penguasa lokal Indonesia Perubahaan kekuasaan ini terjadi ketika Daendles mulai menerapkan kebijakan, bahwa semua pejabat kerajaan menjadi pegawai pemerintah dan mereka menerima gaji setiap bulannya Dengan kebijakan itu, secara de jure (hukum) para penguasa lokal memang tampil sebagai pemimpin wilayah kekuasaannya Akan tetapi, sebenarnya secara de facto (kenyataan) yang berkuasa adalah pemerintah kolonial

Page 30: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

3. Pengaruh terhadap Kehidupan Sosial

Mobilitas Sosial Bangsa Indonesia tetap menduduki status sosial terbawah Struktur masyarakat kolonial di Indonesia, meliputi :

Golongan Eropa Golongan Timur Golongan Pribumi

Page 31: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

Stratifikasi Sosial Meliputi :

Golongan Bangsawan (kelas atas) Golongan Birokrat Pemerintah (kelas menengah) Golongan Rakyat Jelata (kelas bawah)

Namun, dengan berlakunya kekuasaan kolonial, maka stratifikasi ini juga mengalami perubahan, meliputi :

Orang-orang Belanda (kelas atas) Para bangsawan (kelas menengah) Rakyat jelata (kelas bawah)

Page 32: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

• Demografi dan Mobilitas Penduduk• Pada masa kekuasaan kolonial, Hindia Belanda telah membentuk pola kependudukan mengikuti sistem kependudukan modern• Bersama dengan perubahan struktur demografis terjadilah mobilitas penduduk dari desa ke kota-kota yang baru saja terbentuk

Page 33: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

4. Pengaruh terhadap Kehidupan Budaya Westerniasi

yaitu pengaruh kebudayaan Barat yang sering ditermia bangsa Indonesia Merkipun begitu, hanya sebagian kecil saja dari masyarakat Indonesia yang merasakan perubahan ini

Perkembangan Pendidikan Pemerintah kolonial dengan menerapkan politik etis mencoba memberikan perhatian pendidikan terhadap bangsa Indonesia Meskipun pelaksanaannya terbatas terhadap anak-anak priayi

Page 34: Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia

Ideologi dan Agama Pemerintah kolonial sangat membatasi aktivitas keagamaan dan melakukan kontrol ketat terhadap kegiatan tersebut Pengalaman menghadapi Islam, terutama ketika Perang Aceh menyebabkan pemerintah kolonial berlaku demikian