Perkembangan Pemikiran Islam

166

Transcript of Perkembangan Pemikiran Islam

Page 1: Perkembangan Pemikiran Islam
Page 2: Perkembangan Pemikiran Islam

1.Ibnu Taimiyah.

a.Kelahiran dan pendidikannya. Nama lengkap nya adalah: Taqiyuddin Abdul Abbas bin

Abdul Halim bin Abdus Salam bin Taimiyah al Harrani al Hambaly.disingkat Taqiyuddin ibnu Taimiyah.

Lahir tanggal 10 Rabiul awal 661 H.22 Januari 1263M.di kota Harran Irak Selatan.

Usia 5 tahun dibawa hijrah ke Siria karena bagdad pada saat itu pecah perang yaitu tentara Bar bar menghancurkan Bagdad yang dikomandokan oleh Jenderal Hulaco Khan.

Page 3: Perkembangan Pemikiran Islam

1 Ibnu Taimiyah pertama kali beljar dg ayahnya

2 Nama ayahnya adalah Syihabuddin

3 Belajar kepada :Zainuddin Al maqdasyi.

4 Nazamuddin Ibnu Syakir,Zainab binti Makki

5 Dan ulama lain di kota Damaskus.

6 Pelajaran agama yang diserap adalah Mazhab Hambali.

7 Dalam usia 9 tahun sudah hafal Al qur an

8 Dalam usia 21 tahun sudah alim,cerdas mempunyai wawasan yang luas.

Page 4: Perkembangan Pemikiran Islam

2.Pokok ajaran ibnu Taimiyah

1 Agar ummat Islam kembali pada al qur an dan sunnah yang murni(Syarifah)dengan benar

2 Membuang praktek syirik,bid’ah,khurafat taqlid tawasul dan sebangsanya.

3 Menghidupkan kembali semangat Nabi dan para sahabat sewaktu Islam masih murni dan belum dicampuri oleh bid ah.

4 Pintu ijtihad tetap terbuka dengan ijtihad inilah Islam akan menjadi dinamis.

5 Harus diperjelas kedudukan makhluq dan khaliq serta tidak mengenal evolusi manusia.

Page 5: Perkembangan Pemikiran Islam

3.Karya monumental yang dihasilkannya. 1.Meninggalkan karya buku lebih dari 200

judul. 2.Pendiri aqidah salaf. 3.Mendapat gelar sebagai imam Mujtahid

mutlaq. 4. Karya bukunya itu antara lain: A.Minhajul sunnah Nabawiyah Naqdil kalam

asyi’ah walqadariyah.

Page 6: Perkembangan Pemikiran Islam

b Asiasah wasyari’ah. (Politik sari’a)

c Al hisab fil Islam(Uraian kebajikan)

d Al fatawa at Tawasul wal wasilah

e Majmu’atur Rasail qubra

f Alqiyas syari’il Islami al iqtidaus syiratil mustaqim

g Meninggal dunia di penjara 20 ZQ 728/26-9 1328 M.

Page 7: Perkembangan Pemikiran Islam

ABDUL WAHAB (1703-1787)

Abdul Wahab lahir pada tahun 1703 di Nejed, Arabia. Beliau pengikut paham Ibnu Taimiyah dan bermadzhab Hambali. Pelajaran agama sangat menarik Abdul Wahab, karena itu sejak kecil ia dikenal dalam ilmu agamanya dan taat menjalankan syariat agama, sehingga ia telah menunaikan ibadah hajinya pada usia sangat muda

Page 8: Perkembangan Pemikiran Islam

Pendidikannya di Madinah di bawah asuhan seorang ulama yang bernama Sulaiman Al-Kurdi dan Muhammad Hajad Al-Sindi. Setelah tamat belajar ia mengembara ke Bashrah selama empat tahun, kemudian ke Baghdad selama lima tahun dan di sinilah ia mendapat seorang istri yang kaya raya. Dan ketika istrinya meninggal dunia ia mendapat warisan sebesar 2.000 dinar.

Page 9: Perkembangan Pemikiran Islam

Wahab.

Setelah istrinya meninggal dunia, ia merantau lagi ke Kurdistan selama satu tahun, kemudian selama beberapa tahun di Hamadan dan Isfahan dan di sinilah ia memperdalam filsafat dan tasawuf, kemudian kembali ke negeri asalnya (Nejed).

Page 10: Perkembangan Pemikiran Islam

Setelah kembali dari perantauan, mulailah ia menyebarkan pahamnya, berusaha mengubah alam pikiran masyarakat Nejed yang berkembang pada waktu itu kepada pemikiran islam yang murni berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist. Usaha-usaha pemurnian ini mendapat dukungan yang kuat dari putera-putera mahkota Nejed Abdul Aziz.

Page 11: Perkembangan Pemikiran Islam

Pada dasarnya pokok pemikiran Abdul Wahab lebih banyak terarah pada pemurnian ajaran tauhid. Gerakan Abdul Wahab ini bukanlah sebagai reaksi dari situasi politik atau kebudayaan atau peradaban, melainkan reaksi dari paham ajaran tauhid yang sedang berkembang pada waktu itu.

Page 12: Perkembangan Pemikiran Islam

Dalam perantauannya, beliau melihat pengaruh pemujaan wali, pemujaan kuburan, pengaruh washilah dan semacamnya telah melanda di sebagian besar negara-negara Arab. Aspek lain yang cukup mendapat perhatiannya ialah masalah taklid. Taklid merupakan sumber kebekuan ummat Islam sendiri, di samping itu untuk memahami ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist, orang harus berijtihad, karena itu pintu ijtihad tidak perlu ditutup.

Page 13: Perkembangan Pemikiran Islam

Pada tahun 1740 mulailah seruannya agar ummat Islam kembali kepada Al-Qur’an dan Al-Hadist, memurnikan ajaran Islam dan membersihkan paham yang menyesatkan. Salah seorang penganut Wahabiyah yang pertama dan utama ialah Muhammad Ibnu Su’ud, seorang Syekh dari Nejed dan sejak itu keturunan-keturunannya mengikuti dan pendukung utama gerakan Wahabiyah.

Page 14: Perkembangan Pemikiran Islam

Untuk mengembalikan kemurnian ajaran Islam, gerakan Wahabi menyerang Karbella (1802) karena di kota itu terdapat kuburan Sayyidina Husein cucu Rasululah yang selalu dipuja oleh orang Syi’ah, kemudian menyerang kota Madinah untuk menguasai kota itu dan menghancurkan kubah yang ada diatas kuburan-kuburan, terus ke Mekah untuk merusakkan Kiswah yang menutupi Ka’bah

Page 15: Perkembangan Pemikiran Islam

Kemajuan yang dicapai oleh gerakan Wahabiyah di daerah-daerah Turki Usmani ini, mencemaskan Sultan Mahmud II di Istambul, sehingga ia memerintahkan kepada Khadewi Muhammad Ali di Mesir supaya mematahkan gerakan Wahabi tersebut. Ulama-ulama yang menjadi alat kerajaan

Page 16: Perkembangan Pemikiran Islam

Turki Usmani dikerahkan untuk mengarang buku-buku yang bersifat propaganda untuk memburukjelekkan pembawa-pembawa ajaran Wahabi, diharapkan apabila masyarakat mendengar nama Wahabi timbullah kebencian dan ketakutan, akhirnya tahun 1913 Mekah dan Madinah dapat direbut kembali oleh Turki Usmani dengan ekspedisi Mesir.

Page 17: Perkembangan Pemikiran Islam

Pada awal abad kedua puluh Wahabiyah bangkit kembali dibawah pimpinan Abdul Aziz Ibnu Su’ud. Tahun 1924 Mekah dapat direbut, setahun kemudian Madinah dan Jeddah serta daerah-daerah sekitarnya.

Pada bulan Januari 1926 Abdul Aziz Ibnu Su’ud mengumumkan dirinya sebagai raja di Hejaz dan pada bulan September 1932 mengumumkan dirinya lagi sebagai raja Saudi Arabia.

Page 18: Perkembangan Pemikiran Islam

Abdul Aziz seorang yang cerdas, pandangannya luas tentang bagaimana seharusnya organisasi pemerintahan, sehingga pemerintahannya berjalan dengan baik, mencapai kemajuan yang pesat, meskipun pemerintahannya belum demokratis, keamanan terjamin, cara hidup orang badawi diubah dari pengembara menjadi menetap dan bertani, penanaman modal asing, modernisasi pengangkutan dan tidak ketinggalan permasalahan keagamaan seperti perhajian dan sebagainya.

Page 19: Perkembangan Pemikiran Islam

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa gerakan Wahabiyah pada mulanya adalah gerakan pemurnian ajaran Islam, namun kemudian dalam perkembangan selanjutnya dapat pula dikatakan sebagai gerakan pembaharuan pemikiran ummat Islam.

Page 20: Perkembangan Pemikiran Islam

2.Muhammad bin Abdul Wahab 1703-1787 Pokok ajarannya: 1.Penyembahan kepada selai Tuhan adalah

salah,dan siapa yang berbuat demikian ia di bunuh.

2.orang yang mencari ampunan tuhan dengan mengunjungi kuburan orang-orang saleh,termasuk golongan orang musyrikin.

Page 21: Perkembangan Pemikiran Islam

3.Termasuk dalam perbuatan musyrik memberikan pengantar dalam shalat terhadap nama nabi-nabi atau wali atau malikat (seperti sayyidina muhammad)

4.Termasuk kufur memberikan suatu ilmu yang tidak didasarkan atas Qur’an dan sunnah,atau ilmu yang bersumber kepada akal pikiran semata-mata.

5.Termasuk kufur dan ilhad juga mengingkari”Qadar”dalam semua perbuatan dan penafsiran Quran dgn jalan Ta’wil.

Page 22: Perkembangan Pemikiran Islam

6.Dilarang memakai buah tasbih dalam mengucapkan nama tuhan dan doa-doa(wirid)cukup menghitung dengan keratan jari.

7.Sumber syariat Islam dan soal halal haram hanya Quran semata-mata dan sumber lain sesudanya ialah Sunnah rasul. Perkataan ulama Mutakallimim dan Fuqaha tentang haram dan halal tidak menjadi pegangan, selama tidak didasarkan atas kedua sumber tersebut.

Page 23: Perkembangan Pemikiran Islam

8.Pintu itihad tetap terbuka dan siapapun juga boleh melakukan ijtihad,asal sudah memenuhi syarat-syaratnya.

Page 24: Perkembangan Pemikiran Islam

Masalah Bidat : 1. Dilarang pakai sutra bagi laki laki. 2. Dilarang pakai Perhiasan emas bagi laki

laki. 3. Dilarang berkumpul dengan maksud

mengadakan upacara maulidan. 4. Dilarang merokok, dan minum kopi.

Page 25: Perkembangan Pemikiran Islam

JAMALUDDIN AL-AFGHANI (1839-1897)

Dalam silsilah keturunannya, Jamaluddin Al-Afghani adalah keturunan nabi melalui Sayyidina Ali. Tempat lahirnya ada yang mengatakan di Iran dan ada pula yang mengatakan di Afghanistan.

Page 26: Perkembangan Pemikiran Islam

Pendidikan dan pengajaran dasar dari ayahnya sendiri, dari kecil sudah diajarkan mengaji Al-Qur’an, besar sedikit lagi bahasa Arab dan Sejarah. Ayahnya mendatangkan seorang guru ilmu Tafsir, ilmu Hadist dan ilmu Fikih yang dilengkapi pula dengan ilmu Tasawuf dan ilmu ke-Tuhanan, kemudian dikirim ke India untuk mempelajari ilmu pengetahuan modern (Eropa)

Page 27: Perkembangan Pemikiran Islam

Pengabdiannya yang pertama di Afghanistan sebagai pembantu Pangeran Dost Muhammad Khan. Kemudian menjadi penasehat Ali Khan dan pada zaman pemerintahan Azam Khan diangkat menjadi Perdana Menteri. Dalam tahun 1870 pindah dan berdomisili di Turki, yang oleh Perdana Menteri Ali Pasha ia diangkat menjadi anggota Majlis Pendidikan Turki, kemudian pindah lagi ke Iran dan di sana diangkat menjadi

Page 28: Perkembangan Pemikiran Islam

Menteri Penerangan, dan selanjutnya pindah lagi ke Mesir.

Page 29: Perkembangan Pemikiran Islam

Selama di Mesir, ia mengajukan konsep-konsep pembaharuannya:

Musuh utama adalah penjajahan Barat, hal ini tidak lain dari lanjutan dari Perang Salib.

Ummat Islam harus menentang penjajahan dimana dan kapan saja.

Untuk mencapai tujuan itu, ummat Islam harus bersatu atau Pan Islamisme.

Page 30: Perkembangan Pemikiran Islam

Jamal.

Pan Islamisme bukan berarti leburnya kerajaan-kerajaan Islam menjadi satu, tapi mereka harus mempunyai satu pandangan hidup.

Persatuan Islam hanya dapat dicapai apabila berada dalam kesatuan pandangan dan kembali kepada ajaran Islam yang murni (Al-Qur’an dan Al-Hadist) dengan kata lain pemurnian ajaran Islam.

Page 31: Perkembangan Pemikiran Islam

Jamal

Untuk mencapai usaha-usaha itu Jamaluddin Al-Afghani antara lain:

Rakyat harus dibersihkan dari kepercayaan ketahayulan.

Orang harus yakin bahwa ia dapat mencapai tingkat/derajat budi luhur.

Page 32: Perkembangan Pemikiran Islam

Jamal

Rukun iman harus betul-betul menjadi pegangan hidup dan kehidupan manusia bukan sekedar ikutan belaka.

Setiap generasi ummat harus ada lapisan istimewa untuk memberikan pendidikan dan pengajaran pada manusia-manusia yang bodoh dan juga memerangi hawa nafsu jahat dan menegakkan disiplin.

Page 33: Perkembangan Pemikiran Islam

Jamal

Setelah delapan tahun di Mesir ia pergi ke Paris dan disana sempat mendirikan perkumpulan yang bernama Al-Urwatul Wusqa (tali yang teguh), anggotanya terdiri dari orang Islam dari Syria, Mesir, Afrika dan negara-negara lain.

Page 34: Perkembangan Pemikiran Islam

Jamal

Tujuan dari perkumpulan ini untuk memajukan ummat, persaudaraan dan membela ummat Islam. Untuk tujuan ini diterbitkan majalah Al-Urwatul Wusqa. Pada akhir hayatnya ia menetap di Istambul.

Page 35: Perkembangan Pemikiran Islam

MUHAMMAD ABDUH awal.

Muhammad Abduh lahir tahun 1845 tapi ada yang mengatakan tahun 1849 di desa Mahillah (Mesir). Orang tuanya bernama Abduh ibnu Hasan Khairullah sangat memperhatikan terhadap pendidikan anaknya. Ayahnya mendatangkan seorang guru untuk mengajar anaknya secara privat di rumahnya untuk mengajarkan pelajaran membaca, menulis dan sesudah itu belajar Al-Qur’an kepada seorang hafizh Qur’an,

Page 36: Perkembangan Pemikiran Islam

MUHAMMAD ABDUH

dalam waktu dua tahun ia telah hafal Al-Qur’an (1861). Kemudian ayahnya mengirim Muhammad Abduh ke Tanta pada Perguruan Al-Mahdi. Akan tetapi hanya enam bulan saja belajar di sana, karena tidak mengerti apa yang diajarkan oleh gurunya.

Page 37: Perkembangan Pemikiran Islam

MUHAMMAD ABDUH

Ayahnya memaksa agar ia kembali ke Tanta untuk menuntut ilmu, maka ia pun berangkat tapi tidak ke Tanta melainkan ke rumah pamannya bernama Darwisy, akhirnya dengan bujukan Darwisy, Muhammad Abduh kembali mencintai ilmu dan kembali ke Perguruan Tanta. Tahun 1866 meneruskan studinya ke Al-Azhar di Cairo dan di sinilah ia berkenalan dan menjadi murid setia Jamaluddin Al-Afghani.

Page 38: Perkembangan Pemikiran Islam

Abduh

Ia menamatkan studinya di Al-Azhar tahun 1877 dengan gelar “Alim”. Ia diangkat menjadi dosen di Al-Azhar di samping itu juga mengajar di Universitas Darul Ulum. Karena hubungannya dengan Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh dipecat dari Universitas Darul Ulum

Page 39: Perkembangan Pemikiran Islam

Abduh

tapi setahun kemudian diangkat menjadi redaktur surat kabar resmi pemerintah “Al-Waqa’i Al-Misriyah”.

Dalam peristiwa pemberontakan Urabi Pasha (1882) Muhammad Abduh ikut terlibat di dalamnya, sehingga ketika pemberontakan berakhir ia diusir dari Mesir.

Page 40: Perkembangan Pemikiran Islam

Abduh

Mula-mula ia pergi ke Beirut, kemudian ke Paris di sana sempat bertemu dengan Jamaluddin Al-Afghani dan mendirikan perkumpulan Al-Urwatul Wusqa dan juga sempat menerbitkan majalah dengan nama yang sama dengan perkumpulannya (hanya 8 nomor/bulan). Dari Paris Muhammad Abduh ke Tunisia kemudian kembali ke Beirut (1885).

Page 41: Perkembangan Pemikiran Islam

Setelah tiga tahun di Beirut (1888), atas usaha teman-temannya ia dibolehkan kembali ke Mesir dan diangkat menjadi Hakim Agama (1889). Pada tahun 1894 diangkat menjadi Majlis A’la Al-Azhar, tahun 1899 diangkat menjadi Mufti Besar Mesir sampai akhir hayatnya.

Page 42: Perkembangan Pemikiran Islam

Aspek kebangsaan, antara lain: . Pokok pemikirannya dapat disimpulkan

dalam empat aspek, yaitu: Aspek kebangsaan, antara lain: A.Dalam usaha memperjuangkan cita-cita

pembaharuannya Muhammad Abduh berbeda dengan gurunya, Jamaluddin Al-Afghani menghendaki adanya Pan Islamisme bahkan secara revolusi (?),

Page 43: Perkembangan Pemikiran Islam

akan tetapi Muhammad Abduh memperkecil ruang lingkupnya dengan nasionalisme Arab dan dengan menitikberatkan pula melalui pendidikan (evolusi). Kesadaran rakyat bernegara dapat disadarkan melalui pendidikan, surat kabar dan sebagainya.

Aspek kemasyarakatan, antara lain:

Page 44: Perkembangan Pemikiran Islam

Aspek kemasyarakatan, antara lain: A.Usaha-usaha pendidikan perlu diarahkan

untuk mencintai dirinya, masyarakatnya dan negaranya. Dasar-dasar pendidikan yang demikian akan membawa kepada seseorang untuk mengetahui siapa dia dan siapa yang menyertainya.

B.Dalam hal perkawinan, Muhammad Abduh pada prinsipnya adalah monogami, sedangkan ayat 3 surat An-Nisa’ membolehkan poligami diikat dengan syarat adil yang tidak mungkin dilaksanakan oleh seorang manusia.

Page 45: Perkembangan Pemikiran Islam

Aspek keagamaan, antara lain:

A.Dalam masalah ini Muhammad Abduh jelas tidak menghendaki akan adanya taklid, guna memenuhi tuntutan ini ijtihad harus selalu dibuka.

Page 46: Perkembangan Pemikiran Islam

Abduh.

B.Membebaskan taklid membuka ijtihad inilah tujuan yang pokok dari pembaharuan Muhammad Abduh, sehingga semangatnya sampai-sampai berpendapat bahwa zhahir ayat yang bertentangan dengan akal harus dicarikan interpretasinya hingga sesuai dengan akal manusia yang sehat.

Page 47: Perkembangan Pemikiran Islam

Aspek pendidikan

Sistem madrasah yang lama akan mengeluarkan ulama-ulama tanpa memiliki pengetahuan modern dan sekolah-sekolah pemerintah yang pengetahuan agamanya sedikit agama cukup mendapat perhatian Muhammad Abduh. Untuk ini ia memperkuat pendidikan umum pada sekolah-sekolah agama dan menambah pengetahuan agama pada sekolah umum, sehingga jurang yang mungkin timbul antara kedua sekolah itu akan dapat ditanggulangi.

Page 48: Perkembangan Pemikiran Islam

RASYID RIDHA (1865-1935)

Membahas pembaharuan di Mesir, kiranya tidak merasa lengkap kalau tidak mengemukakan seorang reformist yang bernama Sayid Rasyid Ridha, salah seorang murid yang terdekat Muhammad Abduh dan penerus ide-idenya pula.

Page 49: Perkembangan Pemikiran Islam

Sayid Muhammad Rasyid Ridha lahir pada bulan Jumadil Ula 1282 / Oktober 1865 di Al-Qalamun, sebuah desa yang tidak jauh dari Tripoli.

Menurut keterangan, beliau adalah keturunan Al-Husain, cucu Rasulullah SAW, karenanya beliau memakai gelar Al-Sayid di muka namanya dan daripadanyalah beliau mewarisi kejujuran dan semangat kepahlawanannya.

Page 50: Perkembangan Pemikiran Islam

Ayahnya seorang ulama dan ahli Tarikat Syaziliyah, sebab itu Rasyid Ridha pada waktu kecilnya selalu mengenakan jubah dan sorban, bertelekun dalam pengajian dan wirid sebagaimana kebiasaan pengikut Tarikat Syaziliyah.

Page 51: Perkembangan Pemikiran Islam

Pada mulanya beliau belajar menulis, berhitung dan membaca Al-Qur’an di sebuah sekolah tradisional di Al-Qalamun.

Setelah meningkat dewasa, beliau dikirim oleh ayahnya ke Tripoli untuk melanjutkan pelajarannya di Madrasah Al-Wathaniyah Al-Islamiyah (Sekolah Nasional Islam)

Page 52: Perkembangan Pemikiran Islam

di bawah asuhan Syekh Husain Al-Jisr, salah seorang ulama Islam yang telah menerima pengaruh-pengaruh ide modern. (Sebelumnya beliau belajar di Madrasah Rusydiah di Tripoli, disiapkan untuk menjadi pegawai pemerintah).

Page 53: Perkembangan Pemikiran Islam

Pada madrasah ini, selain pengetahuan agama diajarkan pula pengetahuan-pengetahuan modern, bahasa Arab, Turki dan bahasa Prancis

Page 54: Perkembangan Pemikiran Islam

Madrasah ini didirikan untuk mengimbangi sekolah-sekolah yang didirikan oleh misi-misi Kristen pada masa itu yang telah banyak menarik perhatian masyarakat untuk memasukkan anak didiknya ke sekolah tersebut.

Page 55: Perkembangan Pemikiran Islam

Madrasah yang didirikan oleh Husain Al-Jisr tersebut umurnya tidak lama, karena tidak mendapat dukungan pemerintah, hal ini disebabkan mungkin kurikulum dalam madrasah itu berisi pembaharuan-pembaharuan yang sifatnya tidak mendukung kebijaksanaan pemerintah setempat.

Page 56: Perkembangan Pemikiran Islam

Setelah madrasah itu bubar, Rasyid Ridha pindah ke salah satu sekolah agama di Tripoli, namun hubungannya dengan Syekh Husain Al-Jisr selalu berjalan dengan lancar dan baik.

Syekh Husain Al-Jisr sebagai pembina dan pembimbing utama Rasyid Ridha pada waktu mudanya, menanamkan ide atau benih-benih pembaharuan.

Page 57: Perkembangan Pemikiran Islam

Di samping bimbingan Syekh Husain Al-Jisr, Rasyid Ridha selalu berusaha pula membaca tulisan-tulisan tentang pengetahuan modern dari penulis di Cairo dan dengan demikian beliau dapat mengenal lebih luas tentang Eropa dan Amerika

Page 58: Perkembangan Pemikiran Islam

Selain itu Rasyid Ridha juga memperoleh tambahan ilmu dan jiwa keagamaan melalui membaca kitab-kitab yang dikarang oleh Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin sangat besar pengaruhnya terhadap hidup dan kehidupan beliau, terutama sikap patuh pada hukum dan kebaktiannya terhadap agama.

Page 59: Perkembangan Pemikiran Islam

Majalah yang paling disenangi oleh Rasyid Ridha adalah Al-Urwatul Wusqa yang terbit di Paris di bawah asuhan Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh (1884-1885).

Page 60: Perkembangan Pemikiran Islam

Majalah ini memuat ide-ide pembaharuan dalam bidang keagamaan, sosial, pendidikan, pemberantasan bid’ah dan sebagainya; dengan demikian tidaklah mengherankan bagi kita bahwa ide-ide pembaharuan dari Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh sangat berkesan dan mendalam dalam diri Rasyid Ridha.

Page 61: Perkembangan Pemikiran Islam

Pada mulanya Rasyid Ridha berniat menemui Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh, namun hanya terlaksana bertemu dengan Muhammad Abduh ketika beliau berada dalam pembuangan di Beirut.

Page 62: Perkembangan Pemikiran Islam

Kesempatan ini digunakan oleh Rasyid Ridha dengan sebaik-baiknya untuk berdialog secara langsung, maka terjadilah ikatan batin antara kedua makhluk ini.

Perjumpaan-perjumpaan dan dialog dengan Muhammad Abduh meninggalkan kesan yang baik dalam dirinya. Pemikiran-pemikiran yang diperolehnya dari Syekh Husain Al-Jisr dan kemudian diperluas dengan ide Muhammad Abduh amat mempengaruhi jiwanya.

Page 63: Perkembangan Pemikiran Islam

Rasyid Ridha telah pula mencoba menerapkan ide-ide pembaharuannya di negeri asalnya, namun usahanya mendapat tantangan dari pemerintah setempat, tidak didukung oleh kerajaan Usmani.

Pada tahun 1898, Rasyid Ridha hijrah ke Mesir menuntut ilmu dan memperdalam tentang pembaharuan-pembaharuan di Mesir. Dua tahun kemudian Rasyid Ridha menerbitkan majalah Al-Manaar untuk menyebarluaskan ide-ide pembaharuannya.

Page 64: Perkembangan Pemikiran Islam

Dua tahun kemudian Rasyid Ridha menerbitkan majalah Al-Manaar untuk menyebarluaskan ide-ide pembaharuannya.

Tujuan dari Al-Manaar ini sejalan dengan tujuan majalah Urwatul Wusqa, yaitu usaha-usaha pembaharuan, baik dalam bidang keagamaan, pendidikan, sosial dan sebagainya untuk kemajuan ummat Islam pada umumnya, karena itu majalah ini sering mengemukakan buah pikiran Ibnu Taimiyah, Abdul Wahab, Jamaluddin Al-Afghani dan terutama ide-ide Muhammad Abduh.

Page 65: Perkembangan Pemikiran Islam

Rasyid Ridha sendiri menjelaskan dalam bukunya Tarikh Ustazil Imam, bahwa motif menerbitkan majalah Al-Manaar tersebut adalah berpangkal pada kesadaran atas kelemahan ummat Islam dan mencoba berusaha mengatasinya dengan jalan memperbaiki pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan pikiran-pikiran yang benar dalam rangka membasmi kebodohan dan pikiran yang merusak.

Page 66: Perkembangan Pemikiran Islam

Rasyid Ridha sebagai ulama yang selalu menambah ilmunya dan selalu pula berjuang selama hayatnya, telah menutup lembaran sejarah hidupnya pada tanggal 23 Jumadil Ula 1354 / 22 Agustus 1935. Rasyid Ridha telah tiada, pergi dengan aman sambil memegang Al-Qur’an di tangannya, namun usaha-usaha pembaharuan tetap tiada berakhi

Page 67: Perkembangan Pemikiran Islam

Pada dasarnya pokok-pokok pikiran Rasyid Ridha tidak jauh berbeda dengan pokok-pokok pemikiran Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh.

Titik tolak pembaharuan berpangkal pada segi keagamaan tuntutan adanya kemurnian ajaran Islam, baik dari akidahnya atau dari segi amaliyahnya.

Page 68: Perkembangan Pemikiran Islam

Menurut analisa Rasyid Ridha, ajaran Islam yang murni itulah yang akan membawa kemajuan ummat Islam, itulah sebabnya segala macam khurafat, bid’ah, ajaran-ajaran yang menyeleweng dari ajaran agama Islam, harus disingkirkan.

Page 69: Perkembangan Pemikiran Islam

. Sebab-sebab yang membawa

kemunduran ummat Islam adalah paham fatalisme, ajaran-ajaran tarikat atau tasawuf yang menyeleweng, kesemua itu membawa kemunduran atau keterbelakangan ummat Islam, sehingga menjadi tidak dinamis.

Page 70: Perkembangan Pemikiran Islam

Dengan demikian sikap jihad dalam arti yang luas yaitu sikap aktif dan dinamis perlu dihidupkan dan dikembangkan.

Mengenai masalah madzhab, beliau sangat menganjurkan adanya toleransi madzhab, akan tetapi hal ini harus diusahakan adanya persamaan dalam masalah yang fundamental atau pokok, artinya masalah yang pokok hendaknya satu irama, sedangkan masalah furu’iyahnya terserah masing-masing untuk menggunakan akal pikirannya.

Page 71: Perkembangan Pemikiran Islam

Dalam hubungan dengan akal pikiran ini, Rasyid Ridha berpendapat bahwa derajat akal itu adalah tinggi, akan tetapi dalam menganalisa masalah-masalah keagamaan hanya untuk yang berhubungan dengan masalah kemasyarakatan saja, tidak dapat digunakan untuk menganalisa masalah ibadah.

Page 72: Perkembangan Pemikiran Islam

Selanjutnya salah satu aktivitas yang besar pula dari Rasyid Ridha adalah menyusun dan menyempurnakan Tafsir Al-Manaar, yaitu suatu interpretasi modern dari Al-Qur’an, menurut ide-ide yang telah dicetuskan oleh Muhammad Abduh

Page 73: Perkembangan Pemikiran Islam

. Ketika Rasyid Ridha wafat, beliau baru saja

menafsirkan dan menyelesaikan sampai pada surah Yusuf ayat 101.

Dalam bidang pendidikan, Rasyid Ridha menghendaki pembaharuan kurikulum dengan penambahan pengetahuan modern, di samping pengetahuan agama dan bahasa.

Page 74: Perkembangan Pemikiran Islam

Diantara aktivitas beliau dalam lapangan pendidikan antara lain membentuk lembaga pendidikan yang bernama Madrasah Al-Dakwah Wal Irsyad pada tahun 1912 di Cairo. Mula-mula beliau ingin mendirikan madrasah tersebut di Konstantinopel terutama minta bantuan pemerintah setempat akan tetapi gagal, karena tidak mendapat bantuan/sokongan pemerintah, akhirnya beliau dapat mendirikannya di Cairo.

Page 75: Perkembangan Pemikiran Islam

Motif membuka/mendirikan madrasah ini, antara lain karena adanya keluhan-keluhan dari negeri-negeri Islam, di antaranya dari Indonesia, tentang aktivitas misi Kristen di negeri-negeri mereka. Untuk mengimbangi sekolah tersebut dipandang perlu mengadakan sekolah misi Islam.

Page 76: Perkembangan Pemikiran Islam

Para lulusan dari madrasah ini tentunya akan dikirim ke negeri mana saja yang memerlukan bantuan mereka. Akan tetapi sangat disayangkan sekali bahwa umur madrasah ini tidak berumur panjang, terpaksa ditutup karena situasi perang dunia yang pertama.

Page 77: Perkembangan Pemikiran Islam

Dalam kegiatan politik pun Rasyid Ridha tidak ketinggalan terutama beliau bergerak melalui majalah Al-Manaar.

Sewaktu beliau masih berada di tanah airnya, Rasyid Ridha pernah pula berkecimpung dalam lapangan politik, demikian pula setelah berada di Mesir, akan tetapi Muhammad Abduh menasehatkan agar beliau menjauhi lapangan politik.

Page 78: Perkembangan Pemikiran Islam

Selama Muhammad Abduh masih hidup, nasehat ini diturutinya, namun setelah Muhammad Abduh wafat, beliau turut aktif terlibat dalam politik terutama sekali melalui majalah Al-Manaar.

Melalui majalah Al-Manaar, Rasyid Ridha menulis karangan-karangannya yang menentang pemerintahan absolut dari kerajaan Usmani, demikian juga politik Inggris dan Prancis yang akan membagi daerah Arab ke dalam kekuasaannya masing-masing.

Page 79: Perkembangan Pemikiran Islam

Pada tahun 1924 majalah Al-Manaar mengungkapkan secara lengkap tentang kepalsuan janji-janji Inggris kepada Syarif Husin dengan Komisaris Tinggi Inggris (Mac Mohan). Isi surat perjanjian rahasia itu, bahwa Syarif bersedia membantu Inggris melawan Turki bila bangsa Arab diberi kemerdekaan dan menyetujui pembentukan kekhalifahan, namun setelah perang dunia pertama selesai Inggris tidak mau menepatinya, akan membagi-bagi daerah Arab itu bersama Prancis ke daerah kekuasaannya masing-masing.

Page 80: Perkembangan Pemikiran Islam

Selanjutnya beliau berperan pula dalam kongres Suria, dalam konferensi Islam di Genewa 1912, konferensi Islam di Mekkah 1926, dan di Jerusalem 1931, bahkan di akhir hayatnya masih aktif dalam politik, beliau meninggal dunia setelah mengantarkan Amir Sayid pulang dari Cairo menuju kapal Suez, sekembalinya mengantar itu beliau wafat dalam mobilnya sambil memegang Al-Qur’an di tangan beliau

Page 81: Perkembangan Pemikiran Islam

Amir Sayid datang ke Cairo adalah untuk menyelesaikan hubungan diplomatik antara Mesir dengan negaranya yang sejak lama telah putus, dan dalam hal ini Rasyid Ridha sangat banyak jasanya.

Page 82: Perkembangan Pemikiran Islam

Mengenai bentuk pemerintahan yang dikehendakinya adalah kekhalifahan, akan tetapi tidak bersifat absolut, khalifah hanya bersifat koordinator, tidaklah mungkin menyatukan ummat dalam satu sistem pemerintahan yang tunggal, karenanya khalifah hanya menciptakan Hukum Perundang-undangan dan menjaga pelaksanaannya

Page 83: Perkembangan Pemikiran Islam

Amir Sayid datang ke Cairo adalah untuk menyelesaikan hubungan diplomatik antara Mesir dengan negaranya yang sejak lama telah putus, dan dalam hal ini Rasyid Ridha sangat banyak jasanya.

Page 84: Perkembangan Pemikiran Islam

Di samping itu khalifah hendaknya benar-benar seorang mujtahid dan dengan bantuan para ulama-ulama ia dapat menerapkan prinsip-prinsip Islam dan mendorong ummatnya untuk maju sesuai dengan tuntutan zaman.

Page 85: Perkembangan Pemikiran Islam

Masalah persatuan ummat Islam merupakan salah satu pemikiran Rasyid Ridha pula. Keterbelakangan ummat Islam, disebabkan ummatnya meninggalkan persatuan yaitu persatuan dalam arti yang luas, persatuan atas dasar keyakinan yang sama, seiman dan senasib dalam seagama serta penuh toleransi antara satu sama lainnya.

Page 86: Perkembangan Pemikiran Islam

Dengan demikian Rasyid Ridha tidak mendukung ide-ide nasionalisme yang dikembangkan oleh Mustafa Kamil dari Mesir dan nasionalisme yang dikembangkan oleh Turki Muda di Turki, bahkan dikatakan oleh Osman Amin, Rasyid Ridha adalah anti nasionalisme.

Page 87: Perkembangan Pemikiran Islam

Menurut Rasyid Ridha, paham nasionalisme itu bertentangan dengan ajaran paham persatuan ummat Islam. Persatuan ummat Islam tidak mengenal bangsa dan bahasa, persaudaraan yang tunduk di bawah satu sistem hukum, suatu undang-undang yang dijalankan oleh seorang khalifah yang tidak absolut dengan ulama-ulama sebagai pembantunya

Page 88: Perkembangan Pemikiran Islam

Selanjutnya tentang kemajuan ilmu pengetahuan sekarang, terutama kemajuan teknologi Barat, menurut Rasyid Ridha bila kita ummat Islam memiliki pengetahuan teknologi itu tidaklah bertentangan dengan ajaran Islam, karenanya kita harus mempelajari ilmu pengetahuan tersebut, sehingga ummat Islam mencapai kemajuan sebagaimana yang telah dicapainya pada zaman klasik.

Page 89: Perkembangan Pemikiran Islam

Sebagai penutup uraian tentang pokok-pokok pemikiran Rasyid Ridha ini, penulis ingin pula mengemukakan sedikit perbedaan pandangan antara Rasyid Ridha dengan Muhammad Abduh sebagai gurunya.

Perbedaan tersebut kemungkinan besar pada latar belakang situasi, tempat, keadaan dan kesempatan guru dan murid itu berada, hidup dan dibesarkan. Misalnya:

Page 90: Perkembangan Pemikiran Islam

: Muhammad Abduh pergaulannya lebih luas dari Rasyid Ridha, demikian pula bahasa asing yang dikuasai antara murid dan guru itu, berlebih atau berkurang dan juga kontak langsung dengan dunia luar, Muhammad Abduh lebih luas kalau dibandingkan dengan Rasyid Ridha, oleh karenanya tidak heran bagi kita bahwa Muhammad Abduh lebih liberal, kalau dibanding dengan Rasyid Ridha.

Page 91: Perkembangan Pemikiran Islam

Perbedaan dalam sikap liberal ini mungkin timbul dari keadaan guru lebih banyak mempunyai kontak dengan peradaban Barat daripada murid. Guru pernah tinggal di Paris sedang murid hanya mengunjungi Genewa. Guru pandai berbahasa Prancis dan banyak membawa buku-buku Barat, sedang murid sedikit sekali, ataupun sama sekali tidak. Selanjutnya guru mempunyai sahabat-sahabat di kalangan orang-orang Eropa dan murid tidak.

Page 92: Perkembangan Pemikiran Islam

Perbedaan itu dapat kita lihat pula terikat atau tidaknya pada salah satu madzhab atau paham, bagi Muhammad Abduh tidak perlu terikat pada suatu paham, seseorang mendapat kebebasan menganalisa masalah-masalah keagamaan, selama pengetahuan dan pikiran memungkinkan, akan tetapi bagi Rasyid Ridha masih terikat dalam salah satu paham, terutama sekali dalam masalah pokok.

Page 93: Perkembangan Pemikiran Islam

Rasyid ridlo finis.

Demikian juga tentang masalah Theologi,

Muhammad Abduh dalam menafsirkan ayat-ayat tajassum adalah secara filosofis rasional, memberikan interpretasi tidak secara yang tersurat dalam ayat tersebut, akan tetapi ditafsirkan dengan apa yang tersirat dalam ayat itu; sedangkan Rasyid Ridha menafsirkannya sebagaimana apa adanya, tidak memakai takwil.

Page 94: Perkembangan Pemikiran Islam

AL-IRSYAD

Dalam Jami’at Khair, timbul suatu perbedaan pendapat yang cukup tajam, terutama persoalan “kafa’ah”, yaitu sah tidaknya golongan Arab keturunan Sayid (keluarga Nabi) kawin dengan golongan lainnya. Dalam hal ini Syekh Ahmad Surkati berpendapat boleh, dan tetap kufu atau seimbang. Ia mengemukakan alasan dengan ayat

Page 95: Perkembangan Pemikiran Islam

Al-Qur’an bahwa: “Yang paling mulia diantara kamu sekalian di sisi Allah adalah yang paling taqwa” (QS. Al-Hujurat : 13Selain itu terdapat banyak bukti bahwa para sahabat kawin satu sama lain tanpa memandang keturunan Sayyid atau tidaknya. Ternyata pendapat ini menimbulkan ketidaksenangan golongan Arab seketurunan Sayyidina Ali, keluarga Nabi, dan berakhir dengan perpecahan.

Page 96: Perkembangan Pemikiran Islam

Kemudian Syekh Ahmad Surkati pada tahun 1914 mendirikan perkumpulan Al-Ishlah wal Irsyad. Maksudnya ialah memajukan pelajaran agama Islam yang murni di kalangan bangsa Arab di Indonesia. Dan sebagai amaliyahnya berdirilah beberapa perguruan Al-Irsyad di mana-mana, diantaranya pada tahun 1915 di Jakarta. Selain itu banyak bergerak dalam bidang sosial dan dakwah Islam dengan dasar Al-Qur’an dan Sunnah Rasul secara murni dan konsekuen.

Page 97: Perkembangan Pemikiran Islam

PERSATUAN ISLAM Persatuan Islam (Persis) didirikan di Bandung

pada 17 September 1923 oleh KH. Zamzam, seorang ulama berasal dari Palembang. Persis bertujuan mengembalikan kaum muslimin kepada pimpinan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi dengan jalan mendirikan madrasah-madrasah, pesantren dan tabligh melalui pidato ataupun tulisan. Selain itu, menerbitkan pula majalah yang cukup menonjol pada zamannya, yaitu “Pembela Islam” dan majalah Al-Muslimun.

Page 98: Perkembangan Pemikiran Islam

. Persis sangat menonjol dalam usahanya memberantas segala macam bid’ah dan khurafat, dengan cara-cara yang radikal dan tidak tanggung-tanggung. Lebih-lebih setelah Persis berada dalam kepemimpinan ustadz

A. Hasan, yang terkenal tajam pena dan lidahnya menegakkan kemurnian agama, maka

Page 99: Perkembangan Pemikiran Islam

, maka Persis semakin hari semakin bertambah luas dan berkembang. Diantara alumni pendidikan Persis yang terkemuka adalah M. Natsir, seorang tokoh cendikiawan dan pemimpin Islam Indonesia yang juga pernah menjadi Perdana Menteri RI dan menduduki jabatan-jabatan penting dalam Lembaga Islam Internasional.

Page 100: Perkembangan Pemikiran Islam

Aliran sempalan dalam Islam

1.Inkaru Sunnah.(1980 an) Inkarus sunnah Dari 2 kata Inkar=Tidak mempercayai Sunnah=Sunnah Rasul yang dalam islam

dijadikan sumberhukum setelah Al Qur an

Page 101: Perkembangan Pemikiran Islam

Awal perkembangannya

1.Dimulai dari Masjid Asy Syifa RS.Dr.Cipto di Jakarta.

2.Di ikuti oleh para Mahasiswa dan cendikiawan muda Islam.

3.Tokoh tokohnya seperti : A.Abdur Rahman

Page 102: Perkembangan Pemikiran Islam

Pokok pokok ajarannya.

1.TidakPercaya pada Sunnah karena bikinan jahudi untuk merusak Islam dari dalam.

2.Dasar hukum dalam Islam hanya Al Qur an. 3.Syahadatnya Isyhadu bianni Muslimun. 4.Salat mereka ada yang semua 2 reka at ada

yang eleng saja.

Page 103: Perkembangan Pemikiran Islam

4.Fatwa MUI tahun 1983 Bahwa : 1.Inkarus Sunnah sesat dan menyesatkan

serta diluar Islam. 2.Kepada pengikutnya agar segera Taubat. 3.Agar ummat islam tdk terpengaruh. 4.Agar

para Ulama memberikan pengarahan bg.yg.ingin taubat.

5.Agar pemerintah memberikan tindakan tegas.

Page 104: Perkembangan Pemikiran Islam

2.Gerakan Ahmadiyah.(di Indonesia thn 1925) 1.Masuk ke Indonesia melalui juru dakwah

Rosman Ali thn 1925. 2.Mula-mula di Aceh selatan Tapak tuan.

3.Memilki pusat kegiatan di Parung Bogor. 4.Memiliki lembaran dakwah Darsus.(edaran khusus)

Page 105: Perkembangan Pemikiran Islam

5 .Puasa wajib hanya bagi yang melihat bulan.

6 .Haji boleh dilakukan pada 4.bln,yaitu : Muharam,Rajab,Zul qaidah.Zul Hijjah.

78

.Pakaian ihram pakaian arab bikin ribet.

.Rasul tetap diutus sampai kiamat.

9 .Nabi Muhammad tdk berhak menjelaskan ajaran Al Quran.

10

.Orang mati tdk wajib disalati krn tdk di perintah dalam Al-Qur an.

Page 106: Perkembangan Pemikiran Islam

5.Memilki Pokok Ajaran sebagai berikut. 1.Miza Ghulam Ahmad Di yakini sebagai Nabi

dan rasul. 2.Menerima wahyu yang turun di India.

3.Wahyu tetap turun hingga hari kiamat 4.Mempunyai Tempat suci sendiri yang

bernama Qodian dan robwah..

Page 107: Perkembangan Pemikiran Islam

5.Mempunyai surga sendiri Qodian dan Robwah. 6.Wanita Ahmadiyah haram nikah dgn lk.non

Ahmadiyah. 7.Laki laki ahmadiyah boleh nikah dgn Pr.Non

Ahamadiyah. 8.Tidak boleh makmum dgn Imam non

ahmadiyah. 9.Memilki kitab suci sendiri yang bernama

Tazkirah di nilai lebih besar dari Alqur an

Page 108: Perkembangan Pemikiran Islam

10.Ahmadiyah punya bulan dan tahun sendiri sbb.

1.Suluh. 2.Tabligh. 3.Aman 4.Syahadah. 5.Hijrah. 6.Ikhsan. 7.Wafa 8.Zuhur. 9.Tabuk. 10.Ikha. 11.Nubuwah. 12.Fatah.

.

Page 109: Perkembangan Pemikiran Islam

Tahun Hijri syamsi

Disingkat tahun HS. Dinyatakan sesat oleh Fatwa MUI Dan lain-

lain sbb. 1.Ahmadiyah Qodiyan sesat menyesatkan

dan diluar Islam. 2.Tidak boleh menyebar luaskan ajaran

sesatnya.

Page 110: Perkembangan Pemikiran Islam

1.Malesia melarang sejak tahun 1975. 2.Brunae Darus salam melarang di seluruh wilayahnya.

3.Kerajaan arab Saudi Mekkah Kafir tdk boleh berhajji.

4.Pakistan Golongan Minoritas non muslim. 5.Rabitah alam Islami Kafir.dan keluar dari Islam. 6.Himpunan Putusan Tarjih muhammadiyah

.Hal 380 yang mempercayai adanya Nabi setelah nabi Muhammad SAW. Adalah kafir.

Page 111: Perkembangan Pemikiran Islam

3.Lembaga Dakwah Islam Indonesia(LDII) 1951. 1.Mula mula bernama Darul Hadits.

2.Berpusat di Kediri Jawa Timur. 3.Karena ajarannya meresahkan dilarang oleh

PAKEM. 4.Berganti Nama Dengan Islam Jamaah.

5.Karena jelas sesatnya Dilarang di seluruh Indonesia.

6.Dgn Srt Kep MA No8-10-1971.

Page 112: Perkembangan Pemikiran Islam

7.Nurhasan Ubaidah (Lubis )Mencari taktik.baru. 8.Bersandar ke Ali Murtopo BAKIN,OPSUS

Suharto. 9.Gub Jatim Sularso dgn SKno168 THN 1988

MELARANGNYA. 10.Berubah nama menjadi Lemkari.

11.THN.1990.mubes dIJakarta Rudini minta di ubah

12.MUBES Merubah nama menjadi LDII.

Page 113: Perkembangan Pemikiran Islam

Pokok pokok ajarannya sbb:

1.Orang Islam diluar mrkKafir,najis,termasuk ke2.Orang tuanya

2.Bila Org Di luar klp.shalat di masjidnya bekasnya disamak.

3.Mati belum baiah pada amir =jahiliyah atau kafir.

4.Alquran dan hadits yang bisa diterima yang manqul.

Page 114: Perkembangan Pemikiran Islam

5.Haram mengaji Alqur an dan hadits kecuali pada imam

6 Dosa bisa ditebus melalui amir. 7.Wajib bayar Infaq pada amir.tdk boleh pd

orang lain 8.Harta diluar kelompoknya halal

dicuri,dirampok dll. 9.Mencuri tidak salah kecuali ketahuan.

Page 115: Perkembangan Pemikiran Islam

10.Harta yang sudah diberikan pada amir tdk boleh ditanya.

11.Haram membagi daging qurban ,zakat pada luar kelompoknya.

12.Wajib taat kepada amir atau imam. 13.Haram shalat makmum pd orang diluar

klpk. 14.Haram nikah pada orang diluar klpk.

Page 116: Perkembangan Pemikiran Islam

15.Perempuan LDII.Kalau mau bertamu saat Haid

16.Kalau ada orang diluar klpk.bertamu bekasnya disamak..

Page 117: Perkembangan Pemikiran Islam

14.Pernyataan sesat dan kebohongannya sbb. 1.Bahwa Nur Hasan dibaiah oleh wali fatah

bohong 2.Ajaran manqul bikinan Islam

Jamaah.Bohong. 3.Terlalu berani mengatakan orang lain

masuk neraka. 4.Baiahnya hingga menyatakan orang lain

najis durhaka. 5.Tidak beralasan dosa bisa di tebus.

Page 118: Perkembangan Pemikiran Islam

Islam Liberal Liberaliyah adalah sebuah paham yang

berkembang di Barat dan memiliki asumsi, teori dan pandangan hidup yang berbeda. Islam dan Liberal adalah dua istilah yang antagonis, saling berhadap-hadapan tidak mungkin bisa bertemu

Page 119: Perkembangan Pemikiran Islam

Namun demikian ada sekelompok orang di Indonesia yang rela menamakan dirinya dengan Jaringan Islam Liberal (JIL). Suatu penamaan yang “pas” dengan orang-orangnya atau pikiran-pikiran dan agendanya. Islam adalah pengakuan bahwa apa yang mereka suarakan adalah haq

Page 120: Perkembangan Pemikiran Islam

Islam liberal menurut Charless Kurzman muncul sekitar abad ke-18 dikala kerajaan Turki Utsmani Dinasti Shafawi dan Dinasti Mughal tengah berada digerbang keruntuhan. Pada saat itu tampillah para ulama untuk mengadakan gerakan pemurnian, kembali kepada al-Qur’an dan sunnah. Pada saat ini muncullah cikal bakal paham liberal awal melalui

Page 121: Perkembangan Pemikiran Islam

Syah Waliyullah (India, 1703-1762), menurutnya Islam harus mengikuti adat lokal suatu tempat sesuai dengan kebutuhan penduduknya.

Page 122: Perkembangan Pemikiran Islam

Perkembangan JIL

1. Di India muncul Sir Sayyid Ahmad Khan (1817-18..) yang membujuk kaum muslimin agar mengambil kebijakan bekerja sama dengan penjajah Inggris. Pada tahun 1877 ia membuka suatu kolese yang kemudian menjadi Universitas Aligarh (1920)

Page 123: Perkembangan Pemikiran Islam

2. Di Mesir muncullah M. Abduh (1849-1905) yang banyak mengadopsi pemikiran mu’tazilah berusaha menafsirkan Islam dengan cara yang bebas dari pengaruh salaf. Lalu muncul Qasim Amin (1865-1908) kaki tangan Eropa dan pelopor emansipasi wanita, penulis buku Tahrir al-Mar’ah. Lalu muncul Ali Abd. Raziq (1888-1966)

Page 124: Perkembangan Pemikiran Islam

3. Di Al-Jazair muncul Muhammad Arkoun (lahir 1928) yang menetap di Perancis, ia menggagas tafsir al-quran model baru yang didasarkan pada berbagai disiplin Barat seperti dalam lapangan semiotika (ilmu tentang fenomena tanda), antropologi, filsafat dan linguistik. Intinya Ia ingin menelaah Islam berdasarkan ilmu-ilmu pengetahuan Barat modern.

Page 125: Perkembangan Pemikiran Islam

Di Pakistan muncul Fazlur Rahman (lahir 1919) yang menetap di Amerika dan menjadi guru besar di Universitas Chicago. Ia menggagas tafsir konstekstual, satu-satunya model tafsir yang adil dan terbaik menurutnya. Ia mengatakan al-Qur’an itu mengandung dua aspek: legal spesifik dan ideal moral, yang dituju oleh al-Qur’an adalah ideal moralnya karena itu ia yang lebih pantas untuk diterapkan

Page 126: Perkembangan Pemikiran Islam

4. Di Indonesia muncul Nurcholis Madjid (murid dari Fazlur Rahman di Chicago) yang memelopori gerakan firqah liberal bersama dengan Djohan Efendi, Ahmad Wahib dan Abdurrahman Wachid. Nurcholis Madjid telah memulai gagasan pembaruannya sejak tahun l970-an

Page 127: Perkembangan Pemikiran Islam

5. sekarang muncullah apa yang disebut JIL (Jaringan Islam Liberal) yang menghusung ide-ide Nurcholis Madjid dan para pemikir-pemikir lain yang cocok dengan pikirannya.

Page 128: Perkembangan Pemikiran Islam

MISI FIkRAH LIBERAL 1. untuk menghadang (tepatnya :

rnenghancurkan) gerakan Islam fundamentalis. mereka menulis: “sudah tentu, jika tidak ada upaya-upaya untuk mencegah dominannya pandangan keagamaan yang militan itu, boleh jadi, dalam waktu yang panjang, pandangan-pandangan kelompok keagamaan yang militan ini bisa menjadi dominan

Page 129: Perkembangan Pemikiran Islam

AGENDA FIKRAH LIBERAL1.Agenda politik. Menurutnya urusan negara

adalah murni urusan dunia, sistem kerajaan dan parlementer (demokrasi) sama saja

2. Mengangkat kehidupan antara agama. Menurutnya perlu pencarian teologi pluralisme mengingat semakin majemuknya kehidupan bermasyarakat di negeri-negeri Islam.

Page 130: Perkembangan Pemikiran Islam

3.Emansipasi wanita dan 4.Kebebasan berpendapat (secara mutlak)

Page 131: Perkembangan Pemikiran Islam

BAHAYA FIKRAH LIBERAL

1. Mereka tidak menyuarakan Islam yang diridhai oleh Allah AzZa wa Jalla, tetapi menyuarakan pemikiran-pemikiran yang diridhai oleh Iblis, Barat dan pan Thaghut lainnya.

Page 132: Perkembangan Pemikiran Islam

2. Mereka lebih menyukai atribut-atribut fasik dari pada gelar-gelar keimanan karena itu mereka benci kepada kata-kata jihad, sunnah, salaf dan lain-lainnya dan mereka rela menyebut Islamnya dengan Islam Liberal. Allah Azza wa Jalla berfirman: “Artinya : Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman”. [Al-Hujurat : 11]

Page 133: Perkembangan Pemikiran Islam

3.Mereka beriman kepada sebagian kandungan al-Qur’an dan meragukan kemudian menolak sebagian yang lain, supaya penolakan mereka terkesan sopan dan ilmiyah mereka menciptakan “jalan baru” dalam menafsiri al-Qur’an. Mereka menyebutnya dengan Tafsir Kontekstual, Tafsir Hermeneutik, Tafsir Kritis dan Tafsir Liberal. Sebagai contoh, Musthofa Mahmud dalam kitabnya al-Tafsir al-Ashri-li al-Qur’an menafsiri ayat (Faq tho ‘u aidiyahumaa) dengan “maka putuslah usaha mencuri mereka dengan memberi santunan dan mencukupi kebutuhannya.”

Page 134: Perkembangan Pemikiran Islam

4. Mereka menolak paradigma keilmuwan dan syarat-syarat ijtihad yang ada dalam Islam, karena mereka merasa rendah berhadapan dengan budaya barat, maka mereka melihat Islam dengan hati dan otak orang Barat.

Page 135: Perkembangan Pemikiran Islam

5.Mereka tidak mengikuti jalan yang ditempuh oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabatnya dan seluruh orang-orang mukmin. Bagi mereka pemahaman yang hanya mengandalkan pada ketentuan teks-teks normatif agama serta pada bentuk-bentuk Formalisme

Page 136: Perkembangan Pemikiran Islam

Sejarah Islam paling awal adalah kurang memadai dan agama ini akan menjadi agama yang historis dan eksklusif. “Dan barang siapa yang menentang Rasul sudah jelas kebenaran baginya. dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia kedalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali.” [An-Nisaa’ 115].

Page 137: Perkembangan Pemikiran Islam

6. Mereka tidak memiliki ulama dan tidak percaya kepada ilmu ulama. Mereka lebih percaya kepada nafsunya sendiri, sebab mereka mengaku sebagai “pembaharu” bahkan “super pembaharu” yaitu neo modernis. Allah berfirman: “Artinya : Dan bila dikatakan kepada mereka, “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,” mereka menjawab, “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.”

Page 138: Perkembangan Pemikiran Islam

” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. Apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman,” mereka menjawab, “Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu telah beriman.” Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu. [Al-Baqarah 11-13]

Page 139: Perkembangan Pemikiran Islam

7. Kesamaan cita-cita mereka dengan cita-cita Amerika, yaitu menjadikan Turki sebagai model bagi seluruh negara Islam. Prof. Dr. John L. Esposito menegaskan bahwa Amerika tidak akan rela sebelum seluruh negara-negara Islam tampil seperti Turki.

8.Mereka memecah belah umat Islam karena gagasan mereka adalah bid’ah dan setiap bid’ah pasti memecah belah.

Page 140: Perkembangan Pemikiran Islam

9. Mereka memiliki basis pendidikan yang banyak melahirkan pemikir-pemikir liberal, memiliki media yang cukup dan jaringan internasional dan dana yang cukup.

10.Mereka tidak memiliki manhaj yang jelas sehingga gagasannya terkesan “asbun” dan asal “comot”. Lihat saja buku Charless Kurzman, Rasyid Ridha yang salafi (revivalis) itupun dimasukkan kedalam kelompok liberal

Page 141: Perkembangan Pemikiran Islam

KONTEKS INDONESIA 1. Muhammad Tahir Djalaluddin (1869-1956)

adalah murid Muhammad Abduh yang paling berjasa menyebarkan gagasan pembaharuan Islam di Indonesia. Selesai berguru kepada Abduh, ia meninggalkan Mesir. Karena situasi politik tak menguntungkan, ia tak kembali ke Indonesia, tapi transit di Singapura mulai menyebarkan gagasan pembaruannya dari sana.

Page 142: Perkembangan Pemikiran Islam

2. Di Singapura (1906) ia mendirikan majalah Islam, al-Imam. Nama ini terinspirasi dari panggilan akrab Abduh. Murid Abduh loyal dan sangat mencintai gurunya. Di Mesir mereka mendirikan kelompok diskusi yang disebut madrasat al-imam dan mendirikan partai politik yang disebut hizb al-imam

Page 143: Perkembangan Pemikiran Islam

3. Pada 1911 majalah Islam lain, al-Munir, terbit di Sumatera. Pendirinya, Abdullah Ahmad, adalah murid Ahmad Khatib, reformis Melayu yang bermukim di Mekkah. Majalah ini, bersama Al-Imam, jadi corong kaum muda menyebarkan gagasan Islam Liberal. Memasuki kemerdekaan Indonesia, gerakan pembaruan Islam menurun. Tokoh Islam lebih banyak mencurahkan energi mengupayakan dan mengisi kemerdekaan Indonesia

Page 144: Perkembangan Pemikiran Islam

4. Gerakan Islam Liberal menemukan momentumnya kembali di Indonesia pada awal 1970-an, seiring dengan perubahan politik dari era Soekarno ke Soeharto. Gerakan ini dipicu oleh munculnya generasi santri baru yang lebih banyak berkesempatan mempelajari Islam dan melakukan refleksi lebih serius atas berbagai isu sosial-keagamaan.

Page 145: Perkembangan Pemikiran Islam

5. Pada tahun 2001 Jaringan Islam Liberal (JIL) didirikan di Jakarta. Organisasi (lebih tepatnya gerakan) ini melengkapi munculnya organisasi Islam serupa yang sudah ada lebih dulu: Rahima, Lakpesdam, Puan Amal Hayati, Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), dan Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ)

Page 146: Perkembangan Pemikiran Islam

Kesimpulan

1)Jaringan Islam liberal(JIL) ialah sekelompok orang yang memilki pemikiran terhadap ajaran Islam yang bersifat Ta’abudi (Doktrinal) Yang tidak boleh masuk interfensi pemikiran didinamisasi atau di kembangkan dan diperbaharui. Padahal mestinya dalam wilayah ini yaitu wilayah Aqidah dan Ibadah khusus dimurnikan dan tidak di dinamisasi atau di kembangkan dan dimodernisasi atau di lakukan perubahan.

Page 147: Perkembangan Pemikiran Islam

Kemukakan berbagai .Karia monumental yang ditinggalkan oleh Ibnu Taimiyah.

2. Kemukakan prinsip prinsip pernikahan Pembaharuan yang dikemukakan oleh Syeh Muhammad bin Abdul Wahab.

3. Kemukakan perbedaan ide pembaharuan antara Jamaluddin Al afgani dengan Syeh Muhammad Abduh.

4. Pada produk syari’ah suatu hal yang diperangi adalah perekonomian dengan praktek riba coba jelaskan apa sebabnya.

5. Kemukakan pengertian manqul atau manquliyah dan alawwiyyin, ajamiyyin yang menjadi tema permasalahan dalam aliran sempalan LDII dan pertikaian antara Jami’atul al- Khairiyah dan Al Irsyad.

 

Page 148: Perkembangan Pemikiran Islam

Kemukakan apa Berbagai alasan untuk menyatakan bahwa Ahmadiyah sebuah aliran sesat..

Kemukakan hukum melaksanakan zakat dan hikmahnya serta keunggulannya jika intensitas zakat itu dapat lakukan serta mungkinkah komulitas hasil pengumpulan zakat dapat mendorong perkembangan ekonomi mikro.

Kemukakan sejarah permunculan awal gerakan inkarus Sunnah. Dan Kemukakan ide ide aliran menyimpang inkarus Sunnah tersebut.

Kemukakan berbagai Perbedaan model prinsip pemikiran jaringan Islam Liberal dan gerakan Islam Radikal.

Kemukakan tujuan dan kegiatan organisasi Jami’atul khair.

Page 149: Perkembangan Pemikiran Islam

2) Geraaakan Islam Radikal ialah sekelompok Orang yang memilki pemikiran agar Islam ini dimurnikan secara total dan menyeluruh termasuk urusan Muamalat Dunia wiyah.

Page 150: Perkembangan Pemikiran Islam

3.) Islam sempalan dinamakan Islam sempalan karena pokok pokok ajarannya menyimpang atau bahkan keluar dari kebenaran ajaran Islam yang memilki kebenaran yang bersumber dari sumber ajaran Islam yaitu Al qur an dan Sunnah Rasul. Dengan pemahaman yang benar menurut pandangan Ulama secara jumhuriyah ( umum)

Page 151: Perkembangan Pemikiran Islam

4) Islam Moderat Gerakan pembaharuan islam moderat ialah gerakan yang melakukan pembaharuan Islam secara proporsional. Dalam lapangan Aqidah dan Ibadah khusus dilakukan revitalisasi atau pemurnian sedangkan dalam lapangan Muamalat duniawiyah di dinamisasi atau dikembangkan, diperbaharui dan dimodernisasi sesuai dengan tuntutan kemaslahatan manusia.

Page 152: Perkembangan Pemikiran Islam

Salafi

Sejarah Kemunculan Salafi di Indonesia 1. gerakan Salafi di Indonesia banyak

dipengaruhi oleh ide dan gerakan pembaruan yang dilancarkan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab di kawasan Jazirah Arabia.

Page 153: Perkembangan Pemikiran Islam

2. Menurut Abu Abdirrahman al-Thalibi, ide pembaharuan Abdul Wahhab diduga pertama kali dibawa masuk ke kawasan Nusantara oleh beberapa ulama asal Sumatera Barat pada awal abad ke-19. Inilah gerakan Salafiyah pertama di tanah air yang kemudian lebih dikenal dengan gerakan kaum Padri, yang salah satu tokoh utamanya adalah Tuanku Imam Bonjol, berlangsung dalam kurun waktu 1803 hingga sekitar 1832

Page 154: Perkembangan Pemikiran Islam

3. Disamping itu, ide pembaruan ini secara relative juga kemudian memberikan pengaruh pada gerakan-gerakan Islam modern yang lahir kemudian, seperti Muhammadiyah, PERSIS, dan Al-Irsyad.

Page 155: Perkembangan Pemikiran Islam

Mengenal secara singkat gerakan Salafi . Istilah Salafi pada mulanya merujuk pada

golongan di dalam ahlu sunnah wal jamaah (Suni) yang menjalankan agama dengan mengambil teladan dari tiga generasi pertama Islam. Namun dalam pengertian kontemporer, istilah Salafi menyempit menjadi kelompok yang mengintepretasikan dalil-dalil agama secara literal.

Page 156: Perkembangan Pemikiran Islam

Adapun tokoh-tokoh luar Indonesia yang paling berpengaruh terhadap Gerakan Salafi Modern ini – disamping Muhammad bin Abdul Wahhab – antara lain :

1. Ulama-ulama Saudi Arabia secara umum. 2. Syeikh Muhammad Nashir al-Din al-Albany

di Yordania 3. Syeikh Rabi al-Madkhaly di Madinah. 4. Syeikh Muqbil al-Wadi’iy di Yaman

Page 157: Perkembangan Pemikiran Islam

Tokoh Salafi

Tokoh penggerak awal Salafi di Indonesia antara lain Yazid Abdul Qadir Jawwaz (Bogor), Abdul Hakim Abdat (Jakarta), Muhammad Umar As-Sewed (Solo), Ahmad Faiz Asifuddin (Solo), Abu Nida’ (Yogyakarta) dan Ja’far Umar Thalib (Yogyakarta).

Page 158: Perkembangan Pemikiran Islam

Soal : 1.Kemukakan penyimpangan pokok pada

aliran Inkarus sunnah, Ahmadiyah dan Islam jamaah menurut ajaran Islam.

2.Kemukakan bukti bahwa Gerakan Hisbut tahrir msuk kedalam katagore Islam radikal.

3.Kemukakan alasannya bahwa Tokoh Gerakan Islam Ibnu Taimiyah dan syeh Muhammad Bin Abdul Wahab dikata gorikan sebagai tokoh gerakan Islam Klasik sementara Abduh, Jamaluddin dan Syayet Rasyid Ridlo masuk katagore tokoh gerakan Islam kontemporer.

4.Kemukakan tujuan dari organisasi Al Irsyad dan persis serta tunjukkan identitas keduanya.

Page 159: Perkembangan Pemikiran Islam

.Kemukakan penyimpangan pokok pada aliran Inkarus sunnah, Ahmadiyah dan Islam jamaah menurut ajaran Islam.

2.Kemukakan bukti bahwa Gerakan Hisbut tahrir msuk kedalam katagore Islam radikal.

3.Kemukakan alasannya bahwa Tokoh Gerakan Islam Ibnu Taimiyah dan syeh Muhammad Bin Abdul Wahab dikata gorikan sebagai tokoh gerakan Islam Klasik sementara Abduh, Jamaluddin dan Syayet Rasyid Ridlo masuk katagore tokoh gerakan Islam kontemporer.

4.Kemukakan tujuan dari organisasi Al Irsyad dan persis serta tunjukkan identitas keduanya.

Page 160: Perkembangan Pemikiran Islam

1.Dilihat dari Corak pemikirannya Syeh Muhammad Abduh di posisikan sebagai pemikir Liberal dalam Islam . Coba Jelaskan apa alasannya bahwa beliau dimasukkan deretan pemikir Islam liberal.

2. Dilihat dari Corak pemikirannya Syeh Muhammad Bin Abdul Wahab di posisikan sebagai pemikir Radikal.dalam islam. Coba Jelaskan apa alasannya bahwa beliau dimasukkan deretan pemikir Islam Radikal.

3. Dilihat dari latar belakang Keluarganya Ibnu Taimiyah adalah masuk kedalam jajaran pengikut Mazhab Hambali. Namun kemudian beliau menjadi Tokoh Gerakan Pembaharuan Islam Modern yang lepas dari pengaruh Mazhab. Apa alasan yang mendasar sehingga beliau menjadi pelopor pendiri aliran Salaf yang anda ketahui.

Page 161: Perkembangan Pemikiran Islam

4. Jelaskan latar belakang yang mendasari lahirnya Inkarus Sunnah.

5. Kemukakan perkembangan dan analisa anda tentang perubahan Aliran sempalan LDII dari Darul Hadis, Islam jamaah dan LEMKARI

Page 162: Perkembangan Pemikiran Islam

Kemukakan perkembangan dan analisa anda tentang perubahan Aliran sempalan LDII dari Darul Hadis, Islam jamaah dan LEMKARI

Dilihat dari segi Pemikiran pembaharuan dalam Asfek Kebangsaan terdapat perbedaan antara Syeh Muhammad Abduh dengan Jamaluddi Al Afgani

Page 163: Perkembangan Pemikiran Islam

Syeh Muhammad Bin Abdul Wahab di posisikan sebagai pemikir Radikal.dalam islam. Coba Jelaskan apa alasannya bahwa beliau dimasukkan deretan pemikir Islam Radikal.

4. Dilihat dari latar belakangnya maksud didirikan Organisasi Al Irsyad adalah disebabkan ada perbedaan pendapat dalam tubuh Organisasi Jamiatul Khaair. Coba kemukakan penyebab awalyang menjadi pemicu lahirnya Al Irsyad tersebut

Page 164: Perkembangan Pemikiran Islam

Irsyad adalah disebabkan ada perbedaan pendapat dalam tubuh Organisasi Jamiatul Khaair. Coba kemukakan penyebab awalyang menjadi pemicu lahirnya Al Irsyad tersebut.

5.Kemukakan riwayat lahirnya PERSIS dan apa yang menyebabkan Organisasi tersebut masih dikenal orang hingga sekarang. Serta bagaimana cara mereka untuk menyampaikan misi dan ide gagasan pembaharuannya di Indonesia.

Page 165: Perkembangan Pemikiran Islam

gagasan pembaharuannya di Indonesia.

Page 166: Perkembangan Pemikiran Islam

.Dilihat dari segi Pemikiran pembaharuan dalam Asfek Kebangsaan terdapat perbedaan antara Syeh Muhammad Abduh dengan Jamaluddi Al Afgani . Coba buktikan dimana letak perbedaannya.

2. Dilihat dari segi Pemikiran pembaharuan dalam AsfekPendidikan terdapat kesamaan antar Pemikiran Syeh Muhammad Abduh dengan Syayit Rasyid Ridlo. Coba jelaskan letak kesamaan tersebut.

3. Dilihat dari latar belakangnya maksud didirikan Organisasi Al Irsyad adalah disebabkan ada perbedaan pendapat dalam tubuh Organisasi Jamiatul Khaair. Coba kemukakan penyebab awalyang menjadi pemicu lahirnya Al Irsyad tersebut.

4.Kemukakan riwayat lahirnya PERSIS dan apa yang menyebabkan Organisasi tersebut masih dikenal orang hingga sekarang. Serta bagaimana cara mereka untuk menyampaikan misi dan ide gagasan pembaharuannya di Indonesia.

5. Kemukakan perinsip perinsip ajaran Ahmadiyah dan masalah pokok ayang menyebabkan mereka dimasukkan kata gori aliran sesat.