Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB...

27
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian Balita adalah anak yang telah menginjak usia satu tahun atau lebih populardengan pengertian usia anak dibawah lima tahun (Muaris.H,2006). Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun batita dan 3-5 tahun anak prasekolah (Sutomo,B. Dan Anggraeni,DY,2010). Tumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari perubahan morfologi, biokimia dan fisiologi yang terjadi sejak konsepsi sampai maturitas/dewasa. Banyak orang menggunakan istilah “tumbuh” dan “kembang” secara sendiri-sendiri atau bahkan ditukar-tukar. Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Sementara itu pengertian mengenai perkembangan adalah sebagai berikut : Perkembangan (development) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan /maturitas. Perkembangan menyangkut proses diferensiasi sel tubuh, jaringan tubuh, organ, dan system organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat

Transcript of Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB...

Page 1: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perkembangan Pada Balita

1. Balita

a. Pengertian

Balita adalah anak yang telah menginjak usia satu tahun atau lebih

populardengan pengertian usia anak dibawah lima tahun (Muaris.H,2006).

Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun batita dan 3-5 tahun

anak prasekolah (Sutomo,B. Dan Anggraeni,DY,2010).

Tumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari perubahan

morfologi, biokimia dan fisiologi yang terjadi sejak konsepsi sampai

maturitas/dewasa. Banyak orang menggunakan istilah “tumbuh” dan “kembang”

secara sendiri-sendiri atau bahkan ditukar-tukar. Istilah tumbuh kembang

sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan

dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Sementara itu

pengertian mengenai perkembangan adalah sebagai berikut :

Perkembangan (development) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif

dan kualitatif. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) struktur

dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, dalam pola yang teratur dan dapat

diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan /maturitas. Perkembangan

menyangkut proses diferensiasi sel tubuh, jaringan tubuh, organ, dan system

organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat

Page 2: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

7 memenuhi fungsinya, termasuk juga perkembangan kognitif, Bahasa, motorik,

emosi, dan perkembangan perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya. Perkembangan merupakan perubahan yang bersifat progresif,

terarah, dan terpadu/koheren. (Soetjiningsih & Ranuh 2013 : 2&3).

Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang

dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar. (Whalley dan Wong, 2000)

Perkembangan adalah pertumbuhan dan perluasan secara peningkatan

sederhana menjadi kompleks dan meluasnya kemampuan individu untuk

berfungsi dengan baik. (Sutjiningsih, 1998).

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih

kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta

sosialisasi dan kemandirian (Kemenkes RI, 2012).

B. Perkembangan Bicara dan Bahasa

1. Pengertian

Banyak orang yang mempertukarkan istilah “bicara” (speech) dengan

“Bahasa” (language), padahal kedua istilah tersebut tidak sama (Soetjiningsih dan

Ranuh, 2013 )

a. Bahasa adalah suatu system komunikasi yang digunakan dengan sukarela dan

secara social disetujui bersama, dengan menggunakan symbol-simbol tertentu

untuk menyampaikan dan menerima pesan dari satu orang ke orang lain.

Termasuk didalamnya adalah tulisan, bicara, Bahasa, symbol, ekspresi muka,

isyarat, pantonim dan seni.

Page 3: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

8 b. Bicara adalah bentuk bahasa yang menggunakan artikulasi atau kata-kata yang

digunakan untuk menyampaikan maksud atau bicara adalah luaran (output

oral atau verbal dari suatu bahassa, atau kegiatan untuk berkomunikasi melalui

ekspresi verbal).

Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak,

karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau kelainan pada

sistem lainnya, seperti kemampuan kognitif, sensori motor, psikologis, emosi dan

lingkungan disekitar anak. Rangsangan sensoris yang berasal dari pendengaran

(auditory expressive language development dan auditory receptive language

decelopment) dan penglihatan (visul language development), sangat penting

dalam perkembangan Bahasa. Seorang anak tidak akan mampu berbicara tanpa

dukungan dari lingkungannya. Mereka harus mendengar dan melihat pembicaraan

yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari maupun pengetahuan tentang dunia

disekitarnya. Mereka harus belajar mengekspresikan diri, membagi pengalaman

dengan orang lain, dan mengemukakan keinginannya

Menurut teori Neuropsikolinguistik, berbahasa adalah interaksi yang

kompleks antara fungsi otak (korteks serebri) semantik dan fragmatik, fonologi,

grammar, dan organ yang memproduksi bahasa. Sistem ini saling berhubungan

bila salah satu mengalami masalah, akan terjadi gangguan berbicara. Salah satu

petunjuk untuk menilai kepandaian anak berbicara adalah rumus “4S” yaitu umur

anak dibagi 4 (dalam tahun) merupakan proporsi kata yang bisa dipahami oleh

pendengar, dari seluruh kata-kata yang diucapkan oleh anak. Anak umur 1 tahun

sebanyak ¼, 2 tahun 2/4, 3 tahun ¾, dan umur 4 tahun 4/4.

Page 4: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

9

Perkembangan bahasa seorang anak dapat dihitung dengan membagi usia

pencapaian perkembangan bahasa dengan umur kronologisnya. Contoh, anak

umur 24 bulan dengan tingkat perkembangan Bahasa sesuai dengan anak umur 18

bulan, maka tinkat perkembangan bahasanya adalah 75%. Secara umum, anak

dengan tingkat perkembangan bahasa kurang dari 75% dari yang seharusnya,

maka anak tersebut terjadi keterlambatan signifikan secara klinis dan memerlukan

evaluasi secara lanjut (Soetjiningsih dan Ranuh, 2013 : 56)

2. Tahapan Perkembangan Bahasa

Terdapat 5 tahapan perkembangan Bahasa pada anak, yaitu (Soetjiningsih

dan Ranuh, 2013 : 57)

a. Reflevtive Vocalization

Pada bayi baru lahir, dengan caranya sendiri, bayi akan “berbicara”. Pada

umur ini, bayi masih belum mampu membedakan berbagai macam stimuli dari

luar serta belum mampu bereaksi terhadap stimuli yang berbeda-beda, sehingga

bayi hanya bisa menangis terhadap semua stimuli yang diterimanya. Tangisan

bayi dan vokalisasi selama 2 - 3 minggu pertama dalam hidupnya bersifat

refrektif. Vokalisasi terjadi akibat udara yang secara refleks keluar dari paru lewat

pita suara sehingga terbentuk suara. Suara yang terbentuk tidak mempunyai arti

sama sekali.

Pada akhir minggu kedua atau ketiga, pengamat/ibu yang jeli sudah dapat

membedakan arti tangisan bayi. Bayi sudah mulai bisa memberikan reaksi yang

berbeda terhadap stimuli yang diterimanya, sudah ada rasa tertarik terhadap wajah

dan orang sekitarnya, karena sudah mulai maturirasi baik fisik maupun mental.

Pada umur 2-4 bulan, bayi sudah bisa cooing (seperti suara burung merpati).

Page 5: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

10 b. Babbling

Pada umur 6-7 minggu, bayi sudah mulai menunjukkan reaksi terhadap

suara yang dibuatnya. Bayi menyenangi suara yang dibuatnya dan juga menghibur

dirinya dengan suara. Coos, gurgles, dan permainan suara umum lainnya akan

diikuti oleh perkembangan bicara baru yang disebut babbling pada umur sekitar

4-9 bulan. Suara yang ditimbulkan bermacam-macam, mulai dari vocal lalu

konsonan, dan kombinasi keduanya. Vokal seperti “a” akan diulang-ulang dalam

nada dan kekerasannya yang berbeda. Kemudian, muncul suara konsonan labial

“p” dan “b” (guttural), “g” (dental), dan terakhir nasal “n”. pada umur 6 bulan,

bayi sudah memberikan reaksikalau dipanggil Namanya menoleh kea rah sumber

suara.

c. Lalling

Sampai dengan tahapan babbling perkembangan pendengaran dan bahasa

sama pada anak yang tuli dan anak yang tidak tuli. Karena masih bersifat reflektif

dan merupakan respons terhadap stimuli internal, babbling terjadi baik pada anak

yang tuli maupun yang tidak tuli. Stetlah tahapan babbling, akan terjadi perbedaan

perkembangan Bahasa antara anak yang tuli dan tidak tuli. Mulai dari tahapan

lalling, pendengaran mempunyai peran penting. Lalling adalah pengulangan

(repetition) suara atau kombinasi suara yang didengar seperti “ba-ba”, “ma-ma”,

“gub-gub”. Lalling biasanya mulai pada umur 6 bulan. Pada lalling, yang penting

adalah terdapat hubungan yang bermakna antara produksi suara dan pendengaran.

d. Echolalia

Sekitar umur 9-10 bulan, anak sudah bisa meniru (imitation) semua yang

dibuat oleh orang lain dan suara yang sering didengarnya. Pada tahapan lalling,

Page 6: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

11 yang akan ditiru pertama kali adalah suara yang dimengerti anak dan suara yang

didengar anak. Pada saat ini, anak sudah siap untuk menirukan segala macam

suara. Mereka akan memilih suara mana yang mudah untuk ditiru dan yang tidak

mudah ditiru (suara yang membingungkan).

e. True speech

Pada sekitar umur 12-13 bulan, rata-rata anak sudah mulai bisa berbicara.

Ada anak yang lambat dan ada anak yang cepat bisa berbicara yang dimaksud

“berbicara” adalah anak dengan sengaja menggunakan pola bunyi konvensional

(kata-kata), yang merupakan respons terhadap situasi tertentu dari lingkungannya.

Sebelum anak bisa bicara, anak harus mengerti dulu apa yang dikatakan orang

lain (verbal understanding). Keadaan ini menunjukkan bahwa anak telah

merespons baik secara mental maupun motoric terhadap kata-kata yang diucapkan

orang lain. Kalau anak mampu mengerti (verbal understanding) mereka akan

lebih cepat untuk berbicara.

Pada anak umur 18-24 bulan perkembangan bicara dan bahasa dapat

memahami pertanyaan dan perintah sederhana, dapat meggunakan lebih banyak

penggabungan dua kata dan menggunakan kalimat yang lebih panjang (3 kata)

dapat memahami minimal 50 kata. Rata – rata anak dapat merespon pertanyaan

kurang lebih 10 detik, memberikan permainan dengan instruksi seperti ‘pegang

hidung’atau anggota tubuh lainnya, membaca buku dengan kalimat yang

berulang-ulang dan sederhana. (Ike R Sugianto, 2011)

Page 7: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

12

3. Perkembangan bicara dan bahasa menurut (Smith & Neiswort,

a. Usia 0-3 minggu

1) Menangis tidak dapat dibedakan tanpa memperhatikan keadaan

psikologisnya, seperti lapar, dingin, sakit dan sebagainya.

2) Usia 3 minggu tangisan dapat dibedakan tergantung pada stimulus

khususnya, seperti suara tangis bayi berbeda saat ia lapar dengan

sakit

b. Usia 6 minggu – 6 bulan

1) Bayi bereaksi terhadap suaranya sendiri

2) Ia memproduksi suara saat ia senang

3) Ia mengoceh secara berulang dengan berbagai tipe suara sesuai

dengan bertambahnya usia, seperti berkumur, refleks, belum

membentuk vokal atau konsonan pengeluaran suara tersebut

dilakukan berulang.

c. Usia 6-9 bulan

1) Mendengar suara dan memproduksi suara terjadi pada hubungan

yang tertutup

2) Self – imitation : bayi mendengar suaranya sendiri dan mulai

mengulanginya

3) Vokalisasi sering digunakan untuk memperoleh perhatian

d. Usia 9-12 bulan

1) Bayi meniru suara yang dibuat orang lain

2) Suara – suara yang ditiru tidak mempunyai arti

Page 8: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

13

3) Bayi membangun perbendaharaan suara – suara dan kombinasi

suara menurut keunikan lingkungannya

e. Usia 12-18 bulan

1) Anak mengatakan kata pertamanya

2) Ia menggunakan bahasa secara sengaja dan bertujuan sebagai alat

untuk berkomunikasi

3) Kata pertama biasanya suku kata tunggal misalnya “ma” atau dua

suku kata yang sama misalnya “mama” “papa”

4) Kata pertama menjadi tujuan sebuah kalimat karena artinya dapat

diinterpretasikan dari konteks yang diberikan / yang ada

5) Kemungkinan besar kata-kata awal yang diucapkan adalah kata

benda sejak anak lebih banyak mendengar kata benda daripadaa

kata lainnya dari bicara / percakapan

6) Selanjutnya muncul kata kerja

7) Jumlah kosa kata biasanya 2-3 kata pada usia 16-18 bulan

8) Pemahaman kosa kata biasanya lebih banyak dari pada kosa kata

ekspresif oral anak

f. Usia 18-24 bulan

1) Kosa kata oral berkembang antara 3-50 kata

2) Pemahaman kosa kata lebih banyak dari pada kosa kata ekspresif

oral

3) Anak menggunakan kata-kata baru untuk menggeneralisasi

misalnya satu kata dapat digunakan untuk mengindikasi beberapa

objek yang berbeda.

Page 9: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

14

4. Penyebab

Kemampuan dalam bahasa dan berbicara dipengaruhi oleh faktor intrinsik

(anak) dan faktor ekstrinsik (psikososial). Faktor intrinsik ialah kondisi

pembawaan sejak lahir termasuk fisiologi dari organ yang terlibat dalam

kemampuan bahasa dan berbicara. Sementara itu, faktor ekstrinsik dapat berupa

stimulus yang ada di sekeliling anak, misalnya perkataan yang didengar atau

ditujukan kepada si anak. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi

keterlambatan bicara adalah sebagai berikut:

a. Faktor Intrinsik

1) Retardasi mental

Retardasi mental merupakan penyebab paling umum dari keterlambatan

bicara, tercatat lebih dari 50% dari kasus. Seorang anak retardasi mental

menunjukkan keterlambatan bahasa menyeluruh, keterlambatan pemahaman

pendengaran, dan keterlambatan motorik. Secara umum, semakin parah

keterbelakangan mental, semakin lambat kemampuan komunikasi bicaranya. Pada

30% - 40% anak – anak dengan retardasi mental, penyebabnya tidak dapat

ditentukan. Penyebab retardasi mental diantaranya cacat genetik, infeksi

intrauterin, insufisiensi plasenta, obat saat ibu hamil, trauma pada sistem saraf

pusat, hipoksia, kernikterus, hipotiroidisme, keracunan, meningitis atau

ensefalitis, dan gangguan metabolik.

2) Gangguan pendengaran

Fungsi pendengaran dalam beberapa tahun pertama kehidupan sangat

penting untuk perkembangan bahasa dan bicara. Gangguan pendengaran pada

tahap awal perkembangan dapat menyebabkan keterlambatan bicara yang berat.

Page 10: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

15 Gangguan pendengaran dapat berupa gangguan konduktif atau gangguan

sensorineural. Tuli konduktif umumnya disebabkan oleh otitis media dengan

efusi. Gangguan pendengaran tersebut adalah intermiten dan rata-rata dari 15dB

sampai 20 dB. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan

gangguan pendengaran konduktif yang berhubungan dengan cairan pada telinga

tengah selama beberapa tahun pertama kehidupan berisiko mengalami

keterlambatan bicara. Gangguan konduktif juga dapat disebabkan oleh kelainan

struktur telinga tengah dan atresia dari canalis auditoris eksterna. Gangguan

pendengaran sensorineural dapat disebabkan oleh infeksi intrauterin, kernikterus,

obat ototosik, meningitis bakteri, hipoksia, perdarahan intrakranial, sindrom

tertentu (misalnya, sindrom Pendred, sindrom Waardenburg, sindrom Usher) dan

kelainan kromosom (misalnya, sindrom trisomi). Kehilangan pendengaran

sensorineural biasanya paling parah dalam frekuensi yang lebih tinggi.

3) Autisme

Autisme adalah gangguan perkembangan neurologis yang terjadi sebelum

anak mencapai usia 36 bulan. Autisme ditandai dengan keterlambatan

perkembangan bahasa, penyimpangan kemampuan untuk berinteraksi perilaku

ritualistik, dan kompulsif, serta aktivitas motorik stereotip yang berulang.

Berbagai kelainan bicara telah dijelaskan, seperti ekolalia dan pembalikan kata

ganti. Anak-anak autis pada umumnya gagal untuk melakukan kontak mata,

merespon senyum, menanggapi jika dipeluk, atau menggunakan gerakan untuk

berkomunikasi. Autisme tiga sampai empat kali lebih sering terjadi pada anak

laki-laki dari pada anak perempuan.

4) Mutasi selektif

Page 11: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

16

Mutasi selektif adalah suatu kondisi dimana anak-anak tidak berbicara

karena mereka tidak mau. Biasanya, anak-anak dengan mutasi selektif akan

berbicara ketika mereka sendiri, dengan teman-teman mereka, dan kadang-kadang

dengan orang tua mereka. Namun, mereka tidak berbicara di sekolah, dalam

situasi umum, atau dengan orang asing. Kondisi tersebut terjadi lebih sering pada

anak perempuan daripada anak laki-laki. Secara signifikan anak-anak dengan

mutasi selektif juga memiliki defisit artikulatoris atau bahasa. Anak dengan

mutasi selektif biasanya memanifestasikan gejala lain dari penyesuaian yang

buruk, seperti kurang memiliki teman sebaya atau terlalu bergantung pada orang

tua mereka. Umumnya, anak-anak ini negativistik, pemalu, penakut, dan menarik

diri. Gangguan tersebut bisa bertahan selama berbulan-bulan sampai bertahun-

tahun.

5) Cerebral palsy

Keterlambatan bicara umumnya dialami oleh anak dengan cerbral palsy.

Keterlambatan bicara terjadi paling sering pada orang-orang dengan tipe athetoid

cerebral palsy. Selain itu juga dapat disertai atau dikombinasi oleh faktor-faktor

penyebab lain, diantaranya: gangguan pendengaran, kelemahan atau kekakuan

otot-otot lidah, disertai keterbelakangan mental atau cacat pada korteks serebral.

6) Kelainan organ bicara

Kelainan ini meliputi lidah pendek, kelainan bentuk gigi dan mandibula

(rahang bawah), kelainan bibir sumbing (palatoschizis/cleft palate), deviasi

septum nasi, adenoid atau kelainan laring.Pada lidah pendek terjadi kesulitan

menjulurkan lidah sehingga kesulitan mengucapkan huruf ”t”, ”n”, dan ”l”.

Kelainan bentuk gigi dan mandibula mengakibatkan suara desah seperti ”f”, ”v”,

Page 12: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

17 ”s”, ”z”, dan ”th”. Kelainan bibir sumbing bisa mengakibatkan penyimpangan

resonansi berupa rinolalia aperta, yaitu terjadi suara hidung pada huruf bertekanan

tinggi seperti ”s”, ”k”, dan ”g”.

b. Faktor Ekstrinsik (Psikososial)

Dalam keadaaan ini anak tidak mendapatkan rangsangan yang cukup dari

lingkungannya. Anak tidak mendapatkan cukup waktu dan kesempatan berbicara

dengan orang tuanya. Hasil penelitian menunjukkan stimulasi yang kurang akan

menyebabkan gangguan berbahasa yaitu keterlambatan bicara, tetapi tidak berat.

Bilamana anak yang kurang mendapat stimulasi tersebut juga mengalami kurang

makan atau child abuse, maka kelainan berbahasa dapat lebih berat karena

penyebabnya bukan deprivasi semata-mata tetapi juga kelainan saraf karena

kurang gizi atau penelantaran anak.

Berbagai macam deprivasi psikososial yang mengakibatkan keterlambatan

bicara adalah

1) Lingkungan yang Sepi

Bicara adalah bagian tingkah laku, jadi ketrampilannya melalui meniru.

Bila stimulasi bicara sejak awal kurang (tidak ada yang ditiru) maka akan

menghambat kemampuan bicara dan bahasa pada anak.

2) Anak Kembar

Pada anak kembar didapatkan perkembangan bahasa yang lebih buruk dan

lama dibandingkan dengan anak tunggal. Mereka satu sama lain saling

memberikan lingkungan bicara yang buruk karena biasanya mempunyai perilaku

yang saling meniru. Hal ini menyebabkan mereka saling meniru pada keadaan

kemampuan bicara yang sama–sama belum bagus.

Page 13: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

18 3) Bilingualisme

Pemakaian 2 bahasa dapat menyebabkan keterlambatan bicara, namun

keadaan ini bersifat sementara. Smith meneliti pada kelompok anak dengan

lingkungan bilingualisme tampak mempunyai perbendaharaan yang kurang

dibandingkan anak dengan satu bahasa, kecuali pada anak dengan kecerdasan

yang tinggi.

4) Teknik Pengajaran yang Salah

Cara dan komunikasi yang salah pada anak sering menyebabkan

keterlambatan perkembangan bicara dan bahasa pada anak sebab perkembangan

mereka terjadi karena proses meniru dan pembelajaran dari lingkungan.

5) Pola menonton televisi

Menonton televisi pada anak-anak usia batita merupakan faktor yang

membuat anak lebih menjadi pendengar pasif. Pada saat nonton televisi, anak

akan lebih berperan sebagai pihak yang menerima tanpa harus mencerna dan

memproses informasi yang masuk. Akibatnya, dalam jangka waktu tertentu, yang

mana seharusnya otak mendapat banyak stimulasi dari lingkungan/orang tua

untuk kemudian memberikan feedback kembali, namun karena yang lebih banyak

memberikan stimulasi adalah televisi, maka sel-sel otak yang mengurusi masalah

bahasa dan bicara akan terhambat perkembangannya.

Usia 18 – 24 bulan dalam kurun waktu ini anak mengalami perluasan

bahasa. Hampir setiap hari ia memiliki kosakata baru. Ia dapat membuat kalimat

yang terdiri atas dua kata (mama mandi, naik sepeda) dan dapat mengikuti

perintah dua langkah. Pada fase ini anak akan senang mendengarkan cerita. Pada

usia dua tahun, sekitar 50% bicaranya dapat dimengerti orang lain.

Page 14: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

19

Keterlambatan bicara dapat disebabkan gangguan pendengaran, gangguan

pada otak (misalnya retardasi mental, gangguan bahasa spesifik reseptif dan/atau

ekspresif), autisme, atau gangguan pada organ mulut yang menyebabkan anak

sulit melafalkan kata-kata (dikenal sebagai gangguan artikulasi). Untuk

menegakkan diagnosis penyebab keterlambatan bicara, perlu pemeriksaan yang

teliti oleh dokter, yang terkadang membutuhkan pendekatan multidisiplin oleh

dokter anak, dokter THT, dan psikolog atau psikiater anak.

Tata laksana keterlambatan bicara bergantung pada penyebabnya, dan juga

melibatkan kerja sama antara dokter anak, dokter spesialis lain yang terkait,

terapis wicara, dan tentunya orangtua. (Safitri, 2013)

5. Dampak

Ada tiga faktor yang menyebabkan seorang anak mengalami

keterlambatan bicara. Pertama, telinga tidak dapat mendengar (tuli). Kedua saraf

pendengaran yang ada di otak tidak dapat berfungsi dan ketiga kurangnya

stimulasi dalam bentuk mengajak bicara dengan anak.

Dari tiga faktor tersebut sebanyak 10-15 persen keterlambatan bicara pada

anak disebabkan oleh faktor nomor satu dan dua. Sedangkan sekitar 90%

penyebab keterlambatan bicara pada anak disebabkan oleh faktor nomor tiga.

Dampak jangka panjang keterlambatan bicara :

a. Gangguan bahasa berpengaruh pada luaran akademik dan pekerjaan Kesulitan

belajar

1) Kesulitan pemahaman, mengakibatkan anak sangat rentan dalam kaitannya

dengan pendidikan.

Page 15: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

20

2) Gangguan bahasa (dibandingkan gangguan bicara) sejak dini (Batita) jelas

berhubungan dengan kesulitan melanjutkan sekolah sampai dewasa.

3) Anak dengan gangguan bahasa berisiko untuk mempunyai masalah

membaca dan perilaku, apalagi gangguan perilaku ini berhubungan dengan

ketidakmampuan anak untuk membaca.

4) Penurunan berbahasa yang bermakna secara klinis terdapat pada 50%

remaja dengan perilaku menantang dan ada hubungan antara kemampuan

berbahasa lisan pada awal kehidupan dengan risiko terjadinya perilaku

menantang pada remaja.

b. Gangguan bahasa berhubungan dengan peningkatan risiko ansietas social

1) Remaja dengan gangguan perkembangan bahasa mempunyai kadar

kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan rekannya yang normal.

2) Anak dengan gangguan perkembangan bahasa mempunyai peluang lebih

besar untuk mengalami ketakutan berlebihan saat sosialisasi di usia 19

tahun dan gejala kecemasan akibat kegiatan bersosialisasi di usia 31 tahun.

c. Gangguan bahasa berdampak pada partisipasi social

1) Anak dengan gangguan bahasa mempunyai kualitas persahabatan dan

partisipasi aktivitas sosial yang lebih rendah dibandingkan anak dengan

perkembangan normal.

2) Masalah dengan teman sebaya diteliti selama lebih dari 9 tahun pada 171

anak berusia 7-16 tahun dengan riwayat gangguan bahasa, anak dengan

gangguan bahasa lebih berisiko menunjukkan kesulitan hubungan dengan

teman sebaya.

d. Gangguan bahasa tidak menghilang ketika anak disekolahkan

Page 16: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

21

1) Gangguan bicara dan bahasa yang diidentifiasi saat usia 5 tahun, 72%

tetap mengalami gangguan di usia 12 tahun.

2) Penelitian pada remaja yang diidentifikasi mempunyai gangguan bahasa

yang disebut specific language impairment saat usia 5 tahun dan dipantau

saat usia 12 dan 19 tahun, ditemukan masih terdapat kesulitan komunikasi

yang tinggi pada anak dengan riwayat gangguan bahasa tersebut. (IDAI,

2015)

C. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan/pemeriksaan untuk

menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan

anak prasekolah. Dengan ditemukan secara dini penyimpangan/masalah tumbuh

kembang anak, maka intervensi akan lebih mudah dilakukan. (Kemenkes RI, 2012

)

Ada jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga

kesehatan di tingkat puskesmas dan jaringannya, berupa:

Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan

a. Skrining/pemeriksan perkembangan anak menggunakan kuesioner Pra

Skrining Perkembangan (KPSP).

Tujuan skrining/pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP

adalah untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.

Jadwal skrining pemeriksaan KPSP rutin adalah pada umur 3, 6, 9, 12, 15,

18, 21, 24, 30, 36, 43, 48, 60, 66, dan 72 bulan. Jika anak belum mencapai umur

skrining tersebut, mintai bu datang kembali pada umur skrining yang terdekat

Page 17: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

22 untuk pemeriksaan rutin. Skrining/ pemeriksaan dilakukan oleh tenaga kesehatan,

guru TK dan petugas PADU terlatih.

Interprestasi hasil KPSP :

1) Hitung berapa jumlah jawaban Ya.

2) Jumlah Jawaban ‘Ya’ = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahap

perkembangannya (S)

3) Jumlah Jawaban ‘Ya’ = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)

4) Jumlah Jawaban ‘Ya’= 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)

5) Untuk jawaban ‘Tidak”, perlu dirinci jumlah jawaban ‘Tidak’ menurut jenis

keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan

kemandirian).

Intervensi :

1) Bila perkembangan anak sesuai umur (S), lakukan tindakan berikut:

a) Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik.

b) Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan anak.

c) Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai

dengan umur dan kesiapan anak.

d) Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di

posyandu secara teratur sebulan 1 kali dan setiap ada kegiatan BKB.

e) Lakukan pemeriksaan rutin menggunakan KPSP setiap 3 bulan pada anak

berumur < 24 bulan dan setiap 6 bulan pada anak umur 24 sampai 72

bulan.

2) Bila perkembangan anak meragukan (M), lakukan tindakan berikut:

Page 18: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

23

a) Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan pada anak

lebih sering lagi.

b) Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan anak

untuk mengatasi penyimpangan/mengejar ketertinggalannya.

c) Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan adanya

penyakit yang menyebabkan penyimpangan perkembangan.

d) Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan menggunakan

daftar KPSP yang sesuai dengan umur anak.

e) Jika hasil KPSP ulang jawaan ‘Ya’ tetap 7 atau 8 maka kemungkinan ada

penyimpangan (P).

3) Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P), lakukan tindakan

berikut :

Rujuk ke Rumah Sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan

perkembangan (gerak kasar, gerak halus, bicara & bahasa, sosialisasi dan

kemandirian). (Kemenkes RI, 2012)

D. Stimulasi Tumbuh Kembang

Stimulasi perkembangan anak adalah kegiatan merangsang kemampuan

dasar anak usia 0-6 tahun agar berkembang secara optimal. Setiap anak perlu

mendapat stimulasi rutin secara dini dan terus-menerus pada setiap kesempatan.

Stimulasi anak dilakukan oleh ibu, ayah, pengasuh anak, anggota keluarga lain

dan kelompok masyarakat dilingkungan sekitarnya. Selain itu, kadang secara

otomatis anak juga terstimulasi sendiri oleh teman bermainnya ketika dalam

permainan yang diatur oleh sistem permainan dan interaksi yang bermanfaat juga

Page 19: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

24 untuk tumbuh kembang. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan

tumbuh kembang bahkan gangguan yang bersifat menetap. Kemampuan dasar

anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah adalah kemampuan gerak kasar,

gerak halus, bicaea dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian. (Ari

Sulistyawati, 2014)

1. Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, beberapa yang harus

diperhatikan antara lain :

a. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.

b. Selalu tunjukan sikap dan prilaku yang baik karena anak akan meniru

tingkah laku orang-orang yang didekatnya

c. Berikan stimulasi sesuai kelompok usia anak

d. Lakukan stimulasi dengan cara ajak anak bermain, bernyanyi bervariasi

secara menyenangkan tanpa adanya paksaan

e. Lakukan stimulasi terhadap keempat aspek kemampuan dasar anak secara

bertahap dan berkelanjutan

f. Gunakan alat bantu/permainan yang sederhana, aman, dan ada disekitar

anak

g. Berikan kesempatan yang sama pada anak perempuan atau laki laki

h. Anak selalu diberikan pujian.

2. Stimulasi pada anak umur 18-24 bulan:

a. Kemampuan gerak kasar

1) Stimulasi yang perlu dilakukan: dorong agar anak mau berlari, berjalan

dengan berjinjit, bermain di air, menendang, melempar dan menangkap

bola besar serta berjalan naik turun tangga.

Page 20: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

25

2) Melompat : tunjukkan anak cara melompat dengan mengangkat kedua

kakinya secara bersamaan, bukan dengan langkah lompat (satu kaki

diangkat). Bila anak memerlukan bantuan, pegangi tangannya ketika

melompat untuk pertama kalinya. Usahakan agar ia melompat diatas

keset atau handuk.

b. Kemampuan gerak halus

1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan:

a) Dorongan agar anak mau main balok-balok

b) Memasukkan benda yang satu ke dalam benda lainnya

c) Menggambar dengan krayon, spidol, pencil berwarna

d) Menggambar pakai tangan

2) Permainan puzzle : bed anak permainan puzzle sederhana, yang hanya

terdiri dari 2-3 potong baja. Puzzle sernacarn itu clapat dibeli atau

dibuat sendiri dari sepotong karton yang diberi gambar.

3) Menggambar wajah atau bentuk

c. Kemampuan bicara dan bahasa

1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan:

a) Bernyanyi

b) Bicara kepada anak

c) Dororng anak agar mau menceritakan hal-hal yang dikerjakan dan

dilihatnya

2) Mengerjakan perintah sederhana

d. Kemampuan bersosilisasi dan kemandirian

1) Stimulasi kegiatan yang perlu dilakukan:

Page 21: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

26

a) Mengunjungi tempat bermain

b) Tenangkan anak ketika rewel

c) Melepas pakaian sendiri

d) Makan sendiri

2) Mengancingkan baju

3) Membuat rumah-rumahan

4) Berpakaian (Kemenkes, 2013)

E. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa

Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan

normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain :

1. Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak.

a. Ras/etnik atau bangsa.

Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki

faktor herediter ras/bangsa indonesia atau sebaliknya.

b. Keluarga

Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek,

gemuk atau kurus.

c. Umur

Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun

pertama kehidupan dan masa remaja.

d. Jenis kelamin.

Page 22: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

27

Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada

laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-

laki lebih cepat.

e. Genetik

Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak

yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang

berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.

f. Kelainan kromosom

Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan

seperti pada sindroma Down’s dan sindroma Turner’s.

2. Faktor luar (eksternal)

a. Faktor Prenatal

1) Gizi

Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan

mempengaruhi pertumbuhan janin.

2) Mekanis

Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital

seperti club foot.

3) Toksin/zat kimia

Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid, dapat

menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.

4) Endokrin

Diabetes meilitus dapat menyebabkan mekrosomia, kardiomegali,

hiperplasia adrenal.

5) Radiasi

Page 23: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

28

Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada

janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas

anggota gerak, kelainan kongenital mata, kelainan jantung.

6) Infeksi

Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma,

Rubella, Sitomegalo Virus Herpers simpleks) dapat menyebabkan

kelainan pada janin ; katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental,

dan kelainan jantung kongenital.

7) Kelainan imunologi

Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara

janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah

merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah

janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya

mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kern icterus yang akan

menyebabkan kerusakan jaringan otak.

8) Anoksia embrio

Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta

menyebabkan pertumbuhan terganggu.

9) Psikologi ibu

Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental

pada ibu hamil dan lain-lain.

b. Faktor Persalinan

Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia, dapat

menyebabkan kerusakan jaringan otak.

Page 24: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

29

c. Faktor Pascasalin

1) Gizi

Untuk tumbuh kembang bayi, dperlukan zat makanan yang adekuat.

2) Penyakit kronis/kelainan kongenital

Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan

retardasi pertumbuhan janin.

3) Lingkungan fisis dan kimia

Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup

yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider).

Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari ,

paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll)

mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.

4) Psikologis

Hubungan anak dengan prang sekitarnya. Seorang anak yang tidak

diketahui oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan,

akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan

perkembangannya.

5) Endokrin

Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan

menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.

6) Sosio-ekonomi

Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan

lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat

pertumbuhan anak.

Page 25: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

30

7) Lingkungan pengasuh

Pada lingkungan pengasuh, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi

tumbuh kembang anak.

8) Stimulasi

Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam

keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak,

keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.

9) Obat-obatan

Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat

pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang

terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi

hormon pertumbuhan.

(Kemenkes RI, 2012).

F. Beberapa Gangguan Tumbuh Kembang Anak Yang Sering Ditemukan

1. Gangguan Berbicara dan Bahasa

Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak.

Karenakemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan

pada sistemlainnya, sebab melibatkan kemampuankognitif, motor, psikologis,

emosi dan lingkungansekitar anak. Kurangnya stimulasi akan dapat menyebabkan

gangguan bicara dan berbahasa bahkan gangguan ini dapat menetap.

Page 26: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

31

2. Cerebral palsy

Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif,

yangdisebabkan oleh karena suatu kerusakan/gangguan pada sel-sel motorik pada

susunansaraf pusat yang sedang tumbuh/belum selesai pertumbuhannya.

3. Sindrom Down

Anak dengan Sindrom Down adalah individu yang dapat dikenal dari

fenotipnya danmempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat adanya

jumlah kromosom 21yang berlebih. Perkembangannya lebih lambat dari anak

yang normal. Beberapa faktor seperti kelainan jantung kongenital, hipotonia yang

berat, masalah biologis ataulingkungan lainnya dapat menyebabkan keterlambatan

perkembangan motorik danketerampilan untuk menolong diri sendiri.

4. Perawakan Pendek

Short stature atau Perawakan Pendek merupakan suatu terminologi

mengenai tinggi badan yang berada di bawah persentil 3 atau -2 SD pada kurva

pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut. Penyebabnya dapat karena

varisasi normal, gangguan gizi,kelainan kromosom, penyakit sistemik atau karena

kelainan endokrin.

5. Gangguan Autisme

Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya

muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi seluruh aspek

perkembangan sehinggagangguan tersebut sangat luas dan berat, yang

mempengaruhi anak secara mendalam.Gangguan perkembangan yang ditemukan

pada autisme mencakup bidang interaksisosial, komunikasi dan perilaku.

Page 27: Perkembangan Pada Balita 1. a. anak prasekolah (Sutomo,B ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/757/5/BAB II.pdf · 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Pada Balita 1. Balita a. Pengertian

32

6. Retardasi Mental

Merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah (IQ

< 70) yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi

terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal.

7. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hyperaktivitas (GPPH)

GPPH disebut juga sebagai Attention Dificultty Hyperactivity Disorder

(ADHD). Merupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk

memusatkan perhatian dan seringkali disertai dengan hiperaktivitas. (Kemenkes

RI, 2012).